111
PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods Industry yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013) Oleh: ARIEF DARMAWAN NIM: 1111082000018 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M i

PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi

Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods Industry

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013)

Oleh:

ARIEF DARMAWANNIM: 1111082000018

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

i

Page 2: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS
Page 3: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS
Page 4: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS
Page 5: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS
Page 6: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

1. Nama : Arief Darmawan

2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 01 September 1993

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Alamat : Komplek PU Pengairan No. 72 RT 03/04 Kelurahan

Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Pasar Baru, Kota

Tangerang.

5. Agama : Islam

6. Nomor Telepon : 08998312502

7. E-Mail : [email protected]

Data Pendidikan Formal

1. 1999-2005 : SDN Sukasari 5 Kota Tangerang

2. 2005-2008 : SMPN 2 Kota Tangerang

3. 2008-2011 : SMAN 2 Kota Tangerang

4. 2011-2015 : Jurusan Akuntansi (Akmen), Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Pengalaman Organisasi

1. Anggota UKM FORSA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-2014)

2. Ketua divisi sepakbola UKM FORSA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2013-

2014)

Seminar dan Workshop

1. Seminar Sosialisasi Nasional dan Diskusi Publik “Undang-Undang Ormas;

Upaya Memperkuat Nasionalisme”, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Page 7: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

vii

2. Seminar 4 Pilar Goes To Campus: “Sosialisasi Pancasila, Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika”, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

3. Seminar Nasional Accounting Fair 2014: “Kredibilitas Seorang Akuntan

Dalam Menghadapi Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia” Untuk

Meningkatkan Kesadaran dan Pemahaman Akuntansi Syariah, FEB UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Kepanitiaan

1. “MAKASA Sport’s day” oleh UKM FORSA UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sebagai anggota divisi acara, 2013.

Page 8: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

viii

THE EFFECT OF OPERATION DIVERSIFICATION, GEOGRAPHICDIVERSIFICATION, AND FIRM SIZE ON EARNINGS MANAGEMENT

(EMPIRICAL STUDY ON MANUFACTUR COMPANIES SECTORCONSUMER GOODS INDUSTRY WHICH WERE LISTED IN

INDONESIAN STOCK EXCHANGE FOR PERIOD ON 2010-2013)

ABSTRACT

This research aim to analyze the effect of operating diversification,geographic diversification, and company size on earnings management. Thepopulation in this research are sector consumer goods industry on manufacturingcompanies which listed in Indonesian Stock Exchange for period on 2010-2013with sample number are 17 companies that acquired by using purposive samplingmethod. The method of research analysis was used multiple regression analysiswith SPSS 20 program.

The result showed that the operating diversification has significant effect onearnings management, geographic diversification has no significant effect onearnings management, and company size has significant effect on earningsmanagement.Keyword: operating diversification, geographic diversification, company size, and

earnings management.

Page 9: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

ix

PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFI,DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR

CONSUMER GOODS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEKINDONESIA PERIODE 2010-2013)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh diversifikasi operasi,diversifikasi geografis, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba. Populasidalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor consumer goodsindustry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013 dengansampel sebanyak 17 perusahaan yang ditentukan berdasarkan metode purposivesampling. Metode analisis penelitian yang digunakan adalah metode analisisregresi berganda dengan program SPSS 20.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa diversifikasi operasi berpengaruhsignifikan terhadap manajemen laba, diversifikasi geografis tidak berpengaruhsignifikan terhadap manajemen laba, ukuran perusahaan berpengaruh signifikanterhadap manajemen laba.Kata kunci: diversifikasi operasi, diversifikasi geografis, ukuran perusahaan, dan

manajemen laba.

Page 10: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

x

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-

Nya dengan segala pengetahuan dan kekuasan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Diversifikasi Operasi,

Diversifikasi Geografis, dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen laba

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods

Industry yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013)” dengan

baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga dan para sahabatnya. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk

memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terimakasih atas bantuan,

saran, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak

langsung dalam penyelesaian skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tuaku, Bapak Herlang dan Ibu Husnawati tercinta serta kakaku

Sari, yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini Lc.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Hepi Prayudiawan, SE,. MM., Ak., CA selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang

sangat baik, selalu bersedia meluangkan waktunya untuk konsultasi,

memberikan pengarahan serta motivasi yang tidak henti kepada penulis

untuk menyelesaikan skrispi ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Bapak

berikan selama ini.

Page 11: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

xi

5. Ibu Yusro Rahma SE.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah meluangkan waktunya, memberikan pengarahan dengan baik kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama

menuntut ilmu yang menjadi bekal untuk penulis serta motivasi yang tidak

henti diberikan kepada penulis dan karyawan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang memberikan bantuan kepada penulis.

7. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam

mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

8. Teman-teman Akuntansi A 2011 dan Akuntansi 2011 yang telah

memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh keluarga besar tim sepakbola Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang selalu memotivasi agar penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terimakasih

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari semua

pihak.

Akhir kata dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati, penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca umumnya.

Jakarta, Mei 2015

(Arief Darmawan)

Page 12: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

xii

DAFTAR ISI

Keterangan Halaman

COVER DALAM ......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .......................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ........................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................... viii

ABSTRAK .................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. x

DAFTAR ISI................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

Page 13: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

xiii

A. Latar belakang.............................................................................. 1

B. Rumusan masalah......................................................................... 9

C. Tujuan dan manfaat...................................................................... 10

1. Tujuan Penelitian.................................................................... 10

2. Manfaat Penelitian.................................................................. 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 12

A. Landasan Teori ............................................................................ 12

1. Basis Teori .............................................................................. 12

a. Teori Agensi .................................................................... 12

2. Diversifikasi Perusahaan ........................................................ 14

a. Jenis Diversifikasi ........................................................... 15

b. Tujuan Diversifikasi ........................................................ 19

c. Hipotesis Diversifikasi .................................................... 21

3. Ukuran Perusahaan................................................................. 22

4. Manajemen Laba .................................................................... 23

B. Penelitian-penelitian Terdahulu ................................................... 28

C. Keterkaitan Antarvariabel dan Perumusan Hipotesis .................. 34

1. Diversifikasi Operasi dengan Manajemen Laba..................... 34

2. Diversifikasi Geografis dengan Manajemen Laba ................. 35

3. Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba ....................... 37

4. Diversifikasi Operasi, Diversifikasi Geografis dan Ukuran

Perusahaan dengan Manajemen Laba .................................... 38

D. Kerangka Pemikiran..................................................................... 39

Page 14: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

xiv

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 41

A. Ruang Lingkup Penelitian............................................................ 41

B. Metode Penentuan Sampel........................................................... 41

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 42

D. Metode Analisis Data................................................................... 43

1. Statistik Deskriptif.................................................................. 43

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 44

3. Uji Koefisien Determinasi ...................................................... 47

4. Uji Hipotesis ........................................................................... 47

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian............................................ 50

1. Diversifikasi Operasi (X1) ..................................................... 51

2. Diversifikasi Geografis (X2) .................................................. 52

3. Ukuran Perusahaan (X3) ........................................................ 52

4. Manajemen Laba (Y).............................................................. 53

BAB IV. PENEMUAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 57

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................................. 57

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ...................................................... 59

1. Hasil Statistik Deskriptif ........................................................ 59

2. Hasil Uji Asumsi Klasik......................................................... 61

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................ 69

4. Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 70

Page 15: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

xv

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 78

A. Kesimpulan.................................................................................. 78

B. Saran............................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 80

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ 83

Page 16: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

xvi

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Penelitian-penelitian Terdahulu................................. ..... 30

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian......................... .... 56

4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian ............................ 58

4.2 Sampel Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer

Goods Industry............................................................... 59

4.3 Hasil Statistik Deskriptif............................................... 60

4.4 Hasil Uji Multikolonieritas........................................... 62

4.5 Hasil Uji Autokorelasi.................................................. 64

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji

Glejser........................................................................... 66

4.7 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov.................. 68

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi................................... 69

4.9 Hasil Uji Statistik t........................................................ 70

4.10 Hasil Uji Statistik F....................................................... 75

Page 17: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

xvii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran...................................................... 40

4.1 Grafik Scatterplot.......................................................... 65

4.2 Grafik P-Plot................................................................. 67

Page 18: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Sampel Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer

Goods Industry.............................................................. 84

2 Hasil Perhitungan Variabel Diversifikasi Operasi........ 85

3 Hasil Perhitungan Variabel Diversifikasi Geografis...... 86

4 Hasil Perhitungan Variabel Ukuran Perusahaan........... 87

5 Hasil Perhitungan Variabel Manajemen Laba.............. 88

6 Hasil Statistik Deskriptif.............................................. 89

7 Hasil Uji Multikolinieritas........................................... 89

8 Hasil Uji Autokorelasi................................................. 89

9 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dengan Grafik Scatterplot.. 90

10 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dengan Uji Glejser.......... 90

11 Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik P-Plot................... 91

12 Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorov Smirnov....... 91

13 Hasil Uji Koefisien Determinasi.................................... 92

Page 19: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

xix

14 Hasil Uji Statistik t........................................................ 92

15 Hasil Uji Statistik F....................................................... 92

Page 20: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini perkembangan perusahaan dalam berbagai

bidang di Indonesia semakin pesat. Hal ini dikarenakan semakin

meningkatnya kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap output yang

dihasilkan oleh suatu perusahaan. Dalam menghadapi persaingan pasar

yang ketat, manajer dari tiap-tiap perusahaan dituntut cerdas dalam

menerapkan strategi untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar.

Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak perusahaan yang gagal berkembang

akibat tidak adanya kebijakan strategi yang baik dalam menarik pangsa

pasar, sehingga menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan tersebut.

Perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang besar rata-rata

melakukan perluasan usaha baik dari segi produk yang dihasilkan maupun

jumlah perusahaannya di setiap wilayah. Perusahaan yang melakukan

perluasan usahanya sering disebut perusahaan yang terdiversifikasi.

Diversifikasi sendiri merupakan salah satu kebijakan strategi perusahaan

yang diterapkan dengan memperluas segmen operasi dan lokasi geografis

perusahaan yang jumlahnya lebih dari satu. Strategi ini diyakini dapat

meningkatkan pendapatan perusahaan.

Harto (2005:297) mendefinisikan diversifikasi perusahaan sebagai

bentuk pengembangan usaha dengan cara memperluas jumlah segmen

1

Page 21: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

2

secara bisnis maupun geografis maupun memperluas market share yang

ada atau mengembangkan berbagai produk yang beraneka ragam.

Sedangkan menurut Kurniasari (2014:1) diversifikasi usaha merupakan

salah satu strategi yang menjadi pilihan manajer. Dengan penerapan

diversifikasi usaha, manajer dapat mengajukan reward yang lebih besar,

karena semakin banyak jenis usaha yang dikelola, semakin besar tingkat

kompleksitas perusahaan. Penerapan diversifikasi usaha salah satunya juga

bertujuan untuk memaksimumkan ukuran dan keragaman usaha, sehingga

pemilik dapat memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dari beberapa

segmen usaha yang dimiliki. Selain memberikan dampak positif bagi

perusahaan, strategi diversifikasi juga dianggap memberikan dampak

negatif bagi perusahaan. Diversifikasi dianggap dapat menimbulkan

praktik manajemen laba dalam suatu perusahaan.

Manajemen laba sendiri didefinisikan sebagai kewenangan

manajemen tingkat atas yang mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku

secara umum, yang dapat mengontrol atau mengatur laporan informasi

laba akuntansi dengan cara merubah penggunaan metode akuntansi dan

menentukan pemilihan kebijakan akuntansi. Dengan kata lain juga dapat

menyesatkan pemegang kepentingan lain untuk mendapatkan bunga dari

grup yang dimaksimalkan dan keuntungan yang dimaksimalkan oleh

perusahaan (Liu dan Yu, 2013:50). Sedangkan menurut Sulistyanto

(2008:51) manajemen laba merupakan upaya untuk merekayasa angka-

Page 22: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

3

angka dalam laporan keuangan dengan mempermainkan metode dan

prosedur akuntansi yang digunakan perusahaan.

Manajemen laba cenderung mudah terjadi dalam perusahaan yang

melakukan diversifikasi. Mehdi dan Seboui (2011:177) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa perusahaan besar dengan organisasi

yang kompleks dan memiliki masalah keagenan, umumnya terdiversifikasi

di lebih dari satu negara dan atau industri. Diversifikasi tidak hanya

memotivasi manajer dalam melakukan manipulasi akuntansi, tetapi bisa

juga menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk membuat

manajemen laba sulit dideteksi. Hal ini dibuktikan dengan adanya

beberapa kasus manajemen laba pada perusahaan yang terdiversifikasi.

Salah satu contoh kasus manajemen laba pada perusahaan yang

melakukan strategi diversifikasi terjadi pada perusahaan Enron

Corporation. Enron Corporation merupakan salah satu contoh perusahaan

yang melakukan diversifikasi baik secara industrial maupun geografis. Hal

tersebut terbukti dengan keberagaman bidang bisnis yang dijalaninya

(seperti: bidang listrik, gas alam, produksi kertas, dan komunikasi) serta

banyaknya jumlah cabang perusahaannya secara geografis (tidak hanya di

Amerika melainkan juga di Eropa) (Aryati dan Walansendouw, 2013:244).

Runtuhnya Enron merupakan kasus kehancuran terbesar korporasi di

AS. Dalam waktu sangat singkat perusahaan yang tahun lalu masih

membukukan pendapatan US$ 100 miliar, sekonyong-konyong harus

melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal. Sebagai entitas

Page 23: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

4

bisnis, nilai kerugian Enron diperkirakan mencapai US$ 50 miliar.

Sementara itu, pelaku pasar modal kehilangan US$ 32 miliar dan ribuan

pegawai Enron harus menangisi amblasnya dana pensiun mereka tak

kurang dari US$ 1 miliar (Koran Tempo, 2002).

Saham Enron yang pada Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per

lembar, terjerembab jatuh hingga tidak lebih dari US$ 45 sen. Tidak heran

kalau banyak kalangan menyebut peristiwa ini sebagai kebangkrutan

terbesar dalam sejarah bisnis di Amerika Serikat. Sedemikian hebohnya,

sampai-sampai seluruh media bisnis dan ekonomi terkemuka

menempatkannya sebagai cover story. Majalah Time, Fortune, dan

Business Week mengulasnya berhalaman-halaman.

Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu, belakangan

Enron dicurigai telah melakukan praktek window dressing. Manajemen

Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta,

dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar (Koran Tempo,

2002).

Kasus lain mengenai manajemen laba pada perusahaan terdiversifikasi

terjadi pada perusahaan PT. Bumi Resources. Kasus ini berupa adanya

temuan dari hasil investigasi tim audit terhadap PT. Bumi Resources yang

menyatakan bahwa terdapat penyimpangan dana keuangan sebesar US$

500 Juta. Selain itu juga adanya keanehan pada tingkat laba perusahaan

dengan harga saham, perusahaan mengalami kenaikan laba selama lima

tahun periode, dengan diperolehnya laba yang tinggi seharusnya dapat

Page 24: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

5

menaikan harga saham begitu juga sebaliknya, namun hal berbeda terjadi

pada tahun 2004 ke tahun 2005 dimana laba yang diperoleh dari 1.079.520

naik ke 1.222.099 harga sahamnya turun dari 800 menjadi 760 sedangkan

tahun 2009 dan 2011 terjadi kebalikannya yaitu laba turun tetapi harga

saham naik. Adanya ketidakseimbangan ini mengindikasikan adanya

praktik manajemen laba yang dilakukan manajemen dengan pola income

maximization dan income minimization (Mariana, 2012).

Kasus tersebut juga diperkuat dengan adanya dugaan manipulasi pajak

PT. Bumi Resources. Dugaan tunggakan pajak Grup Bakrie senilai 2,1

triliun rupiah dari tiga perusahaan tambang, yakni PT. Bumi Resources

Tbk, PT. Kaltim Prima Coal, dan PT. Arutmin Indonesia. Bumi diduga

menunggak pajak senilai 376 miliar rupiah, sedang dua anak

perusahaannya yakni KPC sebesar 1,5 triliun rupiah dan Arutmin 300

miliar rupiah (Koran Jakarta, 2010).

Perusahaan lain yang tersangkut kasus manajemen laba yaitu PT.

Ades Alfindo Putrasetia Tbk. Bapepam memastikan manajemen PT. Ades

Alfindo Putrasetia Tbk (ADES) telah memberikan penyesatan informasi

kepada publik. Penyesatan informasi itu terkait kasus perbedaan

penghitungan angka produksi dan angka penjualan dalam laporan

keuangan perseroan. Manajemen baru ADES melaporkan telah terjadi

perbedaan laporan keuangan sejak tahun 2001 sampai 2003. Estimasi

perhitungan mengenai potensi dari perbedaan volume produksi dengan

volume yang dilaporkan perseroan kepada pemilik merek dagang terhadap

Page 25: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

6

penjulaan itu adalah untuk tahun 2001 perbedaan volume terhadap

penjualan bersih diestimasikan sebesar maksimum Rp. 13 miliar. Untuk

tahun 2002 sebesar Rp. 45 miliar, untuk tahun 2003 sebesar Rp. 55 miliar

serta Rp. 2 miliar untuk tengah tahun 2004 (Detik Finance, 2004).

Estimasi tersebut dapat mempresentasikan perbedaan maksimum

sebesar 10 persen, 30 persen, 32 persen dan 3 persen lebih rendah dari

penjualan yang telah dilaporkan pada tahun-tahun yang disebut di atas.

Saham ADES sendiri disuspensi sejak 5 Agustus 2004, karena ada dugaan

perbedaan laporan penjualan diatas dan baru bisa diperdagangkan di Pasar

Negosiasi. Kasus tersebut telah disampaikan Coca-Cola sebagai salah satu

pemegang saham ADES melalui Water Partner Bottling (WPB), kepada

US SEC/Security Exchange Commision (Detik Finance, 2004).

Selain diversifikasi, ukuran perusahaan juga dianggap memiliki

pengaruh terhadap praktik manajemen laba dalam suatu perusahaan.

Ukuran perusahaan sendiri merupakan suatu skala dimana dapat

diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain:

total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain (Anggraini, 2013:5).

Sedangkan menurut Fransiska dan Hermawan (2013:4164) ukuran

perusahaan tidak hanya menunjukan seberapa besar kecilnya suatu

perusahaan, tetapi juga kemampuan suatu perusahaan dalam menjalankan

kegiatan bisnisnya sehingga dapat meningkatkan penjualan dan laba bagi

perusahaannya. Penggunaan total aset pada penghitungan ukuran

perusahaan karena total aset yang ada pada perusahaan merupakan suatu

Page 26: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

7

modal bagi perusahaan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan

mendanai investasi atau proyek yang menguntungkan.

Shen dan Chih (2007:1011) dalam penelitiannya yang berjudul

“Earnings Management and Corporate Governance in Asia’s Emerging

Markets” menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh

terhadap manajemen laba. Perusahaan yang besar cenderung mudah

melakukan manajemen laba.

Sedangkan menurut Anggraini (2013:6) perusahaan yang berukuran

besar memiliki basis pemegang kepentingan yang lebih luas, sehingga

berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap

kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Selain itu,

perusahaan berukuran besar juga lebih mendapatkan perhatian dari

masyarakat sehingga dalam melaporkan laporan keuangannya mereka

akan melaporkannya sesuai dengan kondisi sebenarnya (Anggit dan

Shodiq, 2014:9).

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Indraswari (2010), Anggraini (2013), serta Fatmawati dan Sabeni (2013).

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

terdapat pada beberapa variabel independen, objek penelitian, dan periode

penelitiannya. Adapun perbedaan-perbedaan tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Variabel independen yang digunakan pada penelitian Indraswari

(2010) adalah status internasional, diversifikasi operasi, dan legal

Page 27: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

8

origin. Pada penelitian Anggraini (2013) variabel independen yang

digunakan adalah siklus hidup dan ukuran perusahaan. Pada penelitian

Fatmawati dan Sabeni (2013) variabel independen yang digunakan

adalah diversifikasi geografis, diversifikasi industri, konsentrasi

kepemilikan perusahaan dan masa perikatan audit. Sedangkan variabel

independen yag digunakan pada penelitian ini adalah diversifikasi

operasi, diversifikasi geografis, dan ukuran perusahaan.

2. Objek penelitian pada penelitian Indraswari (2010) adalah perusahaan

Asia yang terdaftar di New York Stock Exchange. Pada penelitian

Anggraini (2013) objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian

Fatmawati dan Sabeni (2013) objek penelitian yang digunakan adalah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sedangkan objek penelitian pada penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur sektor consumer goods industry yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

3. Periode penelitian Indraswari (2010) yaitu periode 2006-2008, periode

penelitian Anggraini (2013) yaitu periode 2009-2011, periode

penelitian Fatmawati dan Sabeni (2013) yaitu periode 2011.

Sedangkan periode penelitian pada penelitian ini adalah periode 2010

sampai dengan 2013.

Topik ini penting untuk diteliti, karena manajemen laba masih

menjadi tema yang menarik untuk dibahas seiring dengan banyaknya

Page 28: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

9

kasus manajemen laba pada perusahaan besar yang terdiversifikasi. Selain

itu, banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba juga

akan membuat penelitian dengan tema manajemen laba diperkirakan

masih akan terus dikembangkan oleh peneliti-peneliti selanjutnya. Dengan

demikian, maka dibuat suatu penelitian dengan judul “Pengaruh

Diversifikasi Operasi, Diversifikasi Geografis, dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods Industry yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah diversifikasi operasi berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba?

2. Apakah diversifikasi geografis berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba?

3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba?

4. Apakah diversifikasi operasi, diversifikasi geografis, dan ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

manajemen laba?

Page 29: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui pengaruh diversifikasi operasi terhadap

manajemen laba.

b. Untuk mengetahui pengaruh diversifikasi geografis terhadap

manajemen laba.

c. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap

manajemen laba.

d. Untuk mengetahui pengaruh diversifikasi operasi, diversifikasi

geografis, dan ukuran perusahaan secara simultan terhadap

manajemen laba.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu:

a. Bagi Penulis

Diharapkan penulis dapat mengetahui apakah diversifikasi

operasi, diversifikasi geografis dan ukuran perusahaan dapat

mempengaruhi suatu perusahaan dalam melakukan manajemen

laba.

b. Bagi Investor

Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi para investor

yang baru akan berinvestasi di dalam suatu perusahaan. Agar

mempertimbangkan apakah manajemen di perusahaan yang akan

Page 30: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

11

dijadikan tempat investasi telah melakukan pelaporan keuangan

yang baik tanpa adanya unsur kepentingan dari pihak manajemen.

Investor juga diharapkan dapat memperhatikan pelaporan

keuangan dari perusahaan yang melakukan strategi diversifikasi

agar tidak terjadi asimetri informasi.

c. Bagi Manajer Perusahaan

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para manajer

perusahaan yang melakukan diversifikasi operasi dan geografis

serta berada pada ukuran perusahaan tertentu dapat melakukan

tindakan yang sewajarnya dalam pelaporan keuangan tanpa ada

unsur kepentingan pribadi, sehingga nantinya laporan keuangan

dapat dipercaya dan memiliki keandalan bagi para pengguna.

d. Bagi para Akademisi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan

dan wawasan yang lebih mengenai manajemen laba dan faktor-

faktor yang mempengaruhinya, sehingga di kemudian hari dapat

dijadikan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Page 31: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Basis Teori

a. Teori Agensi

Teori keagenan (agency theory) menyatakan bahwa dalam

perusahaan (firm) terjadi konflik kepentingan antara pemilik

(principal) dan manajer (agent). Konflik yang timbul dipicu oleh

kepentingan masing-masing pihak untuk memaksimalkan

kesejahteraannya (wealth). Dalam kondisi konflik tersebut,

informasi akuntansi menjadi instrumen mediasi dalam

menyelaraskan berbagai konflik kepentingan yang ada (Indraswari,

2010:6-7).

Agen diasumsikan akan menerima kepuasan tidak hanya dari

kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan yang terlibat

dalam hubungan suatu agensi, seperti waktu luang yang banyak,

kondisi kerja yang menarik, keanggotaan klub, dan jam kerja yang

fleksibel. Sedangkan prinsipal diasumsikan hanya tertarik pada

pengembalian keuangan yang diperoleh dari investasi mereka di

perusahaan tersebut (Anthony dan Govindarajan, 2012:269).

Menurut Sulistyanto (2008:20-21) manajer sebagai pengelola

perusahaan merupakan satu-satunya pihak yang menguasai seluruh

12

Page 32: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

13

informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan.

Manajer bisa menjelaskan secara rinci mengapa dan untuk apa

informasi itu ada. Manajer juga mengetahui dan memahami

hubungan antara satu informasi dengan informasi lain. Sementara

pihak lain di luar perusahaan, yaitu pemilik, calon investor,

kreditur, supplier, regulator, pemerintah, dan stakeholder lain, yang

mempunyai keterbatasan sumber dan akses untuk memperoleh

informasi mengenai perusahaan. Pihak-pihak ini hanya bisa

mengandalkan informasi yang disajikan manajemen jika ingin

mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Artinya, seberapa

banyak informasi yang dapat dikuasai pihak-pihak ini sangat

tergantung pada seberapa banyak informasi yang diterimanya dari

manajer.

Oleh karena itu kontrak yang baik antara investor dan manajer

adalah kontrak yang mampu menjelaskan apa saja yang harus

dilakukan manajer dalam pengelolaan dana yang diinvestasikan

dan pembagian return antara manajer dan investor. Masalah yang

kemudian timbul dalam teori agensi adalah ketidaklengkapan

informasi yaitu ketika tidak semua keadaan diketahui oleh kedua

belah pihak, hal inilah yang disebut dengan asimetri informasi.

Terdapat dua tipe asimetri informasi, yaitu (1) Adverse

Selection yang merupakan tipe informasi asimetri dimana satu

orang atau lebih pelaku transaksi bisnis atau transaksi usaha yang

Page 33: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

14

potensial mempunyai informasi lebih atas yang lain. Adverse

selection ini dapat terjadi karena beberapa orang seperti manajer

dan para pihak internal perusahaan lainnya lebih mengetahui

kondisi saat ini dan prospek ke depan suatu perusahaan daripada

para investor; (2) Moral Hazard yaitu suatu tipe asimetri informasi

dimana satu orang atau lebih pelaku bisnis atau transaksi potensial

yang dapat mengamati kegiatan-kegiatan mereka secara penuh

dibandingkan dengan pihak lain. Moral hazard ini dapat terjadi

karena adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian sehingga

principal tidak dapat mengamati seluruh aksi manajer yang

mungkin berbeda dengan apa yang diinginkan principal (Prayudi

dan Daud, 2013:121).

2. Diversifikasi Perusahaan

Diversifikasi merupakan bentuk pengembangan usaha dengan

memperluas jumlah segmen, baik secara bisnis maupun geografis

(Permatasari dan Meiden, 2012:122). Lebih lanjut menurut Kurniasari

(2014:1) diversifikasi usaha merupakan salah satu strategi menjadi

pilihan manajer. Dengan penerapan diversifikasi usaha, manajer dapat

mengajukan reward yang lebih besar, karena semakin banyak jenis

usaha yang dikelola, semakin besar tingkat kompleksitas perusahaan.

Penerapan diversifikasi usaha salah satunya juga bertujuan untuk

memaksimumkan ukuran dan keragaman usaha, sehingga pemilik

Page 34: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

15

dapat memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dari beberapa

segmen usaha yang dimiliki.

Sedangkan Harto (2005:297) mendifinisikan diversifikasi

perusahaan sebagai bentuk pengembangan usaha dengan cara

memperluas jumlah segmen secara bisnis maupun geografis maupun

memperluas market share yang ada atau mengembangkan berbagai

produk yang beraneka ragam. Hal ini dapat dilakukan dengan

membuka lini usaha baru, memperluas lini produk yang ada,

memperluas wilayah pemasaran produk, membuka kantor cabang,

melakukan merger dan akuisisi untuk meningkatkan skala ekonomis

dan cara yang lainnya.

a. Jenis Diversifikasi

Jenis diversifikasi menurut Anthony dan Govindrajan

(2008:67) ada dua macam, yaitu :

1) Diversifikasi yang Tidak Berhubungan

Diversifikasi tidak berhubungan disini mengacu pada

sinergi operasi lintas unit bisnis yang berdasarkan pada

kompetensi inti dan pada pembagian sumber daya yang

umum. Perusahaan yang melakukan diversifikasi tidak

berhubungan biasa disebut dengan diversifikasi

konglomerat. Konglomerasi tumbuh khususnya melalui

akuisisi.

Page 35: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

16

2) Diversifikasi yang Berhubungan

Diversifikasi yang berhubungan terdiri dari perusahaan

yang beroperasi dalam sejumlah industri dan bisnisnya

saling berhubungan satu sama lain melalui sinergi operasi.

Salah satu cara perusahaan dengan diversifikasi yang

berhubungan menciptakan sinergi operasi adalah dengan

membuat dua atau lebih unit bisnis menggunakan sumber

daya yang sama seperti kekuatan penjualan, fasilitas

manufaktur, dan fungsi perbekalan.

Sedangkan jenis diversifikasi dilihat dari jumlah segmen yang

dimiliki perusahaan dibagi menjadi dua macam yaitu diversifikasi

operasi dan diversifikasi geografis. Kedua macam diversifikasi ini

yang dijadikan variabel independen dalam peneletian ini.

1) Diversifikasi Operasi

Diversifikasi operasi suatu perusahaan dapat dilihat

dari laporan segmen operasinya. Pada laporan segmen

operasi tersebut tercermin banyaknya segmen produk yang

dihasilkan oleh suatu perusahaan, hal tersebut menandakan

ada atau tidaknya diversifikasi operasi yang dilakukan

suatu perusahaan. Menurut IAI (2002) segmen operasi

(usaha) adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan

dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau

jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait)

Page 36: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

17

dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang

berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Faktor-

faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan terkait

atau tidaknya produk atau jasa, meliputi:

(a) Karakteristik produk atau jasa

(b) Karakteristik proses produksi

(c) Jenis atau golongan pelanggan (produk atau jasa)

(d) Metode pendistribusian produk atau penyediaan jasa

dan,

(e) Karakteristik iklim regulasi, misalnya dalam perbankan,

asuransi, atau public utilities.

Dalam kondisi pasar saat ini, perusahaan berusaha

untuk mendapat pangsa pasar yang baru dan memperluas

pangsa pasar yang ada dengan memberikan peluang-

peluang yang lebih baik sehingga perusahaan tetap

memiliki keunggulan bersaing dibandingkan dengan

perusahaan lainnya. Salah satunya dengan melakukan

diversifikasi operasi. Bagi perusahaan yang melakukan

diversifikasi operasi (multioperasional), pelaporan masing-

masing segmen operasinya tercantum dalam segment

reporting (Indraswari, 2010:4).

Segmen reporting merupakan standar pengungkapan

yang terutama dan secara khusus relevan bagi perusahaan

Page 37: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

18

berukuran besar dalam lokasi geografis yang berbeda dan

atau bermacam-macam bisnis. Menurut Radebaugh dan

Street (2003) dalam Indraswari (2010:4) tujuan dari standar

tersebut adalah untuk memberikan informasi mengenai

perbedaan jenis aktivitas bisnis perusahaan dalam

membantu pengguna laporan keuangan untuk:

(a) Memahami kinerja perusahaan dengan lebih baik.

(b) Menilai lebih baik kemungkinan aliran kas masa depan.

(c) Membuat pertimbangan lebih informatif mengenai

perusahaan secara keseluruhan.

Dua aspek penting dari standar pelaporan adalah:

(a) Bagaimana manajemen memilih untuk membagi

perusahaan kedalam segmen operasi, dan

(b) Item-item informasi yang dibutuhkan untuk

diungkapkan untuk masing-masing segmen operasi.

2) Diversifikasi Geografis

Diversifikasi geografis juga dapat dilihat dari laporan

segmen geografisnya yang dapat merupakan suatu negara,

atau wilayah dalam suatu negara. Segmen geografis adalah

komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam

menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah)

ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan

imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada

Page 38: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

19

komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah)

ekonomi lain (IAI, 2002).

Selanjutnya operasi dalam lingkungan (wilayah)

ekonomi dengan risiko dan imbalan yang berbeda secara

signifikan tidak boleh dikelompokkan ke dalam segmen

geografis yang sama. Faktor-faktor yang dipertimbangkan

dalam mengidentifikasi segmen geografis, mencakup

kondisi ekonomi dan politik, hubungan antar operasi dalam

wilayah geografis, kedekatan geografis operasi, dan risiko

mata uang (IAI, 2002).

b. Tujuan Diversifikasi

Menurut Haberberg dan Rieple (2003) dalam Kurniasari dan

Purwanto (2011:7-8), diversifikasi perusahaan memiliki beberapa

tujuan sebagai berikut:

1) To Seek Growth and Capture Value Added

Tujuan pertumbuhan dan nilai tambah dapat terpenuhi

ketika perusahaan berinvestasi pada usaha yang

memberikan keuntungan bagi perusahaan sehingga kinerja

perusahaan semakin meningkat.

2) To Spread Risk

Tujuan meratakan risiko dimaksudkan bahwa dengan

berinvestasi pada beberapa usaha maka risiko yang dimiliki

oleh satu usaha tidak berpengaruh secara total terhadap

Page 39: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

20

perusahaan karena dapat diimbangi oleh return yang

diperoleh dari usaha yang lain.

3) To Prevent a Competitor from Gaining Ground

Tujuan ini dimaksudkan untuk mencegah penguasaan

usaha yang memiliki sumber daya strategis yang

memberikan nilai tambah oleh pesaing.

4) To Achieve Synergy

Sinergi dimaksudkan sebagai kemampuan untuk

mencapai sesuatu dengan melakukan kombinasi antara

segmen usaha yang tidak bisa dicapai jika segmen usaha

tersebut bekerja sendiri-sendiri.

5) To Control the Supply or Distribution Chain

Tujuan ini dimaksudkan untuk mengendalikan rantai

pasokan atau distribusi penjualan.

6) To Fulfill the Personal Ambition of the Senior Managers

Tujuan memenuhi ambisi manajer berkaitan dengan

reward yang akan diterima. Dengan manajer melaksanakan

strategi diversifikasi usaha maka ruang lingkup tugas

manajer akan semakin banyak sehingga reward yang akan

diterima juga diharapkan akan semakin besar.

Page 40: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

21

c. Hipotesis Diversifikasi

Dalam hubungan diversifikasi dan manajemen laba terdapat

dua teori hipotesis yaitu agency conflict hypotesis dan earnings

volatility hypotesis (Mehdi dan Seboui, 2011:179-180).

1) Hypothesis Agency Conflict

Hipotesis ini didasarkan pada penelitian terdahulu yang

menyimpulkan bahwa diversifikasi mungkin memperkuat

asimetri informasi, menyebabkan keragaman budaya dan

mendorong misalokasi investasi. Kesimpulan ini

menyiratkan bahwa diversifikasi dapat menjadi dasar yang

menguntungkan untuk terjadinya fenomena manajemen

laba.

2) Hypothesis Earnings Volatility

Hipotesis ini didasarkan pada penelitian terdahulu yang

menunjukkan perusahaan terdiversifikasi diharapkan

menghasilkan variabilitas laba yang lebih rendah, karena

laba yang dihasilkan dari berbagai unit perusahaan ini

kurang berkorelasi sempurna. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa manajemen laba melalui akrual sangat terbatas,

karena akrual pada perusahaan yang terdiversifikasi

cenderung dihapuskan.

Page 41: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

22

3. Ukuran Perusahaan

Menurut Niresh dan Velnampy (2014:57) ukuran dari suatu

perusahaan adalah jumlah dari berbagai kapasitas produksi dan

kemampuan yang dimiliki perusahaan atau jumlah dari berbagai

layanan perusahaan yang dapat disediakan secara bersamaan kepada

pelanggan. Ukuran dari suatu perusahaan juga merupakan faktor utama

dalam menentukan profitabilitas dari suatu perusahaan.

Sedangkan menurut (Anggraini, 2013:5) ukuran perusahaan

adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil

perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size,

nilai pasar saham, dan lain-lain.

Ukuran perusahaan tidak hanya menunjukan seberapa besar

kecilnya suatu perusahaan, tetapi juga kemampuan suatu perusahaan

dalam menjalankan kegiatan bisnisnya sehingga dapat meningkatkan

penjualan dan laba bagi perusahaannya. Penggunaan total aset pada

penghitungan ukuran perusahaan karena total aset yang ada pada

perusahaan merupakan suatu modal bagi perusahaan untuk

meningkatkan kemampuan perusahaan mendanai investasi atau proyek

yang menguntungkan (Fransiska dan Hermawan, 2013:4164).

Llukani (2013:142) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

perusahaan berukuran besar maupun kecil melakukan manajemen laba

untuk menghindari pelaporan laba kecil yang negatif atau laba kecil

menurun.

Page 42: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

23

Ukuran perusahaan dianggap menarik karena ukuran perusahaan

yang kecil dianggap lebih banyak melakukan praktik manajemen laba

daripada perusahaan besar. Hal ini dikarenakan perusahaan kecil lebih

ingin memperlihatkan kondisi perusahaan yang selalu berkinerja baik

agar investor menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut

(Anggit dan Shodiq, 2014:2).

Perusahaan yang berukuran besar memiliki basis pemegang

kepentingan yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan

besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik

dibandingkan dengan perusahaan kecil (Anggraini, 2013:6). Selain itu,

perusahaan berukuran besar juga lebih mendapatkan perhatian dari

masyarakat sehingga dalam melaporkan laporan keuangannya mereka

akan melaporkannya sesuai dengan kondisi sebenarnya (Anggit dan

Shodiq, 2014:9).

Sedangkan menurut Shen dan Chih (2007:1011) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki

pengaruh terhadap manajemen laba. Perusahaan besar mungkin

memiliki lebih banyak aset lancar, dengan kata lain perusahaan besar

memiliki kemampuan yang lebih untuk melakukan manajemen laba

(Kim et. al, 2003:5).

4. Manajemen Laba

Menurut Ronen dan Varda Yaari (2008) dalam Omid (2015:47)

manajemen laba memiliki definisi yang berbeda-beda. Definisi ini

Page 43: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

24

dapat diklasifikasikan menjadi (WEM) white earnings management,

(GEM) grey earnings management, dan (BEM) black earnings

management.

(WEM) dapat meningkatkan transparansi laporan keuangan.

Berdasarkan definisi tersebut, manajemen laba dilakukan dengan

mengambil keuntungan dari pemilihan metode akuntansi yang

fleksibel untuk memberi sinyal informasi pribadi manajer terhadap

arus kas di masa depan. (GEM) merupakan manipulasi laporan

keuangan dalam batas-batas yang sesuai dengan standar yang berlaku,

yang dapat berupa oportunistik atau penambahan efisiensi.

Berdasarkan definisi tersebut, manajemen laba adalah pemilihan

metode akuntansi yang oportunistik (hanya memaksimalkan utilitas

manajemen saja) atau efisiensi ekonomi. (BEM) dilakukan dengan

melakukan penipuan dan kekeliruan secara langsung. Berdasarkan

definisi tersebut, manajemen laba adalah praktek dari penggunaan

penipuan untuk memutarbalikkan atau mengurangi transparansi dari

suatu laporan keuangan (Ronen dan Varda Yaari, 2008; Omid

,2015:47).

Secara umum, manajemen laba merupakan intervensi yang

disengaja oleh manajamen dalam proses pelaporan keuangan

perusahaan kepada pihak eksternal perusahaan yang memanfaatkan

penilaian (judgement) mereka untuk mempengaruhi keputusan para

penggunanya serta demi memperoleh keuntungan pribadi (Anggraini,

Page 44: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

25

2013:3). Menurut Anggit dan Shodiq (2014:4) manajemen laba

merupakan perilaku yang secara etik dimaknai negatif oleh investor

meskipun secara prosedural akuntansi diperbolehkan.

Sedangkan menurut Liu dan Yu (2013:50) manajemen laba

didefinisikan sebagai kewenangan manajemen tingkat atas yang

mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku secara umum, yang dapat

mengontrol atau mengatur laporan informasi laba akuntansi dengan

cara merubah penggunaan metode akuntansi, menentukan pemilihan

kebijakan akuntansi. Dengan kata lain juga dapat menyesatkan

pemegang kepentingan lain untuk mendapatkan bunga dari grup yang

dimaksimalkan dan keuntungan yang dimaksimalkan oleh perusahaan.

Indraswari (2010:2) mengatakan bahwa manajemen laba (earnings

management) muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya

manajer atau pembuat laporan keuangan untuk melakukan manajemen

informasi akuntansi, khususnya laba (earnings), demi kepentingan

pribadi dan atau perusahaan. Manajemen laba itu sendiri tidak dapat

diartikan sebagai suatu upaya negatif yang merugikan karena tidak

selamanya manajemen laba berorientasi pada manipulasi laba. Pada

prinsipnya manajemen laba merupakan suatu cara dalam menyajikan

informasi laba kepada publik yang sudah disesuaikan dengan interest

atau kepentingan dari pihak manajer itu sendiri atau menguntungkan

perusahaan.

Page 45: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

26

1) Pola Manajemen Laba

Menurut Sulistyanto (2008:177) pola manajemen laba

meliputi :

(a) Penaikan Laba (Income Increasing)

Merupakan upaya perusahaan mengatur agar laba

periode berjalan menjadi lebih tinggi daripada laba

sesungguhnya. Upaya ini dilakukan dengan

mempermainkan pendapatan periode berjalan menjadi lebih

tinggi daripada pendapatan sesungguhnya dan atau biaya

periode berjalan menjadi lebih rendah dari biaya

sesungguhnya.

(b) Penurunan Laba (Income Decreasing)

Merupakan upaya perusahaan mengatur laba agar

periode berjalan menjadi lebih rendah daripada laba

sesungguhnya. Upaya ini dilakukan dengan

mempermainkan pendapatan periode berjalan menjadi lebih

rendah daripada pendapatan sesungguhnya dan atau biaya

periode berjalan menjadi lebih tinggi dari biaya

sesungguhnya.

(c) Perataan Laba (Income Smoothing)

Merupakan upaya perusahaan mengatur agar labanya

relatif sama selama beberapa periode. Upaya ini dilakukan

dengan mempermainkan pendapatan dan biaya periode

Page 46: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

27

berjalan menjadi lebih tinggi atau lebih rendah daripada

pendapatan atau biaya sesungguhnya.

2) Hipotesis Manajemen Laba

Sulistyanto (2008:63-64) mengatakan bahwa terdapat tiga

hipotesis dalam teori akuntansi positif yang dipergunakan

untuk menguji perilaku etis seseorang dalam mencatat transaksi

dan menyusun laporan keuangan.

(a) Bonus Plan Hypothesis

Menyatakan bahwa rencana bonus atau kompensasi

manajerial akan cenderung memilih dan menggunakan

metode-metode akuntansi yang akan membuat laba yang

dilaporkannya menjadi lebih tinggi. Konsep ini membahas

bahwa bonus yang dijanjikan pemilik kepada manajer

perusahaan tidak hanya memotivasi manajer untuk bekerja

dengan lebih baik tetapi juga memotivasi manajer untuk

melakukan kecendrungan manajerial.

(b) Debt (equity) Hypothesis

Menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai rasio

antara utang dan ekuitas lebih besar, cenderung memilih

dan menggunakan metode-metode akuntansi dengan

laporan laba yang lebih tinggi serta cenderung melanggar

perjanjian utang apabila ada manfaat dan keuntungan

tertentu yang dapat diperolehnya. Keuntungan tersebut

Page 47: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

28

berupa permainan laba agar kewajiban utang piutang dapat

ditunda untuk periode berikutnya sehingga semua pihak

yang ingin mengetahui kondisi perusahaan yang

sesungguhnya memperoleh informasi yang keliru dan

membuat keputusan bisnis menjadi keliru pula. Akibatnya,

terjadi kesalahan dalam mengalokasikan sumberdaya.

(c) Political Cost Hypothesis

Menyatakan bahwa perusahaan cenderung memilih dan

menggunakan metode-metode akuntansi yang dapat

memperkecil atau memperbesar laba yang dilaporkannya.

Konsep ini membahas bahwa manajer perusahaan

cenderung melanggar regulasi pemerintah, seperti undang-

undang perpajakan, apabila ada manfaat dan keuntungan

tertentu yang dapat diperolehnya. Manajer akan

mempermainkan laba agar kewajiban pembayaran tidak

terlalu tinggi sehingga alokasi laba sesuai dengan kemauan

perusahaan.

B. Penelitian-penelitian terdahulu

Penelitian mengenai manajemen laba dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti

sebelumnya. Penelitian yang sebelumnya telah dilakukan memberikan

masukan serta kontribusi terhadap penelitian ini dalam menguji hubungan

Page 48: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

29

antara manajemen laba dengan diversifikasi operasi, diversifikasi

geografis, dan ukuran perusahaan.

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil-hasil penelitian

sebelumnya yang berkaitan dengan manajemen laba serta faktor-faktor

yang mempengaruhinya.

Page 49: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

3030

Tabel 2.1Penelitian-penelitian Terdahulu

No.

Judul Penelitian(Tahun)

VariabelPenelitian

Analisis Metode Penelitian Hasil PenelitianPersamaan Perbedaan

1. Analisis PengaruhDiversifikasiPerusahaan TerhadapManajemen Laba

Titik Aryati & YoelCharismaWalansendouw (2013)

Independen:diversifikasiperusahaan

Kontrol:Ukuran perusahaanPertumbuhanperusahaanLeverage

Dependen:Manajemen laba

Regresiberganda

Variabelindependen:diversifikasiperusahaan

Variabel dependen:Manajemen laba

Penelitian ini menggunakandiversifikasi geografis danukuran perusahaan sebagaivariabel independenPenelitian ini tidakmenggunakan variabelkontrolSampel penelitian iniperusahaan manufaktursektor consumergoodsindustry yang terdaftardi BEI tahun 2010-2013

Tingkat diversifikasiperusahaan yangdiproksikan denganIndeks Herfindahl tidakberpengaruh terhadapmanajemen labaUkuran perusahaan(size) berpengaruhterhadap manajemenlaba.

2. Pengaruh StatusInternasional,Diversifikasi OperasiDan Legal OriginTerhadap ManajemenLaba (studi perusahaanAsia yang terdaftar diNYSE)

Ratih Indraswari, S.E.,M.Sc. (2010)

Independen:status internasionalDiversifikasioperasiLegal origin

Kontrol: Firmsize LeverageKualitas audit

Dependen:manajemen laba

RegresiBerganda

Variabelindependen:diversifikasi operasi

Variabel dependen:manajemen laba

Penelitian ini menggunakandiversifikasi geografis danukuran perusahaan sebagaivariabel independenPenelitian ini tidakmenggunakan variabelkontrolSampel penelitian iniperusahaan manufaktursektor consumer goodsindustry yang terdaftar diBEI tahun 2010-2013

Status internasional,diversifikasi operasi,dan firm sizeberpengaruh terhadapmanajemen laba yangdilakukan perusahaan-perusahaan Asiaterdaftar di NYSE.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 50: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

3131

Tabel 2.1 (Lanjutan)No. Judul Penelitian

(Tahun)Variabel Penelitian Analisis Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan3. Pengaruh Diversifikasi

Geografis, DiversifikasiIndustri, KonsentrasiKepemilikan Perusahaan,Dan Masa Perikatan AuditTerhadap Manajemen Laba

Dewi Fatmawati & ArifinSabeni (2013)

Independen:Diversifikasi geografisDiversifikasi industriKonsentrasi kepemilikanperusahaanMasa perikatan audit

Dependen:Manajemen laba

Regresiberganda

Variabel independen:DiversifikasigeografisDiversifikasi industri

Variabel dependen:Manajemen laba

Penelitian inimenggunakan ukuranperusahaan sebagaivariabel independen.Sampel penelitian iniperusahaanmanufaktur sektorconsumer goodsindustry yangterdaftar di BEItahun 2010-2013

Diversifikasi geografisdan masa perikatan auditberpengaruh secarasignifikan terhadapmanajemen laba.Diversifikasi industri dankonsentrasi kepemilikanperusahaan tidakberpengaruh signifikanterhadap manajemen laba.

4. Analisis Pengaruh AuditTenure, Ukuran KAP danDiversifikasi GeografisTerhadap Manajemen Laba

Vina Kholisa & DinukaZulaikha (2014)

Independen:Audit tenureUkuran KAPDiversifikasi geografis

Dependen:Manajemen laba

Regresiberganda

Variabel independen:Diversifikasigeografis

Dependen:Manajemen laba

Penelitian inimenggunakandiversifikasi operasidan ukuranperusahaan sebagaivariabel independen.Sampel penelitian iniperusahaanmanufaktur sektorconsumer goodsindustry yangterdaftar di BEItahun 2010-2013

Masa perikatan auditantara perusahaan danKAP dapat meningkatkanpraktik manajemen laba.Ukuran KAPmempengaruhi tingkatmanajemen laba diperusahaan.Diversifikasi geografistidak berpengaruhterhadap manajemen laba.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 51: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

3232

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No.

Judul Penelitian(Tahun)

Variabel Penelitian Analisis Metode Penelitian HasilPenelitianPersamaan Perbedaan

5. CorporateDiversification andEarning Management

Imen Khanchel ElMehdi & SouadSebuoi (2011)

Independen:Corporate diversification

Kontrol: DebtratioOperating risk

Dependen:Earnings management

Regresiberganda

Variabelindependen:Corporatediversification

Variabeldependen:Earningsmanagement

Penelitian ini menggunakanukuran perusahaan sebagaivariabel independenPenelitian ini tidakmenggunakan variabelkontrolSampel penelitian iniperusahaan manufaktursektor consumer goodsindustry yang terdaftar diBEI tahun 2010-2013

Diversifikasisecarageografismeningkatkan menajemenlaba.Diversifikasisecaraindustrimengurangimanajemenlaba.

6. Hubungan antaramekanisme corporategovernance,manajemen laba dankinerja keuangan

Domas Titis Anggitdan Muhammad Ja’farShodiq (2014)

Independen:Kepemilikan manajerialKepemilikan institusionalProporsi dewan komisarisUkuran dewan komisarisKomite auditKontrol:Ukuran perusahaanDependen:Manajemen laba

Regresiberganda

Variabeldependen:Manajemenlaba

Penelitian ini menggunakandiversifikasi operasi,diversifikasi geografis danukuran perusahaan sebagaivariabel independen.Sampel penelitian iniperusahaan manufaktursektor consumer goodsindustry yang terdaftar diBEI tahun 2010-2013

Ukuranperusahaanberpengaruhsignifikanterhadapmanajemenlaba

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 52: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

3333

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No.

Judul Penelitian(Tahun)

Variabel Penelitian Analisis Metode Penelitian Hasil PenelitianPersamaan Perbedaan

7. Pengaruh SiklusHidup dan UkuranPerusahaan terhadapManajemen Laba

Anggi RatnaAnggraini (2013)

Independen:Siklus hidup perusahaanUkuran perusahaan

Dependen:Manajemen laba

Regresiberganda

Variabel independen:Ukuran perusahaan

Variabel dependen:Manajemen laba

Penelitian ini menggunakandiversifikasi operasi,diversifikasi geografis sebagaivariabel independen dan tidakmenggunakan siklus hidupperusahaan sebagai variabelindependen.Sampel penelitian iniperusahaan manufaktur sektorconsumer goods industry yangterdaftar di BEI tahun 2010-2013

Siklus hidupperusahaan tidakberpengaruhsignifikan terhadapmanajemen laba.Ukuran perusahaanmemiliki pengaruhsecara signifikanterhadap manajemenlaba.

8. Earning managementand corporategovernance in AsiaEmerging Markets

C.H. Shen dan H.L.Chih (2007)

Independen:Corporate governanceFirm sizeLeverage

Dependen:Earning management

Regresiberganda

Variabel independen:Ukuran perusahaan

Variabel dependen:Manajemen laba

Penelitian ini menggunakandiversifikasioperasi dandiversfikasi geografis sebagaivariabel independen.Sampel penelitian iniperusahaan manufaktur sektorconsumer goods industry yangterdaftar di BEI tahun 2010-2013

Ukuran perusahaanberpengaruhterhadap manajemenlaba.

Sumber: diolah dari berbagai referensi

Page 53: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

34

C. Keterkaitan Antarvariabel dan Perumusan Hipotesis

1. Diversifikasi Operasi dengan Manajemen Laba

Aryati dan Walansendouw (2013) meneliti antara diversifikasi

perusahaaan dengan manajemen laba pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2010.

Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa tingkat diversifikasi

industri tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil tersebut

juga sejalan dengan hasil penelitian Fatmawati dan Sabeni (2013:9)

yang menyatakan bahwa tingkat diversifikasi operasi perusahaan tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba.

Lain halnya dengan hasil penelitian Indraswari (2010) yang

meneliti mengenai pengaruh status internasional, diversifikasi operasi

dan legal origin terhadap manajemen laba. Penelitian ini memperoleh

hasil bahwa diversifikasi operasi perusahaan berpengaruh positif

terhadap manajemen laba yang dilakukan perusahaan-perusahaan Asia

yang terdaftar di NYSE.

Sedangkan Mehdi dan Seboui (2011) dalam penelitiannya yang

berjudul “Corporate Diversification and Earning Management”,

menyatakan bahwa diversifikasi industri berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba yang berarti semakin tingginya tingkat diversifikasi

industri perusahaan semakin menurunkan tingkat manajemen laba

yang dilakukan dalam suatu perusahaan.

Page 54: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

35

Hasil penelitian Mehdi dan Seboui (2011) juga sejalan dengan

earnings volatility hypothesis yang mengatakan bahwa perusahaan

yang terdiversifikasi industri serta beroperasi pada segmen-segmen

bisnis yang berbeda menyebabkan para manajer di anak-anak

perusahaan kesulitan untuk memanipulasi laba melalui akrual. Hal ini

dikarenakan akrual yang dihasilkan dari unit-unit usaha yang berbeda

cenderung dihapuskan.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa diversifikasi operasi perusahaan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.

Ha1: Diversifikasi operasi berpengaruh signifikan terhadap manajemen

laba.

2. Diversifikasi Geografis dengan Manajemen Laba

Diversifikasi geografis dinyatakan tidak memiliki pengaruh

terhadap manajemen laba. Pernyataan tersebut merupakan hasil dari

penelitian Dinuka dan Zulaikha (2014) yang menguji pengaruh audit

tenure, ukuran KAP, dan diversifikasi geografis terhadap manajemen

laba. Hasil penelitian Dinuka dan Zulaikha (2014:9) menerangkan

bahwa perusahaan-perusahaan yang beroperasi hanya di satu negara

ternyata justru melakukan praktik manajemen laba yang lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan yang beroperasi di dua negara.

Artinya tingkat kompleksitas organisasi perusahaan yang disebabkan

adanya diversifikasi geografis tidak mendorong manajemen

Page 55: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

36

perusahaan untuk melakukan praktik manajemen laba yang lebih

agresif.

Sedangkan dalam dua penelitian yang lain mengenai pengaruh

diversifikasi geografis terhadap manajemen laba, masing-masing oleh

Mehdi dan Seboui (2011) serta Fatmawati dan Sabeni (2013)

menyatakan bahwa diversifikasi secara geografis berpengaruh positif

terhadap manajemen laba. Kedua hasil penelitian tersebut juga

konsisten dengan agency conflict hypothesis.

Agency conflict hypothesis menjelaskan bahwa dalam sebuah

organisasi dapat muncul ketidakseimbangan informasi (information

asymmetry) dan konflik kepentingan (conflict of interest). Dengan

tingkat organisasi yang kompleks, manajer dapat dengan mudah untuk

memutarbalikkan informasi dan melakukan manipulasi angka-angka

akuntansi. Selain itu juga kondisi perusahaan yang terdiversifikasi baik

secara segmen bisnis maupun geografis dapat menyulitkan proses

deteksi manajemen laba (Mehdi dan Seboui, 2011:177). Berdasarkan

hasil penelitian-penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

diversifikasi geografis perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap manajemen laba.

Ha2: Diversifikasi geografis berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba.

Page 56: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

37

3. Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba

Penelitian terkait dengan ukuran perusahaan telah banyak

dilakukan di Indonesia. Diantaranya Aryanti dan Walansendouw

(2013) yang menjadikan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol

dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Diversifikasi

Perusahaan terhadap Manajemen Laba”. Dalam hasil penelitiannya,

Aryanti dan Walansendouw (2013:258) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

manajemen laba. Hasil penelitian tersebut memperkuat hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Shen dan Chih (2007) serta Anggit

dan Shodiq (2014) yang menunjukkan bahwa semakin besar ukuran

suatu perusahaan maka tingkat manajemen laba yang dilakukan

perusahaan tersebut akan semakin tinggi.

Penelitian Indraswari (2010:15) yang menggunakan ukuran

perusahaan sebagai variabel kontrol dalam mendeteksi manajemen

laba menemukan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki

pengaruh negatif yang signifikan terhadap manajemen laba. Hasil

penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian Anggraini (2013:22)

yang menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki

pengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba. Ini menandakan

bahwa perusahaan kecil lebih cenderung melakukan manajemen laba.

Kepentingan publik yang lebih rendah dibandingkan dengan

perusahaan yang berukuran besar, menyebabkan tekanan untuk

Page 57: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

38

memberikan laporan keuangan yang kredibel kepada investor pun

menjadi lebih kecil.

Perusahaan yang berukuran besar memiliki basis pemegang

kepentingan yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan

besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik

dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi investor, kebijakan

perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash flow dimasa yang

akan datang. Sedangkan bagi regulator (pemerintah) akan berdampak

terhadap besarnya pajak yang diterima, serta efektifitas peran

pemberian perlindungan masyarakat secara umum. Sehingga

manajemen laba yang dilakukan perusahaan besar lebih rendah

dibandingkan perusahaan kecil (Anggraini, 2013:6). Berdasarkan

temuan-temuan di atas, maka diekspetasi adanya hubungan signifikan

antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba.

Ha3: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen

laba.

4. Diversifikasi Operasi, Diversifikasi Geografis, dan Ukuran

Perusahaan dengan Manajemen Laba

Pada penelitian-penelitian sebelumnya telah diuji beberapa faktor

yang mempengaruhi manajemen laba, diantaranya melakukan

penelitian dengan menguji hubungan diversifikasi operasi,

diversifikasi geografis, status internasional, legal origin, konsentrasi

kepemilikan perusahaan, ukuran perusahaan, masa perikatan audit,

Page 58: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

39

audit tenure, ukuran KAP, siklus hidup perusahaan, dan corporate

governance. Adapun penelitian mereka menunjukkan adanya

hubungan positif maupun negatif faktor-faktor yang mempengaruhi

manajemen laba tersebut Aryati dan Walansendouw (2013), Indraswari

(2010), Fatmawati dan Sabeni (2013), Dinuka dan Zulaikha (2014),

Mehdi dan Seboui (2011), Shen dan Chih (2007), Anggit dan Shodiq

(2014) dan Anggraini (2013). Berdasarkan temuan-temuan tersebut di

atas, maka penelitian ini mengekspetasi serta menguji kembali

hubungan antara manajemen laba dengan diversifikasi operasi,

diversifikasi geografis, dan ukuran perusahaan.

Ha4: Diversifikasi operasi, diversifikasi geografis, dan ukuran

perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba.

D. Kerangka Pemikiran

Gambar di bawah ini menunjukkan kerangka pemikiran yang

dibuat dalam model penelitian mengenai pengaruh diversifikasi

operasi, diversifikasi geografis, dan ukuran perusahaan terhadap

manajemen laba.

Page 59: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

40

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Judul: Pengaruh Diversifikasi Operasi, Diversifikasi Geografis danUkuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba

Perusahaan manufaktur sektor consumer goods industry yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013

Teori pendukung : Agency Theory

DiversifikasiOperasi (X1)

DiversifikasiGeografis (X2 )

Manajemen Laba(Y)

UkuranPerusahaan (X3)

Model Analisis :Regresi Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 60: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel

atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel

independen, yaitu diversifikasi operasi, diversifikasi geografis, dan ukuran

perusahaan terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba. Populasi

dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor consumer goods

industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2013.

Alasan dipilihnya perusahaaan manufaktur sektor consumer goods

industry sebagai objek penelitian karena besarnya tingkat kompleksitas

perusahaan manufaktur sektor consumer goods industry yang diakibatkan

oleh penerapan diversifikasi operasi dan diversifikasi geografis yang

dilakukan perusahaan tersebut. Hal ini dianggap dapat menimbulkan

praktik manajemen laba dalam perusahaan tersebut.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan

manufaktur sektor consumer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.

41

Page 61: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

42

Adapun kriteria pemilihan sampel pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Perusahaan manufaktur sektor consumer goods industry yang terdaftar

di BEI periode 2010 sampai dengan 2013.

2. Perusahaan manufaktur sektor consumer goods industry yang

menerbitkan laporan keuangan dan annual report secara lengkap yang

dinyatakan dalam mata uang rupiah selama periode 2010 sampai

dengan 2013.

3. Perusahaan manufaktur sektor consumer goods industry yang

konsisten melaporkan laporan segmen operasi dalam laporan

keuangannya selama periode 2010 sampai dengan 2013.

4. Perusahaan manufaktur sektor consumer goods industry yang memiliki

lebih dari satu segmen operasi.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa

bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data

dokumenter) yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan (Indriantoro

dan Supomo, 2011:147). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini dengan cara mengumpulkan data sekunder yang diperoleh

dari media internet dengan cara men-download laporan keuangan dan

annual report perusahaan manufaktur sektor consumer goods industry

Page 62: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

43

melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan alamat website

www.idx.co.id. Selain itu peneliti juga menggunakan data sekunder lain

yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal,

internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

perhitungan statistik, yaitu dengan penerapan SPSS (Statistical Product

and Services Solutions) for windows 20. Setelah data-data yang diperlukan

dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data

yang terdiri dari metode statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji koefisien

determinasi dan uji hipotesis. Adapun penjelasan mengenai metode

analisis data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013:19). Jadi dalam penelitian ini

analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran

mengenai variabel diversifikasi operasi, diversifikasi geografis, dan

ukuran perusahaan, serta manajemen laba pada perusahaan

manufaktur sektor consumer goods industry.

Page 63: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

44

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kelayakan

penggunaan model regresi dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik

terdiri atas uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji

heteroskedastisitas, dan uji normalitas data.

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai

berikut (Ghozali, 2013:105):

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi

empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel

independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi

variabel independen.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.

Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi

(umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi

adanya multikolinieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi

antar variabel independen tidak berarti bebas dari

multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan karena

adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.

Page 64: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

45

3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (a) nilai Tolerance dan

lawannya (b) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran

ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengartian

sederhana setiap variabel independen menjadi variabel

dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen

lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen

yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai

VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang

umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas

adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi

(Ghozali, 2013:110). Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi

autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

Page 65: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

46

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2013:139).

Dalam penelitian ini cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas, yaitu dengan menggunakan metode grafik.

Metode ini mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara

SRESID dan ZPRED.

Dasar analasis:

(1) Jika pada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang

kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas,

(2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik (Gozali, 2013:160). Dalam penelitian ini, uji normalitas

Page 66: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

47

dideteksi dengan analisis grafik histogram, normal probability

plot, dan analisis statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov Z

(1-Sample K-S).

3. Uji Koefisien Determinasi

Bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel

independen, yaitu diversifikasi operasi, diversifikasi geografis dan

ukuran perusahaan dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu

manajemen laba. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1.

Tapi karena R2 mengandung kelemahan mendasar, yaitu adanya bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model, maka dalam penelitian ini menggunakan adjusted R2 berkisar

antara 0 dan 1. Jika nila adjusted R2 semakin mendekati 1 maka

semakin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel

dependen (Ghozali, 2013:97).

4. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Berganda

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan

model regresi berganda. Model regresi berganda umumnya

digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel

independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran

interval atau rasio dalam suatu persamaan linear. Adapun variabel

independen dalam penelitian ini terdiri dari, diversifikasi operasi,

diversifikasi geografis, dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel

Page 67: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

48

dependennya adalah manajemen laba. Untuk menguji hipotesis dari

variabel-variabel tersebut, maka rumus persamaan regresi yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :

Y : Manajemen Laba (DACC)

a : Konstanta

b1 b2 b3 : Koefisien regresi

X1 : Diversifikasi Operasi (DIVOP)

X2 : Diversifikasi Geografis (DIVGEO)

X3 : Ukuran Perusahaan (SIZE)

e : Kesalahan Regresi (regretion error)

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual

dalam menerangkan variansi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho)

yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan

nol, atau:

Ho : βi = 0

Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

Page 68: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

49

alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol,

atau:

HA : βi ≠0

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen.

Cara pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Ghozali,

2013:99):

(1) Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau

lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang

menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2

(dalam nilai absolut). Dengan kata lain hipotesis alternatif

diterima.

(2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut

tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi

dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif.

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat (Ghozali, 2013:98).

Hipotesis nol yang hendak diuji adalah apakah semua

parameter dalam model sama dengan nol, atau :

H0 : β1 = β2 = … = βk = 0

Page 69: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

50

Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara simultan sama

dengan nol, atau:

HA : b1 ≠ b2 ≠........≠ bk ≠ 0

Artinya, semua variabel independen secara simultan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan

kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

(1) Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat

ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita

menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua

variabel independen secara serentak dan signifikan

mempengaruhi variabel dependen.

(2) Membandingkan nilai F perhitungan dengan nilai F menurut

tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel,

maka Ho ditolak dan menerima HA.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Terdapat empat variabel yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu

variabel diversifikasi operasi, diversifikasi geografis, ukuran perusahaan

dan manajemen laba. Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-

masing variabel yang digunakan disertai dengan operasional serta cara

Page 70: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

51

pengukurannya. Adapun operasionalisasi variabel-variabel tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Diversifikasi Operasi (X1)

Diversifikasi operasi dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

kondisi dimana suatu perusahaan memiliki satu atau lebih dari satu

segmen bisnis. Variabel diversifikasi operasi diproksikan dengan

menggunakan Herfindahl Index, yang dihitung dengan berdasarkan

distribusi penjualan masing-masing segmen bisnis dari suatu

perusahaan. Data diperoleh dari laporan segmen operasi yang terdapat

dalam laporan keuangan tiap-tiap perusahaan. Untuk memperoleh nilai

Herfindahl Index (HERF) dikalkulasi dengan menggunakan rumus

berikut:

HERFit = ∑ (SSale / Sales)2

Dimana :

HERFit : Revenue based Herfindahl Index untuk perusahaan (i)

pada tahun (t)

Ssale : Penjualan dari masing-masing segmen perusahaan

Sales : Penjualan total dari semua segmen perusahaan (i) pada

tahun (t)

Hasil dari perhitungan rumus diatas akan menghasilkan nilai

indeks HERF sama dengan 1 untuk perusahaan bersegmen tunggal dan

Page 71: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

52

kurang dari 1 untuk perusahaan dengan lebih dari satu segmen bisnis.

Sehingga semakin kecil nilai indeks tersebut, semakin tinggilah nilai

diversifikasinya (Aryanti dan Walansendouw, 2013:251).

2. Diversifikasi Geografis (X2)

Variabel diversifikasi geografis dalam penelitian ini merupakan

jumlah negara di mana perusahaan beroperasi dan dilaporkan dalam

laporan keuangan tahunannya (annual report). Diversifikasi geografis

dilambangkan dengan DIVGEO. Jika perusahaan hanya beroperasi

dalam satu negara, maka akan diberi nilai 1. Sedangkan, jika

beroperasi di beberapa negara, maka akan diberi nilai sesuai jumlah

negara tersebut (Fatmawati dan Sabeni, 2013:5).

3. Ukuran Perusahaan (X3)

Ukuran perusahaan merupakan ukuran skala dari suatu perusahaan

yang terbagi menjadi perusahaan kecil, sedang, dan besar. Pengukuran

ukuran perusahaan dilakukan dengan menggunakan logaritma dari

total aset masing-masing perusahaan (Aryati dan Walansendouw,

2013:253). Data total aset dapat diperoleh dari laporan keuangan.

Berikut ini merupakan rumus ukuran perusahaan:

Size = Log(Total Aset)

Dimana:

Size : Nilai logaritma total aset yang menggambarkan

ukuran perusahaan.

Page 72: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

53

Log(Total Aset) : Logaritma total aset suatu perusahaan

dalam tahun tertentu.

4. Manajemen Laba (Y)

Manajemen laba dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

intervensi yang disengaja oleh manajamen dalam proses pelaporan

keuangan perusahaan kepada pihak eksternal perusahaan yang

memanfaatkan penilaian (judgement) mereka untuk mempengaruhi

keputusan para penggunanya serta demi memperoleh keuntungan

pribadi (Anggraini, 2013:3).

Manajemen laba dalam penelitian ini menggunakan diskresi akrual

untuk menilai manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan.

Pengukuran diskresi akrual ini menggunakan model modified Jones.

Penghitungan ini dilakukan dengan menghitung total akrual,

menentukan koefisien dari regresi total akrual, menentukan akrual

nondiskresioner, dan menghitung akrual dikresioner. Total akrual

dihitung dengan menggunakan pendekatan aliran kas (cash flow

approach), yaitu:

TACCit = EBXit - OCFit

Dimana:

TACCit : total akrual perusahaan pada akhir tahun t

Page 73: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

54

EBXit : laba perusahaan (i) sebelum item luar biasa pada akhir

tahun (t)

OCFit : aliran kas dari operasi perusahaan (i) pada akhir tahun (t)

Lalu menentukan koefisien regresi total akrual yang diestimasi

dengan persamaan regresi:

TACCit/TAit-1 = a1 (1/TAit-1) + a2 (∆REVit/TAit-1) + a3 (PPEit/TAit-1) + eit

Dimana:

TACCit : Total akrual perusahaan i pada akhir tahun t (yang

dihasilkan dari perhitungan rumus 1 di atas)

TAit-1 : Total aset perusahaan i pada akhir tahun t-1

∆REVit : Perubahan pendapatan perusahaan i pada akhir tahun t

PPEit : Property, plant and equipment perusahaan i pada akhir

tahun t

a1,a2,a3 : Koefisien regresi

eit : error term perusahaan i pada tahun t

Setelah itu persamaan tersebut diestimasi dan digunakan untuk

menghitung akrual nondiskresioner sebagai berikut:

NDACCit = a1 (1/TAit-1) + a2 (∆REVit/TAit-1 - ∆RECit/TAit-1)+ a3 (PPEit/TAit-1) + eit

Dimana:

TACCit : Total akrual perusahaan i pada akhir tahun t (yang

Page 74: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

55

dihasilkan dari perhitungan rumus 1 di atas)

TAit-1 : Total aset perusahaan i pada akhir tahun t-1

∆REVit : Perubahan pendapatan perusahaan i pada akhir tahun t

∆RECit : Perubahan piutang bersih (net receivable) perusahaan i

pada akhir tahun t

PPEit : Property, plant and equipment perusahaan i pada akhir

tahun t

a1,a2,a3 : Koefisien regresi

eit : error term perusahaan i pada tahun t

Apabila sudah didapat nilai akrual diskresioner, dapat dihitung

nilai akrual diskresionernya dengan rumus:

DACCit = TACCit/TAit-1 - NDACCit

Dimana:

DACCit : akrual diskresioner perusahaan i pada tahun t

TACCit : total akrual perusahaan i pada akhir tahun t (yang

dihasilkan dari perhitungan rumus 1 di atas)

TAit-1 : total aset perusahaan i pada akhir tahun t-1

NDACCit : akrual nondiskresioner perusahaan i pada akhir tahun t

Page 75: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

56

Tabel di bawah ini menunjukkan operasionalisasi variabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.1Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator SkalaPengukuran

Diversifikasi Operasi(X1)

(Sumber: Aryati danWalansendouw(2013))

HERFit = ∑ (Ssale / Sales)2Skala Rasio

DiversifikasiGeografis (X2)(Sumber: Fatmawatidan Sabeni (2013))

Diversifikasi Geografis (GEODIV):Jika perusahaan hanya beroperasidalam satu negara, maka akan diberinilai 1. Sedangkan, jika beroperasi dibeberapa negara, maka akan diberinilai sesuai jumlah negara tersebut.

SkalaNominal

Ukuran Perusahaan(X3)(Sumber: Aryati danWalansendouw(2013))

Size = Log(Total Aset)Skala Rasio

Manajemen laba (Y)(Sumber: Anggraini,(2013))

TACCit = EBXit - OCFit

TACCit/TAit-1 = a1 (1/TAit-1) + a2

(∆REVit/TAit-1) + a3 (PPEit/TAit-1) + eit

NDACCit = a1 (1/TAit-1) + a2

(∆REVit/TAit-1 - ∆RECit/TAit-1) + a3

(PPEit/TAit-1) + eit

DACCit = TACCit/TAit-1 - NDACCit

Skala Rasio

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 76: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi perusahaan

manufaktur sektor consumer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2010 sampai dengan 2013. Perusahaan

manufaktur adalah suatu perusahaan yang memproses barang mentah

menjadi barang jadi untuk dijual. Sektor consumer goods industry

merupakan salah satu dari tiga sektor yang termasuk dalam perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Consumer goods industry memiliki

lima sub sektor, adapun kelima sub sektor tersebut terdiri dari:

1. Farmasi

2. Kosmetik dan keperluan rumah tangga

3. Makanan dan minuman

4. Peralatan rumah tangga

5. Rokok

Berdasarkan populasi perusahaan manufaktur sektor consumer goods

industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 sampai

dengan 2013 tersebut, penelitian ini menggunakan sampel perusahaan

manufaktur sektor consumer goods industry yang ditentukan berdasarkan

metode purposive sampling. Adapun data yang digunakan adalah data

sekunder yang berasal dari annual report dan laporan keuangan tahun

57

Page 77: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

5858

2010, 2011, 2012, dan 2013 melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia pada

alamat website www.idx.co.id. Berikut ini adalah rincian perolehan sampel

perusahaan manufaktur dengan kriteria-kriteria yang ditentukan sesuai

dengan kebutuhan analisis.

Tabel 4.1Rincian Perolehan Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah

Perusahaan manufaktur sektor consumer goods industryyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 sampaidengan 2013.

31

Perusahaan manufaktur sektor consumer goods industryyang tidak konsisten menerbitkan laporan keuangandengan menggunakan mata uang rupiah secara berurutanselama periode tahun 2010 sampai tahun 2013.

(0)

Perusahaan manufaktur sektor consumer goods industryyang tidak mengeluarkan annual report secara berurutanselama periode tahun 2010 sampai tahun 2013.

(10)

Perusahaan manufaktur sektor consumer goods industryyang tidak memiliki laporan segmen dalam laporantahunan secara berurutan selama periode tahun 2010 sampaitahun 2013.

(4)

Perusahaan manufaktur sektor consumer goods industryyang menjadi sampel.

17

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dilihat bahwa sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 17 perusahaan, dengan tahun

pengamatan 4 tahun berturut-turut. Maka 4 tahun observasi x 17 sampel =

68 observasi.

Sampel tersebut dipilih karena memenuhi semua kriteria yang

ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis penelitian. Berikut adalah

Page 78: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

5959

tabel sampel perusahaan manufaktur sektor consumer goods industry yang

digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.2Sampel Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods Industry

No. Kode Emiten

1 ADES Akasha Wira International Tbk.2 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.3 GGRM Gudang Garam Tbk.4 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.5 INAF Indofarma (Persero) Tbk.6 KAEF Kimia Farma Tbk.7 KDSI Kedaung Setia Industrial Tbk.8 KICI Kedaung Indah Can Tbk.9 KLBF Kalbe Farma Tbk.10 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk.11 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk.12 PYFA Pyridam Farma Tbk.13 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.14 SKLT Sekar Laut Tbk.15 TCID Mandom Indonesia Tbk.16 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.17 UNVR Unilever Indonesia Tbk.

Sumber: Data sekunder yang diolah.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran tentang suatu data

yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan

standar deviasi yang dihasilkan dari penelitian ini. Variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini meliputi diversifikasi operasi,

diversifikasi geografis, dan ukuran perusahaan sebagai variabel

independen, serta manajemen laba sebagai variabel dependen.

Page 79: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

6060

Variabel-variabel tersebut akan diuji secara statistik deskriptif seperti

yang terlihat dalam tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3Hasil Statistik Deskriptif

Sumber: Data sekunder yang diolah.

a. Variabel Independen

1) Diversifikasi Operasi

Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.3

menunjukkan bahwa diversikasi operasi minimum

sebesar 0,27 dan diversifikasi operasi maksimum

sebesar 0,95 dengan diversifikasi operasi rata-rata

sebesar 0,5732, sedangkan standar deviasi diversifikasi

operasi sebesar 0,20446.

2) Diversifikasi Geografis

Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.3

menunjukkan bahwa diversifikasi geografis minimum

sebesar 1,00 dan diversifikasi geografis maksimum

sebesar 4,00 dengan diversifikasi geografis rata-rata

sebesar 1,2353, sedangkan standar deviasi diversifikasi

geografis sebesar 0,73541.

Page 80: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

6161

3) Ukuran Perusahaan

Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.3

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan minimum

sebesar 5,50 dan ukuran perusahaan maksimum sebesar

13,05 dengan ukuran perusahaan rata-rata sebesar

10,7028, sedangkan standar deviasi ukuran perusahaan

sebesar 2,22911.

b. Variabel Dependen

1) Manajemen Laba

Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.3

menunjukkan bahwa manajemen laba yang memiliki

nilai minimum sebesar -7,60 dan manajemen laba

maksimum sebesar 7,53 dengan manajemen laba rata-

rata sebesar -0,0897, sedangkan standar deviasi

manajemen laba sebesar 2,42357.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

terhadap variabel independen dan variabel dependen. Uji asumsi klasik

bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model regresi

dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik pada penelitian ini terdiri atas

uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji

normalitas data.

Page 81: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

6262

Adapun dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan

adalah diversifikasi operasi, diversifikasi geografis, dan ukuran

perusahaan sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah

manajemen laba dengan proksi discretionary accruals. Agar model

regresi yang dipakai menghasilkan nilai yang sesuai, terlebih dahulu

data harus memenuhi empat uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang

telah dilakukan dan hasilnya adalah sebagai berikut:

a. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas menunjukkan hasil yang dapat

mendeteksi problem multiko yang terjadi dalam analisis regresi.

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan

dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor

(VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Regresi

yang bebas dari problem multiko memiliki VIF < 10 dan

mempunyai angka Tolerance > 0,10. Berikut ini adalah tabel yang

menunjukkan hasil uji multikolinieritas.

Tabel 4.4Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Page 82: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

6363

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji

multikolinieritas menunjukkan nilai tolerance mendekati angka 1

dan nilai VIF disekitar angka 1 untuk setiap variabel. Nilai

tolerance yang dihasilkan untuk diversifikasi operasi, diversifikasi

geografis dan ukuran perusahaan adalah 0,824; 0,849; 0,955,

sedangkan nilai VIF yang dihasilkan untuk variabel diversifikasi

operasi, diversifikasi geografis, dan ukuran perusahaan adalah

1,214; 1,177; 1,048. Berdasarkan hasil uji multikolinieritas

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel

independen dalam model persamaan regresi tidak terdapat problem

multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi menunjukan hasil yang dapat mendeteksi ada

atau tidaknya autokorelasi dalam analisis regresi. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, maka dapat dilakukan

dengan melihat nilai Durbin-Watson. Keputusan ada atau tidaknya

autokorelasi menurut Ghozali (2013: 111) adalah:

1. 0 < d < dl : tidak ada autokorelasi positif

2. dl< d < du : tidak dapat disimpulkan

3. 4 - dl < d < 4 : tidak ada autokorelasi negatif

4. 4 - du < d < 4 - dl : tidak dapat disimpulkan

5. du < d < 4 - du : tidak ada autokorelasi positif

maupun negatif

Page 83: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

6464

Keterangan:

d : Nilai Durbin-Watson

du : Nilai batas atas

dl : Nilai batas bawah

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji

autokorelasi.

Tabel 4.5Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dengan n= 68 dan k= 3, dapat

diketahui nilai batas atas dan batas bawah dari nilai durbin-watson

dengan nilai du adalah 1,7001 dan nilai dl adalah 1,5164. Dikarenakan

nilai D-W (1,822) berada diantara du (1,7001) dan 4-du (2,2999) atau

1,754 < 1,825 < 2,2999, maka dapat disimpulkan bahwa data tidak

memiliki masalah autokorelasi.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada atau

Page 84: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

6565

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya,

jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas dengan grafik

scatterplot dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1Hasil Uji Heteroskedastisitas

Menggunakan Grafik Scatterplot

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada gambar 4.1 di atas

dapat dilihat bahwa grafik scatterplot menunjukkan data tersebar di

atas dan di bawah angka (0) pada sumbu Y dan tidak terdapat pola

Page 85: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

6666

yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model persamaan regresi. Untuk lebih

meyakinkan pengujian, maka dilakukan pengujian heteroskedastisitas

dengan menggunakan uji glejser. Adapun hasil uji heteroskedastisitas

dengan uji glejser dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6Hasil Uji Heteroskedastisitas

Menggunakan Uji Glejser

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa tidak terdapat

satupun variabel independen yang signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (Absut). Ini terlihat

dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas pada model persamaan regresi sehingga model

regresi layak digunakan untuk memprediksi discretionary accruals

yang memicu manajemen laba berdasarkan variabel-variabel yang

mempengaruhinya, yaitu diversifikasi operasi, diversifikasi geografis,

dan ukuran perusahaan.

Page 86: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

6767

d. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Untuk mendeteksi normalitas data adalah dengan melihat

penyebaran data atau (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar

jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah diagonal, maka

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Adapun hasil uji

normalitas dapat dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2Hasil Uji Normalitas

Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Page 87: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

6868

Berdasarkan hasil uji normalitas pada gambar 4.2 di atas dapat

dilihat bahwa grafik probability plot (P-Plot) menunjukkan titik-titik

data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa data

dalam penelitian ini telah terdistribusi normal atau telah memenuhi

asumsi normalitas.

Selain dengan grafik, uji normalitas juga dilakukan dengan

menggunakan metode uji Kolmogorov-Smirnov, berikut hasil uji

normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov.

Tabel 4.7Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Berdasarkan tabel 4.7 di atas diketahui nilai signifikansi variabel

dependen yaitu manajemen laba sebesar 0,127 > 0,05. Dengan

demikian maka dapat disimpulkan bahwa data manajemen laba

berdistribusi normal, sehingga asumsi normalitas terpenuhi. Hasil uji

Page 88: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

6969

Kolmogorov-Smirnov ini konsisten dengan hasil uji grafik probability

plot, yang menandakan bahwa data terdistribusi secara normal.

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur kemampuan

variabel independen, yaitu diversifikasi operasi, diversifikasi

geografis, dan ukuran perusahaan menjelaskan variabel dependen,

yaitu manajemen laba yang menggunakan proksi discretionary

accruals. Adapun hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat dalam

tabel 4.8.

Tabel 4.8Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Hasil uji koefisien determinasi pada Tabel 4.8 menunjukkan nilai

Adjusted R Square sebesar 0,139. Nilai ini menunjukkan bahwa

variabel manajemen laba dapat dijelaskan sebesar 0,139 atau 13,9%

oleh variabel diversifikasi operasi, diversifikasi geografis, dan ukuran

perusahaan, sedangkan sisanya 86,1% (100%-13,9%) dijelaskan oleh

variabel-variabel lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.

Variabel tersebut yaitu status internasional, legal origin, konsentrasi

kepemilikan perusahaan, masa perikatan audit, audit tenure, ukuran

Page 89: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

7070

KAP, siklus hidup perusahaan, dan corporate governance (Aryati dan

Walansendouw (2013), Indraswari (2010), Fatmawati dan Sabeni

(2013), Dinuka dan Zulaikha (2014), Mehdi dan Seboui (2011), Shen

dan Chih (2007), Anggit dan Shodiq (2014) dan Anggraini (2013)).

4. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression

analysis), yaitu dilakukan melalui uji statistik t, dan uji statistik F.

a. Hasil Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi

0,05. Jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima

dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari

0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha. Berikut ini adalah tabel

4.9 yang menunjukkan hasil uji statistik t.

Tabel 4.9Hasil Uji Statistik t

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Page 90: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

7171

Tabel 4.9 diatas menunjukkan hasil uji statistik t antara

variabel independen dengan variabel dependen sebagai berikut:

Hasil uji hipotesis 1: Pengaruh diversifikasi operasi terhadap

manajemen laba.

Tabel 4.7 menunjukkan hasil bahwa variabel diversifikasi

operasi memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,046. Tingkat

signifikansi tersebut kurang dari 0,05 yang berarti Ha1 diterima

sehingga dapat dikatakan bahwa diversifikasi operasi berpengaruh

secara signifikan terhadap manajemen laba. Adapun nilai beta yang

dihasilkan adalah negatif sebesar -2,701.

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki

segmen operasi yang lebih banyak maka akan semakin kecil nilai

akrual diskresionernya. Perusahaan yang terdiversifikasi secara

operasi biasanya memiliki segmen bisnis yang berbeda. Hal

tersebut menyebabkan para manajer di anak-anak perusahaan

kesulitan untuk memanipulasi nilai akrual karena nilai akrual yang

dihasilkan dari unit-unit usaha cenderung dihapuskan. Ini

menyebabkan manajemen laba semakin rendah dilakukan oleh

perusahaan yang terdiversifikasi secara operasi (Mehdi dan Seboui,

2011).

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan earnings volatility

hypothesis yang menyatakan bahwa diversifikasi perusahaan dapat

menghasilkan variabilitas laba yang lebih rendah, karena laba yang

Page 91: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

7272

dihasilkan dari berbagai unit perusahaan ini kurang berkorelasi

sempurna. Hal ini disebabkan akrual pada perusahaan yang

terdiversifikasi cenderung dihapuskan. Sehingga dapat disimpulkan

manajemen laba cenderung lebih sedikit dilakukan pada

perusahaan yang melakukan diversifikasi operasi.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian El Mehdi dan

Seboui (2011) serta Indraswari (2010) yang menunjukkan hasil

bahwa diversifikasi operasi berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba.

Hasil uji hipotesis 2: pengaruh diversifikasi geografis terhadap

manajemen laba.

Tabel 4.9 menunjukkan hasil bahwa variabel diversifikasi

geografis memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,101. Tingkat

signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti Ha2 ditolak

sehingga dapat dikatakan bahwa diversifikasi geografis tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.

Tidak berpengaruhnya diversifikasi geografis terhadap

manajemen laba mungkin disebabkan oleh perusahaan yang

beroperasi di satu negara justru melakukan praktik manajemen laba

yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang beroperasi

di dua negara. Ini berarti bahwa tingkat kompleksitas organisasi

perusahaan yang disebabkan adanya diversifikasi geografis tidak

Page 92: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

7373

mendorong manajemen perusahaan untuk melakukan praktik

manajemen laba yang lebih agresif (Dinuka dan Zulaikha, 2014).

Kemungkinan tidak berpengaruhnya diversifikasi geografis

terhadap manajemen laba dalam penelitian ini juga disebabkan

oleh sedikitnya jumlah perusahaan manufaktur sektor consumer

goods industry yang melakukan diversifikasi geografis. Hal

tersebut menyebabkan hasil perhitungan diversifikasi geografis

menjadi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Dinuka dan

Zulaikha (2014), yang menyatakan bahwa diversifikasi geografis

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.

Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Mehdi dan Seboui (2011) serta Fatmawati dan

Sabeni (2013) yang menyatakan bahwa diversifikasi geografis

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.

Hasil uji hipotesis 3: Pengaruh ukuran perusahaan terhadap

manajemen laba.

Tabel 4.9 menunjukkan hasil bahwa variabel ukuran

perusahaan memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,011. Tingkat

signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha3 diterima

sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

secara signifikan terhadap manajemen laba. Adapun nilai beta yang

dihasilkan adalah positif sebesar 0,149.

Page 93: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

7474

Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin besar ukuran

perusahaan maka tingkat praktik manajemen laba di suatu

perusahaan juga semakin tinggi. Ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap manajemen laba dikarenakan aktivitas operasional yang

dimiliki oleh perusahaan besar lebih banyak dibanding yang

berukuran kecil. Sehingga hal ini memungkinkan terjadinya

manajemen laba (Anggit dan Shodiq, 2014). Selain itu

kemungkinan berpengaruhnya ukuran perusahaan terhadap

manajemen laba dikarenakan perusahaan yang berukuran besar

memiliki kekuatan manajemen yang sangat kuat, meskipun telah

memiliki sistem pengendalian internal yang baik, tapi kekuatan

manajemen dapat mengatur sistem pengendalian internal untuk

melakukan manajemen laba.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan

oleh Aryati dan Walansendouw (2013), Anggit dan Shodiq (2014),

Anggraini (2013) serta Shen dan Chih (2007) yang menyatakan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba.

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, maka diperoleh model persamaan

regresi sebagai berikut:

DACC = -1,086 – 0,254DIVOP – 0,205DIVGEO + 0,305SIZE + e

Page 94: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

7575

Keterangan:

DACC : Nilai discretionary accruals

DIVOP : Diversifikasi Operasi

DIVGEO : Diversifikasi Geografis

SIZE : Ukuran Perusahaan

e : Kesalahan Regresi (regretion error)

b. Hasil Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara

bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikan 0,05. Jika nilai probability F lebih kecil dari 0,05 maka

Ha4 diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probability F

lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha4. Berikut

ini adalah tabel 4.10 yang menunjukkan hasil uji statistik F.

Tabel 4.10Hasil Uji Statistik F

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Page 95: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

7676

Tabel 4.10 diatas menjelaskan hasil uji statistik F antara

seluruh variabel independen dengan variabel dependen sebagai

berikut:

Hasil uji hipotesis 4: Pengaruh diversifikasi operasi,

diversifikasi geografis, dan ukuran perusahaan terhadap

manajemen laba.

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.10 yang

menunjukkan hasil uji statistik F dengan tingkat signifikansi 0,006.

Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha

diterima dan menolak H0, sehingga dapat dikatakan bahwa

diversifikasi operasi, diversifikasi geografis, dan ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

manajemen laba.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa diversifikasi operasi,

diversifikasi geografis, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap manajemen laba. Dengan

demikian, perusahaaan yang melakukan diversifikasi operasi yang

beragam akan cenderung menurunkan praktik manajemen laba.

Begitu pula pada perusahaan yang melakukan diversifikasi

geografis, perusahaan akan cenderung menurunkan nilai

discretionary accruals dalam melakukan praktik manajemen laba.

Selain itu, semakin besarnya ukuran suatu perusahaan akan

Page 96: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

7777

cenderung meningkatkan praktik manajemen laba yang dilakukan

manajer perusahaan.

Page 97: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diversifikasi

operasi, diversifikasi geografis, dan ukuran perusahaan terhadap

manajemen laba pada perusahaan manufaktur sektor consumer goods

industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010-

2013. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang

telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Diversifikasi operasi berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Indraswari (2010) serta Mehdi dan Seboui (2011).

2. Diversifikasi geografis tidak berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dinuka dan Zulaikha (2014), namun tidak mendukung

hasil penelitian yang dilakukan oleh Mehdi dan Seboui (2011) serta

Fatmawati dan Sabeni (2013).

3. Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

manajemen laba. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Aryati dan Walansendouw (2013), Anggraini (2013),

Anggit dan Shodiq (2014) serta Shen dan Chih (2007).

78

Page 98: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

4. Diversifikasi operasi, diversifikasi geografis dan ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap manajemen laba.

B. Saran

Berikut adalah saran yang dapat dipertimbangkan bagi peneliti yang

akan datang. Saran ini diharapkan dapat memberi gambaran dan peluang

bagi peneliti yang akan datang untuk melakukan penelitian yang lebih baik

lagi.

1. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sektor consumer

goods industry sebagai sampel. Diharapkan untuk penelitian

selanjutnya dapat menggunakan sampel jenis perusahaan lain,

sehingga dapat mengetahui pengaruh diversifikasi operasi,

diversifikasi geografis dan ukuran perusahaan terhadap manajemen

laba pada perusahaan jenis lain.

2. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap manajemen laba. Untuk penelitian

selanjutnya diharapkan, peneliti dapat menambahkan variabel-variabel

independen baru yang dapat menyempurnakan penelitian selanjutnya.

3. Jangka waktu yang digunakan dalam penelitian hanya empat tahun,

yaitu 2010 sampai dengan 2013. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya

agar menambah jangka waktu penelitian, agar dapat terlihat

konsistensi variabel penelitian dari sampel yang digunakan.

79

Page 99: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

80

Daftar Pustaka

Anggit, Domas Titis dan Muhammad Ja’far Shodiq, “Hubungan AntaraMekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan KinerjaKeuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun2008-2010)”, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XVII, Mataram, 24-27 September 2014.

Anggraini, Anggi Ratna, “Pengaruh Siklus Hidup dan Ukuran PerusahaanTerhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”, Jurnal Universitas Brawijaya,2013.

Anonim, “Bakrie Harus Bayar Lima Kali”, issuu.com/koran _ jakarta/docs/edisi _560 _ - 05 _ januari_2010, diakses pada tanggal 28 Mei 2015

Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan, Management Control System, Edisi11, Buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan, Management Control System, Edisi11, Buku 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2012.

Aryati, T. dan Y. C. Walansendouw, “Analisis Pengaruh DiversifikasiPerusahaan Terhadap Manajemen Laba”, Jurnal Akuntansi dan Auditing,Vol. 9, No. 2, Mei 2013, h. 244-260.

Dinuka, Vina Kholisa dan Zulaikha, “Analisis Pengaruh Audit Tenure, UkuranKAP dan Diversifikasi Geografis Terhadap Manajemen Laba”.Diponegoro Journal of Accounting, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014,Halaman 1.

Fatmawati, Dewi dan Arifin Sabeni, “Pengaruh Diversifikasi Geografis,Diversifikasi Industri, Konsentrasi Kepemilikan Perusahaan, dan MasaPerikatan Audit Terhadap Manajemen Laba”, Diponegoro Journal OfAccounting, Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1.

Fransiska, Monita & Ancella Anitawati Hermawan, “Pengaruh Efektivitas DewanKomisaris dan Komite Audit, Arus Kas dari Aktivitas Operasional, danPeluang Pertumbuhan Terhadap Probabilita Kelayakan Kredit”, JurnalSimposium Nasional Akuntansi XVI, Manado, 2013. Hal: 4138-4186.

Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, EdisiKetujuh, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2013.

Page 100: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

81

Gustia, Irna, “Manajemen Baru ADES Berikan Informasi Salah”, diakses melaluihttp://finance.detik.com/read/2004/10/25/124906/229893/6/manajemen-baru-ades-berikan-informasi-salah, pada tanggal 6 Mei 2015 pukul 08.30WIB.

Hamid, Abdul, “Pedoman Penulisan Skripsi”, FEB UIN Press, Jakarta, 2012.

Harto, Puji, “Kebijakan Diversifikasi Perusahaan dan Pengaruhnya terhadapKinerja (Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Di Indonesia)”, JurnalSimposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 2005.

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan: Per 1 April 2002, BukuSatu, Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Indraswari, Ratih, “Pengaruh Status Internasional, Diversifikasi Operasi, danLegal Origin terhadap Manajemen Laba (Studi Perusahaan Asia yangTerdaftar di NYSE)”, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XIII,Purwokerto, 2010.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis UntukAkuntansi Dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 2011.

Kim, Yangseon, Caixing Liu, dan S. Ghon Rhee, “The Relation of EarningsManagement to Firm Size”, College of Business AdministrationUniversity of Hawai, 2003.

Kurniasari, Anis dan Agus Purwanto, “Pengaruh Diversifikasi KorporatTerhadap Kinerja Perusahaan dan Risiko dengan Moderasi KepemilikanManajerial”, Jurnal Universitas Diponegoro Semarang, 2011.

Kurniasari, Sulistyo Esti, “Pengaruh Diversifikasi Usaha Terhadap KinerjaPerusahaan yang dimoderasi oleh Kepemilikan Manajerial”, JurnalUniversitas Dian Nuswantoro, 2014.

Liu, Xiaoyan dan Yanqing Yu, “Impact in Earnings Management of Fair ValueMeasurement Based on Electric Power Industry”, International BusinessResearch; Vol. 6, No. 8, 2013.

Llukani, Teuta, “Earnings Management And Firm Size: An Empirical Analyze InAlbanian Market”, European Scientific Journal; Vol.9, No.16; June, 2013.

Mariana, Lia, “Analisis kecurangan laporan keuangan (Studi kasus pada PT.Bumi Resources,Tbk dan PT. Berau Coal Energy, Tbk)”, Jurnal BinaNusantara, 2012.

Mehdi, Imen Khanchel El & Souad Seboui, “Coporate Diversification AndEarnings Management”, Journal Review of Accounting and Finance, Vol.10, No 2, 2011, pp 176-196.

Page 101: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

82

Niresh, J. Aloy & T. Velnampy, “Firm Size and Profitability: A Study of ListedManufacturing Firms in Sri Lanka”, International Journal of Business andManagement; Vol. 9, No. 4; 2014.

Omid, Akhgar M., “Qualified Audit Opinion, Accounting Earnings ManagementAnd Real Earnings Management: Evidence From Iran”, Asian Economicand Financial Review, 5(1):46-57, 2015.

Permatasari, Xaveria Natalia dan Carmel Meiden, “Pengaruh DiversifikasiTerhadap Kinerja Perusahaan Dengan Manajemen Laba SebagaiVariabel Moderasi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia Periode 2008-2010”, Jurnal Akuntansi Manajemen InstitutBisnis dan Informatika Indonesia, Vol 1, No. 2, Agustus 2012.

Prayudi, Dimas dan Daud, Prayudi, “Pengaruh Profitabilitas, Resiko Keuangan,Nilai Perusahaan dan Struktur Kepemilikan Terhadap Praktik PerataanLaba (Income Smoothing) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar diBursa Efek Indonesia 2008-2011”, JEMASI, Vol. 9, No.2, Juli 2013.

Said, Sudirman. 2002. Belajar dari Skandal Enron. Koran Tempo 5 Februari2002,http://learning.fe.umy.ac.id/pluginfile.php?file=%2F285%2Fmod_forum%2Fattachment %2F5012%2Fartikel_ss_2002_2.pdf diakses tanggal 13November 2014 pukul 06.05.

Shen, C.H. & H.L. Chih, “Earnings Management and Corporate Governance inAsia’s Emerging Markets”. Academia Economic Papers, Vol. 15, No. 5,September 2007.

Sulistyanto, Sri, Manajemen Laba : Teori dan Model Empiris, PT. GramediaWidiasarana Indonesia, Jakarta, 2008.

www.idx.com

Page 102: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

DAFTAR LAMPIRAN

83

Page 103: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

Lampiran 1 Sampel Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods Industry

No. Kode Emiten

1 ADES Akasha Wira International Tbk.2 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.3 GGRM Gudang Garam Tbk.4 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.5 INAF Indofarma (Persero) Tbk.6 KAEF Kimia Farma Tbk.7 KDSI Kedaung Setia Industrial Tbk.8 KICI Kedaung Indah Can Tbk.9 KLBF Kalbe Farma Tbk.10 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk.11 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk.12 PYFA Pyridam Farma Tbk.13 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.14 SKLT Sekar Laut Tbk.15 TCID Mandom Indonesia Tbk.16 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.17 UNVR Unilever Indonesia Tbk.

84

Page 104: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

Lampiran 2 Hasil Perhitungan Variabel Diversifikasi Operasi

No Kode DIVOP2010 2011 2012 2013

1 ADES 0,56 0,52 0,52 0,512 CEKA 0,36 0,41 0,36 0,483 GGRM 0,93 0,93 0,95 0,954 ICBP 0,51 0,51 0,50 0,495 INAF 0,62 0,59 0,65 0,586 KAEF 0,82 0,33 0,39 0,357 KDSI 0,79 0,78 0,76 0,778 KICI 0,51 0,51 0,52 0,529 KLBF 0,27 0,27 0,28 0,2710 LMPI 0,38 0,37 0,38 0,3911 PSDN 0,63 0,66 0,63 0,6312 PYFA 0,94 0,94 0,93 0,9213 ROTI 0,49 0,51 0,54 0,5514 SKLT 0,42 0,43 0,42 0,5215 TCID 0,33 0,34 0,33 0,3216 ULTJ 0,86 0,86 0,87 0,8817 UNVR 0,62 0,61 0,61 0,60

85

Page 105: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

Lampiran 3 Hasil Perhitungan Variabel Diversifikasi Geografis

No Kode DIVGEO2010 2011 2012 2013

1 ADES 1 1 1 12 CEKA 1 1 1 13 GGRM 1 1 1 14 ICBP 2 2 2 25 INAF 1 1 1 16 KAEF 1 1 1 17 KDSI 1 1 1 18 KICI 1 1 1 19 KLBF 4 4 4 410 LMPI 1 1 1 111 PSDN 1 1 1 112 PYFA 1 1 1 113 ROTI 1 1 1 114 SKLT 1 1 1 115 TCID 1 1 1 116 ULTJ 1 1 1 117 UNVR 1 1 1 1

86

Page 106: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

Lampiran 4 Hasil Perhitungan Variabel Ukuran Perusahaan

No Kode Size2010 2011 2012 2013

1 ADES 5,51 5,50 5,59 5,642 CEKA 11,93 11,92 12,01 12,033 GGRM 7,49 7,59 7,62 7,714 ICBP 7,13 7,18 7,25 7,335 INAF 11,87 12,05 12,08 12,116 KAEF 12,22 12,25 12,32 12,397 KDSI 11,75 11,77 11,76 11,938 KICI 10,93 10,94 10,98 10,999 KLBF 12,85 12,92 12,93 13,0510 LMPI 11,78 11,84 11,91 11,9111 PSDN 11,62 11,62 11,83 11,8312 PYFA 11,00 11,07 11,13 11,2413 ROTI 11,75 11,88 12,08 12,2614 SKLT 11,30 11,33 11,40 11,4815 TCID 12,05 12,05 12,10 12,1716 ULTJ 12,30 12,34 12,38 12,4517 UNVR 6,94 7,02 7,08 7,13

87

Page 107: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

Lampiran 5 Hasil Perhitungan Variabel Manajemen Laba

No Kode DACC2010 2011 2012 2013

1 ADES -0,50 -0,59 -0,57 -0,502 CEKA -0,68 -1,84 1,35 -2,223 GGRM 0,40 0,47 0,36 0,404 ICBP -6,27 0,19 -0,0013 -0,055 INAF 1,22 0,21 0,07 0,216 KAEF -7,60 7,53 7,37 6,757 KDSI -0,03 0,05 -0,02 0,088 KICI -0,0013 0,06 0,05 0,109 KLBF -0,52 -0,49 -0,60 -0,5610 LMPI -0,10 -0,12 -0,11 -0,0911 PSDN 0,66 0,58 0,27 -0,0312 PYFA -3,45 -3,50 -3,94 -4,6713 ROTI 0,33 0,28 0,26 0,3214 SKLT -0,19 -0,05 -0,53 -1,7115 TCID -0,68 -0,69 -0,84 -1,0416 ULTJ 1,35 1,25 1,27 1,2117 UNVR -4,57 -2,42 -2,93 -3,83

88

Page 108: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

89

Lampiran 6 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Lampiran 7 Hasil Uji Multikolonieritas

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Lampiran 8 Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Page 109: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

90

Lampiran 9 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Lampiran 10 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Page 110: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

91

Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Lampiran 12 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Page 111: PENGARUH DIVERSIFIKASI OPERASI, DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS

92

Lampiran 13 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Lampiran 14 Hasil Uji Statistik t

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Lampiran 15 Hasil Uji Statistik F

Sumber: Data sekunder yang diolah.