Upload
others
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
PENERAPAN INDIKATOR RELATIVE STRENGTH INDEX DAN
STOCHASTIC UNTUK MENETAPKAN KEPUTUSAN BUY, KEEP, DAN SELL
SAHAM (PADA PT. GUDANG GARAM, TBK)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
Oleh
PIRAWATI
NIM. 12406173005
Dosen Pembimbing Lapangan
Sri Dwi Estiningrum, S.E. Ak., M.M., C.A
NIP. 197209082007102001
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan
disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 02 Maret 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Penerapan Indikator Relative Strength Index dan Stochastic
untuk Menetapkan Keputusan Buy, Keep, dan Sell Saham
(Pada PT. Gudang Garam, Tbk.)
MENYETUJUI
DOSEN PAMONG
Venus Kusumawardhana
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Sri Dwi Estiningrum, S.E.Ak., M.M., C.A
NIP. 197209082007102001
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Siswahyudianto, M.M
NIDN: 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Segala puji dan syukur dilimpahkan kepada Allah
SWT. atas segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan
laporan praktik pengalaman lapangan dengan judul Penerapan Indikator Relative
Strength Index dan Stochastic untuk Menetapkan Keputusan Buy, Keep, dan Sell
Saham (Pada PT. Gudang Garam, Tbk.), yang mana laporan ini merupakan salah
satu laporan yang diajukan untuk memenuhi tugas akhir.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
beserta keluarga dan sahabat beliau serta bagi kaum muslimin yang mengikuti
sunnahnya hingga hari akhir kelak.
Laporan individu Praktik Pengalaman Lapangan ini merupakan salah satu syarat
yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa IAIN Tulungagung setelah melakukan
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Laporan ini juga merupakan salah satu
strategi dan gambaran dari proses pembelajaran dengan penguasaan keahlian yang
diperoleh di Perusahaan Anugerah Sekuritas Indonesia di cabang Surabaya.
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan juga penyusunan
laporan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang ikut serta membantu. Atas
segala dukungan serta bantuan tersebut, maka penulis pada kesempatan ini
mengucapkan terima kasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag, selaku rektor IAIN Tulungagung.
2. Dede Nurrohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Tulungagung.
3. Hj. Amalia Nuril Hidayati, M.Sy, selaku Ketua Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah.
4. Siswahyudianto, M.M, selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
5. Sri Dwi Estiningrum, S.E. Ak., M.M., C.A, selaku Dosem Pembimbing
Lapangan yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa
selama PPL.
iv
6. Bapak Wibowo Wiyono, selaku Branch Manager di PT. Reliance Sekuritas
Indonesia cabang Malang, yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan
dalam melaksanakan kegiatan PPL.
7. Bapak Venus Kusumawardhana, dan Bapak Andi Rachman selaku Dosen
Pamong di PT. Reliance Sekuritas Indonesia cabang Malang yang telah bersedia
meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan banyak ilmu bimbingan
dan juga arahan selama berlangsungnya kegiatan PPL.
8. Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan penuh.
9. Rahmad, Linda Krisnasari, Rosyida Nur Aini, Yesa Putra Dewangga, Lutfiyatus
Sofiyah, Febriola Kusumasari, Nor Adila, M. Tri Mirza Waldan, Diana Safira
Silvi, Novia Bella, Erna Erviana Fitria, dan Abdulloh Anwar, selaku Rekan Tim
dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini.
10. Dan juga seluruh pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan
satu-persatu.
Semoga semua bantuan, arahan serta bimbingan yang telah diberikan dicatat oleh
Allah SWT. sebagai amal khasanah dan dilipat gandakan pahalanya, Amin.
Disini penulis menyadari bahwa didalam penulisan laporan ini masih terdapat
kesalahan dan kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun
penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap agar
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, 02 Maret 2020
PIRAWATI
NIM. 12406173005
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN / PENGESAHAN ........................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan ........................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................... 3
BAB II : PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ..................................................................................... 4
B. Pelaksanaan Praktik .............................................................................. 8
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................... 8
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga ........................................................... 9
BAB III : PEMBAHASAN
A. Pengertian Saham ................................................................................. 10
B. Jenis-Jenis Saham ................................................................................ 12
C. Transaksi saham di Bursa Efek Indonesia ........................................... 13
D. Strategi Trading .................................................................................... 15
E. Analisis Teknikal .................................................................................. 18
F. Pengertian Relative Strength Index (RSI) ............................................. 19
G. Pengertin Stochastic ............................................................................. 21
H. Analisis Data ........................................................................................ 23
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 25
B. Saran .................................................................................................... 27
vi
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 28
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Berita Acara serah terima mahasiswa PPL
2. Presentasi Kehadiran harian Individual
3. Presentasi Kehadiran Kolektif/Kelompok
4. Berita Acara Harian Individual
5. Form Bukti Konsultasi dengan DPL
6. Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Perdagangan surat-surat berharga khususnya saham diindonesia berada di Bursa
Efek Indonesia ( BEI ). Bursa tersebut menjadi sarana bertemunya buyer dan seller
dari berbagai nasabah KSEI di seluruh dunia untuk memperdagangkan saham-
saham perusahaan yang listing di BEI. Transaksi saham dapat berupa investasi,
trading, ataupun keduanya. Investasi saham di bursa memiliki strategi tersendiri
sesuai tujuan pelaku transaksi. Perkembangan pesat pada perusahaan dan pasar
modal Indonesia memiliki sentimensi tersendiri bagi calon investor dan calon traler
untuk berpatisipasi di dunia pasar modal.
Investasi dipasar modal lebih likuid dibandingkan investasi lain, seperti
property. Setiap buyer dan seller pada pasar saham mendapatkan kesempatan yang
sama untuk melaksanakan transaksi meskipun tidak memiliki capital yang besar.
Pembelian saham dapat digunakan untuk 2 pilihan yaitu investasi dan trading.
Kedua pilihan tersebut memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing.
Investasi maupun trading saham memiliki strategi tersendiri untuk memaksimalkan
keuntungan salah satunya yakni membeli pada saat harga rendah dan menjual pada
harga yang lebih tinggi.
Berdasarkan keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia, kep-00071/BEI/11-
2013 yang ditetapkan tanggal 8 November 2013, Maka mulai 6 januari 2014 terjadi
perubahan satuan perdagangan dan fraksi harga saham di bursa efek Indonesia, kep-
00005/BEI/01-2011, bahwa satuan perdagangan 1 lot saham ditetapkan sebesar 500
lembar saham, maka pada 6 januari 2014 satuan perdagangan 1 lot saham adalah
sebanyak 100 lembar saham dan berlaku kelipatan. Hal ini memperluas jangkauan
transaksi saham pada masyarakat yang memiliki capital menengah ke bawah.
Jakarta Automated Trading System (JATS) menjadi sisitem perdagangan di BEI
sejak 22 Mei 1995. Hal ini untuk menggantikan sistem manual yang digunakan
sejak 2 Maret 2009. Sistem perdagangan JATS tersebut lebih memudahkan investor
kecil untuk melakukan perdagangan saham dengan lebih mudah dan biaya modal
lebih terjangkau. Para trader dan investor dapat secara mudah mengakses transaksi
saham dimanapun berada melalui aplikasi yang tersambung internet. Informasi-
2
informasi yang up to date akan lebih mudah diakses, baik yang berhubungan
dengan bursa efek, emiten, perusahaan efek, dan sebagainya. Selain itu, portofolio
saham memumngkinkan lebih mudah untuk pengendalian dan real time melalui
aplikasi komputer.
Perkembangan IPTEK khususnya aplikasi komputer menjadi faktor lain untuk
mempermudah transaksi saham. Perusahaan efek seringkali melengkapi nasabahnya
dengan aplikasi trading dengan mudah disertai informasi-informasi terkait yang up
to date. Selain itu, indikator-indikator sebagai alat analisia teknikal disajikan dalam
satu paket aplikasi untuk mempermudah komparasi beberapa indikator dengan
tujuan memperoleh hasil analisis yang lebih akurat.
Pengetahuan mengenai indikator-indikator dalam analisis teknikal seperti
indikator Relative Strength Index dan Stochastic diperlukan salah satunya dalam
keputusan buy, keep, dan sell saham. Penulisan laporan praktik pengalaman
lapangan (PPL) ini bermaksud menjelaskan penggunaan indikator Relative Strength
Index dan Stochastic sebagai keputusan buy, keep, dan sell saham salah satu
perusahaan, PT. Gudang Garam Tbk atau disebut GGRM dalam kode saham di
Bursa Efek Indonesia. Dari uraian tersebut, maka dibuat laporan parktik
pengalaman lapangan dengan judul “Penerapan Indikator Relative Strength
Index dan Stochastic untuk Menetapkan Keputusan Buy, Keep, dan Sell
Saham (Pada PT. Gudang Garam, Tbk.)”
B. Tujuan dan Kegunan
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui kegunaan indikator Relative Strength Index dalam
menetapkan keputusan Buy, Keep, dan Sell Saham.
b. Untuk mengetahui kegunaan indikator Stochastic dalam menetapkan
keputusan Buy, Keep, dan Sell Saham.
2. Kegunaan
a. Bagi Mahasiswa, berguna untuk memperluas wawasan keilmuan dalam
rangka pembentukan keahlian akademik di instansi, lembaga usaha.
b. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, berguna sebagai salah satu
media penyerapan informasi yang bermanfaat untuk penyelarasan
3
kurikulum dengan perkembangan kebutuhan di lapangan, dan sebagai
media sosialisasi karena perguruan tinggi memiliki akses yang memadai
untuk penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
c. Bagi Perusahaan Sekuritas, berguna sebagai sarana untuk kajian bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan dalam waktu yang akan
datang.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan di PT. Reliance Securities
Tbk. Berikut ini waktu dan informasi data lembaga tempat pelaksanaan PPL.
Nama Perusahaan : PT. Reliance Securities Tbk.
Alamat : Jl. Guntur 19 Malang, 65112
No. Tlpn : (0341) 347611
Tanggal Pelaksanaan : 06 Januari 2020 – 07 Febuari 2020
Hari : Senin - Jumat
Waktu : 08.00 – 18.30
4
BAB II
PELAKSANAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Nama Lembaga
PT. Reliance Securities Tbk.
2. Alamat
Jl. Guntur 19 Malang, 65112
Telepon : (0341) 347611
Website : www.reliancesecurities.com
3. Visi dan Misi
Adapun visi dan misi PT Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk yang dipakai
dan diterapkan sampai saat ini sebagai berikut :
1. Visi
Menjadi salah satu perusahaan jasa keuangan kelas dunia dengan standar
kinerja pelayanan yang berkuailitas dengan nilai integritas tinggi (reliable).
2. Misi
1. Memperluas kemanpuan perusahaan dslam memberikan solusi keuangan
secara komprehensif.
2. Memfoukuskan pengembangan kemampuan sumber daya manusia.
3. Mengembangkan infrastruktur layanan yang terintegrasi.
5
4. Struktur Organisasi dan Job description
Gambar 2.1
Struktur Organisasi
PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk.
Sumber: PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk. 2020.
HEAD OF
MARKETING
Venus Kusuma wardana
HEAD OF
GALLERY
Andi Rachman
S
ADMIN UMUM
& FINANCE
Fitri Wahyuni
HEAD OF
DEALING
Dewi Kuriawati
DEALER
Dewi Kurniawati
MARKETING
Venus Kusuma
Wardana
SECURITY
Hariadi
Junaidi
SALES OF
EQUITY
Ari Wijaya
Andi Rachman
S
ADMINISTRASI
DEALING
Sandra Dewi
Emi Setyaningsih
Jemmy Norman
Rosyani Veronika
DIRECTOR
BROKERAGE
BRANCE MANAGER
WIBOWO WIYONO
OFFICE
BOY
Yusuf
IT
Hendry
Priyanto
6
Job Description pada PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut:
1. BM (Branch Manager ) : Wibowo Wiyono
a. Bertanggung jawab secara umum mengenai operasional kantor dan secara
perdangangan.
b. Mengankat dan memberhentikan karyawan.
c. Mengembangkan SDM (Pelatihan karyawan).
d. Memenuhi pengembangan fasilitas kantor.
2. Kepala Penjualan : Venus Kusumawardana
a. Publikasi.
b. Bertanggung jawab terhadap Branch Manager Marketing.
c. Edukasi tentang pasar modal.
d. Pembukaan pojok (Stan, Bursa, Basar, dll).
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar.
3. Head Of Dealing : Dewi Kurniawati
a. Bertanggung jawab kepada Branch Manager dan juga pada bawahannya.
b. Bertanggung jawab atas kegiatan operasional intern kantor.
4. Administration dan Finance : Sandra Dewi
a. Menginput order jual beli atas instruksi nasabah.
b. Menginformasikan perubahan dan pergerakan saham.
5. Akuntansi : Fitri Wahyuni
a. Menyiapkan portofolio harian.
b. Trading confirm.
c. Mengelola administrasi.
d. Cek dana keluar masuk perusahaan dan nasabah.
6. Technology & System Information : Hendry Priyanto
a. Bertanggung jawab terhadap koneksi online trading.
b. Instalasi perangkat lunak pada peusahaan dan nasabah.
7. OB (Office Boy) : Yusuf
a. Melayani kebutuhan karyawan.
b. Menjaga kebersihan kanyor dan pelayanan internal perusahaan.
8. Marketing (Broker) : Andi Rachman S.
a. Trading
7
b. Bertanggungjawab atas nasabah dan dana kantor.
c. Mencari nasabah.
9. Head of Gallery : Andi Rachman S.
a. Bertanggung jawab terhadap gallery dan stand yang ada di Malang.
b. Melakukan observasi lapangan dan mitra.
10. Security : Hariadi dan Jumadi
a. Menjaga keamanan kantor.
b. Membantu parker nasabah.
5. Produk dan Jasa PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk
PT Relieance Sekuritas Indonesia Tbk memiliki produk dan jasa sebagai berikut:
a) Perantara Perdagangan Transaksi Efek (Equity Brokerage)
Berdasarkan data statistic BEI tahun 2009, Reliance sebagai penyedia
layanan equity brokerage yang menyeluruh dalam bertransaksi pasar modal
atau dengan kata lain termasuk dalam kategori 50 broker teratif. Untuk
kategori jumlah transaksi terbesar menempati posisi ke 16, kategori nilai
transaksi terbesar berada di tempat ke 14. Equity Brokerage reliance
meliputi 23 kantor perwakilan yang tersebar dikota-kota utama di pulau
jawa. Sejak kuartal pertama 2007, transaksi equity dilaksanakan secara full
metode trading (Froorless) di seluruh kota perwakilan. Kantor perwakilan
dengan sumber daya kompeten, teknologi informasi terdepan, operasi back-
office yang tanggap. Seluruhnya ialah bukti layanan khas Reliance yang
terintegrasi yang dapat diandalkan oleh nasabah dalam melaksanakan
kegiatan transaksi sehari-hari
b) Perantara Perdagangan Obligasi (Fixed Income Brokerage)
Tim Perantara obligasi dibekali dengan tim riset yang kuat dan produk
investasi pendapatan tetap yang beragam baik untuk nasabah institusi
maupun perorangan, selain itu sejak tahun 2008, PT Reliance Sekuritas
Indonesia Tbk selalu dipercaya oleh Kementrian Keuangan Republik
Indonesia untuk menjadi agen penjualan produk Obligasi Negara Ritel
(ORI) dan Sukuk Negara Ritel. Sebagai perusahaan terbuka PT Reliance
8
Securities Tbk mendapatkan keuntungan kemudahan bertransaksi dengan
perusahaan keuangan lainnya.
c) Riset (Reseacrh)
Tim riset berdedikasi dalam aktifitasnya untuk melindungi nasabah dari
risiko-risiko baik yang ada maupun yang mungkin akan timbul. Serta
mengidentifikasi peluang-peluang transaksi baik yang berlangsung di depan
mata maupun yang akan terbentuk. Tim riset memiliki peranan penting
dalam membantu tenaga pemasaran dalam meningkatkan pelayanan kepada
nasabah dengan cara aktif menerbitkan laporan-laporan riset mengenei
perkembangan makro ekonomi, pasar saham, pasar obligasi, dan pasar
komoditas baik secara global maupun secara nasional dalam bentuk Daily
Insight, Daily Price action, Stock Focus, IPO Summary, dll.
d) Bank Investasi (Investment Banking)
Sebagai bank investasi, PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk membantu
melakukan penjaminan atas efek-efek yang diperdagangkan (baik saham
maupunn obligasi) lewat mekanisme penawaran public atau melalui
penawaran terbatas, juga pendanaan proyek, merger, akuisisi, dan penasihat
keuangan.
B. Pelaksanaan Praktik
Adapun kegiatan yang dilakukan penyusun selama Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) di PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut :
1. Mempresentasikan materi
2. Simulasi Trading
3. Mempelajari Aplikasi Chartnexus (Analisis Teknikal)
4. Simulasi Interview
5. Simulasi Telemarketing
6. Terjun ke lapangan
C. Permasalahan di Lapangan
Dari banyaknya nasabah di PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk cabang
Malang tidak semua nasabah paham mengenai indikator Relative Strength Index
9
dan Stochhastic untuk menetapkan keputusan Buy, Keep, dan sell saham sehingga
nasabah yang belum paham tersebut menyerahkan sepenuhnya kepada pihak
Reliance sebagai perantara, dan mereka tinggal menerima hasil akhirnya saja.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik.
Dengan adanya masalah mengenai belum pahamnya nasabah terhadap indikator-
indikator dalam analisis teknikal pihak perusahaan bersedia membantu nasabah
dalam proses trading saham, dan memberi informasi kapan waktu yang tepat
mereka melakukan buy, keep, dan sell saham.
10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Saham
Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa
efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau
merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki
saham berarti dia ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang
mengeluarkan saham tersebut. 1
Dalam bahasa Belanda, Saham disebut “aandeel”, dan dalam bahasa Inggris
disebut dengan “share”, dalam bahasa Jerman disebut “aktie”, dan dalam bahasa
Perancis disebut “action”. Semua istilah ini mempunyai arti surat berharga yang
mencantumkan kata “saham” di dalamnya sebagai tanda bukti kepemilikan
sebagian dari modal perseroan, dengan mana Saham Perseroan dikeluarkan atas
nama pemiliknya. Berdasarkan UU NO. 40 Tahun 2007. Saham merupakan benda
bergerak dan rnemberikan hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam
RUPS, menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta
menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang ini.2
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas
itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan
menabung di bank, setiap kali kita menabung maka kita akan mendapatkan slip
yang menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejumlah uang. Dalam investasi
saham, yang kita terima bukan slip melainkan saham.
Dalam persyaratan kepemilikan saham, dapat ditetapkan dalam anggaran dasar
dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal persyaratan
kepemilikan saham telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh
kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham
1 Demond Wira , Memulai Investasi Saham , (Exceed,2015),hlm 26.
2 Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007, Tentang Perseroan Terbatas.
11
dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang hams dicapai sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar.
Untuk mendapatkan suatu saham, seseorang harus melakukan investasi atau
penanaman modal ke suatu perusahaan atau persero, dengan mana penanaman
modal di bagi menjadi, penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal
Asing
1. Penanaman Modal dalam negeri
Penanaman modal dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah
kegiatan penanaman modal untuk melakukan usaha di wilayah negara RI oleh
penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik
Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia, atau badan usaha yang
berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum.
Sejalan dengan pengertian penanaman modal dalam negeri di atas,
pengertian penanam modal dalam negeri menurut pasal 1 ayat (5) UU No.25
tahun 2007 adalah penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga
negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau
daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik
Indonesia.
2. Penanaman modal asing
Berdasarkan UU No.25 tahun 2007 memberikan pengertian penanaman
modal asing sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing,
baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan
dengan penanam modal dalam negeri.3
Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan
usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di
wilayah negara Republik Indonesia. Modal asing adalah modal yang dimiliki
oleh negara asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan
3 Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2007, Tentang Penanaman Modal.
12
hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh
modalnya dimiliki oleh pihak asing.
B. Jenis-Jenis Saham
Suatu perusahaan dapat menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham
biasa dan saham preferen.4
1. Saham Biasa (common stock)
Saham biasa merupakan saham yang mempunyai hak suara untuk
mengambil keputusan dalam RUPS mengenai segala hal yang berkaitan
dengan pengurusan Perseroan, mempunyai hak untuk menerima dividen yang
dibagikan, dan menerima sisa. kekayaan hasil likuidasi.
Saham Biasa Memiliki karakteristik Utama yaitu:
a. Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
b. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
c. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham
biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap. Saham ini lebih aman
dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap
kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. Saham preferen
sulit diperjualbelikan seperti saham biasa karena jumlahnya yang sedikit.
Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut:
a. Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang
berbeda
b. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari
saham biasa dalam hal pembagian dividen
c. Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka
dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
d. Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara
pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk
4 Halim, Pasar Modal, (Yogyakarta:Graha Ilmu,2005), hlm 36.
13
C. Transaksi saham di Bursa Efek Indonesia
Transaksi saham di Bursa Efek Indonesia teregristrasi di Kustodian Sentrak Efek
Indonesia (KSEI). PT KSEI merupakan salah satu Self Regulatory Organization
(SRO) dibursa yang berwenang atas penyimpanan dan penyelesaian dalam
penyelenggaraan transaksi saham atau efek di Bursa Efek Indonesia. Hal ini
berdasarkan UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995. Para calon investor dan trader
harus menjadi nasabah PT KSEI dan perusahaan efek agar dapat melakukan trading
saham di bursa.5
Segmen pasar di bursa efek terdapat tiga jenis, yaitu pasar reguler, pasar
negoisasi, dan pasar tunai. Pasar reguler adalah segmen pasar di bursa yang
pembentukan harganya dilakukan dengan cara tawar menawar secara lelang dan
terus-menerus (continue action market) berdasarkan kekuatan pasar. Perdagangan
efek atau transaksi pada pasar reguler harus menggunakan satuan perdagangan
(round lot) atau kelipatannya.
Pasar negoisasi adalah segmen pasar di bursa yang pembentukan harganya
dilakukan dengan cara negoisasi langsung antara perusahaan pialang. Perdagangan
saham dipasar ini tidak menggunakan satuan perdagangan. Pasar tunai adalah
segmen pasar yang pembentukan harganya sama dengan pasar reguler berserta
proses transaksinya. Pasar tunai digunakan oleh perusahaan pialang yang tidak
dapat memenuhi penyelesaian transaksi di pasar reguler dan negoisasi pada hari
bursa ditetapakan. Pasar tunai digunakan sistem penyerahan uang seketika (cash
and carry). Investor dapat memilih transaksi di semua segmen pasar, tetap bagi
investor pemula disarankan melakukan transaksi di pasar reguler.
Saham-saham perusahaan di pasar bursa dapat diperjualbelikan secara terbuka
pada investor dan trader ataupun calon investor dan calon trader. Investor dan
trader dapat memilih saham-saham perusahaan yang telah listing di Bursa Efek
Indonesia. Transaksi saham di bursa memiliki keterkaitan terhadap beberapa
lembaga dan istilah transaksi sebagai berikut:
a. Emiten
Emiten merupakan perusahaan publik yang telah terdftar di Bursa Efek.
b. Broker
5 Undang-undang No.8 Tahun 1995, Tentang Pasar Modal.
14
Broker istilah lain dari perantara atau pialang saham ataupun perusahaan
sekuritas, tempat investor melakukan jual beli saham yang akan ditransaksikan
pada bursa saham
c. Rekening Saham
Rekening saham adalah rekening yang dimiliki investor pada perusahaan
sekuritas dan dipergunakan untuk keperluan transaksi saham.
d. Kode Saham
Setiap saham yang dijualbelikan di bursa efek memiliki suatu kode khusus.
Saham yang tercatat di BEI diberi kode empat huruf yang ditulisi dalam huruf
kapital. Kode tersebut dipilih oleh masing-masing perusahaan dan diajukan
kepada BEI untuk disetujui, PT Gudang Garam Tbk memiliki kode GGRM.
Investor yang sudah terbiasa melakukan transaksi dibursa saham lebih sering
meyebut kode saham daripada nama perusahaan.
e. Satuan Transaksi
Jumlah saham minimal yang ditransaksikan sebesar satu lot atau ekivalen
dengan 100 lembar saham.
f. Mekanisme Transaksi
Mekanisme transaksi pada bursa saham, pembeli dan penjual memasukan
kuotasi penawaran harga bid dan offer saham pada sistem antrean. Setiap
penawaran diurutkan berdasarkan dengan waktu maasuk hingga ada harga yang
cocok (match) antara penawaran beli tertinggi dan penawaran jual terendah.
g. Fraksi Saham
Fraksi Saham merupakan perubahan satuan harga saham selama terjadinya
transaksi. Farksi saham di bursa dibagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut.
Jika order permintaan dan penawaran menyalahi aturan fraksi saham maka
order secara otomatis dibatalkan.
Kelompok Harga Saham Fraksi Harga Saham Mekanisme Fraksi
< Rp. 500 Rp. 1 Rp. 20
Rp. 500 s.d < Rp. 5000 Rp. 5 Rp. 100
>= Rp. 5000 Rp. 25 Rp. 500
15
h. Jam Transaksi
Perdagangan efek di pasar reguler, pasar tunai, dan pasar negoisasi dilakukan
selama jam perdagangan pada setiap hari bursa sebagai berikut.
Hari Sesi I Sesi II
Senin-kamis Pukul 09:30 s/d
12:00
Pukul 13.30 s/d
16:00
Jumat Pukul 09:30 s/d
11:30
Pukul 14:00 s/d
16:00
i. Konfirmasi Saham
Konfirmasi saham maksudnya konfirmasi pembelian saham yang diberikan oleh
perusahaan sekuritas tempat investor atau trader melakukan transaksi. Secara
terpusat, nama investor akan tercatat pada lembaga Kustodian Sentral Efek
Indonesia ( KSEI ).
j. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS )
Salah satu hak pemegang saham adalah menghadiri RUPS dengan membawa
suratpengantar Konfirmasi Tertulis Untuk Rakyat (KTUR) yang diterbitkan oleh
KSEI. Perusahaan sekuritas akan memberikan surat pengantar tersebut pada
investor yang bersangkutan.
D. Strategi Trading
Trading saham bertujuan utama untuk memperoleh keuntungan atau return dari
capital gain. Fluktuasi harga saham dimarket menjadi analisis utama bagi trader.
Selain itu, mendapatkan keuntungan yang optimal dari capital gain diperlukan
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Berikut penjelasan faktor-faktor jangka panjang dan jangka pendek
dan pengaruhnya pada harga saham (market).
a. Faktor Jangka Panjang
Faktor yang mempengaruhi keuntungan jangka panjang berkaitan erat dengan
kondisi perusahaan yang bersangkutan. Setiap perusahaan memiliki siklus
bisnis, hambatan, keunggulan, kondisi finansial, dan segmentasi market yang
berbeda. Analisis tersebut berguna dalam memprediksi kelangsungan usaha
16
suatu perusahaan. Faktor jangka panjang yang perlu diperhatikan sebagai bahan
dasar sebagai berikut :6
a) Laba bersih dan atau laba kotor perusahaan.
Laba bersih adalah jumlah laba yang diperoleh setelah adanya pemotongan
pajak, sedangkan laba kotor adalah selisih positif antara penjualan dikurangi
retur penjualan dan potongan penjualan.
b) Laju pertumbuhan laba dan pendapatan perusahaan
Laju pertumbuhan suatu perusahaan akan mempengaruhi kemampuan
mempertahankan keuntungan danmenandai kesempatan pada masa
mendatang. Peningkatan pendapatan dan laba memliki kecenderungan
pembayaran dividen meningkat pula.
c) PER (Price Earning Ratio)
PER suatu perusahaan yang tinggi mengidikasikan perusahaan memiliki
tingkat pertumbuhan yang tinggi pula dan market mengharapkan
pertumbuhan lama dimasa mendatang. Semakin tinggi rasio PER
mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan semakin baik.
d) PBV (Price to Book Value)
Rasio PBV membandingkan interpretasi dari sistem pelaporan akuntansi
terhadap nilai kekayaan perusahaan dengan persepsi investor terhadap
market value dari kekayaan perusahaan tersebut ( kapital pasar ).
e) Rasio utang.
Rasio utang digunakan untuk mengukur seberapa banyak set yang dibiayai
oleh utang. Beban utang dapat menjadi pengurang pajak dan memberikan
laba operasi perusahaan yang tersedia bagi investornya.
f) Manajemen perusahaan
Manajemen perusahaan berkaitan dengan seberapa jauh perusahaan
menjalankan prinsip-prinsip pengelolaan yang baik (good coporate
governance).
g) Persaingan usaha sejenis
6 Budi Prawira Triton, Forex On-line Trading, Yogyakarta: Cemerlang Publishing, 2008 , hlm
36-37
17
Manajer memiliki tanggung jawab besar atas eksistensi perusahaan dari
persaingan bisnis teruatama industri yang sama. Kondisi ini untuk
memastikan keberlanjutan usaha perusahaan di masa mendatang.
h) Kondisi perekonomian negara, regional, dan internasional
Perubahan salah satu faktor tersebut dapat mempengaruhi keuntungan
investor dalam jangka panjang. Usaha trading pada saham suatu perusahaan
dalam jangka waktu yang lama diperluklan pemahaman yang baik mengenai
kondisi internal dan eksternal perusahaan. Hal ini diperlukan untuk
meminimalkan resiko trading.
b. Faktor Jangka Pendek
Faktor jangka pendek berkaitan dengan kondisi market saham suatu perusahaan
dan tingkat resiko. Berikut penjelasan faktor-faktor jangka pendek yang
mempengaruhi perolehan keuntungan dari trading saham.
a) Permintaan dan Penawaran
Pergerakan naik turunnya harga saham di pengaruhi oleh permintaan dan
penawaran saham. Hukum permintaan dan penawaran berlaku pula pada
pasar saham. Jika permintaan turu (penawaran meningkat) maka harga
saham akan turun dan jika permintaan naik maka harga saham akan niak.
Berikut penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran saham.7
1. Kinerja perusahaan.
2. Faktor non ekonomi, seperti kondisi sosial, politik, dan sebaginya
3. Faktor bersifat makro, seperti inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar
uang domestik atau luar negeri.
4. Siklus ekonomi,seperti terjadinya krisis atau resesi
5. Likuiditas perdagangan.
Kondisi pasar dapat diistilahkan bullish dan bearish. Bullish menunjukan
kondisi pasar yang sedang meningkat karena terjadi tren peningkatan harga
saham. Bearish menunjukkan kondisi pasar yang lesu karena terjadi tren
penurunan saham. Pengamatan atas pergerakan harga saham dapat
memaksimalkan keuntungan saham.
7 Ibid,hlm 39
18
b) Tingkat Risiko
Risiko investasi lebih sering disebut dispersi atau variabilitas. Investor
dan trader perlu mengetahui tigkat resiko atas investasi (pembelian)
sahmanya. Risoko dapat diminimalisasi dengan memilih saham berprospek
bagus, portofolio atau lainya. Penggunaan ternikal sebagai salah satu untuk
mereduksi terjadinya risiko. Risiko dapat disebabkan beberapa hal
berdasarkan sumber-sumbernya sebagai berikut.
1. Interest risk rate, yaitu variablitas dalam return saham yang bersumber
dari perubahan tingkat suku bungan.
2. Market risk, yaitu hasil dari fluktuasi pasar saham secara keseluruhan.
E. Analisis Teknikal
Analisa teknikal (technical analysis) adalah mempelajari pergerakan harga
saham di bursa berdasarkan pada penawaran (supply) dan permintaan (demand).
Analisis pergerakannya didasarkan pada perhitungan matematis (rumus, grafik,
chart) atau grafik riwayat harga volume traksaksi untuk memprediksi pergerakan
harga selanjutnya. Secara sederhana dapat diartikan bahwa analisis teknikal
digunakan untuk memprediksi suatu gharga saham dengan menggunakan grafik
sebagai alat utama. Dalam menganalisis saham lebih mudah jika kita menggunakan
software dalam melihat grafik yang menggambarkan pergerakan saham ke depan
bagi suatu perusahaan dan bagi investor.8
Analisis teknikal berdasarkan pada tiga prinsip utama, yaitu :
a) Segala sesuatunya tercermin pada harga pasar.
Para pengguna analisa teknikal ini meyakini bahwa semua hal (kondisi ekonomi,
politik, fundamental, dan sebagainya) sudah tercermin pada harga pasar.
Pergerakan harga merupakan pengaruh dari perubahan permintaan dan
penawaran.
b) Harga bergerak dalam satu tren.
8 https://www.juruscuan.com/trading/442-analisis-teknikal, diakses pada tanggal 23 Febuari
2020 pukul 11.37.
19
Harga mulai bergerak ke satu arah, turun atau naik, membentuk tren. Tren ini
berkelanjutan sampai pergerakan harga melambat dan memberikan peringatan
sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang berlawanan.
c) Pola tindakan pasar berulang.
Pola-pola tertentu terlihat dari waktu ke waktu pada grafik. Pola-pola ini
mempunyai makna yang dapat di intrepetasi untuk memprediksi pergerakan
harga.
Penggunaan software chartnexus harus memilih beberapa indicator sebagai
patokan misalnya Relative Strength Index dan Stochastic dalam menganalisis waktu
yang tepat buy, sell, dan keep saham.
F. Pengertian Relative Strength Index
Relative Strength Index adalah indikator momentum yang membandingkan
antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu,
untuk mengukur kecepatan dan perubahan harga suatu aset finansial atau suatu pair
mata uang. Fungsi utamanya adalah untuk mengidentifikasi kondisi overbought
(jenuh beli) dan oversold (jenuh jual) dalam perdagangan suatu aset.
Analisis didalam Relative Strength Index tidak jauh berbeda dengan Stochastic
dalam hal membantu untuk mengenali kondisi overbought dan oversold. RSI
memiliki nilai dari (0) nol hingga 100 (seratus). RSI bisa membantu untuk
memperkirakan keadaan overbought dan oversold. Pasar dianggap overbought jika
RSI berada dibawah 30 dan dianggap oversold bila RSI berada diatas 70. 9
Umumnya RSI digunakan untuk mencari sinyal buy dan sell, seperti indikator
yang lain. Sinyal sell dicari ketika RSI sudah memasuki area overbought, dan
sebaliknya sinyal buy dicari ketika RSI sudah memasuki area oversold. Konfirmasi
sinyal sell adalah ketika RSI turun dari area overbought dan berada di bawah 70,
sedangkan konfirmasi sinyal buy ketika RSI naik dari area oversold dan berada di
atas 30.
9 https://www.seputarforex.com/belajar/forex/indikator-rsi/, diakses pada tanggal 23 Febuari
2020 pukul 15.00 .
20
Analisis Penggunaan Relative Strength Index pada saham PT Gudang
Garam Tbk (GGRM).
Gambar 3.1
Sumber: Chartnexus
Pada gambar diatas, beberapa waktu RSI berada di atas 70, dan kemungkinan
besar harga saham akan turun karena saham sudah overbought dan sesuai perkiraan
RSI menurun ke bawah 70. Waktu ini paling tepat jika seseorang yang mempunyai
saham GGRM menjual saham tersebut karena saham telah overbought dan harga
saham akan menurun.
Jika angka RSI berada dibawah 30 maka sebaiknya seorang trader membeli
saham, karena disaat itu harga saham berada di harga yang rendah, dan
kemungkinana RSI akan naik, dan harga juga akan naik.
Jika angka RSI berada diantara angka 70 dan 30 maka seorang trader lebih baik
untuk tidak menjual maupun membeli saham GGRM. Analisis ini sangat dibutuhkan
juga untuk dipakai sebagai alat analisis seorang trader. Karena dengan memahami
RSI seorang trader bisa mengetahui kapan waktu yang tepat membeli atau menjual
saham.
21
G. Pengertian Stochastic
Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh seorang dokter yang juga adalah
trader saham dan analisis teknikal yang bernama Google Lane di tahun 1950-an.
Stochastic merupakan indkator yang paling sering digunakan oleh para trader karena
dapat dengan mudah dimengerti dan Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh
seorang dokter yang juga adalah trader saham dan analisis digunakan. Indikator ini
dapat membantu seorang trader untuk menemukan momentum yang baik untuk
mentukan entry point, dan juga menghasilkan profit dengan konsisten yang cukup
baik. Itulah sebabnya indicator ini masih popular hingga saat ini.10
Ada beberapa komponen dalam penerapannya yaitu, stochastic memiliki dua
jenis garis : garuis %K dan garis %D, yang dibedakan dengan warna biru muda
untuk %K dan warna merah untuk %D dan biasanya ditampilkan sebagai garis putus-
putus. Pada indicator stochastic ketika %K dan %D berpotongan maka aka nada
perubahan tren, perubahan tersebut bisa mengarah naik dan turun. Pada saat
mengarah naik maka perpotongan tersebut dinamakan golden cross, sebaliknya bila
mengarah turun, maka pepotongan tersebut dinyatakan death cross. Maka saat yang
tepat bagi para investor untuk membeli saham jika akan terjadi golden cross, dan saat
yangtepat bagi para investor untuk menjual saham jika akan terjadi death cross.
Indikator stochastic oscillator ini biasanya digunakan untuk investasi jangka pendek.
Pada komponen lain adalah area overbought oversold. Pada stochastic, area
overbought ini berlokasi di atas level 80, sedangkan area oversold berlokasi di bawah
level 20.
Menurut Ong (2017), indikator dari stochastic adalah :
1. Area diatas level 80 disebut zona overbought.
2. Area diatas level 20 disebut zona oversold.
3. Merupakan sinyal beli apabila di zona oversold garis %K memotong ke bawah
garis %D dari bawah.
10 https://www.omahfxglobal.com/teknikal-indikator/stochastic-rsi/, diakses pada tanggal 23
febuari 2020 pukul 15.30.
22
4. Merupakan sinyal beli apabila di zona overbought garis %K memotong ke bawah
garis %D dari atas.
5. Divergence antara garis Stochastic dengan pergerakan harga di area ekstrem juga
memberikan sinyal jual dan beli.
Analisis Penggunaan Stochastic pada saham PT Gudang Garam Tbk
(GGRM).
Gambar 3.2
Sumber: Chartnexus
Jika saham telah mengalami golden cross dan melewati garis 80% atau batas
support saham, investor harus melakukan penjualan saham dikarenakan saham akan
mengalami penurunan. Begitupun sebaliknya, jika menembusgaris 20% atau batas
bawah resistance saham, investor dapat melakukan pembelian saham dikarenakan
saham akan mengalami kenaikan.
Pada gambar diatas Saham GGRM telah menunjukkan sinyal jual karena di
zona overbought %K memotong kebawah garis %D dari atas, selanjutnya di zona
oversold garis %K memotong kebawah garis %D dari bawah ini menunjukan
adanya sinyal beli. Hal ini harus diperhatikan oleh seorang investor dan trader dalam
23
melakukan perdagangan. Sangat mudah menggunakan indikator stochastic dan
sangat cocok bagi investor dan trader yang menginginkan keuntungan secara cepat
dalam trading saham.
H. Analisis Data
PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk adalah perusahaan efek dengan kegiatan
perantara perdagangan efek, baik saham tetap dan kegiatan penjamin emisi efek
dengan kata lain bisa disebut sebagai broker sehingga harus sangat paham dalam
analisis pasar modal, dalam pelasanaan penentuan keputusan investasi yang sering
digunakan lebih ditekankan pada analisis teknikal karena target harga yag ditetapkan
dalam rencana perdagangan berada dalam rentang waktu yang cukup dekat (trading).
Didalam kegiatan pasar modal Reliance harus sangat memahami untuk memprediksi
kapan waktu jual dan kapan waktu beli, untuk simulasi yang diberikan digunakan
aplikasi ChartNexus. ChartNexus menggambarkan kegiatan pasar modal dengan
grafik yang disebut candlestick. Adapun indikator Software ChartNexus yang
digunakan untuk melihat kapan waktu yang tepat untuk investor melakukan buy,
keep, dan sell diantaranya adalah:
a. Relative Strength Index
RSI digunakan untuk mencari sinyal buy dan sell, seperti indikator yang
lain. Sinyal sell dicari ketika RSI sudah memasuki area overbought, dan
sebaliknya sinyal buy dicari ketika RSI sudah memasuki area oversold.
Konfirmasi sinyal sell adalah ketika RSI turun dari area overbought dan berada di
bawah 70, sedangkan konfirmasi sinyal buy ketika RSI naik dari area oversold
dan berada di atas 30.
b. Stochastic
Stochastic merupakan indikator yang paling sering digunakan oleh para
trader karena dapat dengan mudah dimengerti dan digunakan. Indikator ini dapat
membantu seorang trader untuk menemukan momentum yang baik untuk
mentukan entry point, dan juga menghasilkan profit dengan konsisten yang
cukup baik. Pada stochastic, area overbought ini berlokasi di atas level 80,
sedangkan area oversold berlokasi di bawah level 20. Adapun kelebihan
indikator Stochastic adalah sebagai berikut:
24
1. Memberikan sinyal jika pergerakan harga melemah.
2. Dapat Digunakan Untuk Kondisi Pasar Yang Sideways dan profitable.
3. Sensitif.
4. Dapat Untuk Memprediksi Trend Jangka Panjang.
5. Dapat Mengukur Sinyal Jual Dan Sinyal Beli
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Relative Strength Index adalah indikator momentum yang membandingkan
antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu,
untuk mengukur kecepatan dan perubahan harga suatu aset finansial atau suatu
pair mata uang. Umumnya RSI digunakan untuk mencari sinyal buy dan sell,
seperti indikator yang lain. Sinyal sell dicari ketika RSI sudah memasuki area
overbought, dan sebaliknya sinyal buy dicari ketika RSI sudah memasuki area
oversold. Konfirmasi sinyal sell adalah ketika RSI turun dari area overbought
dan berada di bawah 70, sedangkan konfirmasi sinyal buy ketika RSI naik dari
area oversold dan berada di atas 30.
2. Stochastic merupakan indikator yang paling sering digunakan oleh para trader
karena dapat dengan mudah dimengerti dan Indikator ini pertama kali
dikembangkan oleh seorang dokter yang juga adalah trader saham dan analisis
digunakan. Indikator ini dapat membantu seorang trader untuk menemukan
momentum yang baik untuk mentukan entry point, dan juga menghasilkan profit
dengan konsisten yang cukup baik. Itulah sebabnya indikator ini masih popular
hingga saat ini. Pada stochastic, area overbought ini berlokasi di atas level 80,
sedangkan area oversold berlokasi di bawah level 20. Jika saham telah
mengalami golden cross dan melewati garis 80% atau batas support saham,
investor harus melakukan penjualan saham dikarenakan saham akan mengalami
penurunan. Begitupun sebaliknya, jika menembusgaris 20% atau batas bawah
resistance saham, investor dapat melakukan pembelian saham dikarenakan
saham akan mengalami kenaikan.
26
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL
Ada beberapa saran yang dapat saya sampaikan Untuk Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL, diantaranya:
a. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL diharapkan
kedepannya untuk memberikan pembekalan yang cukup terlebih dahulu
kepada mahasiswa dalam menghadapi lingkungan kerja yang sebenarnya
guna membimbing dan mengarahkan mahasiswanya.
b. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL diharapkan
untuk memperbanyak kerjasama dengan perusahaanperusahaan
Sekuritas, sehingga dapat mempermudah mahasiswa dalam mencari
tempat PPL.
2. Untuk PT. Reliance Sekuritas Tbk
Saran yang dapat saya sampaikan Untuk PT. Anugerah Indonesia cabang
Surabaya sebagai perusahaan tempat saya PPL, diantaranya:
a. PT. Reliance Skuritas Tbk diharapkan untuk selalu memberikan edukasi
yang baik dalam berinvestasi dibidang saham, mengenai tatacara bermain
saham, dan aturan berinvestasi dibidang saham, mengingat investasi ini
bermodalkan investasi kepercayaan dikarenakan saham (barang) yang
diperjual belikan tidak berwujud.
3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL
Ada beberapa saran yang dapat saya sampaikan untuk para mahasiswa
sebagai peserta PPL, diantaranya:
a. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL diharapkan sebelum
melaksanakan PPL harus terlebih dahulu mengetahui tentang company
profile perusahaan yang akan dijadikan tempat PPL. Dengan begitu
27
praktikan dapat lebih memahami bagaimana kegiatan perusahaan
tersebut berjalan dan juga dapat menjadi nilai lebih bagi praktikan.
b. Demi kelancaran melaksanakan PPL nantinya, para peserta PPL atau
praktikan tidak boleh malu bertanya. Apabila ada penjelasan yang
kurang jelas peserta sebaiknya bertanya guna meminimalisir terjadinya
kesalahan dalam melakukan pekerjaan.
c. Peserta PPL harus lebih percaya diri dengan rekan kerja dan
pembimbing para peserta PPL, serta tunjukkan nilai lebih yang dimiliki
praktikan. Sehingga nantinya perusahaan berminat mempekerjakan para
praktikan di perusahaannya.
28
DAFTAR PUSTAKA
Halim. 2005. Pasar Modal. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Lawrence Hasiolan Hutabarat . 2010. Analisa Manajemen Resiko dan Strategi
Investasi pada Forex Online Trading dan pengaruhnya terhadap Value Added
Investor di PT. Monex Investindo Futures. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Manajemen.
Vol 6 no 2. Januari 2010.
Triton, Prawira Budi. 2008 .Forex On-line Trading. Yogyakarta: Cemerlang
Publishing.
Wira , Demond. 2015. Memulai Investasi Saham . Exceed.
Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007. Tentang Perseroan Terbatas.
Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2007. Tentang Penanaman Modal.
Undang-undang No.8 Tahun 1995. Tentang Pasar Modal.
http://reliancesekuritas.com/index.php?option=com_content&view=article&id=82&It
mid=54&lang=in. (diakses padatanggal 23 Febuari 2020 pukul 09.15)
https://www.juruscuan.com/trading/442-analisis-teknikal, (diakses pada tanggal 23
Febuari 2020 pukul 11.37)
https://www.seputarforex.com/belajar/forex/indikator-rsi/,( diakses pada tanggal 23
Febuari 2020 pukul 15.00 )
https://www.omahfxglobal.com/teknikal-indikator/stochastic-rsi/, (diakses pada tanggal
23 Febuari 2020 pukul 15.30)
Sumber: Chartnexus
DAFTAR HADIR DAN KEGIATAN PPL GELOMBANG I
Di PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk.
Nama : PIRAWATI
NIM : 12406173005
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
Tanggal
Uraian kegiatan
Paraf
Mahasiswa Pembimbing
07 Januari - Pengenalan dunia kerja
- Pengenalan simulasi
trading dan softskill
tentang analisis
teknikal
- Simulasi trading
- Motivasi dalam bekerja
08 Januari - Presentasi tentang
Pengetahuan Umum
Pasar Modal
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Latihan berjabat tangan
09 Januari - Presentasi tentang
Sejarah Pasar Modal
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Latihan perkenalan
dengan calon Nasabah
10 Januari - Presentasi tentang
Manfaat Pasar Modal
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Motivasi dalam bekerja
13 Januari - Presentasi tentang Proses
Go Publik
- Pembukaan PPL
- Softskill analisis teknikal
- Latihan perkenalan
dengan calon Nasabah 2
14 Januari - Presentasi tentang
Struktur Pasar Modal
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Motivasi dalam bekerja
15 Januari - Presentasi tentang
Struktru Pasar Modal 2
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Latihan ketok pintu saat
melamar pekerjaan
16 Januari - Presentasi tentang Produk
Obligasi
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Latihan ketok pintu saat
melamar pekerjaan
17 Januari - Presentasi tentang Saham
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Latihan duduk saat
melamar pekerjaan
20 Januari - Reksadana dan Unit
Penyertaan
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Latihan duduk saat
melamar pekerjaan
21 Januari - Presentasi tentang
Coorporation Action
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Motivasi dalam bekerja
22 Januari - Presentasi tentang
Strategi akatif dan pasif
Pasar Modal Syariah
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Latihan interview
23 Januari - Presentasi tentang
Analisis dalam Investasi
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Latihan interview
24 Januari - Izin
27 Januari - Presentasi tentang Kontra
Opsi Saham
- Simulasi trading
- Motivasi dalam bekerja
28 Januari - Presentasi tentang
Mekanisme Perdagangan
- Simulasi trading
- Motivasi dalam
wirausaha
- Latihan interview
29 Januari - Presentasi tentang Oline
dan Remote Trading
- Simulasi trading
- Presentasi softskill
analisis teknikal dan
wirausaha
- Latihan interview
30 Januari - Presentasi tentang JII dan
ISSI
- Simulasi trading
- Presentasi softskill
analisis teknikal
- Latihan interview
03 Februari - Latihan interview
- Simulasi trading
- Latihan telemarketing
04 Februari - Latihan telemarketing
- Simulasi trading
- Latihan telemarketing
05 Februari - Praktek lapangan
- Evaluasi praktel
lapangan
06 Februari - Praktek lapangan
- Evaluasi praktek
lapangan
07 Februari - Penutupan