Upload
ratnastp
View
3.976
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
MAKALAH
DASAR-DASAR PMIPA
“Rendahnya Minat Belajar Siswa”
Disusun Oleh :
Nama :Ratna Sari Sitompul
NIM :A1C311034
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
2012/2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan pengetahuan dan
tidak lupa sholawat serta salam semoga tercurah kepada nabi akhir zaman Nabi Muhammad
SAW.
Pada dasarnya tujuan akhir dari penulisan makalah ini ialah agar rekan-rekan mahasiswa
dapat memahami tentang permasalahan pendidiakan saat ini di masyarakat yakni mengenai
Rendahnya Minat Belajar Siswa. Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Dasar-
dasar PMIPA.
“Tiada gading yang tak retak”. Kiranya itulah pribahasa yang pantas untuk
menggambarkan isi dari makalah ini. Kritik dan saran yang membangun tentunya akan membuat
penyusun lebih baik dalam penulisan makalah dikemudian hari.
Sekiranya makalah ini dapat bermanfaat dan memperkaya wawasan bagi para pembaca
semua, khususnya mengenai Rendahnya Minat Belajar Siswa yang menjadi permasalahan
pendidikan saat ini di masyarakat.
Jambi, 07 Desember 2012
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………….........2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………4
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………5
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….6
A. Pengertian Minat Belajar………………………………………………………………….6
B. Peranan Minat dalam Belajar……………………………………………………………...7
C. Indikator-indikator Minat Belajar…………………………………………………………8
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa…………………………………9
E. Dampak dari Rendahnya Minat Belajar Siswa…………………………………………..14
F. Aspek-aspek yang dapat Menumbuhkan Minat Belajar Siswa…………………………..14
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………...17
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………17
B. Saran……………………………………………………………………………………..18
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………....19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut The Liang Gie, Minat merupakan salah satu faktor pokok untuk meraih sukses
dalam studi. Penelitian- penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari
kegagalan studi para mahasiswa menunjukkan bahwa sebabnya ialah kekurangan minat. Secara
lebih terinci arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi ialah minat melahirkan
perhatian yang serta merta, minat memudahkan terciptanya konsentrasi, minat mencegah
gangguan perhatian dari luar, minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan, dan
minat memperkecil kebosanan studi dalam dirinya.
Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan menghasilkan prestasi
yang kurang menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan
mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi. S.C. Utami
Munandar menyatakan bahwa minat dapat juga menjadi kekuatan motivasi. Prestasi seseorang
selalu dipengaruhi macam dan intensitas minatnya. Minat menimbulkan kepuasan. Seorang anak
cenderung untuk mengulang-ulang tindakan-tindakan yang didasari oleh minat dan minat ini
dapat bertahan selama hidupnya.
Dengan demikian, minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam
keberhasilan belajar siswa. Disamping itu minat belajar juga dapat mendukung dan
mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Namun dalam prakteknya tidak sedikit guru
menemukan kendala di dalam kelas, karena kurangnya minat siswa dalam pembelajaran. Jika hal
ini terjadi, maka proses belajar mengajar pun akan mengalami hambatan dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan akhirnya akan menjadi permasalahan pendidikan.
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran.
Hanya sebagian kecil saja siswa yang bisa memahami dan mengerjakan tugas dengan semangat.
Sebagian besar siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan perasaan terpaksa atau takut.
4
Hal ini menyebabkan tugas yang diberikan hasilnya kurang memuaskan sehingga terkesan asal
jadi. Jika mereka ditanya, alasannya mereka tidak mempunyai bakat. Dengan kondisi seperti ini,
guru perlu mencari upaya bagaimana menumbuhkan minat belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Minat Belajar?
2. Bagaimana peranan Minat dalam Belajar?
3. Apa saja Indikator-indikator Minat Belajar?
4. Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa?
5. Bagaimana dampak dari Rendahnya Minat Belajar Siswa?
6. Apa saja Aspek-aspek yang dapat Menumbuhkan Minat Belajar Siswa?
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan pengertian Minat Belajar Siswa.
2. Mendeskripsikan peranan Minat dalam Belajar
3. Mendeskripsikan Indikator-indikator Minat Belajar.
4. Mendeskripsikan Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belajar Siswa.
5. Mendeskripsikan dampak dari Rendahnya Minat Belajar Siswa.
6. Mendeskripsikan Aspek-aspek yang dapat Menumbuhkan Minat Belajar Siswa.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Minat Belajar
Minat belajar terdiri dari dua kata yakni minat dan belajar, dua kata ini memiliki arti yang
berbeda.
Pengertian minat:
a. Minat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kecenderungan hati yang tinggi
terhadap suatu gairah keinginan.
b. Minat menurut Mahfudz Shalahuddin adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur
perasaan.
c. Minat menurut Crow dan Crow, minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak
yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda dan kegiatan.
d. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang akan diperhatikan terus-menerus yang
disertai dengan rasa senang.
e. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh.
Berdasarkan Definisi-definisi di atas bisa disimpulkan bahwa minat adalah
kecenderungan jiwa yang relative menetap kepada diri seseorang dan biasanya disertai dengan
perasaan senang. Menurut Berhard "minat" timbul atau muncul tidak secara tiba-tiba, melainkan
timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja, dengan
kata lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan.
Sedangkan pengertian belajar adalah sebagai berikut :
6
a. Belajar menurut Ernest R Hicgard adalah proses pembuatan yang dengan sengaja bisa
menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditumbulkan
sebelumnya.
b. Menurut Gagne, belajar merupakan perubahan yang diperlihatkan dalam bentuk tingkah
laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan
sesudah melakukan tindakan yang sempurna itu.
c. Menurut para ahli psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidup.
d. Menurut Sardiman, belajar merupakan usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang
merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.
Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar itu menimbulkan
suatu perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan perubahan itu dilakukan lewat kegiatan, atau
usaha yang disengaja.
Jadi, yang dimaksud dari minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang
menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti: gairah, keinginan, perasaan suka untuk
melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari
pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu adalah perhatian, rasa
suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan,
partisipasi dan keaktifan dalam belajar.
B. Peranan Minat Dalam Belajar
Pada setiap minat manusia, minat memegang peranan penting dalam kehidupannya dan
mempunyai dampak yang besar atas prilaku dan sikap, minat menjadi sumber motivasi yang kuat
untuk belajar, anak yang berminat terhadap sesuatu kegiatan baik itu bekerja maupun belajar,
akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
William Amstrong menyatakan bahwa kosentrasi tidak ada bila tidak ada minat yang
memadai, seseorang tidak akan melakukan kegiatan jika tidak ada minat, Lester dan Alice Crow
juga menekankan beberapa pentingnya minat untuk mencapai sukses dalam hidup seseorang.
Suatu minat dalam belajar merupakan suatu kejiwaan yang menyertai siswa dikelas dan
7
menemani siswa dalam belajar. Minat mempunyai fungsi sebagai pendorong yang kuat dalam
mencapai prestasi dan minat juga dapat menambah kegembiraan pada setiap yang ditekuni oleh
seseorang.
Peranan minat dalam proses belajar mengajar adalah untuk pemusatan pemikiran dan
juga untuk menimbulkan kegembiraan dalam usaha belajar seperti adanya kegairahan hati dapat
memperbesar daya kemampuan belajar dan juga membantunya tidak melupakan apa yang
dipelajarinya, jadi belajar dengan penuh dengan gairah, minat, dapat membuat rasa kepuasan dan
kesenangan tersendiri.
Ada beberapa peranan minat dalam belajar antara lain :
a. Menciptakan, menimbulkan kosentrasi atau perhatian dalam belajar.
b. Menimbulkan kegembiraan atau perasaan senang dalam belajar.
c. Memperkuat ingatan siswa tentang pelajaran yang telah diberikan guru.
d. Melahirkan sikap belajar yang positif dan kontruktif.
e. Memperkecil kebosanan siswa terhadap studi/pelajaran.
C. Indikator-indikator Minat Belajar
Ada beberapa indikator-indikator untuk mengetehui minat belajar siswa sebagai berikut :
1) Pengalaman belajar
Pengalaman yang dimiliki oleh siswa dalam mata pelajaran tersebut baik seperti prestasi
belajar.
2) Mempunyai sikap emosional yang tinggi
Seorang anak yang berminat dalam belajar mempunyai sikap emosional yang tinggi misalnya
siswa tersebut aktif mengikuti pelajaran, selalu mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik.
3) Pokok pembicaraan
Apa yang dibicarakan (didiskusikan) anak dengan orang dewasa atau teman sebaya, dapat
memberi petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa kuatnya minat tersebut. Jadi, artinya
dalam berdiskusi anak tersebut akan antusias semangat dan berprestasi.
4) Buku bacaan (buku yang dibaca)
Biasanya siswa atau anak jika diberi kebebasan untuk memilih buku bacaan tertentu siswa itu
akan memilih buku bacaan yang menarik dan sesuai dengan bakat dan minatnya.
8
5) Pertanyaan
Bila pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa selalu aktif dalam bertanya dan
pertanyaan tersebut sesuai dengan materi yang diajarkan itu bertanda bahwa siswa tersebut
memiliki minat yang besar terhadap pelajaran tersebut.
Dengan adanya indikator-indikator di atas, seorang guru bisa mengetahui, apakah siswa yang
diajarnya itu berminat untuk mempelajari suatu pelajarannya dalam artian belajar atau tidak
berminat untuk belajar.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa
Berhasil atau tidak seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang
mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Dibawah ini akan dikemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar tersebut, diantaranya:
Faktor Internal
faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu, seperti:
a. Faktor Biologis
1) Faktor Kesehatan, Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar, bila seseorang kesehatannya terganggu misalkan sakit pilek, demam,
pusing, batuk dan sebagainya, dapat mengakibatkan cepat lelah, tidak bergairah, dan tidak
bersemangat untuk belajar. Demikian halnya jika kesehatan rohani (Jiwa) seseorang
kuarang baik, misalnya mengalami perasaan kecewa karena putus cinta atau sebab
lainnya, ini bisa mengganggu atau mengurangi semangat belajar. Oleh karena itu,
pemeliharaan kesehatan sangat penting bagi setiap orang, baik fisik maupun mental, agar
badan tetap kuat, pikiran selalu segar dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan
belajar.
2) Cacat Tubuh, Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai tubuh. Cacat tubuh seperti buta, tuli, patah kaki, lumpuh dan
sebagainya bias mempengaruhi belajar, siswa yang cacat belajarnya juga terganggu.
9
Sebenarnya jika hal ini terjadi hendaknya anak atau siswa tersebut dilembagakan
pendidikan khusus supaya dapat menghindari atau mengurangi kecacatannya itu.
b. Faktor Psikologis, faktor-faktor tersebut adalah :
1) Perhatian. Untuk mencapai hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai
perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan atau materi pelajaran tidak
menjadi perhatian siswa, maka minat belajarpun rendah, jika begitu akan timbul
kebosanan, siswa tidak bergairah belajar, dan biasanya siswa tidak lagi suka belajar.
2) Kesiapan. Kesiapan menurut James Drever adalah,Prepanednesto Respond or Reach.
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan response atau bereaksi. Kesediaan itu
timbul dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena
kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu
diperhatikan dalam proses belajar mengajar, seperti halnya jika kita mengajar ilmu filsafat
kepada anak-anak yang baru duduk dibangku sekolah menengah, anak tersebut tidak akan
mampu memahami atau menerimanya. Ini disebabkan pertumbuhan mentalnya belum
matang untuk menerima pelajaran tersebut.
Jadi, menganjurkan sesuatu itu berhasil jika tarif pertumbuhan pribadi telah
memungkinkannya, potensi-potensi jasmani atau rohaninya telah matang untuk menerima
karena jika siswa atau anak yang belajar itu sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya
itupun akan lebih baik dari pada anak yang belum ada kesiapan.
3) Bakat atau Intelegensi. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan
terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar, misalkan orang berbakat
menyanyi, suara, nada lagunya terdengar lebih merdu dibanding dengan orang yang tidak
berbakat menyanyi. Bakat biasanya mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang
dipelajari siswa sesuai dengan bakat, maka siswa akan berminat terhadap pelajaran
tersebut, begitu juga intelegensi, orang yang memiliki intelegensi (IQ) tinggi, umumnya
mudah belajar dan hasilnyapun cenderung baik, sebaliknya jika seseorang yang “IQ” nya
rendah akan mengalami kesukaran dalam belajar.
Jadi, kedua aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya terhadap minat belajar dan
keberhasilan belajar. Bila seseorang memiliki intelegensi tinggi dan bakatnya ada dalam
bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses dibanding dengan
10
orang yang memiliki“IQ” rendah dan berbakat, kedua aspek tersebut hendaknya seimbang,
agar tercapai tujuan yang hendak dicapai.
Faktor Eksternal :
faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu (dirinya), seperti:
a. Faktor Keluarga. Minat belajar siswa biasa dipengaruhi oleh keluarga seperti cara orang tua
mendidik, suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga. Akan diuraikan sebagai berikut :
1) Cara orang tua mendidik. Cara orang tua mendidik anaknya sangat besar pengaruhnya
terhadap belajar anak. Hal ini dipertegas oleh Sutjipto Wirowidjojo yang menyatakan
bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Jika orang tua tidak
memperhatikan pendidikan anaknya (acuh tak acuh terhadap belajar anaknya) seperti
tidak mengatur waktu belajar, tidak melengkapi alat belajarnya dan tidak memperhatikan
apakah anaknya belajar atau tidak, semua ini berpengaruh pada semangat belajar
anaknya, bias jadi anaknya tersebut malas dan tidak bersemangat belajar. Hasil yang
didapatkannya pun tidak memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya. Mendidik
anak tidak baik jika terlalu dimanjakan dan juga tidak baik jika mendidik terlalu keras.
Untuk itu, perlu adanya bimbingan dan penyuluhan yang tentunya melibatkan orang tua,
yang sangat berperan penting akan keberhasilan bimbingan tersebut.
2) Suasana rumah. Suasana rumah dimaksudkan adalah situasi atau kejadian-kejadian yang
sering terjadi didalam keluarga, dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang
gaduh, ramai dan semrawut tidak member ketenangan kepada anaknya yang belajar.
Biasanya ini terjadi pada keluarga yang besar dan terlalu banyak penghuninya, suasana
rumah yang tegang, ribut, sering cekcok, bias menyebabkan anak bosan di rumah, dan
sulit berkonsentrasi dalam belajarnya. Dan akibatnya anak tidak semangat dan bosan
belajar, karena terganggu oleh hal-hal tersebut. Untuk memberikan motivasi yang
mendalam pada anak-anak perlu diciptakan suasana rumah yang tenang, tentram dan
penuh kasih saying supaya anak tersebut betah dirumah dan bias berkonsentrasi dalam
belajarnya.
3) Keadaan Ekonomi Keluarga. Dalam kegiatan belajar, seorang anak akadang-kadang
memerlukan sarana prasarana atau fasilitas-fasilitas belajar seperti buku, alat-alat tulis
11
dan sebagainya. Fasilitas ini hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang,
jika fasilitas tersebut tidak dapat dijangkau oleh keluarga. Ini bias menjadi faktor
penghambat dalam belajar tapi sianak hendaknya diberi pengertian tentang hal itu. Agar
anak bias mengerti dan tidak sampai mengganggu belajarnya. Tapi jika memungkinkan
untuk mencukupi fasilitas tersebut, maka penuhilah fasilitas tersebut, agar anak
bersemangat senang belajar.
b.Faktor sekolah. Faktor sekolah yang mempengaruhi minat belajar siswa mencakup metode
mengajar, kurikulum, pekerjaan rumah.
1) Metode mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui dalam mengajar,
metode mengajar ini mempengaruhi minat belajar siswa. Jika metode mengajar guru
kurang baik dalam artian guru kurang menguasai materi-materi kurang persiapan, guru
tidak menggunakan variasi dalammenyampaikan pelajaran alias monoton, semua ini bias
berpengaruh tidak baik bagi semangat belajar siswa. Siswa bisa malas belajar, bosan,
mengantuk dan akibatnya siswa tidak berhasil dalam menguasai materi pelajaran. Oleh
karena itu, untuk meningkatkan minat belajar siswa guru hendaknya menggunakan
metode mengajar yang tepat, efesien dan efektif yakni dengan dilakukannya keterampilan
variasi dalam menyampaikan materi.
2)Kurikulum. Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa
kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran. Bahan pelajaran yang
seharusnya disajikan itu sesuai dengan kebutuhan bakat dan cita-cita siswa juga
masyarakat setempat. Jadi kurikulum bisa dianggap tidak baik jika kurikulum tersebut
terlalu padat, di atas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian
siswa. Perlu diingat bahwa system intruksional sekarang menghendaki proses belajar
mengajar yang mementingkan kebutuhan siswa. Guru perlu memahami siswa dengan
baik, agar dapat melayani siswa dan member semangat belajar siswa, agar dapat melayani
siswa dan memberi semangat belajar siswa. Adanya kesesuaian kurikulum dengan
kebutuhan-kebutuhan siswa, akan meningkatkan semangat, dan minat belajar siswa,
sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.
3)Pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah yang terlalu banyak dibebankan oleh guru kepada
murid untuk dikerjakan di rumah. Merupakan momok penghambat dalam kegiatan
belajar, karena membuat siswa cepat bosan adalah belajar siswa tidak memiliki
12
kesempatan untuk mengerjakan kegiatan yang lain. Untuk menghindari kebosanan
tersebut guru janganlah terlalu banyak memberi tugas rumah (PR), berilah kesempatan
siswa unuk melakukan kegiatan yang lain, agar siswa tidak merasa bosan dan lelah
dengan belajar.
c.Faktor masyarakat
Masyarakat juga berpengaruh terhadap minat belajar siswa, berikut faktor masyarakat yang
bisa mempengaruhi minat belajar siswa, yakni:
1)Kegiatan dalam masyarakat
Disamping belajar, anak juga mempunyai kegiatan-kegiatan lain diluar sekolah, misalnya
karang taruna, menari, olah raga dan lain sebagainya. Bila kegiatan-kegiatan tersebut
dilakukan dengan berlebih-lebihan, bisa menurunkan semangat belajar siswa, karena
anak sudah terlanjur senang dalam organisasi atau kegiatan dimasyarakat, dan perlu
diingatkan tidak semua kegiatan dimasyarakat berdampak baik bagi anak. Maka dari itu,
orang tua perlu memperhatikan kegiatan anak-anaknya, supaya jangan atau tidak hanyut
dalam kegiatan-kegiatan yang tidak menunjang belajar anak. Jadi orang tua hendaknya
membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat agar tidak mengganggu belajarnya, dan
orang tua juga mengikut sertakan siswa pada kegiatan yang mendukung semangat
belajarnya seperti kursus bahasa Inggris, dan komputer.
2)Teman bergaul
Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwa anak jika
teman bergaulnya baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga
sebaliknya. Jika teman bergaulnya jelek pasti mempengaruhi sifat yang jelek pada diri
siswa. Seyogyanya orang tua memperhatikan pergaulan anak-anaknya, jangan sampai
anaknya berteman dengan anak yang memiliki tingkah laku yang tidak diharapkan,
usahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik yang bisa memberikan semangat
belajar yang baik. Tugas orang tua hanya mengontrol dari belakang jangan terlalu dan
jangan terlalu dibebaskan yang bijaksana saja, agar siswa tidak terganggu dan terhambat
belajarnya. Masih banyak pengaruh-pengaruh eksternal minat belajar siswa lingkungan
sekitar juga bisa mempengaruhi, untuk itu usahakan lingkungan disekitar kita itu baik,
13
agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap siswa/anak, sehingga anak terdorong
atau bersemangat belajar.
E. Dampak dari rendahnya minat belajar siswa
Rendahnya minat belajar pada diri siswa dapat mengakibatkan hal-hal,seperti:
- Siswa menganggap sekolah tidak lagi penting,
- Siswa berani membolos atau tidak mengerjakan PR, dan
- Akhirnya siswa tidak mau lagi masuk sekolah (putus sekolah).
Sehingga, ini dapat menjadi permasalahan dalam pendidikan. Maka dari itu, perlu
adanya upaya untuk menumbuhkan minat belajar siswa.
F. Aspek-aspek yang Dapat Menumbuhkan Minat Belajar Siswa.
Belajar Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa
melihat bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, memuaskan dan
melayani kebutuhan-kebutuhannya, begitu juga dengan siswa, jika siswa sudah sadar bahwa
belajar merupakan alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggap penting, maka belajarnya
akan membawa kemajuan pada dirinya dan otomotis dia bersemangat dalam mempelajari hal
tersebut.
Pada kenyataannya tidak semua siswa sadar akan hal itu, dan tidak semua siswa memiliki
minat intrinsic yang sama, dengan ketidaksamaan minat tersebut guru hendaknya mengetahui
seberapa besar minat siswa tersebut terhadap pelajaran.
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk
membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat
siswa yang telah ada, misalkan siswa menaruh minat terhadap lingkungan (pencemaran) disini
pengajar dapat menarik perhatian (minat) siswa dengan bercerita tentang lingkungan sekitar
atau bencana alam yang melanda negeri kita, dan bisa juga memperlihatkan tayangan televisi
yang berhubungan dengan lingkungan (pencemaran). Tanner an tanner (1975) juga
menyarankan agar para pengajar berusaha membentuk minat-minat baru pada siswa. Hal ini bisa
dicapai melalui jalan memberi informasi pada siswa bahan pelajaran yang akan disampaikan
14
dengan dihubungkan bahan pelajaran yang lalu, kemudian diuraikan kegunaannya dimasa yang
akan datang. Roijakters (1980) berpendapat bahwa hal ini bisa dicapai dengan cara
menghubungkan bahan pelajaran dengan berita-berita yang sensional, yang sudah diketahui
siswa.
Bila usaha-usaha di atas tidak berhasil, bisa menggunakan cara intensif, yaitu alat yang
dipakai untuk membujuk seseorang agar mau melakukan sesuatu yang awalnya tidak mau ia
lakukan seperti memberi hadiah pada siswa yang belajar dengan baik, memberi hukuman pada
siswa yang malas belajar, dalam memberikan hukuman jangan terlalu berlebihan (berat), karena
bisa menghambat belajar mereka, berilah hukuman yang sewajarnya. dan bisa memberi motivasi
si anak untuk giat belajar, seperti:
a. Membangkitkan minat-minat siswa yang telah ada.
b. Menghubungkan dengan pengalaman (pelajaran) yang lalu.
c. Memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik atau lebih baik dari yang
kemarin.
d. Menggunakan berbagai macam variasi gaya mengajar.
e. Menggunakan berbagai bentuk mengajar baik itu metode penyampaian materi maupun
keterampilan-keterampilan yang lain sehingga siswa bersemangat dan berminat untuk
mempelajarinya.
Menurut Mahfudz Shalahuddin dalam bukunya pengantar psikologi pendidikan, ada
empat aspek yang bisa menumbuhkan minat yaitu :
a. Fungsi/Adanya kebutuhan-kebutuhan
Minat dapat muncul atau digerakkan, jika ada kebutuhan seperti minat terhadap ekonomi,
minat ini dapat muncul karena ada kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan bisa
dikelompokkan menjadi empat, ini menurut Sardiman AM, kebutuhan tersebut adalah:
1) Kebutuhan psikologis, seperti lapar, haus.
2) Kebutuhan cinta dan kasih dalam suatu golongan,seperti disekolah, di rumah.
3) Kebutuhan keamanan, seperti rasa aman.
4) Kebutuhan untuk mewujudkan cita-cita atau pengembangan bakat
b. Keinginan dan cita-cita
15
Keinginan dan cita-cita dapat mendorong munculnya minat terhadap sesuatu, seperti
keinginan atau cita-cita menjadi dokter. Secara otomatis orang tersebut terdorong dan
berminat untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ilmu kedokteran (kesehatan,
penyakit-penyakit). Semakin besar cita-cita atau keinginan, maka semakin besar/tinggi minat
yang muncul dalam diri seseorang.
c. Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan terdiri dari dua lingkup, yakni lingkup mikro (individual) dan lingkup makro
(sosial,adat istiadat) kebudayaan dapat memunculkan minat-minat tertentu seperti tari-tarian, tari
remo dari jawa timur, jaipong dari jawa barat, semua itu akan menarik orang untuk
memperhatikan dan mempelajari kebudayaan jawa barat dan jawa timur. Begitu juga belajar,
minat belajar siswa dapat timbul karena adanya kebiasaan belajar.
d. Pengalaman
Pengalaman merupakan permulaan dari kebudayaan seperti pengalaman seorang guru
dapat menimbulkan/menumbuhkan minat guru untuk menekuni bidang-bidang keguruan, dengan
adanya pengalaman tersebut minat seseorang bisa tergerak (bertambah). contoh pada siswa, ada
seseorang siswa yang tahun lalu menduduki prestasi rendah, maka siswa tersebut berpikiran
jangan sampai itu terulang kembali, sehingga ia lebih meningkatkan belajarnya dari tercapainya
prestasi yang lebih baik dari yang kemarin (tahun lalu).
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa
gejala, seperti: gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku
melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain,
minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar
yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar.
Ada beberapa peranan minat dalam belajar antara lain :
a. Menciptakan, menimbulkan kosentrasi atau perhatian dalam belajar.
b. Menimbulkan kegembiraan atau perasaan senang dalam belajar.
c. Memperkuat ingatan siswa tentang pelajaran yang telah diberikan guru.
d. Melahirkan sikap belajar yang positif dan kontruktif.
e. Memperkecil kebosanan siswa terhadap studi/pelajaran.
Ada beberapa indikator-indikator untuk mengetehui minat belajar siswa sebagai berikut :
1. Pengalaman belajar.
2. Mempunyai sikap emosional yang tinggi.
3. Pokok pembicaraan.
4. Buku bacaan (buku yang dibaca).
5. Pertanyaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, adalah:
17
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Rendahnya minat belajar pada diri siswa dapat mengakibatkan hal-hal,seperti:
- Siswa menganggap sekolah tidak lagi penting,
- Siswa berani membolos atau tidak mengerjakan PR, dan
- Akhirnya siswa tidak mau lagi masuk sekolah (putus sekolah).
Menurut Mahfudz Shalahuddin dalam bukunya pengantar psikologi pendidikan, ada
empat aspek yang bisa menumbuhkan minat yaitu:
a. Fungsi/Adanya kebutuhan-kebutuhan
b. Keinginan dan cita-cita
c. Pengaruh kebudayaan
d. Pengalaman
B. Saran
Minat belajar merupakan salah satu komponen yang berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar. Untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa, terlebih dahulu kita harus
memperhatikan apa yang menjadi latar belakang yang menyebabkan berkurang atau bahkan
hilangnya minat belajar. Setelah itu baru kita mengambil langkah-langkah apa yang harus kita
lakukan untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa. Dengan demikian upaya untuk
menumbuhkan minat belajar sesuai dengan sasarannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://acenale.wordpress.com/2011/12/21/minat-belajar/
http://grahacendikia.wordpress.com/2009/04/23/minat-belajar-siswa/
http://juprimalino.blogspot.com/2012/01/asal-usul-dan-indikator-minat-belajar.html
http://juprimalino.blogspot.com/2012/01/aspe-aspek-yang-meningkatkan-dan.html
http://juprimalino.blogspot.com/2012/01/faktor-faktor-mempengaruhi-minat.html
http://juprimalino.blogspot.com/2012/01/pengertian-minat-belajar-siswa-definisi.html
http://juprimalino.blogspot.com/2012/01/peranan-dan-fungsi-minat-belajar.html
http://mahfudin.guru-indonesia.net/artikel_detail-23663.html
http://pinterdw.blogspot.com/2012/03/pengertian-minat-belajar.html
19