30
LBM 3 Step 7 1. what are three component of demographic? a. Natalitas FERTILITAS definisi Adalah sama dgn kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dr rahim seorang perempuan dgn tanda2 kehidupan, misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dsb. Apabila pd waktu lahir tdk ada tanda2 kehidupan disebut dgn lahir mati (still birth) yg di dlm demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran. (Prof.Ida Bagus Mantra, Ph.D.2008.Demografi Umum.Yogyakarta:Pustaka Pelajar) faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi 2 yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. o Faktor demografi di antaranya adalah : struktur umur, struktur perkawinan, umur kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan dan proporsi yang kawin. o Faktor non demografi antara lain : keadaan social- ekonomi penduduk, factor psikologi, tingkat pendidikan, perbaikan status perempuan, urbanisasi, industrialisasi. Cara pengukuran fertilita S.

Belinda Lbm 3 Kb

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kb

Citation preview

LBM 3 Step 71. what are three component of demographic?a. Natalitas

FERTILITAS definisiAdalah sama dgn kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dr rahim seorang perempuan dgn tanda2 kehidupan, misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dsb. Apabila pd waktu lahir tdk ada tanda2 kehidupan disebut dgn lahir mati (still birth) yg di dlm demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran.(Prof.Ida Bagus Mantra, Ph.D.2008.Demografi Umum.Yogyakarta:Pustaka Pelajar)

faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi 2 yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi di antaranya adalah : struktur umur, struktur perkawinan, umur kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan dan proporsi yang kawin. Faktor non demografi antara lain : keadaan social-ekonomi penduduk, factor psikologi, tingkat pendidikan, perbaikan status perempuan, urbanisasi, industrialisasi.

Cara pengukuran fertilitaS. Pengukuran fertilitas kumulatif mengukur jumlah rata-rata anak yang telah dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia subur. Pengukuran fertilitas tahunan (vital rates) mengukur jumlah kelahian pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai risiko untuk melahirkan pada tahun tersebut.Sumber : Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D Macam macam pengukuran fertilitas tahunanA. Tingkat fertilitas kasar / CBR (Crude Birth Rate)Banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun Rumus :

CBR = Bx k Pm

a. CBR : Crude Birth Rate atau tingkat kelahiran kasar b. B : jumlah kelahiran pada tahun tertentuc. Pm : penduduk pertengahan tahund. K: bilangan konstan yang biasanya 1000Sumber : Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D Kebaikan : Perhitungan ini sederhana, karena hanya memerlukan keterangan tentang jumlah anak yang dilahirkan dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Kelemahan : Tidak memisahkan penduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang masih kanak-kanak dan yang berumur 50 tahun ke atas. Jadi angka yang dihasilkan sangat kasar.Sumber : Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi FE UIB. Tingkat fertilitas umum / GFR (General Fertility Rate)Membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk perempuan usia subur (15- 49 tahun)Rumus :

GFR = B x k Pf (15-49)

a. GFR: tingkat fertilitas umum b. B: jumlah kelahiran c. Pf (15- 49): jumlah penduduk perempuan umur 15-49 tahun pada pertengahan tahunSumber : Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D

Kebaikan : Ukuran ini lebih cermat daripada CBR karena hanya memasukkan wanita yang berumur 15-49 tahun atau sebagai penduduk yang exposed to risk. Kelemahan : Ukuran ini tidak membedakan risiko melahirkan dari berbagai kelompok umur, sehingga wanita yang berumur 40 tahun dianggap memiliki risiko melahirkan yang sama besarnya dengan wanita yang berumur 25 tahun.Sumber : Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi FE UIC. Tingkat fertilitas menurut umur/ ASFR (Age Spesific Fertility Rate)Membandingkan jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur tertentu (i) dengan jumlah perempuan kelompok umur tersebut (i) pada pertengahan tahun.

ASFRi = Bi x k pfi

a. ASFR : tingkat kelahiran untuk kelompok umur b. Bi: jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur i c. Pfi: jumlah perempuan kelompok i pada pertengahan tahun d. K: angka konstan = 1000Sumber : Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D Kebaikan : Ukuran lebih cermat dari GFR karena sudah membagi penduduk yang exposed to risk ke dalam berbagai kelompok umur. Dengan ASFR dimungkinkan pembuatan analisis perbedaan fertilitas menurut berbagai karakteristik wanita. Dengan ASFR dimungkinkan dilakukannya studi fertilitas menurut kohor. ASFR ini merupakan dasar untuk perhitungan ukuran fertilitas dan reproduksi selanjutnya (TFR, GFR, dan NRR). Kelemahan : Ukuran ini membutuhkan data yang terinci yaitu banyaknya kelahiran untuk tiap kelompok umur. Sedangkan data tersebut belum tentu ada di tiap Negara/ daerah, terutama di Negara yang sedang berkembang. Jadi pada kenyataannya sukar sekali mendapat ukuran ASFR. Tidak menunjukan ukuran fertilitas untuk keseluruhan umur 15-49 tahun.Sumber : Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi FE UID. Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rate)Untuk mengukur tingggi rendahnya fertilitas suatu negara.

BOSFR = Boi x k Pf (15- 49)

a. BOSFR: tingkat fertilitas menurut ukuran kelahiran b. BOi: jumlah kelahiran urutan ke Ic. Pf (15-49): jumlah perempuan yang berumur 15 49 pertengahan tahund. K: angka konstan = 1000Sumber : Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D Macam macam pengukuran fertilitas kumulatif1. Tingkat fertilitas total / TFR (Total Fertility Rate)Jumlah kelahiran hidup laki- laki dan perempuan tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan :a. Tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya. b. Tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu.

Sumber : Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D2. Gross reproduction rates/ GRR (Gross Reproduction Rates)Jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksi dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhri masa reproduksinya, seperti tingkat fertilitas total.

Sumber : Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D3. Net reproduction rates / NRR (Net Reproduction Rates) Jumlah kelahiran bayi perempuan oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 perempuan dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan perempuan-perempuan itu sebelum mengakhiri masa reproduksinya. Angka ini memperhitungkan kemungkinan bayi perempuan meninggal sebelum mencapai masa reproduksinya asumsi yang dipakai adalah bayi perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas dan mortalitas ibunya.Sumber : Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D

b. Mortalitas

Peristiwa hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bias terjadi setiap saat setelah kelahiran hidupSumber : Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.Badan statistik

a. Angka Kematian Ibu (AKI)Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll (Budi, Utomo. 1985). Definisi Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. KegunaanInformasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistim rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi. Cara MenghitungKemudian kematian ibu dapat diubah menjadi rasio kematian ibu dan dinyatakan per 100.000 kelahiran hidup, dengan membagi angka kematian dengan angka fertilitas umum. Dengan cara ini diperoleh rasio kematian ibu kematian maternal per 100.000 kelahiranRumus

Dimana: Jumlah Kematian Ibu yang dimaksud adalah banyaknya kematian ibu yang disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan, pada tahun tertentu, di daerah tertentu. Jumlah kelahiran Hidup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun tertentu, di daerah tertentu. Konstanta =100.000 bayi lahir hidup.http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/450/450/

b. Angka Kematian Bayi (AKB) Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. Kegunaan Angka Kematian Bayi dan Balita Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan Angka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak serta Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun.

Definisi Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Cara Menghitung :

AKB = Angka Kematian Bayi / Infant Mortality Rate (IMR) D 0-