22
STEP 7 1. Apa saja tujuan penggunaan kontrasepsi? - Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia di bawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilannya o Ciri cirri konstrasepsi yang diperlukan : Reversibilitas yang tinggi karena akseptor belum mempunyai anak Efektivitas yang relative tinggi, penting karena dapat menyebabkan kehamilan resiko tinggi o Konstrasepsi yang sesuai : pil, alat kontrasepsi dalam rahim mini, cara sederhana o Alasan : Usia di bawah 20 tahun adalah usia di mana sebaiknya tidak mempunyai anak dulu Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral karena peserta masih muda Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda masih sering berhubungan (frekuensi tinggi) sehingga akan mempunyai angka kegagalan yang tinggi Penggunaan AKDR mini bagi yangbelum mempunyai anak dapat dianjurkan, terutama pada akseptor dengan kontra indikasi terhadap pil oral - Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan). Masa saat istri berusia 20-30 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kelahiran 3-4 tahun o Ciri ciri konstrasepsi yang diperlukan : Reversibilitas cukup tinggi Efektivitas yang cukup tinggi karena akseptor masih mengharapkan mempunyai anak Dapat dipakai 3-4 tahun Tidak menghambat produksi air susu ibu o Konstrasepsi yang sesuai : AKDR, pil, suntik, cara sederhana, susuk KB, kontrasepsi mantap o Alasan : Usia 20-30 tahun merupakan usia terbaik untuk mengandung dan melahirkan Segera setelah anak lahir, dianjurkan untuk menggunakan AKDR sebagai pilihan utama Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi namun tidak / kurang berbahaya karena akseptor berada pada usia yang baik untuk mengandung dan melahirkan

Daning lbm 1 KB fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KB

Citation preview

STEP 71. Apa saja tujuan penggunaan kontrasepsi? Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia di bawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilannya Ciri cirri konstrasepsi yang diperlukan : Reversibilitas yang tinggi karena akseptor belum mempunyai anak Efektivitas yang relative tinggi, penting karena dapat menyebabkan kehamilan resiko tinggi Konstrasepsi yang sesuai : pil, alat kontrasepsi dalam rahim mini, cara sederhana Alasan : Usia di bawah 20 tahun adalah usia di mana sebaiknya tidak mempunyai anak dulu Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral karena peserta masih muda Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda masih sering berhubungan (frekuensi tinggi) sehingga akan mempunyai angka kegagalan yang tinggi Penggunaan AKDR mini bagi yangbelum mempunyai anak dapat dianjurkan, terutama pada akseptor dengan kontra indikasi terhadap pil oral Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan). Masa saat istri berusia 20-30 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kelahiran 3-4 tahun Ciri ciri konstrasepsi yang diperlukan : Reversibilitas cukup tinggi Efektivitas yang cukup tinggi karena akseptor masih mengharapkan mempunyai anak Dapat dipakai 3-4 tahun Tidak menghambat produksi air susu ibu Konstrasepsi yang sesuai : AKDR, pil, suntik, cara sederhana, susuk KB, kontrasepsi mantap Alasan : Usia 20-30 tahun merupakan usia terbaik untuk mengandung dan melahirkan Segera setelah anak lahir, dianjurkan untuk menggunakan AKDR sebagai pilihan utama Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi namun tidak / kurang berbahaya karena akseptor berada pada usia yang baik untuk mengandung dan melahirkan Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia istri di atas 30 tahun, dianjurkan untk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak Ciri cirri konstrasepsi yang diperlukan : Efektivitas sangat tinggi, penting karena kegagalan dapat menyebabkan kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak Reversibilitas rendah Dapat dipakai untuk jamgka panjang Tidak menambah kelainan yang sudah ada Konstrasepsi yang sesuai :kontrasepsi mantap (tubektomi/vasektomi), susuk KB, AKDR, suntikan, pil dan cara sederhana Alasan : Ibu dengan usia di atas 30 tahun dianjurkan tidak hamil lagi atau tidak punya anak lagi karena alasan medis Prioritas penggunaan : kontrasepsi mantap Pada kondisi darurat, kontap cocok dipakai dan relative lebih baik dibandingkan dengan susuk KB atau AKDR Pil kurang dianjurkan karena usia ibu relative tua dan mempunyai kemungkinan timbulnya efek samping dan komplikasi

2. Bagaimana syarat alat kontrasepsi yang baik? Secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah sebagai berikut: Aman Berdaya guna Dapat diterima Terjangkau harganya oleh masyarakat Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, klien akan segera kembali kesuburannya, kecuali untuk kontrasepsi mantap(Kusumaningrum Radita.2009.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Pada Usia Subur.Semarang:FK Undip)

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi?Faktor-faktor dalam memilih metode kontrasepsiFaktor pasangan Motivasi dan Rehabilitasia. Umurb. Gaya hidupc. Frekuensi senggamad. Jumlah keluarga yang diinginkane. Pengalaman dengan kontraseptivum yang laluf. Sikap kewanitaang. Sikap kepriaan

Faktor kesehatan Kontraindikasi absolut atau relatifa. Status kesehatanb. Riwayat haidc. Riwayat keluargad. Pemeriksaan fisike. Pemeriksaan panggul

Faktor metode kontrasepsi Penerimaan dan Pemakaian berkesinambungana. Efektivitasb. Efek samping minorc. Kerugiand. Komplikasi-komplikasi yang potensiale. Biaya.

(dr. Hanafi Hartanto,Keluarga Berencana dan kontrasepsi)4. Apa saja macam-macam kontrasepsi? Beserta indikasi, kontra indikasi, cara pemakaian, waktu penggunaan, efek samping dan mekanismenya, kelemahan, kelebihan dari masing2 alat kontrasepsi.Alat kontrasepsi memiliki berbagai macam jenis. Secara garis besar, alat kontrasepsi dibagi menjadi 3 bagian yakni kontrasepsi mekanik, kontrasepsi hormonal, dan konstrasepsi mantap. Berikut ulasan singkat dari berbagai macam atau jenis alat kontrasepsi :1. Kontrasepsi mekanikDisebut mekanik, karena memiliki sifat untuk melindungi. Kontrasepsi mekanik ini bekerja dengan cara mencegah pertemuan antara sel sperma dengan sel telur yang ada di dalam rahim. Yang termasuk dalam kontrassepsi mekanik ini , ialah kondom dan diafragma.a. KondomKondom yang dahulu terbuat dari usus atau kulit binatang, yang jika digunakan harus direndam terlebih dahulu, kini ada kondom yang terbuat dari bahan karet yang tipis dan elastis (lentur) berbentuk seperti kantong. Pada dasarnya fungsi kondom hanya untuk menampung sperma agar tidak masuk ke dalam vagina. Penggunaan kondom dinilai cukup efektif mencegah kehamilan hingga 90 %. Bahkan penggunaan kondom untuk pencegahan kehamilan akan semakin efektif apabila disertai penggunaan spermisida (pembunuh sperma) namun jarang sekali ditemukan pasangan suami istri yang menggunakan spermisida. Namun kemungkinan terjadinya kehamilan masih dapat terjadi dari survei yang dilakukan dari 100 pasangan suami-istri yang menggunakan alat kontrasepsi ini sekitar 4 orang wanita yang terjadi kehamilan.Kondom mudah didapat, dan harga relatif terjangkau, tidak memerlukan resep dokter. Kondom selain berfungsi sbagai pencegah kehamilan, kondom juga dapat digunakan sebagai suatu alat bantu dalam pencegahan penularan penyakit kelamin seksual.

b. DiafragmaDiafragma bentuknya hampir menyerupai kondom. Diafragma berbentuk seperti topi yang menutupi mulut rahim. Diafragma terbuat dari bahan karet namun agak tebal dibanding dengan kondom. Kondom berbahan karet tipis yang masih memiliki kemungkinan terjadinya kebocoran. Namun berbeda dengan diafragma yang berbahan karet tebal sehingga tidak memungkinkan terjadinya kebocoran. Diafragma ini hanya digunakan ketika ingin melakukan hubungan intim, usai melakukan aktivitas seksual dapat dilepaskan kembali atau tetap berada pada tempatnya. Jenis kontrasepsi yang satu ini cukup efektif dalam mencegah kehamilan yang cara kerjanya hanya dimasukkan ke dalam vagina, untuk mencegah masuknya sperma ke dalam rahim.c. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD)Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau IUD atau yang lebih dikenal sebagai alat kontrasepsi spiral. AKDR atau IUD ini berbentuk alat kecil dan banyak variasi. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD) atau spiral ini ada yang terbuat dari plastik seperti huruf S (Lippes Loop), tembaga yang berbentuk seperti angka 7 (tujuh/ Copper Seven) dan huruf T (Copper T) serta ada yang berbentuk seperti sepatu kuda (Multiload).Dari beberapa jenis alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD ini yang paling sering digunakan adalah jenis Copper T dan Multiload. Kedua alat kontrasepsi tersebut dipilih karena kenyamannya. Adapula model terbaru dari Copper T yakni Nova T yang memiliki keunggulan karena lebih lembut.

Alat kontrasepsi Dalam Rahim ini hanya dapat dilakukan dan dipasang lelh dokter ahli atau bidan yang sudah terlatih. Fungsi dari AKDR ini adalah mencegah kehamilan dengan mencegah sel telur yang telah dibuahi bersarang di dalam rahim. AKDR atau IUD dapat bertahan di dalam rahim selama 2-5 tahun dan dapat dikeluarkan kembali apabila ada keinginan untuk hamil kembali.Namun disarankan bagi wanita atau istri yang menggunakan Alat Kontrasepsi Dalam rahim ini harus melakukan pemeriksaan ulang, entah 2 minggu sekali, 3 bulan sekal, 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali setelah pemasangan alat konrasepsi ini. Penggunaan alat kontrasepsi yang dipilih tanpa adanya bahan aktif Copper dapat digunakan hingga menjelang menopause, namun apabila penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung bahan aktif Copper 3-4 tahun harus diganti.Hal yang perlu diingat alat kontrasepsi jenis ini dapat menimbulkan infeks vagina, pendarahan, keputihan yang disebabkan dari benang pada alat kontrasepsi yang digunakan. Disarankan apabila terdapat infeksi genetalia atau pendarahan yang tidak jelas sebaiknya jangan menggunakan alat kontrasepsi jenis ini. Namun keuntungan dari alat kontrasepsi jenis ini adalah dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama dan tidak mempengaruhi produksi ASI bagi ibu atau wanita yang sedang dalam menyusui balita.

d. SpermisidaSpermisida merupakan alat kontrasepsi yang berbahan kimia yang dapat membunuh sperma. Spermisida memiliki variasi bentuk ada yang berbentuk busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet atau aerosol. Penggunaan alat kontrsepsi jenis ini memang dinilai kurang efektif karena dapat menimbulkan ketidaknyaman, ketidak puasan pasangan dalam mencapai orgasme dan menimbulkan alergi yang tidak enak.Namun masih ada beberapa wanita yang menggunakan alat kontrasepsi jenis ini. Kontrasepsi jenis ini digunakan dengan cara sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina, dan tunggu sekitar 5-10 menit pemasangan, hubungan sekual baru dapat dilakukan. Keefektifan alat kontrasepsi ini dinilai efektif apabila dikombinasikan dengan alat lain seperti kondom atau diafragma.Jenis alat kontrasepsi apapun masih memungkinkan terjadinya kehamilan. untuk alat kontrasepsi jenis ini, menurut survei dari 100 pasanagn dalam setahun, ada 3 wanita yang haml, bahkan ada beberapa kasus yang terjadi karena salah pemasangan atau pemakaiannya, dapat terjadi kehamilan sampai 30 kehamilan.2. Kontrasepsi HormonalJenis kontrasepsi hormonal ini diambil dari kombinasi antara hormon estorgen dan progesteron. Penggunaan kontrasepsi jenis ini dilakukan dalam bentuk pil, suntikan atau susuk.Kontrasepsi hormonal ini dilakukan dengan cara menggunakan hormon progesteron dengan mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur dan mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sel sperma kesulitan untuk menembus masuk ke sel telur, membuat lapisan rahim menjadi tipis dan hasil konsepsi tidak dapat tumbuh, serta menghambat jalannya saluran telur sehingga sel sperma sulit bertemu dengan sel telur.a. Pil atau TabletDengan minum pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang banyak digunakan para wanita atau istri dari sekian banyaknya alat kontrasepsi. Di Indonesia, banyak wanita yang menggunakan PIL KB atau disuntikan sebagai alat kontrasepsi yang dinilai aman. Pil KB memiliki berbagai macam, ada pil yang hanya mengandung hormon progesteron, adapula yang mengandung kombinasi antara progesteron dan estrogen.Namun penggunaan pil KB ini dinilai cukup rumit karena menggunakan sistem kalender laykanya siklus haid (sekuensial). Dengan menggunakan sistem kalender ini mereka para wanita dapat mengetahui batasan waktu dalam mengkonsumsi pil KB ini. Pil KB menggunakan 2 cara yakni- Diminum dengan menggunakan sistem 28, yang artinya pil diminum terus-menerus tanpa berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo)- Dengan sistem 22/21, yakni pil diminum terus-menerus, kemudian dihentikan selama 7-8 hari untuk mendapatkan kesempatan menstruasi.Namun pada beberapa wanita yang menggunakan Pil KB sebagai alat kontrasepsi ini, mengalami siklus menstruasi dengan perbandingan. Apabila wanita mengkonsumsi pil KB dengan efek estorgen yang tinggi akan mengalami menstruasi kurang dari 4 hari. Sedangkan dengan menggunakan pil KB dengan kadar estrogen yang rendah akan mengalami menstruasi lebih dari 6 hari.Efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi ini menyebabkan seorang wanita mudah tersinggung, mudah tegang dan stress, bertambahnya berat badan, nyeri kepala, darah menstruasi yang banyak seperti pendarahan. Sedangkan yang berkolaborasi progesteron menyebabkan payudara tegang, menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang senggama menjadi kering.Efek samping lainnya dari pemakaian pil KB dalam jangka waktu yang cukup lama akan menekan fungsi ovarium. Tak hanya itu efek samping lainnya seperti rasa mual sampai muntah, pusing, mudah lupa, timbul bercak di kulit wajah seperti flek hitam sampai mempengaruhi fungsi organ ginjal dan hati. Pil KB yang mengandung estrogen dapat mengganggu produksi ASI.Kelebihan dari pil KB ini dapat meningkatkan gairah seksual, sekaligus sebagai obat untuk mengobati penyakit endometriosis. Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid. Efektifitas penggunaan pil ini 95-98 persen. Jadi, ada sekitar 7 wanita yang hamil dari 1.000 pasangan dalam setahun.b. SuntikanKontrasepsi yang menggunakan sutikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan (Depoprovera), setiap 10 minggu (Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem).Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.Kontrasepsi dengan menggunakan suntikan ini dapat membuat tubuh mengalami kenaikan berat badan karena menigkatnya nafsu makan. Tak hanya itu membuat lendir rahim menjadi tipis sehingga menstruasi menjadi sedikit, bahkan beberapa wanita tidak mengalami menstruasi sama sekali. Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan dalam setahun.c. SusukSusuk juga digunakan sebagai alat kontrasepsi wanita atau yang juga disebut sebagai alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kukit pada lengan kiri atas. Bentuk susuk ini seperti tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan 6 buah kapsul. Susuk yang ditanam dibawah kulit ini berisi zat aktif yang berupa hormon atau levonorgestrel. Kemudian susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Susuk ini bekerja dengan cara menghalangi terjadinya ovulasi (pembuahan) dan menghalangi migrasi sperma.Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun (Implanon). Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun.Dampak negatif dari penggunaan alat kontrasepsi jenis susuk ini berupa terganggunya menstruasi, haid tidak lancar, bercak atau tidak mengalami menstruasi sama sekali. Selain itu mengalami kenaikan berat tubuh, ketegangan payudara dan liang vagina terasa kering. Timbul infeksi pada pencabutan susuk yang disebabkan susuk sulit untuk dikeluarkan karena pemasangan susuk yang terlalau dalam.3. Kontrasepsi MantapKontrasepsi mantap, jarang sekali dilakukan para pasangan suami-istri. Kalau pun dilakukan didasari alasan yang sangat umum yakni merasa cukup dengan jumlah anak yang dimiliki. Kontrasepsi mantap ini dilakukan dengan jalan operasi pemotongan atau memutuskan saluran sperma pada pria yang disebut vasektomi begitu pula dengan wanita memutuskan atau memotong saluran sel telur yang disebut dengan tubektomi. Sehingga tidak akan terjadi kehamilan kembali atau tidak akan memiliki keturunan.Alat Kontrasepsi Dalam RahimPosted byAlat KontrasepsiKeluarga yang berkualiatas adalah keluaraga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri dan memiliki jumlah anak yang cukup ideal dan lain sebagainya. Terkadang ada beberapa pasangan yang mengeluhkan adanya banyak anak karena seorang wanita atau istri tidak melakukan KB (keluarga Berencana). Program BKKBN telah digalakkan untuk menekan jumlah angka kelahiran yang semakin bertambah setiap tahunnya, berbagai penyuluhan pun dilakukan untuk memiliki jumlah anak yang disesuaikan dengan kemampuan diri dan faktor ekonomi.Kini banyak wanita telah melakukan KB dengan menggunakan alat kontrasepsi yang dinilai aman dan ideal untuk digunakan. Salah satunya adalah IUD atau yang lebih dikenal alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).Berikut ini penjelasan singkat mengenai alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) berupa keuntungan, kekurangan dari AKDR atau IUD, yakni :- IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dinilai cukup efektif, reversibel dan berjangka panjang dapat bertahan hingga 10 tahun- Membuat haid menjadi lebih lama dan lebih banyak- Dilakukan oleh dokter ahli dibidangnya dalam hal pemasangan dan pengeluaran atau pencabutan kembali.- AKDR atau IUD ini dapat digunakan oleh semua wanita dalam usia produktfi. Akan tetapi, tidak diperkenankan digunakan oleh wanita yang terjangkit infeksi menular pada organ kewanitaannya.

Gambar model model alat kontrasepsi dalam rahim atau IUDCara Kerja AKDR atau IUD :- IUD dapat memperlambat kemampuan sel sperma pria untuk menembus masuk ke tuba fallopi atau oviduk atau buluh rahim.- Mempengaruhi fertilisasi (pembuahan) sebelum menuju ovum untuk mencapai kavum uteri.- Fungsi utama AKDR atau IUD ini adalah pertemuan antara sel sperma dan sel telur agar tidak terjadi pembuahan. Meskipun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam organ intim wanita dan mengurangi sperma untuk fertilisasi (pembuahan).Keuntungan yang didapat dengan menggunakan IUD atau AKDR sebagai alat kontrasepsi pilihan :1. AKDR dinilai cukup memiliki ke-efektivan dalam mencegah atau menggagalkan kehamilan sekitar 0,6-0,8 dari 100 wanita dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 170 kehamilan).2. AKDR dapat bekerja optimal setelah dipasang.3. Bertahan dalam waktu yang cukup lama kira-kira 10 tahun perlindungan dari CuT-380A dan tidak perlu diganti.4. Tidak menganggu atau merusak hubungan seksual anda dengan pasangan.5. Tidak menimbulkan efek samping pada fungsi hormonal seksual dengan CuT-380A.6. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.7. AKDR atau IUD, dapat dipasang segera sesudah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi).8. AKDR atau IUD ini dapat digunakan oleh wanita hingga masa meopause tiba.9. Tidak mempengaruhi atau berinteraksi langsung terhadap obat-obatan.10. Membantu mencegah kehamilan secara ektopik.Kekurangan atau kelemahan dan atau efek samping yang terjadi dari kontrasepsi IUD :1. Terjadi perubahan pada siklus menstruasi, membuat menstruasi menjadi lama dan banyak, pendarahan antar menstruasi, nyeri dan sakit pada saat menstruasi datang.2. Setelah pemasangan akan merasa sakit yang juga dapat disertai kejang selama 3-5 hari.3. Jika sedang menstruasi, seperti terjadi pendarahan yang cukup berat yang dapat disertai dengan anemia atau kekurangan darah.4. Terjadi perforasi pada dinding uterus (namun sangat jarang terjadi, apabila terjadi biasanya disebabkan oleh pemasangan yang tidak benar).5. AKDR atau IUD ini tidak dapat mencegah dari penyakit seksual yang menular seperti HIV/AIDS.6. AKDR atau IUD ini tidak disarankan digunakan pada wanita yang kerap kali berganti pasangan dan terjangkit penyakit seksual yang menular akibat infeksi.7. Terjadi peradangan pada panggul yang terjadi usai wanita yang terinfeksi penyakit seksual menular tetap menggunakan alat kontrasepsi jenis ini, sehingga dapat memicu infertilitas.8. Akan mengalami sedikit rasad nyeri dan oendarahan (spotting) usai pemasangan AKDR. Namun dapat menghilang dalam 1-2 hari.9. Pemasangan dan pencabutan AKDR atau IUD ini hanya dapat dilakukan oleh dokter ahli atau bidan yang terlatih.10. Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui, biasnaya terjadi apabila akdr dipasang usai melahirkan.11. Tidak dapat mencegah kehamilan ektopik karena fungsinya hanya untuk mencegah kehamilan normal.12. Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi jenis ini, diharuskan unuk memeriksa posisi dari benang AKDR dari waktu ke waktu atau setiap 1 bulan sekali.Selain keuntungan dan kekurangan dari pengunaan AKDR atau IUD ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ). Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ini hanya boleh digunakan oleh :1. Wanita yang masih dalam usia produktif2. Dalam keadaan nulipara3. Seorang wanita yang menginginkan atau menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang4. Wanita yang sedang dalam masa menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi5. Wanita yang pasca melahirkan dan tidak menyusui6. Setelah mengalami abortus dan tidak diketahui atau terlihat adanya infeksi7. Tidak memiliki resiko atau tidak memiliki dari infeksi meular secara seksualSeseorang yang tidak diperbolehkan menggunakan AKDR atau IUD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) :1. Sedang dalam masa kehamilan2. Terjadi pendarahan pada vagina yang tidak diketahui3. Menderita infeksi pada organ vital ( misalnya vaginitis, servisitis)4. Adanya kelainan uterus yang tidak normal atau tumor jinak pada rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri5. Terindeksi adanya penyakit trofoblas yang ganas6. Diketahui terinfeksi penyakit TBC pelvik7. Adanya kanker yang berada di organ kewanitaan8. Ukuran rongga rahim yang kurang dari 5 cm.Alat Kontrasepsi Untuk Ibu MenyusuiPosted byAlat KontrasepsiSemuaalat kontrasepsitentu ada kekurangan disamping kegunaan yang sudah tidak diragukan. Pada ibu menyusui dapat menggunakan kontrasepsi yang prinsipnya tidak mengurangi jumlah ASI, terutama pada 6 bulan pertama di mana bayi belum mendapat makanan tambahan selain ASI. Yang dapat dipakai bisa KB non hormonal atau hormonal, misalnya pil KB dr golongan progesteron rendah, atau suntikan yang hanya mengandung hormon progesteron yang disuntikan per 3 bulanKontrasepsi yang mengandung estrogen tidak dianjurkan karena akan mengurangi jumlah ASI, misalnya Diane. IUD cukup aman pada ibu menyusui dan banyak dipilih. Mengenai bergeser atau tidak tentu dokter akan tahu seandainya ibu datang kontrol minimal 6 bulan sekali.Untuk ibu menyusui, pilihan kontrasepsi yang aman adalah kontrasepsi non hormonal. Beberapa alat kontrasepsi ini bisa Anda pilih :- Kondom untuk mencegah agar sperma tidak masuk ke dalam serviks.- IUD (Intrauterine Device).- Spermatisida, yaitu bahan kimia berbentuk cairan atau krim untuk membunuh sperma.- Operasi tubektomi, bagi yang memenuhi syarat dan indikasi. Yaitu dengan mengikat tuba falopi agar sperma tidak dapat mencapai sel telur.- Diafragma, yaitu sejenis alat dari bahan lateks lembut atau silikon yang dimasukkan ke dalam serviks untuk membentengi serviks agar sperma tidak dapat mencapai uterus. Jika Anda memilih kontrasepsi ini, hubungi dokter untuk mengukur ulang diafragma yang akan digunakan karena ukuran dan bentuk leher rahim dapat berubah pasca melahirkan. Diafragma dapat digunakan kembali 6 minggu setelah melahirkan.Semua kontrasepsi mempunyai angka keberhasilan yang tinggi, lebih dari 95% sepanjang ibu menjaga kedisipilinan baik dalam mengkonsumsi atau memeriksakan ke dokter untuk kontrol.Perlu diingat bahwa pil KB dengan dosis rendah progesteron untuk ibu menyusui, bekerja bersama-sama dalam mencegah dalam kehamilan. Jadi bila menyusui sudah jarang, sebaiknya jangan digunakan lagi karena tidak akan memberi perlindungan yang optimal.Untuk mendapat pil KB, tentu pertama kali harus ke layanan kesehatan untuk dicek ada tidaknya kontraindikasi dalam mengkonsumsinya. Biasanya pil KB utk menyusui, akan terdapat tanda di blisternya berupa gambar payudara dan ada beberapa jenis dipasaran.

5. Hubungan riwayat hipertensi dengan pemilihan alat kontrasepsi?Kontrasepsi hormonal bisa meningkatkan TD (sistole dan diastole) pada 2th pertama pemakaian tidak patologis. jika pemakaian dihentikan dapat kembali ke TD semula. Efek estrogen : di PD dapat menyebabkan hipertrofi arteriol dan vasokontriksi. Bisa mempengaruhi sistem angiotensin.

6. Apa hubungan kontrasepsi dengan chlamydiasis?Obat anti hamil atau kontrasepsi hormonal menimbulkan keadaan menyerupai kehamilan, maka obat itu juga menyuburkan jamur. Dalam hal ini estrogen yang lebih berperan di mana estrogen dapat menurunkan kemampuan sel epitel vagina untuk menghambat pertumbuhan Candida albicans. Di samping itu, para wanita pemakai obat ini bila menderita kandidiasis maka akan sukar disembuhkan selama obat masih dipakai. Hal itu tampak dari hasil usap vagina bahwa jamur pada mereka, dengan hormon yang lebih aktif, lebih banyak ditemukan hifa pada pemeriksaan itu (Fidel dkk, 2000; Suprihatin, 1982).

http://eprints.uns.ac.id/8765/1/149291608201002301.pdf

7. Apa hubungan kontrasepsi dengan DM?Pengaruh kontrasepsi hormonal pada metabolisme karbohidrat sebenarnya sangat kompleks. Pada pemberian pil oral kombinasi, dapat terjadi gangguan penggunaan glukosa yang akan dikompensasi oleh meningkatnya sekresi insulin. Pada beberapa akseptor, pil ini dapat menurunkan toleransi karbohidrat, meskipun hal ini bersifat reversibel. Gangguan ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya hormon pertumbuhan yang sering terjadi pada tahun pertama penggunaan obat, di mana hormon pertumbuhan ini bersifat anti insulin. Estrogen dan progestin, kedua-duanya dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat, tetapi tampaknya progestinlah yang mempunyai efek lebih besar (Syarif dkk, 2005). Estrogen juga berperan pada efek diabetogenik yang terjadi pada kehamilan (Pritchard dkk, 1991).

http://eprints.uns.ac.id/8765/1/149291608201002301.pdf

8. Apa hubungan kontrasepsi dengan fibroadenoma mammae?1. DEFINISI Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa. Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas. Fibroadenoma mammae timbul akibat pengaruh kelebihan hormon estrogen. Fibroadenoma mammae dibedakan menjadi 3 macam: Common Fibroadenoma Giant Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm. Juvenile fibroadenoma pada remaja.

2. PENYEBAB Fibroadenoma ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen. Biasanya ukurannya akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen meningkat.

3. GEJALAPertumbuhan fibroadenoma mammae umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, hanya ukuran dan tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri pada mammae. Pada saat disentuh kenyal seperti karet

4. PATOLOGIMakroskopi: tampak bulat, elastis dan nodular, permukaan berwarna putih keabuan.Mikroskopi: epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang dikelilingi oleh stroma fibroblastic yang khas (intracanalicular f. dan pericanalicular f.).

Fibroadenomaterjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen. Biasanya ukurannya akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen meningkat.

9. Apa hubungan kontrasepsi dengan hepatitis?10. Apa hubungan pemberian terapi griseofulvin dengan kontrasepsi?11. Apa hubungan ibu yang menyusui dengan kontrasepsi?Masa Kehamilan dan Menyusui Hormon-hormon seksual yang meningkat saat kehamilan seperti estrogen, progesterone, prolaktin, dan human placental lactogen memicu proliferasi struktur alveoli pada kelenjar. Alveoli adalah bagian di akhir duktur terminalis dan tersusun oleh sel-sel epitel yang memproduksi ASI. Sitoplasma sel-selnya dipenuhi banyak droplet lipid sebagai salah satu bahan dasar dari ASI. Droplet lipid ini akan meningkat jumlahnya saat menyusui. Sel stellata myoepitel ditemukan di antara lamina basalis dan sel-sel epitel alveoli. Pada kehamilan, sel-sel plasma di jaringan ikat sekitar kelenjar mammae juga bertambah jumlahnya pada akhir masa kehamilan. Sel plasma mensintesis IgA yang berfungsi sebagai imunitas pasif bagi bayi dan akan diberikan melalui konsumsi ASI pada bayi. Jaringan ikat dan lemak yang mengelilingi parenkim kelenjar mammae berkurang jumlahnya bila dibandingkan saat tidak menyusui. Selama laktasi, ASI yang dihasilkan berakumulasi di dalam lumen alveoli dan duktus laktoferus. Sintesis ASI terutama disebabkan oleh hormone prolaktin. Saat tidak hamil, dopamine atau yang dikenal sebagai prolactin inhibiting hormone dari hipotalamus menginhibisi sekresi hormone prolaktin. Sekresi prolaktin dimulai sejak minggu ke-5 kehamilan dan mencapai 10-20 kali kadar normal saat akhir kehamilan. Namun demikian, efek prolaktin masih belum tampak dalam memproduksi ASI akibat adanya hormone estrogen dan progesterone. Kedua hormone ini memicu proliferasi kelenjar mammae, pertumbuhan payudara, dan menyiapkan proses laktasi, tetapi memiliki efek yang antagonis dengan prolaktin. Setelah kelahiran, plasenta tidak lagi ada sehingga kadar hormone estrogen dan progesterone dalam darah turun drastis. Hal ini menyebabkan hormone prolaktin dapat bekerja menjalankan fungsinya. Pada saat kelahiran, sekresi prolaktin menurun hingga mencapai kadar seperti sebelum hamil, tetapi kembali naik setiap kali bayi menghisap putting susu ibunya. Hal ini menjelaskan mengapa ibu yang tidak atau jarang menyusui akan berhenti menghasilkan ASI

12. Bagaimana cara memberikan konseling metode kontrasepsi?Langkah-Langkah Konseling KB Dalam memberikan konseling, khususnya bagi calon klien KB yang baru hendaknya dapat diterapkan enam langkah yang sudah dikenal dengan kata kunci SATU TUJU. Penerapan satu tuju tersebut tidak perlu dilakukan secara berulang-ulang karena konselor harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan klien. Kata kunci SATU TUJU adalah sebagai berikut:SA : SApa dan SAlam kepada klien secara terbuka dan sopan. Berikan perhatian sepenuhnya kepada mereka dan berbicara di tempatyang nyamanserta terjamin privasinya. Tanyakan kepada klien apa yang perlu dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang diperoleh. T : Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara mengalami pengalaman Keluarga Berencana. Tanyakan kontrasepsi yang diinginkan oleh klien. Coba tempatkan diri kita didalam hati klien. U : Uraian kepada klien mengenai dan pilihannya dan diberi tahu apa pilihan kontrasepsi, bantu klien pada jenis kontrasepsi yang diingini. TU : banTUlah klien menentukan pilihannya. Bantulah klien berpikir mengenai apa yang paling sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. Doronglah klien untuk menunjukkan keinginannya dan mengajukan pertanyaan. J : Jelaskan secara lengkap bagaiman menggunakan kontrasepsi pilihannya. U Perlunya dilakukan kunjungan Ulang. Bicarakan dan buatlah perjanjian kapan klien akan kembali untuk melakukan pemeriksaaan lanjutan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan (Saifuddin, 2006).

13. Mengapa pasien B mengeluhkan tidak pernah menstruasi dan mengeluhkan BB semakin meningkat setelah menggunakan kontrasepsi suntik tiap 3 bulan?Tidak pernah menstruasi :Kontrasepsi hormonal, selain mencegah ovulasi, mencegah proses nidasi. Jika kandungan estrogen dan progesteron tinggi akan mencegah menstruasi

BB meningkat :Metabolisme lemak. Estrogen dan progesteron termasuk steroid. Semakin banyak kandungan estrogen dan progesteron dalam tubuh, semakin banyak lemak yang ada dalam tubuh.

14. Kontrasepsi apa yang cocok untuk 2 pasien ini?Pasien A : menghindari kontrasepsi hormonal. Masih ingin punya anak : IUD.

Pasien B : menyusui anaknya, metode kalender, IUD

15. Obat-obatan apa saja yang dapat mempengaruhi efektivitas kerja kontrasepsi?