52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI TERHADAP KELELAHAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran ZAKKY HAZAMI G 0008025 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI

TERHADAP KELELAHAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

OLAHRAGA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ZAKKY HAZAMI

G 0008025

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul : Pengaruh Antioksidan Vitamin Kombinasi terhadap Kelelahan pada Mahasiswa Pendidikan Olahraga

Universitas Sebelas Maret

Zakky Hazami, G0008025, Tahun 2011

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Ujian Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari, Tanggal 2011

Pembimbing Utama Penguji Utama

Arif Suryawan, dr.,

NIP.19580327 198601 1 001

Pembimbing Pendamping

Dr. Hartono, dr., M.Si

NIP. 19650727 199702 1 001

Dr. Kiyatno, dr., M.OR.,PFK.,AIFO

NIP. 19480118 197603 1 002

Penguji Pendamping

Riza Novierta P, dr., M. Kes

NIP. 19651117 199702 2 001

Tim Skripsi

Nur Hafida Hikmayani, dr., MclinEpid.

NIP. 19761225 200501 2 001

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 15 Desember 2011

Zakky Hazami

NIM. G0008025

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Zakky Hazami, G0008025, 2011. Pengaruh Antioksidan Vitamin Kombinasi terhadap Kelelahan pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga Universitas Sebelas Maret. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian antioksidan vitamin kombinasi terhadap kelelahan pada mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Sebelas Maret. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental analitik dengan pretest posttest group design. Subyek penelitian diambil secara acak sederhana(n=40) mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Sebelas Maret, dibagi menjadi 2 kelompok: (1) olahraga seminggu 3x diukur skor kelelahan pretest lalu diukur posttest 3 hari kemudian (2) olahraga seminggu 3x diukur skor kelelahan pretest lalu diukur posttest 3 hari kemudian, selama 3 hari tersebut diberikan antioksidan vitamin kombinasi. Antioksidan vitamin kombinasi terdiri dari vitamin C 200 mg, vitamin E 50 mg, vitamin A 30 mg, Zn 15 mg, Se 25 mcg. Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui program SPSS 17.0 for windows. Hasil Penelitian: Penelitian ini menunjukkan (1) rerata skor kelelahan pada pada kelompok kontrol sebesar 234.4 ± 11,851 dan untuk kelompok perlakuan sebesar 165.5 ± 12.563 (2) hasil uji Mann-Whitney menunjukkan p = 0,000. Simpulan Penelitian: Terdapat pengaruh antioksidan vitamin kombinasi yang signifikan terhadap proses pemulihan kelelahan pada kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan lebih cepat menggalami proses pemulihan kelelahan dibandingkan kelompok kontrol. Kata kunci : antioksidan vitamin kombinasi, olahraga, kelelahan.

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Zakky Hazami, G0008025, 2011. The Effect of Vitamin Antioxidant Combination for Fatigue in Sports Science Faculty of Sebelas Maret University. Medical Faculty of Sebelas Maret University Surakarta. Objectives: This research aims to know the effect of vitamin antioxidant combination for fatigue in Sports Science Faculty of Sebelas Maret University. Methods: This research was an analytical experimental research using pretest posttest group design. Forty of total students of Sports Science Sebelas Maret University were randomly selected to become an experimental subjects and divided equally into two groups. First group performed exercise 3 times a week after that got the pretest and 3 days later for post test. Second group performed exercise 3 times a week after that got the pretest and 3 days later for post test, this group took the vitamin antioxidant combination for 3 days twice a day. Vitamin antioxidant combination consist of vitamin C 200 mg, vitamin E 50 mg, vitamin A 30 mg, Zn 15 mg, Se 25 mcg. The Mann Whitney test was used for analyzing all collected data. Results : This research shows a significant mean difference of fatigue score between group of control with 234,4 ± 11,851 and experimental group with 165,5 ± 12,563. The Mann Whitney test shows p=0,000 Conclusion: This study found a significant effect of vitamin anitoxidant combination for recovery process between group control and experimental group. The experimental group need more little time than a group of control. Key words : Vitamin antioxidant combination, exercise, fatigue.

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Alhamdulillaah, segala puji syukur bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan taufik, hidayah, dan kekuatan serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Antioksidan Vitamin Kombinasi terhadap Kelelahan pada Mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Sebelas Maret”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kendala dalam penyusunan skripsi ini dapat teratasi atas pertolongan Allah SWT melalui bimbingan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Zaenal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku ketua tim skripsi beserta tim skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Arif Suryawan, dr., AIFO, selaku Pembimbing Utama yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasehat.

4. Dr. Hartono dr.,M.Si selaku Pembimbing Pendamping yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasehat.

5. Dr. Kiyatno, dr., M.OR., PFK., AIFO, selaku Penguji Utama yang telah memberikan bimbingan dan nasehat.

6. Riza Novierta Persik, dr., M. Kes, selaku Anggota Penguji yang telah memberikan bimbingan dan nasehat.

7. Papa, Mama, Ibu, Zaka, Icha, Eri, Sayiq, Fadhil, Zaid serta seluruh keluarga yang telah memberi dukungan moral, material, serta doa untuk terselesaikannya skripsi ini.

8. Abi dan Umi buat doanya sampai detik-detik terakhir kehidupan kalian 9. Sahabat-sahabat terbaik, Nadim mulachela, Fitra Purnama, Artha, Nubli,

Bang Rudi Setiawan, Mas banu, Mas Andi, Bonbon, Dito, Basith, Hamid, Hanindyo B, Rendy, Riana Aqmarina, Bertus, Erickson, Aldwin Arifin, Tegar Wibisono, Ainun Jariyah, dan Azzahra

10. Yulianita Permata Sari yang telah memberi kecerian ditengah-tengah kejenuhan skripsi ini

11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, pendapat, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat diharapkan.

Surakarta, 28 November 2011

Zakky Hazami

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 4

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 4

1. Kelelahan ........................................................................................ 4

2. Fisiologi Olahraga ........................................................................... 6

3. Glukoneogenesis............................................................................... 15

4. Serotonin........................................................................................... 15

5. Asam amino rantai cabang............................................................... 16

6. Senyawa radikal dan stres oksidatif................................................. 19

7. Antioksidan...................................................................................... 22

8. Mekanisme kelelahan sentral karena olahraga................................. 23

9. Hubungan antioksidan terhadap kelelahan sentral........................... 25

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 26

C. Hipotesis ............................................................................................ 27

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 28

A. Jenis Penelitian............................................................................... 28

B. Lokasi Penelitian............................................................................ 28

C. Subyek Penelitian.......................................................................... 29

D. Teknik Sampling .......................................................................... 29

E. Identifikasi Variabel Penelitian..................................................... 30

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 30

G. Instrumen Penelitian ..................................................................... 31

H. Alur Penelitian .............................................................................. 33

I. Teknik Analisis Data..................................................................... 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN ........................................................................... 35

A. Kondisi Lingkungan......................................................................... 35

B. Karakteristik Sampel ........................................................................ 36

C. Tingkat Kelelahan............................................................................. 38

BAB V. PEMBAHASAN .................................................................................... 39

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 43

A. Simpulan .......................................................................................... 44

B. Saran ................................................................................................ 43

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 44

LAMPIRAN

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Suhu Lingkungan ............................................................................... 35

Tabel 4.2. Distribusi Sampel Berdasarkan IMT....................................................36

Tabel 4.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Usia ................................................... 36

Tabel 4.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Tekanan Darah ................................. 37

Tabel 4.4 Hasil uji t independent test..........…………………………….....…...38

Tabel 4.5 Hasil Uji Mann-Whitney......................................................................39

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Kedokteran

Lampiran 2. Identitas Sampel dan Informed Consent

Lampiran 3. Data Mentah Hasil Penelitian

Lampiran 4. Distribusi Data

Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas Data

Lampiran 6. Hasil Analisis Data Penelitian

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kelelahan adalah suatu fenomena yang selalu terjadi setelah seseorang

berolahraga. Kelelahan menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap

individu, tetapi semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan penurunan

kapasitas kerja serta ketahanan tubuh (Tarwaka, 2004). Fenomena kelelahan ini

sering dialami oleh atlet atau olahragawan. Berbagai cara telah dicoba untuk

mengatasi kelelahan seefektif mungkin salah satunya dengan pemberian asam

amino dan antioksidan. Pemberian asam amino dimaksudkan untuk

meningkatkan kekuatan otot dan antioksidan untuk menangkal serangan radikal

bebas yang terjadi setelah berolahraga. Penelitian telah banyak dilakukan untuk

membuktikan kemampuan asam amino terhadap kelelahan. Namun sampai saat

ini masih belum jelas peran antioksidan terhadap kelelahan itu sendiri.

Penelitian lebih lanjut tentang pengaruh antioksidan terhadap proses

pemulihan kelelahan dapat membantu menjelaskan seberapa besar pengaruh

antioksidan terhadap proses pemulihan kelelahan. Pengetahuan yang didapat

dari penelitian pengaruh antioksidan dalam proses pemulihan kelelahan dapat

dijadikan dasar dalam penerapan antioksidan sebagai terapi tambahan dalam

mengatasi kelelahan.

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Latihan fisik dapat meningkatkan pembentukan radikal bebas dan

peroksidasi lipid. Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang memiliki

elektron tidak berpasangan (Clarkson dan Thompson, 2000). Produksi radikal

bebas yang berlebihan mampu diatasi oleh antioksidan yang dihasilkan oleh

tubuh hanya sebesar 20% dari total radikal bebas yang terbentuk sehingga

stress oksidatif tidak dapat dihindari. Stres oksidatif adalah suatu kondisi

dimana produksi radikal bebas melebihi antioksidan sistem pertahanan seluler.

Peningkatan stres oksidatif melalui produksi senyawa radikal bebas selama

olahraga mempengaruhi transpor elektron dari NADH. Olahraga meningkatkan

kadar stres oksidatif di dalam jaringan. Radikal bebas ini sangat reaktif

mempengaruhi di dalam inhibisi asam piruvat dan rantai transpor elektron.

Radikal bebas ini juga mengurangi kemampuan NADH dehidrogenase yang

memegang peranan penting mengoksidasi NADH menjadi NAD+, menekan

respirasi dan menghambat pembentukan ATP (Mach, et al., 2004).

Sistem antioksidan tubuh merupakan suatu jejaring fungsi yang

kompleks, saling interaksi serta melengkapi satu sama lain. Antioksidan dapat

digologkan berdasarkan berbagai macam pendekatan seperti antioksidan enzim

dan non enzim, hidrofilik dan lipofilik, intra membran, intra dan ekstra seluler,

serta antioksidan pencegah, pemutus rantai dan pemulih. Contoh antioksidan

enzim adalah superoksida dismutase (SOD), katalase, glutathion peroksidase

(GPx) dan glutahtion reduktase (GRd). Glutathion tereduksi (GSH), vitamin C,

dan tokoferol (vitamin E) merupakan contoh antioksidan non enzim (Halliwell

dan Gutteridge, 1999).Vitamin A, C, dan E di dalam plasma memiliki aktivitas

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

antioksidan yang potensial, konsentrasinya di dalam plasma akan meningkat

setelah latihan fisik. Tambahan pemasukan vitamin A, C dan E secara oral

dapat memberikan keuntungan potensial dengan cara mengurangi radikal bebas

dalam jaringan (Evans, 2000; Clarkson and Thompson, 2000). Dengan

mengurangi radikal bebas yang ada maka stress oksidatif dapat dicegah

sehingga proses metabolisme oksidatif dapat kembali normal.

B. Perumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pemberian antioksidan vitamin kombinasi

terhadap kelelahan pada mahasiswa pendidikan olahraga UNS?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh pemberian antioksidan vitamin kombinasi

terhadap kelelahan pada mahasiswa pendidikan olahraga UNS.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Ilmiah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai

pengaruh antioksidan terhadap pemulihan kelelahan setelah berolahraga.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu terapi untuk

mempercepat proses pemulihan kelelahan.

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

1. Kelelahan

a. Pengertian

Kelelahan bagi setiap orang memiliki arti yang berbeda dan

bersifat subyektif. Lelah adalah suatu keadaan yang disertai penurunan

efisiensi dan ketahanan dalam bekerja. Kelelahan merupakan

mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh menghindari kerusakan

lebih lanjut, sehingga dengan demikian terjadilah pemulihan

(Suma’mur, 1996).

Kelelahan menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap

individu, tetapi semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan

penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh (Tarwaka, 2004).

Terjadinya kelelahan dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti

keadaan monoton, beban, dan lama pekerjaan baik fisik, mental,

keadaan lingkungan, keadaan kejiwaan, serta penyakit, perasaan sakit

dan keadaan gizi (Suma’mur,1996).

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b. Jenis kelelahan

Terdapat tiga jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot, kelelahan

neuromuskular, dan kelelahan sentral (Sherwood, 2001).

1) Kelelahan otot terjadi apabila otot yang berolahraga tidak

lagi dapat berespon teradap rangsangan dengan tingkat

kontraktil yang setara.

2) Kelelahan neuromuskular, neuron motorik aktif tidak

mampu mensintesis asetikolin dengan cukup cepat untuk

mempertahankan transmisi kimiawi potensial aksi dari

neuron motorik ke otot.

3) Kelelahan sentral, yang juga dikenal sebagai kelelahan

psikologis, terjadi jika SSP tidak lagi secara adekuat

mengaktifkan neuron motorik yang mempersarafi otot yang

bekerja.

c. Mekanisme kelelahan sentral

Selama olahraga kadar glukosa darah yang turun merangsang

terjadinya glikoneogenesis oleh otot (Fernstrom, 2005; Markus, et.al.,

2005; Sowers, 2009). Hal ini meningkatan katabolisme dari asam

amino rantai cabang(AARC) yang menyebabkan kadar AARC dalam

darah turun (Fernstrom, 2005; Abiss, et al., 2005; Shimomura, et al.,

2006; Blomstrand, 2006). AARC dengan triptofan bersaing dalam hal

transporer untuk melewati blood-barrier di otak (Davis, et al., 2000;

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Fernstrom, 2005; Blomstrand, 2006). Ketika kadar AARC dalam

darah turun, maka triptofan yang masuk ke dalam otak meningkat

(Fernstrom, 2005; Blomstrand, 2006). Triptofan merupakan prekusor

pembentukan serotonin (5-HT) (Fernstrom, 2005; Meeusen, et al.,

2005; Dewoto, et al, 2008; Abiss, et al., 2005; Blomstrand, 2006).

Serotonin(5-HT) merupakan neurotransmiter dalam otak yang

menimbulkan efek perasaan tenang, rileks, mengantuk, dan malas

beraktifitas melalui mekanisme inhibisi terhadap sistem eksitasi otak

terutama lewat formatio retikularis (Dewoto, 2008; Davis, et al., 2000;

Blomstrand, 2006; Sowers, 2009). Keadaan ini diperburuk oleh

peningkatan kadar asam lemak bebas saat berolahraga yang membuat

pengunaan albumin oleh asam lemak bebas(FFA) meningkat sehingga

triptofan bebas di dalam plasma meningkat (Fernstrom, 2005).

2. Fisiologi Olahraga

a. Sistem Metabolik otot dalam latihan

Di dalam otot terdapat sistem metabolik dasar seperti bagian

tubuh yang lain yaitu: sistem fosfokreatin-kreatin, sistem glikogen-

asam laktat, dan sistem aerobik (Guyton and Hall, 2008).

1) Adenosin trifosfat

Sumber energi sebenarnya yang digunakan untuk

kontraksi otot adalah adenosin trifosfat (ATP) yang

memiliki rumus dasar sebagai berikut:

Adenosin-PO3~PO3~PO3 –

Ikatan yang melekatkan dua fosfat radikal terakhir kepada

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

molekul, yang dilambangkan dengan simbol ~ adalah

ikatan fosfat berenergi tinggi. Setiap ikatan ini menyimpan

7300 kalori energi per mol ATP. Pemindahan pertama

menggubah ATP menjadi adenosin difosfat(ADP), dan

pemindahan kedua menggubah ADP menjadi adenosin

monofosfat(AMP) (Guyton and Hall, 2008).

Jumlah ATP di dalam otot, bahkan di dalam otot atlet

yang terlatih dengan baik, hanya mampu mempertahankan

daya otot maksimal selama kira-kira 3 detik. Oleh karena

itu, penting bahwa ATP yang baru terus menerus harus

dibentuk (Guyton and Hall, 2008).

2) Sistem Energi Fosfokretain-Kreatin

Fosofokreatin juga disebut kreatin fosfat) adalah

senyawa kimia lain yang mempunyai ikatan fosfat

berenergi tinggi, dengan rumus sebagai berikut:

Kreatin~PO3

Senyawa ini dapat dipecah menjadi kreatin dan

fosfat. Sebenarnya, ikatan fosfat berenergi tinggi dari

fosfokretain mempunyai energi yang lebih banyak

dibanding ATP, 10.300 kalori per mol. Suatu karakteristik

khusus dari energi yang dihantarkan oleh fosfokreatinin ke

ATP adalah bahwa penghantaran tersebut terjadi sangat

singkat. Oleh karena itu, semua energi yang disimpan di

dalam fosfokreatin otot segera tersedia untuk kontraksi otot,

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

seperti energi yang disimpan dalam ATP (Guyton and Hall,

2008)

Jumlah gabungan dari ATP dan fosfokreatin disebut

sistem energi fosfogen. Keduanya bersama-sama dapat

menyediakan daya otot maksimal selama 8-10 detik,

hampir cukup untuk lari 100 meter. Jadi, energi dari sistem

fosfogen digunakan untuk ledakan singkat tenaga yang

maksimum (Guyton and Hall, 2008).

3) Sistem glikogen-asam laktat

Glikogen yang disimpan di dalam otot dapat dipecah

menjadi glukosa,dan glukosa tersebut digunakan untuk

energi. Tahap awal dari proses ini, yang disebut glikolisis,

terjadi tanpa menggunakan oksigen. Oleh karena itu disebut

metabolisme anaerobik. Selama glikolisis, setiap molekul

glukosa dipecah menjadi dua molekul asam piruvat,dan

energi dilepaskan untuk membentuk empat molekul ATP

untuk setiap satu molekul glukosa (Guyton and Hall, 2008).

Asam piruvat akan masuk ke dalam miokondria sel otot dan

bereaksi dengan oksigen untuk membentuk lebih banyak

molekul ATP. Akan tetapi,bila tidak tersedia cukup oksigen

untuk meneruskan metabolisme ke tahapan oksidatif,

sebagian besar asam piruvat akan diubah menjadi asam

laktat, yang berdifusi keluar dari sel otot masuk ke dalam

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

cairan interstisial dan darah (Guyton and Hall, 2008).

Karakteristik dari sistem glikogen-asam laktat adalah

bahwa sistem ini dapat membentuk molekul ATP kira-kira

2,5 kali lebih cepat dibandingkan mekanisme oksidatif

mitokondria. Akan tetapi sistem ini hanya setengah kali

lebih cepat dari sistem fosfogen. Di bawah kondisi yang

optimal, sistem glikogen-asam laktat dapat menyediakan

aktivitas otot yang maksimal selama 1,3 sampai 1,6 menit

sebagai tambahan waktu 8 sampai 10 detik yang disediakan

sistem fosfogen (Guyton and Hall, 2008).

4) Dehidrogenase dan Dinukleotida Adenin Nikotinamid

Atom hidrogen dilepaskan selama reaksi kimia yang

berbeda dalam siklus krebs, 4 atom hidrogen selama

glikolisis, 4 atom hidrogen selama pembentukan asetil-KoA

dari asam piruvat, dan 16 atom dalam siklus krebs.

Keseluruhan proses tersebut telah melepaskan 24 atom

hidrogen yang dilepaskan untuk setiap molekul glukosa

asal. Akan tetapi glukosa tidak terbuang percuma di dalam

cairan intrasel. Sebagai gantinya, atom hidrogen dilepaskan

dalam suau paket berisi dua atom, dan di setiap proses

pelepasannya dikatalisis oleh enzim dehidrogenase.

Duapuluh dari 24 atom hidrogen segera bergabung dengan

dinukleotida adenin nikotinamid(NAD+) suatu derivat

vitamin niasin, dengan reaksi sebagai berikut:

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

H

Substrat + NAD+ dehidrogenase

H

NADH+ H++ substrat

Reaksi ini tidak akan terjadi tanpa perantara

dehidrogenase yang spesifik atau tanpa terjadinya NAD+

sebagai pembawa hidrogen. Baik hidrogen bebas maupun

hidrogen yang berikatan dengan NAD+ berturut-turut masuk

ke dalam reaksi kimia oksidatif yang membentuk sejumlah

besar ATP (Guyton and Hall, 2008).

5) Fosfolirasi Oksidatif

Hampir 90 persen dari total ATP yang terbentuk

melalui metabolisme glukosa dihasilkan selama proses

oksidasi lanjutan dari atom hidrogen yang dilepaskan

selama tahap awal degradasi glukosa. Tentu saja, fungsi

utama dari seluruh tahap awal ini adalah untuk

menyediakan hidrogen dari molekul glukosa dalam bentuk

yang dapat dioksidasi (Guyton and Hall, 2008).

Oksidasi hidrogen dicapai melalui suatu rangkaian

reaksi katalis enzimatik di dalam mitokondria. Reaksi ini

awalnya memecahkan setiap atom hidrogen menjadi ion

hidrogen dan satu elektron, dan akhirnya menggunakan

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

elektron untuk menggabungkan oksigen terlarut dalam

cairan dengan molekul air untuk membentuk ion hidroksil.

Kemudian ion hidrogen dan ion hidroksil bergabung

membentuk air. Selama reaksi oksidatif berlangsung,

sejumlah besar energi dibebaskan untuk membentuk ATP.

Proses ini seluruhnya terjadi di dalam mitokondria melalui

proses yang sangat khusus yang disebut mekanisme

kemiosmotik (Guyton and Hall, 2008).

a) Mekanisme Kemiosmotik Mitokondria untuk

Membentuk ATP

Langkah pertama fosfolirasi oksidatif dalam

mitokondria adalah mengionkan atom hidrogen yang

dikeluarkan dari zat makanan. Atom hidrogen ini

dikeluarkan berpasangan, yang satu segera menjadi ion

hidrogen dan yang lain bergabung dengan NAD+ untuk

membentuk NADH. Tahap awal adalah pembebasan

atom hidrogen lain dari NADH untuk menjadi ion

hidrogen yang lain, proses ini juga akan membentuk

NAD+ yang akan dipakai berulang-ulang. (Guyton and

Hall,2008)

Elektron yang dikeluarkan dari atom hidrogen untuk

menimbulkan ionisasi hidrogen, segera memasuki suatu

rantai transpor elektron dari akseptor elektron yang

merupakan bagian integral dari membran dalam

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

mitokondria. Akseptor elektron secara reversible dapat

dikurangi atau dioksidasi dengan menerima atau

memberi elektron. Unsur penting dari rantai transpor

elektron ini meliputi flavoprotein, sejumlah protein

sulfida besi, ubiquinon, dan sitokrom B,C1,C,A dan A3,

yang disebut sitokrom oksidase. Selama transpor

elekron ini melalui rantai transpor elektron, dibebaskan

energi yang kemudian dipakai untuk menimbulkan

sintesis ATP (Guyton and Hall,2008).

b) Pemompaan ATP ke dalam Bilik Luar Mitokondria

Pemopaan ini disebabkan oleh rantai transpor

elektron. Sewaktu elektron melewati rantai trasnport

elektron, sejumlah besar energi dibebaskan. Energi ini

dipakai untuk memompa ion hidrogen dari bagian

dalam matriks mitokondria ke dalam bilik luar di antara

membran mitokondria dalam dan luar. Keadaan ini

menghasilkan ion hidrogen bermuatan positif

berkonsentrasi tinggi dalam bilik ini, serta

menghasilkan potensial negatif yang kuat di dalam

matriks (Guyton and Hall,2008).

c) Pembentukan ATP

Langkah selanjutnya dalam fosfolirasi oksidatif

adalah mengubah ADP menjadi ATP. Ini terjadi

berkaitan dengan molekul protein besar yang menonjol

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

sepenuhnya dari membran mitokondria bagian dalam

dan mucul dengan kepala seperti tombol(knob like

head) ke dalam matriks mitokondria bagian dalam,

molekul ini adalah ATPase (Guyton and Hall,2008).

Konsentrasi ion hidrogen bermuatan positif yang

tinggi di bilik luar dan perbedaan potensial listrik yang

besar melalui membran bagian dalam menyebabkan ion

hidrogen mengalir ke dalam matriks mitokondria

melalui zat molekul ATPase. Sewaktu melakukan hal

tersebut, energi yang dihasilkan dari aliran hidrogen ini

digunakan oleh ATPase untuk mengubah ADP menjadi

ATP dengan menggabungkan ADP dengan suatu radikal

fosfat ionik bebas(Pi), sehingga menambah jumlah

ikatan fosfat berenergi tinggi lain yang berikatan

dengan molekul (Guyton and Hall,2008).

Langkah terakhir dalam proses ini adalah pemindahan

ATP dari bagian dalam mitokondria kembali ke

sitoplasma sel. Proses ini terjadi melalui difusi pasif

keluar dari membran bagian dalam dan kemudian difusi

sederhana melewati membran luar mitokondria yang

permeable. Selanjutnya, ADP secara kontinu ditransfer

dalam arah yang berlawanan untuk dikonversi menjadi

ATP secara berkesinambungan. Untuk setiap dua

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

elektron yang berjalan melalui rantai transpor

elektron(mewakili ionisasi 2 atom hidrogen), dapat

disintesis 3 molekul ATP (Guyton and Hall,2008).

6) Pemulihan Sistem Metabolisme Otot Setelah Kerja Fisik

Bila tersedia jumlah energi yang adekuat dari

metabolisme oksidatif, pemindahan asam laktat dicapai

dalam dua cara (1) satu bagian kecil dari asam laktat diubah

kembali menjadi asam piruvat dan kemudian

dimetabolisme secara oksidatif oleh seluruh jaringan tubuh.

(2) sisa asam laktat diubah kembali menjadi menjadi

glukosa terutama di dalam hati, dan glukosa selanjutnya

digunakan untuk melengkapi penyimpanan glukosa di

dalam otot (Guyton and Hall,2008).

3. Glikoneogenesis

Bila simpanan karbohidrat sudah berkurang di bawah normal, glukosa

dalam jumlah sedang dapat dibentuk dai asam amino dan dari gugus gliserol

lemak. Proses ini disebut glikoneogenesis. Glikoneogenesis sangat penting

untuk menghambat penurunan yang berlebihan kadar glukosa darah Sekitar 60

persen asam amino dalam protein tubuh dapat diubah dengan mudah menjadi

karbohidrat (Guyton and Hall,2008).

Glikoneogenesis terjadi ketika berkurangnya karbohidrat di dalam sel dan

berkurangnya gula darah merupakan rangsangan dasar untuk meningkatkan

kecepatan glikoneogenesis. Berkurangnya karbohidrat dapat langsung

membalikkan reaksi glikolisis dan reaksi fosfoglukonat, sehingga

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

memungkinkan perubahan asam amino yang terdeaminasi dan gliserol menjadi

karbohidrat. Selain itu,hormon kortisol sangat penting dalam pengaturan ini.

Kortisol memobilisasi protein terutama dari semua sel tubuh, yang

menyebabkan protein tersedia dalam bentuk asam amino di dalam cairan tubuh.

Sejumlah besar asam amino tersebut segera diubah menjadi glukosa setelah

melewati proses deaminasi di hati (Guyton and Hall,2008).

4. Serotonin

Serotonin ialah 3-(β-aminoetil)-5-hidroksi-indol. Pada mamalia, serotonin

disintesis dari triptofan dalam makanan yang mula-mula mengalami

hidroksilasi menjadi 5-hidroksitriptofan(5-HTP), dan kemudian mengalami

dekarboksilasi menjadi 5-hidroksitriptamin(5-HT, serotonin) (Blomstrand,

2006; Dewoto, 2008; Davis, et al., 2000; Sowers, 2009).

Serotonin merupakan suatu neuron hormon inhibitorik pada titik-titik di

otak. Ketika kadar serotonin tinggi di otak dan sistem retikularis maka sistem

eksitasi di otak akan dihambat sehingga menghasilkan perasaan tenang, malas,

dan mengantuk (Guyton and Hall,2008).

5. Asam amino rantai cabang (AARC)

Asam Amino Rantai Cabang (AARC) memegang peranan yang penting

terutama selama beraktifitas dan di dalam pemeliharaan serta pertumbuhan

daripada otot rangka. AARC, membentuk lebih kurang 40% daripada asam

amino esensial bebas di dalam plasma darah, dan digunakan sebagai sumber

energi selama beraktifitas bila diperlukan, dan memegang peranan yang

penting dalam proses glikoneogenesis (suatu mekanisme penggunaan kembali

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

glukosa sebagai energi di otot). Pada penderita penyakit sirosis hati, penurunan

signifikan kadar AARC akan mengakibatkan timbulnya malnutrisi atau

ensefalopati hepatik yang serius. Pemberian suplemen AARC pada penderita

tersebut akan memperbaiki status nutrisi dan memperpanjang harapan hidup

penderita (Murray, et al., 2003; Shimomura, et al., 2006).

Ketiga asam amino rantai cabang (AARC), leusin, isoleusin dan valin,

merupakan asam amino esensial yang memegang peranan penting di dalam

struktur, metabolisme dan regulasi protein. Pada pertengahan tahun 1970an,

ditunjukkan bahwa AARC, terutama leusin, merupakan suatu regulator yang

kuat terhadap proses pergantian protein. Pada tahun 1980an, juga

diperlihatkan bahwa berkompetisi dengan large neutral amino acids (LNAAs),

dimana dengan menaikkan kadar AARC di dalam darah akan membatasi

pembentukan neurotransmiter palsu di otak (Blomstrand, 2006).

Struktur AARC

Gambar 1

Otot rangka merupakan tempat yang utama terjadinya proses katabolisme

AARC. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang penting antara AARC

dan asam amino lain yang pada umumnya dimetabolisme dalam hati dan usus

halus. Tentu saja, setelah asupan makanan yang kaya protein, terjadi

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

peningkatan jumlah asam amino yang tidak seimbang dalam aliran darah. Hal

ini merupakan suatu tanda kepada AARC untuk bertindak dalam pengaturan

proses selular yang beragam (Murray, et al., 2003).

a. Peranan regulasi dari AARC

Peningkatan kadar AARC yang bersirkulasi di dalam darah

setelah pemberian makanan yang mengandung protein, di rasakan oleh

beberapa jaringan tubuh yang berbeda dan mempunyai efek yang

penting bagi jaringan tersebut. AARC bertindak sebagai petanda yang

penting bagi jaringan tubuh yang lain. Otak dan otot rangka

merupakan salah satu jaringan yang dipengaruhi oleh kadar AARC

(Shimomura, et al., 2006; Blomstrand, 2006).

1) Otak

Selain mempunyai peranan penting dalam sintesa

protein, asam amino juga memainkan peranan yang penting

di otak. Glutamat merupakan suatu eksitatori

neurotransmiter yang penting sementara asam amino

aromatik (triptofan, tirosin dan fenilalanin) merupakan

prekursor neurotransimiter serotonin, dopamin dan

norepinefrin. Uptake asam amino ke dalam otak melibatkan

transporasi melalui sawar darah otak, sementara uptake dari

large neutral amino acids hanya melalui suatu carrier

tunggal yaitu transporer large neutral amino acids (Davis, et

al., 2000; Fernstrom, 2005; Blomstrand, 2006).

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Ketiga asam amino rantai cabang dan asam amino

aromatik menggunakan transporer ini, dan berkompetisi

satu sama lain. Peningkatan kadar AARC dapat mengurangi

uptake dari ketiga asam amino dan mengurangi sintesa

daripada neurotransmiter yang dihasilkan oleh asam amino

ini (Fernstrom, 2005).

2) Otot rangka

Asam amino yang memiliki peran penting dalam

mekanisme kontraksi otot adalah asam amino rantai cabang

(AARC) (Murray, et al., 2003). Asam amino rantai cabang,

terutama leusin, mengatur sintesa protein dan degradasi

protein. Suplementasi AARC membantu mencegah

katabolisme protein yang disebabkan menurunnya kadar

glikogen di otot. Proses regulasi dari sintesa protein ini

sangat kompleks. Peranan leusin dalam sintesa protein di

otot dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2 (Murray, et al., 2003)

Dalam hal ini perangsangan pada sintesa protein

sangat jelas bahwa salah satu target intraseluler daripada

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

insulin adalah suatu protein kinase yang dikenal dengan

mTOR. Leusin juga mengaktivasi mTOR untuk

merangsang sintesa protein disamping mempertahankan

massa tubuh selama kehilangan berat badan dan proses

penuaan serta mempercepat penyembuhan luka (Murray, et

al., 2003).

6. Senyawa radikal dan stres oksidatif

Senyawa radikal adalah senyawa yang mempunyai elektron tidak

berpasangan pada lintasan paling luar. Senyawa radikal bersifat sangat reaktif

karena elektron tunggal yang dimiliki berusaha”pindah ke” atau “menarik

elektron dari” molekul di sekitarnya. Senyawa ini terdiri dari berbagai macam

jenis yaitu senyawa radikal oksigen, radikal karbon,dan radikal sulfur. Contoh

senyawa radikal oksigen adalah superoksida(O2*), nitrogen oksida(NO2*), dan

hidroksil(HO*) (Halliwell and Gutteridge, 1999).

Untuk menetralisir senyawa radikal bebas, tubuh dilengkapi dengan

sistem antioksidan yang kompleks. Bila karena suatu sebab, sistem antioksidan

gagal menetralisir aktivitas senyawa radikal bebas, maka terjadilah proses stres

oksidatif. Stres oksidatif adalah suatu keadaan dimana senyawa radikal atau

senyawa oksidan lain menyerang molekul maupun struktur fungsional tubuh.

Peristiwa stres oksidatif dapat menyebabkan gangguan fungsi pada berbagai

komponen sel seperti membran, reseptor, saluran, dan pompa ion, gen serta

molekul fungsional seperti enzim dan molekul struktural (Halliwell and

Gutteridge, 1999).

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Peningkatan kalsium sitosol, stres oksidatif intrasel dan produk

pemecahan menyebabkan kerusakan saluran membran mitokondria interna

dengan kemampuan konduksi yang tinggi yang disebut juga transisi

permeabilitas mitokondria. Pori non selektif ini memungkinkan gradien proton

melintasi membran mitokondria untuk menghilang sehingga mencegah

pembentukan ATP. Sitokrom C juga bocor keluar ke dalam sitosol, disini

mengaktifkan jalur apoptosis (Robbins, et al., 2004).

a. Pengaruh Stres Oksidatif Terhadap Proses Pembentukan ATP

Peningkatan stres oksidatif melalui produksi senyawa radikal

bebas selama olahraga mempengaruhi transpor elektron dari NADH.

Olahraga meningkatkan kadar oksidatif stres di dalam jaringan.

Radikal bebas ini sangat reaktif mempengaruhi di dalam inhibisi asam

piruvat dan rantai transpor elektron. Radikal bebas ini juga mengurangi

kemampuan NADH dehidrogenase yang memegang peranan penting

mengoksidasi NADH menjadi NAD+, menekan respirasi dan

menghambat pembentukan ATP. Sintesis ATP bisa ditingkatkan selama

olahraga dengan cara memberikan suplemen antioksidan (Mach, et al.,

2004).

b. Pembentukan Senyawa Radikal dan Stres Oksidatif pada Latihan

Olahraga

Laporan awal tentang terjadinya peristiwa stres oksidatif pada

latihan olahraga disampaikan antara lain oleh Dillard et al(1978).

Dalam penelitian mereka dikemukakan bahwa latihan olahraga dengan

intensitas sebesar 75% VO2 maks meningkatkan kandungan pentana

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

yaitu suatu senyawa hasil peroksidasi lemak di dalam hawa ekspirasi.

Terjadinya peroksidasi lemak pada latihan olahraga dilaporkan oleh

Heunk et al.(1999) serta Harjanto(2006). Disamping menimbulkan

peroksidasi lemak, latihan olahraga juga dilaporkan dapat

menimbulkan stres oksidatif pada protein(Ji,1999; Leewenbergh, et al.,

1999).

Mekanisme terjadinya peningkatan pembentukan senyawa

radikal pada latihan olahraga belum sepenuhnya dapat dijelaskan,

tetapi beberapa peristiwa tau proses dapat dihipotesiskan sebagai

sumber atau modulator pembentukan senyawa radikal dan senyawa

oksidan lain, misalnya peningkatan konsumsi oksigen, peningkatan

suhu tubuh, kenaikan kalsium sitosol, mobilisasi dan aktivasi leukosit,

peradangan sirkulasi, hipohidrasi, serta peningkatan sekresi adrenalin

(Harjanto, 2006).

7. Antioksidan

Sistem antioksidan tubuh merupakan suatu jejaring fungsi yang

kompleks, saling interaksi serta melengkapi satu sama lain. Antioksidan dapat

digologkan berdasarkan bebragai macam pendekatan seperti antioksidan enzim

dan non enzim, hidrofilik, dan lipofilik, intra membran, intra dan ekstra seluler,

serta antioksidan pencegah, pemutus rantai dan pemulih. Contoh antioksidan

enzim adalah superoksida dismutase (SOD), katalase, glutathion peroksidase

(GPx) dan glutahtion reduktase (GRd). Glutathion tereduksi (GSH), vitamin C

dan tokoferol (vitamin E) merupakan contoh antioksidan non enzim (Halliwell

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

and Gutteridge, 1999).

Antioksidan lipofilik terletak intra-membran baik membran sel maupun

organel. Antioksidan enzim biasanya merupakan antioksidan intra sel

sedangkan antioksidan ekstra seluler terdiri dari protein plasma yang dapat

berfungsi sebagai antioksidan seperti transferin yang mengikat ion besi dan

seruloplasmin yang mengikat ion tembaga. Antioksidan hidrofilik seperti GSH

dan vitamin C dapat berada di intra maupun ekstra seluler (Halliwell and

Gutteridge, 1999)

Antioksidan pencegah berfungsi untuk mencegah pembentukan senyawa

radikal atau reaksi antara senyawa radikal atau oksidan lain dengan molekul

tubuh. Antioksidan pemutus rantai berfungsi menghentikan reaksi yang sedang

berlangsung sedangkan antioksidan pemulih berperan memulihkan tubuh yang

mengalami stres oksidatif. Contoh antioksidan pencegah adalah vitamin C,

SOD, katalase, transferin, seruloplasmin, dan GSH. Tokoferol dan quinon

merupakan contoh antioksidan pemutus rantai. Antioksidan pemulih seperti

vitamin C, GSH, tioreduksin, NADH, NADPH (Halliwell and Gutteridge,

1999; Atalay, et al., 2006).

8. Mekanisme kelelahan sentral karena olahraga

Saat berolahraga terjadi penurunan kadar glukosa dalam darah yang

menyebabkan proses pembentukan ATP menurun. Untuk menunjang

ketersediaan ATP maka terjadi proses glikoneogenesis, dalam hal ini glikogen

di dalam otot dipecah untuk menghasilkan ATP yang berguna untuk kontraksi

otot. Ketika kadar glikogen di dalam otot hampir habis, maka otot mengambil

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

asam amino rantai cabang(AARC) yang terdapat di dalam plasma darah untuk

melanjutkan proses glikoneogenesis. Hal ini mengakibatkan penurunan kadar

AARC dalam plasma. AARC dan triptofan bersaing dalam media transpor

untuk dapat melewati sawar darah otak dan masuk ke dalam sistem saraf

pusat(CNS). Triptofan merupakan prekusor pembentukan serotonin. Ketika

kadar serotonin di dalam CNS meningkat maka akan terjadi peningkatan sistem

inhibisi sistem formatio retikuler. Peningkatan sistem inhibisi ini

mengakibatkan kelelahan sentral.

Proses pemulihan setelah olahraga difokuskan untuk

mengembalikan jumlah ATP di dalam sel otot dan cadangan glikogen otot.

Ketika proses ini terganggu karena adanya stres oksidatif setelah olahraga

maka asam amino dalam plasma terus digunakan. Hal ini mengakibatkan

kelelahan sentral terus terjadi sampai sistem metabolisme oksidatif kembali

normal.

9. Hubungan antioksidan terhadap kelelahan sentral

Antioksidan berfungsi untuk mencegah pembentukan senyawa radikal atau

reaksi antara senyawa radikal atau oksidan lain dengan molekul tubuh.

Antioksidan juga berperan memulihkan tubuh yang mengalami stres oksidatif.

(Halliwell and Gutteridge, 1999).

Peningkatan stres oksidatif melalui produksi senyawa radikal bebas

selama olahraga mempengaruhi transpor elektron dari NADH. Olahraga

meningkatkan kadar oksidatif stres di dalam jaringan. Radikal bebas ini sangat

reaktif mempengaruhi di dalam inhibisi asam piruvat dan rantai transpor

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

elektron. Radikal bebas ini juga mengurangi kemampuan NADH

dehidrogenase yang memegang peranan penting mengoksidasi NADH menjadi

NAD+, menekan respirasi dan menghambat pembentukan ATP. (Mach, et al.,

2004).

Dengan pemberian antioksidan dapat menghilangkan dampak dari stres

oksidatif sel yang diakibatkan peningkatan senyawa radikal bebas. Sehingga

proses transpor elektron yang terganggu bisa kembali seperti normal. Hal ini

akan mempercepat pembentukan kembali ATP di dalam sel otot sehingga

penggunaan asam amino rantai cabang dalam plasma dapat diturunkan.

Penggunaaan asam amino rantai cabang yang dapat ditekan dapat menurunkan

jumlah triptofan yang masuk ke dalam sawar darah otak sehingga pembentukan

serotonin menurun. Hal ini dapat menghambat proses terjadinya kelelahan

sentral.

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

B. Kerangka Pemikiran

Olahraga

Stres Oksidatif Antioksidan

Kemampuan Metabolisme oksidatif

Glikogenolisis Otot

Glikogen Otot

AARC Plasma

Triptofan Plasma

Kelelahan Sentral

Triptofan di Otak

Serotonin di Otak

Inhibisi Sistem Retikuler

Status Gizi

Faktor Psikis Lingkungan

Status Kesehatan

Kerja Fisik Berat

Usia

Keterangan: Memacu : Menghambat : Variabel Perancu :

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

C. Hipotesis

Ada pengaruh antioksidan vitamin kombinasi terhadap kelelahan pada

mahasiswa pendidikan olahraga Universitas Sebelas Maret.

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental analitik dengan pretest postest

group design. Penelitian eksperimental analitik adalah penelitian yang

dilakukan untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikat dengan intervensi (perlakuan) terhadap variabel bebas (Subana and

Sudrajat, 2001).

Oleh karena penelitian ini menggunakan pretest postest group

design, maka pengamatan terhadap sampel perlakuan dilakukan dua kali.

Analisis pada penelitian pretest postest group design bermaksud untuk

melihat adanya perbedaan antara variabel terikat sebelum dan sesudah

perlakuan (Subana and Sudrajat, 2001).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di laksanakan kampus FKIP UNS Manahan .

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tanggal 22 Juni 2011.

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

C. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah mahasiswa FKIP UNS yang memenuhi ktiteria

inklusi sebagai berikut:

1. Subyek penelitian adalah mahasiswa yang melakukan latihan olahraga

minimal seminggu 2 kali dan bersedia menjadi subyek penelitian

2. Subyek penelitian berusia antara 20-25tahun

3. Subyek penelitian memiliki status gizi baik

Adapun kriteria eksklusi adalah:

1. Subyek penelitian mempunyai riwayat penyakit metabolisme(DM,

sindrom metabolik, hipertiroid, hipotiroid)

2. Subyek penelitian melakukan aktivitas fisik berat lain selain olahraga

3. Subyek penelitian sedang menderita sakit(melalui anamnesis)

4. Subyek penelitian merokok

D. Teknik Sampling

Subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi diambil secara

simple random sampling sejumlah 20 untuk masing-masing kelompok.

Jumlah sampel ditentukan dari rumus Gobierno.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas : Antioksidan vitamin kombinasi

2. Variabel Terikat : Kelelahan

3. Variabel Luar :

a. Terkendali

1) Kesehatan

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2) Kerja fisik berat

3) Status merokok

b. Tidak terkendali

1) Faktor psikis

2) Lingkungan

F. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas : Antioksidan Vitamin Kombinasi

Antioksidan yang dimaksud disini adalah antioksidan gabungan

dari vitamin C 200 mg, vitamin E 50 mg, vitamin A 30 mg, Zn 15 mg,

Se 25 mcg. Antioksidan ini diberikan dalam bentuk suplemen dan

diberikan dengan dosis dua kali sehari selama tiga hari.

Skala Pengukuran: Nominal

2. Variabel Terikat : Kelelahan

Kelelahan sentral adalah suatu perasaan lelah secara menyeluruh

yang timbul setelah aktivitas olahraga, ditandai dengan penurunan

kemampuan beraktivitas, penurunan motivasi, dan gambaran penurunan

keadaan fisik. Hal ini diukur dengan menggunakan alat reaction timer

tipe L. 77 LAKASSIDAYA.

Skala Pengukuran: Numerik

G. Instrumentasi Penelitian

Penelitian ini menggunakan suplemen vitamin yang terdiri dari

vitamin A, C, dan E dalam bentuk tablet yang diminum satu kali sehari.

Untuk menilai kelelahan secara obyektif dilakukan terhadap pengukuran

kecepatan waktu reaksi rangsang cahaya. Pengukuran kelelahan

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

menggunakan metode uji psikomotor (psikomotor test) dengan

menggunakan reaction timer tipe L. 77 LAKASSIDAYA. Pengukuran

yang dilakukan terhadap waktu reaksi pemberian rangsangan cahaya

sampai kepada suatu kesadaran atau sampai sampel menekan tombol

subjek. Adapun langkah-langkah pengukuran adalah:

(1) Alat dihubungkan dengan sumber tenaga (listrik/ batere)

(2) Alat dihidupkan dengan menekan tombol on atau off pada on (hidup)

(3) Reset angka penampilan sehingga menunjukkan angka “0.000” dengan

menekan tombol “nol”

(4) Dipilih rangsang cahaya dengan menekan tombol “cahaya”

(5) Subjek yang akan diperiksa diminta menekan tombol subjek dan

diminta secepatnya menekan tombol setelah melihat cahaya dari sumber

rangsang (lampu)

(6) Untuk memberikan rangsang, pemeriksa menekan tombol pemeriksa

(7) Setelah diberi rangsang subjek menekan tombol maka pada layar kecil

akan menunjukkan angka waktu reaksi dengan satuan “milidetik”

(8) Pemeriksaan diulangi 5 kali

(9) Catat keseluruhan hasil pada formulir

Standar pengukuran kelelahan yaitu

1. Normal : 150,0 – 240,0 mili detik

2. Kelelahan Ringan : 240,0 - 410,0 mili detik

3. Kelelahan Sedang : 410,0– 580,0 mili detik

4. Kelelahan Berat : >580,0 mili detik

(Tim Hiperkes, 2004)

.

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

H. Alur Penelitian

Setelah 3 hari

Olahraga

Simple randomize sampling

Sampel (P)

n = 20

Olahraga

Ukur tingkat kelelahan(Post Test)

m2

Ukur tingkat kelelahan

Antioksidan 2x1 sehari

Analisis Post Test dengan Mann-Whitney

test

Populasi

Sampel (K)

n = 20

Ukur tingkat kelelahan(Post Test)

m1

Ukur tingkat kelelahan

Keterangan: K: Kontrol P: Perlakuan

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

I. Teknik dan Analisis Data

Data yang diambil adalah data primer dari pengumpulan data yang

telah dilakukan. Dilakukan uji normalitas distribusi skor kelelahan dengan

menggunakan Shapiro-Wilk test. Analisis data menggunakan uji t

independent test dan uji non parametrik Mann- Whitney test, keduanya

diolah dengan menggunakan software SPSS 17.

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Lingkungan

Penelitian dilakukan Stadion Manahan Surakarta, pada bulan Juni hingga

Juli 2011.

Tabel 4.1 Suhu lingkungan

Variabel Kontrol Perlakuan P value

Suhu 39,31 ± 0,116a 0C 39,30 ± 0,100a 0C 0,879

Keterangan: Huruf yang sama pada dalam satu baris menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan uji t-independent (α =0.05).

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui rata-rata suhu lingkungan pada

saat penggambilan data kelompok kontrol adalah 39,31 ± 0,116 0C sedangkan

untuk kelompok perlakuan adalah39,30 ± 0,100 0C. Dari hasil uji statistik

dengan uji t-independent tidak terdapat perbedaan yang signifikan( p>0,05)

untuk suhu lingkungan pada kelompok kontrol dan perlakuan.

B. Karakteristik Sampel

Sampel penelitian berjumlah 40 responden yang terdiri dari 20 responden

dari kelompok kontrol dan 20 responden dari kelompok perlakuan.

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tabel 4.2 Karakteristik sampel berdasarkan IMT

Variabel Kontrol Perlakuan P value

IMT 23,1 ± 1,14a 22,7 ± 1,34a 0,320

Keterangan: Huruf yang sama pada dalam satu baris menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan uji t-independent (α =0.05).

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui karakteristik sampel berdasarkan

Index Massa Tubuh (IMT) rata-rata kelompok kontrol adalah 23,1 ± 1,14

sedangkan untuk kelompok perlakuan adalah 22,7 ± 1,34. Dari hasil uji statistik

dengan uji t-independent tidak terdapat perbedaan yang signifikan( p>0,05) untuk

IMT antara kedua kelompok.

Tabel 4.3 Karakteristik sampel berdasarkan Usia

Variabel Kontrol Perlakuan P value

Usia 21,7 ± 0,92a 21,5 ± 0,60a 0,547

Keterangan: Huruf yang sama dalam satu baris tidak ada perbedaan yang signifikan dengan uji t-independet test (α =0.05).

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui karakteristik sampel berdasarkan

Usia rata-rata kelompok kontrol adalah 21,7 ± 0,92 sedangkan untuk kelompok

perlakuan adalah 21,5 ± 0,60. Dari hasil uji statistik dengan uji t-independent

tidak terdapat perbedaan yang signifikan( p>0,05) untuk usia antara kedua

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kelompok.

Tabel 4.4 Karakteristik sampel berdasarkan Tekanan Darah

Variabel Kontrol Perlakuan P value

Sistol 124,5 ± 7,591a 120 ± 7,940a 0,075

Diastol 81,5 ± 3,664a 79,0 ± 6,407a 0,163

Keterangan: Huruf yang sama dalam satu baris menyatakan tidak perbedaan signifikan dengan uji t-independent test (α =0.05).

Tabel 4.3 menunjukkan karakteristik sampel penelitian berdasarkan hasil

pemeriksaan tekanan darah sampel kelompok kontrol dan perlakuan. Dari tabel di

atas didapatkan tekanan darah sistol rata-rata pada kelompok kontrol adalah124,5

± 7,591 mHg sedangkan pada kelompok perlakuan sebesar 120 ± 7,940 mmHg.

Untuk tekanan darah diastol rat-rata untuk kelompok kontrol sebesar 81,5 ± 3,664

mmHg sedangkan kelompok perlakuan sebesar 79,0 ± 6,407mmHg. Dari hasil uji

statistik dengan uji t-independent tidak terdapat perbedaan yang signifikan(

p>0,05) untuk tekanan darah antara kedua kelompok.

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

C.. Tingkat Kelelahan

Data penelitian yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan uji

t-independent dan uji Mann-Whitney dengan program SPSS 17.00.

Tabel 4.5 Hasil Uji t independen

Variabel Kontrol Perlakuan P value

Pretest 292,75 ± 12,44a 295,10 ± 12,96b 0,562

Sumber : Data primer, 2011. Keterangan: Huruf yang berbeda dalam satu baris menyatakan perbedaan yang tidak signifikan dengan uji t-independent (α =0.05.

Uji t independent test ini digunakan karena kedua kelompok tidak

berhubungan satu sama lain. Adapun syarat uji t-independent adalah data berskala

numerik, terdistribusi secara normal, dan variansi kedua kelompok sama. Dari

tabel di atas didapatkan rata-rata skor kelelahan pada kelompok kontrol adalah

292,75 ± 12,44 sedangkan pada kelompok perlakuan sebesar 295,10 ± 12,96. Dari

hasil uji statistik dengan uji t-independent tidak terdapat perbedaan yang

signifikan( p>0,05) antara kedua kelompok.

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tabel 4.6 Hasil Uji Mann-Whitney

Variabel Kontrol Perlakuan Pvalue

Post test 234,40 ± 11,851a 165,5 ± 12,563b 0,000

Sumber : Data primer, 2011. Keterangan: Huruf yang berbeda dalam satu baris menyatakan perbedaan signifikan dengan uji Mann-Whitney (α =0.05).

Uji Mann-Whitney digunakan karena uji parametrik tidak dapat

dilakukan karena data tidak terdistribusi normal. Dari tabel di atas

didapatkan rata-rata skor kelelahan pada kelompok kontrol adalah 234,4 ±

11,851 sedangkan pada kelompok perlakuan sebesar 165,5 ± 12,563. Dari

hasil uji statistik dengan uji Mann-Whitney terdapat perbedaan yang

signifikan(p<0,05) antara kedua kelompok.

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh antioksidan

vitamin kombinasi terhadap proses pemuliahan kelelahan. Dari 40 sampel pria

yang diambil dengan cara simple randomize sampling, sampel dikelompokan

menjadi kelompok kontrol dan perlakuan, masing-masing terdiri dari 20 sampel.

Jumlah sampel didapatkan dengan menggunakan rumus Gobierno dalam

software win episcope 2.0. Metode penelitian yang digunakan adalah

ekperimental dengan pretest postest group design. Varieabel perancu dikendalikan

dengan dua cara, pertama dengan menggunakan sistem penggambilan sampel

secara simple randomize sampling dan penerapan kriteria inklusi dan eksklusi

sehingga sampel bersifat homogen.

Analisis data dengan menggunakan uji Mann-Whitney pada tabel 4.5

menunjukkan adanya perbedaan signifikan skor kelelahan pada kelompok

perlakuan yang diberikan antioksidan vitamin kombinasi (vitamin C 200 mg,

vitamin E 50 mg, vitamin A 30 mg, Zn 15 mg, Se 25 mcg) dua kali sehari selama

tiga hari dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan apa-apa. Hasil analisis ini

menunjukan bahwa penelitian ini sesuai dengan hipotesis, yaitu terdapat pengaruh

pemberian antioksidan vitamin kombinasi terhadap skor kelelahan.

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa kelelahan dipengaruhi oleh banyak

faktor seperti faktor usia, lingkungan, kerja fisik berat, psikis, status gizi, dan

status kesehatan. Pada penelitian kali ini, peneliti berusaha dikendalikan

penggaruh variabel luar yang dapat mempengaruhi kelelahan. Seperti terlihat pada

tabel 4.1 faktor status gizi antara kelompok kontrol dan perlakuan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan, begitu juga pada tabel 4.2 tidak didapatkan perbedaan

yang signifikan untuk faktor usia. Pada penelitian ini faktor kesehatan juga

diperhatikan, peneliti memilih sampel yang sehat. Hal ini di dapatkan melalui

anamnesis riwayat kesehatan. Sedangkan untuk faktor kerja fisik berat

dikendalikan dengan menanyakan pekerjaaan fisik berat yang dilakukan selain

berolahraga. Namun faktor psikis pada penelitian ini sulit untuk dikendalikan

karena peninjauan status gizi terlalu banyak dari berbagai aspek. Faktor lain yang

dapat berpengaruh terhadap kelelahan adalah merokok yang dapat meningkatkan

senyawa radikal bebas dalam tubuh, dalam penelitian ini dikendalikan melalui

pemilihan sanpel yang tidak merokok.

Pada penelitian sebelumnya oleh Jeff et al. (2001), penelitian ini

merupakan penelitian yang bertujuan mengetahui efek pemberian L-Carnitine

terhadap proses pemulihan setelah aktivitas fisik berat. Disana didapatkan bahwa

peningkatan jumlah radikal bebas di dalam intrasel menggangu proses transpot

elektron yang mempengaruhi pembentukan kembali ATP di dalam sel otot.

Pemberian antioksidan vitamin setelah melakukan olahraga yang

berlangsung lama dan berat dapat mempercepat proses recovery. Proses

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

pemulihan setelah olahraga difokuskan untuk mengembalikan jumlah ATP di

dalam sel otot dan cadangan glikogen otot. Ketika proses ini terganggu karena

adanya stres oksidatif setelah olahraga maka asam amino dalam plasma terus

digunakan. Hal ini mengakibatkan kelelahan sentral terus terjadi sampai sistem

metabolisme oksidatif kembali normal (Hellsten, 1993; Guyton and Hall, 2008).

Teori yang mendasari waktu yang tepat untuk memberikan antioksidan

vitamin kombinasi berdasarkan pada penelitian yang dilakukan Kiyatno tahun

2007 yang bertujuan untuk mengetahui waktu pemberian antioksidan vitamin

paling efektif untuk mengguranggi kerusakan otot, telah membuktikan bahwa

pemberian antioksidan vitamin setelah melakukan aktivitas fisik lebih efektif

dibandingkan pemberia sebelum aktivitas fisik. Hal ini lah yang juga mendasari

penelitian ini ,pemberian antioksidan vitamin kombinasi dilakukan setelah

aktivitas olahraga.

Menurut Kiyatno (2009), pemberian antioksidan vitamin kombinasi

setelah aktivitas fisik menurunkan kerusakan otot akibat stress oksidatif.

Peningkatan radikal bebas setelah melakukan aktivitas berolahraga terjadi selama

24 jam setelah melakukan kegiatan olahraga dan mencapai puncaknya pada 48-72

jam berikutnya.

Jika hal ini tidak teratasi maka akan terjadi kerusakan sel otot lebih lanjut

dan menyebabkan nyeri otot. Hal ini akan memperlama proses recovery. Hal ini

yang mendasari penulis memanfaatkan waktu terbaik memberikan antioksidan

vitamin kombinasi berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Kiyatono (2009),

yang menyimpulkan waktu terbaik pemberian antioksida vitamin adalah sesudah

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

melakukan aktivitas olahraga. Hal ini bertujuan menekan terjadinya stres oksidatif

akibat peningkatan radikal bebas 48-72 jam setelah olahraga.

Dari hasil analisis data yang dilakukan dapat dilihat perbedaan yang

signifikan antara kelompok kontrol dan perlakuan. Kelompok perlakuan yang

mengkonsumsi antioksidan vitamin kombinasi dua kali sehari selama tiga hari

memiliki skor kelelahan lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Hal ini

menunjukkan bahwa ada pengaruh antioksidan vitamin kombinasi terhadap

kelelahan. Antioksidan vitamin kombinasi mempercepat proses pemulihan

kelelahan.

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN VITAMIN KOMBINASI …/Pengaruh...Diperoleh 40 data dan dianalisis dengan menggunakan (1) Uji normalitas data Shapiro-Wilk test (2) Uji Mann-Whitney melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Ada pengaruh pemberian antioksidan vitamin kombinasi terhadap

proses pemulihan kelelahan. Antioksidan vitamin kombinasi mempercepat

proses pemulihan kelelahan.

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih

besar, menggunakan dosis antioksidan kombinasi yang bervariasi untuk

menunjukkan tingkat efektifitas, termasuk juga dilakukannya analisis

tarhadap variabel-variabel perancu lain selain yang disebutkan di atas,

dengan harapan semakin memperkuat simpulan dan semakin memperkecil

bias.

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat menjadi dasar pengetahauan bagi masyarakat untuk

menggunakan antioksidan vitamin kombinasi A, C E, Zn dan selenium

untuk membantu memprcepat proses pemulihan kelelahan dan

meningkatkan produktivitas kerja.