Upload
saputro-priyo-nugroho
View
270
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
boraks
Citation preview
10/23/13 Palupi P17433110037 POLTEKKES KEMENKES SEMARANG: IDENTIFIKASI BORAKS DALAM MAKANAN
palupikesling.blogspot.com/2012/02/identifikasi-boraks-dalam-makanan.html 1/9
images.jpg
Palupi P17433110037 POLTEKKESKEMENKES SEMARANG
MAKALAH ILMU ISLAM
Selasa, 14 Februari 2012
IDENTIFIKASI BORAKS DALAM MAKANAN
IDENTIFIKASI BORAKS DALAM MAKANAN
( M A K A L A H )
Makalah ini dibuat demi memenuhi tugas mid semester gasal
mata kuliah Ekotoksitologi
OLEH :
PALUPI RIZKI AMALIA PUTRI
(P17433110037)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
2011
KATA PENGANTAR
Join this sitew ith Google Friend Connect
Members (2)
Already a member? Sign in
Pengikut
▼ 2012 (2)
► Maret (1)
▼ Februari (1)
IDENTIFIKASI BORAKS DALAMMAKANAN
Arsip Blog
palupi mahabbatullah
purwokerto, jawa tengah, Indonesia
nope : 08786508262
Lihat profil lengkapku
Mengenai Saya
Bagikan 0 Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk
10/23/13 Palupi P17433110037 POLTEKKES KEMENKES SEMARANG: IDENTIFIKASI BORAKS DALAM MAKANAN
palupikesling.blogspot.com/2012/02/identifikasi-boraks-dalam-makanan.html 2/9
Segala puji penulis panjatkan kehandirat Allah SWT, yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan tugas yang diberikan ini dengan penuh kelancaran. Tanpa rahmat dan hidayah-
Nya penulis tidak akan sanggup menyelesaikan makalah yang berjudul “IDENTIFIKASI
BORAKS DI LINGKUNGAN” dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang boraks di dalam
lingkungan, khususnya dampak negatif boraks bagi kesehatan manusia yang akan kami sajikan
berdasarkan tinjauan pustaka yang telah penulis lakukan. Penulis menyelesaikan makalah ini
menemui banyak kesulitan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya
tugas makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik
dalam bentuk materi maupun nonmateri. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Yulianto, BE, S.Pd, M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah ekotoksitologi.
2. Orang tua kami atas ijin, support dan material sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami
berharap adanya kritik dan saran agar laporan ini dapat lebih mendekati sempurna dan
bermanfaat bagi segenap pembaca.
Purwokerto, 21 Oktober 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
A. Pengertian Boraks ............................................................................. 2
B. Dampak Negatif atau Bahaya Boraks (Bleng) dalam Makanan 3
C. Dampak Postif atau Manfaat Boraks dalam Makanan ..................... 4
D. Ciri-ciri Makanan yang Mengandung Boraks……………………….. 5
E. Cara Identifikasi Boraks dalam Makanan......................................... 12
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 13
A. Simpulan ........................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. A. Latar Belakang
Dewasa ini boraks banyak sekali digunakan dalam industri makanan, seperti: dalam
pembuatan mie basah, lontong, ketupat, tahu, bakso, sosis, bahkan dalam pembuatan kecap.
Padahal zat kimia ini merupakan bahan beracun dan bahan berbahaya bagi manusia sehingga
sangat dilarang digunakan sebagai bahan baku makanan.
10/23/13 Palupi P17433110037 POLTEKKES KEMENKES SEMARANG: IDENTIFIKASI BORAKS DALAM MAKANAN
palupikesling.blogspot.com/2012/02/identifikasi-boraks-dalam-makanan.html 3/9
Tentunya tidak ada seorang pun yang akan mengonsumsi jika mengetahui barang
tersebut mengandung zat berbahaya di dalamnya. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui
cara mendeteksi adanya kandungan boraks dalam bahan makanan dan bahayanyha bagi
kesehatan. Teridentifikasinya boraks pada makanan-makanan tersebut dapat kita rasakan pula
perbedaannya dengan makanan yang tidak menggunakan boraks, namun hal tersebut tidak
mutlak dan hanya sebagai perkiraan saja. Adapun gambar contoh boraks di pasaran
(Lampiran).
Kebanyakan masyarakat mengira bahwa identifikasi boraks dalam makanan yang
dapat dibuktikan kebenarannya, harus dilakukan di laboratorium sehingga memerlukan biaya
mahal, padahal ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan tanpa harus melalui
laboiratorium. Penulis akan mengulas hal tersebut dalam makalah ini.
B. Tujuan
1. Memahami boraks berdasarkan pengertian dan asal katanya
2. Mengetahui dampak negatif atau bahaya boraks
3. Mengetahui dampak positif atau manfaat boraks
4. Mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung boraks
5. Mengetahui cara mengidentifikasi boraks dalam makanan
BAB II
ISI
A. Pengertian Boraks
Boraks berasal dari bahasa arab yaitu BOURAQ yang berarti kristal lunak yang
mengandung unsur-unsur boron, berwarna dan larut dalam air. Boraks merupakan kristal lunak
dengan nama kimia Natrium Tetrabonat ( Na2.B4O7.10H2O). Boraks mempunyai nama lain
natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat yang seharusnya hanya digunakan dalam
industri non pangan.
Karakteristik Boraks, antara lain:
- berbentuk kristal putih
- tidak berbau
- larut dalam air
- stabil pada suhu serta tekanan normal
- Boraks dipasaran terkenal dengan nama pijer, petitet, bleng, gendar dan air kl.
Boraks juga biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen, khususnya industri
kertas, gelas, pengawet kayu, keramik, antiseptik dan pembasmi kecoak, dan mengurangi
kesadahan air. Dapat dijumpai dalam bentuk padat dan jika larut dalam air akan menjadi
natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3) atau yang lazim kita kenal dengan nama Bleng.
Asam borat (H3BO3) merupakan asam organik lemah yang sering digunakan sebagai
antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat (H2SO4) atau asam khlorida
(HCl) pada boraks. Asam borat juga sering digunakan dalam dunia pengobatan dan
kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata dan
dikenal sebagai boorwater.
Boraks seringkali disalah gunakan dalam proses pembuatan bahan makanan, seperti
digunakan sebagai bahan tambahan untuk pembuatan bakso, nuget, tahu, cenil, kecap,
ketupat/lontong serta kerupuk. Bahkan yang lebih ironis, penggunaan boraks sebagai
komponen dalam makanan sudah meluas di Indonesia. Padahal pemerintah telah melarang
penggunaan boraks per Juli 1979, dan dimantapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI
No.733/Menkes/Per/IX/1988.
B. Dampak Negatif atau Bahaya Boraks (Bleng) dalam Makanan
Sudah tidak asing lagi bahwa banyak zat-zat berbahaya yang langsung dicampur
10/23/13 Palupi P17433110037 POLTEKKES KEMENKES SEMARANG: IDENTIFIKASI BORAKS DALAM MAKANAN
palupikesling.blogspot.com/2012/02/identifikasi-boraks-dalam-makanan.html 4/9
sebagai bahan pembuat makanan, salah satu zat yang sering digunakan yaitu ‘Boraks’ atau
‘Bleng’. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak serta berakibat
buruk secara langsung, tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap
dalam tubuh konsumen secara kumulatif. Seringnya mengonsumsi makanan berboraks akan
menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan,
namun juga melalui kulit. Boraks akan menganggu enzim-enzim metabolisme.
Ada beberapa ciri Gejala Keracunan Boraks, antara lain sebagai berikut:
· Keadaan umum: lemah, sianosis, hipotensi
· Terhirup: iritasi membran mukosa, tenggorokan sakit, dan batuk, efek
pada sistem saraf pusat berupa hiperaktifitas, agitasi dan kejang.
Aritmia berupa atrial fibrilasi, syok dan asidosis metabolik. Kematian
dapat terjadi setelah pemaparan, akibat syok, depresi saraf pusat atau
gagal ginjal.
· Kontak dengan kulit: Eritrodemik rash (merah), iritasi dan gejala
seperti orang mabuk, deskuamasi dalam 3-5 hari setelah pemaparan.
· Tertelan: mual, muntah, diare, gangguan pencernaan, denyut nadi tidak
beraturan, nyeri kepala, gangguan pendengaran dan penglihatan,
sianosis, kejang dan koma. Keracunan berat dan kematian umumnya
terjadi pada bayi dan anak-anak dalam 1-7 hari setelah penelanan,
sedangkan pada orang dewasa jarang terjadi.
Dalam jumlah banyak boraks dapat menimbulkan keracunan kronis akibat
tibunan boraks, antara lain:
· demam
· anuria (tidak terbentuknya urin)
· Koma
· merangsang sistem saraf pusat
· menimbulkan depresi
· apatis
· sianosis
· tekanan darah turun
· kerusakan ginjal
· pingsan
· kematian.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tak sertamerta berakibat
buruk terhadap kesehatan. Tetapi boraks yang sedikit ini akan diserap dalam tubuh konsumen
secara kumulatif. Selain melalui saluran pencernaan, boraks juga bisa diserap melalui kulit.
Boraks yang terserap dalam tubuh ini akan disimpan secara kumulatif di dalam hati, otak, dan
testes (buah zakar).
Daya toksitasnya adalah LD-50 akut 4,5-4,98 gr/kg berat badan (tikus). Dalam dosisi
tinggi, boraks di dalam tubuh manusia bisa menyebabkan pusing-pusing, muntah, mencret,
kram perut, dan lain-lain. Pada anak kecil dan bayi, boraks sebanyak 5 gram di dalam
tubuhnya dapat menyebabkan kematian. Sedangkan kematian pada orang dewasa terjadi jika
dosisnya mencapai 10-20 gram atau lebih.
C. Dampak Positif atau Manfaat Boraks
Telah dibahas sebelumnya bahwa Boraks juga memilki dampak positif. Boraks
bermanfaat tentu saja selain makanan. Hal tersebut juga didukung oleh Peraturan
Mentri Kesehatan yang telah melarang penggunaan Boraks bagi makanan. Boraks
hanya boleh digunakan pada selain makanan dan selain yang berhubungan dengan
makanan (gelas, piring, sendok, dlkl). Beberapa diantaranya dalam pembuatan bahan
material, pembuatan bahan bangunan, antiseptik, pembasmi serangga dll. Contoh
pemanfaatan boraks pada selain makanan:
- Salah satu bahan untuk membuat keramik
- Campuran membuat kertas
10/23/13 Palupi P17433110037 POLTEKKES KEMENKES SEMARANG: IDENTIFIKASI BORAKS DALAM MAKANAN
palupikesling.blogspot.com/2012/02/identifikasi-boraks-dalam-makanan.html 5/9
- Pembasmi kecoa
- Dapat digunakan untuk mengurangi kesadahan air
- dll.
Namun, ada beberapa manfaat boraks dalam makanan antara lain :
- Memberi tekstur yang bagus dan memberi kesan menarik
- Mengawetkan makanan
- Mengenyalkan dan memberi rasa gurih
- dll
D. Cara Mengidentifikasi Boraks dalam Makanan Menurut
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengetahui atau
mengidentifikasi makanan yang mengandung boraks. Cara-cara yang dapat kita
tempuh misalanya yang paling mudah adalah dengan pengamatan fisik, adapun yang
lebih meyakinkan yaitu dengan pemeriksaan laboratorium, namun jika masyarakat
awam terlalu asing dengan laboratorium, maka ada cara mengidentifikasi yang lebih
mudah yaitu metode kunyit.
1. Identifikasi dengan pengamatan fisik
Dari berbagai macam jenis makanan, ada beberapa makanan yang biasa
dicampuri dengan boraks baik dengan alasan untuk mengawetkan, maupun
untuk kepentingan dagang, serta dapat dengan mudah kita identifikasi menurut
ciri fisiknya. Berikut beberapa diantara makanan yang dapat kita identifikasi ada
tidaknya boraks dalam makanan menurut bentuk fisiknya :
- Ciri-ciri mie basah mengandung boraks: Teksturnya kenyal, lebih
mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
- Ciri-ciri bakso mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, warna tidak
kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan.
Seperti dijelaskan di atas, sebagian bakso yang beredar di pasaran
juga mengandung boraks. Tetapi kita bisa membedakan antara bakso
yang mengandung boraks atau tidak. Bakso yang mengandung boraks
lebih kenyal daripada bakso tanpa boraks. Bila digigit akan kembali ke
bentuk semula. Ia juga tahan lama dan awet hingga beberapa hari.
Warnanya juga lebih putih. Berbeda dengan bakso tanpa boraks
yang berwarna abu-abu dan merata di semua bagian. Kalau masih ragu,
coba lembar bakso ke lantai. Apabila memantul seperti bola bekel, berarti
bakso itu mengandung boraks. Padahal pembuatan bakso tidak harus
menggunakan berbagai bahan kimia. Bakso dapat dihasilkan dengan baik
tanpa menggunakan boraks. Kita bisa menggunakan bahan pengawet yang
lebih aman, seperti kalium karbonat, natrium karbonat, karaginan, atau
kalsium propionat.v
- Ciri-ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks: teksturnya sangat
kenyal, berasa tajam, seprti sangat gurih dan membuat lidah bergetar dan
meberikan rasa getir.
- Ciri-ciri kerupuk/gendar mengandung boraks: teksturnya renyah dan bisa
menimbulkan rasa getir.
Dalam bentuk tidak murni, sebenarnya boraks sudah
diproduksi sejak tahun 1700, dalam bentuk air bleng. YLKI melalui
Warta Konsumen (1991) melaporkan, sekitar 86,49 persen sampel mi
basah yang diambil di Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya
mengandung asam borat (boraks). Lalu 76,9 persen mi basah
mengandung boraks dan formalin secara bersama-sama!
YLKI juga melaporkan adanya boraks pada berbagai jajanan
di Jakarta Selatan. Padahal Pemerintah telah melarang penggunaan
boraks per Juli 1979, dan dimantapkan melalui SK Menteri Kesehatan
10/23/13 Palupi P17433110037 POLTEKKES KEMENKES SEMARANG: IDENTIFIKASI BORAKS DALAM MAKANAN
palupikesling.blogspot.com/2012/02/identifikasi-boraks-dalam-makanan.html 6/9
RI No 733/Menkes/Per/IX/1988.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang
tak sertamerta berakibat buruk terhadap kesehatan. Tetapi boraks
yang sedikit ini akan diserap dalam tubuh konsumen secara kumulatif.
Selain melalui saluran pencernaan, boraks juga bisa diserap melalui
kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh ini akan disimpan secara
akumulatif di dalam hati, otak, dan testes (buah zakar).
Daya toksitasnya adalah LD-50 akut 4,5-4,98 gr/kg berat
badan (tikus). Dalam dosisi tinggi, boraks di dalam tubuh manusia bisa
menyebabkan pusing-pusing, muntah, mencret, kram perut, dan lain-
lain. Pada anak kecil dan bayi, boraks sebanyak 5 gram di dalam
tubuhnya dapat menyebabkan kematian. Sedangkan kematian pada
orang dewasa terjadi jika dosisnya mencapai 10-20 gram atau lebih.
2. Identifikasi dengan pemeriksaan laboratorium
Identifikasi Boraks di laboratorium, ada 2 metode yang dapat digunakan :
1. Metode Nyala Api
® Alat :
- Cawan petri
- Pinset - Korek Api
- Furnace - Pipet Ukur
- Mortar dan Penggerus - Kompor
® Bahan :
- H2SO4 10ml
- Metanol 2ml
- Air Kapur Jenuh
- Kertas Lakmus
® Cara Kerja :
- Siapkan alat dan bahan.
- Tumbuk sample hingga halus dengan mortar, kemudian timbang
sample sebanyak ± 3 gram sample.
- Masukkan kedalam cawan petri, dan atur pH dengan
menambahkan Air kapur jenuh hingga suasana menjadi
asam, di ukur dengan kertas lakmus.
- Setelah asam, kemudian masukkan cawan petri ke dalam
furnace.
- tambahkan 5 ml H2SO4 pekat, aduk sampai homogen
hingga larutan menjadi asam (lakmus biru menjadi merah),
tambahkan 10 ml Methanol kemudian nyalakan. Jika nyala
api berwarna hijau maka dinyatakan adanya asam borat dan
boraks
2. Metode Kertas Curcuma
® Alat :
- Waterbath - Mortar dan
penggerus
- Kompor - Pipet ukur
- Pemijar (Movel Furnace) - Rak Tabung
Reaksi
- Cawan Porselin - Tabung Reaksi
10/23/13 Palupi P17433110037 POLTEKKES KEMENKES SEMARANG: IDENTIFIKASI BORAKS DALAM MAKANAN
palupikesling.blogspot.com/2012/02/identifikasi-boraks-dalam-makanan.html 7/9
- Corong - Sendok
- Pengaduk kaca - Timbangan
® Bahan :
- Kertas Saring
- Kertas Curcuma
- Amonia
- Sample makanan
- Air kapur jenuh
- Kertas lakmus
- HCl 10%
® Cara Kerja :
1. Bahan makanan atau minuman kurang lebih 20 gram
(sebelumnya dihaluskan dulu) masukkan kedalam cawan
porselin.
2. Tambahkan larutan kapur jenuh sampai basa (lakmus merah
menjadi biru).
3. Isatkan dalam waterbath.
4. Panaskan di atas kompor.
5. Pijarkan sampai menjadi abu, kemudian kerjakan sebagai
berikut :
6. Sebagian abu dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
tambahkan HCl 10% sampai menjadi asam, saring dengan
kertas saring, celupkan kertas curcuma ke dalam air hasil
saringan, jika kertas curcuma memerah kembali dengan
asam tambahkan amoniak menjadi hijau biru tua maka
dinyatakan adanya asam borat dan boraks.
3. Identifikasi dengan metode kunyit
Tentunya tidak ada seorang pun yang akan mengonsumsi barang yang
diketahui mengandung zat berbahaya di dalamnya. Sayangnya, tidak semua
orang mengetahui cara mendeteksi adanya kandungan boraks dalam bahan
makanan. Kebanyakan masyarakat mengira bahwa mendeteksi boraks harus
di laboratorium sehingga memerlukan biaya mahal. Hal ini membuat
masyarakat malas menguji dan langsung mengonsumsi barang yang dibeli.
Padahal jika dapat mengetahui cara yang benar dan mudah untuk mendeteksi
boraks, pasti masyarakat tidak akan kesulitan untuk melakukan sendiri.
Salah satu bahan alami yang berpotensi dapat digunakan untuk
mendeteksi boraks adalah kunyit. Kunyit dapat digunakan sebagai obat dan
bumbu dalam berbagai resep makanan.
v Cara mendeteksi boraks dengan kunyit sangat mudah dan cepat.
I. Alat dan bahan
- kunyit,
- kertas saring,
- serta sedikit boraks sebagai kontrol positif
II. Cara Kerja
10/23/13 Palupi P17433110037 POLTEKKES KEMENKES SEMARANG: IDENTIFIKASI BORAKS DALAM MAKANAN
palupikesling.blogspot.com/2012/02/identifikasi-boraks-dalam-makanan.html 8/9
- Mula-mula, kita membuat kertas tumerik.
- Ambil beberapa potong kunyit ukuran sedang,
- kemudian menumbuk dan menyaringnya sehingga
dihasilkan cairan kunyit berwarna kuning.
- Kemudian, celupkan kertas saring ke dalam cairan
kunyit tersebut dan keringkan.
- Hasil dari proses ini disebut kertas tumerik.
- Selanjutnya, buat kertas yang berfungsi sebagai
kontrol positif dengan memasukkan satu sendok teh
boraks ke dalam gelas yang berisi air dan aduk
larutan boraks,
- teteskan pada kertas tumerik yang sudah disiapkan.
- Amati perubahan warna pada kertas tumerik.
Warna yang dihasilkan tersebut akan dipergunakan
sebagai kontrol positif.
- Tumbuk bahan yang akan diuji dan beri sedikit air.
- Teteskan air larutan dari bahan makanan yang diuji
tersebut pada kertas tumerik
- Amati perubahan warna apa yang terjadi pada
kertas tumerik.
- Apabila warnanya sama dengan pada kertas
tumerik kontrol positif, maka bahan makanan
tersebut mengandung boraks.
- Apabila tidak sama warnanya, berarti bahan
makanan tersebut tidak mengandung boraks.
Tanaman kunyit banyak ditemui di pasar dan lingkungan sekitar kita
sehingga dapat dengan mudah didapat. Harga tanaman kunyit juga terjangkau
sehingga dapat dibeli oleh berbagai kalangan masyarakat dari kelas bawah
hingga atas. Hal ini menunjukkan bahwa kunyit merupakan detektor alami
untuk boraks yang tepat. Deteksi boraks bisa dimulai dari bahan makanan
yang sering kita konsumsi. Kewasapadaan kita terhadap boraks menentukan
kualitas tubuh kita.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasrkan tinjauan teori yang telah dilakukan, dapat disimpulakan bahwa boraks
berasal dari bahasa arab yaitu BOURAQ yang berarti kristal lunak yang mengandung
unsur-unsur boron, berwarna dan larut dalam air, sedangkan sifatnya adalah kumulatif
yang memberi dampak negative secara kronis, dan dalam dosisi tinggi dapat
menyebabkan muntah-muntah, mencret, kram perut dan lain-lain. Namun, dalam hal
nonpangan, boraks memiliki beberapa manfaat, antaralain :
- Memberi tekstur yang bagus dan memberi kesan menarik
- Mengawetkan makanan
- Mengenyalkan dan memberi rasa gurih
- dll
Adapun manfaat bagi industry non pangan :
- Campuran membuat kertas
- Pembasmi kecoa
- Dapat digunakan untuk mengurangi kesadahan air
- dll.
Beberapa dampak negative pada makanan, ada beberapa cara yang dapat digunakan
antara lain, metode kertas curcuma, metode kunyit dan metode nyala api. Konkretnya Boraks
dilarang digunakan dalam makanan berdasar pada SK Menteri Kesehatan RI
No.733/Menkes/Per/IX/1988.
10/23/13 Palupi P17433110037 POLTEKKES KEMENKES SEMARANG: IDENTIFIKASI BORAKS DALAM MAKANAN
palupikesling.blogspot.com/2012/02/identifikasi-boraks-dalam-makanan.html 9/9
Posting Lebih Baru Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Diposkan oleh palupi mahabbatullah di 08.47
B. Saran
Sebaiknya boraks tidak digunakan dalam makanan, karena dampak negatifnya
kronis dalam tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.suaramerdeka.com/harian/0709/03/ragam05.htm
Yustina et al. 2009. Pengaruh bleng, air merang, dan STPP terhadap sifatorganoleptik kerupuk puli rambak. BPTP Jawa Timur
Saparinto, Cahyo dan Diana Hidayati. 2011.Bahan Tambahan Pangan. Jakartawww.google.com
Rekomendasikan ini di Google
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
Publikasikan
Pratinjau
1 komentar:
Jaysun Mubarrok 19 Februari 2013 10.30
bermanfaat
http://kumpulankonsultasi.blogspot.com
Balas
Template Simple. Gambar template oleh luoman. Diberdayakan oleh Blogger.