12
Jurnal Ilmu Keperawatan ISSN: 2338-6371 Ernawati, Bakhtiar,Tahlil 110 Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam Memberikan Asi Eksklusif Melalui Edukasi Kelompok The Improving Knowledge, Attitude, And Action Mother Breasfeeding Through Group Education Ernawati¹, Bakhtiar¹,Teuku Tahlil¹ ¹Magister Keperawatan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Email: [email protected] (Korespondensi) Abstrak Menyusui eksklusif merupakan salah satu upaya dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Namun cakupan ASI eksklusif masih sangat rendah. Model intervensi dengan menggunakan edukasi kelompok dianggap lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu menyusui untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh edukasi kelompok terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam memberikan ASI eksklusif di Kecamatan Darussalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi eksperimental dengan desain penelitian non equivalent control group before after design. Sampel terdiri dari 74 orang responden yang dipilih secara simple random sampling (37 responden kelompok intervensi, 37 responden kelompok kontrol). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berumur 26-35 tahun (73% kelompok intervensi, 86,5% kelompok kontrol), status tidak bekerja (73% kelompok intervensi, 43,2% kelompok kontrol) berpenghasilan kurang dari Rp. 1.900.000,- (kelompok kontrol 67,6%. K56,9% kelompok kontrol), intervensi edukasi kelompok secara signifikan berpengaruh terhadap pengetahuan ibu (p=0.000), sikap (p=0.000), dan tindakan (p=0.008). Perawat sebagai penyedia layanan kesehatan masyarakat memiliki peran dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui edukasi kelompok. Kata kunci: Ibu Menyusui, Pengetahuan, Sikap,Tindakan, Abstract Exclusive breastfeeding is one of the efforts to reduced morbidity and mortality infant rate. But breastfeeding rates was still very low. Intervention model by used education group was considered more effective and efficient to improve the knowledge, attitude and mothers action to provide exclusive breastfeeding. The purpose of this study was to examine the effect of group education on knowledge, attitude and mothers action to provide exclusive breastfeeding in Darussalam Distric. This study used a quasi-experimental approach with design non equivalent control group before after design. The sample consisted of 74 respondents selected by simple random sampling (37 respondents intervention group, 37 respondents control group). The results showed the majority of respondents aged 26-35 years (73% of the intervention group, 86.5% of the control group), the status is not working (73% of the intervention group, 43.2% of con- trols) earn less than Rp. 1.900.000, - ( 67.6% of the intervention group. 56,9% of controls), intervention education group significantly affected knowledge (p = 0.000), attitude (p = 0.000), and the action (p = 0.008). Nurse as a community health care provider have a role in improving community health status through group education. Keywords: Breastfeeding mothers, Knowledge, Attitude, Action

Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam

Jurnal Ilmu Keperawatan

ISSN: 2338-6371 Ernawati, Bakhtiar,Tahlil

110

Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu

Dalam Memberikan Asi Eksklusif Melalui Edukasi Kelompok

The Improving Knowledge, Attitude, And Action Mother Breasfeeding

Through Group Education

Ernawati¹, Bakhtiar¹,Teuku Tahlil¹

¹Magister Keperawatan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Email: [email protected] (Korespondensi)

Abstrak

Menyusui eksklusif merupakan salah satu upaya dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Namun

cakupan ASI eksklusif masih sangat rendah. Model intervensi dengan menggunakan edukasi kelompok dianggap lebih

efektif dan efisien untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu menyusui untuk meningkatkan pemberian

ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh edukasi kelompok terhadap pengetahuan, sikap dan

tindakan ibu dalam memberikan ASI eksklusif di Kecamatan Darussalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan

quasi eksperimental dengan desain penelitian non equivalent control group before after design. Sampel terdiri dari 74

orang responden yang dipilih secara simple random sampling (37 responden kelompok intervensi, 37 responden

kelompok kontrol). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berumur 26-35 tahun (73% kelompok

intervensi, 86,5% kelompok kontrol), status tidak bekerja (73% kelompok intervensi, 43,2% kelompok kontrol)

berpenghasilan kurang dari Rp. 1.900.000,- (kelompok kontrol 67,6%. K56,9% kelompok kontrol), intervensi edukasi

kelompok secara signifikan berpengaruh terhadap pengetahuan ibu (p=0.000), sikap (p=0.000), dan tindakan (p=0.008).

Perawat sebagai penyedia layanan kesehatan masyarakat memiliki peran dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat melalui edukasi kelompok.

Kata kunci: Ibu Menyusui, Pengetahuan, Sikap,Tindakan,

Abstract

Exclusive breastfeeding is one of the efforts to reduced morbidity and mortality infant rate. But breastfeeding rates was

still very low. Intervention model by used education group was considered more effective and efficient to improve the

knowledge, attitude and mother’s action to provide exclusive breastfeeding. The purpose of this study was to examine

the effect of group education on knowledge, attitude and mothers action to provide exclusive breastfeeding in

Darussalam Distric. This study used a quasi-experimental approach with design non equivalent control group before

after design. The sample consisted of 74 respondents selected by simple random sampling (37 respondents intervention

group, 37 respondents control group). The results showed the majority of respondents aged 26-35 years (73% of the

intervention group, 86.5% of the control group), the status is not working (73% of the intervention group, 43.2% of con-

trols) earn less than Rp. 1.900.000, - ( 67.6% of the intervention group. 56,9% of controls), intervention education

group significantly affected knowledge (p = 0.000), attitude (p = 0.000), and the action (p = 0.008). Nurse as a

community health care provider have a role in improving community health status through group education.

Keywords: Breastfeeding mothers, Knowledge, Attitude, Action

Page 2: Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam

Jurnal Ilmu Keperawatan

ISSN: 2338-6371 Ernawati, Bakhtiar,Tahlil

111

Latar Belakang

Menyusui eksklusif merupakan upaya dalam

menurunkan angka kesakitan dan kematian

bayi (Jones, 2003; Kramer,2001). Laporan

UNICEF menyatakan bahwa 6,6 juta anak

di dunia meninggal selama tahun 2012

(UNICEF, 2012). Berdasarkan laporan yang

sama angka kematian bayi (AKB) di Indone-

sia masih tinggi yaitu sekitar 26 per 1000 ke-

lahiran hidup. Angka tersebut masih tinggi

dibandingkan Negara-negara di kawasan Asia

Tenggara lainnya seperti Malaysia dan Thai-

land yang berada pada 7 per 1000 kelahiran

hidup dan 11 per 1000 kelahiran hidup.

Badan kesehatan dunia (WHO) dan UNICEF

merekomendasikan menyusui eksklusif sejak

lahir selama enam bulan pertama hidup anak

dan tetap disusui bersama pemberian ma-

kanan pendamping (Mp – ASI) yang cukup

sampai usia 2 tahun (Hegar, 2008). Lebih

lanjut UNICEF juga menyatakan bahwa bayi

yang diberi susu formula memiliki resiko un-

tuk meninggal dunia sebesar 25 kali diband-

ing bayi yang mendapatkan ASI secara ek-

sklusif (Selasi,2009). Hasil metaanalis

terhadap 30 study menunjukkan bahwa bayi

yang mendapatkan ASI secara eksklusif 3 kali

lebih jarang menderita penyakit saluran

pernafasan dibanding bayi yang diberikan su-

su formula (Bachrach, 2003). Penelitian lain

menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan

ASI eksklusif dengan waktu 6 bulan atau

lebih memiliki ketahanan hidup 33,3 kali

lebih baik dibandingkan bayi yang disusui

kurang dari 4 bulan ( Nurmiati

&Besral,2008).

Tingkat pemberian ASI eksklusif di tanah air

hingga saat ini masih sangat rendah yaitu an-

tara 39 persen hingga 40 persen dari jumlah

ibu yang melahirkan setiap tahun (Mardi-

yaningsih, 2010). Survei Demografi

Kesehatan Indonesia pada 1997 sampai 2002

menunjukkan pemberian ASI kepada bayi sa-

tu jam setelah melahirkan menurun dari 8 per-

sen menjadi 3,7 persen (Suririnah,2008).

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan

menurun dari 42,2% menjadi 39,5% se-

dangkan penggunaan susu formula meningkat

tiga kali lipat dari 10,8% menjadi 32,5%

(Selasi,2009).

Data yang dikeluarkan oleh profil Kesehatan

Indonesia tahun 2013, menunjukkan bahwa

angka cakupan ASI eksklusif berkisar pada

54,3% dengan cakupan ASI eksklusif terting-

gi di Provinsi NTB sekitar 79,74% disusul

Provinsi Sumatra Selatan 74,49% sedangkan

Provinsi Aceh sendiri cakupan ASI eksklusif

masih rendah yaitu berada pada 48,76%

(Depkes RI,2013).

Page 3: Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam

Jurnal Ilmu Keperawatan

ISSN: 2338-6371 Ernawati, Bakhtiar,Tahlil

112

Cakupan ASI eksklusif yang rendah juga ter-

jadi pada wilayah Kecamatan Darussalam yai-

tu 45 persen. program peningkatan pem-

berian ASI eksklusif yang dilakukan oleh

petugas kesehatan di kecamatan Darussalam

sebenarnya telah memberikan keberhasilan

berupa peningkatan cakupan ASI eksklusif

dari tahun 2013 sebesar 12% menjadi 45%

pada tahun 2014, namun angka tersebut masih

jauh dari angka cakupan ASI eksklusif na-

sional yaitu sebesar 80%. Program pening-

katan pemberian ASI eksklusif masih terbatas

pada pendampingan pada ibu menyusui yang

mendapatkan masalah dalam pemberian ASI

yang dilakukan oleh Bidan desa setempat,

sedangkan pendidikan kesehatan yang dil-

aksanakan kurang memadai baik dari segi

kuantitas dan kualitas. Keadaaan ini disebab-

kan adanya keterbatasan anggaran program

promosi kesehatan berupa pendidikan

kesehatan pada masyarakat, adanya beban

ganda pengelola program ASI eksklusif serta

kurangnya tenaga kesehatan yang profession-

al. Pendidikan kesehatan hanya terbatas pada

penyuluhan massal yang dilakukan petugas

kesehatan melalui penyebaran leaflet dan

brosur.

Depkes RI (2013) mencatat rendahnya

cakupan ASI Eksklusif disebabkan oleh be-

berapa faktor diantaranya gencarnya pemasa-

ran susu formula, kurangnya dukungan dari

perusahaan yang mempekerjakan ibu yang

memiliki bayi 0-6 bulan untuk memberikan

ASI Eksklusif, tenaga kesehatan yang belum

peduli dan berpihak pada hak bayi untuk

mendapatkan ASI Eksklusif serta belum

maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi dan

kampanye terkait pemberian ASI Eksklusif.

Model intervensi dengan menggunakan ke-

lompok sebaya dianggap lebih efektif dan

efisien untuk meningkatkan pengetahuan, si-

kap dan perilaku masyarakat khususnya ibu

menyusui untuk meningkatkan pemberian

ASI eksklusif. Hal ini didukung oleh

penelitian yang dilakukkan Kushawaha et al

(2014) di provinsi Lalitpur India mengenai

dampak yang nyata konseling sebaya yang

dilakukan oleh kelompok pendukung Ibu ter-

hadap praktek pemberian makanan pada bayi

dan balita ,hasil penelitian menunjukkan

adanya peningkatan yang cukup significant

pada praktek pemberian makanan pada bayi

dan balita, demikian juga dengan penelitian

yang dilakukan oleh Norra et al (2010) ter-

hadap 300 orang perempuan yang ber-

partisipasi dalam penelitian dampak edukasi

kelompok sebaya terhadap pencegahan HIV

pada wanita di Botswana Sub Sahara Afrika.

Hasil penelitian menunjukkan wanita dalam

kelompok intervensi secara bermakna mem-

iliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi

terhadap penularan HIV, penyakit menular

seksual (PSM) serta perilaku dalam pencega-

Page 4: Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam

Jurnal Ilmu Keperawatan

ISSN: 2338-6371 Ernawati, Bakhtiar,Tahlil

113

han HIV. Fakta yang sama juga ditunjukkan

dari hasil penelitian Sahar (2010) terhadap

edukasi kelompok sebaya wanita usia subur

(WUS) dengan pokok pembahasan penge-

tahuan tentang gizi, pengelolaan menu ma-

kanan bergizi dan deteksi anemia zat besi

dihasilkan adanya perubahan pengetahuan,

sikap dan praktek tentang pencegahan anemia

zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk

mengeathui pengaruh edukasi kelompok

terhadap pengetahuan,sikap dan tindakan ibu

dalam memberikan ASI eksklusif di

kecamatan Darussalam. Berdasarkan uraian

latar belakang masalah diatas maka yang

menjadi rumusan masalah adalah

bagaimanakah pengaruh edukasi kelompok

ibu menyusui terhadap pengetahuan, sikap

dan tindakan ibu dalam memberikan ASI ek-

sklusif di Kecamatan Darussalam.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

dengan menggunakan quasi eksperimen

dengan non equivalent control group, before-

after design. Populasi pada penelitian ini

adalah seluruh ibu yang memiliki bayi 0-3

bulan. Perhitungan besar sampel

menggunakan rumus uji hipotesis beda 2 pro-

porsi. Pengambilan sampel dilakukan dengan

cara simple random sampling dengan jumlah

sampel 74 orang ibu menyusui (37 responden

kelompok intervensi, 37 responden kelompok

kontrol). Kelompok intervensi menerima

edukasi kelompok yang diberikan oleh

edukator kelompok sebanyak 5 kali

pertemuan dimana setiap pertemuan berdurasi

2,5 jam sedangkan kelompok kontrol tidak

diberikan edukasi kelompok.

Hasil

Analisis bivariat dilakukan untuk menjawab

hipotesis yang telah dirumuskan yaitu untuk

mengetahui pengaruh edukasi kelompok ter-

hadap pengetahuan ibu dalam memberikan

ASI eksklusif. Sebelum dilakukan analisis

bivariat terlebih dahulu dilakukan uji normali-

tas data dengan uji normalitas Shapiro – Wilk

dengan tujuan untuk mengetahui apakah data

terdistribusi normal atau tidak terdistribusi

normal. Hasil analisis normalitas data menun-

jukkan nilai p value untuk semua variabel

lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disim-

pulkan bahwa data untuk semua variabel

terdistribusi secara normal. Dengan demikian

perhitungan uji statistik untuk menguji

pengaruh edukasi kelompok terhadap penge-

tahuan,sikap dan rindakan ibu dalam mem-

berikan ASI eksklusif dapat menggunakan

paired t test untuk uji dalam kelompok dan

independent t test untuk uji antar kelompok.

Page 5: Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam

Jurnal Ilmu Keperawatan

ISSN: 2338-6371 Ernawati, Bakhtiar,Tahlil

114

Tabel 1 Karakteristik Responden Penelitian (n=74)

Karakteristik Kelompok responden P

Intervensi Kontrol Tot

al

valu

e

f % f % f

Umur ibu

1. 17-25 tahun 10 27 5 13.5 15 0,25

2. 26-35 tahun 27 73 32 86.5 59

Pekerjaan

1. Bekerja 10 27 21 56.8 31 0,02

2. Tidak bekerja 27 73 16 43.2 43

Tingkat

penghasilan

1. Rendah

(<Rp.1.900.000,-) 25 67.6 21 56.8 46 0.47

2. Tinggi

(>Rp1.900.000,-) 12 32.4 16 43.2 28

Jenis kelamin

anak

1. Laki-laki 15 40.5 12 32.4 27 0,68

2. Perempuan 22 59.5 25 67.6 47

Tabel di atas menunjukkan bahwa proporsi

umur ibu terbanyak adalah berada antara 26-

35 tahun (kontrol 86,5%, intervensi 73%),

penghasilan kurang dari Rp. 1.900.000,-

(kontrol 67,6%, intervensi 56,9%), status tid-

ak bekerja (intervensi 73%, kontrol 43,2%),

jenis kelamin anak perempuan (intervensi

59,5%, kontrol 67,6%). Tabel 1 juga menun-

jukkan bahwa tidak ada perbedaan yang sig-

nifikan antara kelompok intervensi dan

kontrol jika dilihat dari usia responden

(p=0.247), tingkat penghasilan (p=0.472),

pekerjaan (p=0.018) dan jenis kelamin anak

(p=0.678).

Tabel 2 Pengaruh edukasi kelompok terhadap penge-

tahuan responden dalam memberikan ASI eksklusif

Kelompok

Waktu

test

Intervensi Kontrol P

(Mean,

±SD)

(Mean, ±SD) value

Pre test 11.35, ±3.15 10.62, ±3.31 0.335

Post

test

14.75, ±1.62 12.75, ±1.57 0.000

Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai mean pre-

test pada kelompok intervensi (11.35) dan ke-

lompok kontrol (10.62) secara statisitik tidak

ada perbedaan yang signifikan (p= 0,335).

Sedangkan nilai mean postest pada kelompok

intervensi (14,75) dan pada kelompok kontrol

(12,75) secara signifikan berbeda (p=0.000).

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh edukasi kelompok terhadap pening-

katan pengetahuan ibu dalam memberikan

ASI eksklusif (H0 ditolak). Hasil uji regresi

logistik diperoleh bahwa edukasi kelompok

terbukti mempengaruhi pengetahuan ibu da-

lam memberikan ASI eksklusif (p=0.26) dan

tidak dipengaruhi oleh umur ibu, jenis peker-

jaan dan penghasilan.

Tabel 3 Pengaruh edukasi kelompok terhadap sikap

responden dalam memberikan ASI eksklusif (n=74)

Page 6: Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam

Jurnal Ilmu Keperawatan

ISSN: 2338-6371 Ernawati, Bakhtiar,Tahlil

115

Kelompok

Waktu

test

Intervensi Kontrol P

value

(Mean,

±SD)

(Mean, ±SD)

Pre test 25.94, ±3.74 25.27, ±3.26 0.411

Post test 32.54, ±2.31 25.48, ±2.82 0.000

Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai Mean pre-

test pada kelompok intervensi (25.94) dan ke-

lompok kontrol (25.27) secara statistik tidak

ada perbedaan yang signifikan (p= 0.411).

Sedangkan nilai mean posttest pada kelompok

intervensi (32.54) dan kelompok kontrol

(25.48) secara signifikan berbeda (p=0.000).

Oleh karena itu pengaruh edukasi kelompok

dapat meningkatkan sikap ibu yang lebih pos-

itif dalam memberikan ASI eksklusif (H0

ditolak). Hasil analisis regresi logistik menun-

jukkan bahwa sikap tidak dipengaruhi oleh

umur ibu, status pekerjaan dan penghasilan

namun terbukti dipengaruhi oleh edukasi ke-

lompok (p=0.000).

Tabel 4 Pengaruh edukasi kelompok terhadap tindakan

responden dalam memberikan ASI eksklusif (n=74)

Kelompok

Waktu

test

Intervensi Kontrol P

value

(mean,

±SD)

(Mean, ±SD)

Pre test 4.27, ±1.67 4.78, ±1.60 0.182

Post test 6.70, ±1.28 5.81, ±1.52 0.008

Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai mean pre-

test pada kelompok intervensi (4.27) dan ke-

lompok kontrol (4.78) secara statistik tidak

ada perbedaan yang signifikan (p= 0.182).

Sedangkan nilai Mean posttest pada ke-

lompok intervensi (6.70) dan kelompok

kontrol (5.81) secara signifikan berbeda

(p=0.008). Oleh karena itu, ada pengaruh

edukasi kelompok terhadap tindakan ibu da-

lam memberikan ASI eksklusif (H0 ditolak).

Selanjutnya hasil analisis regresi logistik

menunjukkan bahwa tindakan tidak di-

pengaruhi oleh umur ibu, status pekerjaan

dan penghasilan namun terbukti dipengaruhi

oleh edukasi kelompok (p=0.47)

Pembahasan

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat

peningkatan rata-rata skor pengetahuan yang

bermakna antara sebelum dan sesudah diberi-

kan edukasi kelompok ibu menyusui pada ke-

lompok intervensi (P value=0.000, alpha=

0.05). Hasil penelitian yang diperoleh sesuai

dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya

oleh Kosnin etal (2012), menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan rata-rata skor pengetahuan

yang bermakna pada ibu menyusui yang

bergabung kedalam kelompok Mother Sup-

port Group (MSG) (Beta= 0.15, p= 0.00).

Page 7: Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam

Jurnal Ilmu Keperawatan

ISSN: 2338-6371 Ernawati, Bakhtiar,Tahlil

116

Sebuah temuan yang diperoleh dari Arlotti

(2013) mengenai edukasi kelompok sebaya

terhadap ibu menyusui dengan pendapatan

yang rendah di Florida, Amerika Serikat

menunjukkan adanya hasil yang cukup signif-

ikan terhadap perilaku ibu memberikan ASI

eksklusif dan durasi menyusui. Berkaitan

dengan tempat penelitian yang dilakukan di

kecamatan Darussalam menunjukkan hasil

ibu dengan pendapatan yang rendah berada

pada proporsi 67,6% pada kelompok inter-

vensi dan 56,8% pada kelompok kontrol. Data

BPS (2014) juga mencatat bahwa di wilayah

kecamatan Darussalam masih memiliki

16.93% penduduk dengan kondisi keluarga

prasejahtera dan 23,70% keluarga dengan

prasejahtera I. Kondisi ini memaksa para ibu

turut membantu perekonomian keluarga se-

hingga berkurangnya waktu untuk merawat

anak termasuk memberikan ASI, selain itu

para ibu dengan tingkat pendapatan yang ren-

dah sering kali memiliki akses yang terbatas

terhadap pelayanan kesehatan termasuk in-

formasi yang benar tentang menyusui. Oleh

karenanya program edukasi yang berbasis pa-

da kelompok ibu menyusui memberikan

pengaruh yang nyata terhadap kemampuan

ibu untuk dapat mengakses pelayanan

kesehatan terutama mendapatkan informasi

yang benar dan akurat tentang perawatan bayi

dan menyusui. Penelitian yang sama juga

dilakukan oleh Antonio et al (2007) yang

bertujuan melihat perubahan pengetahuan

dan praktik ibu dalam menyusui di Montes

Claros, Brazil. Penelitian tersebut menunjuk-

kan hasil adanya peningkatan pengetahuan

yang bermakna dalam pemberian ASI setelah

diberi edukasi oleh 152 relawan kesehatan

komunitas (P < 0.000). Temuan dari

penelitian lain yang dilakukan oleh Dungy et

al (2008) menunjukkan bahwa pengetahuan

ibu memprediksi inisiasi menyusui yang dil-

akukan oleh para ibu menyusui di Glasgow,

Skotlandia. Lebih lanjut Khosin (2012)

menyatakan bahwa ibu dengan tingkat

pengetahuan tinggi memiliki 6,5 kali lebih

tinggi kemungkinan menyusui secara ek-

sklusif pada akhir bulan ketiga dan 1,97 kali

memiliki kesempatan lebih tinggi untuk terus

menyusui sampai enam bulan. Lin et al

(2006) dalam penelitiannya mengidentifikasi

bahwa program edukasi menyusui dapat

meningkatkan pengetahuan yang bermakna

para ibu di Taiwan tentang pemberian ASI

eksklusif (P< 0,001).

Namun penelitian berbeda ditunjukkan oleh

Chatman et al (2004) yang melakukan

penelitian di 11 pusat kesehatan di Saint Ann,

Jamaika terhadap 599 pasangan ibu dan anak

yang meneliti tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi pemberian ASI eksklusif dan

durasinya. Penelitian ini menemukan bahwa

tidak ada perbedaan yang terjadi antara ibu

Page 8: Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam

Jurnal Ilmu Keperawatan

ISSN: 2338-6371 Ernawati, Bakhtiar,Tahlil

117

menyusui eksklusif dan non eksklusif dalam

hal pengetahuan tentang ASI. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Dennis et al (2003) di

Kanada menunjukkan bahwa edukasi yang

dilakukan melalui dukungan sebaya mem-

berikan hasil yang signifikan terhadap

kemauan ibu untuk memberika ASI eksklusif

lebih dari 3 bulan dibandingkan dengan ibu

yang berada di kelompok kontrol yang

menerima edukasi tentang menyusui pasca

melahirkan secara konvensional atau

perseorangan (p=0.001).

Edukasi kelompok merupakan salah satu pen-

dekatan yang sering digunakan untuk

mempengaruhi perubahan perilaku pada ting-

katan kelompok dalam kesehatan (Population

Council,2000, Lawrence &Lawrence, 2011).

Perubahan pengetahuan yang terjadi di

pengaruhi oleh isi dan pembawa pesan. Pem-

bawa pesan yang berasal dari kelompok itu

sendiri memiliki pengaruh yang kuat dalam

menarik perhatian kelompoknya ( Mc Donald

et al 2003). Jika pembawa pesan merupakan

orang luar yang bukan berasal dari ke-

lompok yang sama akan dapat menimbulkan

kesenjangan baik itu dalam penggunaan baha-

sa, istilah dan gaya bicara yang tentu dapat

menghambat pemahaman arti pesan yang

disampaikan sehingga menyebabkab suasana

edukasi yang kurang interaktif. Kondisi ini di

dukung oleh riset review yang dilakukan oleh

Britton C et al (2007) mengenai dukungan

terhadap ibu menyusui akan lebih efektif jika

dilakukan melalui pemberdayaan kelompok

dibandingkan dengan dukungan secara indi-

vidual, dikarenakan pada kelompok sebaya

memiliki kesamaan tujuan terhadap emosi,

keiinginan, serta kesamaan karakteristik di

masyarakat sehingga lebih mudah dipahami

oleh anggota kelompoknya. Hal ini juga

didukung oleh Dennis et al (2003) yang

menyatakan bahwa dukungan sebaya menun-

jukkan pemberian emosional, penilaian dan

bantuan informasi oleh anggota kelompoknya

yang diciptakan yang memiliki pengetahuan,

penjelasan dari perilaku tertentu atau stressor

serta keunikan yang sama sebagai target pop-

ulasi.

Hasil penelitian juga diperoleh adanya perbe-

daan sikap sebelum dan setelah intervensi

edukasi kelompok, demikian juga perbedaan

sigifikan rata-rata sikap antara kelompok in-

tervensi dan kontrol (p value= 0,000). Hasil

penelitian yang sama juga diperoleh Kosin et

al (2012) yang menunjukkan bahwa pem-

berian ASI pada bayi secara bermakna di-

pengaruhi oleh sikap (Beta =0,17; p =0,01).

Ibu yang memiliki sikap yang positip yang

tinggi terhadap menyusui akan terlibat dalam

tindakan pemberian ASI yang tinggi pula.

Penelitian yang sama juga diperoleh Lin

(2008) yang menunjukkan adanya pening-

Page 9: Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam

Jurnal Ilmu Keperawatan

ISSN: 2338-6371 Ernawati, Bakhtiar,Tahlil

118

katan sikap yang cukup signifikan setelah

diberi program edukasi menyusui selama 90

menit terhadap ibu menyusui (p value

=0,008). Penelitian ini didukung oleh pern-

yataan Dungy et al (2008) yang meneliti sikap

ibu dalam pemberian makanan bayi di antara

ibu yang memiliki status ekonomi kelas

bawah, dimana hasil penelitian menunjukkan

bahwa sikap memprediksi inisiasi menyusui

pada populasi ini.

Menurut Health Promotion Model di dalam

proses edukasi kesehatan akan terjadi peru-

bahan perilaku yang spesifik dari segi penge-

tahuan dan sikap individu, komitmen

seseorang untuk bertindak juga dipengaruhi

oleh faktor intrapersonal, manfaat tindakan,

hambatan tindakan, self efficacy serta sikap

ibu dalam berhubungan dengan aktivitas

pemberian ASI eksklusif (Pender et al, 2002).

Berkaitan dengan penelitian ini intervensi

yang dilakukan melalui edukasi kelompok

dapat membantu ibu untuk menentukan si-

kapnya terhadap perilaku dalam memberikan

ASI eksklusif karena dalam kelompok pen-

dukung berkembang saling menghargai dan

saling membantu serta bertanggung jawab

terhadap aturan yang telah disepakati bersa-

ma.

Hasil penelitian diperoleh adanya perbedaan

tindakan sebelum dan setelah intervensi

edukasi kelompok, demikian juga perbedaan

signifikan rata-rata tindakan antara kelompok

intervensi dan kontrol. Secara substansi

perbedaan tersebut sangat bermakna terhadap

terjadinya perubahan tindakan dalam penberi-

an ASI eksklusif. Penelitian ini sejalan

dengan dengan Kushawa et al (2012) yang

menunjukkan adanya pengaruh yang signif-

ikan pemberian konseling yang dilakukan

oleh kelompok pendukung ibu terhadap prak-

tek pemberian makanan pada anak

(p<0,0001), sejalan dengan Dennis et al

(2003) juga menunjukkan adanya tindakan

yang bermakna yang dilakukan oleh ibu da-

lam memberikan ASI eksklusif setelah diberi-

kan dukungan oleh kelompok sebaya (p=

0,01).

Perubahan tindakan ibu dalam memberikan

ASI eksklusif merupakan suatu hasil yang di-

peroleh dari pelaksanaan edukasi kelompok

dengan menggunakan berbagai metode dan

media pembelajaran. Pelaksanaan edukasi ke-

lompok mendukung dan memudahkan peru-

bahan tindakan ibu menyusui dikarenakan di

dalam kelompok terdapat saling meng-

ingatkan, mengajarkan dan saling mendukung

antar anggota kelompok. Peningkatan rata-

rata skor tindakan sesudah diberikan edukasi

sebaya antara kelompok intervensi juga ter-

jadi secara bersamaan dengan peningkatan

rata-rata skor pengetahuan dan sikap antara

kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Page 10: Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam

Jurnal Ilmu Keperawatan

ISSN: 2338-6371 Ernawati, Bakhtiar,Tahlil

119

Hal ini didukung oleh Green & Kreuter

(2000) yang menjelaskan bahwa perubahan

perilaku yang terjadi tidak secara instan na-

mun dilakukan melalui tahapan dimulai dari

adanya perubahan kognitif, dilanjutkan

dengan perubahan sikap dan setelah di dil-

akukan penghayatan maka timbullah peru-

bahan tindakan.

Perubahan tindakan adalah hasil nyata dari

keseluruhan aspek pengetahuan dan sikap

yang didapat melalui program edukasi. Kese-

luruhan aspek pengetahuan, sikap dan tinda-

kan akan membentuk perilaku seseorang.

Pengetahuan tentang menyusui yang di-

peroleh ibu dapat meningkatkan kesadaran

diri yang selanjutnya menimbulkan minat atau

sikap yang positif dan seterusnya diikuti

dengan komitmen untuk berubah, dengan

adanya dukungan yang berkelanjutan dari

anggota kelompok ibu akan mampu menga-

dopsi tindakan sehingga menjadi perilaku

yang baru. Lebih lanjut Sahar (2010) men-

jelaskan bahwa intervensi yang dilakukan me-

lalui pemberdayaan edukasi kelompok

berdampak terhadap pengetahuan , sikap

dan tindakan dengan melihat prinsip ke-

manfaatan dalam keperawatan komunitas.

Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian

dan teori terkait yang diuraikan hipotesis yang

menyatakan edukasi kelompok ber-

pengaruhterhadap tindakan ibu dalam mem-

berikan ASI eksklusif dapat diterima

Kesimpulan

Edukasi kelompok berpengaruh terhadap

pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam

memberikan ASI eksklusif

Referensi

Arlotti J.P, Cottrell B.H, Lee S.H Curtin J.J

(2013) Breastfeeding Among Low

Income Women with and without peer

Support , Journal of Community

health Nursing

Antonio P.C, Gabriel N.D, Gizele C.F (2007)

Knowledge and Practice in

Breastfeeding Promotion by Family

Health Teams

Bachrach, V.R.G. Schwarz, E. Bachrach, L.R

(2003).Breastfeeding and risk of hos-

pitalization for respiratory disease in

infancy: A Meta Analys.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/PubMed/

12622672di peroleh 12 pebruari 2015

BPS Kabupaten Aceh Besar (2014) Kecama-

tan Darussalam Dalam Angka; kata-

log BPS: 1102001.1108060.

Britton C, Mc Cormick F.M,Renfrew

Mj,wade A King SE (2007) Support

for Breastfeeding Mother (Review)

The Cochrane Collaboration, Pub-

lished by John Wiley & Sons Ltd

Chatman, L.M, Salihu, H.M, Roufe, M.E.A.,

Wheatle, P., Henry, D., Jolly, P.E.

(2004). Influence ofKnowledge and

Attitudes on Exclusive Breastfeeding

Page 11: Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam

Jurnal Ilmu Keperawatan

ISSN: 2338-6371 Ernawati, Bakhtiar,Tahlil

120

Practice Among rural Jamaican

Mother.Birth, 31(4), 265-271.

Depkes RI (2004). Kebijakan Departemen

.Kesehatan tentang peningkatan pem-

berian ASI pekerja wanita. Jakarta:

Depkes RI

Depkes RI (2007). Panduan konseling me-

nyusui. Jakarta: Depkes RI

Depkes RI (2013) Profil kesehatan Indonesia.

Jakarta: Depkes RI

Dennis CL, Hodnett E, Gallop R, Chalmers B

(2002). The effect support on breast-

feeding duration among primiparous

women: a randomized controlled trial.

Canadian Medical Association jour-

nal.

Dungy, C.I., McInnes, R.J., Tappin, D.M.,

Wallis, A.B, Oprescu, F. (2008).

Infant feeding attitudes and knowledge

among socioeconomically

disadvantaged women in Glasgow.

Matern Child Health J, 12, 313-322.

Elliott H, Gunaratnam Y. (2009) Talking

about breastfeeding: emotion, context

and “good” mothering.Pract Midwife.;

12:40-46.

Ford C & Collier G. (2006). How to Use peer

education for sustainability;

http://www.tissues.com.au/slippery.pdf

Griffiths L, Howkins S., Cole TJ (2009). Ef-

fects of infant feeding practice on

weight gain from birth to 3 years. Arch

Dis Child.; 94(8):577-582

Gomez.,Sanchiz M., Canette R., Rodero I.,

Baeza., Avila O. (2003). Influence of

breasfeeding on mental and psycho-

motor development.ClinPediactric 42 (1):35-42

Hegar (2008).ASI eksklusif enam bu-

lan.http://f.buzz.com/2008/09/01asi

eksklusif 6 bulandiperoleh 12 pebruari

2015

Jones G, Steketee,R.W, Black R.E Bhutta Z.,

Morris S. (2003). How many child

deaths can we prevent this year?The

Lancet.Volume 362.July 5.2003.pp-

pp. retrieved from www.thelancet.com

diperoleh 15 maret 2015

Kramer M., Chalmers B., Hodnett ED., Sev-

kovskaya Z., Dzikovich I.

(2001).Promotion Breastfeeding inter-

vention Trial (PROBIT): A Random-

ized Trial in The Republic of Bela-

rus.Journal of American Medical As-

sociation 285; 413-20.doi:

10.1001/jama.285.4.413

Kosnin AM, Handayani,L, Jiar Yoo K (2012)

Breastfeeding Education interm of

knowledge and Attitue Through

Mother Support Group. Journal of

Education and Learning Vol 6 (1)

Kushwaha P.K, Sankar J, Sankar M.J Gupta

A., Gupta YB. (2011) Effect of Peer

Counselling by Mother Support Group

on Infant and Young Chlid Feeding

Practice:TheLalitpur Experieance

http://ads.plos.org.www/delivery/ok.ph

Lin S.S, Chien L.Y., Lee C.F (2008)

Effectiveness of a prenatal education

Programme on Breastfeeding

Outcomes in Taiwan PMID Pubmed.

Indexed for MEDLINE

Lawrence R.A & Lawrence R.M (2011)

Breasfeeding : A Guide for Medical

Profession; Elvisier Mosby Missouri

McDonald.J.&Roche, A.M. (2003) Peer edu-cation from evidenced to practice :An

alcohol & other drugs pri-

mer;http//www.nceta.flinder.edu.au/pd

f/peer education/entire.monograph.pd

Page 12: Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Dalam

Jurnal Ilmu Keperawatan

ISSN: 2338-6371 Ernawati, Bakhtiar,Tahlil

121

Norra KF, Noor JL, McElmurry BJ Tiou S.,

Moeti MR. (2004) impact of peer

group education on HIV prevention

among woment in Bostwana. Health

care women international volume 25,

issue (3).210.26

www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15195

776

Nurmiati & Besral (2008).Pengaruh durasi

pemberian ASI terhadap ketahanan

hidup bayi di Indonesia. Makara 12,

47-52

Mardiyaningsih.(2010).Efektifitas Kombinasi

Teknik Marmet &Pijat Oksitosin Ter-

hadap Produksi Asi Ibu Post Seksio

Sesarea di Rumah Sakit wilayah jawa

Pender, N.J., Murdaugh, C.L., & Parsons,

M.A. (2002).Health promotion in

nursing practice. (4thed.). New Jersey:

Pearson Education, Inc.

P., Perrilat F., Clavel.,Auclerc M.F., Baruchel

A., Leverger G., Nelken B. (2002).

Day-care, early common infections

and childhood acute leukaemia: a mul-

ticentre French case-control study.

Brithis Journal Cancer.;86(7):1064-

1069

Pillitteri. A (2003) Maternal & Child Health

Nursing: care of the childbearing &

Childrearing family (4th) Philadelphia.

Lippincott

Sahar,J. Aisah,S. Hastono, S.P (2010).

Pengaruh Edukasi Kelompok Sebaya

Terhadap Perubahan Perilaku

Pencegahan Anemia Gizi Besi Pada

Wanita Usia Subur di kota Sema-

rang,prosiding seminar nasional UNI-

MUS ISBN: 978.079.704.883.9

Selasih (2009).Susu formula dan angka ke-

matian ba-

yi.http://selasi.net/index.php? di-

peroleh 3 maret 2015

UNICEF (2013) Levels & trends in child

mortality

www.data.unicef.org2013_IGME-

mortality.report.pdf & ei =88528373

WHO (2003).Community Based Strategies

For Breastfeeding Promotion And

SupportIn Develoving Country.

http://who/ibdoc:who.int/publication/2

003/9241591218.pdf?ua=i

WHO (2004) Exclusive Breatfeed-

ing.www.who.int/elena/titles/exclusive

breastfeeding