22
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah tahapan terakhir dari beberapa proses akuntansi yang berfungsi memberikan informasi kepada investor, kreditor, maupun pengguna laporan lain dalam pengambilan keputusan bisnis. Selain hal tersebut diatas, laporan keuangan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam menetapkan rencana kegiatan perusahaan untuk periode yang akan datang. Tidak hanya itu, laporan keuangan juga bermanfaat bagi manajemen untuk melaksanakan kegiatan operasional sehari-hari. Informasi-informasi dalam laporan keuangan menjadi dasar bagi manajemen dalam membuat perencanaan perusahaan. Dan bagi seorang investor laporan keuangan menjadi informasi yang sangat penting untuk mengambil keputusan akan berinvestasi pada perusahaan tersebut atau tidak. Laporan keuangan sangat berarti bagi investor dan kredibilitas profesi audit. Untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan dapat dilakukan dengan mengetahui penyebabnya (Wuerges dan Borba, 2014). Karena laporan keuangan merupakan suatu yang penting bagi beberapa pihak, maka laporan keuangan harus disusun sesuai dengan aturan akuntansi yang berlaku. Menurut PSAK No.01 tentang Penyajian Laporan Keuangan menyebutkan karakteristik kualitatif laporan keuangan yang merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai, yaitu : dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.

Metopen Proposal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proposal

Citation preview

Page 1: Metopen Proposal

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan adalah tahapan terakhir dari beberapa proses akuntansi yang berfungsi

memberikan informasi kepada investor, kreditor, maupun pengguna laporan lain dalam

pengambilan keputusan bisnis. Selain hal tersebut diatas, laporan keuangan dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam menetapkan rencana kegiatan perusahaan

untuk periode yang akan datang. Tidak hanya itu, laporan keuangan juga bermanfaat bagi

manajemen untuk melaksanakan kegiatan operasional sehari-hari. Informasi-informasi dalam

laporan keuangan menjadi dasar bagi manajemen dalam membuat perencanaan perusahaan. Dan

bagi seorang investor laporan keuangan menjadi informasi yang sangat penting untuk mengambil

keputusan akan berinvestasi pada perusahaan tersebut atau tidak. Laporan keuangan sangat

berarti bagi investor dan kredibilitas profesi audit. Untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan

dapat dilakukan dengan mengetahui penyebabnya (Wuerges dan Borba, 2014).

Karena laporan keuangan merupakan suatu yang penting bagi beberapa pihak, maka

laporan keuangan harus disusun sesuai dengan aturan akuntansi yang berlaku. Menurut PSAK

No.01 tentang Penyajian Laporan Keuangan menyebutkan karakteristik kualitatif laporan

keuangan yang merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna

bagi pemakai, yaitu : dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.

Tetapi pada kenyataannya masih banyak penyimpangan - penyimpangan pada laporan

keuangan suatu perusahaan, sehingga menyebabkan informasi yang terdapat dalam laporan

keuangan menjadi tidak relevan dan tidak dapat diandalkan. Tindakan penyimpangan dalam

laporan keuangan ini merupakan salah satu tindakan kecurangan akuntansi. Tindakan tersebut

misalnya penghilangan jumlah atau pengungkapan angka yang dimanipulasi dalam laporan

keuangan untuk menipu pemakai laporan keuangan (Thoyibatun, 2012).

Tindakan kecurangan pada laporan keuangan akan berakhir pada tindakan korupsi,

seperti kasus yang sudah banyak terjadi akhir-akhir ini. Kecenderungan kecurangan akuntansi

(KKA) ditandai dengan adanya tindakan dan kebijakan menghilangkan atau penyembunyian

informasi yang sebenarnya untuk tujuan manipulasi. Indikasi kecurangan akuntansi juga dapat

dilihat dari bentuk kebijakan yang disengaja dan tindakan yang bertujuan untuk melakukan

penipuan atau manipulasi yang merugikan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan.

Page 2: Metopen Proposal

Misalnya kasus Bank mandiri pada awal 2002, customer service representative Bank Mandiri

telah menggelapkan dana enam orang nasabah (deposan) beserta bunganya sejumlah Rp1,54

miliar.

Kecurangan-kecurangan yang terjadi sangat bergantung pada hal yang dasar yaitu sikap

dan tanggung jawab moral perusahaan. kecenderungan kecurangan akuntansi yang dilakukan

oleh manajemen perusahaan juga tergantung pada moralitas manajemen. Jika moralitas yang

dibangun dalam diri sendiri baik maka dengan sendirinya tindakan untuk melakukan kecurangan

juga akan minim bahkan tidak ada. Tedapat dua faktor individu yang paling penting yang

memiliki andil besar dalam terjadinya kecurangan adalah kompensasi yang terkait dengan

praktik akuntansi dan kegagalan manajemen dalam melaksanakan pengendalian internal

(Apostolou Dan Hassell, 2001).

Beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya. Diantaranya adalah penelitian yang

dilakukan oleh Thoyibatun (2012) yang meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi serta akibatnya terhadap kinerja

organisasi. Dengan menggunakan variabel pengaruh keefektifan pengendalian internal,

kesesuaian kompensasi, perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi, penelitian

tersebut berhasil membuktikan bahwa keefektifan pengendalian internal berpengaruh negatif

terhadap perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi.

Wilopo (2006) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan publik dan BUMN di Indonesia. Wilopo

menggunakan variabel keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, asimetri

informasi, ketaatan aturan akuntansi, moralitas manajemen, perilaku tidak etis, dan

kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian tersebut berhasil membuktikan bahwa perilaku

tidak etis manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi dapat diturunkan dengan

meningkatkan keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, moralitas

manajemen, serta menghilangkan asimetri informasi. Sedangkan kesesuaian kompensasi tidak

berpengaruh terhadap perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan ini dengan peneliti sebelumnya adalah

objeknya. Pada penelitian sebelumnya objek yang digunakan adalah perusahaan publik dan

BUMN di Indonesia, pada penelitian ini menggunakan objek Bank-Bank BUMN dan Swasta di

kota Surakarta. Dengan berbagai pertimbangan yang digunakan dan semakin banyaknya kasus

Page 3: Metopen Proposal

kecurangan akuntansi yang melibatkan perusahaan perbankan, maka penting dilakukan

penelitian kecurangan akuntasi untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi perusahaan

perbankan melakukan kecurangan akuntansi. Meski kecurangan akuntansi ini sudah terjadi

berulang kali, namun di Indonesia belum terdapat kajian teoritis dan empiris secara

komprehensif.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini mengambil judul “FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECURANGAN PADA LAPORAN KEUANGAN

BANK BUMN DAN SWASTA DI KOTA SURAKARTA”

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam

penlitian ini sebagai berikut:

1. Apakah ketaatan dalam penggunaan aturan akuntansi berpengaruh terhadap kecurangan

laporan keuangan ?

2. Apakah pengendalian internal berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan ?

3. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan?

Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ketaatan dalam penggunaan aturan akuntansi berpengaruh

terhadap indikasi kecurangan pada laporan keuangan.

2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal berpengaruh terhadap indikasi kecurangan

pada laporan keuangan.

3. Untuk mengetahui apakah kompensasi berpengaruh terhadap indikasi kecurangan pada

laporan keuangan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Page 4: Metopen Proposal

Landasan Teori

1. Kecurangan Akuntansi

IAI (2001) menjelaskan kecurangan akuntansi sebagai:

a. Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan yaitu salah saji atau

penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk

mengelabuhi pemakai laporan keuangan,

b. Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva (seringkali

disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan pencurian aktiva

entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva entitas

dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk penggelapan tanda terima barang/uang,

pencurian aktiva, atau tindakan yang menyebabkan entitas membayar barang atau jasa

yang tidak diterima oleh entitas. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat

disertai dengan catatan atau dokumen palsu atau yang menyesatkan dan dapat

menyangkut satu atau lebih individu di antara manajemen, karyawan, atau pihak ketiga.

2. Keefektifan Pengendalian Internal

Pengendalian adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen,

dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai

tentang pencapaian tujuan dalam hal keandalan laporan keuangan, kesesuaian dengan

undang-undang, dan peraturan yang berlaku. Menurut Hermawan, 2008 (dalam Naibaho,

2013) pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva

dari penyalahgunaan, memastikan informasi akurat, dan memastikan bahwa perundang-

undangan dan peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya. Sedangkan menurut COSO,

pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh direksi organisasi,

manajemen, dan personel lainnya, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai

akan tercapainya tujuan dalam kategori berikut :

a. Efektivitas dan efisiensi operasi

b. Keandalan pelaporan keuangan

c. Ketaatan pada hukum dan peraturan yang berlaku

Page 5: Metopen Proposal

Sasaran Pengendalian Internal adalah :

1. Mendukung operasi perusahaan yang efektif dan efisien.

2. Laporan Keuangan yang handal/akuntabel

3. Perlindungan aset

4. Mengecek keakuratan dan kehandalan data akuntansi

5. kesesuaian dengan hukum dan peraturan–peraturan yang berlaku

6. membantu menentukan kebijakan manajerial

3. Ketaatan Aturan Akuntansi

Dalam suatu organisasi atau perusahaan terdapat aturan yang menjadi dasar

perilaku manajemen yang dibuat untuk mencegah terjadinya aktivitas menyimpang yang

dapat merugikan perusahaan. Salah satu aturan dalam suatu perusahaan atau organisasi

adalah aturan akutansi. Aturan akuntansi mengatur tentang pelaporan keuangan yang

berpedoman pada PSAK yang dikeluarkan oleh IAI. Informasi yang tersedia dalam

laporan keuangan sangat penting bagi investor dan manajemen sehingga harus dapat

diandalkan. Sehingga dibutuhkan suatu aturan untuk menjaga keandalan informasi

tersebut dan menghindari tindakan yang menyimpang yang dapat merugikan perusahaan

atau organisasi.

4. Kompensasi

Kompensasi merupakan komponen biaya yang dibayarkan oleh organisasi pada

karyawan. Bagi karyawan kompensasi merupakan faktor yang menentukan tingkat

kesejahteraan, sedang bagi organisasi kompensasi merupakan komponen biaya yang

mempengaruhi tingkat efisiensi dan profitabilitas. Oleh karena itu, organisasi perlu hati-

hati dalam mengontrol dan mendesain kompensasi supaya kedua kepentingan tersebut

dapat diakomodasi. Hal tersebut merupakan tantangan bagi organisasi untuk membuat

sistem kompensasi yang mampu mendorong karyawan berprestasi secara optimal,

Leopold (2000), (dalam Thoyibatun, 2012). Kompensasi menjadi penting diberikan bagi

Page 6: Metopen Proposal

karyawan untuk memicu kinerjanya menjadi semakin baik. Kompensasi bisa dijadikan

reward bagi karyawan atas kinerjanya dan loyalitas kepada perusahaan. Dengan adanya

kompensasi kesejahteraan karyawan juga akan lebih terjamin. Karena adanya gaji diluar

gaji pokok yang digunakan untuk memnuhi kebutuhan hidup.

Kerangka Pemikiran

Page 7: Metopen Proposal

Dari kerangka pemikiran diatas dapat disimpulkan, suatu Bank memiliki beberapa

personil yang berkaitan langsung dalam pembuatan laporan keuangan dan memiliki wewenang

dalam perencanaan, penggunaan, pencairan, dan pelaporan , yaitu: kepala cabang, kepala bagian

keuangan, dan staff keuangan. Perusahaan atau dalam penelitian ini adalah bank memiliki aset,

beban, hutang, pendapatan, dan modal yang kemudian digunakan untuk operasional. Setiap yang

berpengaruh terhadap aset perusahaan akan dicatat dan kemudian disusun lapopran keuangan.

Dalam penyusunan laporan keuangan sering terjadi kecurangan yang disebabkan oleh faktor-

faktor seperti ketaatan aturan akuntansi, keefektifan pengendalian internal, dan kompensasi.

BANK

KEPALA CABANG KEPALA BAGIAN AKUNTANSI

STAFF KEUANGAN BANK

ASET BANK BEBAN HUTANG MODALPENDAPATAN

KETAATAN ATURAN AKUNTANSI

KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL

KOMPENSASI

KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN

H1

H2

H3

Page 8: Metopen Proposal

Ketiga faktor tersebut dapat memicu terjadinya kecenderungan kecurangan pada laporan

keuangan.

Perumusan hipotesis

1. Hubungan Ketaatan Aturan Akuntansi dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Dalam menjalankan tugasnya manajemen berorientasi pada aturan yang berlaku pada suatu

perusahaan. Dengan demikian ketaatan peraturan akuntansi dapat membentuk moral

manajemen dan menurunkan kecenderungan kecurangan dalam melakukan tugasnya. Apabila

suatu perusahaan tidak taat terhadap peraturan akuntansi maka kecenderungan kecurangan

dalam pembuatan laporan keuangan juga akan tinggi.

H1 : Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan

kecurangan laporan keuangan

2. Hubungan Keefektifan Pengendalian Internal dengan Kecenderungan Kecurangan

Laporan keuangan

Sistem Pengendalian Internal merupakan suatu sistem pengendalian yang terjadi dari dalam.

Pengendalian ini dapat dilakukan oleh auditor intern maupun ekstern. Suatu pengendalian

internal dibutuhkan untuk mencegah kecurangan yang dilakuk an oleh manajemen. Karena

manajemen akan cenderung melakukan kecurangan untuk mengambil keuntungan sendiri.

Dan kecenderungan tersebut akan sangat tinggi apabila sistem pengendalian internal suatu

perusahaan lemah.

H2: Keefektifan pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan

kecurangan laporan keuangan

3. Hubungan Kompensasi dengan Kecenderungan Kecurangan Laporan Keuangan

Suatu kompensasi diperlukan untuk memberikan reward atas pekerjaan yang telah dilakukan.

Selain itu pemberian kompensasi juga akan membuat pekerja merasa tercukupi. Dengan

demikian pemberian kompensasi akan mengurangi tindakan kecurangan yang dapat

dilakukan dalam pembuatan laporan keuangan. Pemberian kompensasi berpengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan.

H3: Kompensasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan laporan

keuangan

Page 9: Metopen Proposal

III. PROSEDUR PENELITIAN

a. Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dengan teknik

pengumpulan data menggunakan angket. Metode angket digunakan bila responden

jumlahnya besar sehingga dapat membaca dengan baik dan dapat mengungkapkan hal hal

yang sifatnya rahasia (Sugiyono, 2009). Metode pengumpulan data dengan menggunakan

penyebaran angket ini menggunakan skala pengukuran likert. Dengan skala likert, variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa

pertanyaan atau pernyataan. Dalam penelitian ini jawaban diberi skor dari 1-5 yang memiliki

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

b. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

- Variabel Dependen

Kecenderungan kecurangan laporan keuangan

Dalam penelitian ini kecenderungan kecurangan pada laporan keuangan merupakan

variabel dependen. Kecurangan dalam laporan keuangan merupakan salah saji yang

terdapat pada laporan keuangan dimana salah saji tersebut dapat menimbulkan kerugian

bagi perusahaan maupun pihak yang berkait. Kecenderungan kecurangan ini diukur

dengan menggunakan Skala Pengukuran Likert. Dimana responden diberikan pertanyaan

untuk kemudian menjawab dengan skala 1-5. Semakin tinggi jawaban maka semakin

tinggi kecurangan yang terjadi pada laporan keuangan.

- Variabel Independen

Ketaatan Aturan Akuntansi

Suatu perusahaan pasti memiliki aturan yang dijadikan acuan pada setiap kegiatan

operasionalnya. Begitu halnya bagi manajemen, manajemen memiliki aturan yang

merupakan acuan bagi pelaksanaan kegiatannya. Untuk itu ketaatan terhadap aturan

yang berlaku memegang peran yang sangat penting bagi kelancaran suatu perusahaan

dan dapat pula menghindarkan perusahaan dari tindakan kecurangan pada laporan

keuangannya. Jika aturan akuntansi dilaksanakan dengan baik maka kecurangan pun

dapat diminimalisasi. Ketaatan aturan akuntansi diukur dengan menggunakan skala

likert dimana terdapat pilihan 1-5 ysng menggambarkan indikator indikator ketaatan

terhadap aturan akuntansi. Nilai tertinggi menggambarkan semakin taat suatu

Page 10: Metopen Proposal

perusahaan menetapkan penggunaan aturan akuntansi dalam setiap kegiatan

operasionalnya.

Keefektifan Pengendalian Internal

Sistem Pengendalian Internal merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan.

Pengendalian Internal dapat mencegah kecurangan-kecurangan yang mungkin

dilakukan oleh pembuat laporan keuangan ataupun pihak terkait yang ingin

mengambil keuntungan dari kecurangan tersebut. Keefektifan pengendalian intyernal

diukur dengan menggunakan skala likert dengan skala 1-5. Skala tertinggi

menunjukkan semakin bagus pengendalian internal dalam suatu perusahaan.

Kompensasi

kompensasi dibutuhkan untuk memberikan reward bagi para pekerja pada dasarnya.

Sehingga mereka akan merasa dihargai dan semakin loyal terhadap perusahaan.

Pemberian kompensasi juga dapat mencegah kecurangan pada pembuatan laporan

keuangan sebab para pekerja sudah merasa tercukupi dan tidak perlu lagi melakukan

kecurangan. Kesesuaian kompensasi diukur dengan menggunakan skala likert dengan

skala 1-5. Skala tertinggi menunjukkan kompensasi yang semakin sesuai.

c. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pimpinan bank BUMN dan swasta yang berada di

kota Surakarta. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah kepala cabang, kepala bagian

akuntansi, dan staff keuangan bank BUMN dan swasta yang ada di kota Surakarta. Pemilihan

sampel ini terjadi dengan asumsi bahwa jabatan tersebut memiliki tanggung jawab yang besar

terhadap penyusunan laporan keuangan dan wewenang untuk dalam mengelola keuangan

bank termasuk perencanaan, penggunaan, pencairan serta pelaporan anggaran sehingga

terdapat kesempatan yang cukup besar untuk melakukan tindak kecurangan untuk men

gambil keuntungan sendiri.

d. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dilakukan dengan

mengirimkan angket pada responden. Responden dalam penelitian ini adalah kepala cabang.

Kepala bagian akuntansi, dan staff keuangan.

e. Metode Pengumpulan Data

Page 11: Metopen Proposal

Data dikumpulkan dengan mengirimkan angket. Pertanyaan dalam angket terdiri dari empat

bagian, masing-masing bagian terdiri dari lima pertanyaan yang dapat menjelaskan indikator

kecurangan terhadap laporan keuangan.

f. Analisis Data

Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas, yaitu

ketaatan aturan akuntansi, keefektifan pengendalian internal, dan kompensasi terhadap

variabel terikat, yaitu kecenderungan kecurangan pada laporan keuangan. Adapun persamaan

regresi berganda yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

dimana:

Y = kecenderungan kecurangan pada laporan keuangan

α = Konstanta

β1-β4 = Koefisien Regresi

X1 = Ketaatan Aturan Akuntansi

X2 = Keefektifan Pengendalian Internal

X3 = Kompensasi

ε = kesalahan pengganggu

Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang digunakan dalam

model penelitian mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Cara pengujiannya:

1. Membandingkan antara F hitung dengan F tabel

Page 12: Metopen Proposal

Jika F hitung < F tabel, maka variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh

terhadap variabel terikat.

Jika F hitung > F tabel, maka variabel bebas secara serentak berpengaruh terhadap

variabel terikat.

2. Berdasarkan nilai signifikansi

H0 diterima Ha ditolak apabila nilai signifikansi lebih besar daripada nilai alpha 0,05

yang berarti variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel

terikat.

H0 ditolak Ha diterima apabila nilai signifikansi lebih kecil daripada nilai alpha 0,05

yang berarti variabel bebas secara serentak berpengaruh terhadap variabel terikat.

Uji t

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh ketaatan aturan akuntansi,

keefektifan pengendalian internal, dan kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan pada

laporan keuangan. Dalam pengujian ini menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk

mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya:

1. Membandingkan antara t hitung dengan t tabel

Jika t hitung < t tabel, maka variabel bebas secara individual tidak berpengaruh

terhadap variabel terikat.

Jika t hitung < t tabel, maka variabel bebas secara individual berpengaruh terhadap

variabel terikat.

2. Berdasarkan nilai signifikansi

H0 diterima Ha ditolak apabila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05. Hal ini

berarti variabel bebas secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

Page 13: Metopen Proposal

H0 ditolak Ha diterima apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05. Hal ini

berarti variabel bebas secara individual berpengaruh terhadap variabel terikat.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besar peranan ketaatan

aturan akuntansi, keefektifan pengendalian internal, dan kompensasi terhadap kecenderungan

kecurangan pada laporan keuangan. Nilai koefisien determinasi dilihat dari nilai R square

(R2). Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen (Ghozali,

2009).

Page 14: Metopen Proposal

DAFTAR PUSTAKA

Ansar, Muhammad. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecurangan

Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Diponegoro Journal of

Accounting.

Apostolou, Barbara., Hassell, John M., Webber, Sally A. 2001. Management Fraud Risk

factors: Ratings By Forensic Experts. The CPA Journal from Gale Light Arts,

Economy, Education, Humanities & Social Science. October.

Banking & Financial Services Policy Report. 2011. Bank Regulation. Gale Light

Economy & Finance. June.

Bryan. Christopher S. 2012. Fraud Deterrence in the Role of Leadership. Financial

Executive from Gale Light Economy & finance. March.

Cancino, Fernando. 2010. The Fraud Beneath The Surface: Internal Auditor Can Help

Their Organization Manage Fraud and Misstatement Risks in the Conversion to

International Financing Reporting Standards. Internal Auditor from Gale Light

Economy & Finance. February.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Koroy, Tri Ramaraya. 2008. Pendeteksian Kecurangan(Fraud) Laporan Keuangan oleh

Auditor Eksternal. Jurnal Akuntansi dan Keuangan., Vol.10., No.1. Mei.

Martantya. 2013. Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Melalui Faktor Risiko

Tekanan dan Peluang. Diponegoro Journal of Accounting., Vol.2., No.2.

Millage, Anne. 2009. A Fraud Focus. Internal Auditor from Gale Light Arts, Economy,

Education, Humanities & Social Science. October.

Naibaho, Alex Tarukdatu. 2013. Analisis Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku

Terhadap Efektifitas Pengelolaan Persediaan Bahan Baku. Jurnal EMBA., Vol.1,

No.3. Juni.

Respati, Novita. 2011. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan Sikap Manajer,

Norma-Norma Subyektif, Kendali Perilaku, Persepsian, dan Intensi Manajer dalam

Melakukan Kecurangan Penyajian Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Indonesia., Vol.8, No.2. Desember.

Page 15: Metopen Proposal

Soltani, Bahram. 2009. A Closer look at financial reporting: understanding the fraud

risks associated with corporate reporting is vital to maintaining organizational

nwell-being. Internal Auditor From Gale Light Arts, Economy, Education,

Humanities & Social Science. October.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Summers, Bruce J. 2009. Fraud Containment. Economic Perspective from Gale Light

Arts, Economy, Education, Humanities & Social Science. Spring.

Thoyibatun, Siti. 2012. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Tidak Etis

dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi serta Akibatnya Terhadap Kinerja

Organisasi. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Volume 16, Nomor 2, Juni

2012 : 245 – 260.

Tipqos, Manuel A. 2002. Why Management fraud is unstoppable. (Casting Doubt on

Internal Control). The CPA Journal from Gale Light Arts, Economy, Education,

Humanities & Social Science. December.

Wuerges, Artur., Borba, Jose Alonso. 2014. Accounting Fraud: An estimation of

detection probability. Brazilian Journal of Business Management from Gale Light N

Arts, Economy, Education, Humanities & Social Science. July-September.