29
KERANGKA DASAR KONSEPTUAL DAN STRUKTUR TEORI AKUNTANSI DISUSUN OLEH : Chaterine Yasinta (1202110123) Lura Mustika Putteri (1202114135) Intan Noor Annisa (1202110131) Yoga Satya Purnama (1202110158) AKUNTANSI B PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Meet 4 Kerangka Konseptual

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Meet 4 Kerangka Konseptual

KERANGKA DASAR KONSEPTUAL DAN STRUKTUR TEORI AKUNTANSI

DISUSUN OLEH :

Chaterine Yasinta (1202110123)Lura Mustika Putteri (1202114135)

Intan Noor Annisa (1202110131)Yoga Satya Purnama (1202110158)

AKUNTANSI B

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM

2014

Page 2: Meet 4 Kerangka Konseptual

KERANGKA DASAR KONSEPTUAL

Rincian Kerangka Dasar Konseptual FASB SFAC 1 (Nov 1978) : Tujuan-tujuan akuntansi untuk perusahaan bisnis. Tujuan dalam

pernyataan ii bersandar pada daftar tujjuan yang dikembangkan oleh komite Trueblood

SFAC 2 (Mei 1980) : Karakteristik-karakteristik kualitatif informasi keuangan SFAC 3 (Des 1980) : Definisi unsur-unsur laporan keuangan untuk perusahaan bisnis.

Pernyataan ini digantikan oleh SFAC 6 yang menekankan organisasi nirlaba disamping perusahaan bisnis.

SFAC 4 (Des 1980) : Tujuan-tujuan akuntansi untuk bukan perusahaan bisnis SFAC 5 (Des 1984) : Definisi konsep-konsep seperti pengakuan, realisasi, dan

pengukuran utnuk perusahaan bisnis memberikan pedoman pada apa yang harus dicakup dalam laporan keuangan, dan kapan aturan pengukuran yang berhubungan dengan pernyataan pengakuan dibahas.

SFAC 6 (Des 1985) : SFAC 6 menggantikan SFAC 3 dengan mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan untuk semua perusahaan

Ciri utama kerangka dasar :1. Tujuan Akuntansi2. Karakteristik-karakteristik kualitataif informasi akuntansi yang berguna3. Konsep-konsep mendasar dalam akuntansi

Hirarki Unsur-UnsurBerikut adalah diagram hirarki unsur-unsur dalam suatu kerangka dasar konseptual untuk akuntansi dan pelaporan keuangan.

Definisi istilah-istiah hirarki pada diagram diatas adalah :Penerapan-Penerapan Praktik Akuntansi Untuk Situasi Tertentu Oleh Manajemen Dan Auditor

Standar-standar Interpretasi

Standar-standar Akuntansi dan Pelaporan

Fundamental Akuntansi dan pelaporan

Informasi yang DibutuhkanKarakteristik Kualitatif

TUJUAN (-tujuan) Tambahan

TUJUAN (-tujuan) DASAR

Page 3: Meet 4 Kerangka Konseptual

1. Tujuan adalah suatu akhir tindakan atau suatu sasaran2. Informasi yang dibutuhkan yaitu mencakup identifikasi kategori yang luas dari

informasi akuntansi keuangan yang dibutuhkan oleh pemakai3. Karakteristik kualitatif adalah ciri-ciri informasi akuntansi yang cenderung untuk

meanmbah kegunaannya. Karakteristik kualitatif dapat diharapkan :a. Dapat bertahan terhadap pengujian waktub. Pervasif, yaitu berlaku bagi semua satuan usaha akuntansic. Dapat diterapkan, yaitu mampu diterapkan dan peka terhadap pengujian tujuan.

4. Fundamental adalah konsep-konsep dasar yang mendasari pengukuran transaksi dan kejadian dan mengungkapkannya dalam cara yang berarti bagi pemakai informasi akuntansi.

5. Standar merupakan pemecahan umum atas masalah-masalah akuntansi keuangan.6. Interpretasi yaitu menjelaskan atau menguraikan secara panjang lebar standar

akuntansi dan pelaporan sebagai suatu alat bantu bagi penerapannya dalam praktik akuntansi

7. Praktik adalah sarana untuk mencapai tujuan dasar dari laporan keuangan.

Tujuan-Tujuan AkuntansiPendekatan awal untuk mendefinisikan tujuan-tujuan akuntansi berfokus pada perhitungan dan penyajian laba bersih yang dihasilkan dari aturan realisasi dan penandingan tertentu dengan neraca yang menghubungkan periode kini ke periode mendatang. Oleh karena itu penekanannya adalah pada proses pengumpulan data dan format laporan keuangan.APB statement no.4 menetapkan tujuan umum pelaporan keuangan sebagai ketentuan dari informasi keuangan yang dapat diandalkan mengenai sumber dan kewajiban ekonomi dari suatu satuan usaha.Accountng Research Study No.1 menyatakan tujuan akuntansi adalah :

1. Untuk mengukur sumber daya yang dimiliki oleh satuan usaha tertentu2. Untuk menunjukkan tuntutan-tuntutan terhadap dan kepetingan dalam satuan usaha

tersebut3. Untuk mengukur perubahan dalam sumberdaya, tuntutan dan kepentingan tersebut.4. Untuk menetapkan perubahan itu pada periode waktu yang dapat ditentukan.5. Untuk menyatakan hal-hal diatas dalam nilai uang sebagai satuan umum.

Kelompok PemakaiMasalah pertama adalah mendefinisikan kelompok pemakai utama. Beberapa argumentasi berpedapat bahwa pemakai utama akuntansi adalah manajemen itu sendiri. Namun ada pula yang beranggapan pemakai utama adalah pekerja, atau pelanggan, atau public. FASB berpendapat bahwa pemegang saham, investor, dan kreditor adalah pemakai utama akuntansi.Mereka menyimpulkan dari asumsi-asumsi mengenai kelompk pemakai utama bahwa pelaporan keuangan harus berguna untuk pengambilan keputusan investasi, kredit, dan keputusan sejenis. Keputusan-keputusan itu didasarkan pada berbagai data perkiraan yang sebagian besar bersifat ekonomi dan peran akuntansi hanyalah untuk “meneguhkan” data ini. Kritikus menganggap bahwa nilai umpan balik informasi akuntansi lebih penting daripada nilai peramalan.

Page 4: Meet 4 Kerangka Konseptual

FASB menyatakan bahwa tujuan pada dasarnya berasal dari kebutuhan informasi pemakai luar yang kurang berwenang untuk menyusun informasi keuangan yang mereka inginkan dari perusahaan dan karenanya harus menggunakan informasi yang dikomunikasikan manajemen kepada mereka.

Tujuan PemakaiSetiap kelompok pemakai memiliki tujuan yang berbeda untuk pelaporan keuangan.sudut pandang yang berbeda menunjukan keinginan untuk penyajian laporan yang berbeda untuk pemakai yang berbeda atau untuk sejumlah besar informasi yang banyak diantaranya mungkin tidak relevan bagi pemakai tertentu.FASB dan AICPA mengakui bahwa kekuatan argument-argumen yang mendukung laporan tujuan khusus, tetapi menentang balik bahwa pemakai mempunyai cukup kesamaan sehingga laporan tujuan umum mencukupi.APB Statement No.4 menyatakan bahwa penekanan dalam akuntansi keuangan pada informasi tujuan umum didasarkan pada anggapan bahwa sejumlah besar pemakai membutuhkan informasi yang sama. Informasi tujuan umum tidak dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan khusus dari masing-masing pemakai.

AkuntabilitasKesulitan lain dalam penetapan tujuan-tujuan yang tepat untuk pelaporan keuangan bahwa pemakai hanyalah salah satu sisi persamaan informasi. Informasi mempunyai potensi untuk mempengaruhi perilaku baik pemakai maupun pemasoknya. Kedua pihak harus dipertimbangkan dalam transmisi informasi tersebut.Profesor Carnegie, Yuji Ijiri mengemukakan bahwa suatu kerangka dasar berdasarkan akuntabilitas, tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan suatu sistem arus informasi yang adil diantara akuntor dan akuntee. Berdasarkan hubungan akuntabilitas yang mendasari, akuntee mempunyai hak tertentu untuk mengetahui. Pada saat yang sama kerangka dasar ini mengakui bahwa akuntor mempunyai hak untuk melindungi rahasia. Lebih banyak informasi mengenai akuntor tidak selalu lebih baik. Mungkin lebih baik dari sudut pandang akuntee tetapi tidak demikian halnya dari keseluruhan hubungan akuntabilitas.

Pembahasan tujuan akuntansi bisa berfokus pada salah satu dari tiga tingkatan teori akuntansi, tingkat sintaktik, semantic, dan pragmatic. Sintaktik memfokuskan pada sintaks atau tata bahasa akuntansi. Semantic memfokuskan pada artinya. Sedangkan pragmatik memfokuskan pada penggunaannya. Tujuan-tujuan FASB pada dasarnya bernada pragmatik.

Karakteristik KualitatifKarakteristik kualitatif didefinisiskan sebagai sifat inforamsi yang penting agar membuatnya berguna. Board menunjukkan sejumlah karakteristik kualitatif yang berbeda dalam kerangka dasar. Board membedakan antara kualitas khusus-pemakai dan khusus-keputusan. Klasifikasi yang pertama memfokuskan pada kualitas yang berhubungan dengan pemakai. Sifat pemakai adalah kunci dalam memutuskan informasi apa yang diberikan. Karena intelektualitas informasi yang diajukan tergantung pada sifat pemakai, karakteristik ini diklasifikasikan sebagi khusus-pemakai.

Page 5: Meet 4 Kerangka Konseptual

Karakteristik seperti ketepatan waktu tidak bergantung pada pemakai, karena semua pemakai menginginkan informasi yang tepat waktu.

Manfaat dan BiayaInformasi harus bermanfaat-biaya, yaitu manfaatnya harus melebihi biayanya. FASB mengemukakan bahwa sebagian besar biaya penyediaan informasi keuangan pada awalnya adalah pada penyusun, sementara manfaat diperleh baik oleh penyususn maupun pemakai. Biaya itu diteruskan kepada pemakai informasi dan pada konsumen barang dan jasa. Manfaat juga dianggap diteruskan kepada konsumen dengan menjamin pemasokan barang dan jasa dan fungsi pasar yang lebih efisien.

RelevansiInformasi yang relevan adalah informasi yang mempunyai hubungan dengan masalah yang dihadapi. Informasi dapat mempunyai suatu hubungan sedikitnya dengan tiga cara yaitu dengan memepengaruhi tujuan, dengan mempengaruhi pemahaman, dan dengan mempengaruhi keputusan. Relevansi mensyaratkan bahwa informasi harus beruhubungan atau dihubungkan secara bermanfaat dengan tindakan yang dirancang untuk memudahkan atau memberikan hasil yang dinginkan.Relevansi sebagai fungsi dari :

1. Nilai Peramalan, yaitu kualitas informasi yang membantu pemakai untuk meningkatkan kemungkinan peramalan dengan benar hasil kejadian masa lalu atau sekarang. Agar data akuntansi relevan dengan pengambilan keputusan oleh investor, maka harus menyediakan masukan kedalam model keputusan investor. Menurut American Accounting Association Committee of Corporate financial Reporting 1969-1971 ada 4 cara bahwa data akuntansi dapat dihubungkan dengan masukan model keputusan yaitu peramalan langsung, peramalan tidak langsung, penggunaan indicator penuntun, dan sebagai bukti pendukung.

2. Niali Umpan Balik. Informasi mengenai hasil dari suatu keputusan merupakan masukan kunci dalam pengambilan keputusan yang seringkali disebut dengan umpan balik. Akuntansi idealnya memungkinkan mereka untuk menyesuaikan strategi mereka sepanjang waktu.

3. Ketepatan Waktu. Informasi tidak relevan jika tidak tepat waktu, yaitu harus tersedia bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi tidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu. Oleh karena itu ketepatan waktu adalah batasan penting pada publikasi laporan keuangan. Ketepatan waktu menujukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu yang teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang pada gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.

Relevansi, Informasi, dan Data. Konsep relevansi memungkinkan seseorang untuk membuat perbedaan yang berguna antara informasi dan data. Data dapat didefinisikan sebagai pengukuran atau deskripsi objek atau kejadian. Jika data sudah diketahui dan tidak

Page 6: Meet 4 Kerangka Konseptual

berkepentingan bagi orang yang dikomunikasikan maka data itu bukan informasi. Informasi dapat didefinisikan sebagai data yangn mempunyai pengaruh pada penerima.

KeandalanKeandalan, karakteristik khusus-keputusan utama lain, didefinisikan dalam SFAC 2 sebagai:

Kualitas informasi yang menjamin bahwa informasi secara wajar bebas dari kesalahan dan bias dan secara jujur menyajikan apa yang dimaksudkan untuk dinyatakan.

Keandalan, menurut FASB, adalah suatu fungsi dari:Kejujuran PenyajianDapat DiperiksaNetralitas

Masing-masing istilah ini dibahas dalam bagian berikut:Kejujuran Penyajian. Jika seseorang tergantung pada informasi, sangat penting bagi informasi tersebut untuk melaporkan secara jujur fenomena yang dimaksudkan untuk dinyatakan. FASB mendefinisikan kejujuran penyajian sebagai:

Kesesuaian atau persetujuan antara suatu ukuran atau deskripsi dan fenomena yang dimaksudkan untuk digambarkan (beberapa menyebutnya keabsahan).

Dapat Diuji. Kata verify (menguji atau membuktikan) diturunkan dari kata Latin verus yang artinya kebenaran. Menguji sesuatu berarti menetapkan kebenrannya. Kebenaran tampaknya menyiratkan bahwa pengukuran berada terpisah dari orang yang membuat pengukuran. Jadi, diasumsikan tidak adanya penilaian subyektif dan pengaruh pribadi. FASB mendefinisikan dapat diuji dalam daftar istilah untuk SFAC 2 sebagai:

Kemampuan melalui konsensus diantara para pengukur untuk menjamin bahwa informasi itu menyajikan apa yang dimaksudkan untuk dinyatakan atau bahwa metode pengukuran yang dipilih telah digunakan tanpa kekeliruan atau bias.

Kenetralan. Bias, menurut FASB adalah :kecenderungan dari suatu ukuran untuk jatuh lebih sering pada satu sisi daripada sisi yang lain dari yang dimaksudkan bukan cenderung jatuh secara sama pada masing-masing sisi. Istilah kenetralan sangat berhubungan, tetapi tidak identik, dengan istilah bebas dari bias. Kenetralan berarti bahwa seseorang tidak memihak pada suatu hasil yang ditentukan lebih dulu. Kenetralan terutama penting bagi FASB, karena badan itu telah memutuskan sebagai suatu kebijakan yang tidak mengizinkan standarnya digunakan untuk mengejar sasaran ekonomi atau politis tertentu.

Daya BandingBoard menyatakan bahwa kegunaan informasi sangat besar apabila hal itu dinyatakan dalam suatu cara sehingga seseorang dapat membandingkan satu satuan usaha dengan yang lain-atau dengan satuan usaha yang sama sepanjang waktu. Maka daya banding didefinisikan sebagai:

Kualitas informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengidentifikasi kesamaan perbedaan antara dua set fenomena ekonomi.

Yang pertama sebagian tergatung pada keseragaman, yang terakhir pada konsistensi.Keseragaman. Istilah keseragaman menyiratkan bahwa kejadian yang serupa diperhitungkan kesamaannya. Ahli teori akuntansi Harry Wolk, Jere Francis, dan Michael Tearney

Page 7: Meet 4 Kerangka Konseptual

membedakan antara keseragaman terbatas (finite) dan keseragaman kaku (rigid). Mereka mendefinisikan yang terakhir sebagai “penetapan suatu metode untuk transaksi yang umum serupa, sekalipun mungkin ada situasi-situasi yang relevan. Akuntansi untuk biaya penelitian dan pengembangan adalah suatu contoh keseragaman kaku dalam akuntansi. Keseragaman di antara perusahaan dalam pelaporan keuangan mereka seringkali dianggap untuk menyajikan tujuan yang diinginkan untuk kepentingan mereka sendiri. Yaitu, tujuan keseragaman seringkali mendorong penyajian laporan keuangan oleh perusahaan yang berbeda dengan menggunakan prosedur, konsep pengukuran, klasifikasi, dan metode pengungkapan akuntansi yang sama, demikian pula format dasar yang sama dalam laporan. Konsistensi. Konsistensi, seperti halnya banyak istilah yang digunakan dalam bab ini, telah didefinisikan secara beragam. Ini telah digunakan sehubungan dengan penggunaan prosedur akuntansi yang sama oleh satu satuan usaha akuntansi atau perusahaan dari periode ke periode, penggunaan konsep dan prosedur pengukuran yang sama untuk unsur-unsur yang berhubungan dalam laporan suatu perusahaan untuk satu periode, dan penggunaan prosedur yang sama oleh perusahaan yang berbeda. Menurut Opini APB No. 20, suatu perubahan akuntansi mencakup suatu perubahan dalam prinsip akuntansi, estimasi akuntansi, atau dalam satuan usaha yang melaporkan.

Materialitas Materialitas, yang dijelaskan oleh FASB sebagai karakteristik pervasive, sangat mirip dengan konsep relevansi dalam banyak hal. Seperti ditunjukkan diatas, konsepp relevansi menyiratkan bahwa semua informasi harus disajikan yang dapat membantu dalam memprediksi jenis informasi yang dibutuhkan dalam proses keputusan atau mungkin membantu secara langsung dalam pengambilan keputusan. Tetapi materialitas juga telah digunakan dalam pengertian positif untuk menentukan apa yang harus diungkapkan untuk pemakaian umum, yang tidak tertentu. Yaitu informasi bisa danggap material (sehingga pengungkapam diperlukan) jika pengetahuan dari informasi ini dapat berarti penting bagi pemakai laporan akuntansi. Menurut SFAC 2, sifat dasar dari materialitas adalah:

Mungkin bahwa penilaian dari orang rasional yang mengandalkan pada laporan itu akan diubah atau dipengaruhi oleh pemasukan atau koreksi dari pos itu.

FUNDAMENTAL Unsur-unsur laporan keuangan, yaitu, aktiva, kewajiban, dan sebagainya, dibahas secara rinci dalam bab-bab selanjutnya. Bab ini membahas konsep-konsep dasar tersebut yang benar-benar fundamental bagi akuntansi tetapi tidak dibahas di bagian lain. Dasar bagi banyak pembahasan diambil dari APB Statement No. 4, yang tampak secara singkat sebelum Kerangka Dasar Konseptual dan merupakan usaha terakhir Accounting Principles Board untuk membuat suatu kerangka dasar bagi pertimbangan-pertimbangannya.

Satuan Usaha

Page 8: Meet 4 Kerangka Konseptual

Definisi satuan usaha (entity) akuntansi penting karena ia mendefinisikan bidang kepentingan dan dengan demikian mempersempit kemungkinan obyek dan kegiatan karakteristik mereka yang bisa dipilih untuk dimasukkan dalam laporan keuangan.Satu pendekatan pada definisi satuan usaha akuntansi adalah menentukan unit ekonomi yang mempunyai kendali atas sumberdaya, menerima tanggung jawab untuk membuat dan melaksanakan komitmen dan melaksanakan kegiatan ekonomi. Dalam pendekatan ini, batasan-batasan suatu usaha ekonomi dapat diidentifikasikan:

1. Dengan menentukan individu atau kelompok yang berkepentingan.2. Dengan menentukan sifat kepentingan individu atau kelompok tersebut.

Kelangsungan Hidup UsahaSuatu asumsi yang pada umumnya dibuat mengenai sifat satuan usaha akuntansi yang relevan adalah bahwa kebanyakan unit ekonomi diorganisasikan untuk beroperasi sepanjang suatu periode waktu yang tidak terbatas. Seperti yang umumnya diterapkan, postulat kelangsungan hidup mengasumsikan bahwa satuan usaha akuntansi akan berlanjut dalam operasi yang cukup lama untuk melaksanakan komitmennya yang ada (existing).Beberapa berpendapat bahwa, karena komitmen berada dalam periode waktu yang bervariasi, komitmen baru harus dibuat secara berkelanjutan ke masa datang untuk melaksanakan semua komitmen, jadi, sebenarnya, membuat asumsi kelangsungan hidup berarti kehidupan yang tidak terbatas (indefinite). Alasan memasukkan konsep kelangsungan hidup dalam serangkaian fundamental umumnya adalah untuk mendukung teori manfaat dari penilaian, atau dalam beberapa kasus untuk mendukung penggunaan biaya historis sebagai lawan nilai likuidasi.

PeriodisitasKonsep periodisitas merujuk pada kenyataan bahwa akuntan mengukur laba sepanjang periode kalender yang biasa, seperti satu tahun, satu triwulan, atau satu bulan. Seperti dinyatakan Luca Pacioli, “Buku harus ditutup setiap tahun, khususnya dalam persekutuan, karena akuntansi seringkali dibuat untuk persahabatan yang berlangsung lama.” Pentingnya konsep ini berdasarkan pada kenyataan bahwa laba relative mudah diukur sepanjang seluruh masa hidup suatu proyek-secara umum, laba seumur hidup proyek sama dengan kas yang diperoleh sepanjang masa hidup proyek.

Ketidak-pastian dan KonservatismeKetidak-pastian dalam akuntansi timbul dari dua sumber. Pertama, akuntansi umumnya berhubungan dengan satuan usaha yang diharapkan mempunyai kelangsungan hidup di masa yang akan dating. Kedua, pengukuran akuntansi seringkali diasumsikan merupakan pernyataan moneter mengenai kekayaan yang menyaratkan taksiran jumlah masa dating yang tidak pasti. Batasan umum dari ketidak-pastian telah berlaku sebagai dasar bagi konsep akuntansi tradisionel konservatisme. Seperti yang secara umum dinyatakan, konsep konservatisme adalah suatu kendala pada penyajian data yang sebaliknya mungkin dapat diandalkan dan relevan.

Page 9: Meet 4 Kerangka Konseptual

Istilah konservatisme umumnya digunakan untuk mengartikan bahwa akuntan harus melaporkan yang terendah dari eberapa nilai yang mungkin untuk aktiva dan pendapatan dan yang tertinggi dari beberapa nilai yang mungkin untuk kewajiban dan beban.Salah satu argumen konservatisme adalah bahwa akuntan terhadap pesimisme dianggap penting untuk mengimbangi optimisme yang berlebihan dari manajer dan pemilik. Argumen kedua untuk konservatisme adalah bahwa lebih saji dan penilaian lebih berbahaya untuk bisnis dan pemiliknya daripada kurang saji. Argumen ketiga konservatisme didasarkan pada asumsi bahwa akuntan mempunyai akses lebih banyak informasi daripada yang dapat dikomunikasikan kepada investor dan kreditor dan bahwa akuntan dihadapkan pada dua jenis risiko dalam melaksanakan audit.

Unit MoneterMeskipun data akuntansi tidak terbatas pada pengukuran dalam satuan unit moneter, laporan akuntansi secara tradisional mencakup terutama informasi keuangan. Dan dalam banyak kasus, unit moneter menyediakan unit pengukuran terbaik, khususnya di mana agregrasi penting atau diinginkan. Akan tetapi, unit moneter mempunyai kendalanya sendiri sebagai suatu metode mengkomunikasikan informasi. Batasan atau kendala yang paling serius adalah karena kenyataan bahwa nilai unit moneter tidak stabil sepanjang waktu.

KESIMPULANKerangka Dasar Konseptual tetap menjadi upaya paling mutakhir untuk menciptakan suatu konstitusi untuk memecahkan masalah-masalah dalam menetapkan standar akuntansi. Negara-negara lain, seperti Inggris dan Kanada, telah menggali gagasan itu, tetapi sampai sekarang tak satupun mengikuti Amerika Serikat. Langkanya pengikut mencerminkan pendapat awal professor New York, Lee Seidler bahwa “tidak ada kerangka dasar konseptual dalam pengetahuan social.” Ini tidak berarti bahwa usaha-usaha untuk merancang kerangka dasar konseptual tidak berguna sama sekali. Bahasa dan peristilahannya semuanya merupakan latihan intelektual yang sangat berharga-mereka memberikan apa yang mereka harus berikan: suatu kerangka dasar konseptual yang di dalamnya perdebatan yang membuahkan hasil tentang standar dapat dilakukan. Apa yang belum dilakukan, apa yang seharusnya tidak pernah diharapkan untuk dilakukan, adalah memberikan suatu pernyataan tunggal yang daripadanya standar dapat diturunkan tanpa debat berkepanjangan.

IKHTISARBab ini memberikan suatu tinjauan atas Kerangka Dasar Konseptual untuk Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang dikembangkan oleh FASB antara 1972 dan 1985. Dalam bab ini dibahas lima pernyataan yang meliput kerangka dasar itu (satu diganti); unsure-unsur yang membentuk kerangka dasar (tujuan, karakteristik, kualitatif, dan konsep fundamental); karakteristik kualitatif (relevansi dan keandalan); dan konsep fundamental (satuan usaha, kelangsungan hidup usaha, periodisitas, konservatisme, dan unit moneter). Pembahasan mengenai unsur-unsur laporan keuangan (aktiva, kewajiban, pendapatan, beban) dan mengenai konsep fundamental lain seperti pengakuan pendapatan dan penandingan dibahas dalam bab-bab berikut.

Page 10: Meet 4 Kerangka Konseptual

Pelaporan keuangan dilihat lebih menyeluruh daripada akuntansi keuangan karena ia dapat mencakup dana tambahan. Tujuan dasar dari pelaporan keuangan adalah menyajikan informasi yang memungkinkan investor, khususnya mereka yang tidak mempunyai wewenang untuk menentukan informasi apa yang mereka inginkan, untuk meramalkan arus kas mendatang dari perusahaan. Agar informasi ini berguna ia harus relevan (yaitu tepat waktu dan mempunyai nilai peramalan dan umpan balik) dan harus dapat diandalkan (yaitu harus disajikan secara jujur, dapat diuji, dan netral). Bab-bab berikut menggunakan konsep-konsep ini dalam menunjukkan bagaimana FASB telah berusaha untuk mengembangkan standar-standar akuntansi.

STRUKTUR TEORI AKUNTANSI

Batasan utama dari teori akuntansi telah didefinisikan sebelumnya sebagai pengukuran dan komunikasi data yang mengungkapkan aktivitas ekonomi yang terdiri dari tiga elemen :

1. data yang mengungkapkan aktivitas ekonomi2. pengukuran dari data yang mengungkapkan aktivitas ekonomi3. komunikasi dari data yang mengungkapkan aktvitas ekonomi

akan tetapi apresiasi penuh dari lingkup akuntansi saaat ini dan masa depan tergantung tidak hanya pada pemahaman atas teknik teknik akuntansi tetapi juga pada pemahaman atas struktur teori akuntansi dari mana teknik teknik tersebut diturunkan. Pengembangan dari suatu struktur teori akuntansi untuk membenarkan dengan baik aturan dan teknik yang ada sekarang dimulai dengan pemeriksaan paton terhadap dasar-dasar akuntansi.Meskipun teori yang dihasilkan berbeda dalam hal siapa yang menggunakan informasi akuntansi, apa saja yang membentuk “kegunaan: data akuntansi dan hakikat dari lingkungan yang diasumsikan oleh pengguna serta penyusun data akuntansi,tetapi semua teori itu menyediakan kerangka referensi, atau struktur teori akuntansi,dimana kelayakan dari metode tertentu dapat dinilai.

HAKIKAT DARI STRUKTUR TEORI AKUNTANSIApapun pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam formulasi suatu teori akuntansi (deduktif, induktif, normative, deskriptif), kerangka referensi yang dihasilkan didasarkan pada sekelompok elemen dan hubungan yang mengatur pengembangan teknik akuntansi. Struktur dari suatu teori akuntansi terdiri atas elemen-elemen berikut ini:1.       Suatu pernyatan mengenai tujuan dari laporan keuangan.2.       Suatu pernyataan dari dalil-dalil dan konsep teoritis dari akuntansi yang berkaitan dengan asumsi-asumsi lingkungan dan hakikat dari unit akuntansi tersebut.3.       Suatu pernyataan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dasar berdasarkan dalil-dalil maupun konsep teoritis tersebut.4.       Sekelompok teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.

Page 11: Meet 4 Kerangka Konseptual

1. tujuan dari laporan keuangan

2a. Dalil-dalil akuntansi 2b. Konsep teoritis dari akuntansi3.prinsip-prinsip akuntansi

4. teknik-teknik akuntansi

Elemen pertama,yaitu perumusan dari tujuan laporan keuangan. Elemen keempat,sekelompok pengetahuan atau teknik untuk akuntan,Tiga elemen dalam teori akuntansi:1.       Dalil-dalil akuntansi2.       Konsep teoritis dari akuntansi3.       Prinsip-prinsip akuntansi

HAKIKAT DARI DALIL, KONSEP TEORITIS, DAN PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI

Pengembangan dar dalil ,konsep teoritis dan prinsip-prinsip akuntansi selalu menjadi salah satu tugas yang paling menantang dalam akuntansi. Kurangnya terminologi yang akurat,yang tekah diakui oleh kebanyakan ahli teori, telah memperburuk masalah.1. Dalil akuntansi (accounting postulate) adalah pernyataan atau aksioma yang sangat jelas, umumnya diterima berdasarkan kesesuaiannya terhadap tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, social dan hukum dimana akuntansi harus beroperasi.2. Konsep teoritis (theoretical concept) merupakan pernyataan atau aksioma yang sangat jelas, umumnya diterima berdasarkan kesesuainnya terhadap tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan hakikat dari entitas akuntansi yang beroperasi dalam suatu perekonomian bebas yang ditandai oleh kepemilikan pribadi atas property.3.  Prinsip-prinsip akuntansi (accounting principles) adalah aturan pengambilan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan maupun konsep teoritis akuntansi yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.4. Teknik akuntansi (accounting technique) adalah aturan-aturan khusus yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi yang menerangkan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.

DALIL-DALIL AKUNTANSI

Dalil Entitas (entity postulate)Menganggap bahwa setiap perusahaan adalah suatu unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan dari perusahaan-perusahaan lain. Dalil ini mendefinisikan bidang perhatian akuntan dan membatasi jumlah objek, kejadian, dan atribut-atribut kejadian yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Dalil ini memungkinkan akuntan untuk membedakan antara transaksi bisnis dengan transaksi pribadi. Batasan-batasan dari entitas ekonomi semacam itu dapat diidentifikasikan:

Page 12: Meet 4 Kerangka Konseptual

1.       Dengan menentukan individu atau kelompok yang berkepentingan; dan2.       Dengan menetukan hakikat dari kepentingan individu atau kelompok tersebut.

Dalil Kelangsungan Usaha (going concern postulate)/ dalil kontinuitasMenganggap bahwa entitas bisnis akan melanjutkan operasinya cukup lama untuk merealisasikan proyrk , komitmen, dan aktivitasnya yang berkelanjutan. Dalil ini mengasumsikan bahwa entitas tersebut tidak diharapkan akan dilikuidasi di masa depan atau bahwa entitas tersebut akan berlanjut sampai periode yang tidak dapat ditentukan. Dengan demikian, laporan keuangan menyediakan suatu pandangan mengenai situasi keuangan dari perusahaan tersebut dan hanyalah merupakan sebagian dari serangkaian laporan kontinu. Dalil ini membenarkan penilaian aktiva menggunakan basis nonlikuidasi dan menyediakan dasar untuk akuntansi depresiasi. Dalil ini juga digunakan untuk mendukung teori manfaat (benefit theory). Harapan akan manfaat masa depan mendorong manajer untuk melihat ke depan dan memotivasi investor untuk membuat komitmen modal kepada suatu perusahaan.

Dalil Unit Pengukuran (unit-of-measure  postulate)Menganggap bahwa akuntansi adalah proses pengukuran dan pengomunikasian aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan uang. Dalil ini mengimplikasikan dua keterbatasan utama dari akuntansi. Pertama, akuntansi terbatas pada prediksi dari informasi yang dinyatakan dalam satuan uang; akuntansi tidak mencatat maupun mengomunikasikan informasi nonmoneter lainnya walaupun informasi tersebut relevan. Pandangan ini mengarahkan untuk mendefinisikan informasi akuntansi sebagai informasi yang “kuantitatif, formal, terstruktur, diaudit, numeric, dan berorientasi pada masa lalu” dan informasi nonakuntansi adalah informasi yang “kualitatif, informal, naratif, tidak diaudit, dan berorientasi pada masa depan.” Tetapi, definisi ini menunjukkan bahwa meskipun akuntansi adalah disiplin yang berkepentingan dengan pengukuran dan pengomunikasian aktivitas-aktivitas moneter, akuntansi telah diperluas ke bidang-bidang yang sebelunya dipandang bersifat kualitatif. Faktanya, sejumlah studi empiris mengacu pada relevansi informasi non-akuntansi dibandingkan dengan informasi akuntansi.

Dalil Periode akuntansi (accounting-period  postulate)Dalil ini mengganggap bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam kekayaan perusahaan sebaiknya diungkapkan secara periodic. Durasi dari suatu periode dapat bervariasi, tetapi hokum pajak penghasilan, yang menentukan perubahan laba tahunan dan praktik bisnis tradisional menghasilkan periode waktu normal satu tahun. Meskipun kebanyakan perusahaan menggunakan periode akuntansi yang sesuai dengan tahun kalender, beberapa perusahaan menggunakan tahun fiscal atau tahun bisnis “alami”. Ketika siklus bisnis tidak sesuai dengan tahun kalender, maka adalah lebih berarti untuk mengakhiri periode akuntansi ketika aktivitas bisnis telah mencapai titik terendahnya. Dengan mengharuskan entitas untuk menyediakan laporan keuangan periodic jangka pendek, dalil periode akuntansi memberlakukan adanya akrual dan deferral (tangguhan), yang penerapannya merupakan perbedaan utama antara akuntansi akrual dengan akuntansi kas.

Page 13: Meet 4 Kerangka Konseptual

Meskipun laporan keuangan jangka pendek mungkin bersifat arbitrer dan tidak terlalu akurat, kekeurangan semacam itu ditiadakan oleh signifikansinya bagi pengguna sehingga mengharuskan proses akuntansi untuk terus menghasilkannya.

KONSEP TEORITIS DARI AKUNTANSITeori kepemilikan (proprietary theory)Menurut teori ini entitas adalah “agen, perwakilan, atau pengaturan dimana wirausahawan individual atau pemegang saham beroperasi.” Tujuan utama dari teori kepemililkan adalah penentuan dan analisis dari “kekayaan bersih” (net worth) pemilik. Oleh karena itu, persamaan akuntansi adalah:Aktiva – kewajiban = Ekuitas pemilikDengan kata lain, pemilik mempunyai aktiva dan kewajiban. Jika kewajiban dapat dianggap sebagai aktiva negative, teori kepemilikan dapat dikatakan sebagai “berpusat pada” aktiva dan sebagai akibatnya berorientasi pada neraca. Aktiva dinilai dan neraca disusun untuk mengukur perubahan dalam kepentingan atau kekeyaan si pemilik. Pendapatan dan beban masing-masing dianggap sebagai kenaikan atau penurunan dalam kepemilikan yang tidak berasal dari investasi atau penarikan modal oleh pemilik. Dengan demikian laba bersih atas utang dan pajak penghasilan perusahaan adalah beban; dividen adalah penarikan modal.

Teori entitas (entity theory)Teori ini memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari mereka yang menyediakan modal bagi entutas tersebut. Sederhananya, unit bisnis, dan bukannya pemilik, yang menjadi pusat dari kepentingan akuntansi. Unit bisnis memiliki sumber daya perusahaan dan bertanggungjawab baik atas klaim pemilik maupun klaim kreditor. Oleh karena itu persamaan akuntansinya :Aktiva = ekuitasAktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemegang sahamAktiva adalah hak yang menjadi milik entitas tersebut. Ekuitas mencerminkan sumber daya dari aktiva dan terdiri atas kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Baik kreditor maupun pemegang saham adalah pemilik entitas walaupun mereka memiliki hak yang berbeda dalam hal laba. Karena unit bisnis tersebut dianggap bertanggungjwab untuk memenuhi klaim dari pemegang ekuitas, maka teori entitas dikatakan sebagai “berpusat pada laba” dan konsekuensinya berorientasi pada laporan laba rugi.

Teori dana (fund theory)Dalam teori ini dasar akuntansi bukanlah pemilik maupun entitas, melainkan sekelompok aktiva dan kewajiban yang terkait, yang disebut dana, yang mengatur penggunaan aktiva tersebut. Dengan demikian teori dana memandang unti bisnis sebagai unit yang terdiri atas sumber daya (dana) ekonomi dan kewajiban serta pembatasan yang terkait dengan penggunaan dari sumber daya ini. Persamaan akuntansinya adalah:Aktiva = Pembatasan AktivaUnit akuntansi didefinisikan sebagai aktiva dan penggunaannya untuk mana aktiva tersebut dikomitmenkan. Kewajiban mewakili serangkaian pembatasan hukum maupun ekonomi terhadap penggunaan aktiva tersebut. Oleh karena itu teori dana adalah “berpusat pada

Page 14: Meet 4 Kerangka Konseptual

aktiva” dalam hal bahwa focus utamanya adalah pada administrasi dan penggunaan yang sesuai atas aktiva. bukannya neraca atau laporan keuangan, melainkan laporan sumber dan penggunaan danalah yang merupakan tujuan utama dari pelaporan keuangan. Laporan ini mencerminkan pelaksanaan operasi perusahaan dalam hal sumber dan penggunaan dana.Jumlah dana yang digunakan oleh institusi nirlaba mana pun bergantung pada jumlah dan jenis aktivitas atas mana restriksi hukum diberlakukan mengenai penggunaan aktiva yang dipercayakan kepada organisasi tersebut. Misalnya saja, delapan dana umum berikut ini direkomendasika bagi administrasi keuangan yang bagus dari suatu unit pemerintahan :

1. dana umum untuk mempertanggungjawabkan seluruh transaksi keuangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara memadai di dana yang lain.

2. Dana pendapatan khusus untuk mempertanggungjawabnkan hasil dari sumber pendapatan tertentu untuk menandai aktivitas yang tela ditentukan sebagaimana diharuskan oleh hukum atau regulasi adm.

3. Dana pelunasan utang untuk mempertanggungjawabkan pembayaran bungan dan pokok pinjaman jangka panjang selain pungutan khusus dan obligasi pendapatan.

4. Dana proyek modal untuk mempertanggungjawabkan penerimaan dan pengeluaran uang yang digunakan utnuk akuisisi.

5. Dana perusahaan untuk mempertanggungjawabkan pendanaan terhadap publik.6. Dana perwalian dan agensi untuk mempertanggungjawabkan aktiva yang dimiliki

oleh unit pemerintahan sebagai wali atau agen individu7. Dana layanan antarpemerintah untuk mempertanggungjawabkan pendanaan aktiva

dan layanan khusu yang dilakukan oleh unit organisasi yang telah ditunjuk 8. Dana pungutan khusus untuk mempertanggungjawabkan pungutan khusus yang

dikenakanuntuk mendanai perbaikan atau layanan umum

PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSIPrinsip Biaya (Cost Principle)Menurut prinsip ini, biaya perolehan/akuisisi (acquisition cost) atau biaya historis adalah dasar penilaian yang sesuai untuk mengakui akuisisi dari seluruh barang dan jasa, beban, biaya, dan ekuitas. Dengan kata lain suatu transaksi dinilai pada harga pertukaran pada tanggal akuisisi dan dicatat dalam laporan keuangan pada nilai itu atau pada nilai setelah amortisasi. Biaya mencerminkan harga pertukaran dari, atau pebgorbanan moneter yang diberikan untuk akuisisi dari, barang atau jasa. Jika pengorbanan tersebut melibatkan aktiva nonmoneter, maka harga pertukatran adalah ekuivalen kas dari aktiva atau jasa yang diserahkan. Prinsip biaya juga dapat diterapkan terhadap pengukuran transaksi kewajiban dan modal.

Prinsip Pendapatan (Revenue Principle)Prinsip ini menspesifikasi:1.       Hakikat dari komponen-komponen pendapatan2.       Pengukuran pendapatan; dan3.       Penentuan waktu dari pengakuan pendapatanSetiap fakta dari prinsip pendapatan menimbulkan masalah yang menarik dan controversial dalam teori akuntansi.

Page 15: Meet 4 Kerangka Konseptual

Hakikat dan Komponen-komponen PendapatanPendapatan dapat diinterpretasikan sebagai:1.       Arus masuk aktiva bersih yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa;2.       Arus keluar barang atau jasa dari persahaan ke pelanggannya; dan3.       Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh usaha selama periode waktu tertentu.Hendriksen mempertimbangkan bahwa:1.       Konsep produk lebih superior dibandingkan dengan konsep arus keluar, yang lebih superior dibandingkan dengan konsep arus masuk; dan2.       Konsep produk adalah netral dalam hal pengukuran (jumlah) dan penentuan waktu (tanggal pengakuan) dari pendapatan, tetapi konsep arus masuk membingungkan baik pengukuran maupun penentuan waktu dengan proses pendapatan.Pengukuran pendapatanPendapatan diukur dalam hal nilai dari roduk atau jasa yang dipertukarkan dalam transaksi “wajar”. Nilai ini mewakili ekuivalen kas bersih atau nilai sekarang terdiskonto atas uang yang diterima dalam pertukaran dengan produk atau jasa yang ditransfer oleh perusahaan kepada pelangganya. Dua interpretasi utama yang timbul dari konsep pendanaan ini :

1. Diskon kas dan pegurangan apapun dalam harga tetap,seperti kerugian dari piutang tak tertagih, adalah penyesuaian yang diperlukan untuk menghitung ekivalen kas bersih atau nilai sekarang terdiskonto atas klaim uang yang sebenarnya dan sebagai konsekuensinya,harus dikurangi ketika menghitung pendapat.

2. Untuk transaksi non kas,nilai pertukaran ditetapkan setara dengan nilai pasar wajar dari pengorbanan yang diberikan atau diterima , mana yang lebih mudah dan lebih jelas untuk dihitung

Penentuan waktu dari pengakuan pendapatanPada umumnya diakui bahwa pendapatan dan laba diperoleh sepanjang seluruh tahapan dari siklus operasi (yaitu, selain penerimaan pesanan, produksi, penjualan, dan penagihan). Dengan adanya kesulitan dalam mengalokasikan pendapatan dan laba ke tahapan yang berbeda dari siklus operasi akuntan menggunakan prinsip realisasi untuk memilih “kejadian penting” untuk penentuan waktu pendapatan dan pengakuan laba.

Prinsip Pengaitan (Matcing Principle)Prinsip ini menganggap bahwa beban sebaiknya diakui dalam periode yang sama dengan pendapatan terkait; yaitu pendapatn diakui dalam suatu periode tertentu menurut prinsip pendapatan, dan beban terkait kemudian diakui. Asosiasi antara pendapatn dengan beban tergantung pada salah satu dari empat criteria berikur ini:1.       Pengaitan langsung dari biaya yang habis masa berlakunya dengan suatu pendapatn.2.       Pengaitan langsung dari biaya yang telah habis masa berlakunya pada periode tersebut.3.       Alokasi biaya sepanjang periode yang memperoleh manfaat dari biaya tersebut.4.       Membebankan semua biaya lainnya dalam periode terjadinya, kecuali ditunjukkan bahwa biaya tersebut memiliki manfaat masa depan.

Page 16: Meet 4 Kerangka Konseptual

Prinsip ObjektivitasPrinsip objektivitas memiliki interpretasi yang berbeda:1. Pengukuran objektif adalah ukuran yang bersifat “tidak memihak” 2. Pengukuran objektif adalah pengukuran variable.3. Pengukuran objektif adalah hasil dari “kesepakatan di antara sekelompok pengamat

atau pengukur tertentu.4. Ukuran dari penyebaran distribusi pengukuran dapat digunakan sebagai indikator dari

tingkat objektivitas sistem pengukuran tertentu.Profesi akuntansi sebaiknya mendefinisikan titik tradeoff antara objektivitas dan bias

yang mengarah pada tingkat keandalan yang dapat diterima. Hal ini hanya berlaku ketika ada kesepakatan mengenai nilai yang diduga yang sebaiknya diukur.Prinsip Konsistensi

Prinsip ini mengaplikasikan bahwa prosedur akuntansi yang sama akan diterapkan kepada transaksi yang serupa sepanjang waktu. Penerapan konsep konsistensi membuat laporan keuangan menjadi lebih dapat diperbandingkan dan lebih berguna. Konsistensi adalah batasan pengguna untuk memfasilitasi keputusan pengguna dengan memastikan dapat diperbandingkannya laporan keuangan dari suatu perusahaan sepanjang waktu, sehingga meningkatkan kegunaan dari laporan tersebut. Prinsip konsistensi tidak menghalangi suatu perusahaan untuk mengubah prosedur akuntansinya ketika hal tersebut dibenarkan oleh situasi yang berubah, atau jika prosedur alternatif lebih baik (aturan preferensi). Sesuai dengan APB Opinion No. 20, perubahan yang membenarkan perubahan dalam prosedur adalah:1. Perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi2. Perubahan dalam estimasi akuntansi3. Perubahan dalam entitas pelaporan Prinsip Pengungkapan Penuh

Terdapat kesepakatan umum dalam akuntansi bahwa sebaiknya terdapat pengungkapan “penuh”, “adil”, dan “memadai” atas data akuntansi. Pengungkapan penuh (Full Disclosure) mengharuskan laporan keuangan dirancang atau disusun untuk menggambarkan secara akurat kejadian-kejadian ekonomi yang telah memengaruhi perusahaan selama periode berjalan dan supaya mengandung informasi yang mencukupi guna membuatnya berguna bagi investor kebanyakan.

APB Statement No. 4 menyatakan bahwa penyajian yang “adil” dipenuhi ketika:… keseimbangan yang memadai telah dicapai antara kebutuhan yang saling berlawanan untuk mengungkapkan aspek-aspek penting dari posisi keuangan dan hasil operasi sesuai dengan aspek-aspek konvensional dan untuk meringkas banyaknya data yang mendasari ke dalam angka-angka yang terbatas dalam laporan keuangan dan catatan pendukung.Prinsip Konservatisme

Prinsip konservatisme adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi dalam hal bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai batasan terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan handal. Secara lebih spesifik, prinsip tersebut mengimplikasikan bahwa nilai terendah dari aktiva dan pendapatan serta nilai tertinggi dari kewajiban dan beban yang sebaiknya dipilih untuk dilaporkan.

Page 17: Meet 4 Kerangka Konseptual

Prinsip MaterialitasPrinsip materialitas adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi. Prinsip tersebut

menganggap bahwa transaksi dan kejadian yang memiliki dampak ekonomi yang tidak signifikan dapat ditangani secara sangat cepat, tanpa mempedulikan apakah hal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau tidak. Prinsip ini kurang memiliki definisi operasional. Kebanyakan menekankan pada peranan akuntan dalam menginterpretasikan apa yang material dan apa yang tidak material.Prinsip Keseragaman dan Komparabilitas

Prinsip keseragaman mengacu pada penggunaan prosedur yang sama oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda. Tujuan yang diinginkan adalah untuk mencapai komparabilitas laporan keuangan dengan mengurangi keragaman yang diciptakan oleh penggunaan prosedur akuntansi yang berbeda oleh perusahaan yang berbeda.Ketepatan Waktu dari Laba dan Konservatisme Akuntansi

Ketepatan waktu dari laba akuntansi didefinisikan sebagai sejauh mana laba akuntansi periode sekarang memasukkan laba ekonomi periode sekarang. Konservatisme didefinisikan oleh Basu adalah sampai sejauh mana laba akuntansi periode sekarang secara simetris memasukkan kerugian ekonomi, relatif terhadap keuntungan ekonomi.

KEBENARAN DALAM AKUNTANSI

Pemikiran Mengenai Kebenaran Dalam FilosofiKebenaran berkaitan dengan pelaporan dari kejadian atau terdapatnya kondisi masalah. Kebenaran tersebut dapat dinyatakan secara berbeda. Yaitu kebenaran sebagai kesesuaian, kebenaran sebagai koherensi, dan kebenaran sebagai apa “yang berlaku”.Kemungkinan Akan Kebenaran Dalam Akuntansi1. Kebenaran sebagai Netralitas

Untuk dapat melaporkan kebenaran,akuntansi perlu menghindari dimasukkannya bias. Hal tersebut mungkin saja sulit. Untuk itu akuntan diharapkan bersikap netral. Netralitas dianggap sebagai karakteristik kualitatif penting dari informasi akuntansi.

2. Kebenaran sebagai ObjektivitasObjektivitas memiliki empat arti, yang pertama pengukuran yang impersonal atau

berada di luar pikiran dari orang yang melakukan pengukuran, kedua pengukuran yang didasarkan pada bukti yang dapat diverifikasi, ketiga pengukuran berdasarkan suatu kesepakatan dari para ahli yang memiliki kualifikasi dan keempat kecilnya penyebaran statistik dari pengukuran atribut ketika dilakukan oleh pengukur yang berbeda.

3. Kebenaran, Objektivitas dan KeandalanKeandalan mengacu pada “kualitas yang memungkinkan pengguna data untuk

mengandalkannya dengan penuh keyakinan sebagai perwakilan dari apa yang diwakili oleh data tersebut.” Perbandingan antara apa yang dilakukan oleh akuntan dengan apa yang diharapkan pengguna ukuran keuangan untuk dilakukan oleh akuntan.

4. Kebenaran, Objektivitas dan KekerasanObjektivitas dalam kasus ini adalah tingkat kesepakatan yang tinggi antara beragam

kelompok akuntan, dalam pengertian bahwa kelompok akuntan yang berbeda menghasilkan sekelompok ukuran dengan titik tengah u yang sama dan varians 62.

Page 18: Meet 4 Kerangka Konseptual

5. Kebenaran dan Peran AkuntansiMenurut pandangan ini, manajemen senior seringkali mengartikuliasikan satu peran

anggaran tetapi para penyusun anggaran kemudian menganggap bahwa mungkin yang dimaksudkan adalah peran lain yang sangat berbeda, dimana tindakan manajemen senior yang lebih mengikuti peran yang terakhir dibandingkan yang pertama. Dua dimensi peran akuntansi, yang pertama dikotomi internal-external atas penggunaan informasi akuntansi dan yang kedua fokus pada proses organisasional yang selaras baik dengan perspektif rasional maupun teknis.

6. Mustahilnya Kebenaran Dalam AkuntansiKerahasiaan adalah tindakan menutupi fakta atau menahan informasi mengenai hal

tersebut atau bukti mengenai hal tersebut agar tidak sampai ke publik yang berkepentingan yang dapat memperoleh manfaat dari mengetahui hal tersebut. Pertimbangan moral berlawanan dengan kerahasiaan. Disiplin akuntansi benar-benar dibangun secara sosial, dan tidak memiliki hukum yang abadi atau kebenaran.

KESIMPULANAturan-aturan akuntansi yang ada saat ini didasarkan pada fondasi teori akuntansi yang

terdiri dari atas elemen-elemen yang bersifat hierkaki. Suatu pemahaman atas elemen-elemen ini dan hubungan dari teori akuntansi menjamin suatu pemahaman atas rasional dibalik praktik aktual dan masa depan. Memperbaiki kandungan dan format dari laporan keuangan tentu saja terkait untuk memperbaiki struktur teoritis dari akuntansi. Yang paling terdepan dari agenda badan akuntansi sebaiknya merupakan formulasi dari elemen-elemen teori akuntansi, yaitu tujuan akuntansi, dalil lingkungan, konsep teoritis, dan prinsip akuntansi.