34
TUGAS TERSTRUKTUR KOMUNIKASI KONSELING Hubungan Antar Manusia Nama : Dian Oktavia A5.09.05.0007

Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

TUGAS TERSTRUKTUR

KOMUNIKASI KONSELING

Hubungan Antar Manusia

Nama :

Dian Oktavia

A5.09.05.0007

Polikteknik Kesehatan Kementerian kesehatan

Jurusan Kebidanan

Pontianak

2010

Page 2: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang melimpahkan

rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas terstruktur ini dengan

judul “Hubungan Antar Manusia”. Yang mana pembahasan kami berorientasi

pada pengertian, serta mengenai faktor yang mempengaruhi serta juga

mengenai teori-teori yang ada tentang Hubungan Antar Manusia.

Kami menyadari masih terdapatnya kekurangan dalam penulisan makalah

ini karena keterbatasan akan sumber data untuk membahasnya namun kami

tetap berharap makalah ini dapat memberikan maanfaat bagi kita semua.

Penulis

2

Page 3: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

DAFTAR ISI

Cover 1

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang 4

B. Tujuan 4

Bab II Pembahasan

A. Pengertian HAM 5

B. Tujuan HAM 6

C. Faktor-Faktor dalam HAM 7

D. Teknik-Teknik HAM 11

E. Konsep Diri 13

F. Teori Johari Windows 18

Bab III Penutup

A. Kesimpulan 21

B. Saran 21

Daftar Pustaka 22

3

Page 4: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang untuk bertahan hidup harus adanya

sosialisme atau berhubungan dengan manusia lain dan hal ini tak bisa

dihindari, mutlak dilakukan manusia apalagi pada masa sekarang ini.

Hubungan antar manusia dengan hubungan kemanusiaan sesungguhnya

mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam setiap bentuk hubungan,

hubungan antar manusia lebih mendominasi daripada hubungan kemanusiaan.

Dalam pengertian hubungan antar manusia bukan hanya dalam wujudnya

saja, tetapi juga dari sifat-sifatnya, waktunya, cara bicaranya, sikapnya,

tingkahlakunya, pribadinya, dan berbagai macam aspek kejiwaan yang ada

pada diri manusia.

B. Tujuan Penulisan

1. Memahami mengenai pengertian hubungan antar manusia

2. Memahami tujuan hubungan antar manusia

3. Memahami teknik-teknik hubungan antar manusia

4. Memahami mengenai konsep diri

5. Memahmi mengenai Teori Johry Windows

4

Page 5: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

BAB II

PEMBAHASAN

Hubungan antar manusia mendasari interaksi dan komunikasi antara bidan

dengan pasien dalam pelayanan kebidanan. Ciri hakiki “Human Relations“,

yaitu : “Proses rohaniah yang tertuju kepada “kebahagiaan”, berdasarkan

watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap, tingkah laku, dll, dan aspek kejiwaan

yang terdapat pada diri manusia. Proses rohaniah dengan perasaan bahagia ini

berlangsung pada “Komunikasi Antar Personal”. Karena sifatnya “Dialogis“,

maka masing-masing tahu, sadar, dan merasakan efeknya.

Proses interaksi melibatkan perasaan, kata yang diucapkan dalam

komunikasi, mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri.

Hubungan antar manusia secara luas mencoba menemukan, mengidentifikasi

masalah dan membahas untuk mendapatkan pemecahan masalah. Hubungan

antar manusia juga merupakan komunikasi Persuasif yang dilakukan oleh

seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam

semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan

hati pada kedua belah pihak.

A. Pengertian HAM

Berikut ini merupakan pengertian HAM (Hubungan Antar Manusia)

menurut beberapa ahli :

Hugo Cabot dan Joseph A Kahl (1967) : HAM adalah suatu sosiologi

yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah

interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi

mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik

yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.

H. Bonner (1975) : interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih

individu manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi,

mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.

5

Page 6: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

Keith Davis “Human Relation at Work” adalah interaksi antara

seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi

kekaryaan. Ditinjau dari kepimpinannya, yang bertanggungjawab dalam

suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja

yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai

kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.

Ferdinand Tonnies : menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat

mempunyai dua jenis pergaulan yaitu

(1) Gemeinscaft (Pangkuyuban), hal yang dialami oleh orang lain

dirasakan sebagaimana terjadi pada dirinya oleh karena

pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis, pribadi, tidak

rasional. Di masyarakat selalu dijumpai salah satu dari tiga tipe

paguyuban, yaitu :

a). Paguyuban karena ikatan darah, seperti keluarga, kekerabatan,

kesukuan, dan lain-lain.

b). Paguyuban karena tempat, seperti rukun tetangga, rukun warga,

dan lain-lain.

c). Paguyuban karena pikiran, seperti pergerakan mahasiswa, partai

politik, dan lain-lain.

(2) Gessellscaft (Patembayan), pergaulan yang mempertimbangkan

untung dan ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari

kelompok tersebut. Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat

pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek.

Hubungannya bersifat untuk semua orang. Patembayan bersifat

sebagai suatu bentuk yang ada dalam pikiran belaka. Contohnya

adalah interaksi melalui internet.

B. Tujuan HAM

Tujuan dari HAM adalah memanfaatkan pengetahuan tentang faktor

sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi

keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin. Selain itu,

dapat memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain,

6

Page 7: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

memperoleh pengetahuan dan informasi baru, menumbuhkan sikap

kerjasama, menghilangkan sikap egois/paling benar, menghindari dari sikap

stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius” mengubah sikap

dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.

C. Faktor-Faktor dalam HAM

1. Faktor yang mendasari interaksi sosial

Interaksi sosial melibatkan individu secara fisik maupun psikologis.

Faktor utama dalam proses internalisasi antara lain :

a. Imitasi adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar

dirinya/ meniru. Hal yang perlu diperhatikan sebelum meniru

adalah mempunyai minat dan perhatian yang besar, sikap

menjunjung tinggi, pandangan meniru akan memperoleh

penghargaan sosial yang tinggi.

b. Sugesti adalah proses individu menerima cara pandang orang lain

tanpa kritik lebih dulu. Syarat untuk mempermudah sugesti adalah:

(1) Hambatan berpikir, akibat rangsangan emosi proses sugesti

diterima secara langsung.

(2) Pikiran terpecah-pecah/disasosiasi, mengalami pemikiran yang

terpecah-pecah.

(3) Otoritas/prestise, menerima pandangan dari seseorang yang

memiliki prestise sosial tinggi.

(4) Mayoritas, menerima pandangan dari kelompok mayoritas.

(5) Kepercayaan penuh, penerimaan pandangan tanpa

pertimbangan lebih lanjut.

c. Identifikasi adalah proses yangberlangsung secara sadar, irasional,

berdasar perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi berguna

untuk melengkapi sistem norma-norma yang ada. Menurut

Sigmund Freud “identifikasi” merupakan cara belajar norma dari

orang tuanya.

7

Page 8: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

d. Simpati adalah perasaan tertarik individu terhadap orang lain yang

timbul atas dasar penilaian perasaan.

2. Faktor yang menentukan interaksi sosial

Cara seseorang melakukan interaksi sosial dengan menggunakan

komunikasi antar individu atau komunikasi interpersonal. Faktor-faktor

yang dapat menumbuhkan hubungan personal yang baik antara lain:

a. Rasa percaya.

Secara ilmiah “percaya” didefinisikan mangandalkan perilaku

orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang

pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko

(Eiddin, 1967: 224-234).

Keuntungan rasa percaya kepada orang lain adalah

meningkatkan komunikasi interpersonal dan mengurangi hambatan

interpersonal. Sejak tahap pertama dalam hubugan interpersonal

sampai tahap akhir, “percaya” menentukan efektifitas komunikasi.

Bila klien sudah percaya kepada kita. Hal ini akan membuka

saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan

informasi, serta memperluas peluang komunikan untuk mencapai

maksudnya. Hilangnya kepercayaan kepada orang lain akan

menghambat perkembangan hubungan intrapersonal yang akrab.

Faktor yang menumbuhkan rasa percaya adalah:

1) Menerima: kemampuan berhubungan dengan orang lain

tanpa menilai dan berusaha mengendalikan. Menerima

adalah sikap yang melihat orang lain sebagai manusia,

sebagai individu yang patut dihargai. Menerima berarti

tidak menilai pribadi orang berdasarkan prilakunya yang

tidak kita senangi. Betapapun jeleknya prilakunya menurut

8

Page 9: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

presepsi kita, kita tetap berkomnukasi dengan dia sebagai

personal, bukan sebagai objek.

2) Empati: memahami orang lain yang tidak mempunyai arti

emosional bagi kita. Berempati artinya membayangkan diri

kita pada kejadian yang menimpa orang lain.

3) Kejujuran: menyebabkan prilaku kita dapat diduga

(predictable). Ini akan mendorong orang lain untuk percaya

pada kita.

b. Sikap suportif.

Sikap yang mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam

komunikasi yang terjadi dalam interaksi sosial. Orang yang

bersikap defensif bila ia tidak menerima, tidak jujur dan tidak

empatis. Dengan sikap defensif komunikasi interpersonal akan

gagal, karena orang defensif akan lebih banyak melindungi diri dari

ancaman yang ditanggapinya dalam situasi komunikasi ketimbang

memahami perasaan orang lain. Jack R. Gibb mengemukakan

enam perilaku yang menimbulkan sikap sportif. Iklim defensif

meliputi:

1) Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang

lain, memuji atau mengecam. Deskripsi adalah penyampaian

perasaan atau persepsi tanpa melakukan penilaian.

2) Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha

mengubah orang lain, mengendalikan, mengubah sikap,

pendapat dan tindakannya. Orientasi masalah adalah

mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari

pemecahan masalah.

3) Strategi dan spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau

manipulasi untuk mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya

sikap jujur.

9

Page 10: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

4) Netralitas dan Empati. Netralitas adalah sikap impersonal,

memperlakukan orang lain sebagai objek. Empati artinya

memperlakukan orang lain sebagaimana mestinya.

5) Superioritas dan persamaan. Superioritas artinya seseorang lebih

tinggi karena status, kekuasaan, kemampuan, intelektual,

kekayaan atau kecantikan. Persamaan adalah sikap

memperlakukan seseorang secara horisontal dan demokratis.

6) Kepastian dan Profesionalisme. Individu yang memiliki

kepastian bersifat dogmatis, egois, dan melihat pendapatnya

merupakan kebenaran yang mutlak. Profesionalisme adalah

kesediaan meninjau kembali pendapat orang lain.

c. Sikap terbuka dan sikap tertutup.

No. Sikap terbuka Sikap tertutup

1 Menilai pesan secara objektif, dengan

menggunakan data-data dan keajegan

logika

Menilai pesan berdasarka

motif pribadi

2 Membedakan dengan mudah, melihat

nuansa

Berpikir simlisis, artiya

berpikir hitam dan putih tanpa

nuansa

3 Berorientasi pada isi Bersandar lebih banyak pada

sumber daripada isi pesan

4 Mencari informasi pada berbagai

sumber

Mencari informasi tentang

kepercayaan orang lain dari

sumbernya sendiri, bukan dari

sumber kepercayaan orang lain

5 Lebih bersifat provisional dan bersedia

mengubah kepercayaan

Kaku mempertahankan dan

memegang teguh system

kepercayaannya

6 Mencari pengertian pesan yang tidak

sesuai dengan rangkaian kepercayaan

Menolak, mengabaikan,

mendistorsi, dan menolak

10

Page 11: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

pesan yang tidak konsisten

dengan system kepercayaan

D. Teknik-Teknik HAM

Teknik hubungan antar manusia terbagi dalam :

1. Tindakan sosial

Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan seorang

individu yang dapat mempengaruhi individu lain dalam masyarakat.

Tindakan sosial dibedakan menjadi :

a. Tindakan rasional instrumental : tindakan yang memperhitungkan

kesesuaian antara cara dan tujuan atau antara efisiensi dengan

efektifitas.

b. Tindakan rasional berprestasi nilai : tindakan yang berkaitan dengan

nilai dasar dalam masyarakat.

c. Tindakan tradisional : tindakan yang dilakukan berdasarkan

pertimbangan adat istiadat atau kebiasaan.

d. Tindakan afektif : tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok

berdasarkan perasaan atau emosi.

2. Kontak sosial

Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain

yang merupakan terjadinya awal interaksi sosial. Kontak sosial

dibedakan :

(a) Cara pihak yang berkomunikasi: baik langsung maupun tidak

langsung.

(b) Cara terjadinya: kontak primer maupun kontak sekunder.

3. Komunikasi sosial

Proses komunikasi terjadi saat kontak sosial berlangsung. Secara

harfiah komunikasi merupakan hubungan atau pergaulan dengan orang

lain.

11

Page 12: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

4. Teori hubungan antar manusia

Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia hanya akan menjadi

apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa

hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak "menjadi"

manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang

bermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di sisi

lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau ibu,

tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi ia adalah kakak,

tetapi di sisi lain ia adalah adik. Demikian juga dalam posisi guru

dan murid, kawan dan lawan, buruh dan majikan, besar dan kecil,

mantu dan mertua dan seterusnya.

Ada tiga teori yang dapat membantu menerangkan model dan kualitas

hubungan antar manusia:

a. Teori transaksi (model pertukaran sosial)

HAM berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu yaitu

apakah masing -masing merasa memperoleh keuntungan dalam

transaksinya atau malah merugi. Jika merasa memperoleh keuntungan

maka hubungan itu pasti mulus, tetapi jika merasa rugi maka

hubungan itu akan terganggu, putus, atau bahkan berubah menjadi

permusuhan.

b. Teori peran

Pergaulan sosial sudah ada skenario yang disusun oleh masyarakat

yang mengatur apa dan bagaimana peran tiap orang dalam

pergaulannya. Dalam skenario itu sudah `tertulis" seorang Presiden

harus bagaimana, seorang gubernur harus bagaimana, seorang guru

harus bagaimana, murid harus bagaimana. Demikian juga sudah

tertulis peran apa yang harus dilakukan oleh suami, isteri, ayah, ibu,

anak, mantu, mertua dan seterusnya. Menurut teori ini, jika seseorang

mematuhi skenario, maka hidupnya akan harmoni, tetapi jika

menyalahi skenario, maka ia akan dicemooh oleh penonton dan

ditegur sutradara. Dan dala hal ini masyarakatlah sebagi penonton dan

sekaligus sutradara kehidupan.

12

Page 13: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

c. Teori permainan

Klasifikasi manusia terbagi menjadi tiga yaitu anak-anak, dewasa

dan orang tua. Masing-masing individu mempunyai sifat yang khas.

Anak-anak itu manja, tidak mengerti tanggung jawab. Sedangkan

orang dewasa, ia lugas dan sadar akan tanggungjawabnya. Adapun

orang tua, ia lebih dapat memahami dan memaklumi kesalahan orang

lain. Tidak ada orang yang merasa aneh melihat anak kecil menangis

terguling-guling ketika minta eskrim tidak dipenuhi, tetapi orang akan

heran jika ada orang tua yang masih kekanak-kanakan. Suasana rumah

tangga juga ditentukan oleh bagaimana kesesuaian orang dewasa dan

orang tua dengan sikap dan perilaku yang semestinya ditunjukkan.

Jika tidak maka suasana pasti runyam. Demikian juga hubungan

antara pusat dan daerah, antara atasan dan bawahan. Aparat

Pemerintah mestilah bersikap dewasa, Presiden dan Ketua MPR

mestilah jadi orang tua.

E. Konsep Diri

Definisi Konsep Diri menurut Wiiliam D. Brooks adalah those physical,

social, and psychological perceptions of ourselves that we have derived from

experiences and our interaction with others.

Konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam

komunikasi antar pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positip.

Konsep diri memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan

keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri dapat dianalogikan sebagai

suatu operating sistem yang menjalankan suatu komputer. Konsep diri dapat

mempengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri yang jelek akan

mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak

berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri

bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk

sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.

Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani

mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias,

13

Page 14: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir

positip, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal.

Komunikan yang berkonsep diri positip adalah Komunikan yang Tembus

Pandang1 (transparent). Faktor yang mempengaruhi: orang lain, significant

others, reference group.

Dua macam konsep diri adalah sebagai berikut :

Konsep diri negatif : peka pada kritik, responsif sekali pada pujian,

hiperkritis, cenderung merasa tidak disenangi orang lain, bersikap pesimitis

pada kompetensi.

Konsep diri positif : yakin akan kemampuan mengatasi masalah, merasa

setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, sadar akan

keinginan dan perilaku tidak selalu disetujui oleh orang lain, mampu

memperbaiki diri.

1. Hal-hal yang perlu dipahami tentang konsep diri adalah :

a. Dipelajari melalui pengalaman dan interaksi individu dengan orang

lain.

b. Berkembang secara bertahap.

c. Ditandai dengan kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan

(positif).

d. Negatif ditandai dengan hubungan individu dan sosial yang mal adaptif.

e. Merupakan aspek kritikal yang mendasar dan pembentukan perilaku

individu.

2. Hal-hal yang penting dalam konsep diri adalah :

a. Nama dan panggilan anak

b. Pandangan individu terhadap orang lain

c. Suasana keluarga yang harmonis

d. Penerimaan keluarga

3. Komponen konsep diri adalah :

14

Page 15: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

a. Gambaran diri, adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar

maupun tidak sadar. Meliputi : performance, potensi tubuh, persepsi

dan perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh.

b. Ideal diri, adalah persepsi individu tentang perilakunya yang

disesuaikan dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita.

c. Harga diri, adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai

dengan cara menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut.

d. Peran diri, adalah pola perilaku sikap nilai dan aspirasi yang

diharapkan individu berdasarkan posisinya dimasyarakat.

e. Identitas diri, adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari

pengamatan dan penilaian sebagai sintesis semua aspek konsep diri

sebagai sesuatu yang utuh.

4. Pengaruh konsep diri pada komunikasi interpersonal

a. Nubuat yang dipenuhi sendiri

Kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai dengan konsep diri

disebut sebagai nubuat yang dipenuhi sendiri. Bila diri kita berpikir

bahwa kita bodoh, maka kita akan menjadi benar-benar bodoh. Bila

pribadi kita merasa memiliki kemampuan untuk mengatasi persoalan,

maka persoalan apa pun yang kita hadapi pada akhirnya dapat anda

atasi. Kita berusaha hidup sesuai dengan label yang kita lekatkan pada

diri kita.

Hubungan konsep diri dengan prilaku, disimpulkan dengan para

pengajar berpikiran positif « You Don’t think what you are, you what

you think »

Sukses komunikasi interpersonal banyak tergantung dari kualitas

konsep diri anda : positif atau negatif. Menurut William D. Brooks

dan Philip Emmert (1976) ada 4 tanda orang yang memiliki konsep

diri negatif, yaitu :

1) Peka pada kritik

Orang tersebut sangat tidak tahan terhadap kritik yang

diterimanya, dan mudah marah atau naik pitam. Koreksi atau

15

Page 16: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

kritikan dipresepsikan sebagai usaha untuk menjatuhkan harga

dirinya.

2) Responsif terhadap pujian

Tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya pada waktu

menerima pujian, walaupun mungkin berpura-pura untuk

menghindari pujian dan senang terhadap pujian yang diterimanya.

3) Hiperkritis

Selalu mengeluh, mencela atau meremehkan apapun dan

siapapun. Mereka tidak pandai dan tidak sanggup

mengungkapkan penghargaan dan pengakuan pada kelebihan

orang lain.

4) Merasa tidak disenangi orang lain

Merasa tidak diperhatikan. Karena itulah ia bereaksi pada orang

lain sebagai musuh, sehingga tidak dapat menghadirkan

kehangatan dan keakraban persahabatan. Ia tidak

mempersalahkan dirinya, tetapi mengangap dirinya sebaga korban

dan sistem sosial yang tidak beres.

5) Pesimis terhadap kompetisi

Terungkap dari keengganannya uuk bersaing dengan orang lain

dalam membuat prestasi. Ia akan menganggap tidak akan berdaya

melawan persainganyang merugikan dirinya

Konsep diri yang positif ditandai dengan :

1) Merasa setara atau sama dengan orang lain, sebagai manusia tidak

tinggi tidak rendah, walaupun terdapat perbedaan daam

kemampuannya tertentu, latar belakang keluarga, dan sikap orang

lain terhadapnya

2) Menerima pujian tanpa rasa malu, atau berpura-pura rendah hati,

dan menerima penghargaan tanpa merasa bersalah

3) Menyadaro bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,

keinginan dan prilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat

16

Page 17: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

4) Mampu memperbaiki dirinya karena sanggup mengungkapkan

aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha

mengubahnya

5) Menyakini nilai-nilai dan prinsip-prinsip tertentu serta bersedia

mempertahankannya, walaupun menghadapi kelompok yang kuat.

Tetapi ia juga merasa dirinya cukup tangguh untuk mengubah

prinsip-prinsip itu bila pengalaman dan bukti-bukti baru

menunjukkan dia salah

6) Mampu bertindak berdasarkan penilaian yang baik tanpa merasa

bersalah yang berlebihan atau menyesali tindakannya jika orang

lain tidak menyetujui tindakannya

7) Tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu untuk mencemaskan

apa yang terjadi besok, apa yang telah terjadi waktu lalu, dan apa

yang terjadi pada waktu sekrang

8) Memiliki kenyakinan pada kemampuan mengatasi persoalan,

bahkan ketika ia menghadapi kegagalan atau kemunduran

9) Sanggup menerima dirinya sebagai orang yang penting dan

bernilai bagi orang lain

10) Cenderung menolak orang lain untuk mendominasi

11) Sanggup mengaku kepada orang lain, bahwa ia mampu

merasakan berbagi dorongan dan keinginan, dari perasaan marah

sampai cinta, dari sedih sampai bahagia, dari kecewa yang

mendalam, sampai kepuasan yang mendalam pula

12) Mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbagai kegiatan

meliputi pekerjaan, permaianan, ungkapan diri yang kreatif,

persahabattan atau sekedar mengisi waktu

13) Peka terhadap kebutuhan orang lain, pada kebiasaan sosial yang

telah diterima, terutama pada gagasan bahwa ia tidak bisa

bersenang-senang dengan mengorbankan orang lain.

b. Membuka diri

17

Page 18: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

Pengetahuan tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dan

komunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang

dirinya. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi lebih dekat pada

kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan

lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan

baru, lebih cenderung menghindari sikap defensif, dan lebih cermat

memandang diri kita dan orang lain. Hubungan antara konsep diri

dapat dijelaskan dengan Johari Window. Dalam Johari Window

diungkapkan tingkat keterbukaan dan tingkat kesadaran tentang diri

kita.

c. Percaya diri (self confidence)

Keinginan menutup diri, selain karena konsep diri yang negatif timbul

dari kurangnya kepercayaan kepada kemampuan sendiri. Orang yang

tidak menyenangi dirinya merasa bahwa dirinya tidak akan mampu

mengatasi persoalan. Orang yang kurang percaya diri akan cenderung

menghindari situasi komunikasi. Ia takut orang lain akan mengejek

atau menyalahkannya. Ketakutan untuk melakukan komunikasi,

disebut commication apprehension. Orang yang aprehensif dalam

komunikasi, akan menarik diri dari pergaulan.

d. Selektifitas

Konsep diri mempengaruhi prilaku komunikasi kita karena konsep diri

mempengaruhi kepada pesan apa anda bersedia membuka diri,

bagaimana kita mempresepsikan pesan tersebut, dan apa yang kita

ingat. (Taylor et al, 1977)

F. Teori Johary Windows

Hubungan antara konsep diri dan membuka diri dapat dijelaskan dengan

Johari Window. Penjelasan Johari Window tentang tingkat keterbukaan dan

tingkat kesadaran tentang diri kita.

Joseph Luft dan Harrington Ingham , mengembangkan konsep Johari

Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan

orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. ’‘Jendela’’ tersebut

18

Page 19: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

terdiri dari matrik empat sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self

(diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut

adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang

tidak disadari.

DIRI TERBUKA

Open Area

Diketahui diri sendiri dan orang

lain

DIRI BUTA

Blind Area

Tidak diketahui diri sendiri tetapi

diketahui orang lain

DIRI RAHASIA

Hidden Area

Diketahui diri sendiri, tapi tidak

diketahui orang lain

DIRI GELAP

Unknown Area

Tidak diketahui diri sendiri

maupun orang lain

Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang

lain seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll.

Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu

yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita

akan terus bertambah secara vertikal sehingga mengurangi hidden area.

Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan

interpersonal kita.

Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup

bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan,

pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi

mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam

berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miss komunikasi tentang

kita,  yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat

kepercayaan orang.

Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi

kita tidak. Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya

menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari

orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan

19

Page 20: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam

bekerja tim.

Unknown area adalah informasi yang tidak diketahui oleh orang lain dan

diri kita. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain

melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau

berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain

anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”.

Jendela ini akan mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai

mengembangkan diri atau belajar dari pengalaman

Daerah publik adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh

dirinya dan orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat hal-hal

yang diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya.

Daerah tersembunyi adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui

oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang lain.

Oleh karena adanya perbedaan individual, maka besarnya masing-masing

daerah pada seseorang berbeda dengan orang lain.

Pengenalan diri dapat dilakukan melalui 2 tahap, tahap yang pertama

pengungkapan diri (self-disclosure) dan tahap yang kedua menerima umpan

balik (Feedback).

20

Page 21: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hubungan antar manusia (HAM) memegang peranan penting dalam setiap

aspek kehidupan. Dengan adanya hubungan antar manusia dapat memenuhi

kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain, memperoleh

pengetahuan dan informasi baru, menumbuhkan sikap kerjasama,

menghilangkan sikap egois.

HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi

kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya.

Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal

balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru (Cabot

dan Kahl, 1967).

Tujuan dari HAM adalah memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial

dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan

dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin.

Faktor - faktor yang mendasari proses interaksi dalam HAM adalah imitasi,

sugesti, identifikasi, dan simpati. Sedangkan faktor – faktor yang dapat

menimbulkan hubungan personal yang baik adalah rasa percaya, sikap positif,

sikap terbuka dan sikap tertutup. Untuk teknik hubungan antar manusia terbagi

dalam tindakan sosial, kontak sosial, komunikasi sosial, serta teori hubungan

antar manusia.

B.Saran

Agar tecipta suatu hubungan yang harmonis di antara individu, maka setiap

manusia harus mampu menjalin keakraban dengan manusia lainnya. Karena

pada hakikatnya manusia itu merupakan makhluk sosial yang saling

membutuhkan.

21

Page 22: Hubungan Antar Manusia-Komunikasi Konseling

DAFTAR PUSTAKA

Christina, dkk. 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta: EGC.

Tyastuti, dkk. 2008. Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan.

Yogyakarta: Fitryamaya.

Vardiyansah. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Wiryanto, DR. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan Ketiga. Jakarta: PT

Grasindo.

Wulandari, Diah, 2009, Komunikasi dan Konseling dalam Praktik Kebidanan,

Yogyakarta: Mitra Cendikia Offset

http://osdir.com/ml/culture.religion.healer.mayapada/2006-09/msg00075.html

http://stikunsap.forumotion.net/build-your-knowledge-f3/interaksi-sosial-

dalam-hubungan-antar-manusia-t6.htm

http://www.lusa.web.id/hubungan-antar-manusia-human-relation/

http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_15.html

http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-

dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia

http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg02280.html

http://www.nabble.com/Tiga-Teori-Hubungan-Antar-Manusia-td6240570.html

http://mubarok-institute.blogspot.com/2006/09/tiga-teori-hubungan-antar-

manusia.html

http://wangmuba.com/tag/pengertian/

http://indonesia.siutao.com/tetesan/falsafah_tao_dalam_hubungan_antar_manu

sia.php

22