24
ANALISIS KINERJA PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO BERDASARKAN BERITA DAN TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS Makalah disusun untuk memenuhi tugas integratif mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan Vanny Andriani XI IPA 4/ 41 SMA XAVERIUS 1 PALEMBANG

Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

Citation preview

Page 1: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

ANALISIS KINERJA PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

BERDASARKAN BERITA DAN TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

Makalah disusun untuk memenuhi tugas integratif mata pelajaran Bahasa Indonesia

dan Pendidikan Kewarganegaraan

Vanny Andriani

XI IPA 4/ 41

SMA XAVERIUS 1 PALEMBANG

YAYASAN XAVERIUS PALEMBANG

PALEMBANG

2011

Page 2: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Katarina Retno Triwidayati,

S.Pd. dan Bernardus Yusminardy Wiyono, S.Pd. karena telah membimbing penulis

hingga selesainya makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada

orangtua dan teman-teman yang telah mendukung penulis dalam penulisan makalah

ini.

Dalam makalah sederhana ini, penulis menganalisis bagaimana kinerja

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menjalankan sebuah sistem politik di

Indonesia berdasarkan berita dan tajuk rencana yang didapat dari harian Kompas.

Penulis juga menyertakan lampiran di akhir makalah sebagai bukti bacaan

pengkajian makalah ini.

Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat

bagi para pembaca agar dapat menjadi bahan referensi, memperluas pengetahuan,

dan menambah informasi serta bagi penulis sendiri agar dapat mengembangkan

kemampuan menulis dengan baik dan menjawab rasa ingin tahu penulis. Demi

terwujudnya makalah yang baik di masa mendatang, penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran dari para pembaca.

Palembang, 8 Oktober 2011

Penulis

Page 3: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEALSIAN KARYA......................................................... 1

PENGESAHAN............................................................................................... 2

PENGANTAR................................................................................................. 3

DAFTAR ISI................................................................................................... 4

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... 5

BAB I PEMBUKAAN.................................................................................... 6

1. Latar Belakang.................................................................................... 6

2. Rumusan Masalah............................................................................... 7

3. Tujuan Penulisan................................................................................. 7

4. Manfaat Penulisan............................................................................... 7

5. Sumber Data........................................................................................ 7

BAB II ISI........................................................................................................ 9

1. Landasan Teori.................................................................................... 9

2. Analisis Berita dan Tajuk Rencana..................................................... 11

BAB III PENUTUP......................................................................................... 15

1. Simpulan.............................................................................................. 15

2. Saran.................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16

LAMPIRAN.................................................................................................... 18

TENTANG PENULIS.................................................................................... 26

Page 4: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

DAFTAR LAMPIRAN

Tajuk Rencana 1, “Satu Tahun SBY-Boediono”......................................... 18

Tajuk Rencana 2, “Hadir dan Lebih Vokal!”............................................... 19

Tajuk Rencana 3, “Efektifitas Perintah Presiden”....................................... 20

Berita 1, “Saatnya Perbaikan Kinerja Pemerintahan”.................................. 21

Berita 2, “Diusulkan, Penghargaan untuk Yudhoyono Dicabut”................. 24

Berita 3, “Pencapaian Kabinet Masih Minim”............................................. 25

Page 5: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

BAB I

PEMBUKAAN

1. Latar Belakang

Sistem politik merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam suatu

pemerintahan. Kata ‘sistem’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri berarti

suatu totalitas yang terbentuk karena adanya perangkat unsur yang secara teratur

saling berkaitan. Sedangkan kata ‘politik’ merupakan suatu pengetahuan mengenai

ketatanegaraan atau kenegaraan seperti tentang sistem pemerintah dan dasar

pemerintahan (http://www.lbh-makassar.org/?p=1864, diunduh pada 10 September

2011).

Selain menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, seorang ilmuwan politik

berasal dari Kanada, David Easton, mendefinisikan sistem politik sebagai pembagian

nilai-nilai secara autoritatif untuk dan atas nama masyarakat yang diatur secara

keseluruhan lewat interaksi. Pernyataannya ini dituang pada bukunya A System

Analisis of Political Life yang diperkenalkan pada tahun 1965 (http://www.lbh-

makassar.org/?p=1864, diunduh pada 10 September 2011).

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan

antara sistem politik dan pemerintahan dalam suatu negara. Dengan bantuan sistem

politik, pemerintah dapat menghasilkan kebijakan tertentu yang ditujukan demi

tercapainya kesejahteraan rakyat. Dalam proses pembuatannya, dibutuhkan aparatur

negara untuk menghasilkan output berupa kebijakan dan input dari masyarakat

berupa opini maupun sikap/ tanggapan masyarakat terhadap pemerintah. Tanpa

kedua faktor ini, fungsi sistem politik tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik.

Aparatur negara merupakan elemen formal yang membuat kebijakan yang

sah dan mengikat. Berdasarkan teori Trias Polityca dari Montesquieu, terdapat tiga

lembaga yang terlibat dalam sistem politik ini, seperti lembaga legislatif, lembaga

eksekutif, dan lembaga yudikatif (http://www.lbh-makassar.org/?p=1864, diunduh

pada 10 September 2011). Tanpa salah satu dari mereka, sistem politik tidak dapat

berjalan seperti yang diharapkan masyarakat.

Page 6: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

Oleh karena itu, penulis mengangkat topik Analisis Kinerja Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono dalam makalah ini. Hal ini dilakukan guna membahas lebih

lanjut mengenai kinerja Susilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden Indonesia masa

tahun 2009—2014 dalam menjalankan sistem politik yang ada.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut “Bagaimana kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

berdasarkan berita dan tajuk rencana harian Kompas?”

3. Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan menjawab pertanyaan bagaimana kinerja Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono.

4. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini adalah

4.1. bagi penulis

4.1.1. demi menjawab rasa ingin tahu penulis,

4.1.2. mengembangkan kemampuan bernalar,

4.1.3. mengembangkan kemampuan berpikir kritis,

4.1.4. mengembangkan kemampuan menganalisis berita dan tajuk

rencana,

4.1.5. mengembangkan kemampuan merangkai kata,

4.1.6. memperluas pengetahuan penulis.

4.2. bagi pembaca

4.2.1. menjadi bahan referensi,

4.2.2. memperluas pengetahuan,

4.2.3. menambah informasi.

5. Sumber Data

Bahan kajian makalah ini berasal dari harian Kompas tahun 2010-2011.

Tajuk rencana pertama bersumber dari harian Kompas hari Rabu tanggal 20 Oktober

Page 7: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

2010 berjudul “Satu Tahun SBY-Boediono”. Sedangkan pada tajuk rencana kedua

bersumber dari harian Kompas hari Senin tanggal 18 Oktober 2010 berjudul “Hadir

dan Lebih Vokal!”. Dan pada tajuk rencana ketiga bersumber dari harian Kompas

hari Jum’at tanggal 11 Februari 2011 berjudul “Efektifitas Perintah Presiden”.

Berita pertama bersumber dari harian Kompas hari Senin tanggal 18 Oktober

2010 berjudul “Saatnya Perbaikan Kinerja Pemerintahan”. Sedangkan pada berita

kedua bersumber dari harian Kompas hari Minggu tanggal 21 Agustus 2011 berjudul

“Diusulkan, Penghargaan untuk Yudhoyono Dicabut”. Dan pada berita ketiga

bersumber dari harian Kompas hari Senin tanggal 18 Oktober 2010 berjudul

“Pencapaian Kabinet Masih Minim”.

Page 8: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

BAB II

ISI

1. Landasan Teori

1.1. Sistem Politik

Sistem merupakan unsur-unsur atau elemen-elemen atau bagian-

bagian yang terikat dalam satu kesatuan dan saling bergantung. Dengan

adanya saling ketergantungan ini, bila ada satu dari bagian-bagian tersebut

yang berubah, maka komponen secara keseluruhan akan ikut terpengaruh

(Almond & Powell dikutip Suteng dalam Rahmat, 2007: 187).

Sedangkan politik secara etimologis merupakan negara kota atau polis

dalam bahasa Yunani. Namun salah satu ilmuwan politik, Austin Ranney

berpendapat bahwa politik merupakan proses pembuatan kebijakan

pemerintah atau kebijakan umum atau public policy (Suteng dalam Rahmat,

2007: 188). Dari dua definisi yang dijabarkan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa sistem politik merupakan kegiatan struktural dan

fungsional antar unsur negara yang bekerja dalam suatu kesatuan yaitu negara

dalam mengatur pemerintahan.

1.2. Budaya Politik

Siregar (2008: 2) menyatakan bahwa,

Sir Edward B. Tylor dalam bukunya Primitive Culture: Research Into the Development of Mithology, Philosophy, Religion, Art, and Custom(1947) berpendapat bahwa kebudayaan adalah keseluruhan hasil karya atau hasil cipta manusia, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, kebiasaan, serta kemampuan dan kebiasaan lain yang ada dan bekembang dalam sebuah masyarakat.

Seorang ilmuwan politik asal Amerika, Gabriel Almond berpendapat

bahwa budaya politik merupakan pola sikap atau perilaku atau keyakinan

Page 9: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

yang dipraktikkan sebuah masyarakat karena sistem politik tertentu yang

mereka anut (Bertsch dikutip Siregar, 2008: 12).

1.3. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden merupakan kepala pemerintahan yang dalam menjalankan

tugasnya dibantu oleh wakil presiden beserta menteri-menteri dalam

kabinet. Presiden diberi kesempatan menjabat selama lima tahun dan dapat

dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan

( http://ketatanegaraan.wordpress.com/2011/03/21/syarat-masa-jabatan-

wewenanang-presiden-dan-wakil- presiden/, diunduh pada 24 September

2010).

Presiden Indonesia yang ke-6, Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono terpilih lewat Pemilu yang diadakan tanggal 9 April 2009. Beliau

bersama Partai Demokrat akhirnya berhasil memenangkan Pemilu ini dengan

perolehan suara 61.66% atau 11.658.098 suara. Dalam pemilu kali ini,

Beliau bersama partai pendukungnya berkompetisi dengan dua pasang calon

presiden dan calon wakil presiden lainnya, yaitu pasangan Megawati

Soekarnoputri-Prabowo Subianto dari Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya serta pasangan Jusuf Kalla-

Wiranto dari Partai Golongan Karya dan Partai Hati Nurani Rakyat

(http://politik.vivanews.com/news/read/77452-sby_boediono_resmi menang

satu_putaran, diunduh pada 18 September 2011).

1.4. Tajuk Rencana

http://wacana-bahasa.blogspot.com/2010/05/tajuk-rencana-bahan-

ajar-kelas-xi.html (diunduh pada 19 September 2011) menginformasikan,

“Tajuk rencana adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan

pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan

pada saat surat kabar itu diterbitkan.” Dinyatakan pula pada

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?%20pil=%2020%20&%20dn=20

080305135954 (diunduh pada 19 September 11) bahwa tajuk rencana ditulis

secara berkala, seperti harian atau mingguan atau dua mingguan atau bulanan

Page 10: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

tergantung jenis terbitan surat kabarnya. Isi dari tajuk rencana dapat berupa

sikap awak media terhadap situasi yang sedang berlangsung di masyarakat

luas dalam berbagai aspek kehidupan.

1.5. Berita

Berasal dari bahasa Sanskerta “Vrit” atau “Vritta” yang berarti

“Ada” atau “Yang telah terjadi”. Namun menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, berita merupakan laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang

hangat. Berita dapat disampaikan melalui berbagai media, seperti surat kabar,

radio, televisi, atau media internet (http://kries07.blogspot.com/2009/02/

pengertian-berita.html, diunduh pada 19 September 2011).

Seorang direktur salah satu stasiun televisi swasta, Dja’far H.

Assegaf menyatakan bahwa berita merupakan laporan fakta atau ide terbaru

yang dipilih staff redaksi suatu harian untuk disiarkan. Berita mencakup

beberapa jenis, seperti berita langsung (Straight News), berita mendalam

(Depth News), berita penyelidikan (Investigation News), berita

interpretasi (Interpretative News), dan berita opini (Opinion News)

(http://kries07.blogspot.com/2009/02/pengertian-berita.html, diunduh pada 19

September 2011).

2. Analisis Berita dan Tajuk Rencana

Setelah satu tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono,

berbagai respon masyarakat mulai muncul. Dalam sistem demokrasi yang dianut

Indonesia tentu hal ini sudah lazim dilakukan. Mulai dari unjuk rasa hingga

pemberian opini-opini dilakukan masyarakat sebagai bentuk partisipasi politik

masyarakat dan bentuk kepedulian masyarakat terhadap nasib negaranya (Kompas 1,

2010: 6).

Mayoritas masyarakat mengeluhkan kinerja kabinet Indonesia Bersatu II

yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini dibuktikan dengan

pernyataan dari Kompas 2 (2010: 6) yang menilai bahwa pemerintahan kedua Susilo

Bambang Yudhoyono kalah efektif, efisien, dan wibawa dari pemerintahan pertama

Susilo Bambang Yudhoyono.

Page 11: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

Masyarakat berpendapat perlunya perombakan kabinet dengan menghadirkan

sosok pemimpin yang kapabel, profesional, berwibawa, dan memang ahli dalam

bidangnya. Kabinet juga diharapkan lebih hadir dalam semua persoalan masyarakat

dan lebih memanfaatkan pemerintahan periode 2009—2014 ini sebagai pengabdian

diri kepada masyarakat. Selain itu masyarakat juga berharap pemerintah dapat

bekerja secara cerdas dan sigap serta bertindak bijak dalam mengatasi persoalan yang

ada. Peran pemerintah dalam menjaga keamanan dan menanggapi problem ekonomi

yang dihadapi masyarakat masih dianggap kurang ikut andil. Hal ini pula yang

menyebabkan turunnya kepuasan publik terhadap kinerja awal pemerintahan Susilo

Bambang Yudhoyono-Boediono (Kompas 2, 2010: 6).

Selain perombakan kabinet yang dianggap perlu, masyarakat juga mengalami

krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono

ini. Misalnya saja, dalam menghadapi aksi kekerasan oleh sebuah organisasi

masyarakat, Susilo Bambang Yudhoyono beritikad untuk membekukan/

membubarkan organisasi masyarakat tersebut. Namun, aparat kepolisian masih saja

ragu untuk menindaklanjuti aksi kekerasan tersebut. Masyarakat sangat berharap

pemerintah dapat menjalankan tanggung jawab konstitusionalnya, yaitu memberikan

perlindungan kepada masyarakat. Masyarakat juga khawatir apabila tindak kekerasan

ini dibiarkan, maka akan terjadi pelembagaan kekerasan (Institutionalized Violence)

dan kembali berulangnya kekerasan (Kompas 3, 2011: 6). Bukti kutipan harapan

warga negara Indonesia terhadap pemerintah yang dimuat di harian Kompas 3 (2011:

6) menyatakan,

Perintah Presiden itu harus dimaknai sebagai dukungan politik pemimpin tertinggi untuk menghentikan spiral kekerasan yang terus terjadi. Artinya, tak perlu ada keraguan lagi dari kepolisian untuk menindak pelaku kekerasan guna menghindarkan makin menguatnya kesan negara tanpa aparat negara.

Hal lain yang mempengaruhi penilaian citra masyarakat terhadap

kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono ini adalah terkait dengan

kasus pemberian ijin, meningkatkan kuota, serta memperpanjang masa berlaku izin

pembuangan limbah tailing ke laut Teluk Senunu di Nusa Tenggara Barat.

Page 12: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

Menanggapi hal ini, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) beserta

sejumlah organisasi masyarakat dan nelayan asal Sumbawa Barat dan Lombok

mengirimkan surat pendesakkan pencabutan penghargaan atas Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono sebagai bentuk keprihatinan. Presiden yang sebelumnya

dianugerahi penghargaan Award Leadership in Marine and Ocean Management oleh

Organisasi PBB untuk Lingkungan Hidup atau UNEP pada tanggal 24 Ferbruari

2010 lalu, terancam kehilangan penghargaannya (Kompas 5, 2011: 3). Tentu sikap

Presiden ini membuat masyarakat kecewa dan kembali terjadi krisis kepercayaan.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa apresiasi publik terhadap

kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Wakil Presiden Boediono cenderung

memudar. Menurut Jajak Pendapat yang diselenggarakan Litbang Kompas 11—14

Oktober 2010 melalui telepon, 56,9% responden yang memilih Susilo Bambang

Yudhoyono pada Pemilu 2009 berpendapat citra pemerintahan Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono sudah baik, namun 37,3% responden berpendapat citra Susilo

Bambang Yudhoyono saat ini buruk. Sedangkan sebesar 37% responden yang tidak

memilih Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilu 2009 berpendapat citra

pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah baik dan 55,7%

responden berpendapat buruk (Kompas 4, 2010: 1).

Selain itu, menurut Jajak Pendapat yang juga diselenggarakan oleh Litbang

Kompas 11—14 Oktober 2010, dapat disimpulkan bahwa publik juga berpendapat

bahwa kinerja Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono periode kedua ini menurun

di beberapa bidang. Seperti pada bidang ekonomi, dibandingkan dengan periode

pertama, derajat penurunan apresiasi publik menurun lebih dalam. Kecilnya peluang

untuk meningkatkan apresiasi masyarakat di bidang ekonomi diakibatkan dengan

adanya berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, mulai dari melambungnya harga

kebutuhan pokok hingga naiknya harga BBM dan listrik (Kompas 4, 2010: 1).

Lalu pada bidang politik, keamanan, dan hukum yang kerap meraih apresiasi

paling tinggi dan menjadi pilar terkuat dalam menopang popularitas pemerintahan

Susilo Bambang Yudhoyono, di periode kedua ini juga mengalami penurunan rasa

puas publik. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari Kompas 4 (2010: 1) yang

menyatakan,

Page 13: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

Lebih dari separuh responden (55 ,5 persen) menyatakan pemerintah gagal menjamin rasa aman masyarakat.

Hal ini diakibatkan sorotan publik atas kasus bentrokan di Tarakan, Kalimantan

Timur dan sejumlah tawuran antarwarga di berbagai daerah di Indonesia serta

berbagai isu terorisme. Saat ini, tercatat hanya tersisa 38,1% responden yang menilai

positif kinerja pemerintah dalam bidang politik dan keamanan (Kompas 4, 2010: 1).

Page 14: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

BAB III

PENUTUP

1. Simpulan

Dari kajian analisis berita dan tajuk rencana dari harian Kompas, maka dapat

disimpulkan bahwa apresiasi publik terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono-Wakil Presiden Boediono cenderung memudar. Masyarakat berpendapat

perlunya perombakan kabinet Indonesia Bersatu II serta mengharap agar pemerintah

menghadirkan sosok pemimpin yang kapabel, profesional, berwibawa, dan memang

ahli dalam bidangnya. Masyarakat juga berharap pemerintah dapat bekerja secara

cerdas dan sigap serta bertindak bijak dalam mengatasi persoalan yang ada.

2. Saran

Seperti yang diharapkan mayoritas masyarakat Indonesia, penulis juga

menyarankan adanya perombakan kabinet Indonesia Bersatu II demi tercapainya

pemerintahan yang lebih baik, efektif, dan efisien. Juga demi memulihkan krisis

kepercayaan terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono bahwa

akan sanggup menjalankan pemerintahan yang efektif, maka pemerintah juga

hendaknya segera menghadirkan sosok pemimpin yang didambakan masyarakat,

yaitu kapabel, profesional, berwibawa, dan memang ahli dalam bidangnya.

Pemimpin kapabel disini bermakna pemimpin yang punya sifat kepemimpinan yang

handal, seperti punya kepedulian, empati, tegas, sabar, terbuka, dan berani

mengambil keputusan (http://mediaislamnet.com/2010/02/peran-ibu-solusi-krisis-

kepemimpinan-bangsa/, diunduh pada 27 September 2011).

Page 15: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

DAFTAR PUSTAKA

KOMPAS 1. 2010. “Satu Tahun SBY-Boediono”. Harian KOMPAS. 20 Oktober 2010, halaman 6 kolom 1

KOMPAS 2. 2010. “Hadir dan Lebih Vokal!”. Harian KOMPAS. 18 Oktober 2010, halaman 6 kolom 2

KOMPAS 3. 2011. “Efektifitas Perintah Presiden”. Harian KOMPAS. 11 Februari 2011, halaman 6 kolom 1

KOMPAS 4. 2010. “Saatnya Perbaikan Kinerja Pemerintahan”. Harian KOMPAS.18 Oktober 2010, halaman 1 kolom 1

KOMPAS 5. 2011. “Diusulkan, Penghargaan untuk Yudhoyono Dicabut”. HarianKOMPAS. 21 Agustus 2011, halaman 3 kolom 2

KOMPAS 6. 2010. “Pencapaian Kabinet Masih Minim”. Harian KOMPAS. 18Oktober 2010, halaman 4 kolom 1

Siregar, Windu, L. Sianturi, Iwan Subagyo, Y. Kris Riyanto, dan Badrudin. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA/ MA Kelas XI. Jeremias Jena, Zhita Seditya R., dan Ari Benawa (Ed.). Jakarta: GALAXY PUSPA MEGA

Suteng, Bambang, Saptono, Wasitohadi, dan Mawardi. 2007. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN untuk SMA Kelas X. Rahmat Rikard (Ed.).Jakarta: ERLANGGA

2008. “Pengertian Tajuk Rencana atau Editorial dalam Media Massa”.http://www.kabarindonesia.com/berita.php?%20pil=%2020%20&%20dn=2080305135954. Diunduh pada 19 September 2011

2009. “PENGERTIAN BERITA”. (http://kries07.blogspot.com/2009/02/pengertian/berita.html. Diunduh pada 19 September 2011

2011. “Peran Ibu, Solusi Krisis Kepemimpinan Bangsa”. http://mediaislamnet.com/2010/02/peran-ibu-solusi-krisis-kepemimpinan/bangsa/. Diunduh pada 27 September 2011

Page 16: Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Tajuk Rencana Harian Kompas

2009.“SBY-Boediono Resmi Menang Satu Putaran”.http://politik.vivanews.com/news/read/77452-sby_boediono_resmi menangsatu_putaran. Diunduh pada 18 September 2011

2011. “SISTEM POLITIK”. http://www.lbh-makassar.org/?p=1864. Diunduh pada10 September 2011

2011. “Syarat, Masa Jabatan, Wewenang Presiden dan Wakil Presiden”.http://ketatanegaraan.wordpress.com/2011/03/21/syarat-masa-jabatan-wewenang-presiden-dan-wakil-presiden/. Diunduh pada 24 September 2011

2010. “Tajuk Rencana (Bahan Ajar Kelas XI)”. http://wacanabahasa.blogspot.com/2010/05/tajuk-rencana-bahan-ajar-kelas-xi.html. Diunduh pada 19 September 2011