14
PENGERTIAN TAJUK RENCANA Tajuk rencana adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca. Pernyataan fakta dan opini ini biasanya diutarakan secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dengan tujuan untuk mempengaruhi pendapat/ menerjemahkan berita yang menonjol agar pembaca menjadi menyimak seberapa penting berita tersebut. FUNGSI TAJUK RENCANA Fungsi tajuk rencana biasanya menjelaskan berita, artinya, dan akibatnya pada masyarakat. Tajuk rencana juga mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh. Dalam tajuk rencana terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi, serta meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut. Ciri-ciri : *.Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan *.Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat *.Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana, apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional *.Tertuang pikiran subyektif redaksi Jenis-Jenis Tajuk Rencana : 1. Tajuk rencana yang memberikan informasi semata 2. Tajuk rencana yang bersifat menjelaskan 3. Tajuk rencana yang bersifat memberikan argumentasi 4. Tajuk rencana yang menjuruskan timbulnya aksi

PENGERTIAN TAJUK RENCANA

Embed Size (px)

Citation preview

PENGERTIAN TAJUK RENCANA

Tajuk rencana adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.Pernyataan fakta dan opini ini biasanya diutarakan secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dengan tujuan untuk mempengaruhi pendapat/ menerjemahkan berita yang menonjol agar pembaca menjadi menyimak seberapa penting berita tersebut.

FUNGSI TAJUK RENCANA

Fungsi tajuk rencana biasanya menjelaskan berita, artinya, dan akibatnya pada masyarakat. Tajuk rencana juga mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh. Dalam tajuk rencana terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi, serta meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

Ciri-ciri :*.Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan*.Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat*.Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana, apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional*.Tertuang pikiran subyektif redaksi

Jenis-Jenis Tajuk Rencana :1. Tajuk rencana yang memberikan informasi semata2. Tajuk rencana yang bersifat menjelaskan3. Tajuk rencana yang bersifat memberikan argumentasi4. Tajuk rencana yang menjuruskan timbulnya aksi5. Tajuk rencana yang bersifat jahat6. Tajuk rencana yang bersifat membujuk7. Tajuk rencana yang bersifat memuji8. Tajuk rencana yang bersifat menghibur

Tahapan Menulis Editorial atau Tajuk Rencana1. Pencarian ide dalam topik2. Seleksi dan penetapan topik3. Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis dari keseluruhan uraian tajuk rencana4. Pelaksanaan penulisan

Kriteria Topik Tajuk Rencana1. Topik merujuk pada berita yang aktual atau kontroversial2. Topik sesuai dengan filosofi, visi, misi, dan kebijakan umum media penerbitan pers3. Topik sejalan dengan kualifikasi dan fokus wilayah sirkulasi media penerbitan4. Topik berpijak pada kaidah dan nilai standar jurnalistik seperti aktualitas, objektivitas, keluarbiasaan, dan prinsip peliputan berimbang.5. Topik tidak bertentangan dengan aspek ideologis, yuridis, sosiologis, dan etis yang terdapat dalam masyarakat atau bangsa.6. Topik senantiasa berorientasi pada nilai-nilai luhur kemanusiaan.Tesis Tajuk rencanaTesis adalah pendapat utama dari seluruh uraian tajuk rencana. Tesis disebut juga kesimpulan. Tesis tajuk rencana disampaikan melalui dua cara, terbuka dan tertutup. Terbuka apabila tesis dirumuskan dalam rangkaian kalimat ringkas, lugas, dan tegas secara tersurat. Tesis tersurat bersifat tembak langsusng, tidak memberi kesempatan pada pembaca untuk melakukan interpretasi. Tesis tertutup apabila kesimpulan yang hendak ditawarkan kepada khalayak pembaca tidak dirumuskan dalam kalimat yang ringkas, lugas, dan tegas. Pesan disampaikan secara tersirat, samar-samar.

Judul Tajuk Rencana.Syarat judul tajuk rencana secara umum sama dengan judul artikel opini, yaitu harus provokatif, singkat, padat, relevan, fungsional, informal, representative, dan merujuk pada bahasa baku.Anatomi Tajuk RencanaAnatomi atau rangka utama tajuk rencana terdiri atas pembuka, pengembang, dan penutup. Tugas pengembang adalah membuat bahasan tajuk rencana menjadi lebih terfokus. Bahasan tajuk rencana dapat dikembangkan antara lain dengan menggunakan teknik penjelasan, kutipan, contoh, dan statistik.Teori ANSVA dan Teori SEESMenyusun tajuk rencana yang baik dapat dilakukan dengan cara merujuk pada teori ANSVA dari Alan H Monroe.

Menurut Monroe dalamdalam Raymond S. Ross, dalam Persuasion: Communication and Interpersonal Relation (1974:185), terdapat lima tahap urutan motif yang sesuai dengan cara berpikir manusia dalam formula ANSVA: perhatian (attention), kebutuhan (needs), pemuasan (satisfaction), visualisasi (visualization), dan tindakan (action).Menurut teori SEES ada empat tahap untuk mempengaruhi khalayak pembaca yang sedang sibuk, dalam situasi bergegas. Pertama, lontarkan pernyataan singkat yang dapat menggugah perhatian khalayak pembaca (statement). Kedua, beri penjelasan yang relevan terhadap pernyataan singkat tersebut (explanation). Ketiga, yakinjkan penjelasan dengan memberikan contoh-contoh (example). Keemphttp://periberutu.mywapblog.com/tajuk-rencana-arti-ciri-ciri-jenis-dan-p.xhtml

Tajuk Rencana January 14th, 2013 | Author: yayatsmada 1. Pengertian Tajuk RencanaTajuk rencana adalah sebuah kolom dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan opini redaksi atas suat permasalahan yang sedang hangat atau aktual pada saat media it terbit. Selain itu, tajk rencana dapat mewakili sikap redaksi terhadap persoalan yang sedang dibicarakan.2. Isi dan Fungsi Tajuk Rencanaa. Isi tajuk rencana adalah permasalahan yang sedang hangat dalam masyarakat yang dikemas dalam bentuk opini redaksi atas permasalahan tersebut. Tajuk rencana biasanya memuat : Topik berita Tujuan redaksi Pandangan atau visi redaksi Harapan-harapan redaksib. Fungsi tajuk rencana adalah kritik atas ketimpangan yang terjadi dalam suatu masyarakat dan memberikan wawasan pandangan pada masyarakat atas permasalahan yang sedang hangat 2. Fakta dan Opini a. Fakta adalah hal atau keadaan/peristiwa yang merupakan kenyataan yang benar-benar ada atau terjadi. Berikut ini adalah contoh fakta yang terangkum dalam editorial tersebut.1. Pekan ini, Departemen Perhubungan merilis daftar peringkat terbaru perusahaan penerbangan dan standar keselamatan mereka.2. Beberapa negara, terutama Amerika Serikat (AS), bahkan mengeluarkan peringatan kepada warganya agar tidak menggunakan jasa penerbangan Indonesia.3. Setelah sekian lama, hanya satu dari 21 maskapai yang berhasil masuk ke kategori I. Maskapai yang masuk kategori I pun belum diakui IATA Organization Safety Audit (IOSA).Hal ini terjadi karena tidak juga memiliki sertifikat IOSA

Dari ketiga contoh fakta tersebut, dapat dilihat bahwa kutipan-kutipan tersebut tidak disisipi tanggapan atau opini dari redaksi. Ketiga hal tersebut ditulis apa adanya.b. Opini adalah pendapat, gagasan, pemikiran penulis berdasarkan fakta-fakta yang adaSekarang perhatikan contoh opini berikut.

Posisi itu lagi-lagi membuat reputasi penerbangan nasional berada dalam bahaya. Karena itu, harus ada upaya yang lebih dari sekadarnya untuk memulihkan citra buruk yang telanjur telah terbentukhttp://114.141.57.234/yayat/?p=26

Tajuk Rencana TAJUK RENCANA merupakan pernyataan dan tanggapan dari media pers itu sendiri mengenai fakta dan opini yang ada dan sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Di dalam buku Editorial Writing, Lyle Spencer mengemukakan, tajuk rencana adalah pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol, sehingga bagi kebanyakan pembaca suratkabar akan menyimak pentingnya arti berita yang diajukan tadi.Jadi, tajuk rencana pada dasarnya merupakan suara hati dari suratkabar atau media pers bersangkutan. Karena merupakan suara hati yang berisi pendapat dan sikap media pers itu sendiri, maka penulisnya haruslah orang-orang terpercaya atau redaktur-redaktur berkualitas.Biasanya penulis tajuk rencana adalah pemimpin redaksi atau wakilnya. Tetapi tidak sedikit media pers yang mempercayakan penulisan tajuk rencananya kepada redaktur-redaktur senior yang memiliki wawasan luas.Apa fungsi atau tujuan tajuk rencana? Menurut William Pinkerton dari Harvard University, tajuk rencana atau editorial mempunyai empat fungsi utama (tujuan). Hal yang sama dikemukakan juga oleh Djafar H Assegaf dalam bukunya Jurnalistik Masa Kini. Baik William Pinkerton maupun Djafar H Assegaf sama-sama mengatakan, keempat fungsi utama itu meliputi: menjelaskan berita (Explaining the News), menjelaskan latar belakang (Filling in Background), meramalkan masa depan (Forecasting the Future), dan menyampaikan pertimbangan moral (Passing Moral Judgmen).Fungsi menjelaskan berita, artinya penulis tajuk rencana bertindak sebagai seorang guru yang menjelaskan sesuatu berita atau peristiwa. Penjelasan itu dimaksudkan agar pembaca mengetahui apa sesungguhnya yang diinginkan dari isi berita tersebut.Fungsi menjelaskan latar belakang, artinya tajuk rencana memberikan kaitan sesuatu berita dengan kenyataan-kenyataan sosial lainnya. Penulis tajuk rencana melengkapi berita tersebut dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi.Fungsi meramalkan masa depan, artinya penulis tajuk rencana menjadi futuris dengan analisanya mencoba memberikan ramalan apa yang akan terjadi. Dengan demikian masyarakat akan dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi persoalan yang diramalkan akan muncul di masa depan.Sedangkan fungsi menyampaikan pertimbangan moral, artinya si penulis tajuk rencana memberikan penilaian dan sikapnya atas sesuatu peristiwa. Dalam penilaian ini penulis harus mampu tampil untuk mewakili apa yang sesungguhnya ada dalam hati nurani masyarakat.

Delapan Sifat Tajuk RencanaTentang bentuk dan jenis tajuk rencana, Djafar H Assegaf membaginya dalam delapan sifat.1. Bersifat memberikan informasi semata. Tajuk rencana semacam ini hanya sekadar memberikan informasi tanpa menyebutkan secara jelas bagaimana sikapnya terhadap kebijakan dalam berita tersebut. 2. Bersifat menjelaskan. Tajuk rencana ini hampir serupa dengan interpretasi yang memberikan penjelasan kepada suatu peristiwa atau berita.3. Bersifat memberikan argumentasi. Tajuk rencana seperti ini bersifat analitis dan kemudian memberikan argumentasi mengapa sampai terjadi sesuatu hal dan apa akibatnya.4. Bersifat menjuruskan timbulnya aksi. Tajuk rencana ini mendorong timbulnya aksi dari masyarakat. Artinya, si penulis tajuk ingin menjuruskan suatu tindakan secara cepat dari masyarakat.5. Bersifat jihad. Tajuk rencana yang bersifat jihad ini biasanya ditulis secara berturut-turut dengan melontarkan sikap atau pandangan yang tegas dan jelas terhadap sesuatu masalah. Misalnya, bagaimana mengantisipasi judi, pelacuran, kejahatan dan sebagainya.6. Bersifat membujuk. Tajuk rencana ini dengan cara dan gaya yang halus berusaha membujuk masyarakat untuk mengambil tindakan atau membentuk pendapat umum.7. Bersifat memuji. Tajuk rencana seperti ini menekankan pada pujian atas suatu prestasi yang terjadi di masyarakat.8. Bersifat menghibur. Tajuk rencana ini lebih banyak bercerita tentang human interest story.

Sekarang apa saja yang harus dilakukan oleh penulis tajuk rencana atau editorial? Konferensi para penulis editorial tahun 1974 di Amerika Serikat menegaskan, tugas utama para penulis tajuk rencana adalah memberikan informasi dan bimbingan ke arah demokrasi yang sesungguhnya. Untuk itu para penulis tajuk rencana diharuskan senantiasa memiliki integritas diri dan integritas profesinya.Konferensi penulis editorial itu juga merekomendasikan sejumlah langkah atau petunjuk yang harus dilakukan oleh para penulis tajuk rencana atau editorial.Pertama, penulis editorial (tajuk rencana) harus menyajikan fakta-fakta yang jujur dan tuntas. Editorial yang tidak benar adalah tidak jujur dan tidak bernilai. Dia tidak boleh salah membimbing pembacanya,mengacaukan situasi, atau menempatkan seseorang dari sudut pandang yang salah.Kedua, penulis editorial (tajuk rencana) harus mengambil kesimpulan obyektif dari fakta-fakta yang disajikan,berdasarkan bobot bukti dan berdasarkan konsep yang menurutnya bagus.Ketiga, penulis editorial (tajuk rencana) tidak dibenarkan terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau memanfaatkan pengaruhnya untuk kepentingan pribadi atau orang lain. Dia harus mempertahankan hal-hal di atas diri sendiri dari kemungkinan penyelewengan, apa pun sumbernya.Keempat, penulis editorial (tajuk rencana) harus menyadari dirinya tidak sempurna. Oleh karena itu, sejauh masih di dalam kekuasaannya, dia harus menyuarakan kepada mereka yang tidak setuju dengannya di dalam kolom surat pembaca atau dengan alat-alat lainnya. Kelima, penulis editorial (tajuk rencana) secara teratur harus mengulas kesimpulannya sendiri dalam kaitannya dengan informasi yang dapat diperolehnya. Dia harus mengoreksi kesimpulan tersebut dan menemukannya atas dasar kesalahpahaman sebelumnya.Keenam, penulis editorial (tajuk rencana) harus punya keberanian yang teguh dan filosofi hidup demokrasi. Dia tidak boleh menulis atau menerbitkan apa pun yang bertentangan dengan hati nurani. Banyak halaman editorial merupakan produk pikiran orang banyak, tetapi pertimbangan kolektif yang bagus dapat dicapai lewat pertimbangan individual. Oleh sebab itu, opini individual yang mendalam harus dihormati.Ketujuh, penulis editorial (tajuk rencana) harus membantu temannya dalam konteks kesetiaan terhadap integritas takaran profesionalisme yang tinggi. Reputasinya adalah reputasi mereka dan reputasi mereka adalah miliknya. (Willian L. Rivers, Bryce Mc Intyre, Alison Work, Editorial, Remaja Rosdakarya, 1994). ---------(SEA)http://sutirmaneka.blogspot.com/2011/10/berita-dan-tajuk-rencana.html

Apa dan Bagaimana Editorial Itu?Arum Narwastu: Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Mayor JurnalismeOPINI | 23 May 2012 | 13:25 Dibaca: 2148 Komentar: 2 1 Editorial adalah artikel yang menyajikan pendapat surat kabar terhadap suatu isu. Artikel ini mencerminkan suara mayoritas dari para dewan redaksi, dewan redaksi surat kabar terdiri dari editor dan manajer bisnis. Editorial biasanya unsigned atau diterbitkan tanpa byline (nama penulis) karena editorial mewakili pendapat surat kabar, bukan penulis.Surat kabar itu adalah suara dari masyarakat sedangkan editorial adalah suara dari koran. Suara ini dapat memberi informasi kepada pembaca, merangsang pemikiran, mencetak opini dan kadang-kadang menggerakkan orang untuk bertindak. Umumnya, editorial menawarkan solusi spesifik untuk suatu masalah yang tengah dirasakan. Dalam editorial, redaksi mengharapkan tindakan segera daripada pemahaman situasi.Bentuk dan isi editorial dipengaruhi oleh kebijakan dan filosofi surat kabar, struktur kepemilikan dan lingkungan politik dimana koran beroperasi. Terdapat tiga jenis editorial. Pertama adalah Interpretative Editorial. Ini adalah jenis editorial yang ditulis dengan misi utama untuk menjelaskan isu-isu yang dipertaruhkan oleh fakta-fakta dan figur untuk memberikan penerangan dan pengetahuan. Editorial interpretatif bisa positif, negatif atau bahkan netral dalam pendekatan atau postur tergantung pada keadaan dan perlakuan penulis editorial terhadap suatu isu.Kedua, Controversial Editorial. Controversial Editorial adalah jenis editorial yang dikemas dengan misi tertentu atau mandat untuk menyebarkan sudut pandang tertentu. Editorial yang kontroversial digunakan untuk meyakinkan pembaca pada keinginan atau keniscayaan isu tertentu sementara sudut pandang yang berlawanan akan digambarkan secara buruk.Jenis yang terakhir adalah Explanatory Editorial. Editorial ini hanya menyajikan masalah untuk dinilai oleh pembaca. Jenis editorial ini hanya membuka dan memprovokasi pikiran pembaca mengenai masalah kepentingan sosial-politik dan ekonomi untuk menarik perhatian pembaca dan memungkinkan mereka untuk menilai. Explanatory Editorial mengidentifikasi masalah, menjelaskannya dan memungkinkan pembaca untuk mencari solusi untuk itu.Editorial dikatakan baik jika memenuhi beberapa kriteria. Beberapa kriteria tersebut antara lain, sebuah editorial harus membawa rasa kelembagaan, artinya suara yang harus didengar berbicara dalam editorial adalah suara media dan bukan suara individu. Bahasa editorial harus jelas dan tidak ambigu. Tujuan editorial harus ditentukan, apakah untuk mempengaruhi penonton, mendidik atau menghibur mereka. Bahasa dalam editorial harus dipahami oleh target audiens. Jika tidak, misi editorial tidak akan tercapai.Dalam menulis editorial, editorialist harus selalu tepat. Katakan apa yang ingin Anda katakan tanpa perlu menghabiskan banyak ruang. Hindari verbosity and circumlocution (penggunaan terlalu banyak kata).Sebuah editorial harus kaya nilai human interest. Hal ini karena orang biasanya tertarik dalam urusan sesama manusia. Selain itu, editorial juga harus menarik dan menangkap perhatian. Editorial yang buruk dan lemah tidak akan dapat memberikan efek yang diinginkan pada target pembaca. Teknik persuasif dapat digunakan untuk tujuan ini. Setiap editorial harus asli dalam gaya dan substansi. Artinya tidak ada plagiasi dari media yang lainSebuah editorial harus diteliti dengan baik. Faktor ketepatan waktu atau kebaruan dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif menjadi master piece editorial untuk diproduksi. Editorial harus didasarkan pada fakta-fakta konkret, bukan spekulasi. Seorang penulis editorial harus memeriksa fakta untuk memastikan tingkat kredibilitas editorialnya.Opini Publik dan EditorialOpini publik merupakan keseluruhan pandangan dari anggota masyarakat terhadap suatu masalah. Masalah ini meliputi masalah politik, sosial ataupun masalah ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan publik. Terdapat hubungan yang mencolok antara opini publik dan editorial. Isu di media massa, mungkin akan disetujui masyarakat ketika isu tersebut mulai meledak dalam lingkup publik. Untuk hal-hal seperti inilah editorial hadir untuk mendukung maupun menentang pandangan yang ada dalam opini publik.Secara garis besar, editorial dalam surat kabar biasanya melakukan beberapa hal, seperti, mengkritik atau menyerang dilema sosial-politik ekonomi dan moral masyarakat. Selain itu editorial juga memberikan pengetahuan baru pada hari itu. Dengan melemparkan lebih banyak sudut pandang untuk masalah yang kompleks, editorial sering mencoba untuk melihat dua sisi dari sebuah isu. Mereka menyoroti dan menganalisis kekuatan dan kelemahan isu-isu publik sementara pengajuan solusi untuk kompleks isu-isu yang menjadi perhatian publik.Editorial seringkali membawa masalah baru untuk bisa diperdebatkan dan memberikan arahan intelektual bagi masyarakat untuk membahas dan menyelesaikan masalah tersebut.Editorial akan membela underdog di masyarakat, mendukung isu penting publik, dan turut memengaruhi perumusan kebijakan atau pengambilan keputusan atas masalah tertentu.Editorial dan Berita (News)Berita menceritakan peristiwa yang faktual dan aktual untuk memungkinkan masyarakat memperoleh informasi mengenai kehidupannya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Beberapa faktor yang menjadi nilai dalam berita antara lain adalah ketepatan waktu (timeliness), kedekatan (proximity), keanehan (oddities), nama membuat berita (prominence), konsekuensi (consequences) dan human interest.Berita berurusan dengan pandangan objektif, sementara editorial berurusan dengan pandangan subjektif. Editorial dapat membangkitkan opini publik yang mendukung atau menentang suatu isu.Editorial dan FeaturesFeatures adalah artikel jurnalistik kreatif yang menginformasikan, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan, dan mengekspos suatu masalah. Tulisan editorial adalah penelitian yang berorientasi, hal yang sama juga berlaku untuk features. Meskipun begitu, terdapat titik perpisahan antara features dan editorial. Kebanyakan features membawa bylines, artinya nama penulis akan dicantumkan dalam tulisan tersebut. Hal ini berbeda dari editorial yang tidak membawa bylines.Features dapat disertai dengan ilustrasi gambar. Sebaliknya dalam kebanyakan kasus, editorial tidak digambarkan (ilustrasi fotografi). Features biasanya hasil dari upaya individu, sementara editorial adalah hasil dari upaya kelompok, yaitu dewan editorial. Editorial dan KolomEditorial adalah artikel atau esai jurnalistik yang kritis dan rasional yang bersifat menginformasikan, mendidik dan menghibur pembaca pada masalah sosial-politik dan ekonomi. Sedangkan sebuah kolom merupakan sebuah artikel yang membawa kepribadian, gaya, dan identitas pribadi penulis. Kolom sebagai sebuah artikel, pada khususnya subjek atau oleh seorang penulis tertentu, secara teratur muncul di koran atau majalah. Editorial dan kolom memiliki kemiripan yang mencolok dalam gaya dan substansi terutama urusan kolom publik. Namun, editorial masih memiliki rasa kelembagaan, sementara kolom memiliki rasa pribadi. Dalam menulis editorial, kata kita atau nama surat kabar atau majalah sering digunakan sebagai pengesahan dari kepedulian perusahaan sementara saya yang digunakan dalam kolom untuk menampilkan daya tarik pribadi.Sumber:Ate, Andrew Asan. 2008. Editorial Writing. Nigeria: National Open University of Nigeria.Smith, Dianne. Editorial Writing (Compilation).Weintraut, Alan. Writing an Editorial.http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/23/apa-dan-bagaimana-editorial-itu-459269.html