Author
junaidisaputra02
View
312
Download
9
Tags:
Embed Size (px)
1
MAKALAHILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASARMANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL DOSEN PENGAMPU: YUDY HARYANTO, S.ST, MP
KELOMPOK II 1. 2. 3. 4. 5. MUHAMAD YASIN JUNAIDI PANGERAN SAPUTRA HERU SARI PURNOMO DIRHAM RIDI PANJI SEPTIARULIN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2012
2
PRAKATA Puji syukur kelompok kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ini dengan baik. Tugas mata kuliah ini dibuat untuk mengetahui masalah masalah manusia sebagai makhluk individu dan sosial dan faktor bawaan sejak lahir. Dalam kesempatan ini pula kelompok kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah dan teman-teman kelompok yang terlibat dalam penyelesaian tugas ini. Kelompok kami menyadari penyelesaian tugas ilmu sosial dan budaya dasar ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kelompok kami mengharapkan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak, demi perbaikan tugas dimasa yang akan datang.
Magelang, 24 Maret 2012
Kelompok II
3
DAFTAR ISI Halaman COVER ............................................................................................... PRAKATA .......................................................................................... DAFTAR ISI ....................................................................................... I. PENDAHULUAN ........................................................................ A. Pengertian .. ........................................................................... B. Tujuan .................................................................................... II. PEMBAHASAN ........................................................................... A. Manusia Sebagai Makhluk Individu ...................................... B. Manusia Sebagai Makhluk Sosial ......................................... C. Interaksi Sosial ...................................................................... D. Bagan Mengapa-Mengapa .................................................... E. Diagram Bagaimana-Bagaimana Problematik Manusia Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ................................. F. Gambar Interaksi Sosial ........................................................ III. SIMPULAN ................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 12 13 14 14 1 2 3 4 4 5 6 6 7 8 11
4
I.
PENDAHULUAN A. Pengertian
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri ataupun menyendiri. karena dalam kehidupannya manusia selalu di hadapkan pada kenyataan untuk selalu memenuhi kebutuhannya yang jelas hal tersebut harus ada interaksi antara manusia satu dengan manusia lainnya, karena manusia memiliki naluri untuk berhubungan dengan orang lain yang disebut Gregariousness. Manusia sebagai makhluk individu bukan berarti manusia yang hidup sendiri tanpa orang lain, tapi manusia sebagai makhluk individu bisa diartikan bila tingkah lakunya bersifat spesifik dari dalam dirinya bukan lagi mengikuti tingkah laku khalayak ramai atau umum. Seorang manusia pastinya akan menyingkirkan sifat keindividuannya apabila dia sedang berinteraksi dengan manusia lainnya dalam kelompok. Dalam perkembangannya manusia sebagai makhluk individu selalu berhadapan dengan konflik, karena tingkah lakunya selalu ataupun ada yang bertentangan dengan peranan yang dituntut kelompok/masyarakat. Pertumbuhan individu pastinya melalui proses perkembangan dan pertumbuhan lahir maupun batin, pertumbuhan ini tujuannya kearah yang lebih maju, lebih dewasa. akan tetapi pertumbuhan itu tergantung dari berbagai faktor yaitu : 1. 2. Faktor keturunan dari individu itu sendiri yang dibawanya sejak lahir. Faktor lingkungan, dimana tempat seorang individu banyak melakukan interaksi dengan individu lain. 3. Faktor pembawan lahir dan juga faktor lingkungan, keduanya merupakan yang paling berperan. Selain sebagai makhluk individu, manusia juga ditakdirkan hidup berdampingan dengan alam semesta, inilah yang kemudian manusia disebut sebagai makhluk sosial, yang selalu menuntut untuk saling secara timbal balik mengatur dan menjaga sosialitasnya dengan sikap yang indah dalam prilaku teladan yang baik.
5
B. Tujuan Adapun tujuan makalah ini adalah : 1. 2. 3. Sebagai salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Meningkatkan pengetahuan tentang manusia sebagai makluk individu. Meningkatan pengetahuan tentang manusia sebagai makluk sosial serta
memahami aplikasi interaksi makluk sosial di lapangan.
6
II. PEMBAHASAN A. Manusia sebagai Makhluk Individu Individu berasal dari kata In dan Devided. Dalam Bahasa Inggris ini salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan Devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya atau ada unsur fisik dan psikisnya atau ada unsur raga dan jiwanya, (http://juliaandrianiputri.blogspot.com/.../individukeluarga-dan-masyarakat). Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan dimana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga dengan teman dan kelompok sosial yang lebih besar. Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
7
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi fisik dan psikis yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang. B. Manusia Sebagai Makhluk Sosial. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu: 1. 2. 3. 4. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
8
C. Interaksi Sosial 1. Interaksi Sosial Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat. Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain. Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai pada saat itu mereka saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara/bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas semacam itu merupakan bentuk dari interaksi sosial. (http://boycharotz1st.blogspot.com/.../karaktermanusia-sebagai-mahluk-sos). Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktorfaktor sebagai berikut: a. b. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru. Sugesti adalah suatu poroses dimana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti disini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya. c. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah. d. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.
9
2.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial. Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerjasama (Cooperation),
persaingan (Competition) dan pertentangan (Conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerjasama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi. (metroaktual.com/.../gambar-interaksi-sosial-beserta penjelasannya.ht...). Gilin and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka ada dua macam pross sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu: a. Proses asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. b. Proses disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi Contravention dan pertentangan pertikaian. Adapun interaksi yang pokok proses-proses adalah: 1) Bentuk interaksi asosiatif a) Kerja sama (Cooperation) timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama, yaitu: (1) Bargainng, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. (2) Cooperation, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu carta untuk menghindari terjadinya
kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan (3) Coalition, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
10
b) Akomodasi (Accomodation), adapun bentuk-bentuk akomodasi, di antaranya: (1) Coertion yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan. (2) Compromise, suatu bentuk akomodasi, dimana pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada. (3) Arbiration, suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak yang berhadapan tidak sanggup untuk mencapainya sendiri. (4) Meditation, hampir menyerupai arbiration diundang pihak ke tiga yang retial dalam persoalan yang ada. (5) Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih, bagi tercapainya suatu tujuan bersama. (6) Stelemate, merupakan suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang berkepentingan mempunyai yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangan. (7) Adjudication yaitu perselisihan atau perkara di pengadilan. 2) Bentuk interaksi disosiatif a) Persaingan (Competition) adalah bentuk interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan kekerasan. b) Kontraversi (Contaversion), bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan pertentangan. Kontraversi ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikannya dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan tetapi gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.
11
c)
Pertentangan (Conflict) adalah suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan. Pertentangan memiliki bentuk khusus, antara lain: pertentangan pribadi, pertentangan rasional, pertentangan kelas sosial, dan pertentangan politik. D. Bagan Mengapa Mengapa Lingkungan sosial & fisik Lingkungan sosial & fisik Bermasyarakat & Berkembang Kerja sama, persaingan, pertentangan
Fenotip Makhluk Individu Genotip Manusia Motivasi Makhluk sosial Interaksi
12
E. Diagram Bagaimana-Bagaimana Problematik Manusia Makhluk Individu dan Makhluk SosialInteraksi
Interaksi Asosiatif
Interaksi Disosiatif
Kerjasama
Akomodasi
Kontraversi (Contraversion)
Pertentangan (Conflict)
Persaingan (Competition)
Bargainng, Cooperation, Coalition
Coertion, Compromis Arbiration, Meditation, Conciliatios,Stelemate, Adjudication
Inter personal, Antar personal, individu dengan Kelompok, kelompok dengan kelompok, kelompok dengan masa, masa dengan masa
13
F. Gambar Interaksi Sosial
Interaksi sosial kerjasama
Interaksi individu dan kelompok
Interaksi sosial akomodasi
Interaksi antara individu dan individu
14
III. SIMPULAN Manusia senagai makhluk individu bisa diartikan bila tingkah-lakunya bersifat spesifik dari dalam dirinya bukan lagi mengikuti tingkah-laku khalayak ramai atau umum. Seorang manusia pastinya akan menyingkirkan sifat keindividuannya apabila dia sedang berinteraksi dengan manusia lainya dalam kelompok. Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubungannya dengan makhluk sosial lainnya.
DAFTAR PUSTAKA 1. http://boycharotz1st.blogspot.com/.../karakter-manusia-sebagai-mahluk-sos... 2. http://juliaandrianiputri.blogspot.com/.../individu-keluarga-dan-masyarakat. 3. http://Nursid Sumaatmadja, Makluk Sosial. Jakarta. 2000, Manusia Sebagai Makluk Indvidu dan
4. http://metroaktual.com/.../gambar-interaksi-sosial-beserta-penjelasannya.ht...).