Upload
ganisndos
View
43
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
berisi tentang laporan metode eksperimen struktur berdasarkan materi yang diberikan oleh pengajar mata kuliah bersangkutan.dokumen ini hanya untuk latihan dalam membuat laporan metode eksperimen struktur.
Citation preview
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegagalan balok umumnya diawali oleh retak. Retak yang terjadi pada balok
disebabkan oleh beban yang bekerja pada balok, yang melampaui kekuatan balok tersebut.
Beban kerja yang mengakibatkan retak pada balok dapat berupa momen lentur dan gaya
lintang (gaya geser).
Jika balok tidak mampu menahan gaya lintang (gaya geser), maka pada daerah
yang menerima gaya lintang paling besar misalnya pada ujung balok akan terjadi retak geser
dengan arah retakan miring atau membentuk sudut 45. Untuk mengetahui perilaku geser kita
melakukan pengujian geser pada balok beton bertulang dimana pengaruhnya terletak pada
bentang geser (a) yang mana hasil pengujian tersebut akan dibahas di bab berikutnya.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh bentang geser (a) balok beton bertulang terhadap perilaku geser
dengan penulangan geser sengkang (Ø8-10) ?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh bentang geser (a) balok beton bertulang terhadap
perilaku geser dengan penulangan geser sengkang (Ø8-10).
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 1
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
BAB IIMETODE PENELITIAN
2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Beton Fakultas Teknik,
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi
beberapa tahap yaitu ; persiapan, pencampuran, pengadukan, pencetakan, perawatan dan
pengujian.
2.2 Bahan
Bahan-bahan yang dipergunakan adalah :
a. Semen, berfungsi sebagai bahan pengikat pada adukan beton. Pada penelitian ini
digunakan Portland Pozolan Cement merk Gresik dengan kemasan 40 kg.
b. Agregat kasar, yaitu batu pecah diameter maksimum 12,5 mm.
c. Agregat halus, yaitu pasir
d. Air bersih dari jaringan air Laboratorium Laboratorium Teknologi Beton Fakultas
Teknik, Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya.
e. Tulangan besi diameter 8 mm sebagai tulangan memanjang bawah, 6 mm sebagai
tulangan memanjang atas dan diameter 6 mm sebagai tulangan geser (sengkang).
f. Kawat beton, untuk mengikat tahu beton dengan tulangan.
g. Plywood 9 mm, digunakan untuk pembuatan papan bekisting.
h. Kayu kelas III
i. Minyak Bekisting
j. Paku usuk
2.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan terdiri dari:
a. Cetakan silinder, alat ini dipakai untuk mencetak beton yang akan dipergunakan
sebagai benda uji kuat tekan beton. Cetakan silinder terbuat dari besi dengan
diameter dalam 10 cm dan tingginya 20 cm.
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 2
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
Gambar 2.1. Cetakan silinder
b. Pengaduk beton (Molen) dipakai untuk mengaduk bahan-bahan penyusun beton
agar dapat membentuk campuran yang benar-benar homogen.
Gambar 2.2. Alat pengaduk beton
c. Mistar, untuk mengukur nilai slump dan dimensi benda uji.
d. Cetok dan ember
e. Tongkat penumbuk untuk memadatkan benda uji
f. Timbangan, untuk mengukur berat bahan dan benda uji
g. Gelas ukur, untuk menakar air
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 3
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
h. Compression Testing Machine, alat ini berfungsi untuk mengukur berapa tekanan
yang mampu didukung oleh benda uji sampai dalam keadaan retak..
Gambar 2.3. Alat untuk uji kuat tekan beton
i. Loading Frame yang dilengkapi dengan ; Hydraulic Jack yang berfungsi untuk
mengetahui besarnya beban P, Loadcell, Dial Gage yang di pasang dibawah balok
untuk mengetahui besarnya lendutan yang terjadi saat balok mengalami lenturan dan
tumpuan yang berbentuk sendi dan rol, tumpuan sendi dan rol. Seperangkat alat ini
digunakan untuk menguji kuat geser balok beton bertulang.
2.4 Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui spesifikasi bahan yang akan
digunakan sebagai bahan penyusun beton. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan air,
semen, dan agregat.
2.5 Rencana Benda Uji
Dalam penelitian ini akan dibuat benda uji berbentuk silinder untuk pengujian kuat
tekan dan kuat tarik serta benda uji balok beton bertulang untuk pengujian kuat geser.
Benda uji untuk pengujian geser dibuat tiga benda uji berupa balok beton bertulang,
rencana benda uji bisa dilihat dalam tabel berikut:
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 4
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
Tabel 2.1 Rencana Benda uji
BLK 1 14,8 100 4 10 2Ø8 2Ø8 Ø6-150BLK 2 14,8 100 4 10 2Ø8 2Ø8 Ø6-150BLK 3 14,8 100 4 10 2Ø8 2Ø8 Ø6-150
Kode Benda Uji
Panjang bentang (cm)
Tinggi (cm)
Tul. Memanjang Bawah
Tul. Geser (Sengkang)
Lebar (cm)
Mutu beton (f'c) Mpa
Tul. Memanjang Atas
*Ket.
BLK 1 : Balok beton bertulang 1
BLK 2 : Balok beton bertulang 2
BLK 3 : Balok beton bertulang
Mutu beton yang digunakan fc=20 mPa, berikut ini adalah gambar benda uji
beserta detailnya :
a. Gambar Benda Uji
100
15
10 10 10 10 10 10 10 10 10
Gambar 2.4. Balok ukuran 100 cm x 10 cm x 15 cm, dengan jarak sengkang 10 cm
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 5
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
b. Detail benda uji
4Ø10
Ø8-10
Gambar 2.5. Detail Balok
2.6 Pembuatan Benda Uji
Untuk membuat benda uji dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan cetakan banda berbentuk silinder (15 cm x 30 cm) dan bentuk kotak
persegi (100 cm x 4 cm x 10 cm)
2. Menyiapkan dan menimbang bahan yang digunakan dengan proporsi yang telah
ditentukan sesuai dengan hasil hitungan perencanaan campuran (mix design).
3. Mengaduk campuran dengan menggunakan molen dan memasukan bahan-bahan
secara bertahap hingga campuran tersebut merata.
4. Bahan yang telah dicampur dimasukan kedalam cetakan sesuai dengan cetakan benda
uji yang akan dibuat.
5. Setelah beton berumur satu hari, cetakan dibuka dan beton direndam selama 14 hari
terhitung saat beton selesai dicetak.
2.7 Perawatan Benda Uji
Perawatan beton adalah suatu upaya untuk menjaga agar permukaan beton segar
selalu lembab, sejak adukan beton dipadatkan sampai beton dianggap cukup keras pada
umur yang direncanakan.
2.8 Pengujian Benda Uji
a. Uji Kuat Tekan Beton Silinder
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 6
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
Pengujian kuat tekan beton mengacu standar ASTM dengan menggunakan
alat Compression testing Machine. Kuat tekan beton tekan dapat dihitung dengan
rumus fc’ = Pmaks/A.
b. Uji Kuat Geser Balok Beton Bertulang
Set-up dari pengujian balok tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.6. Pada
dasarnya, balok tersebut ditumpu sendi-rol pada ujung-ujungnya. Pada jarak 25 cm
dari tumpuan-tumpuannya, diberikan beban vertikal 0,5P. Ditengah bentang dipasang
dial gage untuk mengukur lendutan. Sesuai dengan kondisi pembebanan dan tumpuan
di atas kuat geser balok dapat dihitung rumus Vu = Pmaks/2 hasil pembacaan lendutan
vertikal dan beban juga digambarkan dalam bentuk grafik untuk mengetahui pola
keruntuhan. Tahap pengamatan terdiri dari First Crack (Mcr), Rambatan retak, Retak
miring pertama (Vn),Beban max. (Vu). Pelaksanaan pengujian bendauji balok beton
bertulang adalah sebagai berikut :
Gambar 2.6. Set Up Pengujian Balok
a. Benda uji diangkat dan diletakkan pada tumpuan berupa sendi dan rol pada
kerangka alat.Tumpuan benda uji terletak 5 cm dari sisi kanan dan kiri bagian
bawah benda uji.
b. Benda uji yang sudah terpasang dibebani dengan beban titik di dua tempat.
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 7
1. Benda Uji 2. Load Cell 3. Hydraulic Jack 4. Tumpuan Sendi 5. Tumpuan Roll 6. Dial Gage 7. Pompa hidrolis 8. Frame
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
c. Beban dua titik ini berupa seperangkat hydraulic jack yang sudah dipasangi
manometer yang berfungsi untuk mengetahui beban P dan diletakkan tepat
ditengah-tengah baja kanal yang bawahnya diberi tumpuan yang berupa besi
pejal. Manometer yang terpasang pada hydraulic jack mempunyai ukuran
tekanan dengan satuan kg/cm2.
d. Langkah selanjutnya yaitu memasang mechanical dial gage pada bagian bawah
benda uji yang berfungsi untuk membaca seberapa besar lendutan yang akan
terjadi. Mechanical dial gage yang digunakan mempunyai ketelitian 0,01 mm
dengan penurunan sebesar 1 cm.
e. Bila pemasangan alat sudah siap selanjutnya dilakukan tahap pengujian.
Pengujian dilakukan dengan cara memompa hidraulik jack dengan kelipatan
beban yang tetap. Kelipatan beban yang terjadi dibaca lewat manometer.
Hydraulic jack yang dipompa, bagian ujung hydraulik jack akan menekan plat
yang ada pada kerangka profil canal bagian atas dan secara otomatis bagian
pangkal hidraulik jack menekan baja kanal yang diberi 2 tumpuan besi pejal
sebagai beban 2 titik yang selanjutnya menekan benda uji yang berada dibagian
bawahnya. Setiap kali penambahan beban dilakukan, maka mechanical dial gage
akan berputar dan membaca lendutan yang terjadi. Pencatatan beban dan
lendutan dilakukan pada saat penambahan beban dengan kelipatan tertentu.
Selain melakukan pencatatan beban dan lendutan setiap penambahan beban
dilakukan pengamatan pada benda uji apakah terjadi retakan atau tidak.
Penambahan beban dilakukan sampai benda uji retak dan beban yang ada pada
manometer tidak mau naik lagi. Pada saat benda uji retak secara otomatis beban
akan turun dan lendutan akan naik pada nilai tertentu dan ini dicatat sebagai data
terahkir.
c. Uji Kuat Geser Balok Beton Bertulang
Tulangan pertama
D = 5,7 mm
A = 25,51 mm2
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 8
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
K = 17,9 mm
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 9
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
0 0 25.51 0 0 0 01 4 25.51 2 0.01 0.079 792 8.5 25.51 4.25 0.02 0.167 1673 10.5 25.51 5.25 0.03 0.206 2064 10.5 25.51 5.25 0.04 0.206 2065 10.5 25.51 5.25 0.05 0.206 2066 10.5 25.51 5.25 0.06 0.206 2067 10.5 25.51 5.25 0.07 0.206 2068 10.7 25.51 5.35 0.08 0.21 2109 10.9 25.51 5.45 0.09 0.214 21410 10.9 25.51 5.45 0.1 0.214 21411 11 25.51 5.5 0.11 0.216 21612 11 25.51 5.5 0.12 0.216 21613 11 25.51 5.5 0.13 0.216 21614 11 25.51 5.5 0.14 0.216 21615 11 25.51 5.5 0.15 0.216 21616 11 25.51 5.5 0.16 0.216 21617 11.25 25.51 5.625 0.17 0.221 22118 11.25 25.51 5.625 0.18 0.221 22119 11.25 25.51 5.625 0.19 0.221 22120 11.4 25.51 5.7 0.2 0.224 22421 11.4 25.51 5.7 0.21 0.224 22422 11.4 25.51 5.7 0.22 0.224 22423 11.5 25.51 5.75 0.23 0.226 22624 11.5 25.51 5.75 0.24 0.226 22625 11.5 25.51 5.75 0.25 0.226 22626 11.5 25.51 5.75 0.26 0.226 22627 11.6 25.51 5.8 0.27 0.228 22828 11.6 25.51 5.8 0.28 0.228 22829 11.75 25.51 5.875 0.29 0.231 23130 11.75 25.51 5.875 0.3 0.231 23131 11.75 25.51 5.875 0.31 0.231 23132 11.75 25.51 5.875 0.32 0.231 23133 11.75 25.51 5.875 0.33 0.231 23134 11.85 25.51 5.925 0.34 0.233 23335 11.85 25.51 5.925 0.35 0.233 23336 11.85 25.51 5.925 0.36 0.233 23337 11.85 25.51 5.925 0.37 0.233 23338 12 25.51 6 0.38 0.236 23639 12 25.51 6 0.39 0.236 23640 12 25.51 6 0.4 0.236 23641 12 25.51 6 0.41 0.236 23642 12 25.51 6 0.42 0.236 23643 12 25.51 6 0.43 0.236 23644 12 25.51 6 0.44 0.236 23645 12 25.51 6 0.45 0.236 23646 12 25.51 6 0.46 0.236 23647 12.25 25.51 6.125 0.47 0.241 24148 12.25 25.51 6.125 0.48 0.241 24149 12.5 25.51 6.25 0.49 0.246 24650 12.5 25.51 6.25 0.5 0.246 24651 12.5 25.51 6.25 0.51 0.246 24652 12.5 25.51 6.25 0.52 0.246 24653 12.5 25.51 6.25 0.53 0.246 24654 12.5 25.51 6.25 0.54 0.246 24655 12.5 25.51 6.25 0.55 0.246 24656 12.5 25.51 6.25 0.56 0.246 246
(N/mm2)No Dial A (mm2) P(kN) (kN/mm2)ઽ ൌ��οۺۺ �ൌ��۾ۯ ൌ��
۾ۯ
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 10
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
Tulangan kedua
D = 5,7 mm
A = 25,51 mm2
K = 17,9 mm
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 11
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
0 0 25.51 0 0 0 01 1.5 25.51 0.75 0.02 0.03 302 1.5 25.51 0.75 0.04 0.03 303 1.75 25.51 0.875 0.06 0.035 354 2 25.51 1 0.08 0.04 405 2.5 25.51 1.25 0.1 0.05 506 3 25.51 1.5 0.12 0.059 597 3.5 25.51 1.75 0.14 0.069 698 4.25 25.51 2.125 0.16 0.084 849 5.25 25.51 2.625 0.18 0.103 10310 7.25 25.51 3.625 0.2 0.143 14311 7.5 25.51 3.75 0.22 0.148 14812 8.5 25.51 4.25 0.24 0.167 16713 9.25 25.51 4.625 0.26 0.182 18214 9.5 25.51 4.75 0.28 0.187 18715 9.5 25.51 4.75 0.3 0.187 18716 9.5 25.51 4.75 0.32 0.187 18717 9.75 25.51 4.875 0.34 0.192 19218 9.75 25.51 4.875 0.36 0.192 19219 9.75 25.51 4.875 0.38 0.192 19220 9.9 25.51 4.95 0.4 0.195 19521 9.9 25.51 4.95 0.42 0.195 19522 10 25.51 5 0.44 0.197 19723 10 25.51 5 0.46 0.197 19724 10 25.51 5 0.48 0.197 19725 10 25.51 5 0.5 0.197 19726 10 25.51 5 0.52 0.197 19727 10 25.51 5 0.54 0.197 19728 10 25.51 5 0.56 0.197 19729 10.25 25.51 5.125 0.58 0.201 20130 10.25 25.51 5.125 0.6 0.201 20131 10.25 25.51 5.125 0.62 0.201 20132 10.4 25.51 5.2 0.64 0.204 20433 10.4 25.51 5.2 0.66 0.204 20434 10.4 25.51 5.2 0.68 0.204 20435 10.4 25.51 5.2 0.7 0.204 20436 10.5 25.51 5.25 0.72 0.206 20637 10.5 25.51 5.25 0.74 0.206 20638 10.5 25.51 5.25 0.76 0.206 20639 10.55 25.51 5.275 0.78 0.207 20740 10.55 25.51 5.275 0.8 0.207 20741 10.75 25.51 5.375 0.82 0.211 21142 10.8 25.51 5.4 0.84 0.212 21243 10.8 25.51 5.4 0.86 0.212 21244 10.9 25.51 5.45 0.88 0.214 21445 11 25.51 5.5 0.9 0.216 21646 11 25.51 5.5 0.92 0.216 21647 11 25.51 5.5 0.94 0.216 21648 11 25.51 5.5 0.96 0.216 21649 11 25.51 5.5 0.98 0.216 21650 11.25 25.51 5.625 1 0.221 22151 11.25 25.51 5.625 1.02 0.221 22152 11.25 25.51 5.625 1.04 0.221 22153 11.25 25.51 5.625 1.06 0.221 22154 11.25 25.51 5.625 1.08 0.221 22155 11.4 25.51 5.7 1.1 0.224 22456 11.4 25.51 5.7 1.12 0.224 22457 11.4 25.51 5.7 1.14 0.224 22458 11.4 25.51 5.7 1.16 0.224 22459 11.5 25.51 5.75 1.18 0.226 22660 11.5 25.51 5.75 1.2 0.226 22661 11.5 25.51 5.75 1.22 0.226 22662 11.5 25.51 5.75 1.24 0.226 22663 11.5 25.51 5.75 1.26 0.226 22664 11.5 25.51 5.75 1.28 0.226 22665 11.5 25.51 5.75 1.3 0.226 22666 11.5 25.51 5.75 1.32 0.226 22667 11.5 25.51 5.75 1.34 0.226 22668 11.5 25.51 5.75 1.36 0.226 22669 11.5 25.51 5.75 1.38 0.226 22670 11.65 25.51 5.825 1.4 0.229 22971 11.65 25.51 5.825 1.42 0.229 22972 11.65 25.51 5.825 1.44 0.229 22973 11.75 25.51 5.875 1.46 0.231 23174 11.75 25.51 5.875 1.48 0.231 23175 11.75 25.51 5.875 1.5 0.231 23176 11.75 25.51 5.875 1.52 0.231 23177 11.75 25.51 5.875 1.54 0.231 23178 11.75 25.51 5.875 1.56 0.231 23179 11.75 25.51 5.875 1.58 0.231 23180 11.75 25.51 5.875 1.6 0.231 23181 11.75 25.51 5.875 1.62 0.231 23182 11.75 25.51 5.875 1.64 0.231 23183 11.75 25.51 5.875 1.66 0.231 23184 11.9 25.51 5.95 1.68 0.234 23485 11.9 25.51 5.95 1.7 0.234 23486 11.9 25.51 5.95 1.72 0.234 23487 11.9 25.51 5.95 1.74 0.234 23488 11.9 25.51 5.95 1.76 0.234 23489 11.9 25.51 5.95 1.78 0.234 23490 11.9 25.51 5.95 1.8 0.234 23491 11.9 25.51 5.95 1.82 0.234 23492 11.9 25.51 5.95 1.84 0.234 23493 11 25.51 5.5 1.86 0.216 21694 10.5 25.51 5.25 1.88 0.206 20695 10 25.51 5 1.9 0.197 197
(N/mm2)No Dial A (mm2) P(kN) (kN/mm2)ઽ ൌ��οۺۺ ൌ��۾ۯ ൌ��
۾ۯ
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 12
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
Tulangan ketiga
D = 5,7 mm
A = 25,51 mm2
K = 17,9 mm
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 13
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
0 0 25.51 0 0 0 01 1.6 25.51 0.8 0.02 0.032 322 1.7 25.51 0.85 0.04 0.034 343 1.7 25.51 0.85 0.06 0.034 344 1.7 25.51 0.85 0.08 0.034 345 1.7 25.51 0.85 0.1 0.034 346 1.7 25.51 0.85 0.12 0.034 347 1.7 25.51 0.85 0.14 0.034 348 1.8 25.51 0.9 0.16 0.036 369 2.1 25.51 1.05 0.18 0.042 4210 2.3 25.51 1.15 0.2 0.046 4611 2.5 25.51 1.25 0.22 0.05 5012 2.8 25.51 1.4 0.24 0.055 5513 2.9 25.51 1.45 0.26 0.057 5714 3.5 25.51 1.75 0.28 0.069 6915 4.1 25.51 2.05 0.3 0.081 8116 4.9 25.51 2.45 0.32 0.097 9717 5.9 25.51 2.95 0.34 0.116 11618 7.2 25.51 3.6 0.36 0.142 14219 8.1 25.51 4.05 0.38 0.159 15920 9 25.51 4.5 0.4 0.177 17721 9.5 25.51 4.75 0.42 0.187 18722 9.6 25.51 4.8 0.44 0.189 18923 9.6 25.51 4.8 0.46 0.189 18924 9.6 25.51 4.8 0.48 0.189 18925 9.7 25.51 4.85 0.5 0.191 19126 9.8 25.51 4.9 0.52 0.193 19327 9.8 25.51 4.9 0.54 0.193 19328 9.8 25.51 4.9 0.56 0.193 19329 9.8 25.51 4.9 0.58 0.193 19330 9.8 25.51 4.9 0.6 0.193 19331 9.8 25.51 4.9 0.62 0.193 19332 9.9 25.51 4.95 0.64 0.195 19533 9.9 25.51 4.95 0.66 0.195 19534 9.9 25.51 4.95 0.68 0.195 19535 10 25.51 5 0.7 0.197 19736 10 25.51 5 0.72 0.197 19737 10.1 25.51 5.05 0.74 0.198 19838 10.2 25.51 5.1 0.76 0.2 20039 10.2 25.51 5.1 0.78 0.2 20040 10.3 25.51 5.15 0.8 0.202 20241 10.3 25.51 5.15 0.82 0.202 20242 10.3 25.51 5.15 0.84 0.202 20243 10.4 25.51 5.2 0.86 0.204 20444 10.4 25.51 5.2 0.88 0.204 20445 10.4 25.51 5.2 0.9 0.204 20446 10.4 25.51 5.2 0.92 0.204 20447 10.5 25.51 5.25 0.94 0.206 20648 10.5 25.51 5.25 0.96 0.206 20649 10.5 25.51 5.25 0.98 0.206 20650 10.6 25.51 5.3 1 0.208 20851 10.6 25.51 5.3 1.02 0.208 20852 10.7 25.51 5.35 1.04 0.21 21053 10.7 25.51 5.35 1.06 0.21 21054 10.7 25.51 5.35 1.08 0.21 21055 10.8 25.51 5.4 1.1 0.212 21256 10.8 25.51 5.4 1.12 0.212 21257 10.8 25.51 5.4 1.14 0.212 21258 10.8 25.51 5.4 1.16 0.212 21259 10.9 25.51 5.45 1.18 0.214 21460 10.9 25.51 5.45 1.2 0.214 21461 11.1 25.51 5.55 1.22 0.218 21862 11.2 25.51 5.6 1.24 0.22 22063 11.2 25.51 5.6 1.26 0.22 22064 11.2 25.51 5.6 1.28 0.22 22065 11.2 25.51 5.6 1.3 0.22 22066 11.2 25.51 5.6 1.32 0.22 22067 11.3 25.51 5.65 1.34 0.222 22268 11.3 25.51 5.65 1.36 0.222 22269 11.3 25.51 5.65 1.38 0.222 22270 11.3 25.51 5.65 1.4 0.222 22271 11.3 25.51 5.65 1.42 0.222 22272 11.4 25.51 5.7 1.44 0.224 22473 11.4 25.51 5.7 1.46 0.224 22474 11.4 25.51 5.7 1.48 0.224 22475 11.4 25.51 5.7 1.5 0.224 22476 11.4 25.51 5.7 1.52 0.224 22477 11.4 25.51 5.7 1.54 0.224 22478 11.4 25.51 5.7 1.56 0.224 22479 11.5 25.51 5.75 1.58 0.226 22680 11.5 25.51 5.75 1.6 0.226 22681 11.5 25.51 5.75 1.62 0.226 22682 11.6 25.51 5.8 1.64 0.228 22883 11.7 25.51 5.85 1.66 0.23 23084 11.7 25.51 5.85 1.68 0.23 23085 11.7 25.51 5.85 1.7 0.23 23086 11.7 25.51 5.85 1.72 0.23 23087 11.7 25.51 5.85 1.74 0.23 23088 11.7 25.51 5.85 1.76 0.23 23089 11.7 25.51 5.85 1.78 0.23 23090 11.7 25.51 5.85 1.8 0.23 230
(N/mm2)No Dial A (mm2) P(kN) (kN/mm2)ઽ ൌ��οۺۺ ൌ��۾ۯ ൌ��
۾ۯ
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 14
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
2.9 Metode Analisis Data
Analisis data menggunakan bantuan Program MS-Excel untuk
melakukan perhitungan dan pembuatan tabel, gambar serta kurva. Analisis
meliputi perhitungan tentang pemeriksaan kualitas bahan-bahan penelitian,
perhitungan kuat tekan dan kuat tarik tulangan baja, perhitungan kuat geser
sengkang balok beton bertulang yang semuanya disesuaikan dengan rumus-rumus
serta peraturan-peraturan yang berlaku. Pembuatan tabel, grafik, kurva dan
gambar merupakan cara untuk mempermudah dalam melakukan analisis data agar
dapat diketahui secara jelas bagaimana perilaku hasil penelitian dikaitkan dengan
permasalahan dalam penelitian.
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 15
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Uji Kuat Tekan Beton Silinder
Hasil pengujian kuat desak beton diperoleh kuat tekan beton sebesar (f‘c) 14,8
MPa. Kuat tekan beton yang direncanakan adalah sebesar 19,3 MPa, Selanjutnya dalam
analisis dipergunakan kuat tekan beton sebesar 14,8 MPa
3.2 Hasil Uji Kuat Geser Balok Beton Bertulang
Hasil pengujian kuat geser masing-masing balok dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan
Gambar 3.1 sampai dengan Gambar 3.3.
Tabel 3.2 Hasil uji kuat geser beton
BLK 1 14,8 100 4 10 2Ø8 2Ø8 Ø6-150BLK 2 14,8 100 4 10 2Ø8 2Ø8 Ø6-150BLK 3 14,8 100 4 10 2Ø8 2Ø8 Ø6-150
Tul. Memanjang Atas
Kode Benda Uji
Panjang bentang (cm)
Tinggi (cm)
Tul. Memanjang Bawah
Tul. Geser (Sengkang)
Lebar (cm)
Mutu beton (f'c) Mpa
BLK 1 6.1 45 4.4 300 11.2 600 300BLK 2 2.7 21 4.05 500 12.3 900 450BLK 3 0.7 13 3.1 800 19.1 1200 600
Kode Benda Uji
δmax
(cm)Pmax (PSI) Vmax (PSI)Bentang
Geser (a)(a/d) δretak1
(cm)Pretak1 (PSI)
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 16
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
Bacaan 1 (cm)
Bacaan 2 (cm)
Rata-rata (cm)
PSI
0 - 0 00.025 - 0.25 1000.098 - 0.98 2000.147 - 1.47 3000.218 - 2.18 4000.287 - 2.87 5000.386 - 3.86 600
Benda Uji 1a= 45 cm
Bacaan 1 (cm)
Bacaan 2 (cm)
Rata-rata (cm)
PSI
0 0 0 00.150 0.133 1.42 1000.190 0.181 1.86 2000.220 0.216 2.18 3000.250 0.242 2.46 4000.290 0.288 2.89 5000.342 0.340 3.41 6000.370 0.362 3.66 7000.430 0.421 4.26 8000.453 0.440 4.47 900
Benda Uji 2a= 21 cm
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 17
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
Bacaan 1 (cm)
Bacaan 2 (cm)
Rata-rata (cm)
PSI
0 0 0 00.015 0.045 0.30 1000.045 0.083 0.64 2000.083 0.164 1.24 3000.164 0.184 1.74 4000.184 0.230 2.07 5000.238 0.330 2.84 6000.326 0.390 3.58 7000.385 0.476 4.31 8000.490 0.525 5.08 9000.540 0.596 5.68 10000.596 0.655 6.26 11000.680 0.695 6.88 1200
Benda Uji 3a= 13 cm
Dari hasil percobaan di atas dapat di ketahui bahwa bentang geser (a) memberi pengaruh
terhadap perilaku geser, karena semakin kecil bentang gesernya maka beban (P) yang diterima
semakin besar. Bentang geser (a) terkecil juga dapat menahan gaya geser tertinggi.
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 18
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Balok tipe BLK1 dengan bentang geser (a)=32.5 cm dapat menahan gaya geser
tertinggi dengan nilai gaya geser (Vmax) = 430 kg, dapat menahan beban maksimum
(P) sebesar 860 kg, sedangkan balok tipe BLK2 dengan bentang geser (a)=39 cm
dapat menahan gaya geser dengan nilai gaya geser (Vmax) = 340 kg, dapat menahan
beban maksimum (P) sebesar 680 kg,dan yang terakhir, sedangkan balok tipe BLK3
dengan bentang geser (a)=45.5 cm dapat menahan gaya geser terendah dengan nilai
gaya geser (Vmax) = 240 kg, dapat menahan beban maksimum (P) sebesar 480 kg.
b. Dari hasil percobaan di atas dapat di ketahui bahwa bentang geser (a) memberi
pengaruh terhadap perilaku geser, karena semakin kecil bentang gesernya maka beban
(P) yang diterima semakin besar. Bentang geser (a) terkecil juga dapat menahan gaya
geser tertinggi.
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 19
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
LAMPIRAN
Beton Silinder untuk uji kuat tekan dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm sebanyak 3 buah
Balok beton bertulang saat di uji kuat gesernya hingga retak
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 20
METODE EKSPERIMEN STRUKTUR
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/KetutSwandana/bab-iii-analisis-geser-15445610
http://www.slideshare.net/KetutSwandana/bab-i-pendahuluan-geser-15445603
KELOMPOK 7 | S1 TEKNIK SIPIL 2011 - C 21