PENYAKIT PERSYARAFAN

Embed Size (px)

Citation preview

PENYAKIT PERSYARAFANABSES CEREBRI ENCEPHALITIS EPILEPSI MIASTENIA GRAVIS TUMOR OTAK

DI SUSUN OLEH KLP VIII

ABSES SEREBRIDefinisi Akumulasi piogenik yang terlokalisir dalam jaringan otak. Etiologi Bakteri : staphylococcus aureus, E.coli, streptococcus anaerob, S. beta hemolyticus, S.alpa hemolyticus dan bacteroides.

Jamur : Nocardia asteroids, Cladosporium trichoides candida dan aspergillus. Parasit : Entamuba histolitica

Patofisiologi Infeksi jaringan facial, selulitas orbita, sinusitis ethmoidalis, amputasi meningoensefalokel nasal dan abses apical dental dapat menyebabkan abses otak pada lobus frontalis. Otitis media, mastoiditis dpt menyebabkan abses otak pada lobus temporalis dan serebellum. Abses pada lobus parietalis biasanya terjadi secara hematogen.

Beberapa ahli membagi kelainan patologi abses otak dalam 4 stadium, yaitu :

Stadium serebritis dini (Early cerebritis) : hari 1 -3 Stadium serebritis lanjut (Late cerebritis) : hari 4-9 Stadium pembentukan kapsul dini (Early capsule formatian) : hari 10 - 13 Stadium pembentukan kapsul lanjut (Late capsule formation) : hari 14 atau lebih

GEJALA DAN TANDA KLINIS Gejala tidak khas berupa tanda infeksi : demam, malaise dan anoreksia Hampir seluruh penderita abses otak didapati keluhan sakit kepala (70 90%) Muntah muntah (25 50 %) Kejang kejang (30 50%)

Gejala gejala pusing, ataxia (pd penderita abses serebelli) Gangguan bicara (19,6%), hemianopsis (31%). Unilateral midriasis (20,5%) yang merupakan indikasi terjadinya herniasi tentorial (pd abses temporal) Gejala fokal (61%) pd pnderita abses supratentoral Bila penyakit bertambah berat dapat terjadi stupor dan

koma.

Pemeriksaan penunjang

1.Darah rutin : leukositosis 10.000-20.000/cm2LED meningkat 45 mm/jam

2. Radiologi:Foto polos kepala : untuk mencari sumber infeksi. CT-scan : untuk menunjukkan lokasi abses dengan tepat dan fase-fase dari abses tersebut. Angiografi :untuk menentukan lokasi abses. EEG : menunjukkan adanya lateralisasi oleh abses supratentorial.

Diagnosis Banding1. Space

Occupying Lession (SOL) 2. Meningitis 3. Thrombophlebitis intra cerebral 4. Empyema subdural 5. Abses extradural 6. Ensefalitis

Komplikasi Retardasi mental Epilepsy Kelainan neurologic fokal Komplikasi ini bisa terjadi bila abses otak tidak sembuh sempurna.

PENATALAKSANAANPrinsipnya adalah melokalisasi infeksi dengan antibiotika.Ampisilin 2gr/6jam iv (200-400 mg/kgBB/hari selama 2 minggu) Kloramfenicol 1 gr/6jam iv selama 2 minggu Metronidazole 500mg/8jam iv selama 2 minggu Antiedema: Dexamethason/manitol Ketorolac untuk meringankan nyeri kepala Operasi bila tindakan konservatif gagal atau abses berdiameter 2 cm

PROGNOSISTergantung kecepatan diagnosis serta pengobatan yang diberikan. Prognosis makin buruk, jika abses berukuran besar, abses ruptur ke dalam sistem ventrikel, abses disertai meningitis, empiema, dan hidrosefalus serta abses multipel. Sekitar 72% penderita dapat mengalami epilepsi setelah 5 tahun. TERIMA KASIH

DEFINISI Encephalitis adalah infeksi jaringan atas oleh berbagai macam mikroorganisme (Ilmu Kesehatan Anak, 1985). Encephalitis adalah infeksi yang mengenai CNS yang disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang

non-purulen (+) (Pedoman diagnosis dan terapi, 1994). Encephalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri cacing, protozoa, jamur, ricketsia atau virus (Kapita selekta kedokteran jilid 2, 2000).

Etiologia. Mikroorganisme : bakteri, protozoa, cacing, jamur, spirokaeta dan virus.

Macam-macam Encephalitis virus menurut Robin : 1. Infeksi virus yang bersifat epidermik : a). Golongan enterovirus = Poliomyelitis, virus coxsackie, virus ECHO. b). Golongan virus ARBO = Western equire encephalitis, St. louis encephalitis, Eastern equire encephalitis, Japanese B. encephalitis, Murray valley encephalitis.

Lanjutan....2. Infeksi virus yang bersifat sporadic : rabies, herpes simplek, herpes zoster, limfogranuloma, mumps, limphotic, choriomeningitis dan jenis lain yang dianggap disebabkan oleh virus tetapi belum jelas.3. Encephalitis pasca infeksio, pasca morbili, pasca varisela, pasca rubella, pasca vaksinia, pasca mononucleosis, infeksious dan jenis-jenis yang

mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidakspesifik.

Lanjutan...b. Reaksin toxin seperti pada thypoid fever, campak, chicken pox. c. Keracunan : arsenik, CO.

Tanda dan Gejala

1.

Demam. 2. Sakit kepala dan biasanya pada bayi disertai jeritan. 3. Pusing. 4. Muntah. 5. Nyeri tenggorokan. 6. Malaise. 7. Nyeri ekstrimitas. 8. Pucat. 9. Halusinasi. 10. Kaku kuduk.

Lanjutan...11. 12. 13. 14. Kejang. Gelisah. Iritable. Gangguan kesadaran.

Pemeriksaan Diagnostik1. Pemeriksaan cairan serebrospinal. Warna dan jernih terdapat pleocytosis berkisar antara 50-200 sel dengan dominasi sel limfosit. Protein agak meningkat sedangkan glucose dalam batas normal. 2. Pemeriksaan EEG. Memperlihatkan proses inflamasi yang difuse bilateral dengan aktivitas rendah. 3. Pemeriksaan virus.

Penatalaksanaan1). Pengobatan penyebab : Diberikan apabila jenis virus diketahui Herpes encephalitis : Adenosine arabinose 15 mg/Kg BB/hari selama 5 hari. 2). Pengobatan suportif. Sebagian besar pengobatan encephalitis adalah : pengobatan nonspesifik yang bertujuan mempertahankan fungsi organ tubuh.

Pengobatan suportif antara lain :- ABC (Airway breathing, circulation) harus dipertahankan sebaik-baiknya. - Pemberian makan secara adequate baik secara internal maupun parenteral dengan memperhatikan jumlah kalori, protein, keseimbangan cairan elektrolit dan vitamin. - Obat-obatan yang lain apabila diperlukan agar keadaan umum penderita tidak bertambah jelek.

Komplikasi : Dapat terjadi : Akut : - Edema otak. - SIADH. - Status konvulsi. Kronik : - Cerebral palsy. - Epilepsy. - Gangguan visus dan pendengaran.

Diagnosa banding Meningitis Sidrom reye Abses otak Tumor otak Encefalopati.

SEKIAN

EpilepsiDefenisiEpilepsi adalah manifestasi klinis yang serupa dan berulang serta paroksismal yang disebabkan oleh hiperaktifitas listrik sekelompok sel saraf diotak yang spontan,bukan disebabkan oleh suatu penyakit otak akut.

Etiologi1. Idiopatik 2. Simtomatik : a. Intrakranial : Tumor Vaskuler Trauma Infeksi Kongenital dan Herediter

b. Ekstrakranial : Anoksia Hipoglikemia Gangguan Elektrolit Gangguan Metabolik Obat-obatan Uremia

Ditinjau dari penyebab epilepsi dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu :1. Epilepsi primer atau epilepsi idiopatik yang hingga kini tidak ditemukan penyebabnya 2. Epilepsi sekunder yaitu yang penyebabnya diketahui atau akibat dari adanya kelainan pada jaringan otak.

Klasifikasi:Berdasarkan International League Against Epilepsy (ILAE) 1989 : 1. Kejang Parsial(Partial Seizure) : a) Kejang Parsial Sederhana (Simple Partial Seizure)

b) Kejang Parsial Kompleks (Complex Partial Seizure)c) Kejang Parsial menjadi tonik-klonik (Partial Seizure evolving to tonic/clonic convulsion)

Lanjutan...2. Kejang Umum (Generalised Seizure):a) Absans b) Mioklonik c) Klonik d) Tonik e) Tonik/klonik f) Atonik

3. Tidak Tergolongkan (Unclassified Seizure)

Factor pencetusFaktor-faktor pencetusnya dapat berupa : 1. Stress emosional 2. Infeksi 3. Obat-obat tertentu 4. Alcohol 5. Perubahan hormonal 6. Terlalu lelah 7. Fotosensitif

Gejala Klinis 1. Parsial Simpel Dijumpai kesadaran utuh, terdapat gangguan motorik, gangguan sensorik, gangguan system autonom, dan gangguan psikis 2. Parsial Kompleks Dijumpai rangsangan berupa musik, cahaya berkedip dan rangsang lainnya 3. Generalisata - Absans (petit mal): terdapat hilang kesadaran, onset pada usia 4-8 tahun, pola EEG spike wave

LANJUTAN...- Tonik klonik (grand mal): hilang kesadaran secara cepat, menangis, inkontinensia urin, mnggigit lidah, EEG tdk patognomik - Mioklonik: kontraksi serupa pada beberapa otot tungkai - Atonik: drop attacks - Klonik: gerakan menyentak repetitif - Tonik: peningkatan tonus otot

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan darah rutin dilakukan untuk: - mengukur kadar gula, kalsium dan natrium dalam darah - menilai fungsi hati dan ginjal - menghitung jumlah sel darah putih (jumlah yang meningkat menunjukkan adanya infeksi). EKG (elektrokardiogram) dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung sebagai akibat dari tidak adekuatnya aliran darah ke otak. Pemeriksaan CT scan dan MRI dilakukan untuk menilai adanya tumor atau kanker otak, stroke, jaringan parut dan kerusakan karena cedera kepala. Kadang dilakukan pungsi lumbal untuk mengetahui apakah telah terjadi infeksi otak.

Diagnosis Banding: 1. Sinkop, 2. Transient Ischaemic Attack, 3. Transient Global Amnesia, 4. Migren, 5. Katapleksi, 6. Serangan Panik, 7. Disaritmia jantung, 8. Histeria,dll.

PenatalaksanaanFarmakologi First line drugs : difenilhidantoin Fenobarbital Karbamazepin Valproat Second line drugs : Gabapentin Klobazam Lamotrigin Oksikarbazepin Topiramat vigabatrin

Non Farmakologi Kenali & hindari pencetus Diet Ketogenik

PrognosisKurang lebih 70% serangan epilepsi dapat dicegah dengan obat anti epilepsi. Prognosis bergantung kepada jenis serangan, usia terjadinya serangan pertama, saat mulai pengobatan, kelainan neurologi, dan faktor etiologi. Apabila serangan yang terjadi berupa serangan umum primer seperti kejang tonik klonik dan petit mal, maka umumnya prognosis baik. Serangan parsial, diikuti gejala kompleks dan dimulai pada waktu bayi