129
i PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN KERUGIAN DAERAH (Studi Pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: GUSTI EKA SUHENDRA 1110082000001 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M / 1434 H

PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

i

PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN SKEPTISME

PROFESIONAL AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN KERUGIAN

DAERAH

(Studi Pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

GUSTI EKA SUHENDRA

1110082000001

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M / 1434 H

Page 2: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya
Page 3: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya
Page 4: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya
Page 5: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya
Page 6: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama : Gusti Eka Suhendra

2. Tempat & Tanggal Lahir : Pontianak, 9 Oktober 1992

3. Alamat : Jalan Sei Raya Dalam Gang Ceria

VIII A.21 Kabupaten Kubu Raya

Provinsi Kalimantan Barat

4. Handphone : 085751707356

5. E-Mail : [email protected]

II. Pendidikan Formal

1. TK Pertiwi 1 Pontianak : 1996 - 1998

2. MIN Teladan Pontianak : 1998 - 2004

3. MTsN 1 Pontianak : 2004 - 2007

4. MAN 2 Pontianak : 2007 - 2010

5. Strata 1 Universitas Islam Negeri Syarif : 2010 - 2014

Hidayatullah Jakarta

III. Pengalaman Organisasi

1. Anggota PTKP HMI Kafeis : 2011 - 2012

2. Anggota HMJ Akuntansi : 2011 - 2012

3. Anggota KPU PEMIRA FEB : 2013

4. Anggota SEMA Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta : 2013 – 2014

IV. Latar Belakang Keluarga

1. Ayah : Rahmad Juanda, ST. MM

2. Ibu : Dra. Ida Junaida

3. Alamat : Jalan Sei Raya Dalam Gang Ceria VIII A.21 Kabupaten

Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat

4. Telepon : 085245344980

5. Anak : Pertama dari 3 bersaudara

Page 7: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

vii

THE EFFECTS OF EXPERIENCE, KNOWLEDGE, AND PROFESSIONAL

SKEPTICISM OF AUDITOR TO LOSS DETECTION OF DISTRICT

(Studies in West Borneo Provincial Inspectorate)

By: Gusti Eka Suhendra

ABSTRACT

The purpose of this study is to examine the influences of experience,

knowledge, and professional skepticism to loss detection of district. Respondents

in this research are internal auditors with certified of goverment auditor who

worked for West Borneo provincial inspectorate. The sample of this study were 52

auditors. Researcher used purposive sampling method to determine the sample

and used multiple regression analysis as the data processing method.

The result shows that the experience, knowledge, and professional

skepticism of auditor simultaneusly and significantly influence to loss detection of

district.

Keywords: Experience, knowledge, professional skepticism, loss detection of

district

Page 8: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

viii

PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN SKEPTISME

PROFESIONAL AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN KERUGIAN

DAERAH

(Studi Pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat)

Oleh: Gusti Eka Suhendra

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh pengalaman, pengetahuan dan

skeptisme profesional auditor terhadap pendeteksian kerugian daerah.. Responden

dalam penelitian ini adalah para auditor internal dengan sertifikasi auditor

pemerintah yang bekerja pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat. Sebanyak

52 auditor dijadikan sampel pada saat penelitian. Peneliti menggunakan metode

provosive sampling untuk penentuan sampel, dan menggunakan analisis regresi

berganda untuk mengolah data.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pengalaman, pengetahuan dan

skeptisme profesional auditor berpengaruh secara simultan dan signifikan

terhadap pendeteksian kerugian daerah

Kata kunci: Pengalaman, pengetahuan, skeptisme profesional, pendeteksian

kerugian

Page 9: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’Alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan limpahan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN, DAN

SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN

KERUGIAN DAERAH (STUDI PADA INSPEKTORAT PROVINSI

KALIMANTAN BARAT) berjalan dengan lancar. Shalawat serta salam

terlimpahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, yang telah

memberikan ajaran Islam yang telah terbukti kebenarannya dan terus terbukti

kebenarannya.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat-syarat meraih

gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama proses pembuatan skripsi ini, berbagai

hambatan dan kesulitan telah penulis hadapi. Berkat petunjuk dan hidayah dari

Allah SWT, doa kedua orang tua, dukungan, bimbingan serta bantuan dari

berbajgai pihak, sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan

lancar.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, terutama buat “Bapak same Mamak” yang telah

memberikan semangat serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis.

Yang selalu memberikan rasa cinta, perhatian, kasih sayang, motivasi dan

membantu secara moril dan materil serta selalu mengiringi penulis melalui

doa restu.

2. Kedua adikku yakni Gusti Eri Fitriyadi dan si kecil Utin Alyssa Rafanda

cepatlah kau ikot jejak abang kau.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

x

4. Ibu Dr. Rini, SE,Ak., MSi, CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus dosen

Pembimbing Skripsi 1. Terima kasih banyak saya haturkan kepada ibu yang

telah meluangkan waktu, memberikan pengarahan, bimbingan serta masukan

yang sangat membantu dan bermanfaat sekali, semoga Allah SWT membalas

kebaikan ibu.

5. Bapak Hepi Prayudiawan SE, Ak., MM, CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Wilda Farah, SE,Ak, M.Si., CPA selaku dosen Pembimbing Skripsi II

yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan, bimbingan

dan masukan dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini. Terima kasih ibu

atas pengarahan, bimbingan dan masukan yang sangat membantu, semoga

Allah SWT membalas kebaikan ibu.

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan segenap ilmu dan pengalamannya.

8. Seluruh Staf dan Karyawan Universitas Islam Negeri yang telah memberikan

bantuan kepada penulis.

9. Bapak Drs. John Itang OE., MM selaku Inspektur Inspektorat Provinsi

Kalimantan Barat.

10. Kepada Bapak Untung Suwarto. ST selaku Plh Sekretaris Inspektorat Provinsi

Kalimantan Barat.

11. Seluru auditor, pejabat pengawas, dan seluruh karyawan Inspektorat provinsi

Kalimantan Barat.

12. Terima kasih kepada teman – teman seperjuangan yang berasal dari kelas

Akuntansi A, B dan D. Terutama untuk saudara Agung, Rifki (Jalu), Oji,

Amel, Denis, Amy dan Amel terima kasih banyak atas perjalanan fisik, hati

dan jiwa kita selama ini. Buat Redho terima kasih banget udah minjemin

kosan dengan segala fasilitasnya buat gw, buat Angga, Radis, Zamzam dan

Fikri makasih banyak ya bro and sista atas bantuan kalian selama ini gw

belum bisa bales apa-apa.

Page 11: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

xi

13. Rekan-rekan seperjuangan konsentrasi Audit, Akuntansi Manajemen dan

Akuntansi Perpajakan angkatan 2010 yang telah memberikan dukungannya

selama ini kepada penulis.

14. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima

kasih atas masukan, support dan kenangan lainnya.

Meskipun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan yang

dimiliki untuk menyempurnakan skripsi ini, namun penulis menyadari masih

banyak terdapat kekurangan dalam penulisan ini. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun

dari berbagai pihak.

Akhirnya dengan segala keterbatasan yang dimiliki, maka penulis ingin

mempersembahkan skripsi ini kepada semua pihak yang menaruh perhatian bagi

perkembangan dunia pendidikan khususnya bidang penelitian di Indonesia dengan

harapan agar bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Jakarta, Mei 2014

Gusti Eka Suhendra

1110082000001

Page 12: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

xii

“Nothing Impossible in this World”

Ga ada yang ga mungkin di dunia ini selama

kita percaya kalau Allah itu ada !!

Sesuatu yang ga pernah terfikirkan & ga

masuk akal bisa aja terjadi.

Kalau Allah sudah berkata ‘kun’ maka

apapun akan terjadi walaupun sangat ga

mungkin untuk terjadi.

Allah pasti akan menunjukkan mukjizat-

Nya itu kepada hambanya yang ga kenal

lelah untuk berusaha, berdoa dan selalu

menyerahkan diri kepada Allah SWT.

Subhanallah…….

- Gusti Eka Suhendra -

M o

t t

o .

H i

d u

p

Page 13: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

xiii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ...................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ............................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ……………………………………… iv

Lembar Pernyataan Non-Plagiat ……………………………………….. v

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... vi

Abstrack ...................................................................................................... vii

Abstrak ........................................................................................................ viii

Kata Pengantar ........................................................................................... ix

Moto Hidup ………………………………………………………………. xii

Daftar Isi ...................................................................................................... xiii

Daftar Tabel ................................................................................................. xvi

Daftar Gambar ……………………………………………………………. xvii

Daftar Lampiran .......................................................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ....................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 10

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 11

1. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat……………...…… 11

2. Masyarakat.................................……………………..…... 11

3. Peneliti …………………….....................................… 12

4. Ilmu Auditing ………………………………....……..... 12

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur..................................................................... 13

1. Teori Auditing..............................................................…. 13

a. Pengertian Auditing...................................................... 13

b. Gambaran Audit Pada Pemerintah daerah................... 14

c. Jenis-Jenis Auditing........................................................ 16

Page 14: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

xiv

d. Peran Bawasda Sebagai Auditor Internal Pemda......... 17

B. Pengalaman, Pengetahuan dan Skeptisme Profesional ............ 17

1. Pengalaman........................................................................... 18

2. Pengetahuan.......................................................................... 20

3. Skeptisme Profesional........................................................... 23

C. Pendeteksian Kerugian Daerah ................................................ 27

1. Pengertian Kerugian Negara…………………………....... 27

2. Beberapa Hal Yang Dapat Merugikan Keuangan Negara.. 29

3. Kerugian Keuangan Negara Ditinjau Dari Aspek Akuntansi

........................................................................................... 32

D. Hubungan Antar Variabel .....……………………………...... 35

1. Hubungan Antara Pengalaman Dengan Pendeteksian

Kerugian Daerah............................................................... 35

2. Hubungan Antara Pengetahuan Audit Dengan Pende-

teksian Kerugian Daerah................................................... 36

3. Hubungan Antara Skeptisme Profesional Dengan Pende-

teksian Kerugian Daerah.................................................. 37

E. Kerangka Pemikiran……..…………………………………... 42

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 44

B. Metode Penentuan Sampel........................................................ 44

C. Metode Pengumpulan Data....................................................... 45

D. Metode Analisis Data ……………………………………..… 46

1. Statistik Deskriptif …………...………………………… 46

2. Uji Kualitas Data ……………………………....……….. 46

3. Uji Asumsi Klasik.............................................................. 47

4. Koefisien Determinasi........................................................ 49

5. Uji Hipotesis...................................................................... 49

6. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya... 52

Page 15: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

xv

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ………………… 58

1. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 58

2. Profil Tempat Penelitian……………................................ 59

3. Karakteristik Responden....………….……..…………… 62

B. Hasil Instrumen Penelitian ..................................................... 66

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ....................................….... 66

2. Hasil Uji Kualitas Data..................................................... 67

3. Hasil Uji Asumsi Klasik.................................................... 72

4. Hasil Uji Koefisien Determinasi....................................... 76

5. Hasil Uji Hipotesis............................................................ 76

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 82

B. Implikasi .................................................................................. 83

C. Saran ........................................................................................ 84

Daftar Pustaka ……………………………………………………..... 86

Lampiran ………….………………………………………………..... 89

Page 16: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

xvi

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Hal

1.1 Kasus Kecurangan Pada Beberapa Institusi Negara.................... 4

2.1 Penelitian Terdahulu.................................................................... 39

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian........................................... 52

4.1 Data Sampel Penelitian............................................................... 59

4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin....... 62

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia …………..... 63

4.4 Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Lama Menjadi Auditor .......... 64

4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan.................................................................................. 64

4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Jabatan... 65

4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jumlah Diklat

Yang Diikuti ………………………………………................... 66

4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif ...................................................... 66

4.9 Hasil Uji Validitas Pengalaman ................................................. 68

4.10 Hasil Uji Validitas Pengalaman (Setelah dikurangi pertanyaan

yang tidak valid) ......................................................................... 68

4.11 Hasil Uji Validitas Pengetahuan………...............…………...... 69

4.12 Hasil Uji Validitas Skeptisme Profesional..............................… 69

4.13

4.14

Hasil Uji Validitas Pendeteksian Kerugian Daerah....................

Hasil Uji Validitas Pendeteksian Kerugian Daerah (Setelah

dikurangi pertanyaan yang tidak valid)........................................

70

71

4.15 Hasil Uji Realibilitas..................................................................... 72

4.16 Hasil Uji Multikolonieritas........................................................... 73

4.17 Hasil Uji Normalitas..................................................................... 74

4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi.................................................. 76

Page 17: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

xvii

4.19 Hasil Uji Statistik t..................................................................... 77

4.20 Hasil Uji Statistik F..................................................................... 81

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Hal

2.1 Kerangka Pemikiran......................................................................... 42

4.1 Struktur Organisasi Inspektorat Provinsi......................................... 61

4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Dengan Scatterplot............................. 75

Page 18: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Hal

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian....................................................... 89

Lampiran 2 Daftar Jawaban Responden ........................................... 102

Lampiran 3 Output Hasil Pengolahan Data ..................................... 103

Lampiran 4

Lampiran 5

Surat Izin Penelitian...................………………………

Surat Keterangan Penelitian..........................................

113

114

Page 19: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menghadapi perkembangan dunia yang begitu cepat, peranan

pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan dan adminstrasi publik

yang baik merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Di era

globalisasi, tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

ukuran yang paling ideal untuk dimiliki oleh setiap pemerintahan. Oleh

karena itu, penerapan good governance sangat diperlukan sebagai bagian atas

proses reformasi birokrasi. Good Governance dianggap sebagai paradigma

baru dan menjadi ciri yang perlu ada dalam sistem administrasi publik

(Sedarmayanti, 2007:16).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di

Indonesia ternyata disebabkan oleh buruknya pengelolaan pemerintahan (bad

governance) dan buruknya birokrasi. Akuntabilitas sektor publik memiliki

hubungan yang sangat erat dengan praktik transparansi dan pemberian

informasi kepada publik guna memenuhi hak publik. Menurut World Bank,

good governance didefinisikan sebagai suatu aktivitas penyelenggaraan

manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab serta sejalan

dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi

dana investasi, pencegahan korupsi baik secara politis maupun secara

administratif demi tumbuhnya aktifitas perekonomian (Mardiasmo, 2005:18).

Page 20: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

2

Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang tidak dapat

dipisahkan terhadap fungsi manajemen lainnya seperti perencanaan,

pengorganisasian, dan pelaksanaan (Mardiasmo, 2005:32). Demikian halnya

dengan pengawasan pada pemerintahan yang melekat pada fungsi manajemen

pemerintahan. Tercapainya tujuan pengawasan berperan penting dalam proses

pembangunan dan pemerintahan. Aktifitas pengawasan dilakukan oleh pihak

di luar eksekutif, yakni masyarakat melalui Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD). Pengendalian merupakan mekanisme yang dilakukan pihak

eksekutif untuk menjamin sistem dan kebijakan yang diterapkan oleh

manajemen telah berjalan dengan baik terutama dalam mencapai tujuan

organisasi. Sedangkan kegiatan audit merupakan kegiatan pemeriksaan yang

dilakukan oleh pihak yang berkompeten untuk memastikan apakah kegiatan

atau program dijalankan telah sesuai dengan standar.

Adanya berbagai tindakan kecurangan dan korupsi yang terjadi di

berbagai daerah di Indonesia memperlihatkan masih lemahnya kinerja

aparatur pemeriksaan walaupun telah berlapis-lapis sebagaimana yang telah

dilakukan oleh beberapa institusi seperti Badan Pengawas Daerah

Kota/Provinsi (BAWASDA/BAWASPROV), Inspektorat Pemerintah Kota/

Provinsi (ITWILKO/ITWILPROV), Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP), dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Terlebih

setelah diberlakukannya otonomi daerah, adanya perubahan asas

pemerintahan dari sentralisasi menjadi desentralisasi ini memberikan

kewenangan yang luas bagi setiap daerah untuk membuat kebijakan.

Page 21: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

3

Persoalannya adalah jika sebelum diberlakukannya otonomi daerah

berbagai kasus kecurangan dan korupsi lebih banyak terjadi pada tingkatan

pemerintah pusat, untuk saat ini kasus kecurangan dan korupsi menjamur

pada tingkatan pemerintah daerah. Hal ini yang perlu menjadi perhatian bagi

semua pihak terutama bagi kalangan auditor agar dalam menjalankan tugas

pokok dan fungsinya menjadi lebih baik. Sudah seharusnya kebijakan

desentralisasi dapat membawa penguatan kapasitas institusi lokal dan

membangun sistem pemerintahan yang responsif, artinya tidak hanya

memperkuat pemerintah lokal saja, tetapi juga memastikan bagaimana

pemerintah dapat menjalankan fungsi pelayanan publiknya secara akuntabel

(Sedarmayanti, 2007:45).

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan provinsi Kalimantan

Barat menemukan adanya kerugian negara yang mencapai Rp 15.2 Miliar

selama tahun 2006 terhadap dana bantuan sosial KONI provinsi Kalimantan

Barat, audit BPK sendiri dilakukan pada tahun 2012 dan hasilnya diserahkan

kepada Polda Kalimantan Barat, sampai berita ini diturunkan sudah satu

orang ditetapkan sebagai tersangka yakni mantan wakil bendahara KONI

provinsi Kalimantan Barat dan terus dilakukan pengembangan penyelidikan

(Asep Haryono dalam Pontianak Post 12/12/2013). Berita tersebut

merupakan salah satu bukti kelemahan aparatur pemerintahan keuangan

daerah dalam menjalankan tugas yang dalam hal ini dapat ditujukan kepada

seluruh jajaran baik pemerintah tingkat pusat, pemerintah daerah, BUMN dan

BUMD. Akibat yang ditimbulkan dari kerugian tersebut tentu sangat besar,

Page 22: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

4

selain tidak mencerminkan terselenggaranya good governance juga

menyebabkan kegiatan pemerintahan dan pembangunan tidak berjalan sesuai

dengan target yang telah ditetapkan, adanya tindak kecurangan dan korupsi

yang berujung pada kerugian bagi negara juga mengakibatkan semakin

berkurangnya kepercayaan publik terhadap pemerintah dalam menjalankan

roda pemerintahan. Berikut akan disajikan tabel yang memuat beberapa kasus

kecurangan yang terjadi pada beberapa institusi Negara:

Tabel 1.1

Kasus Kecurangan Pada Beberapa Institusi Negara

No Nama Institusi Indikasi Kasus Kecurangan

1. DPRD Bojonegoro Kasus tersebut terjadi selama

kurun waktu 2006/2007, dimana

berdasarkan putusan Mahkamah

Agung Nomor 2065 K/Pid.

Sus/2011, kerugian negara yang

disebabkan kasus korupsi dana

perjalanan dinas tahun

2007/2006 sekitar Rp13,8 miliar.

Pada tahun tersebut terdapat

perjalanan dinas fiktif oleh 35

anggota DPRD Bojonegoro

Sumber: Antaranews

(Sudarmojo, 2013).

2. Kementrian Agama Kasus ini terjadi pada tahun

2010, disaat Departemen Agama

menerima alokasi dan APBN,

dana tersebut ditujukan untuk

pengadaan alat-alat laboraturium

bagi Madrasah Tsanawiyah dan

Madrasah Aliyah se-Indonesia,

dengan proporsi Rp 27 Miliar

untuk Madrasah Tsanawiyah dan

Rp 44 Miliar untuk Madrasah

Aliyah.

Bersambung kehalaman selanjutnya

Page 23: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

5

Tabel 1.1 (Lanjutan)

Kasus Kecurangan Pada Beberapa Institusi Negara

No Nama Institusi Indikasi Kasus Kecurangan

Kecurangan terjadi saat

pemenang tender menyerahkan

proyek tersebut kepada pihak

lain, akibat kecurangan ini negara

dirugikan Rp 7.9 Miliar Sumber:

Tribunnews (Suhendi, 2014).

3. Kabupaten Aceh Barat

Bawasda Kabupaten Aceh Barat

berdasarkan Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP) telah

menemukan adanya

penggelembungan harga pada

proyek pembangunan jembatan

gantung Pasi Jantu Pasi Teungoh

senilai Rp. 100.796.439,84.

Sumber : Serambi Indonesia

(Adi, 2014).

4. Kementrian Pertanian Kejaksaan tinggi DKI Jakarta

menetapkan lima tersangka baru

dalam dugaan korupsi proyek

pengadaan lampu penangkap

serangga (light trap) di

Kementrian Pertanian pada tahun

anggaran 2012. Proyek

pengadaan 7.000 unit lampu

pembasmian hama ini bernilai

total Rp 135,1 miliar. Negara

diperkirakan merugi 33 Miliar

akibat perliaku korupsi ini.

Sumber : Tempo Bernadette

(Christina Munthe, 2014).

Diolah dari berbagai referensi

Inspektorat pemerintah daerah merupakan salah satu institusi yang

melakukan pemeriksaan terhadap terselenggaranya pemerintahan. Inspektorat

pemerintah daerah memiliki tugas pokok dan fungsi yang sama dengan audit

internal, dalam rangka tercapainya tujuan pengawasan yang efektif dan

Page 24: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

6

efisien oleh Inspektorat pemerintah daerah maka auditor yang yang bekerja

pada inspektorat pemerintah daerah diharuskan memiliki kompetensi yang

cukup. Untuk menunjang kualitas kerja auditor terutama dalam pendeteksian

kerugian, dapat diperoleh melalui pengalaman dimana dengan pengalaman

yang telah diperoleh auditor tersebut diharapkan mampu menjalankan

fungsinya secara baik dan menyeluruh, selain itu auditor juga diharapkan

memiliki pengetahuan audit baik melalui pendidikan formal, pengalaman

audit, serta kecakapan teknis yang mumpuni sebagai auditor yang

profesional.

Pengalaman kerja auditor merupakan salah satu faktor penting untuk

memprediksi kinerja seorang auditor. Pengalaman yang dimiliki auditor dapat

mempengaruhi cara pandang dan menanggapi informasi yang diperoleh

selama proses audit berlangsung (Haryanti, 2013). Auditor dengan

pengalaman yang baik akan memperlihatkan proyeksi error yang lebih baik

daripada auditor yang masih belum memiliki banyak pengalaman (Ponemon

dan Wendell, 1995) dalam (Masrizal, 2010).

Pengetahuan audit merupakan hal yang dibutuhkan bagi seorang

auditor dalam menunjang kinerja terutama berkaitan dengan kemampuan

dalam melakukan pendeteksian kerugian daerah. Pengetahuan audit dapat

diperoleh melalui pendidikan formal yang telah ditempuh, pelatihan yang

pernah diikuti, dan seminar atau lokakarya yang pernah diikuti. Pekerjaan

audit menuntut auditor memiliki kemampuan profesional untuk melakukan

tugas audit yang dibebankan, oleh sebab itu seorang auditor wajib memiliki

Page 25: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

7

pengetahuan yang luas baik dalam hal ilmu auditing maupun pengetahuan

teknis lain juga harus dikuasainya (Masrizal, 2010).

Menurut Noviyanti (2008) seorang auditor dalam menjalankan

kegiatan audit di lapangan seharusnya tidak hanya terfokus pada prosedur

dalam pelaksanaan audit, melainkan juga harus disertai dengan skeptisme

profesional yang baik sebagai suatu sikap yang senantiasa mempertanyakan

dan melakukan evaluasi secara kritis atas bukti audit. Seorang auditor yang

memiliki sikap skeptisme profesional tidak akan menerima begitu saja

penjelasan dari klien, melainkan ia akan melakukan terlebih dahulu

pengajuan pertanyaan utuk memperoleh keterangan, bukti, dan konfirmasi

dari klien. Adanya skeptisme profesional mengakibatkan adanya salah saji

yang dapat ditemukan tidak hanya berasal dari kekeliruan melainkan juga dari

adanya kecurangan yang mungkin disembunyikan.

Saat ini kerugian yang terjadi pada daerah atau negara merupakan

salah satu aspek yang mendapat perhatian yang cukup besar dari berbagai

kalangan baik akademisi maupun praktisi. Hal ini dikarenakan kerugian yang

timbul dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah

dalam hal penyelenggaraan pemerintahan. Pasal 1 angka 15 Undang-Undang

Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan: Kerugian

Negara/Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang

nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik

sengaja maupun lalai.

Page 26: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

8

Pendeteksian kerugian daerah adalah tujuan yang ingin dicapai terkait

tugas pemerintahan dengan mengkombinasikan berbagai asumsi terkait

dengan data yang ada untuk mendapatkan segala bentuk bukti tentang

terjadinya penyimpangan yang menyebabkan timbulnya kerugian bagi

daerah. Menurut Pasal 1 angka 22 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara, kerugian negara / daerah adalah kekurangan

uang, surat-surat berharga dan barang yang nyata serta pasti jumlahnya

sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun tidak

disengaja. Kemampuan dalam melakukan pendeteksian kerugian daerah dapat

ditunjang melalui pengalaman, pengetahuan, dan skeptisme profesional yang

dimiliki oleh auditor.

Inspektorat pemerintah daerah mempunyai tugas untuk melaksanakan

kegiatan pengawasan umum atas penyelenggaraan pemerintahan daerah serta

tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah, sehingga dapat kita simpulkan

bahwa inspektorat pemerintah daerah memiliki tugas yang sama dengan

auditor internal. Audit internal merupakan unit pemeriksa yang menjadi

bagian dari organisasi yang diawasi (Mardiasmo, 2005:179). Berdasarkan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 Pasal 1 dijelaskan,

bahwa Inspektorat Provinsi adalah aparat pengawas fungsional yang berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada gubernur.

Permasalahan yang sering ditemukan dilapangan yakni adanya

penyimpangan anggaran dan penyimpangan pertanggungjawaban pada

beberapa SKPD dilingkungan provinsi. Temuan diperoleh berdasarkan

Page 27: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

9

proses audit yang telah dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi merupakan

hasil tugas dan peran tim pemeriksa yang telah mampu melakukan

pendeteksian kerugian keuangan daerah. Agar memiliki kemampuan dalam

melakukan pendeteksian kerugian daerah secara maksimal sudah seharusnya

para auditor yang bekerja pada instansi tersebut memiliki pengalaman,

pengetahuan serta skeptisme profesional yang memadai.

Berdasarkan pemaparan ini, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap pengaruh pengalaman, pengetahuan dan skeptisme

profesional auditor terhadap pendeteksian kerugian daerah studi pada

Inspektorat Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Institusi ini

bertugas untuk melakukan pengawasan atas terselenggaranya pemerintahan

dibawah naungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Dengan demikian,

judul skripsi penulis ialah “Pengaruh Pengalaman, Pengetahuan dan

Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kerugian

Daerah ( Studi Pada Inspektorat Pemerintah Provinsi Kalimantan

Barat)”.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh (Masrizal, 2010) dan merupakan pengembangan terhadap

penelitian yang dilakukan oleh (Noviyanti, 2008). Namun terdapat perbedaan

yang terletak pada waktu penelitian, objek penelitian, serta adanya

penambahan satu variabel independen. Penelitian sebelumnya dilakukan pada

tahun 2008 dan 2010 sedangkan penelitian penulis dilakukan pada tahun

2014. Jika pada penelitian sebelumnya objek yang diteliti ialah Inspektorat

Page 28: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

10

Pemerintah Provinsi Nangroe Aceh Darusalam dan Kantor Akuntan Publik di

Jakarta, maka objek penelitian penulis kali ini ialah Inspektorat Pemerintah

Provinsi Kalimantan Barat. Judul penelitian penlusi kali ini adalah

“Pengaruh Pengalaman, Pengetahuan Audit, dan Skeptisme Profesional

Auditor Terhadap Pendeteksian Kerugian Daerah (Studi Pada

Inspektorat Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengalaman berpengaruh terhadap kemampuan auditor dalam

melakukan pendeteksian kerugian daerah?

2. Apakah pengetahuan berpengaruh terhadap kemampuan auditor dalam

melakukan pendeteksian kerugian daerah?

3. Apakah skeptisme profesional berpengaruh terhadap kemampuan auditor

dalam melakukan pendeteksian kerugian daerah?

4. Apakah pengalaman, pengetahuan dan skeptisme profesional berpengaruh

terhadap kemampuan auditor dalam melakukan pendeteksian kerugian

daerah?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis:

Page 29: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

11

1. Pengaruh pengalaman terhadap kemampuan auditor dalam melakukan

pendeteksian kerugian daerah.

2. Pengaruh pengetahuan terhadap kemampuan auditor dalam melakukan

pendeteksian kerugian daerah.

3. Pengaruh skeptisme profesional terhadap kemampuan auditor dalam

melakukan pendeteksian kerugian daerah.

4. Pengaruh pengalaman, pengetahuan, dan skepstisme profesional terhadap

kemampuan auditor dalam melakukan pendeteksian kerugian daerah.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan

bermanfaat bagi semua pihak diantaranya:

1. Bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Penelitian berguna untuk mengetahui sejauh mana kinerja auditor yang

bekerja pada instansi tersebut faktor-faktor yang mempengaruhi

kemampuan pendeteksian kerugian daerah seperti pengalaman,

pengetahuan dan skeptisme profesional auditor.

2. Bagi Masyarakat

Peneliian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai peran yang dimiliki inspektorat daerah sebagai auditor internal

pemerintah daerah dalam melaksanakan tugsanya. Terutama terkait dengan

seberapa jauh pengaruh beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan

Page 30: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

12

auditor dalam mendeteksi kerugian daerah seperti pengalaman,

pengetahuan dan skeptisme profesional auditor.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan

peneliti, khususnya dalam bidang auditing khusunya peranan auditor

internal dengan cara membandingkan teori yang diperoleh selama

mengikuti proses perkuliahan dengan kenyataan atau kondisi yang

sebenarnya terjadi di lapangan.

4. Ilmu Auditing

Menambah literatur dan acuan penelitian pada bidang auditing sehingga

dapat dijadikan bahan kepustakaan atau referensi, terutama untuk peneliti

yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor apa

saja yang dapat mempengaruhi kemampuan auditor dalam melakukan

pendeteksian kerugian daerah.

Page 31: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Auditing

a. Pengertian Auditing

Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, saat ini auditing

memegang peranan yang cukup besar dikarenakan permintaan terhadap

jasa penilaian yang bersifat objektif dan independen terhadap laporan

keuangan semakin besar. Kebutuhan akan jasa tersebut tidak hanya

berasal dari pihak internal melainkan juga pihak eksternal. Hasil

penilaian tersebut nantinya akan digunakan user untuk mengambil

keputusan. Untuk itu penulis mengemukakan beberapa definisi

mengenai auditing menurut para ahli. Menurut Arens & Loebbeck

(2004) sebagai berikut:

“ The accumulation and evaluation of evidence about

information to determine and report of the degree of correspondence

between the information and establish criteria. Auditing should be done

competent, independent person”.

Pengertian audit menurut Soekrisno Agoes (2007) yakni sebagai

berikut:

“ Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara

kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan

keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan

Page 32: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

14

pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat

memberikan pendapat mengenai kewajiban laporan keuangan

tersebut”.

Sedangkan menurut (Mulyadi 2002) pengertian auditing adalah:

“Pemeriksaan akuntan (auditing) adalah proses sistematik

untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai

pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan

tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-

pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta

penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.”

Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan

sebelumnya maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa auditing adalah

suatu proses yang sistematis dan bersifat objektif dalam hal penyediaan

dan evaluasi bukti-bukti yang berhubungan dengan pernyataan

(assertion) tentang kegiatan dan kejadian ekonomi guna memastikan

derajat kesesuaian atau tingkat hubungan antara pernyataan tersebut

dengan kriteria yang ada. Hasil dari proses auditing tersebut akan

dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepeningan.

b. Gambaran audit pada pemerintah daerah

Saat ini telah terjadi perubahan paradigma dalam manajemen

keuangan daerah. Perubahan itu semakin diperjelas dengan lahirnya

tripatrit perundang-undangan (UU Nomor 7 Tahun 2003, UU Nomor 1

Tahun 2004, dan UU Nomor 15 Tahun 2004) yang kemudian disusul

dengan lahirnya PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan, PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah, dan dilanjutkan dengan adanya Petunjuk Teknis

Page 33: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

15

Pelaksanaan PP Nomor 58 Tahun 2005 dengan disahkannya Peraturan

Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Bastian, 2007: 2).

Perubahan paradigma kepemerintahan di berbagai negara

sedang dalam proses pergeseran dari ruling government menuju ke

governance dan penciptaan administrasi pemerintah yang berhasil guna,

berdaya guna, dan berkeadilan. Hal ini telah menumbuhkan kesadaran

setiap orang, terutama aparat pemerintah, untuk senantiasa tanggap

terhadap tuntutan lingkungan dengan berupaya memberikan pelayanan

terbaik, transparan, dan berakuntabilitas (Bastian, 2007: 2).

Dalam proses audit, kesiapan suatu daerah sangat penting dan

tentunya tidak bisa dipisahkan begitu saja dengan proses persiapan

proses auditing. Pada proses ini daerah akan menunjukkan bukti-bukti

audit sebagai dasar yang cukup dan tepat untuk menentukan apakah

laporan keuangan telah disajikan dengan benar dan wajar sesuai posisi

keuangan pemda, hasil-hasil operasi, dan perubahan-perubahan yang

sesuai dengan aturan yang berlaku. Adapun tujuan audit laporan

keuangan menurut Bastian (2007) adalah:

“Menunjukkan, dengan dasar yang cukup dan tepat dari bukti-

bukti audit, apakah laporan keuangan telah menyajikan dengan benar

dan wajar posisi keuangan pemda, hasil dari operasi dan perubahan-

perubahannya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum”.

Secara garis besar, ada beberapa hal yang mendasari kebutuhan

akan penyampaian proses auditing tersebut, yaitu:

Page 34: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

16

1) Kendali saat ini di tangan masyarakat. Masyarakat memiliki hak

berupa kebebasan untuk mengakses informasi mengenai pengelolaan

sumber daya ekonomi publik.

2) Kompleksitas laporan keuangan. Semakin kompleks laporan

keuangan yang dihasilkan, maka tingkat kesalahannya juga semakin

tinggi.

3) Pihak manajemen pemda memiliki kecenderungan untuk berhasil

dan meminimalkan kesalahan pemerintahannya, sehingga verifikasi

kebenaran laporan keuangan perlu disajikan.

4) Kontrol dan kredibilitas. Audit akan meningkatkan kontrol dan

kredibilitas laporan keuangan.

c. Jenis-jenis auditing

Menurut Arens and Loebbecke (2004) jenis-jenis audit dibagi

menjadi 3 (tiga) yakni:

1) Audit laporan keuangan (Financial statement audits), audit jenis ini

bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan secara

keseluruhan telah disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu.

Kriteria tersebut adalah prinsip-prinsip akuntansi berlaku umum.

2) Audit operasional (Operational audits) yakni penelahaan atas suatu

bagian maupun atas prosedur dan metode operasional suatu

organisasi guna menilai efisiensi dan efektivitas. Pada umumnya

setelah audit operasional selesai dilaksanakan, auditor akan

Page 35: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

17

memberikan sejumlah saran kepada manajemen untuk memperbaiki

operasional perusahaan.

3) Audit ketaatan (Compliance audits) adalah audit yang dilakukan atas

suatu organisasi untuk menilai apakah organisasi telah mengikuti

prosedur serta peraturan yang berlaku.

d. Peran Bawasda sebagai auditor internal pemda

Tuntutan reformasi manajemen keuangan tidak hanya

mengahasilkan perubahan di tingkat internal pengelola keuangan

daerah, melainkan juga di kalangan aparat pengawas daerah. Dengan

adanya perubahan terhadap sistem keuangan daerah dan laporan

keuangan daerah, peranan Bawasda (Badan Pengawas Daerah) menjadi

lebih ditingkatkan untuk memastikan apakah sistem akuntansi keuangan

daerah telah berjalan secara baik. Peranan Bawasda didorong untuk

membantu kepala daerah menyajikan laporan keuangan yang akuntabel

dan dapat diterima secara umum. (Bastian, 2007: 34). Penelitian yang

dilakukan oleh Taufik (2011) yang melakukan penelitian terhadap 50

orang auditor yang bekerja pada inspektorat provinsi dan

kabupaten/kota di Riau menunjukkan hasil terdapat pengaruh yang kuat

pada peran inspektorat terhadap pencegahan kecurangan. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2003) menunjukkan bahwa

kedudukan dan peran Bawasda provinsi sebagai perangkat daerah yang

menjalankan fungsi pengawasan fungsional terhadap penyelenggaraan

pemerintahan di daerah sangat strategis.

Page 36: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

18

B. Pengalaman, Pengetahuan dan Skeptisme Profesional

1. Pengalaman

Sudah banyak penelitian tentang pengalaman sebelumnya. Untuk

mencapai pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan di lingkungan

pemerintah daerah oleh aparat pemeriksa, sudah seharusnya memiliki

sumber daya manusia yang berpengalaman dalam praktik pemeriksaan.

Keahlian aparat pemeriksa dapat terbentuk melalui pengalaman. Di

samping itu pengalaman juga akan mempengaruhi tingkat pengetahuan

aparat pengawas. Menurut The Oxford Engish Dictionary (1978)

pengalaman adalah pengetahuan atau keahlian yang didapat dari

pengamatan langsung atau partisipasi dalam suatu perilaku dan aktivitas

yang nyata.

Pengalaman merupakan lama waktu seseorang dalam bekerja

sehingga secara spesifik pengalaman dapat diukur dengan rentang waktu

yang telah digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas (Bouman dan

Bradley, 1997) dalam (Masrizal, 2010). Menurut Loehoer (2002) dalam

Mabruri dan Winarna (2010) pengalaman merupakan akumulasi gabungan

dari semua yang diperoleh melalui berhadapan dan berinteraksi secara

berulang-ulang dengan sesama benda alam, gagasan, dan penginderaan.

Begitu pula halnya dengan auditor semakin banyak objek

pemeriksaan yang telah dicapai oleh auditor tersebut maka pengalamannya

akan terus bertambah. Menurut Haryanti (2013) cara memandang dan

menanggapi informasi yang diperoleh selama melakukan pemeriksaan

Page 37: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

19

antara auditor berpengalaman dengan yang kurang berpengalaman akan

berbeda, demikian halnya dalam memberikan kesimpulan audit terhadap

obyek yang diperiksa. Dengan demikian pengalaman yang diperoleh

selama bertugas dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi auditor

bersangkutan untuk terus meningkatkan kinerjanya.

Banyak orang yang memahami bahwa semakin banyak jam terbang

auditor, tentunya dapat memberikan kualitas audit yang lebih baik

daripada seorang auditor yang baru memulai karirnya. Auditor yang

berpengalaman diasumsikan dapat memberikan kualitas audit yang lebih

baik daripada seorang auditor yang baru memulai karirnya (Silalahi,

2013). Hal ini dikarenakan pengalaman akan membentuk keahlian

seseorang baik secara teknis maupun secara psikis.

Pengalaman auditor berpengaruh secara positif terhadap

pengetahuan mengenai kekeliruan (Haryanti, 2013). Lebih jauh lagi

Herliansyah (2005) menunjukkan bahwa pengalaman dapat meningkatkan

kinerja dalam mengambil keputusan. Beberapa hasil penelitian

membuktikan sebelumnya bahwa pengalaman mempunyai pengaruh

terhadap pendeteksian penyimpangan seperti penelitian yang dilakuakan

oleh Batubara (2009) yang menyatakan bahwa pengalaman mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap pendetksian penyimpangan. Penelitian

yang dilakukan oleh Mabruri dan Winarna (2010) pengalaman yang

dimiliki auditor berpengauh terhadap kualitas hasil audit di lingkungan

pemerintah daerah.

Page 38: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

20

Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pengalaman

dapat meningkatkan kinerja auditor (Ashton, 1991) dalam (Haryanti,

2013). Walaupun pada penelitian yang dilakukan oleh Samsi,dkk (2012)

pengalaman audit memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas hasil

pemeriksaan.

2. Pengetahuan

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur

Negara No.Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar

Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah seksi 2200 menyatakan

auditor harus mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kompetensi

lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Terkait

dengan pendidikan formal pada seksi 2210 selanjutnya menyatakan bahwa

auditor APIP harus mempunyai tingkat pendidikan formal minimal strata

satu (S-1) atau yang setara.

Hal ini dimaksudkan agar tercipta kinerja audit yang baik maka

APIP harus mempunyai kriteria tertentu dari auditor yang diperlukan

untuk merencanakan audit, mengidentifikasi kebutuhan profesional auditor

dan untuk mengembangkan teknik dan metodologi audit agar sesuai

dengan situasi dan kondisi yang dihadapi unit yang dilayani oleh APIP.

Kemudian seksi 2220 menyatakan bahwa auditor harus memiliki

kemampaun teknis yakni auditing, akuntansi, administrasi pemerintahan

dan komunikasi.

Page 39: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

21

Pada seksi 2230 dinyatakan bahwa auditor harus mempunyai

sertifikasi jabatan fungsional auditor (JFA) dan mengikuti pendidikan dan

pelatihan profesional berkelanjutan (continuing professional education).

Pimpinan APIP wajib memfasilitasi auditor untuk mengikuti pendidikan

dan pelatihan serta ujian sertifikasi sesuai dengan kebutuhan. Dalam

pengusulan auditor untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai

dengan jenjangnya, pimpinan APIP mendasarkan keputusannya pada

formasi yang dibutuhkan dan persyaratan administrasi lainnya seperti

kepangkatan dan pengumpulan angka kredit yang dimilikinya.

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Boner (1990) dimana ia

melakukan penelitian mengenai peran pengetahuan secara spesifik dalam

membuat keputusan dan pengaruh pengetahuan terhadap kinerja auditor

yang berpengalaman. Hasil penelitian menunujukkan bahwa pengetahuan

yang dimiliki auditor secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja

auditor. Pengetahuan dapat diperoleh melalui pendidikan formal yang

telah ditempuh auditor sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Hasil

penelitian yang dilakukan Mulyono (2009) yang menguji pengaruh latar

belakang pendidikan pemeriksa Kabupaten Deli Serdang menunjukkan

hasil bahwa latar belakang pendidikan pemeriksa berpengaruh secara

signifikan terhadap kualitas kerja auditor. Menurut Sarwono (2006)

auditor yang merasa mempunyai pengetahuan yang memadai pada area

auditannya akan merasa yakin akan keadaan perusahaan yang diauditnya,

sehingga keyakinannya secara otomatis akan mempengaruhi cara

Page 40: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

22

pandangnya terhadap bukti atau informasi yang ditemukan sehubungan

dengan pelaksanaan auditnya. Dalam mendeteksi sebuah kesalahan

seorang auditor harus didukung dengan pengetahuan tentang apa dan

bagaimana kesalahan tersebut terjadi (Tubbs, 1992) dalam (Mabruri,

2010).

Seseorang yang melakukan pekerjaan sesuai dengan pengetahuan

yang dimiliki akan memberikan hasil yang lebih baik daripada mereka

yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup memadai akan tugasnya

(Salsabila, 2011).

3. Skeptisme Profesional

Seorang auditor dalam melaksanakan penugasan audit di lapangan

seharusnya tidak hanya sekedar mengikuti prosedur audit yang tertera

dalam program audit, melainkan juga harus disertai dengan sikap

Skeptisme profesionalnya. Standar profesional akuntan publik

mendefinisikan Skeptisme profesional sebagai sikap auditor yang

mencakup pikiran selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara

kritis terhadap bukti audit (SPAP 2011, SA seksi 230.05). Auditor

profesional sudah selayaknya menerapkan Skeptisme profesional agar

laporan hasil audit dapat dipercaya oleh orang yang membutuhkan dan

dapat mengurangi keraguan didalamnya.

Auditor yang bersikap skeptis tidak akan menerima begitu saja

penjelasan dari klien, namun akan mengajukan pertanyaan untuk

mendapatkan alasan, bukti dan konfirmasi mengenai objek permasalahan

Page 41: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

23

(Noviyanti, 2008). Seorang auditor dalam melaksanakan penugasan audit

di lapangan seharusnya tidak hanya sekedar mengikuti prosedur audit yang

tertera dalam program audit, melainkan juga harus disertai dengan sikap

skeptisme profesionalnya. Standar profesional akuntan publik

mendefinisikan skeptisme profesional sebagai sikap auditor yang

mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi

secara kritis terhadap bukti audit (SPAP 2011, SA seksi 230.05). Panduan

Manajemen Pemeriksaan (PMP) pada Standar Audit Pemerintah (SAP)

butir 4.25 standar umum ketiga menyatakan bahwa “dalam pelaksanaan

audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran

profesionalnya secara cermat dan seksama”. SAP butir 5.11 menyatakan

standar auditing IAI dan SAP mengharuskan beberapa hal berikut:

a. Auditor harus merancang audit agar dapat memberikan keyakinan yang

memadai guna mendeteksi ketidakberesan yang material bagi laporan

keuangan.

b. Auditor harus merancang audit untuk dapat memberikan keyakinan

yang memadai guna mendeteksi ketidakberesan yang material bagi

laporan keuangan.

c. Auditor harus waspada terhadap kemungkinan telah terjadinya unsur

perbuatan melanggar/melawan hukum secara tidak langsung. Jika

informasi khusus yang telah diterima oleh auditor memberikan bukti

tentang adanya kemungkinan unsur perbuatan melawan hukum yang

secara langsung berdampak material terhadap laporan keuangan, maka

Page 42: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

24

auditor harus menerapkan prosedur yang secara khusus ditujukan untuk

memastikan apakah suatu unsur perbuatan melanggar/melawan hukum

yang terjadi.

Auditor yang tidak menggunakan Skeptisme profesional hanya

dapat mendeteksi kekeliruan namun belum mampu untuk mendeteksi

adanya kecurangan, dibutuhkan sikap Skeptisme profesional karena

biasanya adanya tindak kecurangan disembunyikan oleh manajemen.

Auditor yang bersikap skeptis tidak akan menerima begitu saja penjelasan

dari klien, namun akan mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan alasan,

bukti dan konfirmasi mengenai objek permasalahan (Noviyanti, 2008).

Menurut Quadackers (2009) Skeptisme profesional merupakan sikap

auditor yang selalu menilai secara kritis bukti audit dan mengambil

keputusan audit berdasarkan keahlian auditing yang dimilikinya. Menurut

penelitian yang telah dilakukan oleh Fullerton dan Durtschi (2003) bahwa

terdapat perbedaan karakteristik antara auditor yang memiliki Skeptisme

profesional yang tinggi dibanding auditor yang memiliki Skeptisme

profesional yang rendah dalam mengevaluasi bukti audit yang berujung

kepada kemampuan dalam mendeteksi gejala fraud. Hasilnya auditor yang

memiliki Skeptisme profesional tinggi lebih mampu mendeteksi adanya

gejala fraud

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Silalahi (2013)

Skeptisme profesional dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni: etika,

kompetensi, pengalaman audit, dan situasi audit. Menurut SPA 200

Page 43: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

25

(2012), auditor harus mempertahankan Skeptisme profesional sepanjang

audit menyadari kemungkinan bahwa salah saji material sebagai akibat

kecurangan dapat terjadi, walaupun pengalaman masa lau menunjukkan

adanya kejujuran dan integritas manajemen entitas dan pihak yang

bertanggung jawab atas tata kelola. Auditor dalam melaksanakan audit

perlu memperhatikan faktor-faktor yang akan mempengaruhi

pengumpulan bukti audit. Auditor dituntut untuk memiliki sikap

skeptisisme profesional yang tinggi, karena pada akhirnya akan

mempengaruhi opini yang diberikan (Zein, dkk 2009).

C. Pendeteksian Kerugian Daerah

Stabilitas penyelenggaraan program pemerintah dan pembangunan

berkelanjutan dalam iklim ekonomi yang kondusif menjadi dambaan bagi

semua masyarakat. Adanya tindakan kecurangan yang membawa pada

kerugian yang ditimbulkan bagi daerah/negara membawa implikasi yang

cukup besar bagi tercapainya tujuan pembangunan. Sebagai bentuk perlawan

terhadap hukum adanya tindakan yang mengakibatkan timbulnya kerugian

bagi daerah harus ditindak menurut prosedur aturan yang berlaku.

Hal itu dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum dan

meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Untuk

mendeteksi adanya temuan kerugian daerah diperlukan institusi yang

berisikan para profesional dengan kualitas kerja yang baik. Kualitas kerja

Page 44: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

26

tersebut dapat meningkat seiring dengan pengalaman, pengetahuan, dan sikap

skeptis yang dimiliki para auditor tersebut.

1. Pengertian Kerugian Negara

Berdasarkan UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan

UU Nomor 31 Tahun 1999 belum dijelaskan secara jelas mengenai

kerugian negara. Pada penjelasan pasal 32 hanya dijelaskan bahwa yang

dimaksud dengan kerugian keuangan negara/daerah adalah kerugian yang

sudah dapat dihitung jumlahnya berdasarkan hasil temuan instansi yang

berwenang atau akuntan publik yang ditunjuk. Namun mengenai instansi

yang ditunjuk tersebut belum dijelaskan secara lebih lanjut. Dengan

mengacu kepada perundang-undangan yang berlaku maka sekurang-

kurangnya ada tiga instansi yang dimaksud yakni, BPK, BPKP, dan

Inspektorat baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

Berdasarkan undang-undang tersebut, kerugian keuangan negara

dapat disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang, kesempatan, dan

sarana yang ada pada seseorang dikarenakan jabatan atau kedudukannya

saat ini menjadikan ia memperkaya diri sendiri atau orang lain.

Berdasarkan rumusan keuangan negara sebagaimana yang dimaksud

dalam UU Nomor 31/1999, maka kerugian negara dapat berbentuk:

a. Pengeluaran suatu sumber/kekayaan negara/daerah (dapat berupa uang,

barang) yang seharusnya tidak dikeluarkan.

Page 45: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

27

b. Pengeluaran suatu sumber/kekayaan negara/daerah lebih besar dari

yang seharusnya menurut kriteria yang berlaku.

c. Hilangnya sumber/kekayaan negara/daerah yang seharusnya diterima

(termasuk diantaranya penerimaan dengan uang palsu dan barang

fiktif).

d. Penerimaan sumber/kekayaan negara/daerah lebih kecil/rendah dari

yang seharusnya diterima (termasuk penerimaan barang rusak, kualitas

tidak sesuai).

e. Timbulnya suatu kewajiban negara/daerah yang seharusnya tidak ada.

f. Timbulnya suatu kewajiban negara/daerah lebih besar dari yang

seharusnya.

g. Hilangnya suatu hak negara/daerah yang seharusnya dimiliki/diterima

menurut aturan yang berlaku.

h. Hak negara/daerah yang diterima lebih kecil dari yang seharusnya

diterima.

2. Beberapa Hal yang Dapat Merugikan Keuangan Negara

Beberapa hal yang dapat merugikan negara dapat ditinjau dari

beberapa hal, yakni pelaku, sebab, waktu, dan cara penyelesaian.

a. Ditinjau berdasarkan pelaku antara lain:

1) Perbuatan bendaharawan yang dapat menimbulkan kekurangan

perbendaharaan, disebabkan adanya pembayaran, pemberian atau

pengeluaran kepada pihak yang tidak berhak,

pertanggungjawaban/laporan yang tidak sesuai dengan kenyataan,

Page 46: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

28

penggelapan, tindak pidana korupsi, dan kecurian dikarenakan

kelalaian.

2) Pegawai negeri non bendaharawan, dapat merugikan keuangan

negara dengan cara antara lain pencurian atau penggelapan,

penipuan, tindak pidana korupsi, dan menaikkan harga atau

merubah mutu barang.

3) Pihak ketiga dapat mengakibatkan kerugian keuangan negara

dengan cara menaikkan harga atas dasar kerjasama dengan pejabat

yang berwenang, dan tidak menepati perjanjian (wanprestasi).

b. Ditinjau berdasarkan sebabnya antara lain:

1) Perbuatan manusia, yakni perbuatan yang disengaja seperti

diuraikan pada bagian sebelumnya, perbuatan yang tidak disengaja,

karena kelalaian, kealpaan, kesibukan atau ketidakmampuan, serta

pengawasan terhadap penggunaan keuangan negara yang belum

memadai.

2) Kejadian alam terkait bencana alam seperti gempa bumi, tanah

longsor, banjir, dan kebakaran . Serta beberapa proses alamiah

seperti membusuk, menguap, mencair, menyusut, dan mengurai.

3) Peraturan perundangan dan atau situasi moneter/perekonomian,

yakni kerugian keuangan negara dikarenakan adanya

pengguntingan uang (sanering), gejolak moneter yang

mengakibatkan turunnya nilai uang sehingga dapat menaikkan

kewajiban negara dan sebagainya.

Page 47: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

29

c. Ditinjau berdasarkan waktunya

Tinjauan berdasarkan waktu disini dimaksudkan untuk

menentukan apakah suatu kerugian negara masih dapat dilakukan

penuntunnya atau tidak, baik terhadap bendaharawan, pegawai negeri

non bendaharawan, atau pihak ketiga. Menurut pasal 66 Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

disebutkan:

1) Dalam hal bendahara, pegawai negeri bukan bendahara atau

pejabat lain yang dikenai tuntutan ganti kerugian negara/daerah

berada dalam pengampuan, melarikan diri, atau meninggal dunia,

penuntutan dan penagihan terhadapnya beralih kepada

pengampu/yang memperoleh hak/ahli waris, terbatas pada

kekayaan yang dikelola atau diperolehnya, yang berasal dari

bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, atau pejabat lain yang

bersangkutan.

2) Tanggung jawab pengampu/yang memperoleh hak/ahli waris untuk

membayar ganti kerugian negara/daerah sebagaimana yang

dimaksud pada ayat (1) menjadi hapus apabila dalam waktu 3 (tiga)

tahun sejak keputusan pengadilan yang menetapkan pengampuan

kepada bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, atau pejabat

lain yang bersangkutan melarikan diri atau meninggal dunia,

pengampu/yang memperoleh hak/ahli waris tidak diberi tahu oleh

pejabat yang berwenang mengenai adanya kerugian negara/daerah.

Page 48: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

30

Terkait tuntutan ganti rugi yang perlu diperhatikan ketentutan

kadaluwarsa, sebagaimana diatur dalam pasal 65 Undang-Undang

Nomr 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Pada bagian

tersebut dijelaskan bahwa kewajiban bendahara, pegawai bukan

bendahara, atau pejabat lain untuk membayar ganti rugi. Menjadi

kadaluwarsa jika dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diketahuinya

kerugian tersebut atau dalam waktu 8 (delapan) tahun sejak terjadinya

kerugian tidak dilakukan penuntutan ganti rugi terhadap yang

bersangutan.

d. Ditinjau berdasarkan cara penyelesaiannya

1) Tuntutan Pidana/Pidana khusus (korupsi)

2) Tuntutan Perdata

3) Tuntutan Perbendaharaan (TP)

4) Tuntutan ganti rugi (TGR)

3. Kerugian Keuangan Negara Ditinjau dari Aspek Akuntansi

Menurut Eric L.Kohler (1975:76) dalam buku A Dictionary for

Accountants, loss adalah:

a. Any items of expenses, as an the term profit and loss.

b. Any sudden, enexpected, involuntary expense on irrecoverable cost,

often reffered to as a form of nonrecurring charge an expenditure from

which no present of future benefit may be expected. Examples: the

underpreciated cost of building destroyed by fire and not covered by

insurance damage paid in an accident suid an amount of mone stolen.

c. The excess of the cost or depreciated cost of an asset over its selling

price.

Page 49: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

31

Jika ditinjau dari sisi akuntansi, maka kerugian diakui dalam

laporan laba rugi dikarenakan adanya penurunan manfaat ekonomi masa

depan berkaitan dengan penurunan aset atau kenaikan kewajiban telah

terjadi dan dapat diukur dengan handal. Untuk itu perlu pemahaman

mengenai konsep aset dan konsep kewajiban.

a. Pengertian Aset

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan definisi aset

adalah sumber daya ekonomi yang dapat dikuasai dan/atau dimiliki oleh

pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana

manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat

diperoleh, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk

penyedia jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang

dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Berdasarkan penjelasan

tersebut dapat dirumuskan karakteristik umum aset sebagai berikut:

1) Adanya karakteristik di masa mendatang

2) Adanya pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aset

3) Berkaitan dengan entitas tertentu

4) Berkaitan dengan dimensi waktu

5) Berkaitan dengan karakteristik keterukuran

Dengan demikian keuangan ditinjau dari aspek aset entitas

adalah terjadinya penurunan/berkurangnya nilai aset entitas tidak

menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau kalau sepanjang

Page 50: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

32

manfaat ekonomi masa depan memenuhi syarat atau tidak lagi

memenuhi syarat, untuk diakui dalam neraca sebagai aset. Dalam

konteks keuangan negara, maka konsep ini diterapkan dalam hal terjadi

pengeluaran suatu sumber/kekayaan negara/daerah (dapat berupa uang,

barang yang seharusnya tidak dikeluarkan), seperti adanya pengeluaran

kas untuk kegiatan fiktif , penggelapan atau aset negara lainnya.

b. Pengertian Kewajiban

Konsep yang dikemukakan oleh IAI (2007) dimana dijelaskan

bahwa kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul

karena peristiwa masa lalu. Definisi kewajiban menurut Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan adalah hutang yang timbul dari peraturan masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi

pemerintah.

Berdasarkan konsep kewajiban tersebut, maka kerugian

keuangan terjadi dalam hal adanya peningkatan kewajiban entitas, tidak

menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau sepanjang manfaat

ekonomi masa depan tidak memenuhi syarat, atau tidak lagi memenuhi

syarat untuk diakui sebagai aset. Dalam konteks keuangan negara

/daerah yang seharusnya tidak ada, misalnya hutang kepada pihak

ketiga berkaitan dengan pembelian fiktif kendaraan. Kerugian keuangan

negara juga terjadi terkait dengan setiap adanya kewaiban

negara/daerah yang lebih besar dari yang seharusnya.

Page 51: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

33

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian kerugian

keuangan negara menurut undang-undang sejalan dengan pengertian

kerugian menurut akuntansi sehingga dalam menghitung kerugian

keuangan negara dapat menggunakan teknik-teknik yang lazim

digunakan dalam akuntansi dan auditing. Auditor internal harus

waspada atas kemungkinan terjadinya situasi atau peristiwa yang

menjadi indikasi kecurangan dalam pengelolaan keuangan

negara/daerah. Jika ditemukan adanya indikasi kecurangan hal tersebut

harus segera ditelusuri sampai kepada akar permasalahan penyebab

terjadinya kecurangan tersebut. Maka dari itu penyebab atas kecurangan

yang terjadi harus benar-benar mendapat perhatian bagi auditor yang

melaksanakan tugas audit.

D. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan antara pengalaman dengan pendeteksian kerugian daerah

Dalam melakukan audit dari mulai tahap persiapan sampai dengan

tahap pernyataan pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sesuai

dengan keahlian yang dimilikinya, untuk mencapai keahlian tersebut

tentunya harus didukung dengan pengalaman yang dimiliki auditor setelah

ia menempuh pendidikan formalnya (IAI, KAP : 2001). Penelitian yang

dilakukan oleh Masrizal (2010) dan Emawan,dkk (2014) menunjukkan

hasil bahwa pengalaman berpengaruh secara signifikan terhadap

pendeteksian kerugian daerah. Menurut pendapat Tubbs (1992) dalam

Page 52: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

34

Noviani dan Bandi (2002) jika seorang auditor berpengalaman maka ia

akan (1) sadar terhadap lebih banyak kekeliruan, (2) auditor memiliki

salah pengertian lebih sedikit mengenai kekeliruan, (3) auditor menjadi

sadar terhadap kekeliruan yang tidak lazim, (4) hal-hal yang terkait dengan

penyebab kekeliruan yang tidak lazim, departemen tempat terjadinya

kekeliruan dan pelanggaran serta tujuan pengendalian internal menjadi

relatif lebih menonjol.

Penelitian yang dilakukan oleh Batubara (2009) bahwa pengalaman

mempunyai pengaruh terhadap pendeteksian penyimpangan. Namun

penelitian yang dilakukan oleh Samsi,dkk (2012) pengalaman mempunyai

pengaruh negatif terhadap kualitas audit. Pengalaman menunjukkan

seberapa lama auditor bekerja pada suatu instansi semakin lama ia bekerja

maka banyak hal yang bisa ia pelajari terutama jika objek pemeriksaan

yang dihadapi memiliki karakteristik yang berbeda-beda tentunya akan

dapat membantu auditor dalam melakukan audit termasuk didalamnya

melakukan pendeteksian terhadap kerugian daerah.

Ha1 : Pengalaman auditor berpengaruh terhadap kemampuan

auditor dalam melakukan pendeteksian kerugian daerah.

2. Hubungan antara pengetahuan audit dengan pendeteksian kerugian daerah

Berdasarkan SPAP 001 mengenai standar umum dijelaskan bahwa

dalam melakukan audit, auditor harus mempunyai keahlian serta

pengetahuan yang cukup. Pengetahuan audit secara signifikan berpegaruh

terhadap pendeteksian kerugian daerah (Masrizal 2010). Penelitian yang

Page 53: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

35

dilakukan oleh Batubara (2009) menunjukkan bahwa pengetahuan yang

dimiliki oleh aparat pengawas intern berpengaruh terhadap pendeteksian

penyimpangan.

Pengetahuan auditor dapat diperoleh melalui pendidikan formal

yang dimiliki, diklat, lokakarya, serta seminar yang diikuti dengan

pengetahuan yang ia miliki tentunya akan dapat membantu auditor dalam

melakukan pemeriksaan termasuk didalamnya dalam hal pendeteksian

kerugian daerah.

Ha2 : Pengetahuan berpengaruh terhadap kemampuan auditor

dalam melakukan pendeteksian kerugian daerah

3. Hubungan antara Skeptisme profesional dengan pendeteksian kerugian

daerah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fulerton dan Durtschi

(2004) mengenai pengaruh Skeptisme profesional terhadap kemampuan

pendeteksian oleh auditor internal maka diperoleh hasil bahwa auditor

yang memiliki sikap Skeptisme profesional yang tinggi cenderung mencari

informasi yang lebih banyak daripada auditor yang memiliki Skeptisme

profesional yang rendah. Informasi yang dimiliki dapat mendukung

auditor internal dalam mendeteksi terjadinya kecurangan. Penelitian yang

dilakukan oleh Noviyanti (2008) menunjukkan bahwa auditor yang diberi

penaksiran resiko kecurangan yang tinggi akan menunjukkan Skeptisme

profesional yang tinggi dalam melakukan pendeteksian kecurangan.

Page 54: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

36

Dengan Skeptisme profesional yang dimiliki oleh auditor maka ia

tidak akan mudah begitu saja dalam menerima bukti informasi dan bukti

yang diberikan oleh pihak manajemen melainkan akan melakukan

penelusuran terlebih dahulu. Dengan demikian auditor tersebut akan lebih

mempunyai kualitas audit yang baik termasuk didalamnya dalam hal

pendeteksian kerugian daerah.

Ha3 : Skeptisme profesional berpengaruh terhadap kemampuan

auditor dalam melakukan pendeteksian kerugian daerah

Berdasarkan seluruh uraian mengenai pengaruh pengalaman,

pengetahuan, dan Skeptisme profesional yang telah disebabkan

sebelumnya maka peneliti membuat hipotesis bahwa pengalaman,

pengetahuan dan Skeptisme profesional mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kemampuan dalam mendeteksi kerugian daerah,

dengan demikian peneliti mengajukan hipotesis yang keempat.

Ha4 : Pengalaman, Pengetahuan dan Skeptisme profesional

berpengaruh terhadap kemampuan auditor dalam

melakukan pendeteksian kerugian daerah

Berikut ini peneliti paparkan mengenai penelitian sebelumnya yang

terkait dengan pengaruh pengalaman, pengetahuan dan skeptisme

profesional terhadap pendeteksian kerugian daerah, seperti terlihat pada

tabel 2.1 berikut.

Page 55: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

39

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Judul Penelitian : Pengaruh Pengalaman, Pengetahuan, dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kerugian Daerah

(Studi Pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat)

Variabel Penelitian : Pengalaman (X1), Pengetahuan (X2), dan Skeptisme Profesional (X3)Auditor Terhadap Pendeteksian Kerugian Daerah (Y)

Bersambung ke halaman selanjutnya

No Peneliti/Judul/Sumber Metodologi

Penelitian

X1

X 2

X3

Y

Hasil

Penelitian

1. Khairudin Batubara

Pengaruh Pengalaman dan Pengetahuan Aparat

Pengawas Intern Pemerintah Terhadap

Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi

Sebagai Variabel Intervening ( Studi

Inspektorat Kabupaten Deli Serdang).

Tesis Program Pascasarjana Akuntansi

Universitas Sumatera Utara

Jenis Penelitian :

Kuantitatif

Sumber data : Kuesioner

Sampel : 38 orang staf

Inspektorat Kabupaten Deli

Serdang

Metode Analisis : Analisis

Regresi Sederhana

Variabel Lainnya :

Pendeteksian

Penyimpangan (Dependen),

Intuisi (Variabel

Intervening)

V V

Pengalaman dan Pengetahuan

Aparat Pengawas Intern

Pemerintah melalui intuisi

mempunyai pengaruh secara

signifikan terhadap pendeteksian

penyimpangan

2. Masrizal

Pengaruh Pengalaman dan Pengetahuan Audit

Terhadap Pendeteksian Kerugian Daerah

(Studi Pada Auditor Inspektorat Aceh)

Jenis Penelitian :

Kuantitatif

Sumber Data : Kuesioner

Sampel : 48 Auditor

Inspektorat Aceh

Metode : Analisis Regresi

Berganda

V V V

Pengalaman dan Pengetahuan

auditor secara signifikan

berpengaruh terhadap

pendeteksian kerugian daerah.

Page 56: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

40

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

Bersambung ke halaman selanjutnya

No Peneliti/Judul/Sumber Metodologi

Penelitian

X1

X 2

X3

Y

Hasil

Penelitian

Sumber : Jurnal Telaah & Riset

Akuntansi Vol. 3 No. 2. Juli 2010 Hal

173-194

3. Putri Noviyani dan Bandi

Pengaruh Pengalaman dan Pelatihan

Terhadap Struktur Pengetahuan

Auditor Tentang Kekeliruan.

Jurnal Simposium Nasional Akuntansi

5, Semarang 2002

Jenis Penelitian :

Kuantitatif

Sumber Data : Kuesioner

Sampel : 42 Auditor yang

bekerja pada KAP di

wilayah Jawa

Metode : Analisis Regresi

Berganda

Variabel Lainnya :

Pelatihan (Independen) dan

Struktur Pengetahuan

Tentang Kekeliruan

(Dependen)

V

Pengalaman auditor tidak

berpengaruh secara positif

terhadap perhatian pada

departemen tempat terjadinya

kekeliruan.

Pelatihan berpengaruh secara

positif terhadap perhatian auditor

pada departemen tempat

terjadinya kekeliruan.

4. I.B.Puja. Emawan, Ni Kadek Sinarwati, dan

Nyoman Trisna Herawati

Pengaruh Pengalaman dan Pengetahuan Audit

Terhadap Temuan Pendeteksian Kerugian

Daerah (Studi Pada Kantor Inspektorat

Kabupaten Klungkung dan Kabupaten

Karangasem).

E-Journal Akuntansi Universitas Pendidikan

Ganesha Vol. 2 No. 1 2014

Jenis Penelitian :

Kuantitatif

Sumber Data : Kuesioner

Sampel : 31 Auditor

Inspektorat Kabupaten

Klungkung dan Kabupaten

Karangasem

Metode : Analisis Regresi

Berganda

V V V

Pengalaman dan Pengetahuan

auditor secara signifikan

berpengaruh terhadap

pendeteksian kerugian daerah

Page 57: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

41

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

No Peneliti/Judul/Sumber Metodologi

Penelitian

X1

X 2

X3

Y

Hasil

Penelitian

5. Rosemary Fullerton dan Cindy Durtschi

The Effect of Professional Skeptism on The

Fraud Detection Risk of Internal Auditor

www.ssrn.com diakses tanggal 22 Desember

2013

Jenis Penelitian :

Kuantitatif

Sumber data : Kuesioner

Sampel : 57 Auditor

Internal Florida

Metode Analisis : 3x3

Anova

Variabel Lainnya : Resiko

Pendeteksian Kecurangan

Internal Auditor

(Dependen)

V

Internal auditor dengan skeptisme

profesional tinggi akan

mempunyai kemampuan yang

lebih tinggi dalam mendeteksi

kecurangan.

Pelatihan berpengaruh terhadap

pendeteksian kecurangan dalam

jangka pendek

6. Suzy Noviyanti

Skeptisme Profesional Auditor Dalam

Mendeteksi Kecurangan

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia,

Juni 2008 Vol. 5 No. 1 halaman 102-125

Jenis Penelitian :

Kuantitatif

Sumber data : Kuesioner

Sampel : 118 auditor yang

bekerja pada KAP di DKI

Jakarta

Metode Analisis : 3x3

Anova

Variabel Lainnya :

Mendeteksi Kecurangan

(Dependen)

V

Auditor dengan tingkat

kepercayaan berbasis identifikasi

jika diberi penaksiran risiko

kecurangan yang tinggi akan

menunjukkan skeptisme

profesional yang tinggi dalam

mendeteksi kecurangan.

Page 58: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

42

E. Kerangka Pemikiran

Secara sistematik kerangka pemikiran hal tersebut dapat

digambarkan berikut ini.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Bersambung ke halaman selanjutnya

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengalaman (X1)

Tubbs et all., (1992), Batubara et

all., (2009), Masrizal et all (2010),

Emawan,dkk et all (2014)

Skeptisime Profesional (X3)

Fullerton dan Dutsrchi et all., (2004)

Novitanti et all., (2008)

Pendeteksian

Kerugian (Y)

Masrizal et all.,

(2010),Emawan,dkk et

all (2014)

Pengetahuan Audit (X2)

Batubara et all., (2009) dan Masrizal et

all., (2010), Emawan,dkk et all (2014

Metode Analisis : Analisa Regresi Berganda

Uji Kualitas Data:

1. Uji Validitas

2. Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolonieritas

3. Uji Heteroskedastisitas

Page 59: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

43

Gambar 2.1 (Lanjutan)

(Kerangka Pemikiran)

Uji Hipotesis

1. Uji t

2. Uji F

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, dan Saran

Koefisien Determinasi

Page 60: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variabel

independen yaitu pengalaman, pengetahuan dan skeptisme profesional auditor

terhadap variabel dependen yaitu pendeteksian kerugian daerah. Populasi

yang diambil pada penelitian ini adalah auditor dan pejabat pengawas yang

bekerja pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat Jalan. Sutan Syahrir No.3

Pontianak.

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan metode

purposive sampling, yaitu penggunaan sampel secara tidak acak karena

mempunyai tujuan atau target tertentu. Pemilihan sampel pada penelitian ini

didasarkan pada pertimbangan (Judgment Sampling). Judgment sampling

berarti tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh

dengan menggunakan pertimbangan tertentu yang pada umumnya

disesuaikan dengan tujuan atau masalah tertentu (Indriantoro dan Supomo,

2009: 131). Metode judgment sampling digunakan karena peneliti hanya

memilih sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Page 61: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

45

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu

penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder

(Indriantoro dan Supomo, 2009:150). Peneliti memperoleh data yang

berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal,

skripsi, atau berbagai bentuk terbitan periodik baik secara manual ataupun

komputer.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, dimana

peneliti memperoleh data secara langsung dari pihak pertama (data

primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah auditor

yang bekerja pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat . Pengumpulan

data kuesioner dilakukan dengan teknik personally administered

questionnaires, yaitu kuesioner disampaikan dan dikumpulkan langsung

oleh peneliti (Indriantoro dan Supomo, 2009:154).

C. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah statistik

deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Page 62: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

46

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2011:19).

2. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka

peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

a. Uji Validitas

Pada penelitian ini validitas dapat diukur dengan melakukan

korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total

skor variabel. Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah

pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner telah sesuai mengukur konsep

yang dimaksud dengan uji korelasi Pearson. Pengujian validitas dalam

penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara

menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-

pertanyaan, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi jawaban

responden. Suatu kuesioner dikatakan reliable, jika jawaban responden

terhadap pertanyaan selalu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:

1) Repeated Measure atau pengukuran ulang.

Page 63: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

47

2) One Shot atau pengukuran sekali saja, artinya pengukuran hanya

dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

pertanyaan lain atau dengan kata lain mengukur korelasi antar

jawaban pertanyaan.

Kriteria pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pengujian

Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunually, 1994) dalam

(Ghozali, 2011:48).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji

heterokedastisitas.

a. Uji Multikolonieritas

Uji mulitikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji

multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance

Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen

(Ghozali, 2011:105). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat

problem multikolonieritas (multiko). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Suatu

model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai VIF di

sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1,

sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel

Page 64: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

48

independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko

jika koefisien korelasi antar variabel independen tersebut lemah

(dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem multiko

(Santoso, 2004:203-206).

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model

regresi data penelitian kita mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi normal

atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas

menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Suatu variabel

dikatakan normal jika mempunyai pola seperti distribusi normal jika

mempunyai probabilitas signifikansi > 0,05 (Ghozali, 2011:34).

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

suatu model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain atau tidak. Uji heterokdastisitas

dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi

variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot

menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau

melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah

terjadi heterokedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola

yang jelas, maka tidak terjadi heterokedasrisitas (Ghozali, 2011:139).

4. Koefisien Determinasi

Page 65: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

49

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e

Koefisien determinasi (R2) pada intinya adalah mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2

yang kecil menggambarkan kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Jika nilai

mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2011:97).

5. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis

regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi

besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen

yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2004:163). Model ini digunakan

untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap

variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam

suatu persamaan linier (Indriantoro dan Supomo, 2009:211). Variabel

independen terdiri dari pengalaman, pengetahuan, dan skeptisme

profesional. Sedangkan variabel dependennya adalah pendeteksian

kerugian daerah.

Rumus regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Page 66: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

50

Y : Pendeteksian Kerugian Daerah

a : Konstanta (harga Y, bila X=0)

b1-3 : Koefisien regresi (menunjukkan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan

nilai variabel independen)

X1 : Pengalaman

X2 : Pengetahuan

X3 : Skeptisisme Profesional

e : error

Pengujian selanjutnya dalam menganalisis regresi berganda dengan

menggunakan :

a. Uji Statistik t

Uji Statistik t dapat menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Selain itu uji statistik t juga digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel secara

individual terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat

signifikansi 0,05 (Ghozali, 2011:98). Menurut Santoso (2004:168),

dasar pengambilan keputusan uji statistik t adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari probabilitas 0,05 atau (sig ≤

0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya variabel independen

secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.

Page 67: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

51

2) Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari probabilitas 0,05 atau (sig

≥ 0,05), maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya variabel

independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji Statistik F

Uji statistik F dapat menunjukkan apakah semua variabel

independen pada penelitian yang dimasukkan ke dalam model regresi

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

atau tidak. Uji statistik F juga dapat digunakan untuk mengetahui

pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model

regresi secara bersama-sama terhadap variabel independen yang di uji

pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2011:98). Menurut Santoso

(2004:120), dasar pengambilan uji statistik F adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari probabilitas 0,05 atau (sig ≤

0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya semua variabel

independen pada penelitian tersebut mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari probabilitas 0,05 atau (sig

≥ 0,05), maka Ha ditolak dan Ho diterima. Dengan demikian variabel

independen pada penelitian tersebut tidak mempunyai pengaruh yang

hasilnya adalah sama terhadap variabel dependen.

6. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya

Page 68: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

52

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing

variabel yang digunakan berikut dengan definisi operasional dan cara

pengukurannya.

a. Pengalaman (X1)

Pengalaman adalah masa kerja auditor pada suatu institusi dalam

melakukan aktivitas audit. Auditor yang memiliki banyak jam terbang,

maka kemampuannya dalam mengaudit dapat meningkat. Instrumen

pengukuran variabel ini menggunakan pertanyaan yang dibuat oleh

Batubara (2009) dan Masrizal (2010) ditambah dengan pengembangan

pertanyaan oleh peneliti terhadap pertanyaan yang dirasa peneliti perlu.

Terdiri dari 10 (sepuluh) item pertanyaan dengan menggunakan skala

interval (interval scale) 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju

(2), netral (3) setuju (4) sampai sangat setuju (5).

b. Pengetahuan (X2)

Pengetahuan auditor dapat diperoleh melalui tingkat pendidikan

dan berbagai kegiatan pelatihan yang diikuti oleh auditor tersebut.

Variabel ini diukur menggunakan instrumen pertanyaan yang dibuat

oleh Masrizal (2010) ditambah pengembangan pertanyaan yang dibuat

oleh peneliti dengan menggunakan skala interval. Setiap responden

diminta untuk menjawab 12 (dua belas) item pertanyaan dengan 5 poin

penilaian dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3) setuju

(4) sampai sangat setuju (5).

c. Skeptisme Profesional (X3)

Page 69: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

53

Skeptisme profesional merupakan sikap kritis audior yang selalu

mempertanyakan secara kritis setiap bukti audit yang diperoleh.

Variabel ini menggunakan instrumen pertanyaan yang dibuat oleh

Noviyanti (2008) dengan pengembangan pertanyaan oleh peneliti dan

diukur dengan menggunakan 10 (sepuluh) item pertanyaan. Peneliti

menggunakan skala interval (likert) 5 poin berdasarkan penilaian dari

sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3) setuju (4) sampai

sangat setuju (5)

d. Pendeteksian Kerugian Daerah (Y)

Pendeteksian kerugian daerah merupakan upaya yang dilakukan

oleh auditor terhadap suatu indikasi. Indikasi tersebut merupakan suatau

tindakan kecurangan dan berpotensi melawan hukum Sedangkan untuk

instrumen pertanyaannya peneliti menggunakan 10 (sepuluh)

pertanyaan yang dibuat oleh Masrizal (2010) yang telah dikembangkan.

dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1),

tidak setuju (2), netral (3) setuju (4) sampai sangat setuju (5).

Variabel Sub Variabel Indikator No Skala

Page 70: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

54

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Bersambung ke halaman berikutnya

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Overasionalisasi Variabel Penelitian

Pengalaman (X1)

(Batubara,2009)

dan Masrizal

(2010)

Lama Kerja Lama keja sebagai

auditor

1

Interval

Intensitas Penugasan dan

pengembangan karir

Menghasilkan

temuan yang lebih

baik

2

Meningkatkan karir

sebagai auditor

3

Meningkatkan

kualitas temuan audit

4

Kemampuan kerja Mampu mengetahui

kekeliruan dan

kecurangan

5

Mampu mengatasi

permasalahan

6

Dapat mendeteksi

kecurangan

7

Dapat membuat

keputusan

Mampu membuat

keputusan

8

Banyak Pengalaman Meningkatkan

kemampuan dalam

mendeteksi kerugian

10

Pendidikan formal Menunjang karir 1 Interval

Lebih terampil 2

Pengetahuan mengenai

audit

Sertifikasi

Penjenjangan

Auditor

3

Page 71: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

55

Variabel Sub Variabel Indikator No. Skala Pengetahuan

(X2)

(Masrizal,

2010)

Pengetahuan dapat

diperoleh dari

berbagai tugas

pemeriksaan

4 Interval

Memiliki

pengetahuan lain

seperti komputer,

komunikasi,

psikologi, hukum,

dll

5

Mengikuti berbagai

Diklat, Bimtek

Seminar,dan Lokakarya

yang pernah diikuti

Menunjang

keterampilan audit

6

Mengetahui

Standar Akuntansi

Pemerintahan

(SAP) dan Standar

Pemeriksaan

Keuangan Negara

(SPKN)

7

Meningkatkan

kemampuan teknis

8

Memiliki keahlian

khusus

9

Mendukung Tugas

Audit

10

Seluruh pengetahuan

audit

Bermanfaat bagi

pelaksanaan audit

11

Memahami

karakteristik objek

pemeriksaan

Dilakukan sebelum

melakukan

kegiatan audit

12

Bersambung ke halaman selanjutnya

Tabel 3.1 (lanjutan)

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Page 72: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

56

Variabel Sub variabel Indikator No Skala Skeptisme

Profesional (X3)

(Noviyanti,2008)

Evaluasi bukti audit Pikiran yang

penuh pertanyaan

1 Interval

Memiliki

penilaian kritis

2

Tidak cepat dalam

mengambil

keputusan

3

Memahami penyedia

bukti

Memahami antar

perseorangan

4

Mengambil tindakan

Bersikap percaya

diri

5

Memiliki

keteguhan hati

6

Sikap skeptis Memperluas

lingkup pencarian

informasi

7

Menemukan bukti

audit yang

kontradiktif

8

Melihat solusi

alternatif

9

Meningkatkan

kecermatan

10

Pendeteksian

kerugian daerah

(Y)

(Sumber:

Masrizal, 2010)

Masa Audit Kecukupan waktu

untuk audit secara

mendalam

1 Interval

Peluang waktu

yang sedikit

difokuskan pada

penyimpangan

anggaran

2

Senang terhadap

seluruh aspek

yang menjadi

sasaran kegiatan

pemeriksaan

3

Banyaknya kegiatan yang

diaudit Banyaknya obrik

pemeriksaan

4

Bersambung ke halaman berikutnya

Tabel 3.1 (lanjutan)

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Page 73: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

57

Variabel Sub Variabel Indikator No Skala

Senantiasa Mencari

berbagai

penyimpangan

5

Nilai temuan yang

diperoleh Menekankan

penyimpangan

terhadap keuangan

6 Interval

Mendeteksi

kerugian daerah

berdasarkan besar

kecilnya nilai

keuanga

7

Mengangkat

temuan baik besar

maupun kecil

8

Penyebab penyimpangan

yang dilakukan Tetap mengangkat

penyimpangan

yang disebabkan

lemahnya

pengendalian

internal

9

Mencari penyebab

penyimpangan

keuangan daerah

10

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 74: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

58

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas tentang Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh aparat pengawas

intern pemerintah yang bekerja pada Inspektorat Pemerintah Provinsi

Kalimantan Barat. Kriteria auditor itu sendiri adalah pegawai yang telah

memenuhi syarat baik sebagai auditor maupun pejabat pengawas

dibuktikan dengan telah dikeluarkannya surat keputusan sebagai auditor

maupun pejabat pengawas dan telah memiliki pengalaman sebagai aparat

pengawas intern pemerintah sekurang kurangnya 2 tahun.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

secara langsung yang peneliti lakukan kepada para responden. Penyebaran

kuesioner dilakukan pada satu tahap. Penyebaran kuesioner dilakukan

pada periode 3 Februari – 13 Maret 2014. Kuesioner yang disebar

berjumlah 56 buah dan jumlah yang kembali berjumlah 56 buah atau

100%, namun kuesioner yang dapat diolah hanya berjumlah 52 buah atau

92,8 % sedangkan sisanya 4 buah atau 7,1 % tidak dapat diolah oleh

peneliti. Kuesioner yang tidak dapat diolah dikarenakan responden yang

mengisi kuesioner masih belum memiliki sertifikasi sebagai aparat

pengawas intern pemerintah (APIP).

Page 75: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

59

pengawas intern pemerintah sehingga responden bukanlah sumber daya

yang tepat dijadikan sampel dalam penelitian.

Data mengenai sampel penelitian dapat dilihat dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1

Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Persentase

1. Jumlah kuesioner yang disebar 56 100%

2. Jumlah kuesioner yang tidak

kembali 0 0%

3. Jumlah kuesioner yang kembali 56 100%

4. Jumlah kuesioner yang tidak

dapat diolah 4 7,1%

5. Jumlah kuesioner yang dapat

diolah 52 92,9%

Sumber: Data primer yang diolah

2. Profil Tempat Penelitian

a. Sekilas tentang Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun

2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat

Provinsi dan Kabupaten/Kota disebutkan bahwa Inspektorat Provinsi

merupakan aparat pengawas fungsional yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada gubernur. Inspektorat provinsi mempunyai

tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan

di daerah provinsi, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan

pemerintahan daerah kabupaten/kota dan pelaksanaan urusan

pemerintahan di daerah kabupaten/kota. Inspektorat provinsi

melaksanakan tugas untuk menyelenggarakan fungsi:

1) Perencanaan program pengawasan.

Page 76: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

60

2) Perumusan kebijakan dan fasilitasi kebijakan

3) Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.

Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun

2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintahan

Daerah Provinsi dan Pemeritahan Daerah Kabupaten/ Kota, maka

disusunlah Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2008 tentang Tugas

Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

dengan ketentuan, Pemerintah Daerah adalah Penyelenggara Urusan

Pemerintah oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas Otonomi

dan Tugas Pembantuan dengan Prinsip Otonomi seluas-luasnya dalam

sistem dan Prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan

memberikan sebagai kewenangan kepada Inspektorat Provinsi untuk

melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintah

Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta melaksanakan sebagian

Tugas Dekonsentrasi dan Pembantuan yang diserahkan oleh Gubernur

sesuai dengan lingkup tugasnya.

Page 77: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

61

b. Struktur Organisasi Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Inspektorat Provinsi

Diolah : Dari berbagai sumber

c. Visi dan Misi Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

1) Visi : Terwujudnya akuntabilitas dan profesionalisme

pengawasan penyelenggaraan pengawasan yang handal di

bidangnya.

2) Misi :

a) Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pengawas yang

handal di bidangnya.

b) Meningkatkan percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil

pengawasan.

INSPEKTUR

Kelompok Jabatan

Fungsional

Sekretaris

Sub Bagian Renker &

Monev

Sub Bagian

Umum & Aparatur

Sub Bagian Keuangan dan Asset

IRBAN WIL I IRBAN WIL II IRBAN WIL III IRBAN WIL IV

KasiWasPembid Pemerintahan

KasiWasPembid

Pemb & Kemasyarakatan

KasiWasPembid Pemerintahan

KasiWasPembid

Pemb & Kemasyarakatan

KasiWasPembid Pemerintahan

KasiWasPembid Pemb & Kemasyaratakatan

KasiWasPembid Pemerintahan

KasiWasPembid Pemb & Kemasyarakatan

Page 78: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

62

c) Meningkatkan kualitas pengawasan yang profesional di bidang

penyelenggaraan pemerintah daerah yang ersih serta bebas dari

korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Karakteristik Responden

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.2

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pria 37 71.2 71.2 71.2

Wanita 15 28.8 28.8 100.0

Total 52 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, jumlah responden pria terlihat

lebih dominan dibandingkan dengan responden wanita, yakni sebesar

37 orang atau 71,2% sedangkan responden wanita hanya berjumlah 15

orang atau 28,8%. Hal ini sesuai dengan bukti yang peneliti temukan

dalam lapangan, dimana lebih banyak pegawai berjenis kelamin pria

yang bekerja dikantor dibanding pegawai wanita.

Page 79: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

63

b. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <21 tahun

21-30 tahun

0

4

0.0

7.7

0.0

7.7

0.0

7.7

31-40 tahun 5 9.6 9.6 17.3

41-50 tahun 26 50 50 67.3

>50 tahun 17 32.7 32.7 100.0

Total 52 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 diatas, menunjukkan bahwa tidak terdapat responden

yang berusia dibawah 20 tahun. Menurut data yang diperoleh dari

bagian umum pegawai yang paling muda berusia 25 tahun dan belum

mempunyai sertifikasi sebagai auditor. Responden yang berusia 21-30

tahun ada sebanyak 4 orang atau sebesar 7,7%. Jumlah tersebut hanya

berbeda sedikit dengan responden pada interval usia 31-40 tahun yaitu

sebanyak 5 orang atau 9,6%. Selanjutnya yaitu responden dengan usia

41-50 tahun dengan jumlah 26 orang atau 50% dari total keseluruhan

responden, responden pada interval ini merupakan jenis responden yang

paling banyak. Jumlah responden dengan usia diatas 50 tahun sebanyak

17 orang atau 32,7%. Berdasarkan hasil riset yang peneliti lakukan,

responden pada kedua interval tersebut merupakan auditor yang telah

lebih lama bekerja sebagai pegawai negeri sipil dengan pengalaman

sebagai auditor diatas 5 tahun.

Page 80: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

64

c. Deskripsi responden berdasarkan lama menjadi auditor

Tabel 4.4

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Menjadi Auditor

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2-5 tahun

6-10 tahun

8

27

15.4

51.9

15.4

51.9

15.4

67.3

11-15 tahun 16 30.8 30.8 98.1

16-20 tahun 1 1.9 1.9 100.0

>20 tahun 0 0 0

Total 52 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa mayoritas auditor telah

bertugas selama periode waktu 6-10 tahun dengan jumlah 27 auditor

dengan persentase 51.9%. Auditor dengan masa tugas 2-5 tahun

sebanyak 8 auditor dengan persentase 15.4%. Auditor dengan masa

tugas antara 11-15 tahun sebanyak 16 auditor dengan persentase 30.8%.

Auditor dengan masa tugas antara 16-20 tahun sebanyak 1 orang

dengan persentase 1.9%. Serta tidak terdapat auditor dengan masa tugas

lebuh dari 20 tahun.

d. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 4.5

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SMA/SMK

D3

8

1

15.4

1.9

15.4

1.9

15.4

17.3

S1 32 61.5 61.5 78.8

S2 11 21.2 21.2 100.0

Total 52 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Page 81: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

65

Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar

auditor berlatar belakang pendidikan strata 1 yakni sebanyak 32 auditor

dengan persentase 61.5%. Auditor dengan latar belakang pendidikan

SMU/SMK sebanyak 8 orang dengan persentase 15.4%. Auditor

dengan latar belakang pendidikan strata 2 sebanyak 11 orang dengan

persentase 21.2%. Serta auditor dengan latar belakang pendidikan

vokasi sebanyak 1 orang dengan persentase 1.9%.

e. Deskripsi responden berdasarkan jabatan

Tabel 4.6

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Jabatan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulaive

Percent

Valid : Jabatan Fungsional Umum

Auditor Penyelia

Auditor Pelaksana

Auditor Pelaksana Lanjutan

Auditor Ahli Pertama

Auditor Ahli Muda

Auditor Ahli Madya

Pengawas Pertama

Pengawas Muda

Pengawas Madya

Inspektur Pembantu

Sekretaris Inspektur

Total

8

1

1

3

5

4

9

3

5

9

2

2

52

15.4

1.9

1.9

5.8

9.6

7.7

17.3

5.8

9.6

17.4

3.8

3.8

100.0

15.4

1.9

1.9

5.8

9.6

7.7

17.3

5.8

9.6

17.4

3.8

3.8

100.0

15.4

17.3

19.2

25

34.6

42.3

59.6

65.4

75

92.4

96.2

100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Page 82: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

66

f. Deskripsi responden berdasarkan jumlah diklat yang diikuti

Tabel 4.7

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jumlah Diklat Yang

Diikuti

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1-5 kali

6-10 kali

17

0

10

32.7

19.3

32.7

19.3

32.7

52

11-20 kali 19 36.5 36.5 88.5

21-30 kali 6 11.5 11.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.7 tersebut dapat diperoleh informasi bahwa

sebagian besar auditor telah mengikuti diklat sebanyak kurang dari 11-

20 kali dengan jumlah 19 auditor persentasenya 36.5%. Sebanyak 17

auditor dengan persentase 32.7% telah mengikuti diklat sebanyak 1-5

kali. Auditor yang telah mengikuti diklat sebanyak 6-10 kali sebanyak

10 auditor dengan persentase 19.3%. Terdapat 6 auditor yang telah

mengikuti diklat sebanyak 21-30 kali dengan persentase 11.5%.

B. Hasil Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel-variabel dalam penelitian ini telah diuji menggunakan uji

statistik deskriptif. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8.

Page 83: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

67

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik Deskriptif

T

a

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa variabel pengalaman jawaban

minimum responden sebesar 27 dan maksimum sebesar 45, dengan rata-

rata total 39,13 dan standar deviasi 4,512. Pada variabel pengetahuan

minimum responden sebesar 32 dan maksimum sebesar 58, dengan rata-

rata total 47,50 dan standar deviasi 5,779. Variabel skeptisme profesional

jawaban minimum responden sebesar 27 dan maksimum sebesar 46,

dengan rata-rata total 40,50 dan standar deviasi 3,293. Dan yang terakhir

adalah variabel pendeteksian kerugian daerah jawaban minimum

responden 26 dan maksimum 45, dengan rata-rata total 40,35 dan standar

deviasi 3,890.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas data digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Jika korelasi antara skor pada masing-masing butir

pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi dibawah

0,05 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2005:45).

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TPe 52 27 45 39,13 4,512

TPt 52 32 58 47,50 5,779

TSke 52 27 46 40,50 3,293

TPd 52 26 45 40,35 3,890

Valid N (listwise) 52

Page 84: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

68

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Pengalaman

Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed) Keterangan

Pe 1 .586** .000 Valid

Pe 2 .607** .000 Valid

Pe 3 .245** .080 Tidak Valid

Pe 4 .751** .000 Valid

Pe 5 .817** .000 Valid

Pe 6 .774** .000 Valid

Pe 7 .648** .000 Valid

Pe 8 .774** .000 Valid

Pe 9 .669** .000 Valid

Pe 10 .569** .000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.9 memperlihatkan hasil bahwa variabel pengalaman

terdapat satu pertanyaan yang tidak valid yakni pertanyaan no 3 (Pe 3)

dengan nilai signifikansi diatas 0,05 namun untuk pertanyaan lain telah

valid dengan nilai signifikansi dibawah 0,05. Untuk pertanyaan yang

tidak valid akan dilakukan pengujian ulang tanpa memasukkan

pertanyaan yang tidak valid.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Pengalaman

(Setelah Dikurangi Pertanyaan Yang Tidak Valid)

Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed) Keterangan

Pe 1 .624** .000 Valid

Pe 2 .640** .000 Valid

Pe 4 .753** .000 Valid

Pe 5 .827** .000 Valid

Pe 6 .768** .000 Valid

Pe 7 .623** .000 Valid

Pe 8 .802** .000 Valid

Pe 9 .658** .000 Valid

Pe 10 .593** .000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Page 85: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

69

Tabel 4.10 memperlihatkan hasil bahwa semua pertanyaan telah

valid dengan nilai signifikansi dibawah 0,05. Untuk selanjutnya hasil

dari pertanyaan tabel 4.10 tersebut yang akan dijadikan sebagai acuan.

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Pengetahuan

Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed) Keterangan

Pt 1 .703** .000 Valid

Pt 2 .678** .000 Valid

Pt 3 .436** .000 Valid

Pt 4 .547** .000 Valid

Pt 5 .629** .000 Valid

Pt 6 .776** .000 Valid

Pt 7 .717** .000 Valid

Pt 8 .699** .000 Valid

Pt 9 .698** .000 Valid

Pt 10 .641** .000 Valid

Pt 11 .583** .000 Valid

Pt 12 .506** .000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa seluruh item

pertanyaan dinyatakan valid dengan tingkat signifikansi dibawah 0,05

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Skeptisme Profesional

Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed) Keterangan

Ske 1 .553** .000 Valid

Ske 2 .451** .001 Valid

Ske 3 .643** .000 Valid

Ske 4 .448** .000 Valid

Ske 5 .715** .000 Valid

Ske 6 .551** .000 Valid

Ske 7 .516** .000 Valid

Ske 8 .609** .000 Valid

Ske 9 .389** .004 Valid

Ske 10 .466** .000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Page 86: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

70

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa variabel skeptisme profesional

memiliki kriteria valid untuk setiap item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti semua item pernyataan

yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu

yang diukur pada kuesioner tersebut.

Tabel 4.13

Hasil Uji Validitas Pendeteksian Kerugian Daerah

Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed) Keterangan

Pd 1 .641** .000 Valid

Pd 2 .239** .088 Tidak Valid

Pd 3 .551** .000 Valid

Pd 4 .775** .000 Valid

Pd 5 .794** .000 Valid

Pd 6 .814** .000 Valid

Pd 7 .503** .000 Valid

Pd 8 .767** .000 Valid

Pd 9 .509** .000 Valid

Pd 10 .617** .000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui terdapat satu item

pertanyaan yang tidak valid yakni pertanyaan nomor 2 (Pd 2) dengan

nilai siginifikan 0,088 atau di atas 0,05, namun untuk pertanyaan lain

telah valid. Untuk pertanyaan yang tidak valid maka akan dilakukan

pengujian ulang tanpa memasukkan pertanyaan yang tidak valid.

Page 87: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

71

Tabel 4.14

Hasil Uji Validitas Pendeteksian Kerugian Daerah

(Setelah Dikurangi Pertanyaan Yang Tidak Valid)

Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed) Keterangan

Pd 1 .622** .000 Valid

Pd 3 .594** .000 Valid

Pd 4 .775** .000 Valid

Pd 5 .816** .000 Valid

Pd 6 .822** .000 Valid

Pd 7 .526** .000 Valid

Pd 8 .758** .000 Valid

Pd 10 .478** .000 Valid

TPd .647** .000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa variabel pendeteksian kerugian

daerah memiliki kriteria valid untuk setiap item pertanyaan setelah

dikurangi pertanyaan yang tidak valid dengan nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05. Hal ini berarti semua item pernyataan yang digunakan

dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada

kuesioner tersebut.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari

instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,7. Tabel 4.15

menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk empat variabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini.

Page 88: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

72

Tabel 4.15

Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach’s

Alpha

N of items Keterangan

1 Pengalaman .871 9 Reliabel

2 Pengetahuan .855 12 Realibel

3 Skeptisme Profesional .717 10 Realibel

3 Pendeteksian Kerugian

daerah

.852 9 Realibel

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.15 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

pengalaman sebesar 0,871 pengetahuan sebesar 0,855, skeptisme

profesional 0,717, pendeteksian kerugian daerah sebesar 0,852. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini

reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,7.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan

akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila

pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif

sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat

dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF).

Page 89: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

73

Tabel 4.16

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Pengalaman .513 1.948

Pengetahuan .534 1.872

Skeptisme .935 1.070

a. Dependent Variable: Pendeteksian

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.16 diatas terlihat bahwa nilai tolerance

mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar

angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance

0,513; 0,534; dan 0,935 serta VIF sebesar 1,948; 1,872; dan 1,070

untuk variabel pengalaman, pengetahuan dan skeptisme profesional.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi

tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian

ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Data yang baik adalah data yang memenuhi asumsi normalitas,

yaitu data yang memiliki nilai signifikansi > 0,05 (Ghozali, 2005:110).

Untuk menguji terjadi atau tidaknya normalitas dapat dideteksi dengan

menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov, Hasilnya dapat dilihat pada

tabel 4.17 berikut.

Page 90: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

74

Tabel 4.17

Hasil Uji Normalitas

S

u

m

b

e

r

S

Sumber :Data primer yang diolah

Gambar 4.17 memperlihatkan nilai signifikansi data tersebut

jauh lebih besar >0,05. Ini menunjukkan bahwa model regresi layak

untuk dipakai karena telah memenuhi asumsi normalitas.

c. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain atau tidak. Deteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang

diperlihatkan pada gambar 4.2.

Unstandardized

Residual

N 52

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2.60802949

Most Extreme Differences

Absolute .055

Positive .055

Negative -.052

Kolmogorov-Smirnov Z .395

Asymp. Sig. (2-tailed) .998

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 91: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

75

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.2

Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Scatterplot

Berdasarkan gambar 4.2, grafik scatterplot menunjukkan bahwa

data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini

berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi,

sehingga model regresi layak digunakan.

Page 92: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

76

4. Uji Koefisien Determinasi (R2

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel

independen.

Tabel 4.18

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,742a ,551 ,552 2,688

a. Predictors: (Constant), Skeptisme, Pengetahuan, Pengalaman

b. Dependent Variable: Pendeteksian

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.18 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,552

atau 55,1%. Hal ini variabel pendeteksian kerugian daerah dapat

dijelaskan oleh variabel pengalaman, pengetahuan dan skeptisme

profesional adalah 55,1%. Sedangkan sisanya 44,8% (100%-55,2%)

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model

penelitian ini seperti intuisi dan pelatihan.

5. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai probability t

lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika

Page 93: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

77

nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak

Ha.

Tabel 4.19

Hasil Uji Statistik t

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh pengalaman auditor terhadap

pendeteksian kerugian daerah.

Pada tabel 4.19 variabel pengalaman mempunyai tingkat

signifikansi sebesar 0,039. Hal ini berarti menerima Ha1 sehingga dapat

dikatakan bahwa pengalaman mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap pendeteksian kerugian daerah karena tingkat signifikansi yang

dimiliki variabel pengalaman dibawah 0,05 ( ≥ 0,05).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Masrizal (2010) dan Emawan,dkk (2014) mengenai

pengaruh pengalaman dan pengetahuan auditor terhadap pendeteksian

kerugian daerah dimana hasilnya menunjukkan bahwa pengalaman

audit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pendeteksian

Coefficients a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 6.139 5.266 1.166 .249

Pengalaman .248 .116 .287 2.127 .039

Pengetahuan .288 .089 .428 3.236 .002

Skeptisme .267 .118 .226 2.258 .029

a. Dependent Variable:Pd

Page 94: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

78

kerugian daerah. Hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Tub (1992) dalam Noviyani (2002)

mengungkapkan bahwa jika seorang auditor berpengalaman, maka:

1. Auditor menjadi sadar terhadap lebih banyak kekeliruan

2. Auditor memiliki salah pengertian lebih sedikit tentang kekeliruan

3. Auditor menjadi sadar mengenai kekeliruan yang tidak lazim

4. Hal-hal lain yang terkait dengan penyebab kekeliruan departemen

tempat terjadinya kekeliruan dan pelanggaran serta tujuan

pengendalian internal menjadi relatif lebih menonjol.

Peneltian tersebut juga sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Batubara (2009) yang melakukan penelitian mengenai

pengaruh pengalaman dan pengetahuan aparat pengawas intern

pemerintah terhadap pendeteksian penyimpangan dengan intuisi

sebagai variabel intervening. Penelitan tersebut dilakukan pada

Inspektorat Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan pengalaman berpengaruh terhadap pendeteksian

penyimpangan.

Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh pengetahuan auditor terhadap

pendeteksian kerugian daerah.

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.19, dimana

variabel pengetahuan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,002.

Hal ini berarti menerima Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa

pengetahuan auditor berpengaruh secara signifikan terhadap

Page 95: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

79

pendeteksian kerugian daerah karena tingkat signifikansi yang dimiliki

variabel tingkat pemahaman lebih kecil dari 0,05 ( ≤ 0,05). Hubungan

antara pengetahuan auditor dan pendeteksian kerugian daerah bersifat

positif. Hasil dalam penelitian ini mendukung dengan penelitian yang

dilakukan oleh Masrizal (2010) dan penelitian yang dilakukan oleh

Emawan,dkk (2014). Penelitian tersebut dilakukan pada Inspektorat

Aceh dan Inspektorat Kabupaten Klungkung serta Kabupaten

Karangasem dimana hasilnya menunjukkan pengetahuan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap pendeteksian kerugian daerah. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Batubara

(2009) dimana hasil penelitian menunjukkan pengetahuan yang dimiliki

auditor berpengaruh secara signifikan terhadap pendeteksian

penyimpangan.

Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh skeptisme profesional terhadap

pendeteksian kerugian daerah.

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.19, dimana

variabel skeptisme profesional mempunyai tingkat signifikansi sebesar

0,29. Hal ini berarti mendukung Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa

skeptisme profesional berpengaruh secara signifikan terhadap

pendeteksian kerugian daerah karena tingkat signifikansi yang dimiliki

variabel tersebut lebih kecil dari 0,05 ( ≥ 0,05).

Hasil penelitian ini memiliki sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Fullerton dan Durtschi (2004) tentang pengaruh sikap

Page 96: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

80

skeptisme profesional terhadap pendeteksian kecurangan dimana

hasilnya adalah auditor yang mempunyai skeptisme profesional akan

cenderung mengumpulkan bukti dan informasi yang lebih banyak

dibandingkan dengan auditor yang memiliki skeptisme profesional yang

rendah, hal ini mengakibatkan auditor yang memiliki sikap skeptisme

profesional akan lebih dapat mendeteksi terjadinya kecurangan.

Hasil penelitian ini juga memiliki sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Noviyanti (2008) yang menunjukkan hasil bahwa

auditor yang mempunyai penaksiran resiko kecurangan yang tinggi

akan memiliki skeptisme profesional yang tinggi dalam melakukan

pendeteksian kecurangan.

b. Hasil Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara

bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikan 0,05. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.20, jika

nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak

H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan menolak Ha.

Page 97: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

81

Tabel 4.20

Hasil Uji Statistik F

H

H

a

s

H

H

Hasil Uji Hipotesis 4: Pengaruh pengalaman, pengetahuan, dan

skeptisme profesional auditor terhadap pendeteksian kerugian

daerah.

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.20 dimana nilai

F diperoleh sebesar 19,597 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena

tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 ( ≤ 0,05) maka Ha4 diterima,

sehingga dapat dikatakan bahwa pengalaman, pengetahuan, dan

skeptisme profesional auditor secara simultan berpengaruh terhadap

pendeteksian kerugian daerah. Dengan pengalaman yang dimiliki oleh

auditor selama ia menjalankan tugas maka ia akan dapat terus

meningkatkan kemampuannya sebagai auditor. Proses peningkatan

auditor dapat terus berkembang seiring dengan banyaknya objek

pemeriksaan yang mempunya karakteristik yang berbeda pula, hal ini

tentunya membutuhkan pemahaman khusus untuk setiap objek

pemeriksaan. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh auditor tentunya

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 424,877 3 141,626 19,597 ,000b

Residual 346,893 48 7,227

Total 771,769 51

a. Dependent Variable: Pendeteksian

b. Predictors: (Constant), Skeptisme, Pengetahuan, Pengalaman

Sumber : Data Primer Yang Diolah

Page 98: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

82

ia dapat mengembangkan teknik dan metodologi dalam melakukan

audit untuk memaksimalkan kualitas audit termasuk didalamnya

dalam hal pendeteksian kerugian daerah. Pengetahuan auditor dapat

diperoleh melalui pendidikan formal, diklat, seminar, lokakarya dan

pendidikan berkelanjutan. Selain pengalaman dan pengetahuan yang

dimiliki oleh auditor, skeptisme profesional juga diperlukan ketika

auditor mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit agar adanya

kekeliruan yang dapat dideteksi tidak hanya yang berasal dari

kekeliruan saja namun juga yang berasal dari adanya tindak

kecurangan. Sebagaimana yang terdapat pada Standar Audit

Pemerintah yang menyatakan bahwa auditor harus menggunakan

kecermatan profesionalnya.

Page 99: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman,

pengetahuan dan skeptisme profesional auditor terhadap pendeteksian

kerugian daerah. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan

pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan

model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan terhadap pendeteksian

kerugian daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Tubb (1992) dan mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Batubara (2009), Masrizal (2010) dan (Emawan, 2014).

2. Pengetahuan auditor berpengaruh secara signifikan terhadap pendeteksian

kerugian daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Batubara (2009), mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Masrizal (2010) dan penelitian yang dilakukan (Emawan,dkk 2014).

3. Skeptisme profesional auditor berpengaruh secara signifikan terhadap

pendeteksian kerugian daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fullerton dan Durtschi (2004)

serta penelitian yang dilakukan oleh (Noviyanti, 2008).

Page 100: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

83

4. Pengalaman, pengetahuan, dan skeptisme profesional berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap pendeteksian kerugian daerah.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, menunjukkan bahwa pengalaman,

pengetahuan, dan skeptisme profesional auditor berpengaruh secara simultan

terhadap pendeteksian kerugian daerah. Implikasi pada penelitian ini adalah :

1. Dalam menjalankan tugasnya seorang auditor harus didukung pengalaman

yang dimiliki, dengan pengalaman yang telah dimiliki tentunya hal

tersebut akan semakin dapat menunjang kinerja auditor termasuk

didalamnya dalam melakukan pendeteksian terhadap adanya kerugian

daerah. Dengan semakin banyaknya kerugian daerah yang dapat terdeteksi

akan semakin menguatkan peran Inspektorat provinsi sebagai institusi

pengawas intern pemerintah daerah. Pengalaman auditor tersebut dapat

diperoleh melalui lama bekerja sebagai auditor serta sebarapa banyak

kegiatan pemeriksaan yang telah dilakukan terutama terhadap berbagai

objek pemeriksaan yang berbeda. Tentunya hal tersebut akan semakin

memperkaya pengalaman yang dimiliki oleh auditor.

2. Pengetahuan yang dimiliki oleh auditor tentunya merupakan suatu hal

yang penting untuk dimiliki setiap aparat pengawas intern pemerintah

yang profesional. Pengetahuan yang dimiliki auditor akan dapat

membantunya dalam melakukan kegiatan pemeriksaan secara efisien dan

efektif. Kegiatan pemeriksaan erat hubungannya dengan pendeteksian

Page 101: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

84

adanya kerugian daerah, dengan pengetahuan yang dimiliki auditor

tentunya akan membuat lebih baik lagi dalam melakukan pendeteksian

terhadap kerugian daerah. Pengetahuan auditor dapat diperoleh melalui

beberapa hal seperti : pendidikan formal yang dimiliki, diklat, seminar,

lokakarya, serta pengetahuan yang diperoleh melalui praktek lapangan

sebagai auditor.

3. Skeptisme profesional merupakan sikap yang perlu dimiliki oleh setiap

auditor. Sikap skeptisme profesional mengandung arti bahwa auditor telah

mempunyai keyakinan yang memadai terhadap bukti dan informasi yang

disajikan oleh manajemen namun bukan berarti bukti dan informasi

tersebut tidak perlu dipertanyakan. Untuk itu auditor yang memiliki sikap

skeptisme profesional tidak akan menerima begitu saja bukti dan informasi

yang diberikan oleh pihak manajemen, melainkan akan terlebih dahulu

penelusuran. Dengan sikap skeptisme profesional yang tinggi tentunya

auditor tersebut akan semakin mampu dalam mendeteksi adanya

kecurangan yang tentunya dapat menimbulkan kerugian bagi daerah.

C. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya, adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas ruang lingkup

penelitian, bukan hanya di Inspektorat provinsi Kalimantan Barat,

Page 102: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

85

melainkan bisa dilakukan pada provinsi-provinsi lain sehingga dapat

diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi..

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan instrumen lain

sebagai tambahan seperti wawancara, video, foto dan sebagainya yang

dapat meningkatkan kualitas data yang disajikan.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel-variabel

independen lainnya, baik yang berasal dari faktor eksternal maupun faktor

internal auditor. Variabel independen tersebut bisa saja berupa intuisi dan

tingkat kehalian.

Page 103: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

86

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. “Auditing : Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik”,

Edisi Ketiga, LP FEUI, Depok, 2007.

Arens, Alvin. A & Loebbecke, James K. “Auditing (terjemahan)”, Salemba

Empat, Jakarta, 2004.

Bastian, Indra.”Audit Sektor Publik”, Salemba Empat, 2007.

Batubara, Khairudin. “Pengaruh Pengalaman dan Pengetahuan Aparat Pengawas

Intern Pemerintah Terhadap Pendeteksian Penyimpangan dengan Intuisi

Sebagai Variabel Intervening Pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang”,

Tesis Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan, 2009.

Bonner, Sarah E dan Lewis, Barry L.”Determinants of Auditor Expertise”,

Journal of Accounting Research, Vol 28 Studies on Judgment Issues in

Accounting and Auditing, 1990.

Emawan, I B Puja, I Kadek Sinarwati dan Nyoman Trisna Herawati, “Pengaruh

Pengalaman dan Pengetahuan Audit Terhadap Pendeteksian Kerugian

Daerah (Studi Pada Kantor Inspektorat Kabupaten Klungkung dan

Kabupaten Karangasem)”, Jurnal Akuntansi Universitas Pendidikan

Ganesha Vol.2 No.1, 2014.

Eric L. Kohler.”A Dictionary For Accountants”, Prentice College Div, 1975.

Fullerton, Rosemary R, dan Cindy Durtschi, “ The Effect of Professional Skeptism

on The Fraud Detection Skills of Internal Auditors “. Utah State

University, Working Paper. http : //www.ssrn.com// abstarct = 1140267

diakses tanggal 22 Desember 2013.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Edisi

Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Haryanti, Sri Caecelia. “Pengaruh Pengalaman dan Keahlian Auditor Terhadap

Strktur Pengetahuan Tentang Kekeliruan Auditor”, Jurnal Ilmiah

Dinamika Ekonomika dan Bisnis Vol. 1, No. 1, Universitas 17 Agustus

1945, 2013.

Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007.

Herliansyah, Yudhi. “Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan Bukti

Tdak Relevan Dalam Audit Judgment”. Jurnal Simposium Nasional

Akuntansi IX, Padang,

Page 104: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

87

IAI.”Standar Akuntansi Keuangan”, Salemba Empat, Jakarta, 2007.

IAPI.”Standar Profesional Akuntan Publik”, Salemba Empat, Jakarta 2011.

Ikhsan, Arfan dan Ghozali. “Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi dan

Manajemen”, PT. Madju Makssar Cipta, Makassar, 2006.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.” Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen Edisi Pertama”, BPFE, Yogyakarta, 2009.

Mabruri, Havidz dan Jaka Winarna.”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah”, Jurnal

Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto, 2010.

Mardiasmo. “Akuntansi Sektor Publik”, Andi, Yogyakarta, 2005.

Masrizal. “Pengaruh Pengalaman dan Pengetahuan Auditor Terhadap

Pendeteksian Kerugian Daerah”, Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi

Volume 3, Nomor 2, Universitas Syah Kuala, 2010.

Mulyadi.” Auditing”,Edisi Ke 6 Buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Noviyani, Putri dan Bandi. “ Pengaruh Pengalaman dan Pelatihan Terhadap

Struktur Pengetahuan Auditor Tentang Kekeliruan”, Simposium Nasional

Akuntansi 5, Semarang, 2002.

Noviyanti, Suzy. “Skeptisme Profesional Auditor Dalam Mendeteksi

Kecurangan”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 5,

Nomor 1, Universitas Kristen Satya Wacana, 2008.

Oxford Learner’s Pocket Dictionary. Oxford University Press, England, 2008.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota

Quadackers, Luc. “Auditors’ Skeptical Characteristics and Their Relationship to

Skeptical Judgments and Decisions”, Journal Vu University Amsterdam,

Amsterdam, 2009.

Salsabila, Ainia & Hepi Prayudiawan.”Pengaruh Akuntabilitas, Pengetahuan

Audit Dan Gender Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor Internal (Studi

Empiris Pada Inspektorat Wilayah Provinsi DKI Jakarta)”, Jurnal Telaah

& Riset Akuntansi Vol.4 No.1 Juli Hal 155-177, 2011.

Samsi, Riduwan dan Suryono.”Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, dan

Kompetensi Terhadap Kualitas Audit: Etika Auditor Sebagai Variabel

Page 105: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

88

Pemoderasi, Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol 1 No, 2, Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA), Surabaya, 2013.

Sedarmayanti.”Good Governance dan Good Corporate Governance”, Mandar

Maju, 2007

Sekaran, Uma.”Research Methods for Business”, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Silalahi, Paulus Sem.”Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Situasi

Audit Terhadap Skeptisme Professional Auditor”, Jurnal Ekonomi Vol. 21

No.3, September, Universitas Riau, 2013.

Sinaga, Antoni. “Kedudukan dan Peran Badan Pengawas Daerah (Bawada)

Dalam Pengawasan Fungsional Setelah Dikeluarkannya Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah (Studi Kasus

Bawasda Provinsi Sumatera Utara)”, Tesis Pascasarjana Universitas

Sumatera Utara, Medan, 2003.

Standar Perikatan Audit (SPA), Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), 2012.

Taufik, Taufeni.”Pengaruh Peran Inspektorat Daerah Terhadap Pencegahan

Kecurangan”, Jurnal Pekbis Vol.3.No.2 Juli 2011

The Oxford English Dictionary Volume III, Oxford University Press, Great

Britain, 1978.

Zein, Abidin .Z, Anisma, Yuneita dan Christina. “ Skeptisme Professional Auditor

Pada Kantor Akuntan Publik di Sumatera”, Jurnal Universitas Riau, 2009.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Perubahan UU No. 31 Tahun 1999.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemeritahan Daerah Kabupaten/ Kota.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata

Kerja Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat.

Page 106: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

89

Page 107: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

89

Kuesioner Penelitian

Pengaruh Pengalaman, Pengetahuan dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap

Pendeteksian Kerugian Daerah (Studi Pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat)

Gusti Eka Suhendra

1110082000001

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN

AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 108: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

90

Kepada Yth

Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

Di Tempat

Assalamualaikum. Wr. Wb

Dengan Hormat.

Sehubungan dengan penelitian yang akan saya akan saya lakukan dalam rangka

penyusunan skripsi dengan judul “ Pengaruh Pengalaman, Pengetahuan, dan Skeptisme

Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kerugian Daerah”. Maka izinkan saya

memohon kepada Bapak/ Ibu/ Saudara/I untuk mengisi kuesioner yang saya ajukan

berikut ini.

Tujuan dari penelitian tersebut semata-mata hanya untuk kepentingan ilmiah sehingga

kerahasiaan identitas responden akan tetap terjaga. Bapak/ Ibu/ Sdr/ I dapat dengan bebas

menentukan jawaban yang sesuai dengan yang diyakini. Hasil penelitian ini nantinya

juga dapat dijadikan sebagai masukan bagi para auditor internal di lingkungan

Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan

pendeteksian kerugian daerah.

Saya sangat menghargai waktu yang telah Bapak/ Ibu/ Saudara/ I luangkan untuk

mengisi kuesioner ini. Atas partisipasinya mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima

kasih.

Wassalamualikum Wr. Wb

Dosen Pembimbing Hormat Saya

(Dr.Rini, MSi. Ak) (Gusti Eka Suhendra)

Page 109: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

91

IDENTITAS RESPONDEN

Petunjuk: Lingkari dan checklist (√) jawaban yang sesuai dengan data pribadi Anda

1. Nama* : ....................................................................................

2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita

3. Usia : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun

c. 30-40 tahun d. 40-50 tahun

e. > 50 tahun

4. Tingkat Pendidikan : D3 S1 S2 S3

5. Diklat yang diikuti : < 10 20-30 30-40 >40

6. Jabatan : Calon Auditor

Auditor Pelaksana

Auditor Pelaksana Lanjutan

Auditor Ahli Pertama

Auditor Ahli Muda

Auditor Ahli Madya

Lainnya.................................................................

7. Lama Menjadi Auditor : < 5 Tahun

5-10 Tahun

10-15 Tahun

15-20 Tahun

>20 Tahun

*Boleh diisi ataupun tidak

Keterangan (*): boleh tidak diisi atau hanya menggunakan inisial

Page 110: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

92

Keterangan STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju

N : Netral

Petunjuk: Checklist jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda

No Pertanyaan STS TS N S SS

1. Pengalaman auditor diperoleh melalui berapa

lama bekerja sebagai auditor

2 2 .

Auditor yang telah lama bertugas akan

menghasilkan temuan yang lebih baik

dibandingkan auditor yang baru bekerja

3. Semakin banyak penugasan audit bagi auditor

akan dapat meningkatkan karir auditor

4. Semakin banyak penugasan audit bagi auditor

akan meningkatkan kualitas temuan audit

5. Auditor yang telah lama bertugas akan mampu

mendeteksi kekeliruan lebih banyak

6.

Semakin lama seorang auditor bekerja, maka

auditor tersebut semakin mampu mengatasi

berbagai permasalahan yang ditemukan pada

saat audit

7.

Auditor yang telah lama bertugas dan

melakukan banyak pemeriksaan akan mampu

mendeteksi adanya kecurangan dengan lebih

baik

8. Auditor yang berpengalaman akan mampu

membuat keputusan

9.

Pengalaman auditor dapat diperoleh melalui

pengalaman yang telah diperoleh oleh auditor

lain

10.

Semakin banyak pengalaman sebagai auditor,

membuat saya mengetahui kekurangan yang

perlu untuk ditingkatkan terutama dalam hal

pendeteksian kerugian daerah

B. PENGETAHUAN

No Pertanyaan STS TS N S SS

1. Pendidikan formal dapat menunjang karir

sebagai auditor

2.

Semakin tinggi tingkat pendidikan formal

seorang auditor maka akan semakin

meningkatkan kemampuannya dalam

melakukan audit

3. Untuk menjamin pengetahuan yang dimiliki

auditor maka setiap auditor harus mengikuti

ujian sertifikasi penjenjangan auditor

Page 111: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

93

No Pertanyaan STS TS N S SS

4. Pengetahuan auditor dapat diperoleh melalui

berbagai tugas pemeriksaan

5.

Selain pengetahuan mengenai auditing

diperlukan juga pengetahuan lain seperti

komputer, komunikasi, psikologi, hukum dll

6.

Untuk menunjang keterampilan audit yang

dimiliki maka auditor perlu mengikuti

berbagai kegiatan diklat

7.

Auditor diharapkan memiliki pengetahuan

terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP) dan Standar Pemeriksaan Pengelolaan

Keuangan Negara (SPKN)

8.

Untuk meningkatkan kemampuan teknis yang

dimiliki, auditor dapat meningkatkannya

melalui Bimtek (Bimbingan Teknis)

9. Keahlian khusus yang dimiliki oleh auditor

akan mendukung proses audit yang dilakukan

10.

Untuk mendukung tugas audit yang dilakukan

oleh auditor diperlukan tambahan melalui

kegiatan seminar/lokakarya/studi banding

11. Seluruh pengetahuan audit bermanfaat bagi

pelaksanaan audit

12.

Sebelum melakukan kegiatan audit, auditor

harus memahami karakteristik

organisasi/instansi yang akan dijadikan objek

pemerikasaan

C. Skeptisisme Profesional

No Pertanyaan STS TS N S SS

1. Dalam mengevaluasi bukti audit, auditor

harus selalu berfikir penuh pertanyaan

2. Dalam melaksanakan audit diperlukan

pemikiran kritis yang dimiliki oleh auditor

3. Auditor yang memiliki sikap skeptisisme

profesional tidak akan terburu-buru dalam

mengambil keputusan

Page 112: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

94

D. PENDETEKSIAN KERUGIAN DAERAH

No Pertanyaan STS TS N S SS

4. Auditor akan senantiasa memahami orang yang

menyediakan bukti audit

5. Dalam mengambil tindakan yang sesuai

dengan bukti audit, auditor senantiasa percaya

diri

6. Dalam mengambil tindakan yang sesuai

dengan bukti audit, auditor harus memiliki

keteguhan hati

7. Auditor dalam bersikap kritis harus senantiasa

memperluas ruang lingkup informasi

8. Dalam bersikap kritis auditor dapat

menemukan bukti audit yang kontradiktif

9. Auditor harus dapat menemukan solusi

alternatif

10. Auditor harus dapat meningkatkan kecermatan

meskipun bersikap skeptis

No Pertanyaan STS TS N S SS

1.

Kecukupan waktu yang diberikan dalam

melakukan audit mempengaruhi auditor dalam

melakukan auditor secara mendalam

2.

Peluang waktu yang sedikit dalam melakukan

auditt lebih ditekankan pada sasaran

penyimpangan anggaran daripada aspek

lainnya

3.

Auditor lebih senang melakukan audit secara

lengkap meliputi seluruh aspek kegiatan yang

menjadi sasaran pemeriksaan

4.

Banyaknya kegiatan obrik tidak menghambat

auditor untuk melakukan audit pada aspek

pengelolaan keuangan

5.

Auditor senantiasa mencari setiap bentuk

penyimpangan terhadap pelaksanaan kegiatan

yang dilakukan objek pemeriksaan

6.

Auditor selalu menekankan untuk

mendapatkan penyimpangan terhadap

pengelolaan keuangan negara/daerah

Page 113: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

95

No Pertanyaan STS TS N S SS

7.

Auditor mendeteksi setiap temuan kerugian

negara/daerah berdasarkan besar kecilnya nilai

temuan

8.

Auditor selalu mengangkat setiap temuan yang

diperoleh pada saat audit baik yang nilainya

besar maupun kecil

9.

Auditor beranggapa bahwa adanya

penyimpangan yang diakibatkan lemahnya

pengendalian internal tetap perlu diungkapkan

10.

Auditor senantiasa mencari penyebab

terjadinya penyimpangan keuangan

negara/daerah

Page 114: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

97

Jawaban Responden Untuk Variabel Pengalaman

No Pe1 Pe2 Pe3 Pe4 Pe5 Pe6 Pe 7 Pe8 Pe9 Pe10 Tpe

1 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 31

2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 33

3 5 4 2 3 4 5 4 4 4 5 40

4 5 4 3 5 5 5 4 5 4 4 44

5 5 4 4 5 5 5 3 5 5 4 45

6 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 39

7 5 5 2 5 5 5 4 4 4 4 43

8 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 42

9 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 46

10 5 4 3 4 2 2 4 4 5 3 36

11 5 4 3 5 5 5 3 5 4 5 44

12 5 4 3 5 5 5 3 5 4 5 44

13 5 4 2 3 5 3 3 5 4 5 39

14 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 44

15 4 5 2 5 5 4 4 5 4 5 43

16 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 47

17 5 3 4 3 4 4 4 4 5 4 40

18 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 35

19 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 46

20 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 48

21 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 48

22 5 4 3 3 2 3 4 3 3 5 35

23 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 48

24 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 46

25 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 46

26 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 44

27 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 45

28 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 36

29 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 33

30 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 46

31 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 45

32 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 42

33 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49

34 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 46

35 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 44

36 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 37

37 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 46

38 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 47

39 5 4 4 5 5 5 3 4 3 4 42

Page 115: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

98

40 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 45

41 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 46

42 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41

43 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 48

44 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 45

45 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 44

46 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41

47 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 48

48 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 45

49 3 3 5 3 3 3 4 3 3 4 34

50 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 47

51 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 44

52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49

Jawaban Responden Untuk Variabel Pengetahuan

No Pt1 Pt2 Pt3 Pt4 Pt5 Pt6 Pt7 Pt8 Pt9 Pt10 Pt11 Pt12 TPt

1 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 32

2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 38

3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 40

4 5 5 3 5 4 3 5 4 5 3 4 4 50

5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 45

6 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 48

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 50

8 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35

9 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 48

10 4 3 3 3 3 5 5 5 5 4 3 3 46

11 5 5 3 3 3 5 4 5 5 4 4 4 50

12 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45

13 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 5 3 42

14 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 51

15 3 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 49

16 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 53

17 2 2 4 3 3 3 2 2 2 4 4 4 35

18 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 2 44

19 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 54

20 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 50

21 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 56

22 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 5 34

23 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46

24 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 52

Page 116: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

99

25 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 55

26 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 45

27 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 47

28 5 5 5 3 3 4 5 4 4 4 2 2 46

29 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 2 2 44

30 2 2 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 43

31 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 49

32 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 3 45

33 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 53

34 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 50

35 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47

36 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4 3 3 47

37 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 48

38 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49

39 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 46

40 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 55

41 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 55

42 2 2 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 47

43 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 53

44 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 47

45 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 55

46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 46

47 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 58

48 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 54

49 3 3 5 2 3 4 4 4 4 4 2 4 42

50 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 50

51 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 50

52 3 3 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 51

Jawaban Responden Untuk Variabel Skeptisme Profesional

3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 27

4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 37

4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 43

3 3 3 3 2 3 3 3 5 5 33

4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 42

4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 44

5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 44

3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 41

4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41

4 3 2 2 4 4 4 4 5 4 36

Page 117: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

100

3 5 3 3 3 5 4 3 3 4 36

5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 46

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

3 3 5 4 4 5 4 4 5 5 42

4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 37

5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 46

4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 42

5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43

4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 42

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

4 4 4 3 3 4 4 4 3 5 38

5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 45

3 3 3 5 3 4 4 4 4 4 37

5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 44

4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 42

4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 39

4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 44

4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38

4 3 3 5 3 4 4 4 4 5 39

4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 40

4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 39

5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 43

3 3 5 4 3 4 4 5 4 4 39

3 3 3 5 3 4 4 3 4 5 37

3 3 4 5 4 5 5 4 4 4 41

4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 39

4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 40

4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 40

5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 40

4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 40

5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 42

4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 43

4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 39

4 3 4 5 3 4 5 4 5 4 41

3 3 4 5 4 4 5 4 4 5 41

4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 44

4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 40

4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 42

4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 39

3 3 4 5 4 5 5 4 5 4 42

4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 43

Page 118: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

101

4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 42

Jawaban Responden Untuk Variabel Pendeteksian Kerugian Daerah

No Pd1 Pd2 Pd3 Pd4 Pd5 Pd6 Pd7 Pd8 Pd9 Pd10 TPd 1 4 4 4 2 2 2 4 2 4 2 30

2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 37

3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 37

4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 46

5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 48

6 3 5 3 4 4 4 4 5 5 5 42

7 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 44

8 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 39

9 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 46

10 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 39

11 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 41

12 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 46

13 4 4 3 2 2 5 5 4 5 5 39

14 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 44

15 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 47

16 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 47

17 4 2 3 4 4 4 5 4 4 5 39

18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

19 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 46

20 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 42

21 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

23 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 48

24 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 47

25 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 47

26 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 41

27 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 47

28 3 3 5 4 4 4 5 4 4 5 41

29 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39

30 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 46

31 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 47

32 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 43

33 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 48

34 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 48

35 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 46

36 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 40

Page 119: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

102

37 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 42

38 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 47

39 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49

40 4 3 5 4 5 5 5 4 5 4 44

41 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 46

42 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 44

43 5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 46

44 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 47

45 4 3 5 4 5 4 5 5 5 5 45

46 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 47

47 4 3 5 4 5 5 5 5 4 5 45

48 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 46

49 4 3 5 3 4 4 5 4 5 5 42

50 5 3 4 5 4 5 5 5 4 5 45

51 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49

52 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49

Page 120: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

103

Hasil Uji Validitas Pengalaman

Correlations

Pe1 Pe2 Pe3 Pe4 Pe5 Pe6 Pe7 Pe8 Pe9 Pe10 TPe

Pe1

Pearson Correlation 1 ,418** -,131 ,460** ,386** ,437** ,250 ,407** ,340* ,330* ,586**

Sig. (2-tailed) ,002 ,354 ,001 ,005 ,001 ,074 ,003 ,014 ,017 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe2

Pearson Correlation ,418** 1 -,094 ,508** ,429** ,328* ,436** ,427** ,265 ,308* ,607**

Sig. (2-tailed) ,002 ,507 ,000 ,001 ,017 ,001 ,002 ,057 ,026 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe3

Pearson Correlation -,131 -,094 1 ,111 ,071 ,162 ,257 -,036 ,173 -,054 ,245

Sig. (2-tailed) ,354 ,507 ,435 ,614 ,250 ,066 ,801 ,219 ,703 ,080

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe4

Pearson Correlation ,460** ,508** ,111 1 ,660** ,560** ,315* ,555** ,353* ,250 ,751**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,435 ,000 ,000 ,023 ,000 ,010 ,074 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe5

Pearson Correlation ,386** ,429** ,071 ,660** 1 ,688** ,320* ,679** ,494** ,436** ,817**

Sig. (2-tailed) ,005 ,001 ,614 ,000 ,000 ,021 ,000 ,000 ,001 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe6

Pearson Correlation ,437** ,328* ,162 ,560** ,688** 1 ,394** ,479** ,416** ,433** ,774**

Sig. (2-tailed) ,001 ,017 ,250 ,000 ,000 ,004 ,000 ,002 ,001 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe7

Pearson Correlation ,250 ,436** ,257 ,315* ,320* ,394** 1 ,444** ,512** ,291* ,648**

Sig. (2-tailed) ,074 ,001 ,066 ,023 ,021 ,004 ,001 ,000 ,036 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe8

Pearson Correlation ,407** ,427** -,036 ,555** ,679** ,479** ,444** 1 ,558** ,513** ,774**

Sig. (2-tailed) ,003 ,002 ,801 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe9

Pearson Correlation ,340* ,265 ,173 ,353* ,494** ,416** ,512** ,558** 1 ,233 ,669**

Sig. (2-tailed) ,014 ,057 ,219 ,010 ,000 ,002 ,000 ,000 ,097 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe10 Pearson Correlation ,330* ,308* -,054 ,250 ,436** ,433** ,291* ,513** ,233 1 ,569**

Sig. (2-tailed) ,017 ,026 ,703 ,074 ,001 ,001 ,036 ,000 ,097 ,000

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TPe 52 27 45 39,13 4,512

TPt 52 32 58 47,50 5,779

TSke 52 27 46 40,50 3,293

TPd 52 26 45 40,35 3,890

Valid N (listwise) 52

Page 121: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

104

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

TPe

Pearson Correlation ,586** ,607** ,245 ,751** ,817** ,774** ,648** ,774** ,669** ,569** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,080 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Pengalaman (Setelah Dikurangi Pertanyaan Yang Tidak Valid)

Correlations

Pe1 Pe2 Pe4 Pe5 Pe6 Pe7 Pe8 Pe9 Pe10 TPe

Pe1

Pearson Correlation 1 ,418** ,460** ,386** ,437** ,250 ,407** ,340* ,330* ,624**

Sig. (2-tailed) ,002 ,001 ,005 ,001 ,074 ,003 ,014 ,017 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe2

Pearson Correlation ,418** 1 ,508** ,429** ,328* ,436** ,427** ,265 ,308* ,640**

Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,001 ,017 ,001 ,002 ,057 ,026 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe4

Pearson Correlation ,460** ,508** 1 ,660** ,560** ,315* ,555** ,353* ,250 ,753**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,023 ,000 ,010 ,074 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe5

Pearson Correlation ,386** ,429** ,660** 1 ,688** ,320* ,679** ,494** ,436** ,827**

Sig. (2-tailed) ,005 ,001 ,000 ,000 ,021 ,000 ,000 ,001 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe6

Pearson Correlation ,437** ,328* ,560** ,688** 1 ,394** ,479** ,416** ,433** ,768**

Sig. (2-tailed) ,001 ,017 ,000 ,000 ,004 ,000 ,002 ,001 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe7

Pearson Correlation ,250 ,436** ,315* ,320* ,394** 1 ,444** ,512** ,291* ,623**

Sig. (2-tailed) ,074 ,001 ,023 ,021 ,004 ,001 ,000 ,036 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe8

Pearson Correlation ,407** ,427** ,555** ,679** ,479** ,444** 1 ,558** ,513** ,802**

Sig. (2-tailed) ,003 ,002 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe9

Pearson Correlation ,340* ,265 ,353* ,494** ,416** ,512** ,558** 1 ,233 ,658**

Sig. (2-tailed) ,014 ,057 ,010 ,000 ,002 ,000 ,000 ,097 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pe10

Pearson Correlation ,330* ,308* ,250 ,436** ,433** ,291* ,513** ,233 1 ,593**

Sig. (2-tailed) ,017 ,026 ,074 ,001 ,001 ,036 ,000 ,097 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

TPe

Pearson Correlation ,624** ,640** ,753** ,827** ,768** ,623** ,802** ,658** ,593** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 122: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

105

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Pengetahuan

Correlations

Pt1 Pt2 Pt3 Pt4 Pt5 Pt6 Pt7 Pt8 Pt9 Pt10 Pt11 Pt12 TPt

Pt1

Pearson Correlation 1 ,939*

*

,070 ,128 ,137 ,563*

*

,521*

*

,537*

*

,508*

*

,417** ,268 ,197 ,703**

Sig. (2-tailed) ,000 ,620 ,365 ,332 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,055 ,161 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pt2

Pearson Correlation ,939*

*

1 ,072 ,212 ,169 ,491*

*

,457*

*

,501*

*

,473*

*

,377** ,248 ,126 ,678**

Sig. (2-tailed) ,000 ,612 ,131 ,232 ,000 ,001 ,000 ,000 ,006 ,076 ,373 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pt3

Pearson Correlation ,070 ,072 1 ,256 ,498*

*

,349* ,275* ,132 ,170 ,354* ,051 ,204 ,436**

Sig. (2-tailed) ,620 ,612 ,067 ,000 ,011 ,049 ,352 ,229 ,010 ,718 ,147 ,001

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pt4

Pearson Correlation ,128 ,212 ,256 1 ,588*

*

,175 ,257 ,240 ,238 ,138 ,429** ,317* ,547**

Sig. (2-tailed) ,365 ,131 ,067 ,000 ,216 ,066 ,087 ,089 ,329 ,002 ,022 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pt5

Pearson Correlation ,137 ,169 ,498*

*

,588*

*

1 ,308* ,335* ,294* ,332* ,314* ,381** ,354** ,629**

Sig. (2-tailed) ,332 ,232 ,000 ,000 ,026 ,015 ,035 ,016 ,023 ,005 ,010 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pt6

Pearson Correlation ,563*

*

,491*

*

,349* ,175 ,308* 1 ,646*

*

,716*

*

,636*

*

,716** ,290* ,294* ,776**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,011 ,216 ,026 ,000 ,000 ,000 ,000 ,037 ,035 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pt7

Pearson Correlation ,521*

*

,457*

*

,275* ,257 ,335* ,646*

*

1 ,788*

*

,715*

*

,486** ,136 ,104 ,717**

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,049 ,066 ,015 ,000 ,000 ,000 ,000 ,338 ,463 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pt8

Pearson Correlation ,537*

*

,501*

*

,132 ,240 ,294* ,716*

*

,788*

*

1 ,782*

*

,455** ,181 -,020 ,699**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,352 ,087 ,035 ,000 ,000 ,000 ,001 ,199 ,889 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pt9

Pearson Correlation ,508*

*

,473*

*

,170 ,238 ,332* ,636*

*

,715*

*

,782*

*

1 ,497** ,182 ,049 ,698**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,229 ,089 ,016 ,000 ,000 ,000 ,000 ,198 ,730 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Page 123: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

106

Pt10

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,417*

*

,002

52

,377*

*

,006

52

,354*

,010

52

,138

,329

52

,314*

,023

52

,716*

*

,000

52

,486*

*

,000

52

,455*

*

,001

52

,497*

*

,000

52

1

52

,240

,086

52

,209

,137

52

,641**

,000

52

Pt11

Pearson Correlation ,268 ,248 ,051 ,429*

*

,381*

*

,290* ,136 ,181 ,182 ,240 1 ,697** ,583**

Sig. (2-tailed) ,055 ,076 ,718 ,002 ,005 ,037 ,338 ,199 ,198 ,086 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pt12

Pearson Correlation ,197 ,126 ,204 ,317* ,354*

*

,294* ,104 -,020 ,049 ,209 ,697** 1 ,506**

Sig. (2-tailed) ,161 ,373 ,147 ,022 ,010 ,035 ,463 ,889 ,730 ,137 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

TPt

Pearson Correlation ,703*

*

,678*

*

,436*

*

,547*

*

,629*

*

,776*

*

,717*

*

,699*

*

,698*

*

,641** ,583** ,506** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Skeptisme Profesional

Correlations

Ske1 Ske2 Ske3 Ske4 Ske5 Ske6 Ske7 Ske8 Ske9 Ske10 TSke

Ske1

Pearson

Correlation

1 ,537** ,169 -,096 ,432** ,025 ,090 ,481** ,080 ,166 ,553**

Sig. (2-tailed) ,000 ,230 ,500 ,001 ,861 ,527 ,000 ,574 ,239 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Ske2

Pearson

Correlation

,537** 1 ,238 -,230 ,246 ,295* -,065 ,160 -,062 ,238 ,451**

Sig. (2-tailed) ,000 ,089 ,100 ,078 ,034 ,647 ,256 ,661 ,089 ,001

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Ske3

Pearson

Correlation

,169 ,238 1 ,217 ,304* ,326* ,238 ,349* ,179 ,296* ,643**

Sig. (2-tailed) ,230 ,089 ,122 ,028 ,018 ,089 ,011 ,203 ,033 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Ske4

Pearson

Correlation

-,096 -,230 ,217 1 ,259 ,284* ,411** ,173 ,204 ,127 ,448**

Sig. (2-tailed) ,500 ,100 ,122 ,063 ,041 ,002 ,219 ,146 ,371 ,001

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Ske5

Pearson

Correlation

,432** ,246 ,304* ,259 1 ,412** ,348* ,311* ,323* ,139 ,715**

Sig. (2-tailed) ,001 ,078 ,028 ,063 ,002 ,011 ,025 ,020 ,324 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Page 124: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

107

Ske6

Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,025

,861

52

,295*

,034

52

,326*

,018

52

,284*

,041

52

,412**

,002

52

1

52

,332*

,016

52

,163

,247

52

,102

,470

52

,133

,348

52

,551**

,000

52

Ske7

Pearson

Correlation

,090 -,065 ,238 ,411** ,348* ,332* 1 ,358** ,094 ,168 ,516**

Sig. (2-tailed) ,527 ,647 ,089 ,002 ,011 ,016 ,009 ,509 ,235 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Ske8

Pearson

Correlation

,481** ,160 ,349* ,173 ,311* ,163 ,358** 1 ,055 ,218 ,609**

Sig. (2-tailed) ,000 ,256 ,011 ,219 ,025 ,247 ,009 ,700 ,121 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Ske9

Pearson

Correlation

,080 -,062 ,179 ,204 ,323* ,102 ,094 ,055 1 ,093 ,389**

Sig. (2-tailed) ,574 ,661 ,203 ,146 ,020 ,470 ,509 ,700 ,513 ,004

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Ske10

Pearson

Correlation

,166 ,238 ,296* ,127 ,139 ,133 ,168 ,218 ,093 1 ,466**

Sig. (2-tailed) ,239 ,089 ,033 ,371 ,324 ,348 ,235 ,121 ,513 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

TSke

Pearson

Correlation

,553** ,451** ,643** ,448** ,715** ,551** ,516** ,609** ,389** ,466** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Pendeteksian Kerugian Daerah

Correlations

Pd1 Pd2 Pd3 Pd4 Pd5 Pd6 Pd7 Pd8 Pd9 Pd10 TPd

Pd1

Pearson

Correlation

1 ,221 ,192 ,562** ,470** ,557** ,135 ,366** ,244 ,260 ,641**

Sig. (2-tailed) ,116 ,172 ,000 ,000 ,000 ,339 ,008 ,082 ,063 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd2

Pearson

Correlation

,221 1 -,175 ,123 -,008 ,080 -,060 ,184 ,276* -,088 ,239

Sig. (2-tailed) ,116 ,215 ,383 ,958 ,574 ,674 ,192 ,048 ,534 ,088

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd3

Pearson

Correlation

,192 -,175 1 ,316* ,496** ,330* ,351* ,323* ,276* ,264 ,551**

Sig. (2-tailed) ,172 ,215 ,023 ,000 ,017 ,011 ,020 ,048 ,059 ,000

Page 125: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

108

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd4

Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,562**

,000

52

,123

,383

52

,316*

,023

52

1

52

,765**

,000

52

,553**

,000

52

,170

,229

52

,618**

,000

52

,201

,154

52

,369**

,007

52

,775**

,000

52

Pd5

Pearson

Correlation

,470** -,008 ,496** ,765** 1 ,640** ,298* ,539** ,186 ,412** ,794**

Sig. (2-tailed) ,000 ,958 ,000 ,000 ,000 ,032 ,000 ,188 ,002 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd6

Pearson

Correlation

,557** ,080 ,330* ,553** ,640** 1 ,423** ,595** ,252 ,632** ,814**

Sig. (2-tailed) ,000 ,574 ,017 ,000 ,000 ,002 ,000 ,071 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd7

Pearson

Correlation

,135 -,060 ,351* ,170 ,298* ,423** 1 ,287* ,340* ,294* ,503**

Sig. (2-tailed) ,339 ,674 ,011 ,229 ,032 ,002 ,039 ,014 ,035 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd8

Pearson

Correlation

,366** ,184 ,323* ,618** ,539** ,595** ,287* 1 ,335* ,499** ,767**

Sig. (2-tailed) ,008 ,192 ,020 ,000 ,000 ,000 ,039 ,015 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd9

Pearson

Correlation

,244 ,276* ,276* ,201 ,186 ,252 ,340* ,335* 1 ,228 ,509**

Sig. (2-tailed) ,082 ,048 ,048 ,154 ,188 ,071 ,014 ,015 ,104 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd10

Pearson

Correlation

,260 -,088 ,264 ,369** ,412** ,632** ,294* ,499** ,228 1 ,617**

Sig. (2-tailed) ,063 ,534 ,059 ,007 ,002 ,000 ,035 ,000 ,104 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

TPd

Pearson

Correlation

,641** ,239 ,551** ,775** ,794** ,814** ,503** ,767** ,509** ,617** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,088 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 126: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

109

Hasil Uji Validitas Pendeteksian Kerugian Daerah

(Setelah Dikurangi Pertanyaan Yang Tidak Valid)

Correlations

Pd1 Pd3 Pd4 Pd5 Pd6 Pd7 Pd8 Pd9 Pd10 TPd

Pd1

Pearson Correlation 1 ,192 ,562** ,470** ,557** ,135 ,366** ,244 ,260 ,622**

Sig. (2-tailed) ,172 ,000 ,000 ,000 ,339 ,008 ,082 ,063 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd3

Pearson Correlation ,192 1 ,316* ,496** ,330* ,351* ,323* ,276* ,264 ,594**

Sig. (2-tailed) ,172 ,023 ,000 ,017 ,011 ,020 ,048 ,059 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd4

Pearson Correlation ,562** ,316* 1 ,765** ,553** ,170 ,618** ,201 ,369** ,775**

Sig. (2-tailed) ,000 ,023 ,000 ,000 ,229 ,000 ,154 ,007 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd5

Pearson Correlation ,470** ,496** ,765** 1 ,640** ,298* ,539** ,186 ,412** ,816**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,032 ,000 ,188 ,002 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd6

Pearson Correlation ,557** ,330* ,553** ,640** 1 ,423** ,595** ,252 ,632** ,822**

Sig. (2-tailed) ,000 ,017 ,000 ,000 ,002 ,000 ,071 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd7

Pearson Correlation ,135 ,351* ,170 ,298* ,423** 1 ,287* ,340* ,294* ,526**

Sig. (2-tailed) ,339 ,011 ,229 ,032 ,002 ,039 ,014 ,035 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd8

Pearson Correlation ,366** ,323* ,618** ,539** ,595** ,287* 1 ,335* ,499** ,758**

Sig. (2-tailed) ,008 ,020 ,000 ,000 ,000 ,039 ,015 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd9

Pearson Correlation ,244 ,276* ,201 ,186 ,252 ,340* ,335* 1 ,228 ,478**

Sig. (2-tailed) ,082 ,048 ,154 ,188 ,071 ,014 ,015 ,104 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

Pd10

Pearson Correlation ,260 ,264 ,369** ,412** ,632** ,294* ,499** ,228 1 ,647**

Sig. (2-tailed) ,063 ,059 ,007 ,002 ,000 ,035 ,000 ,104 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

TPd

Pearson Correlation ,622** ,594** ,775** ,816** ,822** ,526** ,758** ,478** ,647** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 127: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

110

Realibilitas Pengalaman

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,871 9

Realibilitas Pengetahuan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,855 12

Realibilitas Skeptisme Profesional

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,717 10

Realibilitas Pendeteksian Kerugian Daerah

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,852 9

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,742a ,551 ,522 2,688

a. Predictors: (Constant), TSke, TPt, TPe

b. Dependent Variable: TPd

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 424,877 3 141,626 19,597 ,000b

Residual 346,893 48 7,227

Total 771,769 51

a. Dependent Variable: TPd

Page 128: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

111

b. Predictors: (Constant), TSke, TPt, TPe

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 6,139 5,266 1,166 ,249

TPe ,248 ,116 ,287 2,127 ,039 ,513 1,948

TPt ,288 ,089 ,428 3,236 ,002 ,534 1,872

TSke ,267 ,118 ,226 2,258 ,029 ,935 1,070

a. Dependent Variable: TPd

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 129: PENGARUH PENGALAMAN, PENGETAHUAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28702/1/GUSTI... · Alamat : Jalan Sei Raya ... perkembangan dunia pendidikan khususnya

112

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 52

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,60802949

Most Extreme Differences

Absolute ,055

Positive ,055

Negative -,052

Kolmogorov-Smirnov Z ,395

Asymp. Sig. (2-tailed) ,998

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.