100
Optimizing Strengths Enhancing Competence

Optimizing Strengths Enhancing Competence · peluncuran produk baru, diversifikasi layanan, serta pembangunan sinergi dengan perusahaan ... Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang

  • Upload
    buithuy

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Optimizing Strengths Enhancing Competence

1 kilasan 2009 2009 overview

2 iKHTiSAr KeUANGAN FiNANCiAL HiGHLiGHTS

3 iKHTiSAr KiNerJA SAHAM SToCK PerForMANCe HiGHLiGHTS

4 PeriSTiwA PeNTiNG 2009 2009 HiGHLiGHTeD eveNTS

6 ProFiL SiNGKAT PerSeroAN DAN ANAK PerUSAHAAN THe CoMPANY AND iTS SUBSiDiArieS iN BrieF

12 STrUKTUr KorPorASi CorPorATe STrUCTUre

13 STrUKTUr orGANiSASi orGANiZATioNAL STrUCTUre

14 SAMBUTAN KoMiSAriS UTAMA MeSSAGe FroM THe PreSiDeNT CoMMiSSioNer

18 LAPorAN DireKTUr UTAMA rePorT FroM THe PreSiDeNT DireCTor

22 ProFiL DewAN KoMiSAriS ProFiLe oF THe BoArD oF CoMMiSSioNerS

24 ProFiL DireKSi ProFiLe oF THe BoArD oF DireCTorS

26 PeMBAHASAN DAN ANALiSiS MANAJeMeN MANAGeMeNT DiSCUSSioN AND ANALYSiS

31 TATA KeLoLA PerUSAHAAN GooD CorPorATe GoverNANCe

37 MANAJeMeN riSiKo riSK MANAGeMeNT

38 SUMBer DAYA MANUSiA HUMAN reSoUrCeS

41 iNForMASi PerUSAHAAN CorPorATe DATA

43 PerNYATAAN PerTANGGUNGJAwABAN DewANKoMiSAriS DAN DireKSi

STATeMeNT oF reSPoNSiBiLiTY oF THe BoArD oF CoMMiSSioNerS AND THe BoArD oF DireCTorS

45 LAPorAN KeUANGAN KoNSoLiDASi CoNSoLiDATeD FiNANCiAL STATeMeNT

Daftar IsiTable of Contents

1 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Kilasan 20092009 Overview

Tahun 2009 menunjukkan suatu perbaikan keadaan ekonomi yang secara bertahap meningkat. Menjalankan bisnis dalam situasi demikian memerlukan tingkat kejelian yang baik dan tentunya bukanlah pekerjaan yang mudah. PT Bhakti Capital Indonesia Tbk telah berhasil membuktikan mampu memanfaatkan keadaan tersebut dan mencapai hasil yang baik.

Bersama dengan anak perusahaannya, Perseroan terus membangun kepercayaan terhadap produk dan jasanya melalui beberapa upaya. Upaya Perseroan dan Anak Perusahaan yang ditunjukkan selama tahun 2009 menghasilkan kenaikan jumlah nasabah, sejumlah penghargaan, serta kepercayaan yang besar dari perusahaan terkemuka untuk memberikan saran bagi aksi-aksi korporasi besar mereka.

Anak-anak perusahaan pun berhasil mempertahankan posisi baik mereka di pasar keuangan yang semakin kompetitif melalui peluncuran produk baru, diversifikasi layanan, serta pembangunan sinergi dengan perusahaan mitra. Upaya yang tidak henti ini berhasil membuat Perseroan mampu meraih segala peluang dan kesempatan dengan baik.

2009 gave us a year of steadily improving economic conditions. Doing business in that business climate requires a keen sense for spotting opportunities and needs a sound business acumen. PT Bhakti Capital Indonesia Tbk managed to optimize opportunities available and produced good business performance.

Together with its subsidiaries, the Company continued to build trust for its products and services through stellar performances. The efforts that the Company and its subsidiaries delivered throughout the year resulted in the increase in number of clients, a list of awards and recognitions and greater trust from prominent companies to advise them in major corporate actions.

The subsidiaries successfully sustained strong positions in the competitive financial market by launching new products, diversifying services and building synergies with partner companies. With continuous efforts, the Company successfully captured opportunities and produced good results.

2 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

(dalam miliar rupiah)kecuali disebutkan lain

(in billion rupiah) unless otherwise stated

Uraian 2009 2008 2007 2006 2005 Description

Jumlah Pendapatan Usaha 193,84 213,92 248,98 117,94 103,66 Total Revenue

Laba Usaha 85,81 80,71 160,63 59,19 46,02 Operating Income

Laba Bersih 6,90 16,11 106,22 35,23 22,10 Net Income

EBITDA 93,32 85,64 164,58 63,13 49,84 EBITDA

Jumlah Aset 1.054,61 1.405,99 997,2 732,91 425,55 Total Assets

Jumlah Kewajiban 675,16 1.033,44 640,64 482,71 210,48 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 379,43 372,53 356,54 250,19 214,94 Total Stockholders’ Equity

Laba Bersih per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh)

5,50 12,9 85,0 28,2 17,7Basic Earnings per Share

(in full Rupiah)

rasio KeUangan Utama 2009 2008 2007 2006 2005 KeY FinAnciAL rAtio

Laba Bersih / Jumlah Pendapatan Usaha 3,56% 7,53% 42,66% 29,87% 21,32% Net Income / Total Revenue

Laba Bersih / Jumlah Aset 0,65% 1,15% 10,65% 4,81% 5,19% Net Income / Total Assets

Laba Bersih / Jumlah Ekuitas 1,82% 4,32% 29,79% 14,08% 10,28%Net Income /

Total Stockholders’ Equity

Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas 177,94% 277,41% 179,68% 192,94% 97,92%Total Liabilities /

Total Stockholders’ Equity

Jumlah Kewajiban / Jumlah Aset 64,02% 73,50% 64,24% 65,86% 49,46% Total Liabilities / Total Assets

EBITDA / Jumlah Pendapatan Usaha 48,15% 40,03% 66,08% 53,53% 48,08% EBITDA / Total Revenue

Dividen Tunai per Saham - Rp(dalam Rupiah penuh)

- - - - -Cash Dividend per Share - Rp

(in full Rupiah)

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

2008

65%

12%

11%

5%

4%2%

1%

2009

43%

13%

17%

7%

3%

2%

15%

Pembiayaan KonsumenConsumer Financing

Komisi Perantara Pedagang EfekBrokerage Commission

Bunga dan DividenInterest and Dividend

Investment BankingInvestment Banking

Jasa Manajer InvestasiManagement Investment Fees

Anjak PiutangFactoring

Sewa Pembiayaan dan OperasiFinancing and Operating Leasing

DistriBUsi PenDaPatan BerDasarKan Jenis UsaHaRevenues Distribution Based on Types of Business

3 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

JUmlaH saHam

2009 2008 2007 2006 2005number oF

shAres

Jumlah Saham Beredar(dalam lembar saham)

1.250.175.000 1.250.175.000 1.250.175.000 1.250.125.000 1.250.125.000Number of

Outstanding Shares(in shares)

Nilai Nominal (Rp) 100 100 100 100 100 Nominal Value (In Full Rupiah)

Harga saHam stocK Price

Tertinggi (Rp) 600 920 1.070 300 230 Highest (Rp)

Terendah (Rp) 400 330 255 200 170 Lowest (Rp)

Penutupan (Rp) 400 500 780 270 200 Closing (Rp)

Kapitalisasi Pasar(dalam miliar Rupiah)

500,07 625,09 975,14 337,53 250,03 Market Capitalization(in billion Rupiah)

Ikhtisar Kinerja Sahamstock Performance Highlights

Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2009 / Shareholders Composition as of 31st December 2009

Pemegang saham / shareholders Kepemilikan saham / share ownership %

PT Bhakti Investama Tbk 1.119.900.000 89.58%

Koperasi Karyawan PT Bhakti Investama Tbk 100.000 0.01%

Public 130.175.000 10.41%

Keterbukaan Informasi Kepemilikan Saham Anggota Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2009Disclosure of Share Ownership by The Board of Commissioners and Directors as of 31st December 2009

Pemegang saham / shareholders Jabatan / title Kepemilikan saham / share ownership %

Hary TanoesoedibjoKomisaris Utama /

President Commissioner3.500.000 0.28%

Pergerakan Harga saham 2009 / Stock Price Movement 2009Dalam Rupiah /

In Rupiah

Jan JunFeb JulMar AugApr Sep NovMay Oct Dec

4 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Peristiwa Penting 2009significant Events 2009

Januari / January Maret / March Juni / June

Bhakti Finance mengadakan kerjasama

dengan Bank Indonesia terkait dengan

keikutsertaannya dalam Sistem Informasi

Debitur (SID).

Bhakti Finance entered into a working

agreement with Bank Indonesia to become

a part of the Debtor Information System

(SID) provided by the Bank.

Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

The Company held its Annual General

Meeting of Shareholders.

Bhakti Asset Management melalui

produk BIG Dana Likuid Satu berhasil

meraih peringkat pertama untuk kategori

“Reksa Dana Pendapatan Tetap Periode 1

Tahun” versi Majalah Investor.

Through the BIG Dana Likuid Satu mutual

fund, Bhakti Asset Management was rated

number one for the “1 Year Fixed Income

Mutual Fund” Category by Investor

Magazine.

September / September Oktober / October Desember / December

Bhakti Finance meraih peringkat “Sangat

Bagus” untuk kategori perusahaan pem-

biayaan dengan aset dibawah Rp 500

milyar, oleh majalah Infobank.

Bhakti Finance was awarded an “outstand-

ing” rating for the category of a multifi-

nance company with assets below Rp 500

billion by Infobank Magazine.

Bhakti Securities meresmikan

pembukaan kantor cabang ke-16 di

Kelapa Gading, Jakarta.

Bhakti Securities officially opened its 16th

branch office in Kelapa Gading, Jakarta.

Bapak Wishnu Handoyono mengajukan

pengunduran diri dari jabatan Direktur

Utama Bhakti Securities yang mana posisi

tersebut kemudian dipegang oleh Bapak

Wito Mailoa.

Mr. Wishnu Handoyono resigned as the

President Director of Bhakti Securities. He

was replaced by Mr. Wito Mailoa.

Januari / January Maret / March Juni / June

September / September Oktober / October Desember / December

Profil Singkat Perseroan dan anak PerusahaanThe Company and its subsidiaries in Brief

6 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Profil Singkat Perseroan dan Anak PerusahaanThe Company and its subsidiaries in Brief

Sebagai hasil restrukturisasi dan konsolidasi dari PT Bhakti Investama Tbk, Perseroan berdiri pada tanggal 15 Juli 1999. Pada awalnya, Perseroan menjalankan kegiatan usaha di bidang Jasa Keuangan, Perantara dan Perdagangan Efek, Penjamin Emisi Efek, serta Jasa Riset dan Pengembangan Bisnis.

As a result of restructuring and consolidation ofPT Bhakti Investama Tbk, the Company was established on July 15, 1999. Initially, the Company started its business in financial services as a securities company by providing several services, including financial advisory, brokerage, underwriting as well as business research and development.

7 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Pada tanggal 8 Juni 2001, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 62,5 milyar sekaligus mencatatkan diri di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Melalui konsolidasi usaha yang mantap pada tahun 2003, Perseroan saat ini menjadi perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi dan memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak dalam berbagai sektor jasa keuangan. Perusahaan-perusahaan ini adalah:

1. PT Bhakti Securities, yang bergerak di bidang sekuritas.

2. PT Bhakti Asset Management, bergerak di sektor jasa pengelolaan dana atau Manajer Investasi.

3. PT Bhakti Finance, yang berfokus pada pembiayaan konsumen

Anak-anak perusahaan tersebut masing-masing dimiliki oleh Perseroan sebesar 99.9% dan sisanya sebesar 0,01% dimiliki oleh Koperasi Karyawan PT Bhakti Investama Tbk.

Per 31 Desember 2009, kepemilikan saham PT Bhakti Investama Tbk atas Perseroan adalah sebesar 89,58% dimana sisanya sebesar 0,01% dimiliki oleh Koperasi Karyawan PT Bhakti Investama Tbk dan 10,41% oleh Publik.

In only two years after its establishment date, the Company on June 8 , 2001 successfully raised an amount of Rp 62.5 billion through an Initial Public Offering (IPO). The Company listed its stocks on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.

After a successful consolidation process in 2003, the Company has become an integrated financial services company and has several financial service companies. These companies are:

1. PT Bhakti Securities, a securities company.

2. PT Bhakti Asset Management, an investment and fund management company.

3. PT Bhakti Finance, a consumer financing company.

The Company’s share in each of its subsidiaries is 99.9% while the rest is owned by the Employee Cooperation of PT Bhakti Investama Tbk.

As of December 31 , 2009, the share ownership of PT Bhakti Investama Tbk in the Company was 89.58% while the rest 0.01% and 10.41% were shared between the Employee Cooperation of PT Bhakti Investama Tbk and the public.

Profil Singkat Perseroan dan Anak Perusahaan | The Company and Its Subsidiaries in Brief

8 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

PT Bhakti SecuritiesBhakti Securities merupakan perusahaan efek yang aktivitas bisnisnya terbagi dalam 2 kelompok yaitu:

1. Divisi Corporate Finance, yang kegiatan usahanya meliputi penjaminan emisi (underwriting) dan penasihat keuangan.

2. Divisi Perantara Pedagang Efek, dengan fokus utama pada perdagangan efek retail, institusi, dan korporasi.

Bhakti Securities berusaha mengupayakan pengembangan jasa Riset dan Pengembangan Bisnis sebagai sarana untuk mempermudah investor dan kelompok usaha untuk memantau dan memprediksikan kondisi makro dan mikro ekonomi, sehingga dapat diperoleh hasil investasi yang optimal dalam setiap keputusan investasinya. Selain itu, Bhakti Securities juga menyediakan kegiatan Riset dan Analisis Korporasi serta Riset dan Analisis Proyek untuk kepentingan khusus (Special Corporate Action Project).

Berkantor pusat di Jakarta, saat ini Bhakti Securities telah memiliki jaringan 16 kantor cabang dan untuk ke depannya Bhakti Securities akan memperluas jaringan distribusi nasabahnya dengan menambah kantor-kantor cabang baru.

Perkembangan teknologi informasi menuntut Bhakti Securities untuk melakukan inovasi terus menerus agar dapat memanfaatkan perkembangan tersebut dalam meningkatkan kegiatan usahanya. Seiring dengan hal tersebut, Bhakti Securities berencana menerapkan online trading yang memungkinkan akses transaksi

PT Bhakti SecuritiesBhakti Securities is a securities company with 2 main businesses:

1. Corporate Finance, mainly in underwriting and financial advisory services.

2. Brokerage, with a main focus on retail, institution and corporate markets.

Bhakti Securities endeavors to develop research and business development services as a means to aid investors and business groups in monitoring and forecast macro and micro economic conditions; so optimal results are derived from their investment decisions. The Company also provides Special Corporate Action Projects in the form of Corporate and Project Research and Analyses.

Headquartered in Jakarta, Bhakti Securities has a network of 16 branch offices spread throughout the country. The Company will continue to expand its distribution network by adding new branches.

With the advances of technology in the trading world, Bhakti Securities innovates continuously to take full advantage of those advances in developing its business. To that end, the Company is planning to implement online trading services which will enable it to provide trading access on a much larger scale with more security for investors. The Company

Profil Singkat Perseroan dan Anak Perusahaan | The Company and Its Subsidiaries in Brief

9 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

yang lebih luas secara cepat dan aman serta menjangkau berbagai lapisan masyarakat investor di seluruh Indonesia. Selain itu, Bhakti Securities juga memiliki berbagai program sosialisasi dan edukasi masyarakat. Dengan adanya program ini, Bhakti Securities juga dapat menikmati hasil berupa perluasan pasar dengan memberikan edukasi terhadap calon nasabah potensial dari berbagai kalangan usia dan kelompok yang selama ini belum secara langsung tersentuh oleh kemajuan industri pasar modal di Indonesia.

Dengan nilai transaksi sebesar Rp 16,38 triliun di tahun 2009, Bhakti Securities berhasil menempati peringkat ke-39 dan menguasai sekitar 0,84% pangsa pasar perdagangan efek di Indonesia.

PT Bhakti Finance Bhakti Finance merupakan perusahaan pembiayaan dengan kegiatan usaha yang meliputi sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (factoring) serta pembiayaan konsumen (consumer financing) dengan konsentrasi pada bidang pembiayaan kendaraan bermotor, elektronik, komputer, peralatan rumah tangga, dan lain-lain dengan tetap melihat peluang bisnis produk-produk lain yang memiliki prospek yang baik. Saat ini Perseroan telah memiliki jaringan sebanyak 47 kantor cabang yang tersebar di beberapa daerah yang potensial.

Bisnis KPR mulai dijalani oleh Bhakti Finance di bulan Mei 2008 mengingat bahwa pasar KPR menengah ke bawah memiliki daya serap terbesar dari total pembiayaan properti. Ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam hal diversifikasi pembiayaan dan penyebaran risiko.

Bhakti Finance selalu berusaha melakukan promosi secara terintegrasi dalam bentuk direct selling/ door to door oleh tenaga penjualan, media massa, joint promo, walk-in customer maupun repeat customer. Semuanya ini dilakukan untuk memperkuat serta lebih mengenalkan produk Bhakti Finance kepada masyarakat. Selain itu secara berkesinambungan Bhakti Finance

also has educational and socialization programs targeted for the general population. Bhakti Securities believes that these programs will enable market expansion into segments currently not accessed by the Indonesian securities market.

With transactions value of Rp 16.38 trillion for 2009, Bhakti Securities currently ranks 39th of all securities companies and has a 0.84% share of the Indonesian securities market.

PT Bhakti FinanceServing as a multifinance company for commercial purposes, PT Bhakti Finance operates in areas such as leasing, factoring, and consumer financing for vehicles, electronics and others; while keeping its sights open to new opportunities. PT Bhakti Finance currently operates through 47 branch offices spread in a number of potentially profitable areas.

The home financing business was started by the Company in May 2008 with the view that home financing for the middle to lower bracket is the largest financing market in the property financing business. This was also in-line with the Company’s strategy to diversify its financing portfolio and risks.

Bhakti Finance constantly improves its integrated product campaign as well as partnering with stores and merchants. Integrated promotion is launched through direct selling, door-to-door sales service, walk-in customers or repeat customers. These activities are aimed at introducing and

Profil Singkat Perseroan dan Anak Perusahaan | The Company and Its Subsidiaries in Brief

10 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

berusaha menyempurnakan sistem informasi dan teknologi dan menciptakan berbagai kerjasama yang saling menguntungkan.

Pada tahun 2009 Bhakti Finance berhasil meraih predikat “Sangat Bagus” untuk kategori perusahaan pembiayaan dengan total aset di bawah Rp 500 milyar berdasarkan rating Majalah Infobank.

PT Bhakti Asset ManagementBhakti Asset Management (BAM) merupakan perusahaan jasa keuangan dalam bidang pengelolaan dana atau Manajer Investasi dengan dukungan struktur permodalan yang kuat. BAM menawarkan berbagai pilihan produk investasi bagi para investor diantaranya berupa reksa dana dan produk investasi lainnya yang sesuai dengan peraturan yang berlaku dan disesuaikan dengan ekspektasi dan tingkat risiko yang diinginkan investor. BAM memperoleh izin usaha Manajer Investasi tersebut pada tanggal 25 Mei 2000 dengan Surat Keputusan BAPEPAM No.05/PM/MI/2000.

Berkantor pusat di Jakarta, saat ini BAM memiliki jaringan 4 kantor cabang yaitu: Bandung, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.

BAM menawarkan berbagai jenis pilihan reksa dana, yaitu: BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Muamallah dan BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, dan yang terakhir diluncurkan pada bulan Juni 2008 adalah BIG Bhakti Ekuitas yang merupakan jenis reksadana yang memiliki komposisi mayoritas adalah ekuitas. Adapun jenis reksadana tersebut diperuntukkan bagi para investor bertipe ”Risk Taker” yang memiliki kecenderungan menyukai jenis-jenis investasi yang berisiko tinggi.

Setelah berhasil memperoleh penghargaan dan menempati peringkat ke-2 “The Best Islamic Mutual Fund-Fixed Income Fund” di tahun 2008, BAM kembali mengukir prestasi di tahun 2009 dimana salah satu produk BAM yaitu BIG Dana Likuid Satu meraih predikat sebagai Reksa Dana Terbaik untuk kategori Pendapatan Tetap dengan Periode 1 tahun.

strengthening products to the general public. To support the best delivery of services for customers, Bhakti Finance continuously refines its technological and information systems and creates mutually advantageous strategic and non-strategic alliances with relevant parties. In 2009, Bhakti Finance achieved an ”Excellent” rating among multifinance companies with less than Rp 500 billion in assets by Infobank Magazine.

PT Bhakti Asset ManagementBhakti Asset Management (BAM) is a financial services company in the business of funds management or Investment Manager backed by a strong and solid capital base. BAM offers a choice of investment products for investors in the form of mutual funds and other products in accordance with prevailling rules and regulations that are adjusted to fit the expected returns against risk level requirements of different investors. The Company received its Investment Manager license on May 25, 2000 as per BAPEPAM decree No.05/PM/MI/2000.

With its headquarter in Jakarta, the Company currently has 4 branch offices in Bandung, Surabaya, Denpasar and Makassar.

The Company offers a number of mutual funds such as: BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Muamallah and BIG Dana Lancar, BIG Bhakti Kombinasi, and the last that was launched in June 2008 is BIG Bhakti Ekuitas, which composed mainly of equities and is targeted for the ”risk taker” type of investor that prefers high risk investments.

After successfuly being awarded number 2 as “The Best Islamic Mutual Fund-Fixed Income Fund” in 2008, the Company again achieved the prestigious award of Best Mutual Fund for its BIG Dana Likuid Satu fund as the Best 1 Year Fixed Income Mutual in 2009.

Profil Singkat Perseroan dan Anak Perusahaan | The Company and Its Subsidiaries in Brief

11 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

BAM memiliki misi untuk menyediakan ”one stop services” di bidang investasi dengan beragam produk investasi berkualitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah.

Komitmen BAM adalah terus berusaha memberikan layanan yang terbaik melalui pengembangan produk-produk yang lebih variatif. Selain itu, BAM selalu berusaha menempatkan kebutuhan investasi nasabah sebagai fokus kegiatan yang dijabarkan melalui komunikasi dengan nasabah mengenai transparansi strategi dan hasil investasi.

Per 31 Desember 2009, BAM telah mengelola dana sekitar Rp 1 triliun dan dengan jumlah nasabah lebih dari 2.000 nasabah.

BAM aims to provide one stop investment services by offering a variety of quality products to meet various customer requirements.

BAM is committed to provide the best quality services through the development of more varied products. The Company always put the investment needs of its customers as first priority by applying tranparent communications and disclosure of it strategy and investment results.

As of 31 December, 2009, the Company is managing funds amounted to of Rp 1 trillion with more than 2,000 customers.

Profil Singkat Perseroan dan Anak Perusahaan | The Company and Its Subsidiaries in Brief

12 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Pt BHaKti secUrities

Struktur KorporasiCorporate structure

Pt BHaKti caPital inDonesia tbk

Pt BHaKti asset management Pt BHaKti finance

Jasa PenasihatKeuangan

Pembiayaan Konsumen

Sewa Guna Usaha

Anjak Piutang

Jasa PenjaminanEmisi Efek

Jasa PerantaraPerdagangan Efek

Jasa Riset

Financial AdvisoryServices

Jasa Manajer Investasi

InvestmentManager Services Consumer Financing

Leasing

Factoring

Jasa Penasihat Investasi

Investment Advisory Services

Underwriting

Brokerage Services

Research Services

13 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Struktur OrganisasiOrganizational structure

DeWan Komisarisboard of commissioners

DireKtUr Utamapresident Director

DireKsiDirectors

Komite aUDitAudit committee

aUDit internal internal Audit

sUmBer DaYa manUsia& UmUm

human resources &General Affairs

KeUanganFinance

aKUntansi & PaJaK

Accounting & tax

HUKUmLegal

Portofolio manaJemen

portfolio management

manaJemen sistem informasi

management information system

seKretaris PerUsaHaan /HUBUngan inVestor

corporate secretary /investor relations

14 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Sambutan Komisaris UtamaMessage from the President Commissioner

HarY tanoesoeDiBJoKomisaris UtamaPresident Commissioner

15 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Pemegang saham yang terhormat,

Pertama-tama, perkenankan kami mengucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala bimbingan-Nya sehingga Perseroan mampu melewati tahun 2009 yang penuh tantangan dengan baik.

Selama tahun 2009 yang tidak mudah bagi perekonomian Indonesia pada umumnya, Perseroan telah dapat mencatatkan beberapa langkah yang berarti. Maka dengan berbesar hati, kami sampaikan sambutan atas laporan tahunan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk ini.

Komisaris mencatat kinerja yang memuaskan pada tahun 2009 dari hasil kerja keras Direksi untuk menjaga agar kelanjutan bisnis Perseroan tetap stabil dan baik dalam keadaan perekonomian yang masih penuh ketidakpastian sebagai akibat dari krisis keuangan global pada tahun sebelumnya. Kami juga menghargai upaya Direksi dan seluruh jajaran operasional Perseroan untuk menjaga tingkat profitabilitas dan pertumbuhan usaha melalui penerapan manajemen risiko dan penguatan daya saing Perseroan. Inti usaha Perseroan yang terfokus pada jasa keuangan berjalan dalam koridornya meskipun Perseroan juga terus melakukan ekspansi bisnis sebagai bagian dari diversifikasi usaha.

Suatu hal yang senantiasa membanggakan dari Perseroan adalah kemampuannya untuk melakukan berbagai inovasi, antara lain dengan melakukan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam upaya mendukung penerapan kebijakan Perseroan yang telah menghasilkan suatu perbaikan positif dalam lingkungan internal Perseroan. Hal seperti ini merupakan investasi jangka panjang yang berpotensi melahirkan manfaat yang besar bagi Perseroan dan para karyawan.

Pada tahun 2009, Perseroan berhasil membina dan membentuk sinergi yang baik antara Perseroan dan anak perusahaan dengan mitra usahanya yang berdampak positif bagi kinerja usaha keseluruhan. Dengan adanya sinergi positif ini, Perseroan telah berhasil memenuhi target efisiensi serta efektivitas usaha, yang sangat penting dalam menghadapi situasi bisnis yang masih penuh keraguan.

Sesuai dengan tujuan Perseroan untuk menjadi menjadi perusahaan yang ditata kelola dengan baik, maka peran Dewan Komisaris menjadi semakin penting dalam pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola

Valued shareholders,

First of all, allow me to praise and thank Almighty God for His grace in enabling the Company to operate satisfactorily through the trying challenging times of 2009.

During the challenging times of 2009 for the Indonesian economy in general, the Company succeeded in embarking on a number of significant moves. It is with a grateful heart that I present the annual report of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk.

The Commissioners noted a satisfactory level of performance in 2009 from the efforts of the Directors to ensure that the Company’s business remain stable and satisfactory in an uncertain economic climate following the global financial crisis of the previous year. We also highly appreciate the efforts of the Directors and all operational levels of the Company to maintain profitability and growth through prudent risk management practices and improvement of the Company’s competitiveness. The core business of the Company which focuses on financial services remained within its corridors of operational limits while also succeeding in expanding business as an endeavor to diversify operations.

A source of pride from the Company is its ability to innovate, such as in the competence improvement programs for its human resources. These programs support the implementation of Company policies which have resulted in positive improvements within the internal environment of the Company. This is one of the long-term investments that have the potential to reap great benefits for the Company and its employees.

Through the course of 2009, the Company and its subsidiaries have succeeded in creating and nurturing positive synergy with business partners which has yielded very positive results for overall operations. With this positive synergy, the Company has succeeded in fulfilling its business efficiency and effectivity targets, which are vital in a still uncertain business climate.

In accordance with the goals of the Company to become a good governed company, the role of the Board of Commissioners has become even more important in implementing the principles of GCG through its control

Sambutan Komisaris Utama | Message from the President Commissioner

16 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

perusahaan yang baik melalui fungsi pengawasannya. Dewan Komisaris memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan melalui laporan Direksi dan komite-komite. Dewan Komisaris juga melaksanakan tugas pemantauan melalui rapat berkala dan mengawasi kerja Komite Audit, Komite Remunerasi dan Komite MESOP. Tugas penting lainnya adalah memastikan bahwa Perseroan senantiasa mematuhi semua peraturan yang berlaku khususnya dengan peraturan di pasar modal.

Komisaris dalam kesempatan ini juga menyambut baik upaya yang telah dilakukan oleh Komite Audit untuk memastikan kepatuhan Perseroan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku serta pelaksanaan praktik-praktik bisnis yang baik.

Dalam rangka berpegang teguh pada penerapan best practices untuk tata kelola perusahaan, Perseroan juga sudah mulai menerapkan Enterprise Risk Management (ERM) guna mendorong terciptanya mekanisme evaluasi sekaligus pengendalian yang efektif dan efisien.

Untuk ke depan, dengan terlihatnya perbaikan perekonomian Indonesia, kami yakin dengan pengalaman yang telah kami miliki, neraca yang kuat, sumber daya manusia yang handal serta manajemen yang kokoh, Perseroan dapat terus tumbuh dengan baik.

Atas nama Dewan Komisaris, saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada Direksi Perseroan atas kinerja yang membanggakan sepanjang tahun 2009 yang secara konsisten menciptakan nilai tambah terhadap Perseroan. Dengan modal kinerja yang membanggakan tersebut, diharapkan pada tahun 2010 dan seterusnya, Perseroan dapat terus menerus meningkatkan kinerjanya. Tidak lupa kami ucapkan juga terima kasih kepada seluruh pemegang saham, karyawan, pelanggan dan mitra usaha atas dukungan yang senantiasa diberikan.

and oversight functions. The Commissioners oversee and evaluate the implementation of strategic policies through reports submitted by the Directors and other committees. The Board of Commissioners also undertakes its control function through regular and periodic meetings and overseeing the Audit Committee, the Remuneration Committee and the MESOP Committee. Another important task of the Commissioners is to ensure that Company should at all times comply with all prevailing regulations and especially with regulations of the stock exchange.

The Commissioners also wish to acknowledge the efforts of the Audit Committee in ensuring that the Company comply with applicable rules and regulations and implement good business practices.

To strictly adhere with the implementation of best practices in GCG, the Company has also intiated the implementation of Enterprise Risk Management (ERM) to stimulate the formation of an evaluation and control mechanism that is effective and efficient.

In the future, with the advent of improving conditions in the Indonesian economy, we are confident that with our vast experience, a strong balance sheet, competent human resources and strong management, the Company will continue to show excellent growth and expansion.

On behalf of the Board of Commissioners, we congratulate and thank the Company’s Directors for their great performance in 2009 which have consistently created added value for the Company. With this level of performance, we can expect that the Company will continue to improve in 2010 and beyond. We also wish to thank all our shareholders, employees, customers and business partners for their continuous support.

Hary tanoesoedibjoKomisaris Utama / President Commissioner

Laporan Direktur UtamaReport from the President Director

18 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Laporan Direktur UtamaReport from the President Director

Darma PUtraDirektur UtamaPresident Director

19 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Laporan Direktur Utama | Report from the President Director

Pemegang saham yang kami hormati,

Tahun 2009 adalah tahun yang penuh dengan tantangan. Menyusul krisis keuangan global 2008 serta dampak dari krisis tersebut, 2009 merupakan periode yang meskipun menunjukkan perbaikan, tetap tidak mudah untuk kegiatan usaha pada umumnya. Namun demikian, bisnis jasa keuangan tetap merupakan suatu bisnis yang sangat menjanjikan di seluruh Indonesia. Didukung dengan indikator-indikator perekonomian yang sudah membaik, kami tetap optimistis bahwa keadaan ke depan akan lebih baik lagi.

2009Selama 2009, Perseroan dapat mempertahankan suatu momentum pertumbuhan yang cukup baik di tengah situasi pasar yang masih tidak menentu. Anak perusahaan Perseroan juga mampu mengembangkan layanannya sehingga lebih menjangkau pasar, salah satunya seperti yang dilakukan oleh PT Bhakti Securities melalui pembukaan kantor cabang baru sehingga kantor cabang yang dimilikinya bertambah menjadi 16. Disamping itu, rencana dari PT Bhakti Securities untuk menerapkan sistem perdagangan berbasis internet (online trading) untuk meningkatkan usahanya dan memberikan layanan yang menjangkau pasar yang lebih luas adalah sesuatu yang perlu dicatat.

Selain itu, kami dengan bangga mempersembahkan prestasi penting dari PT Bhakti Asset Management yang meraih predikat sebagai Reksa Dana Terbaik untuk kategori Pendapatan Tetap dengan Periode 1 tahun melalui produknya BIG Dana Likuid Satu.

Sukses yang lain kami torehkan melalui prestasi PT Bhakti Finance yang meraih predikat ‘Sangat Baik’ untuk kategori perusahaan pembiayaan dengan total nilai aset di bawah Rp 500 miliar berdasarkan rating Majalah Infobank.

Meskipun dengan segala keberhasilan anak perusahaan, karena keadaan perekonomian yang masih sangat tidak menentu, masih banyak konsumen yang menahan diri untuk membelanjakan uang mereka. Hal ini berdampak langsung pada pendapatan usaha konsolidasi Perseroan yang turun 9% dari Rp 214 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 194 miliar untuk 2009.

Di segi yang lain, karena keberhasilan Perseroan dalam melakukan efisiensi biaya yang baik, maka beban usaha dapat ditekan. Hal ini berpengaruh langsung pada laba usaha yang meningkat 6% dari Rp 81 miliar pada

Valued shareholders,

2009 was a year full of challenges. Following the global financial crisis of 2008 and its repercussions, even with signs of recovery, 2009 was a period of difficulty for most businesses. In spite of all these, the financial services business remains a viable and promising business in Indonesia. Supported by indicators of economic recovery, we are optimistic that the future will be better in all respects.

2009The Company has succeeded in maintaining a satisfactory momentum of growth for 2009 in spite of the uncertain market conditions. The Company’s subsidiaries have also succeeded in expanding their services to access their respective markets even more. One of these innovations was by PT Bhakti Securities through the opening of new branch offices which now total 16 throughout Indonesia. It is also worth noting that PT Bhakti Securities will implement online trading to improve business and provide services that will allow the Company to penetrate the market more efficiently.

We also proudly acknowledge an important achievement of PT Bhakti Asset Management which was awarded the prestigious award for its BIG Dana Likuid Satu fund as the Best 1 Year Fixed Income Mutual Fund.

Another successful award was achieved by Bhakti Finance for an “excellent” rating for financial companies with less than Rp 500 billion in assets by Infobank Magazine.

With due regards to the successes of the Company’s subsidiaries, many consumers were still very hesitant in spending their money because of the prevailing economic conditions that were still rife with uncertainty. This directly affected the Company consolidated operating revenues which fell by 9% to Rp 194 billion compared to the 2008 amount of Rp 214 billion.

On another note, the success of the Company in its cost efficiency efforts contributed significantly to lowering operating expenses. This directly affected operating profit which increased by 6% to reach Rp 86 billion compared to

20 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

2008 menjadi Rp 86 miliar untuk 2009. EBITDA juga meningkat 9% menjadi Rp 93 miliar dari Rp 86 miliar pada tahun sebelumnya.

Dilihat dari porsi kontribusi pendapatan usaha Perseroan, porsi terbesar berasal dari pembiayaan konsumen sebesar Rp 83 miliar. Walaupun jumlah ini menurun 40% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 138 miliar, namun masih menjadi kontributor utama bagi pendapatan Perseroan. Sementara itu, pendapatan sewa pembiayaan dan operasi mengkontribusikan Rp 28 miliar bagi pendapatan Perseroan, yang diikuti oleh komisi perantara pedagang efek dan pendapatan manajemen investasi masing-masing sebesar Rp 25 miliar dan Rp 14,4 miliar.

Keuntungan Perseroan pada tahun 2009 mencapai Rp 7 miliar sehingga saldo laba meningkat dari Rp 214 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 221 miliar pada 2009. Dengan demikian jumlah Ekuitas yang dibukukan oleh Perseroan menjadi Rp 379 miliar, meningkat sekitar 2% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 373 miliar.

Tata Kelola PerusahaanTidak sekadar menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan, Perseroan bahkan sudah menuju ke arah perusahaan yang ditata kelola dengan baik. Kenyataan ini dapat dilihat dengan penerapan-penerapan best practices untuk tata kelola perusahaan seperti adanya evaluasi terhadap kecukupan prasarana, sarana, sumber daya dan kompetensi untuk penerapan Enterprise Risk Management (ERM) yang mulai dilaksanakan.

Perseroan juga mendorong terciptanya mekanisme pengendalian yang akan menjamin penggunaan sumber daya secara efisien, efektif dan sesuai dengan standar kepatuhan yang berlaku.

Sumber Daya ManusiaPengembangan SDM Perseroan selalu berupaya untuk mengikuti tren teknologi dan perkembangan bisnis jasa keuangan yang sangat dinamis dengan terfokus bukan hanya pada kuantitas, melainkan juga pada kualitas SDM. Untuk mencapai tujuan ini, Perseroan telah menerapkan program-program pelatihan dan pengembangan SDM baik yang dilaksanakan secara internal maupun eksternal.

the 2008 figure of Rp 81 billion. Because of lower interest expenses and also lower assets, EBITDA also increased by 9% to become Rp 93 billion from the Rp 86 billion of 2008.

From a consolidated revenue standpoint, the largest contributor came from consumer financing in the amount of Rp 83 billion. Although this represents a 40% drop compared to last year’s results of Rp 138 billion, it is still the largest contributor to the Company’s revenues. Coming next in line was financial and operating leases which contributed Rp 28 billion, then brokerage commissions at Rp 25 billion and finally investment management fees at Rp 14,4 billion.

The Company recorded a Rp 7 billion net profit in 2009 which increased its retained earnings from Rp 214 billion in 2008 to Rp 221 billion in 2009. As a result, the equity of the Company also increased to Rp 379 billion. This represents a 2% increase from the previous year’s amount of Rp 373 billion.

Good Corporate Governance The Company not only implements GCG principles in its operations, but already on its way to becoming a good governed company. This can be seen in the implementation of best practices for GCG such as the presence of an evaluating system for the adequacy requirements of infrastructure, resources and competencies to put into effect an Enterprise Risk Management system.

The Company is also advocating the formation of a control mechanism which will ensure that resources are utilized efficiently, effectively and in accordance with existing compliance standards.

Human Resources The Company strives to keep up with technological trends and developments in the financial services industry which is very dynamic and focuses not only on quantity but also quality of its human resources. To this end, the Company conducts training and development programs that are held internally and also externally.

21 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

2010Indonesia is a country with a huge potential market. After the challenging times of 2009, the Company looks to the future with optimism.

As an investment company in the financial services sector, the Company continually strives to explore high growth investment opportunities. Online trading for the securities business, issuance of high quality mutual funds and other efforts will be explored and implemented by subsidiaries as means to grow and expand. For short-term, the Company will continue to implement strategies that work well and deliver results.

For long-term, the Company will endeavor to become more efficient and effective corporation to continually improve business performance. Through careful and prudent business considerations, the Company will keep on expanding and diversifying its business within the financial industry.

In order to give a more comprehensive financial services to its customers, the Company intends to enter the general and life insurance businesses in the near future.

We believe that this business expansion will result in a much better performance for the Company in the future.

In conclusion, I express my deepest gratitudes to the stakeholders, management, all levels of the Company, our business partners and the relevant government institutions for all their continued support. We are all looking forward to a bright and rewarding future.

2010Indonesia adalah negara dengan pasar potensial yang raksasa. Setelah melewati tahun 2009 yang penuh tantangan, Perseroan memandang ke depan dengan penuh optimisme.

Sebagai perusahaan investasi di bidang jasa keuangan, Perseroan selalu berusaha melihat berbagai peluang investasi yang memiliki pertumbuhan tinggi. Penerapan online trading untuk bisnis sekuritas, penerbitan reksa dana yang berkualitas dan upaya lain akan tetap dipelajari dan dilaksanakan oleh anak perusahaan sebagai cara-cara untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam jangka pendek, Perseroan akan tetap melanjutkan strategi yang berfungsi baik dan memuaskan.

Dalam jangka panjang, Perseroan berupaya menjadi sebuah perusahaan yang lebih efisien dan efektif agar dapat senantiasa memperbaiki kinerja usaha. Melalui perhitungan bisnis yang tepat, ekspansi dan diversifikasi usaha di dalam ruang lingkup keuangan akan terus dilakukan.

Perseroan dalam rangka memberikan pelayanan keuangan yang lebih komprehensif kepada semua nasabahnya merencanakan untuk masuk ke industri asuransi kerugian dan jiwa dalam waktu dekat ini. Manajemen Perseroan yakin bahwa dengan adanya ekspansi usaha ini, kinerja Perseroan di masa yang akan datang akan menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemangku kepentingan, manajemen, seluruh jajaran Perseroan, para mitra usaha dan jajaran pemerintah yang terkait atas dukungan selama ini. Kami semua mengharapkan suatu masa depan yang cerah dan penuh berkah.

Darma PutraDirektur Utama / President Director

22 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

HarY DJaJaKomisarisCommissioner

HarY tanoesoeDiBJoKomisaris Utama

President Commissioner

YanDa moHammaDKomisaris Independen

Independent Commissioner

2 13

1. HarY tanoesoeDiBJo Komisaris Utama

Lahir di Surabaya tahun 1965, pendiri Grup Bhakti ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Beliau juga memangku sejumlah jabatan penting, termasuk Group President dan CEO PT Bhakti Investama Tbk dan PT Global Mediacom Tbk, Group CEO PT Media Nusantara Citra Tbk sejak 2004, Direktur Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, dan Komisaris Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2006, Chairman Linktone Ltd sejak 2008 serta perusahaan lainnya di bawah kelompok usaha Grup Bhakti maupun Grup Mediacom. Beliau berpengalaman sebagai pengajar dan pembicara utama dalam berbagai seminar terkait pasar modal, corporate finance, investasi dan lain-lain.

1. HarY tanoesoeDiBJo President Commissioner

Born in Surabaya in 1965, the pioneer of Bhakti Group now serves as the President Commissioner of the Company. He holds a list of prominent positions, including Group President and CEO of PT Bhakti Investama Tbk, Group President and CEO of PT Global Mediacom Tbk, Group CEO of PT Media Nusantara Citra Tbk since 2004, President Director of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, and President Commissioner of PT MNC Sky Vision since 2006, Chairman of Linktone Ltd since 2008 also other companies under Bhakti Group and Mediacom Group. He also shares experiences as lecturer and leading speaker in many seminars on stock market, corporate finance, investment and others.

23 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Profil Dewan Komisaris | Profile of the Board of Commissioners

Perusahaannya telah berkembang dengan sukses dan menjadi sebuah model perusahaan investasi terkemuka di Indonesia. Beliau telah berhasil memimpin berbagai akuisisi dan restrukturisasi penting, termasuk tetapi tidak terbatas pada restrukturisasi Perseroan, Mediacom, MNC, RCTI, TPI, dan pembentukan media cetak Seputar Indonesia, yang melibatkan berbagai restrukturisasi yang rumit.

Beliau memperoleh gelar kehormatan Bachelor of Commerce di bidang Corporate Finance dari Universitas Carleton, Ottawa, Kanada tahun 1988, dan meraih gelar Master of Business Administration di bidang Portfolio Management dari universitasyang sama tahun 1989.

2. HarY DJaJa Komisaris

Lahir di Kediri tahun 1959, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2002. Jabatan ini dipercayakan kepada beliau setelah menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan selama periode 1999-2002. Beliau juga dipercaya memangku jabatan sebagai Direktur PT Bhakti Investama Tbk sejak 2009, Komisaris Utama PT Bhakti Finance sejak 2008, Direktur Utama PT Global Transport Services, sebagai Komisaris PT Bhakti Asset Management sejak 2008 dan PT MNC Sky Vision (2006-2009). Beliau merupakan lulusan dari Universitas Airlangga, Surabaya tahun 1982.

3. YanDa moHammaD Komisaris Independen

Lahir di Sukabumi tahun 1936, beliau telah menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2007. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bank Papan Sejahtera (1990-1995) dan Asisten Perwakilan Bank Indonesia di London. Beliau juga pernah mengikuti program magang bidang perbankan di Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington.

Beliau meraih gelar diploma dari Perguruan Tinggi Ilmu Keuangan dan Perbankan dan menamatkan pendidikan S-1 bidang ekonomi dari Universitas Krisna Dwipayana. Beliau juga meraih Certificate of Completion for Law and Economic Development dari Universitas California, Berkeley tahun 1972.

His enterprise has emerged successfully, and has become a model of the leading investment companies in Indonesia. He has led several acquisitions and important restructurings, including the restructuring of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Mediacom, MNC, RCTI, TPI as well as the establishment of Seputar Indonesia Newspaper all of which involve a series of complicated restructurings schemes.

He earned Bachelor of Commerce with honor in Corporate Finance from Carleton University, Ottawa, Canada in 1988, and Master of Business Administration in Portfolio Management from the same university in 1989.

2. HarY DJaJa Commissioner

Born in Kediri in 1959, he has served as Commissioner of the Company since 2002. He holds the position after having served as President Director of the Company for the period of 1999-2002. He is also Director of PT Bhakti Investama Tbk since 2009 , President Commissioner of PT Bhakti Finance since 2008, President Director ofPT Global Transport Services, and as Commissioner of PT Bhakti Asset Management since 2002 and PT MNC Sky Vision (2006-2009). He graduated from University of Airlangga, Surabaya in 1982.

3. YanDa moHammaD Independent Commissioner

Born in Sukabumi in 1936, he has served as Independent Commissioner of the Company since 2007. He was previously Director of Bank Papan Sejahtera (1990-1995) and Assistant Representative of Bank of Indonesia in London. He once joined in a job training program on banking at the World Bank and IMF in Washington.

He earned a diploma degree from Perguruan Tinggi Ilmu Keuangan dan Perbankan and Bachelor Degree in Economics from University of Krisna Dwipayana. He also received a Certificate of Completion for Law and Economic Development from University of California, Berkeley in 1972.

24 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Profil DireksiProfile of the Board of Directors

Darma PUtraDirektur UtamaPresident Director

PUrnaDi HarJonoDirekturDirector 1 2

25 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

1. Darma PUtra Direktur Utama

Lahir di Medan tahun 1966, beliau menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2008. Beliau juga dipercaya memangku sejumlah jabatan di kelompok usaha Bhakti Group, yakni di antaranya Direktur PT Bhakti Investama Tbk dan PT Global Transport Services serta Komisaris di beberapa Anak Perusahaan seperti PT Bhakti Securities, PT Bhakti Finance, dan PT Indonesia Air Transport Tbk. Beliau sebelumnya adalah Analis Riset PT Sun Hung Kai Securities Indonesia (1990-1991), Financial Planning Executive di Bumi Raya Utama Group (1991-1997), Chief Financial Officer di PT. Marga Mandalasakti (1997-1998), Direktur Keuangan PT. Kurnia Kapuas Utama, Tbk. (1998-1999), Wakil Direktur Utama PT. Marga Mandalasakti (1999-2001) dan Direktur Utama PT. Marga Mandalasakti (2001-2008).

Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science dari Oregon State University, AS tahun 1988 serta meraih gelar Master of Business Administration dari University of Minnesota, AS tahun 1990.

2. PUrnaDi HarJono Direktur

Lahir di Jakarta tahun 1962, beliau telah menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2007 dan juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Bhakti Finance sejak 2008. Beliau sangat berpengalaman di bidang perbankan, dan pernah menjabat sebagai Deputy General Manager Divisi Kredit Bank Danamon Indonesia Tbk, Kepala Divisi Pemasaran Kredit Bank Central Dagang dan Kepala Biro Kredit dan Hukum UNIBANK.

Beliau memperoleh gelar Bachelor of Business Administration dari University of Wisconsin, Madison, Wisconsin, AS tahun 1985.

1. Darma PUtra President Director

Born in Medan in 1966, he has served as President Director of the Company since 2008. He also holds several positions in Bhakti Group, such as Director of PT Bhakti Investama Tbk and PT Global Transport Services, as Commissioner of several subsidiaries such as PT Bhakti Securities, PT Bhakti Finance, and PT Indonesia Air Transport Tbk. He was once a Research Analyst at PT Sun Hung Kai Securities Indonesia (1990-1991), Financial Planning Executive of Bumi Raya Utama Group (1991-1997), Chief Financial Officer of PT. Marga Mandalasakti (1997-1998), Finance Director of PT. Kurnia Kapuas Utama, Tbk. (1998-1999), Vice President Director of PT. Marga Mandalasakti (1999-2001) and President Director of PT. Marga Mandalasakti (2001-2008).

He earned his Bachelor of Science degree from Oregon State University, USA in 1988 and obtained a Master of Business Administration degree from University of Minnesota, USA in 1990.

2. PUrnaDi HarJono Director

Born in Jakarta in 1962, he has served both as the Director of the Company since 2007 and as President Director of PT Bhakti Finance since 2008. He has had numerous experiences in the banking sector, including as Deputy General Manager of Credit Division of Bank Danamon Indonesia Tbk, Head of Credit Marketing Division of Bank Central Dagang and Head of Credit and Legal Bureau of UNIBANK.

He earned Bachelor of Business Administration from University of Wisconsin, Madison, Wisconsin, USA in 1985.

Profil Dewan Direksi | Profile of the Board of Directors

26 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement Discussion and anaysis

BaHasan UmUmKinerja makro ekonomi Indonesia selama 2009 menun-jukkan perbaikan perekonomian yang bertahap, hal ini dapat ditunjukkan dari nilai tukar Rupiah yang terapre-siasi terhadap Dollar Amerika sehingga berada pada level Rp 9.400,- pada akhir Desember 2009. Namun, kondisi tersebut belum bisa dikatakan kondusif untuk pertumbuhan karena situasi perekonomian Indonesia masih berada dalam tahap ketidakpastian. Perbaikan pertumbuhan ini merupakan sisa dampak krisis ke-uangan dan ekonomi global. Krisis likuiditas yang meluas ke seluruh dunia mendorong perusahaan-perusahaan global untuk melepas kepemilikannya atas aset-aset di negara-negara berkembang (emerging markets) khususnya, sehingga meruntuhkan kinerja saham global, tak terkecuali saham-saham perusahaan finansial. Para investor pun cenderung menahan diri untuk berinvestasi karena kekhawatiran akan resesi ekonomi yang semakin mendalam sehingga kembali memicu gejolak pasar saham global.

overviewIndonesia’s macro economic condition in 2009 showed gradual improvement in its economic growth compared to the previous year. This was mainly seen in the strenghten-ing of Rupiah exchange rate which appreciated against the US Dollar to reach a level of Rp 9,400 by year end. This improvement, however, was not yet fully conducive for growth due to the uncertain conditions still prevailing in the Indonesian economy. This strengthening growth was due to the residual effects of the global financial and economic crisis. The liquidity crunch that hit countries worldwide had prompted global companies to divest their assets particularly in the emerging markets, a condition that brought down the performance of global stocks, including the financial stocks. Investors opted to refrain from investing due to growing concern on the worsening recession which might further bring down the global stock markets.

27 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

tinJaUan KeUangan Perseroan

Pembahasan berikut mengacu pada Laporan Ke-uangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan dengan penda-pat Wajar Tanpa Pengecualian.

Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan merupakan laporan keuangan atas seluruh kegiatan Perseroan dan Anak Perusahaan dimana kepemilikan saham oleh Perseroan melebihi 50%.

laPoran laBa rUgi KonsoliDasi

PendapatanSelama 2009, Pendapatan Usaha Konsolidasi Perseroan menurun 9% dari Rp 214 miliar pada tahun 2008 menja-di Rp 194 miliar. Hal ini disebabkan karena pendapatan dari pos pembiayaan konsumen menurun. Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, penurunan ini karena memang selama 2009, konsumen masih banyak yang menahan diri untuk melakukan pembelian mengingat keadaan perekonomian yang masih dipenuhi ketidak-pastian.

Kontribusi Pendapatan UsahaKontribusi Pendapatan Usaha Perseroan yang terbesar berasal dari pembiayaan konsumen sebesar Rp 83 miliar, walaupun menurun 40% dibandingkan tahun sebelum-nya sebesar Rp 138 miliar, namun masih menjadi kon-tributor utama bagi pendapatan Perseroan. Sementara itu, pendapatan Sewa Pembiayaan dan Operasi mengkontribusikan Rp 28 miliar bagi pendapatan Perseroan, yang diikuti oleh Komisi Perantara Pedagang efek dan pendapatan Manajemen Investasi masing-masing sebesar Rp 25 miliar dan Rp 14,4 miliar.

Laba UsahaLaba Usaha yang dibukukan oleh Perseroan mening-kat 6% dari Rp 81 miliar pada 2008 menjadi Rp 86 miliar untuk 2009. Meskipun pembelanjaan konsumen masih agak tersendat, tetapi karena Perseroan berhasil melakukan efisiensi biaya yang baik, maka beban usaha dapat ditekanyang berpengaruh langsung pada laba usaha.

FinAnciAL review oF the compAnY

The following analysis and discussions refer to the Consolidated Financial Statements of the Company and its subsidiaries ending on December 31st 2009 and 2008, which have been audited by the Public Accounting Firm of Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo and Partner with an unquali-fied opinion.

The Consolidated Financial Statements of the Company consist of financial reports of all activities of the Company and its subsidiaries in which the Company owns more than 50% of their shares.

consoLiDAteD stAtements oF income

RevenueDuring 2009, Total Income of the Company dropped by 9% from Rp 214 billion in 2008 to Rp 194 billion. This was due to a marked decrease from consumer financing due to consumers themselves spending less for the year. This de-crease in consumer spending was caused by the uncertain economic conditions for 2009.

Revenue ContributionThe largest contributor to consolidated revenues came from consumer financing in the amount of Rp 83 billion. Al-though this represents a 40% drop compared to last year’s results of Rp 138 billion, it was still the largest contributor to the Company’s revenues. Next in line was financial and operating leases which contributed Rp 28 billion, then bro-kerage commissions at Rp 25 billion and finally investment management fees at Rp 14,4 billion.

Operating ProfitThe Company’s operating profit increased by 6% from Rp 81 billion in 2008 to Rp 86 billion in 2009. In spite of decreased consumer spending for the year, the Company managed to operate more efficiently which had reduced operating expenses and those resulted in a higher operating profit for the year.

Pembahasan dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis

28 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

EBITDASeiring dengan meningkatnya Laba Usaha, EBITDA juga meningkat sebesar 9% menjadi Rp 93 miliar dari Rp 86 miliar pada tahun 2008.

Laba BersihKarena adanya peningkatan Beban Bunga dan Adminis-trasi Bank, maka pos laba bersih menurun sebesar 57% dari Rp 16 miliar pada 2008 menjadi Rp 7 miliar pada 2009.

neraca KonsoliDasi

AsetTotal Aset menurun 25% dari Rp 1,41 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 1,05 triliun untuk tahun 2009. Hal ini disebabkan karena berkurangnya transaksi yang dilaku-kan oleh para nasabah anak perusahaan sehingga mengakibatkan penurunan pada jumlah Piutang ke-pada Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia.

KewajibanTotal Kewajiban juga menurun 35% dari Rp 1,03 triliun untuk 2008 menjadi Rp 675 miliar pada 2009 karena turunnya Hutang kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia secara signifikan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kondisi makro ekonomi yang masih tidak menentu cenderung mem-buat para investor menahan diri dan tidak melakukan investasi sehingga berdampak negatif pada nilai tran-saksi yang dihasilkan sepanjang 2009.

EBITDAIn line with the improvement in Operating Profit, EBITDA also increased by 9% to reach Rp 93 billion compared to Rp 86 billion in 2008.

Net Profit Because of significant increases in interest and administra-tion expense, net profit after tax decreased by 57% to Rp 7 billion from Rp 16 billion in 2008.

consoLiDAteD bALAnce sheet

Assets Total Assets decreased by 25% from Rp 1.41 trillion in 2008 to Rp 1.05 trillion for 2009. This was due to the decrease in transactions by customers of the Company’s subsidiaries that ultimately less to receivables from Indonesian Securi-ties Clearing and Guarantee Corporation.

LiabilitiesTotal liabilities also decreased by 35% from Rp 1.03 trillion in 2008 to Rp 675 billion in 2009 due to a significant drop in payables to Indonesian Securities Clearing and Guarantee Corporation. As previously explained, the uncertain mac-roeconomic conditions placed investors in a “wait and see” attitude and refrained them from investing. This condition affected adversely the transactions value conducted for the year.

2009

2008

2007

2006

2005

213,92

248,98

117,94

103,66

193,84

JUmlaH PenDaPatan UsaHaTotal Revenue

dal

am m

illia

r R

up

iah

in b

illio

n R

up

iah

2009

2008

2007

2006

2005

80,71

160,63

59,19

46,02

85,81

laBa UsaHaOperating Income

2009

2008

2007

2006

2005

16,11

106,22

35,23

22,106,90

laBa BersiHNet Income

29 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

EkuitasTotal Ekuitas yang dibukukan oleh Perseroan adalah sebesar Rp 379 miliar, meningkat sekitar 2% diban-dingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 373 miliar. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan pada Saldo Laba ditahan dari Rp 214 miliar menjadi Rp 221 miliar.

tinJaUan KeUangan anaK PerUsaHaan

PT BHAKTI FINANCE

Di tahun 2009, Bhakti Finance berhasil membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp 134,9 miliar sedangkan di tahun 2008 mencapai sebesar Rp 156,9 miliar (turun sebesar 14%) yang disebabkan oleh terjadinya penu-runan pembiayaan baru sebesar 36,6% dari Rp 404 miliar di tahun 2008 menjadi sebesar Rp 256 miliar di tahun 2009.

Dengan keadaan perekonomian yang baru saja mulai pulih, Laba Bersih berhasil dibukukan Bhakti Finance sebesar Rp 4,7 miliar walaupun menurun sebesar 57,3% dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp 11,0 miliar.

PT BHAKTI SECURITIES

Selama 2009, Bhakti Securities berhasil membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp 51 miliar atau turun sebesar 11,3% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar

EquityDue to an increase in retained earnings from Rp 214 billion in 2008 to Rp 221 billion in 2009, the Company’s equity also registered a 2% increase to Rp 379 billion from the Rp 373 billion in 2008.

FinAnciAL review oF the subsiDiAries

PT BHAKTI FINANCE

In 2009, Bhakti Finance managed to book operating income of Rp 134.9 billion represented a 14% decline from the 2008 amount of Rp 156.9 billion. This was caused by a decrease of 36.6% in new financing from the 2008 amount of Rp 404 billion to Rp 256 billion in 2009.

With the onset of improving economic conditions, Bhakti Finance managed to book a net profit of Rp 4.7 billion in 2009, a decrease of 57.3% from the 2008 amount of Rp 11.0 billion.

PT BHAKTI SECURITIES

During 2009, Bhakti Securities succeeded in booking operating income of Rp 51 billion. This represents an 11.3% decrease compared to the previous year amount of

2009

2008

2007

2006

2005

1,405

997

732

425

1,054

JUmlaH aKtiVaTotal Assets

2009

2008

2007

2006

2005

1,033

640

482

210

675

JUmlaH KeWaJiBanTotal Liabilities

2009

2008

2007

2006

2005

372

356

250

214

379

JUmlaH eKUitasTotal Stockholders’ Equity

dal

am m

illia

r R

up

iah

in b

illio

n R

up

iah

30 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Rp 57,5 miliar. Laba Usaha Perseroan juga menurun sebesar 3,2% dari Rp 24,6 miliar menjadi Rp 23,8 miliar. Dengan demikian, EBITDA pun mengalami penurunan dari Rp 26,3 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 26,1 miliar. Meskipun demikian, Bhakti Securities masih membuku-kan Laba Bersih sebesar Rp 2 miliar, walaupun jumlah tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 80,2% dari pencapaian tahun 2008 sebesar Rp 10,1 miliar.

Penurunan dari berbagai indikator keuangan tersebut dikarenakan krisis global tahun 2008 masih terus mem-berikan dampak kepada ekonomi domestik sepanjang tahun 2009, baik dari sisi ekonomi riil dan moneter. Dari sisi konsumen, di awal tahun 2009 sampai kuartal ketiga 2009, konsumen masih menahan atau menunda untuk membelanjakan pendapatan mereka dan memilih me-nyimpannya di dalam tabungan atau deposito. Hal ini akibat dari ketidakpastian keadaan membuat penjualan durable goods menurun sehingga pendapatan dari sisi pembiayaan mengalami penurunan cukup signifikan. Disamping itu, beberapa perusahaan yang sebelumnya berencana menggunakan pasar modal untuk mencari pendanaan juga menundanya. Hal ini membuat penda-patan dari sisi jasa penjaminan emisi juga mengalami penurunan. Di lain pihak, dari sisi moneter perbankan Indonesia menahan laju pemberian kredit akibat berkurangnya aktifitas ekonomi sektor riil serta untuk maksud menurunkan resiko debitur. Akibatnya kon-sumen sulit mendapatkan pendanaan untuk mendanai kegiatan usaha mereka.

PT BHAKTI ASSET MANAGEMENT (BAM)Untuk tahun 2009, BAM mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 1,47 miliar atau meningkat sebesar 140 % dibandingkan periode 2008 yang mengalami kerugian sebesar Rp 3,65 miliar. Perolehan laba bersih tersebut disebabkan karena pendapatan usaha Perse-roan yang terdiri dari Jasa Manajer Investasi tercatat mengalami peningkatan sebesar 75 %, dari Rp 5,30 miliar menjadi Rp 9,26 miliar.

Rp 57.5 billion. Operating profit also decreased by 3.2% from Rp 24.6 billion in 2008 to Rp 23.8 billion in 2009. Because of this, EBITDA also decreased from Rp 26.3 billion in 2008 to Rp 26.1 billion in 2009. In spite of all these facts, Bhakti Securities still succeeded in booking a net profit of Rp 2 billion; even though this was a significant drop of 80.2% from the 2008 amount of Rp 10.1 billion.

Impact from the global financial crisis of 2008 still con-tinued to shadow the domestic economy for the dura-tion of 2009, from both monetary and real terms. From a consumer standpoint, from the beginning of 2009 until the third quarter of the year, spending was delayed and con-sumers chose to place their money in savings and deposits. The uncertain conditions caused the sale of durable goods to decline so that income from financing activities declined sharply too. A number of companies that were planning to seek financing from the capital market also delayed their issues. These also caused underwriting income to fall. At the same time, the Indonesian banking sector also tightened credit because of the slowdown in the real sector and to minimize credit risk. Because of this, consumers were hard pressed to obtain financing for their business activities.

PT BHAKTI ASSET MANAGEMENT (BAM)BAM booked a net profit of Rp 1.47 billion for 2009. This represented a 140% increase over the 2008 figure of Rp 3.65 billion in losses. This dramatic increase was due largely to the increase from Investment Manager fees of Rp 9.26 billion, representing a 75% increase from the 2008 amount of Rp 5.30 billion.

31 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Perseroan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (GCG) di setiap lini usahanya. Penerapan prinsip-prinsip GCG ini merupakan bagian dari komit-men Perseroan untuk memastikan peningkatan profe-sionalisme, transparansi, efisiensi dan efektivitas dalam upaya meletakkan landasan yang kuat bagi pelaksa-naan operasional dan manajemen Perseroan. Perseroan juga aktif melakukan sosialisasi prinsip-prinsip tersebut kepada seluruh lapisan organisasi perusahaan, mulai dari tingkat manajemen hingga karyawan.

Penerapan prinsip-prinsip ini juga mencerminkan pe-menuhan tanggung jawab Perseroan untuk mematuhi peraturan hukum dan perundangan yang ditentukan BAPEPAM-LK, Bursa Efek Indonesia dan Self Regula-tory Organization (SRO) di pasar modal. Seluruh jajaran manajemen dan karyawan di berbagai tingkatan organ-isasi dalam hal ini harus melaksanakan nilai-nilai serta prinsip-prinsip perusahaan, yaitu keterbukaan, kemandi-rian, tanggung jawab, akuntabilitas, dan kewajaran agar dapat menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan Perseroan.

The Company fully implements the principles of Good Corporate Governance (GCG) in every business line. The implementation of GCG principles is part of the Company’s firm commitment to assure the improvement of profes-sionalism, transparency, efficiency and effectiveness; all of which provide strong foundations for the Company’s op-erations and management. The Company is also actively socializing these principles to all layers of the corporate organization, from management to staff levels.

These prudent implementation of GCG principles definitely reflects the Company’s responsibility to comply with all ap-plicable rules and regulations set up by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (BAPEPAM-LK), Indonesia Stock Exchange and Self Regulatory Organiza-tion (SRO) in the stock market. Management and staff at all levels must adhere to corporate values and principles of transparency, independency, accountability, responsibil-ity and fairness in order to add value for the Company’s shareholders and stakeholders.

32 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Kepentingan para pemegang saham serta pemangku kepentingan juga sangat dijamin karena Perseroan secara ketat menerapkan pemisahan tugas, tanggung jawab dan wewenang para pemegang saham, Direksi, Komisaris, serta keterbukaan informasi, transparansi dan kepatuhan hukum. Perseroan menjalankan pengawasan yang ketat dan tata kelola yang etis guna meningkatkan keefektifan penerapan GCG.

raPat UmUm Pemegang saHam

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam struktur kepengurusan Perseroan. Selain itu, RUPS mempunyai segala kewenangan yang tidak dapat diserahkan ke-pada Dewan Komisaris ataupun Direksi.

Selama tahun 2009, Perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dise-lenggarakan pada tanggal 19 Juni 2009. RUPST tersebut dlaksanakan sesuai dengan tata cara RUPS yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun jumlah pemegang saham yang hadir atau terwakili oleh kuasanya dalam RUPST adalah sebanyak 97,73% dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah atau setara dengan 1.221.768.000 saham. Pemberitahuan rencana RUPS telah disampaikan kepada BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 Mei 2009 yang dilanjutkan dengan publikasi di 2 (dua) harian surat kabar yaitu : Seputar Indonesia dan Investor Daily sebagai berikut:

• PemberitahuanRUPSTpadatanggal20Mei2009• PanggilanRUPSTpadatanggal5Juni2009

Adapun hasil-hasil dari RUPST dan RUPSLB adalah sebagai berikut, yang mana telah dipublikasikan melalui harian Seputar Indonesia dan Bisnis Indonesia pada tanggal 23 Juni 2009.

Hasil raPat UmUm Pemegang saHam taHUnan

RUPST menghasilkan beberapa keputusan terkait dengan persetujuan atas laporan tahunan Perseroan dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2008. Menyetujui untuk tidak membagi-kan dividen dan seluruh laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2008 akan dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan untuk memperkuat permodalan Perse-roan. Menyetujui pemberian wewenang pada Dewan

The interests of the shareholders and stakeholders are also well protected as the Company strictly applies a system for the division of duties, responsibilities and authorities of the shareholders, Directors and Commissioners; as well as the information disclosure, transparency and legal compli-ance. The Company runs a tight monitoring and ethical management protocol to improve the effectiveness of GCG implementation.

GenerAL meetinG oF shArehoLDers

The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest decision maker in the organization of the Company. The GMS has authority which cannot be delegated to the Board of Commissioners or Directors.

On June 19, 2009, the Company held an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) based on the prevailing rules and regulations. The number of shareholders attend-ing or being represented at the Annual General Meeting of Shareholders was 97.73% of total stocks with legitimate voting rights, or equal to 1,221,768,000 shares.

Notification of the AGMS was submitted to BAPEPAM-LK and Indonesia Stock Exchange on May 15th, 2009. This was consequently followed by publication of the notification in the Seputar Indonesia and Investor Daily newspapers in the following sequence:

• AGMSNotificationon20May,2009• CalltoattendtheAGMSon5June,2009

The results of the Resolution of the Annual General Meet-ing of Shareholders and were published in the Seputar Indonesia and Bisnis Indonesia newspapers on 23 June, 2009. These results are summarized as follows:

resuLts oF the AGms

The AGMS resulted in some approvals related to the annual report and the control functions of the Commissioners for the year ending 31 December, 2008. Approval to withhold dividends and to book net profit as retained earnings for the year ending 31 December, 2008 to strengthen the Company ‘s capitals structure. Approval to authorize the Board of Commissioners to issue new shares in relation to

Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance

33 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Komisaris untuk mengeluarkan saham baru terkait dengan pelaksanaan MESOP yang telah diterbitkan Perseroan dan memberikan wewenang kepada Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk melakukan segala tindakan yang perlu untuk pelaksanaan MESOP tersebut.

RUPS juga menegaskan kembali susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut:

DEWAN KOMISARISKomisaris Utama :Hary Tanoesoedibjo

Komisaris : Hary Djaja

Komisaris Independen : Yanda Mohammad

DIREKSIDirektur Utama : Darma Putra

Direktur : Purnadi Harjono

DeWan KomisarisDewan Komisaris berwenang memberikan nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan serta bertugas memantau efektifitas implementasi tata kelola perusahaan yang baik di Perseroan.

Dewan Komisaris terdiri dari 3 orang dimana salah se-orang di antaranya merupakan Komisaris Independen. Keberadaaan Komisaris Independen sebagai penyeim-bang dalam pengawasan Perseroan disadari sepenuh-nya oleh Perseroan sebagai upaya Perseroan menjalan-kan kegiatan usaha yang sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Berikut adalah komposisi Dewan Komisaris berdasarkan hasil RUPST tanggal 19 Juni 2009 dimana tidak terdapat perubahan :

Komisaris Utama : Hary Tanoesoedibjo Komisaris : Hary DjajaKomisaris Independen : Yanda Mohammad

Pada tahun 2009, Komisaris telah menyelenggarakan empat kali rapat yang dihadiri seluruh anggota dewan. Selain itu, Dewan Komisaris juga terlibat dalam enam rapat gabungan yang diselenggarakan bersama Dewan Direksi dengan tingkat kehadiran 100%.

the MESOP implementation and to authorize the Direc-tors with the Board of Commissioners’ approval to take all necessary actions needed for the MESOP.

The AGMS also restated the posts of the Board of Commis-sioners and Directors of the Company as follows:

BOARD OF COMMISSIONERSPresident Commissioner : Hary Tanoesoedibjo

Commissioner : Hary Djaja

Independent Commissioner :Yanda Mohammad

DIRECTORSPresident Director : Darma Putra

Director : Purnadi Harjono

boArD oF commissionersThe Board of Commissioners authorized to provide coun-sel and advice to the Directors with regard to Company business and is also tasked with overseeing the effective-ness of GCG implementation in the Company.

The Board of Commissioners comprised of 3 members with one member being an independent commissioner. The presence of this independent commissioner acts as a balancing factor in the oversight function and is fully understood by the Company as a means to implement operations according to GCG principles.

Based on the AGMS of 19 June, 2009, there are no changes to the BOC and the composition remains as follows:

President Commissioner : Hary Tanoesoedibjo Commissioner : Hary DjajaIndependent Commissioner : Yanda Mohammad

In 2009, the Commissioners had held four meetings with all board members attending the meetings. Besides, the Board of Commissioners was also engaged in six jointly held meetings with The Board of Directors with 100% attendance.

34 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

DireKsi

Lingkup tugas dan tanggung jawab Direksi meliputi perancangan rencana dan anggaran kerja, penerapan GCG yang baik dan manajemen risiko, penerapan fungsi pengendalian internal dan audit.

Berdasarkan hasil RUPST pada tanggal 19 Juni 2009, susunan anggota Dewan Direksi tidak mengalami perubahan dimana jabatan Direktur Utama tetap dipe-gang oleh Darma Putra, sedangkan Purnadi Harjono sebagai Direktur Perseroan.

Sepanjang tahun 2009, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 4 kali dengan persentase kehadiran 100%. Selain itu, juga dilakukan Rapat Koordinasi Direksi Perseroan dan anak-anak perusahaan (Bhakti Finance, Bhakti Securities, dan Bhakti Asset Management) yang dilakukan secara rutin setiap minggunya untuk mem-bahas perkembangan operasional masing-masing anak perusahaan.

Komite aUDit

Komite Audit dibentuk untuk membantu dan mem-fasilitasi Dewan Komisaris dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan yang efektif. Tugas dan tanggung jawab utama Komite Audit adalah memberikan saran yang bersifat profesional dan independen kepada Komisa-ris atas laporan-laporan serta informasi lainnya yang disampaikan oleh Direksi atau auditor internal maupun eksternal.

Pada tahun 2009, Komite Audit telah menyelenggara-kan empat kali pertemuan. Hasil rapat Komite itu me-negaskan tidak ada kelemahan atau pelanggaran yang bersifat material yang dilakukan Perseroan terhadap peraturan yang berlaku. Selain itu, Komite juga terlibat dalam sejumlah rapat berkala dengan pihak manaje-men Perseroan untuk membahas masalah utama yang dihadapi Perseroan yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan maupun non-keuangan Perseroan.

Anggota Komite terdiri dari seorang Komisaris Inde-penden yang menjabat sebagai Ketua Komite. Di tahun 2009, Komite Audit mengalami sedikit perubahan dimana jabatan Ketua tetap dipegang oleh Yanda Mo-hammad, dengan anggotanya : Supriyadi dan Hendrik Handoko.

boArD oF Directors

The Board of Directors have a list of responsibilities, including the formulation of business plan and budget, the implementation of GCG principles and risk management, the implementation of internal control and audit function.

Based on the AGMS dated 19th June 2009, the composition of the Board of Directors remained unchanged with Darma Putra as the President Director and Purnadi Harjono as Director of the Company.

In 2009, the Directors had held four meetings with 100% attendance of all board members. There were also weekly Coordination Meeting between the Company and its subsidiaries (PT Bhakti Securities, PT Bhakti Asset Manage-ment and PT Bhakti Finance) to discuss the operational developments of each subsidiary.

AuDit committee

The Audit Committee is established to assist and facili-tate the Board of Commissioners in conducting effective monitoring. The main duties of the Audit Committee are to provide independent and professional advice to the Commissioners on reports and other information which are submitted by the Directors or internal and external auditors.

In 2008, the Audit Committee had held four meetings. The meetings’ results showed that no material faults or violations to the prevailing regulations had been found. The Committee was also involved in a number of periodic meetings with the management of the Company to discuss key issues which might affect the financial or non-financial performance of the Company.

The Committee members consist of an Independent Com-missioner which serves as the Chairman of the Committee. In 2009, the Committee’s membership underwent a change as Mr. Yanda Mohammad was maintained as the chair-man of the Audit Committee assisted with two members: Mr. Supriyadi and Mr. Hendrik Handoko.

35 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Komite remUnerasi

Komite Remunerasi bertugas memberikan nasihat kepada Dewan Komisaris atas masalah-masalah yang menyangkut remunerasi, bonus dan tunjangan bagi Dewan Komisaris, Direksi serta karyawan Perusahaan lainnya termasuk struktur, syarat dan pelaksanaan atas insentif jangka panjang bagi Direksi.

Selama tahun 2009, Komite Remunerasi telah menye-lenggarakan rapat dua kali.

Jabatan Ketua Komite Remunerasi dipegang oleh Hary Tanoesoedibjo dan beranggotakan : Hary Djaja dan Darma Putra.

Komite management emPloYee stocK oPtion Program (mesoP)

Komite MESOP dibentuk pada tahun 2008 terkait dengan hasil RUPS yang menyetujui pemberian MESOP sebanyak-banyaknya 3% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh atau setara dengan 37.505.250 lembar saham. Komite MESOP bertanggung jawab dalam menentukan kebijakan-kebijakan terkait dengan pelaksanaan MESOP tersebut.

Jabatan Ketua Komite MESOP dipegang oleh Hary Tanoesoedibjo dan beranggotakan : Hary Djaja dan Darma Putra.

seKretaris PerUsaHaan

Sekretaris Perusahaan berperan dalam menjaga citra perusahaan di mata publik dengan memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di pasar modal, menjalin kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan Perseroan serta menja-min ketersediaan informasi yang akurat dan senantiasa diperbaharui bagi para pemegang saham maupun publik. Ia juga menjabat sebagai pimpinan Komunikasi Perseroan baik untuk internal maupun eksternal. Jabatan ini dipegang oleh Henry Suparman sejak 2008.

HUBUngan inVestor

Divisi Hubungan Investor berperan untuk menjem-batani antara Perseroan dengan investor serta analis dan pemegang saham selain juga membangun hu-bungan yang kondusif dengan otoritas dan praktisi di

remunerAtion committee

The Remuneration Committee has the duty to provide ad-vice to the Commissioners on the issues of remuneration, bonus, and incentives for the Commissioners, Directors and employees including the structure, requirements and implementation of the long-term incentives for the Direc-tors.

During 2009, the Remuneration Committee has met for two times.

The Committee is chaired by Mr. Hary Tanoesoedibjo and the members are: Mr. Hary Djaja and Mr. Darma Putra.

the mAnAGement empLoYee stocK option proGrAm committee (mesop)

The MESOP Committee was established in 2008 as a con-sequence of the AGMS resolution to approve the MESOP for the amount of 3% from the paid-in capital or equiva-lent to 37,505,250 shares. The MESOP Committee has the authority to set up policies in connection with the MESOP implementation.

The Committee is chaired by Mr. Hary Tanoesoedibjo and the members are: Mr. Hary Djaja and Mr. Darma Putra.

corporAte secretArY

As the Head of Corporate Communications for both internal as well as external parties, the Corporate Secretary serves an important role of maintaining the image of the Company in the public’s eyes by ensuring the company’s compliance to the applicable rules and regulations of the stock market, developing partnerships with all stakehold-ers of the Company as well as ensuring the availability of accurate and current information for the shareholders and the public. The post has been held by Mr. Henry Suparman since 2008.

investor reLAtions

The Investor Relations Division performs the role of bridg-ing the Company and the investors, analysts as well as the shareholders besides developing good relationships with the authorities and practitioners of the stock market.

36 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

pasar modal. Divisi tersebut harus memastikan keterse-diaan informasi yang dibutuhkan seluruh pemegang saham dan pelaku pasar. Divisi itu juga bertugas mem-berikan masukan kepada manajemen untuk membantu mereka dalam penentuan kebijakan yang responsif terhadap dinamika bisnis yang ada.

tanggUng JaWaB sosial PerUsaHaan

Di tahun 2009, Perseroan dengan anak-anak perusahaan lainnya yang tergabung dalam Bhakti Investama Group mengadakan kegiatan Bakti Sosial dan acara Buka Puasa Bersama yang diselenggarakan di Panti Asuhan Yayasan Murni Jaya. Acara diisi dengan kegiatan pengajian dan Saritilawah, ceramah agama, dan permainan sambil menunggu datangnya waktu berbuka puasa. Acara ditutup dengan pemberian sumbangan dan pembagian bingkisan kepada para anak-anak asuh di panti tersebut.

The division must make all the information about the Company available for the shareholders and the market players. The Division also gives feedback to the manage-ment to help them choose the most responsive policies for current business dynamics.

corporAte sociAL responsibiLitY

In 2009, the Company and its subsidiaries in the Bhakti Investama Group held a social activity event through a breaking of the fast occasion at the Yayasan Murni Jaya orphanage. Prayer, religious sermons and games were all part of the event prior to the actual breaking of the fast. The event was closed by issuing gifts and donations to the children of the orphanage.

37 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Manajemen RisikoRisk Management

Manajemen Risiko merupakan salah satu unsur penunjang pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan Perseroan yang telah ditetapkan. Manajemen perusahaan melakukan identifikasi serta perkiraan kemungkinan munculnya potensi resiko beserta dampaknya diikuti dengan penentuan tingkat resiko tersebut . Kemudian, Manajemen menelaah kecukupan pengendalian internal dalam mengurangi dampak dari resiko yang sudah diidentifikasi serta menyusun rencana untuk meningkatkan pengendalian resiko yang dirasakan masih belum efektif. Semua pelaksana yang terkait dalam bisnis proses ikut dalam penentuan dan penilaian resiko serta pengendalian yang dilakukan dengan tujuan agar tercipta komitmen bersama dalam mengelola resiko dari proses bisnis yang dijalankan. Tujuannya adalah agar pengelolaan resiko yang telah dilakukan selama ini akan menjadi lebih baik melalui sistem yang terstruktur dan terdokumentasi.

risiKo UsaHa

Risiko sebagai perusahaan investasiPertumbuhan usaha Perseroan memiliki keterkaitan erat dengan kinerja anak perusahaannya. Oleh karenanya, penurunan kinerja keuangan anak perusahaan berdampak besar pada sektor pendapatan konsolidasi Perseroan sebagai perusahaan investasi di sektor jasa keuangan.

Risiko perekonomianKondisi makro ekonomi Indonesia mempengaruhi operasional Perseroan. Pemulihan pertumbuhan nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2009 yang diikuti apresiasi nilai tukar rupiah, meningkatnya kinerja pasar modal mempengaruhi kinerja Perseroan.

Risiko peraturan pemerintahKetidakpastian iklim usaha yang diakibatkan perubahan regulasi pemerintah di bidang keuangan akan berdampak langsung pada kinerja Perseroan maupun anak perusahaan yang terfokus pada jasa pembiayaan, sekuritas dan pengelolaan pendanaan.

Risiko persainganPesatnya perkembangan di sektor keuangan yang melahirkan pemain baru di bidang jasa keuangan menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Dengan pertumbuhan pasar yang bertahap menyusul meningkatnya kinerja pasar modal domestik maupun global, Perseroan dihadapkan pada potensi perubahan pendapatan dan laba perusahaan.

Risk Management is a vital supporting function for the implementation of GCG principles that could affect the achievement of Company goals that have been set. The management identifies and evaluates risk potential and possible effects that those risks may have and subsequently assigns grade levels for those risks. Management then evaluates the adequacy of internal control to mitigate the effects of those risks and formulates a plan to improve risk management that need to be improved. All parties connected to the business process are involved in the identification and evaluation of risk as well as controlling with the purpose of forming a joint commitment in managing risk from the business process being conducted. This is aimed at improving the current risk management through a structured and documented system.

business risK

Corporate RiskThe Company’s business growth is strongly related to the business performance of its subsidiaries. Therefore, a downturn potential in its subsidiaries’ performance may bring forward a big impact on consolidated revenue of the holding company.

Economic RiskIndonesia’s macro economic situation influences the operation of the Company. The steady growth of the country’s gross domestic product (GDP) in 2009 followed by apreciation of the Rupiah, the improving stock market have impacts on the financial condition of the Company.

Regulatory RiskThe instability in business climate due to financial regulatory changes will have direct impact on the performances of both the Company and its subsidiaries which focus on the financing services, securities and fund management.

Competition RiskThe rapid development in the financial sector which induces new players to enter the business has introduced a highly competitive situation. With steady market growth following the improving performances in domestic and global markets, the Company will deal with a potential shift in its revenues and profits.

38 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Persaingan dan perkembangan bisnis yang makin ketat di masa datang membuat Perseroan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor penentu utama dalam keberhasilan usaha Perseroan. Kualitas SDM yang baik akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan bisnis Perseroan, perluasan aktivitas operasional Perseroan yang memiliki daya kompetitif tinggi terhadap situasi bisnis yang dinamis.

Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, Perseroan menunjuk Divisi SDM untuk menerapkan pola perekrutan dan pengembangan SDM untuk membentuk SDM yang profesional dan ahli dalam bidangnya. Program yang dilaksanakan merupakan kombinasi dari rencana pengembangan karir dan program pendidikan dan pelatihan yang komprehensif dan berkesinambungan, baik melalui pelatihan yang diadakan secara internal maupun eksternal, dan dilakukan dalam bentuk kursus, seminar, dan workshop/outbound, yang diadakan oleh institusi pendidikan di dalam maupun di luar negeri.

training internalManajemen Perseroan berusaha untuk secara terus menerus melakukan perbaikan dari sisi kualitas SDM untuk mengantisipasi ketatnya persaingan bisnis di masa sekarang ini. Perseroan menyelenggarakan New Employee Orientation Program (NEOP) yang ditujukan kepada karyawan baru untuk memberikan pengenalan terhadap bisnis yang dijalani Perseroan, Prosedur Pelaksanaan Standard (Standard Operating

The Company recognizes the fact that Human Resources is a singular factor for the success of the Company in a future rife with competition and business developments. Good quality Human Resources will impact on the ability of the Company to achieve its business goals and its ability to expand business with a high degree of competitiveness in a dynamic business environment.

In its efforts to improve Human Resources (HR) quality, the Company has assigned the HR Division to implement a systematic approach towards recruitment and development to nurture and build a competent and professional HR base. The programs implemented toward these objectives are a combination of continuous career development, training and development modules, done internally and externally. These programs are conducted in the form of courses, seminars and workshops/outbound activities provided by professional parties locally and internationally.

internAL trAininGTo continuously improve HR quality in anticipation of increasing competition, the Company conducts a New Employee Orientation Program (NEOP) directed towards new employees to familiarize them with the business, departmental Standard Operating Procedures, and policies and regulations of the Company. The Company also places great emphasis on the development and improvement of existing employees in matters of

39 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

professionalism, knowledge and skill as well as to motivate them better.

externAL trAininGSome external training given by the Company to employees are:a. Chartered Financial Analyst (CFA) courses

b. Corporate Finance and Investment Banking seminars

c. Seminars on securities products such as bonds, fixed income instruments and mutual funds.

d. Seminars on the latest tax regulations and laws.

e. Risk Management and Advanced Audit Techniques training.

f. Fundamental and Technical analyses training.g. Service Excellence, Sales and Marketing training.

By conducting these comprehensive programs, the Company hopes that employee performance and hence company performance will improve.

The Company implements a compensation based on performance system to stimulate employee performance improvements and satisfaction. The Company also provides for employee welfare according to prevailing labor laws by providing for Holiday Allowance, Labor Social Insurance/JAMSOSTEK, a pay scale above the regional minimum standard, and health insurance. All of these are continuously adjusted to meet employee requirements. A pension plan is also in place to ensure that employees have security in their work. In 2009, the Company compensated employees based on their 2008 Performance Appraisals.

Work rotation is also a means to develop employee potential. Employees can learn and understand different tasks and responsibilities to enhance their experience. To measure this potential, the Company has designed a Talent Inventory Review system that greatly aid in matters of work and job placement. The Company’s structure of

Procedure) yang ada di masing-masing Departemen, serta kebijakan/peraturan yang berlaku di Perseroan. Perseroan juga memperhatikan pengembangan dan peningkatan kualitas karyawan yang sudah ada, untuk meningkatkan profesionalisme, pengetahuan, dan keahlian, serta untuk menggerakkan motivasi karyawan yang bertujuan peningkatan kinerja.

training eKsternalBerbagai bentuk training eksternal yang diberikan oleh Perseroan kepada karyawan antara lain:a. Pendidikan Analisis Keuangan, Chartered Financial

Analyst (CFA)b. Seminar tentang Corporate Finance, Investment

Banking, c. Seminar tentang produk-produk pasar modal

seperti obligasi, fixed income instrument, reksadanad. Seminar Undang-Undang terbaru tentang

perpajakane. Pelatihan Risk Management, Advance Audit

Techniquesf. Pelatihan Analisis Fundamental dan Teknikalg. Pelatihan Service Excellent, Sales & Marketing

Dengan pelaksanaan program yang komprehensif ini, Perseroan mengharapkan peningkatan kinerja bagi karyawan-karyawan Perseroan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja Perseroan.

Selain itu untuk mendukung peningkatan kinerja dan kepuasan karyawan, Perseroan juga menerapkan sistem “compensation based on performance”. Perseroan juga memperhatikan peningkatan kesejahteraan karyawan sesuai dengan persyaratan Aturan Ketenagakerjaan yang berlaku, dengan memberikan berbagai fasilitas antara lain berupa Tunjangan Hari Raya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja/JAMSOSTEK, Skala Gaji di atas UMR, jaminan perawatan kesehatan (rawat inap, rawat jalan, melahirkan, kacamata) yang terus disesuaikan kebutuhan pegawai. Program Dana Pensiun diadakan dengan tujuan untuk menciptakan iklim kerja yang aman bagi karyawan. Di tahun 2009, Perseroan telah memberikan kompensasi terhadap kinerja karyawan yang didasarkan pada perhitungan prestasi kerja karyawan pada tahun 2008 melalui hasil Penilaian Kinerja (Performance Appraisal).

Rotasi karyawan juga merupakan salah satu jalan untuk mengembangkan potensi karyawan, karena karyawan dapat mengenal dan belajar bentuk tugas dan tanggung jawab di bagian lain. Untuk mengukur potensi yang dimiliki karyawan, baik untuk penempatan maupun untuk pengembangan karyawan, Perseroan

40 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Sumber Daya Manusia | Human Resources

mendesain Talent Inventory Review, sehingga Perseroan dapat menempatkan karyawan pada posisi ”The Right Man on The Right Place”. Struktur Perseroan yang memiliki lebih dari satu bidang usaha merupakan sebuah keuntungan karena Perseroan menjadi lebih leluasa dalam menempatkan karyawannya, terutama untuk pengembangan dan peningkatan karir.

Terhitung hingga akhir 2009, SDM Perseroan dan ketiga anak perusahaannya berjumlah 914 orang

more than one operating business is also an advantage in work placement and in career development.

At the end of 2009, the Company and its three subsidiaries employ 914 people.

JUmlaH KarYaWan Perseroan Dan anaK PerUsaHaannumber of employees of the company and its subsidiaries

nama PerUsaHaan / nAme oF compAnY 2006 2007 2008 2009

PT Bhakti Capital Indonesia Tbk 10 11 11 11

PT Bhakti Securities 107 110 128 138

PT Bhakti Asset Management 34 35 44 44

PT Bhakti Finance 489 709 766 721

TOTAL 640 865 949 914

41 Annual Report 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Informasi PerusahaanCompany information

nama Perusahaan PT Bhakti Capital indonesia Tbk name of company

Kode saham BCAP ticker code

Kode isin ID 1000069701 isin code

alamat4th Floor, MNC Tower,

Jl. Kebon Sirih, No. 17 -19, Jakarta 10340Address

tanggal Pendirian 15th July 1999 establishment Date

sektor Jasa Keuangan / Financial Services sector

Bidang Usaha1. Sekuritas / Securities2. Pengelolaan Dana / Fund Management3. Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing

Line of business

tanggal Pencatatan saham 8th June 2001 Listing Date

sekretaris Perusahaan Henry Suparman corporate secretary

anaK PerUsaHaan / subsiDiAries

Pt Bhakti securitiesMNC Tower, 4th Floor

Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19, Jakarta 10340Phone : (+62 21) 392 2000Fax : (+62 21) 3983 6868

Homepage : www.bhaktisecurities.com

Pt Bhakti asset managementMNC Tower, 5th Floor

Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19 10340Phone : (+62 21) 3983 6848, 3983 6900

Fax : (+62 21) 3983 6853, 3983 6873Homepage : www.reksadanabig.com

Pt Bhakti financeJl. Abdul Muis No. 36 C-F Jakarta 10160

Phone : (+62 21) 385 8080Fax : (+62 21) 384 8431

Homepage : www.bangkredit.com

42 Laporan Tahunan 2009 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

Lembaga Penunjangsupporting institution

Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan

Cyber 2 Tower 21st Floor Unit FJl. HR Rasuna Said Blok X-5

Jakarta 12950Phone: +62 21 2553 9299Fax : +62 21 2553 9298

akuntan Publik Public accountant

PT BSR IndonesiaKomp.Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1

No.10-11 Jl. KH Hasyim AshariJakarta 10150

Phone: +62 21 631 7828Fax : +62 21 631 7827

Biro administrasi efek share registrar

Notaris Sutjipto, S.H., M.KnMenara Sudiman 18th Floor

Jl. Jend.Sudirman Kav 60Jakarta 12190

Phone: +62 21 520 4778Fax : +62 21 520 4779, 520 4780

notaris notary

Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksistatement of Responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors

DeWan Komisaris :board of commissioners :

DireKsi :board of Directors :

Hary tanoesoedibjoKomisaris Utama

President Commissioner

Hary DjajaKomisaris

Commissioner

Yanda mohammadKomisaris Independen

Independent Commissioner

Darma PutraDirektur Utama

President Director

Purnadi HarjonoDirekturDirector

Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bhakti Capital Indonesia Tbk dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi

dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini.

This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk and have been approved by members of the Board of Commissioners

and the Board of Directors whose signature appear below.

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Laporan KeuanganKonsolidasiConsolidated Financial statement

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2008)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008)

(MATA UANG RUPIAH) (INDONESIAN CURRENCY)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008)

Daftar Isi/Table of Contents

Halaman/Page

Laporan Auditor Independen Report of Independent Auditors Neraca Konsolidasi …………………………………

1- 2

.................................... Consolidated Balance Sheet

Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……………………

3

.......................... Consolidated Statement of Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ...................

4

Consolidated Statement of Changes in

............................................... Stockholders’ Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi ..................................

5- 6

.................. Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ............

7- 48

…. Notes to the Consolidated Financial Statements

`

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part

of these Consolidated Financial Statements 1

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET

December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

ASET ASSETS Catatan/ Notes 2009 2008

Kas dan Setara Kas 2c,2t,3,28 320.059.116.056 58.476.921.742 Cash and Cash Equivalents Deposito pada Lembaga Deposits in Institute of Clearing and Kliring dan Penjaminan Settlement Guarantee for Securities Efek Indonesia 4 4.102.717.935 3.778.699.371 Company in Indonesia Piutang Receivables Lembaga Kliring Institute of Clearing and Settlement dan Penjaminan Guarantee for Efek Indonesia 2e,5 30.429.009.500 388.686.047.361 Securities Company in Indonesia Nasabah 2e,6 132.733.414.794 211.710.930.193 Customers Pembiayaan Konsumen - Bersih 2d,2h,2x,7 13,19 203.185.759.843 291.604.599.024 Consumer Financing - Net Anjak Piutang - Bersih 2d,2i,2t,8 13,28 12.065.767.282 37.562.044.263 Factoring - Net Penanaman Neto Sewa Pembiayaan 2g,2t,2x,9 13,19,28 54.740.771.015 32.611.881.226 Net Investment in Direct Financing Leases Portofolio Efek - Diperdagangkan 2e,2j,2x 232.995.163.214 326.171.270.974 Securities Owned - Trading 10,13 Piutang Lain-lain 2d,11 2.285.666.892 174.723.921 Other Receivables Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka 2f,12 4.396.150.663 4.825.858.114 Prepaid Expenses and Advance Payments Aset Pajak Tangguhan - Bersih 2s,18 6.950.430.082 4.425.033.943 Deferred Tax Assets - Net Penyertaan Saham 2k 610.000.000 610.000.000 Investment in Shares of Stock Pajak Dibayar Dimuka 2s 1.024.307.137 1.343.781.721 Prepaid Taxes Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan 2s,18 10.294.470.921 6.880.881.450 Estimated Claims for Tax Refund Aset Tetap - Setelah Dikurangi 2l,2m,14 Fixed Assets - Akumulasi Penyusutan sebesar 19,20 Net of Accumulated Depreciation Rp 27.095.482.543 pada tahun 2009 of Rp 27,095,482,543 in 2009 (Rp 21.604.265.445 pada tahun 2008) 30.896.769.065 31.024.924.284 (Rp 21,604,265,445 in 2008) Aset Lain-lain 2m,2p,15 7.838.933.816 6.101.496.022 Other Assets

JUMLAH ASET 1.054.608.448.215 1.405.989.093.609 TOTAL ASSETS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part

of these Consolidated Financial Statements 2

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET (Continued)

December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY Catatan/ Notes 2009 2008

KEWAJIBAN LIABILITIES Hutang Payable Lembaga Kliring dan Institute of Clearing and Settlement Penjaminan Guarantee for Securities Efek Indonesia 2e,5 19.129.335.000 426.378.965.861 Company In Indonesia Nasabah 2e,16 241.906.096.140 43.647.929.218 Customers Usaha 5.587.209.862 8.449.199.588 Trade Hutang Lain-lain 323.466.889 1.168.364.335 Other Payables Biaya Masih Harus Dibayar 2r,17,30 11.719.519.722 12.788.879.800 Accrued Expenses Hutang Pajak 2s,18 1.811.638.876 7.495.672.535 Taxes Payable Pinjaman yang Diterima 7,9,19,28 95.190.215.587 237.095.241.706 Borrowings Hutang Obligasi - Bersih 2o,21 298.009.381.757 296.313.062.997 Bonds Payable- Net Hutang Sewa Pembiayaan 2g,13,14,20 1.487.420.600 104.452.973 Obligations under Finance Lease

JUMLAH KEWAJIBAN 675.164.284.433 1.033.441.769.013 TOTAL LIABILITIES

HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTEREST IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2b,22 16.949.573 16.292.080 ASSETS OF SUBSIDIARIES

EKUITAS STOCKHOLDERS’ EQUITY Modal Saham - Nilai nominal Capital Stock - Par value Rp 100 per saham of Rp 100 per share Modal Dasar - 4.000.000.000 saham Authorized - 4,000,000,000 shares Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued And Fully Paid 1.250.175.000 saham 1,2b,23 125.017.500.000 125.017.500.000 -1,250,175,000 shares Tambahan Modal Disetor 1,2b,24 35.224.473.035 35.224.473.035 Additional Paid-in Capital Selisih Nilai Transaksi Difference Arising from Restrukturisasi Entitas Restructuring Transactions of Sepengendali 1,2b,2w (1.346.718.854) (1.346.718.854) Entities Under Common Control Saldo Laba 220.531.960.028 213.635.778.335 Retained Earnings

EKUITAS-BERSIH 379.427.214.209 372.531.032.516 STOCKHOLDERS’ EQUITY-NET

TOTAL LIABILITIES AND JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.054.608.448.215 1.405.989.093.609 STOCKHOLDERS’ EQUITY

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part

of these Consolidated Financial Statements 3

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME For the Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2009 2008

PENDAPATAN USAHA 2q REVENUES Pembiayaan Konsumen 2h,13,25 83.214.690.634 138.002.182.504 Consumer Financing Bunga dan Dividen 2q 33.666.575.773 23.543.529.410 Interest and Dividend Sewa Pembiayaan dan Operasi 2g,2x,13,25 28.207.445.943 3.055.232.134 Financing and operating Lease Komisi Perantara Pedagang Efek 26 25.266.808.919 25.483.796.681 Brokerage Commissions Pendapatan Manajemen Investasi 2j,2x,13,27 14.441.908.058 10.688.654.008 Investment Banking Income Jasa Manager Investasi 13 5.754.381.395 8.928.133.154 Management Investment Fees Anjak Piutang 2i,2x,13 3.285.978.487 4.218.272.296 Factoring

Jumlah Pendapatan Usaha 193.837.789.209 213.919.800.187 Total Revenues

BEBAN USAHA 2q OPERATING EXPENSES Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 55.077.627.939 63.592.963.321 Salaries and Employees Benefits Penyisihan Piutang Tak Tertagih 2d 10.153.110.227 28.910.139.554 Provision for Doubtful Accounts Penyusutan 2l,14 7.516.023.524 4.936.088.347 Depreciation Sewa 6.511.539.525 5.590.268.837 Rent Iklan dan Promosi 5.229.431.602 8.333.176.499 Advertising and Promotion Komunikasi dan Informasi 5.006.755.359 4.676.105.194 Communication and Information Beban Kantor 2.968.534.435 4.159.025.933 Office Supplies Perjalanan Dinas dan Transportasi 2.503.303.498 2.876.239.559 Travelling and Transportation Perbaikan dan Pemeliharaan 1.437.093.564 1.505.230.297 Repairs and Maintenance Jasa Profesional 1.190.782.253 1.475.972.772 Professional Fees Imbalan Kerja 2r,30 996.832.857 627.112.224 Employee Benefits Jamuan dan Representasi 329.939.659 590.083.722 Entertainment and Representation Lain-lain 9.108.885.526 5.938.844.127 Others

Jumlah Beban Usaha 108.029.859.968 133.211.250.386 Total Operating Expenses

LABA USAHA 85.807.929.241 80.708.549.801 OPERATING INCOME

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES) Pendapatan Bunga 21.546.681.684 4.751.694.652 Interest Income Laba Selisih Kurs – Bersih 2t 140.949.840 601.998.696 Gain on Foreign Exchange - Net Beban Bunga dan Administrasi Bank 2q (81.797.579.742) (56.550.769.052) Bank Interest and Bank Charges Rugi Penjualan Agunan yang Dikuasai 2p (19.588.776.968) (9.407.407.375) Loss on Sales of Repossessed Assets Lain-lain - Bersih (130.963.731) 5.424.466.245 Others - Net

Beban Lain-lain - Bersih (79.829.688.917) (55.180.016.834) Other Expenses - Net

LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) INCOME BEFORE INCOME TAX PAJAK PENGHASILAN 5.978.240.324 25.528.532.967 (BENEFIT) EXPENSE

MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME TAX BENEFIT PENGHASILAN 2s,18 (EXPENSE) Pajak Kini (1.606.797.277) (9.899.134.600) Current Tax Pajak Tangguhan 2.525.396.139 483.355.294 Deferred Tax

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan – Bersih 918.598.862 (9.415.779.306) Income Tax Benefit( Expense) - Net

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 6.896.839.186 16.112.753.661 INCOME BEFORE MINORITY INTEREST HAK MINORITAS 2b 657.493 938.979 MINORITY INTEREST

LABA BERSIH 6.896.181.693 16.111.814.682 NET INCOME

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2u 5,5 12,9 BASIC EARNINGS PER SHARE

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of these Consolidated Financial Statements.

4

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY For the Year Ended December 31, 2009 (With Comparative Figures For 2008)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Kenaikan belum Selisih Nilai Direalisasi atas Transaksi Perubahan Nilai Restrukturisasi Wajar Efek-efek Modal Entitas Sepengendali/ Tersedia untuk Ditempatkan dan Tambahan Difference Arising Dijual – bersih/ Disetor Penuh/ Modal Disetor/ From Restructuring Unrealized Gain on Issued and Additional Transactions Increase in Market Saldo Laba/ Ekuitas - Bersih/ Catatan Fully Paid in Paid-in of Entities Under Value of Available for Sale Retained Stockholders’ Notes Capital Capital Common Control Marketable securities-net Earnings Equity - Net

Saldo Per 1 Januari 2008 23,24 125.017.500.000 35.224.473.035 (1.346.718.854 ) 121.526.641 197.523.963.653 356.540.744.475 Balance as of January 1, 2008 Realized on Increase in Realisasi atas Perubahan Nilai Wajar Market Value of Available Efek-efek Tersedia untuk Dijual - - - (121.526.641 ) - (121.526.641 ) for Sale Marketable Securities Laba Bersih - - - - 16.111.814.682 16.111.814.682 Net Income

Saldo Per 31 Desember 2008 125.017.500.000 35.224.473.035 (1.346.718.854 ) - 213.635.778.335 372.531.032.516 Balance as of December 31, 2008 Laba Bersih - - - - 6.896.181.693 6.896.181.693 Net Income

Saldo Per 31 Desember 2009 23,24 125.017.500.000 35.224.473.035 (1.346.718.854 ) - 220.531.960.028 379.427.214.209 Balance as of December 31, 2009

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of these Consolidated

Financial Statements 5

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2009 2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan (Pembayaran) Kepada Receipts (Payments) to Nasabah - Bersih 252.580.920.281 (6.022.494.504) Customers - Net Penerimaan (Pembayaran) dari Receipts (Payment) from Pembiayaan Konsumen - Bersih 159.835.754.012 (24.767.939.904) Consumer Financing - Net Peneriman Penempatan Receipts Placement of Portofolio Efek - Bersih 117.382.189.360 147.111.454.932 Marketable Securities – Net Penerimaan Dividen dan Bunga 25.522.099.443 17.212.796.590 Receipts from Dividend and Interest Penerimaan Komisi Perantara Receipts from Brokerage Perdagangan Efek 25.314.446.744 25.483.796.681 Commissions Penerimaan dari Manajer Receipts from Management Investasi 8.938.031.929 8.101.036.768 Investment Fee Penerimaan dari Jasa Penasehat Receipts from Financial Advisory Keuangan 4.120.966.035 12.582.948.625 Services Penerimaan dari Jasa Penjamin Receipts from Underwriting and Emisi dan Penjualan Efek - 1.235.493.650 Brokerage Pembayaran Pajak (7.638.028.552) (39.223.569.240) Payment for Taxes Pembayaran Bunga (34.893.136.942) (49.573.964.434) Interest Payment Pembayaran kepada Pihak Ketiga Payment to Other Third Parties Lainnya - Bersih (36.649.734.941) (11.891.705.808) - Net Pembayaran kepada Karyawan (53.730.657.006) (54.898.244.267) Payment to Employees

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by Aktivitas Operasi 460.782.850.363 25.349.609.089 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Penjualan Aset Tetap 619.227.575 715.747.881 Proceeds from Sale of Fixed Assets Pembelian Aset Tetap (5.353.320.912) (9.988.732.717) Acquisition of Fixed Assets Kenaikan Bersih Investasi Efek (34.422.615.038) (269.080.065.061) Net Increase of Securities Investment

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Flows Used in Investing Aktivitas Investasi (39.156.708.375) (278.353.049.897) Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Penerimaan: Proceeds from: Pinjaman dari Bank 127.477.625.450 382.443.416.899 Borrowings Penerbitan obligasi - 147.386.043.720 Bonds Pembayaran Pinjaman kepada Pihak Ketiga (287.521.573.124) (261.980.995.803) Payments of Borrowings - Third Parties

Arus Kas Bersih Diperoleh (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by (Used in) dari Aktivitas Pendanaan (160.043.947.674) 267.848.464.816 Financing Activities

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of these Consolidated

Financial Statements 6

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued)

For the Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2009 2008

KENAIKAN BERSIH NET INCREASE IN KAS DAN SETARA KAS 261.582.194.314 14.845.024.008 CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS PADA AWAL TAHUN 2c,3 58.476.921.742 43.631.897.734 AT BEGINNING OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS PADA AKHIR TAHUN 2c,3 320.059.116.056 58.476.921.742 AT END OF THE YEAR

Saldo Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents terdiri dari Consist of:

Kas 2.146.556.865 2.549.079.657 Cash on hand Bank 167.274.979.191 44.684.042.085 Cash in Banks Deposito Berjangka 150.637.580.000 11.243.800.000 Time Deposits

Jumlah 320.059.116.056 58.476.921.742 Total

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7

1. UMUM 1. GENERAL Pendirian Perusahaan Company’s Establishment

PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan Akta Notaris Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta, No. 100 tanggal 15 Juli 1999. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-16030.HT.01.01.Th.99 tanggal 6 September 1999 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 27 tanggal 3 April 2001, Tambahan No. 2097.

PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (“the Company”) was established based on the Notarial Deed No. 100 of Rachmat Santoso, S.H., a Notary in Jakarta, dated July 15, 1999. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decree No. C-16030 HT.01.01.Th.99 dated September 6, 1999 and was published in the State Gazette No. 27, dated April 3, 2001, Supplement No. 2097.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, berdasarkan akta Notaris Sutjipto, SH, No. 95 tanggal 23 April 2009, Notaris pengganti Aulia Taufani, SH,. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0031689.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 04 Juni 2009.

The Company’s Articles of Association has been amended from time to time. The latest amendment concerning the change of the Company’s Articles of Association to conform with Law No. 40 Year 2007 of Limited Liability Company which was covered by Notarial Deed No. 95 of Sutjipto, SH,dated April 23, 2009, a substitute Notary of Aulia Taufani, SH,. These amendment has been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0031689.AH.01.09.Th.2009 dated June 04, 2009.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor di MNC Tower, lantai 4, Jalan Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta 10340, Indonesia.

The Company is domiciled in Jakarta with its office located at MNC Tower, 4th floor, Jalan Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta 10340, Indonesia.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang jasa dan konsultasi bidang bisnis, manajemen dan administrasi.

The Company’s scope of activities comprises of services related to financial consultation, management and administration.

Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha secara komersial pada tanggal 19 Mei 2000.

The Company started its commercial operations on May 19, 2000.

Penawaran Umum Saham Public Offering of the Company’s Shares

Pada tanggal 23 Maret 2001, Perusahaan menerbitkan sejumlah 150.000.000 waran seri A kepada karyawan yang akan dibagikan cuma-cuma secara bertahap dalam jangka waktu 6 tahun. Harga pelaksanaan adalah sebesar nilai buku Perusahaan pada saat pelaksanaan waran, berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik. Sampai dengan 31 Desember 2009 (2008), waran yang telah dilaksanakan sejumlah 175.000 lembar.

On March 23, 2001, the Company issued 150,000,000 warrant Series A, which were offered to employees to be exercised within 6 years. The excersise price is the Company’s book value per share to be determined based on latest audited financial statements at the date of exercise. As of December 31, 2009 (2008), 175,000 warrants, respectively, have been exercised.

Pada 18 Mei 2001, Perusahaan melakukan penawaran umum atas 250.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam berdasarkan Surat Keputusan No. S-1096/PM/2001 tanggal 18 Mei 2001 untuk melakukan penawaran umum atas 250.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal per saham Rp 100 dan harga penawaran Rp 250 per saham kepada masyarakat. Saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 8 Juni 2001.

On May 18, 2001, the Company conducted initial public offering of 250,000,000 shares to the public. The Company obtained the effective notification from the Chairman of Bapepam in his decree No. S-1096/PM/2001 dated May 18, 2001 for its public offering of 250,000,000 with par value of Rp 100 per share at the offering price of Rp 250 per share to the public. The Company’s shares were listed in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on June 8, 2001.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) Karyawan, Direksi dan Komisaris Employees, Directors and Commissioners

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada 31 Desember 2009 (2008) adalah sebagai berikut:

The Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2009 (2008), are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Hary Tanoesoedibjo President Commissioner Komisaris Hary Djaja Commissioner Komisaris Yanda Mohamad Commissioner (Independen/Independent)

Direksi Board of Directors Direktur Utama Darma Putra President Director Direktur Purnadi Harjono Director

Komite Audit Audit Committee Ketua Komite Audit Yanda Mohamad Head of Audit Committee Anggota Supriyadi Member Anggota Iswatie Handojo Kaboel Member

Jumlah karyawan tetap per 31 Desember 2009 adalah 593 orang karyawan (585 orang karyawan per 31 Desember 2008) (tidak diaudit).

As of December 31, 2009, the Company has 593 permanent employees (585 permanent employees as of December 31, 2008) (unaudited).

Jumlah kompensasi yang diterima Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan kurang lebih sebesar Rp 6.672.457.130 pada tahun 2009 (Rp 7.061.016.251 pada tahun 2008).

Total compensation expense incurred for the Company’s and Subsidiaries and Directors amounted tp approximately Rp 6,672,457,130 in 2009 (Rp 7,061,016,251 in 2008).

Struktur Anak perusahaan Structure of the Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2009 (2008), seluruh penyertaan pada Anak Perusahaan yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009 (2008), the investments in shares of stock in consolidated subsidiaries are as follows:

Tahun Total Aset/ Persentase Operasi Total Assets Kepemilikan/ Komercial/ Lokasi/ Kegiatan Usaha Utama/ Percentage of Year of 2009 2008 Anak perusahaan/Subsidiaries Location Type of Business Ownership Incorporation Rp Rp

PT Bhakti Asset Management (BAM) Jakarta Jasa Pengelola Investasi/ 99,998% 2000 16.072.961.124 13.982.869.798 Fund Investment PT Bhakti Finance (BFin) Jakarta Lembaga Pembiayaan/ 99,998% 1990 360.228.361.926 464.915.462.044 Multi Finance PT Bhakti Securities (BSc) Jakarta Jasa perantara pedagang efek 99,998% 2004 681.990.618.682 921.847.380.515 dan penjamin emisi/ Brokerage and Underwriter 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

a. Basis of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai

dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK).

The accompaying consolidated financial statements have been presented in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are based on Statements of Financial Accounting Standars (SFAS) and the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam – LK).

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasi a. Basis of Consolidated Financial Statements

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi

adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk investasi tertentu yang dicatat sebesar nilai pasar. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas.

The consolidated financial statements have been presented using the historical cost concept, except for certain investments which are stated at fair value. The consolidated financial statements are prepared using the accrual method except for the statements of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan

menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method which present receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing, and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun

dari Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan di atas 50% sebagaimana yang disajikan dalam Catatan 1

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries where the Company owns directly or indirectly more than 50% of subsidiaries’ outstanding common stocks, as presented in Note 1.

Semua transaksi antar perusahaan dalam jumlah

material telah eliminasi. All significant intercompany accounts and

transactions have been eliminated.

Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak diakui sebagai aset, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya.

The proportionate share of the minority stockholders in the equity of the subsidiaries is presented in “Minority Interest in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated balance sheets. When cumulative losses applicable to minority interest exceed the minority stockholders’ interest in the subsidiaries’ equity, the excess is charged against the majority stockholders’ interest and are not reflected as assets, except in rare cases when minority shareholders have a binding obligation to make good on such losses.

Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan

melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.

Subsequent profits earned by subsidiaries under such circumstances that are applicable to the minority interest shall be allocated to the majority interest to the extent minority losses have been previously absorbed.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Setara Kas c. Cash Equivalents

Setara kas merupakan deposito berjangka yang

jangka waktunya kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan.

Cash equivalents represent time deposits with maturity of less than or equal to (3) three months at the time of placement and are not restricted or pledged as collateral.

d. Piutang dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih d. Receivable and Allowance for Doubtful Accounts

Piutang disajikan sebesar nilai setelah dikurangi

dengan penyisihan atas piutang tak tertagih yang ditetapkan berdasarkan penelaahan mendalam terhadap kondisi masing-masing debitur pada akhir tahun.

Receivables are carried at the amount net of allowance for doubtful accounts. Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual debtors at the end of the year.

e. Transaksi Efek e. Securities Transaction

Transaksi pembelian dan penjualan efek, baik untuk

nasabah maupun untuk sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai “piutang nasabah” dan “hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)”, sedangkan penjualan untuk nasabah dicatat sebagai “piutang KPEI” dan “hutang nasabah”.

Purchases and sales of securities, whether for the account of the customers or for the Company are recorded at transaction date. Purchase of securities for the account of the customers is recorded as “accounts receivable from customers” and “accounts payable to Institute of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia (KPEI), on the other hand, sale of securities for the account of the customers is recorded as “accounts receivable from KPEI” and “accounts payable to customers”.

Pembelian efek untuk sendiri dicatat sebagai

“portofolio efek” dan “hutang KPEI”, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai “piutang KPEI” dan mengurangi jumlah portofolio efek yang dimiliki secara first in first out (FIFO) serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut dalam operasi tahun berjalan.

Purchase of securities for the Company is recorded as “securities owned-trading” and “accounts payable to KPEI”, on the other hand, sale of securities is recorded as “accounts receivable from KPEI” and deduction on the number of securities owned by the Company based on first in first out (FIFO) method and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.

f. Biaya dibayar dimuka f. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai masa

manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan. Pengeluaran untuk renovasi kantor dengan jangka waktu sewa yang relative pendek, umumnya kurang dari 4 (empat) tahun, disajikan sebagai dari akun “Biaya Dibayar di muka” dan diamortisasi sepanjang masa manfaat sewa.

Prepaid expenses, are charged to operations over the periods benefited. Expenses for office renovation with relatively short rental periods, generally less than four (4) years, are presented as part of “Prepaid Expenses” account and amortize over the lease period.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Akuntansi Sewa g. Accounting for Lease

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan

menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, yang menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya.

Effective January 1, 2008, the Company applied PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”, which supersedes PSAK No. 30 (1990), “Accounting for Leases”. Under PSAK No. 30 (Revised 2007), the classification of leases is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership.

Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban.

At the commencement of the lease term, lessees shall recognise finance leases as assets and liabilities in their balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments shall be apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge shall be allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability.

Jumlah yang dapat disusutkan dari aset sewaan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama perkiraan masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan penyusutan aset yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaan.

Depreciation expense for depreciable assets as well as finance expense for each accounting period shall be consistent with that for depreciable assets that are owned. If there is no reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, the asset shall be fully depreciated over the shorter of the lease term and its useful life

Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto tersebut. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor dalam sewa pembiayaan.

In finance lease, lessor recognize lease receivable as their asset in the balance sheet in the same amount with net lease invesment. Financing revenue recognition based on pattern that reflect constant rate of periodic return from lessor net invesment in finance lease.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Akuntansi Sewa (lanjutan) g. Accounting for Lease (continued)

Estimasi nilai residu yang tidak dijamin yang digunakan dalam penghitungan investasi kotor lessor dikaji ulang secara reguler.

Unguaranted residual value estimation is used in lessor gross investment calculation regulary reviewed.

Lessor menyajikan aset untuk sewa operasi di neraca sesuai sifat aset tersebut. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu di mana manfaat penggunaan aset sewaan menurun.

Lessor present asset for operating lease in their balance sheet suited with its nature. Lease revenue from operating lease recognized as revenue in straight line method in lease period, except there is other systematic method that more reflect time pattern when declining asset lease usage.

h. Akuntansi Pembiayaan Konsumen h. Accounting for Consumer Financing

Piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang

setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui serta penyisihan piutang pembiayaan konsumen yang diragukan.

Consumer financing receivables with recourse are stated net of portion financed by other parties under joint financing agreement, unearned consumer financing income and allowance for doubtful accounts.

Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama

konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut.

Based on the consumer joint financing agreements (without recourse), the Company only presents the portion of the total installments receivable financing by the Company (net approach). The consumer financing income is presented net amounts of the banks’ rights on such income relating to the transactions.

Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan neto).

For customer joint financing agreements (with recourse), consumers’ installments and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (gross approach).

Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat

sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.

Total interest earned from customer is recorded as part of interest income, while interest charged by the creditors is recorded as interest expense.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum

diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen.

Unearned consumer financing income, which is the excess of aggregate installment payments collectibel from the customer over the cost of financed assets, is recognized as income over the terms of the respective agreements at a constant periodic rate of return on the net consumer financing receivables. Consumer financing income are stated net of portion of income earned by other parties under joint financing.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Akuntansi Pembiayaan Konsumen (lanjutan) h. Accounting for Consumer Financing (continued)

Selisih bersih antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani dan beban-beban yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbalan hasil pembiayaan konsumen dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Bersih” pada laporan laba rugi tahun berjalan.

The net difference between the administration income earned from the consumer at the first time the financing agreement is signed and initial direct costs related to consumer financing facility is deferred and recognized as an adjusment to the yield received thoughout the consumer financing period and presented as a part of “Net Consumer Financing Revenue” in the statements of income for the current year.

i. Akuntansi Anjak Piutang i. Accounting for Factoring

Anjak piutang dengan perlindungan (with recourse) dinyatakan sebesar nilai bersih dari retensi dan pendapatan bunga yang ditangguhkan dan penyisihan piutang tak tertagih. Selisih dari tagihan anjak piutang, termasuk retensi, dengan biaya anjak piutang merupakan pendapatan bunga yang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan berdasarkan proporsi waktu dengan menggunakan tingkat bunga efektif selama periode kontrak.

Factoring receivables entered into with recourse are stated at net realizable value reduced by retention, unearned factoring income and allowance for doubtful accounts. The excess of factoring receivables over the total amount to be paid by the customer, including retention, represents unearned factoring income which will be recognized as income over the terms of the factoring agreement using a constant periodic rate of return.

j. Portofolio Efek j. Marketable Securities

Investasi pada efek hutang dan ekuitas terdiri dari

obligasi, saham, kontrak pengelolaan dana, reksadana dan investasi efek hutang dan ekuitas yang dimiliki oleh Perusahaan diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan, sebagai berikut:

Investment in debt and equity securities consist of marketable securities such as bonds, shares, fund management contract, mutual fund units and investments in debt and equity securities held by the Company are accounted for as follows:

i. Diperdagangkan i. Trading Efek hutang dan ekuitas untuk diperdagangkan

dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Debt and equity securities for trading purposes are stated at market value. Any gains or losses arising from appreciation or decline in market value of such securities are reflected in the consolidated statements of income;

ii. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ii. Held to Maturity Efek hutang diklasifikasi untuk dimiliki

hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambah) dengan amortisasi premi (diskonto).

Debt securities classified under this category are stated at cost, adjusted by the amortization of premium or accretion of discount up to maturity ;

iii. Tersedia untuk Dijual iii. Available for Sale Efek hutang dan ekuitas tersedia untuk dijual dinyatakan bedasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi diakui dalam laporan laba rugi pada saat realisasi.

Debt and equity securities classified as available-for-sale are stated at market value. Any unrealized gains or losses arising from appreciation or decline in market values of such securities are reflected as part of the Stockholders’ Equity section in the consolidated balance sheets.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Portofolio Efek (lanjutan) j. Marketable Securities (continued)

Penempatan pada unit reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih pada tanggal neraca, selisih antara nilai aktiva bersih dengan harga perolehan yang termasuk katagori diperdagangkan, dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi, sedangkan selisih untuk katagori tersedia untuk dijual dicatat sebagai “laba (rugi) belum direalisasikan atas peningkatan (penurunan) nilai pasar surat efek-efek” dan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas.

Placement in mutual fund units is presented at net asset value at balance sheet date and the difference between the net assets value and the cost under trading category is reflected in the consolidated statements of income, while similar difference between the net assets value and the cost of placements in mutual fund units under available-for-sale category is reported as “Unrealized gain (loss) on increase (decline) in market value of securities” under stockholders’ equity”.

Harga perolehan efek-efek dicatat dengan metode

“Masuk Pertama Keluar Pertama” (FIFO). The cost of securities sold is computed using the

first in first out (FIFO).

Penyisihan penghapusan aktiva dan kenaikan/penurunan nilai pasar disajikan sebagai penambahan/pengurangan terhadap nilai efek-efek.

Allowance for possible losses and increase/decline in fair value are presented as additions/deductions from the outstanding balance of marketable securities.

k. Penyertaan Saham k. Investments in Shares of Stock

Penyertaan dalam bentuk saham dengan

kepemilikan kurang dari 20% dan harga pasar tidak dapat ditentukan disajikan berdasarkan metode biaya perolehan (cost method).

Investments in stock with ownership interest of less than 20% and the market price is not readily determinable are accounted for by the cost method.

l. Aset Tetap l. Fixed Assets Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi

2007), “Aset Tetap”. Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.

The Company applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets” the Company chose the cost model as the accounting policy for its fixed assets.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, sebagai berikut:

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss. Depreciation is computed, except for land which is not depreciated, using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:

Tahun / Years Bangunan 20 Building Perlengkapan Kantor 4 Office Equipment Partisi 5 Partition Kendaraan Bermotor 4-5 Vehicles Peralatan Kantor 4-5 Office Furniture and Fixtures

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimated are accounted for on a prospective basis.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Aset Tetap (lanjutan) l. Fixed Assets (continued)

Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi

Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

In accordance with the provisions of the new PSAK No. 47, “Accounting for Land”, land is stated at cost and is not depreciated. Expenses incurred in the acquisition or renewal of the landrights are deferred and amortized over the legal term of the land rights.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya pengganti komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to income as incurred; significant renewals and betterments, as defined under PSAK No. 16, “Fixed Assets”, are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the statements of income.

m. Penurunan Nilai Aset m. Impairment in Asset Value

Sesuai PSAK No. 48, ”Penurunan Nilai Aset”, mengharuskan nilai aktiva dikaji ulang atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.

In compliance with PSAK No. 48, ”Impairment in Asset Value”, asset values are reviewed for any impairment and possible writedown to their fair values whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be fully recovered.

n. Keanggotaan pada Bursa Efek Indonesia n. Membership in Indonesian Stock Exchanges

Keanggotaan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu

BEJ dan BES) dinyatakan sebesar biaya perolehan. Membership in Indonesia Stock Exchange

(previously, JSX and SSX) is carried at cost.

o. Biaya Emisi Obligasi o. Deferred Bonds Payables and Issuance Cost

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan emisi obligasi dicatat sebagai pengurang terhadap hasil emisi dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi sesuai dengan Peraturan Nomor VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.

Costs incurred in connection with the Company’s public offering of its bonds, which were offset directly from the proceeds derived from such offering, are amortized over the term of the bonds using the straight-line method, in compliance with the Regulation No. VIII.G.7 “Guidelines on Financial Statement Presentation”, in the Attachment Letter of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) Decision Letter No. kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Agunan yang diambil alih p. Repossessed motor vehicles

Pada saat diambil alih, agunan yang diambil alih

dicatat sebesar nilai realisasi bersih. Selisih antara nilai realisasi bersih atas agunan yang diambil alih dengan saldo piutang pembiayaan konsumen yang tidak tertagih dibukukan dalam laporan laba rugi tahun berjalan sebagai penyisihan penurunan nilai pasar agunan yang diambil alih - beban lain-lain. Pada saat agunan yang diambil alih tersebut dijual, nilai tercatatnya dikeluarkan dari akun yang bersangkutan. Laba atau rugi yang timbul, termasuk biaya-biaya yang timbul setelah pengambilalihan agunan tersebut, dicatat dalam laporan laba rugi tahun bersangkutan.

When repossessed, the repossessed motor vihecles are carried at net realizable value. The difference between the net realizable value of the repossessed motor vehicles and the balance of uncollectible consumer financing receivables is reflected in the statements of income for the year as provision for decline in market value of repssessed motor vehicles – other expenses. If they are susquently disposed, their carrying amounts are removed from the related accounts. Any incurred subsequent to the foreclosure, are recognized in the statement of income for the related year.

q. Pengakuan Pendapatan dan Beban q. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan dari jasa pengelolaan investasi dan jasa penasehat investasi diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

Fees from investment management and advisory services are recognized when the service are rendered based on the terms of the contracts.

Keuntungan (kerugian) dari perdagangan efek

meliputi keuntungan (kerugian) yang timbul dari penjualan efek dan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar fortofolio efek.

Gain (losses) on trading of securities consist of gains (losses) 0n securities sold and unrealized gains (losses) as a result of increases (decreases) in the fair value of securities owned.

Jasa penjamin emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansial telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan.

Underwriting fees are recognized when underwriting activities are substantially completed and the amount aof income has been determined.

Pendapatan dividen dari protofolio efek diakui pada

saat Perusahaan investee mengumumkan pembayaran dividen (ex-devidend dates).

Dividen income from securities is recognized upon declaration by the issuer of equty securities.

Perusahaan mengakui pendapatan atas pembiayaan

konsumen, sewa pembiayaan, sewa operasi dan anjak piutang seperti yang dijelaskan pada Catatan 2g, 2h dan 2i di atas.

The Company recognizes revenue on consumer financing, finance leases, operating leases and factoring as explained in Note 2g, 2h and 2i above.

Pendapatan sewa pembiayaan didasarkan pada

suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengendalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor (Catatan 2g).

Financing revenue recognition based on pattern that reflect constant rate of periodic return from lessor (Note 2g).

Pendapatan pembiayaan konsumen dinyatakann

sebesar pendapatan bersih setelah dikurangi dengan bagian pendapatan yang dimiliki bank-bank sehubungan dengan transaksi-transaksi kerjasama penerusan pinjaman, kerjasama pembiayaan bersama dan pengambilalihan piutang (Catatan 2h).

The consumer financing income is presented net of the amounts of the banks’ portion on such income relating to the cooperation transactions of loan channeling, joint financing and receivable transfer (Note 2h).

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) q. Revenue and Expense Recognition (continued)

Pendapatan ajak piutang selisih dari tagihan anjak

piutang, termasuk retensi, dengan biaya anjak piutang berdasarkan proporsi waktu dengan menggunakan tingkat bunga efektif selama periode kontrak (Catatan 2i).

The excess of factoring receivables over the total amounts to be paid by the contomer, including retention, the terms of the factoring agreement using a aconstant periodic rate of return (Note 2i).

Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada

tahun yang bersangkutan (accrual basis), Expenses are recognized when incurred (accrual

basis).

r. Imbalan Kerja r. Employee Benefits

Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat Kewajiban Imbalan Kerja yang tidak didanai sesuai dengan UU No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.

The Company and Subsidiaries recognized an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”).

Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja” Perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial ”Projected Unit Credit” aktuaris independen. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti. Bagian dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang diakui tersebut dibagi dengan rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.

Under PSAK No. 24 (Revised 2004) ”Employee Benefits”, the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting period year exceeded 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

s. Pajak Penghasilan s. Income Tax

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran

penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan (jika ada) juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.

Current income tax expense is provided based on current estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilties at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada

tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Pajak Penghasilan (lanjutan) s. Income Tax (continued)

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada

saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

Perubahan nilai tercatat dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

The changes in carrying value of deferred tax assets and liabilities which caused by the changes of tax rate is charged in the current year, except for transactions which previously directly charged or credited to equity.

t. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing t. Foreign Currency Transactions and Balances

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing

dikonversi ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amount at the rates of exchange prevailing at the time transactions are made.

Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter

dalam mata uang asing dikonversi ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2009 (2008), sebagai berikut:

At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing rate of exchange published by the Bank of Indonesia as of December 31, 2009 (2008), as follows:

2009 2008

Dolar Amerika 9.400 10.950 United States Dollar - (USD)

u. Laba Bersih per Saham Dasar u. Basic Earnings per Share

Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba Per Saham” laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Jumlah rata-rata tertimbang saham adalah sebesar 1.250.175.000 pada tahun 2009 (2008).

In accordance with PSAK No. 56 “Earnings per Share”, basic net income per share is computed by dividing the net income by the weighted-average number of shares subscribed and fully paid during the year. The weighted-avarage number of shares outstanding is 1.250.175.000 shares each in 2009 (2008).

v. Informasi Segmen v. Segment Information

Perusahaan dan Anak Perusahaan menyatakan informasi berdasarkan segmen usaha sebagai berikut: konsultasi bisnis, manajemen dan administrasi, perantara pedagang efek dan penjamin emisi, pengelola investasi dan pembiayaan. Segmen usaha ini juga digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer.

The Company and Subsidiaries provide information on the following business segment: business management and administration, consulting, brokerage and underwriting, investment management, and multi finance. This business segment is used as basis for reporting primary segment information.

Informasi segmen sekunder berdasarkan wilayah

geografis tidak disajikan karena hampir seluruh aktivitas usaha Perusahaan dan anak perusahaan dilakukan di Jakarta.

Secondary segment information is based on geography but not presented since most of the business activity of the Company and Subsidiaries is in Jakarta.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Akuntansi Untuk Akuisisi w. Accounting for Acquired Business

Penggabungan usaha beberapa perusahaan milik Perusahaan dan pihak terafiliasi dipertanggungjawabkan sebagai reorganisasi entitas sepengendali (metode penyatuan kepemilikan). Berdasarkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut sesuai dengan PSAK No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, yang berlaku efektif pada tahun 1997.

Business combinations of certain companies belonging to the Company and its affiliates have been accounted for as reorganizations of companies under common control (pooling-of-interest method). Under the pooling-of-interest method, the historical carrying amounts of the net equities of the entities have been combined, as if they were a single entity for all periods presented, in accordance with PSAK No. 38, “Accounting for Restructuring among Companies under Common Control”, which became effective in 1997.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku

setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali“ pada bagian ekuitas.

The difference between the net consideration paid or received and book value, is shown under stockholders equity section as “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.

x. Transaksi Hubungan Istimewa x. Transactions With Related Parties

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan

transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

The Company and Subsidiaries have transactions with related parties as defined under PSAK No.7, “Related Party Disclosures”.

All significant transactions and balances with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those with third parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

y. Penggunaan Estimasi oleh Manajemen y. Use of Estimates by Management

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai

dengan prinsip akuntansi berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari taksiran tersebut.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia that require the management to make estimation and assumption which will affect the amount of assets and liabilities reported, including reported expenses and revenue of the current period. The actual results could be different from the estimates and assumptions made.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009 2008

Kas Cash on Hand Rupiah 1.844.039.865 2.058.100.897 Rupiah Mata Uang Asing 302.517.000 490.978.760 Foreign Currencies

Sub Jumlah 2.146.556.865 2.549.079.657 Sub Total

Bank Cash in Banks Rupiah Rupiah PT Bank Permata Tbk 157.280.360.507 1.032.905.690 PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk 2.710.166.393 34.522.060.261 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.139.695.062 1.658.658.987 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.547.609.139 2.096.179.165 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mualamat Indonesia Tbk 295.991.605 191.965.218 PT Bank Syariah Mualamat Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 215.496.333 149.619.319 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 193.017.954 890.503.324 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas 91.324.777 2.803.593 PT Bank Sinarmas PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk 76.053.461 76.049.170 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk PT Bank Agroniaga Tbk 38.094.859 15.383.346 PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Eksekutif Internasional Tbk 33.032.067 282.307.250 PT Bank Eksekutif Internasional Tbk PT Rabo Bank International Indonesia PT Rabo Bank International Indonesia

(dahulu PT Bank Haga) - 12.403.210 (formerly PT Bank Haga) Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each account below Rp 5 juta) 7.578.795 47.762.543 Rp 5 million)

Sub Jumlah 164.628.420.952 40.978.601.076 Sub Total

Dolar AS US Dollar ABN-Amro Bank Singapore 1.635.723.892 796.844.359 Singapore ABN-Amro Bank PT Bank Central Asia Tbk 479.732.995 1.023.116.869 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Sinarmas 431.304.336 1.652.113.552 PT Bank Sinarmas PT Bank Danamon Indonesia Tbk 55.370.289 60.642.545 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 22.920.649 127.160.404 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 21.506.078 21.755.460 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Mutiara Tbk (dahulu PT Bank Century Tbk) - 23.807.820 (formerly PT Bank Century Tbk)

Sub Jumlah 2.646.558.239 3.705.441.009 Sub Total

Sub Jumlah 167.274.979.191 44.684.042.085 Sub Total

Deposito Berjangka Time Deposits Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 139.250.000.000 - PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10.850.000.000 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 500.000.000 500.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk - 9.500.000.000 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk - 1.200.000.000 PT Bank PermataTbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 43.800.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk -

Sub Jumlah 150.600.000.000 11.243.800.000 Sub Total

Dolar AS US Dollar PT Bank Danamon Indonesia Tbk 37.580.000 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk -

-

Sub Jumlah 150.637.580.000 11.243.800.000 Sub Total

Jumlah 320.059.116.056 58.476.921.742 Total

Tingkat Bunga per Tahun 6,5% - 16,6% 9% - 16,6% Annual Interest Rate

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

4. DEPOSITO PADA LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN EFEK INDONESIA

4. DEPOSITS IN INSTITUTE OF CLEARING AND SETTLEMENT GUARANTEE FOR SECURITIES COMPANY IN INDONESIA

Akun ini merupakan deposito Anak Perusahaan yang

terdapat pada Bank yang ditentukan oleh Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai jaminan untuk transaksi yang dilakukan oleh Anak Perusahaan. Deposito ini dapat digunakan untuk melakukan pembayaran kepada KPEI atas transaksi yang dilakukan Anak Perusahaan, bila Anak Perusahaan tidak melakukan pembayaran sampai batas waktu yang ditentukan.

This account represents the Subsidiary’s deposit in a bank assigned by the Institute of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia (KPEI) to hold the Subsidiary’s guarantee deposit for its trading transactions. This deposit can be used to pay KPEI for the trading transactions made by the Subsidiary in case it fails to pay on due date.

Tingkat suku bunga pertahun berkisar antara 8% sampai

dengan 13% untuk tahun 2009 (6,75% sampai dengan 12% pada tahun 2008).

Annual interest rates are ranging from 8 % to 13% for 2009 ( from 6.75% to 12% in 2008).

5. PIUTANG DAN HUTANG - LEMBAGA KLIRING

DAN PENJAMINAN EFEK INDONESIA 5. ACCOUNTS RECEIVABLE AND ACCOUNTS

PAYABLE - INSTITUTE OF CLEARING AND SETTLEMENT GUARANTEE FOR SECURITIES COMPANY IN INDONESIA

Akun ini merupakan piutang dan hutang Anak

perusahaan dari dan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia yang timbul dari penyelesaian transaksi perdagangan efek - bersih (net settlement) dan dana kliring.

This account represents the Subsidiarys’ receivables from and payables to the Institute of Clearing and Settlement Guarantee for Securities Company in Indonesia arising from the net settlement of securities trading transactions and clearing deposits.

6. PIUTANG NASABAH 6. ACCOUNTS RECEIVABLE - CUSTOMERS Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi

perdagangan efek dan imbalan jasa pengelolaan dana nasabah dan reksa dana dengan pihak ketiga sebagai berikut:

This acount represents receivables arising from brokerage and fund management services rendered for customers and mutual fund of third parties, with the details as follows:

2009 2008

Transaksi Perdagangan Efek 128.141.343.653 208.290.008.644 Brokerage Imbalan Jasa Pengelolaan Dana 4.592.071.141 3.420.921.549 Fund Management Services

Jumlah 132.733.414.794 211.710.930.193 Total

Rincian saldo piutang nasabah berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:

The aging schedule of receivables as follows:

2009 2008

Umur piutang kurang dari 7 hari 20.213.284.289 128.818.081.857 Aging receivables less than 7 days Umur piutang lebih dari 7 hari 112.520.130.505 82.892.848.336 Aging receivables more than 7 days

Jumlah 132.733.414.794 211.710.930.193 Total

Berdasarkan penilaian Manajemen, seluruh piutang

imbalan jasa pengelolaan dana belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009 (2008).

Based on the Management’s assessment, all of the accounts receivable from fund management services are not yet due as of December 31, 2009 (2008).

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

6. PIUTANG NASABAH (lanjutan) 6. ACCOUNTS RECEIVABLE – CUSTOMERS (continued)

Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang tak

tertagih karena Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapat tertagih dan mempunyai jaminan yang cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang.

Management did not provide allowance for doubtful accounts since Management believes that the receivables are collectible and adequately secured to cover possible losses on uncollectible accounts.

7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN – BERSIH 7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET Akun ini merupakan piutang yang timbul atas

pembiayaan konsumen dengan rincian sebagai berikut: This account represents consumer financing receivables

with details as follows: 2009 2008

Pihak Ketiga Third Parties Jumlah Piutang Pembiayaan Konsumen 263.197.128.327 388.659.432.266 Consumer Financing Receivable Pendapatan yang Belum Diakui (71.133.009.637) (104.140.330.224) Unearned Consumer Financing Income

Sub jumlah 192.064.118.690 284.519.102.042 Sub - Total Penyisihan Piutang tak tertagih (1.971.031.081) (2.160.458.208) Allowance for Doubtful Accounts

Jumlah – Pihak ketiga 190.093.087.609 282.358.643.834 Total – Third parties

Pihak Hubungan Istimewa Related Parties Jumlah Piutang Pembiayaan Konsumen 16.267.471.597 11.932.162.243 Consumer Financing Receivable Pendapatan yang Belum Diakui (3.174.799.363) (2.686.207.053) Unearned Consumer Financing Income

Jumlah – Pihak Hubungan Istimewa 13.092.672.234 9.245.955.190 Total – Related Parties

Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih 203.185.759.843 291.604.599.024 Consumer Financing Receivables - Net

Jumlah piutang pembiayaan konsumen berdasarkan

jatuh temponya adalah sebagai berikut: The consumer financing receivables based on maturity

date are as follows: 2009 2008

Telah jatuh tempo 6.238.454.500 6.661.974.782 Overdue Akan jatuh tempo dalam: Will be due within: 1 tahun 142.166.992.493 212.295.048.048 1 year 1-2 tahun 91.767.710.794 137.768.072.762 1-2 years Lebih dari 2 tahun 39.291.442.137 43.866.498.917 Over 2 years

Jumlah 279.464.599.924 400.591.594.509 Total

Tingkat Bunga per Tahun 15% - 45% 15% - 45% Annual Interest Rate

Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai

berikut: The movement in allowance for doubtful accounts is as

follows: 2009 2008

Saldo Awal 2.160.458.208 1.798.114.799 Beginning Balance Penambahan 9.763.242.727 27.693.854.354 Additions Penghapusan (9.952.669.854) (27.331.510.945) Written off Allowance

Saldo Akhir 1.971.031.081 2.160.458.208 Ending Balance

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN – BERSIH (lanjutan)

7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET (continued)

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan

cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang.

Management believes that the allowance provided is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.

8. TAGIHAN ANJAK PIUTANG - BERSIH 8. FACTORING RECEIVABLES – NET Akun ini merupakan tagihan anjak piutang dengan dasar

“without recourse” dari pihak ketiga dan “with recourse” pihak hubungan istimewa, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents factoring receivables without recourse from third parties and with recourse from related parties, details as follows:

2009 2008

Jumlah Tagihan Anjak Piutang Factoring Receivables Pihak Hubungan Istimewa 10.614.204.167 6.239.200.300 Related Parties Pihak Ketiga 1.937.694.445 33.338.854.167 Third Parties Dikurangi Retensi (56.187.250) (56.187.250) Less Retention Pendapatan yang Belum Diakui (240.696.661) (1.271.904.754) Unearned Factoring Income

Jumlah 12.255.014.701 38.249.962.463 Sub - Total

Penyisihan Piutang Ragu-ragu (189.247.419) (687.918.200) Allowance for Doubtful Accounts

Piutang Anjak Piutang - Bersih 12.065.767.282 37.562.044.263 Factoring Receivables - Net

2009 2008

Tagihan Anjak Piutang - bersih Factoring Receivable-net Pihak Hubungan Istimewa Related Parties PT Global Land Development Tbk 6.560.512.295 5.313.249.784 PT Global Land Development Tbk PT Hikmat Makna Aksara 1.078.941.622 694.763.266 PT Hikmat Makna Aksara PT Indo Finance Perkasa 2.699.151.645 - PT Indo Finance Perkasa PT MNI Global - 173.021.454 PT MNI Global

Jumlah 10.338.605.562 6.181.034.504 Sub - Total Pihak Ketiga 1.727.161.720 31.381.009.759 Third Parties

Piutang Anjak Piutang - Bersih 12.065.767.282 37.562.044.263 Factoring Receivables - Net

Tingkat Bunga per Tahun 18% - 23% 18% - 23% Annual Interest Rate

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan

cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang.

Management believes that the allowance provided is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.

9. PENANAMAN BERSIH SEWA PEMBIAYAAN 9. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCING

LEASES Akun ini merupakan piutang atas sewa pembiayaan

(finance lease) dengan detail sebagai berikut: This account represents receivables from customers

arising from financing lease transaction with details as follows:

2009 2008

Piutang Sewa Pembiayaan Financing Leases Receivable

Pihak Ketiga 63.743.888.294 39.541.767.429 Third Parties

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

9. PENANAMAN BERSIH SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)

9. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCING LEASES (continued)

2009 2008

Pihak Hubungan Istimewa 1.640.387.999 - Related Parties Pendapatan Sewa Pembiayaan yang Belum Diakui (9.409.255.698) (6.085.504.124) Unearned Lease Income

Penanaman Neto Sewa Pembiayaan 55.975.020.595 33.456.263.305 Net Investment in Financing Leased Assets Penyisihan Piutang Ragu-ragu (1.234.249.580) (844.382.079) Allowance for Doubtful Accounts

Sewa Pembiayaan Bersih 54.740.771.015 32.611.881.226 Net Investment in Financing Leased Assets

Jumlah piutang sewa pembiayaan berdasarkan jatuh

temponya adalah sebagai berikut: The lease receivables based on maturity date is as

follows: 2009 2008

Akan jatuh tempo dalam: Will be due within: 1 tahun 34.021.566.509 17.767.967.424 1 year 1-2 tahun 31.362.709.784 21.773.800.005 1-2 years

Jumlah 65.384.276.293 39.541.767.429 Total

Tingkat Bunga per Tahun 13% - 38% 23% - 24% Annual Interest Rate

Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut:

Movement in allowance for doubtful accounts is as follows:

2009 2008

Saldo Awal 844.382.079 - Beginning Balance Penyisihan 389.867.501 844.382.079 Provision

Saldo Akhir 1.234.249.580 844.382.079 Ending Balance

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan

cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang.

Management believes that the allowance provided is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.

Penanaman bersih sewa pembiayaan dijaminkan kepada

PT Bank Sinarmas atas pembiayaan tersebut alat berat baru dan bekas (Catatan 19).

Net investment in direct financing lease collateral to PT Bank Sinarmas of financing news equipment and used (Note 19).

10. PORTOFOLIO EFEK - DIPERDAGANGKAN 10. SECURITIES OWNED – TRADING Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2009 2008

Pihak Ketiga Third Parties Efek Saham 46.119.175.650 25.617.485.650 Equity securities Efek Hutang 1.495.352.340 1.133.178.529 Debt Securities

Sub Jumlah 47.614.527.990 26.750.664.179 Sub-total

Pihak Hubungan Istimewa Related Parties Efek Saham 148.896.776.550 247.452.465.050 Equity Securities

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

10. PORTOFOLIO EFEK – DIPERDAGANGKAN (lanjutan)

10. SECURITIES OWNED – TRADING (continued)

2009 2008

Kontrak Pengelolaan Dana 36.210.695.232 51.719.842.355 Fund Management Contract Reksadana 273.163.442 248.299.390 Mutual Fund

Sub Jumlah 185.380.635.224 299.420.606.795 Sub-total

Jumlah 232.995.163.214 326.171.270.974 Total

Perusahaan mempunyai unit penyertaan Reksadana BIG Dana Muamalah 186.517 pada tahun 2009 (2008) yang dikelola oleh BAM, Anak Perusahaan. Perusahaan bertindak sebagai salah satu sponsor dari pendirian Reksadana tersebut.

The Company have 186,517 subscription units of BIG Dana Muamalah Mutual Fund in 2009 (2008), which were arranged by BAM, a subsidiary. The Company is one of the sponsors of these mutual funds.

Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai kontrak pengelolaan dana yang dikelola oleh BAM, Anak Perusahaan, sebesar Rp 36.210.695.232 pada tahun 2009 (Rp 51.719.842.355 pada tahun 2008)

The Company and subsidiaries have a fund management contract arranged by BAM, a subsidiary amounting to Rp 36,210,695,232 for year ended 2009 (Rp 51,719,842,355 for in 2008).

11. PIUTANG LAIN-LAIN 11. OTHER RECEIVABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2009 2008

Pihak Ketiga Third Parties Pembiayaan 1.540.868.220 - Financing Karyawan 434.611.347 174.723.921 Employees Dealer 273.388.825 - Dealer Lain-lain 36.798.500 - Others

Jumlah 2.285.666.892 174.723.921 Total

Piutang pembiayaan merupakan piutang kepada PT Panca Mega Makmur yang tidak dikenakan bunga.

Receivables from financing lease represent loan availed by PT Panca Mega Makmur which is non interest bearing.

Piutang karyawan merupakan pemberian pinjaman

kepada karyawan yang tidak dikenakan bunga dan pelunasannya dipotong setiap bulan dari gaji karyawan yang bersangkutan.

Receivables from employees represent loan availed by the employees which is non-interest bearing and will be settled through monthly payroll deduction.

12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA 12. PREPAID EXPENSES AND ADVANCE PAYMENTS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2009 2008

Sewa gedung 2.195.306.150 2.062.237.718 Rent Buildings Asuransi 804.433.858 839.002.238 Insurances Uang muka 96.019.102 - Advances Klaim Asuransi 86.693.509 86.693.509 Claim insurances Lain-lain masing-masing Others (each account below Dibawah 100.000.000) 1.213.698.044 1.837.924.649 Rp 100 million)

Jumlah 4.396.150.663 4.825.858.114 Total

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

13. SALDO DAN SIFAT TRANSAKSI PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA

13. BALANCES AND NATURE OF TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak

Perusahaan juga melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. Transaksi-transaksi ini terutama merupakan transaksi perdagangan efek, investasi dan pinjaman yang dilakukan dengan syarat-syarat normal sebagaimana halnya transaksi dengan pihak ketiga.

In the normal courses of business, the Company and Subsidiaries enter into certain transactions with related parties. These transactions are mainly related to securities transactions, investment and loan which are made under same terms and conditions as those with third parties.

Persentase dari Aset, Kewajiban, Pendapatan dan Beban yang Bersangkutan/ Percentage of Respective Jumlah/ Assets, Liabilities, Total Revenues and Expenses

2009 2008 2009 2008 Rp Rp % %

Aset Assets Portofolio Efek 185.380.635.224 299.420.606.795 17,58 21,30 Securities Owned Pembiayaan Konsumen 13.092.672.234 9.245.955.190 1,24 0,65 Consumer Financing receivables Tagihan Anjak Piutang 10.338.605.562 6.181.034.504 0,98 0,44 Factoring receivables Sewa Pembiayaan 1.640.387.999 - 0,16 - Direct Financing leases Kewajiban Liability Hutang sewa pembiayaan 1.450.011.100 - 0,21 - Direct Financing leases Pendapatan Revenues Kontrak Pengelolaan Dana 8.068.890.398 2.459.195.546 4,16 0,17 Fund Management Contract Pendapatan Sewa Operasi 3.779.850.000 345.600.000 1,95 0,02 Operating lease Pendapatan Pembiayaan konsumen 1.999.492.913 1.268.703.181 1,03 0,59 Consumer financing Pendapatan Anjak Piutang 1.697.391.058 1.933.088.073 0,88 0,14 Factoring Income Manajemen Investasi 1.598.634.044 10.894.975.000 0,82 0,77 Investment Banking Pendapatan Sewa Pembiayaan 124.739.166 - 0,06 - Financing lease Income Sifat Hubungan Nature of Relationship Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa adalah: The nature of relationship as follows:

Perusahaan/Company Sifat Hubungan

Istimewa/Nature of Relationship

Transaksi/Transaction

PT Global Mediacom Tbk Pemegang Saham yang sama/The Same

Shareholder

Pernyertaaan pada efek saham/Investment in Equity Securities

PT Media Nusantara Citra Tbk, Global Mediacom Internasional

Pemegang Saham yang sama/The Same

Shareholder

Pernyertaaan pada efek saham dan pendapatan investment banking/Investment in Equity Securities and investment banking income

PT Global Land Development Tbk, PT Usaha Gedung Bersama, PT MNI Global

Komisaris atau Direktur yang sama/The Same

Commissioner or Director

Tagihan Anjak Piutang/ Factoring Receivables

PT Rajawali Citra Televisi Indonesia Komisaris atau Direktur yang sama/The Same

Commissioner or Director

Sewa Pembiayaan Sewa Operasi/Finance Leases, Operating Lease

PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia Komisaris atau Direktur yang sama/The Same

Commissioner or Director

Pembiayaan Sewa Operasi/Operating Lease

PT Hikmat Makna Aksara Komisaris atau Direktur yang sama/The Same

Commissioner or Director

Tagihan Anjak Piutang/ Factoring Receivables

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

13. SALDO DAN SIFAT TRANSAKSI PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

13. BALANCES AND NATURE OF TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Perusahaan/Company Sifat Hubungan

Istimewa/Nature of Relationship

Transaksi/Transaction

PT Radio Tridjaja Shakti Komisaris atau Direktur yang sama/The Same

Commissioner or Director

Sewa pembiayaan/Finance Leases

PT Indo Finance Perkasa Komisaris yang sama/The Same Commissioner

Sewa pembiayaan/Finance Leases

14. ASET TETAP - BERSIH 14. FIXED ASSETS - NET Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2009

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Additions/ Deductions/ Ending

Balance Reclassification Reclassification Balance

Harga Perolehan Cost Kepemilikan langsung Direct ownership Hak atas Tanah 2.987.038.000 - - 2.987.038.000 Land Right Bangunan 8.893.514.750 118.360.228 - 9.011.874.978 Building Perlengkapan Kantor 4.107.582.970 256.232.290 41.404.000 4.322.411.260 Office Equipment Partisi 2.412.185.844 81.088.737 - 2.493.274.581 Partition Kendaraan Bermotor 9.079.797.034 2.132.367.596 1.989.365.911 9.222.798.719 Vehicles Peralatan Kantor 15.281.417.857 3.446.294.745 45.751.816 18.681.960.786 Office Furniture and Fixtures

Jumlah 42.761.536.455 6.034.343.596 2.076.521.727 46.719.358.324 Total

Sewa Pembiayaan Assets under Finance Lease Sewa Pembiayaan Kendaraan 294.760.000 1.700.000.000 294.760.000 1.700.000.000 Leased Assets – Vehicles Sewa Operasi Assets Owned Leased Out Under Operating Lease Kendaraan 9.572.893.284 - - 9.572.893.284 Vehicles

Jumlah Harga perolehan 52.629.189.739 7.734.343.596 2.371.281.727 57.992.251.608 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan 3.007.749.647 453.059.565 - 3.460.809.212 Building Perlengkapan Kantor 1.554.586.992 559.911.073 35.505.167 2.078.992.898 Office Equipment Partisi 2.175.743.030 122.494.433 - 2.298.237.463 Partition Kendaraan Bermotor 5.461.921.648 1.658.134.446 1.964.657.651 5.155.398.443 Vehicles Peralatan Kantor 8.878.134.772 2.836.549.625 24.643.618 11.690.040.779 Office Furniture and Fixtures

Jumlah 21.078.136.089 5.630.149.142 2.024.806.436 24.683.478.795 Total

Sewa Pembiayaan Assets under Finance Lease Kendaraan 294.759.989 269.270.831 294.759.989 269.270.831 Vehicles

Sewa Operasi Assets Owned Leased Out Under Operating Lease Kendaraan 231.369.377 1.911.363.540 - 2.142.732.917 Vehicles

Jumlah Akumulasi Penyusutan 21.604.265.455 7.810.783.513 2.319.566.425 27.095.482.543 Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 31.024.924.284 30.896.769.065 Net Book Value

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

14. ASET TETAP - BERSIH (lanjutan) 14. FIXED ASSETS - NET (continued) 2008

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Additions/ Deductions/ Ending

Balance Reclassification Reclassification Balance

Harga Perolehan Cost Kepemilikan langsung Direct ownership Hak atas Tanah 2.225.083.000 761.955.000 - 2.987.038.000 Land Right Bangunan 8.303.872.000 589.642.750 - 8.893.514.750 Building Perlengkapan Kantor 3.112.160.554 999.272.515 3.850.099 4.107.582.970 Office Equipment Partisi 2.319.455.701 92.730.143 - 2.412.185.844 Partition Kendaraan Bermotor 8.595.747.688 2.491.531.953 2.007.482.607 9.079.797.034 Vehicles Peralatan Kantor 10.373.937.551 5.055.987.904 148.507.598 15.281.417.857 Office Furniture and Fixtures Sewa Pembiayaan Kendaraan 294.760.000 - - 294.760.000 Leased Assets – Vehicles

Jumlah 35.225.016.494 9.991.120.265 2.159.840.304 43.056.296.455 Total

Sewa Operasi Assets Owned Leased Out Under Operating Lease Kendaraan - 9.572.893.284 - 9.572.893.284 Vehicles

Jumlah Harga perolehan 35.225.016.494 19.564.013.549 2.159.840.304 52.629.189.739 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan 2.570.444.467 437.305.180 - 3.007.749.647 Building Perlengkapan Kantor 647.880.437 1.000.190.900 93.484.345 1.554.586.992 Office Equipment Partisi 2.049.747.021 125.996.009 - 2.175.743.030 Partition Kendaraan Bermotor 5.643.942.365 1.247.209.333 1.429.230.050 5.461.921.648 Vehicles Peralatan Kantor 7.053.463.888 1.828.520.884 3.850.000 8.878.134.772 Office Furniture and Fixtures

Sewa Pembiayaan Kendaraan 229.263.325 65.496.664 - 294.759.989 Leased Assets - Vehicles

Jumlah 18.194.741.503 4.704.718.970 1.526.564.395 21.372.896.078 Total

Sewa Operasi Assets Owned Leased Out Under Operating Lease Kendaraan - 231.369.377 - 231.369.377 Vehicle

Jumlah Akumulasi Penyusutan 18.194.741.503 4.936.088.347 1.526.564.395 21.604.265.455 Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 17.030.274.991 31.024.924.284 Net Book Value

Hak atas tanah yang dimiliki Anak Perusahaan adalah Hak Guna Bangunan (HGB), dan akan jatuh tempo tanggal 31 Agustus 2017.

Land rights owned by the Subsidiary is Building Use Right (HGB), which will be due on August 31, 2017.

Penyusutan yang dibebankan pada biaya operasi untuk

tahun 2009 adalah sebesar Rp 7.516.023.524 (Rp 4.936.088.347 pada tahun 2008).

Depreciation charged to operating expenses during 2009 are Rp 7.516.023.524 (Rp 4,936,088,347 in 2008).

Aset tetap kecuali hak atas tanah, diasuransikan terhadap

risiko kecelakaan, kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 38.679.513.500 pada tahun 2009 (Rp 18.323.548.000 pada tahun 2008). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan

Fixed Assets except for landright, are covered by insurance against accident, fire and other risks under blanket policies for the sum insured of Rp 38,679,513,500 in 2009 (Rp 18,323,548,000 in 2008). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.

Bangunan dan kendaraan motor dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan (lihat Catatan 19 ).

Building and vehicles are used as collateral for the credit facilities obtained by the Company and Subsidiaries (Notes 19).

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat tersebut dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penyesuaian atas penurunan nilai aset tersebut.

The management believes that the carrying values of its Fixed assets are fully recoverable and hence, no write down of asset values is necessary.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

15. ASET LAIN-LAIN 15. OTHER ASSETS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2009 2008

Aset yang Dikuasai 8.635.734.395 6.865.839.213 Repossessed Motor Vehicle Penyisihan penurunan nilai pasar (1.727.146.879) (2.059.752.564) Allowance for decline in market value

Bersih 6.908.587.516 4.806.086.649 Net Jaminan Sewa dan Telepon 918.095.300 912.809.400 Rental Deposit and Telephone Lain-lain 12.251.000 382.599.973 Others

Jumlah 7.838.933.816 6.101.496.022 Total

16. HUTANG NASABAH 16. ACCOUNTS PAYABLE TO CUSTOMERS Akun ini merupakan kewajiban kepada pihak ketiga

yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan untuk pengelolaan dana nasabah dan deposito nasabah.

This account represents liability to third parties arising from managing customers’ funds and customers’ deposit in their securities transactions.

17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCRUED EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Imbalan Kerja (Catatan 30) 6.125.226.076 5.143.057.878 Employee benefits (Note 30) Bunga 3.668.916.872 4.031.252.740 Interest Biaya Transaksi Bursa 318.641.135 815.555.751 Levy Fee Tenaga Profesional 153.250.000 192.000.000 Professional Fee Lainnya 1.453.485.639 2.607.013.431 Others

Jumlah 11.719.519.722 12.788.879.800 Total

18. PERPAJAKAN 18. TAXATION Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan Estimated Claims for Tax Refund 2009 2008

Pajak Penghasilan Income Tax Perusahaan 14.250.000 10.125.000 Company Anak perusahaan 10.280.220.921 6.870.756.450 Subsidiaries

Jumlah 10.294.470.921 6.880.881.450 Total

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

Perusahaan Company

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00072/406/06/054/08 tanggal 25 Maret 2008, Perusahaan memperoleh pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan pasal 23 setelah dikurangi pajak penghasilan yang terhutang sebesar Rp 14.400.000 sebagai hasil pemeriksaan pajak penghasilan Perusahaan tahun fiskal 2006. Perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada tanggal 24 April 2008. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00015/201/06/054/08 tanggal 25 Maret 2008, Perusahaan dinyatakan terhutang pajak penghasilan pasal 21 untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp 11.666.775.

Based on the Overpayment Tax Assesment Letter (SKPLB) of the Directorate General of Tax No. 00072/406/06/054/08 dated March 25, 2008, the Company received claims for tax refund on income tax article 23 net of underpayment of income tax, amounting to Rp 14,400,000 as a result of the tax audit for fiscal year 2006. The Company has received claim for tax refund on April 24, 2008.

Based on the Underpayment Tax Assesment Letter (SKPKB) of the Directorate General of Tax No. 00015/201/06/054/08 dated March 25, 2008, the Company’s 2006 income tax article 21 of was underpaid by Rp 11,666,775.

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00041/203/06/054/08 tanggal 25 Maret 2008, Perusahaan dinyatakan terhutang Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp 206.700. Perusahaan juga menerima Surat Tagihan Pajak (STP) No. 00009/103/06/054/08 tanggal 25 Maret 2008 atas denda Pajak Penghasilan 23 untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp 135.000.

Based on the Underpayment Tax Assesment Letter (SKPKB) of the Directorate General of Tax No. 00041/203/06/054/08 dated March 25, 2008, the Company’s 2006 income tax article 23 of was underpaid by Rp 206,700. The Company also received Tax Decision Letter (STP) No. 00009/103/06/054/08 dated March 25, 2008 on penalty for 2006’s income tax article 23 amounted to Rp 135,000.

Berdasarkan SKPKB PPN Barang dan Jasa No. 00051/207/06/054/08 tanggal 25 Maret 2008 dari Dirjen Pajak, Perusahaan dinyatakan terhutang PPN Barang dan Jasa untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp 30.654.714.

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) No. 00046/540/06/054/08 tanggal 25 Maret 2008, Perusahaan dinyatakan nihil pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 untuk tahun fiskal 2006.

Based on the Underpayment Tax Assesment Letter (SKPKB) No. 00051/207/06/054/08 from the Directorate General of Tax dated March 25, 2008 the Company’s 2006 value added tax on goods and services was underpaid Rp 30,654,714. Based on the Nil Tax Assesment Letter (SKPN) of the Directorate General of Tax No. 00046/540/06/054/08 dated March 25, 2008 the Company’s 2006 income tax article 4 Section 2 was nil.

Hutang Pajak Taxes Payable 2009 2008

Pajak Penghasilan Income Taxes Pasal 21 690.248.629 3.781.386.328 Article 21 Pasal 23 125.578.684 630.966.164 Article 23 Pasal 25 445.122.541 313.703.277 Article 25 Pasal 29 - Anak Perusahaan - 1.725.784.079 Article 29 - Subsidiaries Transaksi Penjualan Saham 205.851.327 916.307.710 Tax on Securities Trading Pajak Pertambahan Nilai 344.837.695 127.524.977 Value Added Tax

Jumlah 1.811.638.876 7.495.672.535 Total

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued) Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Income Tax Expense (Benefit) 2009 2008

Kini Current Anak Perusahaan (1.606.797.277) (9.899.134.600) Subsidiaries Tangguhan Deferred Perusahaan 534.568.317 118.783.150 Company Anak Perusahaan 1.990.827.822 364.572.144 Subsidiaries

2.525.396.139 483.355.294

Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan - Bersih 918.598.862 (9.415.779.306) Income Tax Expense(Benefit) - Net

Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi dengan rugi fiskal adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before income tax as shown in the consolidated statements of income and estimated tax loss is as follows:

2009 2008

Laba sebelum pajak menurut laporan Income before tax per consolidated laba rugi konsolidasi 5.978.240.324 25.528.532.967 statements of income Rugi sebelum pajak Anak perusahaan (7.802.944.138) (27.036.541.674) Loss before tax of Subsidiaries

Rugi sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan Loss before provision for income laba rugi - Perusahaan (1.824.703.814) (1.508.008.707) tax - Company

Beda waktu: Timing differences: Penyusutan (77.688.926) 177.366.448 Depreciation Imbalan kerja 4.444.696 316.145 Employee benefits

Beda tetap: Permanent Differences: Gaji dan tunjangan 106.692.516 150.717.719 Salaries and employees benefits Sumbangan dan representasi 8.726.123 13.704.650 Donation and representation Bunga jasa giro (8.699.533) (24.231.330) Interest income-current accounts Lain-lain - 38.388.189 Others

Taksiran rugi fiskal tahun berjalan (1.791.228.938) (1.151.746.886) Estimated taxable loss current year Akumulasi kompensasi rugi fiskal (9.360.738.626) (8.208.991.740) Accumulated fiscal loss

Jumlah taksiran rugi fiskal (11.151.967.564) (9.360.738.626) Total estimated fiscal loss

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

Perbedaan signifikan atas perbedaan temporer menurut laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal adalah sebagai berikut :

Deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and fiscal reporting are as follows:

31 Desember 2007/ Dikreditkan 31 Desember 2008/ Dikreditkan 31 Desember 2009/ (Dibebankan) ke (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi Konsolidasi/ Konsolidasi/ December 31, 2007 Charged (Credited) December 31, 2008 Charged (Credited) December 31, 2009 to Consolidated to Consolidated Statements Statements of Income of Income

Perusahaan The Company Aset (kewajiban) Deferred tax assets pajak tangguhan (liabilities) Rugi fiskal 1.607.656.816 1.013.349.999 2.621.006.815 501.544.103 3.122.550.918 Tax loss Imbalan kerja 112.941.724 (7.440.928) 105.500.796 1.244.515 106.745.311 Employee benefits Penyusutan 433.170.684 (887.125.921) (453.955.237) 31.779.699 (422.175.538) Depreciation

Aset Deferred tax assets pajak tangguhan 2.153.769.224 118.783.150 2.272.552.374 534.568.317 2.807.120.691

Anak perusahaan Subsidiaries Aset (kewajiban) Deferred tax assets pajak tangguhan (liabilities) Rugi fiskal - - - 2.138.793.832 2.138.793.832 Tax loss Realisasi penurunan nilai Realization of allowance for pasar angunan yang motor vehicle diambil alih - - - (93.129.592) (93.129.592) repossessed Penyisihan piutang 634.238.964 782.319.746 1.416.558.710 - 1.416.558.710 Allowance for doubtful accounts Penyusutan 28.599.805 (538.850.986) (510.251.181) (282.254.656) (792.505.837) Depreciation Aset sewa pembiayaan (116.771.318) 18.339.066 (98.432.252) (50.450.447) (148.882.699) Leased assets Imbalan kerja 1.241.841.974 102.764.318 1.344.606.292 277.868.685 1.622.474.977 Employee benefits

Aset pajak tangguhan 1.787.909.425 364.572.144 2.152.481.569 1.990.827.822 4.143.309.391 Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan – bersih 3.941.678.649 483.355.294 4.425.033.943 2.525.396.139 6.950.430.082 Deferred tax assets – net

Manajemen yakin bahwa saldo aset pajak tangguhan di atas dapat dipulihkan.

The Management believe that the deferred tax assets balance above can be recovered.

Pada 23 September 2008, Undang-undang No. 7 tahun 1983 mengenai “Pajak penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.

In September 2008, law no.7 year 1983 regarding “Income tax” has been revised with law no.36 year 2008. The revised law stipulates changes in corpoarate tax rate from marginal tax rate to a single rate off 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.

19. PINJAMAN YANG DITERIMA 19. BORROWINGS Akun ini terdiri dari : This account consists of : 2009 2008

Pihak ketiga Third parties PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 28.056.553.337 39.446.051.564 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk 23.353.933.059 80.801.850.378 PT BankSyariah Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Sinarmas 16.583.067.907 41.826.143.540 PT Bank Sinarmas PT Bank Permata Tbk 12.714.893.624 13.642.923.983 PT Bank Permata Tbk PT Bank Agroniaga Tbk 10.839.197.465 4.786.889.612 PT Bank Agroniaga Tbk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 3.642.570.195 - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Bank Central Asia Tbk - 37.287.338.367 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin Tbk - 10.000.000.000 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Eksekutif Internasional Tbk - 9.275.213.951 PT Bank Eksekutif Internasional Tbk PT Bank Jasa Jakarta - 28.830.311 PT Bank Jasa Jakarta

Jumlah 95.190.215.587 237.095.241.706 Total

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

19. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 19. BORROWINGS (continued) 2009 2008

Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 63.950.920.735 160.251.642.921 Current portion

Jangka panjang 31.239.294.852 76.843.598.785 Non current portion

Jumlah 95.190.215.587 237.095.241.706 Total [

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Berdasarkan akta pengakuan hutang No. 01 tanggal 5 Nopember 2007 dibuat dihadapan Syafran SH, Notaris di Jakarta, BFin, Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk tambahan modal kerja pembiayaan kredit bermotor roda dua dan empat atau baru dan bekas dengan fasilitas kredit sebesar Rp 50.000.000.000 jangka waktu 12 bulan untuk masa ketersediaan dana bersifat revolving, pembiayaan ke end user maksimal 4 tahun (alat-alat berat). Jaminan yang diserahkan adalah Piutang pembiayaan kredit bermotor, Promessory Note, Cessie dan Tanah diatas sertifikat Hak Guna Bangunan, dengan suku bunga 12 % per tahun. (Catatan 7 dan 14).

Based on certificate No. 01 dated November 5, 2007, which was approved with notarial deed of Syafran SH at Jakarta, BFin, a Subsidiary obtained working capital credit facility for additional working capital credit financing for two or four-wheel vehicles, (new and used) with credit facility amounting to Rp. 50,000,000,000 with 12 months period for financing revolving fund available to end user with maximum of 4 years (heavy equipment) Guarantee includes submitted Consumer finance motor vehicle, Promisory Note, Cessie and Land with building use right period at 12% interest rate p.a (Note 7 and 14).

PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk

Pada tanggal 16 Maret 2005, BFin, Anak Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah dengan maksimum penarikan sebesar Rp 30 miliar dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk untuk modal kerja pembiayaan konsumen untuk pembelian sepeda motor dengan jangka waktu 48 bulan termasuk kelonggaran tarik 12 bulan terhitung sejak tanggal 17 Maret 2005 sampai dengan 17 Maret 2009.

On March 16, 2005, BFin, a Subsidiary obtained “Mudharabah” financing facility with a total maximum amount of Rp 30 billion from PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk, as a working capital for its consumer financing for motor vehicles, with a period of 48 months including grace period of 12 months starting March 17, 2005 to March 17, 2009.

Sehubungan dengan plafon fasilitas yang sudah habis maka terdapat perpanjangan fasilitas II dengan maksimum penarikan sebesar Rp 40 miliar untuk periode 28 Juni 2006 sampai dengan 28 Juni 2010. Selanjutnya, perpanjangan fasilitas III dengan maksimum penarikan sebesar Rp 60 miliar untuk periode Juni 2007 sampai dengan Juni 2011. Perjanjian pembiayaan ini disepakati dengan melakukan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati bersama. Nisbah bagi hasil yang ditetapkan pada setiap penarikan sesuai dengan porsi modal masing-masing. Pendapatan yang akan diterima Perusahaan (Mudharib) dituangkan dalam proyeksi pendapatan dengan ketentuan yang dapat diubah berdasarkan kesepakatan antara Bank dan Mudharib.

Certain facilities were expired and extended to facility II with maximum amount of Rp 40 billion for the period from June 28, 2006 to June 28, 2010. Furthermore,it was extended to facility III with maximum amount of Rp 60 billion to be availed for the period from June 2007 to June 2011. This finance agreement is agreed by doing dividing result that has been agreed together. Dividing result that has been determined in every withdraw match with each capital portion. Revenue that will be received by Company (Mudharib) make in revenue projection by determining that can be changed based on agreement between Bank and Mudharib.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

19. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 19. BORROWINGS (continued)

PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk (lanjutan)

PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk (continued)

Pada tanggal 15 Juli 2008, BFin, Anak Perusahaan telah memperoleh 2 (dua) Fasilitas Pembiayaan Pola Channeling dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk, dengan tanggal surat 15 Juli 2008 (12 Rajab 1429 H) dengan rincian sebagai berikut : a. Fasilitas Pembiayaan Al Murabahah I dengan

Plafon Rp 40.582.789.739 dengan margin Rp 7.555.215.951 untuk modal kerja pembiayaan konsumen dengan jangka waktu selama 46 bulan.

b. Fasilitas pembiayaan Al Musyarakah II dengan

plafon Rp 50.000.000.000 sebagai modal kerja pembiayaan konsumen dengan sistem bagi hasil dari pendapatan yang diterima dari hasil pembiayaan kepada konsumen dengan jangka waktu selama 72 bulan termasuk kelonggaran tarik selama 12 bulan, dengan jangka waktu pembiayaan end user maksimum 60 bulan.

Fasilitas pinjaman modal kerja ini dijamin dengan seluruh dana yang diterima dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk yang digunakan untuk memperoleh pembiayaan tersebut.

On July 15, 2008 BFin, a Subsidiary obtained 2 (two) channeling financing facility from PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk, with the letter dated July 15, 2008 (12 Rajab 1429 H) with these following details :

a. Al Murabaha I financing facility the maximum credit limit is Rp 40,582,789,739 with, Rp 7,555,215,951 margin for customer financing working capital payable in 46 month period.

b. Al Musyarakah II financing facility the maximum

credit limit is Rp 50,000,000,000 plafond as consumer finance working capital with revenue from profit sharing financing system to customer with 72 month period including 12 month flexibility, with 60 months maximum financial end user period.

This working capital financing facility is guaranteed by all fund received from PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk used to obtained that financing.

Pada tanggal 31 Desember 2009, BFin, Anak Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk tersebut diatas.

As of December 31, 2009, BFin, a Subsidiary has complied with all important loan covenant required by PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk.

Berdasarkan akta No.49 mengenai Akad Perubahan Line Facility Pembiayaan Musyarakah (Chanelling Revolving) pada tanggal 10 Desember 2009 PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk sepakat melakukan kerjasama dan saling mengikat dengan calon nasabah Perseroan (end user) untuk pembelian sepeda motor, kendaraan roda empat dan barang elektronik. PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk dan Calon nasabah Perseroan akan menyediakan sejumlah modal masing-masing sebesar yaitu: a. Nasabah minimum sebesar 10% dari kebutuhan

pembiayaan konsumen b. PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk sebesar

80% untuk alat berat baru dan 70% untuk alat berat bekas dari seluruh jumlah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut.

Based on deed No. 49 about the changing akad line financing facility musyarakah (Chanelling Revolving) in December 10, 2009 PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk agreed to cooperate and tie up each other with the company applicant customer for motorcycle purchase, vehicle and electronic goods. PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk and the applicant customer will provide capital for each as:

a. Minimum Customer as 10 % from Consumer Financing needed

b. PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk as 80 % for new heavy equipment and for old heavy equipment from whole capital value is needed for operation.

Jangka waktu fasilitas Pembiayaan Musyarakah untuk alat berat baru dan bekas selama 42 bulan termasuk kelonggaran untuk penarikan selama 6 bulan, dengan jangka waktu pembiayaan maksimal 3 tahun terhitung dari tanggal 19 Juni 2008 samapai dengan 19 Juni 2011.

The period financing facility Musyarakah for new heavy equipment and old for 42 months which is including the lose for drawing for 6 months, with the period financing maximal 3 years for June 19, 2008 until June 19, 2011.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

19. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 19. BORROWINGS (continued)

PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk (lanjutan)

PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk (continued)

Jangka waktu fasilitas Pembiayaan Musyarakah untuk kendaraan sepeda motor, kendaraan roda empat dan barang elektronik berlangsung selama 54 bulan termasuk kelonggaran untuk penarikan selama 18 bulan dengan jangka waktu pembiayaan maksimal 36 bulan dengan maksimal pencairan sampai dengan bulan Juni 2010. Dan jangka waktu pembiayaan terhitung dari tanggal 19 Juni 2008 sampai dengan 19 Juni 2013 (Catatan 7).

The period financing facility Musyarakah for motorcycle, vehicle, and electronic goods living for 54 months including lose for drawing 18 months. With the period finacing maximal 36 months with the maximal liquid until June 2010. And with the period financing from June19, 2008 until June 19, 2013 (Note 7).

PT Bank Sinarmas PT Bank Sinarmas

Berdasarkan akta No. 21 tentang perjanjian kredit, No. 22 tentang pengakuan hutang dan No. 23 tentang pemberian jaminan cessie tanggal 18 Maret 2008 yang dibuat dihadapan Dahlia SH, Notaris di Jakarta, BFin, Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar USD 6.000.000 dalam bentuk Demand Loan sebesar USD 3.000.000 dan fasilitas Term Loan sebesar USD 3.000.000. Untuk pinjaman Demand Loan dengan jangka waktu pinjaman selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 18 April 2008 sampai dengan 18 April 2009, sedangkan untuk pinjaman Term Loan dengan jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal pencairan. Jaminan yang diserahkan adalah tagihan kepada pihak ketiga (end user) sebesar 110% dari nilai pencairan. dengan suku bunga 12% per tahun.

Based on credit agreement certificate No. 21, No. 22 about accrued payable and No. 23 about cessie guarantee at March 18, 2008 which have been approved with notarial deed of Dahlia SH at Jakarta, BFin a Subsidiary obtained USD 6,000,000 as working capital credit facility, USD 3,000,000 as Demand Loan, and USD 3,000,000 as Term Loan facility. For Demand Loan with 1 year period from April 18, 2008 to April 18, 2009, where as for 3 years period Term Loan since liquidity date. Guarantee submitted is collection to third party (end user) as 110% from liquidity value. with 12% interest rate.

Berdasarkan surat No OL.054/2009/CM/CR-AO/ZA Perusahaan mendapatkan Surat Penegasan Perubahan Fasilitas Kredit dari PT Bank Sinarmas atas fasilitas pinjaman piutang sewa pembiayaan berupa Term Loan sebesar USD 6.000.000. Fasilitas ini dibagi menjadi 2 yaitu Term Loan 1 dan Term Loan 2 masing-masing sebesar USD 3.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun dan tingkat bunga pinjaman 7% per tahun. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan sebesar 110% dari jumlah plafon (Catatan 9).

Based on No.OL.054/2009/CM/CR-AO/ZA the company obtain the confirmation letter of credit facility from PT Bank Sinarmas on borrowing facility financing lease like as term loan as USD 6.000.000. This Facility is divided into two Term Loan I and Term Loan 2 each amounting to USD 3.000.000 with the period 1 year and the borrowing interest is 7 % per annum. This borrowing have the same convenant as the financing lease with is 110 % from the plafond (Note 9).

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Berdasarkan akta pengakuan hutang No. 31 tanggal 8 Agustus 2008 dibuat dihadapan Gunawan Tedjo SH, Notaris di Jakarta, BFin, Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja untuk membiayai leasing sebesar Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan terhitung sejak tanggal pencairan 8 Agustus 2008 sampai dengan 8 Agustus 2011 dengan tingkat bunga 14,36% per tahun.

Based on certificate No. 31 dated ugust 8, 2008 that has been approved with notarial deed of Gunawan Tedjo SH at Jakarta, BFin, a Subsidiary obtained working capital credit facility for lease financing amounting to Rp. 50,000,000,000. This facility has 36 month period up to August 8, 2008 of liqudity date and will due on August 8, 2011 from liquidity date, bear 14,36% interest rate p.a.

Pinjaman ini dijaminkan dengan pemberian fidusia atas tagihan/piutang, baik yang sekarang telah ada maupun yang kemudian hari akan dimiliki nasabah dari pihak ketiga, dengan nilai penjaminan sebesar 120% outstanding fasilitas nasabah pada Bank setiap saat atau maksimum Rp 60.000.000.000 (Catatan 7).

This loan guaranteed with fiducia on receivable, both recently available and available in the future for the customer from the third party, with 120% guarantee value of customer outstanding facility at the Bank anytime or Rp 60,000,000,000 maximum (Note 7).

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

19. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 19. BORROWINGS (continued)

PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Agroniaga Tbk

Berdasarkan perjanjian No.022/OL-Krd/Corp-UM/IX/08 pada tanggal 12 September 2008, BFin, Anak Perusahaan mendapat fasilitas modal kerja dengan Pinjaman Tetap Angsuran (PTA) dengan tujuan penggunaan Refinancing Pembiayaan Konsumen Kendaraan Roda Empat (Mobil) dengan Plafon Rp. 5.000.000.000 jangka waktu masa ketersediaan dana maksimal 36 bulan dengan tingkat bunga 16 % per tahun. dengan jaminan tagihan piutang kepada end user dan BPKB Mobil.

Based on agreement No. 022/OL-Krd/Corp-UM/IX/08 on September 12, 2008, BFin, a Subsidiary obtained working capital facility with fix installment in order to Refinance Four Wheel Vehicle Customer Financing with Rp 5,000,000,000 plafond with 36 month available period and 16% interest rate p.a. with receivable guaranteed to end user and license of vehicle ownership.

Berdasarkan akta No. 21 Pada tanggal 7 April 2009 Perseroan melakukan Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap Angsuran II (Kredit Modal Kerja) Nomor 21 dengan jumlah fasilitas pinjaman sebesar Rp 15.000.000.000 dengan jangka waktu 48 bulan terhitung pada tanggal 7 April 2009 sampai dengan 7 April 2013. Fasilitas ini untuk refinancing Pembiayaan Konsumen Mobil dengan jaminan BPKB Kendaraan Bermotor dan Cessie piutang/hak tagih pembiayaan konsumen mobil baru dan bekas dari end user sebesar 100% dan tingkat bunga sebesar 17,50% per tahun (Catatan 7).

Based on deed No. 21 at April 7,2009, The Company had agreement fixed credit borrowing term II (Credit Capital Working) No. 21 with total borrowing facility of Rp 15.000.000.000 with 48 months period from April 7, 2009 until April 7, 2013. This facility for refinancing vehicle Consumer financing with BPKB motorcycle for convenant and Account receivable Cessie Consumer financing for new and old vehicle from end user as 100% and the interest as 17,50 % per annum (Note 7).

PT Sarana Multigriya Financial (Persero) PT Sarana Multigriya Financial (Persero)

Berdasarkan surat perjanjian Nomor BIFIN/IV/2008 Pada tanggal 10 April 2008, BFn, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit untuk pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan plafon Rp 25.000.000.000 jangka waktu 8 tahun dengan suku bunga 11,50% per tahun dengan jaminan hak tagih atas KPR dengan nilai agunan minimum 105% dari nilai pinjaman yang diberikan (Catatan 7).

Based on agreement No BIFIN/IV/2008 On April 10, 2008 BFn, a Subsidiary obtained overdraft financing facility for KPR with Rp 25.000.000.000 plafond with 8 period and 11,50% interest rate pa.with guarantee KPR with collateral value minimum 105% from value of loans given (Note 7).

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Pada tahun 2007, BSc, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk berupa fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah tidak melebihi Rp 38 miliar yang akan digunakan untuk modal kerja. Pada tanggal 31 Desember 2008, pinjaman yang digunakan adalah sejumlah Rp 37.287.338.367. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) berlaku sejak tanggal 30 Oktober 2007 dan berakhir tanggal 31 Juli 2009 serta dapat diperpanjang. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 14% per tahun untuk tahun 2008dan 2009. Fasiltas pinjaman ini dijamin dengan portofolio efek BSc senilai sekurang-kurangnya 150% dari saldo pinjaman dan aset tetap yang dimiliki oleh PT Bhakti Investama Tbk, pemegang saham. Perusahaan telah melunasi semua hutang kepada PT Bank Central Asia Tbk pada tahun 2009.

On October 2007, BSc, a Subsidiary, obtained overdraft facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) with maximum amount of Rp 38 billion to finance its working capital. The facility bears interest at 14% per annum and secured by the subsidiary’s portfolio securities to an amount equivalent to 150% of the outstanding loan and certain property of the PT Bhakti Investama Tbk, a stockholder. The facility will expire on July 31, 2009 and can be extended. The outstanding balance as of December 31, 2008 and 2009 amounted to Rp 37,287,338,367. In 2009 the Company has settled all their liability to PT Bank Central Asia Tbk.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

19. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 19. BORROWINGS (continued)

PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk

Pada tanggal 23 Mei 2005, BFin, anak perusahaan telah menerima fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Bukopin Tbk sebesar Rp 10.000.000.000 yang dipergunakan untuk modal kerja pembiayaan. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2006. Pada tanggal 20 September 2007, fasilitas ini diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 20 September 2008.

On May 23, 2005, BFin, a Subsidiary, obtained a working capital facility from PT Bank Bukopin Tbk amounting to Rp 10,000,000,000 to provide working capital for its financing operations. The term of the facility is 12 months and the loan had been fully paid in 2007, the facility was extended until September 20, 2008.

Jaminan atas fasilitas kredit yang diterima anak perusahaan terdiri dari : 1. Tagihan Anak Perusahaan sebesar 120% dari

fasilitas kredit. 2. Tanah dan bangunan kantor cabang di Malang Fasilitas kredit dikenakan bunga sebesar 14% per tahun dan akan direview setiap bulan. Berdasarkan surat tanggal 18 September 2008 Nomor 8857/DKM/IX/2008 fasilitas ini telah diperpanjang kembali sampai dengan 20 September 2009, dengan merubah jumlah bunga sebesar 16% dengan membayar bunga selambat-lambatnya setiap akhir bulan dan hutang pokok dibayar paling lambat bulan saat fasilitas ini jatuh tempo. Perusahaan telah melunasi semua hutang kepada PT Bukopin Tbk pada tahun 2009 (Catatan 7).

The facility obtained by the Subsidiary is secured by the following: 1. Subsidiary’s receivable equivalent to 120% of the

credit facilities. 2. Land and building in Malang branch office The facility bears interest at 14% per annum and subject for review every month.

Based on letter dated September 18, 2008 No. 8857/DKM/IX/2008, this facility was reextended until September 20, 2009, bears 16% interest change with due date at the end of the month when this facility has matured. In 2009 the Company has settled all their liability to PT Bukopin Tbk (Note 7).

PT Bank Eksekutif Internasional Tbk PT Bank Eksekutif International Tbk

Pada tanggal 14 Juli 2008, BFin, Anak Perusahaan memperoleh fasilitas Joint Financing dimaksudkan untuk pembiayaan kendaraan roda dua (motor) baru merk “ Viar, Beijing, Jialing, Tossa, Mocin, Viva, Lifan dan merk lain dengan persetujuan bank dengan plafon Rp 25.000.000.000. Jangka waktu 12 bulan (revolving), pembiayaan ke end user maksimal 36 bulan suku bunga Flat in Arrear 9,45% - 10,05% dan suku bunga effective 16,50% - 17,50% dengan jaminan tagihan Piutang kepada end user atas fasilitas pembiayaan Bank Eksekutif Internasional Tbk.

On July 14, 2008, BFin, a Subsidiary obtained Joint Financing for new two wheels vehicles “ Viar, Beijing, Jialing, Tossa, Mocin, Viva, Lifan and the other brand. “ with bank agreement as Rp 25,000,000,000. plafond, in 12 months period (revolving), financing to end user with maximum 36 month 9.45% - 10.05% interest rate Flat in Arrear and 16.50% - 17.50% effective interest rate with receivable guaranteed to end user for Bank Eksekutif Internasional Tbk financing facility.

Pada tanggal 29 Oktober 2008, BFin, Anak Perusahaan mendapat fasilitas kredit investasi untuk pembelian kendaraan untuk disewakan (Operating Lease) kepada RCTI dan TPI dengan Plafon sebesar Rp 10.856.480.000 jangka waktu 36 bulan suku bunga efektif 19 % per tahun.

At October 29, 2008, BFin, a Subsidiary obtained investment credit facility for purchasing operating lease vehicles to RCTI and TPI with Rp. 10,856,480,000 plafond, in 36 month period which bears 19% effective interest rate p.a.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

19. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 19. BORROWINGS (continued)

PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Jasa Jakarta

Pada tanggal 27 Nopember 2006, BFin, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit untuk pembelian kendaraan bermotor (mobil) dari PT Bank Jasa Jakarta dengan jangka waktu 3 tahun. Jatuh tempo fasilitas kredit ini adalah tanggal 27 Nopember 2009. Kendaraan yang diperoleh dari fasilitas kredit ini sekaligus dijadikan jaminan. Tingkat suku bunga per tahun atas fasilitas kredit adalah sebesar 8,25%. Perusahaan telah melunasi semua hutang kepada PT Bank Jasa Jakarta pada tahun 2009 (Catatan 7).

On November 27, 2006, BFin, a Subsidiary, obtained credit facilitiy from PT Bank Jasa Jakarta to finance its acquisition of vehicles (cars) with a term of 3 years. This facilitiy will mature on November 27, 2009 and secured by the financed vehicles with interest rate at 8.25% per annum. In 2009 the Company has settled all their liability to PT Bank Jasa Jakarta (Note 7).

20. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN 20. OBLIGATIONS UNDER CAPITAL LEASE PT Bhakti Finance (BFin), dan PT Bhakti Securities,

(BSc), Anak Perusahaan, memperoleh pinjaman dari PT Dipo Star Finance, PT Indo Finance Perkasa dan PT Bank Central Asia Tbk untuk membeli kendaraan bermotor dengan rincian sebagai berikut:

PT Bhakti Finance (BFin) and PT Bhakti Securities (BSc), a Subsidiaries, obtained loan from PT Dipo Star Finance, PT Indo Finance Perkasa and PT Bank Central Asia Tbk to finance their acquisition of vehicles, with details as follows:

2009 2008

Pihak ketiga Third parties PT Bank Central Asia Tbk 37.409.500 101.543.500 PT Bank Central Asia Tbk PT Dipo Star Finance - 2.909.473 PT Dipo Star Finance

Sub-jumlah 37.409.500 104.452.973 Sub-Total

Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Related Parties PT Indo Finance Perkasa 1.450.011.100 - PT Indo Finance Perkasa

Jumlah 1.487.420.600 104.452.973 Total

BSc juga menerima fasilitas pinjaman sebesar dari

PT Indo Finance Perkasa sebesar Rp 1.450.011.100 untuk pembelian kendaraan bermotor dengan jaminan kendaraan yang sama. Pinjaman tersebut berjangka waktu dalam 3 tahun dimulai bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Nopember 2013. Tingkat bunga yang dibebankan adalah sebesar 15% untuk tahun 2009 (5,5% untuk tahun 2008).

Saldo seluruh pinjaman tersebut adalah Rp 1.487.420.600 pada tanggal 31 Desember 2009 (Rp 104.452.973 pada tahun 2008).

A subsidiary obtained credit facility from PT Indo Finance Perkasa to finance its acquisition of vehicles (car) with a term of 3 years and will be due in June 2010 and Nov 2013. This facility is secured by the financed vehicle small with interest at 5.5% in 2009 (15% in 2008).

The outstanding balance amounted to Rp 1,487,420,600

as of December 31, 2009 (Rp 104,452, 973 in 2008).

21. HUTANG OBLIGASI – BERSIH 21. BONDS PAYABLE – NET Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2009 2008

Obligasi Bhakti Finance II 150.000.000.000 150.000.000.000 Bhakti Finance Bonds II

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

21. HUTANG OBLIGASI – BERSIH (lanjutan) 21. BONDS PAYABLE – NET (continued) 2009 2008

Obligasi Bhakti Securities I 150.000.000.000 150.000.000.000 Bhakti Securities Bonds I Dikurangi Biaya Emisi Obligasi (1.990.618.243) (3.686.937.003) Less Deferred Bonds Issuance Cost

Hutang Obligasi - Bersih 298.009.381.757 296.313.062.997 Bonds Payable - Net

Obligasi Bhakti Finance II Bhakti Finance Bonds II

Pada bulan Nopember 2007, PT Bhakti Finance (BFin), Anak Perusahaan, menerbitkan obligasi Bhakti Finance II tahun 2007 sebesar Rp 150 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 12.75% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun sejak tanggal emisi pada tanggal 3 Desember 2007. BFin telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. BFin telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia yaitu BBB-(idn).

In November 2007, PT Bhakti Finance (BFin), a subsidiary, issued “Bhakti Finance Bonds II Year 2007”, non-certificate amounted to Rp 150 billion with fixed interest rate at 12,75% per year. The term of the obligation is 3 years since emission date on December 3, 2007. BFin has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. BFin obtained a bond rating of BBB-(idn) from PT Fitch Ratings Indonesia.

Pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh

(bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo.

Bonds will be paid 100% of nominal value (bullet payment) on due date.

Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan.

Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 3 Maret 2008, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 3 Desember 2010.

Interest is payable every three months. First payment of interest was due on March 3, 2008, and the final payment of interest will be due at the same time with the due date of the obligation, which will be on December 3, 2010.

Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik

dan tepat waktu atas pokok dan atau bunga obligasi, Anak Perusahaan memberikan jaminan fidusia kepada pemegang obligasi berupa Piutang: 1. Sekurang-kurangnya 50% dari nilai Pokok Obligasi

yang terutang pada tanggal emisi atau 2. Sekurang-kurangnya menjadi sebesar 100% dari

nilai Pokok Obligasi yang terutang selambat-lambatnya mulai bulan ke 4 sejak tanggal emisi.

In order to guarantee on-time payments of principal and/or interest, the Subsidiary has to provide the bondholders with fiduciary right to consumer financing receivables: 1. Minimum of 50% of the outstanding balance of

bonds on the emission date or 2. Minimum 100% the outstanding balance of bonds

at the latest on the fourth month since emission date.

Obligasi Bhakti Securities I Bhakti Securities Bonds I

Pada bulan Mei 2008, PT Bhakti Securities (BSc), Anak Perusahaan, menerbitkan obligasi Bhakti Securities I tahun 2008 sebesar Rp 150 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun sejak tanggal emisi pada tanggal 29 Mei 2008. BSc telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. BSc telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yaitu id BBB (Tripel B, stable outlook), untuk periode 9 Juni 2009 sampai dengan 1 Juli 2010.

In May 2008, PT Bhakti Securities (BSc), a subsidiary, issued “Bhakti Securities Bonds I Year 2008”, non-certificate amounted to Rp 150 billion with fixed interest rate at 14% per year. The term of the obligation is 3 years since emission date on May 29, 2008. BSc has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. BSc obtained a bond rating of id BBB (Tripel B, stable outlook) from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) for period June 9, 2009 until July 1, 2010.

Pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh

(bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo..

Bonds will be paid 100% of nominal value (bullet payment) on due date.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

21. HUTANG OBLIGASI – BERSIH (lanjutan) 21. BONDS PAYABLE – NET (continued)

Obligasi Bhakti Securities I (lanjutan) Bhakti Securities Bonds I (continued) Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan.

Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2008, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 30 Mei 2011.

Interest is payable every three months. First payment of interest was due on August 29, 2008, and the final payment of interest will be due at the same time with the due date of the obligation, which will be on May 30, 2011.

22. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK

PERUSAHAAN 22. MINORITY INTEREST IN NET ASSETS

SUBSIDIARIES Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas

atas bagian ekuitas anak perusahaan yang dikonsolidasi. This account represents the minority stockholders’

interest on the equity of consolidated subsidiaries. Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership Nilai Tercatat/Carrying Amount 31 Desember/December 31 31 Desember/December 31

Pemegang Saham Minoritas Anak Perusahaan 2009 2008 2009 2008 Minority Shareholder of Subsidiaries % % Rp Rp

Koperasi Karyawan/Employee Cooperatives of PT Bhakti Investama Tbk 0,01 0,01 16.949.573 16.292.080

23. MODAL SAHAM 23. CAPITAL STOCK Susunan pemegang saham Perusahaan dan

kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2009 (2008) adalah sebagai berikut:

The details of the Company’s stockholders and their stockholdings as of December 31, 2009 (2008) are as follows:

2009 (2008)/ 2009 (2008)

Persentase Jumlah Kepemilikan/ Jumlah/ Saham/ Percentage of Total Paid in Number of Ownership Capital Shares % Rp

Modal dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 Authorized capital Modal ditempatkan dan disetor 1.250.175.000 125.017.500.000 Issued and paid in capital

Pemegang saham Stockholders PT Bhakti Investama Tbk 1.119.900.000 89,58% 111.990.000.000 PT Bhakti Investama Tbk Koperasi Karyawan Employee Cooperatives of PT Bhakti Investama Tbk 100.000 0,01% 10.000.000 PT Bhakti Investama Tbk Masyarakat 130.175.000 10,41% 13.017.500.000 Public

Jumlah 1.250.175.000 100,00% 125.017.500.000 Total

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR 24. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL

Sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan pada tahun 2001, akun ini merupakan selisih antara nilai jual dengan nilai nominal sebesar Rp 37.500.000.000 dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp 2.286.276.465 (lihat Catatan 1).

In connection with the Company’s initial public offering in 2001, this account consists of the excess of the offering price over the par value amounting to Rp 37,500,000,000, net of initial public offering cost of Rp 2,286,276,465 (see Note 1).

Sehubungan dengan penerbitan waran Perusahaan, pada tahun 2007 dan 2006 akun ini bertambah masing-masing sebesar Rp 3.597.000 dan Rp 7.152.500 akibat selisih lebih harga pelaksanaan diatas nilai nominal (lihat Catatan 1).

In connection with the Company’s issuance of stock warrants in 2007 and 2006 this account increased by Rp 3,597,000 and Rp 7,152,500, respectively, arising from the excess of exercise price over the par value (See Note 1).

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

25. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN, SEWA PEMBIAYAAN DAN SEWA OPERASI

25. CONSUMER FINANCING, FINANCING LEASE AND OPERATING LEASE INCOME

Akun ini merupakan pendapatan dari pembiayaan atas

kendaraan bermotor, transaksi sewa pembiayaan atas peralatan transportasi dan pendapatan sewa operasi yang merupakan pendapatan sewa kendaraan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 13).

This account represents revenue from consumer financing for vehicles and lease transactions for transportation equipment. Income from operating lease represents income from lease assets to related party (Note 13).

26. KOMISI PERANTARA PEDAGANG EFEK 26. BROKERAGE COMMISSIONS

Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas perantara pedagang efek ekuitas (saham).

This account represents commission from brokerage services on equity shares.

27. PENDAPATAN MANAJEMEN INVESTASI 27. INVESTMENT BANKING INCOME Akun ini terdiri dari: This account represents: 2009 2008

Jasa penasehat keuangan dan arranger 5.897.009.979 11.894.975.000 Financial advisory and arranger fees Laba (rugi) efek saham, efek hutang Net gain (loss) on equity securities, debt dan kontrak pengelolaan dana – bersih 8.544.898.079 (2.755.070.992) securities and fund management contract Jasa penjamin emisi dan penjualan efek - 1.548.750.000 Underwriting and selling fees

Jumlah 14.441.908.058 10.688.654.008 Total

Jasa penasehat keuangan merupakan imbalan atas jasa manajemen yang diberikan Perusahaan dan anak Perusahaan kepada nasabahnya berkaitan dengan restrukturisasi keuangan dan kegiatan merger dan akuisisi.

Financial advisory fees represent fees from advisory services rendered by the Company and Subsidiary to customers in relation to their financial restructuring and merger and acquisition.

Jasa penjaminan dan penjualan emisi merupakan imbalan jasa sebagai penjamin emisi dan agen penjualan untuk penawaran umum saham dan obligasi serta penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu.

Underwriting and selling fees represent fees from underwriting and selling of shares and bonds including public offerings and rights issues.

Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek serta jasa penasehat keuangan dan arranger kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 1.598.634.044 pada tahun 2009(Rp 10.894.975.000 pada tahun 2008) (Catatan 13).

Underwriting and selling fees and financial advisory and arranger fees from related parties amounted to Rp 1,598,634,044 in 2009 (Rp 10,894,975,000 in 2008). (Note 13).

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

28. ASET DALAM MATA UANG ASING 28. MONETARY ASSETS DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY

Pada tanggal 31 Desember 2009 (2008), aset Perusahaan

dan Anak Perusahaan dalam mata uang asing terdiri dari: As of December 31, 2009 (2008), the Company’s and

Subsidiaries’ monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are as follows:

2009 2008

Jumlah Asal/ Ekuivalen/ Jumlah Asal/ Ekuivalen/ Original Amount Equivalent Original Amount Equivalent USD Rupiah USD Rupiah

Aset (Kewajiban) Assets (Liabilities) Kas dan Setara Kas (USD) 317.729 2.986.655.239 383.234 4.196.419.769 Cash and Cash Equivalents Sewa Pembiayaan 1.935.111 20.170.564.594 951.643 9.348.184.815 Lease Financing Tagihan Anjak Piutang - - 3.000.000 33.150.000.000 Factoring Receivable Pinjaman Diterima - - (3.000.000) (33.150.000.000) Borrowings Total Monetary Assets in Aset Dalam Mata Uang Asing -bersih 23.157.219.833 13,544,604,584 Foreign Currency-nets

29. INFORMASI SEGMEN 29. SEGMENT INFORMATION Informasi untuk segmen primer berupa segmen usaha

Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

Primary segment information based on the business activities of the Company and Subsidiaries is as follows:

a. Bisnis Perusahaan a. Company Business

Kegiatan Perusahaan/Company Activities

Konsultasi Bisnis, Manajemen dan Business, Management and Administrasi PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Administration Consulting Services Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek PT Bhakti Securities Brokerage and Underwriting Lembaga Pembiayaan PT Bhakti Finance Multi Finance Pengelolaan Investasi PT Bhakti Asset Management Investment Management

b. Aset b. Assets 2009 2008

Penjamin Perantara perdagangan Efek dan Emisi Efek 681.990.618.682 921.847.380.515 Brokerage and Underwriting Konsultasi Bisnis, Manajemen dan Business, Management and Administrasi 388.227.725.667 379.114.932.109 Administration Consulting Services Lembaga Pembiayaan 360.228.361.926 464.915.462.044 Multi Finance Pengelolaan Investasi 16.072.961.124 13.982.869.798 Investment Management

1.446.519.667.399 1.779.860.644.466 Eliminasi dalam Elimination on Konsolidasian (391.911.219.184) (373.871.550.857) Consolidation

Jumlah 1.054.608.448.215 1.405.989.093.609 Total

c. Kewajiban c. Liabilities

2009 2008

Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek 418.719.878.211 660.591.693.372 Brokerage and Underwriting Lembaga Pembiayaan 255.542.346.782 364.931.705.010 Multi Finance Konsultasi Bisnis, Manajemen dan Business, Management and Administrasi 8.800.511.468 6.583.899.594 Administration Consulting Services

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

29. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 29. SEGMENT INFORMATION (continued)

c. Kewajiban (lanjutan) c. Liabilities (continued) 2009 2008

Pengelolaan Investasi 3.917.396.874 3.296.968.794 Investment Management

686.980.133.335 1.035.404.266.770 Eliminasi dalam Elimination on Konsolidasian (11.815.848.902) (1.962.497.757) Consolidation

Jumlah 675.164.284.433 1.033.441.769.013 Total

d. Laba Usaha d. Operating Income

2009 2008

Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek 23.812.149.945 24.645.267.277 Brokerage and Underwriting Lembaga Pembiayaan 6.442.086.862 15.602.467.810 Multi Finance Pengelolaan Investasi 551.451.545 (3.531.544.459) Investment Management Konsultasi Bisnis, Manajemen dan Business, Management and Administrasi (1.436.903.279) (1.965.197.458) Administration Consulting Services

29.368.785.073 34.750.993.170 Eliminasi dalam Elimination on Konsolidasian 56.439.144.168 45.957.556.631 Consolidation

Jumlah 85.807.929.241 80.708.549.801 Total

e. Laba Bersih e. Net Profit

2009 2008

Konsultasi Bisnis, Manajemen dan Business, Management and Administrasi 6.896.181.693 16.086.562.123 Administration Consulting Services Lembaga Pembiayaan 4.702.258.110 11.012.808.592 Multi Finance Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek 2.015.053.328 10.140.241.178 Brokerage and Underwriting Pengelolaan Investasi 1.469.663.246 (3.651.070.551) Investment Management

15.083.156.377 33.588.541.342 Eliminasi dalam Elimination on Konsolidasian (8.186.974.684) (17.476.726.660) Consolidation

Jumlah 6.896.181.693 16.111.814.682 Total

30. IMBALAN KERJA 30. EMPLOYEE BENEFITS Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat kewajiban

imbalan pasti atas uang pesangon, uang penghargaan, masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan masing sebesar Rp 6.125.226.076 pada tahun 2009 (Rp 5.143.057.878 pada tahun 2008) dan disajikan bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar” dalam neraca konsolidasi. Biaya yang dibebankan sebesar Rp 996.832.857 pada tahun 2009 (Rp 627.112.224 pada tahun 2008) disajikan bagian dari akun “Imbalan Kerja” dalam laporan laba rugi konsolidasi.

The Company and Subsidiaries recorded accrued work dismissal and determination of separation, gratuity and compensation for amounted to Rp 6,125,226,076 in 2009 (Rp 5,143,057,878 in 2008), and recorded as part of “Accrued Expenses” account in the consolidated balance sheets. Employee benefits charged to operating expenses during the year amounted to(Rp 996,832,857 in 2009 (Rp 627,112,224 in 2008), and recorded under the account “Employees’ Benefits” in the consolidated statements of income .

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

30. IMBALAN KERJA (lanjutan) 30. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Perusahaan mencatat kewajiban imbalan pasti atas imbalan pasca kerja (post employment benefit) tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2009 (2008) yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 8 Pebruari 2010 (21 Januari 2009) dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Accrued post employment benefit accounted for by the Company as of December 31, 2009 (2008) is based on the actuarial computation prepared by PT Dian Artha Tama, an independent actuary, on February 8, 2010 (January 21, 2009), using the Projected Unit Credit method with the following assumptions:

Tingkat diskonto: 10% per tahun untuk tahun 2009

(12% per tahun untuk tahun 2008) Tingkat kematian menggunakan tabel CSO – 1980

Tingkat kenaikan upah (gaji): 6% per tahun Usia pensiun: 55 tahun

Discount rate: 10% per annum for 2009 (12% per annum for 2008) Mortality rate using table CSO-1980 Salary increase: 6% per annum

Retirement age: 55 years

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

Amounts recognzed in consolidated statements of income with respect to post employment benefits are as follows:

2009 2008

Perusahaan The Company Biaya jasa kini 16.142.471 9.473.701 Current service cost Biaya bunga 10.476.986 12.199.247 Interest cost Amortisasi atas keuntungan aktuarial (22.174.761) (21.356.802) Amortization of actuarial gain

Jumlah 4.444.696 316.146 Total Anak perusahaan 992.388.161 626.796.078 Subsidiaries

Jumlah 996.832.857 627.112.224 Total

Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca adalah sebagai berikut:

Obligations in respect of post-employement benefits are as follows:

2009 2008

Perusahaan The Company Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan 376.788.559 376.472.413 Present value of unfunded obligations Keuntungan aktuarial belum diakui 4.444.696 316.146 Unrecognized actuarial gain

Kewajiban - bersih 381.233.255 376.788.559 Net Liabilities Anak perusahaan 5.743.992.821 4.766.269.319 Subsidiaries

Jumlah 6.125.226.076 5.143.057.878 Total

31. PERJANJIAN 31. AGREEMENTS

Pada 1 Desember 2009 BSc, Anak Perusahaan memperoleh Fasilitas Intraday dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan tanggal jatuh tempo September 20, 2010 dengan nilai maksimum sebesar Rp 68.000.000.000. Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk penyelesaian transaksi saham di pasar reguler, pemerintah sekuritas, obligasi dan saham di pasar negosiasi.

In December 1, 2009 BSc, a Subsidiary obtained the Intraday Facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, with a maturity date of September 20, 2010 with a maximum value of Rp 68.000.000.000. The purpose of this facility is for settlement of stock transactions in the regular market, government securities, bonds and shares in the market negotiation.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

32. KONDISI EKONOMI 32. ECONOMIC CONDITIONS

Dampak dari krisis global tahun 2008 masih terus memberikan dampak kepada ekonomi domestik sepanjang tahun 2009, baik dari sisi ekonomi riil dan moneter. Dari sisi konsumen, di awal tahun 2009 sampai kuartal 3/2009, konsumen masih menahan (menunda) untuk membelanjakan pendapatan mereka dan memilih menyimpannya didalam tabungan (deposito) akibat ketidakpastian keadaan membuat penjualan durable goods menurun sehingga pendapatan dari sisi pembiayaan mengalami penurunan cukup signifikan. Disamping itu beberapa perusahaan yang sebelumnya berencana menggunakan pasar modal untuk mencari pendanaan juga menundanya membuat pendapatan dari sisi jasa underwriting juga mengalami penurunan. Dilain pihak dari sisi moneter perbankan Indonesia menahan laju pemberian kredit akibat berkurangnya aktifitas ekonomi sector riil serta untuk maksud menurunkan risiko debitur. Akibatnya konsumen sulit mendapatkan financing untuk mendanai kredit yang akan ambil.

The impact of the global crisis in 2008 still has an effect in the domestic economy in 2009 both in the economy and monetary sector. From the consumer side, in the beginning of 2009 until the third quarter, the consumer have chosen to save their income instead of spending it which resulted to the decrease of the sales of goods and therefore, income from the financing side has decreased significantly. In addition, plans of the Companies to use capital market for funding have been postponed which made the income from underwriting services also decreased. From monetary side, Indonesian banking sector lessen their credit distribution due to weak real sector economy and to reduce risk from debtor. As a result, the consumer finds it hard to get financing for their funds.

Dengan masuknya kuartal keempat hingga akhir tahun 2009, kondisi ekonomi global membaik sebagaimana tercermin pada peningkatan informasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah negara-negara maju, yang pada gilirannya akan memiliki dampak positif pada ekonomi domestik. Variabel-variabel ekonomi dalam negeri juga meningkatkan karena inflasi domestik yang lebih rendah, penurunan suku bunga domestik, penguatan Rupiah dan pertumbuhan ekonomi nasional.

By the entry of the fourth quarter until the end of 2009, global economic conditions improved as reflected by the improved economic information issued by governments of developed countries, which in turn have a positive impact in the domestic economy. Domestic economic variables also improves because of the lower domestic inflation, decline in domestic interest rates, strengthening of the Rupiah and the national economic growth.

Peningkatan dan pertumbuhan ekonomi domestik didukung oleh pemulihan ekonomi global, diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2010 dan Perusahaan mencari lebih optimis dibandingkan tahun sebelumnya.

Improvement and domestic economic growth supported by the global economic recovery, expected to continue in the year 2010 and the Company is looking more optimistic than the previous year.

33. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN 33. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) dan Pencabutan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PPSAK), sebagai berikut berikut:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010: a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:

Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.

The Indonesian Financial Accounting Standards Board of Indonesian Institute of Accountants issued the Revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Revocation of Statements of Financial Accounting Standards (PPSAK), as follows:

Effective on or after January 1, 2010:

a. PSAK No. 50 (Revised 2006),

“FinancialInstruments: Presentation and Disclosure” contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

33. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

33. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50 “Akuntasi Investasi Efek Tertentu”.

The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This standard requires the disclosure, among others, of information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. PSAK 50 (Revised 2006) supersedes PSAK No.50 “accounting for certain investments in securities”.

b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran”, yang mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No.55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.

b. PSAK No. 55 (Revised 2006). “Financial Instruments: Recognition and Measurement” establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. PSAK No. 55 (Revised 2006) supersedes PSAK No. 55 (Revised 2006) “Accounting for Derivative Instrument and Hedging Activities”.

c. PPSAK No. 2 “Pencabutan PSAK 41: Akuntansi

Waran dan PSAK 43:Akuntansi Anjak Piutang”.

c. PSAK No. 2 “Revocation of PSAK 41: Accounting for Warrants and PSAK 43: Accounting for Factoring”.

d. PPSAK No. 4 “Pencabutan PSAK 31 (Revisi

2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana”.

d. PSAK No. 4 “Revocation of PSAK 31 (Revised 2000): Accounting for Banks, PSAK 42: Accounting for Security Company and PSAK 49: Accounting for Mutual Funds”.

e. PPSAK No. 5 “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi

atas Paragraph 12 dan 16 PSAK 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.

e. PSAK No. 5 “Revocation of ISAK 06: Interpretation of paragraphs 12 and 16 PSAK 55 (1999) regarding Derivative Instruments Embedded in Foreign Currency Contracts”.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

a. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan

Keuangan”, yang menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financila statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. PSAK 1 (Revisi 2009) ini menggantikan PSAK 1 (1998) “Penyajian Laporan Keuangan”.

Effective on or after January 1, 2011:

a. PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, which provides basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity’s financial statements and with the financial statements of other entities. This revised standard supersedes PSAK No. 1 (1998) “Presentation of Financial Statements.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

33. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

33. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD (continued)

b. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”, yang

memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas dari suatu entitas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama suatu periode. PSAK 2 (Revisi 2009) ini menggantikan PSAK 2 (1994) “Laporan Arus Kas”.

b. PSAK No. 2 (Revised 2009), “Cash Flow Statements”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents of an entity by means of a cash flow statement which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities. This revised standard supersedes PSAK No. 2 (1994) “Cash Flow”.

c. PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan

Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri”, yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntasi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika suatu entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. PSAK 4 (Revisi 2009) ini menggantikan PSAK 4 (1994) “Laporan Keuangan Konsolidasian”.

c. PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements’ which shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information. This revised standard supersedes PSAK No. 4 (1994) “Consolidated Financial Statements’.

d. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”.

Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. PSAK 5 (Revisi 2009) ini menggantikan PSAK 5 (2000) “Pelaporan Segmen”.

d. PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments”. Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effect of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. PSAK 5 (Revised 2009) supersedes PSAK 5 (2000) “Reporting Financial Information by Segment”.

e. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi,

Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, yang menentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. PSAK 25 (Revisi 2009) ini menggantikan PSAK 25 (1994) “Laba atau Rugi Bersih, untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi”.

e. PSAK 25 (Revised 2009), “Net Profit or Loss for the Period, Fundamental Errors, and Changes in Accounting Policies” removes the concept of fundamental error and the allowed alternative to retrospective application of voluntary changes in accounting policies and retrospective restatement to correct prior period errors. It defines material omissions or misstatements, and describes how to apply the concept of materiality when applying accounting policies and correcting errors. This revised standard supersedes PSAK No. 25 (1994) “Net Profit or Loss for the Period, Fundamental Errors, and Changes in Accounting Policies”.

f. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Asset”.

Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpuihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. PSAK 48 (Revisi 2009) ini menggantikan PSAK 48 (1998) “Penurunan Nilai Aset”

f. PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets” which prescribe the procedures that an entity applies to ensure that its assets are carried at no more than its recoverable amount; requires recognition of impairment losses and reversal of this; and prescribe disclosures. This revised standard supersedes PSAK No. 48 (1998) “Impairment of Assets”.

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For The Year Ended December 31, 2009

(With Comparative Figures For 2008) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

33. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

33. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD (continued)

g. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas,

Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait

g. PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, ensures that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and that sufficient information is disclosed in the notes to the financial statements to enable users to understand their nature, timing, and amount. This revised standard supersedes PSAK No. 57 (2000) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”.

Perseroan saat ini sedang mengevaluasi dampak dari revisi atas standar dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

The Company is currently evaluating the impact of the above revised standard and has not yet determined the effects on the financial statements.

34. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI 34. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS

Laporan keuangan konsolidasi yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan Induk pada tanggal 8 Maret 2010.

The consolidated financial statements for the year ended December 31, 2009 were approved by the Directors of the Parent Company on March 8, 2010.