40
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN PADA Ny. “G” DENGAN CEDERA KEPALA SEDANG (CKS) + EPIDURAL HEMATOM PARIETALOKSIPITAL + FRAKTUR BASIS CRANII DI RUANG INSTANSI GAWAT DARURAT RSUP SANGLAH DENPASAR Pada Tanggal 5-6 Desember 2010 Tanggal pengkajian : 5 Desember 2010 Waktu pengkajian : 22.05 WITA Sumber informasi : pasien dan keluarga Tanggal masuk ruangan : 5 Desember 2010 Waktu : 22.00 WITA No. rekam medis : 10.44.06.37 I. PENGKAJIAN A. BIODATA PASIEN Nama : Ny”G” Tanggal lahir : 11 Juni 1983 Umur : 27 tahun Jenis kelamin : Wanita Agama : Islam Pendidikan : DIII Pekerjaan : - Alamat : Asrama Denzipura, Gianyar, Bali Status nikah : sudah menikah B. KEADAAN UMUM : Sakit sedang

Lk Cks Triage Sanglah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lk Cks Triage Sanglah

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN PADA Ny. “G” DENGAN CEDERA KEPALA SEDANG (CKS) + EPIDURAL HEMATOM

PARIETALOKSIPITAL + FRAKTUR BASIS CRANII

DI RUANG INSTANSI GAWAT DARURAT RSUP SANGLAH DENPASAR

Pada Tanggal 5-6 Desember 2010

Tanggal pengkajian : 5 Desember 2010

Waktu pengkajian : 22.05 WITA

Sumber informasi : pasien dan keluarga

Tanggal masuk ruangan : 5 Desember 2010

Waktu : 22.00 WITA

No. rekam medis : 10.44.06.37

I. PENGKAJIAN

A. BIODATA PASIEN

Nama : Ny”G”

Tanggal lahir : 11 Juni 1983

Umur : 27 tahun

Jenis kelamin : Wanita

Agama : Islam

Pendidikan : DIII

Pekerjaan : -

Alamat : Asrama Denzipura, Gianyar, Bali

Status nikah : sudah menikah

B. KEADAAN UMUM : Sakit sedang

C. KESADARAN : Verbal

D. TRIAGE : kuning, P2

Page 2: Lk Cks Triage Sanglah

E. KELUHAN UTAMA:

Pasien mengeluh nyeri pada kepala (+), pusing dan sesak, kesadaran menurun, gelisah dan tampak sesak

F. PRIMARY SURVEY

1. Air way : bebas

2. Breathing :

a. Look : ekspansi dada optimal, simetris, sesak (+), RR: 28x/menit, tidak ada penggunaan otot bantu nafas

b. Listen : tidak ada suara nafas tambahan

c. Feel : ada hembusan nafas

d. Palpasi : gerakan dada simetris, krepitasi (-)

e. Perkusi : sonor

f. Aukskultasi : vesikuler

3. Circulation : nadi karotis kuat, N: 56x/menit, CRT =2 detik, perdarahan aktiv dari telinga (othorea), wajah pucat

4. Disability : klien tampak gelisah, verbal respon, anisokor (3mili kiri dan 4 mili kanan), delirium, E3V3M6

5. Exposure : suara nafas tambahan (-), othorea (+), fraktur (-), deformitas (-), tampak gelisah, sesak (+).

G. SECONDARY SURVEY

1. Five intervention

Nasogastrik tube : -

Pulse oximetri : -

Kateterisasi : -

Elektrokardio gram : -

2. Nyeri

a. Provokatif : kerusakan jaringan ; penekanan jaringan vaskular serebral

Page 3: Lk Cks Triage Sanglah

b. Quality : nyeri menusuk, tingkat nyeri berat

c. Regio : kepala sebelah kri hingga bagian belakang

d. Severity : nyeri pada angka 7, pada skala 0-10

e. Time : continue

3. Get vital sing

a. Tekanan darah : 110/70 mmHg

b. Pulse : 56x/menit

c. Respiratory rate : 28 x/ menit

d. Temperature : 36,5°C

4. History

a. Sing & syptomp : pasien tampak sesak, nyeri daerah kepala, gelisah, pasien muntah bercampur darah berwarna hitam pekat, pasien mengeluh pusing

b. Allergy : tidak ada riwayat alergi obat-obatan

c. Medication : tidak ada riwayat penggunaan obat-obatan (anti hipertensi, antibiotik)

d. Past medical history : tidak ada riwayat gangguan kardiovaskuler dan pernafasan

e. Last meal : pasien telah makan nasi saat pukul 18.00 WITA

f. Even lead to injury : keluarga mengatakan pasien akan membeli makanan untuk makan malam sambil menggendong bayinya, tiba-tiba ditabrak pengendara motor dengan kecepatan tinggi dan jatuh membentur aspal, sekitar 1 jam yang lalu (pukul 21.00 WITA) dan keluarga segera membawa pasien menuju RSU Sanjiwani, Gianyar, pasien mendapat terapi NaCL 0,9% dan oksigen 10 Liter, kemudian pasien dibawa ke RSAD Udayana TK III Denpasar dan didiagnosa mengalami cedera kepala sedang serta fraktur basis kranii. Kemudian pasien dirujuk ke RSUP Sanglah, keluarga mengatakan setelah kejadian, pasien sadar dan saat di perjalanan menuju RSUP Sanglah, pasien mengeluh nyeri pada kepala (+), mual muntah (+) bercampur darah, amnesia (-)

5. Head to toest

Page 4: Lk Cks Triage Sanglah

a. Kepala & wajah : Deformitas (-), Contusio (-), Abrasi (-), Puncture (-), Burn (-), Tenderness (+), Laserasi (-), Savelling (-), perdarahan aktiv pada kedua telinga (othorea) , tampak meringis karena nyeri, mengerutkan dahi, tampak pucat

b. Mata : DCAPBTLS (-), konjungtiva anemis (-)

c. Hidung : DCAPBTLS (-), pernafasan cuping hidung (-), rinhorea(-)

d. Mulut : DCAPBTLS (-), sianosis (-), mukosa bibir kering, muntah bercampur darah

e. Leher : DCAPBTLS (-), tidak ada penggunaan otot bantu nafas (sternokleidomastoideus), deviasi trakea (-), raba nadi karotis kuat

f. Dada : Deformitas (-), Contusio (-), Abrasi (-), Puncture (-), Burn (-), Tenderness (-), Laserasi (-), Savelling (-), Inspeksi pergerakan dinding dada simetris, ekspansi dada optimal, perkusi sonor, aukskultasi vesikuler, krepitasi (-)

g. Jantung : Auskultasi S1S2 tunggal, reguler, CRT = 2 detik, tampak wajah pucat

h. Paru :RR : 28x/menit, Inspeksi pergerakan dinding dada simetris, ekspansi dada optimal, perkusi sonor, aukskultasi vesikuler.

i. Abdomen : DCAPBTLS (-), Inspeksi penggunaan pernafasan perut (-) dan pengunaan otot bantu nafas pada abdomen (-)

j. Genitourinarial : DCAPBTLS (-), eksimosis daerah vesika urinaria (-) genital (-), perkusi dalness daerah vesika

k. Ekstrimitas, integumen & pelvis : DCAPBTLS (-), Palpasi CRT = 2det, krepitasi (-), fraktur (-) , turgor kulit baik, anemis (-), palpasi nadi radialis 56x/menit, akral dingin, berkeringat, gerakan hiperaktiv involunter pada ekstrimitas atas dan bawah

6. Inspeksi posterior survace : DCAPBTLS (-), deformitas (-), fraktur servikal dan vertebra (-)

Page 5: Lk Cks Triage Sanglah

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium (05 desember 2010, 22.20 WITA)

No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

WBC

Ne %

Ly %

Mo%

Eo%

Ba%

Ne #

Ly#

Mo#

Eo#

Ba#

RBC

HGB

HCT

MCV

MCH

MCHC

RDW

PLT

MPV

30,00

78,80

14,00

5,90

0,40

0,90

23,70

4,20

1,80

0,10

0,30

3,75

11,90

33,90

90,30

31,80

35,30

13,40

356,00

6,30

10^3/µL

%

%

%

%

%

10^3/µL

10^3/µL

10^3/µL

10^3/µL

10^3/µL

10^6/µL

g/dL

%

fL

Pg

g/dL

%

10^3/µL

fL

4,50-11

47-80

13,0-40

2-10

0-5

0-2

2,5-7,5

1,00-4,00

0,10-1,20

0,00-0,50

0,00-0,10

P:4,50-5,90

W:4,20-5,40

P:13,50-17,50

W:12,00-16,00

P:41,00-53,00

W:38,00-48,00

P:80,00-100,00

W:81,00-99,00

26,00-34,00

31,00-36,00

11,60-14,80

150,00-440,00

0,00-10,00

Page 6: Lk Cks Triage Sanglah

21. RDWSD 39,90 % 0,00-0,00

Analisa gas darah (06 desember 2010, 02.08 WITA)

No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

PH

PCo2

PO2

Hct

HCO3

TCO2

BE (B)

SO2

THbc

Natrium

Kalium

7,40

33,00

93,00

29,00

20,40

21,40

-3,90

97

9,0

142,00

2,70

-

-

mmHg

%

mmol/L

mmol/L

mmol/L

%

g/dL

mmol/L

mmol/L

7,35-7,45

35-45

80-100

37-49

22-26

24-30

-2 – 2

- -

13-18

135-145

3,4-4,8

CT scan

Epidural Hematom Parietaloksipital

Page 7: Lk Cks Triage Sanglah

I. TERAPI MEDIKASI

NaCL 0,9% 20tpm

Notrotam 1x12 gr

Lantipain 3x 1amp

Kalnex 3x 100 gr

Phentoin 3x1amp

Ranitidine 3x1amp

Ceftazidine 2x1 gr

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem

1 DS:

Pasien mengeluh sesak

“sesak…..”

DO:

Tampak sesak

RR: 28x/menit

Fraktur basis cranii

Hemoglobin 11,9

Perdarahan epidural

Trauma kapitis;deselerasi

Kerusakan kontiunitas jaringan

Perdarahan serebral ; peningkatan tekanan

intrakranial

Penekanan pusat pernafasan

Penurunan impuls O2

Hipoksia jaringan

Respon tubuh

meningkatkan ventilasi

pernafasan ;hiperventilasi

Ketidakefektifan

pola nafas

Page 8: Lk Cks Triage Sanglah

Pola nafas inefektiv

2 DS:

Pasien mengeluh

pusing dan nyeri pada

kepala

DO:

Tampak gelisah

Kesadaran delirium

GCS: E3V4M5

Verbal respon

CT scan : epidural

hematom

parietalosipital

Anisokor (kanan 3

mili, kiri 4 mili)

Tampak muntah

Othorea

Hematokrit : 33,90%

Hemoglobin: 11,90

g/dL, Tekanan

darah :110/70 mmHg

gerakan hiperaktiv

involunter pada

ekstrimitas atas dan

bawah

Trauma deselerasi

kerusakan kontinuitas jaringan

peningkatan aliran darah daerah cedera

peningkatan tekanan intrakranial

penurunan perfusi jaringan serebral

Gangguan perfusi

jaringan serebral

4 DS:

Pasien mengeluh nyeri

di daerah kepala

“aduh….saki,,.kepala”

DO:

Pasien tampak

memegang kepalanya

Trauma deselerasi

kerusakan jaringan

respon tubuh; vaskuler dan seluler; pengeluaran histamin, prostaglandin

dan katekolamin ; edema jaringan

Nyeri akut

Page 9: Lk Cks Triage Sanglah

Tampak gelisah

Pasien menunjukan

angka 7 pada skala

nyeri 0-10

Tampak meringis

Tampak mengerutkan

dahi

Epidural hematom

peningkatan tahanan intravaskular serebral; impuls O2 menurun

peningkatan tekanan intra kranial

mengaktivkan traktus neospinotalamikus dan paleospinotalamikus

impuls menuju talamus

rangsangan menuju kortek serebral

Persepsi nyeri

B. Rumusan Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektivan pola nafas berhubungan dengan penekanan pusat pernafasan;

peningkatan tekanan intrakranial ditandai dengan pasien mengeluh sesak

“sesak..”, tampak sesak, RR: 28x/menit, Fraktur basis cranii, Hemoglobin

11,9, perdarahan epidural

2. Gangguan perfusi jaringan; serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan

intrakranial, perdarahan serebral ditandai dengan pasien mengeluh pusing dan

nyeri kepala, tampak gelisah, kesadaran somnolen, GCS: E3V4M5, Verbal

respon, CT scan : epidural hematom parietalosipital, Anisokor (kanan 3 mili,

kiri 4 mili), Tampak muntah, Othorea, Hematokrit : 33,90%, Hemoglobin:

11,90 g/dL, Tekanan darah :110/70 mmHg, nadi: 56x/menit, gerakan

hiperaktiv involunter ekstrimitas atas dan bawah

3. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial, kerusakan

kontinuitas jaringan serebral ditandai dengan Pasien mengeluh nyeri di daerah

Page 10: Lk Cks Triage Sanglah

kepala” aduh…sakit…kepala …”, Pasien tampak memegang kepalanya,

Tampak gelisah, Pasien menunjukan angka 7 pada skala nyeri 0-10, Tampak

meringis, Tampak mengerutkan dahi, Epidural hematom

III.INTERVENSI KEPERAWATAN

No

Dx

Tujuan Intervensi Rasional

I Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 4x60 menit,

pola nafas efektiv

dengan kriteria:

klien tidak mengeluh sesak

tampak rileks RR dalam batas

normal (16-20x/menit)

Ekspansi dada optimal dan Gerakan dada simetris

Tidak ada suara paru/nafas

Bebas sianosisAnalisa gas darah

dalam batas normal

1) Pantau frekuensi dan irama, kedalaman pernafasan. Catat ketidakteraturan pernafasan

2) Catat kepatenan jalan nafas. Pasang jalan nafas sesuai indikasi

3) Angkat kepala tempat tidur sesuai aturannya, Jaga patensi jalan nafas, sesuai indikasi

4) Aukskultasi suara nafas, dan adanya suara-suara tambahan yang tidak normal

5) Kolaborasi pemeriksaan dan pemantauan analisa gas darah

6) Kolaborasi pemberian oksigen

Menandakan lokasi/ luasnya keterlibatan otak. Pernafasan lambat, periode apnea dapat menandakan perlunya ventilasi mekanis

pada kasus cidera kepala , penurunan kesadaran dapan menurunkan kontrol motorik lingua, yang dapat menutup jalan nafas serta peningkatan sekresi cairan bronko

menurunkan peningkatan tekanan intraserebral dan meningkatkan patensi oksigen

untuk mengidentifikasi adanya masalah paru , atau obstruksi jalan nafas yang membahayakan oksigenasi serebral

Page 11: Lk Cks Triage Sanglah

Menentukan kecukupan pernafasan, keseimbangan asam basa dan kebutuhan akan terapi

Memaksimalkan oksigen pada darah arteri dan membantu dalam mencegah hipoksia. Jika pusat pernafasan tertekan, mungkin diperlukan ventilasi mekanik

II Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 4x60 menit,

perfusi jaringan

serebral adekuat

terjadi dengan

kriteria:

Tidak terdapat

tanda-tanda

peningkatan

tekanan

intrakranial

Kualitas dan kuantitas

kesadaran meningkat

1. Tentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaan tertentu atau yang menyebabkan penurunan perfusi serebral dan potensial peningkatan TIK

2. Pantau status neurologis secara teratur , kaji respon membuka mata, verbal dan motorik, Pantau tekanan darah ( terhadap peningkatan tekanan sistolik) dan nadi (bradikardi dan tacikardi

Menentukan pilihan intervensi. Penurunan tanda neurologis atau kegagalan dalam pemulihannya ssetelah serangan awal mungkin menunjukan bahwa pasien perlu perawatan intensiv untuk memantau TIK dan pembedahan

Mengkaji adanya kecenderungan pada tingkat kesadaran dan potensial peningkatan TIK dan manfaat dalam menentukan lokasi, perluasan dan perkembangan kerusakan SSP, Kehilangan autoregulasi dapat mengikuti kerusakan vaskularisasi

Page 12: Lk Cks Triage Sanglah

3. Pantau pola pernavasan , adanya periode apnea setelah hiperventilasi

4. Kaji suhu dan atur suhu lingkungan sesuai indikasi

5. Pantau pemasukan dan pengeluaran cairan. Catat turgor kulit dan keadaan membran mukosa

6. Berikan waktu istirahat diantara aktivitas , turunkan stimulasi eksternal

7. Hindari penggunaaan restrein

8. Kaji keadaan gelisah dan peningkatan keluhan nyeri serta keadaan pupil

9. Periksa kemungkinan kandung kemih distensi, pertahankan kepatenan

serebral lokal atau menyeluruh. Peningkatan tekanan darah sistolik diikuti penurunan diastolik dan denyut nadi menandakan adanya peningkatan tekan

Napas yang tidak teratur dapat menunjukan lokasi adanya gangguan serebral, peningkatan TIK, kemungkinan memerlukan dukungan nafas buatan

Demam menunjukan kerusakan pada daerah hipothalamus

Bermanfaat sebagai indikator cairan tubuh total terintegrasi dengan perfusi jaringan

Memberikan efek ketenangan menurunkan TIK

Restrein dapat menambah respon melawan yang akan meningkatkan TIK

Mengindikasi adanya peningkatan tekanan intrakranial

Dapat menjadi pemicu respon otonom yang

Page 13: Lk Cks Triage Sanglah

drainase urine

10. Tinggikan kepala pasien 15-45 derajat sesuai indikasi yang dapat ditoleransi

11. Kolaborasi pembatasan pemberian cairan sesuai indikasi

12. Kolaborasi pemberian oksigen tambahan sesuai indikasi

13. Pantau GDA

14. Kolaborasi pemberian deuritik, steroid, analgetik, sedatif dan antipiretik,antikonvulsan

15. Kolaborasi pemeriksaan CT scan

berpengaruh untuk meningkatkan TIK

Meningkatkan aliran balik vena dari kepala, mengurangi resiko peningkatan TIK

Pembatasan cairan mungkin dibutuhkan untuk menurunkan edema serebral

Menurunkan hipoksemia; menurunkan TIK

Menilai kecukupan pernafasan

Menurunkan TIK, menurunkan reaksi inflamasi, mengendalikan kegelisahan, dan mengendalikan demam

Menentukan lokasi perdarahan dan menentukan tindakan medis selanjutnya

III Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 4x60 menit,

nyeri terkontrol

dengan kriteria:

Pasien tampak

lebih tenang

Pasien

mengatakan nyeri

1. Observasi keluhan utama dan TTV

2. Kaji kualitas dan kuantitas, karakteristik nyeri

3. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada pasien

4. Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi sesuai keadaan kesadaran

Memberi gambaran masalah vaskuler

Menilai tingkat pengaruh terhadap sistemik

Memberikan efek ketanangan pada pasien dan keluarga

↑ sirkulasi,

Page 14: Lk Cks Triage Sanglah

berkurang

Tingkat nyeri

berkurang

menjadi 6/10

pasien

5. Atur posisi nyaman pasien dan pertahankan tirah

6. Ciptakan dan anjurkan suasana nyaman.

7. Lakukan pengontrolan daerah perdarahan

8. Kolaborasi Laksanakan pemberian analgesik

suplai oksigen, memberikan perasaan rileks, menurunkan tekanan vaskuler, memperlambat respon simpatis.

Meningkatkan relaksasi,

Meminimalkan stimulasi external, ↑ relaksasi.

Meningkatkan kenyamanan dan resiko kehilangan cairan berlebih

Mengontrol nyeri,↓ impuls sistem saraf simpatis. Meminimalkan edema keadaan asidosis dan tahanan vaskuler

IV. IMPLEMENTASI

Nama : Ny. “G”

No. RM : 10.44.06.37

No

Dx

Tanggal Jam Tindakan Respon hasil paraf

I 5 Des.

2010

Dan

6 Des.

2010

22.05

22.30

1. Memantau frekuensi dan irama, kedalaman pernafasan. Catat ketidakteraturan pernafasan tiap 30 menit

RR: 28x/menit, tampak sesak, cepat dan dangkal

RR: 22x/menit, tampak sesak

Page 15: Lk Cks Triage Sanglah

23.00

23.30

24.00

00.30

01.00

01.30

02.08

22.05

22.08

22.09

2. Mengkaji kepatenan jalan nafas.

3. Mengatur posisi kepala, dengan meninggikan bagian kepala 15 derajat “permisi bu’ ya saya tinggikan sedikit tempat tidurnya di bagian kepala”

4. Melakukan aukskultasi suara nafas, adanya suara-suara tambahan yang tidak normal

5. Melakukan Kolaborasi pemberian oksigen (12 L) dengan masker rebrithing

pemebrian oksigen 8 L

RR: 26x/menit, tampak sesak, cepat

RR: 24x/menit, tampak sesak,

RR: 26x/menit, tampak sesak, cepat dan dangkal

RR: 26x/menit,

tampak sesak

RR: 24x/menit

tampak sesak

berkurang

RR: 26x/menit,

tampak sesak

pernafasan dalam

dan dangkal

RR:24 x/menit,

tampak sesak ,

menjawab

pertanyaan

suaminya sesak

berkurang

Tidak ada obstruksi jalan nafas, tidak ada suara nafas tambahan

Pasien tampak memegang kepalanya, kemudian tampak gelisah tidak berespon terhadap ucapan perawat

Page 16: Lk Cks Triage Sanglah

22.06

22.30

02.01

6. Malakukan Kolaborasi pemeriksaan dan pemantauan analisa gas darah “ permisi bu ya…saya akan mengambil darah untuk pemeriksaan laboratorium”

Aukskultasi suara paru vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan

Tampak sesak

mulai , dengn tidak

sadar kadang

membuka

maskernya

pasien tampak sesak

berkurang, sesekali

melepaskan masker

Pasien tampak

gelisah, dan

melawan tangan

perawat saat

tangannya

dipegang. suami

klien mengangguk

setuju dengan

tindakan

pengambilan

spesimen darah.

PH: 7,40, PCo2:

33,00, PO2: 93,00

mmHg, HCO3:

20,40mmol/L,

TCO2: 21,40

Page 17: Lk Cks Triage Sanglah

mmol/L, BE (B): -

3,90 mmol/L, SO2:

97%

II 5 Des.

2010

Dan

6 Des.

2010

22.05

01.23

22.05

22.30

23.00

23.30

24.00

00.30

1. Mentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaan tertentu atau yang menyebabkan penurunan perfusi serebral dan potensial peningkatan TIK

2. Memantau status neurologis secara teratur , kaji respon membuka mata, verbal dan motorik, Pantau tekanan darah ( terhadap peningkatan tekanan sistolik) dan nadi (bradikardi dan tacikardi) tiap 30 menit

aktiv pada telinga(othorea), klien mengeluh pusing dan nyeri pada daerah kepalanya,

pasien muntah dan meringis kesakitan

TD:110/70 mmHgN: 56x/menit, tampak gelisah, E3V3M6

TD:130/70 mmHgN: 68x/menit, E3V3M6

TD:120/70 mmHgN: 84x/menit, CRT= 2 detik, E3V3M6

TD:100/60 mmHgN: 82x/menit, CRT= 2 detik, E3V3M6

TD:110/80 mmHgN: 80x/menit, CRT= 2 detik, E3V4M6

TD:110/70 mmHgN: 96x/menit, CRT= 2

Page 18: Lk Cks Triage Sanglah

01.00

01.30

02.08

22.05

22.30

23.00

23.30

24.0

00.30

01.00

01.30

02.08

3. Memantau pola pernafasan , adanya periode apnea setelah hiperventilasi tiap 30 menit

detik, E3V4M6 TD:110/70

mmHgN: 88x/menit, CRT= 2 detik, E3V4M6

TD:120/70 mmHgN: 89x/menit, CRT= 2 detik, E3V4M6,

TD:120/70 mmHgN: 89x/menit, CRT= 2 detik, E3V4M6,

RR: 28x/menit, tampak sesak, cepat dan dangkal

RR: 22x/menit, tampak sesak

RR: 26x/menit, tampak sesak, cepat

RR: 24x/menit, tampak sesak,

RR: 26x/menit, tampak sesak, cepat dan dangkal

RR: 26x/menit,

tampak sesak

RR: 24x/menit

tampak sesak

berkurang

RR: 26x/menit,

tampak sesak

pernafasan dalam

dan dangkal

RR:24 x/menit,

tampak sesak ,

Page 19: Lk Cks Triage Sanglah

22.06

22.09

01.23

00.45

01.49

22.18

4. Mengkaji suhu dan mengatur suhu lingkungan sesuai indikasi (memberi selimut dan batasi pengunjung)

5. Memantau pemasukan dan pengeluaran cairan. Catat turgor kulit dan keadaan membran mukosa

6. Memberikan waktu istirahat diantara aktivitas , turunkan stimulasi eksternal

menjawab

pertanyaan

suaminya sesak

berkurang

Suhu 36,5ºC, Tampak trtidur

Turgor kulit baik,

mukosa bibir

kering, akral hangat

Intake : NaCL 0,9%

20tpm

(500ml)Output:

Perdarahan

/othorea

muntah ± 3gelas

x @200cc

(perjalanan)= ±

600cc

Muntah ± 50cc

Urine ± 100cc

Urine ± 50 cc

Tampak tidur gelisah, ekstrimitas bergerak hiperaktiv, sering merubah posisi miring kanan

Page 20: Lk Cks Triage Sanglah

22.17

22.10

22.06

00.45

01.49

22.08

22.10

(meminimalkan pergerakan kepala dan jumlah pengunjung) dan internal (dukung suami/keluarga selaluberada disamping klien)

7. Menghindari penggunaaan restrein

8. Mengkaji keadaan gelisah dan peningkatan keluhan nyeri serta keadaan pupil

9. Melakukan pemeriksaan kemungkinan kandung kemih distensi

10. Meninggikan tempat tidur pada bagian kepala kepala pasien dengan sudut 15 derajat

11. Melakukan kolaborasi

Pasien tampak gelisah dan reaksi melawan saat tangan di pegang (saat pengambilan spesimen darah) Kemudian pasien tertidur setelah tindakan selesai

Tampak gelisah, menegeluh nyeri sesekali berteriak, pupil anisokor (kiri 4 mili, kanan 3 ml), gerakan involunter hiperaktiv ekstrimitas atas dan bawah (+)

Perkusi dulness

Klien mengatakan ingin berkemih , BAK: ± 100cc

Pasien BAK dengan pispot ±50CC

Pasien tampak tertidur, keluarga pasien mengucapkan terimakasih

Pemberian terapi cairan intravena lancar, pasien tampak gelisah

Page 21: Lk Cks Triage Sanglah

22.06

22.30

22.20

00.30

02.01

pembatasan pemberian cairan intravena NaCL 0,9% 20 tpm

12. Melakukan kolaborasi pemberian oksigen tambahan (rebrething); 12 L

Pemberian oksigen 8 L

13. Memantau GDA

14. Melakukan Kolaborasi pemberian antibiotik, antiemesis, “permisi bu.. bapak…saya skin test dulu, untuk mengetahui ibu alergi apa tidak dengan obat ini , jika tidak obat ini akan kami suntikan”(ceftazidime 1 gr), ranitidin 1amp, netrotam 1x

Tampak sesak

mulai , dengn tidak

sadar kadang

membuka

maskernya

pasien tampak sesak

berkurang, sesekali

melepaskan masker

PH: 7,40, PCo2:

33,00, PO2: 93,00

mmHg, HCO3:

20,40mmol/L,

TCO2: 21,40

mmol/L, BE (B): -

3,90 mmol/L, SO2:

97%

Tidak ada reaksi alergi

Page 22: Lk Cks Triage Sanglah

22.18

12gr

phentoin 1 amp(antikonvulsi)

15. Mengantar klien ke ruang CT scan “permisi bu….saya selimuti dulu,,,kita akan ke ruang CT scan bu….”

Tidak ada reaksi alergi sistemik, tidak ada kejang

Pasien tampak gelisah, ekstrimitas bergerak involunter, Pasien hanya mengeluh nyeri, tidak berespon dengan pembicaraan perawat, hasil terdapat perdarahan epidural daerah prietaloksipital

III 5 Des.

2010

6 Des.

2010

22.05

22.30

23.00

23.30

24.00

1. Mengobservasi keluhan utama dan TTV

TD: 110/70, N:56x/menit, RR: 28x/menit, S:36,5º, pasien mengeluh pusing dan nyeri daerah kepala, terutama sebelah kiri dan belakang

TD:130/70 mmHgN: 68x/menit, RR: 22x/menit , pasien meringis nyeri, gelisah

TD:120/70 mmHgN: 84x/menit, RR: 26x/menit tampak gelisah dan mengeluh nyeri

TD:100/60 mmHgN: 82x/menit, RR: 24x/menitpasien tampak tertidur, tampak sesak

TD:110/80

Page 23: Lk Cks Triage Sanglah

00.30

01.00

01.30

02.08

22.05

02.08

2. Mengkaji kualitas dan kuantitas, karakteristik nyeri

mmHgN: 80x/menit, RR: 26x/menit, pasien mengeluh pusing dan nyeri daerah kepala, terutama sebelah kiri dan belakang

TD:110/70 mmHgN: 96x/menit, RR: 24x/menit pasien mengeluh pusing dan nyeri daerah kepala, terutama sebelah kiri dan belakang

TD:110/70 mmHgN: 88x/menit, RR: 26x/menit

TD:120/70 mmHgN: 89x/menit, RR: 24x/menit, pasien mengeluh sesak dan nyeri daerah kepala sambil meringis..”aduhhh..”, gelisah, apatis

Pasien tampak meringis, berteriak, gelisah nyeri yang dirasa sangat sakit, nyeri pada angka 7 pada skala 0-10

tampak gelisah, apatis, dan masih mengeluh nyeri pada daerah kepala, nyeri pada angka 7 pada skala 0-10, meringis a”duhhh”

Page 24: Lk Cks Triage Sanglah

22.20

02.01

23.10

22.08

22.18

22.06

3. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada pasien” ibu permisi kami akan melakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium”

4. Mengajarkan suami tehnik relaksasi dan menganjurkan keluarga/ suami untuk membimbing ibu nafas dalam

5. mengatur posisi ysng nyaman dan mempertahankan tirah baring posisi supinasi , meninggikan tempat tidur 15 derajat)

6. menciptakan dan menganjurkan suasana nyaman.(membatasi pengunjung, memberi dukungan keluarga, memberikan selimut, membersihkan sisa perdarahan, membantu klien BAK)

7. Melakukan

pasien tampak gelisah, dan berfokus pada nyeri yang dirasa

pasien tampak acuh /tidak berespon dengan pertanyaan perawat dan berfokus pada nyeri yang dirasa, gelisah

klien mau melakukan tindakan 1 kali kemudian acuh dan berfokus pada nyeri yang dirasa

pasien tampak lebih sering merubah posisinya miring kanan

klien tampak masih gelisah, apatis, meringis memegang kepalanya

tampak pasien tidak mengorek

Page 25: Lk Cks Triage Sanglah

00.30

pengontrolan daerah perdarahan( memasang balutan di kedua daerah telinga)” permisi bu ya…saya pasang balutannya agar ibu merasa lebih nyaman dan tidak mengorek telinganya bu…”

8. Melakukan kolaborasi Laksanakan pemberian analgesik Lantipain 1amp

telingannya, perdarahan aktiv

Tidak ada reaksi alergi, pasien meringis saat obat masuk, kemudian tampak gelisah, apatis

V. EVALUASI

No

Dx

Tanggal Jam Evaluasi Paraf

I 06 des.

2010

02.10 S: klien mengatakan sesak berkurang

O: gelisah, apatis RR 24x/menit Ekspansi dada optimal dan Gerakan dada

simetris Tidak ada suara paru/nafas tambahan Bebas sianosis PH: 7,40, PCo2: 33,00, PO2: 93,00 mmHg,

HCO3: 20,40mmol/L, TCO2: 21,40 mmol/L, BE (B): -3,90 mmol/L, SO2: 97%

A: masalah belum teratasi

Page 26: Lk Cks Triage Sanglah

P: intervensi 1-7 dilanjutkan

II 06 des.

2010

02.10 O:

Pasien mengeluh pusing

Mengelkuh nyeri pada kepala

S:

Tampak mual dan muntah

TD:120/70 mmHg, N: 88x/menit

Kesadaran apatis

E3V4M6

Pupil anisokor (kanan 3 mili, kiri 4 mili)

Tampak sesak , RR: 24x/menit

Tampak gelisah

Gerakan involunter ekstrimitas

A: masalah belum teratasi

P: intervensi (1-14) dilanjutkan

III 06 des.

2010

02.10 S: Klien mengeluh nyeri daerah kepala

O:

Klien tampak meringis dan gelisah

nyeri pada angka 7 pada skala nyeri 0-10

Klien dapat mendemonstrasikan tehnik nafas

dalam secara mandiri sebanyak 1 kali

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi 1-8 dilanjutkan