Upload
vuongminh
View
243
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PROSEDUR KREDIT
TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN KREDIT DENGAN
REFERENCE GROUP SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA
BADAN KREDIT DESA (BKD) GOMBONG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
FAJAR KARTIKA SARI
12812141017
PROGAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
ii
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PROSEDUR KREDIT
TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN KREDIT DENGAN
REFERENCE GROUP SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA
BADAN KREDIT DESA (BKD) GOMBONG
SKRIPSI
Oleh:
FAJAR KARTIKA SARI
12812141017
Telah disetujui dan disahkan
Pada tanggal: 30 Maret 2016
Untuk dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
Disetujui
Dosen Pembimbing,
Mimin Nur Aisyah, M.Sc. Ak.
NIP. 19820514 200501 2 001
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul:
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PROSEDUR KREDIT
TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN KREDIT DENGAN
REFERENCE GROUP SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA
BADAN KREDIT DESA (BKD) GOMBONG
Yang disusun oleh:
FAJAR KARTIKA SARI
12812141017
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 6 April 2016 dan
dinyatakan lulus.
DEWAN PENGUJI
Nama Lengkap Kedudukan Tanda Tangan Tanggal
Isroah, M.Si. Ketua Penguji ...................... ...........
Mimin Nur Aisyah, M.Sc., Ak. Sekretaris Penguji …………….. ……...
Rr. Indah M, M.Si., Ak., CA. Penguji Utama …………….. ……...
Yogyakarta, April 2016
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
Dekan,
Dr. Sugiharsono, M.Si.
NIP. 19550328 198303 1 002
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Fajar Kartika Sari
NIM : 12812141017
Program Studi : Akutansi S1
Fakultas : Fakultas Ekonomi
Judul Skripsi : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PROSEDUR
KREDIT TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN
KREDIT DENGAN REFERENCE GROUP SEBAGAI
VARIABEL MODERATING PADA BADAN KREDIT DESA
(BKD) GOMBONG
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Yogyakarta, 30 Maret 2016
Yang menyatakan,
Fajar Kartika Sari
NIM 12812141017
v
MOTTO
“If you can dream it, you can do it”
(Walt Disney)
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:
Ibunda Arief Wahyuningsih dan Ayahanda Budi Sukamto
Fauzan Rienaldi, Fienda Aryatri dan Raihan Nur Faiz
vi
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PROSEDUR KREDIT
TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN KREDIT DENGAN
REFERENCE GROUP SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA
BADAN KREDIT DESA (BKD) GOMBONG
Oleh:
Fajar Kartika Sari
12812141017
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh Kualitas
Pelayanan terhadap Keputusan Pengambilan Kredit pada BKD Gombong; (2)
Pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan Kredit pada BKD
Gombong; (3) Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit pada BKD Gombong dengan Reference Group sebagai variabel
moderating pada BKD Gombong; (4) Pengaruh Prosedur Kredit terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit pada BKD Gombong dengan Reference Group
sebagai variabel moderating pada BKD Gombong.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
survei menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan
metode judgement sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh nasabah yang
mengambil kredit pada BKD Gombong yang berjumlah 820 nasabah dan sampel
sebanyak 150 nasabah. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan
Regresi Linier Sederhana dan Moderated Regression Analysis (MRA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kualitas Pelayanan berpengaruh
positif terhadap Keputusan Pengambilan Kredit pada BKD Gombong dengan nilai
koefisien regresi sebesar 0,174 dan F hitung > F tabel (10,742 > 3,90); (2)
Prosedur Kredit berpengaruh positif terhadap Keputusan Pengambilan Kredit pada
BKD Gombong dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,215 dan F hitung > F
tabel (6,836 > 3,90); (3) Reference Group tidak memperkuat pengaruh Kualitas
Pelayanan terhadap Keputusan Pengambilan Kredit dengan nilai 1 = 0,479 dan
signifikansi 0,027, 2 = 0,581 dan signifikansi 0,163, serta 3 = -0,016 dan
signifikansi 0,135; (4) Reference Group tidak memperkuat pengaruh Prosedur
Kredit terhadap Keputusan Pengambilan Kredit dengan nilai 1 = 0,860 dan
signifikansi 0,005, 2 = 0,777 dan signifikansi 0,037, serta 3 = -0,033 dan
signifikansi 0,026.
Kata Kunci: Keputusan Pengambilan Kredit, Kualitas Kredit, Prosedur Kredit,
Reference Group.
vii
THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY AND CREDIT PROCEDURES
ON CREDIT DECISION WITH REFERENCE GROUP AS MODERATING
VARIABLE IN BKD GOMBONG
By:
Fajar Kartika Sari
12812141017
ABSTRACT
The purpose of this research is to investigate (1) The effect of Service
Quality on Credit Decision in BKD Gombong; (2) The effect of Credit Procedures
on Credit Decision in BKD Gombong; (3) The effect of Service Quality on Credit
Decision with Reference Group as moderating variable in BKD Gombong; (4)
The effect of Credit Procedures on Credit Decision with Reference Group as
moderating variable in BKD Gombong.
This study was conducted through a survey by using judgement sampling
method. The population of the research is all customers who took credit in BKD
Gombong totalled 820 customers and the sample was 150 customers. Simple
Linear Regression and Moderated Regression Analysis (MRA) were used to
analyze the data.
The results of this research showed that (1) Service Quality positively
affects Credit Decisions in BKD Gombong with coefficient value of 0,174 and F
count > F table (10,742 > 3,90); (2) Credit Procedures positively affects Credit
Decisions in BKD Gombong with coefficient value of 0,215 and F count > F table
(6,836 > 3,90); (3) Reference Group is not able to strengthen the effect of Service
Quality on Credit Decisions in BKD Gombong with 1 = 0,479 and significance
value of 0,027, 2 = 0,581 and significance value of 0,163, and 3 = -0,016 and
significance value of 0,135; (4) Reference Group is not able to strengthen the
effect of Credit Procedures on Credit Decisions in BKD Gombong with 1 =
0,860 and significance value of 0,005, 2 = 0,777 and significance value of 0,037,
and 3 = -0,033 and significance value of 0,026.
Keywords: Credit Decisions, Service Quality, Credit Procedures, Reference
Group.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
Skripsi dengan lancar. Tugas Akhir Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan Kredit dengan
Reference Group sebagai Variabel Moderating pada Badan Kredit Desa
Gombong” dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan pada Program
Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Penyelesaian Tugas Akhir Skripsi ini
dapat berjalan dengan lancar berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta.
2. Dr. Sugiharsono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
3. Abdullah Taman, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi.
4. Mahendra Adhi Nugroho, M.Sc., Ketua Program Studi Akuntansi.
5. Mimin Nur Aisyah, M.Sc., Ak., Dosen pembimbing akademik sekaligus
dosen pembimbing skripsi, terimakasih telah menjadi ibunda terbaik selama
masa perkuliahan yang telah memberikan ilmu, saran serta masukan bagi
penulis.
ix
6. Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak., CA., Dosen narasumber yang telah
memberikan koreksi dan pendapatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir Skripsi ini.
7. Mbah Mami, Teti, Om Sony dan segenap keluarga yang telah memberikan
dukungan yang luar biasa.
8. Irma dan Caca, terimakasih telah menjadi sahabat dan penyemangat terbaik
selama ini.
9. Putra, Nurul, Retno, Arsyad dan Izhal, terimakasih telah menjadi sahabat
seperjuangan selama masa perkuliahan.
10. Ratni, Indra, Intan, Dita, Indah, Yola dan Irma, terimakasih telah menjadi
adik-adik terbaik selama di Jogja.
11. Khoiron, Ikhsan, Niken dan Dani, terimakasih atas dukungannya.
12. Akuntansi A 2012, terimakasih telah menjadi teman dalam berbagi suka dan
duka selama masa perkuliahan.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang membantu dalam
penyusunan skripsi.
Semoga semua amal baik mereka dicatat sebagai amalan yang terbaik oleh
Tuhan Yang Maha Esa.
Yogyakarta, 30 Maret 2016
Penulis,
Fajar Kartika Sari
x
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 9
xi
Halaman
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 10
BAB II. KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 11
A. Kajian Teori .................................................................................................. 11
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 34
C. Kerangka Berfikir ......................................................................................... 36
D. Paradigma Penelitian .................................................................................... 39
E. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 40
BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................... 41
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 41
B. Jenis Penelitian ............................................................................................. 41
C. Variabel Penelitian ....................................................................................... 42
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 43
E. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 44
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 46
G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 47
H. Uji Coba Instrumen ...................................................................................... 49
I. Metode Analisis Data ................................................................................... 53
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 59
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................................. 59
xii
Halaman
B. Data Umum Responden ................................................................................ 61
C. Statistik Deskriptif ........................................................................................ 64
D. Hasil Analisis Data ....................................................................................... 71
E. Uji Hipotesis ................................................................................................. 75
F. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 84
G. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 91
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 92
A. Kesimpulan ................................................................................................... 92
B. Saran ............................................................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 97
LAMPIRAN I ...................................................................................................... 100
LAMPIRAN II ..................................................................................................... 115
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ......................................................................... 48
2. Skor Skala Likert ............................................................................................. 49
3. Hasil Pengujian Uji Validitas Butir-butir Pertanyaan ..................................... 50
4. Interpretasi Nilai r ........................................................................................... 52
5. Uji Reliabilitas Variabel ................................................................................. 52
6. Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin .................... 62
7. Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Usia ................................... 62
8. Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan ........................... 63
9. Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan per bulan ........ 64
10. Hasil Statistik Deskriptif ................................................................................. 65
11. Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pengambilan Kredit ...................... 65
12. Kategori Kecenderungan Data Variabel Keputusan Pengambilan Kredit ...... 66
13. Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pelayanan ......................................... 67
14. Kategori Kecenderungan Data Variabel Kualitas Pelayanan ......................... 67
15. Distribusi Frekuensi Variabel Prosedur Kredit ............................................... 69
16. Kategori Kecenderungan Data Variabel Prosedur Kredit ............................... 69
17. Distribusi Frekuensi Variabel Reference Group ............................................. 70
18. Kategori Kecenderungan Data Variabel Reference Group ............................. 70
xiv
Tabel Halaman
19. Hasil Uji Normalitas ....................................................................................... 72
20. Hasil Uji Linieritas .......................................................................................... 73
21. Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................................... 74
22. Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................................. 74
23. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pengambilan Kredit ........ 75
24. Pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan Kredit ............. 77
25. Pengaruh Interaksi antara Kualitas Pelayanan dan Reference Group
terhadapKeputusan Pengambilan Kredit ......................................................... 79
26. Pengaruh Interaksi antara Prosedur Kredit dan Reference Group terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit ...................................................................... 82
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Pie Chart Kecenderungan Data Variabel Keputusan Kredit .......................... 66
2. Pie Chart Kecenderungan Data Variabel Kualitas Pelayanan ........................ 68
3. Pie Chart Kecenderungan Data Variabel Prosedur Kredit ............................. 69
4. Pie Chart Kecenderungan Data Variabel Reference Group ........................... 71
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kuesioner Uji Instrumen ............................................................................... 102
2. Rekap Data Uji Instrumen ............................................................................ 107
3. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Y ............................................................. 111
4. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas ............................................................ 112
5. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas ............................................................ 114
6. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Z .............................................................. 115
7. Kuesioner Penelitian ..................................................................................... 117
8. Rekap Data Penelitian ................................................................................... 122
9. Tabel Data Responden .................................................................................. 138
10. Hitungan Tabel Distribusi Frekuensi ............................................................ 142
11. Deskriptif Statistika ...................................................................................... 148
12. Hasil Uji Normalitas ..................................................................................... 149
13. Hasil Uji Linieritas ........................................................................................ 150
14. Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 153
15. Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................................ 155
16. Hasil Uji Hipotesis 1 ..................................................................................... 156
17. Hasil Uji Hipotesis 2 ..................................................................................... 157
18. Hasil Uji Hipotesis 3 ..................................................................................... 158
xvii
Lampiran Halaman
19. Hasil Uji Hipotesis 4 ..................................................................................... 160
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini sedang terpuruk yaitu
dengan ditandainya nilai rupiah yang semakin melemah terhadap Dollar
Amerika, harus dihadapkan dengan diberlakukannya MEA pada akhir tahun
2015. Hal ini mendorong berbagai kalangan untuk ikut berpartisipasi
memajukan perekonomian Indonesia dalam persaingan pasar bebas tersebut.
Langkah-langkah strategis yang dilakukan yaitu diantaranya dengan
mendorong sektor-sektor usaha dalam negeri supaya meningkatkan
perlindungan terhadap konsumen, memperbaiki kualitas produk, serta
memberikan bantuan modal bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM). Lembaga keuangan merupakan salah satu pihak yang berpartisipasi
dalam mendorong pemberdayaan masyarakat yaitu sebagai sumber pendanaan
kegiatan usaha, khususnya masyarakat berpenghasil menengah kebawah dan
UMKM.
Terdapat beberapa lembaga keuangan yang tumbuh dan berkembang
untuk membantu kegiatan usaha masyarakat menengah ke bawah dan UMKM
baik dari lembaga keuangan formal (bank) maupun lembaga keuangan non-
bank. Namun selama ini UMKM terkendala akses pendanaan ke lembaga
keuangan formal, hal tersebut dikarenakan kurangnya aksesibilitas usaha
mikro dan kecil kepada lembaga keuangan formal terutama informasi dan
persyaratan kredit, tidak adanya agunan kredit, kurangnya kemampuan
manajemen keuangan, rendahnya kualitas sumberdaya manusia, dan
2
terbatasnya kompetensi kewirausahaan dan permodalan (Bank Indonesia,
2005), oleh karena itu kini telah tumbuh dan berkembang banyak lembaga
keuangan non-bank yang melakukan kegiatan usaha jasa pengembangan usaha
dan pemberdayaan masyarakat, baik yang didirikan pemerintah atau
masyarakat sebagai salah satu sumber pendanaan bagi masyarakat menengah
dan usaha mikro. Lembaga-lembaga tersebut dikenal dengan sebutan lembaga
keuangan mikro (LKM) yang diantaranya yaitu Bank Desa, Lumbung Desa,
Bank Pasar, Bank Pegawai, Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit
Kecamatan (BKK) dan lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan
itu.
Lembaga keuangan mikro merupakan lembaga keuangan khusus yang
didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan
masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro
kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian
jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari
keuntungan. Jasa yang diberikan LKM dengan memberikan pinjaman kepada
para pelaku usaha yang merupakan nasabah dari LKM, disebut dengan istilah
kredit. Selain menyediakan kredit untuk para pelaku usaha, LKM juga
menyediakan kredit untuk masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dana
konsumtifnya. Kegiatan pendanaan berupa kredit yang dilakukan oleh pihak
LKM inilah yang menjadi permasalahan dalam penelitian diantara kegiatan
jasa lainnya.
Banyaknya masyarakat yang memutuskan mengambil kredit pada
suatu LKM akan memberikan keuntungan terhadap LKM, yaitu dari suku
3
bunga pengambilan kredit yang merupakan salah satu sumber pemasukan
LKM. Menurut Griffin (2002) keputusan pengambilan kredit yang dilakukan
oleh seorang nasabah merupakan suatu tindakan memilih satu alternatif dari
serangkaian alternatif yang ada. Keputusan ini penting dilakukan sebelum
nasabah mengambil kredit pada lembaga keuangan supaya tidak terjadi
hambatan pada saat pengambilan kredit dan memperoleh apa yang diharapkan.
Keputusan kredit yang dilakukan nasabah didorong oleh beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal meliputi faktor pribadi dan faktor psikologis, faktor pribadi
meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan keadaan ekonomi,
kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai, sedangkan faktor
psikologis meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori. Faktor
eksternal meliputi faktor sosial, faktor kebudayaan dan faktor dari perusahaan,
faktor sosial meliputi kelompok referensi, keluarga, peranan dan status, faktor
kebudayaan meliputi kebudayaan, sub-budaya dan kelas sosial, sedangkan
faktor dari dalam perusahaan meliputi kualitas pelayanan dan prosedur kredit.
Faktor-faktor dalam keputusan pengambilan kredit yang berbeda pada
setiap lembaga keuangan ini yang membuat penulis tertarik untuk melakukan
penelitian pada salah satu LKM di Kabupaten Kebumen, yaitu Badan Kredit
Desa (BKD) Gombong. Berdasarkan dasar hukumnya BKD merupakan
perusahaan milik desa yang beroperasi di wilayah desa yang diurus sebagai
perusahaan tersendiri dan terpisah dari kekayaan desa dan tidak boleh untuk
memenuhi kebutuhan desa dengan kedudukan sebagai BUMDes. Fungsi dari
BKD sendiri bagi nasabah yaitu untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja bagi
4
usaha kecil, meningkatkan taraf hidup dan membiasakan gemar menabung.
Namun sejauh ini, BKD Gombong belum dapat mengenai sasaran nasabah
yang dituju yaitu untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja bagi usaha kecil.
Hal ini dapat dilihat dari kegiatan usaha Masyarakat Gombong yang kurang
produktif dan cenderung lebih konsumtif. Ketidaktepatan sasaran tersebut
dikarenakan BKD Gombong belum memiliki kebijakan tentang penggolongan
kredit yang diambil nasabah dan kurangnya pengawasan terhadap nasabah
yang melakukan pinjaman untuk mendirikan usaha.
BKD yang beroperasi di wilayah desa bergerak pada sektor kredit
mikro sehingga memiliki maksimum pinjaman yang relatif kecil dengan
segmentasi pasarnya yaitu masyarakat menengah ke bawah. Selain itu, BKD
juga memiliki suku bunga pinjaman yang relatif lebih besar, oleh karena itu
keberadaan BKD semakin terdesak dengan keberadaan bank umum yang
memiliki modal lebih besar dengan maksimum pinjaman yang lebih besar dan
suku bunga pinjaman yang lebih kecil.
Alternatif yang diberikan oleh setiap lembaga keuangan memberikan
pilihan kepada masyarakat dalam memilih produk sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan. Kemampuan bisnis lembaga keuangan dalam menyediakan
produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat
inilah yang menjadi tolak ukur masyarakat mengambil keputusan untuk kredit
pada suatu lembaga keuangan. Hal tersebut yang menjadikan lembaga
keuangan belomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang baik dan
prosedur yang tidak rumit.
5
Sebagai perusahaan jasa, lembaga keuangan harus berorientasi pada
kualitas pelayanan yang diberikan. Pelayanan yang diberikan harus mampu
menciptakan kepuasan bagi para pelanggan baik dari pelayanan pegawai
maupun fasilitas yang diberikan. Adapun manfaat dari kepuasan pelanggan
tersebut adalah meningkatkan hubungan yang harmonis antara perusahaan
dengan pelanggan, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang, dapat
mendorong terciptanya loyalitas pelanggan dan memungkinkan terciptanya
rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan,
sehingga semakin banyak orang membeli dan menggunakan produk
perusahaan (Fandy Tjiptono, 2004: 24).
Pada BKD Gombong kualitas pelayanan pada ke-72 cabangnya
memiliki pelayanan yang berbeda walaupun terdapat standar yang mengatur
proses pelayanan tersebut. Hal ini dikarenakan setiap pegawai memiliki model
pelayanan sesuai dengan karakteristik pegawai tersebut. Fasilitas tempat yang
disediakan BKD Gombong untuk melakukan transaksi juga kurang memadai
sehingga kurang memberikan kenyamanan untuk nasabah. Selain pelayanan
yang diberikan pegawai dan fasilitas tempat, kelemahan pelayanan BKD
lainnya yaitu tidak memberikan pelayanan setiap hari dan terbatas pada satu
desa.
Kebutuhan masyarakat akan dana yang aman, cepat dan mudah
membuat masyarakat memilih pinjaman ke lembaga keuangan yang memiliki
proses atau prosedur yang tidak rumit. Prosedur yang tidak rumit ini akan
menjadi pertimbangan untuk nasabah dalam keputusan pengambilan kredit
pada lembaga keuangan yang bersangkutan. Pada BKD Gombong prosedur
6
yang ditawarkan termasuk dalam kategori yang tidak rumit yaitu syarat-syarat
pengajuan kredit tidak sulit dan cepat dalam proses pengajuan kredit, hal
inilah yang menjadi kelebihan pada BKD Gombong dibandingkan dengan
lembaga keuangan lainnya. Meski demikian, Kecamatan Gombong yang
mayoritas merupakan masyarakat pedesaan dengan tingkat pendidikan relatif
rendah, menyebabkan sebagian masyarakat kurang mampu memahami
prosedur-prosedur kredit yang ditawarkan.
Keputusan kredit yang diambil oleh nasabah tidak hanya dilihat dari
faktor dalam perusahaan itu sendiri yaitu kualitas pelayanan dan prosedur
kredit, namun dapat dipengaruhi oleh faktor di luar perusahaan. Salah satu
faktor yang mempengaruhi yaitu dari sebuah lingkungan sosial nasabah yang
saling berhubungan, berinteraksi, dan membentuk kelompok untuk saling
berbagi kebutuhan atau tujuan bersama (Febrian, 2013). Secara tidak langsung
adanya kelompok dalam lingkungan sosial memberikan pengaruh baik positif
ataupun negatif dan seringkali dijadikan acuan bagi individu. Kelompok yang
memiliki pengaruh baik secara langsung ataupun tidak langsung disebut
dengan kelompok referensi (reference group).
Pada BKD Gombong walaupun memiliki prosedur yang tidak rumit,
namun dari segi kualitas pelayanan masih belum memuaskan. Hal ini dapat
mempengaruhi loyalitas nasabah terhadap BKD Gombong, sehingga apabila
nasabah merasa puas akan memungkinkan terjadinya rekomendasi dari mulut
ke mulut dan sebaliknya apabila nasabah merasa kurang puas akan menutup
kemungkinan terjadinya rekomendasi. Rekomendasi yang dilakukan nasabah
kepada keluarga, rekan kerja, ataupun teman dapat digunakan sebagai
7
informasi dan dasar pertimbangan untuk mengambil kredit pada BKD
Gombong.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka peneliti
melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang telah
dijelaskan dalam mempengaruhi keputusan nasabah untuk mengambil kredit.
Berkaitan dengan hal itu maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Prosedur Kredit terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit dengan Reference Group sebagai Variabel Moderating
pada Badan Kredit Desa (BKD) Gombong”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yang terdapat di BKD Gombong, antara lain :
1. BKD Gombong belum mencapai sasaran nasabah yang seharusnya dituju,
yaitu untuk pemberdayaan masyarakat menengah ke bawah dan kegiatan
usaha mikro kecil menengah. Jasa kredit ini justru banyak digunakan
untuk kepentingan konsumtif masyarakat mampu.
2. BKD Gombong belum memberikan pelayanan yang optimal baik dari
pegawai maupun kualitas pelayanan BKD sendiri, dimana dapat
mengakibatkan kurangnya loyalitas nasabah.
3. Fasilitas tempat yang disediakan BKD Gombong untuk melakukan
transaksi masih kurang memadai
4. Secara keseluruhan prosedur kredit yang diterapkan oleh BKD Gombong
belum dapat dipahami oleh sebagian masyarakat pedesaan
8
5. Dengan modal yang kecil BKD Gombong memiliki maksimum pinjaman
yang relatif kecil, sehingga BKD Gombong semakin terdesak oleh adanya
bank umum yang menawarkan pinjaman besar dengan suku bunga rendah.
6. Suku bunga pinjaman BKD Gombong relatif lebih besar dibandingkan
bank umum. Hal ini menyebabkan persepsi dan rekomendasi yang negatif
tentang BKD Gombong.
7. BKD Gombong belum memiliki kebijakan tentang penggolongan kredit
yang terdapat pada perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya
pengawasan terhadap nasabah yang melakukan pinjaman untuk
mendirikan usaha.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
telah diuraikan, maka terdapat pembatasan masalah mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pengambilan kredit. Terdapat banyak faktor
yang mempengaruhi keputusan pengambilan kredit apabila peneliti melakukan
penelitian terhadap semua faktor. Supaya pembahasan masalah mendapatkan
hasil yang terfokus dan tidak menghasilkan penafsiran yang menyimpang,
maka peneliti membatasi masalah pada dua faktor yang mempengaruhi
keputusan nasabah dalam pengambilan kredit yaitu kualitas pelayanan dan
prosedur kredit dengan reference group sebagai variabel moderating.
9
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah
diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit pada BKD Gombong?
2. Bagaimana pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit pada BKD Gombong?
3. Bagaimana pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit dengan Reference Group sebagai variabel moderasi
pada BKD Gombong?
4. Bagaimana pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit dengan Reference Group sebagai variabel moderasi pada BKD
Gombong?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit pada BKD Gombong.
2. Mengetahui pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit pada BKD Gombong.
3. Mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit dengan Reference Group sebagai variabel moderasi
pada BKD Gombong.
10
4. Mengetahui pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit dengan Reference Group sebagai variabel moderasi pada BKD
Gombong.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Peneliti
Memperluas pengetahuan peneliti dan gambaran praktik sesungguhnya
yang dihadapi lembaga keuangan dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya. Selain itu dapat mengasah kemampuan dan keterampilan
berpikir dalam hal penyelesaian masalah sehingga dapat bermanfaat di
masa depan.
2. Bagi Pihak Lembaga Keuangan
Hasil dari penelitian diharapkan dapat membantu pihak lembaga keuangan
untuk memperbaiki dan menyusun rencana, kebijakan dan strategi dalam
mengelola lembaga keuangan khususnya pada Badan Kredit Desa
Gombong terkait dengan keputusan nasabah dalam pengambilan kredit.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan perbandingan dan
referensi dalam penelitian selanjutnya guna menambah pengetahuan
khususnya dibidang akuntansi perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Keputusan Pengambilan Kredit
a. Pengertian Keputusan Pengambilan Kredit
Kebutuhan masyarakat akan dana yang semakin tinggi baik
untuk memenuhi kebutuhan produktif maupun kebutuhan konsumtif,
membuat berbagai lembaga keuangan berlomba-lomba untuk
menawarkan produk pendanaan berupa kredit. Lembaga-lembaga
keuangan berusaha untuk menarik minat masyarakat dengan
memberikan berbagai keunggulan untuk produknya supaya dapat
bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Persaingan tersebut
membuat masyarakat harus lebih teliti dalam mengambil keputusan
untuk menentukan lembaga keuangan mana yang sesuai dan mampu
untuk membantu permasalahan pendanaannya.
Keputusan pengambilan kredit merupakan sebuah proses
keputusan dalam mengambil kredit pada suatu lembaga keuangan yang
dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian
alternatif, membuat keputusan, dan akhirnya didapatkan perilaku
setelah mengambil kredit yaitu puas atau tidak puas atas suatu produk
tersebut (Philip Kotler, 2008: 184). Griffin (2002: 124) menjelaskan
bahwa keputusan pengambilan kredit merupakan suatu tindakan
memilih satu alternatif dari serangkaian alternatif yang ada, sedangkan
Schiffman dan Kanuk (2010: 7) sebagaimana yang dikutip oleh Ujang
12
Sumarwan (2014: 4) mendefinisikan suatu keputusan pengambilan
kredit sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, keputusan pengambilan
kredit adalah suatu proses pengambilan keputusan kredit dari beberapa
alternatif yang ada setelah melalui beberapa tahapan proses dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Keputusan ini penting dilakukan
sebelum nasabah memutuskan mengambil kredit. Hal ini dimaksud agar
tidak terjadi hambatan setelah pengambilan kredit dan sesuai dengan
kredit yang diharapkan nasabah.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pengambilan Kredit
Keputusan kredit yang dilakukan nasabah didorong oleh
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi. Philip Kotler (2008: 170)
menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pengambilan
kredit yaitu:
1) Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri nasabah dan
dapat mempengaruhi keputusan pengambilan kredit. Faktor internal
tersebut terdiri dari:
a) Faktor Pribadi
Faktor pribadi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keputusan nasabah mengambil kredit. Karakteristik ini meliputi
usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan keadaan ekonomi,
kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.
Keputusan seseorang untuk mengambil kredit atau tidak akan
13
disesuaikan dengan keadaan yang terus berubah. Pekerjaan dan
keadaan ekonomi juga dapat mempengaruhi seseorang dalam
mengambil kredit pada suatu lembaga keuangan. Kepribadian dan
konsep diri merupakan sekumpulan sifat psikologis manusia yang
menyebabkan respons yang relatif konsisten dan tahan lama
terhadap lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan
keseluruhan interaksi seseorang dengan lingkungannya yang
tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat, sedangkan nilai
merupakan suatu kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku
dalam menentukan pilihan dan keinginan seseorang dalam jangka
panjang.
b) Faktor Psikologi
Faktor ini terdiri dari beberapa variabel psikologis yang dapat
mempengaruhi keputusan pengambilan kredit diantaranya yaitu
motivasi, persepsi, pembelajaran dan memori. Motivasi
merupakan suatu kebutuhan yang akan berubah menjadi motif
apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu. Motif
adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk
mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap
kebutuhan itu. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh
seseorang untuk memilih, mengatur, dan menerjemahkan
masukan informasi untuk menciptakan gambaran yang berarti.
Kondisi psikologis seseorang dapat mempengaruhi seseorang
untuk mengambil sebuah keputusan seperti dalam kredit. Sebagai
14
contoh seseorang yang sedang membutuhkan uang atau barang
akan cenderung berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut
dan salah satu cara yang diambil yaitu dengan mengambil kredit
pada lembaga keuangan tertentu.
2) Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berada di luar diri nasabah yang
keberadaannya dapat mempengaruhi keputusan pengambilan kredit.
Faktor eksternal tersebut terdiri dari:
a) Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor lingkungan sekitar nasabah yang
mempengaruhi keputusan pengambilan kredit diantaranya yaitu
kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status.
Teman, tetangga dan rekan kerja dapat dikategorikan menjadi
kelompok referensi baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat mempengaruhi keputusan nasabah. Keluarga merupakan
organisasi nasabah atau konsumen yang paling penting dalam
masyarakat dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok
referensi utama yang paling berpengaruh. Keluarga terdiri dari
orang tua, saudara kandung, pasangan dan anak-anak yang
memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan kredit yang
ditawarkan oleh suatu lembaga keuangan. Peran sosial terdiri dari
kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan seseorang dan pada
setiap peran tersebut pasti menyandang status. Seseorang
mengambil keputusan kredit yang mencerminkan dan
15
mengkomunikasikan peran serta status yang diinginkan dalam
masyarakat.
b) Faktor Budaya
Faktor budaya yaitu faktor-faktor yang berpengaruh luas dan
mendalam terhadap perilaku nasabah yang terdiri dari
kebudayaan, sub-budaya, dan kelas sosial. Kebudayaan
merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang
paling mendasar. Kebudayaan tersebut terdiri dari beberapa sub-
budaya yang lebih kecil seperti kebangsaan, agama, ras dan latar
belakang geografis. Sub-budaya sendiri merupakan identifikasi
dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk perilaku anggotanya.
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan
bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam
sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang
tersebut memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama,
sehingga faktor budaya yang dimiliki seseorang dapat
mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan kredit.
c) Faktor Kualitas Pelayanan dan Prosedur Kredit dari lembaga
keuangan yang menawarkan kredit bagi nasabah
Boediono (1999: 11) menjelaskan yang dimaksud dengan
pelayanan pelanggan (customer service) adalah upaya atau proses
secara sadar dan terencana yang dilakukan organisasi atau badan
usaha dalam persaingan melalui pemberian pelayanan kepada
nasabah, sehingga tercapai kepuasan optimal bagi nasabah.
16
Pelayanan yang baik dan prima disertai dengan sarana dan
prasarana yang mendukung akan menarik nasabah untuk terus
datang guna melaksanakan transaksi serta akan menjadi salah satu
faktor yang akan mendorong calon nasabah lainnya. Prosedur
kredit adalah suatu tahapan-tahapan yang harus dipenuhi oleh
nasabah dalam penyaluran kredit (Malayu S.P. Hasibuan, 2006).
Prosedur kredit akan berpengaruh terhadap keputusan nasabah
dalam mengambil kredit. Prosedur kredit yang mudah akan
mendorong nasabah untuk mengambil kredit yang ditawarkan
oleh suatu lembaga keuangan.
Berdasarkan faktor-faktor keputusan pengambilan kredit
diatas, maka perlu pemikiran tentang faktor-faktor tersebut. Hal
tersebut dikarenakan seseorang mengambil atau tidaknya suatu
kredit akan disesuaikan dengan pendapatan pekerjaan dan
lingkungan ekonomi seseorang yang akan mengambil kredit di
suatu lembaga keuangan.
c. Proses Keputusan Pengambilan Kredit
Menurut Kotler (2008: 184) keputusan untuk mengambil kredit
pada suatu lembaga keuangan tertentu diawali dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Pengenalan Masalah (Kebutuhan) merupakan suatu bahan
pertimbangan nasabah pada saat memutuskan untuk mengambil
kredit, apakah sesuai dengan masalah atau kebutuhan yang sedang
dihadapi nasabah atau tidak.
17
2) Pencarian Informasi, nasabah akan melakukan pencarian informasi
tentang kredit dari berbagai lembaga keuangan, manakah yang dapat
memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan. Informasi ini akan
mempengaruhi nasabah untuk menentukan keputusan pengambilan
kredit, karena informasi-informasi persuasif dan penyampaian
informasi yang memadai akan semakin memudahkan nasabah dalam
memilih kredit yang akan dipilih.
3) Evaluasi Alternatif merupakan proses yang juga mempengaruhi
keputusan pengambilan kredit yaitu dengan mengevaluasi pilihan
produk (kredit) dan memilihnya sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan nasabah. Pada proses ini nasabah membandingkan
berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi.
4) Keputusan Nasabah, seberapa banyak nasabah yang memutuskan
untuk mengambil kredit pada suatu lembaga keuangan dapat
dijadikan pengukuran bahwa pengukuran mengenai pengambilan
kredit oleh nasabah adalah positif.
5) Perilaku Pasca Pengambilan Kredit merupakan pengukuran terakhir
dari keputusan pengambilan kredit. Apabila nasabah mengambil
kredit kembali pada lembaga keuangan yang sama, maka
pengukuran mengenai pengambilan kredit oleh nasabah adalah
positif.
Jadi berdasarkan uraian di atas, cara pengukuran keputusan
pengambilan kredit oleh nasabah diperlukan pengenalan kebutuhan
sebelum mengambil kredit, dengan mencari berbagai informasi
18
tentang kredit, agar pasca pengambilan kredit lancar sesuai apa yang
diharapkan.
d. Indikator Keputusan Pengambilan Kredit
Kotler dan Amstrong (2008) mengungkapkan bahwa indikator
keputusan pengambilan kredit oleh nasabah yaitu:
1) Persepsi melihat kinerja/performace karyawan
Mengenai bagaimana kinerja karyawan apakah karyawan bekerja
dengan benar sesuai prosedur ataukah banyak kesalahan yang
dilakukan karyawan, sehingga mengganggu proses pengambilan
kredit pada suatu lembaga keuangan.
2) Kepuasan akan kredit yang ditawarkan
Penawaran kredit yang sesuai dengan kebutuhan nasabah akan
memberikan kepuasan bagi nasabah yang memutuskan untuk
mengambil kredit pada suatu lembaga keuangan.
3) Penyediaan informasi pada saat diminta
Penyampaian informasi yang baik oleh suatu lembaga keuangan
ketika proses pengambilan kredit akan memudahkan nasabah dalam
proses kredit yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan.
4) Kepercayaan terhadap kelompok referensi
Kelompok referensi atau reference group yang dimiliki oleh nasabah
akan memberikan pengaruh terhadap kepercayaan nasabah untuk
mengambil kredit pada lembaga keuangan yang diyakini oleh
kelompok tersebut.
19
5) Pertimbangan pelayanan
Pelayanan prima yang diberikan oleh lembaga keuangan, akan
mempengaruhi keputusan nasabah dalam mengambil kredit pada
suatu lembaga keuangan tersebut dikemudian hari.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, keputusan
pengambilan kredit oleh nasabah adalah tindakan seseorang yang
akan mengambil kredit pada suatu lembaga keuangan dengan
melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut diawali dengan
pengajuan kredit oleh nasabah ke lembaga keuangan yang kemudian
akan diproses untuk memutuskan apakah kredit layak diberikan atau
tidak. Apabila proses pengajuan tersebut disetujui oleh lembaga
keuangan maka keputusan akhir tergantung pada nasabah, apakah
akan menerima atau menolak kredit tersebut dengan persyaratan
yang ditawarkan lembaga keuangan tersebut.
2. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Kualitas Pelayanan
Keputusan pengambilan kredit yang dilakukan nasabah pada
suatu lembaga keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu
faktor eksternal yang mempengaruhi yaitu kualitas pelayanan. Kualitas
pelayanan ini merupakan faktor yang berasal dari dalam lembaga
keuangan itu sendiri. Pengertian kualitas berdasarkan American Society
for Quality Control adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-
20
karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat
laten (Rambat Lumpiyoadi, 2001: 144). Fandy Tjiptono (2004: 51)
mengatakan kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan.
Stanton (2001) mengungkapkan bahwa pelayanan merupakan
suatu kegiatan seseorang atau organisasi yang dapat diidentifikasi dan
tidak berwujud untuk memberikan kepuasan kepada nasabah
(Hasibuan, 2005: 72). Menurut Boediono (1999: 11) yang dimaksud
pelayanan pelanggan (customer service) adalah upaya atau proses
secara sadar dan terencana dilakukan organisasi atau badan usaha dalam
persaingan melalui pemberian pelayanan kepada nasabah, sehingga
tercapai kepuasan optimal bagi nasabah.
Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen
terhadap tingkat layanan yang dipersepsikan atau perceived service
dengan tingkat pelayanan yang diharapkan atau expected value (Kotler
dalam Subihaiani, 2001). Sedangkan Gronroos menunjukkan bahwa
kualitas pelayanan merupakan hasil dari suatu proses evaluasi dimana
nasabah membandingkan persepsi mereka terhadap pelayanan dan
hasilnya, dengan apa yang nasabah harapkan (Christopher Lovelock,
2010: 154). Berdasarkan beberapa pendapat di atas kualitas pelayanan
adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh nasabah untuk
21
membandingkan pelayanan yang diterima dengan pelayanan yang
diharapkan, apakah sesuai atau tidak sesuai dengan harapan.
b. Pentingnya Kualitas Pelayanan terhadap Nasabah
Pelayanan kredit dapat diartikan sebagai suatu tindakan
seseorang terhadap orang lain melalui penyajian kredit sesuai dengan
apa yang dibutuhkan dan diinginkan nasabah. Apabila suatu lembaga
keuangan dapat memberikan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan
nasabah, maka pelayanan lembaga keuangan tersebut dapat disebut
baik. Hal tersebut akan menimbulkan perasaan puas pada diri nasabah
dan mendorong nasabah untuk melakukan kredit lagi. Tetapi jika
lembaga keuangan tidak memberikan pelayanan yang baik sesuai
dengan harapan nasabah, maka pelayanan tersebut dapat disebut buruk
dan nasabah tidak akan tertarik untuk kembali mengambil kredit.
Pelayanan merupakan harapan bagi suatu lembaga keuangan
untuk memeperoleh nasabah atau harapan nasabah. Harapan terhadap
pelayanan memberikan kerangka acuan terhadap penilaian yang
diberikan lembaga keuangan. Penilaian diukur dengan desired service
yaitu apa yang diinginkan nasabah bahwa pelayanan itu harus ada dan
adequate service yaitu tingkat minimum dari pelayanan yang harus
diterima nasabah (Rambat Lumpiyoadi, 2001: 189).
Berry, dkk (dalam Rambat Lumpiyoadi, 2001: 182)
menyebutkan bahwa dalam mengembangkan pelayanan efektif secara
sistem informasi setidaknya ada lima cara yaitu:
22
1) Mengukur besarnya harapan pelanggan atas pelayanan yaitu
lembaga keuangan harus dapat mengukur besar harapan yang
muncul atas pelayanan yang diberikan kepada nasabah.
2) Menentukan dimana titik kualitas informasi yaitu lembaga keuangan
harus dapat menetapkan letak berat kualitas informasi yang ingin
dicapai.
3) Mengetahui saran nasabah yaitu lembaga keuangan dituntut untuk
dapat mendengarkan dan memahami saran nasabah mengenai
pengambilan kredit.
4) Menghubungkan pelayanan dan output yang dihasilkan oleh
lembaga keuangan yaitu lembaga keuangan diharapkan mampu
mengkaitkan pelayanan dengan tujuan lembaga keuangan.
5) Menjangkau seluruh pegawai yaitu penerapan sistem informasi
dalam pelayanan harus mampu mencakup keseluruhan individu yang
terkait di dalam hirarki organisasi.
Jadi pelayanan yang dilakukan oleh suatu lembaga keuangan
merupakan suatu hal yang penting pada saat proses kredit, karena
apabila lembaga keuangan memberikan pelayanan sesuai dengan
harapan nasabah maka pelayanan tersebut disebut baik dan nasabah
akan kembali mengambil kredit pada lembaga keuangan tersebut.
Namun sebaliknya, apabila pelayanan tidak sesuai dengan yang
diharapkan nasabah maka pelayanan tersebut buruk dan nasabah
tidak akan kembali lagi untuk mengambil kredit pada lembaga
keuangan tersebut. Citra pelayanan yang baik tidak berdasarkan
23
persepsi penyedia, melainkan berdasarkan persepsi nasabah. Persepsi
nasabah terhadap pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas
keunggulan suatu pelayanan.
c. Indikator Pelayanan
Valerie Zeithml, dkk (dalam Christopher Lovelock, 2010: 154)
mengungkapkan bahwa indikator pelayanan untuk mengetahui
pelayanan dapat dikatakan baik yaitu:
1) Tangibles atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu lembaga keuangan
dalam membuktikan eksistensinya yang meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
2) Liabillity atau kendalan yaitu kemampuan memberikan pelayanan
yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
3) Responsiveness atau daya tanggap yaitu kemampuan untuk
membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan
tepat kepada nasabah, dengan penyampaian informasi yang jelas.
4) Assurance atau jaminan yaitu kredibilitas, keamanan, kesopanan,
dan kompetensi para pegawai untuk menumbuhkan rasa percaya
para nasabah kepada lembaga keuangan.
5) Empathy atau empati yaitu memberikan perhatian tulus, komunikasi
yang baik dan memahami keinginan nasabah secara pribadi.
Pelayanan sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap
lembaga keuangan, karena pelayanan yang baik sangat penting dan
bermanfaat bagi nasabah. Apabila nasabah merasa puas dengan
24
pelayanannya, maka memungkinkan nasabah akan mengambil kredit
pada lembaga keuangan tersebut.
3. Prosedur Kredit
a. Pengertian Prosedur Kredit
Sebelum lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah,
terdapat beberapa proses yang harus dilakukan oleh nasabah.
Kebutuhan akan dana yang aman, cepat dan mudah membuat nasabah
memilih pinjaman ke lembaga keuangan yang memiliki proses atau
prosedur yang tidak rumit. Prosedur kredit adalah tahapan-tahapan yang
harus dipenuhi oleh nasabah dalam penyaluran kredit (Malayu S.P.
Hasibun, 2006). Mudrajad Kuncoro (2002: 245) mengungkapkan
bahwa prosedur kredit merupakan upaya lembaga keuangan untuk
mengurangi risiko dari pemberian kredit, yang dimulai dengan tahapan
penyusunan perencanaan perkreditan, proses pemberian keputusan
kredit (prakarsa, analisis dan evaluasi, negosiasi, rekomendasi, dan
pemberian keputusan kredit), penyusunan pemberian kredit,
dokumentasi dan administrasi kredit, persetujuan pencairan kredit serta
pengawasan dan pembinaan kredit.
Sebelum memperoleh kredit, debitur terlebih dahulu harus
melalui tahapan-tahapan penilaian mulai dari pengajuan proposal kredit
dan dokumen-dokumen yang diperlukan, pemeriksaan keaslian
dokumen, analisis kredit sampai dengan kredit dikeluarkan oleh pihak
lembaga keuangan. Secara umum prosedur kredit oleh lembaga
keuangan adalah sebagai berikut:
25
1) Pengajuan berkas-berkas pada lembaga keuangan yaitu berupa
proposal kredit yang berisi latar belakang perusahaan/kelompok
usaha, maksud dan tujuan, besarnya kredit dan jangka waktu, cara
pengembalian, dan jaminan kredit.
2) Pemeriksaan berkas-berkas, yaitu untuk mengetahui apakah berkas
pinjaman yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah
benar. Jika belum lengkap, maka nasabah diminta untuk segera
melengkapinya dan apabila sampai batas waktu tertentu nasabah
tidak sanggup melengkapi kekurangannya, maka permohonan
kreditnya dapat dibatalkan.
3) Wawancara pertama, merupakan penyelidikan kepada calon
peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam.
4) Peninjauan lokasi, yaitu kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan
meninjau berbagai obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan.
Kemudian hasilnya dicocokkan dengan hasil wawancara pertama.
5) Wawancara kedua, merupakan bagian perbaikan berkas, jika
mungkin ada kekurangan pada saat setelah dilakukan peninjauan
lokasi di lapangan.
6) Penilaian dan analisis kebutuhan modal, merupakan kegiatan yang
dilakukan dalam rangka menilai kebutuhan kredit yang sebenarnya.
7) Keputusan kredit, yaitu menentukan apakah kredit akan diterima
atau ditolak, jika diterima maka dipersiapkan administrasinya.
8) Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya, yaitu kegiatan yang
merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum
26
kredit dicairkan terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad
kredit.
9) Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang
diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di lembaga
keuangan yang bersangkutan.
10) Penyaluran/penarikan yaitu pencairan atau pengambilan uang dari
rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil
sesuai ketentuan dan tujuan kredit.
11) Penilaian kredit dilakukan sebelum fasilitas kredit diberikan maka
lembaga keuangan harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan
benar-benar akan kembali.
Menurut Firdaus dan Ariyanti (2009: 91) tahapan proses
pemberian kredit yaitu:
1) Persiapan Kredit (Credit Preparation)
Kegiatan tahap permulaan dengan maksud untuk saling mengetahui
informasi dasar antara calon debitur dengan lembaga keuangan,
terutama calon debitur baru, biasanya dilakukan melalui wawancara
atau cara-cara lain.
2) Analisis atau Penilaian Kredit (Credit Analysis/Credit Appraisal)
Penilaian yang mendalam tentang keadaan usaha atau proyek
pemohon kredit.
3) Keputusan Kredit (Credit Decision)
Berdasarkan laporan hasil analisis kredit, maka pihak lembaga
keuangan melalui pemutusan kredit, dapat memutuskan permohonan
27
kredit tersebut layak untuk diberi kredit atau tidak. Jika tidak dapat
diberikan, maka permohonan tersebut harus ditolak melalui surat
penolakan, bila permohonan layak diberikan, maka dituangkan
dalam surat keputusan kredit yang memuat beberapa persyaratan
tertentu.
4) Pelaksanaan dan Administrasi Kredit (Credit Realization dan Credit
Administration)
Kedua belah pihak (kreditur dan debitur) menandatangani perjanjian
kredit beserta lampiran-lampirannya.
5) Supervisi Kredit dan Pembinaan Debitur (Credit Supervision dan
Follow Up)
Supervisi/pengawasan/pengendalian kredit dan pembinaan debitur
pada dasarnya yaitu upaya pengamanan kredit yang telah diberikan
oleh lembaga keuangan dengan jalan terus memantau/memonitor
dan mengikuti jalannya perusahaan (secara langsung atau tidak
langsung), serta memberikan saran/nasihat dan konsultasi agar
perusahaan/debitur berjalan baik sesuai dengan rencana, sehingga
pengembalian kredit akan berjalan dengan baik pula.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, prosedur kredit
merupakan tahapan-tahapan yang diberikan lembaga keuangan untuk
melayani permintaan nasabah dalam pengambilan kredit supaya
proses kredit dapat berjalan sesuai rencana. Tahapan tersebut
dimulai dari pengajuan proposal kredit oleh nasabah ke lembaga
keuangan yang kemudian akan diproses untuk memutuskan apakah
28
kredit layak diberikan atau tidak, sampai kredit tersebut dapat
terealisasi dalam bentuk pencairan atau pengambilan uang oleh
nasabah.
b. Indikator Prosedur Kredit
Mudrajad Kuncoro (2002) mengungkapkan bahwa indikator
prosedur kredit terdiri dari:
1) Realisasi kredit yaitu persetujuan pihak lembaga keuangan untuk
mencairkan permohonan kredit dari pemohon sesuai dengan
kesepakatan-kesepakatan yang sudah disetujui terlebih dahulu.
2) Kemudahan prosedur yaitu suatu kemudahan mengambil kredit
dimana lembaga keuangan memberikan kemudahan dalam
mengambil kredit, atau lembaga keuangan mempermudah
masyarakat untuk mengakses dana murah dalam bentuk kredit.
3) Kecepatan pelaksanaan yaitu kecepatan dalam mengakses kredit dan
pelayanan pada nasabah pada saat mengambil kredit pada lembaga
keuangan. Kecepatan pelaksanaan yang memadai akan mendorong
kembali nasabah dalam pengambilan kredit.
4) Persyaratan yaitu syarat pada saat nasabah melakukan transaksi, atau
saat nasabah melakukan pengambilan perlu dilakukannya
persyaratan antara pihak nasabah dengan lembaga keuangan.
Indikator prosedur kredit ini meliputi realisasi kredit,
kemudahan prosedur, kecepatan pelaksanaan dan persyaratan. Pada
dasarnya dalam pengambilan kredit diperlukan kesepakatan antara
pihak lembaga keuangan dengan nasabah saat pengambilan kredit.
29
Selain itu diperlukan oleh pihak lembaga keuangan dalam
memudahkan mengambil kredit, kecepatan pelaksana pada saat
pelayanan pengambilan kredit, dan diperlukannya persyaratan-
persyaratan yang mudah pada saat nasabah mengambil kredit.
4. Reference Group (Kelompok referensi)
a. Pengertian Reference Group
Kehidupan sosial yang dimiliki individu memiliki pengaruh
cukup besar bagi tindakan yang akan diambil oleh seorang individu.
Seperti halnya bagi nasabah, keputusan untuk mengambil kredit pada
suatu lembaga keuangan salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar nasabah tinggal. Lingkungan dimana nasabah saling
berhubungan, berinteraksi, dan membentuk kelompok untuk berbagi
kebutuhan atau tujuan bersama. Kelompok yang terbentuk dalam
lingkungan tersebut secara tidak langsung dapat memberikan pengaruh
baik positif atau negatif dan seringkali dijadikan acuan bagi individu
dalam menentukan keputusan.
Menurut Ujang Sumarwan (2014: 305) kelompok merupakan
kumpulan dari dua atau lebih orang-orang yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan yang sama baik tujuan individu atau tujuan
bersama. Bentuk kelompok yang mempunyai relevansi dengan perilaku
nasabah adalah kelompok referensi. Kelompok referensi (reference
group) adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara
nyata mempengaruhi perilaku seseorang (Ujang Sumarwan, 2014: 305).
Kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang
30
mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku orang tersebut (Kotler&Keller, 2008: 170).
Beberapa kelompok referensi adalah kelompok primer, seperti
keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja yang berinteraksi dengan
seseorang secara terus menerus dan informal. Seseorang juga menjadi
anggota kelompok sekunder seperti kelompok keagamaan, profesional
dan asosiasi perdagangan, yang cenderung lebih formal dengan
interaksi yang tidak begitu rutin. Ujang Sumarwan (2014: 306)
mengungkapkan jenis-jenis kelompok referensi antara lain:
1) Kelompok Formal dan Informal
Kelompok formal adalah kelompok yang memiliki struktur
organisasi secara tertulis dan keanggotaan yang terdaftar secara
resmi. Sedangkan kelompok informal adalah kelompok yang tidak
memiliki struktur organisasi secara tertulis dan resmi, sifat
keanggotaan tidak tercatat, dan biasanya terbentuk karena hubungan
sosial.
2) Kelompok Primer dan Sekunder
Kelompok primer adalah kelompok dengan keanggotaan terbatas,
interaksi antaranggota secara langsung tatap muka, memiliki ikatan
emosional antaranggota.Kelompok sekunder memiliki ikatan yang
lebih longgar dari kelompok primer, antar anggota kelompok
mungkin juga terjadi kontak tatap muka langsung, antaranggota
kelompok memiliki pengaruh kecil terhadap anggota lainnya.
31
3) Kelompok Aspirasi dan Disosiasi
Kelompok aspirasi adalah kelompok yang memperlihatkan
keinginan untuk mengikuti norma, nilai, maupun perilaku dari orang
lain yang dijadikan kelompok referensinya. Kelompok disasosiasi
adalah seseorang atau kelompok yang berusaha untuk menghindari
asosiasi dengan kelompok referensi.
Kotler & Keller (2008: 170) menjelaskan bahwa keluarga adalah
organisasi kelompok referensi nasabah yang paling penting dalam
masyarakat dan anggota keluarga dalam kehidupan nasabah. Jadi
berdasarkan beberapa pendapat di atas, kelompok referensi adalah
seseorang atau kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap sikap
dan perilaku seseorang.
b. Indikator Reference Group
Kelompok referensi mempengaruhi anggota kelompok lainnya
setidaknya dengan tiga cara. Kelompok referensi memperkenalkan
perilaku dan gaya hidup baru kepada seseorang, mereka mempengaruhi
sikap dan konsep diri, serta menciptakan tekanan kenyamanan yang
dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek (kredit) (Kotlerr &
Keller, 2008: 170).
Ujang Sumarwan (2014: 307) mengungkapkan bahwa indikator
reference group terdiri dari:
1) Pengaruh Normatif (normative influence/utilitarian influence).
Pengaruh ini terjadi ketika individu mengikuti ketentuan kelompok
32
referensi dengan tujuan untuk memperoleh imbalan atau
menghindari hukuman.
2) Pengaruh Ekspresi Nilai (value expressive influence). Hal ini terjadi
ketika individu merasa turut memiliki dan membentuk nilai dan
norma dari suatu kelompok.
3) Pengaruh informasional (informational influence). Hal ini terjadi
ketika seseorang/individu meniru perilaku dan pendapat dari anggota
suatu kelompok referensi yang memberikan informasi yang berguna.
5. Badan Kredit Desa
Awal berdirinya BKD tidak dapat dipisahkan dari berdirinya AVB
(Algemene Volkerediet Bank) yang kemudian menjadi BRI pada sekitar
tahun 1896. Terbentuknya BKD erat kaitannya dengan keadaan ekonomi
pedesaan di Jawa yang memprihatinkan. Hal ini disebabkan karena
kegagalan panen secara luas akibat musim kemarau panjang, banjir, dan
serangan hama. Berdasarkan pengalaman ini, pada tahun 1897 Asisten
Residen Banyumas di Purwokerto (De Wolf Van Westerrode) membentuk
kelompok swadaya masyarakat untuk mengatasi keadaan, yaitu dengan
mendirikan 250 lumbung desa di wilayah Kabupaten Banyumas untuk
menanggulangi keadaan akibat musim paceklik yang sering terjadi di
Jawa. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) tersebut berdiri dengan
landasan (prinsip) Koperasi Reifizen di Jerman yang praktiknya di Jawa
dilaksanakan dengan prinsip Rembug Desa, dimana hal tersebut sudah
biasa dilakukan oleh masyarakat di Jawa dengan prinsip gotong-royong.
33
BKD adalah perusahaan milik desa yang beroperasi di wilayah
desa yang diurus sebagai perusahaan tersendiri dan terpisah dari kekayaan
desa dan tidak boleh untuk memenuhi kebutuhan desa dengan kedudukan
sebagai BUMDes. Dasar hukum BKD termuat dalam Staatsblad 357 1929,
Rijksblad No.9 tahun 1937 untuk daerah Pakualaman dan Rijksblad
No.3/H tahun 1938 untuk daerah Kasultanan. Namun, sesuai dengan UU
No.7 tahun 1992 tentang perbankan dan telah diubah dengan UU No.10
tahun 1998 pasal 58, maka Staatsblad tersebut telah dicabut. Dan
diperjelas dengan Peraturan Pemerintah No.71 tahun 1992 pasal 19 ayat 1
dan 2 yang menyatakan Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, BKK,
dan lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan diberikan status sebagai
BPR dengan syarat yang ditentukan pemerintah. Sesuai dengan Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/63/KEP/DIRR tanggal 9 Juli
1998, pelaksanaan pembinaan dan pengawasan BKD dilaksanakan oleh
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).
BKD mempunyai daerah operasi di desa yang bersangkutan dan
hanya memberikan kredit kepada penduduk setempat. Modal umumnya
berasal dari BRI cabang setempat, sedangkan sumber lain adalah iuran
penduduk desa, sebagian Ipeda atau PBB, atau dari bantuan pemerintah
daerah kabupaten setempat, pinjaman dari kepala desa atau dari kas desa.
Keunggulan BKD sendiri diantaranya yaitu banyaknya jumlah BKD yang
ada disetiap desa, kesederhanaan prosedur dan kecepatan waktu pelayanan
serta pinjaman yang diberikan tanpa menggunakan agunan. Namun BKD
harus mampu meningkatkan kinerjanya supaya dapat bersaing dengan
34
lembaga keuangan lainnya yang berada di lingkungan pedesaan, seperti
pelepas uang (rentenir), BPR, dan Koperasi Unit Desa.
Fungsi BKD bagi nasabah yaitu sebagai pemenuhan kebutuhan
modal kerja bagi usaha kecil, meningkatkan pendapatan/taraf hidup, dan
membiasakan masyarakat gemar menabung. Bagi pemerintah desa yaitu
sebagai sumber dana untuk kas desa sebesar 20% dari laba, mendorong
pembangunan ekonomi desa dan upaya pengentasan kemiskinan, dan
membatasi ruang gerak rentenir/ijon.
B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Muvika Perdana Putra (2015)
Penulis meneliti dengan judul “Pengaruh Citra Perbankan terhadap
Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit dengan Pelayanan dan
Prosedur Kredit sebagai Variabel Moderating pada PD BPR Bank Bantul”.
Sampel dalam penelitian ini yaitu nasabah yang mengambil kredit pada
PD BPR Bank Bantul sebanyak 240 responden. Hasil penelitian
menunjukkan Citra Perbankan berpengaruh positif terhadap Keputusan
Nasabah dalam Mengambil Kredit dengan R=0,036 dan nilai =0,001.
Variabel Citra Perbankan dan pelayanan secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit
dengan R=0,041 dan nilai =0,002. Variabel Citra Perbankan dan
Prosedur Kredit secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit dengan R=0,090 dan nilai
35
=0,008. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu
sama-sama meneliti Pengaruh Pelayanan dan Prosedur Kredit terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit oleh Nasabah. Perbedaannya adalah
penelitian terdahulu tidak meneliti Reference Group dalam mempengaruhi
Keputusan Pengambilan Kredit tetapi Citra Perbankan sebagai variabel
independen.
2. Dedi Wahyu Nugroho (2012)
Penulis meneliti dengan judul “Pengaruh Lokasi, Pelayanan dan Prosedur
Kredit terhadap Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit pada PD.
BPR Bank Boyolali”. Sampel dalam penelitian ini yaitu nasabah yang
mengambil kredit pada PD. BPR Bank Boyolali sebanyak 30 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Lokasi, Pelayanan dan
Prosedur Kredit berpengaruh positif dan signifikan dalam taraf signifikansi
5% terhadap Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit di PD BPR
Boyolali. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-
sama meneliti variabel independen Pelayanan dan Prosedur Kredit yang
mempengaruhi Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit.
Perbedaannya yaitu penelitian terdahulu menggunakan Lokasi sebagai
variabel independennya sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan
variabel Reference Group.
3. M. Arja Minangun (2014)
Penulis meneliti dengan judul “Pengaruh Kelompok Referensi, Personal
Selling dan Motivasi terhadap Keputusan Nasabah Mengambil
Pembiayaan di BMT Bina Ihsanul Fikri (BIF) Cabang Gedongkuning
36
Yogyakarta”. Sampel dalam penelitian ini yaitu nasabah atau anggota yang
mengambil pembiayaan di BMT Bina Ihsanul Fikri sebanyak 100
responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelompok Referensi,
Personal Selling dan Motivasi berpengaruh simultan secara signifikan
terhadap Pengambilan Keputusan oleh Nasabah. Pengujian secara parsial
ditemukan bahwa hanya Personal Selling dan Motivasi yang berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Pengambilan Keputusan oleh Nasabah
dalam membuat keputusan untuk mengambil pembiayaan. Variabel
Kelompok Referensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Pengambilan Keputusan oleh Nasabah dalam membuat keputusan untuk
mengambil pembiayaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
terdahulu adalah yaitu meneliti Kelompok Referensi sebagai variabel
independen yang mempengaruhi Keputusan Nasabah. Perbedaannya yaitu
penelitian terdahulu menggunakan Personal Selling dan Motivasi sebagai
variabel independen lainnya.
C. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit pada BKD Gombong
Kualitas Pelayanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keputusan pengambilan kredit. Pelayanan diartikan sebagai perbuatan
seseorang atau organisasi untuk memberikan kemudahan nasabah dalam
mengambil kredit. Lembaga keuangan harus memberikan pelayanan yang
baik kepada nasabahnya, baik dari pelayanan karyawan maupun tempat
37
lokasi lembaga keuangan yang baik dan nyaman. Jika kualitas pelayanan
baik, maka akan meningkatkan loyalitas nasabah terhadap lembaga
keuangan dan akan memungkinkan nasabah akan mengambil kredit pada
lembaga keuangan tersebut. Sebaliknya, apabila pelayanan dirasa kurang
baik dan kurang memuaskan maka akan membentuk sikap negatif dan
menyebabkan kurangnya loyalitas nasabah. Berdasarkan penjelasan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
terhadap keputusan pengambilan kredit oleh nasabah.
2. Pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan Kredit
pada BKD Gombong
Prosedur kredit merupakan tahapan-tahapan yang diberikan lembaga
keuangan untuk melayani permintaan nasabah dalam pengambilan kredit
supaya proses kredit dapat berjalan sesuai rencana. Prosedur kredit yang
persyaratannya mudah dan cepat dalam proses pengajuannya, akan
meningkatkan minat calon nasabah dalam mengambil kredit pada lembaga
keuangan, tetapi apabila persyaratan kreditnya sulit dan prosesnya lama
maka akan menurunkan minat calon nasabah untuk mengambil kredit pada
lembaga keuangan. Jadi prosedur kredit memiliki pengaruh yang besar
dalam mendorong nasabah untuk mengambil kredit.
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit dengan Reference Group sebagai Variabel Moderasi pada BKD
Gombong
Seseorang yakin mengambil keputusan dalam memilih suatu produk ketika
sudah melihat atau mendengar dari orang lain yang pernah merasakan
38
manfaat dari produk tersebut. Sama halnya dengan seorang nasabah dalam
mengambil keputusan kredit pada suatu lembaga keuangan, salah satu
faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut yaitu lingkungan sosial
dimana tempat nasabah berinteraksi. Lingkungan sosial tersebut
diantaranya yaitu keluarga, rekan kerja atau teman yang dapat memberikan
informasi tentang produk kredit yang dianggap baik oleh mereka. Suatu
lembaga keuangan harus mampu memberikan pelayanan yang memuaskan
supaya loyalitas nasabah meningkat dan memungkinkan terjadinya
rekomendasi yang positif kepada keluarga, rekan kerja atau teman.
Sebaliknya, apabila kualitas pelayanan yang diberikan belum memuaskan
maka akan menurunkan tingkat loyalitas nasabah dan akan menutup
kemungkinan terjadinya rekomendasi. Dengan demikian reference group
dapat memperkuat atau memperlemah kualitas pelayanan dalam
mempengaruhi nasabah dalam mengambil keputusan kredit.
4. Pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan Kredit
dengan Reference Group sebagai Variabel Moderasi pada BKD
Gombong
Prosedur kredit yang persyaratannya mudah dan cepat dalam proses
pengajuannya, akan meningkatkan minat calon nasabah dalam mengambil
kredit pada lembaga keuangan dan meningkatkan loyalitas terkait dengan
perilaku nasabah yang akan melakukan transaksi berulang pada lembaga
keuangan tersebut, serta memungkinkan terjadinya rekomendasi pada
orang lain apabila prosedur kreditnya memuaskan. Sebaliknya apabila
prosedur kreditnya rumit dan prosesnya lama maka akan berpengaruh
39
negatif terhadap minat calon nasabah untuk mengambil kredit pada
lembaga keuangan dan berakibat menurunnya loyalitas serta tidak adanya
rekomendasi yang bersifat mengajak. Dengan demikian reference group
dapat memperkuat atau memperlemah prosedur kredit dalam
mempengaruhi nasabah dalam mengambil keputusan kredit.
D. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian dapat digambarkan dengan skema paradigma
sebagai berikut:
Keterangan:
X1 = Kualitas Pelayanan
X2 = Prosedur Kredit
Y = Keputusan Pengambilan Kredit
Z = Reference Group
Y Z
H1
H2
H3
H4
40
= Pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan dan Prosedur Kredit
terhadap Keputusan Pengambilan Kredit
= Pengaruh Reference Group sebagai Variabel Moderating
terhadap Hubungan antara Kualitas Pelayanan dan
Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan Kredit
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang
merupakan praduga karena masih harus diuji kebenarannya. Berdasarkan
kajian teoritis, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir di atas dapat
ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1: Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit pada BKD Gombong
H2: Prosedur Kredit berpengaruh positif terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit pada BKD Gombong
H3: Reference Group memperkuat pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit pada BKD Gombong
H4: Reference Group memperkuat pengaruh Prosedur Kredit terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit pada BKD Gombong
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada BKD Gombong yang beralamat di Jalan
Yos Sudarso No. 208 Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen. Waktu
pelaksanaan penelitian yaitu pada bulan Oktober 2015 – Maret 2016.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
kausal komparatif, merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah
berupa sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara
pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali fakta yang
mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Pendekatan yang digunakan
yaitu pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini digunakan untuk meneliti gejala
populasi atau sampel tertentu dengan menggunakan instrumen penelitian
sebagai pengumpulan data yang bersifat statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Semakin besar sampel, maka
semakin mencerminkan populasi hasilnya.
Penelitian menggunakan jenis data primer yang merupakan data atau
informasi yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama yaitu dari
peninjauan ke objek penelitian atau responden. Penelitian ini menggunakan
survei untuk memperoleh data atau informasi. Survei merupakan studi yang
bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau
42
perilaku individu, yang pada umumnya menggunakan kuesioner sebagai alat
pengambilan data atau informasi. Selain menggunakan kuesioner, data atau
informasi diperoleh melalui data-data perusahaan dan wawancara dengan
pimpinan atau staf perusahaan.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut yang kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011:38). Dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga macam variabel yaitu:
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini
yaitu Keputusan Pengambilan Kredit.
2. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel
bebas dalam penelitian ini yaitu Kualitas Pelayanan dan Prosedur Kredit.
3. Variabel Moderator (Moderate Variable)
Variabel Moderator merupakan variabel yang mempengaruhi
(memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Variabel moderator dalam penelitian ini yaitu Reference
Group.
43
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga macam variabel yang terdiri dari
satu variabel dependen, dua variabel independen, dan satu variabel moderat.
Definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut yaitu:
1. Keputusan Pengambilan Kredit (Y)
Keputusan pengambilan kredit adalah suatu proses pengambilan
keputusan kredit dari beberapa alternatif yang ada setelah melalui
beberapa tahapan proses dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Indikator-indikator keputusan pengambilan kredit yang dilakukan oleh
nasabah yaitu:
a. Persepsi melihat kinerja karyawan
b. Kepuasan akan kredit yang ditawarkan
c. Penyediaan informasi pada saat diminta
d. Kepercayaan terhadap kelompok acuan
e. Pertimbangan pelayanan
2. Kualitas Pelayanan ( )
Kualitas pelayanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh nasabah
untuk membandingkan pelayanan yang diterima dengan pelayanan yang
diharapkan, apakah sesuai atau tidak sesuai dengan harapan. Indikator-
indikator pelayanan untuk mengetahui kualitas pelayanan pada suatu
lembaga keuangan yaitu:
a. Tangibles atau bukti fisik
b. Liabillity atau kendalan
c. Responsiveness atau daya tanggap
44
d. Assurance atau jaminan
e. Empathy atau empati
3. Prosedur Kredit ( )
Prosedur kredit merupakan tahapan-tahapan yang diberikan lembaga
keuangan untuk melayani permintaan nasabah dalam pengambilan kredit
supaya proses kredit dapat berjalan sesuai rencana. Indikator-indikator
prosedur kredit terhadap keputusan pengambilan kredit adalah sebagai
berikut:
a. Realisasi kredit
b. Kemudahan prosedur
c. Kecepatan pelaksanaan
d. Persyaratan
4. Reference Group (Z)
Reference group (kelompok acuan) merupakan seseorang atau
kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap sikap atau perilaku
nasabah. Indikator-indikator reference group terhadap keputusan
pengambilan kredit adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh normatif
b. Pengaruh ekspresi nilai
c. Pengaruh informasional
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh nasabah yang mengambil
kredit pada BKD Gombong berdasarkan data pada bulan November 2015
45
dengan jumlah 820 nasabah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
yaitu menggunakan teknik non-probability sampling dengan metode
judgement sampling (purposive sampling). Judgement sampling atau
purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
Sugiyono menyatakan bahwa semakin besar jumlah sampel yang
diambil, berarti sampel semakin representatif dan peluang kesalahan
generalisasi (diberlakukan umum) semakin kecil. Jumlah sampel yang akan
digunakan dalam penelitian tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan
yang diinginkan (sampling error) yaitu 1%, 5% atau 10%. Semakin besar
tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan
dan sebaliknya semakin kecil tingkat kesalahan maka akan semakin besar
jumlah sampel yang diperlukan sebagai sumber data. Dalam penelitian ini
tingkat kesalahan yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel adalah
5%, sedangkan untuk menentukan sampel yang memadai dari populasi,
penelitian ini menggunakan rumus sampel minimal, yaitu: atau
Keterangan: = jumlah minimal sampel = presentase proporsi populasi (10%) = proporsi sisa dalam populasi (1-p) = (1-0,1) = 0,9 = koefisien konfidensi yang diperbolehkan dalam sampling sehingga bila
confidence level (a) 95%, maka nilai z = 1,96 (tabel distribusi normal) = persentase kemungkinan membuat kesalahan dalam menentukan ukuran
sampel diambil 5%
Berdasarkan rumus tersebut, maka penentuan sampel dalam penelitian
ini dapat dihitung sebagai berikut:
46
Jadi untuk populasi 820 nasabah dengan tingkat kesalahan 5% jumlah
sampel minimalnya yaitu 139 nasabah. Oleh karena BKD Gombong memiliki
72 cabang yang tersebar di beberapa desa wilayah Kecamatan Gombong,
maka penulis membagi wilayah tersebut menjadi 5 wilayah yaitu Desa
Gombong, Kalitengah, Semondo, Wonokriyo dan Kemukus, dengan sampel
pada masing-masing wilayah sebanyak 30 responden sehingga total sampel
adalah 150 responden. Sistem pembagian wilayah tersebut dilakukan untuk
mewakili persebaran kantor cabang dan jumlah nasabah yang banyak serta
tersebar luas di Kecamatan Gombong.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer,
merupakan data atau informasi yang diperoleh secara langsung dari sumber
pertama yaitu dari peninjauan ke objek penelitian atau responden. Data
tersebut diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada
nasabah sebagai responden. Kuesioner merupakan pengumpulan data dengan
cara menyusun daftar pertanyaan secara tertulis yang kemudian dibagikan
kepada responden untuk memperoleh data yang berhubungan dengan
47
penelitian. Dalam penelitian ini kuesioner tersebut digunakan untuk
memperoleh data tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan, Prosedur Kredit dan
Reference Group terhadap Keputusan Pengambilan Kredit.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat ukur yang menghasilkan
informasi dalam melakukan penelitian. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu kuesioner atau angket. Kuesioner atau angket tersebut
berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada nasabah untuk
memperoleh informasi mengenai variabel Keputusan Pengambilan Kredit,
Kualitas Pelayanan, Prosedur Kredit dan Reference Group.
Pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen penelitian ini merupakan
modifikasi dari penelitian sebelumnya. Pertanyaan mengenai keputusan
pengambilan kredit (10 pertanyaan), kualitas pelayanan (13 pertanyaan) dan
prosedur kredit (9 pertanyaan) merupakan hasil modifikasi dari penelitian
Muvika Perdana Putra (2015) dengan jumlah keseluruhan 32 pertanyaan.
Sedangkan pertanyaan mengenai reference group merupakan hasil modifikasi
dari penelitian Dwi Atika Widiarti (2014) dengan jumlah 8 pertanyaan.
Berikut merupakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.
48
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variebel Indikator Nomor Item Referensi
Keputusan
Pengambilan
Kredit
a. Persepsi melihat kinerja
karyawan
1*,2 Muvika
Perdana Putra
(2015) dengan
modifikasi
b. Kepuasan akan kredit yang
ditawarkan
3,4
c. Penyediaan informasi pada
saat diminta
5*,6*
d. Kepercayaan terhadap
kelompok acuan
7,8
e. Pertimbangan pelayanan 9,10 Muvika
Perdana Putra
(2015) dengan
modifikasi
Kualitas
Pelayanan
a. Tangibles 1*,2,3
b. Liabillity 4,5
c. Responsiveness 6,7*
d. Assurance 8,9,10*
e. Empathy 11,12,13*
Prosedur
Kredit
a. Realisasi kredit 1*,2 Muvika
Perdana Putra
(2015) dengan
modifikasi
b. Kemudahan prosedur 3,4
c. Kecepatan pelaksanaan 5*,6
d. Persyaratan 7,8*,9*
Reference
Group
a. Pengaruh normatif 1,2,3 Dwi Atika
Widiarti (2014)
dengan
modifikasi
b. Pengaruh ekspresi nilai 4,5
c. Pengaruh informasional 6,7,8
Keterangan :
(*) = Pernyataan negatif
Hasil data dari responden selanjutnya akan diukur untuk menentukan
nilai atau skor dari alternatif jawaban, yaitu dengan menggunakan skala
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur Kualitas Pelayanan, Prosedur
Kredit dan Reference Group terhadap Keputusan Pengambilan Kredit. Skala
likert yang digunakan dalam penelitian ini berdimensi empat dengan rentang
nilai 1 sampai 4.
49
Tabel 2. Skor Skala Likert
Jawaban Responden Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
H. Uji Coba Instrumen
Pengujian instrumen penelitian dilakukan supaya kuesioner dapat
digunakan sebagai alat penelitian untuk mengukur validitas dan reliabilitas.
Pengujian instrumen dengan membagikan kuesioner pada nasabah dilakukan
di BKD Gombong cabang Desa Panjatan dengan jumlah responden sebanyak
30 nasabah.
1. Uji Validitas Data
Uji validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukkan valid (sah) atau
tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dapat dikatakan valid apabila
kuesioner tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur (Sugiyono, 2011: 121).
Pengujian validitas dilakukan terhadap kuesioner yang digunakan
untuk mengukur variabel Kualitas Pelayanan, Prosedur Kredit dan
Reference Group dengan melihat nilai korelasi item skor total seluruh
item. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud. Pengukuran data yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala
likert, maka metode yang digunakan yaitu metode Pearson Correlation
50
yang dikenal dengan rumus korelasi product moment. Rumus tersebut
adalah sebagai berikut:
√{ }{ } Keterangan: = Korelasi product moment = Jumlah responden
= Jumlah skor butir (x)
= Jumlah skor variabel (y)
= Jumlah skor butir kuadrat (x)
= Jumlah skor variabel kuadrat (y)
= Jumlah perkalian skor butir (x) dan skor variabel (y)
(Husein Umar, 2011: 166)
Nilai menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang
dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna, yaitu ada
tidaknya korelasi, arah korelasi dan besarnya korelasi. Uji signifikansi
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Jika r
hitung lebih besar atau sama dengan r tabel (0,3494) maka butir instrumen
dapat dikatakan valid (Sugiyono, 2011: 126).
Tabel 3. Hasil Pengujian Uji Validitas Butir-butir Pertanyaan
No. Variabel Jumlah
Butir
Butir yang
Tidak
Valid
No.
Pertanyaan
Tidak
Valid
Jumlah
Butir
Valid
1 Keputusan
Pengambilan
Kredit
10 - - 10
2 Kualitas Pelayanan 13 1 13 12
3 Prosedur Kredit 9 1 9 8
4 Reference Group 8 - - 8
Total 40 - - 38
Sumber: Data primer yang diolah
51
Berdasarkan uji validitas pada tabel di atas, diperoleh nilai r hitung
dari semua item pada variabel Keputusan Pengambilan Kredit, Kualitas
Pelayanan, Prosedur Kredit dan Reference Group menunjukkan lebih besar
dari r tabel kecuali pada butir pernyataan Kualitas Pelayanan (nomor 13)
dan Prosedur Kredit (nomor 9). Butir-butir pernyataan yang tidak valid
tersebut memiliki nilai r hitung lebih kecil dari r tabel (0,3494) sementara
butir-butir lain yang mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel
dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas yaitu suatu instrumen yang dapat digunakan sebagai
alat pengumpul data karena menunjukkan adanya konsistensi dan stabilitas
nilai hasil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dapat dilakukan setelah
pernyataan-pernyataan dalam kuesioner sudah memiliki validitas. Tujuan
dari adanya pengujian reliabilitas terhadap kuesioner adalah untuk
mengetahui keandalan (reliable) suatu kuesioner, yaitu jika terjadi
kesamaan hasil pengukuran dari waktu ke waktu. Instrumen dikatakan
andal apabila tingkat keandalan koefisien ≥0,600. Uji reliabilitas dilakukan
dengan menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha sebagai berikut:
( )
Keterangan: = Koefisien reliabilitas instrument (Cronbach Alpha) = Banyaknya butir pernyataan
= Jumlah varian butir
= Varian total
(Husein Umar, 2011: 170)
52
Pada penelitian ini untuk menginterpretasikan hasil uji coba instrumen
menggunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 4. Interpretasi Nilai r
Besarnya Nilai r Interpretasi
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Sedang
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Uji Reliabilitas Variabel
No Variabel AlphaCronbach Keterangan Interpretasi
1 Keputusan
Pengambilan
Kredit
0,784 Reliabel Tinggi
2 Kualitas
Pelayanan
0,739 Reliabel Tinggi
3 Prosedur Kredit 0,661 Reliabel Tinggi
4 Reference Group 0,729 Reliabel Tinggi
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 5, maka diperoleh nilai Alpha Cronbach dari semua
variabel penelitian menunjukkan lebih besar dari 0,60. Dengan demikian
jawaban-jawaban responden dari variabel-variabel tersebut reliabel dengan
interpretasi tinggi, sehingga kuesioner dari variabel-variabel tersebut dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
53
I. Metode Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran variabel penelitian. Variabel yang diukur dan
dianalisis dalam penelitian ini yaitu Keputusan Pengambilan Kredit (Y),
Kualitas Pelayanan ( ), Prosedur Kredit ( ), dan Reference Group (Z).
Analisis deskriptif meliputi nilai maksimum, nilai minimum, dan rata-rata
(mean) dari variabel-variabel penelitian.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui
apakah dalam penelitian memiliki sebaran distribusi normal atau tidak
(Imam Ghozali, 2011: 160). Uji ini perlu dilakukan karena semua
perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran.
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal. Uji
normalitas ini menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov dengan rumus
sebagai berikut:
√
Keterangan: = Harga Kolmogrov-Smirnov = Jumlah sampel yang diperoleh = Jumlah sampel yang diharapkan
Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi
Kolmogrov-Smirnov ≥ 0,05, sebaliknya apabila nilai signifikansi
54
Kolmogrov-Smirnov < 0,05 maka menunjukkan bahwa data tidak
berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui
apakah variabel bebas dan terikat dalam penelitian memiliki hubungan
yang linier, serta untuk mengetahui apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Pengujian ini perlu dilakukan karena
korelasi produk momen dan turunannya mengasumsikan hubungan
antar variabelnya bersifat linier. Kriteria yang digunakan untuk
menyatakan kelinieran adalah nilai F dengan rumus:
Keterangan: = Harga bilangan F untuk regresi = Cacah kasus (jumlah responden) = Cacah prediktor (jumlah variabel) = Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor = Rerata kuadrat regresi = Rerata kuadrat residu
Hubungan antar variabel dapat dikatakan linier apabila nilai
signifikansi ≥ 0,05, sebaliknya apabila nilai signifikansi < 0,05 maka
menunjukkan bahwa hubungan antar variabel tidak linier.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas merupakan pengujian untuk mengetahui
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
homokedastisitas, sedangkan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
55
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2011: 139). Pengujian dilakukan
dengan uji Glejser, yaitu untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel bebas. Kriteria pengambilan keputusan yaitu signifikansi dari
variabel bebas lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas merupakan pengujian untuk mengetahui
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas. Pengujian ini penting untuk mengetahui apakah terjadi korelasi
yang kuat antara variabel-variabel bebas yang diikutsertakan dalam
pembentukan model. Multikolinieritas terjadi apabila koefisien korelasi
antar variabel bebas lebih besar dari 0,60, sedangkan jika koefisien
korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 maka
tidak terjadi multikolinieritas. Selain itu, multikolinieritas juga dapat
diketahui dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan
nilai Tolerance. VIF yaitu faktor inflasi penyimpanngan baku kuadrat,
sedangkan nilai tolerance merupakan besarnya tingkat kesalahan yang
dibenarkan secara statistik. Jika nilai VIF dibawah 10 dan nilai
Tolerance lebih besar dari 0,10 maka asumsi multikolinieritas terpenuhi
atau tidak terjadi gejala multikolinieritas.
56
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana merupakan analisis untuk
mengetahui pengaruh variabel independen yang jumlahnya satu
terhadap satu variabel dependen. Analisis ini digunakan untuk
menjawab hipotesis pertama dan kedua. Langkah-langkah dalam
melakukan analisis ini yaitu sebagai berikut:
1) Persamaan regresi linier sederhana
Keterangan: = Variabel terikat = Konstanta = Koefisien regresi = Variabel bebas
2) Menguji signifikan uji t
Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi konstanta dan
variabel bebas dengan satu variabel terikat yaitu dengan rumus:
(√ )√
Keterangan: = t hitung = Koefisien korelasi = Jumlah sampel
Harga t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel pada
taraf signifikansi 5%. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel berarti
terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas dengan variabel
terikat secara individual. Sebaliknya, apabila t hitung lebih kecil dari t
57
tabel berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel bebas
terhadap variabel terikat secara individual. Jadi berdasarkan nilai
signifikansinya yaitu 5%, apabila tingkat signifikansi yang diperoleh
lebih dari 5% maka hipotesis ditolak, sebaliknya apabila tingkat
signifikansinya berada diantara 0-5% maka hipotesis diterima.
b. Analisis Moderated Regression Analysis (MRA)
Analisis Moderated Regression Analysis (MRA) atau uji interaksi
merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier dimana dalam
persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau
lebih variabel independen). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
apakah variabel moderating akan memperkuat atau memperlemah
hubungan antar variabel independen dan variabel dependen. Analisis
MRA digunakan untuk menjawab hipotesis ketiga dan keempat, yaitu
apakah keputusan pengambilan kredit dipengaruhi oleh interaksi antara
variabel independen (kualitas pelayanan dan prosedur kredit) dengan
variabel moderating (reference group). Persamaan statistika yang
digunakan untuk menentukan variabel moderating yang mendukung
pengaruh antara kualitas pelayanan dan prosedur kredit terhadap
keputusan pengambilan kredit yaitu: (1) (2) (3) (4)
58
Keterangan: = Keputusan Pengambilan Kredit
= Konstanta regresi yaitu nilai Y jika X=0 = Kualitas Pelayanan = Prosedur Kredit = Reference Group (Kelompok Acuan)
= Koefisien regresi yaitu menyatakan perubahan nilai Y
apabila terjadi perubahan nilai X = Galat (error term)
Pengaruh hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen dapat dilihat dari taraf signifikansinya yaitu 5%. Apabila
tingkat signifikansi yang diperoleh lebih dari 5% maka hipotesis
ditolak, sebaliknya apabila tingkat signifikansinya berada diantara 0-5%
maka hipotesis diterima.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Badan Kredit Desa (BKD) pada awal pendiriannya tidak dapat
dipisahkan dari berdirinya AVB (Algemene Volkerediet Bank) yang kemudian
menjadi BRI pada sekitar tahun 1896. Terbentuknya BKD erat kaitannya
dengan keadaan ekonomi pedesaan di Jawa yang memprihatinkan. Hal ini
disebabkan karena kegagalan panen secara luas akibat musim kemarau
panjang, banjir, dan serangan hama. Berdasarkan pengalaman ini, pada tahun
1897 Asisten Residen Banyumas di Purwokerto (De Wolf Van Westerrode)
membentuk kelompok swadaya masyarakat untuk mengatasi keadaan, yaitu
dengan mendirikan 250 lumbung desa di wilayah Kabupaten Banyumas untuk
menanggulangi keadaan akibat musim paceklik yang sering terjadi di Jawa.
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) tersebut berdiri dengan landasan
(prinsip) Koperasi Reifizen di Jerman yang praktiknya di Jawa dilaksanakan
dengan prinsip Rembug Desa, dimana hal tersebut sudah biasa dilakukan oleh
masyarakat di Jawa dengan prinsip gotong-royong.
BKD adalah perusahaan milik desa yang beroperasi di wilayah desa
yang diurus sebagai perusahaan tersendiri dan terpisah dari kekayaan desa
dan tidak boleh untuk memenuhi kebutuhan desa dengan kedudukan sebagai
BUMDes. Dasar hukum BKD termuat dalam Staatsblad 357 1929, Rijksblad
No.9 tahun 1937 untuk daerah Pakualaman dan Rijksblad No.3/H tahun 1938
untuk daerah Kasultanan. Namun, sesuai dengan UU No.7 tahun 1992 tentang
60
perbankan dan telah diubah dengan UU No.10 tahun 1998 pasal 58, maka
Staatsblad tersebut telah dicabut. Dan diperjelas dengan Peraturan Pemerintah
No.71 tahun 1992 pasal 19 ayat 1 dan 2 yang menyatakan Bank Desa,
Lumbung Desa, Bank Pasar, BKK, dan lembaga-lembaga lainnya yang
dipersamakan diberikan status sebagai Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
dengan syarat yang ditentukan pemerintah.
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor
31/63/KEP/DIRR tanggal 9 Juli 1998, pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan BKD dilaksanakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Sehubungan dengan hal tersebut untuk tingkat kantor cabang, maka
pemimpin cabang BRI otomatis secara ex officio menjadi pengawas BKD
yang ditegaskan kembali dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor
6/27/PBI/2004 tanggal 28 Desember 2004 tentang Pelaksanaan Pengawasan
Badan Kredit Desa oleh PT Bank Rakyat Indonesia. Pada tanggal 11 Juli
2006 terdapat kesepakatan bersama antara Sumarno (Direktur Usaha
Ekonomi Masyarakat, Dirjen PMD Depdagri), Mokhammad Dakhlan (Deputi
Direktur Direktorat Pengawas BPR), Sultan Hamid (Kepala Divisi Kredit
Program PT. Bank Rakyat Indonesia), dan M. Yahya (Ketua Serikat Pekerja
Badan Kredit Desa). Kesepakatan tersebut yaitu dalam bidang pemberdayaan
ekonomi rakyat melalui pembinaan, pengawasan dan pengembangan BKD,
bahwa BKD perlu diintensifkan pembinaan dan pengawasannya baik secara
kelembagaan maupun operasional keuangan dan SDM. Pemberdayaan BKD
akan dilakukan secara seksama dan ditindaklanjuti oleh Departemen Dalam
61
Negeri, Bank Indonesia, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk dan Serikat Pekerja
BKD sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
BKD mempunyai daerah operasi di desa yang bersangkutan dan hanya
memberikan kredit kepada penduduk setempat. Modal umumnya berasal dari
BRI cabang setempat, sedangkan sumber lain adalah iuran penduduk desa,
sebagian Ipeda atau PBB, atau dari bantuan pemerintah daerah kabupaten
setempat, pinjaman dari kepala desa atau dari kas desa. Keunggulan BKD
sendiri diantaranya yaitu banyaknya jumlah BKD yang ada di setiap desa,
kesederhanaan prosedur dan kecepatan waktu pelayanan serta pinjaman yang
diberikan tanpa menggunakan agunan. Namun BKD harus mampu
meningkatkan kinerjanya supaya dapat bersaing dengan lembaga keuangan
lainnya yang berada di lingkungan pedesaan, seperti pelepas uang (rentenir),
BPR, dan Koperasi Unit Desa.
B. Data Umum Responden
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 150 nasabah BKD
Gombong. Tabulasi responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan
tingkat pendapatan per bulan disajikan dalam tabel berikut:
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Deskripsi data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel berikut:
62
Tabel 6. Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis
Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 68 45%
Wanita 82 55%
Total 150 100%
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan data tersebut menunjukkan jumlah responden wanita
sebanyak 82 responden (55%) lebih banyak daripada responden pria
sebanyak 68 responden (45%).
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Deskripsi data responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 7. Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Usia (tahun) Jumlah Persentase
20-30 24 16%
31-40 35 23%
41-50 62 41%
>50 29 19%
Total 150 100%
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan data tersebut menunjukkan mayoritas responden yang
mengambil kredit pada BKD Gombong yaitu pada usia 41-50 tahun
sebanyak 62 responden (41%), kemudian usia 31-40 tahun sebanyak 35
responden (23%), usia >50 tahun sebanyak 29 responden (19%),
63
sedangkan minoritas responden yaitu pada usia 20-30 tahun sebanyak 24
responden (16%).
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Deskripsi data responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 8. Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase
PNS 20 13%
Karyawan Swasta 41 27%
Wiraswasta 48 32%
Petani 21 14%
Lain-lain 20 13%
Total 150 100%
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan data tersebut menunjukkan mayoritas pekerjaan
responden yang mengambil kredit pada BKD Gombong yaitu sebagai
wiraswasta dan karyawan swasta sebanyak 48 responden (32%) dan 41
responden (27%), kemudian sebagai petani sebanyak 21 responden (14%),
sedangkan minoritas responden yaitu sebagai PNS dan profesi lainnya
dengan jumlah yang sama sebanyak 20 responden (13%).
4. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan per bulan
Deskripsi data responden berdasarkan tingkat pendapatan per bulan
dapat dilihat pada tabel berikut:
64
Tabel 9. Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan
per bulan
Pendapatan Jumlah Persentase
<1 juta 35 23%
1-3 juta 77 51%
3-5 juta 34 23%
>5 juta 4 3%
Total 150 100%
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan data tersebut menunjukkan mayoritas pendapatan per
bulan responden yang mengambil kredit pada BKD Gombong yaitu 1-3
juta sebanyak 77 responden (51%), kemudian responden berpendapatan <1
juta dan 3-5 juta dengan jumlah yang sama sebanyak 35 responden (23%),
sedangkan minoritas responden yaitu berpendapatan >5 juta sebanyak 4
responden (3%).
C. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi mean,
median, modus dan tabel frekuensi responden menurut kategori variabelnya.
Deskripsi data masing-masing variabel secara rinci dapat dilihat dalam tabel
berikut.
65
Tabel 10. Hasil Statistik Deskriptif
Variabel N Min Max Mean Std.
Deviation
Keputusan
Pengambilan Kredit
150 24 35 28,75 2,114
Kualitas Pelayanan 150 28 48 36,77 3,156
Prosedur Kredit 150 16 32 24,67 2,065
Reference Group 150 8 32 19,55 3,911
Valid N 150
Sumber: Data primer yang diolah
1. Keputusan Pengambilan Kredit
Kuesioner Variabel Keputusan Pengambilan Kredit oleh nasabah
terdiri dari 10 item pernyataan. Skor tertinggi yaitu 35, sedangkan skor
terendah yaitu 24. Mean 28,75 dan Standar Deviasi 2,114. Jumlah kelas
interval dihitung dengan rumus Sturges diperoleh hasil 8,181097 dan
dibulatkan menjadi 9. Jawaban responden pada variabel Keputusan
Pengambilan Kredit dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pengambilan
Kredit
No. Interval Skor Frekuensi
1 23 – 24 4
2 25 – 26 13
3 27 – 28 61
4 29 – 30 37
5 31 – 32 29
6 33 – 34 5
7 35 – 36 1
8 37 – 38 0
Jumlah 150
Sumber: Data primer yang diolah
66
Selanjutnya Variabel Keputusan Pengambilan Kredit akan
dikategorikan dalam tiga kategori berikut:
Tabel 12. Kategori Kecenderungan Data Variabel Keputusan
Pengambilan Kredit
No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Tinggi > 30 35 23%
2 Sedang 20 - 30 115 77%
3 Rendah < 20 0 0%
Total 150 100%
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 1. Pie Chart Kecenderungan Data Variabel Keputusan
Pengambilan Kredit
Berdasarkan gambar kecenderungan variabel di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat Variabel Keputusan Pengambilan Kredit dalam
penelitian ini sedang.
2. Kualitas Pelayanan
Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan oleh nasabah terdiri dari 13
item pernyataan. Skor tertinggi yaitu 48, skor terendah 28, mean 36,77 dan
23%
77%
0%
KEPUTUSAN KREDIT
Tinggi
Sedang
Rendah
67
standar deviasi 3,156. Jawaban dari variabel Kualitas Pelayanan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pelayanan
No. Interval Skor Frekuensi
1 27 – 29 5
2 30 – 32 3
3 33 – 35 36
4 36 – 38 61
5 39 – 41 35
6 42 – 44 8
7 45 – 47 1
8 48 – 50 1
Jumlah 150
Sumber: Data primer yang diolah
Selanjutnya Variabel Kualitas Pelayanan akan dikategorikan dalam
tiga kategori berikut:
Tabel 14. Kategori Kecenderungan Data Variabel Kualitas Pelayanan
No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Baik > 36 68 45%
2 Sedang 24 – 36 82 55%
3 Buruk < 24 0 0%
Total 150 100%
Sumber: Data primer yang diolah
68
Gambar 2. Pie Chart Kecenderungan Data Variabel Kualitas
Pelayanan
Berdasarkan gambar kecenderungan variabel di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat Variabel Kualitas Pelayanan dalam penelitian
ini sedang.
3. Prosedur Kredit
Kuesioner Variabel Prosedur Kredit oleh nasabah terdiri dari 9 item
pernyataan. Skor tertinggi yaitu 32, skor terendah 16, mean 27,83 dan
standar deviasi 2,304. Jawaban responden pada variabel Prosedur Kredit
dapat dilihat pada tabel berikut:
45%
55%
0%
KUALITAS PELAYANAN
Baik
Sedang
Buruk
69
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Variabel Prosedur Kredit
No. Interval Skor Frekuensi
1 14 - 16 1
2 17 – 19 1
3 20 – 22 12
4 23 – 25 89
5 26 – 28 42
6 29 – 31 4
7 32 – 34 1
8 35 – 37 0
Jumlah 150
Sumber: Data primer yang diolah
Selanjutnya Variabel Prosedur Kredit akan dikategorikan dalam tiga
kategori berikut:
Tabel 16. Kategori Kecenderungan Data Variabel Prosedur Kredit
No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Mudah > 24 63 42%
2 Sedang 16 – 24 87 58%
3 Sulit < 16 0 0%
Total 150 100%
Sumber: Data primer yang diolah
42%
58%
0%
PROSEDUR KREDIT
Mudah
Sedang
Sulit
70
Gambar 3. Pie Chart Kecenderungan Data Variabel Prosedur Kredit
Berdasarkan gambar kecenderungan variabel di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat Variabel Prosedur Kredit dalam penelitian ini
sedang.
4. Reference Group
Kusioner Variabel Reference Group oleh nasabah terdiri dari 7 item
pernyataan. Skor tertinggi yaitu 32, skor terendah 8, mean 19,55 dan
standar deviasi 3,911. Jawaban responden pada variabel Reference Group
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Variabel Reference Group
No. Interval Skor Frekuensi
1 5 – 8 1
2 9 – 12 5
3 13 – 16 11
4 17 – 20 84
5 21 – 24 39
6 25 – 28 5
7 29 – 32 5
8 33 - 36 0
Jumlah 150
Sumber: Data primer yang diolah
Selanjutnya Variabel Reference Group akan dikategorikan dalam tiga
kategori berikut:
Tabel 18. Kategori Kecenderungan Data Variabel Reference Group
No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Tinggi > 28 5 3%
2 Sedang 20 – 28 63 42%
3 Rendah < 20 82 55%
Total 150 100%
Sumber: Data primer yang diolah
71
Gambar 4. Pie Chart Kecenderungan Data Variabel Reference Group
Berdasarkan gambar kecenderungan variabel di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat Variabel Reference Group dalam penelitian ini
rendah.
D. Hasil Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-
variabel dalam penelitian memiliki sebaran distribusi normal atau tidak.
Uji normalitas ini menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov. Jika
variabel residual tidak terdistribusi normal, maka uji statistik t dan F
menjadi tidak valid. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai
signifikansi > 0,05. Berikut merupakan hasil perhitungan Kolmogrov-
Smirnov:
3%
42%
55%
REFERENCE GROUP
Tinggi
Sedang
Rendah
72
Tabel 19. Hasil Uji Normalitas
Signifikansi Keterangan
Unstandardized
Residual
0,117 Normal
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel tersebut dapat diketahui
nilai signifikansinya sebesar 0,117. Angka tersebut lebih besar dari
0,05, sehingga data dikatakan normal dan dapat digunakan untuk uji
selanjutnya.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas
dengan variabel terikat memiliki hubungan linier atau tidak. Kriteria
yang diterapkan untuk pengujian linieritas adalah nilai signifikansi pada
masing-masing variabel bebas lebih besar dari pada nilai taraf
signifikansi Deviation from Linearity 0,05 maka hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier. Hasil dari uji
linieritas dapat dilihat pada tabel berikut:
73
Tabel 20. Hasil Uji Linieritas
Hubungan Variabel Deviation from
Linearity
Keterangan
Kualitas Pelayanan ( – Keputusan Pengambilan
Kredit (Y)
0,176 Linier
Prosedur Kredit ( ) -
Keputusan Pengambilan
Kredit (Y)
0,278 Linier
Sumber: Data primer yang diolah
Dari hasil uji linieritas pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa
kedua variabel independen di atas memiliki nilai signifikansi Deviation
from Linearity lebih besar dari 0,05 sehingga hal ini menunjukkan
variabel penelitian memiliki hubungan linier.
c. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
terjadi heterokedastisitas. Untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi heterokedastisitas atau tidak yaitu dengan melihat nilai
signifikansi masing-masing variabel, apabila lebih besar dari 0,05 maka
tidak terjadi heterokedastisitas, namun jika lebih kecil dari 0,05 maka
terjadi heterokedastisitas. Hasil dari uji heterokedastisitas dapat dilihat
pada tabel berikut:
74
Tabel 21. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Signifikansi Keterangan
Kualitas Pelayanan 0,436 Tidak terjadi
Heterokedastisitas
Prosedur Kredit 0,604 Tidak terjadi
Heterokedastisitas
Reference Group 0,198 Tidak terjadi
Heterokedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah
Dari hasil uji heterokedastisitas pada tabel tersebut dapat diketahui
bahwa nilai signifikansi variabel Kualitas Pelayanan, Prosedur Kredit
dan Reference Group lebih besar dari 0,05 sehingga tidak terjadi
heterokedastisitas pada ketiga variabel tersebut.
d. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinieritas dengan menyelidiki besarnya interkorelasi antar
variabel bebasnya. Ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari
besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF), yaitu
jika Tolerance Value ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10. Hasil uji
multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 22. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Perhitungan Keterangan
Tolerance VIF
Kualitas Pelayanan 0,577 1,732 Tidak terjadi
multikolinieritas
Prosedur Kredit 0,588 1,702 Tidak terjadi
multikolinieritas
Reference Group 0,972 1,029 Tidak terjadi
multikolinieritas
Sumber: Data primer yang diolah
75
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan semua variabel bebas
mempunyai nilai Tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas dalam
penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
E. Uji Hipotesis
1. Hipotesis 1
H1 : Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit pada BKD Gombong.
Untuk menguji H1 dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana.
Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 23. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit
Constant Unstandardized
Coefficients
R R2 Adj R
Square
t-
Statistik
F Sig
22,346 0,174 0,260 0,068 0,061 3,277 10,742 0,001
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 23 dapat dibuat suatu persamaan untuk hipotesis
1 (H1), yaitu:
Y = 22,346 + 0,174
Dengan melihat nilai koefisien regresi Kualitas Pelayanan sebesar
0,174 artinya terdapat hubungan positif antara Kualitas Pelayanan dengan
Keputusan Pengambilan Kredit, semakin tinggi Kualitas Pelayanan maka
akan semakin tinggi pula Keputusan Pengambilan Kredit. Nilai R sebesar
0,260 yang berarti medekati 0, nilai R semakin mendekati 1 berarti
76
hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai R semakin
mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Nilai R sebesar
0,260 menggambarkan bahwa hubungan antara Kualitas Pelayanan dengan
Keputusan Pengambilan Kredit lemah. Nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,068 menunjukkan bahwa Keputusan Pengambilan
Kredit yang dijelaskan oleh Kualitas Pelayanan sebesar 6,8%, sedangkan
sisanya 93,2% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar penelitian ini.
Dari analysis of variance (ANOVA) dapat diketahui nilai statistik F
hitung sebesar 10,742 dan F tabel dari sampel yang berjumlah 150 sebesar
3,90 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 yang berarti signifikan,
sedangkan nilai t hitung sebesar 3,277 (di atas nilai t tabel yaitu 1,976)
mengindikasikan bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh secara signifikan
terhadap Keputusan Pengambilan Kredit. Hal ini juga didukung dengan
nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat
pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel
dependen secara individual. Berdasarkan nilai koefisien regresi (0,174), F
hitung > F tabel (10,742 > 3,90) dan t hitung > t tabel (3,277 > 1,976)
maka H1 diterima yaitu Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit.
2. Hipotesis 2
H2 : Prosedur Kredit berpengaruh positif terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit pada BKD Gombong.
77
Untuk menguji H2 dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana.
Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 24. Pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit
Constant Unstandardized
Coefficients
R R2 Adj R
Square
t-
Statistik
F Sig
23,447 0,215 0,210 0,044 0,038 2,615 6,836 0,010
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 24 dapat dibuat suatu persamaan untuk hipotesis
2 (H2), yaitu:
Y = 23,447 + 0,215
Dengan melihat nilai koefisien regresi Prosedur Kredit sebesar 0,215
artinya terdapat hubungan positif antara Prosedur Kredit dengan
Keputusan Pengambilan Kredit, semakin mudah Prosedur Kredit maka
akan semakin tinggi Keputusan Pengambilan Kredit. Nilai R sebesar 0,210
yang berarti medekati 0, nilai R semakin mendekati 1 berarti hubungan
yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai R semakin mendekati 0 maka
hubungan yang terjadi semakin lemah. Nilai R sebesar 0,210
menggambarkan bahwa hubungan antara Prosedur Kredit dengan
Keputusan Pengambilan Kredit lemah. Nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,044 menunjukkan bahwa Keputusan Pengambilan
Kredit yang dijelaskan oleh Prosedur Kredit sebesar 4,4%, sedangkan
sisanya 95,6% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar penelitian ini.
78
Dari analysis of variance (ANOVA) dapat diketahui nilai statistik F
hitung sebesar 6,836 dan F tabel dari sampel yang berjumlah 150 sebesar
3,90 dengan nilai signifikansi sebesar 0,010 yang berarti signifikan,
sedangkan nilai t hitung sebesar 2,615 (di atas nilai t tabel yaitu 1,976)
mengindikasikan bahwa Prosedur Kredit berpengaruh secara signifikan
terhadap Keputusan Pengambilan Kredit. Hal ini juga didukung dengan
nilai signifikansi sebesar 0,010 lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat
pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel
dependen secara individual. Berdasarkan nilai koefisien regresi (0,215), F
hitung > F tabel (6,836 > 3,90) dan t hitung > t tabel (2,615 > 1,976) maka
H2 diterima yaitu Prosedur Kredit berpengaruh positif terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit.
3. Hipotesis 3
H3 : Reference Group memperkuat pengaruh Kualitas Pelayanan
terhadap Keputusan Pengambilan Kredit pada BKD Gombong.
Pengujian hipotesis untuk menguji pengaruh moderasi pada penelitian
ini menggunakan uji interaksi atau Moderated Regression Analysis, yaitu
uji yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh Reference Group
dalam memperkuat pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit. Berikut hasil perhitungan hipotesis 3 (H3):
79
Tabel 25. Pengaruh Interaksi antara Kualitas Pelayanan dan
Reference Group terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit
Keterangan 3a 3b 3c
Persamaan Y = 22,346 + 0,174 Y = 23,355 +
0,167 - 0,037Z
Y = 11,534 +
0,479 + 0,581Z –
0,016
Nilai
Coefficient
1 : 0,174 1 : 0,167 1 : 0,479
2 : -0,037 2 : 0,581
3 : -0,016
Sig. 1 : 0,001 1 : 0,002 1 : 0,027
2 : 0,395 2 : 0,163
3 : 0,135
t - Statistik 1 : 3,277 1 : 3,086 1 : 2,229
2 : -0,854 2 : 1,404
3 : -1,502 0,068 0,072 0,086 0,061 0,060 0,068
F 10,742 5,726 4,602
N 150 150 150
Sumber: Data primer yang diolah
Pada persamaan 3a dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi 0,164
maka Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit, maka semakin tinggi Kualitas Pelayanan maka akan
semakin tinggi pula Keputusan Pengambilan Kredit. Nilai sebesar
0,068 menunjukkan bahwa pengaruh Kualitas Pelayanan sebesar 6,8%
terhadap Keputusan Pengambilan Kredit.
Pada persamaan 3b dapat dilihat bahwa koefisien regresi Kualitas
Pelayanan (X1) sebesar 0,167 artinya jika variabel independen lain
nilainya tetap dan Kualitas Pelayanan mengalami kenaikan 1% maka
Keputusan Pengambilan Kredit akan meningkat 16,7% atau dapat
80
dikatakan bahwa terjadi hubungan yang positif antara Kualitas Pelayanan
dengan Keputusan Pengambilan Kredit. Semakin tinggi Kualitas
Pelayanan maka semakin tinggi pula Keputusan Pengambilan Kredit. Nilai
koefisien Reference Group (Z) bernilai negatif yaitu sebesar -0,037 artinya
jika variabel independen lain nilaiknya tetap dan Reference Group
mengalami kenaikan 1% maka Keputusan Pengambilan Kredit akan
mengalami penurunan sebesar 3,7%. Koefisien bernilai negatif artinya
terjadi hubungan negatif antara Reference Group dengan Keputusan
Pengambilan Kredit, semakin tinggi Reference Group maka semakin turun
Keputusan Pengambilan Kredit.
Pada persamaan 3c dapat dilihat bahwa koefisien regresi X1 dan Z
sebelum ada interaksi bernilai positif, artinya jika salah satu dari variabel
tersebut tetap dan yang lain naik 1% maka Keputusan Pengambilan Kredit
akan mengalami peningkatan. Setelah ada interaksi antara X1 dan Z
koefisien regresi menjadi negatif (-0,016), artinya semakin naik besarnya
interaksi maka semakin turun Keputusan Pengambilan Kredit. Dilihat dari sebesar 0,086 menunjukkan bahwa presentase pengaruh variabel
independen dan moderasi terhadap variabel dependen sebesar 8,6%.
Dilihat dari nilai konstanta sebelum ada interaksi 23,355, dengan
nilai statistik t = 10,190, nilai 1 = 0,167 dan nilai statistik t = 3,086
dengan nilai signifikansi 0,002 adalah signifikan, sedangkan nilai 2 = -
0,037 dan nilai statistik t = -0,854 dengan nilai signifikansi 0,395 adalah
tidak signifikan. Sesudah ada interaksi X1*Z maka nilai constant 11,534,
81
dengan nilai statistik t = 1,408, nilai 1 = 0,479 dan nilai statistik t = 2,229
dengan nilai signifikansi 0,027 adalah signifikan, sedangkan nilai 2 =
0,581 dan nilai statistik t = 1,404 dengan nilai signifikansi 0,163 adalah
tidak signifikan. Sementara nilai 3 = -0,016 dan nilai statistik t = -1,502
dengan nilai signifikansi 0,135 adalah tidak signifikan. Berdasarkan
analisis di atas dapat disimpulkan bahwa H3 tidak dapat didukung, artinya
Reference Group tidak memperkuat pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit.
4. Hipotesis 4
H4 : Reference Group memperkuat pengaruh Prosedur Kredit
terhadap Keputusan Pengambilan Kredit pada BKD Gombong.
Pengujian hipotesis untuk menguji pengaruh moderasi pada penelitian
ini menggunakan uji interaksi atau Moderated Regression Analysis, yaitu
uji yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh Reference Group
dalam memperkuat pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit. Berikut hasil perhitungan hipotesis 4 (H4):
82
Tabel 26. Pengaruh Interaksi antara Prosedur Kredit dan Reference
Group terhadap Keputusan Pengambilan Kredit
Keterangan 4a 4b 4c
Persamaan Y = 23,447 + 0,215 Y = 24,626 +
0,206 - 0,048Z
Y = 8,238 +
0,860 + 0,777 Z
– 0,033
Nilai
Coefficient
1 : 0,215 1 : 0,206 1 : 0,860
2 : -0,048 2 : 0,777
3 : -0,033
Sig. 1 : 0,010 1 : 0,014 1 : 0,005
2 : 0,270 2 : 0,037
3 : 0,026
t - Statistik 1 : 2,615 1 : 2,488 1 : 2,855
2 : -1,107 2 : 2,110
3 : -2,257 0,044 0,052 0,084 0,038 0,039 0,065
F 6,836 4,036 4,464
N 150 150 150
Sumber: Data primer yang diolah
Pada persamaan 4a dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi 0,215
maka Prosedur Kredit berpengaruh positif terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit, maka semakin mudah Prosedur Kredit maka akan
semakin tinggi Keputusan Pengambilan Kredit. Nilai sebesar 0,044
menunjukkan bahwa pengaruh Prosedur Kredit sebesar 4,4% terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit.
Pada persamaan 4b dapat dilihat bahwa koefisien regresi Prosedur
Kredit (X2) sebesar 0,206 artinya jika variabel independen lain nilainya
tetap dan Prosedur Kredit mengalami kenaikan 1% maka Keputusan
Pengambilan Kredit akan meningkat 18,5% atau dapat dikatakan bahwa
terjadi hubungan yang positif antara Prosedur Kredit dengan Keputusan
83
Pengambilan Kredit. Semakin mudah Prosedur Kredit maka semakin
tinggi pula Keputusan Pengambilan Kredit. Nilai koefisien Reference
Group (Z) bernilai negatif yaitu sebesar -0,048 artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap dan Reference Group mengalami kenaikan
1% maka Keputusan Pengambilan Kredit akan mengalami penurunan
sebesar 4,8%. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif
antara Reference Group dengan Keputusan Pengambilan Kredit, semakin
tinggi Reference Group maka semakin turun Keputusan Pengambilan
Kredit.
Pada persamaan 4c dapat dilihat bahwa koefisien regresi X2 dan Z
sebelum ada interaksi bernilai positif, artinya jika salah satu dari variabel
tersebut tetap dan yang lain naik 1% maka Keputusan Pengambilan Kredit
akan mengalami peningkatan. Setelah ada interaksi antara X2 dan Z
koefisien regresi menjadi negatif (-0,033), artinya semakin naik besarnya
interaksi maka semakin turun Keputusan Pengambilan Kredit. Dilihat dari sebesar 0,084 menunjukkan bahwa presentase pengaruh variabel
independen dan moderasi terhadap variabel dependen sebesar 8,4%.
Dilihat dari nilai konstanta sebelum ada interaksi 24,626, dengan
nilai statistik t = 10,724, nilai 1 = 0,206 dan nilai statistik t = 2,488
dengan nilai signifikansi 0,014 adalah signifikan, sedangkan nilai 2 = -
0,048 dan nilai statistik t = -1,107 dengan nilai signifikansi 0,270 adalah
tidak signifikan. Sesudah ada interaksi X2*Z maka nilai constant 8,238,
84
dengan nilai statistik t = 1,083, nilai 1 = 0,860 dan nilai statistik t = 2,855
dengan nilai signifikansi 0,005 adalah signifikan, sedangkan nilai 2 =
0,777 dan nilai statistik t = 2,110 dengan nilai signifikansi 0,037 adalah
signifikan. Sementara nilai 3 = -0,033 dan nilai statistik t = -2,257
dengan nilai signifikansi 0,026 adalah signifikan. Berdasarkan analisis di
atas dapat disimpulkan bahwa H4 tidak dapat didukung, artinya Reference
Group tidak memperkuat pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit.
F. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit pada BKD Gombong
Hasil uji hipotesis 1 menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan
berpengaruh positif terhadap Keputusan Pengambilan Kredit. Jika Kualitas
Pelayanan semakin baik, maka Keputusan Pengambilan Kredit akan
semakin tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien regresi
sebesar 0,174 pada signifikansi 0,001.
Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,068 menunjukkan
bahwa Keputusan Pengambilan Kredit yang dijelaskan oleh Kualitas
Pelayanan sebesar 6,8%, sedangkan sisanya 93,2% dijelaskan oleh sebab-
sebab lain di luar penelitian ini. Selain itu nilai F hitung > F tabel (10,742
> 3,90) serta t hitung > t tabel (3,277 > 1,976) pada taraf signifikansi 5%
85
yang berarti H1 dapat diterima bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh
positif terhadap Keputusan Pengambilan Kredit.
Penelitian yang dilakukan kepada nasabah menunjukkan bahwa
Kualitas Pelayanan yang paling baik yaitu pada keramahan yang diberikan
oleh pegawai. Hal ini ditunjukkan oleh skor pernyataan yang paling tinggi
pada variabel Kualitas Pelayanan, sedangkan skor yang paling rendah
yaitu pada pernyataan bahwa BKD Gombong tidak memiliki pelayanan
yang berbeda dengan pelayanan lembaga keuangan lainnya dan fasilitas
yang masih kurang memadai, dengan kata lain walaupun pegawai BKD
ramah namun nasabah tidak merasakan adanya pelayanan maupun produk
khusus yang ditawarkan oleh BKD.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
oleh Dedi Wahyu Nugroho (2012) dan Muvika Perdana Putra (2015) yang
menyimpulkan bahwa Pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit. Hasil penelitian
mereka menunjukkan bahwa Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh pendapat Boediono (1999:
11) yaitu pelayanan merupakan upaya atau proses secara sadar dan
terencana dilakukan organisasi atau badan usaha kredit dalam persaingan
melalui pemberian atau perjanjian pelayanan kepada nasabah, sehingga
tercapai kepuasan optimal bagi nasabah. Semakin baik pelayanan kepada
86
nasabah maka keputusan nasabah dalam mengambil kredit pada lembaga
keuangan tersebut akan semakin tinggi.
2. Pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan Kredit
pada BKD Gombong
Hasil uji hipotesis 2 menunjukkan bahwa Prosedur Kredit
berpengaruh positif terhadap Keputusan Pengambilan Kredit. Jika
Prosedur Kredit yang ditawarkan semakin mudah, maka Keputusan
Pengambilan Kredit akan semakin tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan
nilai koefisien regresi sebesar 0,215 pada signifikansi 0,010.
Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,044 menunjukkan
bahwa Keputusan Pengambilan Kredit yang dijelaskan oleh Kualitas
Pelayanan sebesar 4,4%, sedangkan sisanya 95,6% dijelaskan oleh sebab-
sebab lain di luar penelitian ini. Selain itu nilai F hitung > F tabel (6,836 >
3,90) serta t hitung > t tabel (2,615 > 1,976) pada taraf signifikansi 5%
yang berarti H2 dapat diterima bahwa Prosedur Kredit berpengaruh positif
terhadap Keputusan Pengambilan Kredit.
Penelitian yang dilakukan kepada nasabah menunjukkan bahwa
Prosedur Kredit yang ditetapkan oleh BKD dapat dengan mudah dipahami
oleh nasabah. Hal ini ditunjukkan oleh skor pernyataan yang paling tinggi
pada variabel Prosedur Kredit, sedangkan skor yang paling rendah yaitu
pada pernyataan bahwa persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah sulit
dilaksanakan. Walaupun prosedur yang ditawarkan dapat dengan mudah
dipahami nasabah, namun mereka merasa persyaratan yang diberikan
87
untuk mengambil kredit sulit untuk dipenuhi sehingga membuat kendala
saat proses pengajuan atau pencairan kredit.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
oleh Dedi Wahyu Nugroho (2012) dan Muvika Perdana Putra (2015) yang
menyimpulkan bahwa Prosedur Kredit memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit. Hasil penelitian
mereka menunjukkan bahwa Prosedur Kredit berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh Mudrajad Kuncoro (2002)
yang menyatakan prosedur kredit merupakan upaya bank dalam
mengurangi resiko pemberian kredit, yang dimulai dengan tahap
penyusunan perencanaan pengkreditan, dilanjutkan dengan proses
pemberian keputusan kredit (prakara, analisis dan evaluasi, negosiasi,
rekomendasi dan pemberian keputusan kredit), penyusunan pemberian
kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, persetujuan pencairan kredit
serta pengawasan dan pembinaan kredit. Semakin mudah prosedur kredit
suatu lembaga keuangan dalam memberikan kredit terhadap nasabah maka
keputusan nasabah dalam mengambil kredit di lembaga keuangan tersebut
akan semakin tinggi.
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit dengan Reference Group sebagai Variabel Moderasi pada BKD
Gombong
88
Hasil uji hipotesis 3 menunjukkan bahwa Reference Group tidak
memperkuat pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit. Hal ini ditunjukkan setelah ada interaksi X1*Z maka
nilai constant 11,534, dengan nilai statistik t = 1,408, nilai 1 = 0,479 dan
nilai statistik t = 2,229 dengan nilai signifikansi 0,027 adalah signifikan,
sedangkan nilai 2 = 0,581 dan nilai statistik t = 1,404 dengan nilai
signifikansi 0,163 adalah tidak signifikan. Sementara nilai 3 = -0,016 dan
nilai statistik t = -1,502 dengan nilai signifikansi 0,135 adalah tidak
signifikan.
Penelitian yang dilakukan kepada nasabah cenderung memberikan
penilaian rendah pada Reference Group yang dibuktikan oleh persentase
distribusi kecenderungan frekuensi variabel sebesar 55%. Selain itu
Reference Group terbukti tidak memperkuat pengaruh Kualitas Pelayanan
terhadap Keputusan Pengambilan Kredit. Hal ini berarti nasabah
cenderung mengambil keputusan sendiri untuk melakukan kredit tanpa
dipengaruhi Kualitas Pelayanan yang dikatakan oleh orang lain walaupun
pelayanan yang diberikan pegawai BKD baik dan ramah. Penyebabnya
dimungkinkan karena kebutuhan nasabah yang lebih mendesak dan
masyarakat cenderung mempercayai pelayanan yang mereka alami sendiri
dibandingkan dengan pendapat orang lain tentang pelayanan BKD
Gombong. Hal tersebut dibuktikan dengan tingginya salah satu skor
pernyataan yang menyatakan bahwa nasabah memutuskan mengambil
kredit karena pelayanan yang mereka terima dari pegawai BKD sudah
89
memuaskan, sedangkan skor terendah yaitu yang menyatakan bahwa
keputusan nasabah dalam mengambil kredit tidak dipengaruhi oleh orang
lain.
Kotler & Keller (2008) menyatakan kelompok referensi merupakan
tindakan memberikan pengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung seseorang atau kelompok terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Dalam hal ini sesuai dengan faktor yang mempengaruhi Reference Group
yaitu pengaruh informasi dan pengalaman menyatakan bahwa seseorang
yang memiliki pengalaman langsung terhadap suatu produk atau dapat
dengan mudah memperoleh informasi mengenai suatu produk akan lebih
sulit untuk terpengaruh oleh penjelasan orang lain.
4. Pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan Kredit
dengan Reference Group sebagai Variabel Moderasi pada BKD
Gombong
Hasil uji hipotesis 4 menunjukkan bahwa Reference Group tidak
memperkuat pengaruh Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit. Hal ini ditunjukkan setelah ada interaksi X2*Z maka nilai constant
8,238, dengan nilai statistik t = 1,083, nilai 1 = 0,860 dan nilai statistik t
= 2,855 dengan nilai signifikansi 0,005 adalah signifikan, sedangkan nilai
2 = 0,777 dan nilai statistik t = 2,110 dengan nilai signifikansi 0,037
adalah signifikan. Sementara nilai 3 = -0,033 dan nilai statistik t = -2,257
dengan nilai signifikansi 0,026 adalah signifikan.
90
Penelitian yang dilakukan kepada nasabah cenderung memberikan
penilaian rendah pada Reference Group yang dibuktikan oleh persentase
distribusi kecenderungan frekuensi variabel sebesar 55%. Selain itu
Reference Group terbukti tidak memperkuat pengaruh Prosedur Kredit
terhadap Keputusan Pengambilan Kredit. Hal ini berarti nasabah
cenderung mengambil keputusan sendiri untuk melakukan kredit tanpa
dipengaruhi prosedur kredit yang dikatakan oleh orang lain walaupun
prosedur yang diterapkan BKD tidak rumit dan mudah untuk dipahami.
Penyebabnya dimungkinkan karena kebutuhan nasabah yang lebih
mendesak dan kepercayaan nasabah lebih besar kepada pihak BKD
Gombong dibandingkan dengan kelompok referensi lainnya seperti
keluarga, teman maupun tetangga. Hal tersebut dibuktikan dengan
tingginya salah satu skor pernyataan yang menyatakan bahwa nasabah
mencari informasi kredit melalui pegawai yang bekerja di BKD Gombong.
Sedangkan skor terendah yaitu yang menyatakan bahwa keputusan
nasabah dalam mengambil kredit tidak dipengaruhi oleh tetangga ataupun
teman.
Kotler & Keller (2008) menyatakan kelompok referensi merupakan
tindakan memberikan pengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung seseorang atau kelompok terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Dalam hal ini sesuai dengan salah satu jenis pengaruh yaitu pengaruh
informasi, yang dapat digunakan sebagai informan untuk memberikan
potongan informasi yang berpotensi. Informasi agar dapat diterima oleh
91
konsumen maka harus disampaikan oleh seseorang yang sesuai dengan
karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan. Pada BKD Gombong
seseorang tersebut adalah pegawai BKD yang selalu berinteraksi langsung
dengan nasabah dan memiliki informasi lengkap mengenai kredit.
G. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain sebagai
berikut:
1. Temuan dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa selain Kualitas
Pelayanan, Prosedur Kredit dan Reference Group terdapat faktor-faktor
lain yang digunakan dalam studi mengenai Keputusan Pengambilan
Kredit.
2. Penelitian ini hanya meneliti BKD yang ada di wilayah Gombong
sehingga hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi untuk BKD atau
lembaga keuangan lainnya di luar BKD Gombong.
92
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang Kualitas
Pelayanan dan Prosedur Kredit terhadap Keputusan Pengambilan Kredit
dengan Reference Group sebagai Variabel Moderating pada BKD Gombong,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,174, F
hitung = 10,742 yang lebih besar dari F tabel = 3,90, nilai t hitung = 3,277
lebih besar dari t tabel = 1,976 dan nilai signifikansinya sebesar 0,001 di
bawah 0,05, sehingga H1 diterima atau dengan kata lain hipotesis pertama
yang menyatakan Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit.
2. Prosedur Kredit berpengaruh positif terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,215, F
hitung = 6,836 yang lebih besar dari F tabel = 3,90, nilai t hitung = 2,615
lebih besar dari t tabel = 1,976 dan nilai signifikansinya sebesar 0,010 di
bawah 0,05, sehingga H2 diterima atau dengan kata lain hipotesis kedua
yang menyatakan Prosedur Kredit berpengaruh positif terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit.
3. Reference Group tidak memperkuat pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit. Hal ini ditunjukkan oleh hasil pengujian
93
hipotesis 3 sesudah ada interaksi X1*Z yang menghasilkan nilai 1 =
0,479 dan nilai statistik t = 2,229 dengan nilai signifikansi 0,027 adalah
signifikan, sedangkan nilai 2 = 0,581 dan nilai statistik t = 1,404 dengan
nilai signifikansi 0,163 adalah tidak signifikan. Sementara nilai 3 = -
0,016 dan nilai statistik t = -1,502 dengan nilai signifikansi 0,135 adalah
tidak signifikan. Reference Group tidak terbukti memperkuat pengaruh
Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pengambilan Kredit
dimungkinkan karena kebutuhan nasabah yang lebih mendesak
dibandingkan harus mendengarkan saran keluarga, tetangga, teman
maupun kelompok referensi lainnya tentang pelayanan yang diberikan oleh
BKD Gombong. Selain itu nasabah juga lebih percaya pada pelayanan
yang mereka alami sendiri dibandingkan dengan pendapat orang lain
tentang pelayanan pada BKD Gombong.
4. Reference Group tidak memperkuat pengaruh Prosedur Kredit terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit. Hal ini ditunjukkan oleh hasil pengujian
hipotesis 4 sesudah ada interaksi X2*Z yang menghasilkan nilai 1 =
0,860 dan nilai statistik t = 2,855 dengan nilai signifikansi 0,005 adalah
signifikan, sedangkan nilai 2 = 0,777 dan nilai statistik t = 2,110 dengan
nilai signifikansi 0,037 adalah signifikan. Sementara nilai 3 = -0,033 dan
nilai statistik t = -2,257 dengan nilai signifikansi 0,026 adalah signifikan.
Reference Group tidak terbukti memperkuat pengaruh Prosedur Kredit
terhadap Keputusan Pengambilan Kredit dimungkinkan karena kebutuhan
nasabah yang lebih mendesak dibandingkan harus mendengarkan saran
94
keluarga, tetangga, teman maupun kelompok referensi lainnya tentang
prosedur kredit yang ditawarkan oleh BKD Gombong. Selain itu nasabah
juga lebih percaya pada informasi yang disampaikan oleh pegawai BKD
dibandingkan dengan kelompok referensi lainnya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian tersebut, maka diajukan
saran-saran sebagai berikut:
1. Pada hasil perhitungan kuesioner mengenai Kualitas Pelayanan yang
dimiliki oleh BKD Gombong, pengaruh yang diberikan terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit termasuk sedang. Berdasarkan data
tersebut dapat dilihat skor jawaban responden paling rendah berada pada
item pernyataan “BKD Gombong memiliki pelayanan yang berbeda
dengan pelayanan lembaga keuangan lainnya” dan item pernyataan
“Fasilitas pada BKD Gombong dan perlengkapan yang digunakan pegawai
untuk melayani nasabah sudah lengkap”. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pelayanan yang diberikan oleh pihak BKD Gombong sama seperti
lembaga keuangan lainnya, selain itu fasilitas yang tersedia untuk nasabah
dan perlengkapan yang digunakan oleh pegawai masih kurang memadai.
Pihak BKD diharapkan mampu untuk meningkatkan pelayanan yang
diberikan baik dari pegawai maupun tempat penyaluran kredit seperti lebih
meningkatkan keamanan tempat penyimpanan dokumen, memberikan
95
fasilitas komputer untuk pegawai dan menambah fasilitas ruangan supaya
nasabah merasa lebih nyaman dalam melakukan transaksi.
2. Pada hasil perhitungan kuesioner mengenai Prosedur Kredit yang
diberikan oleh BKD Gombong kepada nasabah secara keseluruhan
termasuk sedang. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat skor jawaban
responden paling rendah berada pada item pernyataan “Persyaratan untuk
mengambil kredit sulit dilaksanakan” dan “Nasabah tidak mengalami
hambatan dalam proses pencairan kredit”. Hal tersebut menunjukkan
bahwa sebagian nasabah merasa persyaratan yang diberikan BKD sulit
untuk dipenuhi sehingga berdampak pada pencairan dana yang lama. BKD
diharapkan lebih mempermudah proses pengajuan kredit dari segi
persyaratan supaya masyarakat yang tidak memenuhi persyaratan untuk
meminjam di bank dapat dengan mudah melakukan pengajuan kredit
maupun pencairan dana pada BKD Gombong.
3. Pada hasil perhitungan kuesioner mengenai Reference Group yang
mempengaruhi nasabah dalam mengambil kredit termasuk rendah.
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat skor jawaban responden paling
rendah berada pada item pernyataan “Nasabah memutuskan mengambil
kredit suapaya sama dengan tetangga sekitar rumah” dan pernyataan
“Nasabah mengambil kredit supaya dapat memenuhi kebutuhan konsumtif
seperti teman”. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan
tetangga merupakan yang paling rendah dibandingkan dengan kelompok
referensi lainnya. Oleh sebab itu pihak BKD harus mampu memfokuskan
96
sasaran pemasaran produk kepada seseorang atau kelompok referensi yang
sering dijadikan pertimbangan nasabah dalam mengambil kredit.
Kelompok referensi tersebut adalah pegawai BKD sendiri, pihak BKD
diharapkan lebih meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi kepada
nasabah supaya nasabah merasa nyaman dan permasalahannya
diperhatikan.
97
DAFTAR PUSTAKA
Agilwaseso, Satriyo, Drs. Saryadi, M.Si., & Dra. Sri Suryoko, M.Si., 2004,
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Suku Bunga dan Lokasi Terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit di PD BKK Pemalang, http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/, 3 April 2015.
Arsyad, Lincolin. (2008). Lembaga Keuangan Mikro. Yogyakarta: Andi Offset.
Boediono. (1999). Pelayanan Prima. Jakarta: Yayasan Kawita Indonesia.
Burhan Nurgiyanto, Gunawan dan Marzuki. (2012). Statistik Terapan untuk
Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Christopher Lovelock, Jochen Wirtz dan Jacky Mussry. (2010). Pemasaran Jasa
Manusia, Teknologi, Strategi Edisi 7 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Dedi Wahyu Nugroho. (2012). “Pengaruh Lokasi, Pelayanan dan Prosedur Kredit terhadap Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit pada PD. BPR
Boyolali”. Yogyakarta: Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Deka Febrian. (2013). “Efektifitas Pesan Iklan TV, Asosiasi Merek, dan Kelompok Referensi terhadap Minat Beli Susu Bubuk L-Men di Kota
Semarang”. Semarang: Tesis. Universitas Diponegoro.
Dwi Atika Widiarti (2014). “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Kebutuhan Mencari Variasi, dan Kelompok Acuan terhadap Keputusan Perpindahan
Merk dari Smartphone Berbasis Blackberry ke Android”. Yogyakarta: Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Faried Wijaya dan Soetatwo Hadiwigeno. (1999). Lembaga-Lembaga Keuangan
dan Bank. Yogyakarta: BPFE.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19 Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Griffin, Ricky W. (2002). Manajemen Jilid I. Jakarta: Erlangga
Hasibuan, Malayu S.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
(2008). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kotler, Philip. (1988). Manajemen Pemasaran Edisi 6 Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Lumpiyoadi, Rambat. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik.
Jakarta: Salemba Empat.
M. Arja Minangun. (2014). “Pengaruh Kelompok Referensi, Personal Selling dan
Motivasi terhadap Keputusan Nasabah Mengambil Pembiayaan di BMT
98
Bina Ihsanul Fikri (BIF) Cabang Gedongkuning Yogyakarta”. Yogyakarta:
Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Mardhatillah Shanti. (2014). “Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk, dan
Reference Group Terhadap Minat Beli Produk Kosmetik Lipstik Wardah
di Kota Malang”, http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/, 21 Mei 2015.
Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono. (2002). Manajemen Perbankan. Yogyakarta:
BPFE.
(2010). Manajemen Perbankan, Teori dan
Aplikasi Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.
Muvika Perdana Putra. (2015). “Pengaruh Citra Perbankan Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Mengambil Kredit Dengan Pelayanan dan Prosedur Kredit
sebagai Variabel Moderating Pada BPR Bank Bantul”. Yogyakarta:
Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Nela Marghaniyata. (2012). “Peran Reference Group dalam Purchase Decision”. Yogyakarta: Skripsi. Universitas Isalam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Otoritas Jasa Keuangan. (2015). “Lembaga Keuangan Mikro”. Diakses melalui http://www.ojk.go.id/lembaga-keuangan-mikro pada tanggal 1 Oktober
2015, Jam 13.50 WIB.
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Erlangga.
& Gary Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta:
Erlangga.
Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti. (2009). Manajemen Perkreditan Bank
Umum. Bandung: Alfabeta.
Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Schiffman, L.G. dan Kanuk, L.L. (2007). Consumer Behaviour 9th
edition. New
Jersey: Pearson Prentice Hall.
Subihaini. (2001). “Analisis Konsekuensi Kualitas Layanan pada Perilaku Konsumen”. Jurnal Bisnis dan Strategi. Tahun VI, h.99-115.
Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
. (2013). Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung:
Alfabeta.
Sumarwan, Ujang. (2014). Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia.
99
Suryani, Tatik. (2013). Perilaku Konsumen di Era Internet: Implikasinya pada
Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Tjiptono, Fandy. (2004). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset.
Umar, Husein. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Rajawali Pers.
100
LAMPIRAN I
1. Kuesioner Uji Instrumen
2. Rekap Data Uji Instrumen
3. Hasil Uji Validitas & Realibilitas Y
4. Hasil Uji Validitas & Realibilitas
5. Hasil Uji Validitas & Realibilitas
6. Hasil Uji Validitas & Realibilitas Z
101
Lampiran 1. Kuesioner Uji Instrumen
Kepada Yth. Nasabah BKD Gombong
Ditempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Nasabah BKD Gombong yang saya hormati, dalam rangka penyelesaian
Skripsi yang sedang saya lakukan dengan judul “PENGARUH KUALITAS
PELAYANAN DAN PROSEDUR KREDIT TERHADAP KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KREDIT DENGAN REFERENCE GROUP SEBAGAI
VARIABEL MODERATING PADA BADAN KREDIT DESA (BKD)
GOMBONG”, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fajar Kartika Sari
NIM : 12812141017
Jurusan/Fak. : Akuntansi S1 / Fakultas Ekonomi
Instansi : Universitas Negeri Yogyakarta
Memohon bantuan kepada Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner dari
pertanyaan atau pernyataan yang tertera pada angket penelitian. Semua keterangan
dan jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan bersifat rahasia dan tidak akan
diketahui oleh pihak lain kecuali peneliti sendiri.
Bantuan atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, Januari 2016
Hormat Saya,
Fajar Kartika Sari
102
Petunjuk Pengisian Kuesioner:
1. Tulislah identitas Anda dengan memberikan tanda centang () pada kolom
yang telah disediakan di bawah ini.
2. Bacalah terlebih dahulu setiap butir pertanyaan atau pernyataan di dalam
angket dengan cermat.
3. Berikan tanda centang () pada kolom jawaban yang benar-benar sesuai
dengan kondisi Anda.
4. Satu pertanyaan atau peryataan hanya boleh dijawab dengan satu pilihan
jawaban.
5. Pilihan jawaban yang tersedia:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Identitas Responden
Jenis Kelamin : Pria Wanita
Usia : 20-30 th 31-40 th
41-50 th >50 th
Pekerjaan : PNS Karyawan Swasta
Wiraswasta Petani
Lain-lain, sebutkan…………................
Tingkat Pendapatan (per bulan) : <1 juta 1-3 juta
3-5 juta >5 juta
I. Keputusan Pengambilan Kredit
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Pegawai BKD Gombong belum melakukan
pelayanan dengan baik.
2 Pelayanan yang dilakukan oleh pegawai BKD
103
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
sudah memuaskan.
3 Kredit yang diberikan oleh BKD Gombong
mampu membantu dalam memenuhi kebutuhan.
4 Mudah dalam melakukan angsuran kredit pada
BKD Gombong.
5 Kurangnya informasi tentang pengambilan
kredit pada BKD Gombong.
6 Informasi yang disampaikan oleh pegawai BKD
masih kurang jelas.
7 Keputusan untuk mengambil kredit pada BKD
dipengaruhi oleh orang lain.
8
Saya lebih mempertimbangkan saran tetangga
atau keluarga daripada kualitas pelayanan dan
prosedur kredit dalam memutuskan mengambil
kredit pada BKD.
9 Pelayanan yang diberikan BKD Gombong
menjadi suatu alasan untuk mengambil kredit.
10
Saya lebih mementingkan pelayanan yang baik
daripada kemudahan prosedur kredit dalam
memutuskan mengambil kredit.
II. Kualitas Pelayanan
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Fasilitas pada BKD Gombong untuk melayani
nasabah masih kurang lengkap.
2
Perlengkapan yang digunakan oleh pegawai
BKD Gombong sangat memadai untuk
melayani nasabah.
3 BKD Gombong memiliki ruangan yang rapi,
bersih dan nyaman untuk nasabah.
4 Pelayanan BKD Gombong sesuai dengan apa
yang saya harapkan.
5 BKD Gombong bertanggung jawab atas
kesalahan yang dilakukan oleh pihak BKD.
6 Pegawai BKD sigap atau cepat dalam melayani
nasabah atau masalah yang dihadapi nasabah.
7
Pelayanan yang diberikan pegawai BKD tidak
sesuai dengan apa yang saya minta dalam
menyelesaikan masalah.
8 Pegawai BKD Gombong memiliki kemampuan
yang baik dalam melayani nasabah.
104
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
9 Pegawai BKD Gombong memiliki sikap atau
etika yang baik dalam melayani nasabah.
10 Pegawai BKD Gombong tidak ramah dalam
melayani nasabah.
11 Adanya perhatian yang diberikan oleh pegawai
BKD dalam memahami keinginan nasabah.
12
BKD Gombong memiliki pelayanan yang
berbeda dengan pelayanan lembaga keuangan
lainnya.
13
Saya lebih memilih mengambil kredit pada
lembaga keuangan yang diambil oleh tetangga
atau keluarga, daripada memilih mengambil
kredit pada lembaga keuangan yang tidak
diambil tetangga atau keluarga meskipun
pelayanannya memuaskan.
III. Prosedur Kredit
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Kredit yang saya terima tidak sesuai dengan
kesepakatan awal perjanjian.
2 Saya tidak mengalami hambatan dalam proses
pencairan dana kredit.
3
Saya dapat dengan mudah mengajukan
permohonan kredit meskipun dana yang
diajukan terbilang kecil.
4 Saya dapat dengan mudah memahami prosedur
pengambilan kredit yang ditetapkan oleh BKD.
5 Pelaksanaan prosedur kredit pada BKD
Gombong tergolong lambat.
6
Proses pencairan dana kredit oleh BKD
Gombong yang diajukan nasabah terbilang
cepat.
7 Persyaratan kredit yang diterapkan oleh BKD
Gombong tidak berbelit-belit.
8 Persyaratan yang harus dipenuhi untuk
mengambil kredit sulit dilaksanakan.
9
Saya lebih memilih mengambil kredit pada
lembaga keuangan yang diambil oleh tetangga
atau keluarga, daripada memilih mengambil
kredit pada lembaga keuangan yang tidak
diambil oleh tetangga atau keluarga meskipun
105
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
prosedur kreditnya mudah.
IV. Reference Group
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Saya memutuskan mengambil kredit pada BKD
Gombong karena saran dari orang lain.
2 Saya memutuskan mengambil kredit pada BKD
Gombong karena pilihan anggota keluarga.
3
Saya memutuskan mengambil kredit pada BKD
Gombong karena banyak tetangga yang
mengambil kredit pada BKD.
4
Saya memutuskan mengambil kredit pada BKD
Gombong supaya sama dengan tetangga sekitar
rumah.
5
Saya mengambil kredit pada BKD Gombong
supaya dapat memenuhi kebutuhan konsumtif
seperti teman saya.
6 Saya mencari informasi kredit melalui pegawai
yang bekerja di BKD Gombong.
7 Saya mencari informasi kredit melalui teman,
saudara atau tetangga.
8
Saya mengambil kredit pada BKD Gombong
setelah orang lain mengambil kredit pada BKD
Gombong.
106
Lampiran 2. Rekap Data Uji Instrumen
A. Keputusan Pengambilan Kredit
Responden Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 37
5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31
9 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
12 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 37
13 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32
14 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 33
15 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 33
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
17 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31
18 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 27
19 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 34
20 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 33
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
23 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 28
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
26 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 34
27 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31
28 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32
29 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29
30 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
Total 95 94 96 98 91 92 94 93 90 90 933
107
B. Kualitas Pelayanan
Responden Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38
3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 36
4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 2 2 40
5 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 37
6 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 42
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
8 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 40
9 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 35
10 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 41
11 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 44
12 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 47
13 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 42
14 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 42
15 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 42
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38
17 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 35
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38
19 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 38
20 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 42
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38
22 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 37
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 39
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
25 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 43
26 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 2 41
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38
28 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 40
29 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 40
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38
Total 88 89 91 92 98 98 92 96 98 99 97 84 65 1187
108
C. Prosedur Kredit
Responden Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 23
4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
5 3 3 3 3 3 4 4 3 2 28
6 3 3 4 3 3 4 4 3 2 29
7 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
8 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
9 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
11 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
12 3 4 4 4 3 4 4 3 2 31
13 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
14 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
15 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
16 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
17 3 2 3 3 3 3 3 3 2 25
18 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
19 2 2 2 3 3 3 3 3 2 23
20 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
21 4 3 3 3 3 3 3 3 2 27
22 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
23 3 3 4 4 3 4 4 3 1 29
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
25 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
26 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
27 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
28 3 3 3 3 3 4 4 3 2 28
29 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26
30 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
Total 88 88 92 92 89 95 95 89 63 791
109
D. Reference Group
Responden Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 2 2 2 2 2 3 2 17
2 2 2 2 2 2 2 2 2 16
3 2 2 3 3 3 3 3 3 22
4 3 2 2 2 2 4 3 3 21
5 2 2 2 2 2 3 2 2 17
6 2 2 2 2 3 3 3 2 19
7 3 3 3 2 2 3 3 3 22
8 2 2 2 2 3 3 3 2 19
9 2 3 2 2 2 3 2 2 18
10 2 2 3 2 2 3 2 3 19
11 2 2 2 2 2 3 3 3 19
12 2 2 2 2 2 2 2 2 16
13 2 2 3 2 2 3 3 3 20
14 2 2 3 2 2 3 3 2 19
15 2 2 3 2 2 3 3 2 19
16 2 2 2 2 2 3 2 2 17
17 2 2 2 2 3 3 2 3 19
18 2 2 2 2 2 2 3 2 17
19 2 2 2 2 2 2 2 2 16
20 2 2 3 2 2 3 3 2 19
21 2 2 3 2 2 3 3 3 20
22 2 2 2 2 2 3 3 2 18
23 3 3 3 2 2 3 3 2 21
24 3 3 3 3 3 3 3 3 24
25 2 2 2 2 2 2 2 2 16
26 2 2 2 2 2 3 3 2 18
27 2 2 3 2 2 3 3 3 20
28 2 2 3 2 3 2 3 3 20
29 3 2 3 3 2 2 3 3 21
30 2 2 2 2 2 2 2 2 16
Total 65 64 73 63 66 82 80 72 565
110
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas & Realibilitas Y
Hasil Uji Validitas Variabel Y
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
111
Lampiran 4. Hasil Uji Validitas & Realibilitas
Hasil Uji Validitas Variabel
112
Hasil Uji Reliabilitas Variabel
113
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas & Realibilitas
Hasil Uji Validitas Variabel
Hasil Uji Reliabilitas Variabel
114
Lampiran 6. Hasil Uji Validitas & Realibilitas Z
Hasil Uji Validitas Variabel Z
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Z
115
LAMPIRAN II
7. Kuesioner Penelitian
8. Rekap Data Penelitian
9. Tabel Data Responden
10. Hitungan Tabel Distribusi Frekuensi
11. Deskriptif Statistika
12. Hasil Uji Normalitas
13. Hasil Uji Linieritas
14. Hasil Uji Heterokedastisitas
15. Hasil Uji Multikolinieritas
16. Hasil Uji Hipotesis 1
17. Hasil Uji Hipotesis 2
18. Hasil Uji Hipotesis 3
19. Hasil Uji Hipotesis 4
116
Lampiran 7. Kuesioner Penelitian
Kepada Yth. Nasabah BKD Gombong
Ditempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Nasabah BKD Gombong yang saya hormati, dalam rangka penyelesaian
Skripsi yang sedang saya lakukan dengan judul “PENGARUH KUALITAS
PELAYANAN DAN PROSEDUR KREDIT TERHADAP KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KREDIT DENGAN REFERENCE GROUP SEBAGAI
VARIABEL MODERATING PADA BADAN KREDIT DESA (BKD)
GOMBONG”, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fajar Kartika Sari
NIM : 12812141017
Jurusan/Fak. : Akuntansi S1 / Fakultas Ekonomi
Instansi : Universitas Negeri Yogyakarta
Memohon bantuan kepada Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner dari
pertanyaan atau pernyataan yang tertera pada angket penelitian. Semua keterangan
dan jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan bersifat rahasia dan tidak akan
diketahui oleh pihak lain kecuali peneliti sendiri.
Bantuan atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, Januari 2016
Hormat Saya,
Fajar Kartika Sari
117
Petunjuk Pengisian Kuesioner:
1. Tulislah identitas Anda dengan memberikan tanda centang () pada kolom
yang telah disediakan di bawah ini.
2. Bacalah terlebih dahulu setiap butir pertanyaan atau pernyataan di dalam
angket dengan cermat.
3. Berikan tanda centang () pada kolom jawaban yang benar-benar sesuai
dengan kondisi Anda.
4. Satu pertanyaan atau peryataan hanya boleh dijawab dengan satu pilihan
jawaban.
5. Pilihan jawaban yang tersedia:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Identitas Responden
Jenis Kelamin : Pria Wanita
Usia : 20-30 th 31-40 th
41-50 th >50 th
Pekerjaan : PNS Karyawan Swasta
Wiraswasta Petani
Lain-lain, sebutkan…………................
Tingkat Pendapatan (per bulan) : <1 juta 1-3 juta
3-5 juta >5 juta
V. Keputusan Pengambilan Kredit
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Pegawai BKD Gombong sudah melakukan
pelayanan dengan baik.
2 Pelayanan yang dilakukan oleh pegawai BKD
118
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
sudah memuaskan.
3 Kredit yang diberikan oleh BKD Gombong
mampu membantu dalam memenuhi kebutuhan.
4 Mudah dalam melakukan angsuran kredit pada
BKD Gombong.
5
Informasi yang dibutuhkan tentang
pengambilan kredit pada BKD Gombong masih
kurang lengkap.
6 Informasi yang disampaikan oleh pegawai BKD
masih kurang jelas.
7 Keputusan untuk mengambil kredit pada BKD
dipengaruhi oleh orang lain.
8
Saya lebih mempertimbangkan saran tetangga
atau keluarga daripada kualitas pelayanan dan
prosedur kredit dalam memutuskan mengambil
kredit pada BKD.
9 Pelayanan yang diberikan BKD Gombong
menjadi suatu alasan untuk mengambil kredit.
10
Saya lebih mementingkan pelayanan yang baik
daripada kemudahan prosedur kredit dalam
memutuskan mengambil kredit.
VI. Kualitas Pelayanan
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Fasilitas pada BKD Gombong untuk melayani
nasabah sudah lengkap.
2
Perlengkapan yang digunakan oleh pegawai
BKD Gombong sangat memadai untuk
melayani nasabah.
3 BKD Gombong memiliki ruangan yang rapi,
bersih dan nyaman untuk nasabah.
4 Pelayanan BKD Gombong sesuai dengan apa
yang saya harapkan.
5 BKD Gombong bertanggung jawab atas
kesalahan yang dilakukan oleh pihak BKD.
6 Pegawai BKD sigap atau cepat dalam melayani
nasabah atau masalah yang dihadapi nasabah.
7
Pelayanan yang diberikan pegawai BKD sesuai
dengan apa yang saya minta dalam
menyelesaikan masalah.
8 Pegawai BKD Gombong memiliki kemampuan
119
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
yang baik dalam melayani nasabah.
9 Pegawai BKD Gombong memiliki sikap atau
etika yang baik dalam melayani nasabah.
10 Pegawai BKD Gombong ramah dalam
melayani nasabah.
11 Adanya perhatian yang diberikan oleh pegawai
BKD dalam memahami keinginan nasabah.
12
BKD Gombong memiliki pelayanan yang
berbeda dengan pelayanan lembaga keuangan
lainnya.
VII. Prosedur Kredit
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Kredit yang saya terima sesuai dengan
kesepakatan awal perjanjian.
2 Saya tidak mengalami hambatan dalam proses
pencairan dana kredit.
3
Saya dapat dengan mudah mengajukan
permohonan kredit meskipun dana yang
diajukan terbilang kecil.
4 Saya dapat dengan mudah memahami prosedur
pengambilan kredit yang ditetapkan oleh BKD.
5 Pelaksanaan prosedur kredit pada BKD
Gombong tergolong lambat.
6
Proses pencairan dana kredit oleh BKD
Gombong yang diajukan nasabah terbilang
cepat.
7 Persyaratan kredit yang diterapkan oleh BKD
Gombong tidak berbelit-belit.
8 Persyaratan yang harus dipenuhi untuk
mengambil kredit sulit dilaksanakan.
120
VIII. Reference Group
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Saya memutuskan mengambil kredit pada BKD
Gombong karena saran dari orang lain.
2 Saya memutuskan mengambil kredit pada BKD
Gombong karena pilihan anggota keluarga.
3
Saya memutuskan mengambil kredit pada BKD
Gombong karena banyak tetangga yang
mengambil kredit pada BKD.
4
Saya memutuskan mengambil kredit pada BKD
Gombong supaya sama dengan tetangga sekitar
rumah.
5
Saya mengambil kredit pada BKD Gombong
supaya dapat memenuhi kebutuhan konsumtif
seperti teman saya.
6 Saya mencari informasi kredit melalui pegawai
yang bekerja di BKD Gombong.
7 Saya mencari informasi kredit melalui teman,
saudara atau tetangga.
8
Saya mengambil kredit pada BKD Gombong
setelah orang lain mengambil kredit pada BKD
Gombong.
121
Lampiran 8. Rekap Data Penelitian
A. Keputusan Pengambilan Kredit
Responden Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 26
2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 27
3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 26
4 1 4 3 4 3 3 2 2 2 2 26
5 4 4 4 4 2 3 1 4 3 2 31
6 1 4 4 4 3 3 2 3 3 2 29
7 4 4 3 3 3 3 1 3 3 2 29
8 3 3 3 4 3 3 1 3 3 2 28
9 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 30
10 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 28
11 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
12 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 31
13 3 4 4 3 3 3 2 2 3 2 29
14 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
15 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 31
16 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 27
17 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 32
18 4 4 4 4 2 3 2 2 3 3 31
19 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
20 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
21 4 3 3 3 3 4 1 1 3 2 27
22 3 3 4 4 3 3 1 2 3 3 29
23 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 28
24 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
25 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 27
26 4 4 3 3 4 4 2 2 3 3 32
27 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 27
28 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 30
29 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 27
30 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 30
31 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 27
32 4 4 4 4 3 3 2 2 2 2 30
33 4 4 3 3 3 3 1 3 3 4 31
34 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 30
122
35 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
36 4 4 3 4 1 1 2 2 2 4 27
37 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
38 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 29
39 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
40 4 3 4 3 4 4 2 2 4 3 33
41 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 32
42 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
43 4 3 3 3 3 4 1 2 3 2 28
44 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 29
45 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 31
46 4 4 4 4 4 4 3 2 3 1 33
47 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 30
48 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
49 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 27
50 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 27
51 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
52 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 27
53 4 4 4 4 4 4 2 1 2 2 31
54 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 29
55 4 3 3 3 3 4 1 1 3 2 27
56 3 3 4 4 3 3 1 2 3 3 29
57 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 29
58 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 28
59 3 3 2 3 3 4 2 2 3 2 27
60 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
61 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 27
62 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 32
63 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 24
64 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
65 4 4 3 4 2 2 2 2 3 3 29
66 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 34
67 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 34
68 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
69 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 28
70 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 32
71 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
72 3 4 4 4 4 4 1 2 3 2 31
73 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 30
123
74 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 32
75 3 3 4 4 2 2 2 2 3 2 27
76 3 4 4 3 2 3 2 2 3 3 29
77 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28
78 4 4 4 4 3 4 1 2 3 2 31
79 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 25
80 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 31
81 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
82 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 26
83 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 29
84 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 29
85 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 30
86 3 3 4 4 3 3 1 2 3 3 29
87 3 3 4 4 3 3 1 2 3 3 29
88 3 3 4 4 2 3 2 2 3 2 28
89 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 26
90 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 26
91 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 26
92 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 28
93 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 24
94 3 3 3 4 2 3 2 2 3 3 28
95 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 24
96 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 26
97 4 4 3 3 4 3 2 1 3 3 30
98 3 3 4 3 3 3 1 2 3 3 28
99 3 3 4 3 2 3 1 3 3 3 28
100 3 3 3 3 1 1 3 2 2 3 24
101 2 3 3 3 2 2 4 3 2 4 28
102 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
103 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27
104 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31
105 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 29
106 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
107 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 30
108 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 29
109 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 27
110 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 32
111 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32
112 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 28
124
113 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 28
114 3 3 3 4 3 4 2 1 4 4 31
115 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
116 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 29
117 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 30
118 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 28
119 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 28
120 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 35
121 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
122 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
123 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29
124 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 27
125 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 27
126 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 28
127 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 28
128 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 26
129 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 27
130 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28
131 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 27
132 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 28
133 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 25
134 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 27
135 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
136 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 34
137 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 31
138 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 26
139 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
140 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
141 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
142 3 3 3 4 3 3 2 1 3 3 28
143 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 27
144 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
145 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
146 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
147 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 27
148 4 4 4 4 4 4 2 1 2 2 31
149 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 26
150 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
Total 472 487 489 479 418 447 321 340 445 415 4313
125
B. Kualitas Pelayanan
Responden Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35
2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 44
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
5 4 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 29
6 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 43
7 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 38
8 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 43
9 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 36
10 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 39
11 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 33
12 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 40
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
14 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
16 2 2 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 39
17 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 38
18 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 39
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
20 2 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 2 35
21 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 36
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
23 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 40
24 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 39
25 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 41
26 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 39
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
28 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 38
29 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 37
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
31 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 31
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
33 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 40
34 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
126
36 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 2 39
37 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 35
38 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 41
39 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 42
40 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 43
41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 37
42 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 38
43 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 34
44 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 42
45 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 39
46 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 37
47 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 2 37
48 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
49 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 40
50 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 35
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
52 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 34
53 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 2 38
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
55 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 36
56 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 39
57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
58 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35
59 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 30
60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
61 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 37
63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35
64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
65 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 39
66 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 38
67 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 43
68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
69 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 36
70 2 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 37
71 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35
72 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 40
73 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 40
74 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35
127
75 2 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 2 35
76 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 40
77 3 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 33
78 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 39
79 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 38
80 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 3 2 35
81 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
82 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35
83 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 37
84 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 40
85 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 39
86 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 39
87 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 39
88 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
89 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33
90 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
91 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33
92 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 34
93 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 33
94 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 40
95 3 2 3 2 3 3 2 4 4 2 3 4 35
96 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33
97 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 40
98 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 40
99 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 34
100 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 35
101 1 3 1 1 3 3 2 3 3 3 2 4 29
102 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35
103 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35
104 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
105 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35
106 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 40
107 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
108 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 38
109 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 3 2 36
110 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 39
111 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34
112 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 34
113 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 39
128
114 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 45
115 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
116 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 37
117 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33
118 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 39
119 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 42
120 2 2 4 4 2 4 4 3 3 2 2 2 34
121 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 36
122 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
123 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 28
124 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 37
125 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
126 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
127 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 37
128 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
129 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33
130 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35
131 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
132 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 36
133 3 1 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 37
134 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 35
135 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 31
136 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 38
137 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 36
138 3 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 28
139 1 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 39
140 2 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 37
141 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 36
142 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 39
143 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
144 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 39
145 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
146 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
147 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 29
148 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 2 38
149 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 35
150 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 40
Total 425 427 441 463 482 484 463 468 481 491 473 418 5516
129
C. Prosedur Kredit
Responden Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 3 3 3 4 3 3 4 27
2 3 4 4 4 3 4 4 3 29
3 3 3 3 3 3 3 2 3 23
4 3 3 3 3 3 3 3 3 24
5 2 2 2 2 2 2 2 2 16
6 3 4 4 4 3 4 4 3 29
7 3 3 3 4 4 3 4 3 27
8 4 3 3 4 3 4 3 3 27
9 3 3 3 3 4 3 3 3 25
10 4 3 3 4 4 3 3 3 27
11 3 3 3 2 3 3 3 3 23
12 4 3 4 3 3 3 4 4 28
13 3 3 4 3 3 3 3 3 25
14 3 3 3 3 3 3 3 3 24
15 4 2 3 3 3 3 3 3 24
16 3 4 4 4 4 3 3 4 29
17 3 3 3 3 3 3 3 3 24
18 4 3 3 4 3 3 3 3 26
19 4 3 3 3 3 3 3 3 25
20 3 3 3 3 3 3 3 3 24
21 4 1 2 3 3 3 3 3 22
22 3 3 3 3 3 3 3 3 24
23 3 4 3 3 4 3 3 3 26
24 3 3 3 3 3 3 3 3 24
25 3 3 2 3 2 2 3 2 20
26 3 3 3 4 3 4 4 4 28
27 3 3 3 3 3 3 3 3 24
28 3 3 3 3 3 4 4 3 26
29 2 3 3 3 3 3 3 3 23
30 3 3 3 3 3 3 3 3 24
31 3 2 3 2 2 2 2 3 19
32 4 4 4 3 3 4 3 3 28
33 2 4 4 4 3 3 3 3 26
34 3 3 3 3 3 3 3 3 24
35 3 3 3 3 3 3 3 3 24
130
36 4 4 4 4 3 3 3 3 28
37 3 3 3 3 3 3 3 3 24
38 3 4 3 3 3 3 3 3 25
39 3 3 4 4 4 4 3 3 28
40 4 3 4 3 4 3 3 3 27
41 3 3 3 3 4 4 3 3 26
42 3 3 4 3 3 3 3 3 25
43 3 3 3 3 3 3 3 3 24
44 3 4 4 4 4 3 3 3 28
45 3 3 3 3 3 3 3 3 24
46 3 4 3 4 3 3 3 3 26
47 2 3 3 3 4 3 3 3 24
48 3 4 3 3 3 3 3 3 25
49 3 4 3 3 3 3 4 4 27
50 4 4 3 4 2 3 3 3 26
51 3 3 3 3 3 3 3 3 24
52 2 2 3 3 3 3 3 3 22
53 3 3 3 3 3 3 3 3 24
54 3 3 3 3 3 3 3 3 24
55 4 1 2 3 3 3 3 3 22
56 3 3 3 3 3 3 3 3 24
57 4 3 3 3 3 3 3 3 25
58 3 3 3 3 3 3 3 3 24
59 3 3 2 2 3 3 3 2 21
60 3 3 3 3 3 3 3 3 24
61 3 3 3 3 3 3 3 3 24
62 3 3 3 3 3 3 3 3 24
63 3 2 3 3 3 3 3 3 23
64 3 3 3 3 3 3 3 3 24
65 3 4 3 3 4 3 3 3 26
66 3 4 4 3 4 4 3 3 28
67 4 4 3 3 3 4 3 3 27
68 3 3 3 3 3 3 3 3 24
69 3 4 3 2 3 3 3 3 24
70 3 3 3 3 3 3 4 4 26
71 3 3 3 3 3 3 3 3 24
72 3 3 3 4 4 4 3 3 27
73 4 3 3 3 4 3 3 3 26
74 3 4 3 3 4 3 3 3 26
131
75 2 3 3 4 3 3 3 4 25
76 4 4 3 3 3 3 3 3 26
77 4 2 3 2 3 3 3 3 23
78 3 4 3 4 4 3 3 3 27
79 3 4 3 4 3 3 3 3 26
80 3 3 3 3 3 3 3 3 24
81 3 3 3 3 3 3 3 3 24
82 3 3 3 3 3 3 4 3 25
83 3 3 3 3 3 3 3 3 24
84 3 3 4 3 2 4 4 3 26
85 3 3 3 3 3 3 3 3 24
86 3 3 3 3 3 3 3 3 24
87 3 3 3 3 3 3 3 3 24
88 3 3 3 3 3 3 3 3 24
89 3 2 3 3 3 3 3 3 23
90 3 3 3 3 3 3 3 2 23
91 3 3 3 3 3 3 3 3 24
92 4 2 3 3 3 3 3 2 23
93 3 2 3 3 2 3 3 3 22
94 3 2 3 3 3 3 3 3 23
95 3 3 3 4 3 3 3 3 25
96 3 3 3 3 3 3 3 3 24
97 4 4 3 3 4 3 3 3 27
98 3 3 3 4 3 3 3 3 25
99 3 3 3 3 3 3 3 3 24
100 4 2 2 2 3 3 2 3 21
101 3 2 2 3 2 3 3 3 21
102 3 3 3 3 3 3 3 3 24
103 3 3 3 3 3 3 3 3 24
104 3 3 3 3 2 4 3 4 25
105 3 3 3 3 2 3 3 3 23
106 3 3 4 4 2 3 3 3 25
107 4 4 4 4 4 4 4 4 32
108 3 3 3 3 2 3 3 3 23
109 4 3 3 4 3 3 3 3 26
110 4 3 3 4 3 3 3 3 26
111 3 3 3 3 3 3 3 3 24
112 3 3 3 3 3 3 3 3 24
113 3 3 3 3 3 3 3 3 24
132
114 3 4 4 4 3 4 4 3 29
115 3 3 3 3 3 3 3 3 24
116 3 3 3 3 3 3 3 3 24
117 3 3 3 3 3 3 3 3 24
118 3 3 3 3 3 3 3 3 24
119 3 3 3 3 3 3 3 3 24
120 3 3 3 3 3 2 2 2 21
121 3 3 3 3 3 3 3 2 23
122 3 3 3 3 3 3 2 2 22
123 2 2 3 3 2 3 2 3 20
124 3 3 3 3 3 3 3 3 24
125 3 3 3 3 3 3 3 3 24
126 3 3 3 3 3 3 3 3 24
127 3 3 3 4 3 3 3 4 26
128 3 3 3 3 3 3 3 3 24
129 4 3 3 3 3 3 3 3 25
130 3 3 3 3 3 3 3 3 24
131 3 3 3 3 3 3 3 3 24
132 4 3 3 3 3 3 3 3 25
133 3 3 3 3 4 4 3 3 26
134 3 3 4 4 3 3 3 3 26
135 3 3 3 3 3 3 3 3 24
136 3 2 4 3 3 3 3 3 24
137 3 4 4 3 3 3 4 3 27
138 3 3 3 4 3 3 3 4 26
139 3 4 3 4 3 3 4 3 27
140 4 2 4 4 4 4 3 3 28
141 4 3 3 3 3 3 3 3 25
142 3 3 3 3 3 3 3 3 24
143 3 3 3 3 3 3 3 3 24
144 3 3 3 3 3 3 3 3 24
145 3 3 3 3 3 3 3 3 24
146 3 3 3 3 3 3 3 3 24
147 2 2 3 3 3 3 3 3 22
148 3 3 3 3 3 3 3 3 24
149 3 3 3 3 3 4 4 3 26
150 3 3 4 3 3 4 4 3 27
Total 470 456 465 473 459 465 459 453 3700
133
D. Reference Group
Responden Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8
1 3 2 3 3 3 3 3 3 23
2 4 2 4 4 2 4 4 4 28
3 3 2 2 2 3 3 3 4 22
4 2 3 3 2 2 3 3 2 20
5 3 3 3 2 2 4 4 3 24
6 3 3 3 3 3 3 3 3 24
7 3 3 3 2 2 3 2 2 20
8 2 2 2 2 3 3 3 2 19
9 3 3 2 2 3 3 2 3 21
10 3 3 2 2 2 3 2 3 20
11 2 2 3 2 2 3 3 3 20
12 2 3 2 2 3 3 2 2 19
13 2 2 3 3 2 3 2 3 20
14 3 3 2 2 3 3 3 3 22
15 2 3 3 2 2 3 2 3 20
16 2 2 3 2 2 3 3 2 19
17 3 3 2 1 1 2 3 3 18
18 2 2 2 2 2 3 2 2 17
19 2 2 2 2 2 3 2 2 17
20 3 2 3 3 3 2 3 3 22
21 2 2 2 2 2 2 2 2 16
22 3 3 3 2 2 3 3 3 22
23 3 3 3 3 3 3 3 3 24
24 2 2 3 2 2 3 3 2 19
25 2 2 2 2 2 3 2 2 17
26 4 4 4 4 4 4 4 4 32
27 2 2 3 2 2 3 3 3 20
28 2 2 3 2 3 2 3 3 20
29 3 2 3 3 2 2 3 3 21
30 2 2 2 2 1 3 2 2 16
31 2 2 3 2 2 3 2 2 18
32 2 2 2 2 2 3 2 2 17
33 2 1 2 2 1 1 1 2 12
34 1 2 2 1 1 1 1 2 11
35 2 2 3 2 2 3 2 2 18
134
36 3 4 4 4 3 3 3 4 28
37 2 3 3 1 2 3 3 3 20
38 2 2 2 2 2 3 2 2 17
39 2 2 2 1 1 3 2 2 15
40 2 2 2 2 1 3 2 2 16
41 2 3 2 2 2 3 2 2 18
42 3 3 2 2 1 3 2 2 18
43 1 2 2 2 2 3 2 2 16
44 2 1 2 2 3 3 2 2 17
45 3 3 3 2 2 2 3 3 21
46 1 1 2 2 2 2 2 1 13
47 2 1 2 2 2 1 2 2 14
48 1 2 2 1 2 2 2 2 14
49 2 3 3 3 3 2 3 3 22
50 2 2 3 2 4 4 1 3 21
51 2 2 2 2 2 2 3 2 17
52 2 2 3 3 1 2 3 3 19
53 3 2 2 2 2 4 3 3 21
54 2 2 2 2 2 3 2 2 17
55 2 2 2 2 2 2 2 2 16
56 2 2 3 2 2 3 3 2 19
57 2 2 3 2 2 3 3 3 20
58 2 2 2 2 2 3 3 2 18
59 3 3 3 2 2 3 3 2 21
60 3 3 3 3 3 2 3 3 23
61 3 3 3 2 2 3 3 3 22
62 2 3 2 2 2 3 2 2 18
63 2 3 3 3 3 3 2 3 22
64 3 3 3 2 2 3 3 3 22
65 3 3 3 3 3 3 3 3 24
66 3 3 3 2 3 2 3 3 22
67 1 1 1 1 1 1 2 2 10
68 2 2 3 2 2 3 3 3 20
69 2 2 2 2 2 3 2 2 17
70 3 2 3 2 2 3 3 3 21
71 2 2 2 2 1 2 3 3 17
72 2 2 2 2 3 3 2 2 18
73 2 2 2 2 1 3 2 2 16
74 3 2 3 2 3 4 2 2 21
135
75 2 2 2 2 2 3 2 2 17
76 2 2 2 2 3 3 2 2 18
77 3 2 3 2 3 3 2 2 20
78 2 2 2 2 2 3 3 2 18
79 2 2 2 2 2 3 2 2 17
80 2 2 3 2 1 3 2 3 18
81 3 3 3 2 2 3 3 3 22
82 2 2 2 2 2 3 2 2 17
83 2 2 2 2 3 3 3 2 19
84 2 2 2 2 3 4 3 2 20
85 2 2 3 2 2 3 3 3 20
86 2 2 3 2 2 3 3 2 19
87 2 2 3 2 2 3 3 2 19
88 2 2 2 2 2 3 2 2 17
89 2 2 2 2 3 3 2 3 19
90 2 2 2 2 2 2 3 2 17
91 2 2 2 2 2 3 2 2 17
92 2 3 2 2 2 2 3 2 18
93 3 4 4 4 4 4 4 4 31
94 3 2 2 2 2 3 2 2 18
95 3 4 4 4 4 4 2 3 28
96 2 2 2 2 2 3 2 2 17
97 3 2 2 1 2 3 3 2 18
98 2 3 2 2 2 3 2 3 19
99 2 3 2 2 2 3 2 2 18
100 2 1 2 1 1 1 2 1 11
101 3 3 3 2 2 2 3 3 21
102 2 3 2 2 3 3 3 3 21
103 3 3 3 2 3 2 3 3 22
104 3 3 3 3 3 4 4 4 27
105 3 3 3 3 3 3 3 3 24
106 3 4 4 4 3 3 3 3 27
107 1 1 1 1 1 1 1 1 8
108 3 3 3 3 3 3 3 3 24
109 2 3 3 3 2 3 2 2 20
110 3 3 3 2 3 3 2 3 22
111 2 3 2 2 2 2 3 2 18
112 2 2 2 2 2 3 3 3 19
113 2 2 3 2 2 3 2 3 19
136
114 2 2 2 2 1 3 3 3 18
115 3 3 3 2 2 3 3 3 22
116 2 2 2 2 3 3 3 2 19
117 2 3 2 2 2 3 2 2 18
118 2 2 3 2 2 3 2 3 19
119 2 2 2 2 2 3 3 3 19
120 4 4 4 4 4 4 4 4 32
121 3 2 3 3 3 3 3 2 22
122 3 3 2 3 2 3 3 3 22
123 3 3 3 3 3 3 3 3 24
124 3 4 4 4 4 4 4 4 31
125 3 3 4 4 4 4 4 4 30
126 3 3 3 3 3 3 3 3 24
127 3 3 3 2 2 3 3 2 21
128 3 3 2 2 2 3 4 2 21
129 2 2 2 2 2 3 3 3 19
130 3 2 2 2 2 3 3 2 19
131 2 2 2 2 2 3 2 2 17
132 3 3 2 2 2 3 3 2 20
133 2 2 2 2 2 3 2 2 17
134 3 3 2 2 2 3 2 2 19
135 3 2 2 2 2 2 3 2 18
136 1 2 1 2 1 1 1 1 10
137 2 2 2 2 1 4 3 2 18
138 3 2 2 3 1 3 3 2 19
139 2 3 2 2 3 3 2 2 19
140 2 3 3 2 2 3 2 3 20
141 3 3 3 2 2 3 3 2 21
142 2 2 3 2 2 3 3 2 19
143 2 2 2 2 2 3 2 2 17
144 2 2 3 2 2 3 3 3 20
145 2 2 2 2 2 2 3 2 17
146 2 2 2 2 2 3 2 2 17
147 2 2 3 3 3 2 3 3 21
148 1 2 2 2 2 2 1 1 13
149 2 2 2 2 2 3 2 2 17
150 2 2 2 2 3 4 3 2 20
Total 351 358 375 330 334 427 386 371 2932
137
Lampiran 9. Tabel Data Responden
No
Responden Jenis Kelamin
Usia
(tahun) Pekerjaan
Pendapatan
(per bulan)
1 Perempuan 41-50 Karyawan Swasta 1-3jt
2 Laki-laki 31-40 Petani <1jt
3 Laki-laki 31-40 Karyawan Swasta 1-3jt
4 Perempuan 31-40 Karyawan Swasta 3-5jt
5 Perempuan 31-40 Karyawan Swasta 1-3jt
6 Laki-laki 31-40 Petani 1-3jt
7 Perempuan 41-50 Wiraswasta <1jt
8 Laki-laki 20-30 Buruh <1jt
9 Perempuan 41-50 Wiraswasta <1jt
10 Perempuan 41-50 Wiraswasta 3-5jt
11 Perempuan >50 Petani <1jt
12 Laki-laki >50 Karyawan Swasta 1-3jt
13 Perempuan 41-50 Petani 1-3jt
14 Laki-laki >50 Wiraswasta 1-3jt
15 Laki-laki >50 Karyawan Swasta <1jt
16 Perempuan 20-30 Karyawan Swasta 3-5jt
17 Perempuan >50 Wiraswasta <1jt
18 Perempuan 41-50 Wiraswasta 1-3jt
19 Laki-laki 41-50 Wiraswasta 1-3jt
20 Perempuan >50 Pensiun PNS 1-3jt
21 Laki-laki 31-40 Buruh <1jt
22 Perempuan 41-50 Guru Honorer <1jt
23 Perempuan >50 PNS 1-3jt
24 Laki-laki 41-50 Petani 1-3jt
25 Laki-laki 31-50 Karyawan Swasta 3-5jt
26 Perempuan >50 Buruh 1-3jt
27 Perempuan 41-50 Karyawan Swasta 3-5jt
28 Perempuan >50 Wiraswasta 1-3jt
29 Laki-laki 41-50 Wiraswasta 1-3jt
30 Perempuan 41-50 Karyawan Swasta <1jt
31 Perempuan 20-30 Karyawan Swasta 1-3jt
32 Laki-laki 20-30 Wiraswasta <1jt
33 Laki-laki >50 Petani 1-3jt
34 Laki-laki 41-50 Wiraswasta <1jt
35 Laki-laki 20-30 Karyawan Swasta <1jt
36 Perempuan 41-50 Wiraswasta 1-3jt
138
37 Laki-laki 41-50 Karyawan Swasta <1jt
38 Perempuan 41-50 Karyawan Swasta 1-3jt
39 Perempuan 31-40 Wiraswasta 1-3jt
40 Perempuan 41-50 Wiraswasta <1jt
41 Laki-laki 41-50 Petani 1-3jt
42 Laki-laki >50 Pensiun PNS 1-3jt
43 Perempuan 41-50 PNS 3-5jt
44 Laki-laki 41-50 Wiraswasta 3-5jt
45 Perempuan 41-50 Wiraswasta 1-3jt
46 Perempuan 31-40 Karyawan Swasta 1-3jt
47 Perempuan >50 Wiraswasta 1-3jt
48 Laki-laki 41-50 PNS 3-5jt
49 Laki-laki 41-50 Petani 1-3jt
50 Perempuan 31-40 Karyawan Swasta 1-3jt
51 Perempuan 41-50 PNS 3-5jt
52 Perempuan >50 Petani <1jt
53 Laki-laki 31-40 PNS 1-3jt
54 Laki-laki >50 PNS 1-3jt
55 Perempuan 41-50 Karyawan Swasta 1-3jt
56 Perempuan 41-50 Buruh <1jt
57 Laki-laki 41-50 Wiraswasta 1-3jt
58 Perempuan 31-40 Karyawan Swasta <1jt
59 Laki-laki 41-50 Petani 1-3jt
60 Laki-laki 31-40 Guru Honorer <1jt
61 Perempuan 41-50 Wiraswasta <1jt
62 Perempuan 31-40 Wiraswasta 3-5jt
63 Laki-laki >50 Pensiun PNS 1-3jt
64 Perempuan 41-50 Guru Honorer <1jt
65 Perempuan >50 PNS 1-3jt
66 Laki-laki 31-40 Karyawan Swasta 1-3jt
67 Perempuan >50 Petani 1-3jt
68 Laki-laki 20-30 Wiraswasta 1-3jt
69 Perempuan 41-50 Petani 1-3jt
70 Perempuan 41-50 Wiraswasta 1-3jt
71 Perempuan >50 Wiraswasta <1jt
72 Laki-laki 31-40 Karyawan Swasta 1-3jt
73 Laki-laki >50 Buruh <1jt
74 Perempuan 41-50 Guru Honorer <1jt
75 Perempuan 41-50 Karyawan Swasta 1-3jt
139
76 Perempuan 41-50 Buruh 1-3jt
77 Perempuan >50 Pensiun PNS 1-3jt
78 Laki-laki 20-30 Wiraswasta 1-3jt
79 Perempuan 41-50 pns 3-5jt
80 Laki-laki >50 Petani 1-3jt
81 Laki-laki 31-40 Karyawan Swasta 1-3jt
82 Perempuan >50 PNS 3-5jt
83 Laki-laki 31-40 PNS 3-5jt
84 Laki-laki 41-50 Wiraswasta 3-5jt
85 Laki-laki >50 Petani <1jt
86 Perempuan 41-50 PNS 3-5jt
87 Laki-laki 41-50 Wiraswasta <1jt
88 Perempuan 20-30 Karyawan Swasta 3-5jt
89 Laki-laki 41-50 Karyawan Swasta 3-5jt
90 Perempuan 31-40 Wiraswasta 3-5jt
91 Perempuan 20-30 Karyawan Swasta <1jt
92 Perempuan 20-30 Karyawan Swasta >5jt
93 Laki-laki 31-40 Wiraswasta 3-5jt
94 Perempuan 20-30 Wiraswasta 3-5jt
95 Perempuan 31-40 Karyawan Swasta 3-5jt
96 Perempuan 20-30 Karyawan Swasta <1jt
97 Perempuan 20-30 PNS 3-5jt
98 Perempuan 20-30 Karyawan Swasta 1-3jt
99 Perempuan >50 Wiraswasta 1-3jt
100 Perempuan 41-50 Wiraswasta 1-3jt
101 Laki-laki 41-50 Wiraswasta 1-3jt
102 Perempuan 41-50 Buruh <1jt
103 Laki-laki 41-50 Buruh <1jt
104 Laki-laki 20-30 PNS 3-5jt
105 Perempuan 20-30 Wiraswasta 3-5jt
106 Laki-laki 31-40 Wiraswasta >5jt
107 Laki-laki 31-40 Wiraswasta 3-5jt
108 Laki-laki 20-30 Karyawan Swasta 1-3jt
109 Laki-laki 41-50 Buruh 1-3jt
110 Perempuan 41-50 Petani 1-3jt
111 Laki-laki 41-50 PNS 1-3jt
112 Laki-laki 31-40 Wiraswasta 1-3jt
113 Laki-laki 31-40 Karyawan Swasta 1-3jt
114 Perempuan 41-50 Karyawan Swasta 1-3jt
140
115 Perempuan 41-50 Karyawan Swasta 1-3jt
116 Laki-laki 31-40 Wiraswasta 1-3jt
117 Laki-laki 31-40 Karyawan Swasta 1-3jt
118 Laki-laki 41-50 PNS 1-3jt
119 Laki-laki 31-40 Buruh <1jt
120 Laki-laki 31-40 Karyawan Swasta 1-3jt
121 Laki-laki 41-50 PNS 3-5jt
122 Perempuan 20-30 Karyawan Swasta 1-3jt
123 Perempuan 20-30 Wiraswasta 1-3jt
124 Perempuan 31-40 Petani 1-3jt
125 Perempuan 41-50 Wiraswasta 1-3jt
126 Laki-laki 41-50 Wiraswasta 1-3jt
127 Perempuan 31-40 Wiraswasta 1-3jt
128 Laki-laki 41-50 Petani <1jt
129 Laki-laki 41-50 Petani 1-3jt
130 Perempuan 20-30 Wiraswasta 1-3jt
131 Laki-laki 20-30 Karyawan Swasta >5jt
132 Laki-laki 20-30 Wiraswasta 1-3jt
133 Perempuan 41-50 Wiraswasta 3-5jt
134 Laki-laki >50 Guru Honorer 1-3jt
135 Perempuan >50 Petani 1-3jt
136 Perempuan 31-40 Wiraswasta 1-3jt
137 Laki-laki 31-40 Karyawan Swasta <1jt
138 Perempuan 41-50 PNS 3-5jt
139 Perempuan 20-30 Wiraswasta 3-5jt
140 Perempuan 41-50 Petani 1-3jt
141 Perempuan 20-30 Karyawan Swasta 3-5jt
142 Laki-laki 41-50 Karyawan Swasta 3-5jt
143 Perempuan 41-50 Wiraswasta <1jt
144 Perempuan 31-40 Wiraswasta 3-5jt
145 Laki-laki 41-50 Karyawan Swasta 3-5jt
146 Perempuan >50 PNS 3-5jt
147 Laki-laki 31-40 PNS 1-3jt
148 Perempuan >50 Petani <1jt
149 Laki-laki >50 Buruh 1-3jt
150 Perempuan 41-50 PNS >5jt
Total 150
141
Lampiran 10. Tabel Distribusi Frekuensi
Menentukan Tabel Distribusi Frekuensi Data Keputusan Pengambilan
Kredit
1. Menentukan Jumlah Kelas Interval
2. Menentukan Rentang Data
3. Menentuka Panjang Kelas
4. Menghitung Distribusi Kecenderungan Variabel
142
5. Penentuan Kategori:
a. Tinggi = > Mi + 1Si
= > 25 + 1(5)
= > 25 + 5
= > 30
b. Sedang = Mi − 1Si s/d Mi + 1Si
= 25 − 1(5) s/d 25 + 1(5)
= 25 – 5 s/d 25 + 5
= 20 s/d 30
c. Rendah = < Mi − 1Si
= < 25 – 1(5)
= < 25 – 5
= < 20
Menentukan Tabel Distribusi Frekuensi Data Kualitas Pelayanan
1. Menentukan Jumlah Kelas Interval
143
2. Menentukan Rentang Data
3. Menentukan Panjang Kelas
4. Menghitung Distribusi Kecenderungan Variabel
5. Penentuan Kategori
a. Baik = > Mi + 1Si
= > 30 + 1(6)
= > 30 + 6
= > 36
b. Sedang = Mi − 1Si s/d Mi + 1Si
= 30 − 1(6) s/d 30 + 1(6)
144
= 30 – 6 s/d 30 + 6
= 24 s/d 36
c. Buruk = < Mi − 1Si
= < 30 – 1(6)
= < 30 – 6
= < 24
Menentukan Tabel Distribusi Frekuensi Data Prosedur Kredit
1. Menentukan Jumlah Kelas Interval
2. Menentukan Rentang Data
3. Menentukan Panjang Kelas
145
4. Menghitung Distribusi Kecenderungan Variabel
5. Penentuan Kategori
a. Mudah = > Mi + 1Si
= > 20 + 1(4)
= > 20 + 4
= > 24
b. Sedang = Mi − 1Si s/d Mi + 1Si
= 20 − 1(4) s/d 20 + 1(4)
= 20 – 4 s/d 20 + 4
= 16 s/d 24
c. Sulit = < Mi − 1Si
= < 20 – 1(4)
= < 20 – 4
= < 16
146
Menentukan tabel Distribusi Frekuensi Data Reference Group
1. Menentukan Jumlah Kelas Interval
2. Menentukan Rentang Data
3. Menentukan Panjang Kelas
4. Menghitung Distribusi Kecenderungan Variabel
147
5. Penentuan Kategori
a. Tinggi = > Mi + 1Si
= > 20 + 1(4)
= > 20 + 4
= > 28
b. Sedang = Mi − 1Si s/d Mi + 1Si
= 24 − 1(4) s/d 24 + 1(4)
= 24 – 4 s/d 24 + 4
= 20 s/d 28
c. Rendah = < Mi − 1Si
= < 24 – 1(4)
= < 24 – 4
= < 20
Lampiran 11. Deskriptif Statitstika
148
Lampiran 12. Hasil Uji Normalitas
149
Lampiran 13. Hasil Uji Linieritas
150
Keputusan Kredit * Kualitas Pelayanan
151
Keputusan Kredit * Prosedur Kredit
152
Lampiran 14. Hasil Uji Heterokedastisitas
Regression
153
Regression
154
Lampiran 15. Hasil Uji Multikolinieritas
155
Lampiran 16. Hasil Uji Hipotesis 1
156
Lampiran 17. Hasil Uji Hipotesis 2
157
Lampiran 18. Hasil Uji Hipotesis 3
Regresi Linier Berganda
158
Moderated Regression Analysis (MRA)
159
Lampiran 19. Hasil Uji Hipotesis 4
Regresi Linier Berganda
160
Moderated Regression Analysis (MRA)
161