Upload
others
View
26
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGELOLAAN ARSIP SURAT MASUK DAN KELUAR BERBASIS
WEB MENGGUNAKAN APLIKASI MANAJEMEN SURAT (AMS) PADA
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk
memperoleh gelar Sarjana Sains Informasi (S.S.I) dalam Bidang Studi Ilmu
Perpustakaan
OLEH
ROBHYTUA SIHOMBING
160723045
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
2020
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skripsi : Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Keluar Berbasis Web
Menggunakan Aplikasi Manajemen Surat (AMS) Pada
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
Oleh : Robhytua Sihombing
NIM : 160723045
Pembimbing : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd
NIP : 195704071986032001
Tanda Tangan :
Tanggal : 21 – 01 - 2020
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Keluar Berbasis Web
Menggunakan Aplikasi Manajemen Surat (AMS) Pada
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
Oleh : Robhytua Sihombing
NIM : 160723045
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
Ketua : Dr. Eva Rabita, M.Hum.
NIP : 195603311986032001
TandaTangan :
Tanggal : 21 – 01 – 2020
FAKULTAS ILMU BUDAYA
Dekan : Drs. Budi Agustono M.S.
NIP : 196008051987031001
Tanda Tangan :
Tanggal : 23 – 01 – 2020
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya ini adalah karya orisinil dan belum pernah disajikan sebagai tulisan
untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada publikasi media
lain.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulisan
dengan pendapat atau gagasan bukan dari penulis dengan mencantumkan tanda
kutip pada karya ini.
Medan, Januari 2020
Penulis
Robhytua Sihombing
160723045
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Sihombing, Robhytua. 2019. Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Keluar Berbasis
Web Menggunakan Aplikasi Manajemen Surat (AMS) Pada PT. PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Utara.
Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara,
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang
pengelolaan arsip surat masuk dan keluar berbasis web menggunakan aplikasi
manajemen surat (AMS). Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi PT. PLN
(Persero) dan peneliti selanjutnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Informan pada penelitian ini adalah staff bagian
arsip surat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pengelolaan arsip surat masuk dan keluar pada PT. PLN (Persero)
dilakukan berdasarkan tata naskah dinas yang berlaku, memiliki pengaturan jenis,
format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah
dinas, serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
Kata Kunci : Pengelolaan Arsip surat masuk dan keluar, Aplikasi Manajemen
Surat (AMS).
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
sebaik mungkin.
Adapun judul skripsi ini adalah “Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan
Keluar Berbasis Web Menggunakan Aplikasi Manajemen Surat (AMS) Pada PT.
PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara”. Skripsi ini merupakan tugas akhir
penulis dan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
Informasi (S.S.I) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Departemen
Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari peran keluarga dan
senantiasa mencurahkan kasih dan sayang, pembinaan dan dukungan baik moril,
materil, serta doa yang selalu menyertai selama proses pengerjaan skripsi. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Manahan
Sihombing dan Dinar Hutabarat selaku orang tua tersayang.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis juga telah banyak menerima masukan
dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk yang tak
ternilai harganya. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra. Eva Rabita, M.Hum. selaku Ketua Program Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
3. Ibu Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing saya yang
telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan berbagai masukan untuk
Universitas Sumatera Utara
membantu serta dengan sabar mengarahkan dan membimbing penulis
dalam menyelesaikan penulis skripsi ini.
4. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si selaku Dosen Penguji I saya,
yang telah memberikan banyak arahan dan masukan kepada penulis
dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Ishak, SS, M. Hum, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya dan sekaligus
sebagai Dosen Penguji II saya, yang telah memberikan banyak arahan
dan masukan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh staff pengajar beserta staff administrasi Program Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
7. Kepada pegawai arsip surat PT. PLN (persero) wilayah Sumatera
Utara yang telah membantu dalam memberikan informasi terkait
dengan penulisan skripsi ini.
8. Untuk 2 wanita selaku sahabat saya, Ade Natalia Ginting dan Iren
Noveria Buulolo, yang selalu memberikan masukan dan motivasi
dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih banyak.
9. Untuk 2 pria yang juga selaku sahabat saya, Ardiansyah Panggabean
dan Septulus Dwi Andre Hutapea, yang selalu mengajak saya
nongkrong bareng sambil membahas isi dari skripsi ini.
10. Seluruh teman-teman khususnya angkatan 2016 Ilmu Perpustakaan
ekstensi yang tidak bisa penulis sebut satu-persatu. Terima kasih atas
doa, tawa dan keceriaan yang telah kalian berikan selama ini. Semoga
kita selalu diberkati Tuhan dimanapun kita berada.
Medan, 2019
Penulis
Robhytua Sihombing
160723045
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 4
1.5 Ruang Lingkup penelitian ......................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pengelolaan ............................................................. 5
2.2 Pengertian Arsip ....................................................................... 6
2.3 Jenis Arsip ................................................................................ 7
2.4 Arsip Dinamis .......................................................................... 9
2.5 Tujuan Pengelolaan Arsip Dinamis ......................................... 9
2.6 Instrumen Pengelolaan Arsip Dinamis ..................................... 11
2.6.1 Tata Naskah Dinas .......................................................... 11
2.6.2 Klasifikasi Arsip.............................................................. 12
2.6.3 JRA (Jadwal Retensi Arsip) ............................................ 12
2.6.4 Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip .............. 13
2.7 Layanan Arsip ........................................................................... 16
2.8 Sistem Temu Kembali Arsip ..................................................... 17
2.9 Pengertian Surat ....................................................................... 18
2.9.1 Pengertian Surat Masuk dan Keluar ………………….... 19
2.9.2 Pengertian Surat Elektronik …………………………… 19
2.9.3 Pengertian Surat Dinas ………………………………….. 20
2.10 Pengertian Aplikasi Manajemen Surat (AMS)………… ......... 26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 27
3.2. Lokasi Penelitian ....................................................................... 28
3.3 Informan Penelitian ................................................................... 28
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 28
3.5 Alat Bantu Pengumpulan Data .................................................. 29
3.6 Analisis Data ............................................................................. 30
3.7 Keabsahan Data ......................................................................... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Singkat PT. PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Utara ........................................................... 32
4.2 Jenis Surat Masuk dan Keluar ................................................... 34
4.3 Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Keluar ............................. 35
4.3.1 Tata Naskah Dinas ........................................................... 35
4.3.2 Klasifikasi Arsip Surat ..................................................... 35
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Jadwal Retensi Arsip Surat .............................................. 36
4.3.4 Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip Surat ................. 37
4.4 Layanan Arsip Surat .................................................................. 38
4.5 Aplikasi Manajemen Surat ........................................................ 39
4.6 Rangkuman Penelitian .............................................................. 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 42
5.2 Saran .......................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 44
LAMPIRAN I ................................................................................................... 46
LAMPIRAN II ................................................................................................... 48
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... 52
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.4.1 : Pencarian Arsip surat masuk ................................................... 38
Gambar 4.5.1 : Tampilan Awal Aplikasi Manajemen Surat ............................ 39
Gambar 4.5.2 : Tampilan Aplikasi Manajemen Surat Setelah Login .............. 40
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
PT. PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dibidang jasa kelistrikan.Salah satu tugas utamanya adalah menyediakan
jasa kelistrikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik seluruh warga Negara
Indonesia.PT.PLN (Persero) adalah pelaku tunggal dalam usaha kelistrikan,
dengan pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham terbesar.Dalam
suatu instansi pemerintahan, mempunyai suatu unit khusus yang bertugas dalam
bidang administrasi. Dengan kata lain, setiap organisasi pasti memerlukan suatu
unit yang mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan
administrasi. Hasil atau produk dari suatu perusahaan adalah surat, formulir dan
laporan. Pengelolaan surat, formulir dan laporan yang dihasilkan dan yang
diterima oleh suatu perusahaan pada akhirnya akan berhubungan dengan
kearsipan.Pengelolaan arsip sangat penting dalam menunjang kegiatan
administrasi dan demi keberlangsungan suatu organisasi.Pengelolaan arsip
merupakan kegiatan yang mengatur dokumen atau surat sebagai sarana
komunikasi kedinasan dalam pelaksanaan tugas-tugas umum di lingkungan suatu
perusahaan atau instansi. Informasi surat berawal dari tahap penciptaan, berlanjut
dengan tahap penggunaan dan berakhir pada tahap pelestarian. Ketiga tahap
terjalin dalam suatu rangkaian yang dikenal sebagai daur hidup kearsipan, perlu
dikelola secara utuh sebagai sistem.
Arsip berfungsi sebagai pusat ingatan dan sumber informasi untuk
perencanaan, analisis dan pengambilan keputusan, pembuatan laporan,
pengendalian dan pertanggungjawaban.Tanpa arsip tidak mungkin seseorang
dapat mengingat segala dokumen dan catatan yang begitu kompleks dalam
pengelolaan administrasi.Kegiatan penerimaan arsip antara lain menerima surat-
surat yang masuk baik antar bagian dalam suatu organisasi maupun dari pihak luar
Universitas Sumatera Utara
2
organiasi. Kegiatan pencatatan arsip antara lain memeriksa surat untuk dicatat
sebagai arsip, mengindeks dengan mengelompokkan surat berdasarkan urutan
kode masalah dan menyortir kegiatan pengaturan arsip sesuai dengan
kelompoknya.
Di era globalisasi sekarang ini, teknologi komputer memegang peranan
yang sangat penting untuk membantu proses aktifitas kerja instansi maupun
perkantoran baik dari lembaga pemerintah maupun swasta. Dalam dunia
perkantoran, keberadaan teknologi informasi juga sangat berguna bagi pihak
instansi untuk mempermudah kinerja dalam kegiatan sehari-hari terutama dalam
pengolahan data surat masuk dan surat keluar. Kegiatan surat menyurat pada
perusahaan atau instansi akan menjadi sarana pencapaian tujuan dari organisasi
karena isi dari surat tersebut, maka dari itu perlu adanya pengelolaan surat yang
baik dalam suatu organisasi, perusahaan atau instansi.Penggunaan komputer
sebagai alat teknologi informasi dalam dunia perkantoran memberikan nilai
tambah proses pengolahan data, dalam dunia perkantoran keberadaan teknologi
informasi juga sangat berguna bagi pihak instansi untuk mempermudah kinerja
dalam kegiatan sehari-hari terutama dalam pengolahan data surat masuk dan surat
keluar.Pengelolaan surat masuk dan surat keluar sangatlah penting dalam sebuah
perusahaan atau instansi.
Kegiatan pengurusan surat termasuk suatu kegiatan penting yang harus
dilakukan oleh suatu organisasi dan kegiatan pengurusan surat itu berbeda setiap
instansi. Kegiatan surat menyurat harus mendapatkan perhatian yang sungguh,
karena isi dari surat pada perusahaan atau instansi akan menjadi sarana
pencapaian tujuan dari organisasi, maka dari itu perlu adanya pengelolaan surat
yang baik dalam suatu organisasi, perusahaan atau instansi. Dengan banyaknya
jumlah surat yang dibuat dan diterima oleh bagian pengarsipan, maka pencarian
data data akan tidak efesien dalam hal waktu, tenaga dan biaya. Pengelolaan arsip
surat masuk dan surat keluar yang selama ini masih dilakukan secara
konvensional berupa hardcopy tau lembaran-lembaran kertas yang menyulitkan
dalam hal pencarian jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Surat yang masuk beberapa
Universitas Sumatera Utara
3
tahun yang lalu tentu akan sulit dicari jika menggunakan cara penyimpanan
berupa hardcopy dan lembaran-lembaran kertas.
Berdasarkan survey awal penelitian di PT. PLN (Persero) wilayah
Sumatera utara, minimnya sarana prasarana seperti ruangan yang kurang
mendukung, dan penyimpanan datanya dengan cara menumpuk hardcopy surat
sehingga akan rentan terjadi kerumitan dan kesulitan jika surat tersebut sudah
semakin lama tersimpan dalam tempat penyimpanan, serta sumber daya manusia
dalam melakukan kegiatan pengarsipan surat menyurat.
Pengelolaanarsip surat menyurat yang dikembangkan untuk meningkatkan
pelayanan di area kerja PT. PLN (Persero) wilayah Sumatera Utara pada segi
administrasi yangdiharapkan dapat meminimalisir adanya tindakan yang
mengurangi atau potensial untuk mengurangi efektifitas, keamanan atau
performansi suatu sistem (human error)yang terjadi pada arsip surat menyurat
serta memudahkan pelaporan dan pertanggungjawaban bagi pihak yang
membutuhkan. Berdasarkan analisis dan permasalahan di atas, maka penulis
mengangkat judul “Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Keluar Berbasis Web
Menggunakan Aplikasi Manajemen Surat (AMS) Pada PT. PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Utara”.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah“Bagaimanakah sistem pengelolaan arsip surat masuk dan
keluar yang dilakukan pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara?”
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan arsipsurat
masuk dan keluar pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
4
1.4 Manfaat penelitian
1. Bagi perusahaan
Sebagai masukan untuk meningkatkan pengelolaan arsip surat masuk
dan keluar pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi peneliti
Menambah wawasan tentang pengelolaan arsip surat masuk dan keluar
pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
1.5 Ruang lingkup penelitian
Ruang lingkup penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini yaitu: hal-
hal yang berhubungan dengan pengelolaan arsip surat masuk dan keluar berbasis
web dengan menggunakan Aplikasi Manajemen Surat (AMS) berdasarkan teori
arsip dinamis yang meliputi tentang perencanaan, pelaksanaan maupun
penyelenggaraan aktifitas pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian pengelolaan
Pengelolaan dapat diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau kegiatan
usaha yang biasa dilakukan oleh sekelompok orang atau pihak untuk melakukan
beberapa serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.Definisi pengelolaan
menurut para ahli terdapat perbedaan-perbedaan tertentu.Hal ini disebabkan oleh
karena para ahli meninjau pengertian dari sudut yang berbeda-beda.Ada yang
meninjau dari segi fungsi, tujuan, kelembagaan, benda dan dari satu kesatuan
tertentu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (Peter Salim dan Yenny
Salim, 2002:695), Pengelolaan berarti memimpin, mengendalikan, mengatur dan
mengusahakan supaya lebih baik, lebih maju dan sebagiannya serta bertanggung
jawab atas pekerjaan tertentu.
Pengelolaan adalah proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan
tujuan memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan
dan pencapaian tujuan (Peter Salim dan Yenny Salim, 2002:534)
Menurut Gunarto dalam kutipan (Rosdianah Ahmad 2017:9) pengelolaan
arsip diartikan sebagai petunjuk untuk memfungsikan sistem pengelolaan arsip,
didalamnya memuat tentang siapa, kapan, dimana dan bagaimana sistem
pengelolaan arsip. Sesungguhnya pengelolaan arsip itu sangat penting dalam
kegiatan administrasi perkantoran untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
administrasi yang dikelolah di dalam kantor dan harus di pertanggung jawabkan.
Dengan adanya pengelolaan arsip yang baik maka akan mempercepat penemuan
kembali arsip.
Prinsip pengelolaan arsip yang baik adalah sebagai berikut :
- Pengelolaan arsip yang benar-benar bermakna dan berguna
- Pengelolaan arsip sedikit mungkin
Universitas Sumatera Utara
6
- Pengelolaan arsip secara hemat dan sederhana
- Pengelolaan arsip yang mudah, cepat dan tepat dalam penemuan kembali
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pengelolaan
adalah suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan pada pengorganisasian,
perencanaan, strategi, pergerakan dan pengawasan yang bertujuan untuk
memanfaatkan dan menggali sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk
mencapai tujuan organinasi yang telah ditentukan sebelumnya.
2.2 Pengertian Arsip
Arsip (record) yang dalam istilah bahasa Indonesia ada yang menyebutkan
sebagai warkat, pada pokoknya dapat diberikan pengertian sebagai setiap catatan
tertulis baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-
keterangan mengenai sesuatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang
dibuat orang untuk membantu daya ingatan orang itu pula. (Barthos, 2007:1).
Atas dasar pengertian di atas, maka yang termasuk dalam pengertian arsip itu
misalnya: surat-surat, kwitansi, faktur, pembukuan, daftar gaji, daftar harga, kartu
penduduk, bagan organisasi, foto-foto dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia , arsip adalah simpanan
surat-surat penting. Menurut pengertian tersebut, tidak semua surat dikatakan
arsip. Surat dapat dikatakan arsip apabila memenuhi persyaratan berikut :
- Surat tersebut harus masih mempunyai kepentingan (bagi lembaga,
organisasi, instansi, perseorangan) baik untuk masa kini maupun masa
yang akan datang, dan
- Surat tersebut karena masih mempunyai nilai kepentingan harus disimpan
dengan mempergunakan suatu sistem tertentu sehingga dengan mudah
dan cepat ditemukan apabila sewaktu-waktu diperlukan kembali.
Menurut The Liang Gie (2000), arsip adalah suatu kumpulan dokumen yang
disimpan secara sistematis karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali
diperlukan dapat secara cepat ditemukan kembali. Sedangkan menurut Kamus
Administrasi Perkantoran Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara
teratur berencana karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan
dapat cepat di temukan kembali.
Menurut pengertian tersebut, warkat yang selanjutnya disebut arsip harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
7
- Arsip / warkat tersebut harus masih mempunyai kegunaan,
- Arsip / warkat tersebut harus disimpan secara teratur dan berencana, dan
- Arsip / warkat tersebut dapat ditemukan dengan mudah dan cepat apabila
diperlukan kembali.
Menurut Undang-Undang nomor 43 tahun 2009, tentang kearsipan, arsip
adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
dibuat dan diterima oleh lembaga Negara, pemerintahan daerah, lembaga
pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan,
berbangsa dan bernegara.
Dari uraian di atas dapat di artikan bahwa arsip dapat diberikan sebagai setiap
catatan tertulis baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat
keterangan-keterangan mengenai suatu obyek ataupun pokok permasalahan untuk
membantu dalam daya ingat seseorang tentang kejadian di masa lampau.
2.3 Jenis Arsip
Berdasarkan UU No.43 Tahun 2009, jenis-jenis arsip meliputi:
1. Arsip vital, yaitu arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi
kelangsungan operasional penciptaan arsip, tidak dapat diperbaharui dan tidak
tergantikan apabila rusak atau hilang.
2. Arsip aktif, yaitu arsip yang frekuensi penggunaannya dalam proses kegiatan
administrasi tinggi atau terus menerus.
3. Arsip inaktif, yaitu arsip yang masih digunakan dalam proses kegiatan
administrasi tetapi frekuensi penggunaannya tetap menurun.
4. Arsip statis, yaitu arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki
nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya dan berketerangan
dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh arsip Nasional Republik Indonesia atau lembaga kearsipan.
5. Arsip terjaga, yaitu arsip Negara yang berkaitan dengan keberadaan dan
kelangsungan hidup bangsa dan Negara yang harus dijaga keutuhan, keamanan
dan keselamatannya.
6. Arsip umum, yaitu arsip yang tidak termasuk dalam kategori arsip terjaga.
Menurut Sedarmayanti (2008) mengemukakan bahwa istilah arsip meliputi
tigapengertian, yaitu:
1. Kumpulan naskah atau dokumen yang disimpan.
2. Gedung (ruang) penyimpanan kumpulan naskah atau dokumen.
3. Organisasi atau lembaga yang mengelola dan menyimpan kumpulan naskah
atau dokumen.
Universitas Sumatera Utara
8
Berdasarkan uraian di atas,arsip adalah catatan (record / Warkat) yang
tertulis,tercetak ataupun dalam bentuk ketikan huruf, angka atau gambar yang
mempunyai arti atau tujuan tertentu sebagai bahan komunikasi dan informasi yang
terekam dan disimpan menurut suatu aturan sehingga apabila diperlukan dapat di
temukan dengan mudah. Sebagai rekaman informasi Arsip sewaktu-waktu
diperlukan untuk kepentingan administrasi maupun keperluan lain harus dapat
ditemukan dengan cepat, tepat dan lengkap.Untuk mencapai fungsi yang demikian
diperlukan suatu sistem pengelolaan yang baik, sumber daya manusia yang
profesional, pengorganisasian yang mantap dan anggaran. Dari pengertian arsip
diatas bahwa ada beberapa fungsi arsipyang dapat dibedakan menjadi 2 bagian
yaitu:
1. Arsip dinamis
Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam
kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu.
2. Arsip statis
Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena
memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan
berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau
lembaga kearsipan.
Sumber :Febriadi. 2015.Sistem Arsip Elektronik
ARSIP
ARSIP DINAMIS
AKTIF INAKTIF
ARSIP VITAL
ARSIP STATIS
Universitas Sumatera Utara
9
Arsip adalah salah satu benda yang hidup,tumbuh dan terus berkembang
mengikuti cara masyarakat dengan cara pemerintahan. Dari kedua fungsi arsip
diatas bahwa sebenarnya secara fungsionil bahwa arsip dinamis,sebagai salah satu
arsip yang selalu berubah nilainya dan artinya dapat menurunkan fungsi dari arsip
itu sendiri.Sedangkan arsip statis ialah sebagai arsip yang sudah mencapai taraf
nilai yang abadi khusus sebagai bahan pertanggungjawaban
nasional/pemerintahan yang berintikan arsip Nasional yang menjadi bahan bukti
seluruh pertangungjawaban pemerintah maupun bangsa.Perbedaan fungsi ini
menjadi dasar bahwa dalam pelaksanaan tugas dan penguasaannya dalam lembaga
lembaga pemerintahan.
2.4 Arsip Dinamis
Arsip dinamis adalah arsip yang dipergunakan secara langsung dalam
perencanaan, pelaksanaan, maupun penyelenggaraan aktifitas di lingkungan
perkantoran, yang pada umumnya dipergunakan secara langsung dalam
penyelenggaraan administrasi perkantoran. Arsip Dinamis terdiri dari dua jenis
yaitu :
1. Arsip Dinamis Aktif
Arsip yang masih digunakan secara langsung dalam penyelesaian suatu
kegiatan.Sehingga arsip aktif ini juga merupakan berkas kerja.
2. Arsip Dinamis Inaktif
Arsip yang sudah tidak digunakan secara langsung dalam penyelesaian
kegiatan, karena kegiatan sudah selesai tetapi sewaktu-waktu masih
diperlukan sehingga perlu disimpan.
2.5 Tujuan Pengelolaan Arsip Dinamis
Didalam proses kegiatan dan sampai proses penemuan informasi yang mudah
maka tujuan dilakukannya kearsipan dalam suatu lembaga-lembaga non
departemen atau departemen adalah :
1. Agar arsip dipelihara dengan baik, teratur dan aman
2. Agar mudah dalam pencarian arsip
Universitas Sumatera Utara
10
3. Menghindari dalam pemborosan waktu ataupun tenaga
4. Menghemat tempat penyimpanan
5. Menjaga kerahasiaan dan kelestarian arsip
6. Menyelamatkan arsip yang berisi informasi-informasi tentang
pertanggungjawaban, perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
Dengan kata lain, tujuan kearsipan adalah untuk menjamin keselamatan
bahan pertanggungjawaban Nasional tentang perencanaan, pelaksanaan,
penyelenggaraan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam rangka
menyelamatkan arsip yang berisi informasi dan merupakan bukti
pertanggungjawaban yang otentik, baik dari fisik maupun isinya, maka arsip-arsip
tersebutharuslah disimpan dengan baik menggunakan suatu sistem yang
memudahkan dalam menyimpan dan menemukannya kembali.Dari tujuan diatas
bahwa arsip juga memiliki fungsi dalam Undang-Undang No. 43 Tahun 2007,
arsip berdasarkan fungsinya digolongkan menjadi dua yaitu arsip dinamis dan
arsip statis.Arsip dinamis adalah arsip yang dipergunakan secara langsung dalam
perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada
umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi
Negara. Dengan kata lain arsip dinamis adalah arsip-arsip yang berada pada
masing-masing organisasi pencipta arsip karena masih diperlukan untuk
kepentingan pelaksanaan tuga pekerjaan sehari-hari. Sedangkan menurut Irawan
(2009,5) fungsi arsip yaitu:
1. Mendukung proses pengambilan keputusan
2. Menunjang proses perencanaan
3. Mendukung pengawasan
4. Sebagai alat pembuktian
5. Memori perusahaan
6. Untuk kepentingan politik dan ekonomi
Universitas Sumatera Utara
11
2.6 Instrumen Pengelolaan Arsip Dinamis
Pengelolaan arsip dinamis adalah proses pengendalian arsip dinamis secara
efisien, efektif dan sistematis meliputi penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan
serta penyusutan arsip. Pengelolaan arsip dinamis akan dapat berjalan efektif dan
efisien apabila didukung oleh instrument pokok pengelolaan arsip dinamis yang
berfungsi sebagai faktor pengontrol terhadap pelaksanaan setiap tahapan kegiatan
dapam pengelolaan arsip dinamis yakni penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan
arsip serta penyusutan arsip dinamis agar dapat dikendalikan secara efisien, efektif
dan sistematis (Yayan Daryan, 2003) untuk mendukung pengelolaan arsip dinamis
yang efektif dan efisien, pencipta arsip membuat beberapa unsur yaitu :
1. Tata naskah dinas
2. Klasifikasi arsip
3. JRA (Jadwal retensi arsip)
4. Sistem Klasifikasi keamanan akses arsip
Keempat unsur tersebut seringkali disebut sebagai instrument pengelolaan
arsip dinamis.Keempat instrument pengelolaan arsip dinamis ini merupakan syarat
awal terciptanya pengelolaan arsip dinamis dengan baik.
2.6.1 Tata Naskah Dinas
Tata naskah dinas ialah tata naskah dinas yang meliputi kewenangan
penandatangani surat, penggunaan cap/stempel,pengaturan penomoran surat
keluar,peraturan jenis kertas,penggunaan kop surat dan logo,penomoran format
surat. Tata naskah dinas untuk memenuhi autentisitas dan reliabilitas arsip,
menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan utuh;Mewujudkan arsip sebagai
tulang punggung manajemen penyelenggaraan negara, memori kolektif bangsa,
dan simpul pemersatu bangsa dalam kerangka NKRI Untuk menyusun Tata
Naskah Dinas, selanjutnya dapat merujuk pada Peraturan Kepala ANRI Nomor 02
Tahun 2014 tentang Pedoman tata naskah dinas.
Universitas Sumatera Utara
12
Sumber :Fokusmedia. 2012. Tata naskah dinas
2.6.2 Klasifikasi Arsip
Dalam Surat Keputusan Kepala ANRI Nomor 19 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Klasifikasi Arsip Klasifikasi Arsip adalah pola
pengaturan/struktur fungsi yang disusun secara sistematis dan logis yang
digunakan sebagai dasarpemberkasan arsip. “Klasifikasi Arsip adalah pola
pengaturan arsipsecara berjenjang dari hasil pelaksanaanfungsi dan tugas instansi
menjadi beberapakategori unit informasi kearsipan”.Unsur utama unsur fungsi
organisasi meliputi seluruh tanggungjawab yang dibebankan organisasi untuk
melaksanakan kegiatan jenjang fungsi dan kegiatan dirinci menjadi :Masalah
primer (fungsi), Masalah sekunder (kegiatan), Masalah tertier (transaksi/item).
Klasifikasi Arsip adalah pola pengaturan/ struktur fungsi yang disusun secara
sistematis dan logis yang digunakan sebagai dasar pemberkasan arsip.“Klasifikasi
Arsip adalah pola pengaturan arsip secara berjenjang dari hasil pelaksanaan fungsi
dan tugas instansi menjadi beberapa kategori unit informasi kearsipan.
2.6.3 JRA (Jadwal Retensi Arsip)
Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 JRA adalah daftar yang
berisi sekurang-kurangnya jangka waktupenyimpanan atau retensi, jenis arsip,
danketerangan yang berisi rekomendasi tentangpenetapan suatu jenis arsip
Universitas Sumatera Utara
13
dimusnahkan,dinilai kembali, atau dipermanenkan yangdipergunakan sebagai
pedoman penyusutandan penyelamatan arsip.
Menurut Barthos (2007:110) bahwa JRA adalah suatu daftar memuat tentang
kebijaksanaa seberapa jauh sekelompok arsip dapat disimpan atau dimusnahkan.
Dengan kata lain bahwa JRA merupakan salah satu kegiatan yang menujukan
tentang arsip disimpan ataupun jangka waktu dalam penyimpanan arsip itu
sendiri.
1. Bentuk Jadwal Retensi
Bentuk jadwal retensi pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan bentuk
klasifikasi arsip, yakni berbentuk tabel.Di dalam tabel ditentukan terlebih dahulu
pembidangan kelompok masalah pokok (main subject) kemudian diperinci kepada
masalah-masalah yang lebih kecil.Setiap kelompok arsip/berkas ditentukan
terlebih dahulu keseluruhan. Jangka waktunya (umumnya), kemudian diperinci
baik untuk arsip aktif maupun untuk arsip inaktif.
Di samping ditentukan jangka waktu penyimpanannya, juga perlu
ditetapkan pula apakah suatu arsip (kelompok arsip dimusnakan/karena bernilai
sementara) atau di pindahkan ke Arsip Nasional RI (karena bernilai permanen)
Dengan demikian yang tercantum pada tabel meliputi :
a. Pokok masalah
b. Masalah
c. Perincian masalah jangka waktu penyimpanan baik untuk arsip aktif
maupun inaktif
d. Nilai yang meliputi : sementara dan permanen
2.6.4 Sistem Klasifikasi Keamanan Dan Akses Arsip
Klasifikasi keamanan arsipadalah penggolongan/pengkategorian arsip
berdasarkan tingkat keseriusan dampak yang ditimbulkan terhadap kepentingan
dan keamaman negara, publik dan perseorangan.Sistem dan akses Keamanan
Arsip dan klasifikasi keamanan arsip merupakan aturan pembatasan hak akses
terhadap fisik arsip dan informasinya sebagai dasar untuk menentukan
keterbukaan dan kerahasiaan arsip dalam rangka melindungi hak dan kewajiban
Universitas Sumatera Utara
14
pencipta arsip dan pengguna dalam pelayanan arsip. Klasifikasi keamanan dan
akses arsip ditentukan berdasarkan sifat arsip yang dapat di akses terdiri atas:
a. arsip yang bersifat terbuka; dan
b. arsip yang bersifat tertutup.
Dalam undang undang 28 tahun 2012 pasal 30 paragraf 1 tentang
pengelolahan arsip dinamis dilakukan oleh pencipta arsip yang meliputi:
a. Lembaga Negara,pemerintahan daerah,perguruan tinggi,serta BUMN dan
BUMD;
b. Perusahaan dan perguruan tinggi swasta yang kegiatannya dibiayai dengan
APBN, APBD dan/atau bantuan dari luar negeri;dan
c. Pihak ketiga yang diberi perkerjaan berdasarkan perjanjian ketiga dengan
lembaga Negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, serta
BUMN atau BUMD sebagai pemberi kerja.
Pengelolahan arsip dinamis yang tertulis dalam undang undang 28 tahun 2012
pada pasal 31 meliputi :
a. Pencitraan arsip
b. Penggunaan arsip
c. Pemeliharaan arsip
d. Penyusunan arsip
Pengelolaan arsip dinamis menurut Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Tata Kearsipan
Dinamis Kementerian Komunikasi dan Informatika bahwa “pengelolaan arsip
dinamis adalah proses pengendalian arsip dinamis secara efisien, efektif, dan
sistematis, meliputi penciptaan, penggunaan, dan pemeliharaan, serta penyusutan
arsip”. Tujuan dari pengelolaan arsip dinamis adalah untuk menjamin
ketersediaan arsip dalam penyelenggaraan kegiatan sebagai bahan akuntabilitas
kinerja dan alat bukti yang sah berdasarkan suatu sistem memenuhi persyaratan:
sistematis, utuh, menyeluruh, dan sesuai dengan standar, prosedur, dan kriteria.
Selain itu, untuk menjaga keauntetikan, keutuhan, keamanan, dan
keselamatan.Tujuan tersebut dapat terwujud apabila pengelolaan arsip dinamis
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan: penciptaan, penggunaan, pemeliharaan, dan
penyusutan arsip. Selain kegitan itu, proses penyimpanan arsip juga
mempengaruhi dalam penggunaan, pemeliharaan, dan penyusutan. Apabila
Universitas Sumatera Utara
15
kegitan tersebut dilakukan dengan baik, maka pengelolaan arsip akan menjadi
lancar. Berikut adalah uraian kegiatan dalam pengelolaan arsip dinamis yaitu,
penciptaan, penggunaan, pemeliharaan dan penyusutan.
Dalam lingkungan kearsipan bahwa arsip dinamis juga memiliki siklus hidup,
siklus hidup arsip dinamis ada 4 yaitu :
1. Tahap pertama, adalah merupakan tahap penciptaan. Proses ini terjadi
tatkala tulisan dituangkan ke dalam bentuk kertas, atau data dihasilkan dari
komputer, informasi diterima pada film,tape atau media lainnya.
2. Merupakantahap penggunaan aktifdengan jangkauan waktu beberapa hari
dan mungkin sampai tahunan. Pada tahap ini pemakai sering
menggunakan arsip dinamis serta memerlukan akses cepat ke berkas
dinamis. Karena tingkat penggunaannya yang sering, serta butuh akses
yang cepat, maka arsip dinamis disinpan di kantor pada tempat-tempat
penyimpanan seperti fillingcabinet atau almari arsip. Umumnya arsip
dinamis memiliki siklus hidup aktif sekitar satu sampai dua tahun.
3. Tahap inaktif. Tahap ketiga ini terjadi tatkala arsip dinamis sudah jarang
atau mungkin tidak dipakai lagi sehingga menjadi inaktif. Oleh karena itu,
arsip itu disimpan dalam tempat penyimpanan seperti unit kearsipan atau
pusat arsip dinamis (record center). Selama masa inaktif ini, arsip dinamis
disimpan karena alasan hukum atau karena kebutuhan rujukan, dan
sebagainya
4. Tahap penyusutan dan Jadwal retensi Arsip (JRA).Penyusutan adalah
suatu tindakan yang diambil berkenaan dengan habisnya "masa simpan"
arsip yang telah ditentukan oleh perundang-undangan, peraturan atau
administratif.Tindakan ini harus dilakukan untuk mengatasi
menggunungnya arsip, sehingga sulit ditemukan kembali (retrieval) dan
sulit memeliharanya, sebab karakteristik arsip ialah mengumpul secara
alami (accumulating naturally).
Universitas Sumatera Utara
16
Dengan demikian penyusutan arsip diperlukan untuk menghemat
ruangan/tempat, memudahkan penemuan kernbali arsip manakala diperlukan.
Sedangkan JRA adalah pedoman yang digunakan untuk menyusutkan arsip.
Penyusunan arsip menyangkut pekerjaan pemusnahan arsjp yang sudah tidak
memiliki nilai guna primer (hukum, fiskal, administratif, keilmuan), maupun nilai
guna sekunder. Pemusnahan dilakukan dengan mengikuti kententuan retensi
(masa simpan) atas dasar nilai kegunaannya dan dituangkan dalam bentuk Jadwal
Retensi Arsip (IRA) yang berupa daftar yang berisi jenis/seri arsip, beserta jangka
waktu penyimpanannya, dimana JRA dipakai sebagai pedoman untuk penyusutan
arsip. Pemusnahan dapat dilakukan dengan cara pernbakaran, pencacahan,
pembuburan, dan kimiawi.
2.7 Layanan Arsip
Tujuan manajemen kearsipan adalah untuk memberikan layanan arsip.
Seluruh rangkaian proses kegiatan pada pengelolaan arsip diharapkan dapat
menjaga, merawat, dan penyelamatkan arsip sehingga sewaktu-waktu arsip
diperlukan dapat disediakan dengan cepat dan tepat. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam layanan arsip adalah yaitu :
1. Penggunaan/peminjaman arsip dilakukan oleh pegawai unit pencipta yang
berhak untuk kepentingan dinas waktu peminjaman masimal 5 hari kerja
(Permendiknas No. 37 Tahun 2006)
2. Berkaitan dengan berlakunya undang-undang keterbukaan informasi
publik tidak semua arsip aktif tertutup bagi publik. Setiap organisasi
publik wajib memberikan informasi kepada publik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Arsip yang dapat diakses oleh publik ini
merupakan arsip yang bersifat terbuka. Oleh karena itu setiap organisasi
perlu membuat klasifikasi sistem keamanan dan akses arsip, dimana
mengelompokkan arsip menjadi beberapa kategori seperti terbuka,
tertutup dan semi terbuka.
Universitas Sumatera Utara
17
3. Berdasarkan undang-undang No. 43 Tahun 2009 tentang kearsipan pasal
44, arsip dapat ditutup aksesnya/tertutup untuk publik dengan alasan
apabila arsip tersebut dibuka untuk umum dapat :
a. Menghambat proses penegakan hukum
b. Mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual
dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat
c. Membahayakan pertahanan dan keamanan Negara
d. Mengungkapkan kekayaan alam Indonesia yang masuk dalam
kategori dilindungi kerahasiaannya
e. Merugikan ketahanan ekonomi Nasional
f. Merugikan kepentingan politik luar negeri dan hubungan luar negeri
g. Mengungkapkan isi akta autentik yang bersifat pribadi dan kemauan
terakhir ataupun wasiat seseorang kecuali kepada yang berhak secara
hukum
h. Mengungkapkan rahasia atau data pribadi
i. Mengungkap memorandum atau surat-surat yang menurut sifatnya
perlu dirahasiakan
4. Prosedur layanan arsip :
a. Permintaan baik lisan maupun tertulis
b. Pencarian arsip di lokasi simpan
c. Penggunaan tanda keluar (out of indicator)
d. Pencatatan peminjaman
e. Pengambilan dan pengiriman arsip
f. Pengendalian/pemantauan
g. Pengembalian arsip
h. Penyimpanan kembali arsip
2.8 Sistem Temu Kembali Arsip
Dalam hal temu kembal arsip atau dokumen adalah cara bagaimana sesuatu
dokumen atau arsip dapat dengan mudah ditemukan dalam waktu cepat dan
tepat.Hal ini sangat berhubungan dengan penataan dan penyimpanan
Universitas Sumatera Utara
18
arsip.Penemuan kembali arsip dapat dilakukan secara manual ataupun secara
mekanik.Penemuan kembali secara manual berarti penemuan kembali dilakukan
melalui kemampuan manusia tanpa tenaga mesin.Sedangkan penemuan kembali
dengan alat menggunakan tenaga komputer.Menurut Sedarmayanti (2003, 79)
“menyimpan arsip pada tempat yang teratur, belum dapat menjamin bahwa arsip
dapat ditemukan dengan mudah.Penemuan kembali arsip sangat erat hubungannya
dengan sistem penataan atau penyimpanan yang dipegunakan, serta tergantung
kecekatan petugas arsip”. Dalam hal ini proses temu kembali arsip sangatlah
berpengaruh karena dapat dengan baik bagaimana dilihat proses suatu pelayanan
misalnya dalam melihat daftar undang-undang pelangaran hukum yang dilakukan
seseorang,dengan kata lain hal ini sangat mempengaruhi bagaimana kualitas
pelayanan dan pengelolalan arsip sehingga dapat ditemukan dengan mudah baik
itu secara manual ataupun menggunakan bantuan dari komputer.
2.9 Pengertian Surat
Surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara
tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain. Yang berupa secarik kertas
dan sebagainya, sebagai tanda atau keterangan (Sri Endang R, 2006 : 10).Surat
menurut Bratawijdja dalam Rahardi (2008 : 11) adalah lembar kertas yang ditulis
atas nama pribadi penulis, atau atas nama kedudukannya dalam organisasi , yang
di tujukan kepada alamat tertentu dan memuat informasi.
Menurut Rahardi (2008 : 12) surat adalah pernyataan tertulis dari pihak satu ke
pihak lain, atas nama perorangan ataupun atas nama jabatan.Surat adalah sehelai
kertas atau lebih yang digunakan untuk mengadakan komunikasi atau hubungan
secara tertulis (Adelan Ali, 2009 : 3). Menurut Basir Barthos (2009 : 36) surat
adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari suatu pihak dan ditujukan kepada
pihak lain untuk menyampaikan warta.
Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan mengenai pengertian surat
yaitu sarana komunikasi yang berupa berita, ide, pendapat, laporan dan
permintaan yang ditujukan kepada orang lain atau instansi atas nama sendiri
ataupun kedinasan.
Universitas Sumatera Utara
19
2.9.1 Pengertian Surat masuk dan keluar
Surat masuk adalah semua jenis surat yang diterima dari instansi lain
maupun dari perorangan, baik yang diterima melalui pos maupun yang diterima
dari kurir (pengiriman surat) dengan mempergunakan buku pengiriman
(ekspedisi).
Menurut Wursanto (1994) surat masuk adalah semua jenis surat yang
diterima dari organisasi atau instansi maupun perorangan, baik diterima oleh pos
(kantor pos), maupun yang diterima dari kurir (pengantar surat) dengan
mempergunakan buku kiriman.
Jenis-jenis surat masuk adalah sebagai berikut :
- Surat pribadi adalah surat yang ditujukan secara pribadi kepada
pejabat, pegawai/karyawan secara pribadi.
- Surat dinas adalah surat resmi yang ditujukan kepada
instansi/organisasi untuk kepentingan administrasi instansi/organisasi.
- Surat niaga adalah surat yang dibuat dan dikirim oleh badan-badan
usaha/perusahaan yang isinya untuk kepentingan bisnis.
Menurut Wursanto (1994) surat keluar adalah surat yang sudah lengkap
(bertanggal, bernomor, stempel) dan telah ditandatangani oleh yang berwenang
yang dibuat oleh instansi, kantor maupun lembaga yang ditujukan kepada instansi,
kantor atau lembaga lain. Surat keluar adalah surat yang akan dikeluarkan oleh
organisasi atau instansi ditujukan ke organisasi lain diluar organisasi tersebut.
2.9.2 Pengertian Surat Elektronik
Seiring dengan berkembangnya zaman, banyak sekali kemajuan yang
terjadi di berbagai bidang seperti perkembangan teknologi dalam penggunaan
internet.Perkembangan internet dengan kecepatan aksesnya yang semakin
meningkat, mengakibatkan perolehan data atau informasi dapat dilakukan dengan
cepat dan tepat.Internet menyediakan banyak fasilitas dan kemudahan dalam
berkomunikasi. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di
dunia internet, memungkinkan seseorang mengirim surat tanpa melalui kantor
pos, yaitu melalui surat elektronik. Surat elektronik ini sering kita sebut dengan
Universitas Sumatera Utara
20
email. Email merupakan salah satu layanan internet yang mampu mengirim dan
menerima surat secara elektronik baik berupa teks maupun gabungan dengan
gambar yang dikirim dari satu alamat e-mail ke alamat e-maillainnya dijaringan
internet. Email saat ini menjadi alat komunikasi di semua organisasi, dan
penggunaannya akan semakin meningkat dan lambat laun akan menggantikan
surat fisik yang selama ini telah biasa digunakan. Dapat dipastikan bahwa hampir
semua mahasiswa di dunia telah menggunakan layanan ini untuk saling bertukar
informasi dengan teman sekelas maupun profesornya (Badri Munir Sukoco,
2007:72).Oleh sebagian orang, e-mail dapat memberikan banyak keuntungan,
diantaranya yaitu menghemat tenaga dan waktu, tidak mengenal batas wilayah
atau negara secara nyata, dapat pula digunakan sebagai sarana promosi dan juga
diskusi.
2.9.3 Pengertian Surat Dinas
Surat Dinas menurut Arifin yang dikutip dalam Rahardi (2008: 12) adalah surat
dari satupihak kepada pihak lain yang berisi informasi yang menyangkut
kepentingantugas dan kegiatan dinas instansi yang bersangkutan.Surat Dinas
menurut Sedarmayanti (2003: 83) ialah segala komunikasitertulis yang
menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan kantor atau organisasi.Surat Dinas
menurut Silmi (2002: 249) merupakan surat-surat resmi yangdidalamnya
menyangkut berbagai hal tentang kedinasan.
Pendapat berbeda dikemukakan oleh Marjo yang dikutip dalam Rahardi (2008:
12) yangmenyatakan bahwa surat jabatan atau surat dinas merupakan surat resmi
yangdidalamnya menyangkut berbagai hal tentang kedinasan, misalnya
pengangkatanpegawai, kenaikan pangkat, kenaikan gaji,perpindahan pegawai dan
lain-lain.
Dari berbagai definisi surat dinas diatas penulis menyimpulkan bahwa
suratdinas adalah alat komunikasi tertulis yang dibuat oleh seseorang dalam suatu
instansi atau organisasi dimana surat tersebut berisi tentang
pemberitahuan,pernyataan, tugas dan kegiatan kedinasan.
Universitas Sumatera Utara
21
a. Fungsi Surat Dinas
Surat mempunyai beberapa fungsi penting didalam berbagai instansi
pemerintah ataupun swasta, surat juga memiliki fungsi mendasar yang
tidakmungkin dapat ditinggalkan dan atau diabaikan.
Fungsi surat menurut Silmi (2002: 2-4) :
1. Sarana komunikasi, sesuai dengan fungsinya, surat merupakan
saranakomunikasi yang ekonomis, efektif dan praktis;
2. Wakil, surat menjadi wakil pembuat surat yang membawa pesan, misi
atauinformasi yang hendak disampaikan kepada penerima;
3. Bahan bukti, mengingat surat merupakan sarana komunikasi
secaratertulis, maka surat dapat dijadikan bahan bukti yang mempunyai
kekuatanhukum;
4. Sumber data, surat dapat menjadi sumber data yang dapat digunakan
untukinformasi atau petunjuk keterangan untuk ditindak lanjuti;
5. Bahan pengingat, surat mengingatkan seseorang dalam kegiatan
atauaktivitasnya di masa lalu yang bisa dipergunakannya untuk
melakukankegiatan selanjutnya baginya;
6. Jaminan, surat juga dapat menjadi surat jaminan, seperti jaminan
keamanan pada surat jalan, jaminan tanggungan pada surat gadai dan
lainsebagainya;
7. Alat pengikat, surat dapat dipergunakan untuk mengikat antara dua
pihakdengan kekuatan hukum, semisal dalam surat kontrak;
8. Alat promosi, tidak terelakkan lagi bahwa surat terutama pada
bagiankepala surat yang memuat logo, dapat menjadi alat bagi biro, kantor
atauperusahaan pengirim surat kepada penerima surat atau siapapun juga
yangmembaca surat tersebut;
9. Alat untuk penghematan, surat dapat menghemat baik waktu, tenaga
danbiaya, karena selembar surat sudah dapat mewakili kedatangan
pembuatsurat secara nyata
.
Fungsi surat menurut Suharda Panji (1996: 2) yaitu :
1. Alat bukti tertulis, dipergunakan bila terjadi perselisihan antar kantor-
kantoratau pejabat yang mengadakan hubungan korespondensi;
2. Alat pengingat, bila dipergunakan untuk mengetahui hal-hal yang
telahterlupa atau telah lama;
Universitas Sumatera Utara
22
3. Bukti historis, bila dipergunakan sebagai bahan riset untuk
mengetahuikeadaan atau aktivitas suatu organisasi atau kantor pada masa
lalu;
4. Duta dari organisasi, surat dipandang mencerminkan keadaan
mentalitas, jiwa dan kondisi intern dari organisasi atau kantor yang
bersangkutan;
5. Surat juga merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.
Sedangkan Fungsi surat menurut Djanewai yang dikutip dalam Rahardi
(2008: 14) adalahsebagai berikut:
1. Sebagai alat dokumentasi tertulis
Surat sebagai alat dokumentasi tertulis memiliki kegunaan yang
sangatpenting dimana isi yang terkandung didalamnya memiliki
nilaidokumentasi yang harus diarsipkan dan dirawat dengan baik;
2. Sebagai duta institusi dan duta penulisnya
Surat sebagai duta atau wakil utusan dari suatu instansi atau
organisasi,dipandang merefleksikan dan mencerminkan keadaan
mentalitas, keadaanjiwa, dan kondisi internal suatu instansi atau organisasi
yang bersangkutan;
3. Sebagai medium komunikasi dan interaksi
Surat dapat dipergunakan sebagai penghubung antara sosok
komunikatordan komunikan, untuk menyampaikan suatu maksud secara
tertulissehingga sebagai salah satu medium komunikasi harus sesedikit
mungkin menimbulkan distorsi. Oleh karena itulah surat harus dibuat
dengan baik, dengan bahasa yang tepat, santun, dan akurat, agar distorsi
dalamkomunikasi sungguh-sungguh dapat diminimalisasikan;
4. Sebagai otak tata usaha dalam perkantoran
Kegiatan pengurusan surat-surat bagi sebuah kantor modern,
merupakansuatu kegiatan sangat penting yang harus dilakukan. Surat-surat
tidakdapat berdiri sendiri, melainkan erat kaitannya dengan benyak
jeniskegiatan lain yang terdapat dalam sebuah institusi. Jaringan yang
salingbertautan antara satu dengan yang lainnya baik jaringan otak
seorangmanusiayang sangat rumit, serta bertali-temali antara yang satu
denganyang lainnya, namun semuanya bersistem dan berjaringan dengan
sangat runtut, sistematik dan serba jelas. Tanpa otak itu, dapat
dipastikankegiatan keseluruhan dalam kantor atau institusi itu akan
hancurberantakan dan tidak beraturan sama sekali;
5. Sebagai barometer kemajuan institusi
Didalam sebuah institusi yang berkembang maju, dipastikan kegiatansurat-
menyuratnya juga berkembang semakin maju, seiring dengankemajuan
Universitas Sumatera Utara
23
dan perkembangan institusi itu. Fungsi surat inilah yangdimaksud sebagai
fungsi barometer kemajuan sebuah institusi.
b. Jenis Surat Dinas
Surat dinas yang dibuat oleh kebanyakan organisasi dan institusi, baik itu
intitusi negeri maupun swasta, mempuyai banyak macam dengan muatan
ataukandungan isi yang sangat berbeda-beda.
Menurut Sedarmayanti (2003: 83) dalam tata kearsipan, berdasarkan
sifat,surat dinas dibedakan menjadi:
1. Surat Tertutup
Surat tertutup adalah surat yang harus diterima oleh yang bersangkuttanpa
dibuka (tetap bersampul):
2. Surat Terbuka
Surat yang sebelum diterima oleh yang bersangkutan harus dibuka,
dicatatoleh petugas kearsipan.Surat terbuka menurut nilai dan kepentingan
isinya, dibedakan menjadi:
a. Surat Penting
Surat yang isinya bersifat mengikat, memerlukan tindak
lanjut,menyangkut masalah kebijakan dan bila terlambat atau hilang dapat
menghambat dan merugikan pelaksanaan kebijakan,
kelembagaan,kepegawaian, keuangan, dan kebendaan;
b. Surat Biasa/ Rutin
Surat yang isinya tidak mengikat, tidak memerlukan tindak lanjut danbila
surat termaksud hilang, informasinya dapat diperoleh dari sumberlain;
c. Surat Rahasia
Surat yang menurut isi maupun sifatnya memerlukan perlindungan,karena
jika bocor dapat menimbulkan kerusakan/ kerugian besar,mengurangi atau
menyulitkan pelaksanaan langkah-langkah berikutnya.Sedangkan surat
dinas menurut klasifikasi Bratawidjaja yang dikutip dalam Rahardi (2008:
18)adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
24
1. Surat Undangan Dinas
Surat undangan dinas adalah surat dinas yang berisi permohonan
kepadasuatu badan atau orang perorangan agar dating atau hadir dalam
sebuahpertemuan pada hari atau tanggal, waktu dan tempat yang telah
ditentukandan dicantumkan dalam surat undangan dinas tersebut;
2. Surat Kuasa
Surat kuasa merupakan surat dinas yang isinya sebuah
pengalihankekuasaan dari seseorang kepada orang lain, untuk bertindak
ataumelaksanakan sesuatu berhubung pemberi kuasa tersebut tidak
dapatmelaksankannya sendiri;
3. Surat Pengantar
Surat pengantar adalah surat dinas yang intinya adalah untukmengantarkan
sesuatu dari pihak tertentu kepada pihak lain;
4. Surat perintah
Surat perintah adalah surat dinas yang isinya menerangkan bahwa
orangyang diberi surat perintah diperintahkan dan ditugaskan oleh
pimpinanuntuk menjalankan tugas tertentu;
5. Surat Edaran
Surat edaran merupakan surat dinas yang diedarkan dengan maksud
agarpesan atau berita dinas yang diedarkan diketahui para anggota atau
orang-orangtertentu, sesuai dengan maksud pengedaran surat itu;
6. Surat Keputusan
Surat keputusan adalah surat dinas yang isinya pernyataan
untukmemberikan suatu keputusan sesuai dengan bunyi keputusan itu;
7. Surat Keterangan
Surat keterangan adalah surat dinas yang isinya memberikan
keteranganmengenai sesuatu agar pihak-pihak yang bersangkutan tidak
Universitas Sumatera Utara
25
menimbulkankeragu-raguan. Surat keterangan biasanya juga disebut surat
referensi atauvsurat rekomendasi;
8. Surat Perintah Kerja
Surat perintah kerja adalah surat dinas yang isinya memerintahkan
untukmelaksanakan suatu pekerjaan sesuai bunyi yang tertera didalam
suratperintah tersebut;
9. Surat Tugas
Surat tugas merupakan surat dinas yang berisi penugasan dari atasan
yangharus dilakukan staf atau bawahan dan memuat petunjuk apa yang
harusdilakukan seseorang atau kelompok orang dalam bentuk satuan kerja;
10. Surat Instruksi
Surat instruksi merupakan surat dinas yang memuat petunjuk-
petunjuksecara teknis dan terperinci mengenai apa yang harus dilakukan
dalamrangka pelaksanaan suatu ketepatan. Selain itu, surat ini juga
memuatpetunjuk dan tuntunan mengenai cara pelaksanaan dalam
melaksanakanketepatan atau kebijaksanaan;
11. Surat Pengumuman
Surat pengumuman merupakan surat dinas yang berisi pemberitahuansuatu
hal yang ditujukan kepada para karyawan atau masyarakat umummaupun
kepada pihak-pihak yang terlibat dalam isi atau perihal yangdicakup dalam
pengumuman tersebut;
12. Surat Nota Dinas
Surat nota dinas merupakan salah satu alat komunikasi kedinasan
antarpejabat atau unit organisasi di lingkungan (dalam intern) dinas,
yangbersangkutan yang sifatnya meminta penjelasan dan keputusan;
13. Memorandum
Memorandum adalah salah satu alat komunikasi di lingkungan dinasyang
sifat penyampaiannya tidak resmi (lugas).
Universitas Sumatera Utara
26
2.10 Pengertian Aplikasi Manajemen Surat (AMS)
Menurut PT. PLN Persero (2012), AMS (Aplikasi Manajemen Surat)
merupakan suatu aplikasi yang berfungsi sebagai sarana untuk mengelola
administrasi kesekretariatan yang bukan bersifat rahasia, guna menjamin
kelancaran penerimaan surat, pendistribusian surat, pengeluaran surat,
pencarian surat baik surat masuk, surat keluar, produk hukum, surat bentuk
khusus maupun nota dinas, yang lebih terukur, Aplikasi ini dipakai untuk
menyimpan data-data surat menyurat dalam bentuk softcopy juga membantu
menunjukkan lokasi/tempat hardcopy disimpan. Dengan aplikasi ini akan
memberi kemudahan untuk user yang berkepentingan dalam melakukan
pengarsipan maupun pencarian.
Universitas Sumatera Utara
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif.Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga,
masyarakat, dan lain-lain) berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana
adanya.Menurut Patton dalam kutipan (Poerwandari, 2007) metode kualitatif
memungkinkan peneliti untuk meneliti isu terpilih, kasus-kasus atau kejadian
secara mendalam dan detail, fakta berupa kumpulan dan tidak dibatasi oleh
kategori yang ditetapkan sebelumnya.Kelebihan metode kualitatif adalah prosedur
yang khusus menghasilkan data yang detail dan kaya tentang individu dan kasus-
kasusnya. Penelitian ini dimaksudkan untuk menunjukkan sistem
pengarsipansurat menyurat pada PT. PLN (Persero) wilayah Sumatera Utara.
Kelebihan metode kualitatif adalah prosedur yang khusus menghasilkan data yang
detail dan kaya tentang individu dan kasus-kasusnya.Kelebihan lainnya adalah
menghasilkan data yang mendalam dan detail serta penggambaran yang hati-hati
tentang situasi, kejadian-kejadian, orang-orang, interaksi dan perilaku yang
teramati Patton dalam kutipan(Poerwandari, 2007).
(Suparlan, 2005) mengatakan bahwa dalam pendekatan kualitatif yang
menjadi sasaran kajian/penelitian adalah kehidupan sosial atau masyarakat
sebagai sebuah kesatuan yang menyeluruh.Karena itu penelitian harus dilakukan
secara teliti, mendalam, dan menyeluruh untuk memperoleh gambaran mengenai
prinsip-prinsip umum atau pola-pola yang berlaku umum sehubungan dengan
gejala-gejala yang ada dalam kehidupan sosial masyarakat yang diteliti sebagai
kasus itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
28
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian untuk skripsi yang berjudul “Evaluasi Sistem Manajemen
Kearsipan Surat Menyurat Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara”
ialah di PT. PLN yang beralamat di Jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 284
Medan 20115 Sumatera Utara.
3.3 Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dapat memberikan
informasi selengkap-lengkapnya serta relevan dengan tujuan penelitian.Peneliti
menggunakan informan kunci (key informan).Informan kunci yang dipilih
berjumlah Tiga (3) orang.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tipe-
tipe pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sangat beragam disesuaikan
dengan masalah, tujuan penelitian dan sifat objek yang diteliti. Wawancara,
observasi, diskusi kelompok terfokus, analisis terhadap karya, analisis dokumen,
analisis catatan pribadi, studi kasus, studi riwayat hidup adalah jenis pengumpulan
data dalam penelitian kualitatif (Poerwandari, 2007).
Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, 2006) sumber utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan.Kata-kata dan tindakan ini dapat
dicatat melalui perekaman suara atau melalui catatan tertulis, pengambilan foto
dan statistik.Pencatatan sumber data utama dalam dapat dilakukan dengan
wawancara dan observasi yang merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat,
mendengar dan bertanya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi saat wawancara,studi
kepustakawanan, dan Dokumentasi
1. Observasi
Observasi digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu
penelitian. Peneliti mengadakan pengamatan secara langsung yang
Universitas Sumatera Utara
29
berhubungan dengan evaluasi sistem kearsipan surat menyurat pada PT. PLN
(persero) Wilayah Sumatera Utara.
2. Wawancara
Teknik wawancara yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik
funnelling oleh Smith (dalam Poerwandari, 2007) yaitu memulai dari
pertanyaan-pertanyaan yang umum yang makin lama khusus dan makin
khusus.Wawancara dilakukan untuk memperoleh keterangan dan memperoleh
informasi yang mendalam tentang evaluasi sistem pengarsipan surat menyurat
yang meliputi jenis arsip yang disimpan, penyimpanan arsip yang digunakan,
prosedur surat masuk dan keluar, proses penemuan kembali.Selain itu juga
ingin mengetahui tentang fasilitas, sistem penyimpanan, petugas kearsipan,
serta lingkungan tempat arsip disimpan.
3. Studi kepustakawanan
studi kepustakawanan merupakan metode pengumpulan data melalui berbagai
literature dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
4. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari hasil laporan dan
keterangan-keterangan secara tertulis, tergambar, terekam ataupun tercetak
seperti foto dan dokumen, cara ini digunakan untuk memperoleh data tertulis
yang berhubungan mengenai evaluasi sistem manajemen pengarsipan surat
menyurat pada PT. PLN (Persero) wilayah Sumatera Utara.
3.5 Alat Bantu Pengumpulan Data
Menurut Poerwandari (2007) dalam metode wawancara, alat yang terpenting
adalah peneliti sendiri. Namun, untuk memudahkan pengumpulan data, peneliti
membutuhkan alat bantu.Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Tape Recorder (Alat perekam)
Suatu wawancara tidak bijaksana jika hanya mengandalkan ingatan saja,
karena indera manusia terbatas, yang memungkinkan peneliti untuk
melewatkan hal-hal yang tidak terseleksi oleh indera yang mendukung
penelitian.Menurut Poerwandari (2001), sedapat mungkin suatu
Universitas Sumatera Utara
30
wawancara perlu direkam dan dibuat transkripnya secara verbatim (kata
demi kata).
2. Pedoman Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat semi terstruktur
untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang dibicarakan,
sekaligus menjadi daftar pengecek (checklist) tentang aspek yang telah dan
yang belum dibicarakan.Pedoman wawancara berupa open ended question,
disusun berdasarkan teori postpurchase dissonance dan teori price. Pada
pelaksanaannya, pedoman wawancara ini tidak digunakan secara kaku.
Tidak tertutup kemungkinan bagi peneliti untuk menanyakan hal-hal di
luar pedoman wawancara, supaya data yang dihasilkan lebih lengkap dan
bervariasi
3.6 Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan adalah metode analisis data deskriptif
yaitu metode yang menganalisis data atau informasi yang telah terkumpul untuk
menggambarkan sistem pengarsipan surat-menyurat pada PT. PLN (Persero)
wilayah Sumatera Utara. Proses analisis data dapat dilaksanakan melalui beberapa
tahap, yaitu :
a. Reduksi data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi dari data yang
berlangsung secara terus menerus selama penelitian dilakukan dan
berlanjut sesudah penelitian lapangan sampai laporan akhir tersusun
b. Penyajian data
Penyajian adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.Penyajian data perlu disusun secara sederhana dari informasi
yang kompleks ke dalam bentuk analisis yang mudah dipahami.
c. Penarikan kesimpulan
Universitas Sumatera Utara
31
Penarikaan kesimpulan penelitian dilakukan dengan melihat hasil reduksi
data dan tetap mengacu pada perumusan masalah serta tujuan yang hendak
dicapai. Data yang telah disusun dihubungkan dan dibandingkan antara
yang satu dengan yang lain sehingga mudah untuk ditarik kesimpulan
sebagai jawaban dari setiap permasalahan yang ada.
3.7 Keabsahan Data
Pada penelitian kualitatif untuk menjaga keabsahan data maka peneliti
menggunakan beberapa metode triangulasi, yaitu teknik yang dilakukan dengan
meminta penjelasan lebih lanjut. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data atau keperluan
pengecekan sebagai pembanding terhadap data. Teknik triangulasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Triangulasi Data
Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil
wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari
satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Peneliti
dalam hal ini mewawancarai informan pemilik serta pengelola arsip surat
masuk dan keluar.
2. Triangulasi Teori
Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data
yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai
teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji
terkumpulnya data tersebut serta diperkuat dengan artikel, jurnal dan buku.
3. Triangulasi Metode
Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informan atau
data dengan cara yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode wawancara yang didukung dengan metode
observasi pada saat wawancara dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran singkat PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Jika listrik mulai ada
di wilayah Indonesia Tahun 1893 di daerah Batavia (Jakarta sekarang), maka 30
tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan yang sekarang ada di Jalan
Listrik No.12 Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM perusahaan swasta
Belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung pura dan
Pangkalan Brandan (1924), Tebing Tinggi (1927), Sibolga (1928), Berastagi dan
Tarutung (1929), Tanjung Balai (1931) milik Gemeente – Kotapraja, Labuhan
Bilik (1936) dan Tanjung Tiram (1937).
Masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan
Perusahaan Listrik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan
perluasan jaringan.Daerah kerja dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera
Utara, Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi
pemerintahan tentara Jepang waktu itu. Setelah Proklamasi RI 17 Agustus 1945,
dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh
penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan milik swasta Belanda dari
tangan Jepang. Perusahaan listrik yang sudah di ambil alih itu diserahkan kepada
Pemerintah RI.Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu, maka dengan itu
ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik. Sejarah memang
membuktikan bahwa dalam suasana yang makin memburuk dalam hubungan
Indonesia – Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar surat keputusan Presiden
No.163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan Listrik Milik Swasta
Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33 ayat 2 UUD 1945.
Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan
Listrik Negara Distributor Cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli)
yang pada awalnya dikepalai R. Sukarno (merangkap kepala di Aceh), tahun 1959
dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri
Universitas Sumatera Utara
33
PPUT No.16/1/20 tanggal 20 mei 1961, maka organisasi kelistrikan diubah.
Sumatera Utara, Aceh, Sumbar, Riau menjadi PLN Eksploitasi. Tahun 1965, PBU
PLN dibubarkan dengan peraturan menteri PUT No.9/PRT/64 dan peraturan
Menteri No.1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15
kesatuan daerah ekploitasi.Sumatera Utara tetap menjadi eksploitasi I.
Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN eksploitasi I Sumatera Utara
tersebut, maka dengan keputusan Direksi PLN No.KPTS s009/DIRPLN/66
tanggal 14 April 1966, PLN eksploitasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu
sektor, yaitu cabang Medan, Sibolga, Pematang Siantar (berkedudukan di Tebing
Tinggi). PP No. 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai perusahaan
umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab
membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh
wilayah RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN ekploitasi I Sumatera Utara diubah
menjadi PLN ekploitasi II Sumatera Utara.
Setelah di keluarkannya peraturan pemerintah No. 23/1994 tanggal 16 Juni
1994 maka di tetapkan status PLN sebagai Persero. Adapun yang menjadi latar
belakang perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi listrik yang terus
meningkat. Pada abad 21 nanti, PLN harus mampu menggunakan tolak ukur
Internasional dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajemen yang
berani transparan, terbuka, desentralisasi profit center dan cost center. Untuk
mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong
perkembangan industri pada PJPT II yang tanggung jawabnya cukup besar dan
berat, kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan lembaga yang
terkait perlu dibina dan ditingkatkan terus.
Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, hal ini ditandai dengan
semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan,
kemampuan pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk
mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara di
Universitas Sumatera Utara
34
masa-masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan surat keputusan nomor
078.K/023/DIR/1996
Tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru dibidang jasa pelayanan
kelistrikan yaitu PT. PLN (persero) pembangkit dan penyaluran Sumatera Utara.
Dengan pembentukan organisasi baru PT. PLN (persero) pembangkit dan
penyaluran Sumatera Utara yang dipisah dari PT. PLN (persero) wilayah II, maka
fungsi pembangkit dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PT. PLN (persero)
wilayah II terpisah tanggung jawab pengelolaannya ke PT. PLN pembangkitan
dan penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PT. PLN (persero) wilayah II
berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik.Pada Tahun 2003 PT.
PLN (persero) wilayah II berubah menjadi PT. PLN (persero) wilayah Sumatera
Utara.
4.2 Jenis Surat Masuk dan Keluar
Surat merupakan media komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan
informasi atau pesan secara tertulis dari satu pihak kepada pihak lain. Ada
beberapa fungsi surat antara lain untuk memberitahu informasi, mengirimkan
permintaan, sebagai alat bukti tertulis, sebagai alat pengingat sesuatu dan sebagai
pedoman kerja. Surat pun jadi bagian penting dalam komunikasi di lembaga atau
instansi tertentu.Berikut pernyataan informan I-1 dan I-2 mengenai jenis surat
masuk dan keluar pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
I-1 : “PT. PLN (Persero) Sumatera Utara menangani berbagai jenis surat
masuk dan keluar yaitu surat nota dinas, surat ekstern, surat keterangan,
surat pernyataan, surat perjanjian, surat amandemen, surat perintah kerja
dan surat kuasa”.
I-2 : “Untuk surat masuk dan keluar memiliki cetak dan non cetak. Untuk
jenis surat cetak, disimpan di dalam rak yang tersedia di suatu ruangan
Universitas Sumatera Utara
35
tertentu. Dan untuk jenis surat non cetak, di simpan pada aplikasi
manajemen surat (AMS)”.
Dari pernyataan informan di atas dapat disimpulkan bahwa hanya
beberapa jenis surat yang dikelola dan jenis surat disimpan pada dua bagian yaitu
cetak dan non cetak.
4.3 Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Keluar
Pengelolaan Arsip surat masuk dan keluar adalah semua kegiatan yang di
lakukan sejak penerimaan dan pengiriman surat, pengelolaan/penyelesaian hingga
surat tersebut disimpan dan dikirim. Adapun kegiatan pengelolaan arsip surat
masuk dan keluar pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara adalah tata
naskah dinas, klasifikasi arsip, jadwal retensi arsip dan sistem klasifikasi arsip.
4.3.1 Tata Naskah Dinas
Tata naskah dinas adalah pengelolaan informasi atau alat komunikasi
dalam bentu tertulis yang dibuat atau dikeluarkan yang meliputi pengaturan jenis,
format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah
dinas, serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. Adapun
pernyataan I-1 dalam kegiatan tata naskah dinas pada PT. PLN (persero) wilayah
Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
I-1 : “tata naskah dinas pada PT. PLN (persero) wilayah Sumatera Utara
dilakukan menurut peraturan yang diatur dalam surat keputusan yang
berlaku”.
Dari pernyataan informan dapat diketahui bahwa PT. PLN (persero)
wilayah Sumatera Utara melakukan tata naskah dinas berdasarkan surat keputusan
yang berlaku saat ini.
4.3.2 Klasifikasi Arsip Surat
Klasifikasi adalah pengelompokan dokumen (arsip) menurut permasalahan,
kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama dari seluruh proses
Universitas Sumatera Utara
36
kegiatan yang dilakukan oleh instansi (unit kerja) dalam rangka melaksanakan
tugas/wewenang dan fungsinya. Pengelompokan yang dimaksud dilakukan secara
sistematis dan logis serta berjenjang dengan diberi tanda-tanda khusus yang
berfungsi sebagai kode. Berikut pernyataan dari informan I-1 dalam
mengklasifikasi arsip yaitu sebagai berikut :
I-1 : “Klasifikasi arsip dibedakan berdasarkan golongan yang membahas
topik yang sama dan dikelompokkan kedalam surat masuk dan keluar yang diatur
pada aplikasi manajemen surat (AMS)”.
Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa PT. PLN (persero)
wilayah Sumatera Utara dalam melakukan kegiatan pengklasifikasian arsip secara
lebih spesifik, pengelola arsip surat masuk dan keluar, mengklasifikasikan arsip
menggunakan Aplikasi Manajemen Surat (AMS).
4.3.3 Jadwal Retensi Arsip Surat
Jadwal retensi arsip adalah daftar yang berisi sekurang-kurangnya jangka
waktu penyimpanan atau retensi, jenis arsip dan keterangan yang berisi
rekomendasi tentang penetapan suatu jenis arsip dimusnakan, dinilai kembali atau
dipermanenkan yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan
penyelamatan arsip.Penentuan jangka waktu penyimpanan arsip (retensi arsip
ditentukan atas dasar nilai guna tiap-tiap berkas. Adapun pernyataan dari informan
I-1 dan I-2 mengenai jadwal retensi arsip pada PT. PLN (persero) wilayah
Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
I-1 : “Untuk jadwal retensi arsip, arsip yang sudah memiliki jangka waktu
yang cukup lama, tidak dimusnakan melainkan dipindahkan ke database
agar aplikasi manajemen surat (AMS) tidak over load dan memudahkan
aplikasi untuk digunakan.
I-2 : “Setelah dilakukan pemindahan arsip ke dalam database, dapat
memudahkan pengelola dalam melakukan pencarian arsip dan
pengumpulan arsip yang baru”.
Universitas Sumatera Utara
37
Dari pernyataan informan di atas, dapat diketahui bahwa pengelola arsip
surat masuk dan keluar melakukan pemindahan arsip ke dalam database aplikasi
tidak berat dan dapat mempermudah pengelola dalam mengoperasikan aplikasi
manajemen surat (AMS) dan pencarian arsip yang dibutuhkan.
4.3.4 Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip Surat
Klasifikasi keamanan dan akses arsip ditetapkan oleh pimpinan pencipta
arsip berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh kepala ANRI.Klasifikasi
keamanan arsip merupakan pengkategorian atau penggolongan arsip berdasarkan
klasifikasi arsip pada dampak yang ditimbulkan terhadap kepentingan Negara,
publik dan perorangan.Sedangkan klasifikasi akses arsip adalah pengkategorian
pengaturan ketersediaan arsip sebagai hasil dari kewenangan hokum dan otoritas
legal pencipta arsip untuk mempermudah pemanfaatan arsip. Adapun pernyataan
dari informan I-1 dan I-2 dalam klasifikasi keamanan dan akses arsip adalah
sebagai berikut :
I-1 : “Klasifikasi keamanan arsip surat dilakukan dengan prosedur yang
sudah ditetapkan. Arsip surat disimpan dan di akses hanya menggunakan ID
tertentu saja. Karena aplikasi bersifat non cetak, pemindahan arsip yang sudah
cukup lama, dilakukan secara rutin agar arsip surat yang baru dapat disimpan
tanpa adanya over load”.
I-2 : “Untuk akses arsip surat hanya dapat akses pengelola arsip karena tidak
bersifat umum. Akses arsip surat menggunakan username dan password”.
Dari pernyataan informan di atas dapat disimpulkan bahwa arsip surat
pada PT. PLN (persero) wilayah Sumatera Utara tidak bersifat umum dan hanya
bisa di akses melalui pengelola arsip surat.
Universitas Sumatera Utara
38
4.4 Layanan Arsip Surat
Layanan arsip yang baik harus memberikan petunjuk pelaksanaan teknis
dari tahap kegiatan satu ke tahap kegiatan lainnya. Kegiatan layanan arsip yang
perlu dituangkan dalam prosedur meliputi tahap permintaan, pencarian,
pencatatan, peminjaman monitoring dan pengembalian arsip surat ke tempat
penyimpanan semula. Layanan arsip dilakukan atas dasar adanya kebutuhan
informasi dari unit kerja yang menyimpan suatu arsip. Berikut pernyataan dalam
layanan arsip yaitu sebagai berikut :
I-1 : “dalam layanan arsip pada aplikasi manajemen surat, layanan arsip
untuk surat keluar tidak ada dalam sekretariat arsip, pengelola layanan
arsip surat hanya melayani surat masuk yang disimpan pada aplikasi
manajemen surat (AMS)”.
4.4.1 Pencarian Arsip Surat Masuk
Dari pernyataan informan diatas dapat diketahui bahwa pengelola arsip surat
pada PT. PLN (persero) wilayah Sumatera Utara hanya melayani arsip surat
masuk menggunakan aplikasi manajemen surat (AMS)
Universitas Sumatera Utara
39
4.5 Aplikasi Manajemen Surat
Aplikasi manajemen surat (AMS) merupakan suatu aplikasi yang berfungsi
sebagai sarana untuk mengelola administrasi kesekretariatan, guna menjamin
kelancaran penerimaan surat, pendistribusian surat, pengeluaran surat, pencarian
surat baik surat masuk, surat keluar produk hukum, surat bentuk khusus maupun
nota dinas, yang lebih terukur. Aplikasi ini dipakai untuk menyimpan data-data
surat menyurat dalam bentuk softcopy juga membantu menunjukkan lokasi atau
tempat hardcopy disimpan. Dengan adanya aplikasi ini akan memberikan
kemudahan untuk user yang berkepentingan dalam melakukan pengarsipan
maupun pencarian. Adapun pernyataan dari informan I-1 mengenai aplikasi
manajemen surat adalah sebagai berikut :
I-1 : “Pengguna Aplikasi manajemen surat saat ini adalah setiap pegawai
PLN wilayah Sumatera Utara yang terkait dengan proses penyelesaian
sesuai isi dalam surat, dimana diawali entri datanya oleh sekretariat
sebagai unit tata usaha.
4.5.1 Tampilan awal Aplikasi manajemen surat
Universitas Sumatera Utara
40
4.5.2 Tampilan Aplikasi manajemen surat setelah login
Dari pernyataan informan diatas dapat diketahui bahwa pengelola arsip
surat di aplikasi manajemen surat pada PT. PLN (persero) wilayah Sumatera
Utara bahwa AMS hanya dapat diakses oleh pegawai PLN wilayah Sumatera
utara dan setiap pegawai atau yang terlibat harus ikut bertanggung jawab dan
menjaga agar setiap surat yang diproses melalui AMS tidak dimanfaatkan untuk
kepentingan yang dapat merugikan perusahaan.
4.6 Rangkuman Penelitian
Klasifikasi arsip pada zaman modern ini, PT. PLN (persero) wilayah
Sumatera Utara telah mengubah proses klasifikasinya kedalam bentuk digital dan
mempunyai AMS (aplikasi manajemen sistem) yang berfungsi agar aplikasi yang
digunakan tidak berat dan dapat mempermudah pengelola dalam mengoperasikan
aplikasi manajemen surat (AMS) dan pencarian arsip yang dibutuhkan sehingga
dapat mempersingkat waktu dalam proses temu kembali arsip. Arsip tersebut
ditetapkan oleh pimpinan pencipta arsip berdasarkan pedoman yang ditetapkan
oleh kepala ANRI. Klasifikasi keamanan arsip merupakan pengkategorian atau
penggolongan arsip berdarkan klasifikasi arsip.Oleh sebab itu, arsip pada PT.
PLN (persero) wilayah Sumatera Utara menjadi konsumsi untuk kalangan
Universitas Sumatera Utara
41
pegawai atau bagian yang berhubungan kepada arsip tidak pidana. Selain itu juga
Aplikasi ini dipakai untuk menyimpan data-data surat menyurat dalam bentuk
softcopy dan juga memberitahu lokasi atau tempat hardcopy disimpan.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara langsung,
maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan arsip surat masuk dan keluar berbasis
web menggunakan aplikasi manajemen surat (AMS) pada PT. PLN (persero)
wilayah Sumatera Utara dan dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan arsip
surat masuk dan keluar dilakukan berdasarkan tata naskah dinas yang ada di PT.
PLN (Persero) wilayah Sumatera utara yang memiliki pengaturan jenis, format,
penyiapan, pengamanan, pengambsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas,
serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. Adapun beberapa
masalah yang terjadi yaitu arsip surat masuk masih ada yang berbentuk cetak.
Oleh karena itu penggunaan Aplikasi Manajemen Surat belum dipergunakan
secara maksimal oleh pengelola.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil wawancara dan kesimpulan di atas maka peneliti
memberikan saran kepada PT. PLN (persero) Wilayah Sumatera Utara yaitu :
1. Dalam pengelolaan arsip surat masuk dan keluar pada PT. PLN (persero)
wilayah Sumatera Utara sudah sangat bagus dalam menggunakan
teknologi pada zaman sekarang alangkah baiknya jika pengelolaan arsip
surat masuk dan keluar juga dapat diakses oleh publik untuk menambah
wawasan masyarakat dalam pengetahuan terkhusus untuk bagian arsip dan
sistem arsip.
2. Memaksimalkan Aplikasi Manajemen Surat dengan baik agar arsip surat
masuk cetak dapat dikelola menjadi non cetak.
3. Tetap berkembang mengikuti zaman dan perkembangan teknologi
informasi untuk aplikasi yang sudah diterapkan di PT. PLN (persero)
Universitas Sumatera Utara
43
wilayah Sumatera Utara dengan begitu dapat menghemat dalam ruang
maupun dalam prasarana lainnya.
4. Dalam mengelola arsip itu sendiri diperlukan tenaga ahli yang memang
menggeluti dalam bidangnya, salah satunya yaitu ilmu perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
44
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Rosdianah. 2017. Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Arsip Surat
Keluar Berbasis Web di Biro Umum dan Perlengkapan Sekretariat
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Ali, Adelan. 2009. Panduan Lengkap Korespondensi. Jakarta: ESKA MEDIA
Amalia, Ririn. 2013. Manajemen Kearsipan Di Badan Perpustakaan Dan
Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Surabaya
ANRI.2016. Instumen Pengelolahan Arsip Dinamis.Jakarta : Jurnal Kearsipan
ANRI.2008.ORGANISASI DAN LAYANAN KEARSIPAN.Jakarta.Jurnal
Kearsipan.
Vol 3,No1.
Ayu,Dyan. (2009). Prosedur Arsip Dinamis Aktif Pada Bagian Umum Sub
Bagian Perpustakaan Dinas Penindustrian dan Perdangan Provinsi Jawa
Tengah. Skripsi.Semarang.FE UNS
Barthos,Basir . Manajemen Kearsipan.Edisi 1. Cet 7, Jakarta : Bumi Aksara,2009
X,274 hal ; 21 Cm.
Barthos, Basir. 2003. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Bumi Aksara
Cangkringan Kabupaten Sleman. Skripsi. Yogyakarta: FE UNY
Endang, Sri R.; Mulyani, Sri; Suyetty. 2006. Menangani Surat Masuk Dan Keluar
(Mail Handling). Jakarta: Erlangga
Endang,sri,dkk..Modul Mengelola dan Menjaga Sistem Kearsipan.Jakarta:
Penerbit Erlangga. 2006.
Lofland dan Lofland dikutip oleh Dr.Lexy J Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif, bandung : Rosdakarya, 2006
Meirinawati, 2015.Manajemen Kearsipan Untuk Mewujudkan Tata Kelola
Administrasi Perkantoran yang Efektif Dan Efisien. Surakarta
Musliichah. 2016. Bunga Rampai Kearsipan
Nurulita,Annisa .(2015). Sistem pegelolaan Arsip Pada Administrasi Perkantoran
di Biro Umum secretariat jendral Kementrian Perkerja Umum Republik
Indonesia.Skripsi.Jakarta : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
45
Perpusnas.2009 , “ Undang undang Republik Indonesia Nomor 43 Tentang
kearsipan.pdf .87Nomor43Tahun2009.co.id (diakses pada 30 Oktober
2017)
Perpusnas.2012 “ Undang undang Nomor 28 Tahun 2012 Pelaksanaan Undang
undang nomor 43 tahun 2009 Tentang Kearsipan”. Pdf.www58pp-no-28-
tahun2012.com (diakses pada 30 Oktober 2017)
Perpustakaan Dinas Penindustrian dan Perdangan Provinsi Jawa Tengah.
Skripsi.Semarang.FE UNS
Poerwandari, K. 2007. Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi. Jakarta:
PSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Salim, Peter. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer.
Jakarta : Modern English Press
Sedarmayanti, 2003, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Penerbit
Ilham Jaya, Bandung.
Sedianingsih, dkk.(2010). Teori dan Praktik Administrasi Kesekretariatan.Jakarta
: Kencana Prenada Media Group
Silmi.(2002), Pengertian Surat. Sinar Jaya, Jakarta.
Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran
Modern.Yogyakarta: Erlangga
Suparlan.2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat
Susfa,Sri. 2015. Analisis Pengelolaan Arsip Inaktif Terhadap Temu Kembali di
Pusat Arsip (Record center),Politeknik Negeri Semarang. Semarang.
Jurnal Ilmu Perpustakaan. Vol.4 No 3.
PT. PLN (Persero) Distributor Jawa Timur, 2012. Proprietary and
Confidential.Tim Support AMS, Surabaya
Wursanto. 2002. Pengertian surat keluar,Surabaya: Fajar
Undang-undang : UU No. 43 Tahun 2009 tentang kearsipan
Universitas Sumatera Utara
46
LAMPIRAN I
PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN
Berikut daftar pertanyaan wawancara untuk menjawab rumusan masalah
bagaimana “Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Keluar Berbasis Web
Menggunakan Aplikasi Manajemen Surat (AMS) Pada PT. PLN (persero)
Wilayah Sumatera Utara” yang ditujukan kepada staff bagian arsip surat.
Daftar Pertanyaan :
1. Apakah aplikasi manajemen surat (AMS) yang sudah dibangun dan
digunakan, cukup efektif dalam melakukan manajemen kearsipan pada
PT. PLN?
2. Bagaimana sistem pengelolaan arsip surat masuk dan keluar pada PT.
PLN?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dengan adanya aplikasi manajemen surat
(AMS) yang saat ini di gunakan pada PT. PLN?
4. Apa yang dilakukan jika Aplikasi manajemen surat (AMS) mengalami
kerusakan sistem (error)?
5. Apakah ada kendala dalam melakukan arsipsurat menyurat pada PT.
PLN?
6. Bagaimana peranan Arsip pada PT. PLN (persero) Wilayah Sumatera
Utara?
7. Berapa banyak surat masuk dan keluar pada tahun 2018?
8. Bagaimana sistem arsip surat masuk dan keluar pada PT. PLN Wilayah
Sumatera Utara?
9. Bagaimana sarana dan prasarana arsip surat masuk dan keluar pada PT.
PLN?
10. Bagaimana dengan jadwal penyusutan arsip? Apakah pada PT. PLN di
lakukan penyusutan? Jika tidak, apa kendalanya?
Universitas Sumatera Utara
47
11. Bagaimana pengamanan yang dilakukan oleh PT. PLN terhadap arsip
surat jika suatu saat terjadi bencana seperti kebakaran, gempa bumi, dan
sebagainya?
Universitas Sumatera Utara
48
LAMPIRAN II
TRANSKIP WAWANCARA
1. Hasil Transkip wawancara Informan I
Wawancara dilakukan 5 Agustus 2019 pada pukul 09.00 WIB yang
bertempat di lokasi PT. PLN (Persero) wilayah Sumatera Utara, dengan
Ibu Deni oktavia yang beralamat di jalan Yos Sudarso Medan. Berikut
hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan
dengan I-1.
P : Selamat pagi bu, saya Robhytua Sihombing, mahasiswa Ilmu
Perpustakaan USU. Saya ingin melakukan penelitian di PT. PLN ini.
I-1 : Iya selamat pagi dek, boleh silahkan duduk. Ada yang bisa saya bantu?
P : Begini bu, saya mau bertanya tentang jenis surat, ada berapa jenis surat
masuk dan keluar yang ditangani PT. PLN ini bu?
I-1 : Oh itu ya dek. Kalo untuk jenis nya, ada surat nota dinas, surat ekstern,
surat keterangan, surat pernyataan, surat perjanjian, surat amandemen,
surat perintah kerja dan surat kuasa.
P : Terus bu, untuk suratnya sendiri, ada cetak dan non cetak kan bu?
I-1 : Oh iya, itu ada kok. Untuk surat masuk dan keluar emang ada cetak dan
non cetak. Untuk jenis surat yang cetak, disimpan di dalam rak yang
disediakan di suatu ruangan tertentu. Dan untuk jenis surat non cetak, di
simpan pada aplikasi manajemen surat.
2. Hasil Transkip wawancara Informan II
Wawancara dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2019 pada pukul 10.00
WIB yang bertempat di lokasi PT. PLN (persero) wilayah Sumatera Utara
dengan ibu Nurbaini Panggabean yang beralamat di jalan Yos Sudarso
Medan. Berikut hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan
informan disimbolkan dengan I-2.
Universitas Sumatera Utara
49
P : Selamat pagi bu. Saya Robhytua Sihombing mahasiswa Ilmu
Perpustakaan USU. Saya minggu kemarin sudah observasi disini sama Ibu
Deni Oktavia. Saya disuruh jumpai ibu mau bertanya tentang pengelolaan
arsip surat masuk dan keluar di PT. PLN ini bu.
I-2 : Oh iya dek, kemarin juga Ibu Deni Oktavia sudah pernah bilang sama
saya. Silahkan duduk aja dek. Mau nanya soal apa dek? Saya bantu sebisa
ibu ya.
P : begini bu, saya mau bertanya seputaran pengelolaan arsip surat masuk
dan keluar. Untuk pengelolaan tata naskah dinas, bagaimana bu?
I-2 : untuk tata naskah dinas di PT. PLN ini dek, dilakukan menurut peraturan
yang diatur dalam surat keputusan yang berlaku, begitu dek.
P : Terus bu, untuk klasifikasi arsip suratnya, gimana bu?
I-2 : Kalo untuk itu, klasifikasi arsip dibedakan berdasarkan golongan yang
membahas topik yang sama dan dikelompokkan ke dalam surat masuk
dan keluar yang di atur pada aplikasi manajemen surat atau AMS nya dek.
P : Oh begitu ya bu, kalo untuk jadwal retensi arsip nya, apakah ada
pemusnahan atau sejenisnya bu?
I-2 : Kalo untuk jadwal retensi arsip, arsip yang udah lama, gak dimusnahkan
dek, cumin dipindahkan ke database aja biar aplikasinya gak berat. Entar
kalo berat jadi susah digunakan. Jadi gitu solusi nya dek.Kalo untuk yang
cetak, karena kebetulan dikit, sementara hanya di rak aja dulu dek.
P : Oh gitu ya bu. Terus bu, untuk keamanan dan akses ke arsip nya, gimana
bu?
I-2 : Kalo untuk keamanan nya ya itu tadi dek. Biar gak berat, dipindahkan ke
database jadi gak ada yang arsip yang lama gak ketimpah sama arsip yang
baru. Terus kalo untuk aksesnya sendiri, menggunakan ID dan Password,
karena gak bersifat umum dek.
Universitas Sumatera Utara
50
P : Oh begitu ya bu. Mungkin untuk saat ini, saya cuman mau nanya yang itu
aja bu. Maaf ya bu kalau sudah mengganggu waktunya. Misalnya kalau
ada kekurangan data, saya boleh tanya lagi kan bu? Terima kasih banyak
atas waktunya bu.
I-1 : Boleh kok dek. Kalo ibu selagi bias, pasti di bantu kok dek. Iya sama-
sama dek
3. Hasil Transkip wawancara Informan III
Wawancara dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2019 pada pukul 14.00
WIB yang bertempat di lokasi PT. PLN (persero) wilayah Sumatera Utara
dengan ibu Heva Novita Dewi yang beralamat di jalan Yos Sudarso
Medan. Berikut hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan
informan disimbolkan dengan I-3.
P : Selamat pagi bu. Saya Robhytua Sihombing mahasiswa Ilmu
Perpustakaan USU. Saya minggu kemarin sudah observasi disini sama Ibu
Nurbaini Panggabean. Saya disuruh jumpai ibu mau bertanya tentang
pengelolaan arsip surat masuk dan keluar di PT. PLN ini bu.
I-3 : Oh iya dek, kemarin juga Ibu Nurbaini Panggabean sudah pernah bilang
sama saya. Silahkan duduk aja dek. Mau nanya soal apa dek? Saya bantu
sebisa ibu ya.
P : Begini bu, bagaimana untuk pelayanan arsip surat pada aplikasi AMS
kepada orang lain yang nantinya membutuhkan arsip disini bu?
I-3 : Kalau untuk layanan arsip pada aplikasi manajemen surat, layanan arsip
untuk surat keluar nya gak ada disini dek, di sekretariat arsip. Jadi disini
hanya melayani surat masuk yang disimpan pada aplikasi manajemen surat
(AMS), begitu dek.
P : Terus bu, untuk pengguna AMS itu sendiri, apa hanya pegawai
sekretariat arsip saja bu?
Universitas Sumatera Utara
51
I-3 : Enggak kok dek. Ada juga beberapa dari unit pelayanan lain. Untuk
pengguna Aplikasi manajemen surat saat ini, setiap pegawai PLN wilayah
Sumatera Utara yang terkait dengan proses penyelesaian sesuai isi dalam
surat, dimana di awali entri datanya oleh sekretariat sebagai unit usaha nya
dek.
P : Oh begitu ya bu. Makasih banyak atas informasi nya ya bu. Saya rasa
untuk sekarang ini sudah cukup. Kalo nanti ada data yang kurang, saya
boleh hubungi ibu kan?
I-3 : Boleh dek, nanti kabari aja kalau kamu mau datang kesini atau mau
nanya informasi yang kurang.
P : Oke bu, kalo begitu saya permisi dulu ya bu, selamat siang bu.
I-3 : Iya dek, selamat siang juga dek.
Universitas Sumatera Utara
52
1.1 Tampilan Surat masuk
1.2 Tampilan Surat Keluar
Universitas Sumatera Utara