Upload
dhystika-zahrah-septania
View
489
Download
27
Embed Size (px)
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 1/24
Makalah Anda
Wednesday, 16 January 2013
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap makhluk hidup, termasuk manusia, sejak awal sejarahnya telah
menunjukkan secara menyakinkan adanya kesadaran ruang (space counciousness),
apakah itu ruang sebagai tempat hidup keluarganya ataupun ruang sebagai tempat
mencari makan dan perburuan. Kesadaran tersebut selalu terkait langsung atau tidak
langsung pada kepentingan keamanan bagi diri dan keluarganya dari gangguan dan
rongrongan pihak lain.
Hal ini juga terlihat dengan jelas pada kelompok binatang yang selalu menugasi anggota
keluarga yang tergolong kuat untuk menjaga wilayah perburuannya. Dalam perkembangan
selanjutnya ketika kelompok manusia memasyarakat menjadi clan, suku atau bangsa maka
kesadaran ruang meningkat menjadi hubungan emosional antara ruang hidup tersebut dengan
suku, clan atau bangsa yang mendiami ruang tersebut. Kemudian dari itu, tatkala masyarakat
bangsa menegara maka kesadaran ruang mewujud menjadi kesadaran akan kedaulatan, yang
dibatasi oleh batas negara (boundary), dengan seperangkat hukum dan aparat penjamin keamanan
dan kedaulatan.
Berbagai clan, suku atau bangsa dapat bersepakat untuk menegara dalam satu
negara bangsa (nation-state). Kesepakatan demikian perlu didukung oleh satu
commitment bersama diantara mereka yang bersepakat tidak hanya untuk mendirikan
satu negara bangsa yang plural saja akan tetapi juga untuk menjaga kelangsungannya.
Commitment tersebut, antara lain, meliputi pandangan tentang diri dan lingkungannya
yang berarti juga mengenai ruang negara serta tentang jati diri bangsa dan negaranya.
Keteguhan setiap warga atau kelompok warganegara atau setiap anggota suku bangsa
terhadap commitment yang telah dibuat oleh para pendiri negara akan sangat menentukan
kelangsungan hidup negara bangsa yang bersangkutan. Keteguhan pada commitment
tersebut amat vital bagi eksistensi negara yang berciri majemuk dan heterogen seperti
Indonesia, dimana ciri heterogenitas itu ditandai oleh adanya kaitan emosional dan historis
antara suku bangsa dengan tanah adat atau tanah tempat tinggal nenek moyangnya.
Pada masyarakat bangsa yang plural dan heterogen seperti itu sangat mudah muncul isu
dan sentimen kedaerahan, separatisme dan sejenisnya, apabila tidak ada pemimpin
dengan kepemimpinan yang kuat dan sanggup melaksanakan secara konsekuen dan
berlanjut upaya nation and character building. Sebaliknya pada masyarakat bangsa
berciri majemuk akan tetapi homogen, seperti di Amerika Serikat, tidak ada kaitan historis
dan emosional antara anggota masyarakat bangsa dengan wilayah tempat tinggal mereka
seperti halnya di Indonesia sistem melting pot bisa diterapkan. Sungguhpun demikian
mereka tetap melaksanakan nation and character building disebabkan oleh adanya
kenyataan bahwa generasi baru selalu muncul silih berganti, dan tiap generasi diharapkan
meneruskan commitment dari para pendiri negara.
Apapun juga rumusan atau isi dari commitment yang ada dapatlah dipastikan
akan terdiri dari dua golongan/hal yaitu untuk menjaga integritas negara, termasuk
didalamnya masalah kedaulatan, serta menjaga jatidiri bangsanya, apapun juga yang
diartikan dengan jatidiri oleh masyarkat bangsanya. Walaupun setiap bangsa memiliki ciri
yang unik bagi jatidirinya, akan tetapi unsur kesatuan bangsa selalu berada didalamnya
Blog Kontes Bank Mandiri
Blog Archive
Blog Archive
Mahasiswa
Abadi
Follow 3
View my complete
profile
About Me
0 Lainnya Blog Berikut Buat Blog Masuk
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 2/24
untuk menghindarkan bangsa yang bersangkutan dari terpecah belah. Dapatlah dipahami
apabila di dalam upaya nation and character building penghayatan atas pentingnya
memelihara/mengamankan integritas negara serta jatidiri bangsa merupakan bagian yang
paling utama. Dari sudut inilah Wawasan Nusantara, yang mengandung message tentang
berbagai kesatuan, dapat dimengerti serta perlu diwujudkan mengingat bahwa ia
merupakan rumusan verbal yang amat ringkas dari commitment para pendiri negara.
Selain ciri masyarakat bangsa yang majemuk dan heterogen, serta ketidaktaatan
pada commitment para pendiri negara dapat menjadi penyebab dis-integrasi bangsa dan
negara, demikian juga bentuk geografi negara juga dapat memberikan kontribusi terjadinya
insentif untuk dis-integrasi. Hal ini disebabkan pada bentuk morfologi geografi tertentu
bisa menyebabkan satu kelompok masyarakat menjadi amat terpencil, dan
keterpencilannya itulah menimbulkan yang membuka peluang munculnya insentif untuk
memisahkan diri dari negaranya, seperti misalnya, suku Kurdi, suku Meo, suku Karen
yang kesemuanya tinggal di daerah pengunungan yang amat sulit dijangkau. Dalam
kaitan dengan itu, bentuk negara kepulauan juga berpotensi yang sama. Disini sekali lagi
kita dihadapkan dengan kenyataan bahwa pemahaman yang mendalam atas kesatuan
ruang negara berkaitan erat dengan faktor keamanan dan bahkan eksistensi negara.
Rasa keterpencilan sebagian masyarakat bangsa dari yang lain atau rasa tidak
diperhatikan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah pada umumnya disebabkan
oleh ketiadaan sistem sirkulasi yang memadai dan sesuai dengan kondisi alam
setempat. Tanpa adanya sistem sirkulasi yang memadai maka interaksi dengan anggota
masyarakat lainnya atau interaksi dengan petugas dan pejabat pemerintah sangat langka
terjadi. Keadaan semacam ini terjadi disepanjang perbatasan Kalimantan dengan Sabah
dan Sarawak. Disepanjang perbatasan tersebut masyarakat Dayak lebih mudah
berinteraksi dengan anggota masyarakat diseberang perbatasan sehingga terjalinlah rasa
kedekatan terhadap mereka dibandingkan dengan saudara-saudaranya di wilayah R.I.
Apabila hal semacam ini tidak segera diatasi maka lama kelamaan masyarakat Dayak
warganegara R.I akan lebih berpaling secara psikologis, sosiologis dan bahkan mungkin
juga politis kepada seberang perbatasan negara. Bila hal ini terjadi maka seakan-akan
batas negara (boundary) bergeser ke dalam wilayah R.I., dan terjadilah batas imajiner
yang berupa batas pengaruh asing terhadap wilayah R.I. Batas imajiner tersebut
dinamakan frontier.
Bila frontier tidak segera diatasi maka ia dapat menjadi masalah politik antar
negara manakala masyarakat setempat ingin bergabung dengan negara tetangga.
Frontier terjadi oleh berbagai sebab atau dorongan, misalnya saja dorongan
politik, ekonomi, atau sosial budaya. Oleh karena itu kesadaran akan kemungkinan
terjadinya frontier harus selalu dihidupkan, terutama bagi negara kita yang memiliki
konfigurasi geografis yang sangat menantang.
Kesadaran tersebut antara lain akan dapat diwujudkan melalui program angkutan
udara dan laut perintis, program relokasi suku terasing, program pengembangan kawasan
pertumbuhan ekonomi dengan negara tetangga dan sebagainya. Kesemua program
tersebut pada intinya menciptakan kesejahteraan, jaminan rasa aman, dan menghilangkan
rasa ketersampingan atau terimajinalisasikan baik secara politik dan sosiologis.
Pada akhirnya pembinaan tata kehidupan nasional memerlukan kesadaran akan
ruang, yang untuk sementara ini hingga tahun 2000, hal itu belum terasa di Indonesia.
Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan kehidupannya, eksistensinya dan
untuk mewujudkan cita- cita serta tujuan nasionalnya yang salah satunya untuk
meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia perlu memiliki pemahaman tentang
geopolitik dan dalam implementasikannya diperlukan suatu strategi yang bersifat nasional,
dan hal inilah yang disebut sebagai Geostrategi. Mapping global strategy ke depan
sangat diperlukan bagi setiap bangsa, dan bagi bangsa Indonesia wawasan Nusantara
merupakan suatu konsep nasional dan ilmu Geopolitik mengenai persatuan dan kesatuan
dalam berbagai bidang kehidupan, sebagai perekat bangsa Indonesia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
B. Rumusan Masalah
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 3/24
1. Apa pengertian Geostrategi ?
2. Apa pengertian Ketahanan Nasional?
3. Apa pengertian Pembangunan Ekonomi ?
4. Apa upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Pembangunan Ekonomi
Indonesia?
5. Bagaimana peranan Geostrategi dalam meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia ?
C. Tujuan Makalah
Makalah ini disusun untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Untuk mengetahui Geostrategi dan berbagai ruang lingkup kajiannya.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan Pembangunan Ekonomi
Indonesia.
3. Untuk mengetahui peranan Geostrategi dan hubungannya dalam meningkatkan
pembangunan ekonomi Indonesia.
4. Makalah ini bertujuan agar dimengerti dan dimanfaatkan dalam penyelenggaraan
kehidupan nasional suatu bangsa.
D. Kegunaan Makalah
Penulis mengungkapkan permasalahan dalam makalah ini di harapkan dapat
memberikan manfaat.
1. Bagi penulis
a. Sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan tentang masalah yang
dibahas.
b. Sebagai motivasi untuk memiliki kesadaran akan pemahaman mengenai konsef
Geostrategi Indonesia.
2. Bagi pembaca
a. Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
b. Sebagai motivasi untuk lebih kreatif dalam upaya meningkatkan Pembangunan
Ekonomi Indonesia dengan Geostrategi.
E. Prosedur Makalah
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah pengumpulan data
secara studi pustaka dengan cara membaca buku-buku dan sumber penting lainnya.
BAB II
GEOSTRATEGI DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
A. Geostrategi
1. Pengertian Geostrategi
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara untuk
menentukan tujuan , kebijakan. Geostrategi merupakan pemanfaatan lingkungan untuk mencapai
tujuan politik. Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan cita-cita proklamasi.
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 4/24
Geostrategi juga untuk mewujudkan, mempertahankan integrasi bangsa dalam
masyarakat majemuk dan heterogen. Geostrategi Indonesia adalah merupakan strategi dalam
memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menetukan kebijakan,tujuan dan
sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia
Geostrategi menurut bahasa berasal dari kata geo dan strategi. Geografi merujuk pada
ruang hidup nasional wadah atau tempat hidupnya bangsa dan Negara Indonesia. Strategi diartikan
sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang maupun damai. Strategi biasanya menjangkau
masa depan, sehingga pada umumnya strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian Geostrategi adalah perumusan strategi
nasional dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya.
Disamping itu dalam merumuskan strategi perlu pula memperhatikan kondisi sosial, budaya,
penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional maupun internasional. Geostrategi Indonesia
merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia untuk menentukan
kebijakan, tujuan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional Indonesia. Geostrategi Indonesia
memberikan arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan
masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera.
Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan- aturan untuk mewujudkan cita- cita dan
tujauan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat
strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa
depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat. Sir Balford Mackinder (1861- 1974) guru
besar Geostrategi Universitas London teori yang dikembangkannya tentang geostrategi
continental, merupakan teori yang dikembangkan atau digunakan oleh Negara-negara maju
maupun Negara-negara berkembang (SuraDinata, 2005:10)
Bagi bangsa Indonesia Geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewudkan cita-cita
Proklamasi, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan
nasional. Karena tujuan itulah maka hal itu sebagai pegangan bahkan doktrin pembangunan dan
hal ini lazim disebut sebagai suatu ketahanan nasional Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan
setelah alinea III tentang pernyataan Proklamasi,..Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraann umum mencerdaskan kehidupan bangsa..
Pernyataan dalam pembukaan UUD 1945 tersebut sebagai landasan fundamental Geostrategi
Indonesia. Hal ini sejalan dengan kedudukan pembukaan UUD 1945 dalam Negara Indonesia
merupakan sesuatu dasar fundamental Negara, atau dalam ilmu hokum disebut sebagai
staatsfundamentalnorm, atau pokok kaidah Negara yang fundamental, yang merupakan sumber
hokum dasar Negara.
Berdasarkan pengertian tersebut maka berkembangnya Geostrategi Indonesia sangat
terkait erat dengan hakikat terbentuknya bangsa Indonesia yang terbentuk dari berbagai etnis,
suku, ras, golongan, agama, bahkan terletak dalam territorial yang terpisahkan oleh pulau- pulau
dan lautan. Selain itu hal tersebut terwujud karena danya proses sejarah, nasib serta tujuan untuk
mencapai martabat kehidupan yang lebih baik. Dengan kata lain perkataan menurut Notonagoro
terbentuknya bangsa Indonesia merupakan proses persatuan Monopluralis. Oleh karena itu
prinsip- prinsip nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Kesatuan sejarah, yaitu bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam suatu proses
sejarah, sejak zaman pra-sejarah, sriwijaya, majapahit, sumpah pemuda 28 oktober
1928 dan sampai proklamasi 17 agustus 1945, dan kemudian membentuk bangsa dan
Negara Indonesia
b. Kesatuan nasib, yaitu segenap unsure bangsa berada dalam suatu proses sejarah
yang sama dan mengalami nasib yang sama, yaitu dalam penderitaan penjajahan dan
kebahagiaan bersama.
c. Kesatuan kebudayaan, yaitu beraneka ragam kebudayaan tumbuh dan berkembang
dan secra bersama- sama membentuk puncak- puncak kebudayaan Indonesia.
d. Kesatuan wilayah, yaitu segenap unsure bangsa Indonesia berdiam di segenap wilayah
territorial yang dalam wujud berbagai pulau, dengan lautannya, namun merupakan
satu kesatuan wilayah tumpah darah Negara dan bangsa Indonesia.
e. Kesatuan asas kerohanian, yaitu adanya kesatuan ide, tujuan, cita- cita dan nilai
kerohanian yang secara keseluruhan tersimpul dalam dasar filosofis Negara Indonesia
Pancasila ( Notonagoro, 1975:106).
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 5/24
Berbeda dengan prinsip- prinsip Geostrategi yang dikembangkan oleh Rudolf Kjelle, Karl
Haushoffer, Frederich Ratzel yang mengembangkan Geostrategi demi kepentingan militer, bagi
bangsa Indonesia Geostrategi dikembangkan demi tujuan dan bangsa Negara Indonesia yang
bersifat mulia, yaitu kesejahteraan dalam kehidupan bersama.
Oleh karena itu Geostrategi Indonesia sebagai suatu cara atau metode dalam
memanfaatkan segenap konstelasi Geografi Negara Indonesia dalam menentukan kebijakan,
arahan serta sarana- sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa dengan berdasar asas
kemanusiaan dan keadilan social. Dapat pula dikatakan bahwa Geostrategi Indonesia adalah
memanfaatkan segenap kondisi geografi Indonesia untuk tujuan politik dan hal itu secara rinci
dikembangkan dalam pembangunan nasional ( Kihat Suradinata, 2005:33; armawi, 2005:1).
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka Geostrategi Indonesia diperlukan dan
dikembangkan untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah
darah negara Indonesia, maka Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk ketahanan
nasional.
1. 1. Penjelasan Istilah
a. Geostrategi : suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional;
b. Sistem kehidupan nasional adalah himpunan berbagai kelemba-gaan hidup
bangsa sebagai sistem (ipoleksosbudhankam) seba-gai subsistem yang
dilengkapi dengan norma, nilai dan aturan;
c. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan,
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengem-bangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi ancaman baik datang dari luar maupun dari dalam.
d. Cita-cita nasional kondisi yang lebih cerah dimasa depan sesuai dengan
keinginan luhur yang terkandung dalam falsafah bangsa.
e. Kepentingan nasional dari aspek keamanan dan kesejahteraan
Kepentingan nasional adalah kepentingan bangsa dan negara untuk mewujudkan stabilitas
nasional bidang politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Pembangunan nasional adalah semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh negara
atau pemerintah yang bertujuan un-tuk mengadakan pembangunan fisik, sikap mental dan
moderni-sasi pemikiran bagi seluruh bangsa dan rakyat Indonesia.
a. keamanan adalah suatu kondisi yang dirasakan oleh masyarakat, mengenai
ketenteraman, ketertiban, keselamatan dan kemampu-an untuk mengadakan
pertahanan.
b. Kesejahteraan adalah suatu kondisi yang didapat oleh masyarakat dimana
terdapat rasa kecukupan, kecerdasan, kesehatan, ketaq-waan dan kemudahan
untuk mendapatkan fasilitas pelayanan.
2. Konsepsi Geostrategi
a. Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan
kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujnas (pemanfaatan kondisi lingkungan
dalam mewujudkan tujuan politik).
b. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
c. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam
masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.
d. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional. Geostrategi
Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional.
e. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala AGHT baik yang
datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara
serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
f. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai
kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law
and order, Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical justice and
social justice, freedom of the people.
g. Menggunakan kerangka pikir Pancasila yang komprehensif-integral, dalam IPTEK
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 6/24
dikenal dengan pemikiran kesisteman. Sedangkan sub sistemnya berupa aspek
kekuatan alamiah dan aspek kekuatan sosial.
h. Dalam pengaturan dan penyelenggaraan negara (kehidupan nasional) masalah
keamanan dan kesejahteraan ibarat sebagai sebuah koin. Satu sisi merupakan
gambaran kesejahteraan, sisi yang lain adalah gambaran keamanan.
i. Ketahanan Nasional merupakan integrasi dari ketahanan masing-masing aspek
kehidupan sosial. Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia sebagai
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis yang harus diwujudkan oleh
suatu negara dan harus dibina secara dini, terus-menerus, dan sinergis dengan
aspek-aspek kehidupan bangsa yang lain. Tentu saja ketahanan Negara tidak
semata-mata tugas Negara sebagai institusi apalagi pemerintah. Ketahanan.
Geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh
pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand
strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar
wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah
mewujudkan kekuatan maritim (maritim power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas
wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu beberapa konsep mengenai Geostrategi yaitu:
a. Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan
kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tuj-nas (pemanfaatan kondisi lingkungan
dalam mewujudkan tujuan politik).
b. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
c. Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam
masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pemb dan UUD 1945.
d. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional.
e. Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional.
f. Ketahanan Nasional mrpk kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ATHG baik yang datang
dari luar maupun dari dalam, yang langsungg maupun tidak langsug
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara
serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
g. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai
kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law
and order, Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical justice and
social justice, freedom of the people. Konsepsi dasar Ketahan Nasional Model
Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya
yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam.
Terdiri 8 aspek kehidupan nasional. :
1). Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :
a). Gatra letak dan kedudukan geografi
b). Gatra keadaan dan kekayaan alam
c). Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2). Lima aspek (panca gatra) kehidupan sosial, yaitu :
a). Gatra ideologi
b). Gatra Politik
c). Gatra ekonomi
d). Gatra social budaya
e). Gatra pertahanan dan keamanan.
Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara
komprehensif dan integral.
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, Geostrategi Indonesia
diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada
kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 7/24
dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus
dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan
maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai
ancaman. Terdapat hubungan geopolitik dan Geostrategi dalam astra gatra.
Komponen strategi astra gatra.
TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah
a. Letak geografi Negara.
b. Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer,
muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari,
dan daya saing.
c. Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)
Pancagatra. (itanggible) kehidupan sosial
IDEOLOGI Value system
POLITIK Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan
pololitik masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama:
Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
Pencapaian tujuan
Usaha integrasi
EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nasional, Kepribadian nasional )
a. Doktrin
b. Wawasan Nasional
c. Sistem pertahanan keamanan
d. Geografi
e. Manusia
f. Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
g. Material
h. Ilmu pengetahuan dan teknologi
i. Kepemimpinan
j. Pengaruh luar negeri.
3. Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia
Pada awalnya perkembangan Geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (SSKAD) Bandung pada tahun 1962. isi konsepnya yaitu pentingnya
pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai
dengan meluasnya pengaruh komunis. Sehingga pada saat itu, Geostrategi Indonesia dimaknai
sebagai strategi untuk mempertahankan, mengembangkan dan membangun kemampuan territorial
dan kemampuan gerilyawan untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.
Pada tahun 1965-an Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan konsep Geostrategi
Indonesia yaitu untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, kekuatan nasional untuk
menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan serta gangguan yang bersifat internal
maupun eksternal.
Sejak tahun 1972, Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang
Geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia sehingga Geostrategi
Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan
pendekatan kemanan dan kesejahteraan guna menjaga identitas kelangsungan serta integrasi
nasional agar tujuan nasional dapat tercapai.
Terhitung mulai tahun 1974, Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk
rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode dan doktrin dalam pembangunan nasional.
4. Ketahanan Nasional
Negara Indonesia sebagai suatu Negara memiliki letak geografis yang sangat strategis
di Asia Tenggara. Oleh karena itu di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki posisi yang
sangat penting, sehingga tidak menutup kemungkinan di era global dewasa ini menjadi perhatian
banyak Negara di dunia, berdasarkan peranan dan posisi Negara Indonesia, maka tidak menutup
kemungkinan akan merupakan ajang perebutan kepentingan kekuatan transnasional. Oleh karena
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 8/24
itu sebagai suatu Negara, Indonesia harus memperhatikan dan mengembangkan ketahanan
nasional.
a. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak
langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Ketahanan nasional sebagai istilah sebenarnya belum lama dikenal. Istilah ketahanan
nasional mulai dikenal dan dipergunakan pada permulaan tahun 1960-an. Istilah ketahanan
nasional untuk pertama kali dikemukakan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno.
Kemudian pada tahun 1962 mulai diupayakan secara khusus untuk mengembangkan gagasan
ketahanan nasional di sekolah staf dan komando Angkatan Darat Bandung (Armawi, 2005:2).
Pengertian Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan, baik
yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
dalam mengejar tujuan nasional Indonesia (Suradinata, 2005:47)
b. Pengertian konsepsi ketahanan nasional
Konsepsi ketahanan nasional adalah keseimbangan dan keserasian dalam kehidupan
sosial melingkupi seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh berlandaskan falsafah
bangsa, ideologi negara, konstitusi dan wawasan nasional dengan metode astagatra.
Konsepsi ketahanan nasional ini merupakan saran unutuk mewujudkan ketahanan nasional.
Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh:
Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan Negara sehingga ia mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan Negara sehingga ia
selalu mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami
berbagai gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mangandung makana
keteraturan (regular) dan stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi untuk
terjadinya perubahan (the stability idea of changes) (Usman, 2003:5).
Konsepsi dasar Ketahanan Nasional Astragatra, model ini merupakan perangkat
hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang memanfaatkan kekayaan alam.
Astragatra terdiri dari:
Trigatra, yaitu :
Gatra letak dan kedudukan geografi
Gatra keadaan kekayaan alam (Pengelolaan SDA : asas maksimal, asas lestari,
asas daya saing )
Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Pancagatra yaitu:
Gatra ideology
Gatra Politik
Gatra Ekonomi (faktor mempengaruhi ketahanan ekonomi sumber kekayaan
alam, tenaga kerja, modal, teknologi)
Gatra Sosial budaya (Faktor yang mempengaruhi ketahanan sosial, tradisi,
pendidikan, kepemimpinan nasional, keperibadian nasional)
Gatra Pertahanan dan Keamanan (Faktor yang mem pengaruhi: doktrin,
wawasan nasional, sistem hankam, geografi, Manusia, integrasi angkatan
bersenjata dengan rakyat, material maksudnya sinkronisasi industri pertahanan
dengan industri sipil, IPTEK, kepemimpinan, pengaruh luar negeri)
Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan Ketahanan adalah
suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan Negara dapat bertahan, kuat menghadapi
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Konsekuensinya suatu ketahanan harus disertai
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 9/24
dengan keuletan, yaitu suatu usaha secara terus- menerus secra giat dan berkemauan keras
menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita- cita nasional.
Identitas merupakan ciri khas suatu Negara dilihat sebagai suatu totalitas, yaitu sutau Negara
yang dibatasi wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasionalnya, serta peranan
yang dimainkan di dunia internasional. Adapun pengertian lain yang berkaitan dengan integritas
adalah kesatuan yang menyeluruh dalam kehidupan bangsa, baik social maupun alamiah,
potensial ataupun tidak potensial.
Konsepsi Ketahanan Nasional dapat pula dipandang sebgai sutau pilihan atau alternative
dan konsepsi tentang kekuatan nasional (national power), yang biasanya dianut oleh Negara-
Negara besar di dunia. Konsepsi tentang kekuatan nasional bertumpu pada kekuatan, terutama
bertumpu pada kekuatan fisik militer dengan politik kekuasaannya (power politics), sedangkan
ketahanan nasional tidak semata- mata mengutamakan kekuatan fisik, melainkan memanfaatkan
daya dan kekuatan lainnya pada suatu bangsa. Ketahanan nasional pada hakikatnya merupakan
suatu konsepsi dalam pengaturan dan penyalenggaraan kesejahteraan dan kemakmuran serta
pertahanan dan keamanan di dalam kehidupan nasional. Untuk dapat mencapai tujuan nasional
suatu bangsa harus mempunyai kekuatan, kemampuan, daya tahan dan keuletan.
Pengertian tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan:
Tantangan adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan menggugah
kemampuan.
Ancaman adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan mengubah dan
merombak kebijaksanaan yang dilandaskan secara konsepsional.
Hambatan adalah suatau hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional yangberasal dari dalam.
Gangguan adalah hambatan yang berasal dari luar.
c. Ciri-ciri Ketahanan Nasional
Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang
Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
kehidupan.
Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar
maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak.
Didasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin
dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) dan lima
aspek sosial (pancagatra).
Berpedoman pada wawasan nasional. Wawasan nusantara merupakan cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan
sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan
nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional
dan merupakan landasan ketahanan nasional.
d. Hakikat Ketahanan Nasional
Kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan
hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Ketahanan nasional mengandung makna
keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional, baik fisik maupun sosial ,
sehingga kelemahan dari satu aspek akan mempengaruhi yang lain . Ketahanan nasional
merupakan interaksi positif dari semua gatra kehidupan nasional yang terkandung dalam
astagatra.
e. Sifat-sifat Ketahanan Nasional
Manunggal artinya antara trigatra dan panca gatra, tidak campur aduk melainkan
serasi, seimbang dan harmonis.
Integratif artinya mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan
dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam dan suasana
ke dalam saling mengadakan penyesuaian yang selaras dan serasi.
Mawas ke dalam artinya Ketahanan Nasional terutama diarahkan kepada diri
bangsa dan Negara itu sendiri, untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasional.
Kewibawaan artinya Ketahanan Nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat
integrative mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 10/24
effect, yang harus diperhitungkan pihak lain, dan menjaga harkat dan martabat
bangsa dan negara sebagai daya pencegah dan penangkalan.
Berubah menurut waktu yaitu ketahanan nasional pada hakikatnya tidak bersifat
tetap, melainkan sangat dinamis. Katahanan nasional dapat meningkat atau
bahkan dapat juga menurun dan hal itu tergantung pada situasi dan kondisi.
Tidak membenarkan adanya adu kekuasaan atau adu kekuatan.
Percaya pada diri sendiri. (self Confidence).
Tidak tergantung pada pihak lain (self Relience) yaitu ketahanan nasional
dikembangkan atas dasar kemampuan diri sendiri.
f. Asas- asas Ketahanan Nasional
1. Kesejahteraan dan keamanan
2. Komprehensif Integral (Menyeluruh Terpadu)
3. Mawas kedalam dan keluar
4. Kekeluargaan
g. Ketahanan Nasional sebagai Kondisi
Ditinjau dari segi sifatnya maka sebenarnya konsepsi ketahanan nasional tersebut bersifat
objektif dan umum, oleh karena itu secra teoretis dapat diterapkan di Negara manapun juga
dalam hubungan dengan penerapan konsepsi tersebut factor situasi dan kondisi Negara
sangat menentukan. Oleh karena itu meskipun secara konsepsional sama, namun karena
situasi dan kondisi Negara berbeda- beda, maka wujud ketahanan nasionalpun akan berbeda-
beda pula.
Kondisi Ketahanan Nasional Indonesia, adalah kondisi dinamis bangsa dan Negara
Indonesia. Sesuai dengan konsepsi Ketahanan Nasional, maka kondisi tersebut mengandung
suatu kemampuan untk menyusun kekuatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kekuatan ini
diperlukan untuk mengatasi dan menanggulangi berbagai bentuk ancaman yang ditujukan
terhadap bangsa Indonesia.
Dalam hubungannya dengan Ketahanan nasional Indonesia dengan memperhatikan
berbagai bahaya yang mengancam serta situasi dan kondisi dalam Negara Indonesia, maka
ditentukan strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup Negara Indonesia. Bagi
bangsa Indonesia bahaya yang mengancam dapat berupa suversi dan infiltrasi terhadap
semua bidang kehidupan masyarakat, serta adanya kelemahan- kelemahan yang inheren
dengan suatu masyarakat majemuk yang sedang membangun, maka strategi yang dipilih
adalah strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia,
maka cara yang dipilih adalah dengan mematapkan ketahanan nasional. Strategi ini
detentukan berdasar pengalaman sendiri, yang kemudian dioalah dan disistematisir hingga
menjadi doktrin. Demikianlah maka ketahanan suatu bangsa adalah merupakan suatu
persoalan universal, sedang cara dan strategi yang ditentukan berbeda- beda. Terdapat
berbagai istilah misalnya strategy of interdependence, strategy of limited war, sedangkan bagi
bangsa Indonesia dikembangkan konsepsi strategi ketahanan nasional (Suradinata, 2005:50).
5. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan
nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut
waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya
menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan komplek.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang
mendukung kehidupan, yaitu:
1. Aspek alamiah (Statis)
a. Geografi
b. Kependudukan
c. Sumber kekayaan alam
2. Aspek sosial (Dinamis)
a. Ideologi
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 11/24
b. Politik
c. Ekonomi
d. Sosial budaya
e. Ketahanan Keamanan
6. Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi berasal dari kata idea yang berarti ilmu. Kata idea berasal dari bahasa
Yunani eidos yang berarti bentuk. Di samping itu ada kata idein yang berarti melihat.
Maka secara harafiah, ideology berarti ilmu tentang pengertian- pengertian dasar. Dalam
pengertian sehari- hari, kata idea disamakan artinya dengan cita- cita yang bersifat tetap
yang harus dicapai, sehingga cita- cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan suatu
dasar, pandangan, faham.
Ideologi adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi.
Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan
oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya
yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia.
Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan
dari sistem falsafah itu sendiri.
a. Ideologi Dunia
I. Liberalisme(Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak
semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari
hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh
siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham
liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi
yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke,
J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski.
Paham Liberalisme berkembang dari akar- akar rasionalisme yaitu paham yang
mendasarkan pada rasio sebagi sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang
meletakan materi sebagai nilai tertinggi, empirisme yang emndasarkan atas kebenaran
fakta empiris ( yang dapat ditangkap indra manusia ), serta individualisme yang
meletakkan nilai dan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi sebagai dalam segala
aspek kehidupan.
Dalam kaitannya dengan ketahanan, ideology haruslah dipahami dan terlebih lagi
demokrasi dalam suatu Negara sebenarnya tidak hanya menyangkut masalah politik saja
melainkan juga demokrasi, ekonomi, social, budaya, ilmu pengetahuan bahkan kehidupan
keagamaan atau kehidupan religius (kaelan, 2001). Atas dasar itulah maka sifat , karakter
bangsa sering menimbulkan gejolak dalam penerapan demokrasi.
Pengaruh yang cukup kuat dari ideology Liberal terhadap ketahanan ideology
bangsa Indonesia adalah konsepnya mengenai hakikat masyarakat sipil atau civil society
yang seakan- akan berbeda da terpisah dari Negara. Hal sebenarnya berkaitan erat
dengan hakikat konsef Negara sebagai organisasi kemasyarakatan dalam mewujudkan
suatu cita- cita bersama. Dalam masalah ini terdapat dua sudut pandang berbeda yang
sering digunakan dala memahami pengertian dan eksistensi masyarakat sipil.
Pertama, perspektif yang melihat posisi Negara sebagai yang mengungguli
masyarakat sipil. Perspektif ini sering digunakan sebagai dasar pijak untuk menjelaskan
keadaan politik dalam suatu Negara yang menerapkan system otoritarianisme.
Kedua, perspektif yang melihat adanya otonomi dari masyarakat di luar Negara
dan yang harus diperjuangkan dalam rangka mengimbangi kekuasaan Negara..
Selain kedua perspektif tersebut terdapat pula pandangan yang bersifat eklektis
yaitu yang memadukan dua pandangan berbeda tersebut, yaitu sebenarnya terdapat
hubungan yang bersifat fungsional antara Negara dengan masyarakat sipil. Perspektif ini
melihat masyarakat sipil terpeah akibat kepentingan- kepentingan yang berbeda, yaitu
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 12/24
antara sector pribadi dan umum, antara individu damn masyarakat dan antara kesadaran
dan kenyataan. Sementara Negara dianggap bertugas untuk memberikan pengawasan
dan pengaturan social yang secara kongkrit bekerja, misalnya elakukan pemungutan
pajak, pelaksanaan hukum, peraturan, birokrasi, diplomasi, system keamanandan perang.
Dalam pengertian ini masyarakat dan Negara disatukan oleh hukum dan hak
(Kuntowijoyo, 1997).
II. Komunisme(ClassTheory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu
kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut
kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut
kekuasaan / mempertahankannya, komunisme,akan:
Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu
serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan,
perombakan masyarakat dengan revolusi.
III. PahamAgama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius.
Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan
hukum agama dalam kehidupan dunia.
b. Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa
Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman
dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan
yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan
kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan
akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta
pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar
mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara.
Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam
masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan
kesatuan wilayah.
Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat
merupakan hal yang sangat mendasar.
Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari
tumbuhnya materialisme dan sekularisme
Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara
mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain.
7. Ketahanan Nasional Bidang Ideologi
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 13/24
Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang memiliki tingkat
keanekaragaman yang tinggi. Sebagaimanan diketahui bersama bahwa bangsa Indonesia
terdiri atas berbagai macam suku bangsa, yang dengan sendirinya memiliki beraneka
ragam budaya masing- masing. Selain itu bangsa Indonesia juga tersusun atas golongan,
agama dan adapt istiadat yang beraneka ragam.
Keadaan demikian ini memiliki dua kemungkinan:
Pertama, Keanekaragaman itu dapat menimbulkan potensi perpecahan, jikalau
unsure- unsure bangsa tidak memiliki wawasan kebersamaan sebgaimana terkandung
dalam ideology pancasila. Oleh karena itu jikalau unsure- unsure bangsa memiliki
wawasan yang sempit maka bukannya tidak mungkin, akan terjadi perpecahan bangsa
atau disintegrasi bangsa. Hal ini Nampak pada kondisi bangsa pada era reformasi dwasa
ini yang sala memahami kebebasan serta otonomi daerah.
Kedua, keanekaragaman itu justru merupakan suatu khasanah budaya bangsa
yang dapat dikembangkan serta menguntungkan dalam pelbagai kepentingan, misalnya
bidang pariwisata, serta dapat menumbuhkan kebanggaan nasional serta memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan latar belakang keadaan tersebut, terlebih keadaan wilayah yang terdiri
atas berbagai gugusan pulau dan kepulauan besar maupun kecil, maka diperlukan secara
mutlak sarana penangkal ideologis untuk mempersatukan persepsi, mempersatukan
bangsa yaitu pancasila.
a. Konsep Pengertian Ketahanan Ideologi
Sejalan dengan prinsip- prinsip diatas, ketahanan nasional bidang ideology adalah
merupakn suatu kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengndung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan ideology di dalam menghadapi
dan mengatasi segala tantangan baik dari luar Indonesia maupun yang dating dari dalam
Negara Indonesia sendiri.
Ideologi adalah suatu perangkat prinsip pengarahan (guiding principles) yang
dijadikan dasar serta memberikan arah dan tujuan untuk dicapai dalam melangsungkan
dan mengembangkan hidup dan kehidupan nasional suatu bangsa dan Negara. Ideologi
memiliki sifat futuristic, artinya mampu memberikan suatu gambaran masa depan yang
ideal ( Sastra Pratedja, 1995:143). Dengan kata lain perkataan ideology merupakan suatu
konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita- citakan.
Selain itu fungsi dasar ideology juga membentuk identitas suatu kelompok atau
bangsa. Ideology juga memiliki kecenderungan untuk menentukan karakteristik kelompok
manusia.
b. Strategi Pembinaan Ketahanan Ideologi
Dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara upaya untuk meningkatkan
ketahanan nasional bidang ideology dipengaruhi oleh system nilai, artinya kemanfaatan
ideology sangtaq bergatung kepada serangkaian nilai yang terkandung di dalamnya yang
dapat memenuhi dan menjamin segala aspirasi dalam kehidupan masyarakat baik secara
pribadi, makhluk social, maupun sebagai warga Negara sesuai dengan kodrat manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Pada dasarnya setiap bangsa itu
mengembangkan ideologinya sesuai dengan filsafat hidup atau pandangan hidupnya yaitu
suatu system nilai yang sesuai dengan kepribadian bangsa itu sendiri. Ideologi bagi suatu
Negara merupakan system nilai yang mencakup segenap nilai hidup dan kehidupan
bangsa serta Negara baik bersifat interelasi maupun interdepedensi. Memiliki suatu
ideology yang sempurna dan cocok belum menjamin ketahanan nasional bangsa tersebut
di bidang ideologi.
Secara rinci dalam rangka strategi pembinaan ideology adalah sebagai berikut:
a. Secara prinsip aktualisasi secara konkrit ideology Negara Indonesia
harus diwujudkan baik dalam bidang kenegaraan maupun pada setiap
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 14/24
warga Negara dalam bermasyarakat.
b. Aktualisasi fungsi ideology sebagai perekat pemersatu bangsa harus
senantiasa ditanamkan kepada semua warga Negara terutama dalam
perwujudan konkrit dalam masyarakat , berbangsa dan bernegara.
c. Dalam proses reformasi dewasa ini aktualisasi ideology bangsa dan
Negara harus dikembangkan kea rah keterbukaan dan kedinamisan
ideology yang senantiasa mampu mengantisipasi perkembangan zaman,
iptek, peradaban, serta dinamika masyarakat untuk mencapai cita- cita
reformasi.
d. Senantiasa menanamkan dan memantapkan persatuan dan kesatuan
bangsa yang bersumber pada asas kerohanian ideology Pancasila yang
mengakui keanekaragaman.
e. Kalangan elit Negara baik eksekutif, legislative maupun yudikatif harus
mencurahkan kepada cita- cita untuk memperbaiki nasib pembangunan
nasional yang tertuang dalam program- program pembangunan Negara.
f. Mengembangkan, menanamkan kesadaran bermasyarakat dan bernegara
pada generasi penerus bangsa.
g. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga Negara untuk memiliki
kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan
meningkatkan motivasi dalam pembangunan nasional demi kesejahteraan
seluruh bangsa (Parmono, 1995).
8. Pengaruh aspek politik
a. Aspek Politik Dalam Negeri
Sistem pemerintah berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang besifat
absolut, kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR
sebagai penjelmaan seluruh rakyat
Mekanisme politik memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun perbedaan
pendapat tidak menyangkut nilai dasar sehingga tidak berseberangan yang dapat
menjurus kepada konflik fisik
Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasi aspirasi yang hidup dalam
masyarakat dengan tetap berpedoman pada Pancasila, UUD 1945, dan wawasan
nusantara
Komunikasi politik bertimbal balik antara pemerintah dengan masyarakat dan
anatarkelompok atau golongan dalam masyarakat terjalin dengan baik untuk
mencapau tujuan nasional dan kepentingan nasional.
b. Aspek Politik Luar Negeri
Hubungan Luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama Internasional di
berbagai bidang atas dasar sikap saling menguntungkan, meningkatkan citra
positif Indonesia di luar negeri dan memantapkan persatuan serta keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka,
meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar Negara berkembang dengan
Negara maju sesuai dengan kemampuan demi kepentingan nasional.
Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara lain melalui promosi,
peningkatan diplomasi, lobi internasional, pertukaran pemuda, pelajar, dan
mahasiswa serta kegiatan olahraga.
Perkembangan, perubahan dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan
seksama agar dampak negative yang mungkin mempengaruhi stabilitas nasional
dan menghambat kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan nasional dapat
diperkirakan secara dini.
Langkah bersama Negara berkembang dengan industri maju untuk memperkecil
ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui perjanjian
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 15/24
perdagangan internasional serta kerjasama lembaga- lembaga keuangan
Internasional.
Perjuangan mewujudkan suatu tatanan dunia baru dan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social melalui penggalangan
solidaritas.
Peningkatan kualitas SDM perlu dilaksanakan dengan pembenahan system
pendidikan.
9. Pengaruh Aspek Sosial budaya
Sosial adalah Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung
nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur
pemersatu.
Budaya adalah Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan
cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan
kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Menurut Koentjaraningrat produk kebudayaan dibedakan atas tiga macam:
Sistem nilai, gagasan- gagasan atau system pemikiran yang bersifat abstrak yang
hanya mampu difahami, dimengerti dan dipikirkan.
Benda- benda budaya
Kehidupan social
Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam,
lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala
kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya
suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai
bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa
unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia.
Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat
dasar:
Religius
Kekeluargaan
Hidup seba selaras
Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya
bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas,
maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan
nasional.
a. Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan Aspek social budaya adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang
berisi keuletan, ketangguhan dari kemampuan suatu bangsa untuk mengembangkan
kekuatan nasional.
Berdasarkan batasan pengertian tersebut maka dapat dipahami bahwa ketahanan
pada aspek social budaya merupakan salah satu pilar yang penting untuk menangga
kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia. Hal itu dipertegas secara yuridis
dalam UUD 1945 pasal 32 bahwa :
Kebudayaan nasional itu adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha
budi daya rakyat indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat
sebagai puncak- puncak kebudayaan di daerah- daerah seluruh Indonesia.
Terhitung sebgai bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju kea rah kemajuan,
adab, budaya, dan persatuan dengan tidak menolak bahan- bahan dari
kebudayaan asing yang dapat diperkembangkan atau memperkaya kebudayaan
bangasa sendiri, serta mempertinggi derajad kemanusiaan Indonesia.
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 16/24
10. Pengaruh Aspek Hankam
Pertahanan Keamanan Indonesia diartikan sebagai Kesemestaan daya upaya
seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam
mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan
bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan,
menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang
kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu
fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna
menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan
nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis,
mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan
kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
Struktur kekuatan
Tingkat kemampuan
Gelar kekuatan
Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat
pendekatan:
Ancaman
Misi
Kewilayahan
Politik
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi
tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam
negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.
TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta
atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan
darurat.
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara
untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur
kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan
kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur
utama.
Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan = Polri.
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan
mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:
Menegakkan HAM
Demokrasi
Penegakan hukum
Lingkungan hidup
Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan
pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan
pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi diri sendiri dan
tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):
Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan
rakyat.
Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS
Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta
perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 17/24
Ketahanan pada Aspek Pertahanan Keamanan
Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui penyelenggaraan
SISKAMNAS.
Indonesia adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan
kedaulatan.
Pembangunan pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian dan
stabilitas keamanan.
Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.
Mampu membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan.
Pembangunan dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan diselenggarakan oleh
manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM, menghayati
nilai perang dan damai.
TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang berpedoman pada Sapta Marga.
Polri sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur
Prasetya.
11. Pengaruh Aspek Ekonomi
Perekonomian:
a. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-
barang jasa
b. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu
maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan
bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak
terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian
liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-
pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan
dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian Indonesia = Pasal 33 UUD 45
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara
mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian
dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak
dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem
perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian
bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan
dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya
saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai
hal yang menunjang, antara lain:
a) Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang
adil dan merata.
Ekonomi Kerakyatan Menghindari:
Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian,
perindustrian dan jasa.
Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.
Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan
sosial.
b) Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian
dan jasa.
c) Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah
pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta
masyarakat secara aktif.
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 18/24
d) Pemerataan pembangunan.
e) Kemampuan bersaing.
B. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan di Indonesia dilakukan di segala bidang baik ekonomi, budaya dan
pertahanan serta keamanan. Pembangunan ekonomi merupakan tanggung jawab
pemerintah dan peran serta dari seluruh lapisan masyarakat. Selama beberapa tahun
sebelum Orde Baru, keadaan ekonomi telah mengalami kemerosotan terus menerus.
Apabila antara tahun 1955-1960 laju inflasi rata-rata adalah 25% setahun maka dalam
periode 1960-1965 harga-harga meningkat dengan laju rata-rata adalah 226% setiap
tahunnya. Pada tahun 1966 laju inflasi mencapai puncaknya yaitu 650% setahun. Inflasi
yang menghebat ini diikuti pula dengan kemerosotan di segala bidang. Dikarenakan
masalah-masalah tersebutlah maka pemerintah Orde Baru mengeluarkan TAP MPR No
XXIII/MPR/66 tentang pembaharuan landasan di bidang ekonomi dan pembangunan dalam
program jangka pendek. Kebijaksanaan ini bertujuan untuk menanggulangi inflasi,
meniadakan campur tangan pasar dan penundaan pembayaran utang luar negeri. Dengan
melaksanakan pembangunan jangka pendek yang diarahkan pada pengendalian inflasi,
usaha rehabilitasi sarana ekonomi, peningkatan kegiatan ekonomi dan pencakupan
kebutuhan hidup rakyat. Tugas utama pemerintah Orde Baru adalah menghentikan proses
kemerosotan ekonomi dan membina landasan yang sehat bagi pertumbuhan ekonomi
yang wajar dan mantap. Oleh karena itu pemerintah melaksanakan pembangunan jangka
panjang yang dimulai tanggal 1 April 1969-31Maret 1974 yang disebut dengan pelita
pertama. Pelaksanaan pelita pertama lebih menitik beratkan kepada pembangunan
ekonomi melalui sektor pertanian karena pada tahun 1966 Indonesia masih mengimpor
beras. Serta sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di pedesaaan dan bermata
pencaharian sebagai petani. Dengan pembangunan lebih dititikberatkan kepada sektor
pertanian ini diharapkan Indonesia mampu memenuhi kebutuhan rakyat sehingga
mensejahterakan rakyat. Pembangunan melalui pertanian ini ditunjang dengan berbagai
program dari pemerintah seperti Revolusi Hijau dan didukung usahausaha tani. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pembangunan ekonomi Indonesia
pelita pertama melalui pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
pembangunan ekonomi Indonesia pelita pertama melalui pertanian. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data
melalui teknik kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis data kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
produksi pertanian pemerintah mengupayakan Revolusi Hijau melalui usaha-usaha tani
dengan menerapkan program-program dalam pertanian seperti intensifikasi pertanian yaitu
dengan cara penggunaan pupuk, bibit unggul. Ekstensifikasi pertanian yaitu dengan cara
perluasan lahan pertanian. Diversifikasi pertanian yaitu penganekaragaman jenis tanaman.
Serta rehabilitasi pertanian yaitu memperbaiki infrastruktur yang ada dalam pertanian.
Semua upaya-upaya yang dilakukan melalui usaha-usaha tani bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas tanaman pangan baik dari segi kualitas maupun kuantitas,
meningkatkan produksi hasil pertanian serta untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Dengan adanya pembangunan pertanian pertumbuhan ekonomi
dapat dinaikkan dari rata-rata 3% menjadi 6,7% pertahun.
1. Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Para ahli memiliki definisi-definisi yang berbeda mengenai pembangunan ekonomi.
Pertama merupakan definisi-definisi mazhab eknomi yang dominant dan koenvensional.
Definisi-definisi tersebut memusatkan diri kepada jawaban atas pertanyaan bagaimana
sambil menganggap pertanyaan siapa sebagai pertanyaan yang berbeda di luar cita- cita
penyelidikannya yang murni, dan menetapkan pertanyaan apa sebagai diketahui. Definisi-
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 19/24
definisi yang kedua berhubungan dengan kelompok maupun ahli- ahli non-ekonomi. Mereka
pada umumnya sepakat mengenai sesuatu yang amat penting yang dikemukakan radikal
terhadap pertanyaan siapa yang mengenyam keuntungan yang diperoleh dari perubahan
social, akan tetapi pada saat yang sama mempertanyakan keabsahan masyarakat industri
Negara- Negara kaya sebagai tujuan perubahan social mungkin atau diinginkan.
Definisi- definisi di bawah ini mewakili mazhab tersebut:
1. Nestor E. Terleckyj 1) mengatakan bahwa Pertumbuhan Ekonomi itu adalah
kenaikan terus menerus selama periode yang berarti, dalam jumlah barang-
barang materi dan jasa- jasa yang diproduksi dalam suatu kehidupan ekonomi.
Menurut sejarah, selama periode yang memungkinkan untuk mengadakan
observasi kuantitatif, Pertumbuhan jumlah barang absolute, dan jasa yang
diproduksi lazimnya dikaitkan dalam kesejahteraan materi rata- rata dalam
kuantitas yang diproduksi perorang, dan dengan pertumbuhan penduduk. Karena
alas an itu maka definisi- definisi pertumbuhan ekonomi mencakup konsep
kenaikan kesejahteraan ekonomi. Karena itu, menurut Simon kuznets,
Pertumbuhan ekonomi modern. Mencerminkan kemampuan terus menerus
untuk menyediakan bagi penduduk yang bertambah kenaikan jumlah komoditi dan
jasa perkapita.
Salah satu definisi pembangunan:
Perubahan menuju pola-pola masyarakat yang memungkinkan realisasi yang
lebih baik dari nilai-nilai kemanusiaan, yang memungkinkan suatu masyarakat
mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap lingkungannya dan terhadap tujuan
politiknya, dan yang memungkinkan warganya memperoleh kontrol yang lebih
terhadap diri mereka sendiri (Inayatullah, 1967).
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic
growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi
peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih
bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output
produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif,
bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam
struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam
lembaga, pengetahuan, dan teknik.
a. Kemajuan Konsep Pembangunan:
Rencana Marshall (Marshall Plan)
Dalam ucapannya di Universitas Harvard, ia berpidato dengan gagasan
pemerintah AS untuk membantu membangun negara-negara di Eropa
yang hancur akibat Perang Dunia II. Tujuan gagasan bantuan adalah
turut membangkitkan ekonomi mereka. Dengan gagasan ini, kemudian
dikenal dengan sebutan Marshal Plan atau yang sangat terkenal
sebagai suatu program berencana untuk membantu pembangunan
ekonomi negara lain.
Pendapat dan analisis para ahli Barat, pembangunan seperti sekarang, bermula
dan dipengaruhi oleh program pemerintah Amerika Serikat yang dicetuskan presiden Harry
S. Truman dalam pidato pelantikannya 20 Januari 1949 yang dikenal sebagai Poin IV.
Riwayat itu menyebabkan Lerner (1977) bahkan menyebut pembangunan sebagai suatu
ideologi internasional yang bermula dari suatu komunikasi: yakni pidato Presiden Truman
kepada Kongres AS tersebut. Poin IV dianggap merupakan awal dari paradigma
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 20/24
pembangunan: yaitu bantuan negara yang lebih kaya kepada negara yang miskin.
b. Pembangunan sebagai Pertumbuhan
Prioritas masalah utama, dalam pandangan para ahli ekonomi adalah perbedaan
yang mencolok dalam tingkat pendapatan masyarakat di negara-negara maju dengan
negara-negara miskin, Inilah sebabnya timbul perhatian para perencana pembangunan
waktu itu terpusat keinginan meningkatkan pendapatan perkapita bagi negara-negara baru.
Hal tersebut diasumsikan, jika pendapatan perkapita berhasil ditingkatkan, maka
masyarakat ataupun bangsa yang bersangkutan dengan sendirinya berhasil pindah dari
tahap lessdeveloped ke tahap developed.
Berdasarkan asumsi ini, gambaran anak panah pembangunan meliputi unsur-
unsur berikut ini:
Produksi --> Pendapatan perkapita --> Tabungan --> Investasi
Rostow mengemukakan tahap-tahap pertumbuhan yang dilalui negara modern,
hingga mencapai keadaan yang sekarang, yaitu:
Masyarakat Tradisional
Prakondisi tinggal landas
Tinggal landas (take off)
Masa menjelang kedewasaan
Abad konsumsi massa yang tinggi
c. Pembangunan sebagai Poses Modernisasi
Pendapat Rogers dan Svenning (1969), modernisasi pada tingkat individual
berkaitan dengan pembangunan pada tingkat masyarakat. Modernisasi merupakan proses
perubahan individualdari gaya hidup tradisional ke suatu cara hidup yang lebih kompleks,
secara teknologis lebih maju dan berubah cepat.
d. Konsep Pembangunan
Pembangunan meniru model Barat, sebenarnya belum tentu cocok bagi konsep
untuk negara-negara berkembang. Yang mencolok dirasakan adalah terciptanya keadaan
ketergantungan negara-negara berkembang kepada negara maju, terutama dalam
bidangekonomi.
2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua,
yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan
keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan
tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi
pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.
Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah
dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses
produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional
melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar
potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk
menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan
mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan
mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal
juga dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat,
keadaan politik, dan sistem yang berkembang dan berlaku.
C. Peranan Geostrategi Dalam Pembangunan Ekonomi
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 21/24
1. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi dengan Geostrategi
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara
untuk menentukan tujuan , kebijakan. Geostrategi merupakan pemanfaatan lingkungan
untuk mencapai tujuan politik.
Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan cita-cita proklamasi
Geostrategi juga untuk mewujudkan, mempertahankan integrasi bangsa dalam
masyarakat majemuk dan heterogen. Geostrategi Indonesia adalah merupakan strategi
dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menetukan
kebijakan,tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.
Kaitannya dengan upaya peningkatan Pembangunan Ekonomi adalah dengan
Menitikberatkan perhatian pada aspek ketahanan bidang ekonomi salah satunya dengan
berpegang teguh pada system perekonomian yang sesuai dengan ideology Negara
sehingga hal tersebut menjadi suatu bentuk atau ciri yang mencerminkan dari kepribadian
bangsa Indonesia.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak
terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sedangkan Pembangunan
ekonomi itu sendiri adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi
dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. Disamping itu dalam merumuskan
strategi perlu pula memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk, sumber daya alam,
lingkungan regional maupun internasional. Geostrategi Indonesia merupakan strategi
dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia untuk menentukan kebijakan,
tujuan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional Indonesia. Geostrategi Indonesia
memberikan arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera.
Cara untuk meningkatkan Pembangunan Ekonomi itu sendiri yaitu :
1. Pemerintah harus menaruh perhatian ekstra terhadap pengusaha local agar
bisa kompetitif di pasar Internasional
2. Sebisa mungkin diadakan seminar atau penyuluhan bagi pengusaha-
pengusaha kecil atau menengah agar pemahaman yang luas tentang dunia
usaha.
3. Pemerintah harus memberi kredit dengan syarat- syarat yang mudah bagi
pengusaha.
4. Pemerintah bersama- sama dengan masyarakat untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia melalui pendidikan dan IPTEK agar mampu bersaing
dalam menghadapi Persaingan Global.
5. Di samping peran pemerintah yang vital para pengusaha harus memiliki
kreativitas yang tinggi supaya mereka mampu bersaing di pasar Internasional.
6. Tingkatkan keamanan di Indonesia khususnya di tempat pariwisata agar
wisatawan asing maupun domestic mendapatkan rasa aman sehingga hal
tersebut akan meningkatkan citra Negara Indonesia di mata dunia dan
meningkatkan devisa Negara tentunya.
7. Mampu mempertahankan ciri khas bangsa atau budaya agar kepribadian
bangsa Indonesia tidak mudah terpengaruh dan tidak diklaim oleh Negara-
Negara lain, karena hal tersebut merupakan Kekayaan budaya bangsa
Indonesia.
8. Pendidikan di Indonesia harus ditingkatkan agar bangsa Indonesia dapat
bersaing atau pelajar dari Negara lain ingin mengikuti pendidikan di Indonesia
karena melihat kualitas pendidikan di Indonesia yang berkualitas.
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 22/24
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Sesuai makalah yang dibahas dari uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi
negara untuk menentukan tujuan , kebijakan. Untuk mewujudkan cita- cita
proklamasi.
2. Ketahanan nasional dipengaruhi oleh berbagai macam aspek seperti aspek
ideologi, sosbud, dan hankam.
3. Pembangunan nasional adalah semua kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan oleh negara atau pemerintah yang bertujuan untuk mengadakan
pembangunan fisik, sikap mental dan moderni-sasi pemikiran bagi seluruh
bangsa dan rakyat Indonesia.
4. Geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional
yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan.
5. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total
dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan
penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur
ekonomi suatu negara.
6. Geostrategi memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan
pembangunan ekonomi dengan bentik ketahanan bnasional pada berbagai
bidang
7. Konsepsi Ketahanan Nasional dapat pula dipandang sebgai sutau pilihan
atau alternative dan konsepsi tentang kekuatan nasional (national power),
yang biasanya dianut oleh Negara- Negara besar di dunia.
8. Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi
corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan.
9. Dengan Geostrategi Peningkatan Pembangunan Ekonomi adalah dengan
membentuk suatu ketahanan dalam berbagai bidang khususnya aspek
ideologi agar kepribadian atau jati diri bangsa tidak mudah terpengaruh.
10. Geostrategi dalam hubungannya dengan meningkatkan pembangunan
ekonomi adalah mewujudkan cita- cita dan tujuan nasional.
B. Saran
Peranan Geostrategi dalam pembangunan ekonomi merupakan suatu cara yang dapat
membentuk suatu ketahanan nasional hal tersebut merupakan perwujudan dari cita- cita
nasional diharapkan Bangsa Indonesia khususnya generasi Bangsa dapat bersaing dalam upaya
meningkatkan Pembangunan Ekonomi di era globalisasi dewasa ini.
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 23/24
Posted by Mahasisw a Abadi at 16:06
Labels: pkn
DAFTAR PUSTAKA
Bannock, Graham, R. E. Baxter dan Evan Davis. 2004. A Dictionary of Economics.
Inggris: Penguin Books Ltd
http://apadefinisinya.blogspot.com/.../geopolitik-dan-geostrategi-indonesia.html//
http:// id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi//
http://muhlashala.wordpress.com/mata-kuliah-kewarganegaraan//
http://one.indoskripsi.com/click/1094//
http://setneg.go.id/index2.php?option=com_content&do_pdf//
Komarudin. (1985)Pengantar Untuk Memahami Pembangunan.Bandung; Angkasa.
M.S, Kaelan dan Zubaedi, Achmad.(2007) Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta.
Paradigma.
Prayitno, Hadi.(1986). Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta; BPFE.
Sadono, Sukarno, (1981). Ekonomi Pembangunan. Medan; Borta Gorat.
Anda sedang membaca artikel tentang Makalah Pendidikan Kewarganegaraan dan anda bisa menemukan
artikel Makalah Pendidikan Kew arganegaraan ini dengan url
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html. Anda dapat Mengcopy Artikel Makalah
Pendidikan Kewarganegaraan ini untuk kepentingan pendidikan. Semoga artikel Makalah Pendidikan
Kewarganegaraan ini bermanfaat Bagi Anda. Mohon tinggalkan komentar setelah Anda membaca artikel Makalah
Pendidikan Kewarganegaraan ini. untuk dijadikan sebagai perbaikan dari artikel ini. bagi yang mau
menyumbangkan makalah kirim melalui email sangmahasisw [email protected]
Recommend this on Google
2 Comments 0 Comments
5/24/2015 Makalah Anda: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn.html 24/24
Newer Post Older PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Facebook social plugin
Also post on Facebook
Posting as DhystikaZahrah Septania
Comment
Add a comment...
Wachied Ters Works at PT Marijuana
Ladang Ganja para rastaman
tank"s
Reply Like Follow Post January 7, 2014 at 1:04pm
Follow
Imaimo
sippp
Reply Like Follow Post November 16, 2014 at 6:27pm
Simple template. Powered by Blogger.