Upload
marinda-mega
View
766
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
modul laporan anatomi morfologi tumbuhan
Citation preview
Gb.1, a. system perakaran serabut
b. system perakaran tunggang
Buku Panduan Praktikum
BAB I
MORFOLOGI AKAR
Sistem Perakaran terdiri dari :
1. Sistem perakaran tunggang, terjadi jika akar embrio tumbuh terus
menjadi akar utama dan bercabang-cabang menjadi akar-akar yang
lebih kecil.
2. Sistem perakaran serabut, terjadi apabila akar embrio dalam
perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh
berkembangnya sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan
semuanya berasal dari pangkal batang.
Bagian-bagian akar terdiri dari:
1. Leher akar atau pangkal akar (collum radicis) yaitu bagian akar yang
bersambungan dengan pangkal batang
2. Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda terdiri atas jaringan yang masih dapat
mengadakan pertumbuhan
3. Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya
4. Akar lateral (radix lateral) , yaitu cabang-cabang akar yang dihasilkan oleh akar utama (pokok),
dan masing-masing masih dapat bercabang lagi.
5. Serabut akar (radix fibrilla), yaitu cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut
6. Rambut-rambut akar (pillus radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya merupakan
penonjolan sel-sel epidermis akar. Rambut akar senantiasa dibentuk di dekat ujung akar dan
tidak ada di dekat meristem apeks, sementara yang lama akan tanggal
7. Tudung akar (calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, merupakan jaringan yang
berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah
8. Seludang akar (coleorrhiza), terdapat pada embrio sejumlah tumbuhan monokotil
Berdasarkan asal tumbuhnya akar, maka akar dapat dibedakan:
1. Akar utama atau akar pokok (radix primaria), adalah akar yang tumbuh sebagai kelanjutan
akar embrio (radicula) dan tumbuh membesar.
2. Akar tambahan atau akar adventif (radix adventitia), yaitu akar yang tumbuh dari pangkal
batang, apabila akar utama tumbuh lemah atau terhenti pertumbuhannya.
1Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.2, akar banir Angsana
Gb.3, akar tiang Ficus
Gb.4, akar tunjang Rhizopra
Buku Panduan Praktikum
Bentuk Akar Utama :
1. Bentuk tombak (fuciformis), yaitu akar berbentuk kerucut, pangkal akar besar meruncing ke
arah ujung dengan akar lateral sedikit sebagai percabangan dan biasanya berfungsi sebagai
tempat penimbun cadangan makanan.
2. Bentuk gasing (napiformia), pangkal akar besar dan membulat, akar lateral sebagai cabang
hanya terdapat pada daerah ujung yang meruncing.
3. Bentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil, panjang seperti akar serabut dan sedikit
sekali bercabang. Contoh pada akar karatok (Phseolus lunatus L.)
4. Bentuk yang bercabang (ramosa), akar utama besar dan kuat serta bercabang banyak,
keseluruhannya berbentuk kerucut. Susunan akar ini terdapat pada pohon-pohon yang ditanam
dari biji
Bentuk-bentuk Akar Tambahan Antara Lain:
1. Berbentuk serabut (fibrosa), jika akar yang menyusun kecil-kecil, halus dan berjumlah banyak.
Contoh pada akar padi (Oryza sativa L.)
2. Berbentuk benang (filimorfis), jika penyusun akar lebih tebal dibandingkan dengan bentuk
serabut dan lebih terpisah satu dari yang lain. Contoh pada akar jagung (Zeamays L.)
3. Berbentuk tongkat, yaitu akar yang bentuknya lebih besar hampir sebesar lengan, masing-
masing tidak banyak memperlihatkan percabangan. Contoh pada akar pandan (Pandanus
tectorius Sol)
Penampakan Dan Percabangan Akar
1. Akar banir atau akar penyangga, yaitu akar berbentuk seperti
papan-papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh
berdirinya batang yang tinggi dan besar, misalnya pada pohon
angsana.
2. Akar tiang, yaitu jika akar tambahan yang tumbuh pada
cabang, kemudian akar tersebut tumbuh ke bawah dan masuk ke
dalam tanah., seperti pada beringin (Ficus benjamina L.).
3. Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah
batang ke segala arah dan seakan-akan menunjang batang agar
tidak rebah, dijumpai pada pohon bakau (Rhizophra conjugata
L.) dan pada pohon pandan (Pandanus tectorius Sol)
2Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.5, akar pasak
Buku Panduan Praktikum
4. Akar pasak, tumbuh dari akar horizontal dekat permukaan
tanah, arah tumbuh vertikal ke atas (geotropi negatif) dan
muncul di atas permukaan tanah. Antara lain terdapat pada
Avicennia sp. dan Sonneratia sp.
3Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.6, akar lutut pada Bruguiera
Gb.7, akar cekik pada Ficus
Buku Panduan Praktikum
5. Akar lutut, yaitu akar dengan bagian akar yang tumbuh ke atas
kemudian membelok lagi masuk ke dalam tanah, sehingga
membentuk gambaran seperti lutut yang dibengkokkan,
contohnya pada pohon tanjang (Bruguiera parfifolis W.et A.).
6. Akar cekik, contohnya pada Ficus bengalensis. Tumbuhan ini
memulai hidupnya sebagai epifit di atas cabang inangnya. Akar-
akar yang dihasilkannya tumbuh bersama ke bawah dan
membesar sehingga mendesak batang tanaman inang.
Modifikasi Akar
Akar fotosintesa, Contohnya pada Taeniophyllum.
Akar pembelit , misalnya pada panili (Vanilla planifolia Andr.).
Akar pelekat, misalnya pada sirih (Piper betle L.).
Akar cadangan makanan, ketela pohon (Manihot utilissima)
Akar kontraktil, misalnya pada Hymenocallis littoralis.
Akar simbiotik, pada tumbuhan leguminosae
Akar yang bervelamen, misalnya pada Vanda.
Duri akar, terdapat pada Mauritus armata (Palmae).
Akar penghisap, haustorium dari benalu (Loranthus)
4Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
Pengamatan 1
1. Tujuan :
Mengenal bermacam-macam morfologi akar, bentuk akar, dan modifikasinya.
2. Bahan :
a. Ficus benjamina (beringin)
b. Pterocarpus indicus (angsana)
c. Piper bettle (sirih)
d. Loranthus sp (benalu)
e. Daucus carota (wortel)
f. Pachyrrhizus erosus (bengkuang)
g. Amaranthus spinosus (bayam)
h. Arachis hypogea (kacang tanah)
i. Oryza sativa (padi)
j. Cassyta filiformis (tali putri)
3. Prosedur Kerja
a. Gambarkan masing-masing preparat dan beri keterangan dengan jelas dalam bahasa
Indonesia maupun latin :
Bagian-bagian akar
Sistem perakaran
Bentuk akar
Sifat/modifikasi akar
b. Buat deskripsi singkat dan kesimpulan dari hasil pengamatan yang diperoleh.
5Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN
I. JUDUL
II. TUJUAN
III. ALAT DAN BAHAN
6Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBAR
KETERANGAN
DESKRIPSI
SPESIFIKASI
7Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
VI. DAFTAR PUSTAKA
Surakarta,
Asisten Praktikan
NIM. NIM.
18Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.8, Brassica juncea
Buku Panduan Praktikum
BAB II
MORFOLOGI BATANG
Berdasar ada tidaknya batang, dapat dibedakan :
1. Tumbuhan tak berbatang (planta acaulis)
Sebenarnya merupakan tumbuhan yang berbatang, hanya saja
batangnya sangat pendek, sehingga seolah-olah tak terlihat,
misalnya pada sawi hijau (Brassica juncea (L.) Caern.).
2. Tumbuhan berbatang jelas (planta caulis)
Mempunyai batang yang jelas terlihat, selain batang di atas tanah yang bercabang-cabang,
terdapat batang di bawah tanah, baik sebagai rimpang (rizoma), umbi batang, umbi lapis dan
sebagainya.
Menurut sifatnya, batang dapat dibedakan :
1. Batang basah (herbaceaus), yaitu batang yang lunak dan
berair, misalnya pada bayam duri (Amaranthus spinosus L.),
2. Batang berkayu (lignonus), yaitu batang keras dan kuat,
karena sebagian besar terdiri atas kayu, misal pohon nangka
(Artocapus heteropyllus)
3. Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras,
mempunyai ruas-ruas nyata seringkali berongga, misalnya
pada padi (Oryza sativa L.) dan rumput (Gramineae).
4. Batang mendong (calamus), seperti batang rumput tetapi
mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya pada
mendong (Fimbristylis globulosa Kunth) dan teki (Cyperus
rotundus L.).
19Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.9, Amaranthus spinosus
Gb.10, Artocapus heteropyllus
Gb.11, Oryza sativa
Gb.12, Cyperus rotundus
Gb.13, Cocos nocifera
Gb.16,Coleus scutellarioides Benth
Buku Panduan Praktikum
Bentuk penampang melintang batang :
a. Bulat (teres) misalnya Cocos nocifera L.(Kelapa)
b. Bersegi (angularis), terdapat tiga kemungkinan yaitu:
bersegi tiga (triangularis), misalnya pada batang teki (Cyperus rotundus L.),
bersegi empat (quadrangularis) seperti pada batang markisah
(Passiflora quadrangularis L.) dan iler (Coleus scutellarioides Benth.),
bersegi lima (pentangularis) seperti pada waluh atau labu besar (Cucurbita moschata (Duch.)
Poir.).
c. Tertekan (compressus), memiliki dua sisi yang biasanya tajam.
d. Setengah bulat (semiteres) dengan sisi yang datar dan sisi setengah bulat.
Dilihat dari permukaannya, batang dapat dibedakan :
a. Licin (laevis), misalnya pada batang jagung (Zea mays L.)
b. Berusuk (costatus), jika pada permukaan batang terdapat rigi-rigi membujur, misalnya pada
iler (Coleus scutellarioides Benth.).
c. Beralur (gulgatus), jika membujur batang terdapat alur-alur yang jelas, misalnya pada
Amaranthus spinosus
d. Bersayap (alatus), biasanya terdapat pada batang yang bersegi, pada sudut-sudutnya
terdapat struktur seperti pita yang tipis serupa daun, merupakan pelebaran sudut-sudut
tersebut. Contoh pada Passiflora quadrangularis
20Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.15, Zea mays
Gb.14, Cyperus rotundus
Gb.18,Dioscorea alata
Gb.22, Ipomea batatas
Gb. 23, Arachis hypogaea
Buku Panduan Praktikum
e. Berambut (pilosus), misalnya pada batang tembakau (Nicotiana tabecum L.)
f. Berduri (spinosus), misalnya pada batang mawar (Rosa sp.)
g. Memperlihatkan berkas-berkas daun, misalnya pada pepaya (Carica papaya L.)
h. Memperlihat-kan berkas-berkas daun penumpu (stipula), misalnya pada keluwih
(Artocarpus atilis (Park.) Fosberg.
i. Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sengon (Albizzia sp.).
j. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak (bagian kulit yang mati) seperti terlihat
pada Psidium guajava L.)
Macam-macam arah tumbuh batang :
1. Tegak lurus (erectus), jika arah tumbuh batang tegak
lurus ke atas, misalnya pada kelapa (Cocos nucivera)
2. Menggantung (dipendens, pendulus), jika arah tumbuh
batang ke bawah, misalnya Zebrina pendula.
3. Berbaring (humifucus precumbens, protatus), jika
batang memanjang horisontal di atas permukaan tanah,
hanya ujungnya saja yang sedikit membengkok ke atas,
misalnya pada semangka (Citrullus vulgaris Schrad)
4. Menjalar atau merayap (repens), jika batang
berbaring di atas tanah dan dari buku-bukunya keluar
akar-akar, misalnya pada batang ubi jalar (Ipomoea
batatas Poir.)
21Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.17, Amaranthus sp.
Gb.21, batang berbaring
Gb.20,Zebrina
Buku Panduan Praktikum
5. Serong ke atas atau condong (ascendens), jika
pangkal atau dasar batang berbaring, tetapi bagian
lainya, (ujung) membelok ke atas tegak misalnya pada
kacang tanah (Arachis hipogaea L.) .
6. Mengangguk (nutans), batang tumbuh tegak lurus ke atas, tetapi pada ujungnya lalu
membengkok ke bawah kembali, misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.)
7. Memanjat (scandens), jika batang tumbuh ke atas mengikuti penunjang atau sandaran.
Penunjang dapat berupa benda mati ataupun tumbuhan lain. Pada waktu naik ke atas batang
menggunakan alat-alat khusus untuk berpegangan pada penunjangnya, misalnya dengan :
a. Akar melekat, contohnya sirih (Piper betle L.).
b. Akar membelit, misalnya panili (Vanilla planifolia Andr).
c. Cabang membelit (sulur dahan, misalnya anggur (Vitis vinifera L.).
d. Daun pembelit (sulur daun), misalnya kembang sungsang (Gloriosa superba L.)
e. Tangkai pembelit, misalnya pada kapri (Pisum sativum L.)
f. Duri, misal pada mawar (Rosa sp.), Bogenvil (Bougarvillea spectabiles Willd).
g. Duri daun, misalnya pada rotan (Calamus caesius BL.).
h. Kait, misalnya pada gambir (Uncaria gambir Roxb).
i. Membelit (volubilis), seperti batang memanjat, tetapi tidak menggunakan alat-alat khusus,
melainkan batangnya sendiri naik dengan melilit atau melingkari penunjangnya. Menurut
arah melilitnya dapat dibedakan :
1) Membelit ke kiri (sinestrorsum volubilis), jika dilihat dari atas belitan berlawanan
dengan arah jarum jam. Contoh pada kembang telang (Clitoria ternatea L.).
2) Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis), jika arah belitannya searah dengan arah
gerakan jarum jam, misalnya pada gadung Dioscorea hispida Dennst.
Ada 3 (tiga) macam pola percabangan batang, yaitu :
Tabel 1, pola percabangan batang
Monopodial Simpodial Dikotom
jika batang utama selalu
tampak jelas karena lebih
besar dan lebih panjang
(lebih cepat
pertumbuhannya daripada
cabang-cabangnya),
misalnya Casuarina
jika batang utama/pokok
sukar ditentukan karena
dalam perkembangan
selanjutnya mungkin lalu
menghentikan
perkembangannya atau kalah
cepat pertumbuhannya
cara percabangan yang setiap
kali batang menjadi dua cabang
yang sama besar, misalnya pada
Mangifera indica. Cabang yang
besar yang biasanya keluar dari
batang pokok disebut dahan
(ramus), sedang cabang yang
22Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.23, cabang tegak
Gb.24, cabang condong ke atas
Gb.26, cabang terkulai
Buku Panduan Praktikum
equisetifolia L dibandingkan dengan
cabangnya, misalnya pada
Arachis hypogaea
kecil disebut ranting (ramulus).
Arah tumbuh cabang dapat dibedakan :
a. Tegak (fastigiatus), yaitu jika sudut antara batang dan cabang
amat kecil, contoh pada pohon matoa.
b. Condong ke atas (patent), jika cabang dengan batang
membentuk sudut kurang lebih 450, misalnya pada Casuarina
equisetifolia L
c. Mendatar (horizontal), jika cabang dengan batang pokok
membentuk sudut kurang lebih 900, seperti pada cabang
plagiatrof pada randu (Ceiba petandra Gaertn).
d. Terkulai (deklinatus), jika cabang pada pangkalnya mendatar,
tetapi ujungnya kemudian melengkung ke bawah, misalnya pada
kopi robusta (Coffea robusta Lindl.).
e. Menggantung (pendulis), jika cabang-cabang tumbuhnya ke bawah, misalnya Pisum
sativum.
Beberapa bentuk khusus dari cabang batang adalah :
a. Geragih (flagellum, stolo) atau stolon, yaitu cabang yang panjang dan ramping (kecil),
berkembang dari tunas ketiak daun di bagian bawah batang. Contoh pada teki (Cyperus rotundus
L.), daun kaki kuda (Centella asiatica Urb).
b. Wiwilan atau tunas air (virga singularis) adalah ranting yang panjang, kuat, tumbuh dari
kuncup dorman (istirahat), misalnya pada coklat (Theobroma cacao).
23Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.25, cabang mendatar
Buku Panduan Praktikum
c. Ranting atau sirung panjang (virga), yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan
pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang.
d. Ranting atau sirung pendek (virgula, virgulasucrescens), yaitu cabang-cabang kecil dengan
ruas-ruas pendek yang selain mendukung daun, juga mendukung bunga dan buah, oleh sebab itu
disebut cabang subur (fertil). Baik sirung panjang maupun sirung pendek ini dapat ditemukan
pada cabang Pinus sp.
e. Sulur (chirrus), dalam hal ini sulur batang (chirrus caulogenus), yaitu batang yang termodifikasi
menjadi sulur, contoh pada waluh jipang (Sechium edule (Jacq) Swartz).
f. Duri (spina), dalam hal ini duri batang, yaitu cabang yang termodifikasi menjadi duri, seperti
pada bogenvil (Bougenvillea spectabilis Willd).
g. Batang semu (truncus spurius), contoh pisang (Musa paradiaca L.).
Modifikasi Batang
1. Rimpang (rhizoma), misal Langua galanga
2. Kormus (cormus), misal Gladiolus gandavensis.
3. Umbi (tuber), terdiri dari :
Umbi telanjang (tuber nudus),
Katibung atau katak (tuber accessorium, tuber caulinare),
Umbi lapis (bulbus tunicatus)
Umbi sisik (bulbus sguamosus)
Kuncup-kuncup (gemmae)
4. Umbi sisik (bulbus sguamosus), contohnya pada bunga leli (Lilium longiflorum).
24Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
Pengamatan 2
1. Tujuan :
Mengenal bermacam-macam bentuk batang, sifat, percabangan batang dan modifikasinya.
2. Bahan :
- Kacang tanah (Arachis hipogea)
- Rumput teki (Eleusine indica)
- Bayam (Amaranthus spinosus)
- Kamboja (Plumeria acuminate)
- Mawar (Rosa sp)
- Jambu biji (Psidium guajava)
- Tebu (Sacharum officinarum)
- Markisa liar (Passiflora foetida)
- Markisa (Passiflora quadrangularis)
- Bambu (Bambusa sp)
3. Prosedur Kerja
a. Gambarkan masing-masing preparat dan beri keterangan dengan jelas dalam bahasa
Indonesia maupun latin :
Sifat batang
Bentuk batang
Sifat permukaan batang
Arah tumbuh batang
Percabangan batang
Modifikasi batang
Berdasar panjang umurnya
b. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan (hubungkan sifat menonjol dari tumbuhan yang
diamati dengan nama ilmiahnya)
25Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN
I. JUDUL
II. TUJUAN
III. ALAT DAN BAHAN
26Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBAR
KETERANGAN
DESKRIPSI
SPESIFIKASI
27Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
VI. DAFTAR PUSTAKA
Surakarta,
Asisten Praktikan
NIM. NIM.
38Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
BAB III
MORFOLOGI DAUN
Daun pada tumbuhan dapat digolongkan menjadi dua :
1. Daun tunggal (folium simplex), yaitu daun yang pada tangkai daunnya hanya mempunyai satu
helaian daun saja.
2. Daun majemuk (folium compositum) yaitu daun yang tangkai daunnya bercabang-cabang dan
pada cabang tangkai terdapat helaian daun, sehingga pada satu tangkai daun terdapat lebih
dari satu helaian daun.
Berdasarkan kelengkapannya, daun dibedakan dalam :
1. Daun lengkap, memiliki :
a. Upih daun atau pelepah daun (vagina), merupakan bagian daun yang melekat atau
memeluk batang. Pelepah daun berfungsi :
sebagai pelindung kuncup yang masih muda, misalnya pada tebu (Saccharum
officinarum L.)
memberi kekuatan pada batang, misalnya pada pisang (Musa paradisiaca L.).
Umumnya dijumpai pada tumbuhan monokotil, antara lain pada suku rumput-rumputan
(Gramineae), suku temu-temuan (Zingiberaceae), pisang-pisangan (Musaceae), suku pinang-
pinangan (Arecaceae/Palmae), dan lain-lain.
b. Tangkai daun (petiolus)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan berfungsi untuk
menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh cahaya
matahari sebanyak-banyaknya. Bentuk dan ukuran tangkai berbeda-beda menurut jenis
tumbuhannya, biasanya berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada
pangkalnya.
39Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.29, daun bulat teres
Gb.30, daun bersayap
Gb.31, daun beralur
Gb.32, daun tidak berpelepah
Buku Panduan Praktikum
Di lihat pada penampang melintang, tangkai daun dapat berbentuk:
Bulat (teres) dan berongga,
misalnya pada pepaya
(Carica papaya )
Bersayap (alatus),
jika tangkai daun tumbuh
melebar datar,
misalnya pada daun jeruk
(Citrus sp).
Beralur,jika tangkai daun memiliki
satu alur disebelah atas (adaksial),
misal pada daun pisang
(Musa paradisiaca L.)
c. Helaian daun (lamina)
Helaian daun merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian, maka
suatu sifat yang sesungguhnya hanya berlaku untuk helaiannya, disebut pula sebagai sifat
daunnya.
2. Daun yang tidak lengkap
adalah daun yang tidak mempunyai satu atau dua bagian tersebut.
susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan :
a) Daun yang tidak berpelepah daun misalnya pada daun
mangga (Mangiferaindica.),
Nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.)
b) Daun yang tidak bertangkai daun, umumnya susunan ini
dijumpai pada tumbuhan dari suku rumput-rumputan
(Gramineae), misalnya pada daun padi (Oriza sativa )
c) Daun yang hanya mempunyai helaian saja, tanpa
pelepah dan tangkai, sehingga helaian daun langsung melekat atau duduk pada batang.
Susunan daun demikian disebut daun duduk (sessilis). Contoh pada daun biduri (Calotropis
gigntea). Pada tempuyung (Sonchus oleraceus L.), pangkal helaian daun lebar hingga
40Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
pangkal daun tersebut melingkari atau memeluk batang, dan oleh sebab disebut daun
memeluk batang (amplexicaulis).
(d) Daun hanya terdiri atas tangkai saja, tangkai menjadi pipih menyerupai helaian daun (helaian
daun semu) dan disebut filodia, misalnya pada Acacia auriculiformis.
Disamping adanya bagian-bagian daun tersebut, seringkali daun mempunyai alat-alat tambahan
antara lain berupa:
a) Daun penumpu (stipula) yakni dua helai daun kecil yang muncul dikedua sisi dasar daun dan
tampak melekat dibatang. Ada macam-macam stipula, antara lain : stipulus adnatae pada
mawar (Rosa sp), stipula intrapetiolar pada enceng gondok (Echornia crassipes (Mart.), dan
stipulae interpetiolar dijumpai pada kaca piring (Gardenia augusta)
b) Selaput bumbung (ochrea atau ocrea) adalah yaitu selaput tipis yang menyelubungi pangkai
suatu ruas batang.
c) Lidah daun (ligula), berupa selaput tipis yang biasanya ditemukan di perbatasan helai dan
pelepah daun seperti pada Gramineae.
1. Daun Majemuk
Perbedaan daun majemuk dengan daun tunggal adalah bahwa daun majemuk biasanya
mempunyai tangkai yang bercabang-cabang, dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian
daunnya, sehingga di sini pada suatu tangakai terdapat lebih dari satu healian daun. Setiap helai
daun disebut anak daun.
Bagian –bagian daun majemuk adalah :
a. Ibu tangkai daun (petiolus communis), yaitu bagian daun majemuk yang menjadi tempat
duduknya anak daun (foliolum).
b. Rakis (rachis) yang merupakan perpanjangan dari ibu tulang daun .
c. Tangkai anak daun (petiololus) yang masing-masing melekat pada satu helai anak daun.
d. Helai anak daun (foliolum).
e. Tangkai daun tingkat satu, dua tiga dan seterusnya, yang ditemukan pada daun
majemuk bertingkat.
f. Stipula yaitu daun penumpu yang terdapat di kaki setiap anak daun pada daun majemuk.
Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dibedakan menjadi
daun majemuk menyirip dan
daun majemuk menjari
Modifikasi Daun
41Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
Organ-organ yang merupakan modifikasi daun antara lain:
a. Sisik-sisik pada umbi lapis, misalnya pada bawang.
b. Daun pembelit atau sulur, misal pada kacang kapri (Pisum sativum).
c. Duri, Misal pada tumbuhan kaktus
d. Piala dan Gelembung, misalnya rumput gelembung (Utricularia flexuosa).
42Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
Pengamatan 3
1. Tujuan :
Mengetahui bagian – bagian daun, jenis daun, bentuk daun (pertulangan daun, tepi daun,
tangkai daun, permukaan daun, dan ujang daun.) , dan memahami beberapa modifikasi daun.
2. Alat dan Bahan
Nama Alat Nama Bahan
a. Alat tulis a. Daun Tebu ( sacharum officinarum)
b. Daun Pepaya ( Carica papaya )
c. Daun Pisang ( Musa paradisiaca )
d. Daun Mawar ( Rosa sp )
e. Daun Bunga Merak ( Caesalpina pulcherima )
f. Daun bunga Mangkokan ( Nothoponax scutellarium )
g. Daun Katu ( Sauropus androginus )
h. Daun Jeruk Purut ( citrus histric )
i. Daun Bunga sepatu ( Hisbiscus rosasinensis)
j. Daun Jati ( Tectonia grandis )
3. Prosedur Kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
b. Mengamati masing – masing bahan ( preparat )
c. Menggambar masing – masing preparat dan memberi keterangan pada setiap bagian –
bagiannya.
d. Membuat diskripsi untuk masing – masing preparat ( bahan )
e. Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan
43Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN
I. JUDUL
II. TUJUAN
III. ALAT DAN BAHAN
44Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBAR
KETERANGAN
DESKRIPSI
SPESIFIKASI
45Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
VI. DAFTAR PUSTAKA
Surakarta,
Asisten Praktikan
NIM. NIM.
56Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
BAB IV
MORFOLOGI BUNGA
1. Bagian-bagian bunga
Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian berikut:
a. tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya
seringkali terdapat bagina-bagina yang menyerupai daun, berwarna hijau, yang seakan-akan
merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan bunga.
b. dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, daun-daun telah
mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat datu sama lain,
bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu lingkaran.
c. hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih
tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas. Bagian-bagian
hiasan bunga umumnya tersusun dalam dua lingkaran, terdiri dari:
1. kelopak (kalyx), yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasnya berwarna
hijau, dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya. Kelopak terdiri atas beberapa
daun kelopak (sepala).
2. tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada
lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. Mahkota bunga terdiri atas sejumlah daun
mahkota (petala). Pada suatu bunga seringkali tidak kita dapati hiasan bunganya. Bunga yang
demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), misalnya pada patikan (Euphorbia hirta), atau
hiasan bungan tadi tidak dapat dibedakan antara kelopak dan mahkotanya, dengan kata lain
kelopak dan mahkotanya sama, baik bentuk maupun warnanya. Hiasan bunga yang demikian
sifatnya dinamakan tenda bunga (perigonium), yang terdiri atas sejumlah daun tenda bunga
(tepala), misal pada kembang sungsang (Gloriosa superba).
57Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.33, bagian bunga
Buku Panduan Praktikum
d. alat-alat kelamin jantan (androecium), merupakan metamorfosis dari daun yang menghasilkan
serbuk sari. Masih dapat terlihat misalnya pada bunga tasbih (Canna hybrida Hort.) yang benang
sarinya mandulberbentuk lembaran-lembaran menyerupai daun mahkota. Androecium terdiri
atas sejumlah benang sari (stamen)
e. alat-alat kelamin betina (gynaecium), pada bunga merupakan bagian yang biasanya disebut
putik (pistillum), juga merupakan metamorfosis daun yang disebut daun buah (carpella).
2. berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, dapat dibedakan
menjadi :
a. bunga banci atau berkelamin dua (hermaprodit), yaitu bunga yang padanya terdapat benang sari
dan putik.
b. bunga berkelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari kedua
macam alat kelaminya. Berdasarkan alat kelamin yang terdapat padanya dibedakan lagi menjadi:
1) bunga jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik, misalnya
pada bunga jagung yang terdapat pada bagian atas tumbuhan.
2) bunga betina (flos femineus), yaitu bunga yang tidak mempunyai benang sari, melainkan hanya
putik saja. Misalnya bunga jagung yang tersusun dalam tongkolnya.
3) bunga mandul atau tidak berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat baik benang sari maupun
putik, misalnya bunga pinggir (bunga pita) pada bunga matahari (Heliantus annuus L.)
3. Bunga majemuk ( Anthotaxis, inflorescentia )
Pada suatu bunga majemuk lazimnya dapat kita bedakan bagian-bagianya sebagai berikut:
a. ibu tangkai bunga (pedunculus atau rachis), yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan
batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk,
b. tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunaganya
58Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.34, alat kelamin jantan
Buku Panduan Praktikum
c. dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tnagkai bunga yang mendukung bagian-bagian bunga
lainya,
d. daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-
cabang ibu tangkai daunt au tangkai bunganya,
e. daun tangkai (bracteola), yauti satu atau dua daun kecil yang terdapat pada pada tangkai bunga,
f. seludang bunga (spatha) daun pelindung besar yang menyelubungi seluruh bunga majemuk
sebelum mekar, misal bunga kelapa (Cocos nucifera L.), iles-iles (Amuorphophallus variabilis Bl.)
g. daun-daun pembalut (bractea involucralis, involucrum), yaitu sejumlah daun-daun pelinadung
yang tersusun dalam suatu lingkaran, misalnya pada bunga matahari (Heliantus annuus L.)
h. kelopak tambahan (epicalyx), terdapat di bawah kelopak, misalnya pada bunga kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.)
i. daun-daun kelopak (sepalae),
j daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
k. daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya
l. benang-benang sari (stamina)
m. daun-daun buah (carpella)
berdasarkan sifat percabanganya, bunga mejemuk dapat dibedakan menjadi :
a. bunga majemuk tak berbatas ( inflorescentia racemosa), yaitu bunga yang ibu tangkainya
dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang atau tidak, dan mempunyai
susunan “acropetal” (semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai daun) dan bunga-
bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas,
b. bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa), yaitu bunga majemuk yang ujung ibu
tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, ibu tangkai ini dapat bercabang-cabang. Pada bunga
majemuk yang berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu poko atau ibu
tangkainya, jadi dari tengah ke pingkir (dilihat dari atas)
c. bunga majemuk campuran (inflore scentia mixta), yaitu bunga yang memperlihatkan baik sifat
bunga majemuk tak berbatas maupun bunga majemuk berbatas
Diagram Bunga
Diagram bunga ialah suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang
dipotong melintang, jadi pada digram itu digambarkan penampang-penampang melintang daun-
daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga bagian-bagian bunga lainya jika masih ada.
59Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
Rumus Bunga
Oleh suatu rumus bunga hanya dapat ditunjukkan 4 bagian bunga yaitu:
1. Kelopak, dinyatakan dengan huruf K singkatan dari calyx
2. Mahkota, dinyatakan dengan huruf C, singkatan dari corolla
3. Benang Sari, dinyatakan dengan huruf A, dari androecium
4. Putik, dinyatakan dengan huruf G, singkatan dari gynaecium
5. Jika kelopak dan mahkota sama, dinyatakan dengan huruf P, Singkatan dari Perigonium
Di belakang simbol tersebut dicantumkan jumlah masing-masing bagian tadi dan di antara dua
bagian bunga yang digambarkan dengan huruf dan angka itu dicantumkan koma. Misalnya 5
kelopak, 5 mahkota, 10 benangsari, dan sehelai putik, maka rumusnya K5, C5, A10, G1
Beberapa lambang lain pada rumus bunga:
= untuk bunga jantan
= untuk bunga betina
= untuk bunga banci
~ = untuk simbol bagian bunga yang jumlahnya sangat banyak
* = untuk bunga bersimetri banyak
= untuk bungan yang bersimetri satu
60Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.35, diagram bunga
Buku Panduan Praktikum
Pengamatan 4
1. Tujuan :
Mengenal bermacam-macam susunan bunga, bagian-bagian dan hubungan antara bentuk bunga
dengan polinasi.
2. Bahan :
a. Hibiscus rosasinensis (bunga sepatu)
b. Ixora sp. (soka)
c. Caesalpinia pulcerima (bunga merak)
d. Zea mays (jagung jantan dan betina)
e. Carica papaya (bunga papaya jantan dan betina)
f. Bougenvillea spectabilis (bugenville)
g. Mussaenda frondosa (nusa indah)
h. Mimosa pudica (putri malu)
i. Mangifera indica (mangga)
j. Mirabilis jalapa (bunga pukul empat)
k. Eritrina indica (dadap)
l. Bauhinia purpurea (bunga kupu-kupu)
3. Prosedur Kerja
a. Gambarkan masing-masing preparat dan beri keterangan dengan jelas dalam bahasa
Indonesia maupun latin :
Susunan bunga
Bagian-bagian bunga
Rumus bunga
b. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan (hubungkan sifat menonjol dari tumbuhan yang
diamati dengan nama ilmiahnya).
61Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN
I. JUDUL
II. TUJUAN
III. ALAT DAN BAHAN
62Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBAR
KETERANGAN
DESKRIPSI
SPESIFIKASI
63Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
VI. DAFTAR PUSTAKA
Surakarta,
Asisten Praktikan
NIM. NIM.
76Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
BAB V
MOROFOLOGI BUAH
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam 2 golongan, yaitu:
a. Buah semu atau buah tertutup, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-
bagian lain pada bunga itu, yang mana bagian-bagian lain pada bunga menjadi bagian utama dari
buah ini (lebih besar, labih menarik perhatian, dan sering kali merupakan bagian buah yang
bermanfaat, dapat dimakan), sedangkan buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
b. Buah sungguh atau buah telanjang, yaitu buah yang selalu terjadi dari bakal buah, dan jika ada
bagian bunga yang tertinggal maka bagian ini bukan merupakan bagian buah yang berarti.
Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam:
a. Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga
dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada
bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya tangkai
bunga pada jambu monyet (Anacardium occidentale L.).
b. Buah semu ganda, yaitu jika pada satu bunga terdapat lebih dari
dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-
masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi ada bagian lain pada
bunga tadi yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang
menyolok (dan seringkali berguna). Misalnya buah
arbe(Fragraria vesca L.).
c. Buah semu majemuk, yaitu buah semu yang terjadi dari bunga
majemuk, tetapi dari luar tampak seperti satu buah saja. Misalnya:
- Buah nangka (Artocarpus integra Merr.), yang terjadi dari ibu
tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun
tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain.
Sehingga merupakan kulit buah semu.
- Buah lo (Ficus glomerata Roxb.), buah semu majemuk yang
terjadi dari dasar bunga bersama yang berbentuk seperti periuk
atau bulat dengan buah-buah yang sesungguhnya di
sebelumnya di sebelah dalamnya.
77Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
Penggolongan Buah Sungguh ( Buah Sejati )
Buah sejati dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
o Buah sejati tunggal, merupakan buah sejati yabg terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah
saja. Contoh : Mangifera indica
o Buah sejati ganda, merupakan buah yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah
yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah.Contoh : Michelia
champaka
o Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-masing
bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga
seluruhnya tampak seperti satu buah saja. Contoh : Pandanus tectorius
Buah sejati tunggal dapat dibedakan dalam :
Buah Sejati Tunggal Yang Kering
a. Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan
mengayu seperti kulit yang kering. Beberapa contoh dari golongan ini adalah :
- Buah padi, yaitu buah yang berdinding tipis, mengandung satu biji, kulit buah berlekatan
dengan kulit biji, sedang kulit biji kadang berlekatan pula dengan bijinya. Misalnya padi
(Oriza sativa)
- Buah kurung, yaitu buah berbiji satu, tidak pecah, dinding buahnya tipis, berdampingan
dengan kult biji, tetapi tidak berlekatan. Misalnya Mirabilis jalapa
- Buah keras, seperti buah kurung, namun kulit buahnya kaku atau keras berkayu. Misalnya
Castanea argentea
- Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat
tambahan berupa sayap yang menyebabkan buah dapat beterbangan jika tertiup angin.
b. Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak biji, dan jika masak dapat pecah
menjadi beberapa bagian buah, atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas. Dapat dibedakan
menjadi beberapa golongan, antara lain :
- Buah berbelah (scizocarpium), yaitu buah yang mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang
berisi satu biji. Jika buah masak, buah pecah menjadi beberapa bagian.
78Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.39,buah kurung
Buku Panduan Praktikum
- Buah kendaga (rhegma). Buah ini memepunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian
buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya
c. Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas
satu atau beberapa daun buah, jika masak pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama
melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam :
- Buah bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas sehelai daun buah,
mempunyai satu ruangan dengan banyak biji didalamnya, jarang sekali
hanya mempunyai satu biji. Misalnya buah biduri (Caloropis gigantea)
- Buah polong (legumen), buah yang terbentuk dari satu daun buah dan
mempinyau satu ruangan atau lebih (karena adanya sekat-sekat semu).
Misalnya Caesalpinia pulcherima
- Buah lobak, buah yang tersusun atas dua daun buah, mempunyai satu ruangan dengan dua
tembuni pada perlekatan daun buahnya. Misalnya lobak (Raphanus sativus)
- Buah kotak sejati (capsula), buah yang terdiri dari dua daun buah atau lebih, dan mempunyai
ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah.
Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging
Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak,
walaupun ada pula yang jika telah masak kemudian pecah, misalnya
Myristica fragnans Houtt..
Buah sejati tunggal yang berdaging dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Buah buni (bacca), ialah buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan,
lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan
lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dimakan. Misalnya
buah belimbing (Averrhoa carambola L.).
b. Buah mentimun (pepo), ialah buah yang bagian luar lebih tebal dan lebih kaku, ruangan buah
berisi biji-biji dalam jumlah besar dan mempunyai bagian yang kosong.
Misalnya mentimun (Cucumis sativus L.).
Buah mentimun pada mulanya mempunyai tiga ruangan, yang masing-
masing terbagi dua lagi oleh sekat yang tidak sempurna, jika buah telah masak sekat-sekat akan
lenyap dan buah hanya mempunyai satu ruangan saja dengan rongga kosong di tengahnya.
79Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.40,buah bumbung
Gb.41,buah polong
Gb.42,buah sejati tunggal
Gb.43,buah buni
Gb.44,buah mentimun
Buku Panduan Praktikum
c. Buah jeruk (hesperidium), ialah buah yang kulit buahnya mempunyai tiga lapisan, yaitu:
- Lapisan luar atau flavedo, merupakan lapisan yang kaku menjangat dan mengandung
banyak kelenjar minyak atsiri yang mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak
warnanya berubah menjadi kuning atau jingga.
- Lapisan tengah atau albedo, merupakan lapisan yang bersifat seperti spons, terdiri atas
jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih.
- Lapisan dalam, merupakan lapisan yang bersekat-sekat, sehingga terbentu beberapa ruangan.
Dalam ruanagn-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya terdapat
bebas diantara gelembung-gelembung ini.
Misalnya semua anggota marga jeruk (Citrus sp.).
d. Buah batu (drupa), buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit, yaitu:
- Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), yang tipis menjangat, biasanya licin mengkilat.
- Kulit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging atau berserabut, kalau berdaging seringkali
dimakan.
- Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras dan berkayu. Lapisan ini sangat keras
seperti la[isan batu. Karena adanya lapisan inilah buah disebut buah batu.
Misalnya buah manga (Mangifera indica L.).
e. Buah delima, merupakan buah yang kulit buahnya merupakan lapisan luar
kaku seperti kulit atau hamper mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin. Buah
ini mempunyai beberapa ruang denagn biji-biji yang mempunyai salut biji
(arillus). Misalnya buah delima (Punica granatum L.).
f. Buah apel (ponum), ialah buah denagn kulit dalam yang tipis, tetapi cukup
kuat, seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan.
Buah ini mempunyai beberapa ruangan, tiap ruang mengandung satu biji.
Misalnya apel (Pyrus malus L.).
o Buah Sejati Ganda
Merupakan buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing
beba, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi semuanya tetap berkumpul pada satu
tangkai. Berdasarkan sifat masing-masing buah, buah sejati ganda dapat dibedakan menjadi :
- Buah kurung ganda,misalnya mawar
- Buah batu ganda, misalnya rubus
- Buah bumbung ganda, misalnya cempaka
80Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.45,buah delima
Gb.46,buah apel
Buku Panduan Praktikum
- Buah buni ganda,misalnya srikaya
o Buah Sejati Majemuk
Buah ini berasal dari suatu bunga majemuk, jadi merupakan kumpulan banyak buah, yang
masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang buah majemuk Nampak seperti satu
buah saja. Buah ini dibedakan menjadi :
- Buah buni majemuk, misalnya nanas
- Buah batu majemuk, misalnya pandan
- Buah kurung majemuk, misalnya Helianthus annuus
81Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
Pengamatan 5
1. Tujuan :
Mengetahui macam-macam buah, bentuk-bentuk, bagian-bagian, spesifikasi, dan
perbandinganya dengan buah lain
2. Bahan :
Arachis hypogaea (kacang tanah)
Cytrus sp. (jeruk)
Anacardium occidentale (jambu mete)
Pyrus malus (apel)
Ficus glomerata (buah lo)
Averhoa carambola (belimbing)
Oryza sativa (padi)
Mangifera indica (mangga)
Cucumis sativus (mentimun)
Zea mays (jagung)
3. Prosedur Kerja
a. Amati dan Gambarkan masing-masing bahan dan beri keterangan dengan jelas dalam bahasa
Indonesia maupun latin dan golongkanlah berbagai preparat tersebut ke dalam
penggolongan buah.
b. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan (hubungkan sifat menonjol dari tumbuhan yang
diamati dengan nama ilmiahnya)
82Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN
I. JUDUL
II. TUJUAN
III. ALAT DAN BAHAN
83Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBAR
KETERANGAN
DESKRIPSI
SPESIFIKASI
84Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
VI. DAFTAR PUSTAKA
Surakarta,
Asisten Praktikan
NIM. NIM.
95Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
BAB VI
MORFOLOGI BIJI
Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan
bakal biji tumbuh menjadi biji. Bagi tumbuhan biji (Spermatophyta), biji merupakan alat
perkembangbiakan utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).
Semula biji tidak duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni
(placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat pelekatan
tali pusar dinamakan pusar biji (hillus). Jika biji masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji
terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji
(arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya
menyelubungi sebagian biji saja.
Salut biji ada yang
- Berdaging atau berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji durian
(Durio zibethinus), biji rambutan (Nephelium lappaceum) .
- Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala
(Myristica fragrans). Salut biji pala dinamakan macis, yang seperti bijinya
sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan lainnya, antara lain
sebagai bahan obat.
Pada biji umumnya dapat kita bedakan menjadi bagian-bagian berikut :
a. Kulit biji (spermodermis)
b. Tali pusar (funiculus)
c. Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakala biji, tetapi
dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya
integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
96Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.47,salut biji berdaging
Gb.48,bagian-bagian biji
Buku Panduan Praktikum
Kulit Biji (Spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab itu biasanya kulit biji
(dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu
a. Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang
tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini
merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat
memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-
hijauan, ada yang licin rata, ada pula yang memiliki permukaan keriput.
b. Lapisan kulit dalam (tegmen). Biasanya tipis seperti selaput, sering juga dinamakan kulit
ari.
Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae), biji mempunyai tiga lapisan seperti biji
telanjang umumnya mempunyai sayu integumentum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti dapat dilihat pada belinjo masing-masing dinamakan
a. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau,
kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
b. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit
dalam (endocarpium) pada buah batu,
c. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada inti biji.
Pada kulit luar biji masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya
1. Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan yang
berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji tumbuhan
tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji yang bersayap kita dapati
pada spatodea (Spatodhea campanulata) dan kelor (Moringa oleifera).
2. Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kuliat luar biji yang berupa
rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunyai fungsi seperti sayap. Misalnya, kapas
(Gossypium), biduri (Calotropis gigantea)
3. Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari tumbuhan tali pusar,
misalnya opada biji durian (Durio zibethinus).
4. Salut biji semu (arillodium), seperti salut biji, tetapi bersal dari bagian
sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya
adalah suatu salut biji semu.
5. Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji yang merupakan bekas
perlekatan dengan tali puasar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai
warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji
97Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.49sayap pada biji
Gb.50,bulu pada biji
Gb.51,pusar biji
Buku Panduan Praktikum
tumbuhan berbuah polong, misalnya, kacang panjang (Vigna sinensis), kacang merah
(Phaseolus vulgaris).
6. Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buliuh
serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang
ini seringkali tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan,
lunak, yang disebut karunkula (caruncula), misalnya, pada biji jarak
(Ricinus communis) .
7. Bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen
dengan nusleus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis vinifera).
8. Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji
yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji biasanya tak begitu
jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricinus communis).
Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan
tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji
hanya nampakbekasnya yang dikenal sebagai pusar bji.
Inti Biji (Nucleus seminis)
Yang dianamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh
sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
Inti biji terdiri atas
a. Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru,
b. Putih lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permualaan
kecambah.
Pengamatan 6
98Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.52,karankula pada jarak
Gb.53,tulang biji
Buku Panduan Praktikum
1. Tujuan :
Mengetahui macam-macam, bagian-bagian, bentuk-bentuk, dan spesifikasi berbagai macam biji
2. Bahan :
Gnetum gnemon (Biji melinjo)
Arachis hypogaea (kacang tanah)
Zea mays (jagung)
Oryza sativa (padi)
Switenia mahagoni (biji mahoni)
Psidium guajava (biji jambu)
Riccinus communis (biji jarak pagar)
Gossypium sp. (biji kapas)
Myristica fragnans (biji pala)
Nephelium lappacum (Biji rambutan)
3. Prosedur Kerja
a. Amati dan Gambarkan masing-masing bahan dan beri keterangan dengan jelas dalam bahasa
Indonesia maupun latin kemudian deskripsikan secara lengkap bahan yang diamati
b. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan (hubungkan sifat menonjol dari tumbuhan yang
diamati dengan nama ilmiahnya)
LAPORAN RESMI
99Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
PRAKTIKUM ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN
I. JUDUL
II. TUJUAN
III. ALAT DAN BAHAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN100
Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
GAMBAR
KETERANGAN
DESKRIPSI
SPESIFIKASI
GAMBAR
101Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
KETERANGAN
DESKRIPSI
SPESIFIKASI
V. KESIMPULAN
110Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
VI. DAFTAR PUSTAKA
Surakarta,
Asisten Praktikan
NIM. NIM.
112Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
BAB VII
ANATOMI AKAR
Apabila akar primer dipotong membujur maka dari potongan ini dapat dijumpai adanya tudung kar,
epidermis akar, korteks, endodermis, dan stele.
a. Tudung akar
Tudung akar terdapat pada ujung akar,
berfungsi untuk melindungi
promeristem akar dan membantu
penetrasi akar yang tumbuh ke dalam
tanah. Tudung akar tersusun oleh sel-
sel parenkim hidup yang kadang
mengandung pati.
Pada kebanyakan tumbuhan, tudung
akar membentuk struktur khusus dan tetap yang disebut kolumela.
b. Epidermis
epidermis akar juga dikenal sebagai epiblem atau lapisan piliferous. Sel-sel epidermis akar
bedinding tipis dan biasanya tidak mengandung kutikula, walaupun kadang dinging luarnya
mengalami kutinisasi. Pada hamper semua akar, rambut-rambut akar berkembang dari sel epidermis
di daerah dekat ujung akar (meristem apical). Rambut akar terdiri dari suatu sel yang memanjang
yang mempunyai fungsi absorbsi dan untuk pegangan akar pada tanah. Pada spesies tertentu,
rambut akara berkembang dari sel khusus di daerah epidermis. Sel ini disebut trikoblas.
Epidermis akar biasanya dijumpai saat akar masih muda. Apabila akara sudah dewasa,
epidermisnya telah mengalami kerusakan dan fungsinya digantikan oleh lapisan terluar dari korteks
yang disebut eksodermis.
c. Korteks
Korteks akar pada umumnya tersusun dari sel-sel parenkim yang kadang-kadang mengandung
karbohidrat dan kadang juga mengandung kristal. Lapisan sklerenkim umum dijumpai pada akar
tumbuhan Monocotyledoneae dibandingkan akar tumbuhan Dicotyledoneae. Kolenkim sangat
jarang dijumpai pada akar. Lapisan terluar korteks kadang berdeferensiasi menjadi lapisan
eksodermis yang dinding sel-selnya mengalami penebalan dengan zat suberin, sedangkan lapisan
terdalam dari korteks biasanya berdeferensiasi menjadi endodermis.
d. Endodermis
113Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.54,anatomi akar
Buku Panduan Praktikum
Endodermis tersusun oleh satu lapis sel yang berbeda secara fisiologi, struktur, dan fungsi dengan
lapisan sel di sekitarnya. Berdasarkan perkembangan diding selnya, endodermis dapat dibedakan
menjadi:
endodermis primer yang mengalami penebalan berupa titik-titik Caspary dari suberin dan
kutin,
endodermis sekunder, apabila penebalan berupa pita Caspary dari zat lignin,
endodermis tersier apabila penebalan membentuk huruf U yang mengandung lapisan suberin
dan selulose pada dinding radial dan tangensial bagian dalam. Di antara sel-sel endodermis
terdapat bebeapa sel yang tidak mengalami penebalan didingn, yaitu sel-sel yang terletak
berhadapan dengan protoxilem. Sel-sel ini disebut sel peresap.
e. Stele
lapisan terluar dari stele adalaha perisikel/perikambium sehingga letaknya langsung berada di
sebelah dalam dari lapisan endodermis dan di sebelah luar dari berkas pengangkut. Perisikel
mempunyai kamampuan untuk mengadakan pertumbuhan meristematik sebagai titik awal
timbuhnya primordial akar ke arah samping (cabang akar, akar adventitious/lateral)
114Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
Pengamatan 7
1. Tujuan :
a. Mengenal macam-macam jaringan yang terdapat pada akar.
b. Mengenal tipe berkas pengangkutan, tipe xylem pada anatomi akar
2. Bahan :
Preparat awetan dari:
a. Zea mays (jagung)
b. Helianthus sp (muda)
c. Helianthus sp (tua)
d. Aloe sp
3. Prosedur Kerja
a. Letakkan preparat awetan pada meja obyek mikroskop.
b. Gambarkan masing-masing preparat awetan dan beri keterangan dengan jelas dalam bahasa
Indonesia maupun latin :
Bagian-bagian penampang akar
Berkas pengangkutan
Tipe xylem
c. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan yang diperoleh
115Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN
I. JUDUL
II. TUJUAN
III. ALAT DAN BAHAN
116Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBAR
KETERANGAN
DESKRIPSI
SPESIFIKASI
117Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
VI. DAFTAR PUSTAKA
Surakarta,
Asisten Praktikan
NIM. NIM.
122Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
BAB VIII
ANATOMI BATANG
Bagian pokok batang
Pada organ batang terdapat tiga bagian pokok yang berkembang dari jaringan protoderm,
prokambium, dan meristem dasar, yaitu epidermis,
Stele merupakan daerah di sebelah dalam dari endodermis yang terdiri atas perikambium, parenkim,
dan berkas pengangkut. Berdasarkan tipe berkas pengangkut, ada tidaknya empulur, dan jendela
daun maka stele dapat dibagi menjadi beberapa tipe seperti berikut.
1) Protostele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan berkas pengangkut konsentris
amfikribal, terdiri dari :
protostele haplostele apabila xylem berupa bangunan membulat di tengah dan
dikelilingi oleh floem,
protostele aktinostele apabila xylem berupa bangunan seperti bintang di
bagian tengah dan dikelilingi floem,
protostele plektostele apabila xylem merupakan lempengan-lempengan
yang saling berhubungan dan dikelilingi floem,
protostele campuran apabila xilem merupakan kelompok kecil-kecil yang
masing-masing dikelilingi floem.
2) Sifonostele
Tipe stele ini dijumpai pada batang berkas pengangkut konsentris amfikribal dan di bagian tengah
batang terdapat empulur, terdiri dari:
Sifonostele ektoflois apabila floem terdapat di sebelah luar dari xylem dan di tengah batang
terdapat empulur,
Sifonostele amfiflois apabila floem terdapat di sebelah dalam dan luar xylem dan di tengahnya
terdapat empulur.
3) Diktiostele
123Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.55,protostele haplostele
Gb.56,protostele aktinostele
Gb.57,protostele plektostele
Gb.58, Sifonostele ektoflois Gb.59, Sifonostele amfiflois
Buku Panduan Praktikum
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan beberapa kelompok berkas pangangkut yang masing-
masing terdiri atas xylem yang dikelilingi floem, di bagian tengahnya terdapat empulur dan ada
jendela daun.
4) Eustele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan tipe berkas pengangkut kolateral
terbuka atau bikolateral, di bagian tengahnya terdapat empulur dan jari-jari
empulur. Cambium pada stele
tipe ini dibedakan menjadi cambium fasikuler (intrafasikuler) dan cambium
interfasikuler.
5) Ataktostele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan berkas pengangkut tipe kolateral
tertutup yang tersebar di seluruh penampang batang, baik di daerah korteks
maupun stele.Jendela daun adalah bagian dari batang atau cabang yang tidak
dapat dijumpai adanya berkas pengangkut karena adanya percabangan ke arah
samping, yaitu ke ranting atau daun. Empulur erupakan daerah sebelah dalam
dari berkas pengangkut yang bersifat parenkimatis.
124Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.60, Diktiostele
Gb.61, Eustele
Gb.62, Ataktostele
Buku Panduan Praktikum
Pengamatan 8
1. Tujuan :
- Melihat macam-macam jaringan yang terdapat pada batang
- Melihat macam-macam tipe berkas pengangkut dan tipe stele pada batang
2. Bahan :
- Awetan batang Pinus merkusii
- Awetan batang kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinenis)
- Awetan batang jagung (Zea mays)
- Awetan batang Sambicus javanicus
3. Prosedur Kerja
- Mengamati preparat awetan yang tersedia menggunakan mikroskop.
- Memperhatikan macam-macam jaringan yang terdapat pada batang
- Mengamati tipe-tipe berkas pengangkut yang terdapat pada batang
- Menggambar hasil pengamatan serta mendiskripsikannya.
4. Buat kesimpulan dari hasil pengamatan.
125Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN
I. JUDUL
II. TUJUAN
III. ALAT DAN BAHAN
126Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBAR
KETERANGAN
DESKRIPSI
SPESIFIKASI
127Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
VI. DAFTAR PUSTAKA
Surakarta,
Asisten Praktikan
NIM. NIM.
132Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
BAB IX
ANATOMI DAUN
Umumnya ada dua tipe daun, yaitu daun dorsiventral dan daun isobilateral. Daun dikatakan
mempunyai tipe dorsiventral apabila jaringan tiang (palisade) hanya terdapat pada sisi atas dari
daun, sedangkan daun isobilateral adalah daun yang mempunyai jaringan tiang pada sisi atas dan
sisi bawah. Daun dorsiventral biasanya tumbuh horizontal, permukaan atas tampak lebih cerah
dibandingkan permukaan bawah karena terdapat perbedaan struktur antara daun bagian atas dan
daun bagian bawah. Tipe daun ini hampir dimiliki oleh semua tumbuhan anggota Dicotyledoneae,
sedangkan daun isobilateral tumbuh vertikal sehingga kedua permukaan daun menerima sinar
matahari dengan intensitas yang sama. Daun isobilateral mempunyai struktur yang seragam antara
permukaan atas dan bawahnya. Tipe daun ini dapat dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan
Dicotyledoneae dan hampir semua tumbuhan Monocotyledoneae.
Daun biasanya tersusun oleh berbagai macam jaringan, tetapi secara garis besar daun
tersusun atas jaringan pelindung (epidermis dan derivatnya), jaringan dasar (mesofil), jaringan
pengangkut, jaringan penguat, jaringan sekretori.
1. EPIDERMIS
Epidermis daun terdapat dipermukan atas maupun bawah, umumnya terdiri dari dari selapis
sel,tetapi ada pula yang terdiri dari beberapa lapis sel (epidermis ganda), misalnya pada Ficus,
Nerium,dan Piper sebagai hasil pembelahan periklinal protoderm. Jumlah lapisan sel epidermis
antara 2 – 16, tergantung pada jenisnya. Jumlah lapisan epidermis bagian atas biasanya lebih
banyak daripada permukaan bawah. Bila epidermis bawah berlapis banyak maka akan terdapat
ruang substomata yang besar antara sel penutup dengan jaringan mesofil.
Dinding sel epidermis mengalami penebalan yang tidak merata. Dinding sel yang
menghadap keluar umumnya berdinding lebih tebal, dapat terdiri dari lignin, tetapi penebalan itu
umumnya terdiri dari kutin. Penebalan kutin ini membentuk suatu lapisan kutikula yang dapat tipis
atau tebal tergantung pada jenis serta tempat hidupnya. Tumbuhan xerofit umumnya berkutikula
tebal. Pada beberapa jenis tumbuhan, selain kutin masih terdapat lapisan lilin diatasnya.
Stomata sebagai derivat epidermis dapat berada dikedua permukaan daun (disebut daun
amfistomatik) atau salah satu permukaan saja, umumnya dibagian bawah (daun hipostomatik).
Namun, pada daun terapung, stomata hanya berada di bagian atas saja (daun epistomatik). Letak
stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya (stomata paneropor), tenggelam dibandingkan
133Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
deretan epidermis (stomata kriptopor) atau kadang- kadang bahkan berada diatas permukaan sel- sel
epidermis seperti pada daun terapung.
Gb.63, (A).stomata, (B) Sel penjaga
Stomata dapat tersebar merata di seluruh permukaan daun, tersusun menurut alur-alur
tertentu (seperti pada daun rumput) atau terdapat pada bangunan khusus yang menonjol dari
permukaan daun (seperti pada daun teratai yang terapung).
Sel-sel epidermis daun tidak mengandung kloroplas, kecuali pada sel penutup. Namun, daun
tumbuhan yang tenggelam dalam air epidermisnya mengandung kloroplas. Stomata berfungsi
sebagai jalan bagi pertukaran gas pada tubuh tumbuhan dan sebagai pengatur besarnya transpirasi.
Trikomata, baik yang berfungsi sebagai rambut pelindung maupun sebagai sebagai rambut
kelenjar, banyak terdapat di permukaan daun. Bentuknya bermacam-macam.
Sel litoksis yang merupakan modifikasi dari epidermis, mengandung sistolit yang terdiri dari
kristal kalsium karbonat, bentuk sistolit tidak teratur, dapat mengisi seluruh ruang sel litoksis.
Modifikasi epidermis yang lain adalah sel kipas, terdiri dari sederet sel yang lebih besar dari
epidermis normal dengan dinding tipis dan vakuola besar, terdapat di permukaan atas daun
tumbuhan suku rumput-rumputan yang berfungsi untuk mengurangi penguapan pada peristiwa
menggulungnya daun.
2. MESOFIL
Mesofil sebagai jaringan dasar terletak antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada
kebanyakan tumbuhan Dicotyledoneae, mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan tiang (jaringan
palisade) dan jaringan bunga karang (jaringan spons).
Sel-sel penyusun jaringan tiang berbentuk silindris, tegak pada permukaan daun, selapis atau
lebih, rapat satu sama lain, dan mengandung banyak kloroplas. Karena fungsinya untuk menangkap
cahaya maka kepadatan jaringan tiang tergantung pada intensitas cahaya, yaitu yang menerima
cahaya langsung lebih padat daripada dalam teduh.
Jaringan bunga karang tersusun oleh sel-sel yang tidak teratur, berdinding tipis, lepas dan
mengandung kloroplas meskipun jumlah kloroplasnya lebih sedikit dibandingkan jumlah kloroplas
134Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
yang terdapat pada jaringan tiang. Ruang antarsel besar sehingga memudahkan terjadinya
pertukaran gas karena ruang antarsel ini berhubungan dengan lubang stomata. Karena jaringan tiang
mengandung lebih banyak kloroplas maka warna daun yang hanya memiliki jaringan tiang di
bagian atas saja. Sementara, permukaan atasnya akan berwarna lebih gelap dibandingkan
permukaaan sebelah bawah. Selain lebih banyak mengandung kloroplas, jaringan tiang juga lebih
efisien dalam fotosintesis dibandingkan jaringan bunga karang karena permukaan bebas antarselnya
lebih besar (karena bentuk sel membulat).
Pada daun tumbuhan anggota suku rumput-rumputan, mesofil tidak berdiferensiasi menjadi
jaringan tiang dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel parenkim yang struktur dan
ukurannya seragam.
3. JARINGAN PENGANGKUT
Berkas pengangkut pada daun membentuk bangunan kompleks yang disebut tulang daun.
Tumbuhan Dicotyledoneae mempunyai satu ibu tulang daun dan cabang-cabang yang membentuk
jala, sedangkan pada tumbuhan Monocotyledoneae tulang daun berderet sejajar sumbu daun dan
dihubungkan oleh berkas-berkas pengangkut kecil diantaranya.
Fungsi tulang daun sangat penting karena mengangkut air serta zat hara dari tanah dan
menyebarkan hasil fotosintesis ke bagian tubuh yang lain sehingga struktur jaringan pengangkut ini
harus dapat mencapai semua sel mesofil yang terlibat dalam fotosintesis. Hasil fotosintesis dari sel
mesofil masuk ke floem tulang daun yang kecil. Sel khusus yang berfungsi sebagai pengantar
senyawa-senyawa organik dari sel mesofil ke floem disebut sel transfer.
Didalam berkas pengangkut, xylem selalu berada disebelah atas floem karena tulang daun
merupakan kelanjutan dari tangkai daun yang berasal dari batang. Dalam hal ini xylem di sebelah
dalam dan floem di luar. Susunan xylem seperti pada batang, terutama pada ibu tulang daun terdiri
dari trakea, trakeid, serabut, dan parenkim. Semakin kecil berkas pengangkut semakin sederhana
susunannya. Floem juga terdiri dari buluh tapis, sel pengiring, dan parenkim floem, kecuali pada
Pteridophyta dan Gymnospermae floem tanpa sel pengiring.
Sel-sel yang mengelilingi berkas pengangkut menunjukkan morfologi berbeda dengan sel-
sel mesofil yang lain. Sel-sel tersebut mungkin lebih besar, lebih tebal dindingnya, dan kloroplasnya
lebih sedikit. Sel-sel ini membentuk selubung berkas pengangkut yang dapat melebar ke permukaan
atas dan bawah daun sampai mencapai epidermis.
Selubung berkas pengangkut pada tumbuhan anggota suku rumput-rumputan ada dua
macam, yaitu berlapis satu atau berlapis dua. Bila dua lapis selubung luar terdiri dari sel parenkim
yang bedinding tipis, dapat mengandung kloroplas atau tidak.
135Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
4. JARINGAN
PENGUAT
Jaringan penguat pada daun dapat berupa kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim biasanya
terdapat dekat tulang daun yang besar tepat di bawah epidermis, dan pada tepi daun tumbuhan
Dicotyledoneae. Pada tumbuhan Monocotyledoneae serat banyak dijumpai pada berkas pengangkut
sedang pada anggota suku Gramineae serat membentuk balok panjang pada salah satu sisi ataupun
kedua sisi berkas pengangkut. Epidermis dengan susunan sel yang kompak tanpa adanya ruang
antar sel dan terdapat kutikula pada permukaan luarnya akan berfungsi pula sebagai jaringan
penguat pada daun.
5. JARINGAN SEKRETORI
Jaringan sekretori berupa kelenjar dapat dijumpai pada daun-daun lebar dengan struktur
berupa masa sel-sel parenkim padat dan terdapat diujung berkas-berkas pembuluh. Selain kelenjar,
pada mesofil daun, contohnya daun Citrus sp, dapat dijumpai rongga minyak esensial. Pada daun,
substansi sekretori dapat pula dijumpai dalam idioblas, sel-sel sekretori ini diklasifikasikan menurut
substansi yang disekresikan, walaupun kenyataannya isi sel dapat berupa campuran beberapa
substansi, contohnya sel resin dijumpai pada tumbuhan anggota suku Rubiceae dan Euphorbiaceae,
sel tanin pada Anacardiaceae dan sel mirosin terdapat pada Cruciferae dan Capparidaceae.
136Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.64, perbandingan berkas pengangkut dikotil dan monokotil
Gb.65, perbandingan penampang (A) dikotil dan (B)monokotil
Buku Panduan Praktikum
Pengamatan 9
1. Tujuan :
Melihat dan mengetahui macam – macam jaringan yang terdapat pada daun
Melihat macam – macam susunan anatomis daun, serta mengetahui tipe –tipe stomata pada
daun
2. Alat dan Bahan
Nama Alat Nama Bahan
b. Alat tulis a. Awetan daun Ficus elastica
b. Awetan daun Pinus mercussi
c. Awetan daun Mirabilis jalapa
d. Awetan daun Zea mays
3. Prosedur Kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
b. Meletakkan preparat awetan dimeja mikroskop
c. Mengamati masing – masing bahan ( preparat )
d. Menggambar masing – masing preparat dan memberi keterangan pada setia bagian –
bagiannya.
e. Membuat diskripsi untuk masing – masing preparat ( bahan )
f. membuat kesimpulan dari hasil pengamatan
137Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN
I. JUDUL
II. TUJUAN
III. ALAT DAN BAHAN
138Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBAR
KETERANGAN
DESKRIPSI
SPESIFIKASI
139Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
VI. DAFTAR PUSTAKA
Surakarta,
Asisten Praktikan
NIM. NIM.
144Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
BAB X
BENDA-BENDA ERGASTIK
Dalam perubahan dari sel embrional menjadi sel dewasa, maka dalam plasma dan plastidanya
terdapat benda- benda mati yang agak besar yang bersifat padat atau cair. Kebanyakan dari benda-
benda mati itu adalah zat makanan cadangan, lebih- lebih dalam alat- alat penimbunan makanan,
seperti biji, umbi batang, umbi akar, akar rimpang dsb. Adapula yang merupakan hasil- hasil
terakhir dari metabolisme dan mempunyai arti yang penting bagi tumbuhan.
Benda- benda mati dalam plasma
a. Yang bersifat cair, terdiri atas:
1. Cairan sel, cairan yang mengisi vakuola, terdiri dari air dengan macam- macam zat yang
terlarut di dalamnya, yang berupa senyawa-senyawa organik maupun anorganik, antara lain:
Asam- asam organik, asam apel, asam sitrun, asam anggur, asam oksalat atau garam-
garamnya
Hidrat arang, polisakarida, glikogen, lendir, amida, alkaloid- alkaloid, zat penyamak dan
zat warna
2. Lemak, terdapat sebagai zat cadangan makanan, terutama dalam biji-bijian.
3. Minyak aeteris dan hara, terdapat dalam rhizome jahe (Zingiber officinale ), dalam kulit
buah jeruk ( Citrus sp), dalam kulit batang kayu manis (Cinnamomum ), dalam buah lada (
Piper nigrum ) dan lain- lain.
b. Yang berbentuk padat:
1. Kristal- Kristal kalsium oksalat ( Ca(Co2)2)
Zat ini adalah hasil akhir dari metabolisme dan oleh karena asam oksalat bebas itu bersifat
racun lalu diendapkan sebagai garam kalsium oksalat. Kebanyakan garam itu terdapat dalam
plasma, sering juga dalam vakuola dan kadang- kadang dapat mengisi seluruh ruang sel.
Kristal- kristal oksalat pada tumbuhan dapat ditemukan sebagai:
Kristal besar dengan bermacam- macam bentuk, seperti terdapat pada epidermis daun
jeruk (Citrus sp ).
Kristal kecil- kecil seperti pasir, terdapat pada batang dan tangkai daun bayam
(Amarnthus sp).
145Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
Sebagai jarum yang mengumpul hingga kelihatan seperti sapu lidi dan dinamakan
raphida, misal dalam daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa), daun nanas (Ananas
comosus) dan lain-lain.
Kristal besar yang berbentuk seperti bintang yang dinamakan Kristal drusen, terdapat
pada tangkai daun Begonia, batang jarak ( Riccinus communis ) dan lain- lain.
2. Kristal kersik, terdapat dalam sel- sel epidermis rumput ( Graminae ), Cyperaceae,
Palmae, dan Orchidaceae.
3. Aleuron dan kristaloid zat putih telur
Jika alat- alat penimbun makanan menjadi kering ( biji telah masak ), maka zat putih telur
yang terlarut dalam cairan sel akan menjadi benda- benda padat, yang dinamakan butir- butir
aleuron atau butir- butir zat putih telur. Dalam butir- butir aleuron yang besar, misalnya pada
biji jarak sebagian dari putih telurnya menghablur yaitu merupakan suatu Kristaloid putih
telur yang biasanya berbentuk segi enam. Pada aleuron yang demikian disamping kristaloid
sering masih terdapat benda- benda bulat yang lebih kecil dari kristaloidnya yang
dinamakan globoid.
Benda- benda mati yang berbentuk padat yang dapat ditemukan dalam plastida yang
penting ialah butir- butir tepung atau amilum. Tepung yang pertama- tama dibentuk dalam
kloroplas sebagai hasil asimilasi. Tepung asimilasi ini kemudian diubah menjadi gula yang
larut dalam air, untuk diangkut ke tempat- tempat cadangan makanan ( umbi, akar, akar
rimpang dan sebagainya) dan disitu oleh leukoplast ( amiloplast ) diubah menjadi butir- butir
tepung yang lebih besar, yang dinamakan tepung cadangan. Dalam perjalanan pengangkutan
gula sering untuk sementara waktu diendapkan menjadi tepung yang disebut tepung
transitoris.
Titik permulaan dibentuknya amilum disebut titik initial atau hilus atau hilum.
Melihat letaknya titik initial dapat dibedakan:
a. Butir tepung yang konsentris, yaitu jika hilus di tengah- tengah dan butir tepung
berbentuk bulat. Misalnya pada ketela rambat
( Ipomea batatas ).
b. Butir tepung yang eksentris, jika butir tepung berbentuk jorong atau bulat telur dan hilus
tidak ditengah- tengah . Misal pada kentang ( Solanum tuberosum )
146Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
Kita dapat membedakan butir- butir tepung dalam:
1. Butir tepung tunggal ( monadelph ), yang berupa satu butir dengan satu hilus, seperti
pada Ipomea, Canna dan sebagainya.
2. Butir tepung setengah majemuk, yaitu mula- mula ada lamella- lamella sendiri, tetapi
akhirnya terdapat lamella- lamella yang melindungi seluruhnya. Contoh pada Solanum
tuberosum.
3. Butir tepung majemuk ( poliadelph), yang terdiri dari beberapa bagian dengan hilusnya
masing- masing, dengan tidak ada satu lamella yang menyelubungi seluruh butir.
Terdapat pada bangsa gandum, misal padi ( Oriza sativa ).
Butir- butir tepung terdiri dari amilopektin ( yang menyususn bagian tepinya butir)
dan amilose ( bagaian tegahnya). Keduanya mempunyai rumus umum (C6H1205)n. Butir
tepung akan memberikan warna biru yang lama- lama menjadi hitam.
147Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Gb.66, beberapa contoh benda-benda ergastik
Buku Panduan Praktikum
Pengamatan 10
1. tujuan :
Mengenal benda-benda ergastik dalam sel
Melihat penebalan pada dinding sel tumbuhan
Melihat hubungan antar sel
2. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Mikroskop
Silet / cutter
Deg glass
Objek glass
Tusuk gigi
Beker glass
Pipet tetes
Alu dan mortir
1. Cocos nucifera
2. Tamarindus indica
3. Solanum tuberasum
4. Oryza sativa
5. Amaranthus spinosus
6. Mirabilis jalapa
3. Cara kerja
Amatilah benda-benda ergastik dengan menggunakan mikroskop, untuk bahan yang keras
ditumbuk dahulu sebelum diamati.
Amatilah penebalan dinding sel dengan mengaamti Cocos nucifera
dan Tamarindus indica yang dihaluskan kemudian dilihat melalui mikroskop
4. buatlah kesimpulan dari berbagai pengamatan yang dilakukan.
148Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN
I. JUDUL
II. TUJUAN
III. ALAT DAN BAHAN
149Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBAR
KETERANGAN
DESKRIPSI
SPESIFIKASI
150Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
VI. DAFTAR PUSTAKA
Surakarta,
Asisten Praktikan
NIM. NIM.
157Anatomi dan Morfologi Tumbuhan
Buku Panduan Praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, gembong.2005, Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Nugroho, hartanto. 2006, Struktur & Perkembangan Tumbuhan. Jakarta:Penebar Swadaya
http://generalhorticulture.tamu.edu/HORT604/LectureSupplMex07/Anato
myMorphology.pdf
http://www.sci.sdsu.edu/plants/econbot/02-PlantAnatomy.pdf
SUMBER GAMBAR
http://www.bio.miami.edu/dana/pix/leafoverview.jpg
http://www.winebusiness.com/content/Image/grape1_May09.jpg
http://www.terebess.hu/tiszaorveny/fuszer/vigna_sinensis.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/66/Castor_beans.jpg
http://plants.usda.gov/gallery/standard/goba_001_shp.jpg
http://www.payer.de/ayurveda/caraka0101120.jpg
http://www.expatads.com/adpics/4c5020222f0e0db3b0168698a.jpg
http://www.seputarkita.info/wp-content/uploads/2010/07/DETA-1369.jpg
http://www.hort.purdue.edu/newcrop/morton/images/Plate49.jpg
http://farm4.static.flickr.com/3088/2621866037_76bc68f96f_o.jpg
http://www.enhg.org/field/qatdrive/qatdrive01.jpg
http://farm1.static.flickr.com/180/443278734_b4ad1ad48c_z.jpg
http://www.hort.purdue.edu/newcrop/morton/images/Plate6.jpg
http://2.bp.blogspot.com/__S-GUifraKM/R42OFoSEoLI/AAAAAAAAAAM/yGM8qXIZ954/
s320/strawberry_sweet_temptation.jpg
http://www.zone-ufo.com/wp-content/uploads/2010/07/Anacardium_occidentale_fr.jpg
http://www.natureproducts.net/Forest_Products/Ficus/Ficus%20racemosa.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c1/Mirabilis_jalapa17.jpg
Diakses
29 sept 2010, Pukul 20.00 WIB
158Anatomi dan Morfologi Tumbuhan