21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antar manusia berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi yang mempengaruhinya. Komunikasi dapat terjadi pada siapa saja, baik antar guru dengan muridnya. Orang tua dengan anaknya, pimpinan dengan bawahannya, antara sesama karyawan dan lain sebagainya. Melakukan komunikasi merupakan bagian terpenting dari semua aktivitas, agar timbul pengertian dalam menyelesaikan tugas masing-masing. Komunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia. Kesepakatan atau kesepahaman dibangun melalui sesuatu yang berusaha bisa dipahami bersama sehingga interaksi berjalan dengan baik. Persoalan mendasar dari masalah ini terletak pada hambatan yang muncul dalam membangun kesepahaman dan usaha mencapai tujuan secara maksimal. 1

Makalah Komunikasi Konseling

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Komunikasi Konseling

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam

hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu

maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu

yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama

antar manusia berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi

yang mempengaruhinya.

Komunikasi dapat terjadi pada siapa saja, baik antar guru dengan

muridnya. Orang tua dengan anaknya, pimpinan dengan bawahannya, antara

sesama karyawan dan lain sebagainya. Melakukan komunikasi merupakan

bagian terpenting dari semua aktivitas, agar timbul pengertian dalam

menyelesaikan tugas masing-masing.

Komunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia. Kesepakatan

atau kesepahaman dibangun melalui sesuatu yang berusaha bisa dipahami

bersama sehingga interaksi berjalan dengan baik. Persoalan mendasar dari

masalah ini terletak pada hambatan yang muncul dalam membangun

kesepahaman dan usaha mencapai tujuan secara maksimal.

Hal ini biasanya melahirkan suatu kegalauan tentang komunikasi yang

baik sederhana yang dibayangkan yang kemudian menuntun pada pemikiran

tentang usaha melakukan komunikasi secara efektif.

B. Tujuan

Adapun maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk .lebih mengetahui

tentang komunikasi dan konseling.

1

Page 2: Makalah Komunikasi Konseling

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi

Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi menjadi jembatan untuk

mengantar kita pada berbagai kebutuhan, karena itu komunikasi merupakan

bagian dari kehidupan. Dalam keseharian, kita lebih banyak menghabiskan

waktu untuk berkomunikasi dari pada aktivitas yang lainnya, dan dapat

dipastikan bahwa kita bahwa kita berkomunikasi hampir pada semua aspek

kehidupan. Bahkan bagi seseorang yang menggeluti suatu profesi,

keterampilan berkomunikasi sangat memengaruhi keberhasilan dalam profesi

tersebut. Dengan demikian, komunikasi merupakan hal yang sangat penting

dalam mencapai keberhasilan, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesi.

Mengingat pentingnya komunikasi untuk dijadikan sebagai jembatan dalam

menyampaikan sesuatu, yang penting bagi setiap aspek kehidupan, apapun

bentuk hubungan yang dilakukan, profesi yang ditekuni, kebutuhan yang

ingin didapatkan, karena komunikasi senantiasa menyertai setiap langkah dan

sisi kehidupan. Namun, karena dianggap sebagai sesuatu yang biasa

digunakan dalam setiap sisi kehidupan, komunikasi dilupakan dan dianggap

sebagai sesuatu yang biasa dan tidak perlu dipelajari secara khusus.

Mempelajari komunikasi merupakan hal yang amat penting. Menurut

Wood (1997), alasan penting mempelajari komunikasi adalah bahwa teori

dan prinsip-prinsip komunikasi akan membantu kita memeahami apa yang

terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan membantu kita untuk mempunyai

pengaruh pribadi.

Komunikasi yang di praktikkan dan dipahami selama ini, awal

mulanya bersumber dari bahasa latin communication, artinya pemberitahuan

atau pertukaran pikiran. Istilah itu kemudian diadopsi dalam bahasa Inggris

communication dan diartikan “hubungan”, selanjutnya dalam bahasa

Indonesia disebut dengan istilah komunikasi.

2

Page 3: Makalah Komunikasi Konseling

Makna hakiki communication (Latin) adalah communis yang berarti

sama, atau adanya kesamaan arti, dengan begitu makna asal komunikasi

adalah terjadinya kesamaan arti antara orang-orang yang saling berhubungan.

Oleh sebab itu, jika di antara orang yang terlibat hubungan tertentu terjadi

kesamaan arti mengenai apa yang disampaikannya sebagai sebuah pesan

maka dapat dikatakan bahwa komunikasi mereka telah terjadi secara efektif,

terlepas apakah lawan mereka setuju atau tidak mengenai apa yang

disampaikannya.

B. Batasan Komunikasi

Peristiwa komunikasi merupakan sesuatu yang unik, karena uniknya

maka hampir dapat dipastikan bahwa komunikasi terdapat pada setiap aspek

kehidupan manusia. Oleh sebab itu komunikasi merupakan sebuah wilayah

yang sangat luas, seluas kehidupan manusia itu sendiri. Sehingga ketika

membicarakan persoalan komunikasi hanya dengan pengetahuan ala

kadarnya untuk menyebrangi luasnya samudra komunikasi, itu lebih baik dari

pada tidak pernah mencoba untuk mempersoalkannya.

Bertolak dari pengertian dan batasan komunikasi sebagaimana telah

diuraikan sebelumnya, kita tentunya mendapat gambaran mengenai sejumlah

komponen atau unsur yang terlibat dalam komunikasi, di mana semua itu

menjadi persyaratan bagi terjadinya proses komunikasi.

Komunikasi mempunyai beberapa bagian. Apabila di strukturisasikan

komponen-komponen itu adalah sebagai berikut:

1. Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan.

2. Komunikan : Orang yang menerima pesan.

3. Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambang atau aksesoris

atau aksesoris lainnya.

4. Media : Sarana atau aturan yang mendukung pesan bila

Komunikan jauh dari tempatnya, atau banyak

jumlahnya.

5. Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan

3

Page 4: Makalah Komunikasi Konseling

Komponen-komponen tersebut apabila dikomparasikan dengan

konsep atau penjelasan tentang komunikasi dari laswell, yaitu “ who says

what in which channel to whom with what effect”

C. Rule Play Komunikasi

Salah satu factor pendukung keberhasilan komunikasi adalah

mengetahui rule play (aturan main) yang menjadi acuan utamanya dan lebih

dari itu, yang paling penting adalah mengetahui prinsip-prinsip yang terdapat

dalam komunikasi. Sekalipun prinsip-prinsip itu tidak begitu baku, tetapi jika

menjadikannya sebagai tujukan ketika berkomunikasi maka sangat mungkin

komunikasi itu terjadi secara efektif. William B. Gudykunts dan Young Yun

Kim menyebut prinsip komunikasi ini sebagai asumsi-asumsi komunikasi.

Sedangkan Cassabdra L Book, Bert E. Bradley, Lary A. Samovar,

menyebutnya sebagai karakteristik komunikasi.

Deddy Mulyana seorang pakar komunikasi dari Indonesia

merumuskan prinsip-prinsip komunikasi sebagai berikut:

1. Prinsip 1: komunikasi sebagai proses simbolik.

Salah satu kebutuhan pokok manusia seperti yang diaktakan Sussane K.

Langer yaitu kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang.

2. Prinsip 2: Setiap perilaku berpotensi untuk berkomunikasi

We cannot communicatem anggapan ini bukan berarti bahwa semua

orang benar-benar tidak bias berkomunikasi sama sekali. Ada bagian dari

dalam dirinya yang bisa memberikan pesan-pesan komunikasi.

Komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang

lain atau perilakunya sendiri.

3. Prinsip 3: Komunikasi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan.

Jika kita kembali mengamati proses terjadinya interaksi atau komunikasi,

ada dua kegiatan di dalam komunikasi. Yang satu sebagai penyampai

pesan atau adanya arus pengaliran pesan dari komunikator pada

komunikan, atau sebaliknya.

4

Page 5: Makalah Komunikasi Konseling

D. Komunikasi Interpersonal Dalam Konseling

Dalam aktivitas apapun, kita selalu berinteraksi dengan orang lain

baik satu orang maupun lebih. Sangat terbatas dan sedikit sekali yang

berkomunikasi hanya dengan diri kita saja.

1. Mendefinisikan Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal disebut juga dengan komunikasi

antarpribadi. Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang terbagi

dalam dua kata, inter berarti antara atau antar dan personal yang berarti

pribadi. Sedangkan definisi komunikasi interpersonal sendiri adalah

komunikasi anta orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan

setiap peserta menangkap reaksi yang lain secara langsung, baik secara

verbal maupun nonverbal.

Dalam pelaksanaan komunikasi interpersonal, sebelumnya terjadi

dulu komunikasi intra pribadi yaitu komunikasi dengan diri sendiri.

Dalam komunikasi interpersonal, terdapat pula bentuk-bentuk

komunikasi, sehingga memudahkan kita dalam mengkategorikan

kegiatan dalam komunikasi interpersonal, yaitu:

a. Komunikasi Insani.

b. Komunikasi non verbal.

2. Prinsip Komunikasi Interpersonal

Setiap bentuk komunikasi memiliki prosedur, baik formal maupun

informal ketika mengarah kepada mekanismenya masing-masing. Untuk

menuju pada efektivitas berkomunikasi, komunikasi interpersonal

memiliki beberapa prinsip yaitu:

a. Komunikasi interpersonal bersifat relasional.

b. Komunikasi interpersonal mengandung maksud tertentu.

c. Komunikasi interpersonal bisa dipelajari.

d. Komunikasi interpersonal berlangsung terus menerus.

e. Pesan komunikasi interpersonal berubah-ubah dalam proses encoding

secara sadar.

5

Page 6: Makalah Komunikasi Konseling

f. Komunikasi interpersonal mempunyai implikasi.

3. Proses Komunikasi Interpersonal

Segera setelah dua orang menyadari satu dan lainnya, mereka akan

mengirim pesan yang memungkinkan terciptanya ikatan antara

pribadi.Komunikasi mengenal dua variable dalam proses kerjanya. Yaitu

variabel tetap dan variabel tidak tetap.

a. Variabel Tetap dalam Proses Komunikasi

Pertama, Pengirim. Pengirim dalam rangkaian komunikasi dapat

dianggap sebagai pencipta pesan, titika mulai (starting point),

penginisiatif suatu proses kegiatan komunikasi. Istilah sender,

encoder, sebenarnya dianalogi dari kerja computer, di mana komputer

memiliki jenis perangkat yang bertugas memilih dan merancang satu

perilaku sesuai bahasa dan aturan komputer demi penciptaan suatu

pesan.

b. Variabel Tetap dalam Proses Komuninkasi

Pertama, Pengalaman. Pengalaman merupakan suatu catatan

kenangan atas obyek, orang, kejadian, peristiwa diwaktu yang lalu.

Pengalaman memengaruhi orang untuk mengantisipasi masa yang

akan datang. Perbedaan pengalaman itu disebabkan oleh perbedaan

karakteristik, misalnya dari lingkungan demografis, geografis dan

psikografis terntentu. Akibatnya ada perbedaan dari lapangan

pengalaman yang dapat menghasilkan kesenjangan komunikasi.

E. Komunikasi Empatik

Pernahkah kita mendengar pernyataan; “Hanya wanita yang tahu

bagaimana berjalan sendirian di jalanan yang asing pada malam hari” atau

“Kamu tidak akan tahu perasaan wanita karena kamu bukan wanita”.

Pernyataan tersebut atau pernyataan lain yang serupa menurut Brian Fay

merupakan embrio sebuah tesis yang oleh banyak orang dianggap seabgai

truisme , dan banyak lagi yang menyatakan sebagai penemuan besar yang

6

Page 7: Makalah Komunikasi Konseling

akan membebaskan kita dari keyakinan picik bahwa semua orang sama hal

nya dengan kita.

Pendapat Brian Fay itu meruapakan salah satu contoh dari sebuah

kedudukan filosofis yang umum sifatnya dengan sebutan silopisme, yang

secara harfiah bermakna aliran yang berpusat pada diri sendiri.

Berdasarkan hal itu, dapat dipahami bahwa salah satu faktor yang

memiliki pengaruh besar terhadap efektivitas konseling ialah faktor

kemampuan berempati seorang konselor. Agar menjadi lebih efektif dalam

melakukan empati terhadap seseorang, ketika sedang mendengarkan apa yang

dikatakan orang lain, lakukan beberapa hal berikut:

1. Mengadopsi sikap memperhatikan orang lain dengan jalan

memandangnya sebagai manusia.

2. Pusatkan perhatian untuk memahami pesan-pesan verbal dan nonverbal.

3. Pergunakan isyarat perilaku seseorang untuk memastikan keadaan

emosionalnya.

4. Adopsi salah satu dari tiga pendekatan dalam melakukan empati.

5. Coba merasakan apa yang dirasakan orang lain.

6. Coba mengingat atau membayangkan bagaimana perasaan kita, jika

berada dalam situasi yang sama.

7. Biarkan diri kita mengalami perasaan sedih, prihatin, atau menyesal

seperti apa yang dialami orang lain.

F. Kemampuan Interpretasi

Prinsip dasar komunikasi secara tidak langsung menyimpulkan bahwa

pihak-pihak yang turut serta serta dalam komunikasi, mau tidak mau pasti

mengalami beberapa perubahan. Hal ini disebabkan karena dasar-dasar hakiki

dari makna yang dimiliki untuk simbol-simbol diperoleh dari semua

pengalaman yang ada, termasuk pula pengalaman yang bertalian dengan

simbol yang dipergunakan untuk berkomunikasi, karena komunikasi

merupakan terpenting bagi manusia.

7

Page 8: Makalah Komunikasi Konseling

1. Kognisi Sosial

a. Kognisi sosial dan tindakan

b. Kognisi sosial dan kontrol

c. Kognisi sosial dan perubahan

2. Bagaimana Terjadinya Persepsi

Ada dua pandangan mengenai hubungan antara kejadian dan persepsi

tentang kejadian tersebut. Pandangan pertama bahwa hal itu sebagai

kenyataan fisik yang terjadi begitu saja pada pancaindera. Sepanjang

pancaindera masih baik, secara sederhana akan merekam apa yang terjadi

di sana dengan cara yang kurang lebih obyektif.

a. Menciptakan Pola, Stabilitas dan Arti.

b. Menyeleksi Terpaan dan Perhatian.

c. Menginterpretasi Objek.

d. Mengorganisir Stimuli.

e. Empat Proses Dalam Persepsi.

f. Orientasi Diri Sendiri

g. Mengorganisasi Karakter Kesan.

G. Kepribadian

Memahami orang lain akan berlangsung lebih baik melebihi analisis

data demografis.Dalam konsep dasar Freud tentang kepribadian manusia

adalah buruk, dan terlalu menekankan pada pengaruh masa lalu/ masa kecil

terhadap perjalanan hidup masa berikutnya.Konsep ini terlalu pesimistis

terhadap setiap upaya pengembangan diri manusia.Jika individu menjalani

masa kecil sekitar lima tahun pertama yang kelam, seakan-akan tidak ada lagi

harapan baginya untuk hidup secara normal.

1. Asumsi Pokok Kepribadian

Asumsi-asumsi dasar Abraham Maslow tentang kepribadian

manusia dapat ringkas sebagai berikut:

a. Setiap individu terdapat kemauan yang aktif ke arah kesehatan,

implus ke arah pertumbuhan atau ke arah aktualisasi potensi manusia.

8

Page 9: Makalah Komunikasi Konseling

b. Kodrat batin tidaklah sekuat, sekuasa dan tidak bisa salah seperti

insting binatang.Kodrat batin adalah lemah, lembut, halus, dan sikap

yang salah terhadapnya.

c. Berhubungan kepribadian berkembang melalui pematangan dalam

lingkungan yang menunjang dan oleh usaha aktif pada pihak

pribadi untuk merealisasikan kodratnya, maka daya kreatif dalam

manusia menyatakan dirinya dengan lebih jelas.

d. Motivasi manusia dapat dibedakan atas kebutuhan-kebutuhan dasar

dan meta kebutuhan

e. Maslow yakin bahwa apabila para psikolog hanya mempelajari

orang-orang lumpuhm kerdil, neurotic, maka hanya menghasilkan

suatu psikologi yang lumpuh.

2. Struktur Kepribadian

Freud menjelaskan kepribadian manusia tersusun dari tiga system

pokok, yakni id, ego, dan super ego.

Meskipun masing-masing bagian mempunyai fungsi, sifat,

komponen, prinsip kerja, dinamisme dan mekanismenya sendiri, namun

ketiganya brinterkasi begitu erat satu samalain sehingga sulit untuk

memisahkan pengaruhnya dan menilai sumbangan relatifnya terhadap

tingkah laku.

3. Dinamika Kepribadian

Insting didefinisikan sebagai perwujudan psikologis dari suatu sumber

rangsangan somatic dalam yang dibawa sejak lahir. Perwujudan

psikologisnya disebut hasrat.Dinamika kepribadian sebagian besar

dikuasai oleh keharusan untuk memuaskan kebutuhan seorang lewat

transaksi dengan obyek di dunia luar. Lingkungan sekitar menyediakan

makanan bagi organisme yang lapar dan minuman bagi yang haus.

9

Page 10: Makalah Komunikasi Konseling

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia di lahirkan ke dunia ini adalah sebagai makhluk sosial antara

manusia yang satu dengan yang lainnya pasti akan berinteraksi. Interaksi

itulah yang dimaksud komunikasi.

Macam-macam komunikasi di bagi menjadi dua yaitu Komunikasi

verbal adalah komunikasi yang menggunakan lambang kata-kata atau bahasa

sebagai medianya baik secara lisan maupun tulisan komunikasi non verbal

adalah pesan atau informasi yang tidak disampaikan melalui lisan maupun

tulisan tetapi menggunakan gerakan tubuh.

Hambatan dalam berkomunikasi adalah hambatan yang bisa

diakibatkan dari fisik, hambatan semantik, hambatan psikologis.

B. Saran

Dalam berkomunikasi sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau lebih

dengan menggunakan bahasa yang baik,sopan dan apabila menggunakan

bahasa tubuh, gunakan bahasa tubuh yang sopan dan tidak membuat teman

yang berkomunikasi kita tersinggung dengan perkataan dan gerak tubuh kita.

10

Page 11: Makalah Komunikasi Konseling

DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzaky, Hamdani Bakran, Psikoterapi dan Konseling Islami, Yogyakarta, Fajar Pustaka Baru, 2001

Ancok, Djamaluddin Suroso, Fuat Nashori, Psikologi Islam: Solusi Islam atas Problem Psikologi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1995

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1992.

Fromm, Erich, The Art of Listening, Alih bahasa: Apri Danarto, Yogyakarta, Jendela, 2002

May, Rollo, Seni Konseling, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1997.

Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi:Suatu Pengantar, Bandung, Remaja, RosdaKarya, 2000.

Djumhur, I dan Surya, Muhammad, Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, Bandung, CV Ilmu, 1975.

11

Page 12: Makalah Komunikasi Konseling

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

karya tulis ini. Shalawat serta salam semoga tercurahlimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang

diridhoi Allah SWT.

Maksud penulis membuat karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas

mata kuliah KOMUNIKASI DALAM PRAKTEK KEBIDANAN yang

diamanatkan oleh dosen penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan

karya tulis ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun

dalam isi.

Mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis

yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini, untuk menambah

pengetahuan tentang KONSEP DAN BENTUK KOMUNIKASI DAN

KONSELING. Amin.

Sukabumi, Desember 2012

Penulis

12

Page 13: Makalah Komunikasi Konseling

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................1

B. Tujuan .......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi..............................................................................2

B. Batasan Komunikas ..................................................................................3

C. Rule Play Komunikasi ..............................................................................4

D. Komunikasi Interpersonal Dalam Konseling ...........................................5

E. Komunikasi Empatik ................................................................................6

F. Kemampuan Interpretasi ...........................................................................7

G. Kepribadian ..............................................................................................8

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan ...............................................................................................10

B. Saran .........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

13