18
Memberdayakan Mahasiswa Pasca Ismunandar Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Jakarta, 22 Februari 2019 1

Memberdayakan Mahasiswa Pascakopertis3.or.id/v5/wp-content/uploads/190222-DG-Geliat...• Metode Karya Ilmiah (S1) dan Metodologi Penelitian Teknologi Hasil Perariran • Metode Penelitian

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Memberdayakan Mahasiswa Pasca

Ismunandar Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Jakarta, 22 Februari 2019

1

Global Talent Competitiveness Index Why?

2

3

Indonesia

Sumber: https://gtcistudy.com/

2019 Global Talent Competitiveness Index

(GK Skills)

Who? Jumlah

Mahasiswa Terdaftar

(Pasca Sarjana)

4

The Peer Review Process Diadaptasi dari sumber: https://undsci.berkeley.edu/article/howscienceworks_16 (edit Andri Belmawa)

5

Scientists study something.

Scientiests write about their results.

Journal editor receives an article and sends it out for peer review.

Peer reviews read the article and provide feedback to the editor.

If an article finally meets editorial and peer standards it is published in a journal.

Editor may send reviewer comments to the scientists who may then revise and resubmit the article for further review. If an article does not maintain sufficiently high scientific standardsm it may be rejected at this point.

Presenter
Presentation Notes
https://ecu.au.libguides.com/c.php?g=410558&p=2797314

Sekarang untuk pelihara momentum

6

When?

7

How?

-

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000 11.036.243

5.133.924

3.150.874 2.790.169

2.539.441

1.967.157 1.594.391 1.583.746 1.472.192 1.256.556

Sumber: Scimago Journal & Country Rank, scimagojr.com (diakses 21 Februari 2019)

Top 10 Negara-- Jumlah Jurnal Scimago

Apakah perguruan tinggi Saudara sudah menyebut kewajiban Publikasi secara eksplisit dalam Capaian Pembelajaran (CP)/Kurikulum Program Studi? (23 responses)

8

65,20%

34,80%

YaTidak

1.

Apabila jawaban ‘Tidak’ mohon diuraikan alasannya (8 responses)

• Para dosen menganggap publikasi ilmiah tidak terlalu penting.

• Masih dalam proses membudayakan penulisan ilmiah dan publikasi.

• Pada perguruan tinggi kami masih belum menerapkan sepenuhnya untuk membuat publikasi ilmiah, namun secara tidak langsung perpustakaan mencoba untuk memulai gerakan publikasi ilmiah dengan mengisyaratkan penulisan artikel (diupload pada OJS perpustakaan/sistem unggah mandiri perpustakaan) sebagai salah satu persyaratan yudisium bagi calon wisudawan prodi S1 Keperawatan dan D4 Kebidanan, namun terkadang ada juga yang tidak mengupload dengan kebijakan tertentu dari pimpinan perguruan tinggi.

• Karena belum terpapar bahwa kewajiban publikasi secara eksplisit harus dimasukkan ke dalam Capaian Pemblejaran/Kurikulum Program Studi.

• Alasannya, semester ini masih direncanakan berupa wacana untuk kewajiban publikasi sebagai capaian pembelajaran. Semester depan baru bisa diterapkan kewajiban publikasi dalam kurikulum program studi secara teratur. Untuk itu, kami saat ini membutuhkan referensi terkait rencana kewajiban publikasi di kampus kami.

• Ada beberapa prodi S2-S3 yang belum melaksanakan. • Saat ini sedang dalam masa transisi untuk mewajibkan

mahasiswa melakukan publikasi dalam jurnal.ji coba sudah dilakukan, kendalanya adalah kesulitan mahasiswa mendapatkan jurnal yang bersedia menerbitkan dan lamanya proses review.

• Kewajiban publikasi tidak disebutkan di tingkat universitas. Namun ada fakultas yang telah melakukannya.

9

2.

Apakah ada kuliah khusus terkait penulisan ilmiah? (23 responses)

10

69,60%

30,40%

YaTidak

3.

Apabila jawaban nomor 3 ‘Ya’ kurikulum tersebut diimplementasikan untuk program (17 responses)

11

4.

Mata kuliah yang telah menerapkan implementasi kurikulum penulisan ilmiah (19 responses)

• Seminar dan Penulisan Ilmiah • Paparan Ilmiah dan Proposal TA (Contoh:

Prodi S1 Teknik Elektro) dan Thesis (Prodi S2)

• MK Metode Penelitian Sosial dan Metode Penelitian Administrasi Publik

• MK Penulisan Ilmiah • Thesis S2 dan Penulisan Makalah dalam

Jurnal Nasional dan Internasional untuk S3 • Penulisan Publikasi • Publikasi Ilmiah • Metode Penelitian dan Penulisan Hukum

• Metode Karya Ilmiah (S1) dan Metodologi Penelitian Teknologi Hasil Perariran

• Metode Penelitian Hukum dan Tugas Akhir 3 dan 4

• Metodologi Penelitian • Penulisan Karya Ilmiah • Bimbingan Karya Tulis Ilmiah (BKTI) • Pestisida dan Biopeptisida • Metodologi Penelitian • Metode Ilmiah

12

5.

13

gggggggge·li·atgg ggggggggggggggge·li·at-ge·li·utg g ggggggggggggggg g ggggggggggmeng·ge·li·atg g g ggggggggggggggg ggggg ggggggggggggg gggggg ggg ggggg gggggggg ggggggg gggggg gggg ggggggg ggggg ggggggg gggggggggg ggggggg ggggggg gggg ggggg gg g ggggg g ggggggg gggggggg gggggg gggg ggggg g gggg gggggg g gggggggg gggggggg ggggg gggg ggg gggggggggggggggggggggter·ge·li·atg g ggggggggg ggggggggggg gggg gggggggg g

14

Is not just Publication but Citation (Scopus, Google Scholar, h-index)

Judith Economos 15

Plagiarisme di Perguruan Tinggi (Permendiknas No.17/2010: Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi)

Pasal 1: Perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Pasal 2: Meliputi (tidak terbatas pada), a. mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber

tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai; b. mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari

suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;

c. menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;

d. merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai.

e. menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakn sumber secara memadai.

16

Sanksi Plagiarisme Mahasiswa di Perguruan Tinggi (Permendiknas No.17/2010: Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi)

Pasal 10 Ayat 4: Apabila berdasarkan persandingan dan kesaksian telah terjadi plagiat, maka ketua jurusan/departemen/bagian menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa sebagai plagiator. Pasal 12: Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti plagiat: a. teguran; b. peringatan tertulis; c. penundaan pemberian sebagaian hak mahasiswa; d. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa; e. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; f. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; g. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program. Pasal 14 (Pemulihan Nama Baik) Dalam hal mahasiswa tidak terbukti melakukan plagiat, pemimpin perguruan tinggi melakukan pemulihan nama baik yang bersangkutan.

17

Terima Kasih http://belmawa.ristekdikti.go.id/

18