68

MPA 342 / MARET 2015 - jatim.kemenag.go.id · terhadap apa yang dilakukan. Disamping itu, juga saggup mengenali potensi yang dimiliki. Dengan demikian dirinya akan mampu menerapkan

  • Upload
    ngocong

  • View
    333

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Kontak dan Pendapat --------------- 4Teropong------------------------------ 5Lensa Utama-------------------------- 6Lensa Khusus ------------------------ 12Inspirasi ------------------------------- 18Cahaya Hati -------------------------- 19Agama --------------------------------- 22Bilik Santri ---------------------------- 26Tamadun ------------------------------ 30

Tafsir Maudlu’i ----------------------- 33Uswah --------------------------------- 34Edukasi ------------------------------- 36Serambi Madrasah ------------------ 42Lintas Peristiwa --------------------- 51Pesona --------------------------------- 58LAA Remaja ------------------------- 59Cermat -------------------------------- 62Dunia Islam -------------------------- 66

Media informasi, komunikasi, dan edukasi,Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur

MPA 342 / MARET 2015

3MPA 342 / Maret 2015

Masyarakat Muslim kini harus lebih berhati-hati. Sebab makanan yangmengandung unsur babi, masih banyak beredar di pasaran. Hanya saja, selamaini kita tak gampang mengenalinya karena menggunakan istilah-istilah yangrumit untuk dimengerti. Masalah tersebut kami bahas dalam rubrik LiputanKhusus.

Masih di rubrik yang sama, kami juga menghadirkan larangan menjualminuman beralkohol di minimarket. Setidaknya ini dapat membatasi minumanberalkohol terutama yang berasal dari luar negeri. Tentu saja berita tentang

darurat narkoba diJawa Timur, juga ka-mi ulas di rubrik ini.Yang pasti, BNNP Ja-tim sangat gencarmelakukan perangterhadap narkoba.

Kabar menariklainnya dari rubrik ini,berupa destinasi wi-sata syariah. Di Indo-nesia ada sembilandaerah yang ditetap-kan sebagai destina-si wisata syariah ter-sebut. Hal ini penting

mengingat wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 7 juta lebih dan20 persennya beragama Islam. Oleh karenanya, dibutuhkan adanya destinasiwisata syariah tersebut.

Seiring dengan itu, di rubrik Taaruf kami sengaja mengangkat H. AbdullahAzwar Anas, M.Si. Sebab Bupati Banyuwangi ini telah berhasil menjadikandaerahnya menuju sebuah “wisata syariah”. Pria asli Banyuwangi ini bahkansukses mengenalkan pesona alam Banyuwangi, keanekaragaman budaya lokal,hingga kuliner khas daerah ke para pelancong dari dalam dan luar negeri.

Apalagi Banyuwangi memang terkenal dengan pantainya yang eksotik,pegunungan yang mengagumkan, hingga air terjun yang menakjubkan. Belumlagi wilayah geografis yang dikenal dengan Triangle of Diamond. Mulai darikawah unik di Gunung Ijen, penangkaran penyu di Sukomade, hingga ombakfantastis yang memanjakan para surfer di pantai Plengkung.

Sedangkan rubrik Bilik Santri kami tampilkan pondok pesantrenWirausaha Darul Muttaqin Kota Batu. Disamping menerapkan kurikulumkewirausahaan dalam bidang pertanian, perikanan dan peternakan, pesantrenini juga membekali santrinya dengan ilmu marketing, serta terapi yangberlandaskan Tibbun Nabawi. Hanya saja, syaratnya cukup berat untuk bisanyantri di pesantren tersebut.

Sementara rubrik Serambi Madrasah kami isi liputan dari MTs Almaarif01 Singosari. Semenjak menerima Penghargaan Top 10 Trusted Islamic JuniorSecondary School dalam kategori The Most Trusted Islamic School in De-velopment of Islamic Education, madrasah ini bertekad mengembangkan lifeskill bisnis bagi para siswanya melalui Incubator Bisnis (InBis).

Selebihnya, selamat membaca sajian kami!

Pemimpin Umum:H. Mahfudh Shodar

Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:H. Musta'in

Wakil Pemimpin Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid

Staf Ahli:H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi,H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Syakur,

H. M. Fachrur Rozi

Dewan Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR

H. Athor Subroto, H. HartoyoH. Ahmad Husein AR

Sekretaris Redaksi:Machsun Zain

H. Samsul Anam

Bendahara:Ahmad Hidayatullah

Staf: Khusnul Khotimah

Distribusi/Tata Usaha:Husnul KhotimahStaf: Sukardjito

Litbang:Hj. Hikmah Rahman

Staf RedaksiEditor:

Choirul MustofaReporter:

M. Hisyam, Suprianto, Dedy KurniawanAnni Athi'ah dan Feri Ariya Santi

Design-Layout:Mey Sutrisno, Muhammad Munif

Korektor:Rasmanna Rahiem

Khoththot:M. Midzhar

Koresponden:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kab/Ko se-Jawa Timur.

Alamat Redaksi:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490,Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

Diterbitkan Oleh:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya,Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya,

Telp. (031) 8475000 (2200-2203)Fax. : 031-8470600

Isi di luar tanggung jawab percetakan

4 MPA 341 / Pebruari 2014

INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNINNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNINNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNINNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNINNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNSEGENAP KELUARGA BESAR KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

KABUPATEN TUBANIKUT BERBELASUNGKAWA SEDALAM-DALAMNYA ATAS WAFATNYA

Drs.Jaka Hari BudiantoGURU MTS NEGERI TUBAN

PADA HARI SABTU, 21 PEBRUARI 2015Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan segala salah khilafnya diampuni oleh-Nya, amin

Kepala Kantor Kementerian AgamaKabupaten Tuban

Ttd

Drs. Abd. Wahib, M.Pd.I

5MPA 342 / Maret 2015

Manusia diciptakan sebagai makhlukyang mulia. Alam dan isinya digelar hanyauntuk kepentingan hamba-Nya ini. Bumitempat Bani Adam tinggal dibangun se-indah, selengkap dan senyaman mungkin.Sehingga Bumi menjadi satu-satunya pla-net dalam Tata Surya yang bisa dihuni olehmanusia dan makhluk hidup lainnya.

Tata Surya terdiri atas Matahari, de-lapan planet utama, beberapa planet kerdil,bulan, komet dan benda-benda angkasalainnya. Bersama planet-planet lainnyaBumi dengan patuhnya mengelilingi mata-hari. Begitulah cara benda langit bertasbihdan melaksanakan perintah Allah.

Kalau kita perhatikan Bumi tempathunian anak-anak Adam ini diciptakan agar hamba Allahtersebut dapat hidup layak dan nyaman di Bumi Allah ter-sebut. Bumi dapat dihuni oleh makhluk hidup karena di Bumiterdapat air. Sedikit orang yang merenungkan bagaimana airyang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup itu bisa ada diBumi. Pada hal Bumi kita tadinya juga gersang, panas, tanpaair sama dengan planet-planet lainnya.

Bumi tanpa air tidak mungkin dapat dihuni oleh manusiadan makhluk hidup lainnya. Maka Allah mengirimkan air darilangit.. Dalam Al-Qur’an surat An-Nuur ayat 43 disebutkanbahwa gunung es yang berada di langit dikirimkan oleh Al-lah ke Bumi. Semula para mufasir member makna sebagaibongkahan es yang berasal dari air yang membeku. Tapi se-telah para saintis menemukan bukti bahwa air itu berasal daribenda-benda langit, sebagian para ilmuwan muslim memberimakna gunung es itu adalah komet. Komet-komet yang berupabongkahan es raksasa diturunkan berkali-kali ke Bumi sampaikebutuhan air di Bumi mencukupi. Maka terbentuklah lautanyang luasnya mencapai 70 prosen dan di daratan pun terdapatsumber-sumber air. Sejak itu planet Bumi menjadi satu-satunya planet yang mengandung air dan memungkinkanmanusia hidup di dalamnya. (Agus, 2005)

Banyak ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentangpenciptaan tujuh lapis langit. Dikaitkan dengan ayat lainnyabahwa langit berfungsi sebagai atap, sebagian ulama danilmuwan muslim member makna sesuai dengan hasil penelitiansains modern. Tujuh lapis tersebut diasosiaikan denganlapisan-lapisan atmosfer. Harun Yahya dan Cane Taslamadalah dua orang cendekiawan muslim yang menyatakanbahwa yang dimaksud dengan sab’a samawaat adalah tujuhlapisan yang menyelubungi Bumi yaitu lapisan atmosfer.

Lapisan-lapisan itu antara lain berfungsi menahansebagian besar oksigen yang sangat dibutuhkan manusia,yaitu Trospofer lapisan paling bawah. Lapisan di atasnyaStratosfer yang di dalamnya terdapat lapisan ozon berfungsi

menyaring sinar ultraviolet sehingga tidakmembahayakan manusia. Semua lapisandalam atmosfer ini berguna bagi kehidupanmanusia dan makhluk hidup lainnya.

Ayat Al-Qur’an diatas hanya sebagi-an kecil dari firman-firman Allah yang me-nunjukkan beta besar kasih saying Allahkepada hamba-Nya khususnya manusia.Sebagai timbal balik dari rahmat Allah yangbesar itu manusia mendapat tugas yangmulia. Pertama, sebagai hamba Allah yangharus mengabdi –beribadah- kepada-Nya(Q.S. 51: 56). Ayat ini meletakkan posisimanusia yang senantiasa berkomunikasidengan-Nya. Suatu hubungan vertikal an-tara seorang makhluq dengan Al-Kholiq.

Jika komunikasi ini putus, niscaya akan sesat dan celakalahmanusia dan tidak mungkin dapat menjalankan fungsinyayang berikutnya. Kedua, manusia mendapat tugas sebagaikhalifah Allah di Bumi (Q.S. 2 : 30). Dalam tugasnya yangkedua ini manusia berfungsi sebagai pemimpin yang ber-kewajiban mengelola alam dan isinya, guna kepentingan ber-sama dan kesejahteraan seluruh umat manusia berikut floradan faunanya.

Jika manusia menyadari akan tugasnya yang mulia,mereka akan dapat mengemban amanah ini dengan baik danmenyadari bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan akankembali kepada-Nya termasuk dirinya. Namun tidak jarangdijumpai manusia lupa diri yang rakus akan hal-hal yangbersifat duniawi. Sebagian diantara pemimpin atau penguasamenganggap bahwa jabatan, wewenang, fasilitas dan hartayang ada ditangannya sebagai miliknya. Pentasharufan danpenggunaannya pun menyimpang dari garis dan aturan yangditetapkan oleh Allah. Timbulnya penyelewengan dan pe-nyalahgunaan wewenang, seperti korupsi, kolusi dan ne-potisme disebabkan oleh sifat lali, lupa diri dan serakah.

Korupsi, kolusi dan nepotisme yang menjangkiti parapenyelenggara Negara dan aparatur pemerintah selama inimenghambat terwujudnya tujuan dan cita-cita proklamasi‘masyarakat adil dan makmur’, serta terciptanya kehidupanrakyat yang sejahtera lahir batin sebagai pengejahwantahandari sila kelima Pancasila ‘Keadilan Sosial bagi seluruh rakyatIndonesia’.

Penyakit bagsa –KKN- ini menjadi kronis dan makinmewabah serta menghancurkan bangsa, bila kepentinganpribadi dan golongan ditempatkan diatas kepentingan umum,Akibatnya akan terjadi ‘government failures’, suatu kegagal-an para pemimpin karena tidak dapat menjalankan amanahdengan baik sebagai ‘Khaalifah Allah’. Semoga kegagalanini tidak menimpa para aparat dan pejabat di lingkungaanKementerian Agama. RAW

Jangan KhianatiKasih Sayang Allah & Amanat-Nya

6 MPA 342 / Maret 2015

Presiden Jokowi telah menggelin-dingkan jargon ‘revolusi mental’.Dengan program tersebut, diharapkanmaasyarakat Indonesia mengenalkarakter orisinal bangsanya sendiri.Seperti kesantunan, berbudi pekerti,ramah dan bergotong royong.

Namun sayangnya, karakter terse-but telah lama berubah – dan dalam wak-tu yang cukup panjang. Dari perubahankarakter itulah, sehingga bangsa Indo-nesia terpuruk pada perilaku korupsi,etos kerja yang memburuk, birokrasi yangbobrok dan tindak ketidaksiplinan. Untukmengikis itu semua, maka diperlukansebuah revolusi mental.

Menurut Drs. H. Samsudin, M.Pd,setiap pemimpin hendaknya dapatmengaktualisasikan revolusi mental ter-sebut dalam kepemimpinannya. Sebabsemua kita adalah pemimpin dan setiappemimpin akan dimintai pertanggung-jawaban dari kepemimpinan-nya. “Setiap Kepala Madra-sah haruslah senantiasa men-jaga visi dan misi sekolah. Be-gitupun dengan bapak danibu guru, yang juga merupa-kan pemimpin di bagian ma-sing-masing,” ulasnya.

Antara pemimpin danyang dipimpin, sambung Ke-pala MTs Negeri I Malang ini,haruslah menyatu. Termasukdengan para siswa. Setiapanak hendaknya sanggupmenjadi pemimpin bagi diri-nya sendiri. Maka perlu di-tumbuhkan kesadaran akantanggung jawab masing-ma-sing – semisal bagaimanamengatur waktu belajar danseterusnya.

Sebagai Kepala Madra-sah, ujar lelaki kelahiran Pasu-ruan 23 April 1967 ini, haruspunya planning dan evaluasiterhadap apa yang dilakukan.Disamping itu, juga saggupmengenali potensi yang

dimiliki. Dengan demikian dirinya akanmampu menerapkan gaya kepemimpin-an yang tepat, serta bersinergi denganorang-orang yang dipimpin. “Gaya ke-pemimpinan disesuaikan dengan siapayang dipimpin. Kalau sistem delegasicukup, maka tak perlu model instruksi,”ujar alumnus S1 jurusan fisika FakultasMIPA IKIP Malang ini menyontohkan.

Pria yang menyelesaikan S2nya diUniversitas Negeri Malang ini menya-takan, bahwa kunci utama dari semuaitu kembali pada persoalan mental. Se-bab mental merupakan pondasi dasaruntuk membangun sebuah sistem. Jadisebagus apapun sistem yang dibangun,ia tak akan pernah berhasil jika mentali-tas pelaksananya rapuh. “Sistem itubersifat normatif. Ia akan operasionaljika ditunjang dengan pelaksanaan yangbaik,” tegasnya.

Sebuah revolusi mental, lanjut le-

laki yang kini tengah menempuh programDoktor Manajemen Pendidikan di Uni-versitas Negeri Malang ini, bisa dimulaidari elemen terkecil. Seperti di madrasah,maka ia dapat dimulai dari siswa-siswi-nya. Maka diperlukan cara yang tepatuntuk mendididik dan mendampingimereka, agar tumbuh etos dan semangatpengabdian bagi masyarakatnya.

Sedangkan guru sebagai tenagapendidik, kata mantan Kepala MANMalang I ini, juga harus memiliki komit-men sebagai agen perubahan denganmotto 3 M; yakni mulai dari diri sendiri,mulai dari hal sederhana dan mulai darisekarang. “Kesemuanya itu untuk mem-bangun mental yang kuat, yang selaluistiqamah dalam menebar kebaikan danketeladanan,” paparnya.

Selama ini, sambung Guru Madra-sah Teladan I Tingkat MA Jawa Timurdari Kanwil Kemenag Prov. Jatim 2006

ini, kita kerapkali merujuk pa-da dunia Barat. Padahal itutak cukup. Orang-orang Baratlebih menekankan pada etoskerja saja. Sedangkan kita, di-samping etos kerja, haruslahtetap memperhatikan nilai-nilai dan etika. Ini agar kitatidak kehilangan pedomanpada nilai-nilai agama. “Jadi,disamping mengadopsi nilai-nilai seperti kedisiplinan, pe-ngaturan waktu dan inovasi,juga memadukannya denganajaran agama,” tandasnya.

Menurut SekretarisAsosiasi Program AkselerasiMA Jawa Timur ini, agamamengajarkan amanah dantanggung jawab. Implemen-tasinya, kalau di lingkunganpegawai ada mekanisme sum-pah pelantikan dan penanda-tanganan pakta integritas. Inimerupakan aspek legal atauperaturan hukum normatif,yang harus dijalani seseorangketika akan mengemban se-

Merevolusi MentalSemangat Melayani

dan Bukan Minta Dilayani

Drs. H. Samsudin, M.Pd

7MPA 342 / Maret 2015

paparnya detil.Dokumen RKAM inilah yang men-

jadi dasar pembuatan Rencana Anggar-an Pendapatan dan Belanja Madrasah(RAPBM). Dalam RAPBM ini sudahterpilah antara sumber dana kegiatanyang bersumber dari APBN atau DIPAdan dana komite. Kegiatan yang ber-sumber dari DIPA nantinya dikelola olehoperator. Sedangkan dana yang ber-sumber dari komite akan dikelola olehpembantu bendahara komite.

Dari RAPBM tersebut, maka op-erator dan pimpinan menindaklanjutinyadengan membuat RKAL (Rencana KerjaAnggaran Lembaga), yang kemudiandiusulkan ke Kantor Wilayah Kemente-rian Agama Provinsi Jawa Timur setelahdilengkapi dengan TOR. “Tahap kedua-nya adalah pengorganisasian. Disinilahada proses sinkronisasi kegiatan dansumber dana,” bebernya.

Sedangkan proses ketiganya, ada-lah pelaksanaan. Dalam pelaksanaantersebut setiap pencairan dana, penang-gung jawab kegiatan diharuskan mem-buat goal strategy dan RAB (RencanaAnggaran Biaya) yang kemudian di-ajukan ke bendahara. Jika sumber danakegiatan berasal dari APBN, maka ben-dahara menindaklanjutinya ke KPPN.Baru kemudian dana ditransfer ke re-kening madrasah. Hal yang sama jugadiberlakukan bagi kegiatan yang ber-sumber dari komite. Sebab selama initidak ada dana cair yang tersimpan dimadrasah. “Ini demi meminimalisir peng-gunaan dana yang tidak semestinya,”

tandas mantan penanggug jawab Ma’-had MAN Lamongan ini.

Untuk pengontrolan tak hanyapimpinan madrasah, tapi para Wakil Ke-pala Madrasah dan penganggung ja-wab kegiatanpun mendapatkan doku-men Anggaran Pendapatan dan BelanjaMadrasah (APBM). Apalagi setiap pen-cairan dana harus diketahui oleh pe-nanggung jawab program, Wakil Ke-pala Madrasah dan terakhir baru KepalaMadrasah. “Bahkan ke depan saya jugaingin semua warga madrasah bisa me-ngetahui APBM ini,” ujar ayah empatanak ini bernada harap.

Dengan demikian, tentu saja tidakakan ada celah sedikitpun peluang terja-dinya penyimpangan. Sebab pengon-trolanya berlapis. Maka tak heran jikaMAN Lamongan meraih sertifikat ISO9001: 2008 dari Bureau Veritas Certifica-tion Indonesia, KAN (Komite AkriditasiNasional) dan IWW.

Menurutnya, keberhasilan itu taklepas dari penyiapan dan pembinaanSDM yang ada. Secara prinsip ada tigahal yang menjadi dasar ideologi bagiseluruh warga madrasah. Tiga hal ituadalah apa yang ada, keputusan yangada adalah milik dan menjadi tangungjawab bersama. “Jadi kalau salah satuberarti salah semua. Sebab ini sudahmenjadi sistem,” katanya menegaskan.

Keberhasilan sebuah sistem salahsatunya ditentukan oleh faktor leader-ship. Selain itu, seorang pemimpin jugaperlu mendistribusikan atau berbagikewenangan sesuai dengan job descrip-

tion yang ada. “Sebabmadrasah ini bukan milikseorang Kepala Madra-sah, tapi milik seluruhwarga madrasah. Ini yangmenurut saya harus dipa-hami para pengelola ma-drasah,” pungkas lelakikelahiran Lamongan 18Nopember 1961.

Agar dapat menca-pai hal semacam itu, tuturH. Barozi, M.Pd.I, revo-lusi mental hendaknyadipahami dan dimaknaipengertiannya secara te-pat. Menurutnya, revo-lusi mental adalah upayaperubahan secara men-dasar sistematis dan te-rencana. “Sebagai aparat-ur pemerintah, kita harus

buah amanah yang bernama jabatan.“Terutama bagaimana mempertang-gungjawabkan kepada Allah SWT danmasyarakat,” tukasnya.

Ketua Asosiasi Prodistik TI Kerja-sama D1 ITS – MA Jatim ini menga-takan, bahwa aturan yang berlaku harusdipahami dan dipedomani sebagai pa-yung hukum untuk melangkah. Namundemikian, jangan memegangnya terlalukaku. Sebab itu akan mematikan krea-tivitas daya inovasi. Di sisi lain, tuntut-an di lapangan berkembang dengan di-namis dan fleksibel. “Intinya.. bagaima-na tetap tidak melanggar aturan hukum,tetapi bisa mensejahterakan semua pi-hak,” simpulnya.

Yang paling utama, tutur pria yangpernah memperoleh Satya LencanaKarya Satya X dari Presiden RI ini, ada-lah bagaimana menjaga konsistensi ke-teladanan. Dengan keteladanan itulah,kita bisa menggerakkan pengembangankebutuhan demi melayani masyarakat.Tentu saja hal itu juga berkenaan de-ngan biaya yang perlu dibicarakandengan berbagai pihak.

Bagi Drs. Ahmad Najih, M.Ag, se-gala penyimpangan dapat dicegah de-ngan sistem keuangan yang transparandan akuntabel. Untuk mewujudkan haltersebut, MAN Lamongan yang dike-palainya senantiasa menerapkan Stan-dar Operasional Prosedur atau SOP se-cara ketat dalam proses perencanaan,pengorganisasian hingga pelaksanaan.“Kita bekerja sesuai SOP yang dibuatlembaga sesuai dengan standar manaje-men ISO (InternationalOrganization for Stan-dardization),” ucap Ke-pala MAN Lamongan inimenegaskan.

Dalam proses peren-canaan ada beberapa ta-hapan yang harus dilaku-kan. Tahap pertama, ada-lah melakukan EvaluasiDiri Madrasah atau EDM.Dari sana lalu munculRKTM atau RencanaKerja Tahunan Madrasahberdasarkan visi dan misiserta tujuan madrasah.“Lalu ditentukan besarananggaran yang didasar-kan dari evaluasi sebe-lumnya dalam bentuk do-kumen RKAM (RencanaKerja dan Anggaran),” Drs. Ahmad Najih, M.Ag

8 MPA 342 / Maret 2015

H. Barozi, M.Pd.I

mengimplementasikan semangatrevolusi mental itu dalam bentuklayanan dan kepemimpinan diinstansi,” katanya mantap.

Kongkritnya, ulas KepalaKankemenag Kab. Jombang ini,adalah bagaimana kita menunjuk-kan kepemimpinan yang berbasispada kebutuhan atas pelayanankepada masyarakat. Dengan be-gitu seluruh aktivitas yang dige-rakkan di instansi pemerintah di-arahkan untuk tercapainya pela-yanan tersebut. “Ingat, basis ori-entasinya adalah pelayanan,”tandasnya singkat.

Oleh karenanya, tentu sajabentuk-bentuk sikap, perkataandan perilaku aparatur pemerintahharus mencerminkan semangatpelayanan tersebut. “Ini keba-likan dari paradigma lama. Dimanasikap mental aparatur negara,apalagi pejabat, cenderung minta

dilayani dan diperlakukan secara istime- wa,” paparnya dengan senyum.Apa yang dicontohkan Presi-

den Joko Widodo dan kabinetnyadengan tampilan baju warna putihdan lengan baju disisingkan, ada-lah simbolisasi revolusi mental ter-sebut. Baju putih melambangkankejujuran, bersih dari KKN dangratifikasi, serta amanah dengankonsistensi ketentuan pada aturanyang berlaku dan bertanggungja-wab. Sedangkan lengan disising-kan menggambarkan kerja, kerjadan kerja dengan tuntas dan lo-yalitas demi melayani masyarakat.“Baju putih juga melambangkankesederhanaan. Sebagai aparaturnegara kita dituntut untuk ber-perilaku sederhana, efektif dan efi-sien dalam penggunaan anggarannegara,” ujarnya.

Laporan: Suprianto (Sura-baya), Syaifudin Ma’arif (Malang),Titis Astutik (Jombang).

9MPA 342 / Maret 2015

Gerakan Nasional Revolusi Men-tal telah dicanangkan Presiden RI JokoWidodo awal tahun lalu. Ada tiga sa-saran dalam revolusi mental Jokowiyang akan diterapkan ke semua biro-krasi dalam pemerintahannya. Yakni pe-layanan publik, struktur dan kultur ataubudaya kerja.

Hal itu senada dengan Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentangAparatur Sipil Negara (UU ASN) ter-utama perihal fungsi dan peran PegawaiNegeri Sipil (PNS) sebagai pelaksanakebijakan publik, pelayan publik danpemersatu serta perekat bangsa. “Tigahal inilah yang harus dimiliki oleh Apara-tur Sipil Negara atau PNS di semuakementerian termasuk juga KementerianAgama,” tandas Drs. H. Mahfudh Sho-dar, M.Ag.

Menurut Kepala Kantor WilayahKemenag Provinsi Jawa Timur ini,

memang ada perubahan mendasar dariperan fungsi PNS pasca pemberlakuanUU ASN tersebut. Dulu, salah satufungsi dan peran PNS adalah hanyasebagai aparatur pemerintah dan pela-yan kebijakan pemerintah. “Nah, saatini fungsi dan peran tersebut berbalik180 derarajat,” ungkapnya.

Era birokrasi priyai sudah selesai.Kini sudah masuk ke dalam era birokratyang melayani rakyat. Jadi dalam peran-nya sebagai pelayanan publik, aparatursipil negara sebagai representasi daripemerintahan harus hadir setiap rakyatmembutuhkannya. Tentu saja, sebagaiaparatur juga harus memahami aturan-aturan yang ada dalam rangka melaksa-nakan tugasnya. Karena perihal kebijak-an publik itu sarat dengan aturan seba-gai pedoman. “Ini agar mereka bisamenjalankan tugas dengan baik, benardan selamat. Atau dalam bahasa seka-rang adalah on the track,” ujar pria ke-lahiran Tuban 30 Januari 1962 ini.

Untuk mendukung revolusi men-tal ala Presiden Jokowi tersebut, Keme-nag RI pada Nopember tahun lalu telahmelaunching lima budaya kerja; yakniintegritas, profesional, inovasi, tang-gung jawab dan keteladanan. Nilai-nilai

inilah yang akan menjadi acuan bersamasetiap pegawai di lingkungan Kemenagmulai dari atasan hingga bawahan. “Dantentu saja ada reward and punishmentdalam menjalankan nilai-nilai tersebut,”paparnya.

Adapun punishment yang palingkentara bagi aparatur yang tidak menja-

lankan lima budaya kerja tersebut, kataayah tiga anak ini, adalah secara alamiahindividu tersebut pasti mengalami te-kanan psikologis. Tak cukup itu, sangpegawai juga masih menghadapi an-caman sanksi yang diatur dalam PP 53Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

Adapun dari kelima budaya kerjatersebut, integritas dapat dimaknai se-buah konsep yang menunjukan konsis-tensi antara tindakan dengan nilai danprinsip. “Dalam etika, integritas diarti-kan sebagai kejujuran dan kebenarandari tindakan seseorang,” imbuh mantanKabid Mapenda Kanwil Kemenag Prov.Jatim ini.

Mantan guru Matematika ini me-lanjutkan, bahwa sikap profesionalitasmencerminkan kompetensi dan keah-lian. Pegawai yang profesional harusdapat mengemban amanahnya denganbaik guna memperoleh proses dan hasil

yang optimal. Adapun inovasi dibutuh-kan agar pegawai Kemenag tidak terje-bak pada rutinitas. Maka nilai inovasihadir untuk menemukan hal-hal baruyang bermanfaat bagi masyarakat. “Se-mentara budaya tanggung jawab danketeladanan menjadi wajib bagi setiapaparatur Kemenag yang mengemban

On The TrackMenjadikan Birokrasi Lebih Bermakna

Drs. H. Mahfudh Shodar, M.AgMuhammad Masykur

10 MPA 342 / Maret 2015

misi agama,” ucap mantan Kakankeme-nag Tulungagung ini serius.

Tak cukup lima budaya kerja sajayang diterapkan mulai tahun 2015 ini.Kemenag juga akan menerapkan lelangjabatan atau asessment. Nantinya namacalon pejabat yang memenuhi syaratakan dirangking. Yang masuk rangkinginilah yang akan diserahkan ke BadanPertimbangan Jabatan dan Kepangkat-an (Baperjakat). “Ini demi menghasilkancalon pejabat yang kompeten, profesio-nal dan berintegritas di lingkunganKemenag,” tukasnya penuh harap.

Sementara itu, dengan adanyaperubahan tersebut, ada keinginan kuatuntuk mengembalikan citra dan keper-cayaan Kemenag di mata publik. “Initentu saja membutuhkan bukti kinerjayang baik, serta pelayanan publik ber-basiskan akuntabilitas dan transparan-si,” pungkas mantan Kepala MTsN La-wang ini menandaskan.

Bagi Muhammad Masykur, yangterpenting dari semua itu adalah masa-lah SDM. Sebagai pemegang amanahdia haruslah cakap. Artinya tahu aturanyang mendasari pelaksanaan tugasnya.Disamping itu hendaknya mempunyaiintegritas yang tinggi. Ini kaitannyadengan tanggung jawab dan kejujuran.“Kalau cuma pintar tapi tidak jujur,repot. Atau jujur tapi tidak pintar, nantidibodohi,” katanya dengan tawa lirih.“Makanya SDM yang ditunjuk harusorang yang cakap dan jujur,” tuturnyamenambahkan.

Di internal Kemenag, kata KepalaBidang Pengawasan Instansi Pemerin-tah Pusat Perwakilan BPKP Jawa Timurini, harus mensosialisasikan kaitannyadengan proyek-proyek atau pengadaanbarang dan jasa. Seperti Perpres no. 70tahun 2008 terkait dengan peraturanterhadap pengadaan barang dan jasaatau juga aturan-aturan yang lainnya.Termasuk yang kaitannya dengan fisik,undang-undang tentang konstruksi.

Itulah sebabnya seorang PPK(Pejabat Pembuat Komitmen) ataupejabat pengadaan barang dan jasadisyaratkan harus bersertifikat peng-adaan barang dan jasa. Artinya, tidaksertamerta seseorang bisa menjadi PPK.Untuk mendapatkan sertifikatpun ten-tunya sudah ikut diklat dan lulus ujian,sehingga mereka sudah tahu hak dankewajibannya.

Selain itu, sambung alumnusSTAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Ne-

gara) Jakarta ini, seseorang yang diberiamanah hendaknya bisa memetakanresiko. Ini merupakan bagian dari sistempengendalian internal. Artinya, kalauada pengadaan barang dan jasa, adakemungkinan resiko-resikonya. Hal iniakan berdampak pada tuntutan aparatpenegak hukum. Bisa perdata ataupidana. Ketika ada kemahalan harga, disitu ada gratifikasi. Itupun akan berdam-pak pada hukum.

Semestinya semua unsur mulai daripimpinan hingga pegawai, harus tahutentang Sistem Pengendalian Internyang tertera di PP 60 tahun 2008. Dimana salah satu unsurnya adalah pe-nilaian resiko. Mengingat semua peker-jaan kita ada resikonya. Di dalam SPIP

(Sistem Pengendalian Internal Pemerin-tah), setidaknya ada lima unsur penting.Di dalamnya ada unsur lingkungan pe-ngendalian, penilaian resiko, aktivitaspengendalian, informasi dan komuni-kasi, serta pemantauan.

Pria asli Tegal ini menyatakan, bah-wa mengenai penilaian resiko seorangPPK haruslah sudah bisa mengantisi-pasi resikonya. Semisal pengadaan ba-rang dan jasa itu resikonya ada di waktu,kualitas dan juga harga. “Ini semuaharus bisa diantisipasi dari awal. Se-hingga bisa mengambil langkah-lang-kah yang harus dilakukan ketika terjadiresiko,” ujarnya mengingatkan.

Contoh aktivitas pengendalianyang gampang misalnya kas. Uang agartidak tercuri tentunya ditaruh di brang-kas yang aman, ruangannya juga cukupsafety. Agar digunakan sesuai denganaturan, perlu pengecekan secara perio-

dik. Tiap bulan buku ditutup, diadakanpencocokan antara uang dan pembu-kuannya dan sebagainya.

Disamping itu, sambung lelakiyang berdomisili di Kompleks Perumah-an Dinas BPKP Waru ini, hendaknyapula dilengkapi dengan informasi dankomunikasi. Artinya, prosedur-prose-dur termasuk langkah-langkah yangharus dilakukan atau kebijakan atau jugaperaturan-peraturan harus dikomuni-kasikan. “Jangan hanya PPK saja yangpintar, tapi harus diketahui yang bawah.Ini agar mereka tahu hak dan kewajib-annya,” tuturnya menegaskan.

Yang terakhir, kata pria yang pe-nempatan kerjanya melalangbuana antarpulau ini, adalah pemantauan. Ini pen-

ting sekali. Semisal ada pelaksanaanproyek, maka harus dicek mulai apakahsudah sesuai dengan spesifikasi yangditentukan. Sebab pengadaan barangitu belum tentu sesuai dengan spesifi-kasi yang telah ditentukan.

Andai kita bukan ahli bangunan,kata Masykur, kita bisa melibatkan or-ang PU yang ahli di bagian teknis. Danpemantauan ini harusnya mengikutiperjalanan proses, sehingga lebih aman.Ini ketimbang audit baru dilakukansetelah pengerjaan selesai. “Oleh kare-nanya, jika sistem pengendalian inter-nal ini bisa dilaksanakan semua, hasil-nya pasti bagus,” tegasnya.

Kaitannya dengan pembangunanSDM, maka perlu adanya sosialisasitentang SPIP. Dan Kemenag bisa beker-jasama dengan BPKP (Badan Penga-wasan Keuangan dan Pembangunan)untuk sosialisasi, bimtek atau work-

11MPA 342 / Maret 2015

shop. Sebab BPKP diamanahi sebagaipembina sistem pengendalian internpemerintahan.

Menurut dr.Muhammad Thohir,SpKj, revolusi mental itu harus dilaku-kan pada semua jajaran dari atas sampaibawah. Semua sisi birokrasi juga harusdibersihkan. Sebab sistem birokrasi itudiadakan untuk mengatur negara, agarelemen masyarakat dari tingkat elitsampai akar rumput bisa diayomi. Baikdari segi pendidikan, kesehatan, rasakeadilan, hingga kesejahteraan ekono-minya bisa terpenuhi.

Setiap jabatan, tutur pria kelahiranSurabaya 26 Maret 1943 ini, adalah ama-nah. Maka seorang pemimpin haruslahbisa menjadikan birokrasi lebih ber-makna. Birokrasi hendaknya ditata se-baik mungkin untuk mencerdaskan rak-yat, memakmurkan dan mensejahtera-kan masyarakat. “Yang paling penting,adalah bagaimana tidak menyeleweng-kan uang yang sejatinya diperuntukkanguna memakmurkan masyarakat,”ujarnya singkat.

Dengan begitu para pejabat harussanggup tidak mencuri uang rakyatdengan jalan korupsi. Ini sumber pe-nyakit yang bisa membuat orang ber-

lomba-lomba memperkaya diri sendiri.“Entah bagaimana cara mendapatkan-nya, atau dari mana memperolehnya, itutak soal. Yang penting dapat mencapaitujuannya padahal itu adalah uangrakyat,” tutur salah seorang Ketua MUIJawa Timur ini mengingatkan.

Disamping itu, lanjut suami Dra.Hj. Diana Kholidah AS ini, pemerintahjuga berkewajiban membekali masyara-kat, khususnya generasi muda. Sebabgenerasi muda merupakan cikal-bakalpemimpin Indonesia di masa depan.Birokrat-birokrat ataupun pejabat

negara hendaknyamencari cara, agar bisamenyiapkan parapemuda untuk menjadipemimpin di era depan.“Jangan lupa membekalimereka dengan ilmu,taqwa dan keimanan,”pesannya.

Setiap pemimpin,kata mantan PembinaPendidikan Yayasan RSIslam Surabaya ini, se-yogjanya istiqamah da-lam keimanan, istiqamahdalam akidah tauhid, ser-ta berakhlaqul karimah.Meski tentu saja, penge-terapan di lapangan halitu tak mudah. “Intinya,memfokuskan diri dalambertauhid, berakhlak danberkarakter sebagaimanayang dicontohkan Rasul-ullah SAW,” jelasnya.

Di antara AsmaulHusna, tutur ayah tigaanak dan kakek tiga cucuini, sifat Allah yang pal-ing menonjol adalah ar-

Rahman dan ar-Rahim. Setiap pejabathendaknya mempunyai sifat pengasihdan penyayang. Hanya saja, dalamkenyataannya manusia justru sangatbengis dan egois, serta tidak sayangpada makhluk lain dan bahkan terhadapsesama manusia sendiri.

Di atas landasan itulah, sambungpria yang telah menulis sembilan bukuini, sebuah revolusi mental dapat berdiritegak, tidak goyah atau berubah-ubah.Jangan sampai kita berbicara revolusimental, tetapi justru tidak dapat berdiritegak sebagai orang beriman. “Keba-nyakan kita kan seringkali pamrih danriya’. Berbuat sesuatu bukan agar dili-

dr.Muhammad Thohir,SpKj

hat oleh Allah, melainkan supaya dipujaorang lain,” ungkapnya berterus terang.

Kita justru kerap pula berperilakuyang berlawanan dengan AsmaulHusna. Allah itu maha santun, tetapikita sangat tidak santun. Allah bersifatlathif, lembut, tapi kita justru gemarbersikap kasar. Allah bersifat adil, kitajustru berlaku zalim. Allah itu Mahabenar, kita malah tidak suka kebenaran.“Kita justru sibuk mencari kesenanganmeski itu sulit dan tidak mencarikebenaran. Kita selalu mencari yangenak meskipun itu menyimpang darikebenaran,” paparnya.

Alhasil, simpul mantan WakilKetua PWNU Jatim ini, revolusi mentalitu ternyata tak hanya untuk parapejabat saja. Masyarakat juga harusdirevolusi mentalitasnya. Oleh karena-nya, jika ingin benar-benar merevolusimental, maka kembalilah pada istiqamahdalam aqidah, istiqamah dalam ibadah,istiqamah dalam akhlaqul karimah.

Dalam birokrasi pemerintahan, haltersebut bisa terselenggara jika semuajajaran bisa menahan diri untuk tidakmelakukan korupsi. Sebab kekuasaandidalam birokrasi itu cenderung untukmelakukan korupsi. Jika tidak ada yangmengontrol, apalagi dengan situasiantar penegak hukum saling bertikaiseperti sekarang ini, negara kita tentuakan hancur.

Kalau tidak ada pengendaliandalam diri, para pejabat entah dipengadilan, kepolisian, kejaksaan, Ke-menterian Agama, Depkes ataupuninstansi lainnya, mereka cenderung akanmelakukan tindak korupsi. Sebabmereka mempunyai kewenangan ataukekuasaan. “Merevolusi mental itumemang tak semudah membalik keduatelapak tangan. Namun setiaknya adaupaya untuk membentengi diri agar takikut-ikutan terjerumus,” harapnya.

Untuk itulah, kata dr. Muhammad,semuanya haruslah dimulai sejak sedinimungkin. Diri kita sendirilah yang harusmulai direvolusi mentalnya. Kita harusmalu pada diri sendiri kalau melakukanhal-hal yang memalukan. “Dengan hatinurani malulah kepada Allah SWT. Se-bab tidak satupun perbuatan kita yangtak dipandangnya,” tuturnya meng-ingatkan.

Laporan:Muhammad Hisyam, Fery Aria

Santi, M. Tajuddin Nurcholis(Surabaya).

12 MPA 342 / Maret 2015

GOR Brantas Kota Batu berubahmenjadi lautan manusia pada sabtu pagi21 Pebruari kemarin. Sebab sekitar10.000 warga madrasah memadati Sta-dion Sepak Bola kebanggaan warga Ko-ta Wisata itu dalam rangka pembukaanAjang Kompetisi Seni dan Olah RagaMadrasah (AKSIOMA) Tsanawiyahtingkat Jawa Timur.

Berbagai antraksipun disuguhkanseperti parade tujuh grup drumband ma-drasah, Fashion Carnival Flower, atraksiTari Kipas hingga senam Perwosi dariPerwanika Kabupaten Bojonegoro. Atletparamotor dari KONI Kota Batupun turutambil bagian dalam kemeriahanpembukaan AKSIOMA Tsanawiyah ini.

Suasana semakin semarak kala de-file peserta. Sebab masing-masing pe-serta menampilkan kreasi khas daerahmasing-masing; seperti kontingen Po-norogo yang menampilkan seni Jathil-an. Tak mau ketinggalan peserta dariPacitanpun memakai kostum Hanoman.Bahkan para peserta dan offisial dari Lu-majang rela mengarak buah pisang seba-gai produk unggulan daerahnya.

Tak ayal, Wakil Gubernur ProvinsiJawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf di-buat takjub dengan pemandangan dihadapannya itu. Dirinya merasa banggamenyaksikan pemandangan yang takbiasa di hadapannya itu. “Saya bangga,

tidak hanya hari ini, tapi juga torehanprestasi mampu diukir siswa-siswimadrasah mulai dari tingkat nasionalhingga kanca internasional,” ujarnyayang disambut gemuruh tepuk tanganhadirin yang hadir.

Selain Gus Ipul – panggilan karibDrs. H. Saifullah – yang dibuat takjub,para tamu undangan seperti KetuaDPRD Kota Batu, Forkompimda Batu(Seskota, Dandim, dan Kapolres), Kepa-la Bakorwil Malang, Ketua KONI KotaBatu, Ketua MUI Kota Batupun turut

Upacara Pembukaan AKSIOMA MTs Tingkat Jawa Timur 2015Wakil Gubernur Jatim Apresiasi Prestasi Madrasah

tersihir kemeriahan suasan upacarapembukaan tersebut.

Tak itu saja, dalam acara yang dibu-ka secara langsung oleh Gus Ipul ituturut pula dihadiri oleh jajaran pejabatdi lingkungan Kanwil Kemenag Jatim.Mulai dari Kakanwil, Kabag TU, ParaKabid dan Pembimas, para KepalaKankemenag, Kepala Seksi PendidikanMadrasah dan Kepala MTs se-Jawa Ti-mur juga turut ambil bagian dalamupacara pembuakan even dua tahunanini.

Sementara itu, Drs. H. MahfudhShodar, M.Ag mengatakan dalam sam-butannya, bahwa keberadaan AKSIO-MA Tsanawiyah ini sangat penting.Sebab kegiatan ini merupakan wadahbagi peserta didik untuk menyalurkanminat dan bakatnya demi meraih presta-si secaria optimal. “Ajang ini juga mem-biasakan para siswa untuk berkompetisisecara fair dan sportif,” tutur KepalaKantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Jawa Timur ini menandaskan.

Adapun cabang olah raga yang di-lombakan dalam adu bakat yang ber-langsung mulai tanggal 21 hingga 24Pebruari 2015 ini, adalah Atletik, BuluTangkis, Tenis Meja, Futsal, Catur, danBola Volley. Sedangkan cabang seniyang dikompetisikan adalah Musaba-qah Tilawatil Qur’an (MTQ), PidatoTiga Bahasa (bahasa Arab, Inggris, danIndonesia), Nasyid, Musik/band, danSeni kaligrafi. Pri

Kakanwil Kemenag Prov Jatim saat menyampaikan kata sambutan dalampembukaan AKSIOMA MTs 2015

Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wakil Gubernur Jatim bersama MuspidaBatu secara resmi membuka AKSIOMA Madrasa Tsanawiyah tingkat

Provinsi Jawa Timur di Batu 21-24 Pebruari 2015

13MPA 342 / Maret 2015

Data Kementerian Pariwisata ta-hun 2010 menyebutkan, bahwa jumlahwisman ke Indonesia sebanyak tujuhjuta wisman dan 17 persen di antaranyamerupakan wisatawan Muslim. Pada2014-2015 ini jumlah tersebut diproyek-sikan naik menjadi 20 hingga 25 persen.Jadi, mau tidak mau, pengelolaan wisatasyariah selama ini harus berubah.

Sebelumnya, pemerintah melalui

Kementerian Pariwisata dan EkonomiKreatif telah menetapkan sembilan dae-rah destinasi wisata syariah. Kesembi-lan daerah itu adalah Sumatera Barat,Riau, Lampung, Jakarta, Banten, JawaBarat, Jawa Timur, Lombok dan Ma-kasar.

Penetapan ini penting, karena pari-wisata syariah tidak hanya berupa dayatarik objek wisata religi atau tempat wi-sata ziarah semata, tetapi juga terkaitfasilitas pendukung seperti hotel, spa,restoran, maupun fasilitas lainnya yangmemenuhi standar berdasar-kan ketentuan syariah Islam.Konon, anggaran untuk mem-bangun konsep wisata syari-ah di Indonesia adalah sebe-sar 30 persen dari total ang-garan Kementrian Pariwisata.

Sementara itu, ada limakomponen yang dimasukkandalam wisata syariah oleh Ke-menparekraf dan MUI yaitusektor kuliner, fashion Mus-lim, perhotelan dan akomo-dasi, kosmetik dan spa, sertahaji-umrah. “Ini tentu sangat

menarik, sebab selama ini kalauberbicara biro haji-umrah belummengarah pada wisata,” ujar Drs. H.Mustain, M.Ag. “Akan lebih pas lagikalau dimungkinkan bermunculan birotravel syariah. Sebab keberadaan biroperjalanan syariah saya kira itu awalyang bagus dalam menyokong wisatasyariah,” imbuh Kabag TU KanwilKemenag Prov. Jatim ini memberikan

alasan.Lelaki kelahiran Blitar 1 Agustus

1964 ini juga mengingatkan, agar dalammengelola wisata syar’iah tidak hanyasekedar mementingkan unsur bisnis se-mata. Para pengelola dan penyedia jasaperjalanan syariah juga harus bisa men-ciptakan pembiasan-pembiasan syar’ibagi wisatawan. “Bagi pemerinah dae-rah yang telah mencanangkan diri seba-gai tujuan wisata syari’ah, juga menyi-apkan perda yang mendukung hal itu,”tukas suami Dra. Chusnul Chotimah ini

Sembilan Daerah Destinasi Wisata Syariah

Drs. H. Mustain, M.AgDrs. H. Abdurrahman Aziz, MSi

menegaskan.Sementara itu, bagi Drs. H. Abdurr-

ahman Aziz, MSi, wisata syari’ah meru-pakan perluasan makna dari wisata religiyang sudah ada. Jika wisata religi selamaini hanya ditujukan pada ziarah makamwali, maka wisata syari’ah tak sekedaritu. Sebab mengunjunhgi tempat-temaptbersejarah yang bisa mendekatkan diridan mengakui kebesaran Tuhan. “Arti-

nya wisata Syariah jauh lebih luas mak-naya dari pada wisata religi,” tandas Ke-tua bidang Infokom MUI Prov. Jatim ini.

Lantaran itulah, pengelola PG/TKRaman Cendekia Krian Sidoarjo ini me-ngingatkan, agar mewaspadai adanyapraktik-praktik yang menyimpang darinilai-nilai akidah dalam perjalanan wi-sata syariah. “Jangan sampai tujuan wi-sata syariah agar kita makin dekat de-ngan Allah justru malah menduakan-nya,” ujar dosen Universitas Muhamm-adiyah Surabaya ini mengingatkan.

Bagi lelaki kalahiranMojokerto 8 Maret 1939 ini,maraknya penggunaan labelsyari’ah di beberapa produkperbankan, asuransi hinggahotel merupakan tren yangpositif. Dan tujuannya hanyasatu, yakni agar umat tidakterlampau jauh keluar darinila-nilai keagamaan. “Hal inimenunjukkan makin meng-kristalnya sikap religiusitaskita,” pungkas Ketua Koor-dinator GUIB Jatim ini meng-garisbawahi. Pri, LisTari kolosal Gandrung Sewu di Pantai Boom, Banyuwangi

14 MPA 342 / Maret 2015

15MPA 342 / Maret 2015

16 MPA 342 / Maret 2015

Produk makanan yang berbahanbaku babi masih banyak yang beredardi tengah masyarakat dalam berbagaibentuk makanan yang dijual di pasaran.Untuk itu umat Islam diimbau untuk se-lektif dalam menentukan pilihan makan-an yang akan dikonsumsinya, terutamamakanan yang lebelnya menggunakanbahasa asing.

Mungkin banyak umat Islam tidaktahu label yang bertulis “This productcontains substance from porcine”. Se-benarnya tulisan di label tersebut meng-ingatkan, bahwa “Produk ini mengan-dung bahan dari babi”. Dalam label lainkalimat yang digunakan adalah “Thesource of gelatine capsule is porcine”,yang artinya “Bahan untuk kapsul iniadalah gelatin babi”.

Direktur LPPOM MUI Lukman Ha-kim mengakui, saat ini memang banyakberedar makanan yang bahan bakunyamenggunakan daging babi, lemak babidan minyak babi. Untuk itulah, umatIslam harus mewaspadai produk-produkyang mengandung unsur babi, terutamayang terkandung di dalam makananyang kita konsumsi sehari-hari. Ini agartubuh kita tidak terkontaminasi denganproduk-produk makanan haram.

Berikut istilah sains yang digu-nakan dalam produk yang mengan-dung unsur babi:

Pork: Istilah yang digunakan un-tuk daging babi di dalam masakan.

Swine: Istilah yang digunakanuntuk keseluruhan kumpulan spesisbabi.

Hog: Istilah untuk babi dewasa,berat melebihi 50 kg.

Boar: Istilah yang digunakan un-tuk menyebut babi liar.

Lard: Lemak babi yang digunakanuntuk membuat minyak goreng dan sa-bun.

Bacon: Daging hewan yang dise-lai, atau diasapi, termasuk babi.

Ham: Daging pada bagian pahababi.

Sow: Istilah untuk babi betina de-wasa (jarang digunakan).

Sow Milk: Susu babi.Pig: Istilah umum untuk seekor

babi atau sebenarnya babi muda, berat

kurang dari 50 kg.Porcine: Istilah yang digunakan

untuk sesuatu yang berkaitan atau ber-asal daripada babi. Porcine sering digu-nakan dalam bidang pengobatan untukmenyatakan sumber yang berasal daribabi.

Bak: Daging babi dalam bahasaTionghoa. Misal: Bak Kut Teh, bakkwa,dsb.

Char siu, cha siu, char siew: Me-ngacu hidangan kanton, berupa dagingberbekeu.

Cu Nyuk: Daging babi dalam ba-hasa Khek/Hakka. Istilah ini digunakandalam makanan siomay dan bubur.

Rou: Babi dalam bahasa Mandarin,misalnya hingshao rou, rou jia mo, tuo-tuorou, yuxiangrousi. Daging babi dalambahasa Korea, biasanya digunakan se-bagai varian dalam bulgogi dan galbi.

Tonkatsu: Hidangan Jepang beru-pa irisan daging babi yang digorengdngan tepung panir.

Butaniku: Sebutana daging babidalam bahasa Jepang.

Yakibuta: Hidangan Jepang miripchr siu. Biasanya digunakan untuk top-ing ramen.

Nibuta: Hidangan Jepang berupapundak babi yang dimasak dengan sedi-

Kenali Istilah dalam Makananyang Berkaitan dengan Babi

kit kuah.B2: Sebutan untuk makanan yang

berbahan daging babi di daerah Batakdan Yogyakarta.

Khinzir: Nama untuk babi dalambahasa Arab dan Melayu.

Selain istilah-istilah tersebut, ma-kanan berbahan babi juga seringkali ha-nya mencantumkan kode Matematis.Kode diawali dengan E-CODES, E-IN-GREDIENTS. Ini terdapat dalam produkperusahaan mutinasional, antara lainpasta gigi, pemen karet, cokelat, gula-gula, biskuit, makanan kaleng, buah-bu-ahan kaleng dan beberapa multivitamin,serta masih banyak lagi jenis makanandan obat-obatan lainnya.

Karena itu, kita perlu memeriksa se-cara seksama bahan-bahan produk yangakan kita konsumsi dan mencocokannyadengan daftar kode E-CODES. Kode-ko-de pada produk ini positif mengandunglemak babi: E100, E110, E120, E-140, E141,E153, E210, E213, E214, E216, E234,E252,E270, E280, E325, E326, E327, E337,E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435,E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474,E475, E476, E477, E478, E481, E482,E483,E491, E492, E493, E494, E495, E542, E570,E572, E631, E635, E904, E920.

HS/ berbagai sumber

17MPA 342 / Maret 2015

Saat ini di beberapa sekolah ne-geri, ketersediaan guru agama meng-alami kekurangan. Tak terkecuali didaerah metropolis seperti Surabaya.Namun begitu, tak sembarang gurubisa sertamerta menggantikannya.Karena menjadi seorang guru agamaharuslah mempunyai keahlian danpengetahuan khusus. Berbeda de-ngan guru mata pelajaran lain. Semisalguru IPA, untuk sementara bisa meng-gantikan mengajar Matematika, kare-na biasanya guru IPA juga kuat di matapelajaran Matematika.

Oleh karenanya, berdasarkan ke-luhan dari beberapa sekolah yang ke-kurangan guru agama, Dinas Pendi-dikan Kota Surabaya mempunyai ini-siatif untuk mencari jalan solusi. Yaitudengan mengadakan perekrutan guruagama baru. Pada saat ini, prosesnyasudah ke penyelesaian pendataan danjuga mengevaluasi bagaimana caranyaagar tidak terjadi kekurangan lagi. “Nan-ti kita laporkan juga ke ibu Walikota danyang lainnya,” ujar Ir. Yusuf Masruh,MM, Kabid Ketengaan Dinas Pendi-dikan Kota Surabaya.

Meskipun telah mengoptimalkanjumlah jam mengajar dari 24 JTM menjadi40 JTM, namun khusus untuk mata pe-lajaran agama tampaknya masih beratuntuk memenuhi kekurangan tersebut.Disamping adanya guru agama yangpensiun, juga kadang formasi yang adakurang sesuai. Sehingga mau tidak mau– jika tahun ini ada kekurangan – DinasPendidikan Kota Surabayaakan memenuhinya. Mes-kipun tetap akan meng-usulkan formasi ke pusat.“Tapi teman-teman gurukan tidak bisa menunggu.Apalagi kalau terlalu lama,akan kasihan anak-anak,”ungkapnya.

Sehingga ada waca-na, jika sekolah tidak bisamengatasi pemaksimalan24 JTM hingga 40 JTM,nanti akan dicarikan solusidengan merekrut guru se-mentara seperti GTT di se-kolah. Mereka akan dihi-

tung pertahun dan bisa dianggarkan le-wat RKA. Namun karena ini merupakansebuah kebijakan, jika nantinya yangmelamar dalam perekrutan GTT banyakmaka perlu adanya standarisasi. DanDinas Pendidikan Kota Surabaya akanmengadakan tes, sehingga terstandari-sasi kualifikasi atau kompetensinya.Jika nantinya tes diserahkan ke sekolahmasing-masing untuk merekrut, dikha-watirkan malah tidak akan terstandari-sasi dan berbeda-beda.

Untuk mengadakan standarisasitersebut, setidaknya Dinas Pendidikan

Kota Surabaya akan berkonsultasi keUNESA mengenai apa yang seharus-nya diteskan. Sehingga nantinya guru-guru tersebut akan bisa mendekati apayang diharapkan. Sedangkan dalampelaksanaan tes, Dinas Pendidikan Ko-ta Surabaya sendiri yang akan meng-adakan.

Setidaknya, lembaga pendidikannegeri di bawah naungan Dinas Pen-didikan Kota Surabaya sekarang iniada 395 setingkat SD, 52 SMP, 10SMK, dan 22 SMA. Dari sekian lem-baga ini, hingga pendataan terakhir,kekurangan guru agamanya mencapaipuluhan. Meskipun begitu, nantinyatetap ada standarisasi sehingga padasaat mengajar di sekolah menjadi samastandarnya. Untuk itulah, Dinas Pen-didikan Kota Surabaya bergerak cepatmeskipun anggarannya masih belumteranggarkan. Jika jadipun, nantinyaanggaran tersebut berasal dari APBD

Kota, bukan dari pusat. “Kita ingin, ta-hun ajaran baru sudah ada,” tegasnya.

Oleh karenanya, pada kesempatandi berbagai rapat, kekurangan guru aga-ma terus diwacanakan lantaran memangsulit untuk diwakilkan kepada guruyang lain. Nantinya juga, Dinas Pendi-dikan Kota Surabaya akan berkoordinasidengan guru agama dari KementerianAgama. Harapannya, dengan pendata-an ini bisa mencari solusinya bagaimanajika ada kekurangan guru agama.

Setelah pendataan kekurangan ter-sebut selesai, jika jadi maka perekrutan

guru agama ini akan diumum-kan di website mengenai ba-gaimana pendaftaran dantesnya. Meski tentu saja ha-rus menunggu bagaimanapolanya. Dengan harapan,perekrutan ini bisa dicontoholeh kota-kota lain yangmengalami sama-sama ke-kurangan guru agama. Se-bab jika pelajaran agamakurang, kasihan para siswa-nya. “Sebab untuk mengha-dapi era globalisasi haruskuat secara aqidah dan jugakarakternya,” pungkasnya.

Muhammad Hisyam

Perekrutan Guru Agamauntuk Memenuhi Kekurangan

Ir. Yusuf Masruh, MM

18 MPA 342 / Maret 2015

Untuk menjadi seorang dokter, di-butuhkan tidak kurang dari 1 milyar –apalagi dokter spesialis. Begitu jugamenjadi seorang bidan, tak sedikit biayayang harus dikeluarkan. Meski begitu,hal itu tak ada jaminan jika nantinyaakan menjadi dokter atau bidan yangmembuka praktek sendiri dan mempu-nyai penghasilan yang besar.

Oleh karenanya, di Madrasah Ali-yah Sunan Kalijogo Pakuncen Keca-matan Patianrowo Kabupaten Nganjuk,sejak awal sudah membekali para sis-wanya dengan keterampilan ketabibanyang serupa dengan kedokteran. “Dandi sini gratis,” tukas Dr. KH. M. KomariSaifulloh, MM.

Di madrasah yang satu lokasi de-ngan Pondok Pesantren Al-Qomar ini,para siswa digembleng dengan berbagaimetode ketabiban. Mulai dari metodedoa, refleksi hingga ramuan. Metodedoa dilaksanakan dengan melakukanpuasa selama 8 Minggu, yang bertujuanmenguasai 8 ilmu yang sudah terperincidalam buku panduan ketabiban.

Sementara dalam metode refleksi,para siswa dikenalkan dengan metode13 titik pada telapak kaki yang menjadisumber penyembuhan berbagai penya-kit fisik. Sedangkan dari sisi ramuan, pe-santren ini telah menyediakan ramuan-ramuan khusus berupa jamu bermerk al-Qomar. “Dalam proses tersebut, jugadiiringi dengan khataman al-Qur’an danpermintaan restu dari kedua orangtua,”

ujar pembimbing ketabiban yang jugapengasuh Ponpes al-Qormar ini.

Pengenalan keterampilan ekstraketabiban ini sudah ada sejak awal ber-dirinya madrasah ini, yaitu tahun 1999.Kini hampir semua kota di Indonesia

sudah dirambah oleh tabib-tabib binaanal-Qomar. Tak jarang dari mereka yangsudah melanglangbuana ke penjuru du-nia. Mulai dari Korea, Singapura, Hong-kong, Malaysia hingga Saudi Arabia.“Tak hanya limpahan materi yang dida-patkan, namun juga ada selipan dakwahyang mengiringinya,” ungkapnya.

Pembimbing ekstra ketabiban inimerasakan sendiri. Betapa penghasilanseorang tabib melebihi penghasilanseorang dokter. Bahkan dokter spesialissekalipun. Jika dihitung, seorang tabib

rata-rata dalam satu hari bisa mendapat-kan penghasilan satu juta. Bahkan adayang dalam satu bulan berpenghasilan100 juta. Ini tentunya jauh di atas peng-hasilan rata-rata seorang dokter. Bahkanpendirian pondok al-Qomar sendiri

Membekali Siswa MA Ilmu Ketabibanbanyak tersupport oleh praktek tabibyang selama ini dilaksanakannya. “Inimerupakan bagian dari dakwah,” jelasalumnus IAIN Jogyakarta ini.

Menurutnya, selain sebagai sara-na untuk ekonomi, keterampilan ketabib-an juga bisa dijadikan sarana untuk ber-dakwah. Semisal banyak orang yangberagama lain, kemudian mau masukIslam karena media pengobatan terse-but. Juga banyak sekali orang yangawalnya tidak mau shalat, ketika sembuhsakitnya lantaran pengobatan modeltabib ini mereka menjalankan shalat lagi.Selain itu, banyak juga anak yang beranikepada orang tua, kemudian sadar ketikaditangani pengobatan model ketabiban.

Oleh karenanya, para siswa MASunan Kalijogo terus dimotivasi untukselalu istiqamah menggeluti dunia ke-tabiban tersebut. Tak ada alasan maluuntuk bersungguh-sungguh mempela-jarinya. Lebih-lebih bagi para siswi ca-lon tabib perempuan. Karena tabib wa-nita sekarang ini juga sangat dibutuh-kan. Mengingat banyaknya penyakityang hinggap khusus pada kaum hawaatau ibu-ibu. Semisal kangker kandu-ngan, kangker servik, kangker mulutrahim, kista, mioum maupun keputihan.“Dalam belajar tabib, yang pentingyakin dan mantap hatinya disertai de-ngan usaha,” terangnya.

Untuk menjaga kemanjuran pengo-batan ini, seorang tabib haruslah terusberibadah dengan istiqamah disertai

dengan mengamalkan doa-doanya. Disisi lain, puasa Senin-Kamis juga harusterus dilakukan. “Dan yang tak kalahpentingnya adalah, sering komunikasidengan guru atau Kiai,” pungkaasnyaberpesan. Syam

Dr. KH. M. Komari Saifulloh, MM

Seratusan siswa/i MA berlatih mengenali 13 titik kaki Kiai Komari menjelaskan bagian dari titik-titik tersebut

19MPA 342 / Maret 2015

Pernah pada suatu saat ketika Alibin Abi Thalib menjabat sebagai Khali-fah, kehilangan baju besi kesayangan-nya. Setelah dicari kesana-kemari, ter-nyata baju besi itu ada di tangan se-orang Nasrani. Ali pun berupaya me-minta baju besi itu. Tetapi usahanya itusia-sia belaka. Karena itu, Ali mengadu-kannya kepada Syuraih bin Al-Harits.Serang hakim dan ahli hukum Islam ang-katan pertama ini bernama lengkap AbuUmayyah Syuraih bin Al-Harits Al-Kin-di. Ahli hukum yang berusia sekitar 100tahun ini berasal dari Yaman. Karenausianya yang panjang, dia pernah men-jabat sebagai hakim sejak masa peme-rintahan Umar bin Al-Khaththab Khali-fah ke-2 sampai masa pemerintahanAbdul Malik bin Marwan, penguasa ke-5 Dinasti Umayyah di Damaskus, Suriah.Syuraih bin Al-Harits berpulang kehadirat Allah Swt pada 78 H/697 M.

Menerima pengaduan demikian,Syuraih Sang Hakim pun segera me-manggil Ali Sang Khalifah dan lawanperkaranya. Dalam persidangan SangKhalifah mengadukan lawan perkara-nya, “Hakim yang terhormat ! Baju besiitu betul-betul milik saya. Saya tak per-nah menjualnya. Saya pun tak pernahmemberikan baju besi itu kepada siapa-pun. Kini, saya melihat baju itu ada dita-ngan orang itu !”.

Mendengar pernyataan SangKhalifah, Hakim Syuraih kemudian ber-tanya kepada lawan perkaranya (wargaNasrani tadi), “Saudara, apa jawabanmuatas tuduhan Amirul Mukminin ?”.“Baju besi itu milik saya. Tapi saya tidakpernah menuduh Amirul mukminin ber-dusta!”, jawab orang Nasrani itu. Men-dengar jawaban orang Nasrani yang de-mikian, Hakim Syuraih bertanya kembalikepada Sang Khalifah. “Wahai AmirulMukminin, engkau adalah orang yangmendakwa, dan orang ini mengingkaridakwaanmu. Apakah engkau mempu-nyai bukti atau saksi-saksi ?”. “Tidak”,jawab Sang Khalifah dengan tegas.

Dalam akhir persidangan HakimSyuraih bin Al-Harits memutuskan,bahwa baju besi ini milik orang Nasraniitu. Menerima keputusan yang demikianitu, orang Nasrani itupun segera me-ngambil baju besi itu dan melangkahkankaki keluar dari tempat persidangan. Te-tapi, baru beberapa langkah dia mena-

pakkan kakinya, dia menghentikan lang-kahnya dan berucap, “Saya mengakuikeputusan ini adalah keputusan paranabi. Amirul Mukminin mengadukansaya kepada Pak Hakim, dan Pak Hakimmempertimbangkan dan akhirnya me-mutuskan dan memenangkan saya. Kinisaya mengakui bahwa ‘tiada tuhan ke-cuali Allah dan Muhammad adalah ham-ba-Nya dan Rasul-Nya. Demi Allah, bajubesi ini memang kepunyaanmu AmirulMukminin. Baju ini jatuh ketika engkaudalam perjalanan menuju medan PerangShiffin”. Mendengar pernyataan yang

demikian itu, Ali bin Abi Thalib SangKhalifah berkata, “Kalau memang eng-kau masuk Islam, maka baju besi itusaya berikan kepadamu !”.

Riwayat diatas, memberikan pe-san bahwa dalam penegakkan hukumsetidaknya ada 3 pilar yang saling me-ngokohkan. Pertama, Sang Khalifahsebagai representasi penguasa tidakhendak apalagi berupaya menekan danmenginter vensi Sang Hakim. Juga tidakberusaha mengintimidasi apalagi me-maksa terdakwah yang warga biasa un-tuk mengakui dan mengembalikan bajubesinya. Kedua, Sang Hakim, yang tidakmerasa diiming-imingi sesuatu oleh parapihak, ditekan, apalagi diintervensi olehKhalifah. Dia bebas memutuskan per-karanya secara prefessional sesuai fakta

hukum dan ketentuan perundanganyang berlaku. Walaupun yang dihadapiSang Khalifah yang tengah berkuasa.Ketiga, warga Nasrani sebagai terdak-wa, yang diputus tidak bersalah bahkankeluar sebagai pemenang perkara kare-na tidak ada bukti dan saksi yang mem-benarkan dakwahan yang dituduhkan.Bahkan tidak merasa ada yang menekandan mendholiminya. lebih dari itu, kare-na dia telah merasakan terjadinya pro-ses peradilan Islam yang jujur, adil, danbenar, sesuai ajaran para Nabi, maka (biidznillaah) dengan ikhlas dia menyata-kan diri masuk Islam. Tetapi masih adasesuatu yang mengganjal berkitan de-

ngan hak kepemilikan baju besi itu. Ma-ka dengan jujur dia mengembalikan bajubesi yang memang milik Sang Khalifahyang dia temukan, walaupun kemudiandihadiahkan untuknya. Walhasil ketigaorang yang berada pada pilar masing-masing memang memiliki kredibilitasiman dan ketaqwaan yang utuh, sertaintegritas kepribadian yang kuat. Cintakeadilan, kejujuran, dan kebenaran. Me-nyadari sepenuhnya bahwa segala tin-dakannya akan dimintai pertanggung-jawaban dihadapan Allah Swt. Sehinggakata orang sekarang tidak terjadi abuseof power dalam penegakkan rule oflaw.Sesuatu yang tidak mudah terjadidi negeri ini. (diolah dari: pesan indahdari mekkah dan madinah ar.usmani2008). AHAR

Proses Peradilan Baju Besi Khalifah, yang MemuaskanPara Pihak

20 MPA 342 / Maret 2015

Peredaran Narkoba di Jawa Timurdari tahun ke tahun kian meningkat. DataBadan Narkotika Nasional (BNN) Pro-vinsi Jawa Timur menyebutkan, padatahun 2013 lalu 24 pengedar berhasildibekuk. Sementara tahun ini bertambahmenjadi 30 pengedar yang berhasilditangkap. Adapun Barang bukti yangberhasil disita dari total 30 pengedartersebut adalah 6 kilogram sabu-sabu,80 ribu butir pil double L alias pil koplo,dan 0,92 serbuk berwarna kuning.

Sementara itu dari sisi keseluruhankasus narkoba di Jatim sepanjang 2013terdapat 2.562 kasus dengan jumlahtersangka sebanyak 3.189 orang. Jumlahini sedikit menurun tahun ini denganberhasil diungkapnya 1.630 kasus de-ngan total tersangka sejumlah 2.048 or-ang. Dan sepanjang tahun 2014 lalu,kasus peredaran narkotika dido-minasi penyelundupan sabu-sabudan bahan baku ekstasi. Narkobayang masuk ke Jatim ini berasaldari luar negeri diantaranya ada-lah India, Tiongkok, Turki, danBelanda.

Kedatangan bahan baku eks-tasi dan sabu-sabu ini disinyalirmerupakan jaringan pabrik rumahanyang menyuplai konsumen hinggadi tingkat desa. Hal ini dibuktikandengan keberhasilan BNN dalammembongkar kampung narkoba diDesa Rabesan, Kecamatan Socah,Kabupaten Bangkalan, Madura.Bahkan keberadaan kampungnarkoba sudah meluas di pulau Ma-dura mulai dari Bangkalan, Pame-kasan hingga Sumenep “Selama inimemang kasus narkoba di Madurasecara data tidak tercatat, tapi darilaporan kasus justru kebanyakandari sana,” tukas Drg. Sudjiarti,M.Kes ini terheran-heran.

Masih terkait kasus kampung nar-koba di Socah, sebelumnya secara ran-dom sampling BNNP Jatim melakukantes urine warga di desa yang terletak didaerah pesisir tersebut. Dari warga se-kitar Socah mulai dari pekerja dan ibu-ibu yang diambil sample urine, ternyatahasilnya mengejutkan. Hampir 90 per-sen lebih menunjukkan positif penggu-

na narkoba. “Dari sini kami berkesim-pulan, di sepanjang wilayah pesisir per-lu ada pengawasan lebih,” tandas Kepa-la Bidang Pencegahan BNNP Prov. Ja-tim ini mengingatkan. “Sebab daerahpesisir kini menjadi pintu masuk stra-tegis peredaran narkoba,” imbuhnyameyakinkan.

Sementara itu, berdasarkan daerahdengan tingkat peredaran tertinggi daritahun ketahun masih diraih oleh KotaSurabaya dengan jumlah kasus sepan-jang tahun 2014 lalu sebanyak 301 kasusdengan tersangka 389 orang. Di bawahKota Surabaya, ada Kabupaten Kediridengan jumlah kasus 97 dengan 117orang tersangka. Lalu disusul Sidoarjodengan 85 kasus narkoba yang berhasildiungkap dengan total tersangka seba-nyak 109 orang. Dan berikutnya adalah

Banyuwangi dengan 59 kasus dan 71orang tersangka. “Meski tahun ini adapenurunan kasus, tapi rangking daerahtidak banyak mengalami perubahan,”ucap wanita berkacamata minus inimenjelaskan.

Demi mencegah maraknya kasusnarkoba, BNNP Jatimpun telah meng-gandeng berbagai pihak diantaranyaadalah instansi yang disinyalir berisko

tinggi terhadap penyebaan narkoba se-perti Dinas Perhuhungan, Dinas Tena-ga Kerja dan Transmigrasi, Bea Cukaidan Pelabuhan. Sebab di sanalah yangpaling riskan terjadi modus-modus pe-nyelundupan narkoba.

Meski BNNP Jatim gencar melaku-kan perang terhadap narkoba, ternyatahingga saat ini di seluruh Jatim baru ada13 kantor BNN di kabupaten/kota. Arti-nya, selama ini BNNP masih kekurangankepanjangan tangan hingga di daerah.Biasanya di daerah yang belum memilikiBNN, tugas pemberantasan narkoba me-lekat di Bakesbang setempat. Diakuiatau tidak ini tentu juga menjadi masalahtersendiri.

Namun demikian, BNNP Jatim te-tap berusaha memaksimalkan kebijakantupoksi tentang P4GN (Program Pembe-

rantasan Penyalagunaan dan PeredaranGelap Narkoba) di setiap instansi peme-rintah seperti Dinas Kesehatan, DinasSosial dan BKKBN serta kepolisian.“Kami juga berharap pada masyarakatlebih meningkatkan kewaspadaanterhadap anak-anaknya. Sebab kita saatini sedang menghadapi darurat narko-ba,” himbau wanita kelahiran Pontianak14 Februari 1961 ini. Pri

Darurat Narkobadi Jawa Timur

Drg. Sudjiarti, MKes

21MPA 342 / Maret 2015

Per 16 April nanti, minimarket di-larang keras menjual minuman beral-kohol. Hal ini ditegaskan dalam Per-aturan Menteri Perdagangan Nomor:06/M-DAG/PER/1/2015 tentang pe-ngendalian dan pengawasan terha-dap pengadaan, peredaran, dan pen-jualan minuman beralkohol.

Sebelumnya masyarakat denganmudahnya membeli minuman keras diminimarket yang banyak berdekatandengan sekolah dan tempat ibadah.Data Dinas Perindustrian dan Perda-gangan Provinsi Jawa Timur menun-jukkan per tahun 2014 saja terdapat2.034 minimarket di seluruh desa diJatim. “Maka dengan adanya peratur-an ini, minimarket-minimarket dilarangmenjual minuman berkadar alkohol 0-5 (golongan A) atau jenis bir,” ujar Ir.Harisasono, M. Eng.

Menurut Kepala Dinas Perin-dustrian dan Perdagangan ProvinsiJawa Timur ini, peraturan baru ini me-rupakan revisi Permendag No. 20/M-DAG/PER/4/2014. Dalam Permendaghasil revisi ini, Kementerian Perda-gangan hanya merevisi satu pasal danmenambah satu pasal baru. Di pasal 14Permendag No. 20/2014 disebutkan,bahwa yang bisa menjual bir adalahpengecer yang terdiri dari minimarket,supermarket, hipermarket dan pengecerlainnya.

Dengan adanyaPermendag barumenghilangkan kataminimarket dan peng-ecer lainnya, maka mi-nimarket dan pengecertak boleh menjual birlagi. Adapun tam-bahan pasal baru yak-ni Pasal 2 yang menga-tur pengecer minumanberalkohol seperti mi-nimarket dan pengecerlainnya diberi waktupaling lambat 3 bulanuntuk menarik stok birmereka – terhitungsejak 16 Januari ke-marin.

Sementara itu,

mayoritas aturan Permendag No. 20/2014 tetap berlaku hingga sekarang; mi-salnya konsumen tidak boleh meng-ambil langsung minuman beralkohol dihipermarket dan supermarket. Jadi harusmeminta bantuan petugas jika ingin

Larangan Menjual Minuman Beralkoholdi Minimarket

membelinya. Adapun batasan usiayang diperkenankan membeli bir dihipermarket dan supermarket adalahdi atas usia 21 tahun. Inipun harusdibuktikan dengan menunjukkan kar-tu identitas (KTP). “Untuk penjualanminuman beralkohol di restoran, cafedan rumah makan tetap diperkenan-kan asalkan diminum langsung ditempat alias tak boleh dibawa pulangatau keluar,” tandas pria kelahiran Su-rabaya Oktober 1955 silam tersebut.

Meski demikian, pria yang karibdisapa dengan Pak Hari ini juga sedi-kit menyayangkan dengan peraturanMendag ini, lantaran tidak memasuk-kan minuman beralkohol tradisionalatau yang disingkat MTB. MemangMTB sendiri tidak bisa sertamerta pe-ngaturannya disamakan dengan mi-numan beralkohol impor atau indus-tri. Jika dipersamakan perlakukannyatentu akan menimbulkan gejolak, ka-rena keberadaannnya erat kaitannyadengan kultur budaya dan tradisi ma-syarakat setempat.

Dengan adanya Permenag 06/M-DAG/PER/1/2015 ini, sebenarnyapemerintah secara besar-besaran inginmembatasi minuman beralkohol ter-utama yang berasal dari luar negeri.Pemerintah menargetkan penguranganketergantungan pada komoditas impor.

“Jadi yang terpentingsaat ini, adalah meng-edukasi masyarakatkonsumen agar mun-cul kesadaran untukmengurangi keter-gantungan terhadapmiras dan barang im-por,” tandas mantanKepala Badan Pena-naman Modal Prov.Jatim ini mengingat-kan. “Dengan duku-ngan mayoritas ma-syarakat Muslim Ja-tim, saya sangat op-timistis kebijakan ba-ru tentang pembatas-an miras ini akan ber-jalan baik,” imbuh-nya optiistis. Pri

Ir. Harisasono, M. Eng

Razia minuman beralkohol di salah satu gerai minimarket

22 MPA 342 / Maret 2015

sebagai Kapolri dan penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) oleh Bareskrim Polri.… “Kini (pak) Jokowi justeru lebih banyak memberikan sejumlah kekecewaan bagi para pendu kungnya”, tulis �e New York Time, terbitan Amerika Serikat yang dikutip OPINI JP 28/1).

Kadang, seseorang bisa tergelincir karena posisi yang sangat tinggi. Mereka lupa dari mana posisi didapatkan, lalu berfoya-foya atas posisi itu. Tak ubahnya seperti pohon yang terlalu tinggi, mudah menjadi sasaran badai dan lesus –hingga (akhirnya) tumbang (sak akar-akarnya). Firman Allah Swt: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergem bira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”. (QS. Al-An’aam [6]: 44).

Sebagai catatan kecil saja, di medio Januari 2015, Pak Jokowi dihadapkan -pilihan yang (tampaknya) sulit. Beliau mencalonkan Komjen Pol (BG) untuk menjadi calon (tunggal) Kapolri. Bagai buah si mala kama. Tidak dimakan (ibu) mati. (Bila) dimakan bapak (juga) mati. Kata public, “kau yang mulai, kau yang

Sebelum berbicara lebih lanjut, ada baiknya kita hangatkan kembali pengertian judul rubric Agama untuk

terbitan bulan (ribut) ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Edisi Ketiga, aktualisasi yang berasal dari kata ak.tu.al (itu) artinya: betul-betul ada (terjadi); nyata; sesungguhnya; (hangat).

Revolusi, berarti: perubahan ketata-negaraan (pemerintahan atau keadaan social) yang dilakukan dengan kekerasan (seperti, dengan perlawanan bersenjata).

Mental adalah (sesuatu yang) bersang-kutan dengan batin dan watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, Jakarta, 2002).

Dapat disimpulkan bahwa “Aktualisasi Revolusi Mental” ialah: Mengadakan peru-bahan secara bersungguh-sungguh dalam perbaikan batin dan watak (bagi bangsa Indonesia).

Tentu-bangsa Indonesia masih ingat pida to capres (Pak) Jokowi pada waktu kam panye tempo hari. Beliau berulang-ulang dengan semboyannya “revolusi mental”.

Setelah terpilih menjadi presiden, Pak Jokowi lebih optimis memimpin negaranya (dengan stil-nya sendiri –yang bersenjatakan “Nawa Cita”-nya). Ada pidato yang menarik saat beliau dilantik di Senayan, Jakarta, 20 Oktober 2014.

Dalam penutupan pidato pelantikan presiden yang berjudul “Di Bawah Kehen-dak Rakyat dan Konstitusi”, (Pak) Jokowi dengan tegas mengatakan, “Sebagai nahkoda yang dipercaya oleh rakyat, saya mengajak semua warga bangsa untuk naik ke atas kapal Republik Indonesia dan berlayar bersama menuju Indonesia Raya. Kita akan kembangkan layar yang kuat. Kita akan hadapi semua badai dan gelombang samudra dengan kekuatan kita sendiri. Saya akan berdiri di bawah kehendak rakyat dan konstitusi”. (OPINI, JP 28/1/2015)

Tapi, lanjut OPINI, apa yang terjadi? Belum 100 hari pemerintahan berjalan, (Pak) Jokowi justeru membuat sejumlah janji yang diingkari sendiri. Bahkan baru-baru ini, (Pak) Jokowi dinilai menge cewakan public dalam menyikapi persoalan tentang penolakan public atas pencalonan Komisaris Jenderal (BG)

(harus) mengakhri”. Untuk mengambil keputusan (yang

terbaik) bagi dirinya dan public (pengu-sung-nya), lebih-lebih bagi (seluruh) rakyat Indonesia, beliau mengadakan manuver yang tak tanggung-tanggung. Sampai membentuk Tim Sembilan (yang tanpa Kepres itu), menghadirkan Wantim-bangpres, bertemu Ketua Gerindra Pra-bowo, Menerima Presiden RI ke 3, BJ. Habibi, dan lainnya.

Ketika ditanya para wartawan, beliau (selalu) menjawab: sabaar… tunggu waktu-nya… jawaban itu disampaikan berkali-kali. Padahal rakyat telah lama menunggu ketegasan Presiden terhadap pencalonan (tunggal) Kapolri itu.

Dua puluh hari lebih -rakyat telah menunggu keputusan Presiden Jokowi –yang setiap ditaya wartawan selalu menjawab (akan dilakukan) secepatnya itu.

Tepat, 17 Februari lalu, hakim tunggal Saparin Rizaldi mengetukkan palu pada sidang praperadilan dengan pemohon Komjen Budi Gunawan di PN Jakarta Selatan. Untuk kali pertama penetapan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) digugurkan lewat upaya praperadilan.

Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dikhawatirkan juga ber dampak pada semakin sulitnya proses pene gakan

AktualisasiRevolusi Mental

Oleh : H. Athor Subroto*)

23MPA 342 / Maret 2015

hukum di negeri ini. Diduga, “keme-nangan” yang diraih BG memberikan “inspirasi” bagi banyak tersangka korupsi yang ingin mengikuti jejaknya dengan menga jukan praperadilan terhadap Ko-misi Pemberantasan Korupsi (KPK) -untuk mencari keringanan atau malah lepas dari jeratan hukum”, tulis Jawa Pos halaman pertama, 17 Februari 2015.

Ketika siang, beberapa saat setelah putusan praperadilan diketok, BG sempat hadir di Istana Bogor untuk menemui presiden. “Ya, beliau mengucapkan selamat. Alhamdulillah, kebenaran telah terwujud. Artinya itu yang terpenting, bahwa status saya tidak bersalah,” kata BG dalam wawancara dengan Metro TV yang dikutip Jawa Pos, 17/2).

Sulit untuk tidak membayangkan keadaan lebih buruk dalam prospek memberantas korupsi mendengar putusan praperadilan yang memenangkan Komjen Pol Budi Guawan. Sukar untuk menjaga kepercayaan bahwa pemerintahan (Pak) Jokowi tidak mengkhianati janji dalam Nawacita. (Ternyata) Nawacita atau janji apa pun berpotensi omong kosong. (JATI DIRI, JP. 17/2).

Alhamdulilllah, tanggal 18 Februari 2015, cahaya terang bersinar di negeri ini. Saat itu Presiden Jokowi membuktikan janji Nawacita-nya. Saat menyampaikan keputusannya di Istana Merdeka, Jakarta, sekitar pukul 14.30 WIB, presiden langsung menyinggung pencalonan BG. Menurut presiden pencalonan BG seba-gai Kapolri memunculkan perbedaan pandangan di tengah masyarakat. “Maka, (keputusan) ini untuk menciptakan ketenangan,” ujar (Pak) Jokowi dengan nada meyakinkan. (JP.18/2)

Disini, terasa betapa pentingnya arti “niat dan doa” dalam setiap memulai pekerjaan. Apalagi memimpin suatu negeri yang tidak kecil. Disamping optimisme besar (yang belum teruji) itu –dua hal tersebut (niat dan doa) –sungguh sangat penting -diatas senjata-senjata apapun, termasuk “Nawa Cita”, dan senjata ampuh lainnya.

Kembali kepada kata mental yang disebut lebih dekat dengan hati atau al-qalb itu. Menurut Rasulullah Saw, hati itu (bisa) berubah-ubah. Kadang berkembang baik, terkadang berubah buruk. Yaziidu wa yanqush, seperti iman. Doa ma’tsur dari Rasulullah Saw: “Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinik”, wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, kokohkanlah hatiku terhadap agama-Mu.

Perlu diingat, “agama” itu adalah norma-norma etika yang melahirkan undang-undang dan hukum bagi kepen tingan umat manusia -guna memberikan aturan yang jelas untuk memperoleh kebahagiaan hidupnya. Artinya, tanpa agama, tatanan kehidupan umat manusia (pasti) kacau balau. Ribut dan ribut melulu. Karena, tidak

ada kepastian hukum dan etika. Sumbernya adalah kondisi mental seseorang.

Apabila hati atau mentalnya bertambah baik, maka sikap dan perilakunya tampak baik. Begitu sebaliknya, apabila mentalnya merosot, maka sikap dan perilakunya juga merosot. Jadi, makhluq satu ini memiliki peran yang sangat menentukan dan penting dalam membentuk sikap dan perilaku seseorang.

Karena itu, Rasulullah Saw diutus untuk membawa risalah makarimal akhlaq, menyempurnakan budi pekerti yang terpuji. “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kebaikan budi pekerti” (HR. Ahmad, Hakim dan Baihaqi).

Agama, mengajarkan berbagai etika mulia –dalam menjalin hubungan baik kepada Allah dan sesamanya. Dari aplikasi ajaran ini –mampu menghadirkan rahmat Allah yang sangat besar –melebihi hajat seluruh umat manusia sedunia ini.

Karena itu, pendekatan upaya menyem-purnakan mental yang paling ampuh adalah melalui agama. Al diin husn al khuluq, agama adalah kebaikan budi pekerti (HR. Muhammad bin Nashr al Maruzi).

Suatu ketika Rasulullah Saw ditanya, apakah yang dianggap sebagai kecelakaan itu? Beliau lalu menjawab: suu’ ul khuluq, yaitu, buruknya budi pekerti. (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Ada rumus dari Rasulullah Saw tentang budi pekerti: “Takutlah kepada Allah dimana saja engkau berada, dan ikutilah suatu kejelekan itu dengan kebai kan. Maka kebaikan itu dapat menghapus kejelekan tadi. Juga pergaulilah seluruh manusia dengan budi pekerti yang bagus”. (HR. Tirmidzi)

Sekali waktu Nabi Muhammad Saw diberitahu bahwa ada seorang wanita yang suka berpuasa pada siang harinya, dan bangun untuk shalat diwaktu

malanya. Tetapi ia mempunyai budi pekerti yang jelek, lagi suka mengganggu tetangganya dengan ucapannya. Demi mendengar itu Rasulullah Saw lalu bersabda : “laa khaira �ihaa, hia � al naar. Wanita itu tidak ada kebaikannya sama sekali, dan ia termasuk golongan penghuni neraka” (HR. Ahmad dan Hakim).

Dari hadis ini dapat ditarik benang merah yang sangat jelas, bahwa hubungan dengan Allah secara baik –belum cukup bila tidak diikuti dengan hubungan sesama manusia secara baik pula. Bahkan bila ditelaah secara har�ah -kalimat laa khaira �ihaa, memiliki arti, wanita itu tidak ada kebaikannya (sama sekali). Mengapa ? Karena ia bermental buruk terhadap tetangganya atau orang lain.

Mungkin juga, wanita itu hanya berpegang pada hak, dan mengabaikan etika, akhlak. Seperti yang terjadi pada dunia politik (bangsa kita) belakangan ini. Memperdebatkan mana yang didahulukan antara undang-undang atau etika. Padahal, etika –adalah falsafah dan dasar lahirnya undang-undang atau hukum di suatu masyarakat atau negara.

Ada peringatan Nabi Muhammad Saw sangat actual. Suatu ketika Rasulullah bersabda kepada sahabat karibnya, Abu Dzar al Ghifari. “Hai Abu Dzar, tidak ada akal (yang bermanfaat) seperti memikirkan (sesuatu yang baik), dan tidak ada usaha (yang berguna bagi dirinya dan orang lain), seperti baiknya budi pekerti” (HR. Baihaqi dan Ibnu Hibban).

Hebatnya akal sampai sundul langit cap pitu (misalnya), dan hebatnya usaha apapun, tidak dapat menyetarai mulianya budi pekerti. Apalagi mengungguli. Dalam qaidah Islam, budi pekerti yang berpangkal pada mental itu –memiliki peranan yang sangat istimewa dan menentukan sekali -dibanding dengan aspek lainnya.

Aktualisasi Revolusi Mental yang sangat penting adalah: bagaimana kita bisa mewujudkan keselarasan janji dengan realisasi, serta bisa menyelaraskan kata dengan perbuatan. Jangan sampai disindir oleh pepatah : lain di mulut, lain di hati. Lebih-lebih hanya pencitraan (belaka). Hasilnya, nol besar. Dalam kaidah agama, al wa’du dainun, janji itu hutang. Artinya, harus ditepati.

Dalam upaya mewujudkan kualitas mental yang lebih bermutu, ada rumus Lima M. Salah satunya ialah: Mu’aahadah. Berusaha mengingat-ingat janji yang pernah diikrarkan –untuk segera diwujudkan –demi kemaslahatan umat. Pesan Rasulullah SAW: Ibda’ binafsik, mulailah dari dirimu sendiri (lebih dahulu).

*) Dosen STAIN Kediri/STAIM Nglawak Kertosono Nganjuk.

Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan kebaikan

budi pekertiHR. Ahmad, Hakim dan Baihaqi

24 MPA 342 / Maret 2015

persepsi yang dikembangkan seharusnya proporsional, bukan menyalahkan. Me-lain kan, membangun kesadaran resiko yang akan ditanggung sebagai akibat dari perbuatanya tersebut. Sehingga, masing-masing pihak bisa saling berhati-hati dan bertanggung jawab.

Walaupun masyarakat telah memberi-kan stigma negatif dan hukuman sosial, namun hamil di luar nikah masih juga sering terjadi. Hal ini mungkin disebabkan karena kurang menyadari resiko yang akan ditanggung akibat pergaulan bebas

kelewat batas dan hanya mementingkan kenikmatan hasrat nafsu sesaat. Atau karena longgarnya pengawasan orang tua dan masyarakat. Atau mungkin juga karena telah memudarnya nilai-nilai norma agama karena telah terkikis oleh arus budaya yang bebas norma etika dan hanya mengutakakan keuntungan material saja. Atau bahkan karena gagalnya para elite agama dalam mengejahwantahkan keyakinan tata susila dalam kehidupan bermasyarakat. Atau entah karena faktor apa lagi. Yang jelas, hamil di luar nikah telah menjadi persoalan kemasyarakatan dan tidak jarang juga terjadi pada anak-anak usia sekolah yang masa depanya harus dijaga.

Secara garis besar wanita hamil diluar nikah dapat digolongan menjadi dua katagori. Pertama; dihamili dulu baru dinikahi. Kedua; hamil dulu baru dicarikan suami. Kedua katagori tersebut sama-sama menyisakan problem sosial dan aib keluarga, utamanya menjadi beban psikologis bagi pribadi wanita tersebut. Karena. hamil diluar nikah bisa merampas kebebasan, menghilangkan kesempatan, dan terkadang bisa mem-persuram masa depan.

Hamil diluar nikah juga menyisahkan problem syar’i, utamanya tentang keabsahan wanita tersebut bila akan melangsungkan pernikahan. Para ulama berbeda pendapat tentang sah tidaknya pernikahan wanita hamil diluar nikah. Jika wanita tersebut menikah dengan orang yang menghamilinya, ada yang berpendapat tidak diperbolehkan karena dia harus menungu masa iddahnya selesai. Yaitu, sampai dia melahirkan, sehingga tidak boleh dinikahkan sebelum bayi yang dikandungnya lahir. Hal ini didasarkan pada Q.S. at-Talak ayat 4. Imam Abu Yusuf juga mempunyai pendapat yang hampir semakna; wanita hamil diluar nikah tidak boleh dinikahkan. Bila tetap dinikahkan, maka pernikahannya fasid atau batal, berdasarkan Q.S. An-Nur : 3.

Ungkapan jawa ini, merupakan salah satu gambaran dari sekian banyak opini yang berkembang dalam

masyarakat, tentang wanita hamil diluar nikah, yang secara umum memberikan kesan, bahwa kehamilan seperti itu dapat menurunkan derajat kewanitaan. Awalnya dipuji, disanjung, dihormati dan digandrungi para lelaki, akhirnya menjadi bahan ejekan dan cacimakian.

Masih banyak lagi sinisme yang dialamatkan kepada wanita hamil di luar nikah, seperti “nikah iku kudu ngurus surat, kalau kawin cumak modal urat”. Ungkapan pelecehan tersebut sekaligus memberi pesan kepada kaum wanita -untuk tidak mudah terperdaya dengan bujuk rayuwan gombal.

Dikatakan rayuwan gombal, karena yang menanggung resiko dari perbuatan pemuas hasrat sesaat itu adalah kaum wanita. Minimal, dia yang menanggung beban malu keluarga. Masih beruntung jika yang menghamili bertanggung jawab, karena mungkin beban malu itu akan segera hilang. Namun, jika yang menghamili tidak bertanggung jawab, dia dan keluarganya akan terus menanggung aib di masyarakat. Sehingga tidak jarang, untuk menutupi kehamilan yang kian hari kian membesar tersebut, pihak keluarga terpaksa mencarikan jodoh dengan janji dan imbalan tertentu, agar janin yang dilahirkan kelak bisa mempunyai status, sa’at membuat akta kelahiran.

Di zaman karang ini, memang tidak sepatutnya hanya mengkambing hitamkan lelaki saja. Karena, baik laki-laki maupun wanitanya sama-sama merasakan kenikmatan sahwat tersebut. Apalagi dilakukan dengan penuh kesadaran dan atas dasar suka sama suka. Kecuali, ada faktor pemaksaan dan pemerkosaan. Atau wanitanya masih dibawah usia.

Dalam kasus tertentu tidak jarang yang aggresif malah wanitanya. Cela-kanya, hal seperti itu (sekarang) dianggap sudah tidak tabu lagi. Karena itu,

Duka Hamildi Luar Nikah

Oleh : Drs. H. Moh. Rosyad, M.Si.*)

Kucing Asu diumbar cakaran. Bareng mati dienggo keramaiyan.Prawan ayu ngumbar pacaran. Bareng meteng dadi gawe lotrean.

25MPA 342 / Maret 2015

Sementara Imam Muhammad bin Al Hasan Asy Syaibaany berpendapat bahwa pernikahannya sah. Akan tetapi diharamkan baginya mengadakan sengga-ma (hubungan suami isteri). Sehingga bayi yang dikandungnya lahir, berdasarkan pada Hadits Nabi “Janganlah engkau menggauli wanita yang hamil hingga lahir (kandungannya)”.

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri juga disebutkan larangan bagi laki-laki mengauli wanita hamil hingga dia melahirkan; “Tidak boleh digauli wanita yang hamil hingga melahirkan dan wanita yang tidak hamil hingga melewati masa tiga kali haidh” (Shahih lighairihi, H.R. Abu Dawud, juga diriwatkan oleh Imam Ahmad).

Selain pendapat yang melarang, ada juga pendapat yang memperbolehkannya, sebagaimana terdapat dalam KHI (kompilasi Hukum Islam) pasal 53 ayat 1-3 : 1). Seorang wanita hamil di luar nikah, dapat dikawinkan dengan pria yang menghamililnya; 2). Perkawinan dengan wanita hamil yang disebut pada ayat (1) dapat dilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu kelahiran anaknya; 3). Dengan dilangsungkannya perkawinan pada saat wanita hamil, tidak diperlukan perkawinan ulang setelah anak yang dikandung lahir.

Madzhab empat juga sepakat, bahwa pernikahan wanita hamil di luar nikah dengan laki-laki yang menghamilinya hukumnya sah dan boleh melakukan hubungan suami-isteri. Sementara Ibnu Hazmi berpendapat, bahwa keduanya boleh dinikahkan dan boleh mengadakan senggama bila ia telah bertaubat.

berpendapat, menikahi wanita hamil dari perzinaan adalah Sah, dan suaminya dilarang mengumpulinya sampai lahir anak yang dikandungnya.

Ibnu Qudamah berpendapat bahwa laki-laki tidak halal mengawini perempuan yang diketahuinya bahwa ia telah berzina, kecuali telah melahirkan kandungannya dan telah menjalani hukuman dera, baik yang setelah berzina kemudian hamil maupun yang setelah berzina namun dia tidak hamil.

Dari pendapat-pendapat tersebut diatas dapat difahami, bahwa wanita hamil diluar nikah boleh dinikahkan. Karena dia tidak terikat pernikahan dengan orang lain. Sehingga, dia tidak mempunyai iddah, dan pernikahanya sah tanpa mengulangi lagi akad nikah saat anaknya dilahirkan.

Namun untuk menghindari terjadinya madhorot yang lebih besar dalam keluarga, di negara kita wanita hamil di luar nikah hanya dapat dinikahkan, dan pernikahannya dianggap sah asal dengan orang yang menghamilinya. (Kompilasi Hukum Islam pasal 53 ayat 1-3.)

Pendapat tersebut selain berdasarkan pertimbangan syar’i juga dikhawatirkan bahwa anak yang akan dilahirkan, nantinya bisa memicu dan memperkeruh hubungan suami-isteri jika terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam keluarga. Minimal, akan bisa jadi bahan yang ikut memanaskan situasi pertengkaran dengan mengungkit-ungkit bahwa anaknya adalah anak.

*)Kepala SeksiBimbingan Masyarakat Islam

Kantor Kementerian Agama Kota Batu

Sementara bagi wanita yang dihamili oleh lelaki yang tidak bertanggung jawab, lalu ditinggal pergi, atau karena hasil kroyoan orang banyak, sehingga sulit menentukan siapa yang menghamilinya, kemudian untuk menutupi aib dan beban malu keluarga, ia dicarikan lelaki untuk menikahinya, dalam hal ini sepakat Imam Abu Hanifah dan Imam Sya�’i, bahwa pernikahan seorang pria dengan wanita yang telah dihamili oleh laki-laki lain adalah sah, karena wanita tersebut tidak terikat perkawinan dan boleh pula mengumpulinya karena tidak mungkin bayi yang dikandungnya tercampuri oleh seperma suaminya, hanya saja, jika bayi tersebut lahir, maka bayi tersebut tidak mempunyai hubungan nasab dangan orang yang menikahi ibunya karena bukan anak keturunannya. Sementara Asy Syekh Husnain Muhammad Makhluuf

Tidak boleh digauli wanita yang hamil hingga melahirkan

dan wanita yang tidak hamil hingga melewati masa tiga

kali haidh

(Shahih lighairihi, H.R. Abu Dawud,juga diriwatkan oleh Imam Ahmad)

26 MPA 342 / Maret 2015

Keheningan memang kerapkali melahir-kan ragam inspirasi. Sebab sepi senantiasamenawarkan ide-ide inovatif. Dalam roman-sa yang sepi itu, PP Wirausaha Darul Mutt-aqin tampaknya lebih mudah melukis impianyang begitu menggelora. Pesantren ini takhanya membekali santri dengan ilmu agamayang mumpuni, tapi juga bekal kemandirianlewat kreativitas usaha produktif.

Berdiri di tengah area persawahan yangmenghampar di dusun Bangkon desa PendemKec. Junrejo Batu, pondok Wirausaha DarulMuttaqin sungguh menawarkan kedamaian.Dikelilingi beragam tanaman mulai sawi,

terong, kacang panjang, cabai, jagung manis,hingga kumpulan tanaman herbal, menam-bah sejuknya keindahan panorama pesantren.

Keberadaan enam belas kolam ikan leledan nila yang membujur disamping bangun-an pondok, membuat estetika pesantrenyang terlihat lebih etnik. Apalagi hampir se-luruh bangunan pondok ini dibangun denganpapan kayu berarsitektur rumah panggungkhas Aceh. Nuansa khas desapun kian ber-tambah dengan hadirnya belasan dombayang kerapkali mengembik dari balik kan-dang di samping kolam ikan. Sebelumnya,pesantren ini juga sempat memelihara sapiberjenis limosin, brahman dan simmental.“Tapi semua sapi-sapi itu kami jual untukmembangun pesantren ini menjadi lebih la-

yak,” tutur Ustadz Redi Bintarto, ST,M.Eng.Pract.

Pesantren yang memiliki luas tanah1.500 m2 dan telah menyewa tanah seluas3.000 m2 itu, memang terlihat sangat lapang.Belum lagi jika rencana pesantren untukmembeli sebidang tanah seluas 5.000 m2 lagiterwujud. “Kami ingin menanam beragamtanaman herbal dan menggarap lahan sawahorganik,” terang pimpinan PP WirausahaDarul Muttaqin ini.

Tentu saja, lahan seluas itu terlampaubesar bagi santri yang hanya berjumlah belas-an anak. Tapi, jumlah santri secuil itu, bukan-

lah tanpa pertimbangan. “Kami sengaja ha-nya membatasi santri berjumlah lima belas.Kami butuh kualitas, bukan sekedar kuan-titas,” tandas pria kelahiran Kediri 24 Okto-ber 1981 ini. Pengasuh pesantren inipun me-ngaku terinspirasi dan ingin mewujudkanapa yang pernah dikatakan oleh Bung Karnopada suatu ketika: “Berikan aku 1.000 orang-tua, niscaya akan kucabut semeru dari akar-nya. Berikan aku 10 pemuda, niscaya akankuguncangkan dunia.”

Maka tak gampang untuk menjadisantri di pondok tersebut. Syaratnya cukupberat. Selain fasih membaca dan menuliskitab kuning yang menggunakan tulisan“Arab gundul”, para santri juga harus te-rampil berbahasa Arab dalam komunikasi

sehari-hari. “Kami prioritaskan mereka yangsudah memiliki pengamalan mengajar dipesantren,” jelas dosen Politeknik Kota Ma-lang (Poltekom) ini.

Pesantren ini lebih mengarah pada pen-didikan kader ulama’. Tapi bukan sekedar ula-ma’ yang cuma piawai menjawab persoalanfiqih, tapi juga terampil menulis kitab danberjiwa entrepreneur. “Kami tak ingin hanyasekedar membangun peradaban intelektualdengan para santri, tapi juga senantiasa me-nyambungkan pertalian rasa antara guru danmurid,” ujar ustadz Mahmodi Syukri.

Bersama ustadz Mahmodi, mulai ba’-da Shubuh pada saban harinya, secara intensdan istiqamah para santri belajar ilmu gra-matikal bahasa Arab, retorika bahasa Arab,

PP Wirausaha Darul MuttaqinKurikulum Kewirausahaan dan Terapi Tibbun Nabawi

Gedung Asrama PP Wirausaha Darul Muttaqin Batu Kolam Ikan Lele dan Nila

Ustadz Mahmodi Syukri Kebun sawi yang siap panen Ustadz Irwan saat melatih santriterapi pijat

27MPA 342 / Maret 2015

logika bahasa Arab, Ushul Fiqih, hafalan alQur’an dan Hadits, seni ceramah dan seniqiro’ah. Semua proses pembalajaran di pe-santren ini menggunakan pengantar bahasaArab sesuai lahjah bangsa Arab – dan bukanlahjah orang Indonesia.

Hanya pada pelajaran Ushul Fiqih sajayang menggunakan pengantara bahasa Indonesiakarena butuh penalaran logika. Semua materi dipesantren ini diajarkan lebih untuk membentukkerangka berpikir santri. “Sebab jika kerangkaberpikir sudah terbangun, dengan sendirinyamereka akan bisa menalar sebuah persoalanuntuk menemukan jawabannya,” terang priayang dididik langsung oleh Al Habib Salim BinAbdullah Bin Umar Assyathiry selama nyantridi PP Ribath Tarim Yaman ini.

Tak seperti pesantren lain yang menga-cu pada proses pembelajaran klasikal denganmembatasi masa belajar santri berdasarkankurikulum dalam kurun semester tertentu,pembelajaran di pesantren ini lebih menda-sarkan pada kompetensi masing-masing san-tri. “Di sini kita pakai modul,” tukas suamiLilis Hidayat ini. “Jadi masa belajar tiapindividu juga akan berlainan, tergantungseberapa cepat tiap-tiap individu menguasaikompetensi keilmuan yang dipelajarinya,”tandas ayah dua anak ini.

Bagi santri yang teramat pandai, tuturalumni PP Darullughah Wadda’wah BangilPasuruan ini, bisa merampungkan studinyahanya dalam kurun waktu setahun saja. Danitu telah dibuktikan oleh salah satu santri-nya di tahun pertama, yang kini tengah me-lanjutkan menimba ilmu agama di HadramautYaman. “Karena pesantren ini adalah pe-santren kader, maka para santri juga harusikhlas jika diminta untuk mengajar dan ber-dakwah di suatu tempat yang ditentukan,”papar pria yang pernah mengajar di PP AsSyathiri Kedah Malaysia ini.

Untuk mewujudkan kemandirian san-tri, pesantren membina mental serta krea-tivitas santri dengan bekal ilmu dan praktekwirausaha. “Seorang pendakwah, akan ter-jaga keobjektifan fatwa dan ijtihadnya, jikadirinya independen, tidak terikat oleh kelom-pok, golongan atau kepentingan tertentu,”

tukas Ir. Irwan Candra Abdillah Thoha, MT.“Oleh karena itu berwirausaha menjadi sua-tu kewajiban mutlak sebagai pengemban dak-wah di muka bumi,” tandas Direktur LPPMDarul Muttaqin ini.

Selain mengembangkan kurikulumkewirausahaan dalam bidang pertanian, per-ikanan dan peternakan, pesantren ini jugamembekali santri dengan ilmu marketing.Untuk menjamin terlaksananya kewirausa-haan dalam bidang agrobisnis yang praktisdan efektif, ustadz Irwan telah melakukanstudi banding ke Thailand. Tepatnya di Col-lege of Agriculture And technology, BangsaiThailand. Pesantrenpun lantas mencobamengadopsi metode yang telah diterapkandi sana dan memodifikasi sesuai denganfasilitas dan kemampuan yang telah ada.

Dari lima belas santri yang ada, lantasdibagi menjadi tiga kelompok yang sejakawal pendidikan telah diberikan materitentang kewirausahaan praktis, motivasi dankepemimpinan. Setiap kelompok diamanahilahan seluas 1.000 m2, termasuk asrama se-luas 36 m2 yang harus dikelola. “Setiap ke-lompok wajib membuat proposal usaha pe-manfaatan lahan 1.000 m2 tersebut dengantarget perincian dan keuntungan (analisabisnis) yang jelas, sekaligus mempresentasi-kan di depan juri dan pembimbing,” teranglelaki kelahiran Aceh 14 Juni 1974 ini.

Untuk selanjutnya, para pembimbingdan juri akan berdiskusi tentang kelayakanproposal usaha yang telah dibuat oleh tiapkelompok. Apabila proposal beserta analisabisnis telah dirasa mampu dan dapat dilak-sanakan, maka kelompok santri tersebutakan mendapatkan dana modal untuk menge-

lola dan memanfaatkan lahan yang telah di-amanahkan kepadanya.

Para pembimbing akan melaku-kan controlling dan mengevaluasi kinerja danusaha kelompok santri setiap dua minggusekali. Setiap bulan sekali, para kelompoksantri akan mempresentasikan hasil kerja be-serta keuntungan yang didapat, sekaligus dila-kukan penilaian terhadap mereka. “Kelom-pok yang menghasilkan nilai terbaik, akanmendapatkan hadiah sebagai wujud dukunganterhadap para santri,” jelas dosen tamu diberbagai Universitas di Malang seperti UIN,UMM, ITN dan UNBRA ini. “Dengan ada-nya program wirausaha tersebut, maka santriakan diajak berfikir kritis dan tanggapterhadap permasalahan yang berkaitandengan masalah optimalisasi penggunaanlahan serta pengaturan waktu,” tandasnya.

Selain itu, para santri juga diajari ilmuterapi pijat, herbal dan kesehatan Tibbun Na-bawi. Untuk prakteknya, para santri dima-gangkan di Bengkel Kesehatan “Rojas” Treat-ment Center. Di tempat ini, para santri di-pandu langsung oleh ahli-ahli pengobatanakupresur, refleksi dan herbal, termasuk di-bina langsung oleh ustadz Irwan sendiri se-bagai Direktur Rojas Treatment Center. “Ke-lak para santri juga akan dijarkan ilmu peng-obatan dengan media penyembuhan naturalhealing dengan menggunakan ramuan herbaldan sabu (sayur dan buah),” terangnya. “Sa-at ini, para santri juga telah berhasil mempro-duksi ramuan jahe instan tanpa pengawet,meski masih menggunakan proses tradisi-onal,” tandasnya sambil mengulum senyum.

Ke depannya, para pengurus ingin men-jadikan Pesantren Wirausaha Darul Muttaqinini sebagai Islamic Center. Tidak saja sebagaipusat pengkajian agama, namun juga sebagaipusat pelatihan baik di bidang kesehatan, per-tanian dan peternakan. “Intinya, kami inginmengembalikan keunggulan ulama’ yang tidaksekedar paham fiqih, tapi juga mampu melahir-kan karya kitab yang berkualitas, serta mandiridi bidang ekonomi,” tekad Ustadz Irwan ber-nada serius. “Ini agar fatwa dan ijtihadnya mer-deka dari beragam kepentingan,” tandasnya.

Dedy Kurniawan

Proses pengemasan Jahe Merah Instan oleh para santriPeternakan domba

Produk Jahe Merah Instan tanpapengawet buatan santri

28 MPA 342 / Maret 2015

Entrepreneurship

“Kroto” yang dalam istilah latin-nya disebut Oecophylla smaragdina,adalah telur semut rang-rang yang digu-nakan sebagai pakan burung atau ikan.Selain dapat melestarikan semut rang-rang, ternyata membudidayakan krotomemiliki beberapa kelebihan terutamadari kualitas kroto yang dihasilkan. Adadua jenis kroto dipasaran, yaitu krotobasah dan kroto kering. Dinamakan“kroto basah”, karena kroto jenis inimerupakan hasil tangkapan dari alamskitar kita yang memiliki kadar air tinggidisebabkan oleh pengaruh hujan atau

embun dan hanya bisa bertahan maksi-mal 3 hari. Sedangkan “kroto keringatau kroto super”, adalah kroto hasilbudidaya yang memiliki daya tahansekitar 5 – 7 hari dan bila dimasukkanke lemari es bisa bertahan hingga 3minggu. Dengan nilai lebih itu, tidakheran bila harga kroto super lebih tinggidari pada kroto basah.

Dalam melakukan ”pembudidaya-an kroto”, menurut Pak Ade Yusdira(pemilik Kroto Bond yang beralamat diJalan Kapten Yusuf, Gg.RD.Kosasih No.80,RT/RW 06/08, Cikaret/ Ciapus BogorSelatan), hal utama yang perlu diper-siapkan adalah ilmu dan teknik budi-daya yang bisa diperoleh lewat pelatih-an atau kursus (disamping denganmembaca referensi, dan peninjauan ketempat pembudi dayaan; pen.). Sedang-kan perlengkapan pokok yang perlu

antara lain adalah tempat budidaya be-rupa bedeng (bangunan semi perma-nen) atau dengan memanfaatkan ru-angan yang tidak terpakai dalam rumah.Tempat ini, harus dikondisikan gelap de-ngan sirkulasi udara yang terjaga. Suhuideal di kisaran 26-30 derajat C, sertakelembaban ruangan sekitar 60-72%.Karena sarang semut menggunakan to-ples, maka diperlukan rak untuk mele-takkan toples yang terbuat dari bambuatau kayu dengan ukuran sesuai jumlahtoples yang diinginkan. Setelah raksiap, langkah berikutnya adalah mem-

persiapkan sekuritas yang biasanyamenggunakan ember, baskom, ataukolam buatan. Kaki-kaki rak dimasukkanke dalam sekuritas yang telah diisi air,dengan tujun agar semut tidak keluardari rak serta sekaligus dapat membantumenjaga kelembaban ruangan. Unsurpenting dalam budidaya kroto adalahkoloni semut yang nantinya akan meng-hasilkan kroto. Koloni semut terdiri dari4 kasta. Yaitu semut pejantan berwarnahitam dan memiliki sayap. Lalu semutratu sebagai kunci pengembang biakankoloni, dan biasanya ratu dilindungioleh ratusan semut (dalam satu sarangada sekitar 6-7 ekor ratu). Semut pekerjayang berkelamin betina, yang mendomi-nasi sekitar 90% dari populasi semutdalam satu koloni. Terakhir adalah semutcalon ratu. Dalam budidaya semut yangdilakukan Pak Ade, tidak mengguna-

kan ratu (ini yang membedakan denganyang lain). “Jadi dalam satu toples atausatu koloni hanya berisi semut pekerja.Dengan siklus alami yang dilakukan,nantinya semut pekerja bisa menghasil-kan 3 kasta semut lainnya. Hal ini dila-kukan untuk menjaga kelestarian kolonisemut itu sendiri. Satu koloni atau satutoples semut kami tawarkan sehargaRp.50 – Rp. 70 ribuan”, jelas Pak Ade.

Semut rang-rang, membutuhkanprotein dan nutrisi. Protein bisa diper-oleh dari pemberian pakan berbagaijenis serangga seperti ulat hongkong,belalang, jangkrik, dan cacing tanah.Sedangkan untuk nutrisi bisa didapatdari air gula dengan komposisi gula 15-20% dari volume air. Sebagai gambaran,untuk 1,5 liter air bisa dicampur dengan10 sendok makan gula pasir. Konsumsinutrisi pada semut lebih tinggi daripada

protein dengan perbandi-ngan 60 : 40. Agar semuttidak keluar dari rak dantidak setres, maka pemberi-an pakan sebaiknya di stok.Jadi begitu pakan mulai me-nipis, maka segera tambah-kan, jangan sampai habis.

Kroto, bisa dipanendalam jangka waktu 24 – 30hari, karena diatas 30 haritelur semut atau kroto akanmenetas menjadi semut ba-ru. Namun hal ini, tidakakan merugikan pembudi-daya, secara otomatis jum-lah semut akan bertambah.Satu toples bisa mengasil-

kan 30-40 gram kroto, sementara untuk1 kg kroto bisa dihasilkan dari 30-35toples. Kendala budidaya kroto biasa-nya terletak pada ketidakpastian ling-kungan dan pengetahuan pembudidayayang belum cukup. Sedangkan pemasar-an kroto bisa dilakukan secara langsungkepada user atau pedagang pakan yangada atau lewat koperasi yang ada. Le-bih-lebih saat ini, yang menurut hasilsebuah survey, permintaan kroto di ba-nyak daerah semakin meningkat,termasuk di wilayah Jawa Timur. Ter-utama dari penggemar burung danpemancing atau pemelihara ikan. Danitu belum bisa semuanya terpenuhi.Karena itu budidaya semut rang-ranguntuk menghasilkan kroto perlu terusdigalakkan.

(diangkat dari wirausaha kreatifedisi 26 februari 2015) : AHAR

AYOOO RAMAI-RAMAIBUDIDAYA KROTO

TANPA RATU

29MPA 342 / Maret 2015

Agaknya tema di atas bagi sebagianpara penggiat gender merupakan berita buruk.Sepintas pertanyaan di atas terkesan me-nyudutkan kaum hawa. Tapi demikianlahrealitas yang terjadi pada masyarakat kitaakhir-akhir ini. Peningkatan pendapatan istriagaknya telah berimbas terhadap perubahanpola hubungan dalam institusi keluarga.Meskipun data yang terbaru dari PengadilanAgama Surabaya ( Jawa Pos, 19/2/2015) me-nyebutkan, bahwa sebagian besar kasusgugat cerai di Pengadilan Agama Surabayadipicu oleh moralitas suami (akhlak) yangtidak baik.

Berdasarkan data yang dikeluarkanoleh Ditjen Bimas Islam menunjukkan ting-kat perceraian tahun 2009 sebanyak216.286 peristiwa (sekitar 10 persen darijumlah penikahan). Sedangkan tahun 2013menjadi 324.527 peristiwa (14,6 persen darijumlah pernikahan). BKKBN mencatatangka perceraian di Indonesia ternyata ter-tinggi se Asia Pasifik yakni lebih dari200.000 per tahun. Yang mengejutkan, me-nurut Menteri Agama Drs. H. Lukman Ha-kim Saifudin, bahwa sebagaian besar jumlahperceraian tersebut adalah cerai gugat ( Re-publika.co.id). Bahkan di beberapa provinsi,menurut data dari Ditjen Badan PeradilanAgama Mahkamah Agung jumlah cerai gugatmencapai 80 persen dari jumlah perceraian.

Kita mafhum bahwa penyebab per-ceraian sangatlah banyak, mulai faktor pe-langgaran moral/akhlak (perselingkuhandengan WIL atau PIL), KDRT, ekonomi,ketidakcocokan dan lain-lain. Tulisan inifokus pada aspek ekonomi sebagai salah satupenyebab permasalahan keretakan rumahtangga, walaupun aspek ekonomi bukan lagimenjadi penyebab utama kasus cerai gugat.Tulisan ini akan bermanfaat untuk memper-luas pemahaman tentang “penyebab” ke-retakan dalam rumah tangga dimana suamidan istri mempunyai pendapatan, sertasolusi untuk memecahkannnya. Ini relevansekali untuk aparat Kementerian Agamakhususnya seksi Bimas Islam yang mena-ngani tugas dan fungsi pembinaan keluarga.

Mencari penyebab keretakan rumahtangga tidaklah mudah. Kebanyakan “pe-nyebab” kasus perceraian yang terjadi adalah“akibat” dan bukan sebab yang sebenarnya.Disinilah kejelian dan kecermatan dari konsul-tan perkawinan. Sebagai ilustrasi, penulismengangkat salah satu kasus dari sekianbanyak kasus serupa, yakni kasus cerai gugatkeluarga Ana dan Andik (bukan nama se-benarnya). Menurut Ana, dia menggugat

suaminya karena sering berkata dan berbuatkasar (cenderung mengarah ke KDRT).Sebaliknya suami beralasan bahwa istrinyamaunya menang sendiri, tidak mau diatur.Kalau disikapi sesuai laporan maka suamimelakukan KDRT dan istri tidak taat kepadasuami sebagai penyebab perceraian tersebut.

Yang menarik untuk diperhatikan padakasus kelurga tersebut terjadi ketika penda-patan keluarga mengalami peningkatan.Sepintas terdengar agak aneh dan tidak logis.Sebab banyak kasus lain bersifat sebaliknya,faktor kekurangan ekonomilah yang jusrtumenjadi pemicu keretakan keluarga.

Ana adalah seorang guru PNS yangbertugas disekolahan TK, sedangkan suami-nya adalah seorang Satpam. Ana diangkatmenjadi PNS dari jalur tenaga honorer de-ngan masa kerja yang mencapai belasan ta-hun. Pendapatan Ana sebelum menjadi PNStidak lebih dari Rp. 300.000/bulan, sedang-kan suaminya sekitar 1 juta-an. Ini kontrassekali dengan pendapatan Ana setelahdiangkat menjadi guru PNS dan memilikitunjangan sertifikasi guru, sedangkan suami-nya gajinya jauh tertinggal.

Mensikapi femomena tersebut, pen-dekatan sosiologi keluarga memberikanpenjelasan bahwa proses industrialisasi me-nurut T. Ihromi (dalam Bunga Rampai Sosio-logi Keluarga) yang berkembang saat inimenyebabkan perubahan institusi keluargamenjadi keluarga konjugal (keluarga inti yangterlepas dari peran kerabat) dengan indikasihubungan suami istri bersifat setara; wanitaberkesempatan bekerja, ikatan perkawinanbersifat ekonomi, dan lain lain.

Salah satu variabel yang penting dalamkaitannya perubahan institusi keluarga ada-lah “pergeseran pola pengambilan keputus-an dalam keluarga”. Pada masyarakat yangmenganut sistem patrilineal (garis keturunandari orang laki-laki), sistem pengambilankeputusan keluarga berada ditangan laki-laki,wanita tidak mempunyai peran dalampengambilan keputusan dalam keluarga.

Dengan situasi masyarakat yang ber-corak industri seperti saat ini, wanita mem-peroleh kesempatan yang luas untuk men-dapatkan penghasilan yang sama bahkan bisamelebihi kaum laki-laki. Dalam kondisi istrimempunyai penghasilan lebih tinggi sangatmemungkinkan memunculkan tuntutanuntuk mengambilalih peran dalam pengam-bilan peran dalam pengambilan keputusan.

Bagi orang awam gejala pergeseran iruseringkali tidak disadari, sehingga tidak jarangmenimbulkan benturan-benturan perilaku

dengan sistem nilai yang berlaku. Benturanantara sistem nilai dengan realitas sosial yangtimpang seringkali menimbulkan culturalshock (kejutan budaya). Ketidaksiapan dalammenghadapi kondisi itu potensial menimbulk-an konflik dalam institusi keluarga.

Kami berasumsi bahwa penyebab awalkasus keretakan rumah tangga pada keluargadimana kedudukan istri dalam memperolehpendapatannya lebih banyak dari suami,adalah faktor ketidaksiapan suami dalammensikapi pergeseran pola dalam penggam-bilan keputusan dalam keluarga. Rata-ratasuami masih beranggapan bahwa suamiadalah pemimpin rumah tangga sehinggapemegang keputusan keluarga adalah suami,sementara ekonomi keluarga lebih banyakditopang oleh istri.

Berkaca dari realias sosial yang menge-muka akhir-akhir ini, maka kita harus benar-benar arif dalam bertindak. Pergeseran polapengambilan keputusan dalm keluarga se-bagai determinasi dari adanya dampak indus-trialiasi adalah hal yang tidak bisa kita hin-dari. Proses tersebut merupakan sesuatuyang bersifat alamiah.

Untuk mensikapi hal tersebut, haruslahdiupayakan jalan tengah agar ketegangan ataupotensi konflik dalam keluarga dapat dimini-malisir. Suami sebagai pemimpin keluarga adalahketentuan formal dan baku yang harus dihormatioleh pihak istri. Tuntutan untuk mempunyaiperan yang penting dalam keluarga merupakanrealitas sosial yang sulit dihindari. Maka jalantengah yang perlu diupayakan, adalah mencip-takan style (gaya) kepemimpinan dalam ke-luarga dalam pengambilan keputusan. NabiMuhammad SAW telah mencotohkan kepadakita, bahwa beliau seringkali membantupekerjaan istrinya bahkan tidak jarang menjahitpakaian beliau sendiri.

Sebagai penutup, bahwa masalah sosialtidak mungkin disebabkan oleh faktor tung-gal, tetapi disebabkan oleh gabungan dariberbagai faktor. Persoalan perceraian dalamrumah tangga merupakan salah satu bentukmasalah sosial, maka sebuah perceraian itusangat kecil kemungkinannya disebabkanoleh faktor tunggal. Pergeseran pola pengam-bilan keputusan dalam keluarga sebagaidampak peningkatan ekonomi dalam keluar-ga adalah salah satu faktor yang dapat me-nyebabkan perceraian.

Jadi, faktor ini tidak bisa digunakanuntuk menggenalisasi setiap kasus perce-raian terjadi. Mudah-mudahan bermanfaat.

*) Staf Seksi Kepenghuluan BidangUrais dan Binsyar.

PENDAPATAN ISTRI MENINGKAT, TREN CERAI GUGAT MENINGKAT?(Pentingnya Pemahaman Aspek Sosiologi Terhadap Perubahan Institusi Keluarga)

Oleh Syaiful Bahri, M.Si*)

30 MPA 342 / Maret 2015

Selama ini saya salah menganggap‘kebahagiaan’ tak terdefinisikan. Tapi setelahmembaca hasil survei Biro Pusat Statistik(BPS) mengenai tingkat kebahagiaan masya-rakat Indonesia awal Pebruari lalu, saya jadipaham bahwa kebahagiaan tak saja dapatdirumuskan namun juga bisa diketahui indi-katornya secara gamblang.

Jika Anda berpendidikan tinggi, punyapekerjaan dengan hasil di atas rata-rata,kebugaran fisik terjaga, punya rumah bagusdi perkotaan beserta perabotan mewah, kon-disi lingkungan nyaman dan aman lantaranberpintugerbang one gate system, apalagimemiliki waktu luang untuk berefreshingria,maka Anda dipastikan sebagai orang yanghidup bahagia.

Tapi benarkah kebahagiaan benar-benardapat didefinisikan? Sebab ada salah kaprahyang terlanjur menguratnadi di masyarakat,bahwa kebahagiaan kerapkali bertukar mak-na dengan kesenangan, kenikmatan, hidupenak, enjoy dan suka-suka atau semacamnya– yang itu semua membutuhkan prasyaratberlebihnya harta-benda dan kekayaan yangmelimpah.

Itulah pasalnya, ketika masyarakathendak mengejar “kebahagiaan” maka diri-nya terlebih dulu harus berjibaku merebutgemilangnya profesi, bergelimangnya keka-yaan, mengkilapnya mobil mewah, berkemi-launya emas-permata dan seterusnya. Jika-pun hal itu dapat diraih, adakah jaminan bah-wa akan dengan sendirinya dapat meregukindahnya buah kebahagiaan?

Seperti yang dialami Meta (bukan na-ma sebenarnya). Dia seorang dokter dan sua-minya Doktor. Gaji keduanya selangit. Se-minggu dua kali Meta mengikuti kegiatansenam dan makan minumnya bergizi. Tem-pat tinggalnya di perumahan elit yang tentusaja berlingkungan asri dan teramat nyamanuntuk dihuni. Setiap dua minggu sekali selaluberwisataria bersama suami di puncak Villayang sengaja dibangunnya untuk melepaspenat dan istirah.

Namun anehnya, Meta mengaku hi-dupnya terasa sepi. Hari-harinya hampirhabis untuk bekerja dan seabrek kegiatanlainnya. Apalagi suaminya. Dia menyebut-nya sebagai lelaki 69; berangkat jam enampagi dan pulang jam sembilan malam. Kerappula pulang ketika malam telah larut. Putrisemata wayangnya, setelah menyelesaikanSMAnya di Australia kini melanjutkan kuli-ah di Amerika. Intinya, Meta merasa hidup-nya tidak – atau minimal kurang – bahagia.

Oleh karenanya, bagi masyarakat yang

belum bisa meraup gemerlapnya hartabenda,jangan lantas keburu menyimpulkan bahwadirinya telah gagal memiliki tiket kebahagia-an. Sebab selain kebahagiaan hasil rilisanBPS yang cenderung berdimensi materialdan fisikal, ada pula kebahagiaan yang ber-dimensi psikologis, spiritual dan bahkan ru-haniah.

Di dalam kultur Jawa kita mengenal‘unen-unen’ atau jargon – yang kayaknya ber-hadapan secara diametral dengan hasil surveyBPS; mikul dawet uro-uro numpak mercymberbesmili. Di sini kita disodorkan tawaranantara dua nilai yang saling berhadapan; hidupyang berat tapi menjalaninya sambil berse-nandung atau hidup bergelimang harta tapimenjalaninya dengan berurai airmata.

Pada ajaran tasawuf kita juga mengenalistilah qana’ah. Dalam pengertian yangekstrim, kita boleh miskin harta asal tetapkaya jiwa. Sebab target kebahagiaan dalamperspektif tasawuf bukanlah kebahagiaanyang berkalang fatamorgana, melainkan se-buah kebahagiaan yang benar-benar hakiki.Inilah sebuah kebahagiaan yang tak berbatasdinding duniawi semata; yakni energi keba-hagiaan yang sanggup menerobos jalan pan-jang pasca kematian.

Namun sayangnya, falsafah hidupyang sangat materialistik keburu mengepunghidup kita di segala arah. Bahkan ruang-ruangyang seharusnya steril dari materialisme ter-lanjur pula berkarib-karibria dengannya.Maka wajar jika selama ini masyarakat meng-anggap kebahagiaan itu sama dengan kese-nangan material dan kenikmatan fisikal.Impian mereka seragam; bagaimana bisabercandatawa-sukaria, hidup foya-foya danmati masuk surga.

Alhasil, penyebab utama rapuhnyamentalitas masyarakat dikarenakan merekatak demikian fasih merumuskan arti sebuahkebahagiaan. Padahal sebuah kebahagiaanbisa diraih, ketika seseorang sanggup meng-atasi problematika yang dihadapinya. Sema-kin besar tantangan masalah yang mengha-dang, kian besar pula harapan kebahagiaanyang bakal diperolehnya.

Ah, jangan-jangan kebahagiaan bisajadi cuma soal urusan persepsi belaka. De-ngan kata lain, sebuah kebahagiaan tak di-tentukan setumpuk mengkilatnya permata.namun justru oleh persepsi kita terhadapperolehan harta benda yang dimiliki. Jikademikian, ada baiknya kita belajar kiat keba-hagiaan model Abu Nawas.

Ketika ada seseorang yang susah tidurmenghiba kepadanya karena merasa sesakdi rumahnya yang sempit, Abu Nawas justrumenyuruhnya membeli beberapa ekor ayamuntuk diletakkan di ruang tamu. Tentu saja,orang tersebut protes karena dirasakan kon-disinya justru terasa lebih sempit.

Maka disuruhnya untuk membeli bebe-rapa ekor bebek dan dipersandingkan denganayam-ayam tersebut. Orang itupun semakinmerasakan keadaan rumahnya sangat sempitsekali. Lalu disuruhnya membeli beberapekor kambing untuk diletakkan di ruang da-pur. Meski agak bingung menerima ide terse-but, tetapi dituruti saja apa yang diperintah-kan Abu Nawas. Dan orang itupun mengaju-kan protes keras, karena rumahnya tak sajabertambah sempit tapi juga kondisinya te-rasa sesak sekali.

Abu Nawaspun lantas memberi perin-tah terakhir, agar orang tersebut membeliseekor sapi yang juga harus diletakkan didapur. Setelah perintah itu dilaksanakan,bukan kepalang sumpegnya orang tersebut.Sebab rumahnya betul-betul berjubel olehayam-ayam, bebek-bebek, kambing-kam-bing dan sapi. Kepalang saja dia marah-ma-rah terhadap Abu Nawas. Kemudian AbuNawaspun menyuruh untuk segera menjualayamnya. Kini orang tersebut sedikit merasalega lantaran rumahnya agak sedikit longgar.

Lalu Abu Nawas menyuruh menjualbebek-bebeknya. Orang itupun tersenyumkembali lantaran rumahnya terasa lebih long-gar. Setelah Abu Nawas menyuruh menjualkambing dan sapinya, orang tersebut benar-benar merasakan rumahnya tak saja sangatlonggar tapi juga terasa nyaman dan tenteramuntuk dihuni. Kini dirinya merasa bahagia;bisa tidur dengan tenang, nyaman, nyenyak– dan tentu saja sambil ngorok. Nah!

Survei BPS danKebahagiaan Model Abu NawasOleh Ilung S. Enha

31MPA 342 / Maret 2015

AKU DAN DUNIAKU; MEMAGUT LEMBARAN MIMPIapa yang terlampir dari lembaran mimpisenang sungguh ketika murid- muridkumampu membaca menulis dengan cintailmu pengetahuan terentangmewarnai hari-hari mereka yang riang

aku tuangkan puisi dan prosabait-bait puitik memantik murid-muridkuketika pembelajaranduniaku merambah pendidikan dan kesusastraanmenyemangatiku mengurai impian-impian

zaman melaju menantang daya karyapada sekian rentang dan dentangmelahirkan gelombang gairahmembaca menulis membuka jiwa terlukauntuk menggemakan cinta sesamamemintal ombak di setiap tikungantak pernah letih menderudeburkan cintasampai pelabuhanmindidik telah k jalanimengarang telah kualamiantara mendidik dan mengarangjembatan rekah membentang

kulewati sepenuh penjiwaankulintasi segenap perasaandahaga sirnamendidik dan mengarangduniaku yang terentangtanpa bimbangdengan menatap tawa merekairama mendayu sebagai gurumendesir angin sepoimenggerakkanku untuk menulis puisiduniaku mewarnai cita-citakumenampung asa bersastrasemakin terpendam semakin menikammegucurkan karya merekahkan tamanmerinai rona pendidikan

AIRMATAMU MEMETIK BULANKabut menyapamu dalam sunyiTelah mengalirkan baraMenyemai mimpi-mimpimuYang tandusDi hamparan awanAirmatamu memetik bulanJIKAJika tak ada yang melukaiMaka mengembaralah sampai puncak sepi

MENCARI ALAMAT MIMPIMengapa kau simpan sepimuDari tahun ke tahunHanya airmatamu yang kau kirimkan padaku

Adakah sekian ilalang tumbuh liar pada kelopak matamuAku tidak bisa mengantarmuMenuju kota dengan warna warni lampuAku cuma dapat memandang telaga di matamuDi setiap tikungan jalan

Dalam dekapan senja yang kian sagaDeburmu telah mencari alamat; mimpiku.

IJAZAHSepotong ijazah hanya menaburkan perihSemakin mengaburkan, apa yang hendak kita cariSementara kita terlalu percayaBersama ijazah akan mampu terbang kemana-mana

Sepotong ijazah tak lagi menjadisimbol harapanketika kita sadarbahwa keteguhan, keuletan dan ketangkasansebagai bukti kesetiaan pada diri sendirimenjelma ijazah sejati

PARA GENERASImenyaksikan para generasiseperti memintal ombakpelabuhan sangat jauhmuara lama menanti

anak-anak dengan riang menantangmasa depan yang masih entahlalu membawa kabartentang dunianya dalamsketsa-sketsa

Nur Aziz Asmuni

Guru SMA Hang Tuah 4 Surabaya danpengajar UIN Fak.Tarbiyah SunanAmpel Surabaya, serta Penyiar RadioSuara Muslim Sham FM Surabaya ini,bermula menekuni bidang seni dansastra di Teater HASTASA. Dia pernahmenjadi Juara 1 Lomba Baca Puisi

Tingkat Jatim, yang diselenggarakan IAIN Sunan Ampel(1996), pemenang Lomba Cipta Puisi Reformasi berjudul“Jalan Penuh dengan Dinding” Tingkat Jawa Timur olehTaman Budaya Jawa Timur (1998), Juara 2 Lomba Cipta KaryaPuisi Islami berjudul “Aku Menyapamu dalam Remang”Tingkat Jawa Timur oleh Lesbumi Jawa Timur (2007), sertaJuara 2 Lomba Baca Puisi Guru oleh UPTD Dinas Pariwisatadan Budaya di Surabaya (2008). Pernah pula meraih Juara 3Lomba Karya Tulis Puisi berjudul “Belajar MengibarkanBendera” yang diselenggarakan INTI (Ikatan IndonesiaTionghoa) di Surabaya (2009).

32 MPA 342 / Maret 2015

(Al-Quran=>Hadis=>Ijtihad)

ONTOLOGIS - MAHA

Penganut aliran idealisme : Plato dan Socrates Filosuf Yunani mengatakan bahwa data dan fakta yang diterima

melalui panca indra manusia itu selalu berubah-ubah, tidak diam, tidak permanen, tidak abadi, tetapi berlangsung dalam gerak-perubahan terus-menerus. Sedangkan yang pasti ialah idea yang lengkap dalam akal pikiran.

Anslemn (1033-1109M) seorang teo-log Katholik ahli �lsafat Italia, menggu-nakan teori ontologi itu untuk membuk-tikan adanya Tuhan, yaitu sebagai berikut:

Bahwa setiap benda, keadaan, situasi, cuaca semua yang ada dihadapan manusia itu dapat dipikir melalui dua macam ukuran; Kuantitas-jumlah atau kualitas-nilai:1. Kuantitatif jumlah ialah bahwa

kenyataan itu dapat dihitung jumlah-nya yang ditulis dengan angka, men-cakup angka dimensi, dimensi satu, dua dimensi, tiga dimensi, empat dimensi. Anehnya ialah: Jika angka dikaitkan dengan benda maka yang hakikat menjadi kabur dan menjadi bahan pertengkaran, seseorang mela-wan saingannya.

2. Kualitatif nilai, bahwa benda atau keadaan (realitas) tersebut memiliki kualitas, nilai atau bobot tertentu, termasuk bau dan warna.

Jalan untuk memudahkan memahami Teori Ontologi ini secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:

(1) RUANG SEMPIT, KECIL, BESAR, TERLALU BESAR SEKALI

Sebuah kamar yang sangat sempit, besarnya dikalahkan oleh rumah, rumah dikalahkan oleh RT-yang lebih besar, RW lebih besar lagi, desa lebih besar mengalahkan RT-RW, kecamatan besarnya mengalahkan desa, kabupaten sangat besar tetapi besarnya dikalahkan oleh propinsi yang jauh lebih besar, namun besarnya propinsi dikalahkan oleh negara yang sangat besar, tetapi besarnya Negara dikalahkan oleh benua yang luasnya luar biasa, benua ini besarnya dikalahkan oleh bumi yang luasnya jauh sangat luas sekali mengalahkan benua, sedangkan bumi

sendiri adalah sangat kecil, dia dikalahkan oleh besarnya galaksi yang mampu menampung bumi, planet Saturnus, venus, Yupiter dan semua planet, tetapi galaksi-pun juga kecil dikalahkan oleh besarnya bola langit yang memuat seluruh kejadian yang ada di alam semesta yang menurut pakar astronomi luas langit atau kelilingnya bola langit itu ada 30 milyard tahun cahaya (satu detik=300 000 kilometer, jadi besarnya kira-kira 300 000 Km kali 60 kali 60 kali 24 kali 30 kali 12 kali sepuluh milyar berapa ???

Maka Allah itu Maha Besar kekuasaan-Nya, Maha Besar ilmu-Nya, Maha Besar Rahmat-Nya, Maha Luhur, Maha Sempurna, Utopis dalam 20 sifat maupun 99 nama Al-Asmaul Husna; Allah Maha Besar di atas seluruh makluk di jagad raya ini; Maha Besar Hikmah Rahasianya.

Allah ber�rman:

“Apakah kamu yang lebih sulit pencip taannya ataukah langit? Allah telah membangunnya, Dia meninggi-kan bangunannya lalu menyempur-nakannya”(S79 An-Nazi’at 27-28).

81:29. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam”(S 81 At-Takwir 9.s79a27).

(2) CERDAS, CERDAS SEKALI, TERLALU CERDAS SEKALI

Jika di suatu tempat ada seseorang yang cerdas akalnya, maka di tempat lain ternyata ada orang yang lebih cerdas mengalahkan orang yang pertama, kemudian di tempat lain lagi ada seseorang yang jauh lebih cerdas di atas orang yang ke-2 dan yang ke-3 itu selanjutnya terus menerus seseorang dikalahkan dia dikalahkan oleh orang ke-4, dia dikalahkan oleh orang yang ke-5, ke-6, ke-7, sampai yang terakhir ada Dzat

yang tidak dapat dikalahkan sama sekali oleh siapapun juga. Maka Allah itu Ilmu-Nya adalah di atas seluruh makhluk alam semesta.; Allah ber�rman:

Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki: dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui”(S 12 Yusuf 76).

(3) HAKIKAT WAKTUTafsir Ar-Razi-terbitan Daru Ihya`it

Turats (17h195) dalam menafsirkan S.103 Al-‘Ashr 1-4 mencatat bahwa arti Al-’Ashri: itu ialah jaman dikaitkan dengan Al-Quran (s76a1) bahwa jaman itu dapat dibagi menjadi tahun, bulan, hari, jam, menit, detik.

Penduduk bumi menghitung waktu didasarkan atas peredaran matahari dan bulan. Waktu matahari dihitung mulai tampaknya matahari berada di kulminasi atas tengah malam, lalu bergeser sampai siang, sampai malam lagi namanya satu hari. Allah ber�rman di dalam Al-Quran:

36:39. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.

36:40. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya”(S 36 Yasin 39-40).

Ternyata jalannya benda-benda langit itu tidak sama dengan angka-angka jalannya jam waktu matahari, yaitu sebagaimana catatan di bawah ini (Untuk semua planet dan bumi satu kali putar) sebagai berikut:

02

Tafsir Maudlu’i Kontemporer

Pengasuh :Prof. Imam Muchlas, MA

33MPA 342 / Maret 2015

NAMA-NAMABINTANG & PLANET

BintangBulanMerkuriVenusBumiMarsJupiterSaturnusUranusNeptunsPlutoKomet HalleyKomet Kahotek**) Bumi***) Matahari

JARAK-JAUHKE-MATAHARI

------------------------56jutaKm108 jutaKm150jutaKm228jutaKm778jutaKm1.427jutaK2.870jutaK 4.497jutaK5.900jutaK

DIAMETER(KILOMETER)

1.392.000Km3.476Km4.850Km12.140Km12.756Km62.790Km142000Km120.200Km49.000Km50.200Km6.400Km

12.756 Km1.392000 Km

PADATAIR=1

1,43,345,45,25,523,91,340,701,582,3------

MENGITARIMATAHARISEKALI PUTAR------------------------58HARI224HARI365,25HARI687HARI11,9HARI29,5TAHUN84TAHUN164,8TH247,7TH76 TAHUN75 000 TAHUN

MASALAH ANGKA DALAM KETERANGAN PROSES BIG BANG ASAL USUL ALAM SEMESTAPanas 100 milyard derajat Satu titik Menjadi Sop CosmosWaktu 1 detik dibagi 100 Sop CosmosPanas 1000 trilyun derajat Cosmos mendinginWaktu 10 pangkat minus35 Alam MendinginPanas 1000 trilyun trilyun derajat Alam Semesta TerwujudWaktu 10 pangkat minus 34 detik Terjadi Proses NukleosintetisDimensi 10 dimensi (4 + 6 dimensi) Terjadi PerkembanganJari-jari 10 Pangkat Minus 32Cm Terus Mengecil

BERPUTAR DIRI PADA POROSNYA=15,38 HARI27, 32HARI59, HARI244HARI23JAM56M24JAM37M 9JAM50M10JAM14M10JAM49M15JAM48M153JAM

Diameter bumi adalah 12.756 km. Bumi adalah salah satu dari 9 planet di tata surya kita. Saking luasnya bumi ini sampai putaran rotasinya yang demikian dahsyat tidak bisa kita rasakan. Sementara itu, diameter matahari 1.392.000 km.- Satu bulan Qamariyah berumur

lama nya 29h 12j 44m2, 89detik-Satu tahun umurnya 354hari 8jam 8menit 34,6detik.

- Kalender Syamsiyah (Sistem Mata hari) satu tahun lamanya adalah 365,2425h atau 365h 5jam 48m 46detik.

- Selisih dari sistem Solar atau Syam siyah dari Lunar system Qama riyah=10 hari 21 jam 40 menit 11,32detik.

- Jika dibanding jam Komet Kahotek dengan jam di bumi ialah 365 dibandung dengan 75 000=25,4 lipat lamanya. Lebih jelas lagi ialah jam-waktu di alam kubur(alam arwah orang mati) ialah bahwa waktu bagi mereka ini tidak menggunakan jam matahari (Jam Bedug), tidak memakai jam bintang, tidak menggunakan jam-waktu Halley atau jam-waktu Kahotek, inikah yang dinamakan kekal???

- Maka waktu di sisi Allah itu tidak diukur menggunakan alat ukur apa yang ada di dunia ini, tetapi alat ukur Allah sendiri, tidak dapat dihitung oleh akal makhluk-manusia, tetapi mutlak abadi.

(4) KOSMOLOGIS AWAL ALAM DUNIA

Baiquni Prof. MSc.Ph.D Mantan Kepala BATAN menanggapi Teori Big Bang mencatat bahwa senada dengan Al-Quran: s21a30, s41a11-12, s65a12, s11a7, s35a41,s21a3,s21a104, sbb:

21:30. Dan apakah orang-orang yang ka�r tidak mengetahui bahwa sanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?(S 21 Al-Anbiya` 30).

Di jaman yang paling awal dispekulasikan kirakira 15-18 milyar tahun silam maka Alam Dunia ini keluar dari suatu Titik Singularitas, dengan panas 1000 trilyun derajat dalam waktu 10 pangkat minus 35 sekon mendingin kemu dian berbalik menjadi panas kem-bali mencapai 1000 trilyun-trilyun dera-jat maka tiba-tiba titik singularitas ini menjadi besar dalam umur 10 pangkat minus 34 sekon maka terwujudlah alam dan macam-macam alam lengkap dengan Ilmu Hukum masing-masing.

Ketika waktu baru berjalan sekejap (seperseratus sekon) dalam suhu panas 100 milyar derajat, muncul materi sop kosmos (berisi radiasi dan partikel sub-nuklir) kemudian terjadi proses Nukleosintetis. Kemudian waktu berjalan, dari jaman ke jaman.

Pada umur 700 000 tahun maka electron-elektron dalam orbitnya mengi-tari inti dan membentuk Atom sambil melepaskan radiasi, sehingga menjadikan langit bercahaya terang benderang sangat cemerlang.

ANGKA PERBANDINGAN JAM WAKTU BINTANG & BENDA-BENDA LANGIT:JARAK, GARIS-TENGAH, KEPADATAN,

JARAK KE MATAHARI, PUTARAN PADA SUMBUNYA:

*) Keith Wicks ”Bintang & Planet,1985,h.18

Alam memiliki 10 dimensi, yang 4 buah dimensi ruang&waktu sedangkan yang 6 buah dimensi, tergulung dalam nuansa dengan jari-jari 10 pangkat minus 32 Centimeter sebagai muatan listrik dan muatan nuklir tidak terjang-kau oleh indra manusia(Baiquni-Al-Quran & Iptek-1994:h40).

(5) TINGKAT-TINGKAT KEBENARANLebih mendalam lagi maka kebenaran

itupun bertingkat-tingkat dari yang paling rendah bobotnya sampai yang paling tinggi nilainya, yaitu bahwa para ahli pikir Islam membagi ilmu yang benar itu menjadi 4 tigkat, yaitu: Pengetahuan, Teori ilmiah, Filsafat dan Wahyu:

Ad.1 Pengetahuan atau KnowledgePengetahuan ialah ilmu yang sumber

dan cara memperolehnya melalui alat indera, yaitu: telinga, mata, hidung, lidah dan kulit serta idera keseimbangan tubuh.

Pengetahuan dinilai benar jika alat indera itu sehat dan bekerja dengan sempurna. Sehingga jika alat itu sakit atau rusak atau kerjanya tidak beres, maka pengetahuan ini tidak memenuhi syarat kebenaran alias salah.

Ad.2 Teori ilmiah atau ScienceIlmu atau science ialah hasil pengem-

bangan pengetahuan yang meme nuhi syarat kebenaran indrawi lalu dikem-bangkan melalui Ilmu Metodologi Peneli-tian Ilmiah dengan melakukan percobaan atas data sebanyak-banyaknya dan berkali-kali, dengan penelitian yang sempurna.

Teori ilmiah dinilai benar jika modal pertama dari pengetahuan indrawi dan cara mengembangkannya dilaksanakan dengan menerapkan Ilmu Metodologi Ilmiah yang sempurna maka nilainya ialah benar, sebaliknya jika tidak dipenuhinya syarat-syarat ini maka “ilmu” ini tidak terjamin kebenarannya sehingga dapat dinilai salah.

AD.3 FILSAFATFilsafat ialah hasil pengembangan

teori ilmiah yang memenuhi syarat tersebut di atas kemudian dikembangkan melalui berpikir-pikir merenung yang sedalam-dalamnya dengan bebas, tera-tur, sistematis, radikal, universal untuk mencari kebenaran yang tertinggi.

Bersambung...

34 MPA 342 / Maret 2015

Inspirasi tak pernah berhenti. Kali-mat itu terasa pas buat menggambarkansosok H. Abdullah Azwar Anas, M.Si.Bupati Banyuwangi ini semula meresmi-kan Bandar Udara Blimbingsari. Hal itudimaksudkan agar daerah Banyuwangitak lagi terisolasi. Lantas digelarlahberbagai even baik berskala lokal, nasio-nal, maupun internasional. Mulai dariBanyuwangi Ethno Carnival, Banyuwa-ngi Jazz Festival, Tour de Ijen, dan se-deret festival lainnya.

Semua perhelatan tersebut, dike-mas pria asli Banyuwangi kelahiran 6Agustus 1973 ini dalam konsep eco-tourism. Dalam perhelatan itulah, dipro-mosikan pesona alam Banyuwangi, ke-anekaragaman budaya lokal, hingga ku-liner khas daerah. Intinya, bagaimanamengekspos Banyuwangi menjadi des-tinasi wisata baru yang prospektif. Takayal para pelancong dari dalam dan luarnegeri tersedot untuk singgah di tem-pat-tempat wisata yang ada.

Apalagi Banyuwangi memang ka-ya dengan berbagai lokasi wisata yangmeronakan decak kagum. Dari pantaiyang eksotik, pegunungan yang meng-agumkan, hingga air terjun yang me-nakjubkan. Belum lagi wilayah geogra-fis yang berbentuk segitiga. Triangle ofDiamond adalah sektor pariwisata yangpatut dibanggakan. Mulai dari kawahunik di Gunung Ijen, penangkaran pe-nyu di Sukomade, hingga ombak fan-tastis yang memanjakan para surfer dipantai Plengkung.

Suami Ipuk Fiestiandani ini senga-ja menggelar berbagai festival tersebutsecara meriah. Di tahun ini rencananyaakan dihelat 34 even festival. Mulai darifestival kekayaan seni dan budaya, olah-raga dan pariwisata, hingga kearifan lo-kal yang dikemas secara kreatif, unikdan menarik. Sebut saja misalnya pa-gelaran ‘Festival Toilet Bersih’.

Sebagai tempat wisata, memangharus ditunjang dengan kondisi daerahyang bersih. Terutama fasilitas toilet-nya. Baik di tempat wisata, perhotelan,pondok pesantren, sekolah, tempat iba-dah, kantor swasta, hingga instansi pu-blik. Sebab kabupaten yang berjuluk‘The Sunrise of Java’ ini ingin digemaripara wisatawan. Maka keberadaan toi-

let-toilet yang ada tak dapat disepele-kan. “Ini juga ikut menentukan dayasaing wisata. Sebab wisatawan akansangat menikmati daerah yang fasilitaspenunjangnya bersih dan memadai,”papar Anas serius.

Di sisi lain, diharapkan dapat me-numbuhkan partisipasi dan kepedulianmasyarakat akan daerahnya. Jadi disam-ping untuk mempromosikan pariwisata,juga untuk memaksimalkan potensi dae-rah. “Ini bukan soal pariwisata semata,tapi juga demi membangun spirit kema-nusiaan. Jadi masyarakat hendaknyapeduli dengan kebersihan lingkungan,”tandasnya.

Target utama dari semua itu, kataAnas, bahwa ecotourism yang di-kembangkan mampu mengge-rakkan ekonomi kreatif secarasignifikan. Itulah pasalnya,dirinya selalu mendorongagar pihak perkebunan tu-rut andil dalam bisnis pari-wisata tersebut. Maka ins-pirasi tentang festival perke-bunan semisal Festival BuahLokalpun digelindingkan.

Dalam festival tersebutditampilkan beragam hasilolahan perkebunan dan hutandi Banyuwangi. Seperti FestivalCoklat; bagaimana proses pengo-lahan coklat mulai dari buah hing-ga menjadi coklat yang bisa dikonsum-si. Dilengkapi pula dengan festival ku-liner serba cokelat.

Para wisatawan akan ter-tarik jika dipertontonkanbagaimana pengolahanhasil perkebunan co-klat dan kopi, pembu-atan gula merah, ataudiajak untuk menya-dap karet. Akan sa-ngat menarik jikalokasinya berada disebuah perkebun-an. “Di Banyuwa-ngi banyak wila-yah perkebunanyang bisa di-kembangkan se-bagai destinasiwisata. Tinggal

bagaimana kita mengemasnya menjadipeluang menarik bagi wisatawan,” pa-parnya.

Di tangan kreatif Anas, Banyuwa-ngi telah menjadi perbincangan nasio-nal dan internasional. Apalagi Banyu-wangi memiliki potensi pariwisata yangkomplet. Tak saja indahnya ombak diPantai Plengkung yang ideal untuk surf-ing, tapi juga kawah Gunung Ijen yangterkenal dengan blue firenya. Dan tentusaja, Pulau Merah dengan ombaknyayang menantang. “Potensi alam Banyu-wangi adalah modal besar yang kamimiliki. Kami tak akan mengcopypastepariwisata Bali. Sebab Banyuwangi pu-nya karakter, nilai dan potensi tersen-

diri,” katanya bangga.Dalam acara ‘The 1st

OIC International Fo-rum on Islamic Tour-ism’ (OIFIT 2014),mantan Menteri Pari-wisata dan Ekonomi

Kreatif (Menpa-rekraf) Mari ElkaPangestu pernahmengungkapkan,bahwa Indonesia

sangat potensialmenjadi pusat des-

tinasi wisatasyariah.

H. Abdullah Azwar Anas, M.Si

Pesona Alam “Wisata Syariah” Banyuwangi

35MPA 342 / Maret 2015

Bisa jadi, hal itu bermula dari Ba-nyuwangi. Sebab disamping memilikidaya tarik objek wisata religi, mempu-nyai standar pelayanan dan usaha bi-dang wisata yang dapat dinikmati se-mua orang – termasuk non-Muslim,juga memiliki fasilitas yang bisa meme-nuhi standar berdasarkan ketentuanajaran Islam.

Yang ada di pariwisata Banyuwa-ngi, benar-benar wisata alam. Wisata-wan yang datang memang hanya inginmenikmati keindahan alam Banyuwangi.Tak ada karaoke, diskotek, atau nightclub. Hal semacam itu dirasa akan ber-benturan dengan kultur masyarakat se-tempat.”Di Langkawi, Malaysia, tidakada hiburan malam. Tapi wisata di sanahidup,” kilahnya.

Terbukti, meski tanpa mengeksplo-rasi “bikini” Banyuwangi juga dipadatipara pengunjung wisata. Berdasarkandata dinas kebudayaan dan pariwisata

Banyuwangi, jumlah wisatawan yangberkunjung ke ujung paling timur pulauJawa ini terus mengalami peningkatan.Sepanjang tahun 2014, jumlah wisata-wan mencapai 1.393.621 orang. Ini me-ningkat 30 persen dibanding pada tahun2013. Mereka terdiri atas 1.363.553 wisa-tawan nusantara dan 30.068 wisatawanmancanegara.

Datangnya para wisatawan jugamembuat produk buah lokal Banyuwa-ngi meningkat. Produksi buah naga mi-salnya, pada tahun 2014 mencapai28.819 ton. Ini meningkat jika dibanding-kan tahun 2013 yang hanya mencapai16.631 ton. Begitupun dengan produksijeruk siam yang pada tahun 2012 men-capai 140.602 ton, di tahun kemarin men-jadi 190 ribu ton. “Konsep ecotourismterbukti mendorong ekonomi kreatif diberbagai sektor,” ungkap ayah satuanak ini memaparkan.

Berbagai prestasi itulah, yang mem-buat Banyuwangi memperoleh beragampenghargaan. Seperti penghargaan ‘So-cial Media Award 2014’ dari MajalahMarketing lantaran kuatnya promosi dimedia sosial. Di tahun yang sama Ba-nyuwangi juga mendapat ‘IndonesiaDigital Society Award’ (IDSA) kategoriOverall. Kabupaten ini juga pernah me-nyabet gelar Travel Club TourismAward (TCTA) untuk kategori The MostCreative dan The Most Improved.

Anas juga memperoleh pengharga-an dari ‘Indonesia Marketing Champion’(IMC) dari MarkPlus Inc. Di tahun ke-marin dirinya juga meraih penghargaandari Mendagri sebagai ‘Bupati Ber-prestasi’ dan ‘Bupati Berkinerja SangatTinggi’. Sedangkan dari KementerianPerencanaan Pembangunan Nasional(PPN)/Bappenas, dirinya memperolehpenghargaan sebagai Perencanaan Pem-bangunan Terbaik. Termasuk pula medali

Satya Lencana Pembangunan dari man-tan Presiden Susilo Bambang Yudhoyo-no di tahun 2014. Sebelumnya, di tahun2012 Anas pernah menjadi peserta Pro-gram Transforming Leaders di HarvardKennedy School of Government, AS.

Abdullah Azwar Anas, adalah figursederhana. Masa kecilnya banyak diha-biskan di pesantren. Disamping menge-nyam pendidikan dasar di MI Karang-doro Tegal Sari dan nyantri di pesantrenDarunnajah Banyuwangi, juga pernahsekolah di MI yang berada di PP. An-Nuqoyyah, guluk-guluk, Sumenep danMI Kebunrejo Genteng sambil nyantridi pondok Bustanul Makmur.

Setelah melanjutkan ke SMP Nege-ri 1 Genteng, dirinya pindah ke SMPNegeri 1 Banyuwangi. Lantas melanjut-kan studinya ke SMA Negeri 1 Jemberdan pesantren Ash-Shidiqi (ASHTRA)Jember. Selepas itu dirinya hengkang

ke Jakarta dan melanjutkan studi diFalkutas Tekhnologi Pendidikan IKIPJakarta dan Fakultas Sastra Universi-tas Indonesia (UI). Sedangkan S2nyalulus dari Falkutas Ilmu Sosial dan PolitikUI Jakarta. Selama menjadi mahasiswa,dirinya aktif mengikuti berbagai kegiat-an di Asrama Mahasiswa Islam SunanGiri. Dia bahkan pernah mengikuti diklatsebagai peserta Kursus Kepemimpinan(SUSPIM) LEMHANAS termuda.

Sejak muda Anas sudah menekuniwiraswasta bidang agrobisnis dan oto-motif. Dia pernah menjadi reporter ra-dio Prosalina FM di Jember (1990-1992)dan reporter radio Prosalina FM di Ja-karta (1992). Lalu menjadi InterviewerSurvey Research Indonesia (1992-1993),serta News Editor Radio Attahiriyah 98,8FM Jakarta (1994-1997).

Lantas menjadi anggota MPR RI(1997-1999) dan anggota DPR RI (2004-2009). Di tahun 1998 menjadi Sekretaris

Pokja Transmigrasi Pesantren, kerjasa-ma Deptrans dan PBNU. Sedangkan ri-wayat organisasinya, berawal dari Lit-bang PW NU DKI Jakarta. Lalu menjabatWasekjen PP IPNU (1993-1996), SekjenPP IPNU (1996-2000), Ketua Umum PPIPNU (2000-2003) dan Ketua PP. GPAnsor (2004-2009).

Berbagai pengalaman itulah, yangmembuat Anas jadi sosok yang kreatif-inovatif. Seperti melarang PNS menghi-dangkan buah impor untuk rapat. Seluruhmasyarakatnya juga diminta mengkon-sumsi buah lokal produk petani. Disam-ping itu, dirinya tak mengizinkan Alfamartdan Indomart, atau retail modern di wila-yahnya. Pun juga Mall di tengah kota.

Alhasil, di balik pamor Banyuwa-ngi yang terus melejit, ada sosok pe-mimpin yang berjiwa manajer dan mar-keter yang inspirasinya tak pernah ber-henti. Il/berbagai sumber

H. Abdullah Azwar Anas, M.Si. pemimpin yang berjiwa manajer dan marketer yang inspirasinya tak pernah berhenti.

36 MPA 342 / Maret 2015

Menteri Pendidikan Dasar danMenengah dan Kebudayaan AniesBaswedan secara resmi melakukanpenghentian sementara pelaksanaankurikulum 2013 melalui Surat EdaranNomor 179342/MPK/KR/2014 tentangPelaksanaan Kurikulum 2013 tanggal 5Desember 2014. Surat ditujukan secaralangsung kepada para Kepala Sekolahdi seluruh Indonesia. Memperkuat SuratEdaran tersebut, pada 11 Desember 2014Menteri Pendidikan & Kebudayaanmenerbitkan Peraturan Menteri Pen-didikan dan Kebudayaan Nomor 160Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kuri-kulum 2006 dan Kurikulum 2013 yangsegera ditindaklanjuti dengan PeraturanBersama Direktur Jenderal PendidikanDasar dan Direktur Jenderal PendidikanMenengah Nomor 5496/C/KR/2014 danNomor 7915/D/KR/2014 tentang Pe-tunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum2006 dan Kurikulum 2013 pada SekolahJenjang Pendidikan Dasar dan Pendi-dikan Menengah.

Menurut Menteri ada berbagai ma-salah konseptual yang dihadapi dalampelaksanaan Kuirkulum 2013, mulai darisoal ketidakselarasan antara ide dengandesain kurikulum hingga soal ketidak-selarasan gagasan dengan isi buku teks.Sedangkan masalah teknis penerapanseperti berbeda-bedanya kesiapan se-kolah dan guru, belum meratanya dantuntasnya pelatihan guru dan kepalasekolah, serta penyediaan buku pun be-lum tertangani dengan baik. Anak-anak,guru dan orang tua pula yang akhirnyaharus menghadapi konsekuensi atasketergesa-gesaan penerapan sebuahkurikulum. Segala permasalahan itumemang ikut melandasi pengambilankeputusan terkait penerapan Kurikulum2013 kedepan, namun yang menjadi per-timbangan utama dalam pengambilan

keputusan ini adalah kepentingan anak-anak kita.

Berdasarkan kenyataaan tersebutdan dengan memperhatikan rekomen-dasi tim evaluasi implementasi kuriku-lum, serta diskusi dengan berbagai pe-mangku kepentingan, Menteri memu-tuskan beberapa hal: Pertama, meng-hentikan pelaksanaan Kurikulum 2013di sekolah-sekolah yang baru menerap-kan satu semester, yaitu sejak TahunPelajaran 2014/2015. Sekolah-sekolahini supaya kembali menggunakan Kuri-kulum 2006. Kedua, tetap menerapkanKurikulum 2013 di sekolah-sekolahyang telah tiga semester ini menerapkan,yaitu sejak Tahun Pelajaran 2013/2014dan menjadikan sekolah-sekolah terse-but sebagai sekolah pengembangandan percontohan penerapan Kurikulum2013. Terkecuali, bagi sekolah yang ke-beratan menjadi sekolah pengembang-an dan percontohan Kurikulum 2013,dengan alasan ketidaksiapan dan demikepentingan siswa, dapat mengajukandiri kepada Kemdikbud untuk penghen-tiannya. Ketiga, mengembalikan tugaspengembangan Kurikulum 2013 kepadaPusat Kurikulum dan Perbukuan, Ke-menterian Pendidikan dan KebudayaanRI. Pengembangan Kurikulum tidakditangani oleh tim ad hoc yang bekerjajangka pendek.

Dasar Pertimbangan MoratoriumKurikulum 2013

Memang harus diakui bahwa im-plementasi Kurikulum 2013 menghadapimasalah yang tidak sederhana, karenaKurikulum 2013 ini diproses secara amatcepat dan bahkan sudah ditetapkanuntuk dilaksanakan di seluruh tanah airsebelum kurikulum tersebut dievaluasisecara lengkap dan menyeluruh.

Seperti kita ketahui, Kurikulum

2013 diterapkan di 6.221 sekolah sejakTahun Pelajaran 2013/2014 dan di semuasekolah di seluruh tanah air pada TahunPelajaran 2014/2015. Sementara itu, Per-aturan Menteri Pendidikan dan Kebu-dayaan Nomor 159 Tahun 2014 tentangEvaluasi Kurikulum 2013 baru dike-luarkan tanggal 14 Oktober 2014, yaitu3 (tiga) bulan sesudah Kurikulum 2013dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Menurut Pasal 2 ayat (2) dalamPeraturan Menteri Pendidikan dan Ke-budayaan Nomor 159 Tahun 2014, bah-wa Evaluasi Kurikulum bertujuan untukmendapatkan informasi mengenai: Per-tama, kesesuaian antara Ide Kurikulumdan Desain Kurikulum; Kedua, kese-suaian antara Desain Kurikulum danDokumen Kurikulum; Ketiga, kesesuai-an antara Dokumen Kurikulum danImplementasi Kurikulum; dan, Keem-pat, kesesuaian antara Ide Kurikulum,Hasil Kurikulum, dan Dampak Kuri-kulum.

Meski demikian jika kita berpikirjernih sebenarnya tidak ada kesalahanpada apa yang namanya kurikulum,karena kurikulum hakekatnya hanyalahdokumen. Tetapi semua kembali padakita, bagaimana guru, pengawas dan bi-rokrat pendidikan mampu menghidup-kan kurikulum (sebut Kurikulum 2013).Kurikulum harus mampu menjadi RUHbukan sekedar seonggok JASAD (do-kumen). Artinya, guru, pengawas danbirokrat pendidikan harus mampu ber-inovasi, berimprovisasi dan berkreativi-tas dalam rangka menghidupkan kuri-kulum. Sebagaimana yang sering sayakatakan pada saat menjadi fasilitator K-13, bahwa “Kurikulum itu ibarat HP,sebaik dan secanggih apapun HP tetapijika penggunanya tidak bisa mengguna-kan ya —— tidak ada artinya, begitupunkurikulum. Sebaik apapun kurikulum

MemperbincangkanNasib Pendidikan Agama Islam“Pasca Moratorium Kurikulum 2013”Trianto Ibnu Badar al-Tubany

37MPA 342 / Maret 2015

(sebut KBK, KTSP, & K-13) semua men-jadi tidak berguna jika kita tidak memilikiskill performance dan kompetensi da-lam mendesainsnya (sebut buta IT, butametodologi dan buta media).

Dari itulah sebenarnya kesiapanGuru sebagai ujung tombak pelaksanaini jauh lebih penting dari pada pengem-bangan kurikulum 2013. Karena esensimendasar dari kurikulum 2013, bertuju-an mendorong peserta didik, mampulebih baik dalam melakukan observasi,bertanya, bernalar, dan mengkomuni-kasikan (mempresentasikan), apa yangmereka peroleh atau mereka ketahuisetelah menerima materi pembelajaran -selain juga terampilan, dan memiliki sikapdan akhlak yang mulia. Itu pula yang

menjadi alasan pengembangan Kuriku-lum 2013, selain faktor lainnya yaitu:Pertama, tantangan masa depandiantaranya meliputi arus globalisasi,masalah lingkungan hidup, kemajuanteknologi informasi, konvergensi ilmudan teknologi, dan ekonomi berbasispengetahuan. Kedua, kompetensi masadepan yang antaranya meliputikemampuan berkomunikasi, kemampuanberpikir jernih dan kritis, kemampuanmempertimbangkan segi moral suatupermasalahan, kemampuan menjadiwarga negara yang efektif, dan kemampu-an mencoba untuk mengerti dan toleranterhadap pandangan yang berbeda. Ke-tiga, fenomena sosial yang mengemukaseperti perkelahian pelajar, narkoba,korupsi, plagiatarisme, kecurangan da-lam berbagai jenis ujian, dan gejolaksosial (social unrest). Yang keempatadalah persepsi publik yang menilai pen-

didikan selama ini terlalu menitikberatkanpada aspek kognitif, beban peserta didikyang terlalu berat, dan kurang bermuatankarakter.

Nasib Pendidikan Agama IslamMenyikapi kebijakan Kementerian

Pendidikan Nasional tentang ‘Morato-rium Kurikulum 2013’ KementerianAgama mengambil langkah kebijakanmelalui Surat Edaran Nomor SE/DJ.1/PP.00/143/2015 tentang ImplementasiKurikulum 2013 Pendidikan Agama Is-lam (PAI) pada Sekolah. Ada tiga lan-dasan dikeluarkannya Surat EdaranMenteri Agama dimaksud: Pertama,Pasal 3 ayat (2) Peraturan PemerintahNomor 55 Tahun 2007 tentang Pendi-

dikan Agama dan Pendidikan Keagama-an menetapkan, bahwa PengelolaanPendidikan Agama dilaksanakanoleh Menteri Agama. Kedua, PeraturanMenteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 160 Tahun 2014 tentang Pem-berlakuan Kurikulum 2006 dan Kuri-kulum 2013 tidak menyatakan Kurikulum2013 dihentikan secara subtansial, tetapidiatngguhkan perberlakuannya karenadianggap belum siap dalam pelaksana-annya. Ketiga, Mata Pelajaran Pendi-dikan Agama Islam tidak termasuk ke-lompok mapel ujian nasional, tetapi ke-lompok ujian sekolah, sehingga penye-lenggaraan dan penilaian mapel PAI ter-gantung pada kebijakan satuan pendi-dikan masing-mamsing. Keempat, seca-ra praktis Kementerian Agama telah me-lakukan Bimbingan Teknis (Bimtek)Kurikulum 2013 PAI bagi Guru sejaktahun 2013 dan tahun 2014 sebanyak

113.165 orang (62,86%) dari jumlah se-luruh guru PAI (180.000 orang).

Berdasarkan pertimbangan terse-but, maka Kementerian Agama meng-ambil kebijakan: Pertama, melanjutkanBimtek Kurikulum 2013 PAI bagi GuruPAI yang belum mengikuti dan mela-kukan pendampingan kurikulum bagiGuru PAI yang sudah mengikuti BimtekKurikulum 2013 PAI. Kedua, melan-jutkan implementasi Kurikulum 2013PAI pada Sekolah yang Guru PAI-nyasudah mengikuti Bimtek Kurikulum 2013PAI dengan melakukan pembenahanyaitu sistem penilaian dan penyusunanrapor peserta didik disesuaikan dengankebijakan masing-masing satuan pen-didikan. Ketiga, melakukan koordinasidengan Dinas Pendidikan untuk Imple-mentasi Kurikulum 2013 PAI bagi se-kolah bukan sasaran.

Surat Edaran Menteri Agama ter-sebut pada dasarnya merupakan sikapKementerian Agama terhadap pember-lakuan Moratorium Kurikulum 2013yang pada dasarnya menegaskan bah-wa pelaksanaan Pendidikan Agama Is-lam pada pembelajarannya tetap ber-orientasi pada Kurikulum 2013 baik sub-stansi (materi) maupun metodologinya.Tetapi tetap menghormati sekolah yangkembali kepada Kurikulum 2006, yangmana dalam hal ini Kementerian Agamamengambil jalan tengah yaitu pebelajar-an Pendidikan Agama Islam secaramateri dan metodologi tetap berorientasipada Kurikulum 2013 sedangkanberkaitan dengan Struktur Kurikulumdan Model Rapor mengikuti kebijakaninstansi sekolah.

Dengan demikian apa yang diha-rapkan dari pengembangan kurikulumtersebut benar-benar berpihak padapeserta didik selaku generasi bangsayang akan memegang estafet kepemim-pinan nasional, sebagaimana tujuan pe-ngembangan kurikulum itu sendiri,yaitu: untuk meningkatkan mutu eko-sistem pendidikan Indonesia agar pe-serta didik sebagai manusia utama pe-nentu masa depan negara dapat menja-di insan bangsa yang: (1) beriman danbertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, mandiri, demo-kratis, bertanggung jawab; (2) mengua-sai ilmu pengetahuan dan teknologi;dan (3) cakap dan kreatif dalam bekerja.Wallahu ‘alam bi shawab.

Kepala Seksi Pendidikan AgamaIslam SMA/SMALB & SMK

38 MPA 342 / Maret 2015

Kurikulum memiliki peran yangcukup sentral dalam proses pendidikan.Hal ini berarti kurikulum menempatiposisi yang strategis dalam mengendali-kan jalannya proses pendidikan. Dalampandangan Lias Hasibuan, kurikulumdiibaratkan sebagai sebuah kendaraan/media yang dirancang untuk mencapaitujuan-tujuan pendidikan yang diha-rapkan. Sedangkan pendidik dan tenagakependidikan ibarat sopir yang mem-bawa serta peserta didik di atas “kenda-raan” menuju tercapainya tujuan pen-didikan yang dicita-citakan.

Mengingat posisi kurikulum yangcukup strategis, maka merupakan suatukewajaran bahkan keharusan manakalakurikulum ditinjau secara berkala. Ibaratkendaraan yang harus selalu kita perik-sa dan perbaiki bahkan perlu digantidengan kendaraan lain manakala ken-daraan tersebut sudah tidak layak di-pakai. Dalam konteks di atas penulistermasuk kelompok yang tidak antipatiterhadap perubahan kurikulum (walau-pun terkesan perubahan itu terjadi se-tiap ganti rezim) selama perubahan itudidasarkan kepada pertimbangan yangrasional dan bukti empiris serta tuntutandunia global.

Kalau kita merujuk pada sejarahpendidikan nasional kita, ternyata kitatelah mengalami beberapa kali perubah-an kurikulum. Pertama kurikulum tahun1968, kurikulum tahun 1975, kurikulumtahun 1984, kurikulum tahun 1994, kuri-kulum KBK tahun 2004 yang kemudiandisempurnakan dengan istilah KTSP2006 serta kurikulum tahun 2013. De-ngan kata lain, perubahan kurikulum se-benarnya bukan hal baru dan bukan pu-la sesuatu yang tabu bagi bangsa kita.

Selama pergantian kurikulum dalamkancah pendidikan nasional, baru kuri-kulum tahun 2013 yang mendapatkan

sambutan pro dan kontra yang cukupluas dari khalayak publik. Sedangkanperubahan-perubahan kurikulum tahunsebelumnya bisa dikatakan adem ayemsehingga terkesan khalayak publik me-nyetujuinya tanpa catatan. Adanya sam-butan yang kontra dari khalayak publikterhadap KURTILAS (Kurikulum tahun2013) sejatinya bukan karena konsepkurikulum terbaru ini lebih jelek darikurikulum tahun-tahun sebelumnya.

Tingginya intensitas opini komu-nitas yang kontra terhadap kurikulumterbaru ini dibandingkan kurikulum se-belumnya sebenarnya lebih disebabkanoleh faktor demokrasi dan transparansidi negara kita lebih baik dari era sebe-lumnya. Kebebasan menyatakan pen-dapat yang dijamin oleh konstitusi kitabetul-betul dinikmati oleh bangsa danpers kita. Tak pelak lagi, berbagai mediabaik cetak maupun elektronik memuatberbagai tanggapan dan opini masyara-kat secara leluasa. Apalagi kemendik-bud sebagai leading sektor pendidikanmemang memberikan kesempatan ke-pada khalayak untuk menyalurkan as-pirasi berupa uji publik kurtilas di web-sitenya.

Hal lain yang mungkin memicu“banjirnya” opini pro kontra terhadapkurtilas adalah tingginya kecerdasandan kesadaran bangsa kita terhadapmutu dunia pendidikan. Kondisi inikemudian didukung oleh kemajuanteknologi informasi komunikasi yangrelatif merata di berbagai wilayah Indo-nesia. Kemajuan di bidang IPTEK inipada masa sebelumnya belum ada dankalaupun ada kualitas dan kuantitasnyasangat terbatas.

Di tengah gencarnya sosialisasidan pelatihan kurtilas serta awal pelak-sanaan kurtilas terjadilah pergantianrezim pemerintahan. Pemerintahan yang

dikomandani SBY yang menggagaskurtilas berakhir kemudian digantipemerintahan Jokowi-JK. Di bawahpemerintahan Jokowi-JK komunitasyang kontra terhadap kurtilas semakinmendapatkan celah untuk menolakimplementasi kurikulum ini. Berbagaiopini dan desakan semakin intensdikemukakan kepada pemerintahanbaru ini agar implementasi kurikulumbaru ditinjau ulang.

Akhirnya Anis Baswedan sebagaiMenteri Pendidikan dan Kebudayaanmenerbitkan Permendikbud Nomor 160Tahun 2014 tentang pemberlakuankurikulum tahun 2006 dan kurikulum2013. Pasal 1 Permendikbud tersebutmenyatakan bahwa satuan pendidikandasar dan pendidikan menengah yangmelaksanakan kurikulum 2013 sejak se-mester pertama tahun pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan KurikulumTahun 2006 mulai semester kedua tahunpelajaran 2014/2015 sampai adaketetapan dari Kementerian untukmelaksanakan Kurikulum 2013.

Keputusan mendikbud di atasberimbas pada Kementerian Agamayang juga mengelola pendidikan ma-drasah. Menteri Agama Bapak LukmanHakim Saifuddin kemudian mengeluar-kan KMA Nomor 207 Tahun 2014 ten-tang Kurikulum Madrasah (KURMA).Di antara isi KMA tersebut adalah pem-berlakuan KTSP 2006 secara nasionalbagi madrasah untuk semua jenjangyang meliputi mata pelajaran umummulai semester dua tahun pelajaran2014/2015 dan pemberlakuan kurikulum2013 secara nasional bagi madrasahuntuk semua jenjang yang meliputi matapelajaran Pendidikan Agama Islam danBahasa Arab mulai semester dua tahunpelajaran 2014/2015.

Terbitnya Permendikbud Nomor

Menyoal Ikhwal KMANomor 207 Tahun 2014Oleh Mohammad Salehoddin *)

39MPA 342 / Maret 2015

160 Tahun 2014 dan KMA Nomor 207tahun 2014 memunculkan beragam isupotret kebijakan pendidikan di Indone-sia. Suka atau tidak suka kesan yangtertanam selama ini di benak publik ,Kemendikbud menjadi “imam” semuakebijakan pendidikan di Indonesiasedangkan Kemenag yang juga mena-ngani pendidikan senantiasa menjadi“makmum” setianya. Lahirnya KMA inipada satu sisi menunjukkan bahwaKementerian Agama tidak cuek bebekterhadap berbagai kebijakan Kemen-dikbud sebagaimana tahun-tahun se-belumnya. Penulis melihat KMA inimerupakan “langkah berani” dari ins-tansi Kemenag bahwa dalam hal sesua-tu yang menjadi otoritasnya Kemente-rian Agama siap dan mampu berbeda

pandangan dengan Kemendikbud.Pendek kata Kementerian Agama padasaat ini terkesan lebih berdaya danberkarakter serta tidak lagi sekedar men-jadi juru “copy paste” kebijakan yangdilahirkan Kemendikbud.

Namun pada sisi lain, lahirnya Per-mendikbud dan KMA di atas menjadipotret bahwa belum ada koordinasiyang baik antar instansi pemerintahyang menangani pendidikan. LahirnyaPermendikbud dan KMA di atas men-jadi pertanda bahwa di kalangan ins-tansi pemerintah belum ada kesamaanpandangan mengenai kurtilas. Pember-lakuan kurtilas di madrasah untuk matapelajaran PAI dan Bahasa Arab yangmerupakan salah satu isi KMA menjadiindikator “pembangkangan” terhadapPermendikbud mengenai pelaksanaankembali kurikulum tahun 2006.

KMA ini dalam implementasinyaakan menyebabkan beberapa problema-tika. Pemberlakuan double kurikulum

sebagaimana termaktub pada KMA No.207 seakan menyederhanakan kuriku-lum hanya terbatas pada mata pelajar-an. Pada hal kurikulum menyangkutbanyak hal. Dalam Undang-UndangNomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional dijelaskan bahwakurikulum merupakan seperangkat ren-cana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta carayangdigunakan sebagai pedoman penye-lenggaraan kegiatan pembelajaran un-tuk mencapai tujuan pendidikan ter-tentu.

Kata “seperangkat” menyiratkanbahwa kurikulum itu menyangkut ber-bagai komponen yang antara kompo-nen yang satu dengan yang lain salingberkaitan dan saling mempengaruhi.

Pendek kata kurikulum idealnya memangseharusnya dilaksanakan secara bulat,utuh serta komprehensif. Implementasikurikulum yang parsial (baca: disatusisi menganut KTSP 2006 dan pada sisiyang lain menganut kurtilas) diakui atautidak tentu akan memicu problematikatersendiri. Kondisi ini memicu muncul-nya ambiguitas di kalangan praktisipendidikan. Ambiguitas ini akan me-nyebabkan guru setengah hati dalammengimplementasikan KTSP 2006 dankurtilas. Guru berpandangan bahwa pe-laksanaan KTSP 2006 hanyalah pelariansementara dari rezim pemerintahan se-karang sementara kurtilas secara kon-septual sangat terbuka untuk disempur-nakan (baca: diubah) oleh pemerintah.Kepala sekolah/madrasah sebagai ma-najer juga tidak akan fokus dan konsen-trasinya terpecah antara mengembang-kan KTSP 2006 dan kurtilas. Bahkantidak sedikit bupati dan wali kota yangkebingungan dengan terbitnya Permen-

dikbud Nomor 160 Tahun 2014 (jugaKMA ini).

Kurikulum juga menyangkut jum-lah beban belajar yang harus dialamioleh peserta didik. Beban belajar pesertadidik Madrasah Aliyah menurut KTSP2006 setiap minggu sejumlah 46 jampelsedangkan menurut kurtilas jumlahbeban belajar tiap minggu sebanyak 51jampel. Adapun jika kita mengikutiamanat KMA No. 207 tahun 2014 bebanbelajar peserta didik Madrasah Aliyahsekitar 50 jampel tiap minggu. Rincian-nya adalah 38 mapel umum (lihat perme-nag no.2 tahun 2008), 8 jampel mapel PAIdan 4 jampel mapel Bahasa Arab (lihatpermenag No.912 tahun 2013). Jelassekali jumlah beban belajar ala kurikulumdouble ini tidak jauh berbeda denganjumlah beban belajar kurtilas padahaljumlah beban belajar yang banyak inijuga menjadi salah satu sorotan merekayang kontra terhadap kurtilas.

Hal lain yang juga kurang jelastentang keberadaan peminatan ilmu-ilmu keagamaan. Apakah dibuka sejakkelas X karena masuk domain PAI danBahasa Arab atau mengikuti mapelumum sehingga penjurusan (peminatanilmu-ilmu keagamaan) dibuka untukkelas XI.

Di samping hal yang dikemukakandi atas, salah satu perbedaan antaraKTSP 2006 dan Kurikulum 2013 adalahsistem dan teknik penilaian. Perbedaantersebut berakibat pada format bukulaporan hasil belajar (raport) pesertadidik. Madrasah harus menyiapkan duaformat buku laporan hasil belajar yakniformat versi KTSP 2006 untuk matapelajaran umum dan format versi kurtilasuntuk mata pelajaran PAI dan BahasaArab. Hal itu tentu merupakan suatuproblematika tersendiri walaupun tidakterlalu serius. Setidaknya lahirnya KMAini mengharuskan pihak madrasah harusbekerja lebih ekstra keras dan merogohkocek lebih dalam akibat adanya kebi-jakan double kurikulum tersebut.

Pada bagian akhir tulisan ini penu-lis mengharapkan terbitnya aturan tin-dak lanjut dari KMA ini baik berupa su-rat edaran ataupun petunjuk teknis pe-laksanaan. Eksistensi juknis tersebut sa-ngat dibutuhkan oleh praktisi pendidik-an untuk menyelesaikan berbagai pro-blematika yang mungkin dihadapinya.

*) Kepala MA Al-HusainiPasanggar Pamekasan

40 MPA 342 / Maret 2015

Pendidikan, sebagai usaha dan ke-giatan manusia dewasa terhadap manu-sia yang belum dewasa, bertujuan un-tuk menggali potensi – potensi yangdimiliki agar menjadi aktual. Denganbegitu, pendidikan adalah alat untukmemberikan rangsangan agar potensi– potensi manusia tersebut berkembangsesuai dengan apa yang diharapkan.Dengan berkembangnya potensi – po-tensi itulah manusia akan menjadi manu-sia dalam arti sebenarnya. Di sinilah,pendidikan sering diartikan sebagaiupaya manusia untuk memanusiakanmanusia.

Berdasarkan keterangan tersebut,pendidik merupakan salah satu bagianintegral dari sistem pendidikan. Pendi-dik atau subyek pendidikan adalah o-rang yang terlibat secara langsung dancontinuous dalam proses pendidikan.Dalam dunia pendidikan, yang lazim di-sebut pendidik adalah orang tua, guru,dan para pemimpin masyarakat atau or-ang-orang yang telah dewasa. Orangtua berperan sebagai pendidik di ling-kungan rumah tangga, guru berperansebagai pendidik di sekolah, sedangkanyang lainnya dapat memainkan peransebagai pendidik di lingkungan sosial.Walaupun peranan para pendidik iniberbeda tempatnya, tidak berarti merekabekerja sendiri- sendiri. Semuanya ha-rus dapat memainkan perannya masing-masing secara bertanggungjawab dalamkerangka kerjasama yang harmonis dansaling mendukung agar peserta didikmemliki kepribadian yang utama.

Guru adalah unsur manusiawi da-lam pendidikan. Guru adalah figur ma-nusia sebagai salah satu sumber yangmenempati posisi dan memegang pe-ranan penting dalam pendidikan. Ketikasemua orang mempersoalkan masalahdunia pendidikan, figur guru mestiterlibat dalam agenda pembicaraan ter-utama yang menyangkut persoalan pen-didikan formal disekolah. (Syaiful BahriDjamarah, 2005: 1).

Pendidik dalam Dalam bahasaArab, guru dikenal dengan al – mu’alimatau al – ustadz yang bertugas membe-rikan ilmu dalam majelis taklim (tempatmemperoleh ilmu). Dengan demikian,guru dapat diartikan sebagai orang yangtugasnya terkait dengan upaya mencer-daskan kehidupan bangsa dam semuaaspeknya, baik spiritual dan emosional,intelektual, fisikal, maupun aspek lain-nya. (Suparlan 2005:11-12 )

Guru tidak hanya dituntut memilikikemampuan mentransformasikan pe-ngetahuan yang dimiliknya, memberi-kan ketauladanan pengalaman, tetapijuga diharapkan mampu menginspirasianak didiknya agar mereka dapat me-ngembangkan potensi diri dan memlikiakhlak yang baik.

Dalam menghadapi perkembanganzaman yang begitu pesat pemerintah In-donesia bertekad untuk meningkatkanmutu pendidikan dengan salah satunyamerancang kurikulum 2013 yang begituheboh ketika diluncurkan. Hampir setiapguru mengikuti kegiatan workshop na-mun tidak sedikit yang belum meng-

ikutinya. Kurikulum 2013 diharapkanmampu memberikan kontribusi yanglebih baik untuk peningkatan kualitaspendidikan di Indonesia. Tetapi kenya-taannya masih banyak diantara paraguru mengalami kesulitan dalam tataranimplementasi, sehingga pada akhirnyamemunculkan wacana agar kurikulumdikembalikan pada kurikulum 2006.Wacana itupun menimbulkan pro dankontra, ada yang setuju tetap melanjut-kan kurikulum 2013 tetapi juga banyakyang setuju dikembalikan ke kurikulum2006. Perbedaan seperti itu wajar karenamasing – masing mempunyai argumen-tasi sendiri yang didukung dengan ke-lebihan dan kekurangannya. Terlepasdari itu semua kita harus ingat bahwaapapun kurikulumya guru harus tetapberkualitas.

Peningkatan kualitas guru merupa-kan kegiatan yang dilakukan untuk me-nambah atau meningkatkan pengeta-huan, keterampilan, sikap dan kepriba-dian yang utuh sehingga setiap tenagakependidikan seharusnya memilikikarakteristik yang sesuai dengan tugaspokoknya yang diterinternalisasi dalamkehidupan sehari-hari.

Dalam hal ini lembaga pendidikandihadapkan kepada tantangan, bagai-mana agar pelaksanaan pendidikan danpembelajaran khususnya pendidikanagama tetap menarik perhatian siswadan dirasakan relevan dalam kehidupanmasyarakat yang terus berubah. Per-ubahan masyarakat semakin lama se-makin cepat dan kompleks sehingga me-

Apapun KurikulumnyaGuru Harus Tetap BerkualitasOleh: Joko Wahyudi*)

41MPA 342 / Maret 2015

merlukan suatu perenungan yang men-dalam, khususnya bagi tenaga kepen-didikan dalam memberikan layanankepada siswa.

Upaya untuk meningkatkan kuali-tas tenaga kependidikan di sekolah me-nurut Dirjen Baga (2005: 77-78) bisadilakukan dengan dua cara, yaitu: per-tama, dari pihak tenaga kependidikanitu sendiri artinya seorang tenaga pen-didik harus benar-benar memiliki mo-

tivasi, tekad dan semangat yang besaruntuk mengabdi dan melaksankan tugasmendidik dan mengajar bagi bangsanya.Pendidik harus pula memiliki kesadaranbahwa profesi guru adalah profesi yangpaling luas bidang garapan dan tang-gungjawabnya dari seluruh profesi dandasar bagi seluruh profesi yang lainnya.Kedua, dari pihak luar tenaga kependi-dikan maksudnyapemegang kebijakandengan memberikan pelatihan danpengembangan, misalnya, On the jobtraining, yaitu para tenaga kependidik-an senior diminta unutk melatih parastaf yunior (tenaga baru) langsungdalam kondisi kerja. Bisa juga Job rota-

tion, yaitu perpindahan tugas secaraperiodik dari tugas satu ke lainnya.Ataupun misalnya jugamengikutkanberbagai kegiatan yang bersifat akade-mis maupun non akademis misalnya:pendidikan formal jenjang S1, S2, S3,diklat, penataran, seminar, lokakarya danworkshop.

Semua itu tidaklah mudah karenaupaya untuk menjadikan seorang te-naga pendidik atau guru berkualitas

atau profesional tentu harus didukungdengan faktor pendorong. MenurutDirjen Baga (2005: 84)untuk menjadiberkualitas atau profesional harus di-dukung beberapa hal misalnya adanyamotivasi yang tinggi dalam menjalankanprofesi kependidikannya, trampil mem-belajarkan ilmu berdasarkan kemajuantingkat-tingkat kognitif, afektif dan psi-komotorik siswa, memahami bahaya de-humanisasi, perbudakan, dan keberha-laan yang terkandung dalam benda-benda teknologi, serta pendidikan ber-langsung sepanjang hayat dan secarakomplementer akan sejalan denganpendidikan pada bidang ilmu, kesenian

dan kesusilaan. Itulah beberapa faktorpendorong yang memungkinkan bisadijadikan refrensi agar guru bisa tetapberkualitas walaupun kebijakan menge-nai kurikulum masih menuai pro dankontra. Jika tenaga kependidikan mem-perhatikan beberapa faktor pendukungtersebut, tidak mustahil pelaksanaanpendidikan dan pembelajaran di sekolahakan berjalan lancar. Sebagai hasilnya,siswa akan menjadi manusia-manusia

cerdas, terampil, berbudi pekerti luhurdan bermoral.

Apapun yang diputuskan dalamkebijakannya nanti apakah kurikulum2006 atau kurikulum 2013 bahkan adakurikulum yang lain misalnya maka guruatau pendidik sebagai ujung tombakpendidikan haruslah tetap siap karenakalau guru atau pendidiknya berkualitasapapun kurikulumnya insya Allah tu-juan yang diharapkan dari sebuah pen-didikan pasti dapat diwujudkan.

*) Guru DPK diSDN Kalidawir Tanggulangin

Sidoarjo

42 MPA 342 / Maret 2015

Bagi sekolah menengahkejuruan, adalah hal biasa un-tuk mengasah life skill kewira-usahaan. Tapi apa yang dilaku-kan MTs Almaarif 01 Singosariini, barangkali belumlah jamakdilakukan di lingkungan madra-sah setingkatnya.

Semenjak menerima Peng-hargaan Top 10 Trusted IslamicJunior Secondary School da-lam kategori The Most TrustedIslamic School in Developmentof Islamic Education pada 22Nopember 2013, madrasah initelah bertekad untuk lebih maju.Salah satunya, adalah mengem-bangkan life skill bisnis bagipara siswanya.

Memulai tahun 2014, madrasah initelah mencanangkan program pengada-an lahan untuk pendidikan di luar kelas.Tak cuma dana besar yang dibutuhkan,tapi juga semangat para guru untuk me-wujudkannya. Selama hampir setahun,mereka menggalang dana dari para guru.“Sebagian kami pinjam, sebagian lagimengikhlaskannya sebagai amal jari-yah,” tukas Drs. H. Imam Syafi’i, MAP.

Di akhir tahun 2014, mereka akhir-nya mampu membeli lahan seluas 1.000m2 di dusun Gunungrejo Kec. Singosari.Rencananya, lahan itu akan dipergunak-an untuk peternakan dan perikanan.Merekapun telah memilih untuk me-ngembangkan peternakan kambingEtawa. “Kebetulan lokasi lahan sangat

berdekatan dengan Balai InseminasiBuatan (BIB) desa Toyomarto. Kami ju-ga telah menjalin kerjasama dengan BIBuntuk ternak kambing Etawa ini,” te-rangnya sambil mengulum senyum.

Beternak kambing Etawa, menurutpria kelahiran Malang 10 April 1949 ini,dipandang lebih menguntungkan di-banding hewan jenis lainnya. Selainbisa dimanfaatkan dagingnya, susuKambing Etawa juga dikenal berkhasiatdari sisi kesehatan. “Apabila dalam jum-lah yang memadai, tentu dapat dijadi-kan lahan bisnis susu kambing,” ucap-nya serius.

Meski demikian, tak menutup ke-mungkinan untuk melakukan programpenggemukan pada kambing jenis lain,lembu ataupun sapi. “Ini juga mengun-

tungkan, terutama menjelang Idul Adhadimana harga kambing cenderung naik,”tandasnya.

Selain itu, MTs Almaarif 01 Singo-sari juga berencana mengembangkanbudidaya perikanan. Lokasi lahan me-mang sangat mendukung untuk budi-daya ikan ini, karena dibatasi oleh su-ngai kecil yang airnya senantiasa me-ngalir. “Sebab sungainya bukan sungaitadah hujan,” terangnya.

Meski demikian, Suami NurSa’adah, SPd.I ini tidak ingin gegabahuntuk melangkah. Mengenai teknisnyasecara bertahap, sesuai dengan kemam-puan yang ada. Bahkan dirinya meng-aku belum menentukan jenis ikan apayang akan dipelihara. “Mungkin ikanhias atau bisa juga ikan yang dikon-

MTs Almaarif 01 SingosariMengembangkan Life Skill Lewat Incubator Bisnis

Drs. H. Imam Syafi’i, MAP menerima penghargaan Top 10 Trusted Islamic Junior Scondary School

Tak mengenal ruang. Siswa asyik berdiskusi di halamanmadrasah

Gedung MTs Almaarif 01 Singosari Malang

43MPA 342 / Maret 2015

sumsi. Semisal Gurami, Mu-jaer, atau ikan yang lainya,”paparnya.

Selain dimanfaatkanuntuk lahan bisnis, yang ter-penting adalah bisa membe-kali siswa-siswinya tentanglive Skill, diluar yang merekadapatkan dari pelajaran se-kolah. “Dapat belajar di luarkelas, adalah pengalamanyang menyenangkan bagipara siswa. Sebab merekabisa terbebas dari rutinitasdalam kelas yang kerapkalimemicu kebosanan,” ung-kapnya jujur.

Rencananya, dari duapuluh lima kelas mulai Kelas X, XI danXII yang ada, akan ada satu kelas dalamsaban harinya yang akan belajar dilahan tersebut. Letak lahan itu memangberjarak 3 kilometer jauhnya dari madra-sah. Tapi para siswa tak perlu khawatir,karena akan disediakan alat transportasiantar jemput bagi mereka. “Kami harap-kan para siswa mendapatkan pengalam-an nyata mulai proses pembibitan ikan,merawat dan memelihara hewan ternaklainnya hingga proses penggemukan,”ulasnya.

Menurut kakek dua cucu ini, pro-gram Incubator Bisnis (Inbis) ini selarasdengan apa yang sedang diwacanakanpemerintah. Selain produksi susu kam-bing Etawa dan penggemukan kambing,juga akan mencoba membuka layanankatering acara aqiqah dan perayaanpesta lainnya, serta kuliner (ikan bakar,goreng atau sup kepala ikan). “Kamiingin membuka lapangan kerja bagipenduduk sekitar dan melatih para mu-rid untuk semua program inbis sebagai

Human Investment,” terang MagisterManajemen Administrasi Publik Pasca-sarjana Universitas Brawijaya Malangini bangga.

Untuk menunjang program lifeskill di luar inbis, para siswa juga diberiketerampilan dalam bidang teknologi in-formasi, serta praktek produksi membi-kin telor asin maupun membuat tape.“Awalnya banyak yang ragu mengapakegiatan ini kami mulai dari usia MTs,karena mereka kan masih belia,” ucap-nya dengan seutas senyuman.

Dari semua pengalaman tersebut,diharapkan bisa menjadi bekal merekaketika sudah lulus. Apalagi kalau sam-pai ada yang tidak bisa melanjutkan se-kolah ke jenjang selanjutnya. “Sebabkami tak ingin mendengar anak didikkami menjadi TKI atau TKW,” tan-dasnya serius.

Ke depannya, program inbis iniakan dijadikan unit usaha tersendiri.“Nantinya di sana, akan kami buatkanjuga rumah untuk guru. Sekalian untuk

mengawasi dan memonitor-ing oprasional program inbistersebut,” jelasnya.

Meski demikian, lanjut-nya, tidak semua program ter-sebut dilakukan seluruhnyaoleh siswa. Dibutuhkan se-orang ahli untuk menanganikeseluruhan program inbis.Jadi, mereka akan menggajipenduduk sekitar untuk me-lakukannya. Semisal untukmencari rumput sebagai ma-kanan kambing. “Ke depankita akan mengadakan diklatatau pelatihan untuk mema-najemen usaha ini,” tegas-nya.

Program inbis ke depan diharap-kan bisa membantu dana operasionalmadrasah. Selama ini, pemasukan ma-drasah hanya mengandalkan SPP sis-wa, wartel sekolah dan juga kantin.“Alhamdulillah, untuk kantin saja padasetiap tahunnya bisa meraup keuntung-an bersih sebesar 50 juta rupiah. Itu be-lum termasuk pemasukan dari kope-rasi,” ungkapnya penuh syukur.

Keuntungan dana usaha kreatif ini,selanjutnya untuk memenuhi saranaprasarana dan fasilitas belajar siswa.Semisal laboratorium komputer hinggaCCTV. Sebagian dana itu, juga diper-untukkan buat memenuhi kesejahteraanpara guru. “Kini kami sudah bisamemberangkatkan dua guru untuk be-rangkat umroh,” tuturnya. “Jadi yangterpenting, kita saling terbuka dan trans-paran. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Iniyang memotivasi mereka untuk selalukompak,” tambahnya.

Suprianto,M. Tadjuddin Nurcholis

Para siswa sedang asyiknya belajar di luar kelas

Padukan teori dan praktik. Siswa sedang praktik bidangkeagamaan

Melek TI. Penguasaan teknologi informasi sangat mendukung bagimengembangkan jiwa enterpreneur siswa

44 MPA 342 / Maret 2015

Hadirin jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah

Dalam kesempatan ini, ijinkanlah saya berwasiat, khususnya kepada diri sendiri dan kepada seluruh jamaah jumat, marilah kita tingkatkan rasa takwa kita kepada Allah Swt. Takwa dalam artian, kita menyadari betul kemaha-hadiran Allah di tengah-tengah akti�tas keseharian kita. Kalau kesadaran ini kita jaga terus, saya yakin dimanapun kita berada, kita tidak akan terjerumus dalam perbuatan nista dan dosa, karena kita selalu merasa dilihat dan diawasi oleh Allah Swt. Bila ini terjadi, Insya Allah kita akan selamat hidup di dunia maupun di akherat kelak.

Hadirin rahimakumullahPada kesempatan ini, saya akan mem-

bawakan judul khutbah, yaitu DOA PERU BAHAN MENTAL. Judul ini saya pilih mengingat saat ini terjadi penurunan karakter akhlak dan mental pada bangsa kita. Bangsa kita terkenal berkarakter santun, berbudi pekerti luhur, ramah dan bergotong royong. Namun akhir-akhir ini semuanya itu mulai terkikis diganti dengan karakter bringas, kasar, individualis dan berbuat semaunya sendiri. Perubahan karakter ter sebut merupakan akar mun-culnya korupsi, kolusi, nepotisme, etos kerja rendah, ketidakdisiplinan dan bobroknya birokrasi. Bila dibiarkan, hal ini akan meruntuhkan sendi-sendi kehidupan bangsa kita.

Berlatarbelakang inilah, saat ini digembar-gemborkan revolusi mental

yang dicetuskan oleh Presiden kita Bapak Jokowi. Caranya dengan jalan merubah pola pikir atau mindset, pemberian pendidikan berkualitas serta penegakan hukum tanpa pandang bulu. Harapannya tiada lain agar karakter awal yang dimiliki bangsa kita bisa kembali tumbuh dan menjadi modal bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat.

Guna mewujudkan impian di atas, sebagai umat Islam tidak ada salahnya kita berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim As, sebagaimana tercantum dalam QS. Asy-Syu’ara ; 26 : 83 - 85 :

Artinya : “(Ibrahim berdoa), “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. Dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan“.

Doa di atas akan sangat efektif bagi perubahan atau revolusi akhlak dan mental kalau dibarengi langsung dengan aksi nyata. Marilah kita lihat rincian doa di atas satu persatu.

1. "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu".

Oleh : Moh. Isnaini YuladKASI PHU KEMENAG KOTA PASURUAN

Do’a Perubahan Mental

Di dalam Al-Quran kita juga menemukan redaksi yang maknanya hampir sama dengan penggalan ayat di atas, yaitu potongan QS. Taha ; 20 : 114 :

Artinya,” Dan katakanlah,” Ya Tuhan-ku, tambahkanlah ilmu kepadaku”.

Doa ini dipanjatkan oleh Nabi kita Muhammad saw. Yang menjadi pertanyaan kita, Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim saja berdoa minta tambahan ilmu, apalagi kita selaku manusia biasa? Sudahkah kita merasa cukup sehingga tidak perlu lagi minta tambahan ilmu?

Hadirin yang dimuliakan AllahMemang ilmu merupakan prasyarat

bagi terbentuknya manusia berkualitas dan berkarakter. Ilmu pulalah yang mengantarkan kita pada pilihan-pilihan hidup yang bermanfaat, dan keselamatan hidup di dunia dan akherat. Agar ilmu yang kita pelajari bermanfaat, Alquran mengajarkan supaya kita senantiasa membaca nama Tuhan (QS. Al-Alaq; 96 : 1 dan 3) saat mencarinya. Perintah ini diulang sampai dua kali.

Dengan menyertakan nama Allah, diharapkan ilmu atau hikmah yang kita dapatkan, mampu mengantarkan kita kepada kebahagiaan hidup dan tidak menyalahgunakannya. Kenapa demikian ? Karena banyak orang pintar di bidang ilmu umum atau agama yang menyalahgunakan ilmunya. Kalua sudah demikian, orang semacam ini sudah mengorbankan akhlak dan moralnya demi kesenangan sesaat. Ini disebabkan proses pencariannya yang tidak dibarengi penyebutan nama Tuhan / Allah Swt.

Ilmu sangat penting, oleh karenanya proses ini tidak boleh berhenti, harus terus berlangsung sejak buaian ibu sampai masuk liang lahat. Ada tiga tahapan belajar yang seharusnya kita lalui, yaitu learn (belajar), unlearn (membuang/mengganti apa yang sudah dipelajari dan

45MPA 342 / Maret 2015

relearn (mengulangi proses belajar). Learn (bahasa Inggris) artinya belajar.

Proses ini kita lalui saat terjadi pembelajaran di usia anak-anak dengana cara mendapatkan, memperoleh, mengum pulkan informasi, pengetahuan dan ketrampilan serta nilai-nilai yang relatif baru. Hasil proses learn ini kita pakai hingga dewasa. Setelah dewasa apa kita masih perlu belajar? Tentu saja iya, namun bukan proses learn lagi, tapi yang lebih menantang adalah proses unlearn dan relearn.

Unlearn adalah belajar dalam arti meninggalkan dan melepas pelajaran-pelajaran yang tidak berguna, tidak baik, tidak bermanfaat dan ketinggalan jaman. Unlearn juga berarti meninggalkan kebiasaan lama yang tidak bermanfaat, merusak dan menurunkan harkat martabat kita sebagai manusia. Seperti kebiasaan berbohong, menipu, mempersulit orang lain, bahkan melakukan tindak korupsi dan mental buruk lainnya. Itu semuanya kita buang diganti dengan kebiasan jujur, memberikan pelayanan terbaik, tidak korupsi dan kebiasaan baik lainnya.

Setelah proses belajar unlearn, dite-ruskan dengan proses relearn, yaitu belajar kembali memperbaiki pengetahuan (moral/akhlak) yang salah dan merugikan untuk diganti dengan nilai-nilai yang lebih lurus dan mendekati kebenaran. Secara singkat dapat dikatakan, “relearning” adalah proses rekonstruksi, mengganti apa yang sudah di ‘unlearn” (dekonstruksi).

Bila isi doa pertama di atas dibarengi dengan upaya mencari ilmu yang benar, disertai penyebutan nama Tuhan, saya yakin keterpurukan moral yang melanda bangsa kita bisa diselamatkan. Artinya revolusi moral dan mental bisa berjalan sesuai harapan.

2. "Dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh".

Saat ini dunia diramaikan dengan hukum LOA (Law Of Attraction). Hukum ini mengatakan pemikiran, sikap atau tindakan yang sejenis akan menarik hal yang serupa. Dalam Alquran-pun hal ini dapat kita temukan ketika Allah memasangkan orang-orang perempuan yang buruk dengan laki-laki yang buruk, dan sebaliknya sebagaimana kita lihat dalam QS. An Nur ; 24 : 26 :

Artinya : “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula). Sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula) “.

Hal ini berarti kalau kita menginginkan pasangan hidup yang baik, maka kita hendaknya terlebih dahulu memperbaiki diri. Bila diri kita sudah baik, maka ini akan menarik pasangan kita untuk berbuat baik juga. Di sinilah relevansi sabda Rasulullah yang menyuruh pelaksanaan kebaikan dimulai dari diri sendiri (Ibda’ binafsik, mulailah dari dirimu sendiri). Kalau kita sudah merevolusi keburukan kita dengan kebaikan, niscaya kita akan menarik hal-hal yang baik dalam hidup ini. Dengan demikian, ketika kita berdoa agar digabungkan dengan orang-orang yang saleh, sudah seharusnya kita memperbagus dan mempersaleh diri kita terlebih dahulu.

Dengan memperbaiki diri, mengga-bungkan diri dengan orang-orang saleh, senantiasa berhushudz dzon, ber�kir positif dan membaca buku-buku yang baik, Insya Allah kita akan dijauhkan dari karakter, mental dan akhlak yang buruk. Dan ini merupakan bagian usaha kita merovolusi mental dan karakter yang selama ini menjadi permasalahan bangsa kita.

3. "Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.

Ketika kita meninggal, tak penting apa tulisan yang terdapat di batu nisan kita. Yang lebih penting adalah apa perkataan generasi sepeninggal kita tentang diri kita. Apakah tutur kata mereka baik atau malah sebaliknya. Seandainya dalam hidup ini kita bermoral dan berakhlak baik, rendah hati, suka menolong, toleran terhadap perbedaan yang ada, Insya Allah sepeninggal kita, tutur perkataan yang dialamatkan ke kita akan baik. Namun sebaliknya bila karakter, prilaku, moral dan akhlak kita jelek, tak salah kalau mereka mengutuk, mencemooh dan mensyukuri kematian kita.

Bila kita resapi isi doa Nabi Ibrahim

yang ketiga ini, niscaya kita akan berbuat baik, jujur, rendah hati dan tidak sombong. Juga tentunya kita akan mempersiapkan tiga amalan yang pahalanya terus mengalir meskipun kita tiada. Di samping pahalanya terus mengalir, ketiga amalan itu juga akan mengharumkan nama kita sebagaimana sabda Rasulullah, "Bila anak Adam meninggal dunia, putuslah amal perbuatannya kecuali tiga perkara, amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya".

4. "Dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan".

Ada yang mengatakan surga dan neraka bukan suatu tempat, tapi ia adalah serangkaian hasil dari sikap dan perbuatan kita terhadap suatu perkara. Bila ini cara mende�nisikannya, maka surga dan neraka sudah ada di dunia ini. Sebagai contoh, bila kita melakukan korupsi dan ketahuan KPK, maka hasilnya kita mendekam di balik jeruji. Itulah neraka. Sebaliknya bila kita rajin menolong orang lain, mempermudah urusannya, kita akan memperoleh kebahagian dan ketenangan hati. Itulah surga. Terlepas dari itu semua kita masih mempercayai adanya surga dan neraka selepas kehidupan di dunia ini .

Orang yang mendambakan surga, pasti mempergunakan sisa hidupnya dalam kehati-hatian. Ia tidak akan melakukan perbuatan yang menggiringnya masuk neraka. Demikian juga kita, akan senan-tiasa melakukan perbuatan-perbua tan yang berbuah surga, baik di dunia maupun di akherat. Perbuatan yang berbalas surga pasti perbuatan yang menju-rus pada terciptanya moral yang luhur. Tentunya perbuatan-perbuatan itu sangat didambakan oleh setiap insan, karena akan menciptakan suasana damai dan mensejahterakan.

Bila uraian doa keempat ini kita lakukan, Insya Allah keadaan bangsa kita akan segera pulih dari keterpurukan akibat terkikisnya karakter, akhlak dan moral penduduknya. Semoga kita bisa menggunakan sisa umur ini dengan baik dan benar sambil senantiasa berdoa dan berikhtiar demi terwujudnya revolusi mental yang selama ini sering kita dengar. Amin.

46 MPA 342 / Maret 2015

KlinikHidrosefalus (hydrocephalus) secara

har�yah berarti “kepala air”; kepala bayi yang membesar itu karena berisi “air” yang berlebihan. “Air” itu sebenarnya adalah cairan yang disebut cerebro spinal �uid (CSF, zalir perendam jaringan otak dan sumsum tulang belakang), bukanlah air biasa. Cairan ini sebenarnya berfungsi melindungi otak dan sumsum dari goncangan, di samping bahwa air ini juga menyediakan zat-zat yang diperlukan untuk “pembakaran” (metabolisme) jaringan otak, serta membuang “sampah” akibat metabolisme itu; cairan ini disebar ke seluruh otak lewat bilik-bilik besar (ventricle) dan ruang kecil (sinus) di otak yang tersambung satu dengan lainnya. Jumlah cairan ini boleh dibilang tetap, diproduksi di otak oleh plexus choroid dan diserap oleh villi arachnoid dengan kecepatan yang kurang lebih sama. Cairan yang terserap ini selanjutnya masuk ke sistem pembuluh vena untuk kemudiannya kembali ke jantung dan mengikuti peredaran darah umumnya. Boleh dibilang produksi cairan ini tidak pernah terganggu, namun penyerapan kadang-kadang mengalami gangguan sehingga cairan ini menumpuk di dalam kepala dengan segala akibanya. Akibat yang paling “sederhana” adalah kenaikan tekanan di dalam tengkorak yang lalu menghambat kelancaran aliran darah ke otak; di samping bahwa kenaikan tekanan ini saja sudah menimbulkan pening.

Statisik menunjukkan bahwa hidrosefalus ada pada satu dari sekitar 500 bayi yang lahir. Namun hidrosefalus tidak hanya dapat terjadi pada bayi; semua umur dapat mengalaminya dengan gejala yang berbeda. Namun pada bayilah yang mudah menarik perhatian, karena penumpukan cairan perendam otak dan sumsum itu mengakibatkan pembesaran kepala. Sebagaimana dapat

Pengasuh :dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

Akhir-akhir ini cukup banyak ditampilkan gambar-gambar bayi dengan kepala besar,yang tidak terawat; memang memprihatinkan karena orang tuanya tergambarkan juga

sebagai keluarga miskin. Ini seharusnya menjadi permasalahan bersama; yang digambarkan oleh para wartawan itu memang hanya sebagian dari permasalahan di masyarakat yang ada,

secara menyeluruh ada satu bayi demikian dari sekitar 500 kelahiran.

HidrosefalusTak Selalu Disertai Berkepala Besar

terlihat adanya denyutan sebagai akibat denyut aliran darah ke rongga tengkorak. Jika terjadi kenaikan tekanan di dalam rongga tengkorak oleh penumpukan zalir perendam otak itu maka tulang-tulang tengkorak akan merenggang, kepala membesar seperti balon yang diisi air.

Hidrosefalus dapat terjadi sejak dalam kandungan ataupun kemudiannya setelah lahir, tanpa ada batas umur. Hidrosefalus yang terjadi sejak dalam kandungan biasanya merupakan akibat dari kelainan genetik, yaitu “tidak cocoknya” gen dalam kromosom dari �hak ayah dan ibu; biasanya ini disertai adanya kelainan lain semisal spina bi�da (tidak sempurnanya pertumbuhan ruas-ruas tulang belakang),

kita perhatikan bayi yang baru lahir itu tulang-tulang tengkoraknya antara satu dengan yang lain belum tersatukan dengan pola kait-mengkait yang kokoh, tetapi baru tersambung oleh jaringan ikat; jika kita amati ubun-ubun bayi

HydrocephalicNormal

47MPA 342 / Maret 2015

encephalocele (adanya bagian otak yang tumbuh menonjol keluar sebagai tumor karena tulang tengkorak yang cacat, tidak “menutup”). Hidrosefalus dapat merupakan akibat lanjut dari perdarahan otak saat lahir (misalnya akibat tang forcep), ataupun di masa berikutnya karena kepala terbentur ataupun kecela-kaan, akibat stroke, infeksi otak, di samping ada juga yang tak diketahui pasti penyebabnya. Semua itu “mengganggu jalur pembuangan” cairan perendam otak dan sumsum belakang itu, dengan akibat lanjut kenaikan tekanan cairan di dalam tengkorak.

Jika tulang-tulang tengkorak belum menyatu kenaikan tekanan itu akan menjadikan kepala membesar, tetapi jika tulang tengkorak sudah kokoh maka kenaikan tekanan rongga tengkorak itu akan menimbulkan gejala lain; misalnya pening yang kian hebat dari waktu ke waktu, menjadikan anak tampak kesakitan, mata “mendolo” (melotot) redup sulit melihat atas, tak mau makan, mual, ataupun bahkan muntah-muntah. Selain itu pertumbuhan otak juga akan terganggu kepndaian ataupun ketrampilannya kurang karena peredaran darah ke otak kurang lancar.

Pada umur lanjut fungsi otak juga tampak terganggu sehingga timbul gejala penglihatan kabur ataupun “dobel”. Gangguan fungsi syaraf otak itu juga dapat mengganggu kemampuan mengendalikan kandung kemih sehingga beser. Kordinasi gerakan menjadi terganggu secara umum sehingga keseimbangan goyah, sulit berjalan, ataupun juga pusing.

Diagnosa.Hidrosefalus ini pada bayi dapat

mulai dikenali dari adanya pembesaran kepalanya. Kadang-kadang dalam umur 2-3 pekan saja dapat terlihat pertambahan ukuran lingkar kepala itu; di kulit kepala ini juga terlihat jelas gambaran pembuluh darahnya. Pada umur-umur berikutnya diagnosa hidrosefalus didasarkan pada hasil pemeriksaan lanjut ketika gejala-gejalanya muncul.

Dokter ahli mata mungkin sudah dapat mengenali adanya kenaikan teka-nan dalam tengkorak dengan melihat adanya perubahan gambaran pembuluh darah di retina matanya. Pemeriksaan-pemerik saan untuk hidrosefalus ini juga dapat meliputi USG (UltraSonoGraphy), CT Scan (Computerized Tomography), MRI (Magnetic Resonance Imaging); peme riksaan-pemeriksaan itu bukan termasuk yang murah. Di tempat yang fasilitasnya belum lengkap, diagnosa dapat didasarkan pada pemeriksaan tekanan cairan perendam otak dan sumsum itu dengan melakukan lumbal punction (LP), yang tersalah artikan dengan sebutan

Pencegahan. Tidak ada perlakuan khusus untuk

mencegah hidrosefalus selain menjaga agar kepala terlindungi dari benturan. Bagi yang di dalam keluarga besarnya ada bayi yang lahir cacat berupa kelainan pertumbuhan janin (spina bi�da, omphalocele) ada baiknya memeriksakan gen kromosom calon pasangan suami-isteri. Upaya meng him bau agar keluarga pengidap hidrosefalus mau berkonsultasi ke instansi terkait (kesehatan, sosial, dan pendidikan) akan dapat mengurangi akibat buruk pada anak, yang berarti juga mengurangi beban keluarga dari waktu ke waktu.

Penutup.Penderita hidrosefalus jelas mengha-

dapi permasalahan tidak kecil. Jika seorang anak pengidapnya tidak mendapat tindakan “pengobatan” yang memadai, maka perkembangan anak ini tidak akan sempurna, karena pertumbuhan otaknya yang terhambat dengan akibat kepandaiannya yang terhambat; di samping itu pertumbuhan tubuhnya juga terlambat karena sulitnya makan.

Apalagi pening ataupun pusing yang muncul memerlukan ketelatenan perawatan tersendiri; padahal diagnosa maupun tindakan pertolongan untuknya memerlukan beaya besar. Perlu upaya bersama lewat pemerintah maupun bekerja sama dengan LSM untuk menghadapi hal ini; di Yogyakarta ada Yayasan Hidrosefalus!

Semoga uraian di atas bermanfaat.

“mengambil sumsum”; sebenarnya ini “hanya” menusukkan ke ruang sumsum belakang suatu jarum yang tersambung ke manometer (pengukur tekanan).

Pengobatan.Walaupun ada juga penderita yang

disebutkan sebagai “sembuh sendiri”, namun sampai saat ini untuk penderita hidrosefalus belum ada pilihan lain selain tindakan operasi; ini merupakan upaya mengurangi tekanan di dalam tengkorak, yaitu dengan memasang “selang” untuk mengalirkan cairan perendam otak itu ke tempat lain, dengan tetap menjaga agar tekanan cairan ini tidak terlalu rendah. Untuk keperluan ini pada sistem selang yang dipasang itu ada mekanisme “kantong” pengatur aliran cairan.

Tergantung pada seberapa kelebihan cairan yang menumpuk itu, selang itu ada yang “berakhir” di bawah kulit di belakang telinga, di paru-paru, jantung, liver, ataupun rongga perut. Yang jelas selang ini bukan sekali pasang untuk “dipakai” seterusnya; pada anak yang sedang tumbuh selang ini harus “diganti” pada waktunya, sesuai dengan ukuran pertumbuhan tubuhnya.

Untuk menghindari akibat buruk yang parah (kerusakan otak), maka makin cepat ditangani makin baik hasilnya. Ada anak yang berumur 12 tahun, yang ketika diketahui mengidap hidrosefalus, lalu dioperasi segera; anak ini empat tahun kemudian ternyata mampu memenangkan lomba catur dunia untuk mencapai tingkat ELO mendekati tingkat GM (grand master).

48 MPA 342 / Maret 2015

Islam began when man’s career on earth began Moore precisely at the time of man’s creation and his descent. Allah created Adam and Eve and enjoyed them do warship Him and live a life of obedience to the Divine Will. Allah is the Creator and Sustainer of the Universe and of human beings. Man must turn to Him for sustenance and guidance. �ey very word

means obedience to God. In this respect, Islam is of man’s natural religion the only natural course is for man to look towards Him for guidance.

�e day Adam and Eve were sent down to live on earth, Allah told them that they were His servants and He was their Master and Creator. He told them and mankind that the best course was for them to follow His guidance, to obey His orders and to refrain from what He had forbidden. God said to them that He would be pleased if they obeyed Him and in turn He would reward them. If, however, they did not heed His commands, He would be displeased and would punish them. �is was the simple beginning of Islam.

Adam and Eve invited their children to follow the Islamic way of life. �ey and their children and their later generations followed the teachings of Islam as propounded by Prophet Adam (peace be upon him) for quite a long period of time. It was only later on that certain people began disobeying Allah. Some of them began war shipping other gods of their own making, some of them regarded themselves as gods, while a few others even declared their freedom to do as they pleased-defying God’s orders. �is is how kufr (disbelief) came into being.

Its essence lies in refusal to worship God-pursuing the path of de�ance to the Creator.

THE CREATION OF ADAM

A. Reading (Wacana)

B. Vocabulary (Kosakata)Precisely = secara tepatCreation = ciptaanDescent = keturunanEnjoined = memerintahkanWorship = menyembahObedience = kepatuhanDivine will = kehendak TuhanServants = pembantuMaster = menguasai

C. Dialogue AT A HERBAL INDUSTRY

Lula : Assalamualaikum. Good morning SirSakhi : Waalaikumsalam. Good morningL : Would you please take a look at our products.S : �anks. What is your product ?L : We have herbal products. Please come in to our

booth and have a seat.S : �anks.L : Our company, Jamu Waras is a producer of herbal

products. Jamu is traditional herbal medicines from Indonesia. Waras means healthy. So our products are traditional medicines but we have introduced scienti�c methods and we have developed it into modern herbal medicine.

S : Hmmm, interesting. Have your products passed clinical test from authority?

L : Certainly. Each item has passed a long process of research and development, and also clinical test. We have certi�cate from the National Quality Control Laboratory of Drug and Food, it is something like FDA in the US. All of our products are safe. Look at this one. It is called beras kencur. Beras means rice and kencur means koempferia

galonga in Latin. As its name indicates, it is a drink which made of essence of rice and koempferia galonga, a kind of root resembling ginger. �en we put brown sugar. It is very freshening. Would you like to try?

S : Hmmm, it’s good. What is it for?L : It’s for stimulant. It makes us feel fresh all day long.

Besides that we also have jamu kunir asem.S : Is it another stimulant?L : Yes, it is. Kunir means turmeric and asem means

tamarind. It tastes a little bit sour. Would you like to try?

S : Yes, please. Hmmm, it is too sour for me.L : Besides that we have various products. In brief

there are the ones for external and internal use. �ere are also products for women and for men. �is one is for example. �is is for external use. It is called param. It is good for muscle sprain, dislocation, and any other external disorder. Now look at this. �is one is for internal use. It is exclusively for women. �is is for past natal use, while this one is exclusively for men.

S : What is this?L : �is is lulur. It means scrub for women. It is

also traditional scrub that we have developed through years of scienti�c research. Today we have a modern lulur that contains Alyxia cortex, Santali lignum, and extract of green tea. It is very easy to use it. Just mix it with water or scrub oil and scrub it gently all over our skin. A�er several minutes, wash it with warm water. It will make our skin looks fairer. It will cleanse dead skin cells so the surface of skin will be smooth and fair. It will make our body perfumed and it will rejuvenate our skin.

Pengasuh :Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM

49MPA 342 / Maret 2015

Pengasuh :Ustd. Faiz Abdur Rozak

Perbedaan istilah-istilah dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia

1. Isim = Kata benda

2. Kalimat = Kata

3. Jumlah = Susunan kata

4. Jumlah Mu�dah = Susunan kata yang sempurna

5. Jumlah = Susunan Ghairu Mu�dah kata yang tidak sempurna

Kosakata:

Tata BahasaFungsi / TugasDi dalam susunan kataMenentukan bunyi atau harokat pada akhir kata-kataCara meng-I’rabnya(menguraikan susunan kalimat)

Kemerdekaan Dinding, tembok

50 MPA 342 / Maret 2015

LUMAJANG – Sebagai salah satu pelaksanaan program, Pengurus YPIS Kab Lumajang melakukan kunjungan ke RA Ranupane

Pengurus YPIS Kab. Lumajang berbagai kebersamaan dan keceriaanbersama siswa-siswi dan para guru RA Perwanida 1 Ranupane.

Pengurus YPIS Kab. Lumajang Lakukan Kunjungan ke RA Perwanida 1 RanupaneKec Senduro yang berada di daerah terpencil yang terletak di lereng gunung Semeru, (12/2).

Menurut Ketua Pengurus YPIS Kab. Lumajang Hj. Suswati, kegiatan ini bertujuan ingin mengetahui secara langsung kondisi dan situasi RA Perwanida 01 Ranupane dan merupakan upaya pengurus YPIS yang merasa ikut bertanggung jawab atas keberadaan RA Perwanida di daerah ini. Sehingga bisa memprioritas mana yang perlu dibenahi.

Sedangkan Hanif Iskarimah yang juga sebagai pengurus YPIS menambahkan, kegiatan ini merupakan anjangsana untuk menjalin silaturahim. Juga untuk memberikan motivasi agar para guru tidak putus semangat, serta selalu meningkatkan kinerjanya walaupun di daerah terpencil. Di samping tantangan di masyarakat yang masih banyak non muslimnya. Diharapkan, guru RA Perwanida di Ranupane bisa memberikan sumbangsih untuk kemajuan pendidikan Islam.

Bantuan yang diberikan berupa 2 buah mainan ayunan, 3 buah loker. Juga bantuan kepada siswa yang tidak mampu berupa uang saku, dan snack. •Ziza

Setelah sukses dalam progam Peningkatan Mutu Madrasah 6 Kabupaten di Jawa Timur, Madrasah Development Centre (MDC) kini bersiap membeikan pendampingn pada 4 Kabupaten lain di Jatim; Sampang, Pamekasan, Sumenep dan Malang. Sebagai langkah awal, MDC Jatim membuat Workshop Madrasah Sehat Tahap tiga pada 23-25 Januari lalu. “Tujuannya adalah agar pengelola madrasah memahami pola hidup sehat dengan baik serta dapat mengimplmetasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Dr. Hj.

Para peserta dari tenaga UKS dan kepala madrasah sasaran programsedang serius menyimak paparan nara sumber.

Madrasah Development Centre Jatim Gelar Workshop Madrasah Sehat Tahap IIIHanun Asroha, MAg, Direktur MDC Jatim dalam sambutannya.

Adapun peserta pelatihan ini berasal dari tenaga UKS, guru dan juga kepala madrasah sasaran program yang natinya akan menjadai penggerak pelaksanaan hidup sehat madrasah. Dan mereka lah yang nantinya mengajarkan dan membiasakan kepada peserta didik agar berperilaku bersih dan sehat.

Wokshop ini sendiri dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kantor kementerian Agama Wilayah Jawa Timur, Drs. H. Mustain, M.Ag pada tanggal 23 Januari lalu di Hotel Utami Sidoarjo. Dia pun berharap, agar 65 madrasah sasaran program phase III yang tersebar di 4 Kabupaten yakni Sampang, Pamekasan, Sumenep dan Malang ini nantinya bisa menjadi lebih baik lagi.

Sementara itu, hingga saat ini sasaran madrasah program peningkatan mutu madrasah yang dilakukan oleh Madrasah Development Center (MDC) Jawa Timur berjumlah 214 madrasah yang tersebar di 10 kabupaten. Madrasah tersebut telah diverikfikasi dan dinyatakan memenuhi kriteria berdasarkan hasil assessment yang dilakukan oleh program Kemitraan Australia Indonesia (KPAI). •Pri

KAB. MADIUN – Bertempat di wilayah Kecamatan Geger Kabupaten Madiun dilangsungkan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah-Madrasah Ibtidaiyah (AKSIOMA-MI) ke-5 tahun 2015, (26-29/1).

Upacara pembukaan dilangsungkan di lapangan Desa Sareng Kecamatan Geger dipimpin Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos. Dilanjutkan dengan pelepasan balon udara oleh Bupati, Kakankemenag Kab. Madiun Dr. Hafidz, M.Si dan Ketua Panitia Siti Fatimatuz Zahra, S.Pd.I sebagai tanda dimulainya kegiatan.

Tema yang diusung adalah “Dengan ajang seni dan olahraga kita wujudkan persaudaraan, prestasi, sportivitas dan kreativitas siswa MI untuk menggapai insan yang sehat, cerdas, terampil dan berakhlaqul karimah”

Cabang olah raga yang dilombakan adalah bola volli, tenis meja tunggal dan ganda, bulu tangkis tunggal, lari sprin, lompat jauh, tolak peluru, dan catur. Sedangkan cabang seni meliputi MTQ, baca puisi, melukis, kaligrafi, pidato tiga bahasa, seni samproh, dan paduan suara.

Unjuk kebolehan salah satu grup drumband,sermarakkan pelaksanaan Aksioma MI ke-V Tingkat Kab. Madiun tahun 2015.

Aksioma ini diikuti 1.763 peserta dari 67 MI se-Kab. Madiun. Dan peraih juara umum adalah MIN Klagenserut, disusul MI Plus Dagangan dan MI Salafiyah Barek. •Arf

MIN Kalangserut Juarai Aksioma MI Ke-V Tingkat Kab. Madiun Tahun 2015

51MPA 342 / Maret 2015

GRESIK – Sebanyak 33 pejabat fungsional dan struktural dilantik oleh Kakankemenag Kab. Gresik, Dr. H. Haris

KOTA PROBOLINGGO – Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama Republik Indonesia Dr. H. Muhamamd

Kakankemenag Kab. Gresik, Dr. H. Haris Hasanuddin, M.Ag berharappejabat terlantik mengikuti budaya baru kerja Kemenag.

Irjan Kementerian Agama RI Dr. H. Muhammad Jasin, MMsaat memberikan pembinaan pegawai di Kankemenag Kota Probolinggo.

Pelantikan 6 Pejabat Struktural dan 27 Fungsional Pejabat Kemenag Gresik

Irjen Kemenag RI Menegaskan Kembali untuk Memperbaiki Kementerian Agama

Hasanuddin, M.Ag, di aula Kankemenag Kab. Gresik, (4/2). Keseluruhan terlantik terdiri dari 6 pejabat struktural dan 27 pejabat fungsional.

Keenam orang pejabat struktural adalah Drs. H. Supriaji. M.Si (Kasi Pendidikan Pondok Pesantren), Drs.Ahmad Syamsul Huda. M.Si (Kepala KUA Kec. Gresik), Drs. Nur Hasyim. M.Si (Kepala KUA Kec. Kedamean), Khalili. S. Ag.M.Pd.I (Kepala KUA Kec. Duduk Sampeyan), Agus Khayatuddin. S. Ag (Kepala KUA Kec. Benjeng), dan Drs.H. Moh.Tholhah, M.Si dilantik sebagai Kepala KUA Menganti.

Kakankemenag Kab. Gresik usai melantik berpesan agar pejabat terlantik meningkatkan nilai budaya kerja yang meliputi integritas dengan menunjukkan perilaku jujur dan amanah. Juga profesional dalam menjalankan tugas dengan dibarengi ilmu sesuai bidangnya. Selain itu harus inovatif dengan selalu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Pejabat juga harus meningkatkan nilai keteladanan dengan menjadi contoh. Disamping harus bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas sesuai aturan yang berlaku. •Fudlla

Jasin, MM, melakukan silaturrahmi dan pembinaan kepada seluruh ASN di lingkungan Kankemenag Kota Probolinggo, (9/2). Acara yang bertempat di MAN 2 Kota Probolinggo ini dimaksudkan untuk melakukan sosialisasi dan mencari masukan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan peningkatan kinerja administrasi dan pelayanan publik di Kemenag. Forum pembinaan dikemas dengan forum diskusi yang dipandu oleh Kasubbag TU Dr. H. Didik Heriadi, S.Ag, M.Pd.

Kakankemenag Kota Probolinggo, H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I dalam sambutan pembukaannya menyampaikan, pembinaan ini merupakan salah satu upaya untuk terus meningkatkan pengabdian kita kepada umat, bangsa dan negara serta sekaligus untuk meningkatkan pengabdian kita kepada Allah SWT.

Banyak sekali materi penting yang disampaikan oleh Dr. H. Muhamamd Jasin, MM. Beberapa di antaranya terkait disiplin ASN, standarisasi pelayanan di KUA, administrasi kepegawaian, dan lain sebagainya. “Kita tidak ingin mengkoyak-koyak Kementerian Agama, tapi kita ingin memperbaikinya,” jelas Irjen. •Arb

BANYUWANGI – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kab. Banyuwangi melaksanakan kegiatan rutin tiap tahunnya berupa outbond, (10/2). Kali ini bertempat di Perkebunan Desa Kalibendo Kecamatan Licin Perkebunan yang dikelilingi pohon cengkeh dan pohon kopi.

Dalam kegiatan ini, panitia menggelar lomba-lomba. Di antaranya lomba memindah belut, dan sandal terompah. Untuk memindah belut, tak semua peserta punya nyali. Karena belut yang licin membuat peserta geli untuk memegangya. Sedangkan lomba terompah, diikuti oleh semua peserta dengan jumlah 3 orang tiap timnya. Lomba ini membutuhkan kerjasama team yang solid dalam mengayunkan kaki, supaya tak jatuh.

Seusai berjibaku dengan licinnya belut, akhirnya keluar sebagai juara I adalah istri Kasi PHU, disusul delegasi MAN Genteng, dan utusan KUA Glagah. Sementara untuk lomba terompah, juara I diraih oleh team dari KUA, disusul utusan MAN Pesanggaran, dan dari MAN Genteng.

Salah seorang peserta outbond bersemangat memindahkan belut,meskipun harus berjuang keras menaklukkannya.

Kakankemenag Kab. Banyuwangi H. Santoso, S. Ag, M.Pd mengungkapkan sangat mendukung dengan adanya kegiatan ini dan berharap terjalin kebersamaan dan kerjasama team yang baik. •Yas

Memindah Belut & Terompah Ramaikan Ooutbond DWP Kemenag Banyuwangi

52 MPA 342 / Maret 2015

PELANTIKAN PEJABAT STRUKTRURALDAN FUNGSIONAL

KEDIRI – Kakankemenag Kab. Kediri H. Suryat, M.Pd.I melantik dan mengambil sumpah 15 pejabat struktural dan fungsional, (12/2). Acara bertempat di aula ini dihadiri seluruh pejabat beserta anggota DWP.

Kakankemenag Kediri dalam sambu-tannya mengatakan mutasi dan promosi jabatan janganlah ditafsiri yang berlebihan. Untuk pejabat terlantik diharapkan segera melakukan penyesuaian dengan lingkungan kerja agar tidak menghambat tugas pelayanan masyarakat.

Kelima belas pejabat yang dilantik adalah H. Abdul Kholiq Nawawi, M.Pd.I (Kasi Bimas Islam), H. Moh. Hamzah, M.Pd.I (Kasi PD Pontren). Enam pejabat terlantik sebagai Kepala KUA: Drs. H. Ali Mustofa (Kayenkidul), Drs. Fathul Bari (Badas), Moh. Yatim, S. Ag (Pagu), Drs. Boimin (Plosoklaten), H. M. Zulfa Irsyad, S.Ag (Kepung), dan Nur Ahmad, S.Pd.I (Grogol). Tujuh orang yang dilantik sebagai kepala madrasah: Drs. H. Abdullah Rosyad (MTsN Kandat), Muhammad Zainuddin, S.Pd (MTsN Jombang Kauman), Drs. Jamiluddin (MTsN Pare), Dra. Siti Umi Hanik (MTsN Purwoasri), Drs. Imam Sururi (MIN Doko), Agus Gunawan, M.Pd.I (MTsN Grogol), Nely Ukhtiana, S.Pd.I (MIN Kanigoro). •Alfy

PEMBACAAN IKRARMEMELUK AGAMA ISLAM

JOMBANG – Bertempat di masjid Al-Ikhlas Kankemenag Kab. Jombang, dalam sebulan telah dilaksanakan ikrar 2 orang muallaf masuk Islam. Pertama dilaksanakan pada hari Senin (9/2) seusai jamaah sholat dzuhur atas nama Gede Eka Teja Perkasa dari Sumobito kab. Jombang yang sebelumnya beragama Hindu, dan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2015 setelah jamaah sholat Jumat atas nama Yuli Hartatik dari Sumobito yang sebelumnya beragama Kristen. Ikrar dipimpin oleh H. Ilham Rohim, S.Ag, M.HI Kasi Penyelenggara Syari’ah Kankemenag Kab. Jombang dan disaksikan seluruh jamaah sholat yang terdiri dari masyarakat sekitar dan para pegawai Kankemenag Kab. Jombang.

Sebelum dibacakan ikrar dua kalimat syahadat, terlebih dahulu ditanyakan apakah ada paksaaan atau kesadaran diri sendiri. Seusai ikrar pembacaaan dua kalimah syahadat, H. Ilham Rohim berpesan agar para muallaf ini banyak belajar tentang agama Islam, terutama sholat. Selain itu agar belajar al-Qur’an dan hadits sehingga memahami bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin. Dan hendaknya memeluk Islam secara kaffah, masuk Islam secara menyeluruh dan sungguh-sungguh. •Tts

KAKANWIL KEMENAG PROV. JATIM RESMIKAN GEDUNG KUA DAN ADAKAN PEMBINAANBANGKALAN – Seusai pernak pernik

HAB dengan aneka lomba, jalan sehat hingga upacara, puncak acara peringatan HAB ke-69 Kankemenag Kab. Bangkalan diakhiri dengan pembinaan PNS oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, bertempat di aula MAN Bangkalan, (27/1). Hadir pada acara tersebut para mantan Kakankemenag, Pengu rus Persatuan Pensiunan PNS Keme-nag, dan DWP Kemenag Kab. Bangkalan.

Kakankankemenag Bangkalan, Drs. H. Mu’arif, M.Si., berterima kasih kepada Kakanwil Kemenag Prov. Jatim yang telah menyempatkan hadir di Kabupaten Bangkalan disela-sela kesibukannya yang begitu padat.

Dalam pembinaannya, Drs. Mahfudh Shodar, M.Ag. menyampaikan bahwa se bagai PNS mempunyai dua peran dan fungsi penting yaitu pelaksana kebijakan peme rintah dan pelaku pelayanan publik. Untuk itu, PNS Kemenag hendaknya melaksanakan 5 budaya kerja yaitu integritas, profesio nalitas, inovatif, tanggung jawab dan keteladanan. Di sela-sela pembinaan, diserahkan hadiah secara simbolis dan bansos yang dikum-pulkan dari ZIS pegawai Kankemenag Kab. Bangkalan. Sementara sebelumnya, Kakanwil berkenan meresmikan gedung baru KUA Kecamatan Kota Bangkalan. •Sulaiman

GEBYAR PEMBUKAAN PESERTA AKSIOMASE-KOTA PASURUAN

KOTA PASURUAN – Ajang Kompetisi Olahraga dan Seni Madrasah (AKSIOMA) Tahun 2015 tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), dibuka oleh Kakankemenag Kota Pasuruan H. Drs. Ma’mur Salim di lapangan Zon Zipur 10 Gadingrejo Kota Pasuruan, (9/2). Acara yang digelar tujuh hari ini dikuti oleh 750 Peserta dari berbagai cabang seni dan olahraga.

Ketua Panitia Aksioma Drs. Slamet Suharto mengatakan, ada 9 cabor yang dipertandingkan. yaitu bulu tangkis, tenis meja, bola voly, catur dan atletik, tolak peluru. “Untuk seni, ada lomba MTQ, lukis, kaligrafi, puisi, paduan suara, pidato bahasa Arab, bahasa Inggris dan lomba pidato bahasa Indonesia dan samroh,” sambungnya

Sementara itu, Kakankemenag Kota Pasuruan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang memberikan perhatian pada kekuatan intelektual siswa/wi madrasah. “Juga bertujuan untuk mewujudkan tali persau daraan antara siswa dan guru ma drasah yang berprestasi, sportif, kreatif, siswa yang sehat, cerdas, terampil dan berakhlakul karimah. Juga membangun citra madrasah sebagai basis pengembangan rohani, jasmani, skill dan intelektual,” terangnya. •Mdk

WABUP TRENGGALEK IKUT RAMAIKANJALAN SEHAT DI MTS MA’ARIF KARANGAN

TRENGGALEK - Bertempat di halaman MTs Ma’arif Karangan, digelar acara jalan sehat 2015 dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Harlah NU yang ke-89, (1/2).

Selain masyarakat umum, peserta adalah siswa siswi dari SD/MI di wilayah Kecamatan Karangan yang sengaja diundang panitia dengan mendapatkan tiket gratis. Besarnya perhatian masyarakat dalam event ini, terbukti dari jumlah seribu lebih tiket semuanya habis.

Di tengah kesibukannya, Wabup Trenggalek, Kholiq, SH, M.Si menyempatkan hadir memberikan spirit kepada peserta. Beliau menyampaikan pesannya agar warga Nahdlatul Ulama’ merasa bangga bahwa NU lahir sebagai organisasi masyarakat terbesar di Indonesia yang memiliki peran sangat penting bagi kemajuan bangsa ini. “Acara ini selain sebagai bentuk gaya hidup sehat, setidaknya juga mengingatkan kita kepada hari lahir Nahdlatul Ulama’,” tutur beliau dalam sambutannya.

Meski di tengah acara sempat diguyur gerimis, tetapi tidak menyurutkan semangat dari peserta. Puluhan doorprize, sepatu dan tas sekolah, handphone, dan hadiah utama dua sepeda gunung dise-diakan oleh panitia. •Sm

RAPAT KOORDINASI PENYULUH AGAMA PNSDAN NON-PNS

BLITAR – “Seluruh penyuluh baik PNS maupun non-PNS memiliki kedudukan sama, yaitu sebagai penyambung dan penyampai seluruh info dari Kemenag kepada masyarakat. Tidak saja info keagamaan, tetapi seluruh info yang terkait dengan aspek kehidupan masyarakat juga harus tersampaikan ke masyarakat. Dakwah yang dilakukan penyuluh seyogyanya mampu menyentuh setiap problem kehidupan. Oleh karenanya, penyuluh hendaknya selalu meng-up date pelbagai info dan isu terkini, sehingga mampu menghadapi setiap peristiwa yang menjadi tantangan dakwahnya,” ujar Kakankemenag Kab. Blitar dalam acara Rapat Koordinasi Penyuluh Agama Islam, yang diselenggarakan di aula Kankemenag Kab. Blitar, (9/2).

Agenda utama rapat koodinasi ini membahas program kepenyuluhan Seksi Bimas Islam tahun 2015. Rakoor yang diikuti oleh penyuluh PNS dan non-PNS ini, juga bertujuan memperkuat ikatan silaturrahim dan untuk menyelaraskan visi-misi penyuluh, yang hendaknya dijadikan acuan dalam dakwah. Ini dilakukan demi terwujudnya sinergi yang baik antar penyuluh, PNS dan non-PNS. Sehingga program kepenyuluhan menyentuh pelbagai problem masyarakat. •Aya

53MPA 342 / Maret 2015

NGANJUK – Dalam rangka memberikan pembinaan keagamaan para napi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kabupaten Nganjuk,

KOTA SURABAYA – Untuk meningkatkan kualitas potensi diri dan menunjang keberhasilan kinerja dalam sebuah

Para Penyuluh Agama Islam disambut baik oleh pihak lembaga pemasyarakatanjuga dari napi perempuannya.

Para Penyuluh Agama Islam Kota Surabaya berfoto bersama dengan Penyuluh Agama Kankemenag Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Penyuluh Agama Islam Adakan Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Nganjuk

Penyuluh Agama Islam Kota Surabaya Mengadakan Studi Banding ke Jakarta

Kankemenag Kabupaten menugaskan para penyuluh Agama Islam untuk menjadikan LP sebagai salah satu sasaran binaan rutin dalam setiap minggunya. Salah satunya, pada hari Rabu (4/2) penyuluh agama yang dipimpin langsung oleh Pokjaluh Kemenag Kab. Nganjuk, Dra. Nihayatul Laili Yuhana, SQ, M.PdI. mengadakan pembinaan di aula LP yang disambut oleh ketua LP juga para napi.

Ketua Pokjaluh Kemenag Kab. Nganjuk mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu dari tupoksi penyuluh agama Islam. Bimbingan spiritual ini sangat diperlukan untk mempertebal iman para napi. Pembinaan juga sebagai upaya muhasabah atau evaluasi diri untuk menjadi orang yang lebih baik.

Metode pembinaan diawali dengan identifikasi dan pemantauan kebutuhan para napi, pembenahan bacaan al-qur'an, kemudian ceramah masalah syar'i yang bersifat umum. Seusai itu dilanjutkan dengan sharing.

Pembinaan kali ini, Ketua Pokjaluh didampingi 2 Penyuluh Agama Fungsional yaitu Rifatur Rohmah, S.Sos.I dan Ifayatul Masluchah, S.Sos. •Nur

institusi, Penyuluh Agama Islam Kota Surabaya melakukan studi banding dan silaturrahmi ke Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kota Administrasi Jakarta Pusat, Kementrian Sosial Jakarta, Atase Agama Kedubes Arab Saudi dan Habibie Home yang diikuti 40 peserta, (5-6/2)

Kakankemenag Kota Surabaya, Drs. H. SaifullahAnshari, M.Ag dalam kata sambutannya saat melepas peserta menegaskan bahwa studi banding ini sangat urgen dalam pengembangan wawasan kepenyuluhan ke depan. Selain itu, kegiatan ini juga bisa melihat dengan kongkrit apa kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Disamping itu juga ada refreshing, dimana selama ini dalam kepenyuluhan mungkin ada kepenatan atau kejenuhan. “Datang dari studi banding, diharapkan lebih fresh kembali dalam melaksanakan tugas keseharian,” harapnya.

Pada acara ini, Kasubbag TU Drs. H. Nurhasan, M.HI, Kasi Bimas Islam H. Amanulloh, S.Ag, M.HI juga ikut serta dalam rombongan. Juga Dra. Hj. Mamik Syafa’ah, M.PdI yang mendampingi para peserta sebagai pembimbing. •Dori

TRENGGALEK – Di dunia ini yang abadi adalah perubahan. Begitu juga jabatan di Kemenag Kab. Trenggalek juga terus beru-bah dan bergerak searah dengan kebutuhan pejabat struktural dan fungsional yang ditinggal purna tugas atau meninggal dunia. Tak salah apabila gerbong perubahan pejabat Kankemenag Kab. Trenggalek terus bergulir. Dan bertempat di aula Kankemenag Kab. Trenggalek, sebanyak 5 pejabat struktural dan fungsional dilantik oleh Kakankemenag Kab. Trenggalek, (4/2).

Kelima pejabat tersebut adalah Drs. Ihjaul Ulum yang diang-kat sebagai Kepala KUA Kecamatan Bendungan, Bisri Mustofa S.Ag yang diangkat sebagai Kepala TU MAN Trenggalek, Khusu-siyah yang diangkat sebagai Kepala TU pada MTsN Kampak, Drs. Yudi Sunarto M.Si yang diangkat sebagai Kepala MTsN Panggul Trenggalek, dan Drs. Widodo yang diangkat sebagai Kepala MTsN Watulimo Trenggalek.

Pada kesempatan pelantikan kali ini, Kakankemenag Kab. Trenggalek, H. Nurcholis SH, M.Ag, mengingatkan kembali bah-

Sebanyak lima pejabat struktural dan fungsional Kankemenag Kab. Trenggalek,dilantik di aula Kankemenag Kab. Trenggalek.

wa seorang pejabat haruslah mempunyai karakter dan sifat amanah, akuntabel, mempunyai jiwa manajerial, serta men-guasai IT dan BMN. •Sm

Pelantikan Pejabat Struktural dan Fungsional Kankemenang Kab. Trenggalek

54 MPA 342 / Maret 2015

PEMBINAAN PEGAWAI OLEHKAKANWIL KEMENAG PROV. JATIM

KOTA MADIUN – Bertempat di MAN I Kota Madiun, dilaksanakan Pembinaan Pegawai oleh Kakanwil Prov Jatim dalam rangka Resepsi HAB diikuti kurang lebih 500 orang PNS, GTT / PTT di lingkungan Kankemenag Kota Madiun, (22/1).

Achmad Rofi i, SH. M.Pd.I selaku Kakankemenag Kota Madiun mengajak kepada yang hadir untuk mengikuti penga rahan dari Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, mengingat saat ini Kemenag memiliki budaya kerja yang baru yang harus dipa hami dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran pegawai Kemenag.

Dalam pengarahannya, Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Timur, Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag. mengapresiasi Kota Madiun yang berhasil ikut menjadikan Jawa Timur sukses meraih juara umum KSM dan Aksioma tingkat Nasional.

Beliau juga menyatakan kebanggannya terhadap pelayanan ibadah haji Indonesia yang menjadi pelayan haji dan jamaah haji terbaik di dunia. Di sisi lain, beliau juga berpesan agar ASN selalu ingat terhadap peran dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa. ASN diharapkan mengabdikan diri kepada negara dengan melaksanakan lima budaya kerja Kemenag. •Agung

PEMBINAAN PEMBINA USIA PRANIKAHKANKEMENAG KAB LUMAJANG

LUMAJANG – Seksi Bimas Kankemenag Lumajang menyelenggarakan pembinaan pembina usia pranikah yang bertempat di aula Kankemenag Kab. Lumajang, (23/1). Kegiatan ini diikuti 150 peseta terdiri dari Kasubag, para kasi kepla KUA, Kepala Satker, PPAI, penyuluh fungsional, pengurus dharma wanita KUA, dan pengurus BP4. Nara sumber kegiatan ini adalah Kakankemenag Kab. Lumajang dan Wakil Bupati Lumajang. Kasi Bimas Islam Drs. Moh Junaidi, MA mengemukakan bahwa tujuan kegia tan ini adalah memberikan tambahan pengetahuan kepada pembina usia prani kah tentang pernikahan dan keluarga bagi remaja usia nikah

Sedangkan Kakankemenag Kab Luma jang Nuril Huda, SH, S.Pd.I, MA menjelaskan bahwa kegiatan ini dalam rangka pembekalan pembina usia pra nikah, disamping itu agar dapat meminimalisir pernikahan usia dini.

Sementara itu, Wabup Lumajang Drs. As’at Malik, M.Ag. mensinyalir bahwa problem rumah tangga terjadi akibat dari belum siapnya calon pengantin untuk menikah disebabkan oleh usianya yang masih dini. Untuk itu, Kepala KUA atau pencatat nikah diharapkan berhati-hati dalam memeriksa berkas persyaratan pernikahan. •Ziza

UJI KOMPETENSI CALON DIKLAT PENGAWAS DAN KEPALA MADRASAHBANYUWANGI – Untuk meningkatkan

SDM Pengawas dan Kepala Madrasah, Kankemenag Kab. Banyuwangi menga-dakan uji kompetensi calon Pengawas dan Kepala Madrasah di aula Kankemenag Kab. Banyuwangi, (11/2). Uji kompetensi ini diikuti 28 peserta, dengan rincian 21 calon pengawas, dan 7 calon kepala madrasah. Tahap I berupa tes tulis, dan tahap II berupa tes wawancara.

Kakankemenag Kab. Banyuwangi H. Santoso, S.Ag, M.Pd saat memberikan pengarahan mengatakan bahwa uji kom-petensi ini bertujuan untuk meningkat kan kualitas pengawas dan kepala madra-sah. Para calon yang lolos akan dikirim ke Surabaya untuk mengikuti diklat. Pere krutan peserta uji kompetensi ini berda sarkan rekomendasi Pengawas dan Baperjakat.

Oleh karenanya – lanjutnya – menjadi peserta patut disyukuri karena tidak semua bisa mengikuti ujian ini. Walaupun lulus ujian, namun tetap mengacu pada kouta peserta diklat. Karena saat ini kebutuhan pengawas MI sebanyak 16 orang, tetapi kuota diklat hanya 4 orang. Kebutuhan pengawas SMP/SLTA sebanyak 6 orang, padahal kuota diklat hanya 2 orang. Sedangkan untuk kepala madrasah hanya dibutuhkan 1 orang. •Yas

SOSIALISASI PERPRES NOMOR 4 TAHUN 2015KOTA MOJOKERTO – Usaha menata

pelaksanakan pengadaan barang dan jasa secara akurat dan akuntabel, memerlukan komitmen yang tinggi seluruh jajaran. Untuk itu Kankemenag Kota Mojokerto menyelenggarakan Sosisalisasi Perpres No. 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan ke-4 Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, (10/2). Acara ini bertempat di aula Kankemenag Kota Mojokerto diikuti 25 orang terdiri dari pejabat stuktural, Kepala KUA, Kepala Madrasah dan Kepala TU MAN I Kota Mojokerto.

Drs. SyamsuriArif, M.Si, Kakankemenag Kota Mojokerto dalam sambutannya menjelaskan tujuan dari sosialisasi ini antara lain meningkatkan komitmen dan pemahaman dalam pengadaan barang dan jasa. Utamanya dalam penatausahaan, maupun pengamanan terhadap seluruh prosesnya. ”Diharapkan ke depan, pengadaan barang dan jasa Kementerian Agama dapat tercapai dengan cepat, tepat dan akuntabel,” terangnya.

Sebagai narasumber adalah Husnul Khotimah, M.Pd (Kasubbag Umum Kanwil Kemenag Prov. Jatim) yang menjelaskan matrik perbedaan Perpres No. 4 Tahun 2015 dengan Perpres sebelumnya serta prosedur pengadaan barang dan jasa pemerintah. •Fm

SOSIALISASI DAN PENDATAANCALON JAMA’AH HAJI

NGANJUK – Bertempat di Gedung Wanita Kab. Nganjuk, Kankemenag Kab. Nganjuk melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Pendataan CJH Kabupaten Nganjuk Tahun 2015, (28/1).

Drs. Arifin Mustofa Kasi Haji dan Umroh Kankemenag Kab. Nganjuk melaporkan bahwa jumlah CJH Kab. Nganjuk Tahun 2015 berjumlah 502 orang 1 orang ditunda karena sakit. Untuk bimbingan manasik haji, Kemenag Kab. Nganjuk berencana melaksanakannya 10 kali. Di tingkat Kabu-paten 3 kali dan di tingkat Kecamatan sebanyak 7 kali. Terkait data pemberkasan, CJH diharapkan mempersiapkan KTP, KK, dan akta kelahiran/ijazah/surat nikah.

Sementara itu, Kakankemenag Kab. Nganjuk Drs. H. Ngudiono, M.Ag. MM mengucapkan selamat kepada CJH Kab. Nganjuk tahun 2015. CJH Kab. Nganjuk diharapkan selalu bersyukur karena bisa berangkat tahun ini. Mengingat sekarang daftar tunggu untuk berangkat haji yang mendaftar tahun 2015, diperkirakan berangkat menunggu 18 tahun lagi. Untuk itu, mulai sekarang CJH harus menjaga kesehatan serta menghadiri apabila ada undangan manasik haji. Sehingga nantinya faham seluruh rangkaian ibadah haji dan mendapatkan predikat haji mabrur. •Nur

PEMBINAAN ADMINISTRASI PENGELOLAAN DATA PERECANAAN

KOTA MADIUN – Perencanaan adalah ruh dari sebuah kegiatan, sehingga sangatlah penting jika pegawai memahami dan memiliki kemampuan dasar tersebut. Begitu ungkapan yang disampaikan Kakan kemenag Kota Madiun Achmad Rofi`i, SH. M.PdI dalam sambutanya saat membuka acara Pembinaan Pengelola Data Perencanaan Tahun 2015 di aula Kankemenag Kota Madiun, (20/1).

Lebih lanjut, beliau mengajak kepada semua yang hadir untuk belajar bersama-sama karena dengan adanya tukin tidak ada alasan lagi untuk tidak menjalankan pekerjaan dengan sempurna. Sehingga menjadi jelas siapa mengerjakan apa. Semuanya harus tertulis dan dapat dipertanggung jawabkan.

Sementara itu, DR Ahmad Hidayatullah Kabid Perencana Kanwil Kemenag Prov. Jatim yang bertindak sebagai nara sumber mengajak para peserta agar mulai pimpinan hingga operator mulai sekarang harus melek terhadap dasar-dasar hukum perencanaan. Oleh karena itu, apapun anggarkan saja, dan negara akan mencukupinya. Sehingga jangan ada lagi penganggaran yang tak sesuai peruntukan, pemotongan atau lainnya.

Acara yang berjalan cukup komunikatif inii diakhiri dengan tanya jawab. •Agung

55MPA 342 / Maret 2015

BUPATI PACITAN BLUSUKAN KE KANKEMENAGPACITAN – Bupati Pacitan bersilaturra-

him ke Kankemenag Kabupaten Pacitan sekaligus memberikan pembinaan kepada Kepala MTs dan MA se-Kab. Pacitan, (28/1). Acara yang dikemas dalam Sosialisasi Profesi Guru ini terkesan spontanitas, karena sebelumnya tidak dijadwalkan.

H. Indartato, MM. didampingi Kadis Pendik Drs. Sakundoko, M.Pd., blusukan ke Kemenag bermaksud agar lebih dekat lagi juga sharing dengan pengelola pendidikan. Karena Kemenag merupakan instansi vertikal yang secara struktural tak ada benang merah dengan Pemda, namun erat secara kultural.

Dalam sambutannya H. Indartato menge mukakan bahwa pemerintah tidak membedakan antara sekolah dengan madrasah. Karena itu, bantuan kepada murid dan guru madrasah sama dengan murid dan guru di sekolah. Bahkan beliau menandaskan kalau Pemda tidak bisa membantu Kemenag karena tidak ada aturannya. Akan tetapi bisa membantu melalui jalur pendidikan, baik lembaganya, tenaga pendidik maupun peserta didiknya. Salah satu wujudnya, peraih ranking 1 hingga 3 di setiap kelas baik di madrasah maupun sekolah – atas usulan Kakankemenag – Bupati memprogramkan pemberian reward. •Cros

RAT KPRI EKO KAPTIKANKEMENAG. KABUPATEN MALANGMALANG – Rapat Anggota Tahunan

merupakan forum tertinggi KPRI untuk mengevaluasi jalannya roda organisasi dan program yang telah direncanakan. Kesuksesan yang dicapai tidaklah mudah, sebab membutuhkan kerja sama dari pengurus, pengawas dan anggota. Oleh karena itu, sudah seharusnya RAT menjadi sarana silaturrahmi antar anggota di berbagai satker dan mampu memahami kondisi masing-masing wilker. Demikian sambutan Kakankemenag Kab. Malang, Drs. H. Moh. As’adul Anam, M.Ag. pada acara RAT KPRI Eko Kapti Kankemenag Kab. Malang Tahun Buku 2014 di aula setempat, (14/2).

Pada kesempatan ini, Ketua KPRI Eko Kapti, H. Saiful Jul Noerjanto, SH. M.Si menyampaikan perkembangan usaha dan modal yang dimiliki.

Sedangkan pada sesi pemilihan pengawas yang masa baktinya berakhir, berlangsung lancar karena mendapat respon yang luar biasa dari Dewan Anggota yang hadir dipimpin oleh Ketua PKPRI, Dekopinda dan Dinkop dan UMKM Pemkab. Malang.

Di akhir acara, diberikan voucher belanja @Rp.500.000,- kepada 80 anggota dan bantuan beasiswa @Rp.500.000,- kepada 40 orang. Dewan Anggota yang hadir tepat waktu juga mendapatkan voucher. •Arif

PEMBERDAYAAN FUNGSIDAN MANAJEMEN MASJID

PAMEKASAN – Seksi Bimas Islam Kanke menag Kab. Pamekasan mengadakan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan fungsi manajemen masjid bertempat di aula Arafah, (21-25/1). Bertindak sebagai nara sumber antara lain Kakankemenag Kab. Pamekasan, Kasi Bimas Islam dan para Penyuluh Fungsional yang kompeten di bidangnya. Sementara pesertanya terdiri dari unsur-unsur DMI, para ta’mir dan remaja masjid yang jumlah 250 orang.

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada para peserta tentang fungsi masjid yang selama ini hanya dipahami sebagai sarana shalat atau shalat berjama’ah. Padahal fungsi masjid bukan itu saja, melainkan juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk kepentingan-kepentingan umat, seperti tempat musyawarah atau pertemuan, akad nikah, kegiatan belajar-mengajar, dan lain-lain.

Keberhasilan semua misi Islam sejak zaman rasul, tidak terlepas dari peran masjid maupun piranti lainnya yang mampu berperan sebagai landasan pacu dan pusat pengendalian aktivitas dakwah Islam. Masjid juga telah menjadi lambang supremasi kejayaan dan kebesaran umat Islam. Oleh karena itu, masjid harus senantiasa dimakmurkan. •Sri Mukti

WORKSHOP PENINGKATANMANAJEMEN MADIN

PONOROGO – Bertempat di aula Kanke menag Kab. Ponorogo, Forum KKDT mengadakan Workshop Peningkatan Mana-jemen Madrasah Diniyah (2-9/2). Menurut Ketua Forum, Ahmad Syafi’i, Sj, M.Fil, workshop diadakan selama 7 hari diikuti oleh 1.050 guru Madrasah Diniyah se-Kab. Ponorogo yang dibagi dalam 7 gelombang. Hadir sebagai narasumber Kasi PD Ponten dan Pengawas Pendidikan terkait.

Kegiatan ini berawal dari hasil verifikasi NSDT (Nomor Statistik Diniyah Takmiliyah) sehingga Pengawas Pendidikan Agama Islam memberi rekomendasi agar diadakan pembinaan manajemen dan administrasi. Menyambut himbauan tersebut, Kasi PD Pontren H. Maftuh Bahrul menin daklanjutinya.

Ada beberapa hal yang telah dilakukan Seksi PD Pontren. Antara lain verifikasi dan pendaftaran ulang Madin pada awal tahun 2014. Setelah diverifikasi, dari 567 Madin, 506 Madin memerlukan bimbingan dan perhatian. Selain itu, juga ada kegiatan peningkatan mutu guru Madin dengan diadakannya workshop. Juga, peningkatan manajemen Madin dengan penguatan kelembagaan.

Potensi madin sangatlah besar, dilihat dari segi historisnya yang menjadi wadah dakwah Islam ulama’ pendahulu. •Ifroh

WORKSHOP PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MADRASAH

TUBAN – Untuk meningkatkan kualitas guru dalam bidang akademik, MKKM Kec. Rengel mengadakan workshop yang diselenggarakan selama empat hari, (10-13/2). Acara ini dilaksanakan di MTsN Rengel Tuban dengan tujuan agar guru mampu memperoleh ilmu baru. Di samping itu juga untuk meningkatkan kualitas pendidik sehingga mempunyai daya saing yang tinggi. Demikian antara lain petikan sambutan Ketua MKKM Kec. Rengel, Drs. Lujeng, M.MPd.

Sementara itu, dalam sambutan pembukaannya, Kakankemenag Kab. Tuban Drs. Abd. Wahib, M.Pd.I berpesan agar semua guru mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh sehingga menambah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pendidikan.

Kegiatan ini diikuti 203 peserta yang terdiri dari guru mata pelajaran bidang studi. Di antaranya, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PPKn, al-Qur’an Hadits, Fiqih, Aqidah, Bhs. Arab, SKI, BK dan Penjaskes. Dan sebagai nara sumber berasal dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya yaitu Dr. Widyanto, M.Pd dan Miftahusirojudin, M.Pd.I.

Kasi Pendidikan Madrasah dan Pengwas MTs/MA, dan SLTP/SLTA, juga hadir pada kegiatan ini. •Taar

RAPAT KOORDINASI ULP DAN POKJAKANKEMENAG KAB. NGAWI

NGAWI – Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan program kegiatan Kankemenag Kab. Ngawi tahun Anggaran 2015, khususnya dalam hal pengadaan barang dan jasa untuk sarana-prasarana perkantoran dan pendidikan, segenap pengurus Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Pokja di lingkungan Kankemenag Kabupaten Ngawi mengadakan kegiatan rapat koordinasi. Kegiatan rakoor ini dilaksanakan di Balai Pertemuan Al-Falah Kankemenag Kab. Ngawi, (16/2).

Kakankemenag Kab. Ngawi, Drs. Syahidan, MH pada kesempatan pembi-naannya di awal rapat koordinasi menya-takan harapannya agar para petugas yang namanya sudah tercantum dalam SK Penetapan Pengurus ULP dan Pokja benar-benar melaksanakan tugas dengan benar, disiplin, jujur dan juga terbuka. Karena semua para pengurus ULP dan Pokja akan memegang amanah yang sangat berat. Mengingat tugas pengadaan ini terkait dengan pertanggungjawaban terhadap keuangan negara, DIPA (Daftar Isian Pengguna Anggara) Kementerian Agama dan masyarakat pada umumnya.

Selanjutnya, rapat koordinasi kali ini diisi dengan pemantapan tugas dan program kerja ULP Kankemenag Kabupaten Ngawi tahun anggaran 2015. •Guh

56 MPA 342 / Maret 2015

LAMONGAN – Serahterima jabatan dan pelantikan pejabat struktural di lingkungan Kankemenag Kab. Lamongan, dilakukan

Seusai dilantik, pejabat diingatkan akan tugas dan fungsi Kepala KUA selain NR yang seringkali belum terkomodasi secara optimal.

Promosi dan Mutasi 5 Pejabat, Kakankemenag Berpesan Tigas Resep KesuksesanKakankemenag Kab. Lamongan di aula setempat, (15/1). Empat pejabat kepala KUA menempati pos barunya. Sementara seorang pejabat fungsional PPAI, dilantik di ruang Kakankemenag, (9/2).

Kakankemenag Kab. Lamongan, Drs. H. Leksono, M.Pd.I dalam sambutan mengingatkan akan tugas dan fungsi lain pejabat Kepala KUA selain NR. Karena umumnya belum terakomodasi secara optimal. Mulai dari pembinan keluarga sakinah, pembinaan kemasjidan, haji, dan lainnya. Ini berdasar paparan Irjen Kemenag RI saat turun ke lapangan.

Sementara untuk pejabat baru, pihaknya berpesan dengan mengutip kitab salaf, 3 resep kesuksesan yaitu khafidhoh alal lisan (menjaga lisan), arifatu ‘alal zaman (mengikuti perkembangan zaman), dan muqobalatu alasy sya’nihi (siap menghadapi masalah).

Pejabat kepala KUA yang dilantik adalah Nasihun Amin, S.Ag. (Bluluk), Drs. M. Ali Afandi (Sarirejo), M. Kholid, M.HI. (Tikung), Zuhainis Adam, S.Pd.I, (Sukorame). Sedang PPAI promosi atas nama Pariadi, M.Pd.I, PPAI RA/TK, MI/SD/SDLB wilayah Kecamatan Sukorame. •Nsr

KEDIRI – Mensikapi adanya kebutuhan penyuluh agama yang berkompeten dan handal dalam melaksanakan tugas kepenyuluhan, Kankemenag Kab. Kediri melaksanakan Uji Kompetensi Penyuluh Agama Islam Non PNS, (11/2). Kegiatan ini dilaksanakan di aula diikuti 300 orang pelamar dari kapasitas formasi 248 orang.

Kakankemenag Kabupaten Kediri H. Suryat, M.Pd.I di hadapan peserta menyampaikan bahwa tugas dan tanggung jawab sebagai Penyuluh Agama Islam merupakan tugas mulia yang tidaklah ringan. Seorang penyuluh harus mumpuni mengenai ajaran dan nilai-nilai Islam serta memiliki sikap dan perilaku yang baik. Sehingga dapat menjadi suri tauladan bagi masyarakat yang dibinanya. Selain itu, juga harus memiliki pengetahuan tentang aturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas kepenyuluhan.

Kasi Bimas Islam H. Moh. Hamzah, S.Ag, M.Pd.I, dalam laporannya mengatakan peserta akan diuji melalui dua tahap

Kankemenag Kab. kediri adalah uji kompetensi bagi Penyuluh Agama Islam Non PNSguna mendapatkan penyuluh agama yang handal dan kompeten

ujian, yakni uji tertulis dan uji lapangan. Pada uji lapangan, para calon akan dipantau dan dinilai melalui kegiatan-kegiatan lapangan yang mereka lakukan terhadap warga binaannya masing-masing. •Alfy

Uji Tulis dan Lapangan, Warnai Uji Kompetensi Penyuluh Agama Islam Non PNS

KOTA PASURUAN – Dengan dihadiri oleh Kakankemenag Kota Pasuruan, seluruh Kasi, para pengawas, satker serta karayawan/

Kasubag TU yang baru, Mad Shodik M.PdI sedang membubuhkan tanda tangan, disaksikan oleh Kakankemenag Kota Pasuruan.

karyawati Kantor Kemenag Kota Pasuruan, dilaksanakan kegiatan Pelantikan Kasubag TU Kankemenag Kota Pasuruan, (26/1). Pelantikan kali ini bertempat di halaman tengah Kankemenag Kota Pasuruan bersamaan dengan pelaskanaan apel pagi.

Kakankemenag Kota Pasuruan, H. Ma’mur Salim M.Si dalam sambutanya mengucapkan selamat atas dilantiknya Mad Shodik M.PdI yang sebelumnya menjabag sebagai Kepala KUA Kecamatan Mayangan Kota probolinggo, dan menyampaikan selamat menjalankan tugas di Kankemenag Kota Pasuruan. Sekaligus berterimakasih kepada Hadi Ismanto yang telah melaksanakan tugas Plt. Kasubag TU dengan baik.

Lebih lanjut, Kakankemenag berharap agar kedepannya ada terobosan baru di lingkungan Kemenag Kota Pasuruan sehingga mampu menunjukkan prestasi dan kinerja yang lebih baik. Karena sejak dilantik, Kasubag TU yang baru bertanggung jawab terhadap semua tugas yang berhubungan dengan kegiatan tata usaha dan tata laksana kantor termasuk kedisiplinan karyawan-karyawati Kankemenag Kota Pasuruan. •Mdk

Pelantikan Kasubag TU Kankemenag Kota Pasuruan Dihelat di Halaman Tengah

57MPA 342 / Maret 2015

BWI KAB. PROBOLINGGO DIHARAPKANMAMPU MENGELOLA DAN

MENGEMBANGKAN ASET WAKAFPROBOLINGGO – Bertempat di

Gedung Islamic Center Kraksaan, Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Jatim bersama Pengurus Badan Wakaf dan Infaq (BWI) Provinsi Jatim menghadiri undangan BWI Perwakilan Kab. Probo linggo dalam rangka memberikan problem solving konflik internal di daerah, (28/1).

Ketua BWI Kab. Probolinggo, Basar, SH menyampaikan bahwa tujuan acara ini adalah agar BWI Jatim memberikan pembinaan dan arahan dalam menyikapi permasalahan wakaf guna mengembangkan potensi wakaf Kab. Probolinggo.

Sementara itu, Kakankemenag Kab. Probolinggo H. Busthami, SH. M.HI berharap agar pengurus aktif berkoordinasi dan menumbuhkan potensi demi meningkatnya perwakafan. Juga mampu menyelesaikan permasalahannya, serta mengembangkan aset wakaf agar lebih produktif.

Sedangkan perwakilan dari BWI Provinsi Jatim Drs. H. Fachrur Rozi, M.HI berharap agar pengurus BWI bekerja keras serta peduli pada perwakafan di daerah dengan meminimalisir problem yang timbul. Di sisi lain, BWI juga harus mampu mengelola, mengembangkan dan mempertahankan aset wakaf, dengan silaturrahim sesuai budaya setempat. •Ansori

POKJALUH SELENGGARAKAN FESTIVAL DAI PELAJAR DAN RIHLAH ILMIAH

SIDOARJO –Pokjaluh Kankemenag Kab. Sidoarjo selenggarakan Festival Da’i Pelajar (FDP) tingkat SMA/SMK/MA di aula Kankemenag Kab Sidoarjo, (2/2). Acara ini diikuti oleh 27 peserta utusan MA dan SMA se-Kab. Sidoarjo.

Seremonial FDP dibuka Kakankemenag Kab Sidoarjo, Drs. H. M. Nur Sjamsudin AM, M.SI dan dihadiri Kasi Bimas Islam Drs. H. Syaiful Hadi, MPd. dan para pejabat struktural dan guru agama dari MA/SMA/SMK.

Drs. H. M. Nur Sjamsudin AM, M,Si berterima kasih atas terselenggaranya FDP ini. Dan berharap agar acara ini memacu guru agama di MA/SMK/SMA untuk membina siswa-siswanya agar tampil sebagai dai di sekolah dan madrasahnya masing-masing.

Tiga juri yaitu Nur Cholis, S.Ag, MM, DR. H. Abdul Wahid Evendi, M.Ag (Sekretaris Pokjaluh Provinsi Jawa Timur) dan Al-Hadi, S.Ag menetapkan Mirza Fissabila (SMAN I Taman), dan Nur Fatichatul Icca (SMAN I Gedangan) sebagai juara.

Diwaktu yang berbeda (4/2), Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kab Sidoarjo melaksanakan rihlah ilmiah ke PT Amarta Indah Otsuka (produsen Pocari Sweat) di Kejayan Pasuruan untuk mengetahui proses pembuatan dan jaminan halal. •Ms

BUPATI SIDOARJO BUKA AKSIOMA TAHUN 2015 SIDOARJO – Opening Ajang Kompetisi

Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) tahun 2015 berlangsung meriah di GOR Kabupaten Sidoarjo, (31/1). GOR dipadati ribuan hadirin terdiri atas guru dan siswa-siswi RA hingga Madrasah Aliyah (MA) baik negeri maupun swasta. Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, SH, M.Hum membukanya bersama Kepala Kankemenag Kab Sidoarjo (Drs. H. M. Nur Sjamsudin AM, M.SI), Kasubbag TU (H. Misbakhul Munir,M.Ag), para kepala seksi, kepala madrasah negeri dan swasta serta kepala Raudlatul Athfal (RA)

Dihadapan kontingen serta hadirin, Bupati Sidoarjo mengatakan bahwa dirinya sangat bangga dengan madrasah. “Semoga dengan Aksioma ini, Kemenag Kab. Sidoarjo dapat menemukan atlet dan seniman serta siswa-siswa berbakat yang dibutuhkan dalam lomba Aksioma tingkat provinsi Jawa Timur”, tandasnya.

Sementara itu, H. Agus Suwito, M.Pd selaku Ketua Panitia Aksioma mengatakan bahwa lomba-lomba dalam Aksioma ini dilaksanakan dalam empat tingkat yaitu RA, MI, MTs dan MA. Juara I dari lomba olahraga dan seni dari tiap cabang yang digelar, akan mewakili kabupaten Sidoarjo untuk berkompetisi di Aksioma tingkat provinsi. •Ms

DIKLAT TEKNIS GURU MIBANGKALAN – Bertempat di aula Al-

Ikhlash Kemenag Kab. Bangkalan, dilak-sanakan Diklat Teknis Substansif pe ningkatan kompetensi metodologi pembe lajaran bagi guru MI di wilayah kerja Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan tahun 2015, (10-16/2). Kegiatan ini merupakan kegiatan Balai Diklat Keagamaan Surabaya yang ditempatkan di Kankemenag Kab. Bangkalan. Acara dihadiri 30 orang perwakilan dari MI se-Kab. Bangkalan.

Dalam laporannya, Drs. Mufi Imron Rosyadi, MEI menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakan diklat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan keah-lian dan keterampilan (knowledge, skill dan attitude) dalam penyusunan bahan ajar dan sikap mental guru untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan standart kompetensi sebagai seorang guru yang profesional.

Sedangkan Drs. H. Muarif, M.Si. selaku Kakankemenag Kab. Bangkalan dalam sambutan pembukaannya berpesan agar peserta benar-benar menyerap semua materi yang disampaikan oleh nara sumber, sehingga ketika kembali ke tempat tugas bisa mengamalkannya.

Semua peserta nampak antusias mengikuti diklat selama tujuh hari tersebut hingga ditutup pada 16 Februari 2015. •Sulaiman

PENETAPAN KINERJA TAHUNAN SATKER 2015 UNTUK PROGRAM KERJA LEBIH BAIK

TULUNGAGUNG – Bahan rencana kerja setiap Satker yang telah dikritisi dan dibahas berbagai pihak diharapkan menjadi rencana kerja yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2015. Keinginan ini disampaikan Kakankemenag Kab. Tulungagung H. Damanhuri, M.Ag saat mem-berikan sambutan pada kegiatan Penetapan Kinerja Tahunan Satuan Kerja di lingkungan Kankemenag Kab. Tulungagung Tahun 2015 di aula MTsN Tulungagung, (5/2).

Program kerja yang telah disusun mulai Juli 2014 tersebut merupakan bahan menyusun RKA K/L mencakup seluruh peren canaan. DIPA yang sudah turun, bisa segera dilaksanakan kecuali yang masih direvisi. Untuk itu, setiap seksi agar segera menyampaikan jadwal kegiatan ke Perencana untuk ditata agar tidak tumpang tindih. Setiap seksi juga diharapkan taat aturan dan hukum dalam menjalankan program kerja.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kasi, penyelenggara syariah, Kepala Madrasah, Ketua KUA, PPAI, JFT, operator, dan ditutup dengan penandatanganan penetapan kinerja satker antara Kakankemenag dengan Kasubag TU, seluruh Kasi dan penye lenggara syariah, serta Kepala Madrasah. •Fat

UPACARA PEMBUKAAN AKSIOMA MIKE-5 TAHUN 2015

DI KANKEMENAG KAB MOJOKERTOMOJOKERTO – Halaman Kankemenag.

Kab. Mojokerto yang biasanya tampak lengang di hari Sabtu karena hari libur, tampak ramai didatangai banyak orang. Tampak dari mereka beberapa perwakilan Madrasah Ibtidaiyah yang ada di Kabupaten Mojokerto. Ada juga group drumband lengkap dengan semua atributnya.

Pagi itu diadakan kegiatan upacara pembukaan Ajang Kompetisi Seni dan Olah Raga Madrasah (AKSIOMA) Madrasah Ibtidaiyah yang ke-5 Kabupaten Mojokerto Tahun 2015, (7/2). Semua perwakilan MI se-Kab. Mojokerto antusias hadir di Kankemenag. Kab. Mojokerto dengan mengi kut sertakan siswa-siswanya yang akan bertanding.

Acara pembukaan AKSIOMA MI kali ini dimulai dengan devile semua kontingen tiap kecamatan diiringi drumband. Kakankemenag. Kab. Mojokerto Drs. Ahmad Rodli, M.Ag beserta jajaran pejabat struktural dan fungsional terlihat begitu semangat dan senang bisa hadir di acara ini karena bangga dengan kreasi siswa siswi MI yang ikut andil pada acara ini.

Selesai acara pembukaan, langsung beberapa nomor pertandingan dilaksanakan di lapangan maupun gedung serbaguna Kankemenag. Kab. Mojokerto. •Ans

58 MPA 342 / Maret 2015

1. KAIN BROKLAT DI PADU DENGAN KAIN DAERAH TERLIHAT SEDERHANA NAMUN TETAP ANGGUN, DIKENAKAN DENGAN JILBAB YANG SIMPEL DAN KERUKUDUNG PANJANG. BISA DIPAKAI UNTUK KE PESTA.

2. GAMIS SHIFON DENGAN ANEKA MODEL DI TATA DENGAN JILBAB YANG APIK TERLIHAT MEWAH DAN CANTIK. PILIH WARNA DAN MODEL YANG SESUAI DENGAN SELERA.

3. FEMININ DAN LAGI TTRENDY, BAGIAN DALAM BAJU PANJANG DI TAMBAH BLASER PENDEK SEPINGGANG, TER-LIHAT RESMI TAPI BISA JUGA DIPAKAI SILATURRAHIN KE RUMAH TEMAN.

Koleksi Butik Muslim Shafa.Jl. Panglima Sudirman No 12 Gresik.Telp. 031 3981067/ 013 3970851

1

3

59MPA 342 / Maret 2015

Prestasi ternyata bukan monopoli sekolah perkotaan dengan fasilitas pendidikan yang lengkap. Sebab, meski berada berada di pelosok desa yang minim fasilitas, tenyata tiga

siswa MTs Tarbiyatul Wathon, Campurejo Panceng Gresik ternyata moncer di dalam kejuaraan robotika di kanca regional hingga internasional.

Mereka adalah Ahmad Khoirul Hadi (kelas IX), Nabil Al Annisi (14), dan Mohammad Harris Riqin (kelas VIII). Mereka yang telah mengharumkan nama madrasah dengan menjuarai kompetisi Robot se-Jawa dan Bali di Jember Line Tracer IV yang di gelar Universitas Jember. Dalam ajang yang berlangsung mulai 1 hingga 2 November tahun lalu itu. Di ajang ini, para siswa dengan latar belakang ekonomi keluarga pas-pasan ini sukses menyingkirkan 46 pelajar dari sekolah-sekolah elite.

Tak berselag lama, di bulan yang sama, tanggal 19 November, ketiga anak pedagang ikan, sopir dan nelayan itu kembali menjuarai even nasional bertajuk Robot Elite Competition 2 (Reco 2) di Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung. “Kami sangat bersyukur dan tidak menyangka sekali. Ternyata dengan kerja keras dan kemauan kuat semua bisa menjadi mungkin,” tutur Hadi – panggilan karib Ahmad Khoirul Hadi – seakan tak percaya.

Rasa tak percaya juga meliputi hati para orang tua mereka dan warga desa. Mereka seakan tak percaya dengan prestasi yang ditorehkan ketiganya. Apalagi saat mendengar kabar keikutsertaan siswa belasan tahun ini dalam ajang robotika internasional di Singapura. Ini tentu sangat beralasan, sebab mereka hanyalah anak pesisir yang jauh dari pusaran prestasi seperti halnya orang kota.

Seakan ingin mengobati rasa penasaran para warga desanya, dengan didampingi oleh guru pembimbingya para siswa yang hobi otak atik peralatan elektro dan mobil Tamiya ini akhirnya berangkat ke Tay Eng Soon Convention Centre,

ITE Headquarters, Singapura pada 28 Januari kemarin. “Alhamdulillah meski tidak memuncaki kejuaran, tapi kami masih berhasil masuk 10 besar,” tukas Nabil – sapaan akrab Nabil al-Annisi – yang diamini ketiga temannya.

Kini pintu prestasi pun makin terbuka lebar di hadapan ketiganya. Sebab terbukti dalam kejuaran mulai tingkat regional hingga internasional mampu dilaluinya dengan prestasi membanggakan. Dan seakan tak mau berpuas diri, mereka pun kini bersiap mengikuti kompetisi lanjutan. Tak hanya itu, ketiganya kini juga turut serta dalam pembinaan robotika para juniornya di madrasah tsanawiyah yang berada di bawah naungan Yayasan Tarbiyatul Wathon Gresik itu. •Pri

Moncer di Kancah RegionalHingga Internasional

Hadi, Nabil dan Riqin saat mengikuti kejuaraan Robotika di Singapura.

Hadi, Nabil dan Riqin saat mengikuti kejuaraan Robotika di Singapura.

Ahmad Khoirul Hadi, Nabil al-Annisi, dan Mohammad Harris Riqin

60 MPA 342 / Maret 2015

Suatu saat Amirul Mukminin Al-Mahdi dari Dinasti bani Abbasiyah masuk kota Damaskus dalam perjalanannya ke Yerusalem. Ketika melihat masjid Damaskus ia berkomentar

kepada pejabat yang mengikutinya : “Kita didahului oleh Bani Umayah dalam tiga hal, pertama, masjid yang tidak pernah aku lihat tolok bandingnya di muka bumi seperti masjid ini, kedua : Kemuliaan kaum mawali (Muslim non Arab), ketiga Umar bin Abdul Aziz, sampai kapanpun tidak akan ada sosok seperti dia pada dinasti kita“.

Sampai kapanpun tidak akan ada sosok seperti dia pada dinasti kita..., suatu ungkapan jujur yang datang dari dinasti bani Abbasiyah. Dinasti ini adalah rival dan telah berhasil menggulingkan kekuasaan dinasti bani Umayah. Ungkapan itu tidak berlebihan, dan memang demikianlah yang sebenarnya Umar bin Abdul Aziz. Bahkan di antara Ulama ada yang menganggap bahwa Umar bin Abdul Aziz adalah Khulafaur Rasyidin yang kelima.

Umar bin Abdul Aziz sama sekali bukan seorang yang berambisi menjadi khalifah, bahkan ia sendiri sudah berusaha menghindarinya. Memang di kalangan bani Umayah, ia orang yang paling pantas menjadi khalifah jika khalifah wafat. Ia pernah menjadi gubernur di Khunashirah masuk daerah Syria sekitar dua tahun. Setelah itu ia dipindah ke daerah yang amat penting, yakni menjadi gubernur di Madinah, dan karena suksesnya memimpin daerah itu kemudian kekuasaannya diperluas menjadi seluruh tanah Hijaz, termasuk dua kota suci, Mekkah dan Madinah.

Sebelum wafat, khalifah Sulaiman bin Abdul Malik menuliskan wasiat rahasia tentang siapa yang akan menggantinya. Surat wasiat itu tidak boleh dibuka kecuali jika ia sudah wafat dan dibacakan di masjid dengan disaksikan masyarakat luas. Maka ketika khalifah wafat, dibacalah surat wasiat rahasia tersebut. Demi satu-satunya nama yang muncul adalah Umar bin Abdul Aziz, maka seluruh masyarakat yang hadir sangat bergembira. Sebaliknya bagi Umar bin Abdul Aziz, ia kaget bukan kepalang seperti mendengar petir di siang bolong, dan dengan serta merta ia meneriakkan : “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un“. Ia anggap amanah adalah musibah, bukan rahmat.

Umar bin Abdul Aziz salah seorang khalifah dari bani Umayah yang mempunyai prestasi dan keberhasilan menakjubkan. Dalam kurun waktu yang amat pendek, kurang dari dua setengah tahun telah mampu membuat negara berkembang menjadi negara yang adil dan makmur. Ia mampu memadamkan pemberontakan kaum khawarij yang terkenal radikal. Ia mampu meredam peperangan antar suku yang selama ini selalu mengganggu stabilitas keamanan dalam negeri. Ia juga mampu mewujudkan masyarakat yang hidup dalam keadaan yang aman dan tenteram.

Umar bin Abdul Aziz memang tokoh luar biasa, zuhud dan wara, sederhana, rendah hati, pemaaf, penyantun, dan rasanya

terkumpul semua segala sifat mulia seperti yang diajarkan Rasulullah SAW. Sebelum menjadi khalifah ia seorang yang perlente dalam berpakaian, karena ia memang berkecukupan. Ketika ia menjadi khalifah, itu semua berubah. Pakaiannya hanya seharga enam dirham

dan itu sudah amat bagus dalam pandangan Umar, padahal dahulunya pakaiannya paling

tidak seharga enam ratus dirham.Lihatlah ketika selesai pemakaman

khalifah Sulaiman, para pembesar negara segera menyiapkan kendaraan yang layak dipakai Umar selaku khalifah. Ada beberapa ekor kuda dan bigal terbaik disiapkan, kesemua itu oleh Umar dijual dan uangnya dimasukkan ke baitul mal.

Dalam hal makanan, ia juga berlaku amat sederhana. Ia memakan hanya makanan kering dan melarang orang melayaninya. Ia juga menerapkan hal itu pada semua keluarganya. Suatu hari dengan maksud memberikan pelajaran dan membesarkan hati anak-anaknya,

ia memberi nasehat : “Anak-anakku, apalah gunanya kalian mengecap makanan lezat-lezat, kalau itu semua membuat ayahmu bersiap-siap ke neraka“.

Setelah dibaiat menjadi khalifah, Umar menyerahkan semua hartanya ke Baitul mal untuk kepentingan kaum Muslimin. Ia kemudian mendapat jatah biaya hidup sehari-hari tidak lebih dari dua dirham, jauh dan berpuluh-puluh kali lebih kecil dari gaji seorang gubenurnya, yang kala itu digaji tiga ratus dinar. Gaji sebesar itu yang diterima seorang gubernur, dimaksudkan agar mereka tidak khianat dalam memegang amanat.

Di samping itu semua, ia adalah seorang kepala negara yang adil. Tidak segan-segan ia memecat pejabatnya yang berlaku dzalim, dan menggantikan dengan orang yang lebih baik dan lebih terpercaya, meskipun bukan dari kalangan bani Umayah.

Ia pecat gubernur Basrah, Adi bin Artha’ah, ia berhentikan juga gubernur Afrika utara, Yazid ibn Abi Muslim, gubernur Irak, Shalih ibn Abdirrahman, dan gubernur Andalusia as-Tsaqa�. Ia lalu menggantikan mereka dengan pejabat baru yang lebih terpercaya, seperti Abdul Hamid al-Quraisy sebagai gubernur di Kufah, Abdur Rahman bin Nuaim untuk gubernur Khurasan, dan Samah bin Malik sebagai gubernur Andalusia. Kepada para pejabat baru itu Amirul Mukminin menugaskan para alim ulama untuk menjadi penasehat mereka.

Di antara sifat adil Umar bin Abdul Aziz, ia mengembalikan semua tanah rakyat yang telah dirampas dalam pemerintahan sebelumnya. Ia juga mengambil kembali tanah milik negara yang telah diambil dan dikuasai oleh pejabat sebelumnya, yang oleh mereka tanah-tanah tersebut dijadikan hak milik pribadi. Kebijakan ini bahkan amat ditentang oleh kerabat Umar sendiri dari kalangan bani Umayah, dan dianggap sebagai kebijakan zalim yang menyimpang dari garis kebijakan bani Umayah selama ini. Akan tetapi Umar tetap kukuh pada pendiriannya.

Oleh : H. Ahmad HartoyoDosen Institut Agama Islam Al-Khoziny Sidoarjo

Menganggap Amanah Sebagai MusibahUmar bin Abdul Aziz

Oleh: Mey. S

61MPA 342 / Maret 2015

Berdaya BudayaEntah sudah berapa periode tren debat terbuka digelar di negeri ini ketika hendak menghelat

pemilihan capres dan cawapres. Dan ingatkah Anda ketika hendak digulirkan pemilihan bakal pimpinan-baik presiden, lurah, bupati, gubernur, atau apa saja- diawali dengan dialog, atau debat terbuka yangmengetengahkan topik budaya dan kesenian?

Ketika berlangsung debat calon presiden menjelang pilpres 2014 lalu, tidak ada pertanyaan darimoderator maupun para capres dan cawapres yang mengangkat mengenai kebudayaan dan kesenian.Mungkin karena kebudayaan atau kesenian sudah dianggap tidak lebih penting dibanding persoalanekonomi, pertahanan, hubungan luar negeri, dan (mungkin) korupsi. Kebudayaan dan kesenian dinilaibukan sektor strategis sehingga tidak perlu dijadikan bahan perdebatan. Ilmu pengetahuan, ekonomi,politik luar negeri, perlu mendapat perhatian dengan porsi besar demi memajukan negara dan bangsayang ‘modern’.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dominasi rasionalisme, membawa manusia kepadakehidupan modern di mana sekularitas menjadi mentalitas zaman dan membuat kebudayaan cenderungterpinggirkan. Merebaknya media informasi tak urung juga mampu mengikis kesadaran masyarakatdalam beretika dan berbudaya. Televisi, koran, tabloid, ditambah lagi dunia internet yang tak henti-hentinya meluncurkan berita-berita serta wacana kekerasan, penggusuran, serta ketidakadilan, takayal akan mampu mereduksi perilaku bahkan kesadaran berbudaya santun bagi lapisan masyarakattertentu.

Zaman telah memberi peluang bagi kita untuk lebih terbuka kepada dunia luas, akan tetapi kitamesti menerima dengan tanpa meninggalkan identitas kita sebagai anak bangsa serta tidak jugameninggalkan semangat kebudayaan yang sebelumnya menjadi alat pemersatu dari pengaruhmodernisasi.

Kemajuan zaman yang identik dengan pengembang-an pembangunan fisik serta infrastruktur, seringkali me-lupakan tatanan sosial, struktur budaya masyarakat, se-hingga kian banyak bermunculan simbol-simbol, tidak sajadalam ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam pergaulan antarmanusia dan ini menuntut suatu proses belajar yang terusmenerus agar kita dapat melihat dan memakai serta me-maknai lambang-lambang tersebut sebagai penunjukjalan, bukan tanda-tanda asing, apalagi tanda-tanda pen-jajahan.

Bagi sebagian kalangan, kemajuan zaman bisa sa-ngat menguntungkan selama masyarakat mampu meng-ambil aspek-aspek positif dari peradaban sekaligus meng-hilangkan aspek-aspek negatifnya. Hal ini bisa dilakukandengan mempertahankan dasar-dasar kearifan lokal agartetap terjaga kehidupan yang seimbang.

Betapa pun, kemajuan zaman akan menimbulkanreaksi terhadap posisi kebudayaan yang terpinggirkanoleh realitas sosial. Kebudayaan yang bersifat individualdan longgar adalah reaksi terhadap kehidupan yangsekular dan hedonis. Dan jangan kita lupakan bahwa di lain pihak, pada perkembangannya kebudayaanmerupakan hasil proses dialektika dari masa sebelumnya.

Mencermati hal ini selayaknyalah pemerintah harus lebih arif dalam memosisikan kebudayaansebagai agenda utama untuk dirumuskan untuk mengimbangi dominasi kemajuan zaman dalam semuaaspek kehidupan. Kebudayaan dan kesenian bisa menjadi ruh suatu bangsa, karena posisinya bisasangat strategis dan berpengaruh terhadap perilaku sosial masyarakatnya.

Akhirnya kita akan bersinggungan dengan sejumlah masalah yang kita hadapi bila kita berusahauntuk membina etika baru yang tidak bertitik pangkal pada norma-norma abstrak, melainkan padasituasi dan problema kongkrit agar dapat dijadikan landasan bila merencanakan garis-gariskebijaksanaan dan dapat dipercaya.

Pengakuan serta pencitraan diri telah banyak dijadikan media pencapaian simbol sebuah statusdengan tanpa melibatkan peran hati. Bukankah seseorang yang mengetahui hakikat hatinya ia akanmengetahui hakikat Rabb-Nya?

Mari bertanya pada hati, apa yang hendak dan akan kita perbuat.

TAKDIRIKita tak bisa menghindarKita tak bisa berlariApalagi bersembunyiDi sesuatu yang tertancap pada diri kita Itulah yang disebut takdirKebahagiaan dan kesedihan Datang silih bergantiDi saat kebahagiaan datangSemua insan bahagia dan senangSenyum pun membingkai di raut wajah kitaNamun, disaat kesedihan datangDan menyambar hati kitaSenyuman, kebahagiaan, kesenanganSemua itu memudar dan melayangBagaikan debu yang terhempas oleh sapuan anginHidup memng penuh kejutan dan misteriIISaat badai terlanjur datangPetir menyambar-nyambar hati kitaNamun, semua akan hilang ditelan waktuHari demi hari akan menghapusSelembar demi selembar kesedihanMinggu demi minggu akan melepasSepapan demi sepapan kegelisahanBulan demi bulan akan menyiramiKobaran demi kobaran kepedihanHingga tahun demi tahun rontoklahSegumpal kesedihan di Mahligai QolbuIIIDia-lah yang tahu akan rotasi kehidupan iniSaat Dia sudah berkehandak akan kebahagiaan dan kesedihanHanya rasa syukur dan tawakkalYang harus kita tanamkan dalam hati kitaDia memberikan apa yang kita butuhkanBukan apa yang kita inginkan

Muhammad MaimunSiswa Kelas XII Bahasa 1 SMA Nurul JadidProbolinggo

NEGERIKU KINIDalam goresan sejarahKubaca ada tetesan darahYang membanjiri setiap langkah pejuangYang bertahan dan merebut kemerdekaanDalam sejarah…Negeriku rindang penuh tanamanTapi kini telah gersang Terganti oleh bangunan mewah nan berasapDalam sejarah ...

Negeriku penuh pesona, tapi kini terkoyak lukahanya untuk berebut kekuasaanInikah negeriku?Yang tiapa hari kita saksikan sebuah drama tanpa episodeInikah negeriku?Yang anak kecil pun tahu tontonan rebutan kekuasaanInikah negeriku?Yang bagai layar lebar…Menyuguhkan pertengkaran para penguasaWahai penguasa !Bagaimana cara kami mengatakanPada tunas bangsa yang menanyakan sejarah tentangmuSedang engkau dalam ego kepentinganmuTanpa peduli ketauladanan dan perilaku Cukup akhiri drama tak berujungMari mengukir dan memoles sejarahTanpa catatan merah

MusyarofahMI Darussalam Jl. Masjid Al-Irsyad,RT 06/RW 05 Pandanarum, Kemlokolegi,Baron, Nganjuk 64394

ALAMPUN MENERKALangitku memerah, kelam, tersakitimentariku meradang, memanas!sayu dan sedih…

Hutanku mengering, rapuhbumiku retak, bagai kolase yang terkoyaklautku keruh, ikanku dicuriterumbu karangku enyah..sungaiku anyir, busuk!Tak indah lagi...

keindahan itu… kemana perginya?dan…sesaat...alampun menerka...Tangan-tangan manusia yang merenggutnya!

Robiatul Muthi’ahMTs. Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombangkode pos 61485

SYAIR SURAU LENTERAKUKuberlinang air mataYakni air mata dukaSepi sunyi bersahajaLaksana cahaya kehilangan lentera

Kudengar legenda dari negeri permataKujadikan hikayat pelipur laraTak serta merta dikau meranaHanya daku seorang merana

Adalah surau terpencil di negeri iniNamanya harum di kalangan petinggiAsalnya rawa memebentang sunyi Terbabat seorang datuk baik hati

Sepintas ilmu menjulangBerlalau lalang santri demi selamat dari karamDia lalui dengan tandus dan gersangLaksana mencari seteguk anggur di tanah hilang

Terngiang syafi’iyah dalam benakkuBerpadu jalalyn di dasar nuranikuAlangkah indahnya hidup dengan ilmuBilakah ilmu ku cengkram dalam diriku

Walid TaufiqMTs N Genteng Banyuwangi

INDAHCahaya pagi yang entahMenguap dari embun yang baru terbangunMentari yang mendesah malas beranjakOh nuansa pagi, syahduSeperti kuingat, kurasasaat kulihat engkauPesona ayumu memberikan secercah sinar terangdalam setiap langkahkuSinar wajahmu menyibakkan tirai kegalauandalam hidupkuDetak langkah..Derai tawa..Menyelinap masuk menuju relung qalbuMemutar lalu mengingatEngkau tersenyum manis di depankuMemetik dawai asmaraMelantunkan secuil irama jiwaGerak hati ingin menari-nariDalam langkah yang tertutup dakiSeperti sekerat puisi yang menyejukkan lelehan hari..Indah sekali..

Fitria Arifa Dewi Kelas XII Keagamaan MAN KandanganPare 64211

62 MPA 342 / Maret 2015

1. SUGIANTO MAN NGRAHO BOJONEGORO

2. H. ZAINAL ARIFIN HASFAN JL. LETJEN S PARMAN V/57 JEMBER (68121)

3. ABDUL MANAN SEKARPUTIH GG I RT. 05 RW. 02 TEGALAMPEL BONDOWOSO (68291)

4. DIMAS ALFA ALIF DEWANDANA JL. KALASAN V BLOK J NO 12 PERUM GRAHA CANDI MAS SIDOARJO

5. MUHAMMAD HAFID DESA. PULOTONDO, KEC NGUNUT KAB. TULUNGAGUNG

JAWABAN TTM NO. 341MENDATAR :1. RAJA 4. DEAD 6. KUA 7. GARASI 8. LADANG11. MUSIM 14. OLI 16. ABANG 19. OTONOM22. AMONIA 23. RUM 24. RUPA 25. ANDI

MENURUN : 1. RAGAM 2. ASASI 3. AKIL 4. DAUD 5. DUNGU9. ASIA 10. ANDA 12. SOTO 13. MOTO 15. SOLAR17. BIOLA 18. GLADI 20. NIRA 21. MAMA

KETENTUAN :1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya.2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir Maret 2015 (cap pos).3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 343.

PERAIH HADIAH TTM NO. 341

Bulan MaRET 2015

TTM

MPA

EDISI 342

KUPONNO : 342

DAFTAR PERTANYAANMENDATAR :1. Menempel, berayun-ayun pada suatu benda5. Yang di atas menjadi di bawah, berlawanan6. Radio Detecting And Range Finding8. Undang-Undang Dasar10. Makhluk Allah selain manusia11. Nomor Induk Pegawai12. Bunyi-bunyian terbuat dari kayu berongga, lubangnya

ditutup dengan kulit hewan16. Kadang-kadang, sekali waktu20. Anak laki-laki (Bahasa Inggris)21. TV/Radio Jepang, disingkat22. Laut antara kepulauan Maluku dan pulau Papua24. Pelit, terlampau hemat25. Keterampilan, kecakapan, keahlian26. Syair, puisi yang dinyanyikan

MENURUN :1. Seperti Cincin besar biasa dikenakan di tangan2. Berkelok-kelok, lekuk3. Satuan panjang = 0,9144 meter4. Yang dipakai untuk menutup kepala5. Logam keras yang tak mudah berkarat7. Keadaan yang tampak di luar9. Unit Gawat Darurat13. Akhir, bagian ujung (bahasa Inggris)14. Tidak minus tidak plus15. Menangis tersedu-sedu16. Pertanyaan yang disusun untuk memperoleh/

mengetahui sesuatu17. Bernyanyi bersama banyak orang18. Binatang digunakan untuk berburu/menjaga rumah19. Yang dipunyai manusia dalam berpikir22. Berarti pula harum23. Hitungan rentang waktu tertentu suatu benda

TTM EDISI 342

63MPA 342 / Maret 2015

Panggilan : Jalaluddin

TTL : 20 Januari 2015

Alamat : Ds. Kebonsari Rt 16

RW 02. Kebonsari, Madiun

Cita-cita : Menjadi Pemimpin

yang Bijaksana dan Tersohor

Hobi : Mendegarkan Al Qur’an

Orangtua : Mulyadi

dan Siti Midhatul Khuldi

Panggilan : Tsania

TTL : Sampang, 3 April 2009

Alamat : Perum. Trunojoyo Asri

A2 Sampang

Hobi : Membaca dan menulis

Cita-cita : Guru

Orang tua : Imam Syafii

dan Zakiyatul Fitriyah

Panggilan : Adik Shobri

TTL : Sidoarjo, 27 Nopember 2013

Alamat : Dsn. Awargunting RT.23 RW.12

Tambakrejo Sidoarjo

Hobi : Berbicara dan tertawa

Cita-cita : Rektor / Dekan /

Dosen / Guru

Orangtua : Sutrisno, S.Pd.I

dan Mania S.L

Panggilan : Sofi

TTL : Blitar, 09 Maret 2012

Alamat : Kebonduren Ponggok Blitar

Hobi : Mengaji dan menyanyi

Cita cita : Anak yang sholihan, sukses

dunia akhirat

Orangtua : Joko Amrodin,S.Pd

dan Hannatur Rosyidah,S.Pd

64 MPA 342 / Maret 2015

Panggilan : Diva

TTL : Magetan, 12 Juli 2011

Alamat : Temboro RT.02 RW.02

Kec. Karas Kab. Magetan

Hobi : Bercerita

Orangtua : Saefuddin, S.PdI, M.MPd

dan Leyla Samratulangi

Panggilan : Azam

TTL : Sumenep, 29 Desember 2009

Alamat : Jl. Sekar Wangi Lenteng

Timur, Lenteng, Sumenep

Hobi : Menggambar,

Cita-cita : Seniman

Orangtua : Masjudi, S.Pd.I.

dan Istianah, S.Pd

65MPA 342 / Maret 2015

pergelangan tangan emas miliknya.Kepala itu sedikit terangkat, menampakkan sebuah mata

merah dengan bintik hitam yang membesar dengan air mata yang tak kunjung reda. Rambut panjangnya menutup sebagian wajah yang kecoklatan. Berusaha keras melanjutkan lukisan penuh kepedihan dan kesuraman. Kuas yang di pegangnya mengarah pada kaleng cat berwarna hitam. Menyelupkan rambut-rambut kuas hingga menenggalamkannya. Ia mengangkat kuas itu dan menggoreskannya di atas kanvas yang masih putih dan menciptakan sepasang mata hitam sahabatnya. Lalu ia kembali mengangkat kuas yang sama dan menyusupakannya dalam cat berwarna merah dan ia torehkan kembali di atas kanvas yang sebelumnya telah terwarnai dan berbentuk seonggok wajah dengan rambut coklat tua. Ia kembali terdiam. Gigi miliknya menggigit bibir miliknya sendiri.

Ia takut. Takut akan sebuah keadaan yang telah terjadi pada dirinya dan sahabatnya. Ia tidak menyesal, karena bukan dirinya penyebab segala kejadian itu. Kuas putih di tangannyakembali tertoreh dengan manis. Membentuk sebuah bunga suci berwarna puti bersih, berdaun hijau, bertangkai coklat. Melati. Bunga itu terlukis disamping sebuah wajah berlumuran darah, dengan baju berwarna biru laut yang kontras dengan kulitnya yang berwarna kecoklatan. Kesedihan yang semula menyelimuti hatinya, kini sedikit mereda. Tergantikan segaris senyum kepuasan yang sangat besar. Ia senang. Lukisan itu telah selesai. Lukisan yang sama seperti sebuah lukisan di atasnya. Lukisan yang dibuat oleh sahabatnya. Lukisan yang selalu dikatakan oleh sahabatnya sebagai masa depan yang benar-benar menjadi masa depan sahabatnya. Sebuah lukisan kecelakaan yang terjadi pada sahabatnya di hadapannya. Sahabat baiknya yang menuntut agar dirinya membuat sebuah lukisan dengan gambar sahabatnya dan dirinya. Dua orang wanita berambut panjang dalam lukisan yang bersanding bersama dengan berlumur darah dan setangkai nama sahabatnya. MELATI.

*) Pelajar MTs Akselerasi Amanatul Ummah Pacet Mojokerto

Dia hanya mampu berdiam di hadapan sebuah jendela yang membisu. Menatap cahaya senja yang mulai menggelap. Matanya nanar. Saat matahari benar-benar menghilang,

ia ganti melihat segerombol lentera yang satu persatu menyala. Seperti kunang-kunang yang menyerbu lapangan luas. Cahaya kuning temaram dari dalam ruangan membuat dirinya seperti manusia kelelawar yang hidup malam hari dengan sedikit cahaya. Matanya yang gelap mengerjap, menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk dalam pupil matanya. Baju usangnya membalut tubuh kurusnya. Noda cat minyak yang memenuhi seluruh bagian pakaian miliknya, menegaskan akan sebuah kesenangan pribadinya. Kepala itu berputar. Menyapu seluruh isi ruangan yang lukisan-lukisan yang ia poles dengan jari jemarinya. Ia melangkahkan kakinya. Membelah lantai ruangan yang memantulkan cahaya kuning dari lampu yang menempel di atap. Sebilah kuas menggantung rapi di saku celana pendek yang telah berubah warna.

Tangannya meraih sehelai kain putih. Menariknya, sehingga menampakkan sebuah kanvas yang masih suci tanpa bercak apapun. Ia meraih beberapa kaleng cat dengan warna yang ia mau. Warna bernuansa kelam. Tangan kirinya meraih kuas yang tadi tertancap di saku celana miliknya. Ia mulai menggoreskan cat-cat yang ia mau. Kenangan masa lalunya berkelebat. Kenangan mengenai sahabatnya. Teman seperjuangannya dalam melukis di sepanjang trotoar ibukota yang menyakitkan. Ia torehkan segala rasa sakit yang ia rasakan dalam kesendiriannya. Air matanya turun. Kepedihan yang merajang hatinya ia gambarkan dalam lukisan yang setengah jadi. Namun jemarinya terhenti. Nafasnya berhembus kasar. Rasa frustasi ganti menyelimuti otaknya. Merusak setiap memori dalam pikirannya. Saat tangan itu ingin melanjutkan kegiatan yang sebelumnya di kerjakan, jarinya bergetar. Air mata miliknya semakin deras turun menuruni pipinya. Menimbulkan segaris sungai air mata. Kepala itu tertunduk, isaknya semakin dalam. Genggaman jemarinya semakin erat. Menimbulkan gurat-gurat merah di sepanjang

Oleh : Annisa Farida Salma

66 MPA 342 / Maret 2015

Tak seperti di Indonesia atau negara mayoritas Islam lain, masjid-masjid di negara Barat dilarang keras mengumandangkan azan. Dunia Barat sangat menghor-

mati hak individu. Suara lengkingan azan yang dikumandangkan keras melalui speaker, ditakutkan akan menimbulkan kebisingan dan mengganggu ketenangan masyarakat lainnya.

Seperti ghalibnya negara-negara Sekuler di Barat, Singapura juga memberlakukan aturan yang ketat berkaitan dengan ragam kegiatan agama – khususnya mengenai azan ini. Banyak wisatawan muslim – terutama yang berasal Indonesia – acapkali mengeluhkan tidak adanya kumandang azan yang bisa mereka dengar sebagai pertanda masuknya waktu shalat.

Kumandang azan, sebenarnya tidak benar-benar dilarang di negeri Kepala Singa ini. Hanya saja, suara azan tidak boleh terdengar hingga keluar masjid. Saat ini, ada sekitar 68 masjid yang dibangun di negeri yang dijuluki negeri Seribu Satu Larangan itu. Islam, memang agama minoritas di Singapura. Hanya sekitar 15 persen dari seluruh penduduk Singapura yang berjumlah 4 jutaan memeluk Islam. Muslim di Singapura sebagian besar berasal dari Melayu.

Namun dari 68 masjid tersebut, ternyata ada beberapa masjid yang tetap mengumandangkan azan melalui speaker sehingga suaranya terdengar lantang didengar hingga di luar masjid. Hal itu seperti dituturkan oleh beberapa traveler yang berkunjung di Singapura. Di antara masjid yang mengumandangkan azan melalui pengeras suara adalah Masjid Abdul Gafoor yang berlokasi di 41 Dunlop St, Little India, Singapore 209369, Masjid Al-Falah di kawasan Orchard dan juga Masjid Sultan di Kampong Glam.

Masjid Sultan di Kampong Glam, memang mendapatkan hak istimewa dari pemerintah Singapura. Masjid Sultan, merupakan masjid tertua di Singapura yang dibangun oleh Sultan Husaain pada tahun 1924.

Di awal pembangunannya, Masjid Sultan masih berbentuk masjid tradisional nusantara dengan atap limasan bersusun tiga – mirip dengan Masjid Agung Demak. Kemiripan itu terjadi, karena Masjid Sultan memang dibangun oleh masyarakat Jawa, Melayu dan Bugis yang menetap di Singapura untuk berdagang. Kawasan Kampong Glam sendiri, semula memang merupakan kawasan pemukiman awal beberapa etnik masyarakat Indonesia.

Tepat seratus tahun berdirinya Masjid Sultan, pada tahun 1924 Masjid Sultan direnovasi. Selain diperluas agar menampung lebih banyak jamaah, bentuk arsitektur masjid juga diubah. Saat ini, Masjid Sultan lebih bergaya Gothik Mughal, lengkap dengan menaranya. Masjid ini mampu menampung hingga 5.000 jamaah.

Masjid Sultan kini telah ditetapkan sebagai monument nasional Singapura, sehingga mendapat pengawasan ketat dari negara. Meski demikian, sebagai monument nasional, wisatawan dapat berkunjung ke Masjid Sultan tanpa harus menunggu aktivitas peribadatan.

Jadi, bagi wisatawan muslim yang tengah berkunjung ke Singapura dan rindu akan suara azan, langsung saja bergegas menuju Kampong Glam. Sebab kita bisa menikmati syahdunya kumandang azan di Masjid Sultan di tengah belantara beton nan bisu dan hingar bingar hiburan dari pusat perbelanjaan di Singapura. •ded/berbagai sumber

Kumandang Azandi Singapura