5
PERKEMBANGAN TABEL PERIODIK UNSUR JOHN ALEXANDER REINA NEWLANDS Kelompok 2 Oleh : Bima Adi Nugraha (6) Dimas Shaleh Wijaya (8) Ikhlasul Amal (16) Ikhsan Mutaqin (17) Iza Rahmani Shabri (18) Mubarok Dilma Fasa (24) Muhammad Nur Ikhsan (25) Rima Fajar Widi Yunita (30) Wahyu Eko Nugroho (34) SMA NEGERI 1 PEMALANG

Makalah Kimia kelompok 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Kimia kelompok 2

PERKEMBANGAN TABEL PERIODIK UNSUR

JOHN ALEXANDER REINA NEWLANDS

Kelompok 2

Oleh :

Bima Adi Nugraha (6)

Dimas Shaleh Wijaya (8)

Ikhlasul Amal (16)

Ikhsan Mutaqin (17)

Iza Rahmani Shabri (18)

Mubarok Dilma Fasa (24)

Muhammad Nur Ikhsan (25)

Rima Fajar Widi Yunita (30)

Wahyu Eko Nugroho (34)

SMA NEGERI 1 PEMALANG

Jl. Jend. Gatot Subroto Telp. (0284) 321437, Fax (0284) 325226 PEMALANG 52319

Email : [email protected] Web Site : sman1-pemalang.sch.id

Page 2: Makalah Kimia kelompok 2

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia tidak lepas

dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan. Oleh karena itu para ilmuwan selalu

mengkaji persoalan yang terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara

keseluruhan. Dalam hal tersebut sejarah perkembangan yang diangkat lewat latar

belakang ini adalah sejarah perkembangan system periodic unsur mulai dari

pengelompokan unsur-unsur yang sedarhana hinggga pengelompokan yang secara

modern. Sistem periodic merupakan suatu cara untuk mengelompokkan unsur-unsur

berdasarkan sifatnya. Pengelompokan unsure mengalami sejarah perkembangan, sifat

logam, non logam, hukum-hukum, golongan, periode dan sifat-sifat unsur dalam system

periodik modern.

B. Rumusan Masalah

Pada makalah ini akan dibahas khusus hanya masalah yang berhubungan dengan

pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands.

C. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui pengelompokan

unsur-unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands

Page 3: Makalah Kimia kelompok 2

BAB II

Pembahasan

Pada tahun 1869 John Alexander Reina Newland ( 1838 – 1898 ) mencoba

mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan pertambahan ( kenaikan ) massa atom. Ternyata

Newland menemukan bahwa pengulangan sifat-sifat unsure sesuai dengan pengulangan Not

(Oktaf ), artinya unsure kesatu memiliki sifat yang sama dengan unsur kedelapan, unsur kedua

memiliki sifat yang sama dengan unsur kesembilan dan seterusnya. Ke teraturan yang

ditemukan Newland ini terkenal dengan sebutan Hukum Oktaf Newlands. Sama halnya

Doberciner. Dalam perkembangannya pengelompokkan ini dirasakan kurang efisien dan tak

mampu menampung jumlah unsur yang semakin banyak.

Tabel Oktaf Newland

1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O

8. F 9. Na 10. Mg 11. Al 12. Si 13. P 14. S

15. Cl 16. K 17. Ca 18. Ti 19. Cr 20. Mn 21. Fe

22. Co,Ni 23. Cu 24. Zn 25. Y 26. In 27. As 28. Se

29. Br 30. Rb 31. Sr 32. Ce,La 33. Zr 34. Di,Mo 35.

Ro,Ru

36. Pd 37. Ag 38. Cd 39. U 40. Sn 41. Sb 42.Te

43. I 44. Cs 45. Ba,V 46. Ta 47. W 48.Nb 49. Au

50. Pt,Ir 51. Os 52. Hg 53. Ti 54. Pb 55. Bi 56. TH

Hukum Oktaf Newlands hanya berlaku untuk unsur-unsur yang ringan. Jika diteruskan

ternyata kemiripan sifat terlalu dipaksakan, misalnya Zn mempunyai sifat yang berbeda dengan

Be, Mg dan Ca. Hal itu merupakan kelemahan Hukum Oktaf Newlands. Anggapan akan

kegagalan usaha pengelompokan unsur-unsur oleh Oktaf Newland meunculkan upaya baru dari

ahli kimia untuk mencari piola pengelompokkan unsur-unsur yang lebih baik.

Page 4: Makalah Kimia kelompok 2

BAB III

Penutup

Dari paparan makalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa Hukum Oktaf Newlands

(1864) , dalam hukum ini unsur- unsure disusun berdasarkan urutan kenaiakan massa atom

relative dimana unsure kedelapan mempunyai sifat yang sama dengan unsur pertama , unsur

kedua mempunyai sifat yang mirip dengan unsur kesembilan , demikian seterusnya . Sifat dari

unsur –unsur tersebut akan berulang pada tiap unsur kedelapan. Berdasarkan hukum ini unsur

Fe dan Cl mempunyai kemiripan. Demikian halnya dengan unsure Li, Na dan K demikian pula

unsur-unsur lainnya.