25
LBM 2 MODUL KB DAN KEPENDUDUKAN “Banyak Anak Banyak Rejeki” STEP 1 1.CPR (Contraceptive Prevalence Rate): presentasi dari pasangan yg menikah dalam usia subur yg memakai alat kontrasepsi. 2.TFR (Total Fertility Rate): jumlah keseluruhan kelahiran hidup tiap 1000 penduduk hingga akhir masa reproduksinya; tergantung dari usia subur ibu (15-49 tahun). 3.SDKI (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia): salah satu survey kependudukan yang dilakukan secara berkala, biasanya dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik). 4.Bom kependudukan: ledakan penduduk; peningkatan jumlah penduduk yang sangat banyak dalam waktu yg singkat, dilihat dari rata2 penambahan jumlah penduduk. 5.Fertilitas: kelahiran hidup / terlepasnya dari rahim seorang perempuan dengan adanya tanda2 kehidupan.

mirza lbm 2 kb

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mirza lbm 2

Citation preview

Page 1: mirza lbm 2 kb

LBM 2 MODUL KB DAN KEPENDUDUKAN

“Banyak Anak Banyak Rejeki”

STEP 1

1. CPR (Contraceptive Prevalence Rate): presentasi dari pasangan yg menikah dalam usia subur yg memakai alat kontrasepsi.

2. TFR (Total Fertility Rate): jumlah keseluruhan kelahiran hidup tiap 1000 penduduk hingga akhir masa reproduksinya; tergantung dari usia subur ibu (15-49 tahun).

3. SDKI (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia): salah satu survey kependudukan yang dilakukan secara berkala, biasanya dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik).

4. Bom kependudukan: ledakan penduduk; peningkatan jumlah penduduk yang sangat banyak dalam waktu yg singkat, dilihat dari rata2 penambahan jumlah penduduk.

5. Fertilitas: kelahiran hidup / terlepasnya dari rahim seorang perempuan dengan adanya tanda2 kehidupan.

Page 2: mirza lbm 2 kb

STEP 2:

1. Apa saja dampak dari ledakan penduduk?

Beberapa dampak buruk ledakan jumlah penduduk adalah sebagai berikut.

Semakin terbatasnya sumber-sumber kebutuhan pokok (pangan, sandang, dan papan yang layak). Akibatnya sumber-sumber kebutuhan pokok tersebut tidak lagi sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Tidak mencukupinya fasilitas sosial dan kesehatan yang ada (sekolah, rumah sakit, tempat rekreasi) serta berbagai fasilitas pendukung kehidupan lain.

Tidak mencukupinya lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang ada. Akibatnya, terjadilah peningkatan jumlah pengangguran dan berdampak pada menurunnya kualitas social (banyak tuna wisma, pengemis, kriminalitas meningkat, dan lain-lain)

Pada tahun 1798 pendeta Inggris yang bernama Thomas Malthus menerbitkan buku yang berjudul An Essay on the principle of Population as it Affects the Future Improvement of Society yaitu prediksi jumlah penduduk yang meningkat seperti deret ukur misalnya dalam deret ukur bertumbuh seperti 1,2,4,8,16... dan bahan pangan yang meningkat seperti deret hitung misalnya meningkat seperti 1,2,3,4,5...dan seterusnya. Prediksi Thomas Malthus yang menggambarkan bahwa jumlah penduduk lebih banyak dua kali lipat dari pada jumlah bahan pangan yang akan menimbulkan berbagai macam dampak negatif yaitu kemiskinan, kelaparan, pengangguran, berkurangnya tempat tinggal, kemacetan, dan tingkat kematian yang besar. Thomas Malthus memberikan solusi untuk mencegah terjadinya peledakan penduduk dengan cara pengendalian moral. Pengendalian moral adalah suatu program gabungan dari kawin lambat, menjauhi hubungan seks bebas sebelum menikah, dan menahan diri secara sukarela frekuensi sanggama.

Page 3: mirza lbm 2 kb

Kemiskinan, kelaparan, pengangguran, berkurangnya tempat tinggal, kemacetan, tingkat kematian adalah dampak dari peledakan penduduk. Dampak-dampak tersebut adalah hal yang tidak dapat terorganisir oleh pemerintah yang mengakibatkan banyak penduduk yang kurang mampu. Kelaparan dan pengangguran adalah salah satu dampak yang di timbulkan oleh ledak penduduk dan dengan adanya pengangguran dan kelaparan, tingkat kematian di dunia semakin bertambah dan berkurangnya tempat tinggal karena sedikitnya lahan untuk membangun tempat tinggal. Terjadinya kematian di sebabkan karena sedikitnya bahan pangan dan sudah di prediksi oleh pendeta Inggris yang bernama Thomas Mathus yaitu Bahan pangan meningkat seperti deret hitung dan penduduk meningkat seperti deret ukur yang berarti bahan pangan kita tidak tersedia untuk mencukupi kebutuhan setiap penduduk di belahan dunia ini karena sedikitnya bahan pangan dan adanya terjadi peledakan penduduk di dunia ini.

2. Bagaimana cara mengatasi ledakan penduduk?

Upaya mengatasi ledakan jumlah penduduk

Permasalahan akibat ledakan jumlah penduduk terutama dialami oleh Negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal itu terjadi karena Negara berkembang ternyata memiliki pertumbuhan penduduk lebih tinggi dibandingkan negara maju. Persentase pertumbuhan penduduknya lebih dari 2% dan termasuk kriteria tinggi.

Di samping melaksanakan Gerakan Keluarga Berencana (GKB) dan pendidikan kependudukan di berbagai jenjang sekolah, pemerintah dan pihakpihak tertentu juga menempuh berbagai usaha lain.

Berbagai usaha pendukung tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

Meningkatkan produksi pangan untuk mengatasi kekurangan bahan pangan (misalnya dengan intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pertanian);

Membangun sarana dan prasarana pendidikan yang jumlahnya sebanding dengan jumlah penduduk usia sekolah.

Meningkatkan jumlah fasilitas sosial dan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dan poliklinik).

Meningkatkan jumlah lapangan kerja sehingga sebanding dengan jumlah penduduk usia kerja.

- Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :

1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

- Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :

Page 4: mirza lbm 2 kb

1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerjaDengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukanDengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasiDengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makananHal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.

Cara pencegahan peningkatan jumlah penduduk

1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja

Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan

hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu

pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan

merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.

2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan

Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju

pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat

umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga

berencana.

3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi

Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki

kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju

pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk

dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.

4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan

Page 5: mirza lbm 2 kb

Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan

pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah

diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak

ketergantungan dengan daerah lainnya.

http://organisasi.org/cara_untuk_mengatasi_mengurangi_ledakan_penduduk_dan_laju_pertumbuhan_penduduk_ilmu_kependudukan_biologi

3. Apa saja indicator keberhasilan dari program/cara dalam mengatasi ledakan penduduk?

4. Apa saja faktor-faktor yg mempengaruhi (meningkatkan dan menghambat) fertilitas?Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :

1. Faktor Demografi, antara lain :* Struktur umur* Struktur perkawinan* Umur kawin pertama* Paritas* Disrupsi perkawinan* Proporsi yang kawin

2. Faktor Non Demografi, antara lain :* Keadaan ekonomi penduduk* Tingkat pendidikan* Perbaikan status perempuan* Urbanisasi dan industrialisasi

• Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)– Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.– Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.– Pernikahan usia dini (usia muda).– Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika

dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang

Page 6: mirza lbm 2 kb

belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki.

– Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak.

• Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)– Adanya program Keluarga Berencana (KB).– Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.– Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak

bagi PNS.– Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia

pernikahan.– Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan

karir.– Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.

5. Bagaimana program dan peran dari KB? (Sasaran, dll)

Pengertian KB

Upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992).

Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.

WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yg membantu individu/ pasutri untuk: Mendapatkan objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Tujuan Program KB

Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Page 7: mirza lbm 2 kb

Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:

1. Keluarga dengan anak ideal2. Keluarga sehat

3. Keluarga berpendidikan

4. Keluarga sejahtera

5. Keluarga berketahanan

6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya

7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)

Sasaran Program KB

Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:

1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun.2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.

3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6%.

4. Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.

5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.

6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.

7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.

8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif.

9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional.

Ruang Lingkup KB

Ruang lingkup KB antara lain: Keluarga berencana; Kesehatan reproduksi remaja; Ketahanan dan pemberdayaan keluarga; Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas; Keserasian

Page 8: mirza lbm 2 kb

kebijakan kependudukan; Pengelolaan SDM aparatur; Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan; Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara.

Strategi Program KB

Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu:

1. Strategi dasar2. Strategi operasional

Strategi Dasar Meneguhkan kembali program di daerah Menjamin kesinambungan program

Strategi operasional Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional Peningkatan kualitas dan prioritas program

Penggalangan dan pemantapan komitmen

Dukungan regulasi dan kebijakan

Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan

Dampak Program KB

Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak; Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga; Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR; Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

Referensi

Arjoso, S. Rencana Strategis BKKBN. Maret, 2005.BKKBN, 1999. Kependudukan KB dan KIA. Bandung, Balai Litbang.

6. Apa kendala dari program KB dalam mengatasi ledakan penduduk?7. Adakah faktor sosiokultural yang mempengaruhi penggunaan alat

kontrasepsi?8. Apa saja faktor yang mempengaruhi CPR?

Page 9: mirza lbm 2 kb

9. Apa saja yang termasuk kedalam 11 prioritas pembangunan? Dan kendalanya?

10.Rumus-rumus menghitung fertilitas?FERTILITAS

1. Definisi : Fertilitas = kelahiran hidup (live birth)Yaitu terlepasnya bayi dr rahim seorang perempuan dg tanda2 kehidupan misalnya berteriak, bernapas, jantung berdenyut dan sebagainyaPengukuran fertilitas lbh kompleks dri mortalitas krn seorang perempuan hanya meninggal satu kali tetapi ia dpt melahirkan lbh dari seorang bayi.

# perbedaan angka kelahiran dengan fertilitas ? Kalau fertilitas itu lahir dan hidup sedangkan angka kelahiran ialah jumlah

angka kelahiran yang hidup dan mati. Fertilitas lebih ke proses kelahiran sedangkan angka kelahiran ialah hanya

jumlah angka kelahiran saja.

2. Factor yang mempengaruhi :

a. Demografi- Struktur umur- Struktur perkawinan- Umur kawin pertama- Paritas

Pariitas adalah jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita.  Dari pola

paritas wanita dalam suatu wilayah akan diketahui bagaimana pola dan

norma fertilitas yang dianut.  

- Disrupsi perkawinan- Proporsi yg kawin

b. Non-demografi- Keadaan ekonomi penduduk- Tingkat pendidikan - Perbaikan status perempuan- Urbanisasi- Industrialisasi

Page 10: mirza lbm 2 kb

Variabel-variabel tersebut di atas dapat berpengaruh secara langsung terhadap fertilitas, ada juga berpengaruh tidak langsung.

Davis and Blake (1956) dalam tulisannya berjudul: The Social Structure of Fertility: An Analitical Framework, menyatakan faktor-faktor social mempengaruhi fertilitas melalui variable antara:

Dalam tulisan tersebut Davis and Blake juga menyatakan bahwa proses reproduksi seorang wanita usia subur melalui 3 tahpa yaitu: hubungan kelamin, konsepsi, kehamilan dan kelahiran. Dalam menganalisa pengaruh sosial budaya terhadap fertilitas, dapatlah ditinjau faktor-faktor yang mempunyai kaitan langsung dengan ketiga proses tersebut di atas. Davis and Blake menyebutkan ada 11 variabel antara yang dikelompokkan sbb:

a) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan kelamin pada usia reproduksi

1. Umur memulai hubungan kelamin2. Selibat permanen, yaitu proporsi perempuan yang tidak pernah mengadakan

hubungan kelamin3. Lamanya masa reproduksi yang hilang karena:

Perceraian, perpisahan, atau ditinggal pergi oleh suami Suami meninggal dunia

4. Abstinensi sukarela5. Abstinensi karena terpaksa (impotensi, sakit, berpidah sementara yang tidak

bisa dihindari)6. Frekuensi hubungan seks (tidak termasuk abstinensi)

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi1. Kesuburan dan kemandulan biologis (fekunditas dan infekunditas)2. Menggunakan atau tidak menggunakan alat-alat kontrasepsi

Cara kimiawi dan cara mekanis Cara-cara lain (seperti metode ritma, senggama terputus)

3. Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh faktor yang disengaja, misal sterilisasi

c) Faktor-faktor yang mempengaruhi selama kehamilan dan konsepsi1. Kematian janin karena faktor-faktor yang tidak disengaja2. Kematian janin karena faktor-faktor yang disengaja

fertilitasVariable antaraFactor sosial

Page 11: mirza lbm 2 kb

Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran Fertilitas :

1. Pengukuran Fertilitas TahunanAdalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah :

1. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate )Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.

2. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate )Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu.

3. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate )Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.

4. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates)Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.

2. Pengukuran Fertilitas KumulatifAdalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah :

1. Tingkat Fertilitas Total (TFR)adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg catatan :

Page 12: mirza lbm 2 kb

* tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.* tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.2. Gross Reproduction Rates (GRR)adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

3. Net Reproduction Rates (NRR)adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.

Pengukuran vertilitas dibagi menjadi 2 macam

1. pengukuran vertilitas tahunan

mengukur jumlah kelahiran pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang

mempunyai resiko umtuk melahirkan pada tahun tersebut.

pengukuran vertilitas tahunan

1. tingkat fertilisasi kasar (crude birth rate)

banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pd pertengahan tahun

Ket :

CBR : tingkat kelahiran kasar

Pm : penduduk pertengahan tahun

Page 13: mirza lbm 2 kb

k : bil konstan yang biasanya dipakai 1000

B : jumlah kelahiran pada tahun tertentu

2. tingkat fertilisasi umum (general fertility rate)

penduduk yg beresiko hamil (umur 15-49 tahun)

perubahan dengan membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk perempuan usia

subur

Ket :

GFR : tingkat fertilisasi umum

B : jumlah kelahiran

Pf (15-49 th) : jml penduduk perempuan umur 15-49 th pada pertengahan tahun

3. tingka fertilisasi menurut umur (age specific fertility rate)

karena tingkat fertilisasi penduduk ini dapat pula dibedakan menurut :

- jenis kelamin

- umur

- status perkawinan

- kelompok2 penduduk lain

diantara kelompok perempuan usia reproduktif terdapat variasi kemampuan melahirkan, krn

dari itu perlu dihitung tingkat fertilitas perempuan pada tiap-tiap kelompok umur

Ket :

Page 14: mirza lbm 2 kb

Bi : jml kelahiran bayi pada kelompok umur i

Pfi : jumlah perempuan kelompok umur i pada pertengahan tahun

k : angka konstanta : 1000

4. tingkat fertilisasi menurut urutan kelahiran (birth order specific fertility rates)

pengukuran ini sangat penting untuk mengukur tinggi rendahnya fertiltas suatu Negara

Ket :

Boi : jml kel urutan ke 1

Pf (15-49) : jumlah perempuan umur 15-49 pertenggan tahun

k : bil konstan 1000

2. pengukurn vertilitas kumulatif

pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengahiri

batas usia subur

pengukurn vertilitas kumulatif

1. tingkat fetilisasi total (total fertility rates = TFR )

jml kelahiran hidup P n L tiap 1000 penduduk yg hidup hingga akhir masa reproduksinya

dengan catatan :

a. tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebel mengahiri masa reproduksinya

b. tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu

menggambarkan riwayat fertilitas dari sejumlah perempuan hipotesis selama masa

reproduksinya

Page 15: mirza lbm 2 kb

dlm praktek dikerjakan dengan menjumlahkan tingkat fertilitas perempuan menurut umur,

apabila umur tersebut berjenjang 5 th, dengan asumsi bahwa tingkat fertilitas menurut umur

tunggal sama dengan rata-rata tingkat fertilitas kelompok umur lima tahunan, maka rumusnya :

Ket :

TFR : Total Fertility Rate

a : penjumlahan tingkat fertilitas menurut umur

ASFRi : tingkat fertilita smenurut umur ke 1 dr kelompok berjenjang 5 th

2. gross reproduction rates (GRR)

jml kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dg

catatan tidak ada satupun perempuan yang meninggal sebelum mengahiri masa reproduksinya

3. not reproduction rate (NRRI)

jml kelahiran bayi perempuan oleh sebuah kohor hipotesis oleh 1000 perempuan dengan

memperhitungkan kemungkinan meninggalkan perempuan2 itu sebelum mengahiri masa

reproduksinya.

Rumus

11.Dari mana mendapatkan sumber data fertilitas?

Page 16: mirza lbm 2 kb

12.Apa saja tahapan kualitas keluarga?

STEP 3

1. Apa saja dampak dari ledakan penduduk? Meningkatnya jumlah kriminalitas karena lapangan kerja sedikit Taraf kehidupan menurun masyarakat kurang sejahtera,

pendidikan kurang Persaingan hidup tinggi Sumber daya semakin sedikit Peningkatan penangguran oleh karena lapangan pekerjaan yang

semakin sedikit, dan juga skill mereka yang kurang terasah. Terjadi kepadatan dan banyaknya tempat2 kumuh

Dampaknya tidak selalu negatif:- Tergantung dari kemajuan suatu negara. Semakin maju suatu negara

semakin bisa mengatasi dampak dari ledakan penduduk: punya asset , teknologi lebih maju, pelayanan kesehatan lebih baik. Hampir tidak ada ledakan penduduk (seimbang antara angka mortalitas dan fertilitas)

Biasanya yang mengalami ledakan penduduk adalah negara berkembang.

2. Bagaimana cara mengatasi ledakan penduduk?

a. Mengatasi ledakan penduduk dengan mengatasi peningkatan fertilitas, dengan cara:

1) program KB, 2) meningkatkan SDM (lewat pendidikan semakin banyak yg

berpendidikan tinggi menunda umur perkawinan, dengan penyuluhan2 ),

b. mengatasi perpindahan penduduk dari luar ke dalam negeri

Page 17: mirza lbm 2 kb

- mengatasi dampak ledakan penduduk dengan pemerataan penyebaran penduduk /kepadatan penduduk: a. migrasi (mobilisasi penduduk, perbanyak lapangan pekerjaan)b. meningkatkan sumber daya alam meningkatkan produksi

makanan untuk menyeimbangkan kebutuhan pangan (menimbang dari ekonomi negara sendiri).

3. Apa saja indicator keberhasilan dari program/cara dalam mengatasi ledakan penduduk?a. Meningkatnya jumlah peserta yang menggunakan KBb. Menurunnya laju pertumbuhan pendudukc. Meningkatnya angka harapan hidup saat lahir hubungannya dengan

sasaran KB (rata2 usia kawin diatas 21 tahun)

4. Apa saja faktor-faktor yg mempengaruhi (meningkatkan dan menghambat) fertilitas?Usia kawin, pemakaian kontrasepsi, adanya aborsi, kemandulan, frekuensi hubungan seksual.

- Meningkatkan:a. Banyak anak banyak rejeki (sosiokultural)b. Pengetahuan yang kurang (menikah usia muda)c. Adanya program Jampersal

- Menghambat:a. Wabahb. Bencanac. Program KBd. Program pemerintah “tunjangan hanya untuk 2 anak bagi pegawai”

Faktor demografi dan nondemografi?

Page 18: mirza lbm 2 kb

5. Bagaimana program dan peran dari KB dalam mengatasi ledakan penduduk? (Sasaran, dll)Program:a. Menunda perkawinan sampai usia 20 tahunb. Menjarang kelahiran dan dianjurkan menganut sistem warga :

pancawarga, caturwarga.c. Mengakhiri kesuburan pada usia 30-35 tahun.

VISI:

Keluarga berkualitas 2015 : Suatu keluarga sejahtera, mandiri, yg memiliki jumlah anak ideal, berwawasan, bertanggungjawab.

MISI:

a. Memberdayakan keluarga kecil yg berkualitasb. Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan reproduksic. Meningkatkan promosi dan perlindungan hak-hak reproduksid. Mempersiapkan SDM berkualitas dari mulai kehamilan sampai lanjut

usia.e. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan guna mewujudkan

kesetaraan gender melalui program KB

6. Apa kendala dari program KB dalam mengatasi ledakan penduduk?a. Dari pemerintah: fasilitas belum terpenuhi (educator kurang, fasilitas

kurang), daerah capaian yang jauh/medan yang sulit, sarana dan prasarana kurang memadai.

b. Penduduk: kurang kesadaran, rasa takut7. Adakah faktor sosiokultural dan pandangan agama Islam yang

mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi?- Faktor sosiokultural: beberapa daerah melarang KB, ada juga yang

melarang punya anak.

Page 19: mirza lbm 2 kb

- Agama Islam: melarang sterilisasi, vasektomi, tubektomi (merubah bentuk ciptaan Allah) ,Ada pemikiran bahwa tidak boleh membatasi anak (karunia Allah).

Faktor perkembangan zaman (fase 1- fase 4):

8. Apa saja faktor yang mempengaruhi CPR?a. Pengetahuan masyarakatb. Kurangnya edukasi/penyuluhan tentang alat kontrasepsic. Sosiokulturald. Agamae. Dukungan keluarga, terutama suami.

9. Apa saja yang termasuk kedalam 11 prioritas pembangunan? Dan kendalanya?a.

10.Rumus-rumus menghitung fertilitas?a. CBR (angka kelahiran kasar)b. ASFRi (Angka kelahiran berdasarkan umur)c. TFR (angka kelahiran total)d. GFR (General Fertility Rate)

11.Dari mana mendapatkan sumber data fertilitas?12.Apa saja tahapan kualitas keluarga? 3+

STEP 4MAPPING