26
PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN Zainal Abidin Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri Fiddian Khairudin Dosen Ilmu Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri Abstrak Dalam Al-Qur’an makna amanah mencakup amanah kepada Allah SWT, sesama manusia, dan kepada diri sendiri. Amanah kepada Allah SWT, dapat dinyatakan sebagai amanah Allah SWT dan Rasul-Nya berupa aturan dan anjuran-anjuran agama yang harus dilaksanakan. Amanah kepada sesama manusia dapat pula berupa sesuatu, baik materil maupun non-materil yang dipercayakan seseorang kepada orang lain dengan rasa aman dan tentram. Adapun amanah kepada diri sendiri berupa segala nikmat yang ada pada manusia yang berguna bagi dirinya sendiri, sehingga yang bersangkutan memiliki sifat jujur dan dapat dipercaya. Dari sekian banyak definisi yang berbeda, pada akhirnya semua bermuara pada makna tidak mengkhawatirkan, aman dan tentram. Dengan demikian, yang dimaksud dengan amanah adalah segala sesuatu yang dipercayakan, sebuah tanggung jawab yang harus dipelihara dan pada saatnya harus dikembalikan kepada yang berhak dengan aman. Kata Kunci: Tafsir, Ayat, Amanah dan Al-Qur’an A. Pendahuluan

PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

  • Upload
    others

  • View
    34

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH

DALAM AL-QUR’AN

Zainal Abidin

Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Fiddian Khairudin

Dosen Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Abstrak

Dalam Al-Qur’an makna amanah mencakup amanah

kepada Allah SWT, sesama manusia, dan kepada diri

sendiri. Amanah kepada Allah SWT, dapat dinyatakan

sebagai amanah Allah SWT dan Rasul-Nya berupa aturan

dan anjuran-anjuran agama yang harus dilaksanakan.

Amanah kepada sesama manusia dapat pula berupa

sesuatu, baik materil maupun non-materil yang

dipercayakan seseorang kepada orang lain dengan rasa

aman dan tentram. Adapun amanah kepada diri sendiri

berupa segala nikmat yang ada pada manusia yang

berguna bagi dirinya sendiri, sehingga yang bersangkutan

memiliki sifat jujur dan dapat dipercaya. Dari sekian

banyak definisi yang berbeda, pada akhirnya semua

bermuara pada makna tidak mengkhawatirkan, aman dan

tentram. Dengan demikian, yang dimaksud dengan amanah

adalah segala sesuatu yang dipercayakan, sebuah

tanggung jawab yang harus dipelihara dan pada saatnya

harus dikembalikan kepada yang berhak dengan aman.

Kata Kunci: Tafsir, Ayat, Amanah dan Al-Qur’an

A. Pendahuluan

Page 2: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

120 | Jurnal Syahadah

Vol. V, No. 2, Oktober 2017

Agama Islam mengharuskan setiap pemeluknya memiliki hati

dan perasaan yang kuat, dengan hati yang kuat semua hak-hak Allah

SWT dan hak-hak manusia dapat dipelihara dengan baik, semua amal

perbuatan dapat dijauhkan dari sikap ekstrim dan memudah-mudahkan.

Karena itulah agama Islam ini mewajibkan setiap muslim memiliki sifat

dapat dipercaya (amanah). Amanah dalam perspektif agama Islam

memiliki makna dan kandungan yang luas, dimana seluruh makna dan

kandungan tersebut bermuara pada satu pengertian yaitu setiap orang

merasakan bahwa Allah SWT senantiasa menyertainya dalam setiap

urusan yang dibebankan kepadanya, dan setiap orang memahami

dengan penuh keyakinan bahwa kelak ia akan dimintakan pertanggung

jawaban atas urusan tersebut.

Sementara pengertian amanah menurut kaca mata kebanyakan

orang awam seringkali diletakan pada pemahaman yang sempit, yaitu

sebatas memelihara barang titipan, padahal makna hakikatnya jauh

lebih besar dan lebih berat dari makna yang diduga. Amanah sebuah

kewajiban, di mana sudah seharusnya semua orang Islam saling

mewasiatinya dan memohon bantuan kepada Allah SWT dalam

menjaganya.1

Makna amanah yang penulis maksud di sini adalah amanah dalam

pengertian luas, yaitu mengenai tanggung jawab manusia, baik kepada

Allah SWT yang menciptakannya maupun terhadap sesama makhluk.

Amanah yang merupakan segala sesuatu yang dipikul atau ditanggung

1 Ali Fikri Noor, Serial Akhlak Muslim: Amanah, dikutip dari http://www.al-

hikmah.ac.id/soft/artikel/akhlak/amanah/pdf/pada hari jum’at 16 desember 2016 jam

08.17 WIB.

Page 3: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

Penafsiran Ayat-ayat Amanah dalam Al-Qur’an | 121

Zainal Abidin & Fiddian Khairudin

manusia, baik sesuatu terkait dengan urusan agama maupun urusan

dunia, baik terkait dengan perkataan maupun dengan perbuatan dimana

puncak amanah adalah penjagaan dan pelaksanaan.

Amanah dalam perspektif Al-Qur’an ini menarik diprioritaskan

untuk dibahas secara menyeluruh dan mendalam karena adanya alasan-

alasan yang mendukung diantaranya adalah:

Pertama, kata amanah dalam A-Qur’an disebut dibanyak ayat

dan tempat yang berbeda, sehingga perlu diadakan penelitian untuk

menggali makna amanah dan maksud kata amanah tersebut. Kedua,

kata amanah ini untuk tujuan peneliti, seperti apa penafsiran ayat-ayat

mengenai amanah. Ketiga, amanah merupakan tugas keagamaan dan

kemanusiaan yang harus dilaksanakan.Keempat, melihat realita

kehidupan manusia sekarang banyak kurangnya pemahaman manusia

terhadap amanah, sehingga perlu untuk dibahas lebih rinci.

Tulisan ini akan membahas ayat-ayat yang berkaitan dengan tema

Amanah dalam al-Qur’an dari persfektif sufistik.

B. Pembahasan

1. Pengertian Amanah

Kata amanah adalah bentuk mashdar dari kata kerja amina-

ya`manu-amnan-wa amanatan. Kata kerja ini berakar huruf-huruf

hamzah, mim, dan nun, bermakna pokok aman, tentram, tenang, dan

hilangnya rasa takut.2

2 M. Quraish Shihab, EnsiklopediAl-Qur’an, Kajian Kosakata..., h. 83.

Page 4: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

122 | Jurnal Syahadah

Vol. V, No. 2, Oktober 2017

Secara terminologi amanah adalah menunaikan segala

sesuatu yang dititipkan dan dipercayakan kepada seseorang.3 Dalam

kitab Akhlak Rasul Menurut Bukhari dan Muslim menjelaskan

amanah tersebut mempunyai dua arti, yaitu arti khusuh dan arti

umum: arti khusus dari amanah adalah sikap bertanggung jawab

orang yang dititipi barang atau harta atau lainnya dengan

mengembalikannya kepada orang yang mempunyai barang atau

harta itu. Dia menyadari bahwa dirinya hanya bertugas menjaga

barang atau harta tersebut jangan sampai rusak atau hilang, dia sama

sekali tidak mempunyai hak untuk menggunakannya. Jika orang

yang mempunyai harta atau barang itu meminta kembali, dia

dengan serta merta akan mengembalikan harta atau barang tersebut.

Adapun arti amanah secara umum, sangat luas sekali. Sehingga

menyimpan rahasia, tulus dalam memberikan masukan kepada

orang yang meminta pendapat dan menyampaikan pesan kepada

pihak yang benar (sesuai dengan permintaan orang yang berpesan)

juga termasuk amanah. Orang yang menceritakan rahasianya

kepadamu berarti dia percaya kepadamu bahwa kamu bisa

menyimpan rahasia itu. Orang yang meminta pendapatmu, tentunya

mengawali pembicaraannya dengan mengungkapkan problem-

problem yang dihadapinya dan berharap kamu mau memberikan

saran atau pendapat meskipun tidak sesuai dengan yang dia

harapkan. Bila kamu mau mengungkapkan pendapatmu, maka

kamu termasuk orang yang dapat dipercaya. Begitu juga jika ada

3 Inti Medina, Amanah (Terpercaya)/Amalia Husna,... h. 1.

Page 5: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

Penafsiran Ayat-ayat Amanah dalam Al-Qur’an | 123

Zainal Abidin & Fiddian Khairudin

orang yang meminta kamu menyampaikan kabar kepada orang lain.

Bila kamu menyampaikan pesannya dengan benar maka kamu

termasuk orang yang dapat dipercaya (amanah)4.

Amanah artinya dipercaya, seakar dengan kata iman. Sifat

amanah memang lahir dari kekuatan iman, semakin menipis

keimanan seseorang semakin pudar pula sifat amanah pada dirinya.

Antara keduanya terdapat kaitan yang sangat erat sekali, Rasulullah

SAW bersabda:

“Tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah, dan

tidak sempurna agama orang yang tidak menunaikan janji”.

(HR. Ahmad).

Amanah dalam pengertian yang sempit adalah memelihara

titipan dan mengembalikannya kepada pemiliknya dalam bentuk

semula, sedangkan dalam pengertian yang luas amanah mencakup

banyak hal, yaitu: menyimpan rahasia orang, menjaga kehormatan

orang lain, menjaga diri sendiri, menunaikan tugas-tugas yang

diberikan kepadanya dan lain sebagainya. Tugas-tugas yang

dipikulkan Allah SWT kepada umat manusia, oleh Al-Qur’an

disebut sebagai amanah (amanah taklif). Amanah taklif inilah yang

paling berat dan besar. Makhluk-makhluk Allah SWT yang besar

seperti langit, bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-

gunung, lautan tidak sanggup memikulnya. Lalu manusia karena

4 Abdul Mu’min Al-Hasyimi, Akhlak Rasul Menurut Bukhari Dan Muslim...,

h. 266-267.

Page 6: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

124 | Jurnal Syahadah

Vol. V, No. 2, Oktober 2017

kelebihan yang diberikan Allah SWT kepadanya berupa akal

pikiran, perasaan, kehendak dan sebagainya mau menanggungnya.5

Syahrin Harahap di dalam buku Ensiklopedia Akidah Islam

menjelaskan bahwa amanah adalah salah satu sifat wajib para rasul,

yang artinya dapat dipercaya. Para rasul memiliki sifat wajib

sebanyak empat, yaitu:

a. Sidiq, yang berarti benar atau sungguh-sungguh

b. Amanah, yang berarti dapat dipercaya

c. Tabligh, yang artinya menyampaikan

d. Fathanah, yang artinya limpat atau cerdas

Amanah sebagai sifat wajib rasul merupakan konsekuensi

logis bagi kerasulannya. Sebab kalau seorang rasul tidak dapat

dipercaya, maka ajaran syari’at yang mereka bawa tentu dapat

dipertanyakan kebenarannya, dan itu tidak logis. Sebab semua

orang akan mempertahankannya dan ajarannya menjadi kacau.6

Kata amanah merupakan istilah yang telah akrab di telinga

masyarakat Indonesia, masyarakat muslim pada khususnya, istilah

ini sering dikaitkan dengan makna kepercayaan. Dalam Kamus

Bahasa Indonesia, kata yang menunjuk makna kepercayaan

menggunakan dua kata, yaitu amanah atau amanat. Amanah

memiliki beberapa arti, antara lain: pesan yang dititipkan kepada

orang lain untuk disampaikan, keamanan, ketenteraman, dan

kepercayaan. Sedangkan amanat diartikan sebagai sesuatu yang

5 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq,... h. 89. 6 Syahrin Harahap, Ensiklopedi Akidah Islam, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 62.

Page 7: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

Penafsiran Ayat-ayat Amanah dalam Al-Qur’an | 125

Zainal Abidin & Fiddian Khairudin

dipercayakan atau dititipkan kepada orang lain, pesan, nasihat yang

baik dan berguna dari orang tua-tua, perintah, dan wejangan.7

Quraish Shihab berpendapat bahwa amanah adalah sesuatu

yang diserahkan kepada pihak lain untuk dipelihara dan

dikembalikan bila tiba saatnya atau bila diminta oleh

pemiliknya.8Orang yang beriman dipastikan akan memperoleh rasa

aman dan tentram. Karena ia akan merasa mendapat penjagaan dari

Allah SWT. Sebaliknya orang yang diselimuti dengan berbagai

macam kegelisahan dan ketakutan, dipastikan sedang mengalami

krisis iman. Dengan demikian, kata Amanah di dalam Al-Qur’an

mencakup amanah kepada Allah SWT, sesama manusia, dan

kepada diri sendiri.

Dari beberapa definisi yang berbeda, pada akhirnya semua

bermuara pada makna tidak mengkhawatirkan, aman dan tentram.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan amanah ialah segala

sesuatu yang dipercayakan, sebuah tanggung jawab yang harus

dipelihara dan pada saatnya harus dikembalikan kepada yang

berhak dengan aman.

2. Ayat-ayat Tentang Amanah

Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman dalam beberapa ayat

tentang amanah. Kata amanah dalam Al-Qur’an terulang sebanyak

7 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia,(Jakarta: Pusat

Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 48.

8 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-

Qur’an), (Ciputat: Lentera Hati, 2000), h. 457.

Page 8: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

126 | Jurnal Syahadah

Vol. V, No. 2, Oktober 2017

tujuh kali. Diantaranya ada ayat-ayat madaniyah dan makkiyah,

maka dikelompokan menjadi dua yaitu:ayat makkiyah dan

madaniyah.

a. Ayat Makkiyah

Amanah dalam ayat Makkiyah antara lain:

“Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang

dipikulnya) dan janjinya”. (QS. Al-Mu’minun: 8).

Dalam ayat ini Allah menerangkan salah satu sifat dari

orang mukmin yang beruntung, ialah suka memelihara amanah-

amanah yang dipikulnya, baik dari Allah ataupun dari sesama

manusia, yaitu bilamana kepada mereka dititipkan barang atau

uang sebagai amanah yang harus disampaikan kepada orang

lain, maka mereka benar-benar menyampaikan amanah itu

sebagaimana mestinya, dan tidak berbuat khianat. Demikian

pula bila mereka mengadakan perjanjian, mereka memenuhi

dengan sempurna. Mereka menjauhkan diri dari sifat

kemunafikan seperti dalam sebuah hadits yang masyhur, yang

menyatakan bahwa tanda-tanda orang munafik itu ada tiga,

yaitu kalau berbicara suka berdusta, jika menjanjikan sesuatu

suka menyalahi janji dan jika diberi amanah suka berkhianat.9

‘Aidh Al-Qarni menjelaskan bahwa ayat ini

menerangkan orang-orang yang melaksanakan amanah dan

9 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Dan Tafsirnya (Edisi Yang

Disempurnakan,... h. 473.

Page 9: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

Penafsiran Ayat-ayat Amanah dalam Al-Qur’an | 127

Zainal Abidin & Fiddian Khairudin

menepati janji, mereka tidak berkhianat dan tidak mengingkari

janji.10

Kata amanatihim adalah bentuk jamak dari amanah. Ia

adalah sesuatu yang diserahkan kepada pihak lain untuk

dipelihara dan bila tiba saatnya atau bila diminta oleh

pemiliknya ia dikembalikan oleh si penerima dengan baik serta

lapang dada. Kata amanah terambil dari akar kata amina atau

percaya dan aman. Ini karena amanah yang disampaikan oleh

pemiliknya atas dasar kepercayaan kepada penerima bahwa apa

yang diserahkan itu akan terpelihara dan aman di tangan

penerima. Islam mengajarkan bahwa amanah atau kepercayaan

adalah asas iman. Selanjutnya amanah yang merupakan lawan

dari khianat adalah sendi utama interaksi. Amanah tersebut

membutuhkan kepercayaan, dan kepercayaan itu melahirkan

ketenangan batin yang selanjutnya melahirkan keyakinan dan

kepercayaan.11

Masih dalam konteks ayat makiyyah, amanah juga

disebutkan dalam surat al-Ma’arij ayat 32 sebagai berikut:

“Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang

dipikulnya) dan janjinya”. (QS. Al-Ma’arij: 32).

Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang yang

memelihara dan tidak mengkhianati perkara-perkara agama dan

10 ‘Aidh Al-Qarni, Tafsir Muyassar Jilid 3,... h. 77. 11 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-

Qur’an), V. 9, (Ciputat: Lentera Hati, 2000), h. 327-328.

Page 10: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

128 | Jurnal Syahadah

Vol. V, No. 2, Oktober 2017

dunia yang diamanahkan kepada mereka dan apa yang

dijanjikan orang lain kepadanya.12

Menurut Muhammad Nassib Ar-Rifa’i dalam Buku

Ringkasan Ibnu Katsir Jilid 4 menjelaskan orang-orang yang

memelihara amanah-amanah dan janjinya, apabila mereka

diberi amanah tidak mengkhianatinya dan bila berjanji tidak

pernah melanggarnya. Inilah sifat orang-orang beriman,

sedangkan yang sebaliknya adalah sifat-sifat orang munafik.13

Apabila mereka diberi amanah, mereka tidak khianat dan

apabila mereka berjanji mereka tidak ingkar.14 Orang-orang

yang menjaga amanah Allah SWT dan makhluk-Nya yang

mereka emban dan menepati janji-janji tanpa membatalkannya,

apalagi melanggarnya.15

Ayat ini menggunakan bentuk jamak untuk kata amanah

dan bentuk tunggal untuk kata ‘Ahdl/perjanjian. Ini agaknya

disebabkan amanah beraneka ragam, antara manusia dengan

Allah, dengan sesamanya, dengan lingkungannya, serta dengan

dirinya sendiri dan itu bermacam-macam pula perinciannya,

bahkan setiap nikmat yang dianugerahkan Allah kepada

12Wahbah Zuhaili, Ensiklopedia Al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2007), h.

570. 13 Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 4, (Jakarta:

Gema Insani Press, 2000), h. 812 14 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, Jilid 29, Terj.

Bahrun Abu Bakar dan Herry Noer Aly, (Semarang: CV. Toha Putra), h. 128. 15 ‘Aidh Al-Qarni, Tafsir Muyassar Jilid 4, (Jakarta: Qisthi Press, 2007), H.

426.

Page 11: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

Penafsiran Ayat-ayat Amanah dalam Al-Qur’an | 129

Zainal Abidin & Fiddian Khairudin

seseorang adalah amanah yang harus ditunaikannya dengan

baik.16

b. Ayat Madaniyah:

“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara

tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka

hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang

berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai

sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu

menunaikan amanahnya (hutangnya) dan hendaklah ia

bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para

saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang

menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang

yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 283).

Di ayat ini Allah SWT menjelaskan hal-hal yang

berhubungan dengan menulis hutang, membuat saksi dan hal-

hal lain yang berhubungan dengan mu’amalah. Disini

terkandung isyarat yang menjelaskan bahwa diisyaratkannya

pembolehan tidak memakai penulis itu adalah keadaan

bepergian. Seperti dalam waktu-waktu ketika penulis dan saksi

tidak ada. Apabila seseorang hendak memberi hutang kepada

16 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-

Qur’an) V. 9, (Ciputat: Lentera Hati, 2000), h. 325-326.

Page 12: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

130 | Jurnal Syahadah

Vol. V, No. 2, Oktober 2017

orang lain dalam keadaan seperti ini, maka Allah SWT tidak

mengharamkan padanya untuk melangsungkan hajatnya dan

memenuhi kebutuhannya jika ia percaya padanya, meski tidak

ada saksi atau juru tulisnya. Dan dalam pembahasan ini, hutang

dikatakan sebagai amanah.17

Apabila kalian sedang dalam sebuah perjalanan jauh lalu

harus melakukan transaksi jual-beli, namun tidak menemukan

seorang pencatat maka hendaklah pemilik hak mengambil suatu

barang sebagai jaminan agar hartanya tetap terpelihara

dengannya sekaligus berfungsi sebagai pengganti dokumen

tertulis. Jika pemilik hak mempercayai kejujuran dan amanah

orang yang berhutang maka tidak perlu adanya suatu jaminan

hendaklah orang yang berhutang bertakwa kepada Allah dalam

memelihara harta yang dia pinjam, yaitu barang yang

diamanahkan kepadanya. Hendaklah dia mengembalikan

hutang tepat pada waktu jatuh tempo.18

Bolehnya memberi barang tanggungan sebagai jaminan

pinjaman atau dengan kata lain menggadai, walau dalam ayat

ini dikaitkan dengan perjalanan, itu berarti bahwa

menggadaikan hanya dibenarkan dalam perjalanan. Nabi SAW

pernah menggadaikan perisai beliau kepada seorang Yahudi,

padahal ketika itu beliau sedang berada di Madinah. Dengan

demikian, penyebutan kata dalam perjalanan hanya karena

17 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi Jilid 3, Terj. Bahrun Abu

Bakar dan Herry Noer Aly, (Semarang: CV. Toha Putra), h. 132-134 18 ‘Aidh Al-Qarni, Tafsir Muyassar, Jilid I, (Jakarta: Qisthi Press, 2007), h.

226.

Page 13: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

Penafsiran Ayat-ayat Amanah dalam Al-Qur’an | 131

Zainal Abidin & Fiddian Khairudin

seringnya tidak ditemukan penulis dalam perjalanan. Dari sini

pula dapat ditarik kesan, bahwa sejak masa turunnya ayat ini,

Al-Qur’an telah menggarisbawahi bahwa ketidakmampuan

menulis hanya dapat ditoleransi untuk sementara bagi yang

tidak bertempat tinggal atau nomad. Bahkan, menyimpan

barang sebagai jaminan atau menggadainya pun tidak harus

dilakukan, karena itu jika sebagian kamu menmpercayai

sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu

menunaikan amanahnya, utang atau apapun yang dia terima. Di

sini, jaminan bukan berbentuk tulisan atau saksi, tetapi

kepercayaan dan amanah timbal balik. Utang diterima oleh

pengutang dan barang jaminan diserahkan kepada pemberi

utang. Kepada para saksi, yang pada hakikatnya juga memikul

amanah kesaksian, diingatkan, janganlah kamu, wahai para

saksi, menyembunyikan pesaksian, yakni jangan mengurangi,

melebihkan, atau tidak menyampaikan sama sekali, baik yang

diketahui oleh pemilik hak maupun yang tidak diketahuinya.

Dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka

sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya.19

Selainitu, dalam surat al-Nisa’ 58 Allah memerintahkan

untuk menyampaikan amanah kepada orang yang berhak

menerimanya. Teks ayat tersebut sebagai berikut:

19 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-

Qur’an”, V.1 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), H. 739-740.

Page 14: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

132 | Jurnal Syahadah

Vol. V, No. 2, Oktober 2017

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh

kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya

kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya

Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. An-

Nisa: 58).

Ayat ini memerintahkan agar menyampaikan amanah

kepada yang berhak. Pengertian amanah dalam ayat ini, ialah

sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang untuk

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kata amanah dengan

pengertian ini sangat luas, meliputi amanah Allah SWT kepada

hamba-hamba-Nya, amanah seseorang kepada sesamanya dan

terhadap dirinya sendiri.

Amanah Allah terhadap hamba-Nya yang harus

dilaksanakan antara lain: melaksanakan apa yang diperintahkan-

Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semua nikmat Allah

apa saja hendaklah kita manfaatkan untuk takarrub

(mendekatkan diri) kepada Allah SWT. Amanah seseorang

terhadap sesamanya yang harus dilaksanakan antaralain:

mengembalikan titipan kepada yang punya dengan tidak kurang

suatu apapun, tidak menipunya, memelihara rahasiadan lain

sebagainya.Amanah seseorang terhadap dirinya sendiri anatar

Page 15: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

Penafsiran Ayat-ayat Amanah dalam Al-Qur’an | 133

Zainal Abidin & Fiddian Khairudin

lain: seperti berbuat sesuatu yang menguntungkan dan

bermanfaat bagi dirinya dalam soal dunia dan agamanya.

Janganlah ia membuat hal-hal yang membahayakannya di dunia

serta akhirat, dan lain sebagainya.20

Al-Maraghi penafsirkan kata al-amanah dalam ayat ini

yaitu sesuatu yang dijaga untuk disampaikan kepada

pemiliknya. Orang yang menjaga dan menyampaikannya

dinamakan hafiz (orang yang menjaga), amin (Orang yang

dipercaya), dan wafiy (orang yang memenuhi). Sedangkan yang

tidak menjaga dan tidak menyampaikan disebut pengkhianat.21

Dalam Tafsir Al-Misbah, Quraish Shihab menjelaskan

bahwa ayat di atas terbaca menggunakan bentuk jamak dari kata

amanah. Hal ini karena amanah bukan sekedar sesuatu yang

bersifat material, tetapi juga non material dan bermacam-

macam. Semuanya diperintahkan Allah agar ditunaikan. Ada

amanah antara manusia dengan Allah SWT, antara manusia

dengan manusia lainnya, antara manusia dan lingkungannya,

dan antara manusia dengan dirinya sendiri. Masing-masing

memiliki rincian, dan setiap rincian harus dipenuhi walaupun

seandainya amanah yang banyak itu hanya milik seorang. Ayat

di atas ketika memerintahkan menunaikan amanah,

ditekankannya bahwa amanah tersebut harus ditunaikan kepada

ahlihayakni pemiliknya, dan ketika memerintahkan

20 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Dan Tafsirnya (Edisi Yang

Disempurnakan),... h. 196-197. 21 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi Jilid 5, Terj. Bahrun Abu

Bakar dan Herry Noer Aly, (Semarang: CV. Toha Putra), h.112.

Page 16: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

134 | Jurnal Syahadah

Vol. V, No. 2, Oktober 2017

menetapkan hukum dengan adil, dinyatakan apabila kamu

menetapkan hukum di antara manusia. Ini berarti bahwa

perintah berlaku adil itu ditujukan terhadap manusia secara

keseluruhan. Dengan demikian, baik amanah maupun keadilan

harus ditunaikan dan ditegakkan tanpa membedakan agama,

keturunan, atau ras.22

Dalam ayat ini, Allah SWT menyuruh agar senantiasa

menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.

Adapun amanah yang yang harus kalian tunaikan untuk Allah

SWT adalah melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi

larangan-Nya. Dan amanah yang harus dipelihara di antara

sesama kalian yaitu: menyampaikan titipan dan hak-hak

kepemilikan harta, melaksanakan akad, menepati janji, dan

tidak membatalkan sumpah.23

3. Urgensi Amanah dalam Kehidupan

Setidaknya terdapat empat elemen penting dalam konsep

amanah, yaitu: menjaga hak Allah SWT, menjaga hak sesama

manusia, menjauhkan dari sikap abai dan berlebihan, maksudnya

amanah memang harus disampaikan dalam kondisi tepat, tidak

ditambahi atau dikurangi, mengandung sebuah pertanggung

jawaban.

Amanah merupakan salah satu yang harus dikembangkan

ketika kita ingin menyucikan jiwa dan mengenal Allah SWT,

22 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-

Qur’an) V. 2, (Ciputat: Lentera Hati, 2000), h. 582. 23 ‘Aidh Al-Qarni, Tafsir Muyassar Jilid I,... h. 402.

Page 17: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

Penafsiran Ayat-ayat Amanah dalam Al-Qur’an | 135

Zainal Abidin & Fiddian Khairudin

karena ia seakar dengan keimanan. Artinya, sifat amanah itu lahir

dari kekuatan iman seseorang. Semakin tipis iman seseorang maka

semakin pudar amanah pada dirinya. Selaras dengan hadits Nabi

SAW “Tidak ada keimanan bagi orang yang tidak melaksanakan

amanah”, baik dalam Al-Qur’an maupun sunnah amanah menjadi

syarat keberagaman. Dalam hubungan manusia antara sesama

amanah menjadi jaminan terpeliharanya keselamatan hubungan

tersebut. Keselamatan suatu negara terjamin karena pemerintah

mengemban dengan baik amanahpolitik pemerintahan.

Rusaknya amanah akan merusak hubungan antara sesama

manusia tersebut. Penyerahan amanah kepada manusia oleh Tuhan

dimaksudkan untuk mengangkat nasib manusia kepada posisi yang

lebih tinggi dari malaikat yang sepanjang amanah itu diembannya

dan akan menurunkannya pada posisi yang lebih rendah dari

binatang ternak bila amanah itu diabaikan.

Amanah merupakan ketundukan manusia terhadap seluruh

dimensi pokok agama Islam karena melibatkan aspek vertical

(hablumminallah) yakni beban pertanggungjawaban kepada Allah

SWT dan aspek horizontal (hablumminannas) yaitu aspek syariah

terutama dalam kaitannya dengan muamalah atau hubungan

manusia dengan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Itulah

sebabnya mengapa amanah menjadi salah satu substansi pokok

agama Islam.24

24 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Bebagai

Persoalan Umat,... h. 319.

Page 18: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

136 | Jurnal Syahadah

Vol. V, No. 2, Oktober 2017

Dalam praktiknya, amanah sangatlah sulit untuk

diaplikasikan. Mengucap janji dalam sumpah jabatan yang

mengatas namakan Tuhan tidaklah menjadi pertimbangan para

pelaku penyelewengan. Para pejabat negeri ini misalnya, bukan

sebuah hal baru saat mereka yang menjadi aspirator rakyat itu

tertangkap dan mendekam dalam jeruji besi akibat kasus korupsi.

Satu persatu dari mereka hanya menunggu waktu.

Amanah adalah pilar keislaman seorang mukmin, ketika ia

mengkhianati apa yang telah dipercayakan kepadanya maka ia

tergolong sebagai orang munafik. Sebagaimana Rasulullah SAW

bersabda:

“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu

Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin

Numair. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah

menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan

kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami al-

Page 19: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

Penafsiran Ayat-ayat Amanah dalam Al-Qur’an | 137

Zainal Abidin & Fiddian Khairudin

A'masy. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah

menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah

menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada

kami Sufyan dari al-A'masy dari Abdullah bin Murrah dari

Masruq dari Abdullah bin Amru dia berkata, "Rasulullah

Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Ada empat perkara,

barangsiapa yang empat perkara tersebut ada pada dirinya

maka dia menjadi orang munafik sejati, dan apabila salah satu

sifat dari empat perkara tersebut ada pada dirinya, maka pada

dirinya terdapat satu sifat dari kemunafikan hingga dia

meninggalkannya: jika berbicara selalu bohong, jika

melakukan perjanjian melanggar, jika berjanji selalu ingkar,

dan jika berselisih licik." Hanya saja dalam hadits Sufyan,

'Apabila dalam dirinya terdapat salah satu sifat tersebut maka

dia memiliki salah satu sifat kemunafikan'.” (HR. Muslim,

Kitab Iman, Bab Penjelasan tentang Sifat Munafik).25

Rasulullah SAW memiliki komitmen yang tinggi dalam

untuk menegakkan amanah dengan tidak ikut-ikutan berkhianat jika

adaorang lain yang berbuat khianat. Nabi saw bersabda:

“Rasulullah SAW bersabda, tunaikanlahamanah kepada orang

yang mempercayaimu, dan jangan kamu khianatkepada orang

yang mengkhianatimu.”

Ungkapan terakhir bisa berarti jangan berbuat khianat saat

orang lain berkhianat. Jangan ikut-ikutan korupsi apabila orang lain

korupsi, agar hidup aman dan tentram tanpa dikejar-kejar rasa

25 PDF, Shahih Muslim, No. 88.

Page 20: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

138 | Jurnal Syahadah

Vol. V, No. 2, Oktober 2017

bersalah.26 Secara hakikat seungguhnya manusia telah dianugrahi

sifat-sifat kepantasan (shalahiyah) untuk menerima amanah, yaitu

dianugerahi akal yang bisa mempertimbangkan perbuatan baik dan

buruk. Oleh karena itu, untuk memelihara amanah yang diberikan

Allah SWT atau masyarakat, dibutuhkan jiwa yang betul-betul

jujur, dan juga teguh serta kuat menegakkannya. Jiwa yang amanah

menurut konsep Al-Qur’an adalah jiwa yang tidak hanya jujur,

tetapi juga teguh menegakkan kepercayaan yang diberikan

kepadanya, serta menyadari segala amanah yang diterimanya

berasal dari Allah SWT. Allah-lah yang pada hakikatnya

mengangkat seseorang memperoleh kedudukan,derajat, pangkat,

jabatan, dan apapun dalam kehidupan dunia.27

4. Macam-Macam Amanah

Al-Maraghi mengklasifikasikan amanah ke dalam tiga

bagian: amanah hamba dengan Tuhannya, amanah hamba dengan

sesama manusia, amanah manusia terhadap dirinya sendiri. Semua

amanah tersebut harus ditunaikan semaksimal mungkin.

Pertama: Amanah hamba dengan Tuhannya, yaitu apa yang

telah dijanjikan Allah kepadanya untuk dipelihara, berupa

melaksanakan perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan

menggunakan segala perasaan dan anggota badannya untuk hal-hal

yang bermanfaat baginya dan mendekatkannya kepada Tuhan. Di

26 Rif’at Syauqi Nawawi, Kepribadian Qur’ani,(Jakarta: Amzah, 2011), h. 96. 27 Rif’at Syauqi Nawawi, Kepribadian Qur’ani,... h. 99.

Page 21: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

Penafsiran Ayat-ayat Amanah dalam Al-Qur’an | 139

Zainal Abidin & Fiddian Khairudin

dalam Atsar di katakan bahwa seluruh maksiat adalah khianat

kepada Allah SWT.28

Kedua: Amanah hamba dengan sesama manusia, diantaranya

adalah mengembalikan titipan kepada pemiliknya, tidak menipu,

menjaga rahasia dan lain sebagainya yang wajib dilakukan terhadap

keluarga, kaum kerabat, manusia pada umumnya dan pemerintah.

Termasuk dalam amanat ini keadilan para ulama terhadap orang-

orang awam dengan membimbing mereka kepada keyakinan dan

pekerjaan yang berguna bagi mereka di dunia dan di akhirat: seperti

pendidikan yang baik, mencari rezeki yang halal, memberikan

nasihat dan hukum-hukum yang menguatkan keimanan,

menyelamatkan mereka dari berbagai kejahatan dan dosa serta

mendorong mereka untuk melakukan kebaikan dan kebajikan.

Seperti juga keadilan suami terhadap istrinya, seperti tidak

menyebarkan rahasia masing-masing pihak, terutama hal-hal yang

biasanya tidak pantas diketahui orang lain. Termasuk juga adalah

keadilan para umara (pemerintah) terhadap rakyatnya. Seseorang

yang mendapat amanah kepemimpinan (kekuasaan) politik maka

menjadi keharusan konstiusional dan sekaligus kewajiban agama

untuk menunaikan amanah yang menjadi tanggung jawabnya.

Apabila seseorang dilimpahi amanah menjadi Kepala Desa, Camat,

Bupati, Gubernur dan Presiden atas pilihan rakyat sesuai

hierarkinya, pada hakikatnya Allah jualah yang memberikan

amanah tersebut, bukan hanya karena rakyat yang memilih.

28 Ahmad Mustafa Al-Maragi, Tafsir Al-Maraghi, (Bahrun Abu Bakar dan

Herry Noer Aly), Juz 4,5, dan 6, h. 113.

Page 22: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

140 | Jurnal Syahadah

Vol. V, No. 2, Oktober 2017

Demikian pula seseorang yang ditunjuk sebagai presiden

Allah-lah yang memberikan amanahtersebut kepadanya. Pada

posisi atau kedudukan manapun dalam masyarakat, di situ ada

amanahAllah yang wajib dipelihara dan ditunaikan kepada yang

berhak. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Nabi

Muhammad SAW sebagai berikut:

“Telah menceritakan kepadanya, bahwa 'Abdullah bin 'Umar

berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan

setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas

yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta

pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah

pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas

Page 23: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

Penafsiran Ayat-ayat Amanah dalam Al-Qur’an | 141

Zainal Abidin & Fiddian Khairudin

keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan

rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggung

jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang

pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan

akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung

jawabnya tersebut."Aku menduga Ibnu 'Umar menyebutkan:

"Dan seorang laki-laki adalah pemimpin atas harta bapaknya,

dan akan dimintai pertanggung jawaban atasnya. Setiap kalian

adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai

pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari,

No. 844)

Ketiga: Amanah manusia terhadap dirinya sendiri, seperti

halnya memilih yang paling pantas dan bermanfaat baginya dalam

masalah agama dan dunianya, tidak mengerjakan yang berbahaya

baginya didunia dan di akhirat, serta menghindarkan berbagai

penyakit sesuai dengan pengetahuan dan petunjuk para dokter. Hal

terakhir ini memerlukan pengetahuan tentang ilmu kesehatan,

terutama pada waktubanyak tersebar penyakit dan wabah.29

C. Penutup

Dari uraian dan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

Kata amanah adalah bentuk mashdar dari kata kerja amina-

ya’manu-amnan-wa amanatan. Kata kerja ini berakar huruf-huruf

hamzah, mim, dan nun, bermakna pokok aman, tentram, tenang, dan

hilangnya rasa takut. Dalam bahasa Indonesia, amanah berarti kerabat,

29 Ahmad Mustafa Al Maragi, Tafsir Al-Maraghi, Terj. Bahrun Abu Bakar dan

Herry Noer Aly, (Semarang: CV. Toha Putra), Juz 4,5, dan 6, h. 114.

Page 24: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

142 | Jurnal Syahadah

Vol. V, No. 2, Oktober 2017

ketentraman, atau dapat dipercaya.Amanah di dalam Al-Qur’an

mencakup amanah kepada Allah SWT, sesama manusia, dan kepada

diri sendiri. Secara terminologi amanah adalah menunaikan segala

sesuatu yang dititipkan dan dipercayakan kepada seseorang.

Amanah di dalam Al-Qur’an mencakup amanah kepada Allah

SWT, sesama manusia, dan kepada diri sendiri. Amanah kepada Allah

SWT, dapat dinyatakan sebagai amanah Allah SWT dan Rasul-Nya

berupa aturan dan anjuran-anjuran agama yang harus dilaksanakan.

Amanah kepada sesama manusia dapat pula berupa sesuatu, baik

materil maupun non-materil yang dipercayakan seseorang kepada

orang lain dengan rasa aman dan tentram. Adapun amanah kepada diri

sendiri berupa segala nikmat yang ada pada manusia yang berguna bagi

dirinya sendiri, sehingga yang bersangkutan memiliki sifat jujur dan

dapat dipercaya. Dari sekian banyak definisi yang berbeda, pada

akhirnya semua bermuara pada makna tidak mengkhawatirkan, aman

dan tentram. Dengan demikian, yang dimaksud dengan amanah adalah

segala sesuatu yang dipercayakan, sebuah tanggung jawab yang harus

dipelihara dan pada saatnya harus dikembalikan kepada yang berhak

dengan aman.

Page 25: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

Penafsiran Ayat-ayat Amanah dalam Al-Qur’an | 143

Zainal Abidin & Fiddian Khairudin

DAFTAR PUSTAKA

Ar-Rifa’i, Nasib, Muhammad, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 4,

Jakarta: Gema Insani Press, 2000.

Al-Hasyimi, Mu’min, Abdul, Akhlak Rasul Menurut Bukhari Dan

Muslim, Jakarta: Gema Insani, 2009.

Al-Qarni, ‘Aidh, Tafsir Muyassar Jilid 3, Jakarta: Qisthi Press, 2007.

Al-Maraghi, Mustafa, Ahmad Terjemah Tafsir Al-Maraghi, Jilid 29,

Terj. Bahrun Abu Bakar dan Herry Noer Aly, Semarang: CV.

Toha Putra, 1995.

Harahap, Syahrin Ensiklopedi Akidah Islam, Jakarta: Kencana, 2009.

Ilyas, Yunahar, Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan

Pengamalan Islam, 2014.

Inti Medina, Amanah (Terpercaya)/Amalia Husna, Solo: PT. Tiga

Serangkai Pustaka Mandiri, 2009.

Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Dan Tafsirnya Edisi Yang

Disempurnakan, Jakarta: Widya Cahaya, 2011.

Nawawi, Syauqi, Rif’at Kepribadian Qur’ani, Jakarta: Amzah, 2011

Noor, Fikri, Ali Serial Akhlak Muslim: Amanah, dikutip dari

http://www.al-

hikmah.ac.id/soft/artikel/akhlak/amanah/pdf/pada hari jum’at

16 desember 2016 jam 08.17 WIB.

Shihab, Quraish Tafsir Al-Misbah, (Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-

Qur’an), Ciputat: Lentera Hati, 2000

EnsiklopediAl-Qur’an, Kajian Kosakata, Jakarta: Lentera Hati, 2007.

Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Bebagai Persoalan Umat,

Bandung: Mizan, 1998

Page 26: PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMANAH DALAM AL-QUR’AN

144 | Jurnal Syahadah

Vol. V, No. 2, Oktober 2017

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta:

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008