METODE PENELITIAN SOSIAL

Embed Size (px)

Citation preview

METODE PENELITIAN SOSIALReferensi : 1. Jalaluddin Rakhmat, 1989. Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Karya Bdg. 2. Burhan Bungin, 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada Media Jkrt. 3. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta Bdg. 4. , 2010. Statistika untuk Penelitian, Alfabeta Bdg.

PENGERTIAN METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat (4) kata kunci yg perlu diperhatikan yaitu: cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara Ilmiah: didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, sistimatis.

Data yg diperoleh melalui penelitian adalah data empiris, yaitu yg teramati dan memiliki kriteria valid, artinya menunjukkan antara data yg sesunggunhya dengan data yg dikumpulkan peneliti. Data yang valid, yaitu yg memiliki derajat konsisten atau disebut reliabel. Data yg digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.ss Tujuan penelitian: penemuan, pembuktian, dan pengembangan.

Klasifikasi metode penelitian Berdasarkan tujuan penelitian: Penelitian dasar, utk mendapatkan pengetahuan atau fenomena baru. Penelitian terapan: Untuk menemukan pengetahuan yg secara praktis dapat diaplikasikan. Penelitian pengembangan: Untuk mengembangkan dan memvalidasi produk.

Berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian: Metode eksperimen: sangat tidak alamiah karena tempat penelitian di laboratorium, dlm kondisi yg terkontrol sehingga tdk ada pengaruh dari luar. Digunakanuntuk mencari pengaruh tertentu, misalnya pengaruh ruang AC trhdp produktivitas kerja. Metode survey: untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yg alamiah dengan mengedarkan kuesioner, wawancara terstruktur dsb.

Metode Naturalistik : Metode naturalistik atau kualitatif digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah dan penelitian tidak membuat perlakuan karena peneliti dalam mengumpulkan data berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti.

METODE PENELITIAN SOSIAL (MPS) SEMENTARA IN I DIARTIKAN SEBAGAI METODE PENELITIAN KUANTITATIF. METODE PENELITIAN KUANTITATIF DINAMAKAN METODE TRADISIONAL KRN SDH CUKUP LAMA DIGUNAKAN. DISEBUT METODE POSITIVISTIK KARENA BERLANDASKAN FILSAFAT POSITIVISTIK.

Metode penelitian kuantitatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik. Filsafat positivisme memandang realitas /gejala/fenomena, dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkret, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.

Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif ( Menunjuk kepada penalaran yg kesimpulannya berasal dari premis-premis secara niscaya. Dapat berlangsung dari yg general kepada yg partikular). Untuk menjawab masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Secara etimologis, hipotesis berarti sesuatu yg masih kurang dari (Hypo) sebuah kesimpulan pendapat (thesis). Ilmu pengetahuan tradisional didasarkan kepada empat proses yaitu mengembangkan pertanyaan, menyusun hipotesis, menguji hipotesis, dan merumuskan teori, dikenal dg pendekatan hypothetico-deductive.

Perbedaan Asumsi Paradigma Kuantitatif dan KualitatifAsumsi Ontologis Pertanyaan Bagaimana sifat realitas? Kuantitatif Realitas bersifat objektif, Realitas bersifat tunggal, Realitas terpisah dari peneliti Peneliti mandiri dari yang diteliti Kualitatif Realitas bersifat subjektif, Realitas bersifat ganda Realitas seperti tampak dalam penelitian Peneliti berhubungan dengan yang diteliti Tidak bebas nilai, bias Informal, Definisi berkembang, Bahasa bersifat personal dan nyastra Proses induktif Pembentukan faktor-faktor mendadak Desain yang muncul pengelompokan dilakukan selama penelitian Naskah - bebas Pola, teori berkembang untuk pemahaman. Keakuratan diuji melalui triangulasi

Epistemologis

Bagaimana hubungan peneliti dan yang diteliti? Apa peran nilai dalam penelitian? Bagaimana bahasa penelitian yang digunakan? Apa itu proses penelitian?

Aksiologis Retoris

Bebas nilai, tidak bias Formal, Definisi konsep yang baku, Memakai kata-kata kuantitatif yang sudah umum disepakati Proses deduktif, Sebab dan akibat Desain statis pengelompokan dilakukan sebelum penelitian Naskah terikat Generalisasi Keakuratan diiuji melalui uji reliabilitas dan uji validitas

Metodologis

PENGELOMPOKAN PENDEKATAN DALAM PENELITIAN SOSIAL DAN KOMUNIKASI

Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan Kualitatif

Penelitian Lapangan

Analisis Teks Media

Penelitian Lapangan

Analisis Teks Media

-Penelitian Survei: - Deskriptif - Korelasional - Kuasi Eksperimental - Penelitian Evaluasi -Pen. Eksperimental -Penelitian Historis -Studi Kasus

Analisis Isi (Kuantitatif)

- Pen. Fenomenologi - Pen. Etnografi - Pen. Biografi - Pen. Interaksionisme Simbolik - Etnometodologi - Pen. Grounded Theory - Pen. Studi Kasus - Dsb.

- Analisis Wacana - Analisis Semiotik - Analisis Framing - Analisis Hermeneutik - Dsb.

11

1/15/2011

PROSES PENELITIAN KUANTITATIF Penelitian Kuantitatif pada dasarnya untuk menjawab masalah. Masalah merupakan penyimpangan dari apa yg seharusnya dengan apa yg terjadi; penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan; antara teori dan praktek; antara perencanaan dan pelaksanaan; sesuatu yg langka, unik, berbeda; belum pernah ada atau sedikit orang yg melakukan penelitian dengan tema tsb.; atau karena kekhasan komunitas tertentu, dll.

Supaya peneliti dapat menggali masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori dengan berbagai referensi. Teori digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis, konsep, metodologi, dan alat analisis data. Peran teori itu dominan Peneliti harus memahami teori, dan mengerti kedudukannya dlm penelitian kuantitatif.

Terdapat tiga (3) pardigma teori yaitu : 1. Paradigma teori konvensional: komunikasi berkembang berdasarkan teori-teori komunikasi lama seperti SOR, Agenda setting, jarum hipodermik, teori-teori media. 2. Paradigma perspektif komunikasi, antara lain komunikasi antarbudaya, komunikasi politik, komunikasi organisasi, komunikasi pemasaran, semiotika komunikasi, dll. 3. Paradigma teknologi komunikasi: bahwa media menjadi kunci utama disiplin komunikasi.

Setiap penelitian selalu berangkat dari masalah. Masalah dalam penelitian kuantitatif harus sudah konkret. Masalah dirumuskan, diidentifikasi, dan dibatasi. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat tanya. Berdasarkan rumusan masalah, maka peneliti menggunakan teori yg relevan utk menjawabnya. Jawaban terhadap rumusan masalah yg baru menggunakan teori dinamakan hipotesis, yaitu jawaban sementara terhadap masalah.

Hipotesis yg masih merupakan jawaban sementara perlu dibuktikan kebenarannya secara empiris. Untuk itu peneliti perlu mengumpulkan data dari populasi tertentu, atau dari sampel yg diambil dari populasi secara representatif dengan teknik random sampling. Untuk memperoleh data yg akurat, dan benar, peneliti perlu menggunakan instrumen penelitian yg harus teruji validitas dan reliabilitasnya. Instrumen penelitian dpt berbentuk test dan nontest. Untuk nontest digunakan daftar pertanyaan, pedoman observasi dan wawancara Data yg sdh terkumpul dianalisis utk menjawab masalah dan hipotesis yg diajukan.

CIRI-CIRI HIPOTESIS YG BAIK (GOODE DAN HATT)

Harus jelas secara konseptual Harus mempunyai rujukan rmpiris/tdk boleh mengandung penilaian. Harus bersifat spesifik (subjek, waktu, target, hubungan, dll.) Harus dihubungkan dengan teknik penelitian yg ada. Harus berkaitan dg suatu teori. (Rahmat).

Variabel penelitian

Variabel adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dg orang lain, atau satu objek dg objek yg lain. (Hatch dan Farhady). Atau atribut dalam bidang keilmuan, atau kegiatan tertentu. (Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, mekanisme kerja, dll.) Variabel adalah konstruk atau sifat yg akan dipelajari. (Kerlinger dlm Sugiyono).

Macam-macam variabel Variabel independen: sering disebut sbg variabel stimulus, prediktor, antecedent, atau variabel bebas. Variabel yg mempengaruhi atau menjadi penyebab timbulnya variabel tidak bebas atau terikat. Variabel dependen: sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen, terikat. Merupakan variabel yg dipengaruhi atau yg menjadi akibat krn adanya vriabel bebas.

Variabel Moderator : yg mempengaruhi, memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan dependen. Variabel intervening : yg mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan dependen menjadi hubungan yg tdk langsung. Variabel kontrol : yg dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tdk dipengaruhi faktor luar yg diteliti.

Variabel aktif : yg dapat dikendalikan, seperti temperatur ruangan, tingkat hukuman, dll. Variabel atribut : yg tidak dapat kita kendalikan, seperti umur, jenis kelamin, dll. Variabel kontinyu : yg secara teoretis dapat mempunyai nilai bergerak tak terbatas. Tinggi orang boleh jadi 1,5; 1,7; 1, 8. dst. Variabel diskret ( ciri tersendiri): yg hanya mempunyai satu nilai tertentu, tidak dalam pecahan. Jumlah anak hanya satu orang, dua orang, dst. (Rahmat)

PENGUKURAN Pengukuran adalah pengunaan aturan untuk menetapkan bilangan pada objek atau peristiwa. Pengukuran menandai nilai-nilai variabel dengan notasi bilangan, dilakukan secara sistematis dan taat asas. Peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran disebut skala atau tingkat pengukuran.

Macam-macam skala pengukuran : Skala nominal : mengelompokkan peristiwa dalam kategori tertentu. Perbedaan bilangan bukan menunjukkan tingkat. Contoh skala nominal ttg Agama; jenis kelamin, tempat lahir, media yg digunakan; dll. Skala ordinal : bilangan yg menunjukkan tingkat. Berapa kali seseorang menonton televisi sehari: sering sekali,sering, jarang dst. Mengelompokkan nilai ujian murid, dari tertinggai sampai terrendah(ranking) menggunakan skala ordinal

Skala interval : Pada skala interval, urutan kategori data mempunyai jarak yg sama. Skala interval mempunyai ciri additivity artinya kita dapat menambah atau mengurangi. Perbedaan temperatur 80 drjt F dg 100 drjt F, sama dg perbedaan 40 drjt F dan 60 drjt F. Tetapi F tdk mempunyai nilai nol mutlak. Jadi skala interval tdk memungkinkan utk melakukan pembagian atau perkalian. Utk itu kita harus menggunakan skala rasio.

Skala rasio : menghimpun semua sifat skala interval ditambah adanya titik nol mutlak. Misal: berat, mempunyai titik nol, artinya sama sekali tidak memiliki berat. Contoh: brp cepat lari nomor 6 dibanding nomor 2 Brp jumlah kesalahan yg dibuat orang dlm satu tes dapat menggunakan skala rasio. Dari skala-skala pengukuran itu akan diperoleh data nominal, ordinal, interval, dan rasio

BERBAGAI SKALA SIKAP UTK PENELITIAN ADM, PENDIDIKAN, DAN SOSIAL.

Skala likert. Untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang ttg fenomena sosial. Mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Contoh : sangat setuju; setuju; ragu-ragu; tidak setuju; sangat tidak setuju.

Skala Guttman. untuk mendapat jawaban yg tegas, yaitu : ya-tidak , atau benar-salah , positifnegatif , pernah-tidak pernah . Dll. Semantic Defferensial. Digunakan juga utk mengukur sikap. P Pertanyaannya tersusun dalam satu garis kontinum. Jawaban sangat positif di bagian kanan garis , dan jawaban sangat negatif di bagian kiri garis, atau dibuat sebaliknya.

Skala Tingkat (Rating Scale). Data mentah yg berupa angka ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab dengan angka yang kemudian ditafsirkan. Setiap angka pada alternatif jawaban harus diartikan. Pengukuran dengan skala tingkat tidak terbatas utk pengukuran sikap saja, tetapi juga utk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lain seperti mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kegiatan, dll.

METODE PENELITIAN METODE HISTORIS. Metode historis adalah metode yg digunakan utk meneliti masa lalu. Penelitian historis berpijak pada data yg tersedia. Baik sbg sumber primer maupun sekunder. METODE DESKRIPTIF. Hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Tidak mencari atau menjelaskan hubungan. Tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

METODE KORELASIONAL. Metode korelasional meneliti hubungan di antara variabel. Misalnya ingin mengetahui hubungan antara usia dengan ruang yg dibacanya. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan dengan prestasi akademik, dll. Metode ini utk meneliti sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi faktor lain.