38
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama dimuka bumi ini. Walaupun mereka memiliki wajah yang sama pasti mereka memiliki fisik yang berbeda. Seorang individu adalah gabungan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan ( faktor fenotip ) juga ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Lingkungan sosial, di mana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus. Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi yang terbawa sejak lahir dan lingkungan, yang

Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Setiap manusia memiliki keunikan atau

ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama dimuka bumi ini. Walaupun mereka

memiliki wajah yang sama pasti mereka memiliki fisik yang berbeda.

Seorang individu adalah gabungan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip

adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa

individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang

dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh

faktor lingkungan (faktor fenotip).

Faktor lingkungan ( faktor fenotip ) juga ikut berperan dalam pembentukan

karakteristik yang khas dari seseorang. Lingkungan sosial, di mana seorang individu

melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan

teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor

bawaan genotip dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.

Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi yang

terbawa sejak lahir dan lingkungan, yang nampak pada tindakan dan perbuatan serta reaksi

mental psikologisnya. Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan

karakteristik yang khas dari seeorang.

Untuk itu lah kami akan membahas tentang manusia sebagai individu dan sosial.

Untuk kembali memahami dan menyadari bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan

lingkungan kita.

1. 2.  Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memahami bagaimana hubungan kita

sebagai manusia individu dan sosial. Melalui tulisan ini kita mengharapkan agar dapat

mencari solusi dari masalah manusia sebagai makhluk individu dan sosial serta mengetahui

penyebabnya. Dengan makalah ini kami mengharapkan agar selanjutnya kita dapat

mengetahui peranan dan hubungan manusia sebagai makhluk individu dan sosial.

Page 2: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

BAB II

MASALAH

2. 1. Apa makna manusia sebagai makhluk individu?

2. 2. Bagaimana konseuensi manusia sebagai makhluk individu?

2. 3. Apa makna manusia sebagai makhluk sosial dan hakekat masyarakat?

2. 4. Bagaimana fungsi dan tugas manusia sebagai makhluk sosial?

2. 5. Bagaimana manusia sebagai makhluk sosial yang bergabung dalam masyarakat?

2. 6. Bagaimana karakteristik manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial?

2. 7. Apa perbedaan serta peranan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial?

2. 8. Interaksi Sosial dan Sosialisasi dalam Kehidupan Manusia sebagai Makhluk individu

dan Makhluk Sosial?

2. 9.

2. 10.

Page 3: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Manusia sebagai Makhluk Individu

3. 1. 1. Manusia sebagai Makhluk Individu

Dalam bahasa Latin individu berasal dari kata individuum, artinya tak terbagi. Dalam

bahasa Inggris Individu berasal dari kata in dan divided . Kata ini salah satunya mengandung

pengertian tidak, sedangkan divided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau

suatu kesatuan. Namun individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak

dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan

(Setiadi dkk, 2008).

Individu adalah manusia yang memiliki kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia

“perseorangan” atau “orang seorang” yang memiliki keunikan. Setiap manusia memiliki

keunikan atau ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persissama. Dari sekian banyak

manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Sekalipun orang itu terlahir

secara kembar, mereka tidak ada yang memiliki ciri fisik dan psikis yang persis sama. Setiap

anggota fisik manusia tidak ada yang persis sama, meskipun sama-sama terlahir sebagai

manusia kembar (Setiadidkk, 2008). Setiap manusia memiliki ciri khas yang berbeda. Baik

itu ciri fisik maupun ciri psikisnya. Tidak mungkin seorang manusia memiliki ciri khas yang

sama persis dengan orang lain. Bahkan seseorang yang di katakan kembar identik pun pasti

memiliki ciri khas yang berbeda, misal dari sidik jarinya. Keunikan dan ciri khas masing-

masing orang itulah yang dijadikan faktor pembeda antara manusia yang satudengan manusia

yang lain.Walaupun secara umum manusia itu memiliki perangkat fisik yang sama,tetapi

kalau perhatian kita tujukan pada hal yang lebih detail, maka akan terdapatperbedaan-

perbedaan. Perbedaan itu terletak pada bentuk, ukuran, sifat, dan lain-lainnya. Kita dapat

membedakan seseorang dari orang lainnya berdasarkan perbedaan-perbedaan yang ada, baik

pada perbedaan fisik maupun psikis. Begitu pula dalam kumpulan atau kerumunan ribuan

atau jutaan manusia, kita tetap dapat mengenali seseorang yang sudah kita kenal karena

memiliki ciri fisik yang sudah kitakenal. Seperti di tengah-tengah pasar yang penuh orang

atau di lapangan di mana berkumpul ribuan orang, kita akan dapat mengenali orang yang

sudah kita kenal. Sebaliknya, bila hal terjadi pada kumpulan atau kerumunan hewan atau

binatang,sulit bagi kita untuk mengenali satu hewan di tengah ribuan hewan yang

Page 4: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

sejenis(Suratman dkk, 2013). Ciri-ciri seseorang tidak hanya bisa dilihat melalui fisiknya

saja, tetapi jugadapat dilihat dari sifatnya dan karakter seseorang tersebut. Jika dilihat dari

fisiknya, seseorang dapat dibedakan menjadi orang yang gemuk, orang yang kurus,

tinggi,langsing, pendek, mancung, tidak mancung, bermata sipit, bermata bundar,

berkulitputih, hitam atau berkulit sawo matang. Jika dilihat dari sifatnya, seseorang

dapatdibedakan menjadi orang yang penyabar, pendiam, cerewet, sombong, pemalas, rajin

dan lainnya.

Maria Meilinda Br Karo ( 04011181320084)

3.1.2. Konsekuensi Manusia Sebagai Mahluk Individu

Dalam keadaan status manusia sebagai mahluk individu, segala sesuatu yang

menyangkut pribadinya sangat ditentukan oleh dirinya sendiri, sedangkan orang lain lebih

banyak berfungsi sebagai pendukung. Kesuksesan seseorang misalnya sangat tergantung

kepada niat, semangat, dan usahanya yang disertai dengan doa kepada Tuhan secara pribadi.

Demikian juga mengenai baik atau buruknya seseorang di hadapan Tuhan dan dihadapan

sesama manusia, itu semua sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku manusia itu sendiri.

Jika iman dan takwanya mantap maka dihadapan Tuhan menjadi baik, tetapi jika sebaliknya,

maka dihadapan Tuhan menjadi jelek. Jika sikap dan perilaku individunya baik terhadap

orang lain, tentu orang lain akan baik pula terhadap orang tersebut.

Konsekuensi (akibat) lainnya, masing-masing individu juga harus mempertanggung

jawabkan segala perilakunya secara moral kepada dirinya sendiri dan kepada Tuhan. Jika

perilaku individu itu baik dan benar maka akan dinikmati akibatnya, tetapi jika sebaliknya,

akan diderita akibatnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai

individu yang sudah dewasa memiliki konsekuensi tertentu, antara lain:

1. Merawat diri bersih, rapi, sehat dan kuat

2. Hidup mandiri

3. Berkepribadian baik dan luhur

4. Mempertanggungjawabkan perbuatannya

Supaya konsekuensi tersebut di atas dapat direalisasikan dalam suatu kenyataan, maka

masing-masing individu harus senantiasa:

1. Selalu bersih, rapi, sehat, dan kuat

2. Berhati nurani yang bersih

3. Memiliki semangat hidup yang tinggi

4. Memiliki prinsip hidup yang tangguh

Page 5: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

5. Memiliki cita-cita yang tinggi

6. Kreatif dan gesit dalam memanfaatkan potensi alam

7. Berjiwa besar dan penuh optimis

8. Mengembangkan rasa perikemanusiaan

9. Selalu berniat baik dalam hati

10. Menghindari sikap statis, pesimis, pasif, maupun egois

Adapun sebagai makhluk sosia; yang sudah dewasa memiliki konsekuensi tertentu, antara

lain:

1.    Harus bisa menghargai orang lain

2.    Saling tolong menolong dengan sesama

3.    Mampu menciptakan suasana damai dan sejahtera di mana tempat kita tinggal

Masyarakat merupakan wadah bagi para individu untuk mengadakan interaksi sosial

dan interelasi sosial. Interaksi merupakan aktivitas timbal balik antarindividu dalam suatu

pergaulan hidup bersama. Interaksi dimaksud, berproses sesuai dengan perkembangan jiwa

dan fisik manusia masing-masing serta sesuai dengan masanya. Pada masa bayi, mereka

berinteraksi dengan keluarganya melalui berbagai kasih sayang. Ketika sudah bisa berbicara

dan berjalan, interaksi mereka meningkat lebih luas lagi dengan teman-teman sebayanya

melalui berbagai permainan anak-anak atau aktivitas lainnya. Proses interaksi mereka terus

berlanjut sesuai dengan lingkungan dan tingkat usianya, dari mulai interaksi non formal

seperti berteman dan bermasyarakat sampai interaksi formal seperti berorganisasi, dan lain-

lain.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi manusia hidup bermasyarakat, yaitu:

1. Faktor alamiah atau kodrat Tuhan

2. Faktor saling memenuhi kebutuhan

3. Faktor saling ketergantungan

Keberadaan semua faktor tersebut dapat diterima oleh akal sehat setiap manusia, sehingga

manusia itu benar-benar bermasyarakat, sebagaimana diungkapkan oleh Ibnu Khaldun

bahwa hidup bermasyarakat itu bukan hanya sekadar kodrat Tuhan melainkan juga

merupakan suatu kebutuhan bagi jenis manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan

hidupnya.

Jika tingkah laku timbal balik (interaksi sosial) itu berlangsung berulang kali dan terus

menerus, maka interaksi ini akan berkembang menjadi interelasi sosial. Interelasi sosial

Page 6: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

dalam masyarakat akan tampak dalam bentuk sense of belonging yaitu suatu perasaan hidup

bersama, sepergaulan, dan selingkungan yang dilandasi oleh rasa kemanusiaan yang beradab,

kekeluargaan yang harmonis dan kebersatuan yang mantap.

Dengan demikian tidak setiap kumpulan individu merupakan masyarakat. Dalam kehidupan

sosial terjadi bermacam-macam hubungan atau kerjasama, antara lain hubungan antarstatus,

persahabatan, kepentingan, dan hubungan kekeluargaan. Sebagai mahluk sosial, manusia.

Octiara Estya Hikmah (04011181320108)

3. 2. Manusia sebagai Makhluk Sosial

3. 2. 1.Hakekat Masyarakat dan Makna Manusia sebagai Makhluk Sosial

Dalam bahasa Inggris kata masyarakat disebutsociety , asal katanyasociusyang berarti

kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa Arab yaitusyirk yang artinya bergaul.

Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk aturanhidup yang bukan

disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan olehunsur-unsur kekuatan lain

dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan(Soelaeman, 1989).Dalam masyarakat

manusia tidaklah dapat hidup sendiri. Mereka hidupberinteraksi dengan orang lain. Dalam

interaksi itulah manusia harusnya memilikisuatu etika hidup bermasyarakat. Etika bisa

dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau

suatu kelompok dalam mengaturtingkah lakunya. Nilai erat hubungannya dengan masyarakat,

baik dalam bidang etikayang mengatur kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Manusia sebagaimakhluk yang bernilai akan memaknai nilai sebagai suatu yang

objektif, apabila iamemandang nilai itu ada tanpa ada yang menilainya, tetapi ada sebagian

sesuatuyang ada dan menuntun manusia dan kehidupannya. Jadi nilai memang tidak akanada

dan tidak akan hadir tanpa hadirnya penilaian. Oleh karena itu nilai melekatdengan subjek

penilaian (Hartomo, 1997).Unsur masyarakat yang melekat adalah kebudayaan. Dimana

budaya yangtimbul dalam masyarakat dapat berupa tradisi, nilai, norma, upacara-upacara

yangsudah melekat dalam interaksi sosial warga masyarakat. Manusia sejak ia lahir

selaluterikat dengan masyarakat. Masyarakat di sini dapat dihitung dari konteks

masalahlingkungan. Sejak lahir manusia akan selalu berkaitan dengan lingkungan

sekitarnya.Setiap masyarakat akan menerima pengaruh dari lingkungan sosial yang

disebutmasyarakat.Penyebab manusia hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan orang

lainyaitu karena seseorang harus bergaul dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan itudapat

terwujud manakala seorang individu berbicara, berinteraksi dan salingberhubungan dengan

masyarakat lain agar terciptanya lingkungan sosial atauinteraksi sosial dalam

Page 7: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

masyarakat.Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi salingmempengaruhi

dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusiadalam kehidupan sehari-hari

tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.Unsur saling memerlukan muncul karena

setiap manusia sebagai anggota masyarakattidak bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhannya

tanpa bantuan anggota lainnya. Jadiada saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan

fisik dan psikologisnya. Dandisinilah sesungguhnya makna manusia sebagai makhluk sosial

(Suratman dkk, 2013).

Faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial yaitu:

a) Faktor imitasi (peniruan)

Imitasi adalah proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lainmelalui

sikap, penampilan, gaya hidup atau apa saja yang dimiliki oleh orang laintersebut. Misalnya

seorang anak meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya, baikcara berbicara atau tutur kata,

cara berjalan, cara berpakaian dan sebagainya. Prosesimitasi yang dilakukan oleh seseorang

berkembang dari lingkup keluarga kepadalingkup lingkungan yang lebih luas, seperti

lingkungan tetangga, lingkungan sekolahdan lingkungan kerja, seiring dengan pertumbuhan

dan perkembangan pergaulanorang tersebut. ruang lingkup imitasi menjadi semakin luas

seiring denganberkembangnya media massa terutama media audio-visual (Herimanto, 2011).

Proses imitasi dapat berlangsung terhadap hal-hal yang positif maupunnegatif, maka

pengaruhnya terhadap interaksi sosial juga dapat positif maupunnegatif. Apabila imitasi

berlangsung terhadap cara-cara atau hal-hal yang positifmaka akan menghasilkan interaksi

sosial yang berlangsung dalam keteraturan,sebaliknya apabila imitasi berlangsung terhadap

cara-cara atau hal-hal yang negatif,maka akan berperan besar terhadap munculnya proses-

proses interaksi sosial yangnegatif (Herimanto, 2011).

b) Identifikasi (menyamakan ciri)

Identifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompokorang untuk

menjadi sama (identik) dengan seseorang atau sekelompok orang lain.Identifikasi dapat

dinyatakan sebagai proses yang lebih dalam atau lebih lanjut dariimitasi. Apabila pada imitasi

orang hanya meniru cara yang dilakukan oleh orang lain,maka dalam identifikasi ini orang

tidak hanya meniru tetapi mengidentikkan dirinyadengan orang lain tersebut. dalam

identifikasi yang terjadi tidak sekedar peniruanpola atau cara, namun melibatkan proses

kejiwaan yang dalam (Herimanto, 2011).

c) Sugesti (diterimanya suatu sikap atau tindakan secara emosional)

Page 8: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

Sugesti adalah rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan olehseseorang

kepada individu lain sehingga orang yang dipengaruhi tersebut menerimapengaruh tersebut

secara emosional, tanpa berfikir lagi secara kritis dan rasional.Sugesti dapat diberikan dari

seorang individu kepada kelompok, kelompok kepadaindividu ataupun kelompok terhadap

kelompok. Wujud sugesti dapat bermacam-macam, dapat berupa tindakan, sikap perilaku,

pendapat, saran dan pemikiran(Herimanto, 2011).

d). Simpati (kemampuan merasakan diri dalam keadaan orang lain)

Simpati adalah suatu proses ketika seorang individu atau sekelompok individutertarik

kepada (merasakan diri) dalam keadaan orang atau kelompok orang lainsedemikian rupa

sehingga menyentuh jiwa dan perasaannya. Dinyatakan sedemikianrupa karena dapat terjadi

bagi jiwa dan perasaan orang lain, keadaan tersebut biasa-biasa saja, artinya tidak

menimbulkan simpati. Karena merupakan proses kejiwaan,berlangsungnya tidak selalu

mudah dipahami secara rasional (Herimanto, 2011).

Sandra Magdalena DevinaPakpahan (04011181320056)

3. 2. 2. Fungsi dan Tugas Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia tidak hanya memiliki ciri khas, peranan khas tetapi juga memiliki

polatingkah laku yang spesifik baik di lingkungan masyarakat atau di lingkungan keluarga.

Keluarga adalah wadah dimana seorang individu mempunyai suatu hubungan sosialdi

dalamnya. Keluarga tersebut terdiri dari seorang suami, seorang istri dan anak-anak mereka.

Keluarga merupakan lembaga pertama yang menjadi wadah utamadalam pembinaan seorang

individu. Dimana pola perilaku seorang individu akantercermin dari perlakuan seorang

individu bagaimana diperlakukan di dalamkeluarganya. Menurut William J Goode (1983)

dalam Munandar Soelaeman, secara umumfungsi keluarga meliputi pengaturan seksual,

reproduksi, sosialisasi, pemeliharaan,penempatan anak dalam masyarakat, pemuas kebutuhan

perseorangan dan sebagai kontrol sosial (Soelaeman, 1989).

a) Pengaturan Seksual

Seperti yang dapat diketahui, kita dapat membayangkan bagaimana seorang anak yang lahir

ke dunia ini tanpa seorang ayah, maksudnya disini tanpa seorangayah yang sah. Tentu saja

anak tersebut akan dipertanyakan dan pengalaman sosialisasinya tidak lengkap. Maka dari

itu, di dalam masyarakat tidak dibenarkan adanya kelahiran di luar nikah. Oleh karena itu,

Page 9: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

maka akan menambah kerumitan dalam masyarakat jika tidak ada pengaturan seksual yang

berlaku.

b) Reproduksi

Berkembangnya teknologi kedokteran, selain memberikan dampak positif bagiprogram

keluarga berencana, dapat pula menimbulkan masalah terpisahnya kepuasan seksual dengan

pembiakan. Pandangan terhadap jumlah punya anak bermacam-macam, ada yang

mengharapkan untuk jaminan bagi orang tua di masadepan, ada yang bermotivasi agama, ada

alasan kesehatan dan sebagainya. Yang jelas, di suatu negara, bila alat kontraseptif

mudah diperoleh dan banyak digunakan,ada keengganan untuk mempunyai anak, dan angka

senggama sebelum pernikahan menjadi meningkat (Suratman dkk, 2013).

c) Sosialisasi

Masyarakat dan kebudayaan bergantung pada efektifnya sosialisasi didalamnya, bagaimana

seorang anak mempelajari sikap dan tingkah lakunya,bergantung juga pada kebudayaan di

dalam keluarganya. Di dalam hubungan sosialisasi anak dengan keluarganya, dari situlah

anak memperoleh landasan untuk membentuk kepribadian dan sikap serta perilaku sang anak

tersebut.

d) Pemeliharaan

seorang wanita yang sedang hamil butuh perhatian, perlindungan dan pemeliharaan dalam

rangka menjaga kondisinya agar siap untuk melahirkan seorang anak ke dunia. Begitu pula

seorang anak yang telah lahir, ia membutuhkan kasih sayang dan pemeliharaan dari orang

tuanya. Tanpa pemeliharaan dari orang tuanya, maka anak tidak akan dapat tumbuh sendiri.

Manusia berbeda dari hewan yang dapat berdiri dan langsung mencari makanannya sendiri

sejak ia baru di lahirkan. Manusia butuh orang lain dalam pemenuhan kebutuhan dan

kelangsungan hidupnya. Maka tahap demi tahap manusia baru dapat berjalan dan akhirnya

dewasa, dan itu pula tidak lepas dari peran orang lain di sekitarnya.

e) Penempatan Anak di dalam Masyarakat

Dengan menentukan penempatan sosial seorang anak, pengaturan wewenang membantu

menentukan kewajiban peranan orang-orang dewasa terhadap sang anak. Penempatan sosial

ditetapkan oleh masyarakat atas dasar keanggotaan keluarga melalui pemberian orientasi

hubungan seperti orang tua, saudara kandung,dan kerabat. Berikutnya penempatan sosial

melalui orientasi individu pada kelompoklain yang secara sosial telah mapan, seperti

Page 10: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

hubungan nasional, etnik, agama,organisasi masyarakat, kelas dan sebagainya (Suratman dkk,

2013).

f) Pemuas Kebutuhan Perseorangan

Sebuah keluarga belum lengkap jika belum mempunyai seorang anak. Anak menjadikan

hubungan suami istri dalam suatu keluarga menjadi lebih erat dengancinta kasih yang di

bawa oleh sang anak. Bagaimana anak dilahirkan tanpa seorang ayah yang sah, maka anak

tersebut akan mengalami penderitaan yang seharusnya tidak pantas ia yang merasakan.

Seorang anak juga dapat memberikan kepuasan emosional di antara kedua orang tuanya.

Kasih sayang kedua orang tua juga dapat memberikan kepuasan emosional dalam diri sang

anak.

g) Kontrol Sosial

Keluarga menjadi wadah utama dalam pembentukan karakter seorang anak, bagaimana ia

akan bersikap dan berperilaku di luar lingkungan keluarganya. Maka kontrol sosial keluarga

dalam arti seorang ayah dan seorang ibu sangat berpengaruh pada anak-anaknya. Anak-anak

akan menjadi generasi penerus pada masa yang akan datang. Maka orang tua yang tidak bisa

memenuhi tanggung jawabnya dalam mendidik anaknya, maka anak tersebut tidak akan

berperilaku dengan baik, karena keluarga sebagai suatu wadah pendidikan pertama dalam

membentuk karakter anak dalam pergaulannya nanti di lingkungan masyarakat.

Maria Meilinda Br Karo ( 04011181320084)

3.2.3 Manusia sebagai Anggota Masyarakat

Manusia saat dilahirkan seorang diri, tetapi manusia akhirnya harusbermasyarakat.

Manusia tidak sama seperti makhluk lainnya, misalnya hewan.Hewan tidak membutuhkan

pertolongan hewan lainnya untuk dapat hidup. Sejakhewan masih kecil, ia sudah dapat

mencari makanannya sendiri. Ia sudah dapatberjalan sendiri, dan pergi kemanapun. Karena

hewan dibekali naluri kehewanannyadan alat-alat fisik yang dapat menunjang

kemandiriannya untuk dapat memenuhikebutuhannya sendiri.Tetapi manusia tidak demikian,

saat manusia masih baru dilahirkan, ia tidakdapat melakukan aktivitasnya seorang diri. Ia

tidak dapat langsung berjalan sendiridan mencari makanannya sendiri. Harus ada peran orang

lain yang membantunyaberaktivitas dan mencarikan makanan untuknya.

Manusia tidak dibekali dengan alat-alat fisik seperti pada hewan. Tetapi manusia

dibekali fikiran dan akal yang jauh lebihsempurna dibandingkan hewan. Dengan akal fikiran

Page 11: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

manusia bisa memanfaatkannyauntuk mencari alat-alat yang diperlukan untuk memenuhi

kehidupannya. Jadi denganakal yang dimilikinya, manusia dapat menciptakan alat-alat yang

suatu saat dapatdigunakan untuk kepentingan atau kelangsungan hidupnya.Dalam kehidupan

sehari-harinya, manusia tidak terlepas dari pengaruh oranglain. dalam mencukupi

kebutuhannya manusia membutuhkan orang lain. Dalamlingkungan sosialnya misalnya

dalam pergaulannya, manusia membutuhkan oranglain. Dari sejak manusia terlahir ke muka

bumi,manusia membutuhkan peran oranglain. Seperti saat seorang wanita yang hendak

melahirkan, ia butuh dokter atau bidanuntuk keperluan kelahirannya. Saat sang bayi telah

terlahir, ia membutuhkan ibunyauntuk memberikannya makanan berupa ASI.Seseorang yang

inginmencarimakananjugamembutuhkan orang lain. Para pedagang jugamembutuhkan orang

lain untuk mencarikan bahan dagangannya, misalnya sajapetani, nelayan atau peternak.

Semuanya saling berhubungan dan salingketergantungan satu dengan yang lain. Maka

seseorang tentu tidak bisamelaksanakan aktivitasnya secara total hanya seorang diri,

melainkan membutuhkantenaga orang lain.

Sebagai anggota masyarakat, setiap orang akan mengenal orang lain, dan olehkarena

itu perilaku manusia selalu terkait dengan orang lain. perilaku manusiadipengaruhi orang

lain, ia melakukan sesuatu dipengaruhi faktor dari luar dirinya,seperti tunduk pada aturan,

tunduk pada norma masyarakat, dan keinginanmendapat respons positif dari orang lain

(pujian) (Suratman dkk, 2013).Karena manusia adalah makhluk sosial, mereka berinteraksi

dengan yang lain.Tetapi tidak selamanya interaksi itu berjalan dengan baik, terkadang

menimbulkanhal-hal lain yang negatif. Dalam hubungan antar anggota dan kelompok

masyarakat,kita sering dihadapkan dengan perbedaan-perbedaan. Misalnya, orang Jawa

memilikikebiasaan dan sifat-sifat yang khas, orang Sunda, Batak, Ambon, Padang dan

yanglainnya juga begitu. Terkadang ada sikap negatif yang diperlihatkan oleh satukelompok

masyarakat terhadap kelompok masyarakat lainnya. Sikap khas yangsering ditampilkan itu

disebut prasangka (Setiadi dkk, 2008).Prasangka merupakan suatu istilah yang mempunyai

berbagai makna. Namundalam kaitannya dengan hubungan antar kelompok, istilah ini

mengacu pada sikappermusuhan yang ditujukan terhadap suatu kelompok tertentu atas dasar

dugaanbahwa kelompok tersebut mempunyai ciri-ciri yang tidak menyenangkan. Sikap

inidinamakan prasangka, sebab dugaan yang dianut orang yang berprasangka tidakdidasarkan

pada pengetahuan, pengalaman ataupun bukti-bukti yang cukupmemadai. Orang yang

berprasangka bersifat tidak rasional dan berada di bawahsadar sehingga sukar diubah,

meskipun orang yang berprasangka tersebut diberipenyuluhan, pendidikan atau bukti-bukti

yang menyangkal kebenaran prasangkayang dianut (Suratman dkk, 2013).

Page 12: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

Sandra Magdalena DevinaPakpahan (04011181320056)

3. 3. Karakteristik Manusia Sebagai Mahluk Individu dan sosial

3. 3. 1. Karakteristik Manusia Sebagai Mahluk Individu

Setiap insan yang dilahirkan tentunya mempunyai pribadi yang berbeda atau menjadi

dirinya sendiri, sekalipun sanak kembar. Itulah uniknya manusia. Karena dengan adanya

individulitas itu setiap orang memiliki kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan,

semangat, daya tahan yang berbeda. Kesanggupan untuk memikul tanggung jawab sendiri

merupakan ciri yang sangat essensial dari adanya individualitas pada diri setiap insan.

Menurut Oxendine dalam (Tim Dosen TEP, 2005) bahwa perbedaan individualitas setiap

insan nampak secara khusus pada aspek sebagai berikut

1. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan,

kemampuan bertindak.

2. Perbedaan sosial: status ekonomi,agama, hubungan keluarga, suku.

3. Perbedaan kepribadian: watak, motif, minat dan sikap.

4. Perbedaan kecakapan atau kepandaian 

3. 3. 2. Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik

beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-

unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:

1. Dorongan untuk makan

2. Dorongan untuk mempertahankan diri

3. Dorongan untuk melangsungkan jenis

Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya

sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling

ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh

peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.

Page 13: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok

tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas

bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk

membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu

sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya

suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang

dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya.

Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak

dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena

manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan

pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui

medium kehidupan sosial.

Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa tidak

pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.

Indah Permata Sari (04011181320046)

3. 4. Perbedaan serta Peranan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial

Manusia memiliki arti sebagai makhluk yang berakal budi dan mampu menguasai

makhluk lain. Makhluk sendiri memiliki arti bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh

Tuhan. Individu mengandung arti bahwa manusia mampu berdiri sendiri. Dan untuk sosial

memiliki arti bahwa manusia pun membutuhkan manusia yang lain untuk berinteraksi. Pada

dasarnya, kegiatan atau aktivitas seseorang ditujukan untuk memenuhi kepentingan diri dan

kebutuhan diri. Sebagai makhluk dengan kesatuan jiwa dan raga, maka aktivitas individu

adalah untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan jiwa, rohani, atau psikologis, serta

kebutuhan jasmani atau biologis. Pemenuhan kebutuhan tersebut adalah dalam rangka

menjalani.kebutuhannya.

Pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasarnya adalah individu

yang bebas dan merdeka adalah paham individualisme. Paham individualisme menekankan

martabat, hak, dan kebebasan orang perorang. Manusia sebagai individu yang bebas dan

merdeka tidak terikat apapun dengan masyarakat ataupun negara. Manusia bisa berkembang

Page 14: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

dan sejahtera hidupnya serta berlanjut apabila dapat bekerja secara bebas dan berbuat apa saja

untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Paham yang mengembangkan pentingnya aspek kehidupan sosial kehidupan manusia

adalah sosialisme. Sosialisme memberikan nilai lebih pada manusia sebagai sebagai makhluk

sosial.

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat,

selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat

dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu

hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan

selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia

akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,

juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi)

dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di

tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa

berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa

berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

C.perbedaan mansia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial

No. Makhluk individu Makhluk sosial

1 Timbul dengan sendirinya. Terdapat unsur jasmani dan rohani,

unsur fisik dan psikis, unsur raga

dan jiwa Ada dorongan dan

kebutuhan untuk berhubungan

(interaksi) dengan orang lain,

menyatukan antara diri pribadi

dengan lingkungannya

2 berorientasi pada kebebasan diri sendiri. Memerlukan sesamanya untuk

bekerjasama dalam hidupnya,

manusia memerlukan sesamanya

untuk berbagi

3 Memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri setiap

individu

Menyatukan beberapa keunikan

menuju suatu kecocokan dalam

bersosial.

Page 15: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

4 Tidak berbagi Cenderung berbagi dan mengikuti

masyarakat

5 Diri sendiri yang akan memimpin kemana ia

harus berlaku

Berlaku aturan, nilai-nilai dan

norma yang mengikat

Sebagai makahluk individu,manusia memiliki harkat dan martabat yang mulia .setiap

manusia dilahirkan sama dengan harkat dan martabat yang sama pula denagn manusia yang

lainnya, tidak ada yang membedakan.Manusia sebagai makhluk individu berupaya

merealisasikan segenap potensi dirinya karena ingin menunjukkan siapa yang terbaik ,baik itu

menunjukkan potensi jasmani maupun potensi rohani.Individu dalam hal ini adalah seorang

manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas di dalam lingkungan

sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkahlaku spesifik tentang

dirinya. Akan tetapi dalam banyak hal banyak pula persamaan disamping hal-hal yang

spesifik tentang dirinya dengan orang lain. Disini jelas bahwa individu adalah seorang

manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam lingkungan sosaialnya, melainkan

juga mempunyai kepribadian, serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

Secara sosial sebenarnya manusia merupakan mahluk individu dan sosial yang

mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam masyarakat.

Artinya setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam

menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan, bertanggung jawab dalam

keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama. Namun demikian,

kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama.

AKibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau

berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi (ada si

miskin dan si kaya), sosial (warga biasa dengan pak RT, dll), politik (aktivis partai dengan

rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan tidak) bahkan individu atau sekelompok

manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam

kehidupan masyarakat tersebut.

Octiara Estya Hikmah (04011181320108)

3. 5. Interaksi Sosial dan Sosialisasi dalam Kehidupan Manusia sebagai Makhluk

individu dan Makhluk Sosial.

Manusia sebagai mahkluk sosial dalam kehidupan sehari-harinya pasti membutuhkan

orang lain. Proses interaksi dan sosialisasi selalu terjadi kapan dan dimanapun manusia itu

Page 16: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

berada. Dalam hal ini bentuk interaksi sosial sangat bermacam-macam.Pola sosialisasi pun

ada bermacam-macam.Untuk lebih jelasnya uraian mengenai interaksi sosial dan sosialisasi

adalah sebagai berikut.

3. 5. 1. Interaksi Sosial

Manusia dikenal sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.Dikatakan makhluk

sosial karena manusia sebagai individu saling membutuhkan dan saling berinteraksi dengan

manusia atau individu lainnya. Oleh sebab itu manusia sebagai makhluk sosial sangat

membutuhkan orang lain pada hidupnya untuk saling memberi, menolong, dan melengkapi

satu sama lain.

Adapun pengertian interaksi sosial menurut Effendi (2010:46) adalah kata interaksi

berasaldari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling

mempengaruhi antar individu, kelompok social, dan masyarakat. Dalam hal ini berarti bahwa

manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak lepas dari hubungan dengan manusia

lainnya.Interaksi juga berarti bahwa setiap manusia saling berkomunikasi dan mempengaruhi

bisa dalam pikiran maupun tindakan.

Menurut Gillin dan Gillin (Effendi, 2010:46) menyatakan bahwa interaksi sosia

adalah hubungan-hubungan antara orang-orang secara individu, antar kelompok, orang, dan

orang perorangan dengan kelompok.Dalam hal ini interaksisosial bisa dilakukan oleh orang

perorangan, bisa oleh kelompok, juga bisa perorangan dengan kelompok.

Interaksisosial dimulai dari hal yang terkecil yaitu saling menegur, menyapa, berjabatangan,

saling berbicara dan lain-lain. Bahkan dalam pertengkaran atau perkelahianpun termasu

kinteraksisosial.

Faktor yang pertamaadalah imitasi, imitasi merupakan proses peniruan. Kita sebagai

makhluk sosial selalu membutuhkan orang lain termasuk dalam hal meniru perilaku orang

lain yang positif bagi kita. Peniruan sudah dilakukan pada rentan anak usia dini. Anak usia

dini merupakan peniru yang ulung, maka dari itu sikap dan perilaku setiap orang dewasa

perlu dijaga dan diperhatikan agar peniruan yang dilakukan anak usia dini bersifat positif.

Pada proses peniruan ini mudah berubah-ubah karena perkembangan teknologi didunia ini

berlangsung secara global dan sangat cepat.

Yang kedua yaitu Sugesti, sugesti adalah suatu proses dimana seorang individu

menerima pendapat atau pandangan dari orang lain tanpa adanya kritik terlebih dahulu.

Sugesti merupakan pengaruh psikis yang datang dari dirinya sendiri maupun orang lain.

Orang akan mudah menerima sugesti dari orang lain ketika seseorang sedang ada pada

kondisi yang dilematis. Dalam hubungan interaksi sosial, arti Imitasi dan sugesti hampir sama

Page 17: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

perbedaannya adalah dalm imitasi seseorang mengikuti atau meniru orang lain, sedangkan

pada sugesti seseorang memberikan pandangan atau pendapat menurut dirinya dan diterima

oleh orang lain.

Yang ketiga yaitu Identifikasi, dalam psikologis identifikasi berarti dorongan untuk

menjadi identik atau dorongan untuk menjadi sama dengan orang lain, baik secara lahir

maupun batin.

Faktor yang keempatyaitu simpati, simpati yaitu perasaaan yang timbul pada orang

lain atas dasar penilaian menurut perasaan didalam dirinya.

3. 5. 2. Bentuk Interaksi Sosial

Ada beberapa bentuk interaksi sosial yaitu:kerjasama (cooperation), persaingan

(competition), dan pertentangan (conflict). Menurut Gillin dan Gillin bentuk kerjasama dibagi

dalam dua proses yang didalamnya terdapat bentuk bentuk khusus. Yang pertama yaitu

proses Asosiatif terdiri dari 2 bentuk khusus yaitu akomodasi dan asimilasi. Yang kedua yaitu

proses Disosiatif, disosiatif terdiri dari tiga bentuk khusus yaitu persaingan (competition),

kontravnersi (contravention), dan pertentangan (conflict).

a.       Bentuk Interaksi Asosiatif

1)      Kerjasama (cooperation)

Kerjasama merupakan salah satu bentuk  interaksi sosial yang sering terjadi dimasyarakat

pada umumnya. Kerjasama menggambarkan sebagian besar bentuk interaksi sosial. Dan

setiap bentuk interaksi sosial dapat ditemukan pada setiap kelompok manusia. Kerjasama

timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya atau kelompok yang

lainnya.

Ada tiga bentuk kerjasama yang biasa dilaksanakan yaitu:

a. Bargaining, yaitu pelaksanaan kerjasama atau perjanjian antara dua organisasi atau lebih

mengenai pertukaran barang dan jasa.

b. Cooperation, yaitu penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan atau dalam pelaksanaan

politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari kegoncangan

dalam stabilitas organisasi tersebut.

c. Coalition, yaitu kombinasi antar dua organisasi atau lebih yang mempunyai pandangan

dan tujuan yang sama.

2)      Akomodasi (accomodation)

Page 18: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

Dalam interaksi sosial, istilah akomodasi berarti suatu kenyataan adanya

keseimbangan dalam interaksi orang perorangan dan kelompok manusia sehubungan dengan

nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat.

Ada beberapa bentuk akomodasi, diantaranya:

a) Coertion adalah bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya suatu

paksaan. Contohnya

b) Compromise adalah salah satu bentukakomodasi dimana pihak yang terlibat perselisihan

mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan tersebut.

Contohnya

c) Arbitration adalah suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak yang berselisih

tidak sanggup untuk mencapainya sendiri. Contohnya

d) Mediation cara untuk mencapai penyelesaina dalam perselisihan dengan cara

menghadirkan orang ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada. Contohnya

dalam sidang perceraian.

e) Concilitation adalah usaha untuk mengabulkan atau mempertemukan keinginan pihak

yang berselisih agar tercapainya suatu persetujuan bersama. Contohnya

f) Tolerantion adalah bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal. Contohnya

toleransi dalam beribadah.

g) Stelemate adalah suatu akomodasi dimana pihak pihak yang berkepentingan mempunyai

yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.

Contohnya

h) Adjudication adalah perselisihan perkara atau sengketa dipengadilan.

b. Bentuk Interaksi Disosiatif

1)      Persaingan (competition)

Persaingan merupakan bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh individu atau

kelompok untuk memperoleh keuntungan tertentu baik bagi dirinya maupun kelompoknya

dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa

menggunakan kekersan.

2)      Kontravensi (contravention)

Kontraversi adalah rperasaaan yang menggejolak yang ada pada diri seseorang yag

ditandai oleh adanya ketidakpastian dalam diri seseorang, perasaan tidak suka yang

disembunyikan dan kebencian terhadap orang lain. Tapi gejala-gejala tersebut tidak sampai

menimbulkan pertentangan atau pertikaian.

Page 19: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

3)      Pertentangan (conflict)

Pertentangan merupakan suatu bentuk interaksi individu atau kelompok sosial yang

berusaha utuk mencapai tujuannya dengan cara menentang pihak yang lain atau pihak yang

menghalangi dengan ancaman atau tindak kekerasan.

Bentuk-bentuk pertentangan dibagi beberapa macam, antara lain:

a)      Pertentangan pribadi, yaitu pertentangan yang dilakuakan oleh antar individu.

b)      Pertentangan rasional, yaitu pertentangan yang ditimbulkan oleh adanya perbedaan ras.

c)      Pertentangan kelas sosial, yaitu perbedaan yang ditimbulkan karena adanya perbedaan

kepentingan antar kelas sosial.

d)     Pertentangan politik, yaitu pertentangan yang biasanya terjadi diantara partai-partai

polotik untuk mencapai keinginannya.

3. 5. 3 Sosialisasi

Sosialisasi sangat erat kaitannya terhadap manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai

makhluk sosial kita harus senantiasa hidup bersosial dengan orang lain agar dapat saling

membantu, melengkapi, dan mencapai tujuan hidup kita. Menurut Berger (Effendi, 2010:49)

mendefinisika sosialisasi sebagai “a process by which a child learns to be a participant

member of society” yaitu suatu proses dimana seorang anak belajar menjadi seorang anggota

yang berpartisipasi dalam masyarakat. Dalam hal ini jelas dikatakan bahwa proses sosialisasi

dimulai dari sejak anak usia dini hingga usia seseorang berakhir. Proses sosialisasi terus

dilakukan selama kita masih hidup dan masih membutuhkan orang lain.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sosialisasi adalah proses dimana seseorang dapat berinteraksi

dan berpartisipasi dengan masyarakat yang ada disekitarnya.

Setiap orang harus mempelajari peranan-peranan yang ada dalam masyarakat.

Seseorang belajar memahami apa peranan dirinya yang harus dijalankan dalam masyarakat

dan apa peranan orang lain yang harus dijalankan dalam masyarakat. Dengan mengetahui

peranan yang ada didalam masyarakat maka timbullah proses interaksi sosial dengan orang

lain. Menurut teori George Herbert Mead menjelaskan bahwa tahapan-tahapan

pengembangan diri manusia dalam berinteraksi dibagi dalam beberapa tahap yaitu: play

stage, game stage, dan tahap generalized other.

Tahap pertama yaitu play stage terjadi pada anak usia dini. Pada tahap ini anak mulai

menirukan apa yang dilakukan oleh orang disekelilingnya terutama orang tuanya. Ia mulai

menirukan apa yang biasa dilihatnya sehari-hari. Contohnya dalam bermain anak terkadang

Page 20: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

bermain peran yang dijalankan sebagai ibu atau ayah dalam kehidupan sehari-hari. Namun

pada tahap ini anak belum mengerti memahami peranan-peranan yang ditirunya. Tahap kedua

yaitu game stage, pada tahap ini anak sudah mengetahui peranan yang harus dijalankannya

dan juga anak telah mengetahui peranan yang haru dijalankan oleh orang lain. Contohnya

dalam pertandingan sepak bola. Ketika anak menjadi kiper ia mengetahui tugasnya adalah

menjaga agar gawangnya tidak termasuki bola oleh lawannya. Dan ia juga mengetahui peran

teman-temannya dan peran tim lawan. Ia juga mengetahui peran wasit, hakim garis, pelatih

dan lain sebagainya. Tahap ketiga yaitu generalized other, pada tahap ini seseorang sudah

mampu mengambil peranan peranan yang dijalankan orang lain dalam masyarakat. Ia telah

mampu berinteraksi dengan orang lain dan memahami dengan siapa ia berhadapan dan

berinteraksi. Contohnya ketika ia menjadi seorang anak ia mampu memahami peran yang

dijalankan orang tuanya. Ketika ia jadi siswa ia mampu memahami peran yang dijalankan

oleh gurunya. Ketika ia jadi karyawan ia mampu memahami peran yang dilakukan atsannya

dan laun sebagainya. Dari ketiga tahap tersebut terlihat jelas bahwa diri seseorang terbentik

karena adanya interaksi sosial.

Setiap makhluk hidup pasti sangat membutuhkan proses sosialisasi, baik itu dimulai

dari anak usia dini sampai dewasa bahkan sosialisasi berjalan seumur hidup.apa yang terjadi

jika sejak usia dini anak tidak mengalami sosialisasi ? pasti anak tidak akan menjadi manusia

seutuhnya, karenan kemampuan seseorang untuk berperan sebagai anggota masyarakat sangat

tergantung pada proses sosialisasi. Ketika seseorang tidak mengalami sosialisasi maka yang

terjadi adalah orang itu tidak dapat berinteraksi dengan orang lain. Contohnya banyak

ditemuakan anak anak yang terlantar dihutan dan dibesarkan oleh hewan atau yang disekap

oleh orang tuanya sejak kecil. Mereka tidak bisa bersosialisasi dengan baik. Mereka

cenderung bagaimana berprilaku seperti hewan, mereka tidak dapat berbicara, tidak dapat

berpakaian bahkan tidak dapat tertawa atau menangis. Ketika anak-anak itu diselamatkan dan

diberi terapi seperti manusia umumnya, mereka mungkin bisa menerima sedikit demi sedikit

perubahan pada diri mereka untuk menjadi manusia seutuhnya namun kemampuan mereka

tidak akan mampu menyamai kemampuan anak lain yang sebaya dengannya, karena

kemampuan kemampuan tertentu hanya dapat diajarkan pada periode tertentu dikehidupan

anak. Bila proses sosialisasinya terlambat, maka proses tersebut tidak akan berhasil atau

hanya berhasil untuk sebagian kecil saja. Mereka juga tidak akan menjadi manusia seutuhnya

karena mereka tidak pernah tersosialisasi secara wajar dan mereka cenderung meninggal

dengan usia muda.

Page 21: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

Sosialisasi dilakukan oleh semua individu yang bersosial. Ada beberapa pihak yang

membantu melaksanakan sosialisasi yaitu keluarga, kelompok bermain media massa dan

sistem pendidikan. Peran agen utama yaitu orangtua merupakan peran penting bagi anak

untuk bersosialisasi. Orang tua merupaka awal dimana kita melakukan interaksi dengan dunia

pertama kita. Keluarga merupakan pendidik yang pertama dan yang paling utama dalam hal

pertumbuhan dan perkembangan anak begitupun dengan perkembangan sosialisasi mereka.

Maka orang tua hendaknya mengoptimalkan proses sosialisasi pertama untuk anak.

Kelompok bermain juga tidak kalah pentingnya dengan orang tua. Melalui kelompok bermain

anak mulai bisa belajar bersosialisasi secara umum. Bagaimana ia berinteraksi dengan teman

sebayanya, bagaimana ia menyelesaikan suatu permasalahan dalam berinteraksi dengan

temannya dan juga bagaimana ia bisa memilih teman yang sejalan dengannya. Agen yang

ketiga yaitu media massa. Media masa sangat erat kaitannya dengan teknologi yang makin

maju dan berkembang. Media masa pun sangat penting untuk sosialisasi dengan hal-hal yang

terjadi disekitar kita

4.      Bentuk dan Pola Sosialisasi

a.   Bentuk-bentuk sosialisasi

sosialisasi merupakan salah satu bentuk manusia dalam mempertahankan interaksi dengan

lingkungannya. Proses ini berlangsung sepanjang hidup manusia.

Bentuk sosialisasi dibedakan menjadi dua yaitu sosialisasi primer dan sekunder.

Sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dilakukan oleh seluruh individu sejak ia

kecil. Sosialisasi primer tidak ada proses identifikasi dan pada masa inilah dumia pertama

anak terbentuk. Sosialisasi primer berakhir ketika konsep tentang orang lain pada umumnya

telah terbentuk dan tertanam dalam kesadaran individu. Pada titik ini ia merupakan anggaota

efektif masyarakat.

Yang kedua yaitu sosialisasi sekunder, sosialisasi sekunder adalah proses berikutnya yang

memperkenalkan individu yang telah disosialisasi ke dalam sektor baru dari dunia objek

masyarakat. Apabila sosialisasi ini tidak berjalan maka akan menimbulkan dampak yaitu

pengetahuan yang dimiliki akan sangat sederhana.

b.      pola sosialisasi

pada dasarnya ada dua pola sosialisasi, yaitu pola represi (kekerasan/hukuman) dan

pola partisipasi. Sosialisasi menggunakan pola represi menekankan pada penggunaan

hukuman atau kekerasan apabila terdapat dan melakukan kesalahan. Adapun ciri-ciri lain

dalam penggunaan prose represi yaitu penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan,

Page 22: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

penekanan terhadap orang tua, penekanan terhadap komunikasi satu arah non verbal dan

berisi perintah, sosialisasi terhadap orang tua dan keinginan orangtua dan lain-lain.

Sosialisasi secara partisipasi merupakan pola yang didalamnya anak diberi imbalan ketika ia

berlaku baik , hukuman dan imbalan berupa simbol, anak diberi kebebasan, komunikasi

bersifat lisan, anak menjadi pusat sosialisasi, kebutuhan dianggap sangat penting dan lain

sebagainya.

Indah Permata Sari (04011181320046)

Page 23: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

BAB IV

PENUTUP

4. 1. Kesimpulan

a) Manusia sebagai mahluk individu artinya manusia merupakan satu kesatuan antara

jasmani dan rohani. Seseorang dikatakan sebagai individu apabila kedua unsur

tersebut menyatu dalam dirinya.

b) Selain sebagai makhluk individu juga, manusia adalah makhluk sosial. Salah satunya

dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan atau berinteraksi

dengan orang lain yang satu sama lain saling membutuhkan. Untuk menjadi pribadi

yang bermakhluk sosial setiap individu dihadapkan dengan sosialisasi, yaitu suatu

proses  dimana seseorang belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam

masyarakat.

c) Adapun yang dimaksud masyarakat setempat atau komunitas berbeda dengan

masyarakat. Masyarakat sifatnya lebih umum dan lebih luas, sedang masyarakat

setempat lebih terbatas dan juga dibatasi oleh kawasan tertentu. Namun ditinjau dari

aktivitas hubungannya dan persatuannya lebih erat pada masyarakat setempat

dibandingkan dengan masyrakat.

d) Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial selalu dihadapkan oleh dua

kepentingan yaitu kepentingan individu dan sosial. Persoalan pengutamaan

kepentingan individu atau masyarakat ini memunculkan dua pandangan yang

berkembang yaitu pandangan individualisme dan pandangan sosialisme. Sebetulnya

kedua kepentingan tersebut tidak dapat dipisahkan dan bukanlah pilihan

Page 24: Makalah ISBD-Manusia Sbg Makhluk Individu Dan Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Ariska, I. (2013). Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial. [Online].

Tersedia: (http://iraars-meandmyself.blogspot.com /2012/03/manusia-sebagai-mahluk-

individu-dan.html)

Hartomo. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Bumi Aksara: Jakarta

Herinanto. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bumi Aksara: Jakarta

Setiadi, Elly M, dkk. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana Prenada Media Group:

Jakarta

Suratman, dkk. 2013. Ilmu Sosial dan Budaya dasar. Malang Intimedia: Malang

Kappara. (). Pengertian Sosial dan Politik. [Online]. Tersedia: (http://id.shvoong.com/law-

and-politics/politics/2234715-pengertian-sosial-dan-politik/#ixzz2KfDPhVhf). [11

Februari 2013].

Sadulloh, U. (2003). Pengantar Filsafal Pendidikan. Bandung: Alfabeta.