20
1 STEP 1 1. ontologis : objek yang akan ditelaah/ dasar dalam filsafat ilmu yang dapat menyeragamkan ilmu untuk membentuk ilmu2 baru 2. epistemologis : cara yang digunakan untuk mengkaji atau menelaah objek sehingga memperoleh ilmu 3. axiologis : landasan ilmu yang behubungan dengan penggunaan ilmu tsb dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia( fungsi dari ilmu tsb) 4. induksi : proses penarikan kesimpulan atau fakta yang berifat khusus ke hal2 yg bersifat umum 5. deduksi : proses penarikan kesimpulan atau fakta yang berifat umum ke hal2 yg bersifat khusus 6. metodologi penelitian : suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan mengenai cara2 melaksanakan penelitian berdasarkan fakta2 atau gejala ilmiah 7. filsafat ilmu : merupakan kajian atau telaah secara mendalam terhadap hakekat ilmu metodologi penelitian 1. penelitian definisi suatu tindakan yang berguna untuk membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan manfaat : Yang dimaksud dengan manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu dalam manfaat penelitian ini harus diuraikan secara terinci manfaat atau apa gunanya hasil penelitian nanti. Dengan kata lain, data ( informasi ) yang akan diperoleh dari penelitian tersebut akan dimanfaatkan untuk apa, dalam rangka pengembangan program kesehatan. Dari segi ilmu, data atau informasi yang diperoleh dari penelitian tersebut mempunyai kontribusi apa bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Contoh : 1. hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka meningkatkan upaya2 pencegahan diare khususnya di wilayah Kota Jakarta Pusat. 2. hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat khususnya di bidang sanitasi lingkungan ( untuk ilmu ) beberapa peneliti ( mahasiswa ) kadang2 manfaat penelitian ini juga dilihat dari kepentingan pribadi peneliti, yakni sebagai pengalaman proses belajar-mengajar khususnya dalam bidang Metodologi Penelitian. Tetapi menurut penulis hal ini tidak perlu dimasukkan dalam manfaat penelitian. Manfaat penelitian kesehatan Manfaat penelitian dalam setiap bidang kehidupan atau disiplin ilmu sangat besar dalam setiap pengembangan bidang kehidupan atau disiplin ilmu itu sendiri. Demikian pula penelitian kesehatan mempunyai manfaat yang besar dalam peningkatan pelayanan kesehatan. Dengan penelitian kesehatan akan dapat diketahui berbagai faktor, baik yang menghambat maupun yang menunjang peningkatan kesehatan atau pelayanan kesehatan individual maupun kelompok dan masyarakat.

orint MP LBM 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mp, lbm 1, orint

Citation preview

STEP 1

14

STEP 11. ontologis: objek yang akan ditelaah/ dasar dalam filsafat ilmu yang dapat menyeragamkan ilmu untuk membentuk ilmu2 baru2. epistemologis: cara yang digunakan untuk mengkaji atau menelaah objek sehingga memperoleh ilmu3. axiologis: landasan ilmu yang behubungan dengan penggunaan ilmu tsb dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia( fungsi dari ilmu tsb)4. induksi: proses penarikan kesimpulan atau fakta yang berifat khusus ke hal2 yg bersifat umum5. deduksi: proses penarikan kesimpulan atau fakta yang berifat umum ke hal2 yg bersifat khusus6. metodologi penelitian: suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan mengenai cara2 melaksanakan penelitian berdasarkan fakta2 atau gejala ilmiah7. filsafat ilmu: merupakan kajian atau telaah secara mendalam terhadap hakekat ilmu

metodologi penelitian1. penelitian definisi suatu tindakan yang berguna untuk membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan manfaat:Yang dimaksud dengan manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu dalam manfaat penelitian ini harus diuraikan secara terinci manfaat atau apa gunanya hasil penelitian nanti. Dengan kata lain, data ( informasi ) yang akan diperoleh dari penelitian tersebut akan dimanfaatkan untuk apa, dalam rangka pengembangan program kesehatan. Dari segi ilmu, data atau informasi yang diperoleh dari penelitian tersebut mempunyai kontribusi apa bagi pengembangan ilmu pengetahuan.Contoh :1. hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka meningkatkan upaya2 pencegahan diare khususnya di wilayah Kota Jakarta Pusat.2. hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat khususnya di bidang sanitasi lingkungan ( untuk ilmu )beberapa peneliti ( mahasiswa ) kadang2 manfaat penelitian ini juga dilihat dari kepentingan pribadi peneliti, yakni sebagai pengalaman proses belajar-mengajar khususnya dalam bidang Metodologi Penelitian. Tetapi menurut penulis hal ini tidak perlu dimasukkan dalam manfaat penelitian. Manfaat penelitian kesehatanManfaat penelitian dalam setiap bidang kehidupan atau disiplin ilmu sangat besar dalam setiap pengembangan bidang kehidupan atau disiplin ilmu itu sendiri. Demikian pula penelitian kesehatan mempunyai manfaat yang besar dalam peningkatan pelayanan kesehatan. Dengan penelitian kesehatan akan dapat diketahui berbagai faktor, baik yang menghambat maupun yang menunjang peningkatan kesehatan atau pelayanan kesehatan individual maupun kelompok dan masyarakat.Dalam rangka pengembangan sistem kesehatan, diperlukan perencanaan yang baik dan teliti. Perencanaan yang teliti sangat memerlukan informasi dan data yang akurat ini diperlukan bantuan penelitian yang relevan. Secara singkat manfaat penelitian kesehatan dapat diidentifikasi sebagai berikut :1. hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau status kesehatan individu, kelompok, maupun masyarakat.2. hasil penelitian kesehatan dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber daya, dan kemungkinan sumber daya tersebut guna mendukung pengembangan pelayanan kesehatan yang direncanakan.3. hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana diagnosis dalam mencari sebab masalah kesehatan, atau kegagalan2 yang terjadi di dalam sistem pelayanan kesehatan. Dengan demikian akan memudahkan pencarian alternatif pemecahan masalah2 tersebut.4. hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan dalam menyusun strategi pengembangan sistem pelayanan kesehatan.5. hasil penelitian kesehatan dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan, peralatan, dan ketenagakerjaan baik secara kuantitas maupun secara kualitas guna mendukung sistem kesehatan. ( Metodologi Penelitian Kesehatan, Dr. Soekidjo Notoatmodjo, 2002 )a. klasifikasi:Jenis penelitian kesehatanBerdasarkan metode yang digunakan:A. Metode penelitian survey (survey research method)Dalam survey, penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh objek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut (sampel). Sample adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasinya. Dalam penelitian suvey, hasil dari penelitian tersebut merupakan hasil dari keseluruhan. Dengan kata lain, hasil dari sample tersebut dapat digeneralisasikan sebagai hasil populasi.Penelitian survey, digolongkan lagi menjadi 2, yaitu penelitian servey yang besifat deskriptif (descriptive) dan analitik (analitical). Dalam penelitian survey deskriptif, penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam masyarakat. Misalnya distribusi penyakit di dalam masyarakat dan kaitanya dengan umur, jenis kelamin dan karakteristik lain. Oleh sebab itu penelitian deskriptif ini sering disebut penelitian penjelajahan (exploratory study). Dalam survey diskriptif pada umumnya penelitian menjawab pertanyaan bagaimana (How).Sedangkan survey analitik, penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Misalnya mnegapa penyakit menyebar di suatu masyarakat, mengapa penyakit terjadi pada seseorang , mengapa masyarakat tidak mengguunakan fasilitas yang telah tersedia, mengapa orang tidak mau membuat jamban keluarga, dsb. Survey analitik ini pada umumnya menjawab pertanyaan mengapa (Why), oleh sebab itu juga disebut penelitian penjelasan (explanatory study). Lebih lanjut, penelitian survey yang bersifat analitik ini dibedakan lagi menjadi 3 macam, yakni: Seksional (silang)Dalam [enelitian seksional silang, variable sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang trejadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Misalnya penelitian tentang hubungan antara bentuk tubuh dan hipertensi, hubungan antara kondisi sanitasi lingkungan dengan penyakit menular, dsb. Pengumpulan data untuk jenis penelitian ini, baik untuk variable sebab (independent vaiable) maupun variable akibat (dependent variable) dilakukan secara bersama sama atau sekaligus. Studi retrospektif (retrospective study)Penelitian ini adalah penelitian yang berusaha melihat ke belakang (backward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi. Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variable variable yang mempengaruhi akibat tersebut. Dengan kata lain, dalam penelitian retrospektif ini berangkat dari dependent variables, kemudian dicari independent variables nya. Misalnya, penelitian yang akan mencari hubunan antara merokok dengan kanker paru paru. Maka dimulai dari pengumpulan kasus penderita kanker paru paru, kemudian dari kasus tersebut ditanyakan tentang riwayat merokoknya pada waktu lampau sampai sekarang. Dari sini akan dapat diketahui berapa persen dari kasus tersebut yang merokok dan berapa batang rokok yang dihisap tiap hari, serta berapa persen dari kasus tersebut tidak merokok. Dari proprosi besarnya peroko dan bukan perokok terhadap jumlah kasus tersebut, akan dapat disimpulkan hubungan antara merokok dan kanker paruIlustrasi:merokokTidak merokokmerokokkasusPenderita ca paruTidak merokokkontrolNon penderita ca paru Study prospektif (prospective sudy)Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat melihat ke depan (foward looking), artinya penelitian dimulai dari variable penyebab atau faktor resiko, kemudian dikuti akibatnya pada waktu yang akan dating. Dengan kata lain, penelitian ini berangkat dari variable independent kemudian diikuti akibat dari independent variable tersebut terhadap dependen variable. Misalnya, penelitian tenatng hubungan antara merokok dengan kanker paru paru tersebut, tidak dimulai dari kasus atau penderita, tetapi dari orang yang merokok dan bukan perokok. Penelitian dimulai dari mengambil sample dari perokok dan bukan perokok, dan diikuti misalnya samapi 15 tahun mendatang. Setelah 15 tahun, maka terhadap orang orang tersebut diadakan pemeriksaan kesehatan, khususnya paru paru. Dari analisis hasil atau proporsi orang orang yang merokok dan menderita kanker paru paru, dan bukan orang perokok juga mnederita kaker paru paru, serta orang yang merokok tidak menderita kanker paru paru dan orang yang tidak erokok dan tidak menderita kanker paru paruIlustrasi:

Ca paruTidak ca parukasusmerokokkontrolTidak merokokCa paruTidak ca paru bentuk penelitian analitik:

Faktor resikoPenyebabIndependent variabelEfekAkibatDependent variableCross sectionalprospektifretrospektif

B. Metode penelitian eksperimenDalam penelitian eksperimen atau percobaan, peneliti melakukan percobaan atau perlakuan terhadap vaiabel independentnya, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada dependent variable. Yang dimaksud percobaan atau perlakuan disini adalah suatu usaha modifikasi kondisi secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi akbat dari perstiwa tersebut. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menguji hipotesis sebab akibat dengan melakukan interverensi. Oleh sebab itu sering disebut dengan penelitian interverensi (interverention studies). Uraian lebih lanjut tentang metode penelitian, penelitian eksperimen ini uga disebut penelitian operasional (operational research)(metodologi penelitian kesehatan; soekidjo notoatmodjo;2005;roneka cipta; jakarta)Berdasarkan segi manfaat atau kegunaannya: penelitian dasar (basic of fundamental research)penelitian ini dilakukan untuk memahami atau menjelaskan gejala yang muncul pada suatu ihwal. Kemudian dari gejala yang terjadi pada ihwal tersebut dianalisis, dan kesimpulanya adalah merupakan pengetahuan atau teori baru. Jenis penelitian ini sering juga disebut penelitian murni ( pure research), karena dilakukan untuk merumuskan suatu teori atau dasar pemikiran ilmiah tentang kesehatan atau kedokteran. Misalna penelitian tentang teori [enyebab kanker, penelitian cloning, bayi tabung, dsb. penelitian terapan (aplied research)penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi proses suatu sistem atau program, dengan menetapkan teori teori kesehatan yang ada. Dengan kata lain, penelitian ini berhubungan dengan penerapan suatu sistem atau metode yang terbaik sesuai dengan sumber daya ynag tersedia untuk suatu hal atau suatu keadaan. Artinya, penelitian dilakukan sementara itu sistem baru tersebut diuji coba dan dimodifikasi. Penelitian terapan ini sering disebut penelitian operasional (operational research contoh penelitian untuk mengembangkan sistem pelayanan terpadu di puskesmas. penelitian tindakan (actin research)penelitian ini dilakukan terutama untuk mencari suatu dasar oengetahuan praktis guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan kesehatan masyarakat, yang dilakukan secara terbatas. Biasanya penelitian ini dilakukan terhadap suatu keadaan yang sedang berlangsung. Penelitian ini biasanya dilakukan dmana pemecahan masalah perlu dilakukan, dan hasilnya diperlukan untuk memperbaiki suatu keadaan. Misalnya penelitian tindakan untuk penoingkatan kesehatan masyarakat traansmigrasi. penelitian evaluasi (evaluation research)penelitian ini dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau program yangs sedang dilakukan dalam rangka mnecari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu program atau sistem. Penelitian evaluasi ada 2 tipe, yaitu: penelitian tinjauanpenelitian yang bersifat tijauan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program itu berjalan, dan sejauh mana program tersebut mempunyai hasil atau dampak. Misalanya, penelitian utnuk mengevaluasi keberhasilan program imunisasi, program perbaikan sanitasi lingkunagn, program KB, dbs. penelitian pengujian (trials)dilakukan utnuk menguji efektifitas suatu pengobatan atau program progran yang lain. Biasanya penelitian ini dilakukan untuk menguji keampuhan dari suatu produk obat baru atau sistem pengobatan lain. Oleh sebab itu jenis penelitian ini lebih dikenal dengan nama penelitian klinil, atau clinical trials.Ditinjau dari segi tujuan, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi 3, yaitu penelitian penjelajahan (eksploratorif), penelitian pengembangan, dan penelitian verivikatif. Penelitian penjelajahan bertujuan untuk menemukan problematik problematik baru dalam dunia kesehatan atau kedokteran. Penelitian pengenmabnagn bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan atau teori di bidang kesehatan atau kedokteran. Sedankan penelitian verivikatif, bertujuan untuk menguji kebenaran suatu teori dalam bidan kesehatan ataupun kedokteran.Dari segi tempat atau sumber data dari mana penelitian itu dilakukan: Penelitian perpustakaanDilakukan hanya dengan mngumpukan data dan mempelajari data dari buku literatur. Laporan laporan dan dokumen dokumen lainya yang telah ada di perpustakaan. Penelitian laboratoriumDilakukan di dalam laboratoium, pada umumnya digunakan dalam penelitian penelitian klinis Penelitian lapanganDilakukan di masyarakat, dan masyarakat sebagai objek penelitian. Oleh sebab itu penelitian ini biasanya digunakan dalam penelitian penelitian kesehaan masyarakat.Dari segi area masalah kesehatan, penelitian ksehatan dikelompokkan menjadi 2, yaitu penelitian klinin termasuk keperawatan dan kesehatan masyarakatPenelitian klinik atau kedokteran termasuk keperawatan dilakukan di pelayanan kesehatan dengan sasaran orang sakit atau pasien. Sedangkan penelitian kesehatan masyarakat, denagn sasaran orang yang sehat dalam rangka pencegahan dan pemeliharaan kesehatan mereka. meskipun ada beberapa penggolongan penelitian seperti telah diuraikan diatas, tetapi di dalam prkakteknya tidan secara mutlak melaksanakan salah saut jenis penelitian tertentu melainakn kadang kadang dilakukan secra tumpang tindih, antara jenis penelitian satu dengan jenis penelitian yang lain. Hal ini tergantung pada bagaimana oenelitian itu sendiri dilakukan, dan bagaimana tujuan penelitian tersebut oleh karena itu dalam prakteknya tidak mutlak perlunya diadakan pembatasan jenis penelitian secara kaku seperti penggolongan diatas.(Metodologi peelitian kesehatan; soekidjo notoadmodjo;2005;rineka cipta;jakarta)Berdasarkan atas proses bagaimana variabel penelitian diamati :A. Penelitian Kedokteran Eksperimental penelitian yang observasinya dilakukan terhadap Efek dari Manipulasi peneliti terhadap satu atau sejumlah ciri (Variabel) subyek penelitian.Ada 2 macam : MURNI : penelitian yang memungkinkan peneliti mengendalikan hampir semua variabel luar (variabel pengacau), sehingga perubahan yang terjadi pada efek (variabel yang dipelajari) hampir sepenuhnya karena pengaruh perlakuan (variabel eksperimental). KUASI (Semu): peneliti tidak mungkin mengontrol semua variabel dari luar, sehingga perubahan yang terjadi tidak sepenuhnya pengaruh perlakuan.B. Penelitian Kedokteran Non-eksperimental penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah variabel subyek menurut keadaan Apa Adanya (in nature), tanpa ada manipulasi atau intervensi peneliti.i. Watik Pratiknya. 2003. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran & Kesehatanb. tujuan:Tujuan seseorang melakukan penelitian :a. untuk mengetahui deskripsi pelbagai fenomena alamb. untuk menerangkan hubungan antara pelbagai kejadianc. untuk memecahkan pelbagai masalah yang ditemukan dalam kehidupand. untuk memperlihatkan efek tertentuProf. DR.DrSudigdo S, Dasar Dasar metodologi penelitian KlinisTujuan penelitian kesehatan :a. menemukan atau menguji fakta baru maupun fakta lama sehubungan dengan bidang kesehatan atau kedokteranb. mengadakan analisis terhadap hubungan atau interaksi antara fakta fakta yang ditemukan dalam bidang kesehatan atau kedokteranc. menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan teori teori yang adad. mengembangkan alat, teori, atau konsep baru dalam bidang kesehatan / kedokteran yang memberi kemungkinan bagi peningkatan kesejahteraan umat manusia pada umumnya.Secara garis besar tujuan penelitian kesehatan/kedokteran itu di kelompokkan menjadi 3, yaitu :a. untuk menemukan teori, konsep, dalil, atau generalisasi beru tentang kesehatan atau kedokteranb. untuk memperbaiki atau modifikasi teori, sistem, atau program pelayanan kesehatan / kedokteranc. untuk memperkokoh teori, konsep, sistem, atau generalisasi yang sudah ada

Dr. Soekidjo Notoatmojo, Metodologi penelitian Kesehatanc. proses penelitian:i. metode deducto hipotetico verifikati1. deduksi2. hipotesis3. verifikasi4. induksimetode ini digunakan sebagai dasar pengembangan metode ilmiah yang lebih dikenal dgn metode penelitian, melalui metode ini akan mengahsilkan suatu ilmud. metode penelitiani. normatif dan deduktif1. cara berfikir dari hal2 yg umum ke khusus, berdasarkan asas2 moral yang filsafatii. deduktif dan induktif1. deduksi2. hipotesis3. verifikasi4. induksicara berfikir dari yang bersifat khusus pada hal2 yg bersifat umum dgn jembatan pengujian hipotesis1. sikap2 yang harus dimiliki peneliti1. syarat melakukan penelitian Sistematis adalah dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien. Berencana adalah dilaksanakan dengan adanya unsure dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya. Mengikuti konsep ilmiah artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan (Metodologi Penelitian Kesehatan Dr. Soekidjo Notoatmojo)2. syarat sebagai seorang peneliti Menguasai substansi ilmu yang akan diteliti Memiliki kemampuan mengeksplorasi data medik Pengguasaan metode keilmuan dengan cara mampu berpikir secara ilmiah, yang biasanya digambarkan dalam sifat : kritis, obyektif, logis, analitis, dan sistematis.Watik Pratiknya. 2003. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran & Kesehatan pengembangan ilmu hendaknya mengacu pada kesejahteraan umat manusia; tidak layak bila peneliti mengembangkan ilmu untuk ilmu itu sendiritiap institusi penelitian telah membentuk komisi etika penilaian dikenal dengan nama clinical ethnics commitees yang dapat berada dibawah institusi, namun bersifat independent dalam melaksanakan tugasnya. Komisi ini menghindari kemungkinan terjadinya conflict of interest (konflik kepentingan) peneliti yang dapat mengganggu obeytifitas penelitian. Beberapa jurnal ilmiah mensaratkan penulis karangan menyertakan kemungkinan adanya konflik kepentingan, dengan pernyataan siapa yang memberi sponsor, atau posisi penulis dalam institusi yang berkepentingan dengan maksud dan tujuan penelitian.Pembatasan yang paling baik adalah dari peneliti sendiri peneliti hendaknya berpegan teguh pada norma yang berlaku, dan tingkat yang tertinggi dari tanggung jawab peneliti adalah tanggung jawabnya terhadap Tuhan Sang Pencipta.Dasar-dasar metodologi penelitian klinis, prof. DR. Dr. Sudigdo Sastroatmojo, Sp. A (K) 2. pendekatan ilmiah dan non ilmiah ( objek yg diteliti= pengetahuan)Pendekatan untuk memperoleh kebenaran:A. Pendekatan non ilmiaha. Akal sehatSerangkaian onsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaanb. PrasangkaGangguan akal sehat yang diwarnai kepentingan oran yang melakukannyac. Intuitifpendapat mengenai sesuatu berdasar atas pengetahuan yang langsung/didapat dengan cepat melalui proses yang tidak disadari atu yang tidak dipikirkan terlebih dahulud. Kebetulan/coba-cobaPenemuan kebetulan,yaitu penemuan yang diperoleh tanpa rencana,tidak pasti,serta tidak melalui langkah-langkah dan sistematika terkendaliPenemuan coba-coba (trial and error) yaitu penemuan yang diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya sesuatu kondisi tertentu atau pemecahan suatu masalahe. Pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis

B. Pendekatan ilmiaha) Diperoleh melalui penelitian ilmiah dan dibangun diatas teori tertentub) Teori itu berkembang melalui penelitian ilmiah,yaitu penelitian yang sistematik dan terkontrol berdasar data empiris.

3. persyaratan membuat latar belakang penelitianLatar Belakang Masalah harus mencakup :1. Pembenaran (justification) mengapa suatu masalah kesehatan perlu diangkat menjadi masalah penelitian. Terdiri dari : Besarnya masalah (magnitude of the problem). Insiden dan prevalensi penyakit yang tinggi merupakan masalah kesehatan apabila menyebabkan kematian atau kecacatan. Waktu. Apakah masalah tsb masih berlangsung sampai sekarang. Area geografik dan demografik. Pada kelompok umur atau pada segmen populasi mana masalah tsb terdapat. Karakteristik masyarakat yang terkena. Penyebab masalah, pemecahan yang telah dan masih perlu dilakukan.2. Pernyataan alternatif pemecahan masalah3. Alternatif yang dipilih untuk memecahkan masalah, dengan menyebut alasan mengapa alternatif tersebut dipilih.Sastroasmoro Sudigdo & Ismael S. 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis ed.2. 4. fungsi dari latar belakanga. cara yang digunakan untuk melakukan penelitianb. mempermudah dalam melakukan penelitian5. rumuan masalaha. mengidentifikasi masalah yang telah diuraikan dalam latar belakangb. pentingnya : untuk mempersempit area permasalahan sehingga masalah lebih jelas6. rumusan tujuanAdalah suatu indikasi kearah mana atau data apa yang akan dicari melalui penelitian itu dan dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkrit,dapat diamati (observable) dan dapat di ukur (measurable). Tujuan umumMengandung uraian tujuan penelitian secara garis besar saja (tidak dapat diukur langsung dan kata-katanya bersifat global) Tujuan khususMengandung uraian tujuan penelitian secara lebih terinci (dapat diukur langsung)3. Kriteria masalah untuk penelitianMasalah akan timbul bila : ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).Watik Pratiknya. 2003. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran & Kesehatan. masih barumasalah penelitian tersebut belum pernah diungkap atau dilakukan penelitian oleh orang lain, dengan kata lain masalah itu masih hangat2nya di masyarakat actual masalah tersebut benar2 terjadi di masyarakat dimana masalah ini merupakan masalah masyarakat bukan masalah peneliti praktis masalah penelitian harus dapat menunjang nilai yang praktis dengan tidak menghambur2kan sumber daya karena akan terjadi pemborosan saja memadai masalah yang diangkat menjadi masalah penelitian tidak perlu terlalu luas dan juga jangan terlalu sempit sesuai dengan kemampuan penelitipeneliti harus mempunyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan ditelitinya karena berguna sebagai pertanggung jawaban sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah Ada yang mendukung (sponsor) (Metodologi Penelitian Kesehatan Dr. Soekidjo Notoatmojo)4. proses penelitiana. dari fenomena biologik maupun medik (yang diamati dalam praktek di laboratorium ,klinik, dan masyarakat) yang tidak terpisahkan oleh teori atau fakta empirik hasil penelitian terdahulu,dapat diidentifikasikan permasalahan penelitian .Dari sejumlah penelitian ini dapat dipilih masalah mana yang utama atau yang melatarbelakangi masalah yang lain.Masalah yang utama ini yang diformulasikan dan yang akan dicari pemecahannya dengan penelitian yang akan dilakukan.b. Dari rumusan permasalahan tsb,dg menggunakan fakta empirik yg ada ,kmdn disusun scr deduktif jawaban berupa hipotesis.Hipotesis yang telah disusun ,lalu dideduksikan lagi kedalam konsekuensi hipotesis yg secara operasional dikenal sbg variabel2 penelitian,dimana variabel2 ini akan diobservasi / dimunculkan dalam penelitianc. Langkah selanjutnya,upaya menetapkan model atau rancangan penelitian yang akan ditempuh.Ada 3 tahap yi:1.pemilihan tipe penelitian mana yang akan dilakukan,penelitian eksperimental atau non eksperimental; 2.penetapan subyek2 penelitian:populasi mana yang dianggap populasi penelitian,bgmn cara pengambilan sampelnya,dan berapa besarnya; 3.instrumentasi : yaitu memilih atau mengembangkan alat dan metode pengukuran yang valid dan reliabel bagi variabel2 penelitian yang telah diidentifikasi diatas.d. Selanjutnya adalah observasi empirik,jika semua data telah terkumpul langkah selanjutnya mengorganisasikam data berdasar landasan teori yang dikembangkan dalam rangka pembuktian kebenaran hipotesis.Tabulasi ,penyekalan hasil pengukuran , pengelompokan data dan analisis data secara statistik atau teknik pengolahan yang lain,perlu dikerjakan dengan cermat dan teliti,karena dari pengorganisasian dan pengolahan data inilah hasil dan kesimpulan penelitian dirumuskan.(Dasar dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan,dr.Ahmad Watik P ratiknya.)filsafat ilmu1. Tujuan mempelajari filsafat ilmusebagai sarana pengujian penalaran ilmiah sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiahwww.internet.coma. sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah (ilmunya sendiri)b. merefleksi, menguji, mengkritisi sasumsi asumsi, metode keilmuanc. memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan, pertanggung jawaban rasional logis terhadap metode ilmiahDr. Soekidjo Notoatmojo, Metodologi penelitian Kesehatan Penelitian2. manfaatKajian untuk menelaah hakikat ilmu secara mendalam.oleh sebab itu filsafat ilmu dapat menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu,seperti: Objek apa yg di telaah oleh ilmu?bagaimana wujud hakiki objek tersebut?bgmn daya tangkap manusia (mslnya berfikir,merasa,mengindra) Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yg berupa ilmu?bagaimana prosedurenya?hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yg benar?apa yg disebut kebenaran itu sendiri?apa kriterianya? Untuk apa ilmu digunakan?bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dan kaidah-kaidah moral?bagaimana penentuan objek yg ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral?.Ketiga kelompok tersebut merupakan 3 landasan ilmu,yakni yang pertama kelompok landasan ontologi,kedua landasan epistemologis,ketiga landasan aksiologis.Dr. Soekidjo Notoatmojo, Metodologi penelitian Kesehatan Penelitian3. hubungan filsafat lmu dengan penelitianIlmu dan penelitian tidak dapat dipisahkan. Ilmu tidaka akan berkembang tanpa penelitian, sebaliknya penelitian tidak akan ada bila tidak berada di dalam kerangka ilmu tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa ilmu merupakan filosofi, sedangkan penelitian merupakan suatu tindakan yang akan berguna untuk membangun serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan akumulasi pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiah, dengan menggunakan teori yang ada.(Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis ed 2, Prof. DR. Dr.sudigdo sastroasmoro, Sp.A(K))4. hubungan pengetahuan,ilmu, disiplin ilmu, dan filsafat.Manusia di ciptakan tuhan sempurna,dalam memahami alam sekitarnya terjadi proses bertingkat.dari pengetahuan (sebagai hasil ingin tahu manusia),ilmu dan filsafat.Pengetahuan(knowledge)adalah hasil tahu dari manusia yg sekedar menjawab pertanyaan what ,misalnya apa air,apa alam,apa manusia,apa PBL. Sedangkan ilmu (science) bukan sekedar menjawab pertanyaan what melainkan akan menjawab pertanyaan why dan how,misalnya mengapa air mendidih bila dipanaskan,mengapa manusia bernafas dsb. Pengetahuan hanya dapat menjawab apa sesuatu itu,tapi ilmu dapat menjawab bagaimana dan mengapa itu terjadi.Apabila pengetahuan itu memiliki sasaran tertentu,memiliki metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut sehingga memperoleh hasil yg dapat disusun secara sistematis dan diakui secara universal maka terbentuklah disiplin ilmu.Dr. Soekidjo Notoatmojo, Metodologi penelitian Kesehatan Penelitian Pengetahuan hanya dapat menjawab pertanyaan what Ilmu hanya mempelajari how dan Why Displin ilmu memiliki sasaran, proses, dan hasil yang diakui secara universal. Filsafat mempelajari pertanyaan yang lebih mendalam hingga tidak ada partanyaan yang mungkin lagi, sebatas logika kita

Dr. Soekidjo Notoatmojo, Metodologi penelitian Kesehatan PenelitianSTEP 7 Macam landasan ilmu (jelaskan) ? Landasan Ontologis tentang objek yang ditelaah ilmu. Hal ini berarti tiap ilmu harus mempunyai objek telaahan yang jelas. Dikarenakan diversifikasi ilmu terjadi atas dasar spesifikasi objek telaahannya, maka tiap displin ilmu mempunyai landasan ontologi yang berbeda.\ Landasan Epistemologi cara yang digunakan untuk mengkaji atau menelaah sehingga diperolehnya ilmu tersebut. Secara umum metode ilmiah pada dasarnya untuk semua disiplin ilmu, yaitu berupa proses kegiatan induksi-deduksi-verivikasi seperti telah diuraikan diatas. Landasan Aksiologi berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Dengan perkataan lain, apa yang dapat disumbangkan ilmu terhadap pengembangan ilmu tersebut terhadap pengembangan ilmu itu serta membagi peningkatan kualitas hidup manusia.(Metode Penelitian Kesehatan, Dr. Soekidjo Notoatmojo) Cara-cara memperoleh pengetahuan (jelaskan), perbedaanya ?1. cara tradisional/ non ilmiahcara tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi: cara coba-salah (Trial and eror)i. merupakan cara tradisional yang paling sering digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan.bahkan sampai sekarang pun metode ini masih sering digunakan, terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapiii. cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum ada peradabaniii. cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal juga, maka dicoba kembali dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan ke empat dan seterusnya, sampai masalah tersebut terpecahkaniv. pengalaman yang diperoleh melalui penggunaan metode ini banyak membantu perkembangan berpikirbdan kebudayaan manusia ke arah yang lebih sempurna. Contohnya penemuan kina sebagai obat malaria cara kekuasaan/ otoritasi. kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan tanpa melakukan penalaran apakah yang dilakukannya itu baik atau tidak dimana pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuanii. kebiasaan ini tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja melainkan juga terjadi pada masyarakat modern berdasarkan pengalaman pribadii. pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuanii. hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk memecahkan masalah lain yang sama orang dapat pula menggunakan cara tersebut. Tetapi bila gagal menggunakan cara terebut, ia tidak akan mengulangi cara itu dan berusaha untuk mencari cara yang lain, sehingga dapat berhasil memecahkannyaiii. sebagai contoh seseorang yang menderita demam dapat sembuh karena minum air daun pepaya, akan mengulang lagi cara tersebut pada waktu ia atau anggota keluarganya menderita demam. Bahkan orang tersebut mungkin akan menyebarluaskan pengetahuannya kepada para tetangganya.iv. Namun perlu diperhatikan tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntun seseorang untuk menarik kesimpulan dengan benar. Untuk dapat menarik kesimpulan dari pengalaman dengan benar diperlukan berpikir kritis dan logis melalui jalan pikirani. dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksiii. induksi adalah proses pembuatan kesimpulan melalui pernyataan-pernyataan khusus kepada yang umum. Dimana pembuatan kesimpulan berdasarkan pengalaman yang ditangkap oleh indera kemudian disimpulkan. Atau dengan kata lain beranjak dari hal yang bersifat kongkret kepada hal yang abstrak.induksi dibagi 2, yaitu:1. induksi sempurnaa. terjadi apabila kesimpulan diperoleh dari penjumlahan dari kesimpulan khususb. contoh : masing-masing atau tiap-tiap anak yang lahir prematur perkembangannya lambat. Jadi, Kesimpulannya semua anak yang lahir prematur perkembangannya lambatc. proses berpikir induksi menggunakan hasil pengamatan terhadap seluruh kejadian khusus yang berhubungan dengan satu hal 2. induksi tidak sempurnaa. terjadi apabila kesimpulan tersebut diperoleh dari lompatan-lompatan pernyataan-pernyataan khususb. contoh :indonesia negara berkembang IMR-nya tinggiindia negara berkembang IMR-nya tinggiTanzania negara berkembang IMR-nya tinggiBrazilia negara berkembang IMR-nya tinggiKesimpulannya:Jadi semua negara berkembang IMR-nya tinggic. pernyataan khusus yang dijadikan landasan hanya sebagian kecil dr negara berkembang saja, bukan seluruhnyaiii. deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum kepada yang khusus1. silogisme sebagai bentuk berpikir deduksi yg teratur terdiri dari 3 pernyataan/proporsi, yaitu:a. pernyataan pertama (premis mayor) yg berisi pernyataan yg bersifat umum, b. pernyataan kedua yang sifatnya lebih khusus daripada pernyataan pertama disebut premis minorc. pernyataan ketiga merupakan kesimpulannya, disebut konklusi atau konsekuencontoh: semua anak yg status gizinya baik, cerdas (p.mayor) ruli status gizinya baik (p. Minor) jadi Ruli adalah anak yang cerdas (konklusi)2. silogisme dibagi menjadi 2a. silogisme kategoriproses berpikir dengan melakukan penyelidikan identitas (kesamaan) atau diversitas (perbedaan) dua konsep objektif. Dengan membandingkan ketiga konsep secara berturut-turutb. silogisme hipotesispremis mayornya merupakan pernyataan hipotesis, dan premis minornya mengakui atau menolak salah satu atau bagian dari premis mayor tersebut. Silogisme hipotesis dibagi 3 yaitu: silogisme kondisional (p. Mayornya merupakan keputusan bersyarat yg terdapat kata jika, apabila, atau maka) silogisme disjunctive (pemisahan) silogisme konjunctive (penghubung)iv. induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan2. cara modern/ ilmiah cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi penelitian cara ini mula-mula dikembangkan Francis Bacon (1561-1626). Tokoh mengembangkan berpikir induktif. Mula-mula mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan kemudian hasil pengamatannya dikumpulkan dan diklasifikasikan dan akirnya dibuat kesimpulan umum kemudian metode berpikir induktif bacon dilanjutkan oleh Deobold Van Dallen. Ia menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan menbuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan mencakup 3 hal pokok yaitu: segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan penamatan segala sesuatu yang negatif, yakni gejla tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan gejal-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu prinsip-prinsip umum yang dikembangkan oleh Bacon kemudian dijadikan dasar untuk mengembangkan metode penelitian yang lebih praktis. Selanjutnya diadakan penggabungan antara proses berpikir deduktif-induktif-verifikatif akhirnya lahirlah suatu cara melakukan penelitian yang dikenal dengan metode penelitian ilmiahDr. Soekidjo Notoatmodjo. Metodologi penelitian kesehatan. September 2005. jakarta: Rineka cipta Pendekatan untuk memperoleh kebenaran (ilmiah dan non ilmiah) Non ilmiah akal sehatserangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan utnuk penguanan praktis bagi kemanusiaan,pertimbangan logis prasangkapemnguanaan akal sehat yang diwarnai kepentingaan orang yang melaukuannya intuitifperasaan yang dimiliki seseorang yang berkembang atau pendapat mengenai sesutau berdasarkan atas pengetahuan langsung atau didapat dengan cepat melalui proses yang tidak disadari kebetulan atau coba2penemuan kebetulanb yaitu penemuan yang diperileh tanpa rencana ,tidak pati,serta tidak melalui langkah sistemik dan terkendalipenemuan coba2 (trial dan error) yaitu penemuan yang diperoleh tanpa kepastian akan perolehanya sesuatu kondisi tertentu atau pemecahan suatu masalah pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritisotoritas masalah adalah orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi yang mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu bidang ,pendapat mereka sering dianggap benar meski tanpa uji,namun tidak selamanya benar ilmiahdiperoleh melalui penelitian ilmiah dan dibangun di atas teori tertenrtu ,teori ini berkmbang melalui penelitian yang sisitemik dan terkontrol berdasarkan atas dasar data empiris.Pendekatan ilimiah akan menghasilkan kesimpulan yang seruoa bagin hampir setiap orang karena tidak diwarnai oleh: keyakinan pribadi perasaan bias (penyimpanan)dilakukan dengan cara obyektifSudigdo. Metode penelitian kedokteram ilmiah Tipe-tipe penelitian ?a. Penelitian eksperimental : penelitian yang observasinya dilakukan terhadap efek dari manipulasi penelitian terhadap satu atau sejumlah cirri ( variabel ) subyek penelitian.Di kenal dua macam penelitian eksperimental, yaitu penelitian eksperimental MURNI dan penelitian eksperimental KUASI (disebut eksperimental semu). Penelitian eksperimental MURNI adalah peneliatian yang memungkinkan peneliti mengendalikan hampir semua variable luar (variable pengacau), sehingga perubahan yang terjadi pada efek (variable yang dipelajari) hampir sepenuhnya karena pengaruh perlakuan (variable eksperimental). Penelitian eksperimental KUASI ialah bila peneliti tidak mungkin mengontrol semua variable luar, sehingga perubahan yang terjadi pada efek tidak sepenuhnya oleh pengaruh perlakuan.b. Penelitian non eksperimental : penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah cirri ( variabel ) subyek menurut keadaan apa adanya ( in nature ), tanpa ada manipulasi atau intervensi peneliti.Dr. Ahmad Watik Pratiknya. Dasar Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Rajawali Pers. Jenis-jenis penelitian ? Deskriptif : penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat. Misalnya, distribusi penyakit di dalam masyarakat dan kaitannya dengan umur, jenis kelamin, dan karakteristik lain. Survey Case study Komparatif study (perbandingan) Correlation study Predicsion study Evaluation study Analitik : penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Misalnya, mengapa penyakit menyebar di suatu masyarakat, mengapa penyakit terjadi pada seseorang, mengapa masy tidak menggunakan fasilitas yg telah tersedia, mengapa orang tidak mau membuat jamban keluarga, dsb. Penelitian cross sectional (data diambil pada waktu yang sama)Dalam cross sectional, variable sebab atau resiko dan akibat atau kasus yg terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumplkan secara simultan (dalam waktu yg bersamaan). Mislanya, penelitian tentang hubungan antara bentuk tubuh dengan hipertensi, hubungan antara kondisi sanitasi lingkungan dng penyakit menular dsb. Penelitian case control (retrospective) kasus-kasus ke belakangPenelitian ini adalah penelitian yg berusaha melihat ke belakang (backward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yg telah terjadi. Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel2 yg mempengaruhi akibat tersebut. Dengan kata lain, dalam penelitian retrospektif ini berangkat dari dependent variables (variable akibat), kemdian dicari independent variables (variable sebab). Misalnya, penelitian yg akan mencari hubungan antara merokok dengan kanker paru. Penelitian cohort (prospective) kasus-kasus ke depanPenelitian ini adalah penelitian yg bersifat melihat ke depan (forward looking), artinya penelitian dimulai dari variable penyebab atau factor risiko, kemudian diikuti akibatnya pada waktu yg akan datang. Dengan kata lain, penelitian ini berangkat dari variable independent kemudian diikuti akibat dari independent variable tersebut terhadap dependent variable. Misalnya, penelitian tentang hubungan antara merokok dan kanker paru2 tersebut, tidak dimulai dari kasus atau penderita, tetapi dari orang yang merokok dan bukan merokok.

Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. 2005. Jakarta: Rineka Cipta. Langkah-langkah metode ilmiah ? Perumusan masalah dan tujuannyaSuatu masalah dapat timbul dalam pikiran seseorang melalui pengamatan, pembacaan, pembicaraan atau diskusi sehingga menimbulkan pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :1. apakah kegunaan memecahkan masalah itu2. apakah hasil penelitian masalah itu merupakan hal baru sehingga akan memberi sumbangan kepada perkembangan ilmu pengetahuan3. apakah saya memiliki pengetahuan dasar dan ketrampilan cukup untuk memecahkan masalah itu4. apakah dapat diperoleh data-data (misalnya dari kepustakaan) mengenai pokok masalah itu5. apakah tersedia fasilitas, peralatan, bahan, keuangan dan waktu untuk pemecahan masalah itu6. apakah masalah itu cukup terbatas, tidak terlalu luas dan umum sifatnya, sebab pembatasan akan memudahkan dan menyederhanakan penelitian7. apakah masalah itu betul-betul menarik dan menimbulkan motivasi yang kuat, supaya saya tidak lekas menyerah dan berputus asa apabila mengalami kesulitan dalam penelitianjika masalah telah ditetapkan dengan memperhatikan hal tersebut di atas, maka sekarang masalah itu dicoba dirumuskan dengan baik dan jelas. Perumusan masalah yang baik akan memberi arah dan pembatasan kepada jalan mencari pemecahannya. Jadi, tujuan penelitiannya yaitu mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam masalah. Perumusan suatu hipotesisDalam menyusun suatu keterangan sementara atau hipotesis terhadap masalah yang akan diselidiki diperlukan pengetahuan, baik berupa teori, hukum dan dalil serta data-data lain yang berhubungan dengan masalah itu. Fungsi hipotesis ialah menjelaskan hubungan-hubungan khusus yang logis dan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki, sehingga dapat merupakan penjelasan atau jawaban terhadap masalah.Hipotesis yang baik adalah bilamana perumusannya sederhana, faktor-faktor atau variabel-veriabel yang berperan dan berkaitan dengan masalah terlihat dengan terang, sehingga dapat dipikirkan pembuktian kebenaran atau kesalahan hipotesis itu secara empiris. Penetapan metode kerja dan bahan penelitianPada waktu orang memilih dan merumuskan masalah dan hipotesis, sesungguhnya orang telah mempunyai gambaran atau pemikiran tentang metode dan teknik yang akan dipakainya. Metode penelitian haruslah sesuai dengan sifat dan bidang penelitian.Bahan penelitian haruslah diberi keterangan atau batasan yang jelas, baik tentang macam, umur, jenis kelamin dan jumlah, maupun tentang sifat-sifat lain yang dianggap penting. Tanpa keterangan yang baik, maka kemungkinan hasilnya akan berbeda banyak jika penelitian tersebut diulang lagi baik oleh peneliti sendiri maupun orang lain, karena metode dan bahan yang dipakai tidak sama. Mengenai jumlah bahan dan penelitian yang direncanakan perlu mendapat perhatian khusus, karena jumlah itu berarti sekali dalam perhitungan statistik dan pengambilan kesimpulan. Pengumpulan data sebagai hasil penelitian Pengolahan data dan diskusinya Penyimpanan hasil-hasil penelitian Publikasi hasil-hasil penelitianTjokronegoro, Arjatmo dan Sumedi Sudarsono. 1999. Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran. Jakarta: FK UI Kriteria-kriteria metode ilmiah ? Berdasarkan fakta Informasi-Informasi atau keterangan-keterangan yang akan diperoleh penelitian, baik yang akan dikumpulkan maupun dianalisis hendaknya berdasarkan fakta-fakta atau kenyataan- kenyataan, bukan berdasarkan pemikiran-pemikiran sendiri atau dugaan-dugaan. Bebas dari prasangka Pnggunaan fakta atau data metode ilmiah hendaknya berdasarkan bukti yang lngkap dan objektif,bebas dari pertimbangan-pertimbangan subjektif. Oleh karena itu metode ilmiah ini harus bersifat bebas dari prasangka-prasangka atau dugaan-dugaan. Menggunakan prinsip analisis Fakta atau data yang diperoleh melalui metode ilmiah tidak hanya apa adanya.fakta serta kejadian-kejadian tersebut harus dicari sebab akibatnya atau alasan-alasannya dengan menggunakan prinsip analisis. Menggunakan hipotesis Hipotesis atau dugaan (bukti) sementara diperlukan untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai.dengan hipotesis penelitian akan dipandu jalan pikirannya kearah mana hasil penelitiannya akan dianalisis. Menggunakan ukurn objektif Pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus menggunakan ukuran-ukuran yang objektif.ukuran tidak boleh dinyatakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan subjektif (pribadi).Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. 2005. Jakarta: Rineka Cipta Tujuan dan manfaat penelitian ?Tujuan :1. Untuk menemukan teori, konsep, dalil/generalisasi baru tentang kesehatan atau kedokteran.2. Untuk memperbaiki/ modifikasi teori, sistem/ program pelayanan kesehatan atau kedokteran.3. Untuk memperkokoh teori, konsep atau generalisasi yang sudah ada.Manfaat :1. Dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau situasi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. 2. Dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber daya dan kemungkinan sumber daya tersebut, guna mendukung pengembangan, pelayanan kesehatan yang direncanakan. 3. Dapat dijadikan sarana diagnosis dalam mencari sebab masalah kesehatan, atau kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam sistem pelayanan kesehatan. 4. Dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan dalam menyusun strategi pengembangan sistem pelayanan kesehatan. 5. Dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan, peralatan, pembekalan dan ketenagaan baik secara kuantitas maupun kualitas guna mendukung sistem pelayanan kesehatan.METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Rineka Cipta. 2005 Bagaimana syarat membuat latar belakang penelitian, rumusan masalah, rumusan tujuan, dan manfaat penelitian ?Latar belakang penelitian Feasible (kemampulaksanaan ) Tersedia subjek penelitian Tersedia dana Tersedia waktu, alat, dan keahlian Interesting (menarik) Menarik bagi peneliti Novel (memberikan sesuatu yang baru) Membantah / mengkofirmasi penemuan terdahulu Melengkapi, mengembangkan penelitian terdahulu Menemukan sesuatu baru Ethical (etis) Tidak bertentangan dengan etika Relevant Bagi ilmu pengetahuan Untuk tata laksana pasien Untuk dasar pengetahuan Rumusan masalah Dikemukan dalam kalimat tanya (research question) Substansi yang dimaksud hendaknya bersifat khas, tidak bermakna ganda Bila terdapat banyak pertanyaan penelitian, maka harus dipetanyakan secara terpisahRumusan tujuan Tujuan umum, dinyatakan secara kategoris apakah tujuan akhir penelitian yang hendak dilaksanakan tersebut, mengacu pada aspek yang lebih luas atau tujuan jangka panjang penelitian Tujuan khusus, disebutkan secara jelas dan tajam hal-hal yang akan langsung di ukur, di nilai, atau diperoleh dari penelitian. Manfaat penelitian Diuraikan manfaat apa yang di harapkan dari penelitian yang dilakukan nanti. Biasanya disebutkan manfaat dalam bidang akademik atau ilmiah, pelayanan masyarakat, serta pengembangan penelitian itu sendiri. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis, Prof. Dr. Dr. Sudigdo Sastroasmoro, Sp.A(k), 2002 Factor yang mendorong manusia melakukan penelitian ? Hasrat keingintahuan manusia terhadap memperoleh pengetahuan yang benar KebenaranDasar-dasar metodologi penelitian klinis, Prof. Dr. Dr. Sudigdo Sastroasmoro, Sp.A(k), 2002Manusia sebagai makhluk rasional sebenarnya sudah dibekali dengan hasrat ingin tahu, keingintahuan manusia ini sudah dapat disaksikan sejak seseorang masih kanak2dan akan terus berkembang secara dinamis mengikuti fase2 perkembangan kejiwaan org tersebut. hasrat ingin tahu manusia akan terpuaskan bila ia sudah memperoleh pengetahuan mengenai apa yang dipertanyakan. tetapi sudah menjadi sifat manusia, yang mana setelah memperoleh pengetahuan mengenai suatu masalah, maka akan disusul oleh kecenderunganlebih ingin tahu lagi. dengan demikian dapat dikatakan, bahwa manusia tidak pernah mencapai kepuasan mutlak untuk menerima realita untuk dihadapinya sebagai titik terminasi yang mantap. untuk mendukung dan menyalurkan keingintahuannya, maka manusia akan cenderung mengadakan penelitianMetodelogi Penelitian, cholid narbuko & H. abu achmadi, hal 4 Periode perkembangan penelitian ?1. Tahap persiapan (perencanaan)Mencakup kegiatan-kegiatan pemilihan (perumusan) masalah sampai dengan penyusunan instrumen (alat pengukur/ pengumpulan data). Kegiatan yang dilakukan biasanya dirumuskan dalam bentuk usulan atau proposal penelitian.2. Tahap pelaksanaan Pengumpulan data1. Melalui pengamatan/observasi2. Wawancara atau kuesioner Pengolahan Menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang baik dan rapi untuk kemudian di analisa. Analisis Data1. Analisis univariate yang dilakukan terhadap tiap variable dari hasil penelitian. Pada umumnya hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variable.2. Analisis bevariate yang dilakukan terhadap 2 variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. 3. Analisis ultivariate yang dilakukan terhadap lebih dari dua variabel. Biasanya hubungan antara satu variabel terkait dengan beberapa variabel bebas.3. Tahap penulisan hasil penelitian (laporan)METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Rineka Cipta. 2005 Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang peneliti ? (meliputi sikap, dan cara berpikir)Kriteria seorang peneliti Kompeten - Menguasai dan mampu melakukan penelitian - Bidang Ilmu sesuai dengan bidang penelitian Obyektif - Tidak mencampuradukkan pendapat sendiri dengan kenyataan Jujur - Tidak memaksakan unsur subyektifitas ke dalam fakta Faktual - Bekerja berdasarkan fakta Terbuka - Bersedia menerima masukan dari orang lain - Bersedia diuji kebenaran hasil penelitiannya oleh orang lain Cara berpikir dan sikap untuk seorang peneliti1) Skeptik Adalah upaya untuk selalu menanyakan bukti-bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pernyataan. 2) Analitik Adalah kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang setiap permasalahan yang dihadapinya, mana yang relevan, mana yang menjadi masalah utama dan sebagainya. 3) Kritik Adalah berupaya untuk mengembangkan kemampuan menimbangnya selalu obyektif. Untuk ini maka dituntut agar data dan pola berpikimya selalu logis. Watik Pratiknya. 2003. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran & Kesehatan. Merumuskan perkembangan ilmu pengetahuan ? Periode Trial and Error Dalam periode ini diisyaratkan bahwa ilmu pengetahuan masih dalam keadaan embrional. Dalam periode ini orang menyusun ilmu pengetahuan dengan cara mencoba-coba berulang kali sampai dijumpai suatu pemecahan masalah yang dianggap memuaskan. Periode Authority and Tradition Pada periode ini kebenaran ilmu pengetahuan didasarkan atas pendapat para pemimpin atau penguasa waktu itu. Periode Speculation and Argumentation Pada periode ini ajaran atau doktrin para pemimpin atau penguasa serta tradisi yang bercakal dalam kehidupan masyarakat mulai menggunakan dialektika untuk mengadakan diskusi dalam memecahkan masalah untuk memperoleh kebenaran. Dengan kata lain masyarakat mulai membentuk kelompok-kelompok spekulasi untuk memperoleh kebenaran, di samping itu juga dipergunakan argumen-argumen, masing-masing kelompok membuat spekulasi dan argumen yang berbeda dalam memperoleh kebenaran. Karenanya pada saat ini orang terlalu mendewakan akal dan kepandaian sifat lidahnya, yang kadang-kadang dibuat-buat supaya tampak masuk akal. Periode Hypothesis and Experimentation Pada periode ini orang mulai mencari rangkaian tata cara untuk menerangkan suatu kejadian. Mula-mula membuat dugaan-dugaan (hipotesis-hipotesis), kemudian mengumpulkan fakta, fakta-fakta dianalisis dan diolah, kemudian ditarik kesimpulan. Fakta-fakta tersebut diperoleh dengan eksperimen atau observasi-observasi, serta dokumen-dokumen.METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Rineka Cipta. 2005 Kriteria-kriteria metode ilmiah ? Berdasarkan fakta Informasi2 atau keterangan2 yang akan diperoleh penelitian,baik yang akan dikumpulkan maupun dianalisis hendaknya berdasarkan fakta2 atau kenyataan2,bukan berdasarkan pemikiran2 sendiri atau dugaan2. Bebas dari prasangka Pnggunaan fakta atau data metode ilmiah hendaknya berdasarkan bukti yang lngkap dan objektif,bebas dari pertimbangan2 subjektif.oleh karena itu metode ilmiah ini harus bersifat bebas dari prasangka2 atau dugaan2. Menggunakan prinsip analisis Fakta atau data yang diperoleh melalui metode ilmiah tidak hanya apa adanya.fakta serta kejadian2 tersebut harus dicari sebab akibatnya atau alasan2nya dengan menggunakan prinsip analisis. Menggunakan hipotesis Hipotesis atau dugaan (bukti) sementara diperlukan untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai.dengan hipotesis penelitian akan dipandu jalan pikirannya kearah mana hasil penelitiannya akan dianalisis. Menggunakan ukurn objektif Pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus menggunakan ukuran2 yang objektif.ukuran tidak boleh dinyatakan berdasarkan pertimbangan2 subjektif (pribadi).BUKU METODE PENELITIAN KESEHATAN Dr.SOEKIDJO NOTOATMODJO 1. Macam-macam Karya tulis ilmiah Bersifat deskriptifMengadakan eksplorasi fenomena kedokteran tanpa berusaha mencari hubungan antar-variabel di dalam fenomena tersebut. Bersifat analitikDilakukan identifikasi serta pengukuran variable, serta mencari hubungan antar-variabel untuk menerangkan terjadinya atau fenomena kedokteran dan kesehatan.Sudigdo. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis2.Cara pembuatan Karya tulis ilmiah a. Pada dasarnya pembuatan karya tulis ilmiah terdiri 4 tahap1. tahap persiapan2. tahap pelaksanaan3. tahap pengolahan dan analisis data4. hubungan filsafat ilmu dengan metode penelitian.b. Format1. judul penelitianjudul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan penelitian.oleh karena itu tujuan penelitian itu di rumuskan dari masalah penelitian.2. latar belakang masalahdidalam latar belakang akan di uraikan fakta2,pengalaman2,si peneliti,hasil2 penelitian dari orang lain ataupun teori2 yang melatarbelakangi masalah yang ingin di teliti3. perumusan masalahmaslaah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan,atara apa yang diinginkan atau yang di tuju dengan apa yang terjadi atau faktanya4. tujuan penelitian1. umum2. khusus pada hakikatnya adalah penjabaran dari tujuan umum5. manfaat penelitiankegunaan hasil penelitian nanti,baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan6. tinjauan kepustakaan7. kerangka konsep hipotesis dan definisi operasional8. metode penelitian1. jenis penelitianmenjelaskan termasuk ke dalam jenis pendekatan atau meyode yang mana,penelitian yang di usulkan tersebut.2. populasi dan sampeldijelaskan secara spesifik tentang siapa atau golongan mana yang menjadi sasaran penelitian tersebut3. cara pengumpulan datadijelaskan cara ataupun metode yang digunakan pengumpulan data.4. instrumenalat2 yang digunakan untuk pengumpulan data.5. rencana pengolahan data dan analisis data9. rencana kegiatan10. organisasi penelitian11. rencana biaya12. daftar kepustakaanSudigdo. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis

3.Hubungan filsafat ilmu dengan metode penelitianIlmu dan penelitian tidak dapat dipisahkan. Ilmu tidak akan berkembang tanpa penelitian, sebaliknya penelitian tidak akan ada bila tidak berada didalam kerangka ilmu tertentu. Ilmu merupakan filosofi, sedangkan penelitian merupakan suatu tindakan yang akan berguna untuk membangun serta mengembangkan ilmu pengetahuanMetodologi Penelitian Kesehatan Dr. Soekidjo NotoatmojoPenguasaan metode keilmuan merupakan inti dari kemampuan penelitian seseorang ,karena pada hakekatnya metode penelitian merupakan bagian dari metodologik keilmuan itu sendiri.jadi dalam hal ini mempelajari filsafat keilmuan dalam banyak hal akan membantu dalam usaha calon peneliti. Dasar-dasar Metodologi Penelitian kedokteran dan Kesehatan, Dr. Ahmad Watik Pratiknya4.Jelaskan tujuan umum dan tujuan khusus ? Tujuan umumDinyatakan secara kategoris apakah tujuan akhir penelitian yang hendak dilaksanakan tersebut,yang mungkin merupakan aspek yang lebih luas atau tujuan jangka panjangnya Tujuan khususDisebutkan secara tajam hal-hal yang akan langsung diukur,dinilai,atau diperoleh dari penelitian.Sudigdo. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis5.Menyebutkan faktor faktor yang mendorong manusia untuk melakukan penelitian ?Hasrat keingintahuan manusia terhadap -memperoleh pengetahuan yang benar-KebenaranSudigdo. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis6.Menyebutkan 2 pendekatan dalam memperoleh pengetahuan?a. cara tradisional1. cara coba salah (trial and error) pada waktu seseorang mengalami masalah maka cara yang digunakan hanya coba coba saja.2. Cara kekuasaan atau otoritas pengetahuan didapatkan berdasar pada otoritas atau kekuasaan baik kekuasaan pemerintah, pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan.3. berdasar pengalaman pribadi mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. 4. Melalui jalan pikiran mengunakan proses induksi dan deduksi kemudian dicari hubungannya lalu ditarik kesimpulan.

b. cara modern atau cara ilmiah lebih sering dikenal dengan metode penelitian ilmiahMetodologi Penelitian Kesehatan Dr. Soekidjo Notoatmojo

8.Sebutkan macam-macam jenis pendekatan non ilmu ?c. akal sehat:serangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan,pertimbangan logisd. prasangka:penggunaan akal sehat yang di warnai kepentingan orang yag melakukannyae. intuitif:perasaan yang dimiliki seseorang yang berkembang atau pendapat mengenai sesuatu berdasarkan atas pengetahuan langsung atau di dapat dengan cepat melalui proses yang tidak di sadarif. kebetulan atau coba2:penemuan kebetulan yaitu penemuan yang di peroleh tanpa rancana,tidak pasti,serta tidak melalui langkah sistemik dan terkendalig. pendapat otoritas ilmiah:ialah orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu bidang,pendapat mereka sering dianggap benar meski tanpa uji

9.Sebutkan macam-macam periode pengembangan penelitian ?

August Comte ( 1798- 1857 ) membagi tingkat perkembangan ilmu pengetahuan, karena sifat pemikiran manusia , setiap ilmu pengetahuan atau suatu cabang pengetahuan bercabang melalui 3 masa, keadaan( state) yang secara teoritis berbeda :a. Masa Theologis atau keadaan khayalan (theological or fictitious state), yaitu keadaan di mana orang percaya bahwa di belakang gejala-gejala alam terdapat kuasa-kuasa adi-kodrati yang mengatur fungsi dan gerak gejala-gejala tersebut. Pada masa mi peristiwa-peristiwa dijelaskan dalam kaitan dengan dengan kehendak Allah atau para dewa.b. Masa Metafisis atau abstrak (metaphysical or abstract state), yaitu keadaan di mana kuasa-kuasa adi-kodratri diganti dengan konsepkonsep dan prinsip-pninsip yang abstrak, seperti kodrat, penyebab, dan sebagainya. Pada masa ini fenomena-fenomena dijelaskan dengan menggunakan kategori-kategoni filsafati yang abstrak.c. Masa Ilmiah atau positif (scientific or positive state), yaitu keadaan di mana manusia tidak lagi mencari penyebab-penyebab yang terdapat di belakang fakta-fakta, melainkan membatasi din pada fakta-fakta yang disajikan kepadanya. Perhatian sepenuhnya terarah pada bagaimana hubungan antara fenomena satu dengan fenomena yang lainPanduan Penelitian, B.Sandjaja, MSPH dan Albertus heriyanto,200610.Jelaskan rumusan perkembangan ilmu ?August Comte ( 1798- 1857 ) membagi tingkat perkembangan ilmu pengetahuan, karena sifat pemikiran manusia , setiap ilmu pengetahuan atau suatu cabang pengetahuan bercabang melalui 3 masa, keadaan( state) yang secara teoritis berbeda :a. Masa Theologis atau keadaan khayalan (theological or fictitious state), yaitu keadaan di mana orang percaya bahwa di belakang gejala-gejala alam terdapat kuasa-kuasa adi-kodrati yang mengatur fungsi dan gerak gejala-gejala tersebut. Pada masa mi peristiwa-peristiwa dijelaskan dalam kaitan dengan dengan kehendak Allah atau para dewa.b. Masa Metafisis atau abstrak (metaphysical or abstract state), yaitu keadaan di mana kuasa-kuasa adi-kodratri diganti dengan konsepkonsep dan prinsip-pninsip yang abstrak, seperti kodrat, penyebab, dan sebagainya. Pada masa ini fenomena-fenomena dijelaskan dengan menggunakan kategori-kategoni filsafati yang abstrak.c. Masa Ilmiah atau positif (scientific or positive state), yaitu keadaan di mana manusia tidak lagi mencari penyebab-penyebab yang terdapat di belakang fakta-fakta, melainkan membatasi din pada fakta-fakta yang disajikan kepadanya. Perhatian sepenuhnya terarah pada bagaimana hubungan antara fenomena satu dengan fenomena yang lainPanduan Penelitian, B.Sandjaja, MSPH dan Albertus heriyanto,200612.Sebutkan syarat2 sebagai seorang peneliti ?Etika penelitiSelain didasarkan pada kaidah-kaidah ilmiah (metode ilmiah), pelaksanaan penelitian harus mengikuti etika penelitian. Etika Penelitian berkaitan dengan norma-norma : Norma Sopan-santun Peneliti memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat Norma Hukum Bila terjadi pelanggaran maka Peneliti akan dikenakan sanksi Norma Moral Peneliti mempunyai itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian

Kriteria seorang peneliti Kompeten - Menguasai dan mampu melakukan penelitian - Bidang Ilmu sesuai dengan bidang penelitian Obyektif - Tidak mencampuradukkan pendapat sendiri dengan kenyataan Jujur - Tidak memaksakan unsur subyektifitas ke dalam fakta Faktual - Bekerja berdasarkan fakta Terbuka - Bersedia menerima masukan dari orang lain - Bersedia diuji kebenaran hasil penelitiannya oleh orang lain (Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Prof. Dr. Sudigdo S & Prof. Dr. Sofyan Ismael)13.Jelaskan fungsi penelitian ?Suatu materi penelitian yang sama dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berbeda,karenanya dalam usulan penelitian perlu disebutkan tujuan penelitian secara eksplisir.uraian tentang tujuan penelitian ini mencakup tujuan umun dan tujuan khusus.14.Sebutkan jenis2 metode penelitian ?Ditinjau dari segi tempat dilaksanakan penelitian :a) Penelitian pustakaSuatu peneltian yang dilakukan di ruang perpustakaan untuk menghimpun dan menganalisis data yang bersumber dari perpustakaan, baik berupa buku-buku, majalah-majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala, kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen dan materi perpustakaan lainnya, yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah.b) Penelitian laboratoriumSuatu penelitian yang dilakukan didalam laboratorium, yaitu suatu tempat yang dilengkapi perangkat khusus untuk melakukan penyelidikan terhadap gejala tertentu melalui tes-tes atau uji yang juga dilakukan untuk menyusun laporan ilmiah.c) Penelitian lapanganSuatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lokasi peneliatian.Ditinjau dari segi sifatnya :a) Penelitian dasarSuatu penelitian yang bermula dari kenyataan objektif yang diamati secara empirik, kemudian ditelaah melalui analisis untuk disusun sebagai laporan ilmiahb) Penelitian vertikalSuatu penelitian yang bermula dari teori yang ada, kemudian dihubungkan dengan kenyataan objektif yang diamati secara empirik dan ditelaah melalui analisis ilmiah sebagai koreksi atas kebenaran teori tersebutc) Penelitian surveiSuatu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan terhadap gejala yang berlangsung di lokasi penelitian

Ditinjau dari segi jenisnya :a) Penelitian eksploratifSuatu penelitian yang bermaksud mengadakan penjajakan atau pengenalan terhadap gejala tertentub) Penelitian deskriptifSuatu penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan da pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentuc) Penelitian konformatifSuatu penelitian yang bermaksud menelaah dan menjelaskan pola hubungan antara dua variabel atau lebihd) Penelitian evaluatifSuatu penelitian yang bermaksud mengevaluasi pelaksanaan penelitiane) Penelitian prediktifSuatu penelitian untuk meramalkan gejala yang mungkin terjadi pada masa yang akan datangMetodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, Prof.DR.H.Abdurrahmat Fathoni, M.Si.Berdasarkan atas proses bagaimana variabel penelitian diamati :a) Penelitian eksperimentalPenelitian yang observasinya dilakukan terhadap efek dari manipulasi penelitian terhadap satu atau sejumlah ciri (variabel) subyek penelitian.b) Penelitian non eksperimentalPenelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subyek menurut keadaan Apa Adanya (in nature), tanpa ada manipulasi atau intervensi penelitianDasar-dasar Metodologi Penelitian kedokteran dan Kesehatan, Dr. Ahmad Watik Pratiknya2. Sebutkan manfaat penelitian ?Kegunaan hasil penelitian nanti, baik baik bagi kepentingan pengembangan program maupun ilmu pengetahuan.Metodologi Penelitian Kesehatan, Dr. Soekidjo Notoatmojo, Edisi Revisi, Rineka CiptaPada bagian ini diuraikan manfat apa yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan nanti. Biasanya disebutkan manfaat dalam bidang akademik atau ilmiah, pelayanan masyarakat, serta pengembangan penelitian itu sendiri. Dalam manfaat penelitian, walaupun tujuan akhir penelitian dalam bidang kedokteran adalah untuk tatalaksana pasien, namun penelitian dapat bersifat quick yielding atau non-quick yielding. Pada penelitian yang quick yielding hasil penelitian dapat segera ditetapkan dalam praktek atau pelaksanaan kebijakan, seperti pada kebanyakan penelitian klinis; pada penelitian non- quick yielding hasilnya tidak segera dapat ditetapkan,seperti kebanyakan penelitian dalam ilmu-ilmu kedokteran dasar.Dasar-dasar metodologi penelitian klinis, Edisi 2,Sudigdo Sastroasmoro& Sofyan Ismail, CV.Sagung Seto, Jakarta 2002