21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat dunia, dari waktu ke waktu mengalami perubahan dalam segala aspeknya. Berbagai penemuan dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan jarak/ gap antar masyarakat di dunia, semakin menyempit. Globalisasi pun menjadi sebuah fenomena tak terhindarkan. Salah satu bidang yang mengalami “lompatan besar” dalam kehidupan masyarakat, adalah bidang pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sangat terasa dampaknya, sekaligus juga menimbulkan efek berantai yang sangat besar dalam perubahan masyarakat. Dampak perubahan di bidang pendidikan terhadap masyarakat, terasa sangat besar dan panjang, mengingat pendidikan menyentuh langsung persoalan-persoalan sumber daya manusia (SDM). Apalagi jika dikaitkan dengan pembangunan masyarakat/ bangsa secara keseluruhan , dimana pendidikan menjadi bagian penting dalam “character building” dan “nation building”. Pentingnya pendidikan dalam konteks pembangunan suatu bangsa, pada akhirnya menyebabkan hampir semua bangsa di dunia 1

Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat dunia, dari waktu ke waktu mengalami perubahan dalam segala aspeknya. Berbagai

penemuan dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan jarak/ gap antar

masyarakat di dunia, semakin menyempit. Globalisasi pun menjadi sebuah fenomena tak terhindarkan.

Salah satu bidang yang mengalami “lompatan besar” dalam kehidupan masyarakat, adalah bidang

pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sangat terasa dampaknya, sekaligus juga

menimbulkan efek berantai yang sangat besar dalam perubahan masyarakat.

Dampak perubahan di bidang pendidikan terhadap masyarakat, terasa sangat besar dan panjang,

mengingat pendidikan menyentuh langsung persoalan-persoalan sumber daya manusia (SDM). Apalagi

jika dikaitkan dengan pembangunan masyarakat/ bangsa secara keseluruhan , dimana pendidikan menjadi

bagian penting dalam “character building” dan “nation building”.

Pentingnya pendidikan dalam konteks pembangunan suatu bangsa, pada akhirnya menyebabkan

hampir semua bangsa di dunia meletakan pendidikan sebagai prioritas dan titik perhatian. Anggaran

pendidikan pun di munculkan dalam jumlah yang cukup besar. Di Indonesia misalnya, anggaran pendidikan

mencapai 20 persen dari APBN yang ada, walaupun dalam realisasinya, angka sebesar itu belum benar-

benarterpenuhi. Pembangunan bidang pendidikan, kemudian akan bersentuhan langsung pada persoalan

paling prinsip, yakni ke-bermutuan pendidikan itu sendiri. Artinya, bahwa untuk mampu mencapai tujuan-

tujuan suatu bangsa, maka pendidikan harus dilaksanakan secara bermutu / berkualitas.

Rendahnya kualitas sumber Daya Manusia (SDM) merupakan masalah mendasar yang dapat

menghambat perkembangan pembangunan nasional. Data ststistik menunjukkan bahwa tenaga kerja

Indonesia masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SMP ke bawah. Rendahnya tingkat

pendidikan ini akan berdampak terhadap sempitnya wawasan, sedangkan keterbatasan wawasan akan

berakibat pada terbentuknya pribadi yang tidak responsive terhadap perubahan sehingga sulit untuk diajak

berkembang. Disektor pendidikan, belum terpenuhinya tuntutan standar pendidik dan tenaga kependidikan

dampaknya telah lama dirasakan oleh masyarakat antara lain mutu hasil pendidikan yang semakin

1

Page 2: Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

menurun, serta sulitnya para lulusan untuk memperoleh lapangan pekerjaan disebabkan karena tidak bisa

memnuhi tuntutan kualifikasi dunia usaha dan industri. Jika bangsa Indonesia ingin mampu bersaing dalam

peraturan global, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menata SDM, baik dari aspek

intelektual, emosional, spiritual, kreativitas,moral, maupun tanggung jawabnya. Penataran ini sudah

seharusnya dimulai dari jajaran tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang merupakan lembaga yang

paling bertanggung jawab untuk membentuk dan menciptakan SDM yang berkualitas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada makalah ini secara umum adalah

bagaimanakah analisis produktivitas pendidikan.

Adapun rumusan masalah secara khusus adalah:

1. Bagaimanakah konsep produktivitas di bidang pendidikan?

2. Bagaimanakah mengukur produktivitas pendidikan?

3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pendidikan?

4. Apakah fungsi produktivitas pendidikan?

5. Bagaimanakah strategi peningkatan produktivitas pendidikan?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :

1. Untuk menjelaskan konsep produktivitas di bidang pendidikan

2. Untuk menjelaskan bagaimana mengukur produktivitas pendidikan

3. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pendidikan

4. Untuk menjelaskan fungsi produktivitas pendidikan

5. Untuk menjelaskan strategi peningkatan produktivitas pendidikan

D. Manfaat

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:

1) Untuk memenuhi sebagian dari syarat menempuh mata kuliah Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan

2

Page 3: Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

2) Dapat memberikan masukan bagi pemecahan masalah pendidikan khususnya mengenai produktivitas

pendidik

3) Dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan lembaga pendidikan.

E. Prosedur Pemecahan Masalah

Prosedur pemecahan masalah dalam makalah yang berjudul “Analisis Produktivitas Pendidikan”

adalah dengan menggunakan studi literature atau studi kepustakaan.

BAB II

PEMBAHASAN

Kata produktivitas berasal dari bahasa Inggris yakni productivity. Kata itu merupakan gabungan dari dua

kata yaitu product dan activity. Secara sederhana, kata itu diartikan sebagai kegiatan untuk menghasilkan

3

Page 4: Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

sesuatu, baik berupa barang maupun jasa, yang lebih tinggi atau lebih banyak. Akan tetapi pengertian

produktivitas tidak sesederhana itu. Para ahli dan institusi banyak mendefinisikan produktvitas dengan berbagai

definisi. Masing-masing mendefinisikan sesuai dengan sudut pandang yang berbeda.

Sebagai salah satu alat manajemen dalam melakukan perbaikan, produktivitas digunakan dalam segala

aspek kehidupan. Baik dalam proses produksi barang maupun jasa. Upaya perbaikan dari suatu aktivitas akan

dicirikan dengan meningkatnya produktivitas.

Hanya saja, parameter pengukuran produktivitas berbeda-beda antara satu aktivitas dengan aktivitas

lainnya. Pengukuran produktivitas produksi barang berbeda dengan jasa. Tidak terkecuali di bidang pendidikan.

Bagaimana mengukur produktivitas di bidang pendidikan, adalah hal yang sangat penting, untuk mengetahui

kualitas pendidikan di Tanah Air.

A. Konsep Produktivitas Dibidang Pendidikan

Pengertian Produktivitas

Kata produktivitas didefinisikan secara beragam baik oleh para ahli maupun oleh lembaga atau

institusi. Di antara definisi yang banyak dikemukakan dalam berbagai publikasi adalah sebagai berikut:

Menurut Dewan Produktivitas Nasional mendefinisikan produktivitas dalam tiga segi yakni psikologis,

ekonomis, dan teknis.

Secara psikologis, produktivitas adalah “sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa

kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini”.

Secara ekonomis, produktivitas adalah “usaha memperoleh hasil (output) sebesar-besarnya dengan

pengorbanan sumber daya (input) yang sekecil-kecilnya.

Secara teknis, produktivitas diformulasikan sebagai rasio output terhadap input.

International Labour Organization (ILO) mendefinisikan produktivitas sebagai: “hasil integrasi empat

elemen utama, yaitu tanah (bangunan), modal, tenaga kerja, dan organisasi”.

Peter Drucker mendefinisikan produktivitas sebagai “Keseimbangan antara seluruh faktor-faktor

produksi yang memberikan keluaran yang lebih banyak melalui penggunaan sumber daya yang

lebih sedikit”.

Sedangkan Sinungan menjelaskan produktivitas dalam beberapa kelompok sebagai berikut :

4

Page 5: Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

1. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produksi tidak lain adalah ratio apa yang dihasilkan

(output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang digunakan.

2. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan

bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari pada kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

3. Produktivitas merupakan interaksi terpadu serasi dari tiga faktor esensial, yakni : Investasi

termasuk pengetahuan dan tekhnologi serta riset, manajemen dan tenaga kerja.

Secara umum produktivitas merupakan perbandingan dari dua unsur yakni “hasil yang dicapai” dan

“keseluruhan sumber daya yang digunakan”. Secara sederhana dapat digambarkan dengan\ notasi

sebagai berikut:

Jumlah Keluaran

Produktivitas =

Jumlah Masukan

Yang menjadi fokus kemudian apa saja yang menjadi keluaran dan masukan dari sebuah aktivitas.

Keluaran dari produksi barang misalnya jumlah barang yang dihasilkan dalam periode waktu tertentu.

Sedangkan masukannya adalah jumlah tenaga kerja, bahan baku, serta sarana pendukung. Jadi,

“keluaran” yang dimaksud akan berbeda antara satu aktivitas dengan aktivitas lain. Demikian pula

“masukan”. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui bagaimana mengukur produktivitas sebuah

aktivitas.

Demikian pula halnya dengan menilai produktivitas sekolah. Misalnya yang menjadi acuan menilai

produktivitas sekolah adalah “jumlah lulusan yang banyak”, maka ketika kita akan mengitung

produktivitasnya, kita perlu mengetahui jumlah siswa yang masuk k sekolah tersebut dan kemudian

akhirnya berhasil lulus/ tamat dari sekolah tersebut. Misalkan pada SMP x jumlah siswa yang mendaftar

pada tahun ajaran 2011/2012 sejumlah 100 orang siswa (masukan), sedangkan siswa yang berhasil tamat

pada angkatan tersebut adalah sebanyak 80 orang siswa (keluaran), maka dapat kita hitung

produktivitasnya sebagai berikut:

80

Produktivitas = = 0,8

100

5

Page 6: Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

Dari perhitungan produktivitas di atas diketahui bahwa produktivitas SMP x adalah sebesar 0,8 yang

jika dipersentasekan sebesar 80 %. Produktivitas SMP x termasuk tinggi karena berhasil meluluskan 80%

siswanya.

Mengukur Produktivitas

Produktivitas merupakan alat manajemen yang penting dalam segala aktivitas. Pengukuran

produktivitas diperlukan untuk menentukan perubahan pelayanan ke arah yang lebih efektif dan efisien.

Pengukuran produktivitas dapat dilakukan baik terhadap individu maupun terhadap institusi.

Dalam prakteknya, mengukur produktivitas tidaklah semudah membagi antara jumlah keluaran dan

jumlah masukan. Mengapa? Karena keluaran dan masukan yang dimaksud belum tentu mudah diukur.

Dalam produksi barang, mungkin masih bisa diukur berapa jumlah bahan baku dan berapa jumlah produk

yang dihasilkan. Tapi bagaimana untuk bidang jasa? Tentu indikatornya makin kompleks.

Secara lebih rinci, pengukuran produktivitas dapat dilakukan melalui dua parameter utama, yakni

efektifitas dan efisiensi. Produktivitas makin tinggi manakala aktivitas makin efektif dan makin efisien. Apa

perbedaan antara efektif dan efisien, dapat dijelaskan dalam analogi sebagai berikut: efektif adalah

melakukan hal yang benar (do the right things), sedangkan efisien adalah melakukan satu hal dengan cara

yang benar (do the things right).

Konsep Produktivitas Bidang Pendidikan

Seperti halnya definisi produktivitas secara umum, produktivitas pendidikan mengacu pada

pengertian umum, hanya saja konteksnya dalam bidang pendidikan. Alumni IKIP Bandung mendefinisikan

produktivitas pendidikan sebagai “Ukuran yang menerangkan bagaimana sumber-sumber yang ada diatur

dan digunakan untuk mencapai serangkaian hasil pendidikan dengan menggunakan sumber-sumber yang

sekecil mungkin. Rasio antara masukan dan keluaran seimbang yang menggambarkan kombinasi dari

pada efektivitas dan efisiensi”.

Pengertian produktivitas dalam pendidikan juga mengacu pada dua unsur yakni “hasil yang dicapai

dari proses pendidikan” dan “keseluruhan sumber daya yang digunakan untuk terlaksananya proses

pendidikan”. Hasil yang dicapai dapat merujuk pada tujuan pendidikan itu sendiri. Apa sebenarnya yang

menjadi tujuan pendidikan itu sendiri.

6

Page 7: Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

Untuk memberi gambaran produktivitas dalam pendidikan dapat dilihat dari analogi tentang kegiatan

pelatihan membuat tempe. Mana yang akan dijadikan acuan untuk menilai produktivitas pelatihan tersebut,

apakah “dapat menyelesaikan pelatihan membuat tempe”, atau “lulusan pelatihan mampu membuat

tempe”.

Demikian pula halnya dengan menilai produktivitas sekolah. Mana yang menjadi acuan menilai

produktivitas sekolah, apakah “jumlah lulusan yang banyak”, atau “lulusan yang perilakunya berubah

menjadi lebih baik”. Ini hal yang tidak sederhana. Oleh karena itu, dalam mengukur produktivitas sekolah

perlu parameter yang jelas dan rinci. Parameter ini diperlukan agar ukuran produktiviitas dapat sejalan

dengan tujuan aktivitas dilakukan.

B. Mengukur Produktivitas Pendidikan

Seperti halnya mengukur produktivitas umumnya, mengukur produktivitas pendidikan dapat dilihat

dari dua parameter yakni efektivitas dan efisiensi.

Efektivitas

Ukuran efektif dalam bidang pendidikan dapat dilihat dari berbagai parameter prestasi yang dapat

dicapai, yakni:

Input banyak dan merata. Efektivitas pendidikan dapat dilihat dari jumlah input yang banyak.

Maknanya, masyarakat membutuhkan layanan pendidikan teresebut.

Output banyak dan berkualitas. Efektivitas pendidikan dapat dilihat dari jumlah output yang banyak

yang berkaulitas. Jumlah banyak saja tidak cukup.

Relevansi dan manfaat. Apakah pendidikan yang dilakukan relevan dengan kebutuhan dan

memberi manfaat.

Kemandirian. Makin mandiri sebuah proses pendidikan, makin efektif. Mengapa? Karena proses

pendidikan tidak tergantung pada pihak manapun.

Efisiensi

Ukuran efisien dalam bidang pendidikan dapat dilihat dari berbagai parameter suasana dari

proses pendidikan, yakni:

7

Page 8: Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

Waktu / biaya sedikit. Makin singkat waktu yang dibutuhkan untuk proses pendidikan dan biaya

sedikit maka proses pendidikan makin efisien.

Etos kerja yang tinggi. Etos kerja yang tinggi di kalangan pengelola pendidikan, maka proses

pendidikan makin efisien.

Komitmen tinggi. Demikian pula komitmen yang tinggi dari pengelola pendidikan, maka kegiatan

pendidikan makin baik.

Dipercaya banyak pihak. Yang tak kalah penting, lembaga pendidikan dikatakan efisien apabila

mendapat kepercayaan dari banyak pihak.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Pendidikan

Produktivitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat kompleks dan sangat

erat kaitannya satu sama lain. Depdikbud ( 1998 ) mengemukakan beberapa faktor yang perlu di

perhatikan antara lain :

a) Faktor-faktor yang berhubungan dengan organisasi dan manajemen ; yakni kegiatan-kegiatan yang

berkaitan langsung dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan faktor-faktor yang tidak

langsung berhubungan dengan proses pendidikan tersebut.

b) Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepala sekolah, hal ini meliputi kegiatan-kegiatan yang

bermanfaat untuk kelancaran pendidikan atau sekolah antara lain manajemen

perkantoran,kepegawaian,keuangan,kurikulum dan pengajaran dan sebagainya.

c) Faktor-faktor yang berhubungan dengan guru, meliputi tanggungjawab guru atas pekerjaan dalam

melaksanakan tugas pengajaran serta usaha bimbingan bagi peserta didik.

d) Faktor-faktor yang berhubungan dengan anggaran pendidikan, meliputi usaha pendayagunaan

anggaran, baik anggaran rutin maupun anggaran pembangunan yang menunjang kelancaran

penyelengaraan pendidikan di sekolah.

e) Faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan sekolah, hal ini berhubungan dengan faktor-faktor

eksternal seperti, letak geografis sekolah, struktur dan tingkat pendidikan masyarakat.

f) Faktor-faktor berhubungan dengan pengawasan dan pengendalian, hal ini berkaitan dengan

pengawasan melekat dari para pemimpin sebagai penunjang pengawasan fungsional yang merupakan

tindakan efektif apabila dilaksanakan secara sistematik, sistematis dan berencana.

8

Page 9: Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

g) Faktor-faktor yang berhubungan dengan disiplin nasional sebagai kunci keberhasilan dalam

pengelolaan. Hakekat disiplin disini tidak lain adalah kepatuhan terhadap norma yang disepakati dalam

suatu sistem.

Jika faktor produktivitas diatas dihubungkan dengan MBS, dapat dikemukakan bahwa karakteristik

umum sekolah yang produktif dapat di lihat dari bentuk dan sifat organisasi sekolah tersebut. Hal tersebut

antara lain berupa peningkatan jumlah dan kwalitas kemampuan yang di miliki oleh peserta didik setelah

mengikuti pembelajaran. Untuk mendorong sekolah yang produktif perlu diperhatikan berbagai faktor yang

memiliki pengaruh terhadap tinggi rendahnya produktifitas, seperti moral, etika kerja, motivasi, jaminan

sosial, sikap, disiplin, kesehatan, kesempatan berprestasi, lingkungan dan suasana kerja teknologi,

kebijakan pemerintah dan besarnya pendapatan, serta sarana produksi. Faktor-faktor tersebut harus

senantiasa di perhatikan dalam MBS untuk menghasilkan sekolah yang produktif, efektif, dan efisien.

D. Fungsi Produktivitas Pendidikan

Allan Thomas menyoroti produktivitas pendidikan dalam tiga fungsi penting. Yakni, fungsi

administrasi, psikologi, dan ekonomi.

Fungsi Produksi Administrasi

Merupakan fungsi manajerial yang berkaitan dengan berbaga pelayanan untuk memenuhi kebutuhan

siswa dan guru. Yang menjadi masukan di sini adalah ruang belajar, perlengkapan mengajar, sumber

belajar, dan kualifikasi pengajaran yang memungkinakn pembelajaran dapat berlansgung dengan baik.

Sedangkan keluarannya dapat berupa lama waktu belajar.

Fungsi Produksi Psikologi

Merupakan fungsi produksi pendidikan yang menunjuk pada fungsi layanan yang dapat mengubah

perilaku peserta didik. Masukannya dapat berupa waktu mengajar, kualitas mengajar, sikap dan

perilaku guru, serta fasilitas yang digunakan. Keluarannya berupa perubahan perlaku siswa.

Fungsi Produksi Ekonomi

Merupakan produksi yang terkait dengan perhitungan ekonomi dalam proses pendidikan. Masukannya

berupa biaya pendidikan dan biaya lain yang terait langsung atau tidak langsung. Sedangkan

keluarannya adalah kompetensi yang relevand engan dunia kerja yang bisa mendapatkan penghasilan

tinggi dan mampu hidup mandiri.

9

Page 10: Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

E. Strategi Peningkatan Produktivitas Pendidikan

Bagaimana meningkatkan produktivitas pendidikan? Ini adalah pertanyaan yang sangat penting

untuk mendapat penjelasan. Mengapa? Karena lembaga pendidikan di manapun menginginkan

produktivitasnya meningkat dari waktu ke waktu. Hanya saja, persoalan yang dihadapi setiap lembaga

pendidikan berbeda-beda, sehingga upaya untuk meningkatkan produktivitas juga berlainan.

Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dalam bidang

pendidikan:

1. Peningkatan Sistem pada faktor-faktor produktivitas

Peningkatan sistem pada faktor produktivitas diharapkan akan dapat meningkatkan produktivitas.

Faktor-faktor produktivitas, menurut Muchdarsyah Sinungan, yaitu manusia, modal, metode, lingkungan

internal, produksi, lingkungan eksternal, lingkungan internasional, dan umpan balik. John Bernaudin &

Joycl menyebut faktor produktivitas adalah knowledge, skill, ability, dan attitude and behaviour.

2. Peningkatan Produktivitas Individu

Peningkatan produktivitas kerja individu akan terakumulasi menjadi produktivitas kelompok atau

institusi. Hal-hal yang dapat meningkatkan aktivitas individu antara lain tingkat pendidikan dan keahlian,

jenis teknologi dan hasil produksi, kondisi kerja, kesehatan, kemampuan fisik dan mental, sikap,

keankaragaman tugas, sistem kompensasi, kepuasan dan keamanan kerja, kepastian pekerjaan dan

perspektif dan ambisi. Jika semua sesuai dengan tuntutan individu maka produktivtas akan meningkat.

3. Peran Organisasi dan Manajemen

Peningkatan produktivitas juga dapat diupayakan melalui fungsi manajamen yang optimal mulai dari

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan kontrol.

4. Total Quality Management

TQM adalah sebuah konsep implementasi manajemen dengan fokus produktivtas sebagai suatu sistem

manajemen untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien.

10

Page 11: Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pengertian produktivitas dalam pendidikan juga mengacu pada dua unsur yakni “hasil yang dicapai

dari proses pendidikan” dan “keseluruhan sumber daya yang digunakan untuk terlaksananya proses

pendidikan”. Hasil yang dicapai dapat merujuk pada tujuan pendidikan itu sendiri. Apa sebenarnya yang

menjadi tujuan pendidikan itu sendiri. Produktivitas (dalam pengertian yang umum) , sangat berkaitan

dengan upaya peningkatan mutu. Dalam konteks pendidikan, produktivitas berkaitan dengan mutu atau

kualitas pendidikan.

Demikian pula halnya dengan menilai produktivitas pendidikan. Mana yang menjadi acuan menilai

produktivitas pendidikan, apakah “jumlah lulusan yang banyak”, atau “lulusan yang perilakunya berubah

menjadi lebih baik”. Ini hal yang tidak sederhana. Oleh karena itu, dalam mengukur produktivitas

pendidikan perlu parameter yang jelas dan rinci. Parameter ini diperlukan agar ukuran produktiviitas dapat

sejalan dengan tujuan aktivitas yang dilakukan.

Pengukuran produktivitas dapat dilakukan melalui dua parameter utama, yakni efektifitas dan

efisiensi. Produktivitas makin tinggi manakala aktivitas makin efektif dan makin efisien. Apa perbedaan

antara efektif dan efisien, dapat dijelaskan dalam analogi sebagai berikut: efektif adalah melakukan hal

11

Page 12: Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

yang benar (do the right things), sedangkan efisien adalah melakukan satu hal dengan cara yang benar (do

the things right).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan:

1. Dalam mengukur produktivitas sekolah perlu parameter yang jelas dan rinci. Parameter ini diperlukan

agar ukuran produktivitas dapat sejalan dengan tujuan aktivitas dilakukan. Apakah “jumlah lulusan

yang banyak”, atau “lulusan yang perilakunya berubah menjadi lebih baik” yang menjadi acuan menilai

produktivitas sekolah.

2. Agar setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dapat meningkatkan produktivitas kerja individu, hal

ini dikarenakan produktivitas kerja individu akan terakumulasi menjadi produktivitas kelompok atau

institusi.

3. Berbagai kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas pendidikan haruslah ada kejelasan

dalam tujuan dan arah, pengetahuan dan keterampilan yang luas serta komitmen professional yang

mendalam.

12

Page 13: Makalah Analisis Produkivitas Pendidikan

13