110
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PENSIUN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Disusun oleh : HANNY SAFITRI SARI NIM: 106070002243 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431H/2010M

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN

KEPRIBADIAN TERHADAP PENYESUAIAN

DIRI PADA MASA PENSIUN

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Disusun oleh : HANNY SAFITRI SARI

NIM: 106070002243

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431H/2010M

Page 2: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

ii

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN

KEPRIBADIAN TERHADAP PENYESUAIAN DIRI

PADA MASA PENSIUN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh

gelar Sarjana Psikologi

Oleh

HANNY SAFITRI SARI

NIM: 106070002243

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I

Ikhwan Lutfi, M. Psi NIP: 19730710 2005011 006

Pembimbing II

Desi Yustari Muchtar, M. Psi NIP: 19821214 2008012 006

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431H/2010M

Page 3: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PENSIUN telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 06 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta, 06 Desember 2010

Sidang Munaqasyah

Dekan/ Pembantu Dekan/ Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota Jahja Umar, Ph.D Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si NIP. 130 885 522 NIP.19561223 198303 2001

Anggota :

Dra. Zahrotun Nihayah, M. Si Ikhwan Lutfi, M. Psi NIP.19620724 198903 2001 NIP. 19730710 2005011 006

Desi Yustari Muchtar, M. Psi NIP. 19821214 2008012 006

Page 4: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Hanny Safitri Sari

NIM : 106070002243

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH

DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PENYESUAIAN

DIRI PADA MASA PENSIUN” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan

tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi tersebut. Adapun

kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan

sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.

Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan Undang-

Undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan

dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.

Jakarta, 06 Desember 2010

Hanny Safitri Sari NIM : 106070002243

iv

Page 5: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

“Allah, Dia-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,

kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi

kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah

(kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya

dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”

(QS. Ar-Rum: 54)

PERSEMBAHAN :

Sujud syukur hamba pada-Mu ya Rabb, dengan iringan doa, usaha dan keyakinan skripsi ini

ku persembahkan teruntuk:

Keluargaku tercinta, mama, papa, ketiga kakakku dan orang-orang yang menyayangi dan

selalu mendoakanku dalam kebaikan.

Ya Allah, jadikanlah karya ini sebagai kado terindah untuk mereka saat ini.

Amiin…

v

Page 6: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi B) Oktober 2010 C) Hanny Safitri Sari D) Pengaruh Dukungan Sosial dan Kepribadian terhadap Penyesuaian Diri pada

Masa Pensiun E) XI + 79 halaman ( belum termasuk lampiran) Pensiun merupakan permasalahan bagi pekerja diusianya yang sudah lanjut. Dukungan sosial adalah sesuatu yang paling mendasar yang dibutuhkan oleh pensiunan, dukungan-dukungan yang berasal dari significant others sangat mempengaruhi seseorang untuk melakukan penyesuaian diri dalam menghadapi lingkungan dan aktivitas yang berbeda. Dukungan sosial yang baik maka penyesuaian dirinya pun baik, dimana seseorang dapat menempatkan dirinya di masyarakat maka dia akan diterima dengan baik oleh masyarakat begitu juga sebaliknya. Kepribadian extrovert diartikan sebagai pribadi yang suka bergaul, menyenangi interaksi sosial dengan orang lain dan berfokus pada the world outside the self. Semakin extrovert seseorang, interaksi sosialnya pun akan lebih baik dibandingkan orang yang introvert, sehingga mereka yang extrovert akan lebih merasakan manfaat dukungan sosial yang sangat berpengaruh disaat keberlangsungan penyesuaian diri (pada masa pensiun). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial dan kepribadian terhadap penyesuaian diri pada masa pensiun. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling, dengan total responden sebanyak 50 orang di PT. PLN (Persero).

Hasil penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial dan kepribadian secara bersama-sama terhadap penyesuaian diri pada masa pensiun sebesar 57,3%. Secara parsial, dukungan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyesuaian diri pada masa pensiun sebesar 48,6% dan kepribadian mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyesuaian diri pada masa pensiun sebesar 8,7%. Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran kepada pihak perusahaan, keluarga, teman sejawat sarta lingkungan sosial terkait untuk bersama-sama memberikan dukungan bagi para pensiunan. Sedangkan saran bagi para pensiunan agar dapat memanfaatkan lingkungan sosialnya untuk keberlangsungan penyesuaian dirinya pada masa pensiun kearah yang lebih baik lagi.

F) Bahan Bacaan: 24 buku + 1 skripsi + 4 jurnal

vi

Page 7: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim

Syukur Alhamdullilah peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena

berkat limpahan rahmat, petunjuk, pertolongan dan izin-Nya lah peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN

KEPRIBADIAN TERHADAP PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PENSIUN.

Shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang selalu istiqomah dalam menegakkan

ajaran agama Islam.

Proses perampungan skripsi ini, dijalani tahap demi tahap dengan penuh

perjuangan, pengorbanan yang cukup lama dan melelahkan hingga akhirnya

skripsi ini terselesaikan. Peneliti menyadari, skripsi ini dapat terselesaikan berkat

bimbingan, arahan, dukungan, masukan, doa dan banyak bantuan yang diberikan

kepada peneliti. Untuk itu dengan segala ketulusan hati, izinkanlah peneliti

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Jahja Umar, Ph.D, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

beserta jajarannya.

2. Ikhwan Lutfi, M.Psi dan Desi Yustari Muchtar, M.Psi yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan saran dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga

ilmu yang telah peneliti peroleh dapat diamalkan dengan sebaik-baiknya.

4. Papa dan mama yang selalu setia mendampingi papa, Bapak Abiyanto, Pak

Edward, Bapak Sirait, Mbak Ratih, Kak Ira dan Mas Didin yang telah

membantu peneliti dalam penyebaran skala serta perolehan data-data yang

diperlukan. Seluruh responden di PT. PLN (Persero) yang telah bersedia

memberikan waktunya untuk mengisi skala.

5. Keluargaku tercinta dan tersayang yang sangat berperan dalam kehidupanku

dan menjadi motivator utamaku. Mama dan papa yang selalu memberikan

vii

Page 8: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

support dan doa yang tak terhingga. Kak Linda, kak Dini dan kak Ira yang

banyak memberi masukan, motivasi serta bantuannya.

6. Abdul Basith Thaha terimakasih untuk perhatian, dan motivasinya selama ini.

7. Sahabat-sabatku di psikologi Ami, Fira, Riri, dan Choi yang kehadirannya

membuahkan keceriaan dan optimisme pada penulis untuk terus maju

menapaki jalan-jalan semangat dalam hidup ini. Kadek, makasih banyak untuk

kebersamaan, kesabaran dan bantuannya selama empat tahun ini. Canda tawa

kalian semua memberikan warna dalam hidupku.

8. Untuk Ami, makasih banyak atas bantuan dan semangatnya. Semoga Allah

membalas segala ketulusanmu selama ini. Rika dan Eva teman seperjuangan

saat mengerjakan skripsi, makasih untuk motivasinya.

9. Untuk Iqbal, terimakasih atas waktu dan dukungannya. Terima kasih juga

untuk Adiyo yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2006 khususnya kelas B, terimakasih

atas kebersamaannya selama ini. Kebersamaan itu membuat hari-hari terasa

lebih ringan untuk dilewati.

Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan tanpa

mengurangi makna kontribusinya dalam penelitian ini, semoga mendapatkan

imbalan dari Allah SWT sebagai amal ibadah.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk

itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan untuk

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi siapa

saja yang membacanya dan diharapkan dapat memicu penelitian-penelitian lain

dengan tema yang serupa sehingga dapat memperkaya pengetahuan kita. Amiin.

Jakarta, Oktober 2010

Peneliti

viii

Page 9: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................................v

ABSTRAK ...........................................................................................................vi

KATA PENGANTAR..........................................................................................vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1-13

1.1 Latar Belakang........................................................................1

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah .....................................10

1.2.1 Pembatasan masalah ......................................................10

1.2.2 Perumusan masalah .......................................................11

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian...............................................11

1.3.1 Tujuan penelitian ...........................................................11

1.3.2 Manfaat penelitian .........................................................12

1.3.2.1 Manfaat teoritis .................................................12

1.3.2.1 Manfaat praktis..................................................12

1.4 Sistematika Penulisan .............................................................13

BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................15-36

2.1 Penyesuaian Diri .....................................................................15

2.1.1 Definisi penyesuaian diri ..............................................15

2.1.2 Penyesuaian diri pada saat memasuki masa pensiun....18

2.1.3 Karakteristik penyesuaian diri ......................................20

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri ....22

2.2 Dukungan Sosial .....................................................................22

2.2.1 Definisi dukungan sosial................................................22

ix

Page 10: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

2.2.2 Jenis atau bentuk dukungan sosial .................................23

2.2.3 Komponen-komponen dukungan sosial ........................24

2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang mendapatkan

dukungan sosial ......................................................................25

2.3 Kepribadian.............................................................................26

2.3.1 Definisi kepribadian.......................................................26

2.3.2 Struktur kepribadian ......................................................27

2.3.3 Extroversion Vs Introversion.........................................31

2.4 Pensiun....................................................................................32

2.5 Kerangka Berpikir ..................................................................33

2.6 Hipotesis .................................................................................36

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................37-51

3.1 Pendekatan Penelitian .............................................................37

3.2 Populasi dan Sampel ...............................................................37

3.2.1 Populasi..........................................................................38

3.2.2 Sampel dan teknik pengambilan sampel.......................38

3.3 Variabel penelitian ..................................................................39

3.3.1 Definisi konseptual variabel .........................................39

3.3.2 Definisi operasional variabel ........................................40

3.4 Pengumpulan Data ..................................................................42

3.4.1 Teknik pengumpulan data ..............................................42

3.4.2 Instrumen penelitian ......................................................43

3.5 Uji Instrumen ...........................................................................45

3.5.1 Uji validitas....................................................................45

3.5.2 Uji reliabilitas ................................................................48

3.6 Prosedur Penelitian .................................................................48

3.6.1 Persiapan uji coba alat ukur ...........................................48

3.6.2 Persiapan pengambilan data ..........................................50

3.6.3 Pelaksanaan pengambilan data ......................................50

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................51

x

Page 11: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN........................................ 52-67

4.1 Gambaran Umum Subjek .......................................................52

4.2 Analisis Deskriptif ..................................................................57

4.2.1 Kategorisasi skor ...........................................................58

4.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian.................................................63

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN............................ 68-76

5.1 Kesimpulan .............................................................................68

5.2 Diskusi ....................................................................................69

5.3 Saran .......................................................................................74

5.3.1 Saran Teoritis.................................................................75

5.3.2 Saran Praktis..................................................................75

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................78

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi

Page 12: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tipologi Jung.........................................................................................28

Tabel 3.1 Nilai skor jawaban dukungan sosial......................................................43

Tabel 3.2 Nilai skor jawaban kepribadian.............................................................44

Tabel 3.3 Nilai skor jawaban penyesuaian diri .....................................................45

Tabel 3.4 Blue print skala dukungan sosial (ISEL)...............................................46

Tabel 3.5 Blue print skala penyesuaian diri ..........................................................46

Tabel 3.6 Blue print skala kepribadian..................................................................48

Tabel 4.1 Responden berdasarkan jenis kelamin ..................................................52

Tabel 4.2 Responden berdasarkan usia .................................................................53

Tabel 4.3 Responden berdasarkan pendidikan terakhir.........................................53

Tabel 4.4 Responden berdasarkan tempat tinggal.................................................54

Tabel 4.5 Responden berdasarkan status pernikahan............................................54

Tabel 4.6 Responden berdasarkan jumlah anak ....................................................55

Tabel 4.7 Responden berdasarkan jumlah saudara kandung.................................55

Tabel 4.8 Responden berdasarkan keikutsertaan dalam program MPP ................55

Tabel 4.9 Responden berdasarkan aktivitas pasca pensiun...................................56

Tabel 4.10 Responden berdasarkan pendapatan....................................................56

Tabel 4.11 Responden berdasarkan penyakit yang diderita ..................................57

Tabel 4.12 Descriptive statistics ...........................................................................57

Tabel 4.13 Distribusi skor dukungan sosial ..........................................................58

Tabel 4.14 Distribusi skor penyesuaian diri ..........................................................59

Tabel 4.15 Tipe kepribadian..................................................................................59

Tabel 4.16 Penyesuaian diri berdasarkan jenis kelamin........................................60

Tabel 4.17 Penyesuaian diri berdasarkan aktivitas pasca pensiun ........................61

Tabel 4.18 Penyesuaian diri berdasarkan penyakit yang diderita .........................62

Tabel 4.19 Penyesuaian diri berdasarkan penghasilan..........................................63

Tabel 4.20 Hasil analisis regresi dukungan sosial dan kepribadian ......................63

xii

Page 13: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

xiii

Tabel 4.21 Hasil analisis determinasi dukungan sosial .........................................64

Tabel 4.22 Hasil analisis determinasi kepribadian................................................65

Tabel 4.23 Hasil uji koefisien regresi secara bersama-sama................................65

Tabel 4.24 Hasil uji koefisien regresi dukungan sosial.........................................66

Tabel 4.25 Hasil uji koefisien regresi kepribadian................................................66

Tabel 4.26 Kesimpulan uji hipotesis .....................................................................67

Page 14: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr..Wb..

Kepada responden yang saya hormati,

Saya Hanny Safitri Sari mahasiswi Fakultas Psikologi UIN yang akan mengadakan

suatu penelitian. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kesediaan bapak/ibu untuk

turut serta membantu dalam memberikan data mengenai hal tersebut di atas. Kerjasama

yang kami harapkan adalah kesediaan bapak/ibu untuk mengisi serangkaian item

pernyataan.

Dalam skala ini tidak ada jawaban benar salah. Adapun informasi atau data yang Anda

berikan akan sangat bermanfaat bagi penelitian dan akan dijamin kerahasiaannya serta

hanya digunakan untuk kepentingan pengumpulan data.

Atas segala kerjasama serta bantuan bapak/ibu, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu`alaikum Wr..Wb..

Jakarta, Agustus 2010

Hanny Safitri Sari

Peneliti

Page 15: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang

penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian

serta sistematika penelitian.

1.1 Latar Belakang

Setiap individu (insan manusia) akan melalui sejumlah tahapan

perkembangan sepanjang rentang kehidupannya. Setiap tahap perkembangan yang

akan dilalui memiliki tugas yang berbeda-beda. Seperti yang dijelaskan oleh

Havighurst (dalam Hurlock, 1980) tugas perkembangan adalah tugas yang muncul

pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu. Apabila

tugas tersebut berhasil dilalui maka akan menimbulkan rasa bahagia yang akan

menjadi penuntun langkah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas

berikutnya. Sebaliknya individu yang gagal atau tidak berhasil menyelesaikan

tugas perkembangannya maka akan menimbulkan ketidakbahagiaan dan akan

mengalami kesulitan untuk melanjutkan tugas perkembangan selanjutnya

termasuk pada periode usia lanjut.

Secara umum usia lanjut dini dibatasi oleh rentang usia antara 60-70

tahun, dimana pada masa tersebut ditandai oleh berbagai perubahan baik secara

fisik maupun mental (Hurlock, 1980). Sebagian tugas perkembangan pada usia

lanjut menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1980) adalah menyesuaikan diri

dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan, menyesuaikan diri dengan

1

Page 16: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

masa pensiun, berkurangnya income (penghasilan) keluarga, serta penyesuaian

diri dengan kematian pasangan hidup.

Pensiun berarti berakhirnya masa kerja yang formal dan memulai peran

baru dalam kehidupan (Turner, 1995). Oleh karena itu, ada beberapa hal

penyesuaian yang dialami seseorang pada masa pensiunnya menurut Turner &

Helms (1995), diantaranya adalah:

Pertama, psychological adjustments meliputi berkurangnya harga diri.

Bekerja bukan hanya terkait dengan kebutuhan materi saja melainkan juga

merupakan kebutuhan psikologis seseorang. Secara psikologis, bekerja

menimbulkan rasa identitas, status, maupun fungsi sosial. Dalam hal ini orang

akan merasa berharga, jika ia dapat mengatakan posisi dan pekerjaannya.

Selain itu, bagi banyak para pensiunan, hilangnya kedudukan atau jabatan

sangat erat hubungannya dengan fenomena Post-power syndrome. Netty Hartati

(2002) mengungkapkan Post-power syndrome merupakan syndrome yang akhir-

akhir ini banyak menimpa individu yang sudah tidak bekerja lagi (pensiun). Post-

power syndrome adalah reaksi somatisasi dalam bentuk sekumpulan simptom-

simptom penyakit, luka-luka dan kerusakan fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah

yang progresif sifatnya, disebabkan karena pasien sudah pensiun atau sudah tidak

mempunyai jabatan dan kekuasaan lagi (Kartono dalam Netty Hartati, 2002).

Lebih lanjut Hawari (2004) menambahkan bahwa gejala depresi dapat pula

diderita oleh orang yang menjalani stres psikososial yang berkaitan dengan

hilangnya kedudukan atau jabatan.

2

Page 17: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Kedua, financial adjustments meliputi berkurangnya sumber penghasilan.

Penurunan income merupakan dampak paling nyata dari fenomena pensiun.

Sebagai kepala keluarga tentunya hal ini dapat menimbulkan stres, terlebih jika

kebutuhan tidak bisa ditekan dan malah pengalami peningkatan.

Ketiga, Marital adjustments meliputi ketidak harmonisan pasangan dan

kepergian pasangan. Waktu yang dihabiskan bersama pasangan ketika sebelum

dan sesudah pensiun jelas akan berbeda. Kuantitas bersama pasangan akan lebih

banyak dan akan memungkinkan untuk terjadinya kesalah pahaman atau ketidak

cocokan akan sering terjadi pada masa pensiun. Kepergian pasangan disini dapat

diartikan perceraian atau pasangan yang meninggal dunia.

Keempat, berkurangnya kontak sosial. Seseorang bisa mendapatkan

reward sosial ketika mereka meraih kepuasan dari kontak sosialnya. Ketika

memasuki masa pensiun, waktu untuk bertemu dengan rekan seprofesi menjadi

berkurang.

Kelima, hilangnya kelompok referensi yang bisa mempengaruhi self

image. Biasanya seseorang menjadi anggota dari suatu kelompok organisasi atau

bisnis tertentu ketika dia masih aktif bekerja. Tetapi ketika dia menjadi pensiun,

secara langsung keanggotaan pada suatu kelompok akan hilang. Hal ini akan

mempengaruhi seseorang untuk kembali menilai dirinya lagi.

Keenam, hilangnya tugas yang berarti. Hal ini dapat dikarenakan

pekerjaan yang dikerjakan seseorang mungkin sangat berarti bagi dirinya dan hal

ini tidak bisa dikerjakan saat seseorang itu mulai memasuki masa pensiun.

3

Page 18: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Ketujuh, hilangnya rutinitas. Hampir separuh dari harinya dihabiskan

untuk bekerja. Tidak semua orang menikmati jam kerja yang panjang seperti ini,

tapi tanpa disadari kegiatan panjang selama ini memberikan sense of purpose,

memberikan rasa aman, dan pengertian bahwa kita ternyata berguna. Ketika

menghadapi masa pensiun, waktu ini hilang, sehingga mereka mulai merasakan

diri tidak produktif lagi.

Bagi individu yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri,

perubahan yang terjadi pada fase ini akan menimbulkan masalah psikologis dan

juga masalah fisiologis yang menjadi masalah bagi sebagian pensiunan dan orang-

orang disekitarnya.

Masalah fisiologis yang dialami para pensiunan yaitu menurunnya kesehatan

yang ditandai dengan pengurangan fungsi-fungsi kognitif. Perubahan penampilan,

perubahan panca indera dan perubahan atau penurunan fungsi bagian dalam tubuh juga

merupakan masalah fisik yang dialami para pensiunan yang berada pada rentang usia

lanjut dini (Hurlock, 1980). Masalah fisiologis bisa menyebabkan kematian yang

lebih cepat atau premature death. Istilah lain dikemukakan para ahli adalah

retirement shock atau retirement syndrome. Hawari (2004) menyatakan bahwa

kehilangan pekerjaan (PHK atau pensiun) yang berakibat pada pengangguran akan

berdampak pada gangguan kesehatan bahkan bisa sampai pada kematian.

Masalah psikologis lainnya yang dihadapi para pensiunan adalah

kecemasan, stres dan depresi. Kesehatan yang mulai menurun, kehilangan (teman,

pasangan dan anggota keluarga) serta kemungkinan besar tidak memiliki

penghasilan sebanyak dulu adalah perubahan-perubahan dalam kehidupan yang

akan menimbulkan stres. Hasil penelitan Brenner pada tahun 1979 (Hawari, 2004)

4

Page 19: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

terbukti untuk setiap 1% kenaikan pengangguran di Amerika Serikat tercatat 44%

mengalami stres dan menunjukkan perubahan perilaku dan emosi.

Fenomena perubahan rutinitas dalam kehidupan individu (dari aktif

menjadi pasif), hilangnya kedudukan atau jabatan, perubahan kemandirian dalam

bidang keuangan, munculnya keluhan fisik, masalah-masalah psikologis, adanya

kecemasan pada hal-hal baru, sering mengeluh pada lingkungan merupakan

kondisi-kondisi yang sering ditemui pada saat pensiun.

Selain hal-hal negatif seperti di atas, ada hal-hal positif yang dapat

ditemukan dibalik masa pensiun. Setelah pensiun, seseorang dapat lebih

meningkatkan kondisi fisik dan kesehatannya karena banyaknya waktu luang yang

dimiliki untuk melakukan olahraga, beristirahat dengan cukup, ditambah lagi

dengan semakin berkurangnya beban dan tekanan pekerjaan yang harus dihadapi.

Selain itu, banyak kesempatan yang menarik dan menyenangkan yang dapat

dilakukan, seperti mengembangkan hobi, aktif dalam kegiatan sosial, semakin

mendekatkan diri kepada Allah serta berkumpul bersama anak, cucu, maupun

pasangan.

Dengan perubahan-perubahan seperti di atas, penyesuaian diri menjadi

unsur yang penting untuk diperhatikan pada masa purna tugas (pensiun).

Penyesuaian diri merupakan aspek penting sebagai usaha manusia untuk

mengendalikan perasaan yang tidak menyenangkan atau tekanan akibat dorongan

kebutuhan, usaha memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan dan

tuntutan lingkungan, dan usaha menyelaraskan hubungan individu dengan realitas

(Gufron&Risnawita, 2010). Atwater (1983) juga mengemukakan bahwa

5

Page 20: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

penyesuaian diri terdiri dari perubahan-perubahan dan keadaan yang ada dalam

diri kita yang diperlukan untuk mencapai hubungan yang memuaskan dengan

orang lain dan dengan lingkungan kita.

Penyesuaian diri tersebut akan diawali dengan stres, yaitu suatu keadaan di

mana lingkungan mengancam atau membahayakan keberadaan, kesejahteraan

atau kenyamanan diri seseorang, Baum (dalam Desmita,2009). Oleh karena itu,

penyesuaian pada masa pensiun bukan merupakan hal yang mudah bagi seseorang

yang dahulunya bekerja. Tingkah laku penyesuaian diri yang diawali dengan stres

tersebut, dapat berakhir dengan penyesuaian yang baik atau tidak. Baik atau

tidaknya penyesuaian diri dipengaruhi oleh beberapa kondisi dan faktor sebelum

dan sesudah pensiun.

Menurut Hurlock (1980), penyesuaian diri individu terhadap masa pensiun

dipengaruhi oleh kondisi-kondisi yang terjadi sebelum atau sesudah pensiun.

Adapun beberapa kondisi yang berpengaruh diantaranya yaitu, kesehatan

individu, jenis pensiun, perubahan pola kerja dan cara hidup, aktivitas pengganti,

kontak sosial, pola-pola kehidupan, status perkawinan, keterlibatan dan

keberartian tugas, sikap terhadap masa pensiun.

Sedangkan menurut Gufron&Risnawita (2010), penyesuaian diri

dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor

eksternal dan internal.

Faktor eksternal yang berasal dari lingkungan yang meliputi lingkungan

rumah, keluarga, tempat bekerja dan masyarakat. Faktor-faktor eksternal tersebut

dapat memberikan bantuan atau dorongan agar individu dapat mengatasi atau

6

Page 21: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

melewati perubahan dan pengalaman yang tidak menyenangkan pada periode

penyesuaian diri. Bantuan dan dukungan yang diberikan oleh orang-orang

disekitar individu tersebut, secara lebih ringkas disebut dengan dukungan sosial.

Sarafino (2002) mendefinisikan dukungan sosial sebagai kenyamanan, perhatian,

penghargaan ataupun bantuan yang diterima individu dari orang lain.

Salah satu bentuk dukungan sosial tersebut adalah dukungan yang berasal

dari significant others yaitu istri, anak dan teman sangat mempengaruhi seseorang

untuk melakukan penyesuaian diri dalam menghadapi lingkungan, aktivitas yang

berbeda dan kondisi penurunan fisik. Penelitian dalam bidang gerontologi

(gerontology), penelitian mengenai usia dan proses penuaan, dan geriatrik

(geriatrics), cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang proses penuaan,

telah menekankan pentingnya layanan dukungan, terutama untuk lansia tertua

yang kebanyakan mungkin sudah kehabisan tabungan mereka dan tidak bisa

membiayai perawatan diri mereka sendiri (Papalia, 2009) .

Di antara berbagai macam dukungan sosial, keluarga merupakan hal yang

paling penting, karena keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat, baik

secara fisik maupun sosial. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama

ditemui oleh individu dan menjadi tempat yang penting dalam perkembangan

hidup manusia.

Dengan adanya dukungan sosial yang baik, diharapkan penyesuaian diri

pun baik, dimana seseorang dapat menempatkan dirinya di masyarakat maka dia

akan diterima dengan baik oleh masyarakat begitu juga sebaliknya. Ada lima jenis

dukungan sosial menurut Cohen dan McKay, dkk (Sarafino, 2002), yaitu

7

Page 22: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

dukungan emosi (emotional support), dukungan penghargaan (esteem support),

dukungan instrumental (tangible or instrumental support), dukungan informasi

(infomational support) dan integritas sosial (network support).

Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi penyesuaian diri menurut

Gufron&Risnawita (2010) adalah faktor yang berasal dari diri individu yang

meliputi kondisi jasmani, psikologis (kepribadian), kebutuhan, kematangan

intelektual, emosional, mental dan motivasi. Kepribadian menurut Allport (dalam

Sumadi, 2006) merupakan organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem

psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap

lingkungan. Perlmutter (1992) menyebutkan bahwa penyesuaian diri pada

pensiunan dipengaruhi antara lain oleh kondisi kesehatan, ekonomi, jenis pensiun,

sikap terhadap masa pensiun, dan tipe kepribadian. Jadi kepribadian merupakan

salah satu yang mempunyai fungsi atau arti adaptasi dan menentukan.

Carl Gustav Jung menjelaskan kepribadian manusia berdasarkan tujuannya

dalam kehidupan yang dipengaruhi oleh masa lalu dan masa depan

manusia. Jung menjelaskan berbagai macam struktur dari Psyche, tipologi

kepribadian manusia berdasarkan sikap dan fungsi dominan yang dimiliki oleh

manusia, mekanisme pergerakan energi psikis dan tahap perkembangan

kepribadiannya.

Menurut Jung (dalam Sumadi, 2006) manusia dapat digolongkan dalam

dua tipe,yaitu manusia yang bertipe ekstravers dan manusia yang bertipe

introvers. Orang yang ekstravers dipengaruhi oleh dunia obyektif yaitu dunia di

luar dirinya. Orientasi utama tertuju keluar; pikiran, perasaan, serta tindakannya

8

Page 23: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

terutama ditentukan oleh lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun

lingkungan non-sosial. Orang ekstravers ini mempunyai sikap yang positif

terhadap masyarakat. Jika orang-orang dengan kepribadian ekstravers (dalam hal

ini pensiunan) memiliki dukungan sosial yang tinggi dari lingkungannya atau

menerima hal-hal yang positif dari lingkungan maka kecenderungan penyesuaian

dirinya akan baik. Sealin itu juga, Costa dan McCrae dalam (Papalia, 2009)

memprediksikan bahwa orang dengan kepribadian extraverted (mudah bergaul

dan berorientasi sosial) cenderung melaporkan emosi positif yang lebih tinggi dan

lebih mungkin untuk mempertahankan kepositifan tersebut seiring dengan

kehidupannya.

Sedangkan orang yang introvers dipengaruhi oleh dunia subyektif yaitu

dunia di dalam dirinya sendiri. Orientasi utama tertuju ke dalam; pikiran,

perasaan, serta tindakannya terutama ditentukan oleh faktor-faktor subyektif.

Penyesuaian dengan dunia luar pada tipe introvers ini kurang baik, sebaliknya

mempunyai penyesuaian yang baik dengan batinnya sendiri. Jika orang-orang

dengan kepribadian introvers (dalam hal ini pensiunan) memiliki pemikiran yang

terus-menerus negatif tentang dirinya dan selalu mengeluh dengan status

pensiunnya, maka kecenderungan penyesuaian dirinya akan buruk. Hal ini dapat

disebabkan dukungan sosial dari lingkungannya tidak berpengaruh signifikan

terhadap dirinya. Karena orang dengan kepribadian introvers dipengaruhi oleh

dunia subyektif.

Pemaparan di atas juga didukung oleh penelitian terdahulu Jou & Fukada

(1996) yang mengemukakan tipe kepribadian extrovert secara positif

9

Page 24: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

mempengaruhi penyesuaian diri. Penelitian terdahulu yang mendukung teori di

atas dikemukakan pula oleh Jou & Fukada (1996) yang mengatakan bahwa

penyesuaian diri sangat kuat ditentukan oleh kepribadian dan dukungan sosial.

Hal terkait juga diutarakan oleh Kim dan Moen (dalam Papalia, 2009) bahwa

sumber daya pribadi (kesehatan, SES dan kepribadian), sumber daya ekonomi,

dan sumber daya hubungan sosial, seperti dukungan dari pasangan dan teman-

teman, dapat mempengaruhi seberapa baik pensiunan mengatasi periode pensiun.

Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat

fenomena tersebut menjadi sebuah permasalahan pada penelitian ini. Penulis ingin

mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial dan

kepribadian terhadap penyesuaian diri pada masa pensiun PT. PLN (Persero).

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. 2. 1 Pembatasan masalah

Untuk mempermudah penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan

sebagai berikut:

a. Dukungan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perhatian,

perasaan nyaman dan bantuan yang didapat dari orang lain atau kelompok

sehingga menimbulkan perasaan bahwa pensiunan memiliki arti bagi

orang lain atau menjadi bagian dari jaringan sosialnya.

b. Kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian

extrovert dan introvert dari teori yang dikemukakan oleh Jung.

10

Page 25: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

c. Penyesuaian diri pada masa pensiun yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah suatu proses psikologis berupa perubahan-perubahan yang

terbentuk melalui hubungan yang harmonis dengan lingkungan, yang

meliputi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan individu itu sendiri dan

tuntutan serta tekanan dari lingkungannya, baik kebutuhan fisik maupun

sosial.

d. Pensiunan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah para

pensiunan PT PLN (persero) dengan batas usia 60 – 75 tahun.

1. 2. 2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan, maka perumusan

masalah dari penelitian ini adalah:

a. Apakah ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial terhadap

penyesuaian diri pada masa pensiun?

b. Apakah ada pengaruh yang signifikan tipe kepribadian terhadap

penyesuaian diri pada masa pensiun?

c. Apakah ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial dan kepribadian

terhadap penyesuaian diri pada masa pensiun?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. Untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap penyesuaian diri

pada masa pensiun

11

Page 26: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

b. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian terhadap penyesuaian diri pada

masa pensiun

c. Untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial dan kepribadian terhadap

penyesuaian diri pada masa pensiun

1.3.2 Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis, seperti:

1.3.2.1 Manfaat teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan ilmu

pengetahuan psikologi, khususnya pada bidang psikologi industri dan

organisasi serta bidang psikologi sosial dan psikologi perkembangan.

Penelitian ini juga dapat mengembangkan teori dukungan sosial, kepribadian

dan penyesuaian diri.

1.3.2.2 Manfaat praktis

a. Diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi orang-orang terdekat

individu (pasangan, anak, saudara, teman dll) sebagai sumber

dukungan sosial utama dalam membantu pensiunan menjalani masa

pensiun. Sehingga pensiunan dapat terhindar dari dampak negatif

masa pensiun. Dan istilah post power syndrome yang identik

dengan orang-orang yang memasuki masa pensiun dapat dihindari.

b. Memberikan informasi kepada orang-orang yang berada disekitar

pensiunan seperti keluarga dan teman, dengan tujuan

12

Page 27: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

mengembangkan pemahaman mengenai masa penyesuaian diri

pada pensiunan.

c. Diharapkan dapat digunakan pada program-program khusus,

seperti konseling pra pensiun sebagai suatu cara untuk

mengantisipasi masalah-masalah yang akan muncul pada masa

pensiun dengan melibatkan orang-orang terdekat individu. Dengan

adanya program konseling ini, kebijaksanaan MPP (Masa

Persiapan Pensiun) yang telah lama diterapkan perusahaan /

instansi diharapkan dapat berjalan dengan lebih aktif & efektif.

Program MPP yang selama ini lebih diarahkan pada persiapan yang

bersifat fisik, dapat lebih diarahkan pada persiapan psikis bagi

individu.

d. Diharapkan dapat meningkatkan minat para peneliti lain untuk

melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam, atau melakukan

penelitian baru yang berhubungan dengan pensiunan.

1. 4 Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai isi dan materi yang

dibahas dalam skripsi ini, maka penulis mengemukakannya dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB 1. Pendahuluan, mengemukakan latar belakang permasalahan-permasalahan

penelitian, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian serta manfaatnya, dan

sistematika penulisan.

13

Page 28: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

BAB 2. Kajian Pustaka, berisi teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan

penelitian, yakni teori penyesuaian diri, teori dukungan sosial, teori kepribadian

dan kerangka berfikir

BAB 3. Metode Penelitian, memaparkan pendekatan dan jenis penelitian, populasi

dan sampel penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur

penelitian, dan analisis data.

BAB 4. Analisis hasil penelitian, yaitu mengemukakan tentang gambaran umum

subjek, analisis deskriptif, dan hasil uji hipotesis.

BAB 5. Penutup, yaitu menyajikan tentang kesimpulan hasil penelitian, diskusi

dan saran teoritis dan praktis.

14

Page 29: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab kajian pustaka ini akan dibahas mengenai teori-teori

penyesuaian diri, teori-teori dukungan sosial, teori-teori kepribadian, definisi

pensiun, kerangka berfikir dan hipotesis penelitian.

2.1 Penyesuaian Diri

2.1.1 Definisi penyesuaian diri

Penyesuaian diri berasal dari kata adjustment, yang artinya penyetelan

(diri) atau penyesuaian diri (Chaplin, 1999). Definisi lengkap dari penyesuaian

diri adalah 1. Variasi dalam kegiatan organisme untuk mengatasi suatu hambatan

dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan. 2. Menegakkan hubungan yang harmonis

dengan lingkungan fisik dan sosial (Chaplin, 1999).

Definisi pertama menyatakan secara tidak langsung adanya situasi

pemecahan masalah, dimana seseorang merasakan adanya kebutuhan yang tidak

dapat dipuaskan dengan cara-cara biasa. Dalam situasi tersebut tingkah laku

diubah-ubah, sampai ditemukannya reaksi yang bisa memberikan kepuasan.

Sebaliknya, reaksi jawaban sedemikian ini menjadi cara kebiasaan dalam

mereaksi. Definisi kedua kurang menekankan masalah keterampilan-keterampilan

atau hal-hal belajar, melainkan mendekati ide akomodasi sosial (social

accommodation) atau konformitas (persesuaian,kecocokan) (dalam Chaplin,

1999).

15

Page 30: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Istilah adjustment, accommodation dan conformity itu terkadang dapat

dipertukarkan satu sama lain, walaupun adjustment secara tidak langsung

menyatakan adanya peranan yang lebih aktif pada individu. Accommodation dan

conformity lebih bersifat pasif, dan secara tak langsung menyatakan suatu

“penyerahan, atau rasa mengalah” untuk bisa mencapai keserasian atau harmoni

(Chaplin,1999).

Pergiwati dan Uly (2008) menafsirkan penyesuaian diri dari beberapa

tokoh seperti Schneiders dan Kartono, diantaranya adalah:

1. Adaptation, artinya bahwa penyesuaian diri dipandang sebagai suatu

kemampuan untuk beradaptasi. Individu yang memiliki penyesuaian diri

yang baik, akan memiliki hubungan yang memuaskan dengan

lingkungannya.

2. Conformity, yaitu bahwa dalam proses penyesuaian diri, individu harus

mempertimbangkan norma sosial dan hati nuraninya.

3. Mastery, yaitu bahwa penyesuaian diri merupakan kemampuan individu

dalam membuat suatu perencanaan dan mengorganisir respon-respon

sedemikian rupa, sehingga individu mampu menguasai atau menanggapi

segala macam konflik, kesulitan, masalah hidup, dan keadaan yang

membuat frustasi dengan cara yang efisien

4. Individual Variation, yaitu bahwa terdapat perbedaan yang bersifat

individual pada perilaku dan respon individu dalam menghadapi berbagai

masalah

16

Page 31: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

5. Penguasaan dan kematangan emosional, yaitu bahwa penyesuaian diri

menuntut kemampuan individu untuk memiliki emosi yang tepat pada

setiap situasi.

Dalam Chaplin (1999) penyesuaian diri juga diartikan sebagai adaptation

yang arti secara bahasa adalah penyesuaian diri, adaptasi, pencocokan; perubahan;

1. Perubahan fungsional atau struktural yang meningkatkan atau mempertinggi

nilai kelangsungan hidup organisme. 2. Berkurangnya kepekaan lewat

peningkatan dari ambang absolut/mutlak selama diperpanjangnya pemberian

perangsang. 3. Penghilangan perasaan-perasaan dan tingkah laku yang tidak tepat

selama tingkat-tingkat awal dalam proses belajar.

Launier (1995), membedakan antara konsep penyesuaian diri dengan

adaptasi, yaitu penyesuaian diri mengacu pada usaha seseorang untuk sejalan

dengan lingkungan sosial & fisiknya, sedangkan adaptasi mengacu pada usaha

untuk bertahan hidupnya suatu spesies.

Atwater (1983) mengemukakan bahwa penyesuaian terdiri dari perubahan-

perubahan dan keadaan yang ada dalam diri kita yang diperlukan untuk mencapai

hubungan yang memuaskan dengan orang lain dan dengan lingkungan kita.

Calhoun dan Acocella (1990) mendefinisikan penyesuaian diri sebagai

interaksi individu yang kontinyu dengan diri sendiri, orang lain dan dengan

lingkungan individu tersebut.

Sunarto & Hartono (2006) mengemukakan bahwa penyesuaian diri adalah

proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi

kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Respon penyesuaian, baik atau buruk,

17

Page 32: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu upaya individu untuk mereduksi

atau menjauhi ketegangan dan untuk memelihara kondisi-kondisi keseimbangan

yang lebih wajar.

Penyesuaian diri adalah sebagai suatu proses ke arah hubungan yang

harmonis antara tuntutan internal dan tuntutan eksternal. Dalam proses

penyesuaian diri dapat saja muncul konflik, tekanan, dan frustasi, dan individu

didorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku untuk membebaskan diri dari

ketegangan (Sunarto & Hartono, 2006).

Berdasarkan seluruh definisi penyesuaian diri di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan individu itu sendiri dan tuntutan serta tekanan lingkungannya. Definisi

inilah yang digunakan dalam penelitian ini.

2.1.2 Penyesuaian diri pada saat memasuki masa pensiun

Menurut Turner & Helms (1995) ada beberapa hal penyesuaian yang

dialami seseorang ketika memasuki masa pensiun, yaitu:

1. Psychological adjustments meliputi berkurangnya harga diri

2. Financial adjustments meliputi berkurangnya sumber penghasilan

3. Marital adjustments meliputi ketidak harmonisan pasangan dan

kepergian pasangan

4. Other social adjustments meliputi berkurangnya kontak sosial yang

berorientasi pada pekerjaan, hilangnya kelompok referensi dan

hilangnya tugas yang berarti

18

Page 33: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Menurut Hurlock (1980), Penyesuaian diri individu terhadap masa pensiun

merupakan kondisi yang banyak dipengaruhi oleh kendala individual maupun

sosial pada saat sebelum maupun sesudah terjadinya pensiun. Adapun

beberapa kendala yang berpengaruh diantaranya yaitu:

a. Jenis pensiun. Individu yang pensiun “sukarela” akan lebih baik

menyesuaikan diri daripada yang “terpaksa”

b. Kesehatan individu. Kesehatan yang buruk pada saat pensiun bisa

membantu penyesuaian diri karena masa pensiun dapat diluangkan

dengan istirahat. Sedangkan pekerja yang merasa dirinya sehat

cenderung sulit menyesuaikan diri karena merasa “terpaksa” untuk

mundur walaupun ia masih sanggup untuk bekerja.

c. Perubahan pola kerja dan cara hidup yang perlahan-lahan dan terencana

sejak beberapa waktu sebelum pensiun akan lebih baik daripada

perubahan yang tiba-tiba.

d. Bimbingan dan perencanaan pra pensiun akan membantu penyesuaian

diri

e. Aktivitas pengganti. Individu yang mampu mengembangkan aktivitas

pengganti yang sesuai dengan minat dan berarti bagi dirinya akan

menemukan kepuasan bekerja kembali dan tidak menganggap masa

pensiun sebagai gangguan emosional.

f. Kontak sosial. Kontak sosial yang baik sebelum dan sesudah masa

pensiun akan membantu penyesuaian diri, karena banyak individu yang

19

Page 34: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

merasa sebagai “warga kelas dua” setelah masa pensiunnya. Dengan

kontak sosial yang baik perasaan-perasaan seperti itu dapat dikurangi.

g. Semakin sedikit perubahan yang harus dilakukan terhadap kehidupan

semasa pensiun, semakin baik penyesuaian diri dapat dilakukan

h. Status ekonomi. Status ekonomi yang baik, memungkinkan seseorang

untuk hidup dengan nyaman

i. Status perkawinan. Perkawinan yang bahagia dan dukungan dari

keluarga terutama istri akan banyak membantu penyesuaian.

j. Keterlibatan dan keberartian tugas. Makin banyak komunitas yang

menawarkan persahabatan dan aktivitas bagi individu yang pensiun,

makin baik pula penyesuaian diri individu. Semakin para pekerja

menyukai pekerjaan mereka, semakin buruk penyesuaian terhadap

pensiun.

k. Sikap terhadap masa pensiun. Secara umum adanya sikap yang positif

akan banyak membantu penyesuaian diri yang dilakukan individu

terhadap perubahan yang terjadi dalam masa pensiun.

2.1.3 Karakteristik penyesuaian diri

Menurut Haber & Runyon (1984) terdapat lima karakteristik

penyesuaian diri yang efektif, yaitu:

1. Persepsi yang akurat tentang realitas. Salah satu aspek pentingnya adalah

mengenali konsekuensi dari tindakan yang dilakukan dan mengatur

tingkah laku sesuai konsekuensi tersebut.

20

Page 35: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

2. Kemampuan mengatasi stres dan kecemasan. Pada dasarnya orang yang

mampu menyesuaikan diri adalah orang yang dapat menentukan tujuan

dan mengatasi berbagai masalah dan konflik di dalamnya

3. Citra diri positif. Para psikolog memandang berbagai persepsi tentang diri

sebagai indikator kualitas penyesuaian diri. Walaupun penyesuaian diri

yang efektif memerlukan adanya citra diri yang positif, tapi sangat penting

bagi individu untuk tidak menghilangkan realitas mengenai dirinya.

Individu harus menyadari & mengakui kelemahannya sebagaimana ia

menyadari & mengakui kekuatannya. Jadi individu harus mengenal

kemampuan & kekurangan dirinya. Jika individu mampu mengenal &

memahami dirinya secara realitas, berarti ia berada pada pencapaian

sumber kekuatan penuh dari dirinya.

4. Kemampuan mengekspresikan perasaan. Orang yang sehat secara

emosional mampu merasakan dan mengekspresikan berbagai emosi dan

perasaan, serta membangun dan mempertahankan hubungan interpersonal.

Pengekspresian tersebut dikontrol sepenuhnya oleh individu tersebut.

5. Hubungan interpersonal yang baik. Manusia merupakan makhluk sosial.

Dari masa konsepsi, kita selalu tergantung pada orang lain untuk

memenuhi kebutuhan kita secara fisik, sosial dan emosi. Individu yang

mampu menyesuaikan diri adalah individu yang dapat berhubungan secara

produktif dan menguntungkan bagi satu sama lain.

21

Page 36: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri

Schneiders (dalam Gufron&Risnawita, 2010) berpendapat bahwa dasar

penting bagi terbentuknya suatu pola penyesuaian diri adalah kepribadian.

Gufron&Risnawita (2010), membedakan faktor yang mempengaruhi penyesuaian

diri menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan internal.

Faktor eksternal yang berasal dari lingkungan meliputi lingkungan rumah,

keluarga, tempat bekerja dan masyarakat.

Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari diri individu yang meliputi

kondisi jasmani, psikologis (kepribadian), kebutuhan, kematangan intelektual,

emosional, mental dan motivasi.

2.2 Dukungan Sosial

2.2.1 Definisi dukungan sosial

Dukungan sosial berasal dari kata social support. Social (sosial) artinya

menyinggung relasi di antara dua atau lebih individu (Chaplin, 1999). Support

(dukungan) yang artinya 1. Mengadakan atau menyediakan sesuatu untuk

memenuhi kebutuhan orang lain. 2. Memberikan dorongan atau pengobaran

semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi pembuatan-keputusan

(Chaplin, 1999).

Beberapa pengertian dukungan sosial telah banyak dikemukakan oleh para

ahli. Ritter (dalam Smet, 1994) secara umum mengatakan bahwa dukungan sosial

mengacu pada bantuan emosional, instrumental dan finansial yang diperoleh dari

jaringan sosial seseorang.

22

Page 37: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Sarafino (2002) mendefinisikan dukungan sosial sebagai kenyamanan,

perhatian, penghargaan ataupun bantuan yang diterima individu dari orang lain.

Gottlieb (dalam Smet,1994) Dukungan sosial terdiri terdiri dari informasi

atau nasehat verbal dan atau non-verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang

diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan

mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima.

Dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial merupakan perhatian, perasaan

nyaman dan bantuan yang didapat dari orang lain atau kelompok sehingga

menimbulkan perasaan bahwa kita memiliki arti bagi orang lain atau menjadi

bagian dari jaringan sosialnya.

2.2.2 Jenis atau bentuk dukungan sosial

Jenis-jenis dukungan sosial yang dikemukakan oleh Cohen dan McKay, dkk

(Sarafino, 2002) adalah sebagai berikut:

1. Dukungan Emosi, yaitu suatu bentuk dukungan yang diekspresikan

melalui perasaan positif yang berwujud empati, perhatian dan kepedulian

terhadap individu lain.

2. Dukungan Penghargaan, adalah suatu bentuk dukungan yang

diekspresikan melalui penghargaan dan tanpa syarat atau apa adanya.

Bentuk dukungan sosial seperti ini dapat menimbulkan perasaan berharga

dan kompeten.

3. Dukungan instrumental, merupakan dukungan sosial yang diwujudkan

dalam bentuk langsung. Misalnya seperti memberi uang.

23

Page 38: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

4. Dukungan Informasi, adalah suatu dukungan yang diungkapkan dalam

bentuk pemberian nasehat atau saran.

5. Integritas Sosial, yaitu bentuk hubungan yang diperoleh melalui

keterlibatan dalam suatu aktivitas kelompok yang diminati oleh individu

yang bersangkutan.

2.2.3 Komponen-komponen dukungan sosial

Cohen, Mermelstein, Kamarck dan Hoberman (1985) menyimpulkan empat

bentuk dukungan sosial yang berpengaruh terhadap respon individu pada kondisi

yang menekan, yaitu:

a. Dukungan Praktis (tangible support), atau bantuan-bantuan yang bersifat

pelayanan seperti membantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari

maupun bantuan secara finansial.

b. Dukungan Informasi (appraisal support), atau suatu bentuk bantuan yang

membantu individu dalam memahami kejadian yang menekan dengan

lebih baik serta memberikan pilihan strategi coping yang harus dilakukan

guna menghadapi kejadian tersebut.

c. Dukungan Harga Diri (self-esteem), atau suatu bentuk bantuan dimana

individu merasakan adanya perasaan positif akan dirinya bila

dibandingkan keadaan yang dimiliki dengan orang lain, yang membuat

individu merasa sejajar dengan orang lain seusianya.

d. Dukungan Belonging, atau suatu bentuk bantuan dimana individu tahu

bahwa ada orang lain yang dapat diandalkan ketika ia ingin melakukan

suatu kegiatan bersama.

24

Page 39: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang mendapatkan dukungan sosial

Sarafino (1994) menguraikan beberapa faktor yang mempengaruhi

perolehan dukungan sosial dari orang lain, yaitu:

1. Penerima Dukungan (Recipients)

Seseorang tidak akan memperoleh dukungan bila mereka tidak ramah,

tidak mau menolong orang lain dan tidak membiarkan orang lain

mengetahui bahwa mereka membutuhkan pertolongan. Ada orang yang

kurang asertif untuk meminta bantuan, atau mereka berfikir bahwa mereka

seharusnya tidak tergantung dan membebani orang lain, merasa tidak enak

mempercayakan sesuatu pada orang lain atau tidak tahu siapa yang dapat

dimintai bantuannya.

2. Penyedia Dukungan (Provider)

Individu tidak akan memperoleh dukungan jika penyedia tidak memiliki

sumber-sumber yang dibutuhkan oleh individu, penyedia dukungan sedang

berada dalam keadaan stres dan sedang membutuhkan bantuan, atau

mungkin juga mereka tidak cukup sensitif terhadap kebutuhan orang lain.

3. Komposisi dan Struktur Jaringan Sosial (Hubungan individu dengan

keluarga dan masyarakat)

Hubungan ini bervariasi dalam hal ukuran, yaitu jumlah orang yang biasa

dihubungi; frekuensi hubungan, yaitu seberapa sering individu bertemu

dengan orang tersebut; komposisi, yaitu apakah orang tersebut adalah

keluarga, teman, rekan kerja, atau lainnya; dan keintiman, yaitu kedekatan

hubungan individu dan adanya keinginan untuk saling mempercayai.

25

Page 40: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

2.3 Kepribadian

2.3.1 Definisi kepribadian

Menurut Pervin (2005) Kepribadian mengacu pada karakteristik orang

yang menjelaskan pola-pola yang konsisten dari perasaan, berpikir, dan

berperilaku.

Menurut Allport dalam Sumadi (2006) menyatakan bahwa watak dan

kepribadian adalah satu dan sama, akan tetapi dipandang dari segi yang berlainan;

kalau orang bermaksud hendak mengenakan norma-norma, jadi mengadakan

penilaian, maka lebih tepat dipergunakan istilah “watak” dan kalau orang tidak

memberikan penilaian, jadi menggambarkan apa adanya, maka dipakai istilah

“kepribadian”.

Freud (dalam Feist, 2010) pada teori kepribadian adalah eksplorasinya ke

dalam dunia tidak sadar dan keyakinannya bahwa manusia termotivasi oleh

dorongan-dorongan utama yang belum atau tidak mereka sadari. Freud

mengidentifikasi tiga tingkatan dalam kehidupan mental, yaitu alam tidak sadar,

alam bawah sadar, dan kesadaran. Jadi, kepribadian merupakan integrasi dari id,

ego dan superego (Chaplin, 1999). Menurut Freud, kepribadian orang dewasa

banyak ditentukan oleh pengalaman masa kanak-kanak terutama oleh Oedipus

complex-yang telah meninggalkan jejak dalam pikiran yang tidak disadari.

Kepribadian menurut Allport (dalam Sumadi, 2006) merupakan organisasi

dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang

khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

26

Page 41: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Berbeda dengan yang lainnya, Jung tidak berbicara tentang kepribadian

melainkan tentang psyche. Menurut Jung (dalam Sumadi,2006) psyche adalah

totalitas segala peristiwa psikis baik yang disadari maupun yang tidak disadari.

Kepribadian yang dijelaskan oleh Jung dalam bentuk psyche adalah integrasi dari

ego, ketidaksadaran pribadi, dan ketidaksadaran kolektif, kompleks-kompleks,

arkhetip-arkhetip (archetypes), persona dan anima (Chaplin,1999).

2.3.2 Struktur kepribadian

Jiwa manusia menurut Jung (dalam Sumadi,2006) terdiri dari dua alam, yaitu:

a. Alam sadar (kesadaran) yang berfungsi sebagai penyesuaian terhadap

dunia luar.

b. Alam tak sadar (ketidaksadaran) yang berfungsi sebagai penyesuaian

terhadap dunia dalam

1. Struktur kesadaran

Kesadaran mempunyai dua komponen pokok, yaitu fungsi jiwa dan sikap jiwa,

yang masing-masing mempunyai peranan penting dalam orientasi manusia

dalam dunianya.

a. Fungsi Jiwa

Suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teori tiada berubah dalam

lingkungan yang berbeda-beda

b. Sikap Jiwa

Arah daripada energi psikis umum atau libido yang menjelma dalam

bentuk orientasi manusia terhadap dunianya.

27

Page 42: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

c. Tipologi Jung

Kedua sisi introversi dan ekstroversi dapat dikombinasikan dengan

berbagai fungsi jiwa sebagai berikut:

Tabel 2. 1 Tipologi Jung

(Sumber: Sumadi, 2006)

Sikap Jiwa Fungsi Jiwa Tipe Ketidaksadarannya Ekstravers Pikiran Pemikir ekstravers Perasa introvers Perasaan Perasa ekstravers Pemikir introvers Pendriaan Pendria ekstravers Intuitif introvers Intuisi Intuitif ekstravers Pendria introvers Introvers Pikiran Pemikir introvers Perasa ekstravers Perasaan Perasa introvers Pemikir ekstravers Pendriaan Pendria ekstravers Intuitif ekstravers Intuisi Intuitif introvers Pendria ekstravers

1. Introversi adalah aliran energi psikis ke arah dalam yang memiliki

orientasi subjektif. Introvert memiliki pemahaman yang baik terhadap

dunia dalam diri mereka, dengan semua bias, fantasi, mimpi, dan persepsi

yang bersifat individu. Orang-orang ini akan menerima dunia luar dengan

sangat selektif dan dengan pandangan subjektif meraka, Jung (dalam Feist,

2010).

2. Ekstraversi adalah sebuah sikap yang menjelaskan aliran psikis ke arah

luar sehingga orang yang bersangkutan akan memiliki orientasi objektif

dan menjauh dari subjektif. Ekstrovert akan lebih mudah untuk

dipengaruhi oleh sekelilingnya dibanding oleh kondisi dirinya sendiri.

Mereka cenderung untuk berfokus pada sikap objektif dan menekan sisi

subjektifnya, Jung (dalam Feist, 2010).

28

Page 43: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

3. Pikiran (thinking)

Aktivitas intelektual logika dapat memproduksi serangkaian ide yang

disebut dengan berpikir (thinking). Orang-orang yang memiliki

karakteristik berpikir extrovert sangat bergantung pada pemikiran yang

nyata, tetapi mereka juga menggunakan ide abstrak jika ide tersebut dapat

ditransmisikan kepada mereka secara langsung. Orang-orang yang

memiliki karakteristik berpikir introvert bereaksi terhadap rangsangan

eksternal, tetapi interpretasi mereka terhadap suatu kejadian lebih diwarnai

oleh pemaknaan internal yang mereka bawa dalam dirinya sendiri

dibanding dengan fakta objektif yang ada.

4. Perasaan (feeling)

Jung menggunakan kata perasaan (feeling) untuk mendeskripsikan proses

evaluasi sebuah ide atau kejadian. Orang-orang dengan perasaan extrovert

menggunakan data objektif untuk melakukan evaluasi. Orang-orang

dengan perasaan introvert mendasarkan penilaian mereka sebagian besar

pada persepsi subjektif dibanding dengan fakta objektif.

5. Sensasi (sensing)

Fungsi yang memungkinkan manusia untuk menerima rangsangan fisik

dan mengubahnya ke dalam bentuk kesadaran perseptual yang disebut

dengan sensasi (sensation). Orang-orang dengan sensing extrovert

menerima rangsangan eksternal secara objektif, kurang lebih sama seperti

rangsangan ini eksis dalam kenyataan. Orang-orang dengan sensing

29

Page 44: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

introvert biasanya sangat dipengaruhi oleh sensasi subjektif akan

penglihatan, pendengaran, rasa, sentuhan, dan lainnya.

6. Intuisi (intuition)

Intuisi (intuition) meliputi persepsi yang berada jauh di luar sistem

kesadaran. Orang-orang dengan intuisi extrovert selalu berorientasi pada

fakta dalam dunia eksternal. Orang-orang dengan intuisi introvert dipandu

oleh persepsi ketidaksadaran terhadap fakta yang umumnya subjektif dan

memiliki sedikit atau bahkan tidak ada kesamaan dengan kenyataan

eksternal.

d. Persona

Cara individu dengan sadar menampakkan diri ke luar (ke dunia sekitarnya).

Persona merupakan kompromi antara individu dan masyarakat, antara

struktur batin sendiri dengan tuntutan-tuntutan sekitar mengenai bagaimana

seharusnyaorang berbuat.

2. Struktur Ketidaksadaran

Ketidaksadaran mempunyai dua lingkaran, yaitu ketidaksadaran pribadi dan

ketidaksadaran kolektif.

a. Ketidaksadaran Pribadi

Ketidaksadaran pribadi berisikan hal-hal yang diperoleh oleh individu selama

hidupnya.

30

Page 45: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

b. Ketidaksadaran kolektif

Ketidaksadaran kolektif mengandung isi-isi yang diperoleh selama pertumbuhan

jiwa seluruhnya, yaitu pertumbuhan jiwa seluruh jenis manusia, melalui generasi

yang terdahulu.

2.3.3 Extroversion Vs Introversion

Ekstraversi adalah sebuah sikap yang menjelaskan aliran psikis ke arah

luar sehingga orang yang bersangkutan akan memiliki orientasi objektif dan

menjauh dari subjektif. Ekstrovert akan lebih mudah untuk dipengaruhi oleh

sekelilingnya dibanding oleh kondisi dirinya sendiri. Mereka cenderung untuk

berfokus pada sikap objektif dan menekan sisi subjektifnya, Jung dalam Feist

(2010).

Introversi adalah aliran energi psikis ke arah dalam yang memiliki

orientasi subjektif. Introvert memiliki pemahaman yang baik terhadap dunia

dalam diri mereka, dengan semua bias, fantasi, mimpi, dan persepsi yang bersifat

individu. Orang-orang ini akan menerima dunia luar dengan sangat selektif dan

dengan pandangan subjektif meraka, Jung dalam Feist (2010).

Extroversion dan Introversion merupakan salah satu dimensi saling

berlawanan yang dapat digambarkan oleh MBTI. MBTI (Myers Briggs Type

Indicator) adalah suatu alat tes psikologi yang diciptakan atau dikembangkan oleh

Isabel Myers dan KatharineBriggs yang mengacu pada teori Carl Gustav Jung

tentang struktur kepribadian (psyche). Teori ini mengatakan bahwa manusia

memiliki cara yang saling bertentangan dalam memperoleh energi psikologis

(secara extroversion atau introversion); mendapatkan atau menjadi sadar akan

31

Page 46: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

suatu informasi (melalui pancaindra/sensing atau melalui intuisi/intuition);

memutuskan atau mengambil kesimpulan tentang informasi tersebut (dengan

berpikir/thinking atau dengan merasakan/feeling); dan berhadapan dengan dunia

sekitar (dengan cara menghakimi/judging atau menerima saja/perceiving).

Ekstrovert dalam MBTI diartikan sebagai tipe pribadi yang suka bergaul,

menyenangi interaksi sosial dengan orang lain dan berfokus pada the world

outside the self. Sebaliknya tipe introvert dalam MBTI diartikan sebagai mereka

yang senang menyendiri, reflektif, dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak

orang. Orang introvert lebih suka mengerjakan aktivitas yang tidak banyak

menuntut interaksi seperti membaca, menulis, dan berpikir secara imajinatif.

2.4 Pensiun

Pensiun merupakan suatu isyarat sosial bahwa seseorang telah memasuki

usia lanjut yang juga berarti berakhirnya masa kerja seseorang dan mulainya

periode waktu luang yang panjang tanpa aktivitas rutin (Kimmel, 1983). Pensiun

dianggap sebagai krisis dan transisi dari bekerja menjadi tidak bekerja.

Singkatnya, pensiun merupakan suatu stressor kehidupan bagi orang yang

menjalaninya.

Beberapa ahli mencoba mendefinisikan pensiun. Atwater (1983)

mendefinisikan pensiun sebagai suatu proses pengunduran diri individu dari

aktivitas atau status pekerjaan rutin, yang biasanya disebabkan oleh perubahan

pada usia dan kesehatan. Jadi, pensiun merupakan suatu proses dari aktif bekerja

menjadi tidak aktif bekerja.

32

Page 47: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

2.5 Kerangka Berpikir

Menjelang masa bekerja berakhir, di setiap perusahaan terutama BUMN

mengadakan serangkaian kegiatan persiapan pensiun. Dalam kegiatan yang

diselanggarakan perusahaan tersebut, tidak semua pekerja mengikuti program

Masa Persiapan Pensiun (MPP) atau bahkan mempersiapkan diri menghadapi

pensiun. Bagi pekerja yang kurang melakukan persiapan untuk menghadapi masa

pensiun, maka akan menemukan berbagai masalah. Salah satunya adalah

permasalahan penyesuaian diri pada masa pensiun, yang seringkali ditandai

dengan keadaan stress atau depresi.

Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan-permasalahan penyesuaian

diri pada masa pensiun adalah dengan pencarian dukungan sosial. Hal tersebut

sejalan dengan salah satu manfaat dari dukungan sosial menurut Gottlieb (dalam

Smet, 1994) adalah bermanfaat dalam hal emosional atau memberikan efek

perilaku bagi pihak penerima. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian Gottlieb

(dalam Smet, 1994) bahwa dukungan sosial dapat mempengaruhi kesehatan

dengan melindungi (buffer) dan memberikan efek langsung (direct effect) bagi

seseorang terhadap efek negatif dari stres yang berat.

Orang-orang yang mendapatkan dukungan sosial tinggi, kemungkin akan

kurang menilai situasi penuh stress (mereka tahu bahwa mungkin akan ada

seseorang yang dapat membantu mereka). Orang-orang dengan dukungan sosial

tinggi akan mengubah respon mereka terhadap sumber stress contohnya pergi ke

seorang teman untuk membicarakan masalah tersebut). Kedua segi di atas adalah

contoh fungsi dukungan sosial yang bersifat melindungi (buffer) yang

33

Page 48: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

mempengaruhi dampak sumber stres. Sedangkan contoh dari fungsi dukungan

sosial yang memberikan efek langsung (direct effect) adalah orang-orang dengan

dukungan sosial tinggi, dapat memiliki penghargaan diri yang lebih tinggi, yang

membuat mereka tidak begitu mudah diserang stress.

Oleh karena itu, dukungan sosial yang diberikan mempunyai pengaruh

bagi keberlangsungan proses penyesuaian diri pada masa pensiun. Penerimaan

dukungan sosial yang tinggi akan melindungi para pensiunan terhadap efek

negatif dari stres yang cukup mengganggu. Sebaliknya penerimaan dukungan

sosial yang rendah tidak akan melindungi para pensiunan terhadap efek stres yang

cukup mengganggu. Dukungan tersebut, dapat berasal dari keluarga, teman,

masyarakat maupun perusahaan tempat bekerja sebelum masa pensiun.

Selain dukungan sosial, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi proses

penyesuaian diri, yaitu tipe kepribadian. Kepribadian menurut Allport (dalam

Sumadi, 2006) merupakan organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem

psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap

lingkungan. Tipe kepribadian yang berbeda-beda pada setiap individu akan

mempengaruhi penyesuaian diri para pensiunan dimasa purna tugasnya. Tipe

kepribadian ekstrovert yang orientasinya lebih ke luar (lingkungan sosialnya)

lebih membutuhkan dukungan sosial untuk menghadapi masa pensiunnya.

Sedangkan tipe kepribadian introvert yang orientasinya lebih kedalam yaitu dunia

subyektifnya. Orang dengan tipe introvert ini akan lebih memerlukan penyesuaian

diri lebih ketika masa pensiunnya. Karena orang tipe introvert ini kurang bisa

bergaul dengan lingkungannya dibandingkan orang dengan tipe ekstrovert.

34

Page 49: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Hal tersebut, juga didukung oleh hasil penelitian terdahulu Jou & Fukada

(1996) yang mengemukakan bahwa tipe kepribadian extrovert positif

mempengaruhi penyesuaian diri.

Pensiunan dengan kepribadian ekstrovert maka dapat diasumsikan

penyesuaian dirinya pun baik, dimana seseorang dapat menempatkan dirinya di

masyarakat maka dia akan diterima dengan baik oleh masyarakat, sebaliknya

pensiunan dengan kepribadian introvert, maka dapat diasumsikan penyesuaian

dirinya tidak baik, dimana seseorang tidak dapat menempatkan dirinya di

masyarakat maka dia tidak akan diterima dengan baik oleh masyarakat.

Kepribadian juga mempengaruhi penerimaan dukungan sosial. Ada

individu yang mendapatkan dukungan sosial yang tinggi, sedangkan individu

tersebut tergolong introvert. Dimana orang yang mempunyai sikap introvert, akan

menerima dunia luar dengan sangat selektif dan dengan pandangan subjektif

mereka. Sebaliknya ada individu yang mendapatkan dukungan sosial yang rendah,

sedangkan individu tersebut tergolong extrovert. Dimana individu yang

mempunyai sikap extrovert, akan lebih mudah dipengaruhi oleh sekelilingnya

dibanding oleh kondisi dirinya sendiri.

35

Page 50: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

2.6 Hipotesis

H1 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial terhadap penyesuaian diri

pada masa pensiun

H01 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial terhadap penyesuaian

diri pada masa pensiun

H2 : Ada pengaruh yang signifikan kepribadian terhadap penyesuaian diri pada

masa pensiun

H02 : Tidak ada pengaruh yang signifikan kepribadian terhadap penyesuaian diri

pada masa pensiun

H3 : Ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial dan kepribadian terhadap

penyesuaian diri pada masa pensiun

H03 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial dan kepribadian

terhadap penyesuaian diri pada masa pensiun

36

Page 51: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang terdiri dari tujuh

subbab. Subbab tersebut adalah pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan

sampel, variabel penelitian, pengumpulan data, uji instrumen, prosedur

penelitian dan teknik analisis data.

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa angka yang dianalisis dengan

menggunakan analisis statistik. Dalam penelitian ini pengumpulan data kuantitatif

diperoleh dari hasil pengukuran skala. Sedangkan metode penelitian yang

digunakan adalah metode analisa regresi. Metode analisa regresi adalah suatu

metode untuk mempelajari bagaimana eratnya hubungan antara satu atau beberapa

variabel independen mempengaruhi sebuah variabel dependen dalam suatu

fenomena kompleks (Nazir, 1999). Pada penelitian ini terdapat dua variabel

independen dan satu variabel dependen, maka analisa regresi yang dikerjakan

berkenaan dengan regresi berganda (multiple regression).

37

Page 52: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Sebuah populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-

ciri yang telah ditetapkan(Nazir, 1988). Populasi dalam penelitian ini adalah

pensiunan pegawai PT PLN (Persero) di wilayah Jakarta. Usia pensiun di PT.

PLN (Persero) dimulai saat pegawai memasuki usia 56 tahun.

3.2.2 Sampel dan teknik pengambilan sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Nazir,1988). Adapun sampel pada penelitian ini sebanyak 50 orang

pensiunan PT. PLN (Persero).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Nonprobability sampling

design, yaitu tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan

sampel penelitian (Bungin, 2006). Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik sampling yang

digunakan oleh peneliti jika memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam

pengambilan sampelnya (Idrus, 2007). Teknik ini lebih mengutamakan tujuan

penelitian dan karakteristik populasi (Bungin, 2006).

Karakteristik sampel pada penelitian ini adalah:

1. Pensiunan PT. PLN (Persero)

2. Rentang usia 60-75 tahun

3. Tingkat pendidikan minimal SMA.

38

Page 53: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu yang mempunyai bermacam-macam nilai (Priyatno,

2008). Jadi variabel adalah objek penelitian yang menjadi perhatian suatu

penelitian.

Variabel dibedakan sebagai berikut:

a. Variabel tergantung (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri

b. Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri.

Dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) variabel yaitu:

Independent Variable (IV): 1. Dukungan sosial

2. Kepribadian

Dependent Variable (DV): Penyesuaian diri pada masa pensiun

3.3.1 Definisi konseptual variabel

Definisi Konseptual merupakan suatu definisi dalam bentuk yang abstrak

yang mengacu pada ide-ide lain atau konsep lain-yang bisa saja abstrak-untuk

menjelaskan konsep pertama tersebut (Prasetyo&Jannah, 2005).

a. Dukungan sosial adalah perhatian, perasaan nyaman dan bantuan yang

didapat dari orang lain atau kelompok sehingga menimbulkan perasaan

bahwa kita memiliki arti bagi orang lain atau menjadi bagian dari

jaringan sosialnya.

b. Kepribadian adalah suatu keunikan dari individu yang menjadi

karakteristik dan menempati posisi penting dalam teori tertentu yang

39

Page 54: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

digunakan. Pada penelitian ini menggunakan kepribadian extrovert dan

introvert.

c. Penyesuaian diri adalah suatu perubahan-perubahan yang terbentuk

melalui hubungan yang harmonis dengan lingkungan, yang meliputi

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan individu itu sendiri dan

tuntutan serta tekanan lingkungannya.

3.3.2 Definisi operasional variabel

Definisi operasional merupakan gambaran teliti mengenai prosedur yang

diperlukan untuk memasukkan unit-unit analisis ke dalam kategori-kategori

tertentu dari tiap-tiap variabel (Prasetyo&Jannah, 2005).

a. Dukungan sosial diungkap dengan skala Interpersonal Support Evaluation

List (ISEL) yang dikembangkan oleh Cohen, Mermelstein, Kamarck dan

Hoberman (1985). Skala ini dibuat untuk mengukur penilaian seseorang

akan tersedianya empat dukungan dari dukungan sosial. Bentuk dukungan

sosialnya yaitu:

1) Dukungan Praktis (tangible support), atau bantuan-bantuan yang

bersifat pelayanan seperti membantu dalam melakukan kegiatan

sehari-hari maupun bantuan secara finansial.

2) Dukungan Informasi (appraisal support), atau suatu bentuk bantuan

yang membantu individu dalam memahami kejadian yang menekan

dengan lebih baik serta memberikan pilihan strategi coping yang

harus dilakukan guna menghadapi kejadian tersebut.

40

Page 55: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

3) Dukungan Harga Diri (self-esteem), atau suatu bentuk bantuan

dimana individu merasakan adanya perasaan positif akan dirinya bila

dibandingkan keadaan yang dimiliki dengan orang lain, yang

membuat individu merasa sejajar dengan orang lain seusianya.

4) Dukungan Belonging, atau suatu bentuk bantuan dimana individu

tahu bahwa ada orang lain yang dapat diandalkan ketika ia ingin

melakukan suatu kegiatan bersama.

Skala ISEL terdiri dari 40 item yang terdiri dari empat aspek, dimana

masing-masing aspek terdiri dari 10 item. Alat ukur ini dikembangkan dalam

bentuk skala model Likert berskala 4, dengan menjumlahkan distribusi respon

sangat tidak setuju-sangat setuju. Jumlah skor menentukan kualitas dukungan

sosial yang diterima masing-masing subyek. Semakin tinggi skor, semakin tinggi

pula dukungan sosial yang diterima subjek dan begitu pula sebaliknya.

b. Tipe kepribadian extrovert dan introvert diungkap dengan menggunakan

skala yang item-itemnya diambil dari Myers Briggs Type Indicator (MBTI).

Dimensi extrovert terdiri dari 9 item dan dimensi introvert juga terdiri dari 9

item. Skala ini dibuat kontinum dengan distribusi respon: Sangat Tidak

Setuju sampai dengan Sangat Setuju. Jumlah skor menentukan

kecenderungan ekstrovert dan introvert subjek. Semakin tinggi skor, subjek

dikategorikan extrovert dan sebaliknya semakin rendah skor, subjek

dikategorikan introvert.

41

Page 56: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

c. Penyesuaian diri pada masa pensiun diungkap dengan skala yang disusun

berdasarkan karakteristik penyesuaian diri yang efektif yang dikemukakan

oleh teori Haber & Runyon (1984). Karakteristiknya yaitu:

a. Persepsi yang akurat tentang realitas.

b. Kemampuan mengatasi stres dan kecemasan.

c. Citra diri positif.

d. Kemampuan mengekspresikan perasaan.

e. Hubungan interpersonal yang baik.

Skala ini terdiri dari 50 item, dimana masing-masing aspek terdiri dari 10

item. Alat ukur ini dikembangkan dalam bentuk skala model Likert berskala 4,

dengan menjumlahkan distribusi respon sangat tidak setuju-sangat setuju. Jumlah

skor menentukan kualitas penyesuaian diri pada masa pensiun masing-masing

subyek. Dalam skala ini, semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti

semakin tinggi pula penyesuaian diri pensiunan dan semakin rendah skor yang

diperoleh subjek berarti semakin rendah penyesuaian diri pensiunan.

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik pengumpulan data

Data dalam penelitian ini diambil melalui skala. Skala adalah daftar

pernyataan yang akan mengungkap performansi yang menjadi karakter tipikal

pada subjek yang akan diteliti, yang akan dimunculkan dalam bentuk respon-

respon terhadap situasi yang dihadapi (Azwar, 2005).

42

Page 57: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Ada pun jenis skala yang digunakan adalah skala model Likert. Skala

model Likert adalah metode penskalaan pernyataan individu yang menggunakan

distribusi respon sebagai dasar penentu nilai skalanya (Azwar, 2005).

Subjek diberikan empat pilihan dalam berespon, yaitu: Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Selain itu peneliti

membagi dua kategori item pernyataan menjadi favorabel dan unfavorabel.

Untuk skala kepribadian, subjek diberikan enam pilihan dalam berespon,

yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Agak Tidak Setuju (ATS),

Agak Setuju (AS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS)

3.4.2. Instrumen penelitian

a. Dukungan Sosial

Dalam penelitian ini bentuk alat ukur yang digunakan peneliti diadaptasi

dari alat ukur yang dikembangkan oleh Cohen, Mermelstein, Kamarck dan

Hoberman (1985) yang memiliki beberapa dimensi appraisal, tangible, self-

esteem, belonging. Skala ini disajikan dalam bentuk item-item pernyataan yang

dapat diisi sendiri tanpa bantuan wawancara, skala ini terdiri dari 40 item.

Tabel 3.1

Nilai Skor Jawaban

(Dukungan sosial)

Pernyataan Sangat Setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

Favorable 4 3 2 1 Unfavorable 1 2 3 4

43

Page 58: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

b. Kepribadian Extrovert dan Introvert

Tabel 3.2

Nilai Skor Jawaban

(Kepribadian)

Pernyataan

Sangat Tidak Setuju (STS)

Tidak Setuju (TS)

Agak Tidak Setuju (ATS)

Agak Setuju (AS)

Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

Favorable 0 1 2 3 4 5 Unfavorable 5 4 3 2 1 0

Dalam penelitian ini bentuk alat ukur yang digunakan peneliti diadaptasi

dari alat ukur kepribadian Myers Briggs Type Indicator (MBTI). Peneliti hanya

mengambil item yang mengukur extrovert dan introvert-nya saja. Skala extrovert

dan introvert ini disajikan dalam bentuk item-item pernyataan yang dapat diisi

sendiri tanpa bantuan wawancara, skala ini terdiri dari 18 item. Item-item

extrovert dianggap favorable, sedangkan item-item introvert dianggap

unfavorable.

c. Penyesuaian Diri

Dalam penelitian ini bentuk alat ukur yang digunakan peneliti dibuat dari

teori karakteristik penyesuaian diri efektif yang dikembangkan oleh Haber &

Runyon (1984). Skala ini terdiri dari dimensi persepsi yang akurat tentang realitas,

kemampuan mengatasi stres dan kecemasan, citra diri positif, kemampuan

mengekspresikan perasaan, hubungan interpersonal yang baik. Skala ini disajikan

dalam bentuk item-item pernyataan yang dapat diisi sendiri tanpa bantuan

wawancara, skala ini terdiri dari 50 item.

44

Page 59: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Tabel 3.3

Nilai Skor Jawaban

(Penyesuaian diri)

Pernyataan Sangat Setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

Favorable 4 3 2 1 Unfavorable 1 2 3 4

3.5 Uji Instrumen

Data yang diperoleh dari pelaksanaan uji coba kemudian diolah secara

statistik dengan menggunakan program SPSS 11.5 untuk mengetahui reliabilitas

dan validitas pada masing masing alat ukur. Suatu penelitian yang reliabel, hasil

yang diperoleh akan tetap sama apabila diukur pada waktu yang berbeda. Suatu

variabel dikatakan reliabel bila memiliki nilai Cronbach alpha mendekati satu.

3.5.1 Uji validitas

Suatu item dikatakan valid bila koefisien korelasinya ≥ 0,3. Berdasarkan uji

validitas yang dilakukan ditemukan dari 40 item pada skala dukungan sosial yang

diujicoba terdapat 24 item yang valid. Sedangkan pada skala penyesuaian diri

berdasarkan uji validitas yang dilakukan dari 50 item terdapat 30 item yang valid.

Untuk skala kepribadian terdapat 12 item yang valid dari 18 item yang diujikan.

45

Page 60: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Berikut ini, hasil dari uji validitas terhadap tiga alat ukur :

Tabel 3.4

Blue Print Skala Dukungan Sosial (ISEL)

No Aspek-aspek dukungan sosial

Nomor item Jumlah item valid

Total

1. Appraisal 3, 4, 11*, 12*, 19, 20*, 27*, 28*, 35*, 36*

7 10

2. Tangible 1, 2*, 9, 10*, 17, 18*, 25*, 26, 33*, 34

5 10

3. Self-esteem 5, 6*, 13*, 14, 21, 22*, 29, 30, 37, 38

3 10

4. Belonging 7*, 8*,15*, 16*, 23*, 24*, 31, 32*, 39*, 40*

9 10

TOTAL ITEM 24 40 *) Item yang valid

Tabel 3.5

Blue Print Skala Penyesuaian Diri

Item No

Karakteristik penyesuaian diri

yang efektif Indikator Favorabel Unfavorabel

Jumlah Item valid

1. Persepsi yang akurat tentang realitas

a. Mengenali konsekuensi dan mengarahkan tingkah laku sesuai dengan konsekuensinya

b. Mengatur tujuan / capaian secara realistis

1*, 2, 3 4*, 5*

6, 7, 8 9

3

2. Kemampuan mengatasi stres dan kecemasan

a. Mampu bertahan dari keadaan yang tidak menyenangkan (hambatan / kendala, frustasi, ujian / cobaan)

b. Mampu untuk mengatasi konflik atau masalah yang ada

10*, 11*, 16* 13*, 14

12*, 17* 15, 18*

7

46

Page 61: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

3. Citra diri positif a. Persepsi tentang diri yang positif

b. Menyadari dan mengakui kelemahan (kekurangan)

c. Menyadari & mengakui kekuatan (kelebihan)

19*, 20* 21*, 22* 23

24 25 26*, 27*

6

4. Kemampuan mengekspresikan perasaan

a. Mengidentifikasi emosi b. Mengekspresikan berbagai

emosi secara verbal & non-verbal

c. Mampu mengekspresikan emosi secara terbuka & jujur

d. Mengekspresikan emosi dengan baik dan memperhatikan keadaan lingkungan

28,29, 30 31, 32 33*

34 35*, 36

2

5. Hubungan interpersonal yang baik

a. Mampu berinteraksi dengan orang lain

b. Merasa nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain

c. Mampu mencapai kecocokan & keakraban dalam hubungan sosial

d. Menghormati orang lain e. Dapat membuat orang lain

merasa nyaman dengan kehadirannya

f. Mampu menghargai hubungan dalam keadaan apapun

g. Mampu menghargai hubungan dalam keadaan apapun

h. Mampu berhubungan dengan orang lain secara produktif & saling menguntungkan

37* 38*, 39*, 40* 41*, 42* 43*, 44* 45* 47* 48 49, 50*

46*

12

TOTAL 30

*) Item yang valid

47

Page 62: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Tabel 3.6

Blue Print Skala Extrovert dan Introvert

Tipe Kepribadian Nomor item Jumlah item valid Total itemExtrovert 1*, 3, 5*, 7, 9*, 11*,

13*, 15, 17* 6 9

Introvert 2*, 4, 6*, 8, 10*, 12*, 14*, 16, 18*

6 9

TOTAL ITEM 12 18 *) Item yang valid

3.5.2 Uji reliabilitas

Berdasarkan uji reliabilitas dan uji validitas melalui SPSS 11.5 didapatkan

nilai cronbach`s alpha pada skala dukungan sosial sebesar 0,816. Dengan begitu

alat ukur ini dapat dikatakan reliabel untuk mengukur penerimaan dukungan

sosial. Sedangkan uji reliabilitas untuk skala penyesuaian diri melalui SPSS 11.5

diperoleh nilai cronbach`s alpha sebesar 0,82. Artinya alat ukur ini juga reliabel

untuk mengukur penyesuaian diri. Untuk uji reliabilitas pada skala kepribadian

diproleh koefisien cronbach`s alpha sebesar 0,74. Nilai tersebut memberikan arti

bahwa skala pengukuran kepribadian mempunyai reliabilitas yang cukup baik.

3.6. Prosedur Penelitian

3.6.1 Persiapan uji coba alat ukur

Uji coba alat ukur dilakukan dari tanggal 23 – 30 Agustus 2010 dengan

responden pensiunan PLN yang berada di wilayah Jatinegara dan Blok M yang

memiliki karakteristik yang telah ditentukan. Langkah-langkah dalam

mempersiapkan alat ukur untuk diuji coba, yaitu:

48

Page 63: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

a. Menterjemahkan item-item Interpersonal Support Evaluation List

(ISEL) dari bahasa aslinya, yaitu bahasa Inggris ke dalam bahasa

Indonesia. Kemudian meminta expert jugdement, yaitu seseorang yang

menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia sebagai bahasa

sehari-hari dan dua orang dosen yang dianggap ahli untuk menilai

ketepatan dan kebenaran terjemahan dua alat ukur ini dalam bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

b. Membuat skala penyesuaian diri berdasarkan karakteristik penyesuaian

diri yang efektif dari teori Haber & Runyon (1984).

c. Menyusun ulang tipe kepribadian extrovert dan introvert yang diambil

dari alat tes psikologi MBTI.

d. Menyusun alat ukur yang akan disebarkan kepada responden

penelitian. Penyusunan terdiri dari pengaturan tampilan huruf dan

halaman kuesioner dan skala, penulisan pengantar dan petunjuk

pengisian, serta pengelompokkan alat ukur menjadi tiga bagian (bagian

data diri subjek, skala dukungan sosial, skala penyesuaian diri dan

skala kepribadian extrovert dan introvert.

e. Membuat target 30-50 responden penelitian, yaitu pensiunan dengan

karakteristik yang telah ditentukan

f. Memperbanyak jumlah skala untuk uji coba dan mempersiapkan

peralatan yang akan digunakan seperti, pulpen dan souvenir.

49

Page 64: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

3.6.2 Persiapan pengambilan data

Ada beberapa persiapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum

pengambilan data, yaitu :

a. Mengatur tampilan skala dengan membuang item-tem yang tidak

valid.

b. Membuat target pencapaian pengumpulan data sebanyak 30-80

responden

c. Memperbanyak jumlah alat ukur untuk pengambilan data dan

mempersiapkan peralatan yang akan digunakan seperti, pulpen dan

souvenir.

3.6.3 Pelaksanaan pengambilan data

Pelaksanaan pengambilan data dilakukan pada tanggal 6 – 29 September

2010. Ada beberapa hal yang dilakukan peneliti pada tahap ini, yaitu :

a. Peneliti meminta bantuan pada pihak PLN untuk membantu

menyebarkan sebagian skala penelitian sesuai karakteristik yang

ditetapkan pada penelitian ini. Skala akan diambil pada hari yang telah

disepakati. Peneliti juga ikut menyebarkan secara langsung dengan

mendatangi satu per satu para pensiunan di pertemuan IKPLN.

b. Jika calon responden termasuk ke dalam karakteristik sampel

penelitian, mereka dimintai kesediaannya untuk mengisi skala yang

telah disiapkan.

d. Data tidak bisa digunakan, jika responden tidak mengisi skala secara

lengkap.

50

Page 65: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

3.7. Teknik Analisis Data

Setelah seluruh data terkumpul, maka data akan dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis regresi berganda (multiple regression). Analisis data

akan dilakukan dengan menggunakan sistem perhitungan SPSS versi 11.5.

Rumus regresi berganda:

Y` = a + b1X1 + b2X2 + …… + bpXp

Y` : Dependent variable (DV) yang dalam hal ini adalah

penyesuaian diri.

X1, X2, ......, Xp : Independent variable (IV) yang jumlahnya p

p : Jumlah independent variable (IV)

a : Intercept / konstanta

b1, b2, ......, bp : Koefisien regresi untuk masing-masing IV

Dalam analisis multiple regression ini dapat diperoleh beberapa informasi, yaitu :

1. R2 yang menunjukkan proporsi varian (presentase varian) dari dependent

variable (DV) yang bisa diterangkan oleh independent variable (IV).

2. Uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing koefisien

regresi. Koefisien yang signifikan menunjukkan dampak yang signifikan

dari independent variable (IV) yang bersangkutan.

3. Persamaan regresi yang ditemukan bisa digunakan untuk membuat prediksi

tentang berapa harga Y jika nilai setiap independent variable (IV) diketahui.

51

Page 66: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bab berikut ini akan membahas mengenai gambaran umum subjek,

analisis deskriptif, uji hipotesis penelitian dan hasil tambahan penelitian.

4.1 Gambaran Umum Subjek

Berikut ini akan diuraikan gambaran responden dalam penelitian ini

berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, tempat tinggal, status

pernikahan, jumlah anak, jumlah saudara kandung, mengikuti MPP, aktivitas saat

ini, anggota organisasi, pendapatan saat ini dan penyakit yang sedang diderita.

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%) Perempuan 4 8%

Laki-lak 46 92% Total 50 100%

Berdasarkan data pada tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 50

responden yang diteliti, sebanyak 4 orang (8%) berjenis kelamin perempuan, dan

jumlah terbanyak adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki, yaitu

berjumlah 46 orang (92%).

52

Page 67: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persen

60 – 64 37 74% 65 – 69 9 18% 70 – 74 4 8% Total 50 100%

Pada tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa dari 50 responden yang

diteliti, sebanyak 37 orang (74%) berada pada rentangan usia 60-64, sebanyak 9

(18%) berada pada rentangan usia 65-69, dan sebanyak 4 (8%) berada pada

rentangan usia 70-74.

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Frekuensi Persen

SMA 4 8% D3 4 8% S1 36 72% S2 5 10% S3 1 2%

Jumlah 50 100%

Sebagaimana pada tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa ketahui bahwa dari

50 responden yang diteliti, sebanyak 4 orang (8%) bertaraf pendidikan terakhir

SMA, sebanyak 4 orang (8%) bertaraf pendidikan akhir D3, sebanyak 36 orang

(72%) bertaraf pendidikan akhir S1, sebanyak 5 orang (10%) bertaraf pendidikan

akhir S2 dan 1 (2%) orang bertaraf pendidikan akhir S3.

53

Page 68: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

Tempat Tinggal Frekuensi Persentase

Rumah Dinas 2 4% Rumah Sendiri 48 96%

Total 50 100%

Berdasarkan data pada tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa dari 50

responden yang diteliti, sebanyak 2 orang (4%) tinggal di rumah dinas, dan

jumlah terbanyak adalah responden yang tinggal di rumah sendiri, yaitu berjumlah

48 orang (96%).

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Status Frekuensi PersentaseBeristri 45 90%

Bersuami 3 6% Janda 1 2% Duda 1 2% Total 50 100%

Berdasarkan status pernikahan pada tabel 4.5 di atas dapat diketahui

bahwa dari 50 responden yang diteliti, sebanyak 45 orang (90%) masih

mempunyai istri, sebanyak 3 orang (6%) masih mempunyai suami, dan masing-

masing 1 orang (2%) berstatus sebagai janda dan duda.

54

Page 69: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Jumlah Anak

Jumlah Anak Frekuensi Persen

Tidak ada (0) 3 6% Sedikit (1-2 orang) 12 24% Banyak (3-6 orang) 35 70%

Total 50 100%

Berdasarkan data pada tabel 4.6 di atas dapat diketahui sebanyak 3 orang

(6%) tidak mempunyai anak, 12 orang (24%) tergolong sedikit mempunyai anak

dan 35 orang (70%) mempunyai banyak anak.

Tabel 4.7

Responden Berdasarkan Jumlah Saudara Kandung

Jumlah Saudara kandung Frekuensi Persentase Tidak ada (0) 2 4%

Sedikit (1-2 orang) 3 6% Banyak (2-11 orang) 45 90%

Total 50 100%

Pada tabel 4.7 di atas, rata-rata responden yaitu sebanyak 45 orang (90%)

memiliki banyak saudara kandung.

Tabel 4.8 Responden Berdasarkan Keikutsertaan dalam Program MPP

Mengikuti Program MPP Frekuensi Persetase

Ya 38 76% Tidak 12 24% Total 50 100%

55

Page 70: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Berdasarkan data pada tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa dari 50

responden yang diteliti, sebanyak 38 orang (76%) telah mengikuti program MPP

dan sebanyak 12 orang (24%) tidak mengikuti program MPP.

Tabel 4.9 Responden Berdasarkan Aktivitas Pasca Pensiun

Aktivitas Frekuensi Persen Tidak ada 12 24%

Ada 38 76% Total 50 100%

Pada tabel 4.9 di atas, dapat dikatakan bahwa rata-rata responden pada

penelitian ini mempunyai aktivitas pengganti pasca pensiun, yaitu sebanyak 38

responden (76%), sedangkan 12 responden lainnya (24%) tidak mempunyai

aktivitas pengganti pasca pensiun.

Tabel 4.10 Responden Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Frekuensi Persen

500.000-1.000.000 3 6% 1.000.001-2.000.000 12 24%

>2.000.000 35 70% Total 50 100%

Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa dari 50 responden yang diteliti,

pendapatan responden rentangan 500.000-1.000.000 sebanyak 3 orang (6%),

pendapatan responden rentangan 1.000.001-2.000.000 sebanyak 12 orang (24%),

pendapatan responden rentangan >2.000.000 sebanyak 35 orang (70%).

56

Page 71: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Tabel 4.11 Responden Berdasarkan Penyakit yang diderita

Jenis Penyakit Frekuensi Persen

Tidak Mempunyai Penyakit 23 46% Jantung 2 4% Diabetes 14 28%

Kolesterol 1 2% Asma 2 4% Prostat 1 2%

Diabetes, Jantung 2 4% Diabetes,Darah Tinggi 2 4% Jantung, Darah Tinggi 1 2%

Jantung Koroner, Darah Tinggi, Thalasemia 1 2% Jantung, Liver, Paru 1 2%

Total 50 100%

Berdasarkan data aktivitas pasca pensiun pada tabel 4.11 di atas dapat

diketahui bahwa dari 50 responden yang diteliti, sebanyak 27 orang (54%)

mengidap penyakit yang cukup berat dan sisanya 23 orang (46%) tidak memiliki

penyakit yang berat

4.2 Analisis Deskriptif

Berikut ini akan diuraikan nilai minimun, maksimum, mean, standar deviasi

dukungan sosial dan penyesuaian diri pada masa pensiun

Tabel 4.12 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Dukungan Sosial 50 55,00 95,00 69,9600 7,36223 Penyesuaian Diri 50 76,00 118,00 90,1200 7,45501 Valid N (listwise) 50

57

Page 72: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Berdasarkan tabel di atas, data yang didapat dengan sampel yang

berjumlah 50 orang untuk skala dukungan sosial terendahnya adalah 55, skor

tertingginya adalah 95, skor rata-rata sebesar 69,96 dan standar deviasi sebesar

7,362. Sedangkan untuk skala penyesuaian diri dengan jumlah sampel 50 orang,

skor terendahnya adalah 76, skor tertingginya adalah 118, skor rata-rata sebesar

90,12 dan standar deviasi sebesar 7,455.

4.2.1. Kategorisasi skor

Adapun untuk kategorisasi tinggi, sedang, rendahnya penerimaan dukungan sosial

dan penyesuaian diri pada masa pensiun yang diujikan pada 50 responden adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.13

Distribusi Skor Dukungan Sosial

Kategori Rumus Rentangan Raw Score

Jumlah Subjek Persen

Tinggi X > 2 + min > 81,66 4 8% Sedang X < + min ≤ X ≤ 2 + min 68,33 – 81,66 28 56% Rendah X < + min < 68, 33 18 36%

∑ 50 100%

Dari tabel 4.13 distribusi skor di atas dapat diketahui bahwa dari 50

responden yang diteliti, 28 orang (56%) diantaranya memiliki skor penerimaan

dukungan sosial dalam kategori sedang, 18 orang (36%) diantaranya memiliki

skor penerimaan dukungan sosial dalam katogori rendah dan 4 orang (8%)

diantaranya memiliki skor penerimaan dukungan sosial dalam kategori tinggi.

58

Page 73: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Berikut ini tabel distribusi kategorisasi skor penyesuaian diri:

Tabel 4.14 Distribusi Skor Penyesuaian Diri

Kategori Rumus Rentangan Raw Score

Jumlah Subjek Persen

Tinggi X > 2 + min > 104 2 4% Sedang X < + min ≤ X ≤ 2 + min 90 – 104 17 34% Rendah X < + min < 90 31 62%

∑ 50 100%

Dari tabel 4.14 di atas, maka dapat diketahui bahwa jumlah responden

yang memiliki tingkat penyesuaian diri rendah sebanyak 31 orang (62%), jumlah

responden yang memiliki tingkat penyesuaian diri sedang sebanyak 17 orang

(34%) dan jumlah responden yang memiliki tingkat penyesuaian diri tinggi

sebanyak 2 orang (4%).

Sedangkan untuk kepribadian, akan dikategorikan menjadi kepribadian

extrovert dan kepribadian introvert. Berikut merupakan deskripsi kepribadian

extrovert dan introvert menurut jumlah frekuensinya.

Tabel 4.15 Tipe Kepribadian

Tipe Kepribadian Frekuensi Persen

Extrovert 27 54% Introvert 23 46%

Total 50 100%

Dari tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwa dari 50 responden yang

diujikan, 27 orang (54%) diantaranya memiliki tipe kepribadian extrovert dan 23

orang (46%) diantaranya memiliki tipe kepribadian introvert.

59

Page 74: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Pada bagian ini juga, peneliti akan mendeskripsikan distribusi skor penyesuaian

diri berdasarkan jenis kelamin, aktivitas pengganti, penyakit yang diderita dan

penghasilan.

Untuk yang pertama akan digambarkan distribusi skor penyesuaian diri

berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.16 Penyesuaian Diri Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean Laki-laki 46 89.4783 6.26361 .92352Penyesuaian Diri Perempuan 4 97.5000 15.50269 7.75134

Independent Samples Test

9.930 .003 -2.138 48 .038 -8.0217 3.75187 15.56538 -.47810

-1.028 3.086 .378 -8.0217 7.80617 32.47849 16.43502

Equal varianceassumedEqual variancenot assumed

Penyesuaian DF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

*Signifikan pada taraf 0,05

Nilai rata-rata penyesuaian diri pada perempuan (89,4883) lebih besar

daripada laki-laki (97,5). Nilai Levene`s test < 0,05 (0,003<0,05), maka nilai

Levene`s test signifikan. Ini artinya varians pada kedua kelompok berbeda. Output

SPSS menghasilkan nilai t sebesar -1,028 dengan signifikansi 0,378. Ini berarti

nilai t tidak signifikan (p=0,378, p>0,05). Artinya tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara perempuan dan laki-laki dalam menyesuaikan diri.

60

Page 75: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Kedua, akan digambarkan distribusi skor penyesuaian diri berdasarkan aktivitas

pengganti.

Tabel 4.17 Penyesuaian Diri Berdasarkan Aktivitas Pasca Pensiun

Aktivitas N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean non-aktivitas 12 91.5833 9.95863 2.87481Penyesuaian

Diri Aktivitas 38 89.6579 6.57298 1.06628

Independent Samples Test

1.299 .260 .777 48 .441 1.9254 2.47865 -3.05822 6.90910

.628 14.155 .540 1.9254 3.06618 -4.64411 8.49499

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

Penyesuaian DiriF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Nilai mean penyesuaian diri bagi pensiunan yang tidak memiliki aktivitas

pengganti pasca pensiun (91,5833) lebih besar daripada pensiunan yang memiliki

aktivitas pengganti pasca pensiun (89,6579) dengan angka probabilitas (0,260)

lebih besar dari alpha (0,05). Nilai Levene`s test > 0,05 (0,260>0,05), maka nilai

Levene`s test tidak signifikan. Ini artinya varians pada kedua kelompok homogen.

Output SPSS menghasilkan nilai t sebesar 0,777 dengan signifikansi 0,441. Ini

berarti nilai t tidak signifikan (p=0,441, p>0,05). Hal ini artinya tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara pensiunan yang mempunyai aktivitas pengganti

pasca pensiun dan yang tidak mempunyai aktivitas pengganti pasca pensiun dalam

menyesuaikan diri.

61

Page 76: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Ketiga, akan digambarkan distribusi skor penyesuaian diri berdasarkan ada

tidaknya penyakit yang diderita.

Tabel 4.18 Penyesuaian Diri Berdasarkan Penyakit yang Diderita

Penyakit N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean Non-penyakit 23 90.1739 6.36505 1.32720Penyesuaian

Diri penyakit 27 90.0741 8.39380 1.61539

Independent Samples Test

1.434 .237 .047 48 .963 .0998 2.13725 -4.19739 4.39706

.048 47.415 .962 .0998 2.09068 -4.10510 4.30477

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

Penyesuaian DiriF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

t-test for Equality of Means95% Confidence

Interval of theDifference

Pada tabel di atas, perbedaan nilai mean yang sangat kecil antara nilai rata-

rata penyesuaian diri pensiunan yang mengidap suatu penyakit dengan

penyesuaian diri pensiunan yang tidak mengidap suatu penyakit. Nilai Levene`s

test > 0,05 (0,237>0,05), maka nilai Levene`s test tidak signifikan. Ini artinya

varians pada kedua kelompok homogen. Output SPSS menghasilkan nilai t

sebesar 0,047 dengan signifikansi 0,963. Ini berarti nilai t tidak signifikan

(p=0,963 p>0,05) tidak ada perbedaan yang signifikan antara pensiunan yang

mengidap suatu penyakit dan pensiunan yang tidak mengidap suatu penyakit

dalam penyesuaian diri.

62

Page 77: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Berikut ini merupakan hasil uji anova penyesuaian diri para pensiunan

berdasarkan penghasilan, sebagai berikut:

Tabel 4.19 Penyesuaian Diri Berdasarkan Penghasilan

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 363.525 2 181.763 3.620 .034 Within Groups 2359.755 47 50.208 Total 2723.280 49

*Signifikan pada taraf 0,05

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dilihat nilai F-test (3,620) dan

signifikansinya (0,034). Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yang

artinya nilai t-hitung signifikan. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan yang

signifikan antara penyesuaian diri berdasarkan tingkat penghasilan yang diterima

para pensiunan.

4.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Dalam uji hipotesis ini, peneliti akan menganalisis pengaruh masing-

masing variabel terhadap penyesuaian diri pada masa pensiun.

Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Dukungan Sosial dan Kepribadian

Coefficients

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig. (Constant) 38,002 7,727 4,918 ,000dukungan sosial ,674 ,108 ,666 6,229 ,000

1

kepribadian ,129 ,113 ,121 1,136 ,262a Dependent Variable: penyesuaian diri

63

Page 78: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Persamaan regresinya menjadi:

Y` = a + b1X1 + b2X2

Y` = 38,002 + (0,674)X1 + (0,129)X2

Hasil analisis regresi pada tabel 4.20 di atas akan di jelaskan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 38,002; artinya jika dukungan sosial (X1) & kepribadian

(X2) nilainya adalah 0, maka penyesuaian diri (Y`) nilainya positif yaitu

sebesar 38,002.

b. Koefisen regresi variabel dukungan sosial (X1) sebesar 0,674. Koefisien

bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara dukungan sosial

dengan penyesuaian diri, semakin besar dukungan sosial maka semakin

baik penyesuaian diri.

c. Koefisen regresi variabel kepribadian (X2) sebesar 0,129. Koefisien

bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara kepribadian dengan

penyesuaian diri, semakin besar nilai kepribadian (semakin extrovert)

maka semakin baik penyesuaian diri.

Tabel 4.21

Hasil Analisis Determinasi Dukungan Sosial

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Change Statistics

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 ,697(a) ,486 ,475 5,39917 ,486 45,420 1 48 ,000a Predictors: (Constant), dukungan sosial b Dependent Variable: penyesuaian diri

64

Page 79: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Berdasarkan tabel 4.21 di atas diperoleh angka R2 sebesar 0,486 atau

(48,6%). Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel

dukungan sosial terhadap variabel penyesuaian diri sebesar 48,6%. Sedangkan

sisanya sebesar 51,4% dipengaruhi oleh variabel lain.

Tabel 4.22 Hasil Analisis Determinasi Kepribadian

Model Summary

Model R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2

Sig. F Change

1 ,295(a) ,087 ,068 7,19667 ,087 4,581 1 48 ,037a Predictors: (Constant), kepribadian b Dependent Variable: penyesuaian diri

Berdasarkan tabel 4.22 di atas diperoleh angka R2 sebesar 0,087 atau (8,7%). Hal

ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel kepribadian

terhadap variabel penyesuaian diri sebesar 8,7%. Sedangkan sisanya sebesar

91,3% dipengaruhi oleh variabel lain.

Tabel 4.23

Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)

ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1361,449 2 680,724 23,493 ,000(a) Residual 1361,831 47 28,975 Total 2723,280 49

a Predictors: (Constant), kepribadian, dukungan sosial b Dependent Variable: penyesuaian diri

Pada tabel 4.19 di atas diperoleh F hitung sebesar 23,493. Nilai F hitung >

F tabel (23,493 > 4,08), maka H0 ditolak. H0 ditolak artinya ada pengaruh yang

65

Page 80: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

signifikan antara antara dukungan sosial dan kepribadian secara bersama-sama

terhadap penyesuaian diri. Jadi dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial dan

kepribadian secara bersama-sama berpengaruh terhadap penyesuaian diri pada

masa pensiun.

Tabel 4.24 Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Coefficients Dukungan Sosial

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig. (Constant) 40,724 7,369 5,526 ,0001 dukungan sosial ,706 ,105 ,697 6,739 ,000

T hitung pada tabel 4.24 sebesar 6, 739. Nilai t hitung > t tabel (6,739 >

2,012) maka H0 ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara

dukungan sosial dengan penyesuaian diri. Jadi dari penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa secara parsial dukungan sosial berpengaruh positif terhadap

penyesuaian diri pada masa pensiun.

Tabel 4.25

Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Coefficients Kepribadian

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) 78,045 5,733 13,614 ,000 Kepribadian ,313 ,146 ,295 2,140 ,037

a Dependent Variable: penyesuaian diri

T hitung pada tabel 4.25 sebesar 2,140. Nilai t hitung > t tabel (2,140 >

2,012) maka H0 ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh yang signifikan

66

Page 81: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

kepribadian terhadap penyesuaian diri. Jadi dari penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa secara parsial kepribadian berpengaruh positif terhadap penyesuaian diri

pada masa pensin

Di bawah ini merupakan tabel ringkasan dalam menjawab tiga hipotesis penelitian:

Tabel 4.26 Kesimpulan Uji Hipotesis

Penyesuaian Diri Independent Variable

Kontribusi Kesimpulan Dukungan Sosial 48,6% Signifikan (tolak H0)

Kepribadian 8,7% Signifikan (tolak H0) Dukungan Sosial dan Kepribadian (secara

bersama-sama)

57,3% Signifikan (tolak H0)

67

Page 82: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Bab ini memaparkan tentang kesimpulan hasil penelitian, diskusi tentang

penelitian serta saran praktis dan saran teoritis untuk penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan sebelumnya, maka

kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

a. Ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial terhadap penyesuaian diri

pada masa pensiun. Dukungan sosial secara positif mempengaruhi

penyesuaian diri, artinya semakin tinggi dukungan sosial, maka semakin

tinggi penyesuaian diri pada masa pensiun. Sebaliknya jika dukungan

sosial rendah, maka penyesuaian diri pada masa pensiun pun akan rendah.

Kontribusi dukungan sosial terhadap penyesuaian diri sebesar 48,6%.

d. Ada pengaruh yang signifikan kepribadian terhadap penyesuaian diri pada

masa pensiun. Koefisien variabel kepribadian terhadap penyesuian diri

bernilai positif, yang artinya terjadi hubungan positif antara kepribadian

dengan penyesuaian diri, semakin besar nilai kepribadian (semakin

extrovert) maka semakin baik penyesuaian diri. Sebaliknya semakin

rendah nilai kepribadian (semakin introvert) maka semakin buruk

68

Page 83: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

penyesuaian dirinya. Kontribusi kepribadian terhadap penyesuaian diri

sebesar 8,7%.

b. Ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial dan kepribadian secara

bersama-sama terhadap penyesuaian diri pada masa pensiun. Interaksi dari

dukungan sosial dan kepribadian memberikan kontribusi terhadap

penyesuaian diri sebesar 57,3%

5.2 Diskusi

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa ada pengaruh positif dengan

kriteria signifikan dukungan sosial terhadap penyesuaian diri. Adanya pengaruh

yang positif ini memberikan arti bahwa ketika dukungan sosial yang diterima para

pensiunan tinggi, maka penyesuaian dirinya pun akan baik. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang telah terlebih dahulu dilakukan oleh Jou & Fukada

(1996) yang mengatakan bahwa dukungan sosial mempunyai korelasi yang positif

dengan penyesuaian diri. Pada penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata responden

memiliki skor penerimaan dukungan sosial dalam kategori sedang.

Dukungan sosial yang diberikan dapat bersumber dari keluarga, teman

sejawat, perusahaan tempat reponden dahulunya bekerja dan lingkungan sosial

terdekatnya saat ini. Kuantitas dan kualitas dukungan yang diberikan kepada para

pensiunan dapat membuat kebutuhan para pensiunan terpenuhi. Kebutuhan

tersebut dapat berupa kebutuhan yang bersifat prakstis, kebutuhan informasi,

kebutuhan untuk dihargai dan kebutuhan akan adanya seseorang yang dapat

diandalkan.

69

Page 84: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Dukungan sosial disaat para pensiunan menyesuaikan diri pada masa

pensiunnya, sangat dibutuhkan karena banyak perubahan kebiasaan yang harus

dilakukan, dan perubahan tersebut dapat menimbulkan stres untuk itu dukungan

sosial dapat digunakan sebagai pelindung (buffering effect) terhadap efek negatif

dari stres, sehingga dukungan sosial memegang peranan penting dalam

memelihara keadaan psikologis individu yang mengalami tekanan (Smet, 1994).

Oleh karena itu, semakin besar dukungan sosial yang diberikan, semakin baik

penyesuaian diri pada masa pensiun.

Selanjutnya, hasil uji hipotesis yang mengatakan bahwa “Ada pengaruh

yang signifikan antara kepribadian terhadap penyesuaian diri pada masa pensiun”.

Kepribadian mempunyai pengaruh yang positif terhadap penyesuaian diri, hal ini

dapat diartikan bahwa semakin extrovert seseorang, semakin baik penyesuaian

dirinya. Hal ini sejalan dengan definisi kepribadian yang diungkapkan Allport

(dalam Sumadi, 2006) bahwa kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam

individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam

menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Teori tersebut didukung oleh pernyataan

Gufron&Risnawita (2010) yang menyatakan bahwa kepribadian mempunyai

fungsi sebagai penentu primer terhadap penyesuaian diri.

Kepribadian extrovert adalah sebuah sikap yang menjelaskan aliran psikis

ke arah luar sehingga orang yang bersangkutan akan memiliki orientasi objektif

dan menjauh dari subjektif. Extrovert akan lebih mudah untuk dipengaruhi oleh

sekelilingnya dibanding oleh kondisi dirinya sendiri. Mereka cenderung untuk

70

Page 85: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

berfokus pada sikap objektif dan menekan sisi subjektifnya, Jung (dalam Feist,

2010).

Extrovert dalam MBTI diartikan sebagai tipe pribadi yang suka bergaul,

menyenangi interaksi sosial dengan orang lain dan berfokus pada the world

outside the self. Semakin extrovert seseorang, interaksi sosialnya pun akan lebih

baik dibandingkan orang yang introvert, sehingga mereka yang extrovert akan

lebih merasakan manfaat dukungan sosial yang sangat berpengaruh disaat

keberlangsungan penyesuaian diri (pada masa pensiun).

Hasil uji hipotesis terakhir dalam penelitian yang menghasilkan “Ada

pengaruh yang signifikan interaksi dukungan sosial dan kepribadian terhadap

penyesuaian diri pada masa pensiun” sangat mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Jou & Fukada (1996) yang mengatakan bahwa penyesuaian sangat

kuat ditentukan oleh kepribadian dan dukungan sosial. Berdasarkan tinjauan

literatur dan meta-analisis baru-baru ini, Smet (1994) mengungkapkan bahwa ada

faktor-faktor lain yang mencampuri efek perubahan dari dukungan sosial yaitu

kepribadian. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang peneliti lakukan yaitu ada

pengaruh yang signifikan interaksi dukungan sosial dan kepribadian terhadap

penyesuaian diri pada masa pensiun.

Selain melakukan ketiga uji hipotesis di atas, peneliti juga melakukan

analisa terhadap data-data lain yang terkait, guna memperkaya penelitian ini,

diantaranya:

Pertama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perempuan dan

laki-laki dalam menyesuaikan diri. Hal ini dapat disebabkan oleh tidak

71

Page 86: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

sebandingnya jumlah pensiunan perempuan dengan jumlah pensiunan yang laki-

laki. Hasil tinjauan literatur yang peneliti lakukan adalah perempuan memiliki

kecenderungan lebih besar untuk merawat diri mereka sendiri dan memperoleh

perawatan medis, dukungan sosial yang lebih besar yang mereka terima

dibandingkan pria (Papalia, 2009). Selain itu juga, adanya pandangan mengenai

peran jenis kelamin laki-laki adalah pekerja dan pencari nafkah bagi keluarga. Hal

tersebut menjadikan beban psikologis laki-laki lebih besar daripada perempuan.

Sehingga status pensiun bukanlah hal yang mudah bagi seorang laki-laki.

Kedua, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pensiunan yang

mempunyai aktivitas pengganti pasca pensiun dan yang tidak mempunyai

aktivitas pengganti pasca pensiun dalam menyesuaikan diri. Menurut teori

aktivitas yang terkait dengan peran sosial, maka makin besar kehilangan peran

melalui pensiun, menjadi janda/duda, jauh dari anak, atau masuk ke institusi

perawatan maka seseorang semakin tidak dapat menyesuaikan diri (Papalia,

2009). Meskipun dengan demikian, sebagian orang yang tidak melakukan banyak

peran sosial juga dapat menyesuaikan diri dengan baik (Papalia, 2009). Menurut

Menec (dalam Papalia, 2009) adanya ketidakkonsistenan dalam mendefinisikan

aktivitas menyebabkan kesulitan dalam melakukan perbandingan antar penelitian.

Ketiga, tidak ada perbedaan yang signifikan antara pensiunan yang

mengidap suatu penyakit dan pensiunan yang tidak mengidap suatu penyakit

dalam penyesuaian diri. Peneliti mengasumsikan bahwa kesehatan akan

berpengaruh terhadap penyesuaian diri jika diinteraksikan dengan variabel lain

yang dapat mempengauhi penyesuaian diri seperti pendapatan. Soumerai dan

72

Page 87: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Avorn (dalam Perlmutter, 1992) mengungkapkan bahwa kesehatan dan

pendapatan sangat kuat memprediksikan kepuasan para pensiunan.

Keempat, terdapat perbedaan yang signifikan antara penyesuaian diri

berdasarkan tingkat penghasilan yang diterima para pensiunan. Menurut Palmore

(dalam Santrock, 2002), orang-orang dewasa lanjut yang memiliki penyesuaian

diri paling baik terhadap pensiun adalah yang sehat, memiliki pendapatan yang

layak, aktif, berpendidikan baik, memiliki relasi sosial yang luas termasuk

diantaranya teman-teman dan keluarga, dan biasanya merasa puas dengan

kehidupannya sebelum pensiun.

Selanjutnya peneliti menemukan tambahan informasi melalui observasi dan

wawancara ketika proses penyebaran skala di lapangan, informasi tersebut adalah

ketika proses penyebaran skala di lapangan, ditemukan hal-hal yang menarik

untuk ditindaklanjuti, yaitu perlakuan pegawai muda yang kurang menghargai

para pensiunan. Selain itu penghasilan pegawai yang diterima tiap bulannya,

tinggal 10% sampai dengan 15% saja pada saat pensiun dan tidak disesuaikan

secara otomatis dengan tingkaat inflasi. Disamping itu para pensiunan dibagi

kedalam dua kelompok penerima manfaat pensiun 1 (MP1) dan penerima manfaat

pensiun 2 (MP2). Kedua kelompok ini menerima kebijakan yang berbeda,

khususnya dalam bidang finansial. MP1 merupakan kelompok pensiunan

berdasarkan golongan gaji serupa dengan pegawai negeri (Taspen) karena PLN

sebelumnya bagian dari pegawai departemen. Sedangkan MP 2 merupakan

kelompok pensiunan berdasarkan peringkat seperti PT (Persero) yang menerima

langsung tunjangan yang cukup besar dibandingkan MP 1. Sehingga para

73

Page 88: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

pensiunan MP 2 siap beralih profesi atau berinvestasi untuk memenuhi kebutuhan

kekurangan pendapatan setelah pensiun yang diterima per bulan dari perusahaan.

Sikap para pensiunan menerima kenyataan tersebut, dapat dibagi menjadi

3 kelompok, yaitu:

Pertama, para pensiunan pasrah dan menerima apa adanya tanpa

mempunyai kegiatan lagi untuk menambah penghasilan tersebut. Ciri-ciri

kelompok pertama adalah kurang spiritual, penurunan kesehatan, banyak

mengeluh dan menyesali, penggunaan waktu yang tidak produktif dll.

Kedua, pensiunan tetap bekerja lagi di kantor untuk mencukupi

kebutuhannya, walaupun dari posisi atasan menjadi posisi bawahan. Ciri-ciri

kelompok kedua adalah spiritual tidak menonjol, penurunan kesehatan, selalu

memikirkan pekerjaan, penggunaan waktu untuk mencari uang, dll.

Ketiga, pensiunan tetap menambah penghasilan dengan tujuan utama

untuk aktualisasi diri seperti di dalam perusahaan menjadi penasehat dan diluar

berkiprah dengan kegiatan sosialnya. Ciri-ciri kelompok ketiga adalah spiritual

tinggi, pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani yang seimbang, tidak mengeluh

dan menikmati hidup, waktu untuk dunia dan akhirat, dll.

5.3 Saran

Berdasarkan pengalaman yang dialami dalam melakukan penelitian dan

dari hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran untuk

menyempurnakan penelitian-penelitian selanjutnya dan untuk pihak-pihak terkait.

74

Page 89: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

5.3.1 Saran teoritis

Guna kepentingan lebih lanjut, ada beberapa saran yang diajukan oleh

peneliti yang kiranya dapat dipertimbangkan oleh peneliti selanjutnya sebagai

berikut:

a. Memperhatikan usia sampel periode awal pensiun yaitu 56-60 tahun,

sehingga bisa mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

b. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian tentang

penyesuaian diri dengan variabel lain yang dapat mempengaruhi

penyesuaian diri. Dari hasil tambahan yang didapatkan dalam

penelitian ini, ada sekitar 50% penyesuaian diri dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain selain dukungan sosial dan kepribadian, seperti

EQ, IQ dan SQ.

5.3.2. Saran praktis

a. Perusahaan diharapkan memberikan persiapan pensiun pada

pegawainya tidak hanya persiapan finansial tetapi juga diharapkan

untuk memberikan persiapan secara psikologis yang juga

merupakan bentuk dukungan sosial bagi para pensiun. Seperti yang

ditekankan oleh peneliti bidang gerontologi bahwa sangat

pentingnya layanan dukungan untuk para lansia termasuk

pensiunan.

b. Agar pensiun yang menerima MP 1, mendapatkan perlakuan yang

sama dari pihak perusahaan seperti penyesuaian yang dilakukan

75

Page 90: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

pemerintah terhadap pegawai negeri, khususnya bagi penerima

uang pensiun yang rendah.

c. Pensiunan secara umum sudah mengalami penurunan kesehatan,

sebaiknya perusahaan tidak lagi membebani para pensiunan

bekerja dengan jam kerja yang sama ketika sebelum pensiun.

Perusahaan dapat mempekerjakan kembali para pensiunan yang

ingin bekerja khususnya pensiun yang berkompeten dibidangnya

sebatas sebagai penasehat, konsultan yang tidak menuntut jam

kerja yang padat. Dengan demikian akan dapat memberi

kesemapatan untuk para fresh graduate untuk berkarya dan

membangun perusahaan dengan arahan dan bimbingan para senior

(pensiunan).

d. Perusahaan sebaiknya dapat memanfaatkan kelompok pensiun

yang mengaktualisasikan dirinya serta menyumbangkan ide-idenya

secara ikhlas untuk Corporate Social Responsibility (CSR) yang

menjadi tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan

negara.

e. Keluarga sebaiknya memberikan dukungan sepenuhnya kepada

anggota keluarga yang telah pensiun, dukungan tersebut dapat

berbentuk perhatian, bersedia mendengarkan keluh kesah dan

sebagainya.

76

Page 91: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

f. Sedangkan untuk para pensiunan sebaiknya memanfaatkan

keluarga dan rekan sejawat untuk saling berbagi dan mengisi satu

sama lain.

77

Page 92: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

DAFTAR PUSTAKA

Acocella, J.R., & Calhoun, J.F. (1990). Psikologi tentang penyesuaian dan hubungan kemanusiaan (ed.3). Semarang: IKIP Semarang Press

Atwater, E. (1983). Psychology of adjustment (2nd ed). Personal growth in a changing world. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Azwar, Saifuddin. (2000). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bungin, Burhan. (2005). Metodologi penelitian kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Chaplin, J.P (2001). Kamus lengkap psikologi (Kartini Kartono, penrj.). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Cohen, S., Mermelstein, R., Kamarck, T., & Hoberman, H. M. (1985). Measuring the functional components of social support. In I. G. Sarason, & B. R. Sarason (Eds.), Social Support: Theory, Research and Applications, 73-94.

Desmita. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Feist, J., & Feist, G.J. (1998). Teori Kepribadian. (terj. Handriatno 2010). Jakarta: Salemba Humanika.

Gufron, M.N., & Risnawatita, R. (2010). Teori-teori psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Haber, A & Runyon, R.P. (1984). Psychology of adjustment. Illinois: The Dorsey Press.

Hartati, N. (2002). Post-power syndrome sebagai gangguan mental pada masa pensiun. Tazkiya., Jurnal Psikologi Berbasis Keilmuan Islam. Vol. 2, no. 1. 1-9.

Hurlock, E.B. (1980). Psikologi perkembangan. Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (ed. 5). Jakarta: Erlangga.

Idrus, M. (2007). Metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Yogyakarta: UII Press.

Jou, Y.H., & Hiromi, F. (1996). Influences of social supports and personality on adjustment of Chinese students in Japan. Journal of Applied Social Psychology. Vol. 26. No. 20. 1795-1802.

Kimmel, D. (1990). Adulthood and aging: An interdisciplinary, developmental view. New York: Wiley.

78

Page 93: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

79

Kusuma, P.P., & Uly, G. (2008). Hubungan antara penyesuaian diri sosial dengan stres pada siswa akselerasi. Jurnal Keberbakatan & Kreativitas. Vol.2. no.1.

Kusumarini, C.D (2006). Pengaruh sikap menghadapi pensiun terhadap penyesuaian diri menjelang masa pensiun. Skripsi: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Launier, Raymon.A. (1995). Instructor`s Manual to Accompany Lazarus` Patterns of Adjustment 3rd ed. New York: McGraw-Hill Book Company.

Nazir, M. (1988). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Papalia, dkk. (2008). Human development., Perkembangan manusia (ed. 10). (terj. Brian 2009). Jakarta: Salemba Humanika.

Perlmutter, M. (1985). Adult development and aging. New York: John Wiley & Sons.

Pervin, L.A., & O.P. John. (2000). Personality: theory and research.8th ed. New York : John Willey&Son.

Prasetyo, B., & Jannah, L.M. (2005). Metode penelitian kuantitatif. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sarafino, E.P. (1990). Health Psychology (3rd ed.). Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Santrock, J.W. (2002). Life-span development. Perkembangan masa hidup (ed. 5). Jakarta: Erlangga.

Smet, Bart. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sunarto & Hartono. (2006). Perkembangan peserta didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Suryabrata, Sumadi. (2006). Psikologi kepribadian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Turner, J.S., & Helms, D.B. (1998). Lifespan Development (5th ed.). New York: Holt, Rinehart & Winston, Inc.

Page 94: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju ATS : Agak Tidak Setuju AS : Agak Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju

Bagian III

No Pernyataan STS TS ATS AS S SS1 Saya akan membuat keputusan setelah

terlebih dahulu mendengarkan pendapat

orang lain

2 Saya akan membuat keputusan sendiri,

tanpa mengkonsultasikannya terlebih

dahulu pada orang lain

3 Saya akan mengungkapkan hal-hal yang

yang saya pikirkan atau yang saya rasakan

secara bebas dan terbuka dengan apa

adanya

4 Saya hanya akan mengungkapkan hal-hal

sebagian kecil yang saya pikirkan / yang

saya rasakan, sebatas yang saya anggap

penting

5 Saya merasa tidak sendirian, banyak orang

disekeliling saya

6 Saya merasa sendirian atau saya hanya

mempunyai teman akrab yang jumlahnya

tidak lebih dari dua orang

7 Saya merasa menjadi pembicara yang baik,

daripada pendengar yang baik

8 Saya merasa menjadi pendengar yang baik,

daripada pembicara yang baik

9 Saya senang bertemu dan berkenalan

dengan wajah-wajah baru

10 Saya cenderung menjaga jarak dengan

orang lain

11 Saya senang berbincang-bincang dengan

Page 95: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju ATS : Agak Tidak Setuju AS : Agak Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju

No Pernyataan STS TS ATS AS S SSorang lain tentang berbagai macam hal yang

menarik

12 Saya berbincang-bincang seperlunya

kepada orang lain, kemudian

memikirkannya sendiri

13 Saya memilih untuk mengawali suatu

pembicaraan ketika bersama orang lain

14 Saya memilih diam dan menunggu orang

lain untuk memulai pembicaraan

15 Saya tidak perlu berpikir panjang dalam

bertindak

16 Saya berpikir panjang terlebih dahulu

sebelum bertindak

17 Saya lebih memilih untuk mengungkapkan

apa yang saya rasakan daripada

menyimpannya

18 Saya lebih memilih memendam /

menyimpan perasaan saya daripada

mengungkapkannya

Terimakasih…

Page 96: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Uji Validitas dan Reliabilitas Dukungan Sosial R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted VAR00001 111,8000 67,1647 ,1025 . ,8160 VAR00002 111,9143 64,3160 ,3292 . ,8103 VAR00003 112,4857 64,9042 ,2270 . ,8141 VAR00004 112,5143 67,3160 ,0037 . ,8242 VAR00005 111,8571 66,7731 ,0631 . ,8202 VAR00006 112,0571 63,8202 ,3614 . ,8091 VAR00007 111,8857 64,5748 ,3494 . ,8098 VAR00008 111,8286 64,3227 ,5834 . ,8063 VAR00009 112,0571 70,2319 -,2279 . ,8298 VAR00010 111,7143 65,0924 ,3297 . ,8106 VAR00011 111,6286 64,7697 ,4215 . ,8087 VAR00012 111,7429 62,8437 ,5746 . ,8034 VAR00013 111,9143 63,6689 ,3951 . ,8081 VAR00014 112,4286 70,4286 -,2468 . ,8301 VAR00015 111,6286 63,3580 ,5411 . ,8048 VAR00016 111,8000 64,5765 ,3644 . ,8095 VAR00017 112,0286 65,0286 ,2499 . ,8129 VAR00018 111,8000 64,2824 ,4538 . ,8075 VAR00019 112,0571 67,2908 ,0231 . ,8212 VAR00020 111,8000 61,4588 ,6139 . ,8004

Page 97: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

VAR00021 112,0857 67,1395 ,0511 . ,8192 VAR00022 111,6857 64,6336 ,4214 . ,8085 VAR00023 112,1429 61,7731 ,5042 . ,8035 VAR00024 112,0571 61,4672 ,5966 . ,8008 VAR00025 111,8000 62,8706 ,4027 . ,8074 VAR00026 111,7714 65,5345 ,2131 . ,8140 VAR00027 112,0857 64,1395 ,3239 . ,8104 VAR00028 111,8571 62,5378 ,5047 . ,8043 VAR00029 112,1143 64,9277 ,2960 . ,8114 VAR00030 111,8857 68,2807 -,0604 . ,8189 VAR00031 112,2571 64,7849 ,2458 . ,8133 VAR00032 111,8286 63,9109 ,5430 . ,8058 VAR00033 111,6286 64,2992 ,4879 . ,8071 VAR00034 111,9143 68,4924 -,0910 . ,8199 VAR00035 111,7429 63,8437 ,5160 . ,8060 VAR00036 111,9143 61,7277 ,5970 . ,8012 VAR00037 111,8857 66,9866 ,0968 . ,8167 VAR00038 112,0857 67,9630 -,0258 . ,8208 VAR00039 111,8286 64,0874 ,5179 . ,8064 VAR00040 111,6857 64,1042 ,4934 . ,8067 _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Reliability Coefficients 40 items Alpha = ,8156 Standardized item alpha = ,8330

Page 98: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Uji Validitas dan Reliabilitas Kepribadian R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted E1 48,2200 48,4608 ,3264 ,7254 E2 48,9400 49,6902 ,2319 ,7342 E3 47,9000 46,8265 ,4875 ,7109 E4 49,4000 51,9592 ,1135 ,7421 E5 48,3400 45,9433 ,6065 ,7016 E6 48,6400 48,1127 ,4423 ,7164 E7 48,9600 47,9576 ,3287 ,7253 E8 50,1200 55,7812 -,1930 ,7626 E9 48,7600 46,2678 ,4731 ,7109 I1 48,2200 48,4608 ,3264 ,7254 I2 48,9400 49,6902 ,2319 ,7342 I3 47,9000 46,8265 ,4875 ,7109 I4 49,4000 51,9592 ,1135 ,7421 I5 48,3400 45,9433 ,6065 ,7016 I6 48,6400 48,1127 ,4423 ,7164 I7 48,9600 47,9576 ,3287 ,7253 I8 50,1200 55,7812 -,1930 ,7626 I9 48,7600 46,2678 ,4731 ,7109 Reliability Coefficient N of Items = 18 Alpha = ,7378

Page 99: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted VAR00001 143,4000 61,6000 ,3879 . ,8156 VAR00002 143,3429 62,4672 ,1492 . ,8193 VAR00003 143,3143 61,9277 ,2865 . ,8170 VAR00004 143,2571 59,4908 ,6528 . ,8094 VAR00005 143,2571 59,4908 ,6528 . ,8094 VAR00006 143,6000 62,7176 ,0622 . ,8222 VAR00007 143,5143 62,9042 ,0545 . ,8217 VAR00008 143,6857 61,6924 ,1681 . ,8197 VAR00009 143,4571 63,6084 -,0510 . ,8268 VAR00010 143,1714 59,1462 ,6076 . ,8090 VAR00011 143,3714 59,4756 ,5982 . ,8098 VAR00012 143,2857 59,1513 ,4768 . ,8109 VAR00013 143,2857 59,6807 ,6710 . ,8097 VAR00014 143,7714 66,2992 -,3283 . ,8342 VAR00015 144,3143 63,9866 -,0957 . ,8254 VAR00016 143,4571 61,1378 ,3028 . ,8161 VAR00017 143,8000 58,6353 ,4905 . ,8100 VAR00018 143,2857 59,9160 ,6268 . ,8105 VAR00019 143,4286 58,3697 ,3437 . ,8151 VAR00020 143,4000 57,5412 ,4755 . ,8095

Page 100: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

VAR00021 143,3429 59,5849 ,6526 . ,8096 VAR00022 143,4286 60,1345 ,4875 . ,8122 VAR00023 143,5143 64,9630 -,1977 . ,8299 VAR00024 143,2571 67,8437 -,4172 . ,8407 VAR00025 143,5714 61,8992 ,1486 . ,8202 VAR00026 143,4571 60,1966 ,4392 . ,8129 VAR00027 144,2286 57,1227 ,6239 . ,8052 VAR00028 143,5714 61,6050 ,1830 . ,8192 VAR00029 143,4000 66,6000 -,4027 . ,8338 VAR00030 143,2857 61,8571 ,2693 . ,8171 VAR00031 143,6286 63,8286 -,0733 . ,8278 VAR00032 143,5714 64,5462 -,1642 . ,8275 VAR00033 143,3429 60,8202 ,4339 . ,8139 VAR00034 144,0286 63,6756 -,0560 . ,8258 VAR00035 143,8286 59,6756 ,4103 . ,8128 VAR00036 144,0571 63,5261 -,0416 . ,8262 VAR00037 143,3143 60,9866 ,3098 . ,8158 VAR00038 143,4571 60,7261 ,3120 . ,8157 VAR00039 143,2286 58,0050 ,6425 . ,8064 VAR00040 143,3429 59,3496 ,5741 . ,8098 VAR00041 143,3429 60,4672 ,4074 . ,8137 VAR00042 143,4000 58,6588 ,6666 . ,8074 _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected

Page 101: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted VAR00043 143,4000 58,3059 ,7196 . ,8061 VAR00044 143,4571 61,0790 ,5023 . ,8139 VAR00045 143,3714 60,7109 ,7414 . ,8121 VAR00046 143,9429 60,0555 ,3577 . ,8143 VAR00047 143,5143 61,0218 ,3986 . ,8146 VAR00048 143,3143 62,6924 ,1351 . ,8195 VAR00049 143,5429 61,9025 ,1839 . ,8189 VAR00050 143,4571 58,7849 ,4562 . ,8109 Reliability Coefficients 50 items Alpha = ,8200 Standardized item alpha = ,8612

Page 102: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

T-Test

Uji t Berdasarkan Jenis Kelamin Group Statistics

Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean Laki-laki 46 89.4783 6.26361 .92352Penyesuaian Diri perempuan 4 97.5000 15.50269 7.75134

Independent Samples Test

9.930 .003 -2.138 48 .038 -8.0217 3.75187 15.56538 -.47810

-1.028 3.086 .378 -8.0217 7.80617 32.47849 16.43502

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

Penyesuaian DiF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Uji t Berdasarkan Penyakit Group Statistics

Penyakit N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean Non-penyakit 23 90.1739 6.36505 1.32720Penyesuaian

Diri penyakit 27 90.0741 8.39380 1.61539

Independent Samples Test

1.434 .237 .047 48 .963 .0998 2.13725 -4.19739 4.39706

.048 47.415 .962 .0998 2.09068 -4.10510 4.30477

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

Penyesuaian DiriF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

t-test for Equality of Means95% Confidence

Interval of theDifference

Page 103: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Uji t berdasarkan aktivitas Group Statistics

Aktivitas N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean non-aktivitas 12 91.5833 9.95863 2.87481Penyesuaian

Diri Aktivitas 38 89.6579 6.57298 1.06628

Independent Samples Test

1.299 .260 .777 48 .441 1.9254 2.47865 -3.05822 6.90910

.628 14.155 .540 1.9254 3.06618 -4.64411 8.49499

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

Penyesuaian DiriF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

ANOVA Pendapatan

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 363.525 2 181.763 3.620 .034 Within Groups 2359.755 47 50.208 Total 2723.280 49

ANOVA Lama Pensiun

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 320,095 2 160,047 3,130 ,053 Within Groups 2403,185 47 51,132 Total 2723,280 49

ANOVA

Tingkat Pendidikan

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 288,941 4 72,235 1,335 ,272 Within Groups 2434,339 45 54,096 Total 2723,280 49

Page 104: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Hasil Regresi

a. DUKUNGAN SOSIAL

Model Summary(a)

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Change Statistics

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 ,697(a) ,486 ,475 5,39917 ,486 45,420 1 48 ,000a Predictors: (Constant), dukungan sosial b Dependent Variable: penyesuaian diri Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 40,724 7,369 5,526 ,0001 dukungan sosial ,706 ,105 ,697 6,739 ,000

a Dependent Variable: penyesuaian diri ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression 1324,033 1 1324,033 45,420 ,000(a)

Residual 1399,247 48 29,151

1

Total 2723,280 49 a Predictors: (Constant), dukungan sosial b Dependent Variable: penyesuaian diri Casewise Diagnostics(b)

Case Number Std. Residual penyesuaian

diri Predicted

Value Residual Status 1 -,638 86,00 89,4422 -3,4422 2 -,561 85,00 88,0301 -3,0301 3 -1,117 82,00 88,0301 -6,0301 4 -,071 82,00 82,3816 -,3816 5 -,452 87,00 89,4422 -2,4422 6 -,027 90,00 90,1482 -,1482 7 -,289 90,00 91,5604 -1,5604 8 -1,052 88,00 93,6785 -5,6785

Page 105: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

9 -,659 76,00 79,5573 -3,5573 10 -,398 88,00 90,1482 -2,1482 11 -,507 86,00 88,7361 -2,7361 12 -,365 91,00 92,9725 -1,9725 13 -,245 86,00 87,3240 -1,3240 14 -,583 87,00 90,1482 -3,1482 15 ,158 91,00 90,1482 ,8518 16 -,376 86,00 88,0301 -2,0301 17 -1,313 88,00 95,0907 -7,0907 18 1,770 99,00 89,4422 9,5578 19 -,387 93,00 95,0907 -2,0907 20 ,048 101,00 100,7391 ,2609 21 -,845 87,00 91,5604 -4,5604 22 1,541 102,00 93,6785 8,3215 23 ,778 112,00 107,7998 4,2002 24 -2,174 89,00 100,7391 -11,7391 25 -,114 86,00 86,6179 -,6179 26 ,256 88,00 86,6179 1,3821 27 3,328 118,00 100,0331 17,9669 28 ,049 89,00 88,7361 ,2639 29 -,452 87,00 89,4422 -2,4422 30 -,311 92,00 93,6785 -1,6785 31 -,343 89,00 90,8543 -1,8543 32 ,223 85,00 83,7937 1,2063 33 2,119 91,00 79,5573 11,4427 34 1,160 95,00 88,7361 6,2639 35 ,485 85,00 82,3816 2,6184 36 -,027 90,00 90,1482 -,1482 37 -1,008 84,00 89,4422 -5,4422 38 -,452 87,00 89,4422 -2,4422 39 -,343 89,00 90,8543 -1,8543 40 1,410 102,00 94,3846 7,6154 41 -,790 88,00 92,2664 -4,2664 42 ,561 84,00 80,9695 3,0305 43 ,278 86,00 84,4998 1,5002 44 ,790 93,00 88,7361 4,2639 45 1,988 103,00 92,2664 10,7336 46 ,212 92,00 90,8543 1,1457 47 -1,117 82,00 88,0301 -6,0301 48 1,029 95,00 89,4422 5,5578 49 -,583 87,00 90,1482 -3,1482 50 -,583 87,00 90,1482 -3,1482

Dependent Variable: penyesuaian diri

Page 106: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Residuals Statistics(a) Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 79,5573 107,7998 90,1200 5,19818 50Residual -11,7391 17,9669 ,0000 5,34379 50Std. Predicted Value -2,032 3,401 ,000 1,000 50Std. Residual -2,174 3,328 ,000 ,990 50

a Dependent Variable: penyesuaian diri

b. KEPRIBADIAN

Model Summary(b)

Model R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Change Statistics

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 ,295(a) ,087 ,068 7,19667 ,087 4,581 1 48 ,037a Predictors: (Constant), kepribadian b Dependent Variable: penyesuaian diri

ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression 237,263 1 237,263 4,581 ,037(a)

Residual 2486,017 48 51,792

1

Total 2723,280 49 a Predictors: (Constant), kepribadian b Dependent Variable: penyesuaian diri

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 78,045 5,733 13,614 ,0001 kepribadian ,313 ,146 ,295 2,140 ,037

a Dependent Variable: penyesuaian diri

Page 107: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

Casewise Diagnostics(b)

Case Number Std. Residual penyesuaian

diri Predicted

Value Residual Status 1 -,550 86,00 89,9570 -3,9570 2 -,253 85,00 86,8222 -1,8222 3 -1,280 82,00 91,2109 -9,2109 4 -1,280 82,00 91,2109 -9,2109 5 -,324 87,00 89,3300 -2,3300 6 ,006 90,00 89,9570 ,0430 7 ,180 90,00 88,7031 1,2969 8 ,338 88,00 85,5683 2,4317 9 -1,417 76,00 86,1953 -10,1953 10 -,272 88,00 89,9570 -1,9570 11 -,201 86,00 87,4492 -1,4492 12 ,319 91,00 88,7031 2,2969 13 -,550 86,00 89,9570 -3,9570 14 -,585 87,00 91,2109 -4,2109 15 ,145 91,00 89,9570 1,0430 16 -,898 86,00 92,4648 -6,4648 17 -,359 88,00 90,5839 -2,5839 18 ,908 99,00 92,4648 6,5352 19 ,074 93,00 92,4648 ,5352 20 1,360 101,00 91,2109 9,7891 21 -,498 87,00 90,5839 -3,5839 22 1,238 102,00 93,0917 8,9083 23 2,976 112,00 90,5839 21,4161 24 -,394 89,00 91,8378 -2,8378 25 ,060 86,00 85,5683 ,4317 26 -,185 88,00 89,3300 -1,3300 27 3,548 118,00 92,4648 25,5352 28 -,481 89,00 92,4648 -3,4648 29 -,411 87,00 89,9570 -2,9570 30 ,458 92,00 88,7031 3,2969 31 ,128 89,00 88,0761 ,9239 32 -,863 85,00 91,2109 -6,2109 33 ,319 91,00 88,7031 2,2969 34 ,265 95,00 93,0917 1,9083 35 -,776 85,00 90,5839 -5,5839 36 -,342 90,00 92,4648 -2,4648 37 -1,176 84,00 92,4648 -8,4648 38 -,324 87,00 89,3300 -2,3300 39 -1,004 89,00 96,2265 -7,2265 40 1,848 102,00 88,7031 13,2969 41 -,620 88,00 92,4648 -4,4648 42 -,566 84,00 88,0761 -4,0761 43 -,463 86,00 89,3300 -3,3300

Page 108: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

44 ,597 93,00 88,7031 4,2969 45 1,725 103,00 90,5839 12,4161 46 -,239 92,00 93,7187 -1,7187 47 -,844 82,00 88,0761 -6,0761 48 ,962 95,00 88,0761 6,9239 49 -,062 87,00 87,4492 -,4492 50 -,237 87,00 88,7031 -1,7031

a Missing Case b Dependent Variable: penyesuaian diri

Residuals Statistics(a) Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 85,5683 96,2265 90,1200 2,20048 50Residual -10,1953 25,5352 ,0000 7,12285 50Std. Predicted Value -2,068 2,775 ,000 1,000 50Std. Residual -1,417 3,548 ,000 ,990 50

a Dependent Variable: penyesuaian diri c. INTERAKSI DUKSOS &KEPRIBADIAN

Model Summary(b)

Model R

R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Change Statistics

R Square Change

F Chang

e df1 df2 Sig. F

Change 1 ,707(a) ,500 ,479 5,38286 ,500 23,493 2 47 ,000a Predictors: (Constant), kepribadian, dukungan sosial b Dependent Variable: penyesuaian diri Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 38,002 7,727 4,918 ,000dukungan sosial ,674 ,108 ,666 6,229 ,000

1

kepribadian ,129 ,113 ,121 1,136 ,262a Dependent Variable: penyesuaian diri

Page 109: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression 1361,449 2 680,724 23,493 ,000(a)

Residual 1361,831 47 28,975

1

Total 2723,280 49 a Predictors: (Constant), kepribadian, dukungan sosial b Dependent Variable: penyesuaian diri Casewise Diagnostics(b)

Case Number Std. Residual penyesuaian

diri Predicted

Value Residual Status 1 -,633 86,00 89,4059 -3,4059 2 -,329 85,00 86,7684 -1,7684 3 -1,221 82,00 88,5738 -6,5738 4 -,220 82,00 83,1821 -1,1821 5 -,399 87,00 89,1480 -2,1480 6 -,015 90,00 90,0799 -,0799 7 -,169 90,00 90,9120 -,9120 8 -,677 88,00 91,6443 -3,6443 9 -,450 76,00 78,4230 -2,4230 10 -,386 88,00 90,0799 -2,0799 11 -,316 86,00 87,7003 -1,7003 12 -,234 91,00 92,2599 -1,2599 13 -,257 86,00 87,3840 -1,3840 14 -,668 87,00 90,5957 -3,5957 15 ,171 91,00 90,0799 ,9201 16 -,574 86,00 89,0897 -3,0897 17 -1,311 88,00 95,0556 -7,0556 18 1,591 99,00 90,4376 8,5624 19 -,526 93,00 95,8293 -2,8293 20 ,055 101,00 100,7052 ,2948 21 -,870 87,00 91,6857 -4,6857 22 1,349 102,00 94,7393 7,2607 23 ,894 112,00 107,1869 4,8131 24 -2,222 89,00 100,9631 -11,9631 25 ,203 86,00 84,9047 1,0953 26 ,288 88,00 86,4522 1,5478 27 3,242 118,00 100,5470 17,4530 28 -,142 89,00 89,7636 -,7636 29 -,447 87,00 89,4059 -2,4059 30 -,173 92,00 92,9339 -,9339

Page 110: PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP

31 -,182 89,00 89,9801 -,9801 32 ,087 85,00 84,5301 ,4699 33 2,145 91,00 79,4546 11,5454 34 ,925 95,00 90,0215 4,9785 35 ,386 85,00 82,9242 2,0758 36 -,206 90,00 91,1116 -1,1116 37 -1,196 84,00 90,4376 -6,4376 38 -,399 87,00 89,1480 -2,1480 39 -,805 89,00 93,3330 -4,3330 40 1,559 102,00 93,6079 8,3921 41 -,954 88,00 93,1334 -5,1334 42 ,642 84,00 80,5446 3,4554 43 ,292 86,00 84,4303 1,5697 44 ,889 93,00 88,2161 4,7839 45 1,977 103,00 92,3597 10,6403 46 -,056 92,00 92,3013 -,3013 47 -,982 82,00 87,2843 -5,2843 48 1,183 95,00 88,6322 6,3678 49 -,381 87,00 89,0482 -2,0482 50 -,476 87,00 89,5641 -2,5641

Dependent Variable: penyesuaian diri

Residuals Statistics(a) Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 78,4230 107,1869 90,1200 5,27112 50Residual -11,9631 17,4529 ,0000 5,27186 50Std. Predicted Value -2,219 3,238 ,000 1,000 50Std. Residual -2,222 3,242 ,000 ,979 50

a Dependent Variable: penyesuaian diri