118
PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP PENGENDALIAN HAMA GUDANG KUTU BERAS ( Sitophilus oryzae L.) DALAM BERBAGAI MEDIA PENYIMPANAN (SKRIPSI) Wayan Ditya Astika 14110069 SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER) DHARMA WACANA METRO LAMPUNG 2019

PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP

PENGENDALIAN HAMA GUDANG KUTU BERAS (Sitophilus oryzae L.)

DALAM BERBAGAI MEDIA PENYIMPANAN

(SKRIPSI)

Wayan Ditya Astika

14110069

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)

DHARMA WACANA METRO

LAMPUNG

2019

Page 2: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP

PENGENDALIAN HAMA GUDANG KUTU BERAS (Sitophilus oryzae L.)

DALAM BERBAGAI MEDIA PENYIMPANAN

Oleh

WAYAN DITYA ASTIKA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agroteknologi

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)

DHARMA WACANA METRO

2019

Page 3: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP

PENGENDALIAN HAMA GUDANG KUTU BERAS (Sitophilus oryzae L.)

DALAM BERBAGAI MEDIA PENYIMPANAN

Oleh :

Wayan Ditya Astika

ABSTRAK

Padi merupakan komoditas tanaman pangan penting, karena itu pemerintah

memberikan prioritas utama pada program peningkatan produksi padi sebagai

langkah untuk mewujudkan ketahanan pangan serta kesejahteraan petani.

Kehilangan hasil panen di negara-negara berkembang berkisar antara 10-13%,

diantaranya berkisar 5% oleh serangan hama gudang seperti serangga, tikus,

tungau, burung, dan jasad renik. Dengan demikian perlu adanya penelitian untuk

mencegah kerusakan beras akibat serangan hama S. oryzae L. dengan insektisida

nabati pada berbagai media penyimpanan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh berbagai insektisida

nabati terhadap pengendalia hama gudang kutu beras (S. oryzae L.). (2) Pengaruh

berbagai media penyimpanan terhadap pengendalia hama gudang kutu beras

(S. oryzaeL.). (3) Interaksi antara berbagai insektisida nabati dan berbagai media

penyimpanan terhadap pengendalia hama gudang kutu beras (S. oryzae L.).

Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 - Desember 2018 di

Laboratorium Pasca Panen, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma

Wacana Metro Jalan Kenanga No. 3 16c Mulyojati, Metro Barat, Kota Metro.

Metode penelitian adalah percobaan dengan menggunakan rancangan faktorial

dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Faktor pertama adalah jenis

insektisida nabati (N) terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu: tanpa insektisida nabati

(n0), daun sirsak (n1), biji sirsak (n2), dan buah bintaro(n3). faktor kedua adalah

media penyimpanan (P) terdiri atas 3 taraf perlakuan yaitu: toples plastik (p1),

karung plastik (p2),dan karung goni (p3).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Berbagai insektisida nabati mampu

menekan hama gudang kutu beras S. oryzae L. hal ini ditunjukkan dengan peubah

imago hidup 7 h.s.a, mortalitas imago 7 h.s.a, jumlah imago hidup 14 h.s.a,

jumlah imago mati 14 h.s.a, jumlah larva 21 h.s.a, jumlah imago mati 28 h.s.a,

mortalitas imago 28 h.s.a, jumlah imago hidup 35 h.s.a, jumlah larva 35 h.s.a,

berat beras terserang, berat beras tidak terserang, dan susut bobot. Insektisida

nabati yang paling baik adalah insektisida nabati buah bintaro. (2) Media

Page 4: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

penyimpanan memili kemampuan menekan serangan hama gudang kutu beras

S. oryzae L. yang sama kecuali pada peubah jumlah larva 35 h.s.a yang disimpan

pada media penyimpanan karung plastik. (3) Interaksi terbaik antara insektisida

nabati dan media penyimpanan terdapat pada peubah jumlah pupa 35 h.s.a dan

intensitas kerusakan beras pada minggu terakhir pengamatan.

Wayan Ditya Astika

iv

Page 5: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Proposal : PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI

TERHADAP PENGENDALIAN HAMA GUDANG

KUTU BERAS (Sitophilus oryzae L.) DALAM

BERBAGAI MEDIA PENYIMPANAN

Nama Mahasiwa : WAYAN DITYA ASTIKA

No. Pokok Mahasiswa : 14110069

Jurusan : Agroteknologi

Program studi : Agroteknologi

MENYETUJUI :

1. KOMISI PEMBIMBING

PEMBIMBING I

Ir. Yatmin, M.T.A

NIP. 196302161999031003

PEMBIMBING II

Ir. Sutomo, M.P

NIDN. 0220035401

2. KETUA JURUSAN AGROTEKNOLOGI

Priyadi, SP., M.Si

NIK. 00302783A

Page 6: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

HALAMAN PENGESAHAN

1. Tim Penguji:

Ketua Penguji : Ir. Yatmin, M.T.A .........................

Penguji Utama : Ir. Windu Mangiring, M.P ..........................

Anggota Penguji : Ir. Sutomo, M.P ..........................

2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro,

Ir. Rakhmiati, M.T.A

NIP. 196302161990031003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 10 Januari 2019

Page 7: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

RIWAYAT HIDUP

Penulis dengan nama lengkap Wayan Ditya Astika lahir di

Desa Tanjung Ratu Kecamatan Selagai Lingga pada tanggal

05 Februari 1996, anak pertama dari pasangan Bapak Nyoman

Cakra dan Ibu Made Erawati.

Pendidikan formal penulis diawali pada Sekolah Dasar Negeri 2 Tanjung Ratu

pada tahun 2001-2007, pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Abung

Pekurun pada tahun 2007-2010, pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 1

Abung Pekurun pada tahun 2010-2013.

Pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan study strata satu (S1) jurusan

Agroteknologi pada Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana

Metro Lampung.

Page 8: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

MOTTO

Setiap bertemu dengan orang baru saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu

“Bob Sadino”

Anda mungkin bisa menunda, tapi waktu tidak akan menunggu “Benjamin Franklin”

Mimpi tidak pernah menyakiti siapapun jika dia terus bekerja tepat di belakang mimpinya untuk mewujudkannya semaksimal mungkin

“W. Woolworth”

Page 9: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

PERSEMBAHAN

Sebuah harapan berakar keyakinan dari perpaduan hati yang memiliki keteguhan. Walau didera oleh cobaan dan membutuhkan perjuangan panjang demi cita-cita yang tak mengenal kata usai. Setitik harapan tlah kuraih, namun

sejuta harap masih kuimpikan dan ingin kugapai.

Karya kecil ini kupersembahkan untuk Bapak dan Ibu tercinta yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan anak-anaknya yang selalu memberiku harapan, kebahagiaan, cinta dan kasih sayangnya yang diberikan dengan ikhlas tanpa

pamrih. Untuk adik-adikku, walau sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa tergantikan, terimakasih atas doa kalian selama ini.

Buat sahabatku “Fenny Dwi Jayanti, Rindi Antica, Reda Muamar Alfat, Purnama Ningrum, Purnama Ningsih” terimkasih atas bantuan, doa, nasihat, hiburan, dan

semangat yang kamu berikan selama aku kuliah, aku tak akan melupakan semua yang telah kalian berikan selama ini.

Page 10: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan, yang telah melimpahkan

berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang

berjudul Pengaruh Berbagai Insektisida Nabati Terhadap Pengendalian Hama

Gudang Kutu Beras (Shitopilus oryzae L.) dalam Berbagai Media Penyimpanan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya

kepada:

1. Ibu Ir. Rakhmiati, MTA. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian

(STIPER) Dharma Wacana Metro atas bimbingan, nasehat dan dukungannya

selama ini.

2. Bapak Ir. Yatmin, MTA. selaku dosen pembimbing 1 atas bimbingan, nasehat

dan dukungannya selama ini.

3. Bapak Ir. Sutomo, M.P selaku dosen pembimbing 2 atas bimbingan, nasehat

dan dukungannya selama ini.

4. Ibu Ir. Windu Mangiring, M.P selaku pembahas/penelaah atas koreksi,

nasihat dan usulan yang telah diberikan dalam menyusun skripsi ini.

5. Bapak Priyadi, SP, M.Si sebagai Ketua Jurusan Agroteknologi STIPER

Dharma Wacana Metro atas bimbingan, nasehat dan dukungannya selama ini.

6. Kedua orang tua yang tercinta yang selalu mendoakan, memotifasi dan

menantikan keberhasilan anaknya.

Page 11: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

7. Bapak dan Ibu dosen STIPER Dharma Wacana Metro atas dukungan dan

ilmu yang telah diberikan.

8. Teman-teman seperjuangan atas saran, bantuan dan kebersamaanya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan proposal ini

sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan

proposal. Semoga proposal rencana penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

Metro, 10 Januari 2019

Penulis

xi

Page 12: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

1

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL.................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang dan Masalah .................................................. 1

1.2. Tujuan Penelitian.................................................................... 5

1.3. Dasar Pengajuan Hipotesis ..................................................... 5

1.4. Hipotesis ................................................................................. 9

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 10

2.1. Pascapanen Padi ..................................................................... 10

2.2. Kandungan Gizi Beras ........................................................... 12

2.3. Klasifikasi dan Siklus Hidup Hama Gudang

Sithopilus oryzae L. ............................................................... 13

2.4. Gejala Serangan Hama Gudang Sithopilus oryzae L ............. 15

2.5. Insektisida Nabati ................................................................... 16

2.6. Klasifikasi dan Kandungan Sirsak ......................................... 17

2.7. Klasifikasi dan Kandungan Zat Aktif Buah Bintaro .............. 19

2.8. Media Penyimpanan ............................................................... 21

2.8.1. Toples Plastik ............................................................. 21

2.8.2. Karung Goni ............................................................... 22

2.8.3. Karung Plastik ............................................................ 23

Page 13: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

2

III. BAHAN DAN METODE .............................................................. 25

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 25

3.2. Alat dan Bahan Penelitian ...................................................... 25

3.3. Metode Penelitian ................................................................... 25

3.4. Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 26

3.4.1. Persiapan .................................................................... 26

3.4.2. Pelaksanaan ................................................................ 27

3.4.3. Aplikasi Pestisida Nabati............................................ 28

3.5. Pengamatan ............................................................................ 28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 31

4.1. Hasil Percobaan ...................................................................... 31

4.2. Pembahasan ............................................................................ 48

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 51

5.1. Kesimpulan............................................................................. 51

5.2. Saran ..................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 53

LAMPIRAN ............................................................................................. 56

xiii

Page 14: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

3

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Imago Hidup (7 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ......................................... 31

2. Mortalitas Imago (7 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan..................................................... 33

3. Jumlah Imago Hidup (14 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ......................................... 34

4. Jumlah Imago Mati (14 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ......................................... 35

5. Jumlah larva (21 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan..................................................... 37

6. Jumlah Imago Mati (28 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ......................................... 38

7. Mortalitas Imago (28 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ......................................... 39

8. Jumlah Imago Hidup (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ......................................... 40

9. Jumlah Larva (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan..................................................... 41

10. Jumlah Pupa (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan..................................................... 43

11. Berat Beras Terserang Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan..................................................... 44

12. Berat Beras tidak Terserang Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ......................................... 45

Page 15: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

4

13. Intensitas Kerusakan Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan..................................................... 46

14. Susut Bobot Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan ............................................................... 47

xv

Page 16: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

5

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

15. Sitophylus oryzae L. ........................................................................... 13

16. Siklus Hidup ....................................................................................... 14

17. Kurva Jumlah imogo hidup umur 7,14,21,28, dan 35 h.s.a ................ 32

18. Kurva jumlah imago mati umur 7,14,21,28, dan 35 h.s.a ................... 36

19. Pembiakan serangga (Sitophylus oryzae L.)........................................ 90

20. Toples plastik ...................................................................................... 90

21. Karung plastik ..................................................................................... 91

22. Karung goni ......................................................................................... 91

23. Pembuatan serbuk biji sirsak ............................................................... 92

24. Pembuatan serbuk daun sirsak. ........................................................... 92

25. Pembuatan serbuk buah bintaro.. ........................................................ 92

26. Penimbangan insektisida nabati .......................................................... 93

27. Pembuatan jaring pelindung ................................................................ 93

28. Penimbangan beras.............................................................................. 94

29. Peletakan serangga uji ......................................................................... 94

30. Pengamatan jumlah imago hidup pada 14 h.s.a .................................. 95

31. Pengamatan jumlah imago mati pada 14 h.s.a .................................... 95

32. Pengamatan jumlah larva pada 35 h.s.a .............................................. 96

33. Pengamatan jumlah pupa paada 35 h.s.a ............................................. 96

34. Perbandingan ukuran larva, pupa, imago ............................................ 97

35. Pemisahan beras utuh dan beras rusak ................................................ 97

Page 17: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

6

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lay out percobaan ................................................................................. 56

2. Jadwal kegiatan penelitian .................................................................... 57

3. Rekapitulasi analisis ragam dan uji BNT .............................................. 60

4. Data rata-rata jumlah imago hidup 7, 14, 21, 28, 35 h.s.a .................... 61

5. Data jumlah imago hidup (7 h.s.a) akibat pemberian insektisida

nabati dalam berbagai media penyimpanan .......................................... 62

6. Analisis ragam jumlah imago hidup (7 h.s.a) akibat pemberian

insektisida nabti dalam berbagai media penyimpanan .......................... 62

7. Data jumlah imago hidup (7 h.s.a) akibat pemberian insektisida

nabati dalam berbagai media penyimpanan (Transformasi√ ). ........... 63

8. Analisis ragam jumlah imago hidup (7 h.s.a) akibat pemberian

insektisida nabati dalam berbagai media penyimpanan

(Transformasi√ ). ................................................................................. 63

9. Data Mortalitas Imago (7 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ........................................ 64

10. Analisis Ragam Mortalitas Imago (7 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ..................... 64

11. Mortalitas Imago (7 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ). ............. 65

12. Analisis Ragam Mortalitas Imago (7 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

(Transformasi √ ). ......................................................................... 65

13. Data Jumlah Imago Hidup (14 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ..................... 66

Page 18: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

7

14. Analisis Ragam Jumlah Imago Hidup (14 h.s.a) Akibat

Pemberian Insektisida Nabati dalam Berbagai Media

Penyimpanan ......................................................................................... 66

15. Data Jumlah Imago Hidup (14 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

(Transformasi √ ). ...................................................................... 67

16. Analisis Ragam Jumlah Imago Hidup (14 h.s.a) Akibat

Pemberian Insektisida Nabati dalam Berbagai Media

Penyimpanan (Transformasi √ ) .................................................. 67

17. Data Jumlah Imago Mati (14 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ..................... 68

18. Analisis Ragam Jumlah Imago Mati (14 h.s.a) Akibat

Pemberian Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan. ........................................................................................ 68

19. Analisis Ragam Jumlah Imago Mati (14 h.s.a) Akibat

Pemberian Insektisida Nabati dalam Berbagai Media

Penyimpanan ......................................................................................... 69

20. Analisis Ragam Jumlah Imago Mati (14 h.s.a) Akibat

Pemberian Insektisida Nabati dalam Berbagai Media

Penyimpanan (Transformasi √ ) .................................................. 69

21. Data Jumlah Larva (21 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ........................................ 70

22. Analisis Ragam Jumlah Larva (21 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ..................... 70

23. Data Jumlah Larva (21 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi

√ ). ............................................................................................... 71

24. Analisis Ragam Jumlah Larva (21 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

(Transformasi √ ) ......................................................................... 71

25. Data Jumlah Imago Mati (28 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ..................... 72

xviii

Page 19: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

8

26. Analisis Ragam Jumlah Imago Mati (28 h.s.a) Akibat

Pemberian Insektisida Nabati dalam Berbagai Media

Penyimpanan ......................................................................................... 72

27. Data Jumlah Imago Mati (28 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

(Transformasi √ ) ......................................................................... 73

28. Analisis Ragam Jumlah Imago Mati (28 h.s.a) Akiba

Pemberian Insektisida Nabati dalam Berbagai Media

Penyimpanan (Transformasi √ ) ................................................... 73

29. Data Mortalitas Imago (28 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ........................................ 74

30. Analisis Ragam Mortalitas Imago (28 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ..................... 74

31. Data Mortalitas Imago (28 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi

√ ) ................................................................................................. 75

32. Analisis Ragam Mortalitas Imago (28 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

(Transformasi √ ) .......................................................................... 75

33. Data Jumlah Imago Hidup (35 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ..................... 76

34. Analisis Ragam Jumlah Imago Hidup (35 h.s.a) Akibat

Pemberian Insektisida Nabati dalam Berbagai Media

Penyimpanan ......................................................................................... 76

35. Data Jumlah Imago Hidup (35 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

(Transformasi √ ) ......................................................................... 77

36. Analisis Ragam Jumlah Imago Hidup (35 h.s.a) Akibat

Pemberian Insektisida Nabati dalam Berbagai Media

Penyimpanan (Transformasi √ ) ................................................... 77

37. Data Jumlah Larva (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ........................................ 78

38. Analisis Ragam Jumlah Larva (35 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ..................... 78

xix

Page 20: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

9

39. Data Jumlah Larva (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi

√ ) ................................................................................................ 79

40. Analisis Ragam Jumlah Larva (35 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

(Transformasi √ ) ......................................................................... 79

41. Data Jumlah Pupa (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ....................................... 80

42. Analisis Ragam Jumlah Pupa (35 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ..................... 80

43. Data Jumlah Pupa (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi

√ ) ................................................................................................ 81

44. Analisis Ragam Jumlah Pupa (35 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

(Transformasi √ ) ........................................................................ 81

45. Data Berat Beras Terserang Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ........................................ 82

46. Analisis Ragam Berat Beras Terserang Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ..................... 82

47. Data Berat Beras Terserang Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi

√ ) ................................................................................................ 83

48. Analisis Ragam Berat Beras Terserang Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ..................... 83

49. Data Berat Beras tidak Terserang Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ........................................ 84

50. Analisis Ragam Berat Beras tidak Terserang Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ..................... 84

51. Data Berat Beras tidak Terserang Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ) ......... 85

xx

Page 21: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

10

52. Analisis Ragam Berat Beras tidak Terserang Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

(Transformasi √ ) ................................................................................. 85

53. Data Intensitas Kerusakan Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ........................................ 86

54. . Analisis Ragam Intensitas Kerusakan Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ..................... 86

55. Data Intensitas Kerusakan Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi

√ ) ................................................................................................ 87

56. Analisis Ragam Intensitas Kerusakan Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

(Transformasi √ ) ........................................................................ 87

57. Data Susut Bobot Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan ............................................................. 88

58. Analisis Ragam Susut Bobot Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan ........................................ 88

59. Data Susut Bobot Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ). ...................... 89

60. Analisis Ragam Susut Bobot Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi

√ ) ................................................................................................ 89

xxi

Page 22: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Padi merupakan komoditas tanaman pangan penting yang mempengaruhi

kehidupan sebagian besar penduduk di Indonesia, karena itu pemerintah

memberikan prioritas utama pada program peningkatan produksi padi sebagai

langkah untuk mewujudkan ketahanan pangan serta kesejahteraan petani.

Produksi padi di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 79,36 juta ton gabah kering

giling (GKG) dengan luas lahan atau mengalami peningkatan sebesar 3,96 juta ton

(4,98%) dibanding tahun 2015 (BPS, 2017). Peningkatan produksi terjadi karena

peningkatan luas panen sebesar 1,04 juta hektar (6,86%).

Untuk mempertahankan kualitas beras, diperlukan pula peningkatan dalam usaha

penanganan pasca panen. Menurut Sitinjak (1986), penyimpanan beras dan bahan

pangan lain merupakan salah satu mata rantai kegiatan pasca panen sebelum

komoditas didistribusikan. Hasil pertanian merupakan bahan yang mudah rusak,

sehingga perlu penanganan yang cepat dantepat. Menurut FAO (2013),

kehilangan hasil panen di negara-negara berkembang berkisar antara 10-13%,

diantaranya berkisar 5% oleh serangan hama gudang seperti serangga, tikus,

tungau, burung, dan jasad renik.

Page 23: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

2

Tantangan yang harus dihadapi oleh petani adalah adanya serangan hama gudang

yang dapat menghambat usaha petani dalam penyimpanan bahan pangan berupa

beras. Hal tersebut dikarenakan beras secara fisik rusak akibat serangan gerekan

dari serangga yang terjadi pada saat menyimpanan produk di gudang. Hama

gudang yang menyerang biji dan termasuk hama primer beras adalah S. oryzae L.

Kerusakan akibat serangan hama pascapanen dapat menyebabkan kehilangan hasil

secara kuantitatif dan kualitatif. Kualitas menjadi menurun karena pengotoran dan

kerusakan pada produk yang dapat menyebabkan butir menjadi pecah-pecah

sampai hancur menjadi tepung, perubahan rasa dan aroma atau berbau sehingga

menurunkan nilai jual (Sjam, 2014).

Upaya menekan presentase kerusakan yang ditimbulkan oleh S. oryzae L.

dilakukan dengan suatu pengendalian yang dapat menjaga agar tingkat kerusakan

tetap dibawah ambang ekonomi. Pada dasarnya terdapat beberapa pengendalian

hama gudang yang dapat dilakukan yaitu cara fisik, mekanik, biologi dan kimia.

Pengendalian hama gudang umumnya dilakukan dengan menggunakan insektisida

sintetis atau kimia seperti methyl bromide.

Menurut Prijono dan Dadang (2008) ketergantungan yang sangat tinggi dalam

penggunaan insektisida sintetik tidak terlepas dari anggapan bahwa (a)

pengendalian secara kimia sintetik lebih praktis untuk diaplikasikan, (b) hasil

pengendalian umumnya dapat diketahui dengan cepat, (c) kurang ketersediaan

teknik/strategi pengendalian lain, dan (d) lebih efisien baik dari segi ekonomi

mauoun waktu. Padahal dengan pemakaian insektisida secara kimia dapat

menimbulkan dampak yang sangat besar bagi lingkungan, penggunaan, dan

Page 24: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

3

konsumen. Beberapa studi menunjukkan bahwa aplikasi insektisida dapat

menurunkan keragaman organisme pada satu ekosistem juga sangat berpotensi

menyebabkan ledakan populasi hama karena hama sudah resisten. Oleh karena itu

perlu adanya upaya untuk mencari alternatif pengendalian lain yang dapat

menekan populasi hama S. oryzae L..

Salah satu alternatif upaya pengendalian yang dapat digunakan dalam

pengendalian adalah dengan insektisida nabati. Insektisida nabati terbuat dari

bagian-bagian tumbuhan yang relatif mudah didapat dan dibuat. Oleh karena

insektisida nabati terbuat dari bahan alami maka insektisida ini bersifat mudah

terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan aman bagi makhluk

yang ada disekitarnya (EPA,1989).

Pengendalian hama dengan cara biologi berdampak tidak berbahaya bagi manusia

akan tetapi tidak selalu praktis dan memerlukan keahlian khusus dalam

pembuatannya. Cara pengendalian hama gudang yang diharapkan adalah yang

bersifat praktis, sederhana, ekonomis dan tidak berbahaya. Salah satu

kemungkinan adalah dengan penggunaan pestisida nabati (seperti tepung daun

nimba, tepung cabai merah, tepung daun kluwih, tepung daun bintaro) dan

penggunaan tepung biji sirsak dan daun sirsak (Annona muricata) untuk

pengendalian hama gudang. Dalam tanaman tersebut terdapat senyawa aktif

berupa asetogenin monotetrahidro furanoid, senyawa aktif ini mampu mematikan

larva nyamuk Culex pipiens dan hama kol Crocidolamia binotalis. Sementara

terhadap hama bawang Spodoptera sp. Dan penggerek buah tomat Heliothis sp.

Daya racunnya menghambat laju makan serta memperlambat pembentukan pupa.

Page 25: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

4

Selain penggunaan insektisida nabati, pengendalian hama gudang kutu beras dapat

dilakukan dengan penggunaan media penyimpanan atau pengemasan yang sesuai

untuk menekan laju perkembangbiakan hama gudang S. oryzae L. Penyimpanan

atau pengemasan merupakan suatu usaha untuk mempertahankan mutu beras dari

serangan hama gudang selama penyimpanan.

Penyimpanan hasil pertanian merupakan aspek penting yang masih menjadi

kendala dalam teknologi pascapanen. Hasil-hasil pertanian tidak selamanya

dikonsumsi secara langsung. Oleh karena itu, hasil-hasil pertanian tersebut harus

disimpan dalam gudang dengan manajemen gudang yang efisien agar kerusakan

akibat serangan hama gudang dapat ditekan (BBPPTP Ambon, 2013).

Pengendalian dengan bahan kemaasan yang baik tahan terhadap tekanan, mudah

diperoleh dan tahan lama (Robi’in, 2007), merupakan salah satu alternatif yang

dibutuhkan untuk menunjang pengendalian hama gudang yang ramah lingkungan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Berbagai Insektisida Nabati Terhadap

Pengendalian Hama Gudang Kutu Beras (S. oryzae L.) dalam Berbagai Media

Penyimpanan.

Page 26: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

5

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh berbagai insektisida nabati terhadap pengendalian hama gudang

kutu beras (S. oryzae L.).

2. Pengaruh berbagai media penyimpanan terhadap pengendalian hama

gudang kutu beras (S. oryzae L.).

3. Interaksi antara berbagai insektisida nabati dan berbagai media

penyimpanan terhadap pengendalian hama gudang kutu beras

(S. oryzae L.)

1.3 Dasar Pengajuan Hipotesis

Hama adalah organisme yang aktivitasnya dapat menurunkan dan merusak baik

kualitas maupun kuantitas produk pertanian. Hama berdasarkan tempat

penyerangannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu hama lapang dan hama gudang/

hama pascapanen. Hama lapang adalah hama yang menyerang produk pertanian

pada saat di lapang atau pada saat proses budiaya. Hama gudang adalah hama

yang merusak produk pertanian saat berada di gudang atau pada masa

penyimpanan. Serangan hama ini dapat mengakibatkan penyusutan berat,

pengurangan daya kecambah benih, penyusutan nilai nutrisi dan rasa serta

memungkinkan adanya serangan hama sekunder Tribolium spp. juga cendawan

(Kartasapoetra, 1996).

S. oryzae L. merupakan hama yang menyerang beras pada saat penyimpanan.

Untuk menekan perkembangan dari S. oryzae L.dapat dilakukan dengan

Page 27: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

6

menggunakan insektisida nabati. Berbeda dengan insektisida sintetis, insektisida

nabati umumnya tidak dapat langsung mematikan serangga yang disemprot, akan

tetapi insektisida ini berfungsi sebagai : (1) repellent, yaitu senyawa penolak

kehadiran serangga dikarenakan baunya yang menyengat dan mencegah serangga

meletakkan telur serta menghentikan proses penetasan telur; (2) antifeedant, yaitu

senyawa yang mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot

terutama disebabkan rasanya yang pahit; (3) racun syaraf; dan (4) atractant, yaitu

senyawa yang dapat memikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada

perangkap serangga (Ramulu, 1999).

Ilato, dkk (2012), melakukan pengamatan terhadap populasi hama, ternyata

S. oryzae L. merupakan serangga hama yang memiliki populasi tertinggi yakni

mencapai rata-rata 54,60 individu, kemudian diikuti oleh T. Castaneum (13,85

individu), Oryzaephilus sp. (4,52 individu), Ahsverus sp. (3,42 individu), C.

cephalonica (2,42 individu) dan Carpophilus sp. (6,94 individu), S. oryzae L.

menyukai biji yang kasar dan perkembangbiakannya akan terhambat pada bahan

makanan yang berbentuk tepung.

Beberapa tanaman yang mampu mengendalikan hama yaitu dari famili Anonaceae

(srikaya, sirsak, buah nona) dan famili Meliaceae (mimba, aglaia) (Plantus, 2008).

Menurut Rizal, dkk (2010), menunjukkan bahwa serbuk kering daun sirsak

(Annona muricata Linn) yang menyebabkan kematian 50% (LC50) S. oryzae L.,

dengan waktu aplikasi 24, 48, dan 96 jam masing-masing didapat untuk LC50 24

jam sebesar 26,60%, LC50 48 jam sebesar 26,06% dan LC50 96 jam sebesar

25,70%.

Page 28: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

7

Perlakuan tepung biji sirsak sangat efektif dalam membunuh imago S. oryzae L.

dengan laju mortalitas 2, 75 hari dengan persetase mortalitas hari ke-7 sebesar 100

persen, sedangkan pada tepung daun sirsak pada hari ke-21 persentase mortalitas

sebesar 65 persen (Patty, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Guswenrivo, 2013 dalam Nuraeni,

2015), bahwa buah bintaro C. manghas memberikan efek kematian terhadap kutu

beras (S. oryzae L.) Semakin lama waktu pemaparan bahan ekstraktif buah bintaro

C. manghas terhadap kutu beras S. oryzae L. akan menaikkan aktivitas bahan

ekstrak yang ditunjukan oleh mortalitas kutu beras yang mencapai 93,3% pada

hari terakhir pengamatan (7 hari).

Tempat penyimpanan juga sangat mempengaruhi kerusakan serangga gudang

terhadap beras yang disimpan. Kondisi dengan kelembaban tinggi dan temperatur

yang tidak sesuai akan memacu perkembangbiakan serangga. Walaupun kadar air

beras sudah memenuhi standar setelah dikeringkan, jika tempat penyimpanan

tidak sesuai justru akan meningkatkan kembali kadar air beras. Tempat

penyimpanan ini meliputi ruang penyimpanan maupun material yang digunakan

untuk menyimpan bahan (Handayani, 2014).

Sastrodihardjo et al. (1992), menyatakan bahwa untuk mengendalikan suatu hama

dibutuhkan suatu komponen yang dapat mengganggu keseimbangan pada proses

fisiologi hama, karena proses ini adalah proses yang rentan untuk di manipulasi

siklus hidupnya. Menurut Pabbage et al. (1990), wadah untuk penyimpanan juga

menentukan kehilangan hasil akibat serangan hama gudang.

Page 29: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

8

Penyimpanan dengan pengemasan yang terbuat dari polypropylene dan

polyetylen densitas tinggi memperpanjang daya simpan beras dan lebih baik

dibanding karung dan kantong plastik. Untuk penyimpanan benih berukuran kecil,

berbagai jenis kantung plastik dapat digunakan. Berbagai tipe plastik memiliki

ketahanan yang berbeda terhadap transmisi uap air. Toples kaca, PVC atau

kantung mengandung lapisan almunium akan memberi perlindungan terbaik

terhadap masuknya kembali uap. Kantung polypropylene atau polyethylene

adalah pilihan terbaik berikutnya (Litbang, 2012).

Copeland and Mc Donal (1985) dalam Dewi (2015), terdapat tiga macam jenis

kemasan, yaitu kemasan yang kedap udara dan kedap air, kemasan yang resisten

terhadap kelembaban, dan kemasan yang bersifat porous. Kemasan yang kedap

udara dan uap air adalah kemasan yang tidak menunjukkan terjadinya pertukaran

udara antara benih yang disimpan dengan lingkungannya. Kemasan resisten

terhadap kelembaban adalah kemasan yangudara dan kelembaban tidak mampu

menembus pada batas tertentu. Kemasan yang bersifat porous adalah kemasan

yang masih menunjukkan terjadinya pertukaran udara antara benih yang disimpan

dengan lingkungannya.

Menurut Hendrival (2016), periode penyimpanan beras mempengaruhi

pertumbuhan populasi hama S. oryzae L. dan kerusakan beras. Periode

penyimpanan selama 120 hari dapat meningkatkan populasi hama S. oryzae L.,

karakteristik kehilangan bobot beras, dan persentase bubuk beras.

Page 30: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

9

Wigati (2009), jenis kemasan kertas dan plastik dapat mempertahankan ransum

dariserangan serangga sampai penyimpanan 8 minggu, sedangkan kemasan

karungplastik sampai penyimpanan 4 minggu, dan kemasan karung goni

sampaipenyimpanan 2 minggu. Jenis kemasan karung goni, kemasan karung

plastik,kemasan kertas, dan kemasan plastik dapat mempertahankan sifat fisik

ransum sampai penyimpanan 8 minggu.

Hasil penelitian Rahayu, et al. (2012) menunjukan bahwa penggunaan tiga jenis

bahan pengemas kantong plastik ketebalan 0,8 mm, kaleng tertutup dan kaleng

kedap udara. Benih padi tidak menunjukan perbedaan yang nyata terhadap kadar

air benih padi. Demikian juga daya kecambah benih padi selama penyimpanan

tidak berbeda nyata selama penyimpanan dengan tiga jenis pengemas. Sehingga

tiga jenis bahan pengemas tersebut dapat digunakan sebagai pengemas pada

penyimpanan benih padi. Menurut Sari (2014), semua jenis kemasan (botol kaca,

plastik polypropylene, dan karung plastik) dapat digunakan untuk

mempertahankan mutu benih selama 6 bulan pada penyimpanan terkontrol.

1.4 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Jenis insektisida nabati yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda

terhadap pengendalian hama gudang kutu beras (S. oryzae L.).

2. Media penyimpanan yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda

terhadap pengendalian hama gudang kutu beras (S. oryzae L.).

3. Terdapat interaksi antara jenis Insektisida dan media penyimpanan

terhadap pengendalian hama gudang kutu beras (S. oryzae L.).

Page 31: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pascapanen Padi

Padi merupakan salah satu bahan pangan yang menjadi perhatian, terutama

berkaitan dengan pemenuhan sebagai makanan pokok bagi masyarakat khusus

indonesia. Padi merupakan komoditas strategis berperan penting dalam

perekonomian dan ketahanan pangan nasional.

Untuk meningkatkan produksi padi, diperlukan pula peningkatan dalam usaha

pengolahan setelah panen yang disebut dengan pascapanen yang meliputi

perontokan, pembersihan gabah, pengeringan, dan penyimpanan sementara. Padi

setelah dilakukan pemanenan segera dilakukan pengumpulan ke suatu tempat

yang dekat dengan alat perontokan kemudian, padi yang telah dirontokkan di

lakukan penjemuran guna menekan kadar air dalam biji sebelum padi memasuki

tahap penggilingan.

Beras yang sudah digiling dapat langsung dipasarkan. Namun, karena umunnya

beras tidak langsung dapat dipasarkan seluruhnya maka perlu ada tempat

penyimpanan. Teknik penyimpanan beras harus diperhatikan agar kondisi tetap

bagus hingga saatnya akan dijual. Bisanya beras disimpan dalam gudang

penyimpanan, dalam penyimpanan beras harus tertutup rapat sehingga hama

Page 32: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

11

gudang tidak bisa masuk dan merusak mutu beras (Heri dan Asih, 1995 dalam

Hendrik, 2015).

Penyimpanan beras dalam waktu lama dengan kondisi kurang baik akan

menimbulkan kerusakan pada bau dan citrarasa beras. Kerusakan ini terutama

disebabkan oleh “ketengikan” yang terjadi pada kandungan beras, sehingga

menimbulkan bau yang apek dan masam. Bau apek dari beras giling yang telah

lama disimpan disebabkan oleh senyawa-senyawa karbonil yang bersifat tengik,

yaitu senyawa-senyawa hasil oksidasi lemak dengan oksigen dari udara (Heri dan

Asih, 1995 dalam Hendrik 2015).

Faktor-faktor yang berperan penting dalam penyimpanan beras adalah kadar air

beras, kelembaban nisbi dan suhu ruangan serta lama waktu penyimpanan. Beras

dengan kadar air < l4% akan lebih aman disimpan, sedangkan kadar air > l4%

akan mempercepat perkembangbiakan mikroba dan serangga. Penyimpanan

dengan suhu rendah akan lebih aman dibandingkan suhu tinggi. Suhu yang

dianjurkan dalam penyimpanan beras supaya bertahan lama sampai 7 bulan adalah

dengan suhu 8,5º-13ºC. Apabila kadar air diatas 15% dengan kelembaban nisbi

diatas 63% dan suhu arfiara 26º-30ºC dalam gudang penyimpanan maka

menyebabkan tumbuhnya hama gudang dan kapang gudang. Untuk memberatas

hama beras yang tumbuh maka dilakukan penyemprotan dengan fungisida atau

bahan pengawet lainnya (Haryadi, 2006).

Page 33: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

12

2.2 Kandungan Gizi Beras

Sebagaimana butir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati sekitar

80-85%. Beras juga mengandung protein, vitamin terutama pada bagian aleuron,

mineral, dan air. Pati beras dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu

amilosa dengan struktur tidak bercabang dan amilopektin yang berstruktur

bercabang. Komposisi kedua golongan pati ini menentukan transparan atau

tidaknya beras dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Beras pera

memiliki kandungan amilosa lebih dari 20% yang membuat butiran nasinya

terpencar-pencar, tidak berlekatan dan keras (Anonim, 2010). Kandungan beras

secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Kandungan beras dengan nilai khasiat per 100 g

Kandungan Gizi Kadar

Tenaga

Karbohidrat

Serat pangan

Lemak

Protein

Air

Tiamina (Vit. B1)

Riboflavin (Vit. B2)

Niasin (Vit. B3)

Asam pantotenat (B5)

Vitamin B6

Asam folat (Vit. B9)

Zat besi

Fosforus

Kalium

Kalsium

Magnesium

Seng

370 kkal (1530 kJ)

79 g Gula 0.12 g

1.3 g

0.66 g

7.13 g

11.62 g

0.070 mg (5 %)

0.049 mg (3 %)

1.6 mg (11 %)

1.014 mg (20 %)

0.164 mg (13 %)

8 μg (2 %)

0.80 mg (6 %)

115 mg (16 %)

115 mg (2 %)

28 mg (7 %)

25 mg (7 %)

1.09 mg (11 %)

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Beras

Di Indonesia diantara berbagai macam makanan pokok berpati, beras merupakan

sumber kalori yang penting bagi sebagian besar penduduk, dengan menyuplai

Page 34: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

13

kalori sebanyak 60-80% dan protein 45-55% dari produk nasi. Beras

menyumbang kalori sebesar 253 kalori dan 354 kalori untuk setiap 100 gram

beras pecah kulit dan beras sosoh (Kusmiadi, 8 2010).

2.3 Klasifikasi dan Siklus Hidup Hama Gudang Sithopilus oryzae. L

Sitophylus oryzae merupakan hama gudang yang termasuk dalam Kingdom:

Animalia, Filum: Arthropoda, Kelas: Insecta, Ordo: Coleoptera, Famili:

Curculionidae, Genus: Sitophylus, dan Spesies: Sitophylus oryzae Linnaeus (Rees,

1996).

Gambar 1. Sitophylus oryzae L.

S. oryzae L. dewasa berwarna coklat tua, dengan bentuk tubuh yang langsing dan

agak pipih. Pada bagian pronotom terdapat enam pasang gerigi yang menyerupai

gigi gergaji. Bentuk kepala menyerupai segitiga. Pada sayap depannya terdapat

garis-garis membujur yang jelas. Terdapat empat bercak warna kuning agak

kemerahan pada sayap bagian depan, dua bercak pada sayap sebelah kiri dan dua

bercak pada sayap sebelah kanan. Panjang tubuh kumbang dewasa ± 3,5-5 mm,

Page 35: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

14

tergantung dari tempat hidup lavanya. Apabila kumbang hidup pada jagung,

ukuran rata-rata ± 4,5 mm, sedangkan pada beras ± 3,5 mm. Larva kumbang tidak

berkaki, berwarna putih atau jernih dan ketika bergerak akan membentuk dirinya

dalam keadaan agak membulat. Pupa kumbang ini tampak seperti kumbang

dewasa (Wordpress, 2008 dalam Arif Hidayat 2012).

Gambar 2. Siklus Hidup

Telur berbentuk oval, berwarna kuning, lunak dan licin, bentuk ujungnya agak

bulat dengan ukuran 0,7 mm x 0,3 mm (Pracaya, 1991). Telur diletakkan di dalam

butiran dengan lebih dahulu membuat lubang menggunakan rostumnya. Setelah

telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan zat warna putih

(gelatin) yang merupakan salivanya, sehingga dari luar tidak kelihatan. Gelatin ini

berfungsi melindungi telur dari kerusakan dan dimangsa oleh predator lainnya.

Stadium 3 hari pada suhu 20-25 oC. dalam satu hari seekor betina dapat bertelur

sampai 25 butir, tetapi rata-rata tiap hari sebanyak 4 butir. Banyak butir yang

diletakkan tiap ekor betina maksimum 575 butir selama siklus hidupnya

(Rukmana dan Saputra, 1995).

Stadium larva S. oryzae L. berlangsung 25-30 hari, fase larva merupakan fase

yang merusak biji beras, larva dapat mengkonsumsi 25% berat bagian dalam biji

Page 36: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

15

beras (Marbun dan Pangestiningsih, 1991). Larva hidup dalam butiran, tidak

berkaki, berwarna putih dengan kepala kekuning-kuningan atau kecoklatan dan

mengalami 4 instar. Pada instar terakhir panjang larva lebih kurang 3 mm. Pada

umumnya bentuk badan disesuaikan dengan ukuran makanan tempat larva itu

tinggal. Setelah masa pembentukan instar selesai, larva akan membentuk kokon

dengan mengeluarkan ekskresi cairan kedinding endosperm agar dindingnya licin

dan membentuk tekstur yang kuat (Pracaya, 1991).

Pembentukkan pupa terjadi dalam biji dengan cara membentuk ruang pupa

dengan mengekskresikan cairan pada dinding liang gerek. Stadium pupa berkisar

antara 4-5 hari. Imago yang terbentuk tetap berada dalam biji selama sekitar 2-5

hari, sebelum membuat lubang keluar yang relatif besar dengan moncongnya

(Tandiabang et al., 2009).

2.4 Gejala Serangan Hama Gudang Sithopilus oryzae. L

S. oryzae L. dikenal sebagai bubuk beras (rice weevil). Hama ini bersifat

kosmopolit atau tersebar luas di berbagai tempat di dunia. Kerusakan yang

ditimbulkan oleh hama ini termasuk berat, bahkan sering dianggap sebagai hama

paling merugikan produk pepadian. Hama S. oryzae L. bersifat polifag, selain

merusak butiran beras, juga merusak simpanan jagung, padi, kacang tanah,

gaplek, kopra, dan butiran lainnya. Akibat dari serangan hama ini, butir beras

menjadi berlubang kecil-kecil, tetapi karena ada beberapa lubang pada satu butir,

akan menjadikan butiran beras yang terserang menjadi mudah pecah dan remuk

seperti tepung. Kualitas beras akan rusak sama sekali akibat serangan hama ini

yang bercampur dengan air liur hama.

Page 37: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

16

Kerusakan yang diakibatkan oleh hama S. oryzae L. dapat tinggi pada keadaan

tertentu sehingga kualitas beras menurun. Biji-bijian hancur dan berdebu, dalam

waktu yang cukup singkat serangan hama dapat mengakibatkan perkembangan

jamur, sehingga produk beras rusak total, bau apek yang tidak enak dan tidak

dapat dikonsumsi (Kalshoven, 1981).

2.5 Insektisida Nabati

Penggunaan pestisida kimia dalam pengendalian hama tanaman saat ini banyak

menimbulkan dampak negatif. Masalah pencemaran lingkungan, merupakan

akibat yang jelas terlihat selain itu penggunaan pestisida secara terus menerus

juga dapat menyebabkan resistensi hama dan bahkan meninggalkan residu

pestisida pada produk hasil pertanian yang bisa berbahaya apabila dikonsumsi

manusia. Oleh karena itu upaya pengendalian hama secara ramah lingkungan,

seperti pestisida nabati atau biopestisida (Maryam dan Mulyana, 2009). Menurut

De Luca (1999), ada tiga jenis bahan alami yang dapat digunakan sebagai

insektisida yaitu bahan mineral, bahan nabati dan bahan hewani. Dari ketiga

bahan alami tersebut, bahan nabati merupakan cadangan yang paling besar dan

bervariasi. Hingga saat ini setidaknya terdapat lebih dari 2000 jenis tanaman yang

dilaporkan mempunyai sifat-sifat insektisidal. Suatu tanaman yang akan dijadikan

bahan insektisida harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain : (a) mudah

dibudayakan, (b) tanaman tahunan, (c) tidak perlu dimusnahkan apabila suatu saat

bagian tanamannya diperlukan, (d) tidak menjadi gulma, atau inang bagi

organisme pengganggu tanaman, (e). mempunyai nilai tambah, (f) mudah diproses

sesuai dengan kemampuan petani.

Page 38: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

17

Sastrodihardjo et al. (1992), menyatakan bahwa untuk mengendalikan suatu hama

diperlukan suatu komponen yang dapat mengganggu keseimbangan pada proses

fisiologi hama, karena proses ini merupakan proses yang rentan untuk

dimanipulasi siklus hidupnya. Tanaman yang mengandung komponen aktif seperti

alkaloid, terpenoid, kumarin, glikosida dan beberapa sterol serta minyak atsiri

dapat berpotensi sebagai insektisida (Robinson, 1995).

Berbeda dengan insektisida sintetis, insektisida botani umumnya tidak dapat

langsung mematikan serangga yang disemprot, akan tetapi insektisida ini

berfungsi sebagai : (1) repellent, yaitu senyawa penolak kehadiran serangga

dikarenakan baunya yang menyengat dan mencegah serangga meletakkan telur

serta menghentikan proses penetasan telur; (2) antifeedant, yaitu senyawa yang

mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot terutama disebabkan

rasanya yang pahit; (3) racun syaraf; dan (4) atractant, yaitu senyawa yang dapat

memikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga

(Ramulu, 1999).

2.6 Klasifikasi dan Kandungan Sirsak

Klasifikasi adalah proses pengaturan atau pengolahan makhluk dalam kategori

golongan yag bertingkat. Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), tanaman

sirsak diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Magnoliales

Page 39: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

18

Familia : Annonaceae

Genus : Anonna

Tumbuhan sirsak berupa pohon yang bisa mencapai tinggi 9 m, batang berbentuk

bulat berwarna coklat muda, daun berbentuk bulat telur agak tebal dan pada

permukaan atas yang halus berwarna hijau tua sedangkan bagian bawahnya

mempunyai warna yang lebih muda. Adapun morfologi tumbuhan sirsak seperti

yang terlihat pada gambar 3. Buah sirsak bukan buah sejati, yaitu kumpulan buah-

buah (buah agregat) dengan biji tunggal yang saling berhimpitan dan kehilangan

batas antar buah. Daging buah sirsak berwarna putih dan memiliki biji berwarna

hitam. Daun dan batang sirsak mengandung unsure senyawa tannin, fitosterol, ea-

oksalat dan alakaloid murisine (Raina, 2011).

Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pestisida nabati

adalah daun dan bijinya. Kandungan bahan aktif utama pada daun dan biji adalah

annonain. Bijinya mengandung 42% hingga 45% minyak. Menurut hasil

penelitian menunjukkan bahwa daun dan bijinya dapat berperan sebagai

insektisida (penghambat daya makan dan sebagai penolak) dengan cara kerja

sebagai racun kontak dan racun perut.

Sirsak mengandung senyawa asetogenin yang bersifat pestisida (Ruprechtetal

dalam Mustika 1999). Dua senyawa dari asetogenin yakni asimisin dan anonin IV

atau butalasin mampu membunuh nematoda, bahkan asimisin konsentrasi 0,1 ppm

dapat mematikan nematoda Caenorhabditis elegans. Butalasin terdapat dalam biji

dan batang sirsak atau srikaya. Sembiringet et al.(2016), meneliti efektivitas

tepung daun sirsak dalam mengendalikan hama kumbang bubuk. Hasil penelitian

Page 40: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

19

menunjukkan bahwa aplikasi tepung daun sirsak konsentrasi 10 g/100 g biji

jagung efektif mengendalikan hama Sitophilus spp. dengan waktu awal kematian

79,25 jam serta lethal time 50 selama 242,5 jam dan menyebabkan mortalitas

92,5%. Pada kontrol, waktu awal kematian 552 jam dan lethal time 50 selama 552

jam. Selanjutnya Putri (2004), menyatakan bahwa aplikasi tepung daun sirsak

konsentrasi 2% pada media oligidik dapat mematikan dan menghambat

perkembangan imago Sitophilus spp. Pada 10 minggu setelah perlakuan, tidak

ditemukan imago Sitophilus spp. maupun turunan pertamanya yang mampu

bertahan hidup. Pada media tanpa perlakuan, populasi imago Sitophilus spp.

turunan pertamanya mencapai 6.067 ekor.

2.7 Klasifikasi dan Kandungan Zat Aktif Buah Bintaro

Menurut Sa’diyah (2013) dalam Nuraeni (2015), tanaman Bintaro diklasifikasikan

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Gentianales

Famili : Apocynaceae

Genus : Cerbera

Spesies : C. manghas L.

Menurut Rohimatun dan Suriati (2011) dalam Kartimi (2015), bintaro dikenal

sebagai salah satu tanaman tahunan yang banyak digunakan untuk penghijauan,

Page 41: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

20

penghias kota, tanaman pot, pestisida nabati, dan sekaligus sebagai bahan baku

kerajinan bunga kering. Seluruh bagian tanaman bintaro beracun karena

mengandung senyawa golongan alkaloid yang bersifat repellent dan antefeedant.

Buah bintaro mengandung racun cerberrin yang bersifat sangat mematikan.

Cerberrin juga bersifat racun kuat, jika tertelan menyebabkan denyut jantung

berhenti. Cerberrin merupakan golongan alkaloid/glikosida yang diduga berperan

terhadap mortalitas serangga (Kartimi, 2015).

Guswenrivo et al. (2003), dalam Nuraeni (2015), menjelaskan bahwa hampir

seluruh bagian tanaman bintaro ini beracun karena mengandung senyawa

golongan alkaloid yang bersifat toksik. Buah dan daun tanaman ini mengandung

senyawa cerberin yang merupakan senyawa glikosida yang sangat berpengaruh

dalam meracuni, merusak syaraf pusat otak dan dapat mempengaruhi kerja

jantung. Untuk itulah buah dan daun bintaro sering dimanfaatkan untuk alat

pengusir tikus diperumahan, namun saat ini mulai banyak yang tertarik untuk

menjadikan buah dan daun tanaman bintaro sebagai produk nabati yang dapat

menekan perkembangan hama gudang. Selanjutnya menurut Utami (2010) selain

adanya cerberrin yang bersifat racun, buah bintaro juga banyak memiliki

kandungan minyak yang dapat menempel pada tubuh larva Eurema spp,

mengakibatkan spirakel larva Eurema spp tersumbat sehingga dapat mematikan

larva.Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian, C. manghas sangat berpengaruh

terhadap tingkat kematian serangga hama gudang, buah bintaro C. manghas

memberikan efek kematian yang sangat tinggi terhadap kutu beras Sitophilus

oryzae (Guswenrivoet al., 2013 dalam Nuraeni,2015).

Page 42: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

21

Dalam penelitian Prabowo (2016), menyatakan bahwa hasil uji kontak dengan

dosis 2 gram dalam 1 hari sudah memberikan mortalitas hama sebesar 90%, dan

untuk hasil uji pakan dengan dosis 20% juga memberikan mortalitas sebesar 90%.

Dalam penelitiannya Utami (2010), menyimpulkan bahwa ekstrak daging buah

dan daun bintaro memberikan pengaruh yang signifikan terhadap mortalitas

serangga hama Eurema spp. hingga 83,33% dan 80%.

2.8 Media Penyimpanan

Kemasan adalah wadah atau media yang digunakan untuk membungkus bahan

atau komoditi sebelum disimpan agar memudahkan pengaturan, pengangkutan,

penempatan pada tempat penyimpanan, serta memberikan perlindungan pada

bahan atau komoditi (Imdad dan Nawangsih, 1999).

Pengemasan terhadap produk bertujuan untuk melindungi produk dari pengaruh

oksidasi dan mencegah terjadinya kontaminasi dengan udara luar. Hasil

pengolahan dapat dikendalikan dengan pengemasan, termasuk pengendalian

cahaya, konsentrasi oksigen, kadar air, perpindahan panas, kontaminasi dan

serangan makhluk hayati (Harris dan Karnas, 1989).

2.8.1 Toples Plastik

Plastik merupakan bahan kemasan yang penting di dalam industri pengemasan.

Plastik dapat digunakan sebagai bahan kemasan karena dapat melindungi produk

dari cahaya, udara, perpindahan panas, kontaminasi dan kontak dengan bahan-

bahan kimia. Aliran gas dan uap air yang melalui plastik dipengaruhi oleh pori-

Page 43: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

22

pori plastik, tebal plastik, dan ukuran molekul yang berdifusi produk (Syarief dan

Irawati, 1988).

Plastik umumnya terbuat dari polyolefin film yaitu polyethylene. Polyethylene

(PE) terbuat dari ethylene polimer dan terdiri dari tiga macam yaitu Low Density

Polyethylene (LDPE), Medium Density Polyethylene (MDPE), dan High Density

Polyethylene (HDPE). LDPE paling banyak digunakan sebagai kantung, mudah

dikelim dan sangat murah. MDPE lebih kaku dari pada LDPE dan memiliki suhu

leleh lebih tinggi dari LDPE. HDPE paling kaku di antara ketiganya, tahan

terhadap suhu tinggi (120o) sehingga dapat digunakan untuk kemasan produk

yang harus mengalami sterilisasi (Syarief dan Irawati, 1988).

2.8.2 Karung Goni

Karung merupakan alat pembungkus yang banyak digunakan untuk menyimpan

hasil-hasil pertanian, yang akan disimpan dalam jangka waktu lama maupun

sementara, akan tetapi tidak semua komoditi pertanian memerlukan karung baru

untuk pengemasannya, ada yang menggunakan karung bekas dan ada pula yang

menggunakan karung sintesis. Apabila dibandingkan dengan karung serat sintesis,

karung goni mempunyai kualitas yang lebih baik, karena sifat-sifat yang dimiliki

karung goni tidak sepenuhnya dimiliki oleh karung serat sintesis (Soekartawi,

1989).

Karung goni terbuat dari yute atau rami. Kelebihan karung goni dibandingkan

dengan karung plastik ialah : (a) dapat dipindah-pindahkan dengan menggunakan

alat ganco, (b) dapat ditumpuk sampai tinggi, (c) contoh dapat dengan mudah

Page 44: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

23

diambil dengan cara memasukkan alat pengambil contoh ke dalam karung, (d)

untuk menyimpan komoditi tertentu (misalnya gula) tidak akan menggumpal

sebagaimana jika disimpan dalam karung plastik, dan (e) mudah disimpan dan

jika karung goni dibuang, dapat membusuk dengan mudah (Soekartawi, 1989).

Kelemahan karung goni yaitu mempunyai lubang - lubang yang relatif lebih besar

meskipun lubang - lubang ini berguna memudahkan penetrasi gas yang digunakan

pada saat fumigasi (Hasjmy, 1991).

2.8.3 Karung Plastik

Karung plastik telah banyak digunakan untuk mengganti karung goni,meskipun

masih banyak kekurangan yaitu daya tahannya kurang, sehingga karunglebih

mudah pecah serta mudah meluncur kebawah pada tumpukan-tumpukan

digudang. Karung plastik diganco maka akan bocor, karena tidak dapat tertutup

kembali seperti halnya karung goni (Winarno dan Laksmi, 1974).

Karung plastik umumnya terbuat dari polyolefin film yaitu polyethylene.

Polyethylene (PE) terbuat dari ethylene polimer dan terdiri dari tiga macam yaitu

Low Density Polyethylene (LDPE), Medium Density Polyethylene (MDPE), dan

High Density Polyethylene (HDPE). LDPE paling banyak digunakan sebagai

kantung, mudah dikelim dan sangat murah MDPE lebih kaku daripada LDPE dan

memiliki suhu leleh lebih tinggi dari LDPE. HDPE paling kaku di antara

ketiganya, tahan terhadap suhu tinggi (120o) sehingga dapat digunakan untuk

kemasan produk yang harus mengalami sterilisasi (Syarief dan Irawati, 1988).

Page 45: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

24

Keuntungan dari Polyethylene yaitu permeabilitas uap air dan air rendah, mudah

dikelim panas, fleksibel, dapat digunakan untuk penyimpanan beku (-50oC),

transparan sampai buram, dapat digunakan sebagaibahan laminasi dengan bahan

lain. Kerugian dari Polyethylene yaitu permeabilitas oksigen agak tinggi, dan

tidak tahan terhadap minyak (Syarief dan Irawati, 1988). Karung plastik mulai

pesat dipakai karena mempunyai sifat kuat, tahan air, lembam, transparan, dapat

dibentuk, diisi dan disegel dengan mesin.

Page 46: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

25

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen, Sekolah Tinggi Ilmu

Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro Jalan Kenanga No. 3 16 c Mulyojati,

Metro Barat, Kota Metro. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2018

sampai dengan bulan Desember 2018.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gunting, timbangan analitik,

kamera digital, blender, ayakan, meja kaca, alat tulis dan perlengkapan lain yang

diperlukan.

Bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri atas: hama gudang kutu beras

(S. oryzae L.), beras, daun sirsak, biji sirsak, buah bintaro, kantung celup, toples

plastik, karung plastik, karung goni.

3.3 Metode Penelitan

Penelitian ini menggunakan metode percobaan yang disusun secara faktorial

dalamRancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Faktor pertama adalah jenis

insektisida nabati (N) terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu: tanpa insektisida nabati

Page 47: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

26

(n0), daun sirsak (n1), biji sirsak (n2), dan buah bintaro (n3). Faktor kedua adalah

media penyimpanan (P) terdiri atas 3 taraf perlakuan yaitu: toples plastik (p1),

karung plastik (p2),dan karung goni (p3). Dari kedua faktor tersebut didapat 12

kombinasi perlakuan yaitu: n0p1, n0p2, n0p3, n1p1, n1p2, n1p3, n2p1, n2p2, n2p3, n3p1,

n3p2, n3p3. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh

36 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 3 sampel.

Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam yang dilanjutkan dengan Uji

Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5% sebelumnya untuk melihat

kehomogenan data diuji homogen dengan Uji Bartlett dan ketidakaditifan data

dengan Uji Tuckey.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Persiapan

Pembiakan serangga S. oryzae L. bertujuan untuk mendapatkan serangga uji yang

diketahui umurnya dan seragam (homogen) dengan menginfestasikan larva yang

diperoleh dari lapangan ke boks pembiakan (rearing) toples plastik dan

ditempatkan pada suhu ruangan selama 4 minggu. Kemudian serangga uji yang

didapatkan dikumpulkan dalam media beras dan selajutnya dibiakkan (direaring).

Setelah terjadi pembiakan S. oryzae L. diseleksi antara jantan dan betina. Untuk

mendapatkan S. oryzae L.. jantan dan betina dilihat dari ukuran badan yaitu

S. oryzae L. dengan kelamin jantan, memiliki ukuran lebih kecil dari pada

S. oryzae L. betina, tujuan dari pengembang biakan S. oryzae L.ini adalah untuk

menyeragamkan S. oryzae L. yang akan dipakai dalam penelitian.

Page 48: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

27

3.4.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dengan menyiapkan alat dan bahan penelitian.

1. Timbang beras menggunakan timbangan digital sebanyak 200 gram, lalu

masukkan ke dalam setiap media percobaan (karung plastik, toples plastik

dan karung goni. Kriteria beras yang digunakan yaitu butir beras utuh, tidak

berbau apek, bebas hama dan penyakit.

2. Penyediaan Tempat Serangga Uji

Untuk tempat S. oryzae L. yang akan diaplikasikan adalah berupa toples

plastik, karung plastik, karung goni. Setiap satuan percobaan terdiri atas

masing-masing 3 media, sehingga dalam percobaan ini dibutuhkan sebanyak

36 toples plastik, 36 karung plastik, dan 36 karung goni

3. Penyediaan Serbuk Pestisida Nabati

a. Serbuk daun sirsak

Daun sirsak yang digunakan adalah daun yang memiliki warna hijau tua.

daun dicuci dengan air dan dijemur untuk mengurangi kadar air. Daun

dihaluskan dengan blender hingga menjadi serbuk, kemudian diayak untuk

mendapatkan serbuk daun sirsak yang halus. Daun sirsak yang telah halus

kemudian ditimbang sesuai dosis yaitu 12 gram/200 gram beras (6%).

b. Serbuk biji sirsak

Biji sirsak yang digunakan adalah biji yang telah tua dengan ciri-ciri kulit biji

berwarna coklat kehitaman. Biji dicuci dengan air dan dijemur untuk

mengurangi kadar air biji. Biji dihaluskan dengan blender hingga menjadi

Page 49: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

28

serbuk, kemudian diayak untuk mendapatkan serbuk biji sirsak yang halus.

Biji sirsak yang telah halus kemudian ditimbang sesuai dosis yaitu 12

gram/200 gram beras (6%).

c. Serbuk buah bintaro

Buah bintaro yang digunakan adalah buah yang telah tua dengan ciri-ciri kulit

buah berwarna merah. Buah dipotong kecil dan dijemur untuk mengurangi

kadar air buah. Buah dihaluskan dengan blender hingga menjadi serbuk,

kemudian diayak untuk mendapatkan serbuk buah bintaro yang halus. Buah

bintaro yang telah halus kemudian ditimbang sesuai dosis yaitu 12 gram/200

gram beras (6%).

3.4.3 Aplikasi Pestisida Nabati

Beras yang telah ditimbang di masukkan ke dalam media penyimpanan, kemudian

dimasukkan pestisida nabati sesuai dosis yang telah ditimbang dan dimasukkan ke

dalam kantung celup sebelumnya, kemudian dimasukkan S. oryzae L. sebanyak

20 ekor dari hasil rearing yang umumnya telah homogen. Media penyimpanan

ditutup dimana untuk toples ditutup menggunakan kain kasa yang diikat dengan

karet gelang sedangkan untuk karung plastik dan karung goni ditutup dengan

steples.

3.5 Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui perkembangan serangga S. oryzae L.

pada 7 – 35 hari setelah aplikasi (h.s.a). Pengamatan untuk mengetahui tingkat

serangan hama S. oryzae L. terhadap beras dilakukan pada setiap satuan

Page 50: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

29

percobaan dengan diayak pada akhir penelitian (35 h.s.a). beras yang rusak, beras

menjadi tepung dan beras utuh dipisahkan dan ditimbang pada 3 unit sampel pada

setiap satuan percobaan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Jumlah imago hidup

Jumlah imago hidup ditandai dengan sudah terbentuknya sayap. Pengamatan

dilakukan pada 7, 14, 21, 28, dan 35 h.s.a.

2. Mortalitas imago dihitung berdasarkan jumlah hama yang hidup atau

berkembang pada 7, 14, 21, 28, dan 35 h.s.a. Selain melakukan pengamatan

pada mortalitas hama, hama yang mati juga akan dilakukan perhitungan

dalam pengamatan. Adapun rumus perhitungan mortalitas adalah sebagai

berikut (Supeno, 2005).

M =

x 100%

Keterangan:

M = Mortalitas

a = Jumlah hama yang mati

b = Jumlah hama yang hidup

3. Jumlah larva

Jumlah imago larva dihitung berdasarkan jumlah larva yang berada dalam

setiap butir beras. Pengamatan dilakukan pada 21, 28, dan 35 h.s.a.

4. Jumlah pupa

Jumlah imago pupa dihitung berdasarkan jumlah pupa yang berada dalam

setiap butir beras dengan butir beras berwarna lebih gelap didalamnya.

Pengamatan dilakukan pada dan 35 h.s.a.

Page 51: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

30

5. Intensitas Kerusakan, untuk menghitung intensitas kerusakan dilakukan

penimbangan terhadap beras yang terserang dan tidak terserang pada masing-

masing percobaan. Untuk mengetahui intensitas kerusakan digunakan rumus

sebagai berikut (Pubbage, 1998).

P =

x 100%

Keterangan :

P = Intensitas kerusakan

a = Berat biji terserang

b = Berat biji yang tidak terserang

6. Susut bobot, Susut bobot dihitung pada akhir penelitian. Besarnya kerusakan

yang disebabkan oleh hama S. oryzae L. diperoleh dengan cara menghitung

susut bobot dengan rumus (Soekarna, 1982).

S =

x 100%

Keterangan:

S = Susut bobot

a = Berat awal

b = Berat akhir

Page 52: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

31

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Percobaan

4.1.1. Jumlah Imago Hidup (7 h.s.a)

Data pengamatan jumla imago hidup disajikan dalam lampiran 5.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pestisida nabati berbagai

jenis berpengaruh nyata terhadap jumlah imago hidup, sedangkan penggunaan

berbagai jenis media penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah

imago hidup dan tidak terdapat interaksi antar kedua perlakuan tersebut

(Lampiran 6).

Tabel 1. Jumlah Imago Hidup (7 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan Rata-rata Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............ekor..........

Kontrol 20,00 20,00 20,00 20,00 B

Daun Sirsak 12,11 12,22 13,33 12,56 A

Biji Sirsak 11,56 12,22 12,44 12,07 A

Buah Bintaro 11,67 13,67 13,44 12,93 A

rata-rata 13,83 14,53 14,81

Nilai BNT N = 0,41

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (arah kolom) tidak berbeda

nyata pada uji BNT 5%

Page 53: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

32

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 1) menunjukkan bahwa insektisida nabati mampu

menekan jumlah imago hidup. Pengunaan insektisida nabati daun sirsak mampu

menekan jumlah imago pada 7 h.s.a sebesar 37,2% dibandingkan dengan kontrol,

insektisida nabati biji sersak mampu menekan jumlah imago sebesar 39,65%

dibandingkan dengan kontrol, dan insektisida nabati buah bintaro mampu

menekan jumlah imago sebesar 35,35% dibandingkan dengan kontrol.

Media penyimpana memiliki kemampuan menekan jumlah imago S. oryzae L.

yang sama.

Kurva jumlah imago hidup umur 7, 14, 21, 28, dan 35 h.s.a dapat di lihat pada

gambar 3.

Gambar 3. Jumlah imago hidup umur 7, 14, 21, 28, dan 35 h.s.a Akibat pemberian

insektisida nabati dalam berbagai media penyimpanan.

Jum

lah

Imag

o

Pengamatan HSA

n0p1

n0p2

n0p3

n1p1

n1p2

n1p3

n2p1

n2p2

n2p3

n3p1

n3p2

n3p3

Page 54: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

33

Rata-rata jumlah imago hidup mengalami penurunan pada umur 7, 14, 21, dan 28

h.s.a dengan laju penurunan jumlah imago hidup terendah terdapat pada perlakuan

n2p2. Peningkatan jumlah imago hidup terjadi pada minggu ke 28 dan 35 setelah

aplikasi dengan rata-rata peningkatan jumlah imago hidup tertinggi terdapat pada

perlakuan n0p1 (Gambar 3).

4.1.2. Mortalitas Imago (7 h.s.a)

Data pengamatan mortalitas imago disajikan dalam lampiran 9.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pestisida nabati berbagai

jenis berpengaruh nyata terhadap mortalitas imago, sedangkan penggunaan

berbagai jenis media penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap mortalitas

imago dan tidak terdapat interaksi antar kedua perlakuan tersebut (Lampiran 10).

Tabel 2. Mortalitas Imago (7 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan Rata-rata Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............ekor..........

Kontrol 0,00 0,00 0,00 0,00 A

Daun Sirsak 39,44 38,89 33,33 37,22 B

Biji Sirsak 42,22 38,89 37,78 39,63 B

Buah Bintaro 41,67 31,67 32,78 35,37 B

rata-rata 30,83 27,36 25,97

Nilai BNT N = 14,63

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (arah kolom) tidak berbeda

nyata pada uji BNT 5%

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 2) menunjukkan bahwa insektisida nabati mampu

meningkatkan mortalitas imago dibandingkan dengan kontrol. Pengunaan

insektisida nabati biji sirsak mampu meningkatkan mortalitas imago pada 7 h.s.a

Page 55: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

34

sebesar 10,75% dibandingkan insektisida nabati buah bintaro, insektisida nabati

daun sirsak mampu meningkatkan mortalitas imago sebesar 4,97% dibandingkan

insektisida nabati buah bintaro.

Media penyimpana memiliki kemampuan meningkatkan mortalitas imago

S. oryzae L. yang sama.

4.1.3. Jumlah Imago Hidup (14 h.s.a)

Data pengamatan jumlah imago hidup disajikan dalam lampiran 13.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pestisida nabati berbagai

jenis berpengaruh nyata terhadap jumlah imago hidup, sedangkan penggunaan

berbagai jenis media penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah

imago hidup dan tidak terdapat interaksi antar kedua perlakuan tersebut

(Lampiran 14).

Tabel 3. Jumlah Imago Hidup (14 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan Rata-rata Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............ekor..........

Kontrol 16,67 17,22 18,00 17,30 C

Daun Sirsak 6,56 2,67 5,89 5,04 B

Biji Sirsak 5,22 6,22 4,56 5,33 B

Buah Bintaro 1,56 2,33 3,22 2,37 A

rata-rata 7,50 7,11 7,92

Nilai BNT N = 2,68

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (arah kolom) tidak berbeda

nyata pada uji BNT 5%

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 3) menunjukkan bahwa insektisida nabati mampu

menekan jumlah imago hidup dibandingkan dengan kontrol. Penggunaan

Page 56: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

35

insektisida nabati buah bintaro mampu menekan jumlah imago hidup lebih baik

86,30% dibandingkan dengan dengan kontrol, dan penggunaan insektisida nabati

daun sirsak mampu menekan jumlah imago hidup lebih baik 70,87%

dibandingkan dengan dengan kontrol. Pemberian insektisida nabati biji sirsak dan

daun sirsak menekan jumlah imago hidup yang relatif sama.

Media penyimpana memiliki kemampuan menekan jumlah imago S. oryzae L.

yang sama.

4.1.4. Jumlah Imago Mati (14 h.s.a)

Data pengamatan jumlah imago mati disajikan dalam lampiran 17. Hasil analisis

ragam menunjukkan bahwa pemberian pestisida nabati berbagai jenis berpengaruh

nyata terhadap jumlah imago mati, sedangkan penggunaan berbagai jenis media

penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah imago mati dan tidak

terdapat interaksi antar kedua perlakuan tersebut (Lampiran 18).

Tabel 4. Jumlah Imago Mati (14 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan Rata-rata Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............ekor..........

Kontrol 3,33 2,78 2,00 2,70 A

Daun Sirsak 5,56 8,44 7,44 7,15 BC

Biji Sirsak 6,22 6,00 7,89 6,70 B

Buah Bintaro 10,22 11,33 10,22 10,59 C

rata-rata 6,33 7,14 6,89

Nilai BNT N = 2,90

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (arah kolom) tidak berbeda

nyata pada uji BNT 5%

Page 57: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

36

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 4) menunjukkan bahwa insektisida nabati mampu

meningkatkan jumlah imago mati dibandingkan dengan kontrol. Penggunaan

insektisida nabati buah bintaro menghasilkan jumlah imago mati lebih baik

32,73% dibandingkan dengan insektisida nabati biji sirsak dan 74,50%

dibandingkan dengan dengan kontrol.

Media penyimpana memiliki kemampuan meningkatkan jumlah imago

S. oryzae L. yang sama.

Kurva jumlah imago mati umur 7, 14, 21, 28, dan 35 h.s.a dapat di lihat pada

gambar 4.

Gambar 2. Jumlah imago mati umur 7, 14, 21, 28, dan 35 h.s.a akibat pemberian

insektisida nabati dalam berbagai media penyimpanan.

Jum

lah

Ima

go

Pengamatan HSA

n0p1

n0p2

n0p3

n1p1

n1p2

n1p3

n2p1

n2p2

n2p3

n3p1

n3p2

n3p3

Page 58: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

37

Rata-rata jumlah imago mati mengalami peningkatan pada pengamatan 7 dan 14,

dengan laju peningkatan jumlah imago mati tertinggi terdapat pada perlakuan

n3p2. Peningkatan jumlah imago mati terus mengalami peningkatan pada

pengamatan ke 21, 28, dan 35 h.s.a dengan peningkatan tertinggi berturut-turut

pada perlakuan n0p1, n0p2, dan n0p3. Penurunan jumlah imago mati terjadi pada

pengamatan ke 21, 28, dan 35 h.s.a pada semua perlakuan insektisida nabati

dengan rata-rata penurunan jumlah imago mati tertinggi terdapat pada perlakuan

n3p1 (Gambar 4).

4.1.5. Jumlah Larva (21 h.s.a)

Data pengamatan jumlah larva disajikan dalam lampiran 21.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pestisida nabati berbagai

jenis berpengaruh nyata terhadap jumlah larva, sedangkan penggunaan berbagai

jenis media penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah larva dan tidak

terdapat interaksi antar kedua perlakuan tersebut (Lampiran 22 ).

Tabel 5. Jumlah larva (21 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan Rata-rata Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............ekor..........

Kontrol 36,56 22,33 35,33 31,41 C

Daun Sirsak 10,67 11,00 11,22 10,96 B

Biji Sirsak 4,22 9,11 8,33 7,22 B

Buah Bintaro 0,44 2,11 5,11 2,56 A

rata-rata 12,97 11,14 15,00

Nilai BNT N = 8,14

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (arah kolom) tidak berbeda

nyata pada uji BNT 5%

Page 59: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

38

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 5) menunjukkan insektisida nabati mampu menekan

jumlah larva dibandingkan dengan kontrol. Penggunaan insektisida nabati serbuk

buah bintaro mampu menekan jumlah larva lebih baik 76,64% dibandingkan

dengan insektisida nabati daun sirsak dan 91,85% dibandingkan dengan dengan

kontrol. Pemberian insektisida nabati biji sirsak dan daun sirsak memberikan

jumlah larva yang relatif sama. Media penyimpana memiliki kemampuan

menekan jumlah larva S. oryzae L. yang sama.

4.1.6. Jumlah Imago Mati (28 h.s.a)

Data pengamatan jumlah imago mati disajikan dalam lampiran 25. Hasil analisis

ragam menunjukkan bahwa pemberian pestisida nabati berbagai jenis berpengaruh

nyata terhadap jumlah imago mati, sedangkan penggunaan berbagai jenis media

penyimpanan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah imago mati dan tidak

terdapat interaksi antar kedua perlakuan tersebut (Lampiran 26).

Tabel 6. Jumlah Imago Mati (28 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan Rata-rata Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............ekor..........

Kontrol 6,00 7,22 6,44 6,56 C

Daun Sirsak 1,78 0,78 1,89 1,48 B

Biji Sirsak 1,22 0,89 0,56 0,89 AB

Buah Bintaro 0,00 0,00 0,11 0,04 A

rata-rata 2,25 2,22 2,25

Nilai BNT N = 1,44

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (arah kolom) tidak berbeda

nyata pada uji BNT 5%

* : (Dari data pengamatan imago mati 28 h.s.a menunjukkan bahwa

pada perlakuan buah bintaro (n3) sudah tidak terdapat imago hidup)

Page 60: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

39

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 6) menunjukkan insektisida nabati mampu

meningkatkan jumlah imago mati dibandingkan dengan kontrol. Pengunaan

insektisida nabati buah bintaro menghasilkan jumlah imago mati lebih baik

97,26% dibandingkan dengan insektisida nabati daun sirsak dan 99,39%

dibandingkan dengan dengan kontrol.

Media penyimpana memiliki kemampuan meningkatkan jumlah imago

S. oryzae L. mati yang sama.

4.1.7. Mortalitas Imago (28 h.s.a)

Data pengamatan mortalitas imago disajikan dalam lampiran 29.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pestisida nabati berbagai

jenis berpengaruh nyata terhadap mortalitas imago, sedangkan penggunaan

berbagai jenis media penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap mortalitas

imago dan tidak terdapat interaksi antar kedua perlakuan tersebut (Lampiran 30).

Tabel 7. Mortalitas Imago (28 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan Rata-rata Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............%..........

Kontrol 30,92 33,80 30,77 31,83 B

Daun Sirsak 15,70 12,78 30,89 19,79 B

Biji Sirsak 26,10 23,15 17,85 22,37 B

Buah Bintaro 0,00 0,00 3,70 1,23 A

rata-rata 18,18 17,43 20,80

Nilai BNT N = 14,77

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (arah baris) tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%

Page 61: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

40

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 7) menunjukkan bahwa insektisida nabati mampu

meningkatkan mortalitas imago dengan peningkatan yang relatif sama pada

perlakuan insektisida nabati biji sirsak, daun sirsak dan kontrol. Perlakuan serbuk

buah bintaro meningkatkan mortalitas imago lebih baik 94,50% dibandingkan

dengan insektisida nabati biji sirsak, 93,78% dibandingkan dengan insektisida

nabati daun sirsak dan 96,14% dibandingkan dengan dengan kontrol.

Media penyimpana memiliki kemampuan meningkatkan mortalitas imago

S. oryzae L. yang sama.

4.1.8. Jumlah Imago Hidup (35 h.s.a)

Data pengamatan jumlah imago hidup disajikan dalam lampiran 33. Hasil analisis

ragam menunjukkan bahwa pemberian pestisida nabati berbagai jenis berpengaruh

nyata terhadap jumlah imago hidup, sedangkan penggunaan berbagai jenis media

penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah imago hidup dan tidak

terdapat interaksi antar kedua perlakuan tersebut (Lampiran 34).

Tabel 8. Jumlah Imago Hidup (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan Rata-rata Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............ekor..........

Kontrol 55,00 32,67 39,00 42,22 C

Daun Sirsak 10,67 12,67 13,11 12,15 B

Biji Sirsak 5,00 6,44 8,44 6,63 B

Buah Bintaro 0,00 0,44 1,22 0,56 A

rata-rata 17,67 13,06 15,44

Nilai BNT N = 9,90

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (arah baris) tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%

Page 62: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

41

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 8) menunjukkan bahwa insektisida nabati mampu

meningkatkan jumlah imago hidup dibandingkan dengan kontrol. Penggunaan

insektisida nabati buah bintaro mampu menekan jumlah imago hidup lebih baik

95,39% dibandingkan dengan insektisida nabati daun sirsak dan 98,67%

dibandingkan dengan dengan kontrol. Pemberian insektisida nabati biji sirsak dan

daun sirsak menekan jumlah imago hidup yang relatif sama.

Media penyimpana memiliki kemampuan menekan jumlah imago S. oryzae L.

yang sama.

4.1.9. Jumlah Larva (35 h.s.a)

Data pengamatan jumlah larva disajikan dalam lampiran 37.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian berbagai pestisida nabati

berpengaruh nyata terhadap jumlah larva dan berbagai media penyimpanan

berpengaruh nyata terhadap jumlah larva, namun tidak terdapat interaksi antar

kedua perlakuan tersebut (Lampiran 38).

Tabel 9. Jumlah Larva (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan Rata-rata Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............ekor..........

Kontrol 227,22 104,67 191,67 174,52 C

Daun Sirsak 40,11 34,78 66,22 47,04 B

Biji Sirsak 17,56 16,78 57,89 30,74 B

Buah Bintaro 0,67 3,00 6,44 3,37 A

rata-rata 71,39 ab 39,81 a 80,56 b

Nilai BNT N = 1,77 BNT P = 1,53

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom, huruf

kecil arah baris) tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%

Page 63: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

46

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 9) menunjukkan bahwa insektisida nabati mampu

menekan jumlah larva dibandingkan dengan kontrol. Penggunaan insektisida

nabati buah bintaro mampu menekan jumlah larva lebih baik 92,84%

dibandingkan dengan insektisida nabati daun sirsak dan 98,07% dibandingkan

dengan kontrol. Pemberian insektisida nabati biji sirsak dan daun sirsak menekan

jumlah larva yang relatif sama.

Media penyimpana mampuan menekan jumlah larva. Penggunaan media

penyimpanan karung plastik mampu menekan jumlah larva lebih baik 50,58%

dibandinkan dengan karung goni dan 44,24% dibandingkan dengan toples plastik.

4.1.10. Jumlah Pupa (35 h.s.a)

Data pengamatan jumlah pupa disajikan dalam lampiran 41.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pestisida nabati berbagai

jenis berpengaruh nyata terhadap jumlah pupa, penggunaan berbagai jenis media

penyimpanan berpengaruh nyata terhadap jumlah pupa serta terdapat interaksi

antar kedua perlakuan tersebut (Lampiran 42).

Page 64: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

47

Tabel 10. Jumlah Pupa (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan

Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............ekor..........

Kontrol 48,11 B 18,67 C 19,78 B

b a a

Daun Sirsak 7,56 B 9,89 BC 20,56 B

a ab a

Biji Sirsak 4,11 AB 4,22 AB 11,78 AB

a a a

Buah Bintaro 0,44 A 0,44 A 3,00 A

a a a

Nilai BNT NxP = 1,49

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom, huruf

kecil arah baris) tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%

Hasil Uji BNT (Tabel 10) menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara jenis

insektisida nabati dan jenis media penyimpanan. Perlakuan jenis insektisida nabati

serbuk buah bintaro dengan media penyimpanan karung plastik menekan jumlah

pupa S. oryzae L. terbaik dari pada toples plastik dan karung goni, tetapi pada

perlakuan dengan kontrol dengan toples plastik menghasilkan jumlah pupa

tertinggi dari pada karung plastik dan karung goni. Interaksi terbaik yang mampu

menekan jumlah pupa S. oryzae L. yaitu pada insektisida nabati dan media

penyimpanan dengan kombinasi serbuk buah bintaro dan karung plastik.

4.1.11. Berat Beras Terserang

Data pengamatan berat beras terserang disajikan dalam lampiran 45.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian berbagai pestisida nabati

berpengaruh nyata terhadap berat beras terserang, sedangkan penggunaan

Page 65: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

48

berbagai jenis media penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap berat beras

tidak terserang dan tidak terdapat interaksi antar kedua perlakuan tersebut

(Lampiran 46).

Tabel 11. Berat Beras Terserang Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan Rata-rata Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............ekor..........

Kontrol 9,64 5,38 4,70 6,57 C

Daun Sirsak 1,68 1,94 2,80 2,14 B

Biji Sirsak 1,03 1,13 1,84 1,34 B

Buah Bintaro 0,07 0,11 0,29 0,16 A

rata-rata 3,11 2,14 2,41

Nilai BNT N = 0,30

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom) tidak

berbeda nyata pada uji BNT 5%

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 11) menunjukkan bahwa insektisida nabati mampu

menekan berat beras terserang dibandingkan dengan kontrol. Penggunaan

insektisida nabati buah bintaro mampu menekan berat beras terserang lebih baik

92,52% dibandingkan dengan insektisida nabati daun sirsak dan 97,56%

dibandingkan dengan dengan kontrol. Pemberian insektisida nabati biji sirsak dan

daun sirsak menekan berat beras terserang yang relatif sama.

Media penyimpana memiliki kemampuan menekan berat beras terserang yang

sama.

Page 66: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

49

4.1.12. Berat Beras Tidak Terserang

Data pengamatan berat beras tidak terserang disajikan dalam lampiran 49.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian berbagai pestisida nabati

berpengaruh nyata terhadap berat beras tidak terserang, sedangkan penggunaan

berbagai jenis media penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap berat beras

tidak terserang dan tidak terdapat interaksi antar kedua perlakuan tersebut

(Lampiran 50).

Tabel 12. Berat Beras tidak Terserang Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan Rata-rata Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............ekor..........

Kontrol 187,80 190,69 191,16 189,88 A

Daun Sirsak 196,53 196,07 193,44 195,35 B

Biji Sirsak 197,13 197,76 196,42 197,10 BC

Buah Bintaro 199,67 199,64 198,16 199,16 C

rata-rata 195,28 196,04 194,79

Nilai BNT N = 4,21

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (arah kolom) tidak berbeda

nyata pada uji BNT 5%

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 12) menunjukkan bahwa insektisida nabati mampu

meningkatkan berat beras tidak terserang dibandingkan dengan kontrol.

Penggunaan insektisida nabati buah bintaro mampu meningkatkan berat beras

tidak terserang lebih baik 4,66% dibandingkan dengan insektisida nabati daun

sirsak dan 1,91% dibandingkan dengan dengan kontrol. Pemberian insektisida

nabati biji sirsak dan daun sirsak meningkatkan berat beras tidak terserang yang

relatif sama.

Page 67: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

50

Media penyimpana memiliki kemampuan meningkatkan berat beras tidak

terserang yang sama.

4.1.13. Intensitas Kerusakan

Data pengamatan intensitas kerusakan disajikan dalam lampiran 53.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pestisida nabati berbagai

jenis berpengaruh nyata terhadap intensitas kerusakan, penggunaan berbagai jenis

media penyimpanan berpengaruh nyata terhadap intensitas kerusakan serta

terdapat interaksi antar kedua perlakuan tersebut (Lampiran 54).

Tabel 13. Intensitas Kerusakan (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan

Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............%..........

Kontrol 4,89 C 2,74 C 2,41 C

b a a

Daun Sirsak 0,85 B 0,99 B 1,44 BC

a a a

Biji Sirsak 0,52 AB 0,57 AB 0,94 B

a a a

Buah Bintaro 0,03 A 0,06 A 0,15 A

a a a

Nilai BNT NxP = 0,34

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (huruf besar arah kolom, huruf

kecil arah baris) tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%

Hasil Uji BNT (Tabel 13) menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara jenis

insektisida nabati dan jenis media penyimpanan. Perlakuan jenis insektisida nabati

serbuk buah bintaro dengan media penyimpanan toples plastik menekan intensitas

kerusakan S. oryzae L. terbaik dari pada toples plastik dan karung goni, tetapi

Page 68: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

51

pada perlakuan tanpa insektisida nabati dengan toples plastik menghasilkan

intensitas kerusakan tertinggi dari pada karung plastik dan karung goni. Interaksi

terbaik yang mampu menekan intensitas kerusakan S. oryzae L. yaitu pada

insektisida nabati dan media penyimpanan dengan kombinasi serbuk buah bintaro

dan toples plastik.

4.1.14. Susut Bobot

Data pengamatan susut bobot disajikan dalam lampiran 57.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian berbagai pestisida nabati

berpengaruh nyata terhadap susut bobot , sedangkan penggunaan berbagai media

penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap susut bobot serta tidak terdapat

interaksi antar kedua perlakuan tersebut (Lampiran 58).

Tabel 14. Susut Bobot Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam Berbagai

Media Penyimpanan

Insektisida

Nabati

Media Penyimpanan Rata-rata Toples

Plastik

Karung

Plastik

Karung

Goni

............%..........

Kontrol 1,28 1,41 2,13 1,61 C

Daun Sirsak 0,89 0,99 2,44 1,44 BC

Biji Sirsak 0,75 0,53 0,87 0,72 AB

Buah Bintaro 0,13 0,14 0,78 0,35 A

rata-rata 0,76 0,77 1,55

BNT N = 0,29

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama (arah kolom) tidak berbeda

nyata pada uji BNT 5%

Berdasarkan Uji BNT (Tabel 14) menunjukkan bahwa insektisida nabati mampu

menekan susut bobot dibandingkan dengan kontrol. Penggunaan insektisida nabati

buah bintaro mampu menekan susut bobot lebih baik 75,69% dibandingkan

Page 69: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

52

dengan insektisida nabati daun sirsak dan 78,26% dibandingkan dengan kontrol.

Pemberian insektisida nabati biji sirsak dan daun sirsak menekan berat beras

terserang yang relatif sama.

Media penyimpana memiliki kemampuan menekan susut bobot yang sama.

4.2. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai insektisida nabati

berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati. Penggunaan serbuk buah

bintaro memiliki keefektifan yang lebih baik dibandingkan serbuk daun sirsak dan

serbuk biji sirsak yang ditunjukkan pada peubah jumlah imago hidup 7 h.s.a,

mortalitas imago 7 h.s.a, jumlah imago hidup 14 h.s.a, jumlah imago mati 14

h.s.a, jumlah larva 21 h.s.a, jumlah imago mati 28 h.s.a, mortalitas imago 28 h.s.a,

jumlah imago hidup 35 h.s.a, jumlah larva 35 h.s.a, berat beras terserang, berat

beras tidak terserang, dan susut bobot dengan perlakuan terbaik n3 (buah bintaro) .

Hal ini diduga karena senyawa kimia yang terkandung dalam serbuk buah bintaro

mampu menekan siklus hidup hama S. oryzae L.. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Guswenrivo, et al. (2003), menjelaskan bahwa hampir seluruh bagian

tanaman bintaro ini beracun karena mengandung senyawa golongan alkaloid yang

bersifat toksik. Buah dan daun tanaman ini mengandung senyawa cerberin yang

merupakan senyawa glikosida yang sangat berpengaruh dalam meracuni, merusak

syaraf pusat otak dan dapat mempengaruhi kerja jantung. Menurut Utami (2010),

biji bintaro merupakan salah satu bagian yang paling beracun karena mengandung

cerberin. Cerberin merupakan golongan alkaloid/glikosida yang diduga berperan

terhadap mortalitas serangga. Saponin dan plifenol dikenal sebagai senyawa yang

Page 70: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

53

sangat toksik terhadap serangga. Adanya kandungan bahan kimia pada biji bintaro

tersebut maka potensi tanaman bintaro sebagai pengendali hama gudang termasuk

S. oryzae L..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbagai media penyimpanan

berpengaruh nyata terhadap jumlah larva 35 h.s.a. Penggunaan karung plastik

memiliki efektifitas yang lebih baik dibandingkan toples plastik dan karung goni

dalam menghambat pekembang biakan hama. Hal ini diduga karena penggunaan

media penyimpanan berupa karung plastik mampu menciptakan kondisi yang

mendukung dalam perkembangbiakan hama S. oryzae L.. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Harahap (2006), yang menyatakan bahwa pada kondisi yang

menguntungkan, yaitu tersedianya makanan dan faktor lingkungan yang

mendukung, populasi serangga hama gudang akan segera bermetamorfosis

dengan cepat setelah infestasi. Hama-hama gudang terutama pada saat melakukan

kopulasi atau perkawinan dan meletakkan telurnya banyak yang menyukai

keadaan atau tempat yang gelap, demikian pula dalam kegiatan merusaknya

(Kartasapoetra, 1991). Kondisi karung plastik yang transparan mampu

meneruskan cahaya dan menciptakan keadaan terang dalam karung plastik.

Semakin banyak cahaya yang masuk maka akan semakin besar kenaikan suhu

dalam karung plastik. Menurut Syarief dan Halid (1993), setiap spesies serangga

mempunyai suhu optimum untuk berkembang biak dan melajutkan siklus

hidupnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbagai media

penyimpanan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah imago hidup 7 h.s.a,

mortalitas imago 7 h.s.a, jumlah imagi hidup 14 h.s.a, jumlah imago mati 14 h.s.a,

jumlah larva 21 h.s.a, jumlah imago mati 28 h.s.a, mortalitas imago 28 h.s.a,

Page 71: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

54

jumlah imago hidup 35 h.s.a, berat beras terserang, berat beras tidak terserang,

dan susut bobot.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pemberian

insektisida nabati dan berbagai media penyimpanan terhadap peubah jumlah pupa

dan intensitas kerusakan.

Interaksi antara insektisida nabati serbuk buah bintaro dan media penyimpanan

mampu menekan pertumbuhan jumlah pupa 35 h.s.a terendah. Kombinasi

perlakuan serbuk buah bintaro dan karung plastik merupakan kombinasi terbaik

namun relatif sama 2,22 % dibandingkan perlakuan serbuk buah bitaro dan toples

plastik. Sedangkan pada peubah intensitas kerusakan beras setiap perlakuan

insektisida nabati serbuk buah bintaro menghasilkan intensitas kerusakan terendah

dimana kombinasi serbuk buah bintaro dan toples plastik merupakan kombinasi

terbaik namun relatif sama 1,35 % dibandingkan kombinasi perlakuan serbuk

buah bitaro dan karung plastik serta 8,75% dibandingka dengan kombinasi

perlakuan serbukbuah bintaro dan karung goni Hal ini dikarenakan terdapat

hubungan yang saling berkolerasi positif antara pemberian insektisida nabati dan

berbagai media penyimpanan. Peningkatan populasi hama menyebabkan

peningkatan susut berat pada beras yang disebabkan oleh hama S. oryzae L..

Semakin tinggi populasi S. oryzae L. maka makin besar susut berat pada beras

sehingga kerusakan beras meningkat. Sitepu et al. (2014), menyatakan bahwa

kepadatan populasi hama berhubungan erat dengan besarnya kerusakan yang di

timbulkan. Hama bahan simpan umumnya merupakan hama langsung, yang

artinya kerusakan terjadi langsung pada bahan yang dikonsumsi.

Page 72: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

55

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Berbagai insektisida nabati mampu menekan hama gudang kutu beras

S. oryzae L. hal ini ditunjukkan dengan peubah imago hidup 7 h.s.a,

mortalitas imago 7 h.s.a, jumlah imago hidup 14 h.s.a, jumlah imago mati

14 h.s.a, jumlah larva 21 h.s.a, jumlah imago mati 28 h.s.a, mortalitas

imago 28 h.s.a, jumlah imago hidup 35 h.s.a, jumlah larva 35 h.s.a, berat

beras terserang, berat beras tidak terserang, dan susut bobot. Insektisida

nabati yang paling baik adalah insektisida nabati buah bintaro.

2. Media penyimpanan memilik kemampuan menekan serangan hama gudang

kutu beras S. oryzae L. yang sama kecuali pada peubah jumlah larva 35

h.s.a yang disimpan pada media penyimpanan karung plastik.

3. Interaksi terbaik antara insektisida nabati dan media penyimpanan terdapat pada

peubah jumlah pupa 35 h.s.a dan intensitas kerusakan beras pada minggu terakhir

pengamatan.

Page 73: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

56

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan kajian lanjutan dan uji coba terhadap berbagai jenis

insektisida nabati dan media penyimpan terhadap hama S.oryzae L.

2. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan menggunakan insektisida

nabati buah bintaro untuk mengendalikan serangan hama gudang S.oryzae L.

3. Perlu dilakukan penelitian tentang dosis terbaik pestisida nabati buah bintaro

Page 74: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

57

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Produksi Padi 2017. BPS. Indonesia.

BBPPTP Ambon. 2013. Potensi Lada Dalam Menekan Perkembangan Hama

Gudang. http://ditjenbud.deptan.go.id/bbpptpambon/berita-287-potensi-

lada-dalam-menekan-perkembangan-hama-gudang.html. diakses tanggal

11 April 2018.

Dadang dan Prijono, D. 2008. Insektisida Nabati: Prinsip, Pemanfaatan dan

Pengembangan. Departemen Proteksi Tanaman. Institut Pertanian Bogor.

163 halaman. Diakses pada 30 Januari 2018.

De Luca, Y. 1999. Ingredients Naturel de Preservation des Grains Stockes dans

Les Pays en Voie de Developppement. Jurnal Agric. Trad. Bot. Appl.

Vol.26 (1) : 29 – 52.

Dewi, F.O., Sumadi dan Sobarna, S. 2015. Pengaruh Berbagai Jenis Kemasan dan

Desikan Terhadap Viabilitas, Vigor Benih Kedelai (Glycine max (L.)

Merr.) an Perkembangan Hama Callosobruchus Maculatus Selama Periode

Simpan Tiga Bulan. Universitas Padjajaran. Agric. Sci. J. – Vol. II(1) : 20-

30 (2015).

FAO Corporate Documentary Repository. 2013. Post Harvest Losses: Discovering

The Full Story. http://www.fao.org/decrep/004/ac301e/AC301e05.html.

Handayani. 2014. Cara Membasmi Kutu Bubuk Penyerang Gabah dan Beras

http://kabarhandayani.com/cara-membasmi-kutu-bubuk-penyerang-gabah-

dan-beras/. Diakses pada 30 Januari 2018.

Haryadi, Y. dan Fleurat-Lessard, F. 1991. Relativeresistance of different rice

varieties againstSitotroga cerealella Oliv. (Lepidoptera:Gelechiidae). Di

dalam: Fleurat-Lessard, F.dan Ducom, P. (eds.). Proc. of 5th International

Working Conference on Stored-productProtection, pp : 79-86.

Hendrik. 2016. Pengaruh Jenis Pestisida Nabati Terhadap Serangan Hama

Gudang Kutu Beras (Sitophylus oryzae L.) pada Berbagai Jenis Beras.

Skripsi. STIPER Dharma Wacana. Metro.

Page 75: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

58

Ilato. dkk. 2012. Jenis dan Populasi Serangga Hama pada Beras di Gudang

Tradisional dan Modern di Provinsi Gorontal. Eugenia. Gorontalo.

Kalshoven,L.G.E. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Revised by Van der

Laan.P.T.Ictiar Baru van Hoeve, Jakarta. Hal 495-501

Kartasapoetra, A.G. 1991. Hama Hasil Tanaman Dalam Gudang. Rineka Cipta.

Jakarta. 146 Halaman.

Litbang. 2012. Panen dan Pasca Panen.

http://www.pertanian.go.id/pajale2015/d1.7.3.Informasi%20Panen%20&

%20Pasca%20Panen.pdf. Diakses pada 30 Januari 2018.

Marbun, C.U dan Yuswani P., 1991, Ketahanan Beberapa Jenis Beras Simpan

Terhadap Hama Bubuk Beras, Sitophylus orizae (Coleoptera,

Curculionidae) di Gudang, Fakultas Pertanian USU, Medan.

Maryam dan T. Mulyana. 2010. Insektisida Botani Pasti Ramah Lingkungan.

http://www.pustaka-deptan.go.id/. Diakses pada 15 Februari 2018.

Mustika, I. 1999. Konsep dan strategi pengendalian nematoda parasit tanaman di

Indonesia. Pengembangan Inovasi Pertanian 3(2): 81-101.

http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/ip032101.pdf. Diakses pada

18 April 2018.

Nuraeni, S. 2015. Pengaruh Serbuk Kering Buah Bintaro (Cerbera manghas L)

Terhadap Hama Penggerek Biji pada Kacang Hijau (Callosobruchus

chinensis L). Skripsi. Universtas Jember. Jember. Diakses pada 14 Januari

2018.

Pabbage, M.S., saenong, dan D.Baco.1990. pengaruh wadah penyimpanan benih

jagung dan pirimifos metil terhadap populasi Sitophilus zeamanis dan

viabilitas benih. Agrikan 5(2): 62-70

Plantus. 2008. Anekaplantasia. Plants Clipping Infomations from All Over Media

In Indonesia.

Pracaya., 1991, Hama dan Penyakit Tanaman, Penebar Swadaya, Jakarta.

Putri V.B. 2004. Kajian daya insektisida alami daun sirsak, daun srikaya, daun

mahoni, dan bunga kecubung terhadap perkembangan serangga hama

gudang Sitophilus zeamais Motsch. Skripsi Departemen Teknologi Pangan

dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Rahayu, Wanita dan Kobarsih. 2011. Penyimpanan Benih Padi Menggunakan

Berbagai Jenis Pengemas. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Yogyakarta. Yogyakarta

Page 76: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

59

Ramulu, U. S. 1979. Chemistry of Insecticides and Fungicides. Mohan Primlani,

Oxford And IBH, Publishing Co. New Delhi. 83 halaman.

Rizal, S., Mutiara, D. dan Lestasi I. 2010. Uji Toksisitas Akut Serbuk Kering

Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) Terhadap Kutu Beras (Sitophilus

oryzae L.). Universitas PGRI Palembang. Palembang. Sainmatika

Robinson, T. 1995. The Organic Constituents of Higher Plants. Sixth Edition.

Departemen of Biochemistry University of Massachussetts. Amherst. 121

halaman.

Rukmana, R dan Saputra Sugandi., 1995. Hama Tanaman dan Teknik

pengendalian, Bumi aksara, Jakarta

Robi’in. 2007. Bahan Pengemas Pascapanen Pertanian. Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian Yogyakarta. Yogyakarta.

Sastrodihardjo, S., I. Ahmad, Trikoesomaningtyas dan S. Manaf. 1992.

Penggunaan Produk Alami Dalam PHT. PAU Ilmu Hayati, ITB. Bandung.

Sembiring, R., D. Salbiah, dan R. Rustam. 2016. Pemberian tepung daun sirsak

(Annona muricata L.) dalam mengendalikan hama kumbang bubuk jagung

(Sitophilus zeamais M.) pada biji jagung. Jurnal Faperta 1(2): 1-11.

Sjam. 2014. Hama pasca panen dan sterategi pengendaliannya. IPB Pres. Bogor.

Syarief, R. dan A. Irawati. 1988. Pengetahuan Bahan untuk Industri Pertanian.

Media Sarana Perkasa, Jakarta.

Tandiabang J, Tenrirawe A, dan Surtikanti. 1996. Pengelolaan Hama Pascapanen

Jagung Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros.

Patty J.A.2011. Pengujian Beberapa Jenis Insektisida Insektisida Nabati terhadap

Kumbang Sitophilus oryzae L. Pada Beras. Fakultas Pertanian. Ambon.

Diakses pada 11 April 2018.

Wiganti, D. 2009. Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan Terhadap

Serangan Serangga dan Sifat Fisik Ransum Broiler Starter Berbentuk

Crumble. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Diakses pada 29 Januari 2018.

Page 77: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

60

Lampiran 1. Lay Out Percobaan

Keterangan:

n0 : Kontrol

n1 : Pestisida nabati daun sirsak

n2 : Pestisida nabati biji sirsak

n3 : Pestisida nabati buah bintaro

p1 : Toples plastik

p2 : Karung plastik

p3 : Karung goni

Setiap satuan percobaan terdiri dari 3 sampel

III II I

n0p1

n2p1

n1p2

n2p3

n1p3

n2p2

n3p2

n0p3

n3p3

n1p1

n3p3

n0p3

n3p1

n2p1

n2p2

n2p3

n3p2

n1p2

n3p3

n3p1

n2p1

n2p2

n1p2

n0p1

n1p3

n3p2

n0p2

n3p1

n0p2

n1p1

n0p1

n0p2

n1p3

n0p3

n2p3

n1p1

Page 78: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

61

Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Penelitian

JADWAL KEGIATAN

N

o Kegiatan

Bulan/Tanggal Bulan/Tanggal Bulan/Tanggal

September 2018 Oktober 2018 November

21 22 23 .... 27 28 29 30 1 2 3 4 5 .... 21 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5

1 Persiapan

Pembiakan Serangga S.oryzae L.

Pembuatan Pestisida Nabati

2 Pelaksanaan

Penyiapan Media Penelitian

Persiapan Tempat Penelitian

Penimbangan Pestisida Nabati

Sesuai Dosis

Penyediaan Beras yang Akan

Digunakan

3 Pelaksanaan Penelitian

Aplikasi Media Ulangan I

Aplikasi Pestisida Nabati

Ulangan I

Page 79: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

62

No Kegiatan

Bulan/Tanggal

November 2018 Des 2018 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4

Aplikasi Media Ulangan II

Aplikasi Pestisida Nabati Ulangan

II

Aplikasi Media Ulangan III

Aplikasi Pestisida Nabati Ulangan

III

4 Pengamatan 7 h.s.a Ulangan I

Jumlah Imago Hidup

Mortalitas Imago

Jumlah Pupa

Jumlah Larva

Pengamatan 7 h.s.a Ulangan II

Pengamatan 7 h.s.a Ulangan III

5 Pengamatan 14 h.s.a Ulangan I

Pengamatan 14 h.s.a Ulangan II

Pengamatan 14 h.s.a Ulangan III

6 Pengamatan 21 h.s.a Ulangan I

Pengamatan 21 h.s.a Ulangan II

Pengamatan 21 h.s.a Ulangan III

7 Pengamatan 28 h.s.a Ulangan I

Pengamatan 28 h.s.a Ulangan II

Page 80: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

63

No Kegiatan

Bulan/Tanggal Bulan/Tanggal

Desember 2018 Januari 2018 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pengamatan 28 h.s.a Ulangan III

8 Pengamatan 35 h.s.a Ulangan I

Jumlah Imago Hidup

Mortalitas Imago

Jumlah Pupa

Jumlah Larva

Susut Bobot

Beras Rusak

Beras Utuh

Pengamatan 35 h.s.a Ulangan II

Pengamatan 35 h.s.a Ulangan III

Page 81: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

64

Lampiran 3. Rekapitulasi Analisis Ragam dan Rekapitulasi Hasi Uji BNT

Jumlah

imago

hidup 7

h.s.a

(ekor)

Mortalitas

imago 7

h.s.a (%)

Jumlah

imago

hidup

14 h.s.a

(ekor)

Jumlah

imago

mati

(ekor)

Jumlah

larva 21

h.s.a

(ekor)

Jumlah

imago

mati 28

h.s.a

(ekor)

Mortalitas

imago 28

h.s.a (%)

Jumlah

imago

hidup

35 h.s.a

(ekor)

Jumlah

larva 35

h.s.a

(ekor)

Jumlah

pupa 35

h.s.a

(ekor)

Berat

beras

ter-

serang

(gram)

Berat

beras tidak

terserang

(gram)

Intensitas

kerusakan

(%)

Susut

bobo

(%)

F.

Tabel

N 14,18 * 14,18 * 52,98 * 10,69 * 21,00 * 35,77 * 6,47 * 30,03 * 46,64 * 14,92 * 37,42 * 23,00 * 37,68 * 2,72 tn 3,05

P 0,34 tn 0,34 tn 0,26 tn 0,23 tn 0,65 tn 0,00 tn 0,16 tn 0,62 tn 4,93 * 1,80 tn 1,57 tn 0,76 tn 1,53 tn 2,13 tn 3,44

NxP 0,10 tn 0,10 tn 0,73 tn 0,39 tn 0,86 tn 0,40 tn 0,47 tn 1,13 tn 2,69 * 3,46 * 3,57 * 0,92 tn 3,53 * 0,26 tn 2,55

n0 20,00 B 0,00 A 17,30 C 2,70 A 31,41 C 6,56 B 31,83 B 42,22 C 174,52 C 28,85 C 6,57 C 189,88 A 3,35 C 1,61 C

n1 12,56 A 37,22 B 5,04 B 7,15 B 10,96 B 1,48 A 19,79 B 12,15 B 47,04 B 12,67 B 2,14 B 195,35 B 1,09 B 1,44 BC

n2 12,07 A 39,63 B 5,33 B 6,70 B 7,22 AB 0,89 A 22,37 B 6,63 B 30,74 AB 6,70 AB 1,34 AB 197,10 BC 0,68 AB 0,72 AB

n3 12,93 A 35,37 B 2,37 A 10,59 C 2,56 A 0,04 A 1,23 A 0,56 A 3,37 A 1,30 A 0,16 A 199,16 C 0,08 A 0,35 A

p1 13,83 30,83 7,50 6,33 12,97 2,25 18,18 17,67 71,39 b 15,06 3,11 195,28 1,57 0,76

p2 14,53 27,36 7,11 7,14 11,14 2,22 17,43 13,06 39,81 a 8,31 2,14 196,04 1,09 0,77

p3 14,81 25,97 7,92 6,89 15,00 2,25 20,80 15,44 80,56 b 13,78 2,41 194,79 1,23 1,55

Keterangan:

tn : Tidak nyata no : Kontrok p1 : Toples plastik

* : Berbeda nyata n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Page 82: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

65

Lampiran 4. Data Rata-rata Jumlah Imago Hidup 7, 14, 21, 28 dan 35 h.s.a

Perlakuan Jumlah Imago (h.s.a)

Jumlah rata-rata 7 14 21 28 35

.................. ekor ..................

n0p1 20,00 16,67 14,11 13,33 55,00 119,11 23,82

n0p2 20,00 17,22 15,89 14,33 32,67 100,11 20,02

n0p3 20,00 18,00 16,78 14,00 39,00 107,78 21,56

n1p1 12,11 6,56 5,44 5,44 10,67 40,22 8,04

n1p2 12,22 2,67 2,33 2,67 12,67 32,56 6,51

n1p3 13,33 5,89 3,67 3,11 13,11 39,11 7,82

n2p1 11,56 5,22 2,56 2,11 5,00 26,44 5,29

n2p2 12,22 6,22 1,56 1,22 6,44 27,67 5,53

n2p3 12,44 4,56 2,11 1,56 8,44 29,11 5,82

n3p1 11,67 1,56 0,00 0,00 0,00 13,22 2,64

n3p2 13,67 2,33 0,00 0,00 0,44 16,44 3,29

n3p3 13,44 3,22 0,22 0,22 1,22 18,33 3,67

Jumlah 172,67 90,11 64,67 58,00 184,67 570,11

Rata-rata 14,39 7,51 5,39 4,83 15,39 9,50

Keterangan:

no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Page 83: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

66

Lampiran 5. Data Jumlah Imago Hidup (7 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 20,00 20,00 20,00 60,00 20,00

n0p2 20,00 20,00 20,00 60,00 20,00

n0p3 20,00 20,00 20,00 60,00 20,00

n1p1 20,00 7,33 9,00 36,33 12,11

n1p2 17,33 9,33 10,00 36,67 12,22

n1p3 18,67 11,67 9,67 40,00 13,33

n2p1 15,33 9,33 10,00 34,67 11,56

n2p2 19,67 8,33 8,67 36,67 12,22

n2p3 19,33 7,67 10,33 37,33 12,44

n3p1 14,67 10,33 10,00 35,00 11,67

n3p2 17,33 16,00 7,67 41,00 13,67

n3p3 16,67 15,67 8,00 40,33 13,44

Jumlah 219,00 155,67 143,33

RataRata 18,25 12,97 11,94

14,39

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 6. Analisis Ragam Jumlah Imago Hidup (7 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 274,67 137,33 15,33 * 3,44

Perlakuan 11 392,38 35,67 3,98 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 381,11 127,04 14,18 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 6,04 3,02 0,34 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 5,23 0,87 0,10 tn 2,55

Galat 22 197,10 8,96

Non Aditif 1 0,00 0,00 0,00 tn 4,32

Sisa 21 197,09 9,39

Total 35 864,15 KK= 20,80 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 34,66 >X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 84: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

67

Lampiran 7. Data Jumlah Imago Hidup (7 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ).

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 4,47 4,47 4,47 13,42 4,47

n0p2 4,47 4,47 4,47 13,42 4,47

n0p3 4,47 4,47 4,47 13,42 4,47

n1p1 4,47 2,71 3,00 10,18 3,39

n1p2 4,16 3,05 3,16 10,38 3,46

n1p3 4,32 3,42 3,11 10,85 3,62

n2p1 3,92 3,05 3,16 10,13 3,38

n2p2 4,44 2,89 2,94 10,27 3,42

n2p3 4,40 2,77 3,21 10,38 3,46

n3p1 3,83 3,21 3,16 10,21 3,40

n3p2 4,16 4,00 2,77 10,93 3,64

n3p3 4,08 3,96 2,83 10,87 3,62

Jumlah 51,20 42,47 40,77

RataRata 4,27 3,54 3,40

3,73

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 8. Analisis Ragam Jumlah Imago Hidup (7 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ).

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 5,22 2,61 14,70 * 3,44

Perlakuan 11 6,79 0,62 3,48 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 6,59 2,20 12,37 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 0,11 0,05 0,31 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 0,09 0,02 0,08 tn 2,55

Acak 22 3,91 0,18

Total 35

KK= 11,29 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 85: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

68

Lampiran 9. Data Mortalitas Imago (7 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. % ..................

n0p1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

n0p2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

n0p3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

n1p1 0,00 63,33 55,00 118,33 39,44

n1p2 13,33 53,33 50,00 116,67 38,89

n1p3 6,67 41,67 51,67 100,00 33,33

n2p1 23,33 53,33 50,00 126,67 42,22

n2p2 1,67 58,33 56,67 116,67 38,89

n2p3 3,33 61,67 48,33 113,33 37,78

n3p1 26,67 48,33 50,00 125,00 41,67

n3p2 13,33 20,00 61,67 95,00 31,67

n3p3 16,67 21,67 60,00 98,33 32,78

Jumlah 105,00 421,67 483,33

RataRata 8,75 35,14 40,28 28,06

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 10. Analisis Ragam Mortalitas Imago (7 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 6867,20 3433,60 15,33 * 3,44

Perlakuan 11 9808,10 891,65 3,98 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 9527,41 3175,80 14,18 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 150,35 75,18 0,34 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 130,33 21,72 0,10 tn 2,55

Galat 22 4927,27 223,97

Non Aditif 1 0,22 0,22 0,00 tn 4,32

Sisa 21 4927,05 234,62

Total 35 21602,56 KK= 53,34 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 72,19 > X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 86: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

69

Lampiran 11. Mortalitas Imago (7 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ).

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. % ..................

n0p1 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

n0p2 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

n0p3 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

n1p1 1,00 8,02 7,48 16,50 5,50

n1p2 3,79 7,37 7,14 18,30 6,10

n1p3 2,77 6,53 7,26 16,56 5,52

n2p1 4,93 7,37 7,14 19,45 6,48

n2p2 1,63 7,70 7,59 16,93 5,64

n2p3 2,08 7,92 7,02 17,02 5,67

n3p1 5,26 7,02 7,14 19,43 6,48

n3p2 3,79 4,58 7,92 16,28 5,43

n3p3 4,20 4,76 7,81 16,77 5,59

Jumlah 32,45 64,28 69,51

RataRata 2,70 5,36 5,79

4,62

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 12. Analisis Ragam Mortalitas Imago (7 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ).

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 67,02 33,51 14,73 * 3,44

Perlakuan 11 161,19 14,65 6,44 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 157,24 52,41 23,04 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 1,15 0,57 0,25 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 2,80 0,47 0,21 tn 2,55

Acak 22 50,05 2,28

Total 35 278,26 KK= 32,67 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 87: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

70

Lampiran 13. Data Jumlah Imago Hidup (14 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 19,33 18,67 12,00 50,00 16,67

n0p2 19,33 19,67 12,67 51,67 17,22

n0p3 20,00 19,00 15,00 54,00 18,00

n1p1 16,00 1,67 2,00 19,67 6,56

n1p2 4,67 1,33 2,00 8,00 2,67

n1p3 12,33 2,33 3,00 17,67 5,89

n2p1 11,67 1,67 2,33 15,67 5,22

n2p2 13,33 2,67 2,67 18,67 6,22

n2p3 8,00 3,33 2,33 13,67 4,56

n3p1 2,67 1,33 0,67 4,67 1,56

n3p2 4,00 2,67 0,33 7,00 2,33

n3p3 6,67 0,67 2,33 9,67 3,22

Jumlah 138,00 75,00 57,33

RataRata 11,50 6,25 4,78

7,51

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 14. Analisis Ragam Jumlah Imago Hidup (14 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 299,67 149,83 19,89 * 3,44

Perlakuan 11 1234,43 112,22 14,90 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 1197,38 399,13 52,98 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 3,88 1,94 0,26 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 33,17 5,53 0,73 tn 2,55

Galat 22 165,75 7,53

Non Aditif 1 0,00 0,00 0,00 tn 4,32

Sisa 21 165,75 7,89

Total 35 1699,85 KK= 36,55 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 43,47 > X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 88: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

71

Lampiran 15. Data Jumlah Imago Hidup (14 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ).

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 4,45 4,38 3,54 12,37 4,12

n0p2 4,45 4,49 3,63 12,57 4,19

n0p3 4,53 4,42 3,94 12,88 4,29

n1p1 4,06 1,47 1,58 7,12 2,37

n1p2 2,27 1,35 1,58 5,21 1,74

n1p3 3,58 1,68 1,87 7,14 2,38

n2p1 3,49 1,47 1,68 6,64 2,21

n2p2 3,72 1,78 1,78 7,28 2,43

n2p3 2,92 1,96 1,68 6,56 2,19

n3p1 1,78 1,35 1,08 4,21 1,40

n3p2 2,12 1,78 0,91 4,81 1,60

n3p3 2,68 1,08 1,68 5,44 1,81

Jumlah 40,05 27,22 24,96

RataRata 3,34 2,27 2,08

2,56

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 16. Analisis Ragam Jumlah Imago Hidup (14 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 11,06 5,53 23,29 * 3,44

Perlakuan 11 35,87 3,26 13,74 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 34,65 11,55 48,67 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 0,22 0,11 0,45 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 1,01 0,17 0,71 tn 2,55

Acak 22 5,22 0,24

Total 35 52,15 KK= 19,02 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 89: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

72

Lampiran 17. Data Jumlah Imago Mati (14 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 0,67 1,33 8,00 10,00 3,33

n0p2 0,67 0,33 7,33 8,33 2,78

n0p3 0,00 1,00 5,00 6,00 2,00

n1p1 4,00 5,67 7,00 16,67 5,56

n1p2 9,33 8,00 8,00 25,33 8,44

n1p3 6,33 9,33 6,67 22,33 7,44

n2p1 3,67 7,33 7,67 18,67 6,22

n2p2 6,33 5,67 6,00 18,00 6,00

n2p3 11,33 4,33 8,00 23,67 7,89

n3p1 12,00 9,33 9,33 30,67 10,22

n3p2 13,33 13,33 7,33 34,00 11,33

n3p3 10,00 15,00 5,67 30,67 10,22

Jumlah 77,67 80,67 86,00

RataRata 6,47 6,72 7,17

6,79

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 18. Analisis Ragam Jumlah Imago Mati (14 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 2,98 1,49 0,17 tn 3,44

Perlakuan 11 305,98 27,82 3,17 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 281,56 93,85 10,69 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 4,07 2,03 0,23 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 20,35 3,39 0,39 tn 2,55

Galat 22 193,09 8,78

Non Aditif 1 0,01 0,01 0,00 tn 4,32

Sisa 21 193,08 9,19

Total 35 502,04 KK= 43,65 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 23,70 > X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 90: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

73

Lampiran 19. Data Jumlah Imago Mati (14 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ).

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 1,08 1,35 2,92 5,35 1,78

n0p2 1,08 0,91 2,80 4,79 1,60

n0p3 0,71 1,22 2,35 4,28 1,43

n1p1 2,12 2,48 2,74 7,34 2,45

n1p2 3,14 2,92 2,92 8,97 2,99

n1p3 2,61 3,14 2,68 8,43 2,81

n2p1 2,04 2,80 2,86 7,70 2,57

n2p2 2,61 2,48 2,55 7,65 2,55

n2p3 3,44 2,20 2,92 8,55 2,85

n3p1 3,54 3,14 3,14 9,81 3,27

n3p2 3,72 3,72 2,80 10,24 3,41

n3p3 3,24 3,94 2,48 9,66 3,22

Jumlah 29,33 30,30 33,13

RataRata 2,44 2,52 2,76

2,58

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 20. Analisis Ragam Jumlah Imago Mati (14 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 0,66 0,33 0,88 tn 3,44

Perlakuan 11 14,50 1,32 3,51 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 13,61 4,54 12,11 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 0,09 0,04 0,12 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 0,81 0,13 0,36 tn 2,55

Acak 22 8,24 0,37

Total 35 23,40 KK= 23,74 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 91: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

74

Lampiran 21. Data Jumlah Larva (21 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 69,00 15,00 25,67 109,67 36,56

n0p2 25,00 22,67 19,33 67,00 22,33

n0p3 43,33 37,00 25,67 106,00 35,33

n1p1 15,33 9,67 7,00 32,00 10,67

n1p2 17,00 6,67 9,33 33,00 11,00

n1p3 13,67 6,33 13,67 33,67 11,22

n2p1 6,33 1,00 5,33 12,67 4,22

n2p2 8,00 9,67 9,67 27,33 9,11

n2p3 12,67 6,33 6,00 25,00 8,33

n3p1 0,67 0,67 0,00 1,33 0,44

n3p2 0,67 5,00 0,67 6,33 2,11

n3p3 7,33 2,00 6,00 15,33 5,11

Jumlah 219,00 122,00 128,33

RataRata 18,25 10,17 10,69

13,04

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 22. Analisis Ragam Jumlah Larva (21 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 490,73 245,37 3,54 * 3,44

Perlakuan 11 4817,16 437,92 6,32 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 4368,91 1456,30 21,00 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 89,47 44,74 0,65 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 358,77 59,80 0,86 tn 2,55

Galat 22 1525,41 69,37

Non Aditif 1 0,07 0,07 0,00 tn 4,32

Sisa 21 1525,33 72,63

Total 35 6833,30 KK= 63,87 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 70,75 > X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 92: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

75

Lampiran 23. Data Jumlah Larva (21 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ).

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 8,34 3,94 5,12 17,39 5,80

n0p2 5,05 4,81 4,45 14,32 4,77

n0p3 6,62 6,12 5,12 17,86 5,95

n1p1 3,98 3,19 2,74 9,91 3,30

n1p2 4,18 2,68 3,14 10,00 3,33

n1p3 3,76 2,61 3,76 10,14 3,38

n2p1 2,61 1,22 2,41 6,24 2,08

n2p2 2,92 3,19 3,19 9,29 3,10

n2p3 3,63 2,61 2,55 8,79 2,93

n3p1 1,08 1,08 0,71 2,87 0,96

n3p2 1,08 2,35 1,08 4,51 1,50

n3p3 2,80 1,58 2,55 6,93 2,31

Jumlah 46,05 35,39 36,81

RataRata 3,84 2,95 3,07

3,28

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 24. Analisis Ragam Jumlah Larva (21 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 5,59 2,79 4,76 * 3,44

Perlakuan 11 80,46 7,31 12,48 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 73,39 24,46 41,73 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 2,42 1,21 2,07 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 4,64 0,77 1,32 tn 2,55

Acak 22 12,90 0,59

Total 35 98,94 KK= 23,31 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 93: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

76

Lampiran 25. Data Jumlah Imago Mati (28 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 5,33 8,33 4,33 18,00 6,00

n0p2 6,67 11,00 4,00 21,67 7,22

n0p3 8,00 7,33 4,00 19,33 6,44

n1p1 3,67 0,00 1,67 5,33 1,78

n1p2 2,33 0,00 0,00 2,33 0,78

n1p3 3,00 1,00 1,67 5,67 1,89

n2p1 2,67 0,67 0,33 3,67 1,22

n2p2 2,33 0,00 0,33 2,67 0,89

n2p3 1,33 0,33 0,00 1,67 0,56

n3p1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

n3p2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

n3p3 0,00 0,00 0,33 0,33 0,11

Jumlah 35,33 28,67 16,67

RataRata 2,94 2,39 1,39

2,24

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 26. Analisis Ragam Jumlah Imago Mati (28 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 14,92 7,46 3,44 * 3,44

Perlakuan 11 238,12 21,65 9,98 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 232,85 77,62 35,77 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 0,01 0,00 0,00 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 5,26 0,88 0,40 tn 2,55

Galat 22 47,74 0,17

Non Aditif 1 0,00 0,00 0,00 tn 4,32

Sisa 21 47,74 2,27

Total 35 300,77 KK= 65,75 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 22,69 >X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 94: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

77

Lampiran 27. Data Jumlah Imago Mati (28 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ).

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 2,52 3,06 2,31 7,88 2,63

n0p2 2,77 3,46 2,24 8,47 2,82

n0p3 3,00 2,89 2,24 8,12 2,71

n1p1 2,16 1,00 1,63 4,79 1,60

n1p2 1,82 1,00 1,00 3,82 1,27

n1p3 2,00 1,41 1,63 5,05 1,68

n2p1 1,92 1,29 1,15 4,37 1,46

n2p2 1,82 1,00 1,15 3,97 1,32

n2p3 1,53 1,15 1,00 3,68 1,23

n3p1 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

n3p2 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

n3p3 1,00 1,00 1,15 3,15 1,05

Jumlah 22,53 19,27 17,51

RataRata 1,88 1,61 1,46

1,65

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 28. Analisis Ragam Jumlah Imago Mati (28 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 1,09 0,55 4,86 * 3,44

Perlakuan 11 15,39 1,40 12,47 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 14,67 4,99 44,48 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 0,03 0,02 0,14 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 0,39 0,06 0,57 tn 2,55

Acak 22 2,47 0,11

Total 35 18,95 KK= 20,34 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 95: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

78

Lampiran 29. Data Mortalitas Imago (28 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. % ..................

n0p1 23,69 33,11 35,97 92,77 30,92

n0p2 25,96 48,33 27,11 101,40 33,80

n0p3 35,84 34,98 21,48 92,30 30,77

n1p1 27,25 0,00 19,84 47,09 15,70

n1p2 38,33 0,00 0,00 38,33 12,78

n1p3 31,01 25,00 36,67 92,67 30,89

n2p1 54,98 16,67 6,67 78,31 26,10

n2p2 61,11 0,00 8,33 69,44 23,15

n2p3 20,20 33,33 0,00 53,54 17,85

n3p1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

n3p2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

n3p3 0,00 0,00 11,11 11,11 3,70

Jumlah 318,37 191,42 167,18

RataRata 26,53 15,95 13,93

18,80

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 30. Analisis Ragam Mortalitas Imago (28 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 1098,95 549,48 2,41 tn 3,44

Perlakuan 11 5145,96 467,81 2,05 tn 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 4428,19 1476,06 6,47 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 75,16 37,58 0,16 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 642,62 107,10 0,47 tn 2,55

Galat 22 5018,38 228,11

Non Aditif 1 0,00 0,00 0,00 tn 4,32

Sisa 21 5018,38 238,97

Total 35 11263,30 KK= 80,44 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 83,26 > X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 96: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

79

Lampiran 31. Data Mortalitas Imago (28 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ).

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. % ..................

n0p1 4,97 5,84 6,08 16,89 5,63

n0p2 5,19 7,02 5,30 17,52 5,84

n0p3 6,07 6,00 4,74 16,81 5,60

n1p1 5,32 1,00 4,57 10,88 3,63

n1p2 6,27 1,00 1,00 8,27 2,76

n1p3 5,57 5,10 6,14 16,81 5,60

n2p1 7,48 4,20 2,77 14,45 4,82

n2p2 7,88 1,00 3,05 11,93 3,98

n2p3 4,60 5,86 1,00 11,46 3,82

n3p1 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

n3p2 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

n3p3 1,00 1,00 3,48 5,48 1,83

Jumlah 56,36 40,02 40,13

RataRata 4,70 3,34 3,34

3,79

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 32. Analisis Ragam Mortalitas Imago (28 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 14,72 7,36 2,24 tn 3,44

Perlakuan 11 107,27 9,75 2,97 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 91,32 30,44 9,26 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 4,05 2,03 0,62 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 11,90 1,98 0,60 tn 2,55

Acak 22 72,35 3,29

Total 35 194,33 KK= 47,83 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 97: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

80

Lampiran 33. Data Jumlah Imago Hidup (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 70,00 56,33 38,67 165,00 55,00

n0p2 49,33 16,67 32,00 98,00 32,67

n0p3 73,67 19,67 23,67 117,00 39,00

n1p1 18,67 5,33 8,00 32,00 10,67

n1p2 26,33 2,33 9,33 38,00 12,67

n1p3 24,67 6,33 8,33 39,33 13,11

n2p1 7,67 0,67 6,67 15,00 5,00

n2p2 7,67 1,00 10,67 19,33 6,44

n2p3 7,33 3,00 15,00 25,33 8,44

n3p1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

n3p2 0,00 0,67 0,67 1,33 0,44

n3p3 0,00 1,00 2,67 3,67 1,22

Jumlah 285,33 113,00 155,67

RataRata 23,78 9,42 12,97 15,39

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 34. Analisis Ragam Jumlah Imago Hidup (35 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 1342,62 671,31 6,54 * 3,44

Perlakuan 11 10070,82 915,53 8,92 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 9245,63 3081,88 30,03 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 127,66 63,83 0,62 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 697,53 116,25 1,13 tn 2,55

Galat 22 2257,72 102,62

Non Aditif 1 0,10 0,10 0,00 tn 4,32

Sisa 21 2257,62 107,51

Total 35 13671,15 KK= 65,83 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 84,26 > X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 98: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

81

Lampiran 35. Data Jumlah Imago Hidup (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ).

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 8,43 7,57 6,30 22,30 7,43

n0p2 7,09 4,20 5,74 17,04 5,68

n0p3 8,64 4,55 4,97 18,15 6,05

n1p1 4,44 2,52 3,00 9,96 3,32

n1p2 5,23 1,83 3,21 10,27 3,42

n1p3 5,07 2,71 3,05 10,82 3,61

n2p1 2,94 1,29 2,77 7,00 2,33

n2p2 2,94 1,41 3,42 7,77 2,59

n2p3 2,89 2,00 4,00 8,89 2,96

n3p1 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

n3p2 1,00 1,29 1,29 3,58 1,19

n3p3 1,00 1,41 1,92 4,33 1,44

Jumlah 50,67 31,78 40,67

RataRata 4,22 2,65 3,39

3,42

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 36. Analisis Ragam Jumlah Imago Hidup (35 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 14,90 7,45 8,55 * 3,44

Perlakuan 11 134,94 12,27 14,07 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 128,78 42,93 49,25 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 0,72 0,36 0,41 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 5,44 0,91 1,04 tn 2,55

Acak 22 19,17 0,87

Total 35 169,01 KK= 27,30 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 99: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

82

Lampiran 37. Data Jumlah Larva (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 287,33 205,00 189,33 681,67 227,22

n0p2 116,67 43,00 154,33 314,00 104,67

n0p3 275,67 107,00 192,33 575,00 191,67

n1p1 75,67 27,00 17,67 120,33 40,11

n1p2 73,67 15,00 15,67 104,33 34,78

n1p3 123,00 46,33 29,33 198,67 66,22

n2p1 24,67 9,67 18,33 52,67 17,56

n2p2 8,33 15,00 27,00 50,33 16,78

n2p3 111,33 11,00 51,33 173,67 57,89

n3p1 0,67 1,33 0,00 2,00 0,67

n3p2 2,67 6,33 0,00 9,00 3,00

n3p3 6,67 2,00 10,67 19,33 6,44

Jumlah 1106,33 488,67 706,00

RataRata 92,19 40,72 58,83

63,92

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 38. Analisis Ragam Jumlah Larva (35 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 16362,83 8181,42 7,36 * 3,44

Perlakuan 11 184474,33 16770,39 15,09 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 155555,58 51851,86 46,64 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 10968,06 5484,03 4,93 * 3,44

Interaksi (N X P) 6 17950,69 2991,78 2,69 * 2,55

Galat 22 24456,53 1111,66

Non Aditif 1 0,99 0,99 0,00 tn 4,32

Sisa 21 24455,54 1164,55

Total 35 225293,69 KK= 52,16 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 112,20 > X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 100: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

83

Lampiran 39. Data Jumlah Larva (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 16,97 14,34 13,78 45,08 15,03

n0p2 10,82 6,60 12,44 29,86 9,95

n0p3 16,62 10,37 13,89 40,87 13,62

n1p1 8,73 5,24 4,26 18,23 6,08

n1p2 8,61 3,94 4,02 16,57 5,52

n1p3 11,11 6,84 5,46 23,42 7,81

n2p1 5,02 3,19 4,34 12,54 4,18

n2p2 2,97 3,94 5,24 12,15 4,05

n2p3 10,57 3,39 7,20 21,16 7,05

n3p1 1,08 1,35 0,71 3,14 1,05

n3p2 1,78 2,61 0,71 5,10 1,70

n3p3 2,68 1,58 3,34 7,60 2,53

Jumlah 96,96 63,39 75,39

RataRata 8,08 5,28 6,28

6,55

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 40. Analisis Ragam Jumlah Larva (35 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 48,23 24,11 7,39 * 3,44

Perlakuan 11 655,41 59,58 18,26 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 585,08 195,03 59,76 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 35,96 17,98 5,51 * 3,44

Interaksi (N X P) 6 34,36 5,73 1,76 tn 2,55

Acak 22 71,79 3,26

Total 35 775,43 KK= 27,59 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 101: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

84

Lampiran 41. Data Jumlah Pupa (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 59,00 69,00 16,33 144,33 48,11

n0p2 19,00 14,67 22,33 56,00 18,67

n0p3 12,00 25,67 21,67 59,33 19,78

n1p1 6,67 8,00 8,00 22,67 7,56

n1p2 17,00 4,67 8,00 29,67 9,89

n1p3 33,67 15,33 12,67 61,67 20,56

n2p1 7,00 1,00 4,33 12,33 4,11

n2p2 6,00 2,33 4,33 12,67 4,22

n2p3 15,67 10,00 9,67 35,33 11,78

n3p1 0,67 0,67 0,00 1,33 0,44

n3p2 0,00 1,33 0,00 1,33 0,44

n3p3 2,67 2,67 3,67 9,00 3,00

Jumlah 179,33 155,33 111,00

RataRata 14,94 12,94 9,25

12,38

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 42. Analisis Ragam Jumlah Pupa (35 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 200,40 100,20 1,17 tn 3,44

Perlakuan 11 5926,16 538,74 6,28 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 3838,11 1279,37 14,92 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 308,71 154,35 1,80 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 1779,34 296,56 3,46 * 2,55

Galat 22 1886,60 85,75

Non Aditif 1 0,08 0,08 0,00 tn 4,32

Sisa 21 1886,53 89,83

Total 35 8013,16 KK= 74,80 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 79,69 > X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 102: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

85

Lampiran 43. Data Jumlah Pupa (35 h.s.a) Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. ekor ..................

n0p1 7,71 8,34 4,10 20,15 6,72

n0p2 4,42 3,89 4,78 13,09 4,36

n0p3 3,54 5,12 4,71 13,36 4,45

n1p1 2,68 2,92 2,92 8,51 2,84

n1p2 4,18 2,27 2,92 9,37 3,12

n1p3 5,85 3,98 3,63 13,45 4,48

n2p1 2,74 1,22 2,20 6,16 2,05

n2p2 2,55 1,68 2,20 6,43 2,14

n2p3 4,02 3,24 3,19 10,45 3,48

n3p1 1,08 1,08 0,71 2,87 0,96

n3p2 0,71 1,35 0,71 2,77 0,92

n3p3 1,78 1,78 2,04 5,60 1,87

Jumlah 41,25 36,88 34,09

RataRata 3,44 3,07 2,84

3,12

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 44. Analisis Ragam Jumlah Pupa (35 h.s.a) Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 2,17 1,08 1,38 tn 3,44

Perlakuan 11 94,54 8,59 10,97 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 73,67 24,56 31,35 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 5,26 2,63 3,35 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 15,62 2,60 3,32 * 2,55

Acak 22 17,23 0,78

Total 35 113,94 KK= 28,39 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 103: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

86

Lampiran 45. Data Berat Beras Terserang Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. gram ..................

n0p1 10,67 12,93 5,33 28,93 9,64

n0p2 4,87 5,87 5,40 16,13 5,38

n0p3 5,77 3,53 4,80 14,10 4,70

n1p1 1,53 1,43 2,07 5,03 1,68

n1p2 3,33 1,03 1,47 5,83 1,94

n1p3 3,87 3,40 1,13 8,40 2,80

n2p1 1,60 0,30 1,20 3,10 1,03

n2p2 1,27 0,73 1,40 3,40 1,13

n2p3 3,60 0,27 1,67 5,53 1,84

n3p1 0,13 0,07 0,00 0,20 0,07

n3p2 0,13 0,17 0,03 0,33 0,11

n3p3 0,27 0,20 0,40 0,87 0,29

Jumlah 37,03 29,93 24,90

RataRata 3,09 2,49 2,08

2,55

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 46. Analisis Ragam Berat Beras Terserang Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 6,20 3,10 1,64 tn 3,44

Perlakuan 11 258,51 23,50 12,44 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 212,10 70,70 37,42 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 5,93 2,97 1,57 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 40,47 6,75 3,57 * 2,55

Galat 22 41,57 1,89

Non Aditif 1 0,00 0,00 0,00 tn 4,32

Sisa 21 41,57 1,98

Total 35 306,28 KK= 53,86 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 32,83 > X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 104: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

87

Lampiran 47. Data Berat Beras Terserang Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. gram ..................

n0p1 3,34 3,66 2,41 9,41 3,14

n0p2 2,32 2,52 2,43 7,27 2,42

n0p3 2,50 2,01 2,30 6,81 2,27

n1p1 1,42 1,39 1,60 4,41 1,47

n1p2 1,96 1,24 1,40 4,60 1,53

n1p3 2,09 1,97 1,28 5,34 1,78

n2p1 1,45 0,89 1,30 3,65 1,22

n2p2 1,33 1,11 1,38 3,82 1,27

n2p3 2,02 0,88 1,47 4,37 1,46

n3p1 0,79 0,75 0,71 2,25 0,75

n3p2 0,79 0,82 0,73 2,34 0,78

n3p3 0,88 0,84 0,95 2,66 0,89

Jumlah 20,89 18,08 17,96

RataRata 1,74 1,51 1,50

1,58

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 48. Analisis Ragam Berat Beras Terserang Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 0,46 0,29 2,41 tn 3,44

Perlakuan 11 17,14 1,56 16,38 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 15,57 5,19 54,53 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 0,12 0,06 0,65 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 1,45 0,24 2,54 tn 2,55

Acak 22 2,09 0,10

Total 35 19,69 KK= 19,51 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 105: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

88

Lampiran 49. Data Berat Beras tidak Terserang Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. gram ..................

n0p1 185,33 185,00 193,07 563,40 187,80

n0p2 185,07 193,40 193,60 572,07 190,69

n0p3 184,00 195,13 194,33 573,47 191,16

n1p1 194,13 198,20 197,27 589,60 196,53

n1p2 192,00 198,20 198,00 588,20 196,07

n1p3 186,00 196,20 198,13 580,33 193,44

n2p1 194,00 199,47 197,93 591,40 197,13

n2p2 196,60 198,93 197,73 593,27 197,76

n2p3 192,47 199,40 197,40 589,27 196,42

n3p1 199,47 199,87 199,67 599,00 199,67

n3p2 199,53 199,60 199,80 598,93 199,64

n3p3 195,67 199,60 199,20 594,47 198,16

Jumlah 2304,27 2363,00 2366,13

RataRata 192,02 196,92 197,18

195,37

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 50. Analisis Ragam Berat Beras tidak Terserang Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 202,29 101,15 16,34 * 3,44

Perlakuan 11 470,47 42,80 6,91 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 427,10 142,37 23,00 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 9,38 4,69 0,76 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 34,32 5,72 0,92 tn 2,55

Galat 22 136,17 6,18

Non Aditif 1 0,00 0,00 0,00 tn 4,32

Sisa 21 136,16 6,48

Total 35 809,25 KK= 1,27 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 50,75 > X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 106: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

89

Lampiran 51. Data Berat Beras tidak Terserang Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

Perlakuan Ulangan

Jumlah rata-

rata I II III

.................. gram ..................

n0p1 13,61 13,60 13,89 41,11 13,70

n0p2 13,60 13,91 13,91 41,42 13,81

n0p3 13,56 13,97 13,94 41,47 13,82

n1p1 13,93 14,08 14,05 42,06 14,02

n1p2 13,86 14,08 14,07 42,01 14,00

n1p3 13,64 14,01 14,08 41,72 13,91

n2p1 13,93 14,12 14,07 42,12 14,04

n2p2 14,02 14,10 14,06 42,19 14,06

n2p3 13,87 14,12 14,05 42,04 14,01

n3p1 14,12 14,14 14,13 42,39 14,13

n3p2 14,13 14,13 14,14 42,39 14,13

n3p3 13,99 14,13 14,11 42,23 14,08

Jumlah 166,27 168,38 168,50

RataRata 13,86 14,03 14,04

13,98

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 52. Analisis Ragam Berat Beras tidak Terserang Akibat Pemberian

Insektisida Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 0,27 0,13 16,25 * 3,44

Perlakuan 11 0,62 0,06 6,88 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 0,56 0,19 22,89 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 0,01 0,01 0,72 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 0,05 0,01 0,92 tn 2,55

Acak 22 0,18 0,01

Total 35 1,06 KK= 0,65 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 107: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

90

Lampiran 53. Data Intensitas Kerusakan Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. % ..................

n0p1 5,44 6,54 2,69 14,67 4,89

n0p2 2,56 2,94 2,71 8,22 2,74

n0p3 3,04 1,78 2,41 7,23 2,41

n1p1 0,78 0,72 1,04 2,54 0,85

n1p2 1,71 0,52 0,74 2,96 0,99

n1p3 2,04 1,71 0,57 4,32 1,44

n2p1 0,82 0,15 0,60 1,57 0,52

n2p2 0,64 0,37 0,70 1,71 0,57

n2p3 1,84 0,13 0,84 2,81 0,94

n3p1 0,07 0,03 0,00 0,10 0,03

n3p2 0,07 0,08 0,02 0,17 0,06

n3p3 0,14 0,10 0,20 0,44 0,15

Jumlah 19,14 15,07 12,52

RataRata 1,59 1,26 1,04 1,30

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 54. Analisis Ragam Intensitas Kerusakan Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 1,86 0,93 1,92 tn 3,44

Perlakuan 11 66,76 6,06 12,48 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 54,96 18,32 37,68 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 1,49 0,74 1,53 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 10,31 1,72 3,53 * 2,55

Galat 22 10,70 0,49

Non Aditif 1 0,00 0,00 0,00 tn 4,32

Sisa 21 10,70 0,51

Total 35 79,32 KK= 53,71 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 17,61 < X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 108: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

91

Lampiran 55. Data Intensitas Kerusakan Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. gram ..................

n0p1 2,44 2,65 1,79 6,88 2,29

n0p2 1,75 1,85 1,79 5,39 1,80

n0p3 1,88 1,51 1,71 5,10 1,70

n1p1 1,13 1,10 1,24 3,48 1,16

n1p2 1,49 1,01 1,11 3,61 1,20

n1p3 1,59 1,49 1,03 4,11 1,37

n2p1 1,15 0,81 1,05 3,00 1,00

n2p2 1,07 0,93 1,10 3,10 1,03

n2p3 1,53 0,79 1,16 3,47 1,16

n3p1 0,75 0,73 0,71 2,19 0,73

n3p2 0,75 0,76 0,72 2,24 0,75

n3p3 0,80 0,77 0,84 2,41 0,80

Jumlah 16,33 14,41 14,24

RataRata 1,36 1,20 1,19

1,25

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 56. Analisis Ragam Intensitas Kerusakan Akibat Pemberian Insektisida

Nabati dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 0,22 0,11 2,67 tn 3,44

Perlakuan 11 7,27 0,67 15,95 * 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 6,64 2,21 52,66 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 0,06 0,03 0,75 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 0,67 0,11 2,66 * 2,55

Acak 22 0,92 0,04

Total 35 8,52 KK= 16,41 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 109: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

92

Lampiran 57. Data Susut Bobot Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. % ..................

n0p1 2,00 1,03 0,80 3,83 1,28

n0p2 3,37 0,37 0,50 4,23 1,41

n0p3 5,28 0,67 0,43 6,38 2,13

n1p1 2,17 0,18 0,33 2,68 0,89

n1p2 2,33 0,38 0,27 2,98 0,99

n1p3 6,77 0,20 0,37 7,33 2,44

n2p1 1,70 0,12 0,43 2,25 0,75

n2p2 1,07 0,17 0,37 1,60 0,53

n2p3 1,97 0,17 0,47 2,60 0,87

n3p1 0,20 0,03 0,17 0,40 0,13

n3p2 0,23 0,12 0,08 0,43 0,14

n3p3 2,03 0,10 0,20 2,33 0,78

Jumlah 29,12 3,53 4,42

RataRata 2,43 0,29 0,37

1,03

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 58. Analisis Ragam Susut Bobot Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 35,14 17,57 15,07 * 3,44

Perlakuan 11 16,32 1,48 1,27 tn 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 9,55 3,18 2,72 tn 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 4,96 2,48 2,13 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 1,81 0,30 0,26 tn 2,55

Galat 22 25,65 1,17

Non Aditif 1 0,00 0,00 0,00 tn 4,32

Sisa 21 25,65 1,22

Total 35 77,12 KK= 104,84 %

Uji homogenitas: X2-Hitung = 30,56 > X

2-Tabel = 19,70 (Data tidak homogen)

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 110: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

93

Lampiran 59. Data Susut Bobot Akibat Pemberian Insektisida Nabati dalam

Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ ).

Perlakuan Ulangan

jumlah rata-

rata I II III

.................. % ..................

n0p1 1,58 1,24 1,14 3,96 1,32

n0p2 1,97 0,93 1,00 3,90 1,30

n0p3 2,40 1,08 0,96 4,44 1,48

n1p1 1,63 0,82 0,91 3,37 1,12

n1p2 1,68 0,94 0,88 3,50 1,17

n1p3 2,70 0,84 0,93 4,46 1,49

n2p1 1,48 0,79 0,96 3,23 1,08

n2p2 1,25 0,82 0,93 3,00 1,00

n2p3 1,57 0,82 0,98 3,37 1,12

n3p1 0,84 0,73 0,82 2,38 0,79

n3p2 0,85 0,79 0,76 2,40 0,80

n3p3 1,59 0,77 0,84 3,20 1,07

Jumlah 19,55 10,55 11,11

RataRata 1,63 0,88 0,93

1,14

Keterangan: no : Kontrol p1 : Toples plastik

n1 : Serbuk daun sirsak p2 : Karung plastik

n2 : Serbuk biji Sirsak p3 : Karung goni

n3 : Serbuk buah bintaro

Lampiran 60. Analisis Ragam Susut Bobot Akibat Pemberian Insektisida Nabati

dalam Berbagai Media Penyimpanan (Transformasi √ )

SK DB JK KT F

Hitung

F.

Tabel

Kelompok 2 4,22 2,11 24,06 * 3,44

Perlakuan 11 1,68 0,15 1,74 tn 2,27

Insektisida Nabati (N) 3 1,21 0,40 4,60 * 3,05

Media Penyimpanan (P) 2 0,38 0,19 2,16 tn 3,44

Interaksi (N X P) 6 0,09 0,02 0,17 tn 2,55

Acak 22 1,93 0,09

Total 35 7,82 KK= 25,85 %

Keterangan :

tn : Tidak berbeda nyata

* : Berbeda nyata

KK : Koefisien Keragaman

Page 111: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

94

1Lampiran 61. Foto Kegiatan

Gambar 5. Pembiakan Serangga (Sitophylus oryzae L.)

Gambar 6. Toples Plastik

Page 112: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

95

Gambar 7. Karung Plastik

Gambar 8. Karung Goni

Page 113: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

96

Gambar 9. Pembuatan Serbuk Biji Sirsak

Gambar 10. Pembuatan Serbuk Daun Sirsak

Gambar 11. Pembuatan Serbuk Buah Bintaro

Page 114: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

97

Gambar 12. Penimbangan Insektisida Nabati

Gambar 13. Pembuatan Jaring Pelindung

Page 115: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

98

Gambar 14. Penimbangan Beras

Gambar 15. Peletakan Serangga Uji

Page 116: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

99

Gambar 16. Pengamatan Jumlah Imago Hidup pada 14 HSA

Gambar 17. Pengamatan Jumlah Imago Mati pada 14 HSA

Page 117: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

100

Gambar 18. Pengamatan Jumlah Larva pada 28 HSA

Gambar 19. Pengamatan Jumlah Pupa pada 35 HSA

Page 118: PENGARUH BERBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP …

101

Gambar 20. Perbandingan Ukuran Larva, Pupa, imago

Gambar 21. Pemisahan Beras Utuh dan Beras Rusak