28
Manajemen Cairan pada Anak Pembimbing dr. Muntadhar, Sp.B, Sp.BA dr. Dian Adi S. Sp.BA

Manajemen Cairan

  • Upload
    arafat

  • View
    129

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manajemen cairan

Citation preview

Page 1: Manajemen Cairan

Manajemen Cairan pada AnakPembimbingdr. Muntadhar, Sp.B, Sp.BAdr. Dian Adi S. Sp.BA

Page 2: Manajemen Cairan

PENDAHULUAN

Manajemen Cairan dan Elektrolit merupakan hal yang penting dalam penatalaksanaan pasien Bedah

Cairan intravena sering dibutuhkan untuk mengkoreksi kekurangan cairan dan elektrolit serta mengkompensasi hilangnya darah selama operasi

Page 3: Manajemen Cairan

Komposisi cairan tubuh

Page 4: Manajemen Cairan
Page 5: Manajemen Cairan
Page 6: Manajemen Cairan
Page 7: Manajemen Cairan

Keseimbangan OsmotikPergerakan air melewati suatu membran sel terutama

dipengaruhi oleh Osmosis.

Partikel dalam cairan tubuh (Na, bikarbonat, glukosa, protein), akan dikelilingi oleh air dengan jumlah yang merata.

Bila dua jenis larutan yang terpisahkan oleh membran semi-permeabel, air akan berpindah dari cairan konsentrasi partikel rendah

ke konsentrasi tinggiHingga tekanan osmotik kedua ruang sama

Page 8: Manajemen Cairan

Keseimbangan Cairan

Page 9: Manajemen Cairan
Page 10: Manajemen Cairan

Kebutuhan Cairan Neonatus Aterm Hari 1: 60 – 80 cc/kgbb/hari ; jenis cairan Dx 5% / 10%

Hari 2 – 7 : 80 – 120 cc/kgbb/hari ; jenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg dibuat

(Dx : NS = 4 : 1 )

- Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20 cc/kgbb/hari

Page 11: Manajemen Cairan

Kebutuhan Cairan Neonatus Preterm

• Hari 1 – 3 : BB < 800 gr : 80-100 cc/kgbb/hari

BB > 800 gr : 100-160 cc/kgbb/harijenis cairan Dx 5% / 10%

Hari 3 – 7 : Sda dg mulai menambahkan elektrolit ( Kcl : 10 meq/kkolf; Ca gluconas 2 – 4 meq/kgbb/hariJenis cairan N5 (D5-1/4NS ) atau campuran yg dibuat

Kebutuhan cairan dinaikkan setiap hari 10 – 20 cc/kgbb/hari

Page 12: Manajemen Cairan

Contoh

Contoh : Neonatus aterm dg BB = 3 kgKebutuhannya hari 1 adalah : 3 x 60 cc = 180 cc/hariKonversi ke dalam tetesan mikro : 180 x 15 x 4 = 180 = ≈8 tetes/menit 24 x 60 24

Catatan : 1 cc (ml) = 15 tetes makro1 tetes makro = 4 tetes mikro

Page 13: Manajemen Cairan

Kebutuhan CairanBayi dan Anak

Kebutuhan Rumatan: 10 kgbb pertama : 100 cc/kgbb/hari 10 kgbb kedua : 50 cc/kgbb/hari Selebihnya : 20 cc/kgbb/hari

Contoh anak dg BB 25 kg, kebutuhan cairannya adalah :10 x 100 cc = 1000 cc10 x 50 cc = 500 cc5 x 20 cc = 100 cc

Jumlah = 1600 cc

Konversi ke dalam tetesan makro :  1600 x 15 = 1600 = ≈18 tetes/menit 24 x 60 96

Page 14: Manajemen Cairan

Pada pasien dengan kesulitan kompensasi terhadap kelebihan atau kekurangan cairan dan elektrolit harus dilakukan perhitungan secara ketat/titrasi.

Adanya faktor-faktor yang bisa mengurangi atau meningkatkan kebutuhan cairan juga harus diperhitungkan.

Perkiraan kebutuhan elektrolit perhari didasarkan pada kebutuhan metabolisme atau pada kebutuhan cairan perhari :− Natrium : 2 – 4 mEq/100mlH2O/hari− Kalium : 1 – 2 mEq/100mlH2O/hari− Klorida : 2 – 4 mEq/100mlH2O/hari

Page 15: Manajemen Cairan

Penatalaksanaan Gangguan Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit

Dehidrasi

Tujuan utama penatalaksanaan cairan adalah mengembalikan volume sirkulasi efektif yang adekuat

Memperkirakan kehilangan cairan Pemberian cairan intravena Melakukan koreksi cepat yang aman sesuai dengan fisiologi terhadap gangguan keseimbangan elektrolit yang mengancam jiwa dan dilanjutkan dengan koreksi lambat

Page 16: Manajemen Cairan

Kehilangan cairan dan elektrolit akibat dehidrasi

Page 17: Manajemen Cairan

Langkah-langkah dalam memperkirakan kehilangan cairan

1. Berat badanPerubahan berat badan yang cepat menggambarkan perubahan cairan tubuh total. Berat badan diperlukan untuk menentukan banyaknya cairan pengganti yang dibutuhkan.

2. AnamnesisKehilangan cairan:Muntah, diare, perdarahan, luka bakar, drainase bedah (seberapa banyak dan/atau seberapa sering).

3. Pemeriksaan fisisStatus mental, nadi, frekuensi nadi, tekanan darah, membran mukosa, turgor kulit, warna kulit, perabaan perifer, dan capillary refill.

4. LaboratoriumKimia serum, hematokrit, urin lengkap.

Page 18: Manajemen Cairan

Pemberian Cairan IntravenaCairan awal yang seharusnya diberikan adalah cairan isotonis

Dalam hal ini yang biasa digunakan adalah Ringer’s Lactat, Ringer’s Asetat, dan NaCl 0,9%

Pada beberapa keadaan khusus perlu dipertimbangkan penggunaan koloid

Jenis Cairan berdasarkan tujuan Terapi : - Terapi Defisit

- Cairan Rumatan (maintenance)- Cairan pengganti (Resusitasi,Substitusi)

Page 19: Manajemen Cairan

TERAPI DEFISITManajemen didasarkan pada 3 komponen:

Perkiraan derajat dehidrasiPenentuan jenis defisit cairanPerbaikan defisit.

Nilai defisit dapat dihitung berdasar BB sebelum Dehidrasi – BB sekarang --------------------------------------------------- X 100% = .....% Dehidrasi BB sebelum Dehidrasi

Jumlah Volume Defisit Cairan = % Dehidrasi X Total Cairan Tubuh (Sesuai Usia)

Page 20: Manajemen Cairan

Cairan RumatanBersifat Hipotonis : Konsentrasi partikel terlarut < Konsentrasi cairan Intraseluler(CIS); menyebabkan air berdifusi kedalam sel

Dekstrosa 5%. Dekstrosa 5% dalam Salin 0,25%

Tujuan terapi pemeliharaan untuk menggantikan air dan elektrolit yang hilang dalam kondisi biasa

Page 21: Manajemen Cairan

PANDUAN UNTUK TERAPI AWAL POSTOPERATIF DAN PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)

Page 22: Manajemen Cairan

Cairan pengganti Bersifat isotonis

Terapi cairan pengganti dirancang untuk menggantikan kondisi kehilangan cairan abnormal yang berkelanjutan dan kehilangan elektrolit

Page 23: Manajemen Cairan

Gangguan ElektrolitHiponatremia

- Jika kadar Na < 120 mg/L- Gejala : gejala disorientasi, gangguan mental,

letargi, iritabilitas, lemah, dan henti pernafasan

- koreksi :Defisit Natrium = (kadar Natrium yang diinginkan – Kadar natrium terukur) X 0.6 X BB dalam Kg

Page 24: Manajemen Cairan

HipernatremiaJika kadar natrium > 145 mmol/LGejala : perubahan mental, letargi, kejang, koma.Penyebab: kehilangan cairan ( diare, muntah, diabetes insipidus)koreksi, adalah (mL) = [Kadar Natrium yg terukur – kadar Na yg diinginkan (meq/L)] X 4 mL X BB (kg).

Page 25: Manajemen Cairan

HipokalemiaGejala : disritmik jantung, perubahan EKG, kelemahan otot skeletal, poliuria

Rumus menghitung defisit kaliumKalium yg dibutuhkan =kalium yang diinginkan-kalium yg terukur x 0,25 x BB

Page 26: Manajemen Cairan

HiperkalemiaJika kadar natrium > 145 mmol/LGejala : perubahan mental, letargi, kejang, koma.Penyebab: kehilangan cairan ( diare, muntah, diabetes insipidus)koreksi, adalah (mL) = [Kadar Natrium yg terukur – kadar Na yg diinginkan (meq/L)] X 4 mL X BB (kg).

Page 27: Manajemen Cairan

KESIMPULANManajemen cairan dan elektrolit secara kompeherensif membutuhkan pengetahuan pathogenesis dan status fisiologis pasien bedah anak

Tujuan terapi pemeliharaan untuk menggantikan air dan elektrolit yang hilang dalam kondisi biasa

Terapi cairan pengganti dirancang untuk menggantikan kondisi kehilangan cairan abnormal yang berkelanjutan dan kehilangan elektrolit.

Page 28: Manajemen Cairan

Terima kasih