8
MAKALAH PENGANGGURAN Bab I Pendahuluan 1.1 Permasalahan Pengangguran kini telah menjadi masalah terbesar di Negara ini. Bahkan lebih besar dari konflik politik yang terjadi di Indonesia belakangan terakhir ini. Anehnya di tengah meledaknya angka pengangguran, kehidupan kaum jet set sepertinya juga tidak berkurang, bahkan kesenjangan antara yang kaya dan miskin terlihat semakin kentara, terutama di ibukota Jakarta. Hal ini bisa dilihat banyaknya pengemis, gelandangan namun mobil mewah sekelas jaguar dan ferari bebas berseliweran. Sebelum krisis, tingkat pengangguran hanya 4,7% sementara setelah krisis meningkat lagi menjadi 8,1%. Pada tahun 2001 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 6,1. Data terakhir sebagaimana pernah diungkapkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjukkan pengangguran di Indonesia sekarang ini telah mencapai 36,9 juta orang. 8 juta orang diantaranya merupakan penganggur terbuka dan selebihnya telah menganggur. 1.2 Ruang Lingkup Pembahasan Ruang lingkup yang dibahas mengenai pengangguran. BAB II 1.1 Tinjauan Pustaka Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru.

MAKALAH PENGANGGURAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH PENGANGGURAN

MAKALAH PENGANGGURAN

Bab I

Pendahuluan

1.1 Permasalahan

Pengangguran kini telah menjadi masalah terbesar di Negara ini. Bahkan lebih besar dari konflik politik yang terjadi di Indonesia belakangan terakhir ini. Anehnya di tengah meledaknya angka pengangguran, kehidupan kaum jet set sepertinya juga tidak berkurang, bahkan kesenjangan antara yang kaya dan miskin terlihat semakin kentara, terutama di ibukota Jakarta. Hal ini bisa dilihat banyaknya pengemis, gelandangan namun mobil mewah sekelas jaguar dan ferari bebas berseliweran. Sebelum krisis, tingkat pengangguran hanya 4,7% sementara setelah krisis meningkat lagi menjadi 8,1%. Pada tahun 2001 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 6,1. Data terakhir sebagaimana pernah diungkapkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjukkan pengangguran di Indonesia sekarang ini telah mencapai 36,9 juta orang. 8 juta orang diantaranya merupakan penganggur terbuka dan selebihnya telah menganggur.

1.2 Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup yang dibahas mengenai pengangguran.

BAB II

1.1 Tinjauan Pustaka

Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru.Di Indonesia, berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah penganggur didominasi oleh lulusan SLTA ke bawah ( SLTA, SLTP, SD, dibawah SD ).

1. Jenis Pengangguran dan Penyebabnya

Pengangguran dapat dikelompokkan menurut faktor penyebab terjadinya dan menurut waktu kerjanya.A. Jenis pengangguran menurut faktor penyebab terjadinya

Berdasarkan faktor penyebab terjadinya, pengangguran dapat dibagi menjadi :1. Penganguran Konjungtur/Siklis ( cylical unemployment )Adalah pengangguran yang berkaitan dengan turunnya kegiatan pereokonomian suatu Negara. Pada masa kegiatan ekonomi mengalami kemunduran, daya beli masyarakat

Page 2: MAKALAH PENGANGGURAN

menurun. Akibatnya, barang menumpuk di gudang. Perusahaan industri mengurangi kapasitas produksidan mungkin juga menghentikan kegiatn produksinya karena barang-barang tidak laku di pasar. Oleh karena itu, kapasitas produksi dikurangi, atau bahkan produksi dihentikan. Akibatnya, sebagian buruh diberhentikan. Di pihak lain pertambahn penduduk tetap berlangsung dan menghasilkan angkatan kerja baru. Denagn demikian, tenaga kerja banyak yang tidak dapat bekerj. Pada masa resesi, tingkat pengangguran siklis akan semakin menigkat karena :a. Jumlah orang yang kehilangan pekerjaan terus meningkatb. Dibutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk mendpatkan pekerjaan.

Untuk mengatasi pengangguran siklis diperlukan beberapa langkah-langkah antara lain peningkatan daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat dapat meningkat apabila mereka mendapat tambahan penghasilan. Pemerintah harus membuka proyek yang bersifat umum, seperti membangun jalan, jembatan, irigasi, dan kegiatan lainnya. Cara lain adalah mengarahkan permintaan masyarakat untuk membeli barang dan jasa, serta memperluas pasar barang dan jasa. Pasar yang sudah ada harus terus dipertahankan. Namun diusahakan membuka peluang lain dalam rangka memasuki pasar yang baru. Misalnya, dengan membuka pasar baru di luar negeri yang dapat menambah permintaan.

2. Pengangguran strukturalAdalah pengangguran yang terjadi karena perubahan struktur atau perubahan komposisi perekonomian. Perubahan struktur tersebut memerlukan keterampilan baru agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Sebagai contoh, adanya peralihan perekonomian dari sector pertanian ke sector industry. Peralihan tenaga kerja dari sector pertanian menjadi tenaga kerja di sector industry membutuhkan penyesuaian, sehingga tenaga kerja yang berasal dari sector pertanian harus lebih dahulu dididik.Pengangguran structural juga dapat terjadi karena penggunaan alat yang semakin canggih. Banyak aktivitas yang pada awalnya dikerjakan oleh banyak tenaga kerja, namun dengan adanya peralatan canggih bias diselesaikan hanya oleh sedikit atau di sector pertanian mengakibatkan sebagian buruh tani menganggur.Untuk mengatasi pengangguran struktural diperlukan berbagai langkah seperti pengadaan pendidikan dan pelatihan sebagai persiapan untuk berkarier pada pekerjaan yang baru, memindahkan tenaga kerja dari tempat yang tidak membutuhkan ke tempat yang membutuhkan, meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan modal yang ada, dan mendirikan industry yang bersifat padat karya, sehingga mampu menampung tenaga kerja yang menganggur.

3. Pengangguran friksionalAdalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pemberi kerja dan pelamar kerja. Kesulitan-kesulitan temporer ini antara lain adalah waktu yang diperlukan dalam proses pelamaran dan seleksi oleh pemberi kerja. Umumnya pemberi kerja selalu mengharapkan kualitas yang tinggi dari calon pilihan. Di sisi lain, pelamar biasanya menginginkan pekerjaan yang dapat memberikan fasilitas terbaik. Pelamar juga membutuhkan waktu untuk memutuskan pilihan.Pengangguran friksional juga terjadi karena factor jarak dan kurangnya informasi. Pelamar tidak mengetahui di mana ada lowongan dan pengusaha juga tidak mengetahui

Page 3: MAKALAH PENGANGGURAN

di mana tersedia tenaga kerja yang memenuhi syarat. Secara umum, pengangguran dapat dipersingkat dengan penyediaan informasi kerja yang lengkap.Pengangguran friksional terdapat pada perekonomian yang mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Perekonomian dianggap mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh apabila penganggur tidak melebihi 4%.Untuk mengatasi pengangguran friksional adalah mengusahakan kerja, sehingga proses pelamaran, seleksi, dan pengambilan keputusan menerima atau tidak berlangsung lebih cepat. Cara lain adalah menyusun rencana penggunaan tenaga kerja sebaik mungkin.

4. Pengangguran musimanAdalah pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. Ada waktu yang tak terpakai karena tidak ada pekerjaan dari musim yang satu ke musim lainnya. Contohnya, di sector pertanian, umumnya setelah habis panen sampai musim tanam, petani tidak ada pekerjaan. Dalam keadaan ini, petani tersebut adalah penganggur musiman.Untuk mengatasi pengangguran musiman adalah dengan pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain dan melatih seseorang agar memiliki keterampilan untuk dapat bekerja pada “masa menunggu” musim tertentu.

B. Jenis pengangguran menurut lama waktu kerjaBerdasarkan lama waktu kerja, pengangguran dapat dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu pengangguran terbuka, setengah menganggur, dan pengangguran terselubung.

1. Pengangguran terbuka (open unemployment)Adalah situasi dimana orang sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka bias disebabkan karena lapangan kerja tidak tersedia, ketidakcocokan antara kesempatan kerja dan latar belakang pendidikan, dan tidak mau bekerja.Untuk menghitung berapa besar tingkat pengangguran terbuka, dapat dilakukan dengan rumus berikut,Tingkat Pengangguran Terbuka =Jumlah Pengangguran Terbukax 100%Angkatan kerja

2. Setengah menganggur (underemployment)Adalah situasi dimana orang bekerja, tapi tenaganya kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja, dan penghasilan yang diperoleh. Misalnya, orang yang bekerja sebagai tenaga kerja lepas (freelance) di mana dia tidak ada kepasitian mengerjakan pekerjaan pada waktu tertentu.Untuk menghitung berapa besar tingkat setengah menganggur, dapat dilakukan dengan rumus berikut.Tingkat setengah menganggur =Bekerja kurang 35 jam / minggux 100%Angkatan yang kerja

Page 4: MAKALAH PENGANGGURAN

3. Pengangguran terselubung (disguised unemployment)Terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal. Kondisi ini disebabkan adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan bakat dan kemampuannya. Dampak ketidakcocokan akan berpengaruh pada produktivitas kerja dan penghasilan yang rendah. Misalnya, seseorang lulusan D-3 keperawatan bekerja sebagai sekretaris sebuah perusahaan. Dia tidak bias menjalankan fungsi kesekretariatan dengan baik, sehingga menghambat proses kerja yang ada.Pengangguran terselubung juga dapat terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja yang dipakai untuk mengerjakan suatu pekerjaan melebihi batas optimalnya. Misalnya, sebuah perusahaan mempekerjakan 10 karyawan untuk menangani pemasaran. Pdahal, hanya dengan mempekerjakan 7 karyawan, tugas tersebut dapat tertangani dengan baik. Pada contoh ini berarti ada 3 karyawan yang dapat dikatakan sebagai pengangguran terselubung.

1.2 Hasil AnalisaDampak Pengangguran Terhadap Pembangunan NasionalPengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat modern. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan masyarakat akan merosot. Situasi ini menimbulkan kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari.Pengangguran berdampak besar terhadap pembangunan nasional. Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan antara pengangguran dan indicator-indikator berikut ini.1. Pendapatan Nasional dan Pendapatan per KapitaUpah merupakan salah satu komponen dalam penghitungan pendapatan nasional. Apabila tingkat pengangguran meningkat, maka jumlah orang yang membayar pajak penghasilan berkurang. Akibatnya penerimaan Negara pun berkurang.Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh karena itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan per kapita.

2. Penerimaan NegaraSalah satu sumber penerima Negara adalah pajak, khususnya pajak penghasilan. Pajak penghasilan diwajibkan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan. Apabila tingkat pengangguran meningkat, maka jumlah orang yang membayar pajak penghasilan berkurang. Akibatnya penerimaan Negara pun berkurang.

3. Beban PsikologisSemakin lama seseorang menganggur, semakin besar beban psikologis yang harus ditanggung. Secara psikologis, orang yang menganggur mempunyai perasaan tertekan, sehingga berpengaruh terhadap berbagai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak psikologis ini mempunyai efek domino di mana secara social, orang menganggur akan merasa minder karena status social yang tidak atau belum jelas.

Page 5: MAKALAH PENGANGGURAN

4. Biaya SosialDengan semkain besarnya jumlah penganggur, semakin besar pula biaya social yang harus dikeluarkan. Biaya social itu mencakup biaya atas peningkatan tugas-tugas medis, biaya keamanan, dan biaya proses peradilan sebagai akibat meningkatnya tindak kejahatan.

BAB IIIPenutup1.1 Kesimpulan

Permasalahan pengangguran tidak akan mungkin bisa diatasi oleh pemerintah sendiri. Pemerintah memerlukan dukungan dari pihak lain seperti pihak swsta atau perusahaan dan individu yang bersangkutan. Masing-masing pihak sering mengambil langkah kongkret untuk memecahkan masalah pengangguran. Kecenderungan dunia usaha saat ini adalah menerima tenaga kerja yang siap pakai, ini berarti sebelum memasuki dunia kerja, seseorang tenaga kerja harus sudah memiliki sejumlah nilai lebih berupa tingkat pendidikan dan keterampilan tertentu, sementara ini masih banyak tenaga kerja yang berpendapatan rendah. Untuk itu setiap individu atau para calon tenaga kerja harus dapat mempersiapkan dirinya dengan berbagai kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh kepentingan usaha.

Kerugian dari pengangguran bisa meluas seperti :§ Masyarakat tidak dapat memaksimalkan kemakmuran§ Menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang dan tidak dapat menggalakkan kegiatan ekonomi

Saran

Pemerintah harus memberi banyak perhatian atau prioritas kepada masalah pengangguran.Strategi dan kebijaksanaan yang ditempuh pemerintah harus merupakan bagian dari proses pencerdasan kehidupan bangsa secara politik serta proses pemberdayaan masyarakat secara ekonomi. Diposkan oleh ayuatiknaafaa di 23:07 0 komentar Beranda Langgan: Entri (Atom)