27
KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati kami memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Tugas Makalah ini unt uk memenuhi dalam bid ang mata kul iah Aga ma ya ng ber judul “PERAN FILSAFAT PANCASILA DIKALANGAN MASYARAKAT”. Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi  penulisan, isi dan lain sebagainya, maka kami sangat mengharapkan kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang. Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaa. Atas semua ini kami menguapkan ribuan terima kasih yang tidak terhingga, semoga segala bantuan dari semua pihak mudah ! mudahan mendapat amal baik yang diberikan oleh Allah SWT. "ambi, #kober $%&& 'enulis PERAN FILSAFAT PANCASILA ( &

Makalah Kwn (NEW)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fiks

Citation preview

BAB I

KATA PENGANTARDengan segala kerendahan hati kami memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Tugas Makalah ini untuk memenuhi dalam bidang mata kuliah Agama yang berjudul PERAN FILSAFAT PANCASILA DIKALANGAN MASYARAKAT.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya, maka kami sangat mengharapkan kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang.

Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini kami mengucapkan ribuan terima kasih yang tidak terhingga, semoga segala bantuan dari semua pihak mudah mudahan mendapat amal baik yang diberikan oleh Allah SWT.

Jambi, Okober 2011

Penulis

Daftar IsiKata Pengantar ................................................................ 1

Daftar Isi.. 2Bab I : Pendahuluan.......... 31.1 Latar Belakang.

1.2 Masalah.

1.3 Tujuan Penulisan.

1.4 Manfaat.Bab II : Pembahasan ........................ 72.1 Pengertian Filsafat

2.2 Peran Filsafat Pancasila 2.3 Lunturnya Filsafat Pancasila2.4 Kesatuan Sila-Sila Pancasila.

2.5 Filsafat Pancasila Yang Berkarakter Jujur.

2.6 Filsafat Pancasila Yang Berkarakter Peduli.2.7 Filsafat Pancasila Yang Berkarakter Cerdas.2.8 Filsafat Pancasila Yang Berkarakter Tangguh.2.9 Pancasila Sebagai Ideologi Negara Dan Bangsa.Bab III : Penutup.......... 213.1 Kesimpulan.3.2 RekomendasiDaftar Pustaka.......23

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar Belakang.Tujuan mempelajari dan mengetahui Filsafat Pancasila untuk Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi.

Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (Lampiran Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006:272, 280, 287).

Pembudayaan nilai-nilai Pancasila di kalangan warga negara muda saat ini dapat dilakukan melalui proses pendidikan. Pendidikan yang tepat adalah pendidikan tentang Pancasila yang dapat dilakukan oleh Pendidikan Kewarganegaraan. Namun demikian, karena muatan materi Pancasila dalam PKn belum mencakup keseluruhan kompetensi tentang Pancasila sebagai dasar dan idologi bangsa, maka sepantasnya menurut hemat penulis, Pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran/mata kuliah yang khusus membahas Pancasila dibelajarkan lewat mata pelajaran/mata kuliah khusus Pendidikan Pancasila.

Dengan adanya penyempurnaan kurikulum mata kuliah pengembangan kepribadian tersebut maka pendidikan kewarganegaraan memiliki paradigma baru, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan berbasis Pancasila.Kiranya akan menjadi sangat relevan jikalau pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi dewasa ini sebagai sintesis antar civic education, democracy education, serta citizenship education yang berlandasan Filsafat Pancasila,serta mengandung muatan identitas nasional Indonesia,serta muatan makna pendidikan pendahuluan bela negara (Mansoer,2005). Hal ini berdasarkan kenyataan diseluruh negara didunia, bahwa kesadaran demokrasi serta implementasinya harus senantiasa dikembangkan dengan basis filsafat bangsa identitas nasional, kenyataan dan pengalaman sejarah bangsa tersebut dasar-dasar kemanusiaan dan keadaban. Oleh karena itu dengan pendidikan kewarganegaraan diharapkan intelektual Indonesia memiliki dasar kepribadian sebagai warga negara yang demokratis,religius ,berkemanusiaan dan berkeadaban.

1.2Masalah. Dalam filsafat pancasila terdapat norma-norma dan nilai-nilai yang ada didalam filsafat pancasila tersebut. Sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa, Pancasila didesain sebagai rujukan bagi para penyelenggara negara dan segenap warga negara dalam melaksanakan aktivitas kehidupannya dalam berbagai bidang dan aspeknya. Namun realitas menunjukkan pemaknaan nilai-nilai Pancasila semakin jauh dimiliki oleh setiap warga negara, Pancasila semakin marjinal dalam kehidupan kebangsaan dewasa ini. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan arena yang terbuka terhadap pemaknaan politik. Pemaknaan terhadap Pancasila terus berkembang dan berubah sesuai dengan konteks historis pada suatu masa tertentu, bahkan Pancasila diinterpretasi dan dimanipulasi sesuai dengan kepentingan penguasa.

Akibatnya Pancasila tidak dapat terhindar dari berbagai macam gugatan, sinisme, serta pelecehan terhadap kredibilitasnya sebagai dasar negara ataupun sebagai pandangan hidup bangsa. Dan kini, untuk tidak mengatakan hilang sama sekali, istilah dan makna Pancasila semakin asing di telinga warga negara muda Indonesia. Sehingga begitu banyak sekarang generasi muda tidak mau mengamalkan pancasila didalam kehidupan sehari-hari, malah mengikuti zaman modern sekarang.Artinya perlu ada pelembagaan dan pembudayaan kembali Pancasila di kalangan warga negara muda, sebab merekalah yang akan melanjutkan proses pembangunan bangsa ini ke depan. Pelembagaan dan pembudayaan itu dapat dilakukan melalui pembelajaran PKn, sebab secara umum hasil-hasil penelitian tentang PKn di berbagai negara sesungguhnya menyimpulkan bahwa PKn mengarahkan warga negara itu untuk mendalami kembali nilai-nilai dasar, sejarah, dan masa depan bangsa bersangkutan sesuai dengan nilai-nilai paling fundamental yang dianut bangsa bersangkutan.

1.3Tujuan.Berdasarkan Keputusan DIRJEN DIKTI No.43/DIKTI/Kep-/2006, tujuan pendidikan Kewarganegaraan adalah dirumuskan dalam visi, misi dan kompetensi sebagai berikut.Visi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelanggaraan program studi,guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya.Dalam filsafat pancasila juga diamalkan bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi yang intelektual,religius,berkeadaban,berkemanusiaan dan cinta tanah air dan bangsanya.1.4Manfaat.Agar kompetensi yang diharapkan ke mahasiswa dan masyarakat untuk menjadi illmuwan dan professional yang memiliki rasa kebangsaan cinta tanah air,demokratis,berkeadaban.Selain itu kompetensi yang diharapkan agar mahasiswa menjadi warganegara yang memiliki daya saing,berdisplin,berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan system nilai Pancasila.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1Pengertian Filsafat.Filsafat adalah satu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia.Dengan lain perkataan selama manusia hidup, maka sebenarnya ia tidak dapat mengelak dari filsafat atau dalam kehidupan manusia senantiasa berilsafat.Secara etimologis istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philein yang artinya cinta dan sophos yang artinya hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom (Nasution,1973).Jadi secara harfiah istilah filsafat adalah mengandung makna cinta kebijaksanaan. Hal ini nampaknya sesuai dengan sejarah timbulnya ilmu pengetahuan yang sebelumnya di bawah naungan filsafat. Jadi manusia dalam kehidupan pasti memilih apa pandangan dalam hidup yang dianggap paling benar,paling baik dan membawa kesejahteraan dalam kehidupannya dan pilihan manusia sebagai suatu pandangan dalam hidupnya itulah yang disebut filsafat. Pilihan manusia atau bangsa dalam menentukan tujuan hidupnya ini dalam rangka untuk mencapai kebahagiaan dalam kehidupannya.Jikalau ditinjau dari lingkup pembahasannya ,maka filsafat meliputi banyaknya bidang bahasan antara lain tentang manusia,masyarakat,alam,pengetahuan,etika,logika,agama,estetika dan bidang lainnya .Oleh karena itu seiiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan maka muncul dan berkembang juga ilmu filsafat yang berkaitan dengan bidang-bidang ilmu tertentu misalnya filsafat sosial, filsafat hukum, filsafat politik, filsafat bahasa, filsafat lingkungan , filsafat ilmu pengetahuan , filsafat agama dan filsafat yang berkaitan dengan bidang lainnya.Keseluruhan arti Filsafat yang meliputi berbagai masalah tersebut dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :A. Pengertian filsafat yang mencakup arti-arti filsafat sebagai jenis pengetahuan , ilmu, konsep dari para filsuf pada zaman dahulu, teori system atau suatu pandangan tertentu yang merupakan hasil dari proses berfilsafat dan mempunyai ciri-ciri tertentu.B. Filsafat sebagai suatu jenis problema yang di hadapi oleh manusia sebagai aktivitas berfilsafat. Filsafat dalam jenis ini mempunyai ciri-ciri khusus atau khas tertentu sebagai suatu hasil kegiatan berfilsafat dan pada umumnya proses pemecahan persoalan filsafat ini diselesaikan dengan kegiatan filsafat.

2.2Peran Filsafat Pancasila dikalangan Mahasiswa.A. Pancasila sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi MahasiswaPancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup mahasiswa pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis.Oleh karena itu sebagai suatu dasar filsafat maka sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat, hirearki dan sistematis.Selain itu secara kausalitas bahwa nilai-nilai Pancasila adalah bersifat objektif dan juga subjektif , dan bersifat universal yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan,dan Keadilan.Nilai-Nilai pancasila bersifat objektif dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Rumusan dari sila-sila Pancasila menunjukkan adanya sifat Abstrak.

2. Inti nilai-nilai Pancasila dalam adat kebiasaan,kebudayaan, dan kenegaraan.

3. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaann UUD 1945 sebagai pokok kaidah.

B. Pancasila sebagai Dasar kehidupan bagi Mahasiswa dalam Berbangsa dan Bernegara.Yang memiliki cita-cita serta pandangan Hidup yang merupakan suatu basis nilai dalam setiap pemecahan masalah yang dihadapi oleh bangsa tersebut.Dan didalam ini terdapat wacana ilmiah dewasa ini diistilahkan bahwa pancasila sebagai paradigma kehidupan , yang berarti paradigma pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan terutama dalam ilmu pengetahuan filsafat, dan berkembang menjadi terminology yang mengandung konotasi pengertian sumber nilai kerangka piker, orientasi dasar, sumber asas arah dan tujuan dari suatu perkembangan.Oleh karena itu menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara terutama dalam melaksanakan pembangunan atau pembaharuan.Secara filsofis kedudukan pancasila sebagai paradigma mendasarkan unsure-unsur seperti dibawah ini :1. Jasmani

2. Rohani

2.3Lunturnya Filsafat Pancasila dikalangan Mahasiswa.Sebagai suatu dasar filsafat negara maka sila-sila pancasila merupakan suatu sistem nilai, oleh karena itu sila-sila pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Meskipun dalam suatu sila-sila memiliki perbedaan dan persamaan masing-masingnya.Pancasila senantiasa dalam hubungan yang sistemik dengan sila-sila lainnya dan juga hubungannya ada didalam filsafat. Adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila tersebut tetap saja sekarang generasi muda belum mengamalkan nilai-nilai tersebut, hal tersebut dikarenakan kurang kontrolnya atau konsekuensi pemerintah terhadap kepemimpinannya. Jika pemerintah tidak mengatasi hal tersebut dapat mengakibatkan seluruh Mahasiswa telah luntur filsafat pancasila, karena sekarang baru setengah nya generasi muda atau mahasiswa filsafat pancasilanya telah luntur.Dan lunturnya pancasila didalam jiwa generasi muda menyebabkan dampak terhadap perkembangan ekonomi kita yang semakin menurun, dan perkembangan IPTEK tidak meningkat terhadap negara kita.Namun, bagaimanapun tetaplah pemerintah negara kita tidak memperdulikannya dan tidak dapat berpikir cerdas seperti inovatif, dan kreatif.Kelunturan ini pun semakin merambat ke bidang Pendidikan, Hukum, Sosial dan Budaya.Seperti contohnya di bidang social budaya , kita rakyat Indonesia tidak bangga dengan kualitas barang buatan negara kita sendiri.2.4 Kesatuan Sila-Sila Pancasila sebagai suatu sistem Filsafata. Dasar Ontologis Sila-Sila pancasilaPancasila sebagai sistem kesatuan sistem filsafat tidak hanya menyangkut sila-silanya saja melainkan juga meliputi hakikat dasar dari sila-sila pancasila . Pancasila yang terdiri atas lima sila berdasarkan ontologism yang berhakikat kepada manusia.Hubungan kesesuaian antara negara terhadap landasan sila-sila pancasila berupa hubungan sebab-akibat yaitu negara sebagai pendukung hubungan dan Tuhan , manusia, suatu rakyat dan adil.b. Dasar Epistemologis Sila-Sila PancasilaPancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan suatu sistem pengetahuan.Dasar Epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya.Terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam epistemologis yaitu :

1. Tentang sumber pengetahuan manusia

2. Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia

3. Tentang watak pengetahuan manusiaKetiga persoalan tersebut terdapat di (Titus, 1984:20) bahwa pancasila dapat dirinci dalam objek pengetahuan pancasila pada hakikatnyac. Dasar Aksiologis Sila-Sila Pancasila

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki suatu kesatuan dasar aksiologisnya. Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa saja yang ada terhadap hubungannya nilai tersebut dengan manusia.Menurut Max scheler misalnya : mengemukakan bahwa nilai pada hakikatnya berjenjang, jadi tidak sama tingginya dan tidak sama luhurnya.Dan dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu :

1. Nila kenikmatan

2. Nilai kehidupan

3. Nilai kejiwaan

4. Nilai kerohanian

Menurut Noetonegoro bahwa nilai-nilai pancasila termasuk terhadap nilai kerohanian , tetapi nilai kerohanian mengakui nilai material dan nilai vital, dengan demikian niai-nilai kerohanian mengandung nilai-nilai secara lain nilai keharmonisan, nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai kesucian, dan nilai vital.Menurut Noetonegoro nilai dikelompokkan menjadi 3 yaitu :1. Nilai material

2. Nilai vital

3. Nilai kerohanianMenurut Walter G. EVERET ada 8 kelompok nilai-nilai yaitu :1. Nilai ekonomis

2. Nilai kejasmanian

3. Nilai hiburan

4. Nilai sosial

5. Nilai Watak

6. Nilai estetis

7. Nilai intelektual

8. Nilai keagamaanTeori nilai terdapat di berbagai pandangan tentang nilai dan hal sebagaimana dijelaskan oleh Max Scheler dan penggolongan tergantung terhadap sudut pandangnya, dan penggolongan tersebut sangat beraneka ragam.

Dari berbagai macam teori nilai diatas dapat dikemukakan bahwa yang mengandung nilai itu bukan sesuatu hanya sesuatu yang berwujud material saja akan tetapi juga yang bebentuk non material atau immaterial. Bahkan immaterial berlaku nilai yang sangat tinggi.Nilai material dapat diukur dengan panca indera maupun alat pengukur seperti berat , panjang , luas dan sebagainya.Dalam menilai hal-hal kerohanian / spiritual , yang menjadi alat ukurnya adalah hati nurani manusia yang dibantu oleh alat indra , cipta , rasa, karya dan keyakinan manusia.

2.5 Filsafat Pancasila yang berkarakter Jujur.Filsafat Pancasila berkarakter jujur adalah yang menyertai kehidupan manusia yang bersifat rela berkorban, mempunyai rasa tanggung jawab, dan jujur didalam kehidupan sehari-hari baik itu semua manusia. Filsafat Pancasila berkarakter jujur termasuk kedalam sila pertama yaitu Ketuhanan yang maha Esa karena berkarakter terhadap moral dan norma.Contoh filsafat pancasila yang meliputi berkarakter jujur ialah:1. Seandainya didalam suatu Negara kita memiliki seorang Presiden jiwa kepemimpinan dia tidak pernah memikirkan diri sendiri tapi dia berusaha memikirkan nasib rakyatnya, dia tidak mau korupsi, dia mempunyai rasa tanggung jawab yang penuh terhadap rakyatnya maupun Negara2. Seandainya dijalan seorang anak muda bertemu seorang nenek tua dia ingin menyebrang jalan dan seorang anak muda tersebut membantu nenek itu untuk menyebrang jalan, itu juga termasuk berkarakter jujur karena seorang anak muda telah memiliki rasa rela berkorban.3. Didalam kelas , ketua kelas sangat berperan penting didalam kelas tersebut nah karakter seseorang ketua kelas itu sudah termasuk kedalam jujur , karena dia selalu membantu teman-temannya dalam memotocopi tugas-tugas apa yang akan dikerjakan yang diberikan Dosen, karakternya seorang ketua kelas didalam contoh ini bertanggung jawab dan rela berkorban nah ini termasuk kedalam karakter jujur.4. Jika kita disuruh membeli barang oleh teman kita, dan kita tidak menaikkan harga barang yang kita beli dari pasar kepada teman kita, nah inilah karakter jujur.5. Jika teman kita memepercayai kita memegang uang kelas atau kita sebagai bendahara , nah sampai tugas kita selesai sebagai bendahara kita tidak pernah menggunakan uang itu untuk pribadi kita, dan tidak mengkorupsikan uang itu, nah kita disitu sudah termasuk berkarakter jujur.

2.6 Filsafat Pancasila yang berkarakter Peduli.Filafat Pancasila Peduli yang menyertai kehidupan manusia yang memiliki rasa berani. Filsafat Pancasila berkarakter tangguh termasuk kedalam Sila Ke 5 yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, karena didalam ini berkarakter yang adil terhadapa rakyat.Contohnya berkarakter Tangguh adalah:1. Didalam suatu Negara seorang pemerintah tidak pernah memikirkan diri sendiri, dia memikirkan bagaimana rakayat dan negaranya agar menjadi maju dan berkembang dalam berpikir. Dia tidak perduli mau bagaimanaapun karakter orang yang lain sebagai pemimpin bersifat serakah atau mementingkan dirinya sendiri dia tidak mau ikut-ikutan seperti itu dan dia tetap memperdulikan rakyat dan Negara agar maju dan berkembang.2. Zaman dahulu sifat pahalawan yang mempertahan kan Negara Indonesia dan memerdekakan Indonesia bahwa karakter mereka sudah termasuk karakter yang Tangguh karena mereka peduli terhadap negaranya dan juga mereka rela berkorban , juga rela mati demi membela Negara dan rakyat Indonesia.Contoh ketua RT yang peduli terhadap rakyatnya adalah setiap satu kali satu minggu dia melaksanakan gotong royong dilingkungan RT sekitar demi memperdulikan warganya agar tidak terjangkit penyakit seperti DBD , dan Malaria.2.7 Filsafat Pancasila yang berkarakter Cerdas.Filsafat pancasila yang menyertai kehidupan manusia banyak memiliki karakter inovatif,kreatif, dan rasa ingin tahu. Filsafat pancasila berkarakter Cerdas termasuk kedalam sila ke 4 Kerakyatan yang dipimpin olek hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.Contohnya berkarakter Cerdas :1. Seorang illmuwan memiliki karakter rasa ingin tahu, dan selalu ingin tahu bagaimana terjadinya bedan tersebut dapat menghasilkan hal baru , dan dia ingin mempunyai rasa Inovatif terhadap suatu benda, dia ingin benda itu memiliki pembaharuan bentuk . nah ini termasuk kedalam inovatif dan berkarakter cerdas.2. Seorang Mahasiswa membuat sebuah karya tangannya yang begitu indah melalui melukis. Nah itu termasuk bahwa seorang Mahasiswa kedalam karakter yang kreatif, nah itu termasuk Mahasiswa yang cerdas.2.8 Filsafat Pancasila yang berkarakter Tangguh.

Filasat Pancasila berkarakter Tangguh yang menyertai karakter rasa berkorban, dan berani. Ini termasuk kedalam sila ke-3 Persatuan Indonesia Karena rakyat mempunyai jiwa yang makhluk social bersatu mereka untuk mengusir para penjajah di Negara kita.Contohnya berkarakter tangguh :1. Seorang TNI dan Polisi mempunyai tugas untuk membela Negara, karakter dari TNI dan Polisi sudah termasuk karakter tangguh karena TNI dan Polisi rela berkorban serta peduli terhadap rakyat didalam melaksanakn tugasnya dia berani membela rakyatnya.dan ini termasuk jiwa yang memiliki sila persatuan Indonesia, mereka bersatu melawan para penjajah atau orang asing yang ingin menjajah kita.

2.9 Pancasila sebagai Ideologi Negara dan bangsa di kalangan MahasiswaDidalam kelima sila ada beberapa penjelasan dan contoh sebagai berikut :1. Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai bahwa Negara yang didirikannya adalah sebagai pengenjawantahan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa Oleh karena itu segalah hal berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan bahkan Moral Negara. Contohnya : seorang pemimpin yang jujur yang tidak pernah menggunakan uang Negara demi kepentingan pribadinya.2. Kemanusiaan yang adil dan beradab terkandung nilai kemanusiaan yang berdasarkan filosofi antropologis bahwa hakikat manusia adalah susunan kodrat dan rokhani ( jiwa ) dan raga, sifat individu maupun sifat sosial. Contohnya : Dilingkungan masayarakatnya terdapat warga yang bertetangga mereka tetap akur karena mereka saling menghargai dan saling menghormati.3. Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa Negara sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial . Contohnya : beberapa warga yang tinggal di lingkungan masyarakatnya tetap bertetangga dengan baik walaupun mereka berbeda agama dan suku, karena mereka saling menghargai dan saling menghormati.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijakasanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan terkandungnya nilai yang telah dikongkritisasikan dalam kehidupan bersama yaitu kehidupan kenegaraan baik menyangkut aspek komunitas, aspek politik, aspek hukum, dan aspek perundang-undangan. Contonya : bahwa seorang pemimpin yang adil dan bijak selalu menghubungkan keadilan terhadapa wrga negaranya.5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia nilsi ysng terkandung dalah kedalam nilai keadilan komutatif, distributive, dan legal Contohnya : kita Negara Indonesia dalam pergaulan terhadap Negara lain tetap menciptakan kedamaian dan ketertiban berdasarkan system kemerdekaan bagi setiap bangsa.BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan.Setelah mempelajari filsafat pancasila di perguruan tingg yang kami baca di buku pendidikan kewarganegaraan yang penerbitnya PARADIGMA, mengambil kesimpulan bahwa filsafat pancasila mengandung arti cinta kebijaksanaan dan mencaku pengertian pancasila sebagai suatu sistem dan lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat yang dimaksuud adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, dan secara filsofis pancasila dikalangan mahasiswa, hingga terjadinya lunturnya filsafat tersebut dikalangan mahasiswa , resikonya jika pemerintah tidak ada upaya untuk mengontrol generasi muda maka akan merambat ke bidang pendidikan,ekonomi,hokum dan sosial budaya.Di dalam filsafat pancasla juga terdapat macam-macam karakter seperti, peduli,tangguh,jujur dan cerdas dan karakter tersebut mencakup kedalam lima sila.

3.2 Rekomendasi Bagi MahasiswaPerlu diamalkannya filsafat pancasila yang mencakup lima sila dan karrakter-karakter sehingga Negara Indonesia dan generasi muda semakin maju dan berkembang. Bagi PemerintahPerlu adanya upaya tinjauan melihat rakyat kecil dan generasi muda dengan cara misalnya saat generasi muda ingin memasuki perguruan tinggi dengan mengikuti test SNMPTN atau UMB harus secara jujur dan tidak ada calo dan pemerintah pedulilah terhadap generasi muda dan rakyat kecil jangan hanya memikirkan diri sendiri saja.

DAFTAR PUSTAKAKaelan, H dan Zubaidi ,Achmad , 2010 Pendidikan kewarganegaraan, PARADIGMA, 2010 di Yogyakarta

PERAN FILSAFAT PANCASILA | 1