10
Volume 3, Nomor 2, Juli 2020 | Jurnal Agrowiralodra | 36 PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae var. alboglabra) Fitria Eka Handayani 1 , Slamet Rohadi S 2 , Joko Maryanto 3 1,2,3 Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman *[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan, 2) mengetahui pengaruh dosis pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan, 3) mengetahui pengaruh kombinasi komposisi media tanam dan dosis pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan. Penelitian ini dilaksanakan di screen house Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Karangwangkal, Purwokerto dengan ketinggian 110 m di atas permukaan laut pada bulan Januari sampai Februari 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 2 faktor perlakuan dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah komposisi media tanam yaitu tanah : cocopeat : arang sekam (1:1:1) (M1), tanah : cocopeat : arang sekam (2:1:1) (M2), tanah : cocopeat : arang sekam (1:2:1) (M3), tanah : cocopeat : arang sekam (1:1:2) (M4). Faktor kedua adalah dosis pupuk nitrogen, yaitu 0 kg N/ha (N0), 100 kg N/ha (N1), 200 kg N/ha N (N2), dan 300 kg N/ha N (N3). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot tanaman segar, bobot tajuk segar, bobot tajuk kering, bobot akar segar, dan bobot akar kering. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F dengan taraf kesalahan 5%, apabila terdapat pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media tanam meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot tanaman segar dan bobot tajuk segar. Komposisi media tanam terbaik adalah media tanah,cocopeat dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1 (M2). Dosis pupuk nitrogen meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot tanaman segar, bobot tajuk segar, bobot tajuk kering, bobot akar segar, dan bobot akar kering. Dosis pupuk nitrogen yang tepat adalah 100 kg N/ha (N1). Kombinasi komposisi media tanam dan dosis pupuk nitrogen meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun. Kombinasi yang tepat terdapat pada komposisi media tanam tanah, cocopeat dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1 dan dosis pupuk nitrogen 100 kg/ha (M2N1). Kata kunci : kailan, cocopeat, media tanam Abstract This research aims to 1) know the effect of the composition of growing media on growth and yields of chinese kale, 2) know the effect of dosage of nitrogen fertilizer on growth and yields of chinese kale, 3) know the effect of combination between composition of growing media and dosage of nitrogen fertilizer on growth and yields of chinese kale. Research had been conducted in screen house the Faculty of Agriculture, University of Jenderal Soedirman, Karangwangkal, Purwokerto with altitude 110 metres above sea level from January to February 2016. The design used was Randomized Block Design (RBD) with two treatment factors and three replications. The first factor were composition of growing media consisted of soil : cocopeat : chaff charcoal (1:1:1) (M1), soil : cocopeat : chaff charcoal (2:1:1) (M2), soil : cocopeat : chaff charcoal (1:2:1) (M3), soil : cocopeat : chaff charcoal (1:1:2) (M4). The second factor were dosages of nitrogen fertilizer consisted of 0 kg N/ha (N0), 100 kg N/ha (N1), 200 kg N/ha (N2), and 300 kg N/ha (N3). The observed variables were plant height, number of leaves, leaf area, fresh plant weight, fresh canopy weight, dry canopy weight, fresh root weight, and dry root weight. Data obtained were tabulated and analyzed using F test with 5 % standard error, when the result was significant continued with the DMRT test with 5 % standard error. The results of research showed that composition of growing media increased plant height, number of leaves, leaf area, fresh plant weight, fresh canopy weight. The best media composition was in the type of soil,cocopeat and chaff charcoal in the ratio 2:1:1 (M2). Dosage of nitrogen fertilizer increased plant height, number of leaves, leaf area, fresh plant weight, fresh canopy weight, dry canopy weight, fresh root weight, and dry root weight. The accurate dosage of nitrogen fertilizer was 100 kg N/ha. Combination

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK …

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK …

V o l u m e 3 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 2 0 |

Jurnal Agrowiralodra | 36

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK

NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

KAILAN (Brassica oleraceae var. alboglabra)

Fitria Eka Handayani1, Slamet Rohadi S

2, Joko Maryanto

3

1,2,3

Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

*[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui

pengaruh komposisi media tanam terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman kailan, 2) mengetahui

pengaruh dosis pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan

dan hasil tanaman kailan, 3) mengetahui pengaruh

kombinasi komposisi media tanam dan dosis pupuk

nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman

kailan. Penelitian ini dilaksanakan di screen house

Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman,

Karangwangkal, Purwokerto dengan ketinggian 110 m

di atas permukaan laut pada bulan Januari sampai

Februari 2016. Rancangan percobaan yang digunakan

adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola

faktorial dengan 2 faktor perlakuan dengan 3 ulangan.

Faktor pertama adalah komposisi media tanam yaitu

tanah : cocopeat : arang sekam (1:1:1) (M1), tanah :

cocopeat : arang sekam (2:1:1) (M2), tanah : cocopeat :

arang sekam (1:2:1) (M3), tanah : cocopeat : arang

sekam (1:1:2) (M4). Faktor kedua adalah dosis pupuk

nitrogen, yaitu 0 kg N/ha (N0), 100 kg N/ha (N1), 200

kg N/ha N (N2), dan 300 kg N/ha N (N3). Variabel

yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas

daun, bobot tanaman segar, bobot tajuk segar, bobot

tajuk kering, bobot akar segar, dan bobot akar kering.

Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan

uji F dengan taraf kesalahan 5%, apabila terdapat

pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan DMRT

(Duncan’s Multiple Range Test) pada taraf kesalahan

5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi

media tanam meningkatkan tinggi tanaman, jumlah

daun, luas daun, bobot tanaman segar dan bobot tajuk

segar. Komposisi media tanam terbaik adalah media

tanah,cocopeat dan arang sekam dengan perbandingan

2:1:1 (M2). Dosis pupuk nitrogen meningkatkan tinggi

tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot tanaman segar,

bobot tajuk segar, bobot tajuk kering, bobot akar segar,

dan bobot akar kering. Dosis pupuk nitrogen yang tepat

adalah 100 kg N/ha (N1). Kombinasi komposisi media

tanam dan dosis pupuk nitrogen meningkatkan tinggi

tanaman dan jumlah daun. Kombinasi yang tepat

terdapat pada komposisi media tanam tanah, cocopeat

dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1 dan dosis

pupuk nitrogen 100 kg/ha (M2N1).

Kata kunci : kailan, cocopeat, media tanam

Abstract

This research aims to 1) know the effect of the

composition of growing media on growth and yields of

chinese kale, 2) know the effect of dosage of nitrogen

fertilizer on growth and yields of chinese kale, 3) know

the effect of combination between composition of

growing media and dosage of nitrogen fertilizer on

growth and yields of chinese kale. Research had been

conducted in screen house the Faculty of Agriculture,

University of Jenderal Soedirman, Karangwangkal,

Purwokerto with altitude 110 metres above sea level

from January to February 2016. The design used was

Randomized Block Design (RBD) with two treatment

factors and three replications. The first factor were

composition of growing media consisted of soil :

cocopeat : chaff charcoal (1:1:1) (M1), soil : cocopeat :

chaff charcoal (2:1:1) (M2), soil : cocopeat : chaff

charcoal (1:2:1) (M3), soil : cocopeat : chaff charcoal

(1:1:2) (M4). The second factor were dosages of

nitrogen fertilizer consisted of 0 kg N/ha (N0), 100 kg

N/ha (N1), 200 kg N/ha (N2), and 300 kg N/ha (N3).

The observed variables were plant height, number of

leaves, leaf area, fresh plant weight, fresh canopy

weight, dry canopy weight, fresh root weight, and dry

root weight. Data obtained were tabulated and analyzed

using F test with 5 % standard error, when the result

was significant continued with the DMRT test with 5 %

standard error. The results of research showed that

composition of growing media increased plant height,

number of leaves, leaf area, fresh plant weight, fresh

canopy weight. The best media composition was in the

type of soil,cocopeat and chaff charcoal in the ratio

2:1:1 (M2). Dosage of nitrogen fertilizer increased

plant height, number of leaves, leaf area, fresh plant

weight, fresh canopy weight, dry canopy weight, fresh

root weight, and dry root weight. The accurate dosage

of nitrogen fertilizer was 100 kg N/ha. Combination

Page 2: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK …

V o l u m e 3 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 2 0 |

Jurnal Agrowiralodra | 37

between of composition media and dosage of nitrogen

fertilizer increased plant height and number of leaves.

The accurate combination between of composition of

growing media and dosage of nitrogen contained

soil,cocopeat and chaff charcoal in the ratio 2:1: and

dosage of nitrogen fertilizer was 100 kg/ha (M2N1).

Keyword: chinese kale, cocopeat, growing media

Pendahuluan

Kubis-kubisan (cruciferae) merupakan salah satu

jenis sayuran utama di dataran tinggi bahkan sayuran

penting di Indonesia, disamping kentang dan tomat.

Kailan adalah salah satu jenis sayuran daun yang

termasuk keluarga kubis-kubisan. Kailan merupakan

sayuran yang relatif baru (Widadi, 2003). Kailan

(Brassica oleraceae var. alboglabra) termasuk dalam

kelompok tanaman sayuran daun yang memiliki nilai

ekonomi tinggi. Kailan biasanya dikonsumsi oleh

kalangan menengah ke atas, pemasarannya di restoran,

hotel, dan pasar swalayan sehingga kalian memiliki

prospek yang cukup bagus untuk dibudidayakan. Selain

sebagai bahan sayuran yang mengandung zat gizi cukup

lengkap, kailan sangat baik untuk kesehatan karena kaya

vitamin A, kalsium dan zat besi serta mengandung asam

folat yang bermanfaat untuk perkembangan otak pada

janin. Kailan juga bisa memperbaiki dan memperlancar

pencernaan makanan, serta memperkuat gigi. Kailan

juga mengandung lutein dan zeaxanthin yang baik untuk

kesehatan mata, memperlambat proses penuaan, dan

mengurangi resiko penyakit kanker dan tumor

(Puspitasari, 2011). Pracaya (2003) mengatakan, kailan

juga mengandung karbohidrat dalam bentuk gula.

Karbohidrat merupakan sumber energi untuk aktivitas

otot-otot manusia. Kailan yang dipanen masih muda

(berumur sekitar 25 hari setelah pindah tanam),

kandungan gulanya lebih sedikit dibanding dengan

kailan yang dipanen pada saat yang tepat. Sesudah

dipanen, kandungan gula pada kalian bisa turun 25%

sampai 50%. Berikut adalah kandungan gizi kalian per

100 gram secara rinci.

Perkembangan konsumsi sayuran Brassicaeae

selama periode 2002-2013 terlihat berfluktuasi, secara

umum rata-rata konsumsi rumah tangga selama periode

tersebut mengalami penurunan sebesar 3,29% per tahun

atau konsumsi rata-rata sebesar 1,76 kg/kapita/tahun.

Penurunan terbesar terjadi di tahun 2012 dimana

konsumsi dalam rumah tangga turun sekitar 20%

dibandingkan tahun sebelumnya. Sebaliknya

peningkatan konsumsi terjadi pada tahun 2004, 2007,

2008, 2010 dan 2011 berkisar antara 2,86% hingga

12,90% (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,

2013). Menurut Badan Pusat Statistik (2012), produksi

kailan yang tergolong keluarga kubis-kubisan di

Indonesia mengalami pasang surut. Pada tahun 1998

merupakan puncak produksi yaitu 1,45 ton dan terus

menurun sampai tahun 2002 menjadi 1,23 ton dan

meningkat kembali pada tahun 2008 mencapai 1,32 ton

hingga tahun 2012 berhasil mencapai 1,48 juta ton.

Media tanam yang baik merupakan salah satu alternatif

untuk meningkatkan produksi tanaman. Tanaman dapat

tumbuh baik bila hara yang dibutuhkan tercukupi, agar

hara yang dibutuhkan tercukupi jenis media tanam yang

memiliki unsur hara N, P, K yang tinggi dan C/N ratio

yang rendah memberikan hara yang dibutuhkan

tanaman sehingga pertumbuhan optimal (Khairani,

2010). Menentukan media tanam yang akan digunakan

dalam budidaya tanaman sangat sulit karena untuk

menentukan media yang baik harus memperhatikan

iklim, cuaca dan lain-lain yang berhubungan dengan

faktor yang menentukan cepat lambatnya pertumbuhan

tanaman tersebut. Salah satu penentu dalam media

tanam yang digunakan adalah komposisi media dan

pemberian pupuk yang digunakan. Kedua hal tersebut

sangat menentukan dalam mempercepat pertumbuhan

tanaman dan ketersediaan unsur hara dan air di dalam

media tanaman tersebut (Fadullah, 2013).

Bahan campuran media tanam yang dapat

digunakan adalah cocopeat dan arang sekam. Cocopeat

dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk

serta menetralkan kemasaman tanah. Karena sifat

tersebut, cocopeat dapat digunakan sebagai media yang

baik untuk pertumbuhan tanaman dan media tanaman

dalam rumah kaca (Fahmi, 2013). Di dalam tanah, arang

sekam bekerja dengan cara memperbaiki struktur fisik,

kimia, dan biologi tanah. Arang sekam dapat

meningkatkan porositas tanah menyerap air (Fahmi,

2013).

Pada tanaman sayuran daun diharapkan agar

daun yang dihasilkan dapat berwarna hijau, segar dan

bagus. Oleh karena itu, tanaman tersebut hendaknya

diberi pupuk yang dapat merangsang hijaunya daun,

segar dan renyah bila dikonsumsi (Prihmantoro, 1996).

Kalian membutuhkan hara N dalam jumlah yang besar.

Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi

pertumbuhan tanaman di dalam pembentukan vegetatif

Page 3: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK …

V o l u m e 3 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 2 0 |

Jurnal Agrowiralodra | 38

tanaman seperti daun, batang, dan akar. Kegunaan unsur

nitrogen bagi tanaman adalah untuk meningkatkan

pertumbuhan tanaman, meningkatkan kadar protein

dalam tubuh tanaman dan meningkatkan kualitas

tanaman penghasil daun. Pupuk kimia yang sering

digunakan sebagai sumber N adalah urea (Sutedjo,

2010).

Dari uraian tersebut di atas, maka permasalahan

yang perlu dikaji adalah : 1. Komposisi media tanam

yang tepat bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kalian;

2. Berapa dosis pupuk nitrogen yang tepat bagi

pertumbuhan dan hasil tanaman kailan; 3. Kombinasi

yang seperti apakah yang merupakan kombinasi yang

tepat antara komposisi media tanam dan dosis pupuk

nitrogen untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kailan.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. mengetahui

pengaruh komposisi media tanam terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman kailan; 2. mengetahui

pengaruh dosis pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan

dan hasil tanaman kailan; 3. mengetahui pengaruh

kombinasi komposisi media tanam dan pupuk nitrogen

terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini

adalah : 1. Memberikan informasi mengenai komposisi

media tanam yang tepat yang dapat meningkatkan

pertumbuhan dan hasil tanaman kailan; 2. Memberikan

informasi mengenai dosis pupuk nitrogen yang tepat

yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil

tanaman kailan; 3. Memberikan informasi mengenai

kombinasi komposisi media tanam dan dosis pupuk

nitrogen yang tepat pada tanaman kailan.

Bahan dan Metode

Penelitian dilaksanakan di screen house Fakultas

Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

dengan ketinggian 110 mdpl. Penelitian dilaksanakan

mulai bulan Januari 2016 sampai dengan Februari 2016.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah benih tanaman kailan full white, air, tanah

inceptisol, cocopeat dan arang sekam, pupuk kompos

dan pupuk urea. Alat yang digunakan dalam penelitian

adalah timbangan digital, ember plastik,

termohigrometer, ayakan tanah, luxmeter, kamera, gelas

ukur, ember, gunting, oven, alat ukur (penggaris), alat

tulis dan polibag.

Rancangan percobaan yang digunakan adalah

Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial

dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor yang dicoba

yaitu: 1. Komposisi media tanam : a. M1 = tanah :

cocopeat : arang sekam (1:1:1) b. M2 = tanah : cocopeat

: arang sekam (2:1:1) c. M3 = tanah : cocopeat : arang

sekam (1:2:1) d. M4 = tanah : cocopeat : arang sekam

(1:1:2); 2. Dosis pupuk N (pupuk urea) : a. N0 = 0 kg

N/ha atau 0 g urea/polibag (kontrol) b. N1 = 100 kg

N/ha atau 0,87 g urea/polibag c. N2 = 200 kg N/ha atau

1,74 g urea/polibag d. N3 = 300 kg N/ha atau 2,61 g

urea/polibag.

Jumlah kombinasi perlakuan terdapat 16

perlakuan dengan 3 kali ulangan dengan total 48 unit.

Masing-masing unit percobaan terdapat dua unit

tanaman kailan. Unit percobaan keseluruhan berjumlah

96 unit.

Komponen Pengamatan dan Pengukuran

1. Komponen Pertumbuhan

a. Tinggi tanaman (cm)

Diukur mulai dari pangkal batang sampai dengan

ujung tanaman. Pengukuran dilakukan setiap

minggu sekali mulai minggu ke-1 setelah tanam

sampai minggu ke-5.

b. Jumlah daun (helai)

Penghitungan jumlah daun diperoleh dengan cara

menghitung banyaknya daun masing-masing

tanaman. Jumlah daun yang dihitung adalah daun

yang telah membuka sempurna. Perhitungan jumlah

daun dilakukan setiap minggu sekali mulai minggu

ke-1 setelah tanam sampai minggu ke-5.

c. Luas daun (cm2)

Luas daun dihitung dengan metode gravimetri.

Metode ini pada prinsipnya luas daun ditaksir

melalui perbandingan berat (gravimetri). Ini dapat

dilakukan dengan menggambar daun yang akan

ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang

menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun

kemudian digunting dari kertas yang berat dan

luasnya sudah diketahui. Luas daun kemudian

ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun

dengan berat total kertas. Perhitungan luas daun

dilakukan setiap minggu sekali mulai minggu ke-1

setelah tanam sampai minggu ke-5.

LD = Wr/Wt x Lk

LD = Luas Daun

Wr = Berat replika kertas

Wt = Berat total kertas

Lk = Luas total kertas

2. Komponen Hasil

a. Bobot tanaman segar

Bobot tanaman segar diperoleh dengan menimbang

seluruh bagian tanaman kailan setelah panen.

Page 4: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK …

V o l u m e 3 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 2 0 |

Jurnal Agrowiralodra | 39

b. Bobot tajuk segar

Bobot tajuk segar diperoleh dengan menimbang

seluruh bagian tanaman kailan kecuali akar setelah

panen.

c. Bobot tajuk kering

Setelah panen, seluruh bagian tanaman kecuali akar

dibersihkan dari kotoran dan dikeringkan dalam

oven bersuhu 60oC selama 3 x 24 jam, kemudian

ditimbang.

d. Bobot akar segar

Bobot akar segar diperoleh dengan menimbang akar

tanaman kailan setelah panen.

e. Bobot akar kering

Setelah panen, akar dibersihkan dari kotoran dan

dikeringkan dalam oven bersuhu 60oC selama 3 x 24

jam, kemudian ditimbang.

3. Komponen Lingkungan

a. pH media

pH media diukur dengan menggunakan soil tester.

Pengukuran pH media dilakukan sebanyak 3 kali

yaitu 3 hari sebelum tanam, 15 hari setelah tanam,

dan 3 hari sebelum panen.

b. Intensitas cahaya

Intensitas cahaya diukur dengan menggunakan

luxmeter. Pengukuran dilakukan 3 kali dalam sehari

yaitu pada pagi hari, siang hari dan sore hari.

c. Temperatur dan kelembaban udara

Temperatur dan kelembaban udara diukur dengan

menggunakan termohygrometer. Pengukuran

dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu pada pagi hari,

siang hari dan sore hari.

Data yang diperoleh dianalisis dengan

menggunakan uji F pada taraf 5% untuk mengetahui

pengaruh masing-masing faktor perlakuan yang dicoba

pada variabel yang diamati. Apabila berbeda nyata,

dilakukan uji lanjut menggunakan DMRT 5% untuk

mengetahui beda antar perlakuan.

Hasil dan Pembahasan

Kondisi Umum Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2016

sampai dengan Februari 2016 di screen house Fakultas

Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

dengan ketinggian 110 mdpl. Pengukuran suhu dan

kelembaban dilakukan tiga kali setiap hari yaitu pada

pagi, siang dan sore hari. Rerata suhu udara selama

penelitian pada pagi hari 27,130C, siang hari 38,94

0C

dan sore hari 28,940C dengan kelembaban pagi hari

81,20 %, siang hari 39,57 % dan sore hari 70,54 %.

Rerata intensitas cahaya matahari yang mampu

ditangkap oleh tanaman selama penelitian pada pagi

hari 18228,57 lux, siang hari 66857,14 lux, dan sore

6742,85 hari lux. Rerata pH media tanam yang

digunakan yaitu 5,51.

Media tanam yang digunakan adalah campuran

tanah, cocopeat dan arang sekam sesuai dengan

komposisi, yaitu M1 (tanah, cocopeat dan arang sekam

dengan perbandingan 1:1:1), M2 (tanah, cocopeat dan

arang sekam dengan perbandingan 2:1:1), M3 (tanah,

cocopeat dan arang sekam dengan perbandingan 1:2:1)

dan M4 (tanah, cocopeat dan arang sekam dengan

perbandingan 1:1:2).

Selama penelitian berlangsung, pertumbuhan

tanaman kailan menunjukkan kondisi yang cukup baik,

namun terdapat serangan belalang dan ulat. Serangan

belalang dan ulat tidak menimbulkan kerusakan yang

berarti terhadap pertumbuhan kailan. Pengendalian

belalang dan ulat dilakukan secara mekanis dengan

mengambil belalang dan ulat kemudian membunuh

belalang dan ulat tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan

komposisi media tanam berpengaruh terhadap tinggi

tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot tanaman segar

dan bobot tajuk segar. Pemberian pupuk nitrogen

berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel.

Kombinasi antara komposisi media tanam dan dosis

pupuk nitrogen berpengaruh terhadap variabel tinggi

tanaman dan jumlah daun. Hasil selengkapnya disajikan

pada tabel 3 dan 4.

Page 5: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK …

V o l u m e 3 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 2 0 |

Jurnal Agrowiralodra | 40

1. Pengaruh Komposisi Media Tanam terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi

media tanam berpengaruh terhadap variabel tinggi

tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman

dan bobot segar tajuk. Tanaman tertinggi terdapat pada

perlakuan M2 (komposisi 2:1:1) dengan tinggi 29,03

cm. Jumlah daun tertinggi terdapat pada perlakuan M2

(komposisi 2:1:1) dengan jumlah 10,21 helai.. Luas

daun tertinggi terdapat pada perlakuan M2 (komposisi

2:1:1) dengan luas 125,82 cm2 . Bobot tanaman segar

tertinggi terdapat pada perlakuan M2 (komposisi 2:1:1)

dengan bobot 65,84 g dan terendah pada perlakuan M3

(komposisi 1:2:1). Bobot tajuk segar tertinggi terdapat

pada perlakuan M2 (komposisi 2:1:1) dengan bobot

61,44 g. Secara keseluruhan, perlakuan terbaik terdapat

pada media M2. Perlakuan M2 berbeda nyata dengan

M3 dan M4, namun tidak berbeda nyata dengan M1.

Hal ini disebabkan pada perlakuan M2 komposisi tanah

lebih banyak dibandingkan perlakuan M1,M3 dan M4.

Perlakuan M2 yang didominasi oleh tanah

mempunyai kemampuan yang baik sebagai media

pertumbuhan kailan, diduga bahwa tanah memiliki

unsur hara yang dapat memacu pertumbuhan kailan.

Unsur hara essensial dibutuhkan tanaman agar tercapai

tumbuhan yang normal. Unsur hara tersebut memiliki

fungsi yang penting bagi pertumbuhan seperti

menambah tinggi tanaman, memacu pertumbuhan sel,

mengaktifkan enzim, memperlancar proses fisiologi

tanaman, penyusun dinding sel tanaman (Rukmana,

2000). Tanaman yang tumbuh dengan unsur hara yang

tercukupi akan dapat tumbuh dan memberikan

produktivitas tinggi, dan sebaliknya tanaman yang

kekurangan unsur hara akan mengalami pertumbuhan

yang tidak sempurna dan produktivitasnya rendah

(Prihandini, 2014). Penambahan arang sekam

menyebabkan media menjadi gembur dan mudah

menyerap air. Kusmarwiyah dan Erni (2011) dalam

Irawan dan Yeremias (2015), menyatakan bahwa media

tanah yang ditambah arang sekam dapat memperbaiki

porositas media sehingga baik untuk respirasi akar,

dapat mempertahankan kelembaban tanah, karena

apabila arang sekam ditambahkan ke dalam tanah akan

dapat mengikat air, kemudian dilepaskan ke pori mikro

untuk diserap oleh tanaman dan mendorong

pertumbuhan mikroorganisme yang berguna bagi tanah

dan tanaman. Arang sekam disarankan sebagai bahan

campuran media, tetapi digunakan sekitar 25% saja,

karena dalam jumlah banyak akan mengurangi

kemampuan media dalam menyerap air (Riyanti, 2009).

Istomo dan Valentino (2012) menyatakan bahwa serbuk

sabut kelapa (cocopeat) merupakan media yang

memiliki kapasitas menahan air cukup tinggi. Media

cocopeat memiliki pori mikro yang mampu

menghambat gerakan air lebih besar sehingga

menyebabkan ketersediaan air lebih tinggi. Tetapi

penggunaan cocopeat yang terlalu banyak dapat

Page 6: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK …

V o l u m e 3 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 2 0 |

Jurnal Agrowiralodra | 41

menurunkan pertumbuhan tanaman karena cocopeat

mengandung zat tanin yang dapat menghambat

pertumbuhan tanaman. Hal ini didukung hasil penelitian

Irawan dan Yeremias (2015) bahwa penambahan

cocopeat pada media menghasilkan tinggi tanaman,

diameter, berat kering pucuk dan berat kering akar

terendah pada bibit cempaka wasian dibandingkan

media lainnya.

2. Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan

a) Tinggi Tanaman (cm)

Pemberian pupuk nitrogen memberikan pengaruh

yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman kailan.

Tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan N2 (200

kg/ha) dengan tinggi 29,43 cm diikuti oleh N1 (100

kg/ha) dengan tinggi 29,28 cm dan N3 (300 kg/ha)

dengan tinggi 27,86 cm yang berbeda nyata dengan

perlakuan N0 (0 kg/ha) dengan tinggi 18,21 cm.

Pemberian pupuk nitrogen dapat meningkatkan tinggi

tanaman kailan karena kandungan N yang cukup tinggi.

Menurut Gardner et al. (1991) nitrogen memiliki

peranan penting sebagai penyusun asam amino yang

digunakan untuk pembelahan maupun pembesaran sel.

Hal ini didukung dengan pernyataan Silvester, et. al.

(2013), bahwa fungsi nitrogen adalah untuk merangsang

pertumbuhan vegetatif tanaman terutama di daun,

pertunasan, menambah tinggi tanaman dan jika unsur

nitrogen cukup tersedia akan mempercepat sintesis

karbohidrat menjadi protoplasma dan protein, dimana

protoplasma dan protein digunakan untuk menyusun

sel-sel jaringan tanaman sehingga menyebabkan

tanaman menjadi bertambah tinggi dan besar.

b) Jumlah daun (helai)

Pemberian pupuk nitrogen memberikan pengaruh

yang sangat nyata terhadap jumlah daun. Jumlah daun

tertinggi terdapat pada perlakuan N2 sebanyak 9,95

helai diikuti oleh N3 (100 kg/ha) sebanyak 9,91 helai

dan N1 sebanyak 9,87 helai yang berbeda nyata dengan

perlakuan N0 sebanyak 7,3 helai. Pemberian pupuk

nitrogen pada tanaman kailan dapat meningkatkan

jumlah daun, dikarenakan kandungan nitrogen dalam

pupuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

daun. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sutedjo (2002)

yang menyatakan bahwa nitrogen pada tanaman

berfungsi meningkatkan pertumbuhan daun sehingga

daun menjadi banyak jumlahnya dan menjadi lebar

dengan warna lebih hijau serta dapat meningkatkan

kadar protein tanaman.

c) Luas daun (cm2)

Pertumbuhan tanaman seringkali dinyatakan

berdasarkan luas daun karena permukaan luas daun

merupakan organ utama untuk melakukan fotosintesis

sehingga dapat dikatakan semakin besar luas daun,

maka fotosintat yang dihasilkan semakin banyak dan

produksi tanaman meningkat (Gardner, et al. 1991).

Page 7: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK …

V o l u m e 3 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 2 0 |

Jurnal Agrowiralodra | 42

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang

diberi pupuk nitrogen memberikan hasil yang berbeda

sangat nyata dengan tanaman yang tidak diberi pupuk.

Rerata luas daun tertinggi terdapat pada perlakuan N1

yaitu 135,25 cm2 diikuti perlakuan N2 dengan luas

121,05 cm2 dan N3 dengan luas 112,18 cm2 . Luas daun

tersebut berbeda sangat nyata dengan pelakuan N0

dengan luas 47,44 cm2 . Kandungan N dalam pupuk

merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman dalam

pembentukan hijau daun (klorofil) yang berperan

penting dalam proses fotosintesis. Meningkatnya jumlah

klorofil akan meningkatkan ekspansi luas daun, oleh

karena itu semakin tinggi kandungan klorofil akan

meningkatkan fotosintat yang dihasilkan (Lastiur,2012).

d) Bobot Tanaman Segar

Pemberian pupuk nitrogen memberikan pengaruh

yang sangat nyata terhadap bobot segar tanaman. Bobot

segar tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan N2

dengan bobot 66,98 g diikuti oleh N3 dengan bobot

58,42 g dan N1 dengan bobot 58,36 g yang berbeda

nyata dengan perlakuan N0 dengan bobot 19,82 g.

Kandungan nitrogen yang tinggi dalam pupuk dapat

meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan akar

tanaman kailan sehingga bobot tanaman juga

meningkat. Bobot segar atau basah tanaman merupakan

akumulasi dari pertumbuhan organ vegetatif tanaman.

Bobot basah tanaman dipengaruhi oleh bobot basah

bagian-bagian tanaman yaitu batang dan daun yang

berfungsi untuk menyediakan karbohidrat melalui

proses fotosintesis, sedangkan akar berfungsi untuk

menyerap air dan unsur hara yang diperlukan dalam

metabolisme tanaman (Novianti,2011).

e) Bobot Tajuk Segar

Bobot tajuk segar tertinggi terdapat pada

perlakuan N2 dengan bobot 61,25 g diikuti oleh N1

dengan bobot 54,80 g dan N3 dengan bobot 53,28 g

berbeda nyata dengan perlakuan N0 dengan bobot 17,76

g. Bobot tajuk merupakan hasil akumulatif dari

pertumbuhan organ vegetatif tanaman. Meningkatnya

bobot tajuk segar juga karena luas daun dan klorofil.

Kedua komponen tersebut berperan dalam

meningkatkan proses fotosintesis tanaman. Semakin

luas daun kailan dan semakin banyak jumlah klorofil

maka fotosintesis akan berjalan lancar dengan adanya

cahaya matahari yang mendukung.

f) Bobot Tajuk Kering

Pemberian pupuk nitrogen dapat meningkatkan

bobot tajuk kering. Bobot tajuk kering tertinggi terdapat

pada perlakuan N2 dengan bobot 4,7 g diikuti oleh N1

dengan bobot 4,58 g dan N3 dengan bobot 4,19 g

berbeda nyata dengan perlakuan N0 dengan bobot 1,25

g. Bobot kering tanaman merupakan indikator adanya

laju pertumbuhan tanaman. Nilai bobot kering tanaman

dipengaruhi oleh pertambahan tinggi tanaman dan luas

daun. Bobot kering tanaman mencerminkan jumlah dan

ukuran sel yang merupakan dasar pertumbuhan yautu

serangkaian peristiwa yang membutuhkan air,

karbondioksida, garam-garam anorganik (fotosintesis)

yang diubah menjadi bahan organik (fotosintat)

(Harjadi,1989). Fotosintat tersebut digunakan untuk

pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan

diasumsikan semakin tinggi fotosintat yang dihasilkan

akan semakin tinggi pula fotosintat yang

ditranslokasikan ke organ-organ tanaman (Gamarina,

2006).

Peran unsur hara yang diserap oleh tanaman

menentukan besarnya bobot kering. Penambahan bobot

kering tanaman berkaitan erat dengan unsur nitrogen

yang mempunyai peran dalam pembentukan asam

amino, sehingga semakin banyak nitrogen yang diserap

akan meningkatakan jumlah dan ukuran sel. Bobot

kering yang tinggi mencerminkan tingginya hasil

serapan hara selama proses pertumbuhan sehingga dapat

memperbesar akumulasi fotosintat pada bagian vegetatif

seperti daun, batang dan akar. Bobt kering tanamaan

Page 8: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK …

V o l u m e 3 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 2 0 |

Jurnal Agrowiralodra | 43

bertambah besar seiring dengan bobot segar tabamamn.

Tanaman yang memiliki bobot kering tinggi berarti

tanaaman tersebur mengalami pertumbuhan yang baik

(Sitompul dan Guritno,1995).

g) Bobot Akar Segar

Pemberian pupuk nitrogen dapat meningkatkan

bobot akar segar. Bobot akar segar tertinggi terdapat

pada perlakuan N2 dengan bobot 5,71 g diikuti oleh N3

dengan bobot 5,03 g dan N1 dengan bobot 4,80 g

berbeda nyata dengan perlakuan N0 dengan bobot 2,06

g. Unsur nitrogen yang berasal dari urea akan

membantu pembentukan akar tanaman. Sebagian

nitrogen yang diserap akan ditranslokasikan ke titik

tumbuh untuk menyokong pertumbuhan akar. Semakin

sedikit nitrogen yang diberikan ada kecenderungan

bobot basah akar akan menurun (Parnata, 2004).

h) Bobot Akar Kering

Pemberian pupuk nitrogen dapat meningkatkan

bobot akar kering. Bobot akar kering tertinggi terdapat

pada perlakuan N1 dengan bobot 0,83 g diikuti oleh N1

dengan bobot 0,83 g dan N3 dengan bobot 0,76 g

berbeda nyata terhadap perlakuan N0 dengan berat 0,33

g. Hal ini diduga karena pemberian pupuk nitrogen

dengan dosis yang berbed akan mendapatkan bobot

kering yang berbeda, dimana semakin banyak dosis

pupuk urea yang diberikan, maka semakin tinggi

kandungan unsur haranya dan semakin terpenuhi

kebutuhan tanaman akan unsur hara. Pertumbuhan yang

semakin baik akan meningkatkan pertumbuhan bobot

kering dimana unsur hara tersebut diserap tanaman

untuk mendukung proses fotosintesis dan pembentukan

sel atau pembesaran sel tanaman yang secara langsung

berpengaruh meningkatkan pertumbuhan tanaman

(Pasaribu, 2009).

3. Pengaruh Kombinasi Komposisi Media Tanam

dan Dosis Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan dan

Hasil Tanaman Kailan

Page 9: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK …

V o l u m e 3 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 2 0 |

Jurnal Agrowiralodra | 44

Hasil analisis ragam menujukkan bahwa

kombinasi komposisi media tanam dan dosis pupuk urea

berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun.

Tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan M2N2

(tanah : cocopeat : arang sekam (2:1:1) dengan dosis

pupuk 200 kg/ha) dengan tinggi 30,95 cm, diikuti oleh

M2N1 dengan tinggi 30,47 cm sedangkan yang terendah

terdapat pada perlakuan M1N0 (tanah : cocopeat : arang

sekam (1:1:1) dengan dosis pupuk 0 kg/ha) dengan

tinggi 17,25 cm.

Jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan

M1N2 (tanah : cocopeat : arang sekam (1:1:1) dengan

dosis pupuk 200 kg/ha) dengan jumlah 11,34 helai

diikuti oleh M1N1 dengan jumlah 10,17 helai. Jumlah

ini meningkat 62% dari perlakuan M1N0

(tanah:cocopeat:arang sekam(1:1:1) dengan dosis pupuk

0 kg/ha) dengan jumlah 7 helai. Hal ini diduga karena

perlakuan M2N1 yang didominasi oleh tanah memiliki

unsur hara yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan

lain yang berguna untuk pertumbuhan tanaman

khususnya tinggi tanaman dan jumlah daun. Menurut

Sunarpi (1998), semakin banyak unsur hara yang

diserap oleh tanaman dapat meningkatkan aktivitas

metabolisme sel yang pada akhirnya akan meningkatkan

pertumbuhan dan perkembangan tanaman seperti

penambahan daun.

Kesimpulan

1. Komposisi media tanam meningkatkan tinggi

tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot tanaman

segar dan bobot tajuk segar. Komposisi media

terbaik adalah media M2 (tanah:cocopeat: arang

sekam (2:1:1)).

2. Pemberian nitrogen pada kailan berpengaruh

terhadap peningkatan tinggi tanaman, jumlah daun,

luas daun, bobot tanaman segar, bobot tajuk segar,

bobot tajuk kering, bobot akar segar dan bobot akar

kering Dosis yang tepat adalah 100 kg N/ha.

3. Kombinasi komposisi media tanam dan dosis pupuk

nitrogen berpengaruh terhadap peningkatan tinggi

tanaman dan jumlah daun. Perlakuan terbaik

terdapat pada perlakuan M2N1

(tanah:cocopeat:arang sekam (2:1:1) dengan dosis

pupuk 100 kg N/ha).

Daftar Pustaka

Fadullah, V. 2013. Laporan Teknik Media Tanam

(Sawi). Diakses tanggal 16 November 2015

Fahmi, Z.I. 2013. Media Tanam Sebagai Faktor

Eksternal Yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Tanaman. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi

Tanaman Perkebunan Surabaya. Surabaya.

Gamarina, G. R. 2006. Pengaruh Macam Media Tanam

dan Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan

dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

secara Hidroponik. Skripsi. Fakultas Pertanian.

Universitas Jenderal Soedirman.

Gardner, F. P, R. B. Pearce, dan R. L Mitcell.

1991.Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan

Herawati Susilo. Universitas Indonesia Press,

Jakarta. 428 hal.

Harjadi, S. S. 1989. Dasar-Dasar Hortikultura. Jurusan

Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut

Pertanian Bogor. Bogor. 500 hal.

Irawan A., dan Yeremias K. 2015. Pemanfaatan

cocopeat dan arang sekam padi sebagai media

tanam bibit cempaka wasian (Elmerrilia ovalis).

Vol. 1 No. 4

Khairani, A. 2010. Pertumbuhan dan Produksi Kailan

(Brassica oleraceae var. Acephala) pada

Berbagai Media Tanam dan Pupuk Organik Cair.

Lastiur, Y. 2012. Kajian Pertumbuhan dan Hasil

Tanaman Sawi Secara Hidroponik pada

Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi Pupuk

Organik Cair. Fakultas Pertanian. Universitas

Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Novianti, D. 2011. Respon Tiga Varietas Sawi

(Brassica junce L.) Terhadap Variasi

Konsentrasi Nutrisi pada Teknologi Hidroponik

sitem Terapung. Skripsi. Fakultas Pertanian.

Universitas Jenderal Soedirman. 51 hal.

Parnata, A. S. 2004. Pupuk Organik Cair.Jakarta. PT

Agromedia Pustaka.

Pasaribu, E.A. 2009. Pengaruh Waktu Pplikasi dan

Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla

terhadap Pertumbuhan dan Produksi kailan.

Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian.

Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera

Utara.Medan

Pracaya. 2003. Kol alias Kubis. Edisi Revisi. Penebar

Swadaya. Jakarta. Prihandini, V.N. 2014. Kajian

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada

(Lactuca sativa L.) pada Komposisi Media

Tanam dan Pemberian Pupuk Organik Cair yang

Berbeda. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas

Jenderal Soedirman. Purwokerto

Page 10: PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK …

V o l u m e 3 , N o m o r 2 , J u l i 2 0 2 0 |

Jurnal Agrowiralodra | 45

Prihmantoro, H. 1996. Memupuk Tanaman Sayur.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Puspitasari, D.A.2011. Kajian Komposisi Bahan Dasar

dan Kepekatan Larutan Nutrisi Organik untuk

Budidaya Baby Kailan dengan Sistem

Hidroponik Substrat. Skripsi. Fakultas Pertanian.

Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Silvester, Marisi Napitupulu dan Akas Pinaringan

Sujalu. 2013. Pengaruh Pemberian Pupuk

Kandang dan Pupuk Urea Terhadap

Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan

(Brassica oleraceae L). Samarinda. Jurnal

Agrifor Volume XII Nomor 2.

Sitompul, S. M dan B Guritno.1995. Analisis

Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta. 412 hal

Sutedjo, M.M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan.

Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 174 hal.

Widadi, S. 2003. Pengaruh Inokulasi Ganda Cendawan

Akar Gada Plasmodiophora Brassicae Dan

Nematoda Puru Akar Meloidogyne Spp.

Terhadap Pertumbuhan Kailan (Brassica

oleraceae var. Acephala). Jurnal Agrosains

Volume 5 No 1 (33-39) 2003.