22
1. Definisi Penyakit (sertakan sember referensinya) Gastroschizis adalah suatu herniasi pada isi usus dalam fetus yang terjadi pada salah satu samping umbilical cord. Organ visera posisinya diluar kapasitas abdomen saat lahir (Linda Sawden, 2002). Pada dasarnya gastroschizis sama dengan omphalocele. Omphalocele adalah defek (kecacatan) pada dinding anterior abdomen pada dasar dari umbilical cord dengan herniasi dari isi abdomen. Organ – organ yang berherniasi dibungkus oleh peritoneum parietal. Setelah 10 minggu gestasi, amnion dan Wharton jelly juga membungkus massa hernia (Lelin-Okezone, 2007). Omphalocele adalah kondisi bayi waktu dilahirkan perut bagian depannya berlubang dan usus hanya dilapisi selaput yang sangat tipis (dr. Irawan Eko, Spesialis Bedah RSU Kardinah, 2008). Omphalocele terjadi saat bayi masih dalam kandungan, karena gangguan fisiologis pada sang ibu, dinding dan otot – otot perut janin tidak terbentuk dengan sempurna. Akibatnya organ pencernaan seperti usus, hati, tali pusar, serta lainnya tumbuh diluar tubuh. Jenis gastroschizis terjadi seperti omphalocele. Bedanya tali pusar tetap ada pada tempatnya (dr. Redmal Sitorus, 2008). 2. Etiologi Etiologi secara embriologi pada defek kongenital abdomen tidak sepenuhnya diketahui dan masih merupakan subyek yang kontroversial.

Lp Gastroschisis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lp Gastroschisis

1. Definisi Penyakit (sertakan sember referensinya)

Gastroschizis adalah suatu herniasi pada isi usus dalam fetus yang terjadi pada salah satu

samping umbilical cord. Organ visera posisinya diluar kapasitas abdomen saat lahir (Linda

Sawden, 2002).

Pada dasarnya gastroschizis sama dengan omphalocele. Omphalocele adalah defek

(kecacatan) pada dinding anterior abdomen pada dasar dari umbilical cord dengan herniasi dari

isi abdomen. Organ – organ yang berherniasi dibungkus oleh peritoneum parietal. Setelah 10

minggu gestasi, amnion dan Wharton jelly juga membungkus massa hernia (Lelin-Okezone,

2007).

Omphalocele adalah kondisi bayi waktu dilahirkan perut bagian depannya berlubang dan

usus hanya dilapisi selaput yang sangat tipis (dr. Irawan Eko, Spesialis Bedah RSU Kardinah,

2008).

Omphalocele terjadi saat bayi masih dalam kandungan, karena gangguan fisiologis pada

sang ibu, dinding dan otot – otot perut janin tidak terbentuk dengan sempurna. Akibatnya organ

pencernaan seperti usus, hati, tali pusar, serta lainnya tumbuh diluar tubuh. Jenis gastroschizis

terjadi seperti omphalocele. Bedanya tali pusar tetap ada pada tempatnya (dr. Redmal Sitorus,

2008).

2. Etiologi

Etiologi secara embriologi pada defek kongenital abdomen tidak sepenuhnya diketahui dan masih

merupakan subyek yang kontroversial. Meskipun beberapa bukti mengatakan bahwa etiologi

gastroschizis terletak desebelah lateral dan hampir sama. Banyak kontroversi berhubungan dengan

penyebab gastroschizis. Defek abdominal pada gastroschizis terletak disebelah lateral dan hampir selalu

pada sebelah kanan dari umbilicus.

Penulis lain berpendapat bahwa gastroschizis diakibatkan pecahnya suatu eksomphalos. Rupturnya

omphalokel kecil dan transformasi menjadi gastroschizis dapat terjadi didalam uterus. Tetapi banyak

kejadian anomaly yang berhubungan dengan omphalokel tidak mendukung teori ini. Pada gastroschizis

jarang terjadi anomaly, tetapi sering lahir premature (22%).

Teori lain untuk etiologi gastroschizis adalah terputusnya secara prematur arteri

omphalomesentrik kanan, yang mengakibatkan injuri iskemik pada dinding depan abdomen

Page 2: Lp Gastroschisis

dimana herniasi menembus dan terdiri dari isi abdomen. Pada kondisi normal, arteri ini tetap ada

(Imam Sudrajat& Haryo Sutoto).

Factor resiko tinggi yang berhubungan dengan omphalocel atau gastroschizis adalah resiko

tinggi kehamilan seperti:

1.      Infeksi dan penyakit pada ibu

2.      Penggunaan obat – obatan berbahaya, merokok

3.      Kelainan genetik

4.      Defisiensi gizi seperti asam folat, protein dan vitamin B. Complex

5.      Hipoksia

6.      Salisilat dapat menyebabkan defek pada dinding abdomen

7.      Unsur polutan logam berat dan radioaktif yang masuk kedalam tubuh ibu hamil.

3. Patofisologi kasus

Menurut Suriadi & Yuliani.R patofisiologi dari gastroschizis atau omphalocele yaitu

selama perkembangan embrio ada suatu kelemahan yang terjadi didalam dinding abdomen

semasa embrio yang mana menyebabkan herniasi pada isi usus pada salah satu samping

umbilicus (yang biasanya pada samping kanan), ini menyebabkan organ visera abdomen

keluar dari kapasitas abdomen dan tidak tertutup oleh kantong. Terjadi malrotasi dan

menurunnya kapasitas abdomen yang dianggap sebagai anomaly.

Gastroschizis terbentuk akibat kegagalan fusi somite dalam pembentukan dinding

abdomen sehingga dinding abdomen sebagian terbuka. Letak defek umumnya disebelah

kanan umbilicus yang berbentuk normal. Usus sebagian besar berkembang diluar rongga

abdomen janin, akibatnya usus menjadi tebal dan kaku karena pengendapan dan iritasi cairan

amnion dalam kehidupan intra uterin, usus juga tampak pendek, rongga abdomen janin

sempit.

Usus – usus, visera, dan seluruh rongga abdomen berhubungan dengan dunia luar

menyebabkan penguapan dan pancaran panas dari tubuh cepat berlangsung, sehingga terjadi

dehidrasi dan hipotermi, kontaminasi usus dengan kuman juga dapat terjadi dan

menyebabkan sepsis, aerologi menyebabkan usus – usus distensi sehingga mempersulit

koreksi pemasukan kerongga abdomen sewaktu pembedahan.

Page 3: Lp Gastroschisis

Embryogenesis, pada janin usia 5-6 minggu isi abdomen terletak diluar embrio

dirongga selom. Pada usia 10 minggu terjadi pengembangan lumen abdomen sehingga usus

dari ekstra peritonium akan masuk kerongga perut.

Bila proses ini terhambat maka akan terjadi kantong dipangkal umbilicus yang berisi

usus, lambung kadang hati. Dindingnya tipis terdiri dari lapisan peritonium dan lapisan

amnion yang keduanya bening sehingga isi kantong tengah tampak dari luar, keadaan ini

disebut omfhalocele, bila usus keluar dari titik terlemah dikanan umbilicus usus akan berada

diluar rongga perut tanpa dibungkus peritonium dan amnion keadaan ini disebut gastroschizis

(Retno Setiowati, 2008)

4. Tanda dan Gejala

Menurut A.H Markum(1991) manifestasi dari gastroschizis/omphalocele yaitu:

1.      Organ visera keluar

2.      Penonjolan pada isi usus

3.      Pada pemeriksaan USG prenatal : tampak adanya Gastroscizis/ Ompalokel.

Banyak usus dan organ perut lainnya yang menonjol pada gastroschizis/ omfalochel

bervariasi tergantung kepada besarnya lubang dipusar. Jika lubangnya kecil mungkin hanya

usus yang menonjol tetapi jika lubangnya besar hati juga bisa menonjol melalui lubang

tersebut (Retno Setiowati, 2008).

Page 4: Lp Gastroschisis

5. WOC

Page 5: Lp Gastroschisis

6. Data Fokus

a. Data fokus pengkajian menurut Doengoes,MF 1991:

1.      Mengkaji kondisi abdomen

a.       Kaji area sekitar dinding abdomen yang terbuka

b.      Kaji letak defek, umumnya berada disebelah kanan umbilicus

c.       Perhatikan adanya tanda – tanda infeksi atau iritasi

d.      Nyeri abdomen, mungkin terlokalisasi atau menyebar, akut atau kronis sering

disebabkan oleh inflamasi, obstruksi

e.       Distensi abdomen, kontur menonjol dari abdomen yang mungkin disebabkan oleh

perlambatan pengosongan lambung, inflamasi, obstruksi.

2.      Mengukur temperatur tubuh

a.       Demam, manifestasi umum dari penyakit pada anak – anak biasanya berhubungan

dengan dehidrasi, infeksi atau inflamasi

b.      Lakukan pengukuran suhu secara continue setiap 24 jam

c.       Perhatikan apabila terjadi peningkatan suhu secara mendadak

3.      Kaji sirkulasi, kaji adanya sianosis perifer

4.      Kaji distress pernafasan

a.       Lakukan pengkajian fisik pada dada dan paru

b.      Kaji adanya suara nafas tambahan

c.       Perhatikan bila tampak pucat, sianosis

d.      Perhatikan irama nafas, frekuensi

7. Analisa DataNO Data Patofisiologis Masalah1. Ptekie, ruam, penyakit

kronik, imun , hb ibu yang terlalu muda

usia kehamilan 27 minggu

hernia umbilikalis

infeksi pada janin

Resiko infeksi

Page 6: Lp Gastroschisis

ruam, pteki

2. Usus beradadi luar abdomen, pasien dipuasakan ,membrane mukosa kering, kulit kering

ibu yang terlalu muda

usia kehamilan 27 minggu

usia kehamilan 35 minggu

gastroschizis yang nyata

ajanin keluar secara dengan gastroschisis

kuman masuk lewat usus di luar abdomen

infeksi traktus digestivus

muntah, distensi abdomendiare

dehidrasi

Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

3. Kulit kering, ptekieturgor kulit jelek, prosedur invasive pada tubuh

ibu yang terlalu muda

usia kehamilan 27 minggu

hernia umbilikalis

infeksi pada janin

ruam, pteki

kulit kering dan bersisik, turgor

kerusakan integritas kulit

4. Ungkapan verbal dan non verbal Ketakutandan

infeksi pasca natal/ sesudah kelahiran

Cemas berhubungan dengan hospitalisasi, perpisahan dengan orang tua, dan

Page 7: Lp Gastroschisis

kecemasan melihat kondisi anak dan tindakan yangdiberikan kepada anak,

kurang pengetahuan keluarga tentang gastroschisis

prosedur yang menakutkan

8. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko infeksi

2. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status metrabolisme

4. Cemas berhubungan dengan hospitalisasi, perpisahan dengan orang tua, dan prosedur

yang menakutkan

9. Asuhan KeperawatanNo Diagnosa NOC NIC Imple

mentasiEvaluasi

1. Infeksi 1. Status nutrisi

2. Control infeksi

3. Control pengetahuan ibu tentang infeksi

Kontrol Infeksi

Bersihkan

lingkungan

sekitar setelah

digunakan

pasien.

Ganti peralatan

pengobatan

pasien setiap

protocol/pemeri

ksaan.

Batasi jumlah

pengunjung/pe

mbezuk.

Ajarkan

mencuci tangan

Pertahankan teknik

isolasi.

Batasi pengunjung .

Cuci tangan setiap

sebelum dan sesudah

tindakan

keperawatan.

Bersihkan lingkungan

setelah dipakai pasien

lain.

Tingkatkan intake

nutrisi

infeksi tidak terjadi (terkontrol) dengan status kontrol infeksi skala 4.

Page 8: Lp Gastroschisis

untuk

memperbaiki

kesehatan

pribadi.

Ajarkan teknik

mencuci tangan

yang benar.

Ajarkan

pengunjung

untuk mencuci

tangan saat

masuk dan

meninggalkan

kamar pasien.

Gunakan sabun

anti mikroba

untuk mencuci

tangan dengan

benar.

Cuci tangan

sebelum dan

sesudah

melakukan

perawatan pada

pasien.

Gunakan

sarung tangan

sebagai

pengaman yang

umum.

Gunakan

Page 9: Lp Gastroschisis

sarung tangan

yang bersih.

Gosok kulit

pasien dengan

alat anti bakteri

dengan tepat.

Jaga

lingkungan

agar tetap steril

selama insersi

di tempat tidur.

2. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan diare

1. Keseimbangan cairan

Kriteria Hasil :

Intake dan output seimbang.

Tidak ada tanda-tanda dehidrasi.

Tanda-tanda vital dalam batas normal

Indikator Skala     :

1.      : Berat

2.      :

1. Pengelolaan cairan

Intervensi :

1. Monitor mual dan muntah.

2. Observasi tanda-tanda dehidrasi.

3. Anjurkan untuk minum yang banyak.

4. Monitor dan catat asupan dan haluaran cairan.

5. Monitor tanda-tanda vital.

6. Kolaborasi pemberian cairan parenteral.

7. Libatkan keluarga

anjurkan kepada ibu keluarga agar pasien diberi ASI.

pantau tanda – tanda vital.

pantau tanda - tanda dehidrasi.

monitor tetesan infus dan evaluasi setiap 2 jam, kolaborasipemberian obat

pasien kesadaran composmentis, turgor kulit baik, mata tidak cekung, TTV dalam batas normal.

Page 10: Lp Gastroschisis

Substansial

3.      : Sedang

4.      : Ringan

5.      : Tidak ada gangguan

 

dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan penyerapan nutrisi

1. Status nutrisi

Kriteria Hasil :

Tidak terjadi penurunan berat badan.

Asupan nutrisi adekuat.

Tidak terjadi tanda-tanda malnutrisi.

Indikator Skala     :

1.      : Tidak adekuat

2.      : Ringan

3.      : Sedang

4.      : Kuat

1. Manajemen nutrisi

Aktivitas:

1. Kaji status nutrisi pasien.

2. Ketahui makanan kesukaan pasien.

3. Timbang berat badan pada interval yang tepat.

4. Anjurkan makanan sedikit tapi sering.

5. Sajikan makanan selagi hangat dan dalam bentuk yang menarik.

6. Kolaborasi

pantau status nutrisi pasien dengan timbang berat badan pasien setiap hari, menganjurkan orang tua pasien untuk memberikan makan porsi kecil tapi sering,

Tidak terjadi penurunan berat badan.                                     

Asupan nutrisi adekuat.

Tidak terjadi tanda-tanda malnutrisi

Page 11: Lp Gastroschisis

5.      : Adekuat total

dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat.

7. Berikan informasi kepada keluarga tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana untuk memenuhinya.

4. Cemas berhubungan dengan hospitalisasi, perpisahan dengan orang tua, dan prosedur yang menakutkan

kontrol cemas

Kriteria Hasil:

a. Monitor

Intensitas

kecemasan

b. Menurunkan

stimulasi

iingfcungan

ketika cemas

c. Menggunakan

strategi koping

efekiif

d. Mencari

informasi

untuk

menurunkan

Penurunan

Kecemasan

a. Tenangkan

Klien

b. Jelaskan

seluruh

prosedur

tindakan

kepada klien

dan perasaan

yang mungkin

muncul pada

saat

melakukan

tindakan

c. Berikan

Informasikan

termasuk hal yang

akan terjadi pada

klien, kapan dan apa

yang akan dialami

klien, bagaimana

sensasi dan

ketidaknyamanan

yang diduga oleh

klien

Psikososial suport

untuk menghilangkan

kecemasan

Aturan yang dianut

klien suport orang

sekitarnya

Ansietas dikurangi

Mendiskusikan

kekhawatiran yang

berkaitan dengan

tipe ansietas dan

induksi dengan ahli

anastesi

Mengungkapkan

suatu pemahaman

tentang medikasi

praanastesi dan

anastesi umum

Page 12: Lp Gastroschisis

cemas informasi

tentang

diagnosa,

prognosis, dan

tindakan.

d. Temani pasien

urituk

mendukung

keamanan dan

menurunkan

rasa sakit

e. Instruksikan

pasien untuk

menggunakan

metode/

teknik relaksasi

Page 13: Lp Gastroschisis

DAFTAR PUSTAKA

Berhman, Richard. 1983. Ilmu Kesehatan Anak. alih bahasa Moelia dkk. 1992. Jakarta: EGC

Carpenito, Lynda Juall. 1999. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa: I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati. 2000. Jakarta: EGC.

Suriadi,Yuliani R,2001,Asuhan Keperawatan pada Anak,CV sagung Seto,Jakarta

Gordon,et.al,2001, Nursing Diagnoses : definition & Classification 2001-2002,Philadelpia,USA

LAMPIRAN

STATUS IMUN (0702)

Pengaruh : Kesehatan Fisiologi (II)Kelas : Respon Imun (H)Skala : Adanya hingga tidak adanya kompromi (a)Definisi : kecukupan alamiah dan memperoleh perlawanan terhadap sasaran yang tepat ke antigen internal dan eksternal.

STATUS IMUN

Sangat dikompromikan1

Dikompromikan

2

Cukup dikompromikan3

Kurang dikompromikan4

Tidak dikompromikan5

Indikator070201

Tidak adanya infeksi berulang

1 2 3 4 5

070202

Tidak adanya tumor

1 2 3 4 5

070203

Status pencernaan dari skala yang

1 2 3 4 5

Page 14: Lp Gastroschisis

diharapkan070204

Status pernapasan dari skala yang diharapkan

1 2 3 4 5

070205

Status genitourinary

1 2 3 4 5

070206

Berat dari skala yang diharapkan

1 2 3 4 5

070207

Suhu tubuh dari skala yang diharapkan

1 2 3 4 5

070208

Integritas kulit

1 2 3 4 5

070209

Integritas mukosa

1 2 3 4 5

070210

Tidak adanya kelelahan secara terus menerus

1 2 3 4 5

070211

Pengebalan sekarang

1 2 3 4 5

070212

Kadar zat terlarut pada antibody dalam batas normal

1 2 3 4 5

070213

Reaksi tes kulit cocok dengan pembukaan

1 2 3 4 5

070214

Hal-hal yang mutlak dalam menghitun

1 2 3 4 5

Page 15: Lp Gastroschisis

g sel darah putih nilai-nilai dalam batas normal

070215

Diferensial dalam menghitung sel darah putih nilai-nilai dalam batas normal

1 2 3 4 5

070216

Sel T4 dalam batas normal

1 2 3 4 5

070217

Sel T8 dalam batas normal

1 2 3 4 5