of 83 /83
FUNGSI HIPERBOLIK DAN INVERSNYA S K R I P S I Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 untuk memperoleh Gelar Sarjana Sains Oleh Nama : Susanto Nim : 4150403010 Program Studi : Matematika S1 Jurusan : Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007

lib.unnes.ac.idPENGESAHAN SKRIPSI Fungsi Hiperbolik dan Inversnya Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

  • Author
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of lib.unnes.ac.idPENGESAHAN SKRIPSI Fungsi Hiperbolik dan Inversnya Telah dipertahankan dihadapan...

  • FUNGSI HIPERBOLIK DAN INVERSNYA

    S K R I P S I

    Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1

    untuk memperoleh Gelar Sarjana Sains

    Oleh

    Nama : Susanto

    Nim : 4150403010

    Program Studi : Matematika S1

    Jurusan : Matematika

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2007

  • PENGESAHAN

    SKRIPSI

    Fungsi Hiperbolik dan Inversnya

    Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

    Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada:

    Hari :

    Tanggal :

    Panitia Ujian

    Ketua, Sekretaris,

    Drs. Kasmadi Imam S., M.S Drs. Supriyono, M.Si NIP. 130781011 NIP. 130815345 Pembimbing Utama, Ketua Penguji,

    Drs. Moch. Chotim, M.S Drs. Kartono, M.Si NIP. 130781008 NIP. 130815346 Pembimbing Pendamping, Anggota Penguji,

    Drs. Wuryanto, M.Si Drs. Moch. Chotim, M.S NIP. 131281225 NIP. 130781008 Anggota Penguji,

    Drs. Wuryanto, M.Si NIP. 131281225

    ii

  • ABSTRAK

    Susanto. 4150403010. 2007. Fungsi Hiperbolik dan Inversnya. Skripsi. Program Studi Matematika. Jurusan Matematika.

    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang.

    Dalam persoalan matematika terapan digunakan banyak sekali

    kombinasi tertentu fungsi-fungsi eksponen dan . Sehingga fungsi-fungsi yang memuat kombinasi tersebut diberi nama khusus salah satunya adalah fungsi hiperbolik. Telah banyak buku-buku kalkulus yang menulis tentang fungsi hiperbolik, namun tidak banyak yang menulis tentang penurunan rumus atau formula dari fungsi hiperbolik. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun fungsi hiperbolik dan menentukan invers fungsi hiperbolik dan turunan serta anti turunan fungsi hiperbolik dan inversnya. Pertimbangan lebih jauh dari masalah ini adalah bahwa tidak semua fungsi hiperbolik mempunyai invers pada daerah asalnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rumus atau formula fungsi hiperbolik dan inversnya serta turunan dan anti turunan fungsi hiperbolik dan inversnya.

    xe xe−

    Penelitian ini dilakukan melalui tinjauan pustaka terhadap buku-buku atau literatur. Teori-teori yang digunakan sebagai dasar untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini adalah teori tentang fungsi, limit fungsi, turunan dan integral, fungsi invers, fungsi logaritma serta fungsi eksponen. Dari pengertian tersebut, kemudian dibahas materi-materinya secara mendalam.

    Hasil dari penelitian ini adalah fungsi hiperbolik dibangun oleh dua

    fungsi p dan q dengan +→ RRp : ,2

    )(xexp = dan +→ RRq : ,

    2)(

    xexq−

    = .

    Selanjutnya dibangun fungsi f dan g yang dinyatakan sebagai jumlah dan selisih dari fungsi p dan q, dengan demikian )()()( xqxpxf += dan

    )()()( xqxpxg −= . Sifat-sifat yang dimiliki oleh fungsi f dan g memiliki kemiripan dengan sifat-sifat fungsi trigonometri, salah satunya adalah kesamaan dasar fungsi yang memiliki kemiripan dengan sifat

    pada fungsi trigonometri. Dengan mengacu pada sifat-sifat tersebut, kemudian dikembangkan suatu ide untuk menyatakan fungsi f dan g sebagai fungsi hiperbolik.

    1)()( 22 =− xgxf1sincos 22 =+ xx

    Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan bacaan atau referensi bagi mahasiswa matemetika khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kata Kunci : fungsi eksponen, fungsi hiperbolik, turunan, dan invers.

    iii

  • MOTTO DAN PERUNTUKAN

    MOTTO

    With passion, with terminations, and with hard work we can to reach our dream

    come true.

    Remember, the problems ahead of you are never as great as the power behind

    you.

    PERUNTUKAN

    Puji syukur kepada Allah swt atas terselesainya skripsi ini.

    Kuperuntukan karya ini kepada:

    1. Bapak Suyanto dan Ibu Kikis atas doanya

    2. Semua Saudara dan Kerabat

    3. Guru dan sahabatku

    4. All My lovely friends..

    iv

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

    petunjuk dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

    skripsi yang berjudul ”Fungsi Hiperbolik dan Inversnya”.

    Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

    1. Drs. Kasmadi Imam S., M.S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.

    2. Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri

    Semarang.

    3. Drs. Moch Chotim, M.S, Pembimbing utama yang telah memberikan

    bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

    4. Drs. Wuryanto, M.Si, Pembimbing pendamping yang telah memberikan

    bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

    5. Bapak dan ibu yang senantiasa mendoakan serta memberikan dorongan baik

    secara moral maupun spiritual dan segala yang tak ternilai.

    6. Semua keluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat serta doa

    hingga terselesaikanya skripsi ini.

    7. Teman-temanku Gandhi, Iwan, Bambang, dan semua angkatan 2003, terima

    kasih atas semuanya.

    8. Kelurga Besar ” Pandawa Kost ” Bapak Sodri sekeluarga, Rudi, Eko Budi,

    dan Mas Arief yang tiada henti memotivasi penulis agar segera

    menyelesaikan skripsi ini.

    v

  • 9. Orang-orang yang tanpa sengaja memberikan inspirasi, motivasi, dan

    semangat agar cepat diselesaikannya skripsi ini.

    Akhirnya penulis berharap skripsi ini bermanfaat dan dibaca.

    Semarang, Agustus 2007

    Penulis,

    vi

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii

    ABSTRAK ...................................................................................................... iii

    MOTTO DAN PERUNTUKAN ................................................................... iv

    KATA PENGANTAR.................................................................................... v

    DAFTAR ISI................................................................................................... vii

    DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ix

    BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

    A. Latar belakang .............................................................................. 1

    B. Permasalahan................................................................................ 2

    C. Tujuan penelitian.......................................................................... 2

    D. Manfaat penelitian........................................................................ 2

    E. Sistematika penulisn skripsi ......................................................... 3

    BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 5

    A. Fungsi ........................................................................................... 5

    B. Limit Fungsi ................................................................................. 6

    C. Kekontinuan Fungsi ..................................................................... 7

    D. Turunan ........................................................................................ 9

    E. Integral.......................................................................................... 14

    F. Fungsi Invers, Logaritma, dan Eksponen..................................... 20

    BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 32

    A. Menentukan masalah.................................................................... 32

    B. Merumuskan masalah................................................................... 32

    C. Studi pustaka ................................................................................ 32

    D. Analisis dan pemecahan masalah ................................................. 33

    E. Penarikan simpulan ...................................................................... 33

    vii

  • BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 34

    A. Fungsi Hiperbolik......................................................................... 34

    B. Turunan Fungsi Hiperbolik .......................................................... 42

    C. Invers Fungsi Hiperbolik.............................................................. 46

    D. Turunan Invers Fungsi Hiperbolik ............................................... 59

    E. Anti Turunan Invers Fungsi Hiperbolik ....................................... 63

    BAB V PENUTUP........................................................................................ 64

    A. Simpulan....................................................................................... 64

    B. Saran............................................................................................. 66

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 67

    viii

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Diagram fungsi ................................................. 1 RDf →:

    Gambar 2 Grafik fungsi f kontinu di titik a.......................................... 8

    Gambar 3 Grafik fungsi +→ RRp : ,2

    )(xexp = ................................ 34

    Gambar 4 Grafik fungsi +→ RRq : ,2

    )(xexq

    = ............................... 35

    Gambar 5 Grafik fungsi ),0[: ∞→Rf , )()()( xqxpxf += ............. 35

    Gambar 6 Grafik fungsi , RRg →: )()()( xqxpxg −= .................... 36

    Gambar 7 Grafik fungsi )1,1(: −→Rf , xxf tanh)( = ..................... 41

    Gambar 8 Grafik fungsi ),1()1,(: ∞∪−−∞→Rf , ..... 41 xxf coth)( =

    Gambar 9 Grafik fungsi , ]1,0(: →Rf hxxf sec)( = ........................ 42

    Gambar 10 Grafik fungsi , ......................... 48 RRf →: xxf 1sinh)( −=

    Gambar 11 Grafik fungsi ),1[),0[: ∞→∞f , xxf cosh)( = ................ 49

    Gambar 12 Grafik fungsi ),0[),1[: ∞→∞f , ............. 50 xxf 1cosh)( −=

    Gambar 13 Grafik fungsi ),()1,1(: ∞−∞→−f , ......... 53 xxf 1tanh)( −=

    Gambar 14 Grafik fungsi ),(),1()1,(: ∞−∞→∞∪−−∞f ,

    xxf 1coth)( −= .................................................................... 55

    Gambar 15 Grafik fungsi ]1,0(),0[: →∞f , hxxf sec)( = .................. 56

    Gambar 16 Grafik fungsi ),0[]1,0(: ∞→f , ............... 58 xhxf 1sec)( −=

    ix

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH

    Kalkulus sebagai salah satu cabang ilmu matematika merupakan ilmu

    yang berintikan teori tentang diferensiasi dan integrasi yang telah

    dikembangkan secara terpisah oleh matematikawan asal Inggris Issac Newton

    pada abad ke 17 dan matematikawan Jerman Gottfried Wilhelm Leibniz.

    Diferensiasi dan integrasi merupakan dua operasi matematis yang saling

    berkebalikan. Pada intinya, diferensial (teori diferensiasi ) berkenaan dengan

    penentuan tingkat perubahan suatu fungsi, sedangkan integral (teori integrasi)

    berkenaan dengan pembentukan suatu fungsi apabila tingkat perubahan fungsi

    yang bersangkutan diketahui.

    Keampuhan Kalkulus, baik berupa turunan maupun integral tak perlu

    diragukan lagi sebagai sarana ampuh untuk memecahkan berbagai

    permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan nyata. Fungsi logaritma dan

    fungsi eksponen sebagai bagian dari kalkulus telah memberi pengaruh yang

    besar dalam perkembangan Kalkulus. Dalam persoalan matematika terapan

    banyak sekali digunakan kombinasi-kombinasi tertentu fungsi eksponen xe

    dan xe− sehingga kombinasi fungsi-fungsi tersebut diberi nama khusus, salah

    satunya adalah fungsi hiperbolik. Namun bagaimana membangun fungsi

    hiperbolik merupakan suatu permasalahan yang menarik untuk kita kaji

    secara mendalam untuk kemudian ditemukan solusinya.

    1

  • 2

    Dalam penelitian ini juga akan dikaji mengenai invers fungsi

    hiperbolik. Fungsi invers pada dasarnya ditentukan untuk memperluas dan

    memperkaya fungsi-fungsi. Invers merupakan salah satu cara yang dapat

    ditempuh untuk memproduksi fungsi baru yakni dengan mengambil fungsi-

    fungsi lama kemudian membalikan atau menginverskan fungsi-fungsi

    tersebut. Dengan mengacu pada konsep invers pada fungsi biasa tersebut,

    kemudian akan dikembangkan untuk menentukan invers pada fungsi

    hiperbolik. Selanjutnya konsep diferensi dan integrasi yang merupakan inti

    dari Kalkulus akan diterapkan untuk menentukan turunan dan anti turunan

    fungsi hiperbolik dan inversnya.

    Dari uraian di atas maka penulis ingin mengangkat judul “Fungsi

    Hiperbolik dan Inversnya”, sebagai judul skripsi.

    B. PERMASALAHAN

    Permasalahan yang akan dikaji dalam penulisan ini adalah:

    1. Bagaimana membangun fungsi hiperbolik?

    2. Bagaimana menentukan invers fungsi hiperbolik dan turunan serta anti

    turunan fungsi hiperbolik dan inversnya?

    C. TUJUAN PENELITIAN

    Mengetahui rumus atau formula fungsi hiperbolik dan inversnya serta

    turunan dan anti turunan fungsi hiperbolik dan inversnya.

  • 3

    D. MANFAAT PENELITIAN

    Mendapatkan suatu wawasan dan pengetahuan tentang fungsi

    hiperbolik dan inversnya.

    E. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

    Penulisan skripsi nantinya akan dibagi menjadi tiga bagian, yakni

    bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.

    Bagian awal, memuat halaman judul, abstrak, halaman pengesahan,

    halaman motto, halaman peruntukan, kata pengantar, dan daftar isi.

    Bagian isi terbagi atas 5 bab, yakni:

    BAB I PENDAHULUAN

    Membahas tentang alasan pemilihan judul, permasalahan yang

    diangkat, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

    penulisan skripsi.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Mencakup pembahasan materi-materi pendukung yang digunakan

    dalam pemecahan masalah.

    BAB III METODE PENELITIAN

    Memaparkan tentang prosedur dan langkah-langkah yang

    dilakukan dalam penelitian ini meliputi menemukan masalah,

    perumusan masalah, studi pustaka, analisis dan pemecahan

    masalah, dan penarikan simpulan.

  • 4

    BAB IV PEMBAHASAN

    Dalam bab ini berisikan pembahasan dan analisis dari penelitian.

    BAB V PENUTUP

    Berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan dan saran yang

    ditujukan untuk pembaca umumnya dan bagi penulis sendiri

    khususnya.

    Bagian akhir berisikan daftar pustaka sebagai acuan penulis dan lampiran-

    lampiran yang mendukung kelengkapan skripsi.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. FUNGSI

    Definisi 1.

    Dipunyai D dan R dua himpunan dengan elemen real. Sebuah fungsi f adalah

    padanan yang mengawankan setiap elemen x di D dengan tepat satu elemen

    f(x) di R ditulis dengan simbol f: D →R. Dengan kata lain jika a∈D, b, b’∈R

    dan (a, b), (a, b’)∈ f maka b = b’.

    Himpunan D dinamakan daerah asal (domain) f, dan himpunan R dinamakan

    daerah hasil atau jelajah (range) f, dan himpunan semua peta unsur di D oleh f

    disebut daerah hasil f. Contoh fungsi deberikan pada Gambar 1.

    Gambar 1: Diagram fungsi f : D →R

    Contoh 1

    Dipunyai f: D →R, D⊂R, f(x) = x2 + 5.

    Tujukan f suatu fungsi.

    5

  • 6

    Penyelesaian:

    Ambil sembarang a, b∈D dengan a = b.

    Jelas f(a) – f(b) = a2 + 5 – b2 - 5

    = a2-b2

    = 0.

    Jadi )()(,,, bfafbaDba ==∈∀ .

    Jadi f suatu fungsi.

    Contoh 2

    Dipunyai f: D →R, D⊂R2, f(x, y) = x2 + 2y.

    Tunjukan f suatu fungsi.

    Penyelesaian:

    Ambil sembarang ),(),,( 2211 yxyx ∈D, ),(),( 2211 yxyx = .

    Jelas 21 xx = dan 21 yy =

    Jelas )2()2(),(),( 2221

    212211 yxyxyxfyxf +−+=−

    )2()2( 1211

    21 yxyx +−+=

    = 0.

    Jadi ),(),(),,(),(,),(),,( 221122112211 yxfyxfyxyxDyxyx ==∈∀ .

    Jadi f suatu fungsi.

    B. LIMIT FUNGSI

    Definisi 2.

    Milsalkan f sebuah fungsi yang terdefinisi pada suatu selang buka I, yang

    memuat a, kecuali mungkin pada a itu sendiri. Maka limit f(x) untuk x

    mendekati a adalah L, ditulis:

  • 7

    Lxfax

    =→

    )(lim δεδε ε .

    Pilih 4εδ = .

    Dipunyai δ

  • 8

    Definisi tersebut menysaratkan tiga hal berikut yang harus dipenuhi agar suatu

    fungsi f kontinu di a, yakni:

    a. f(a) ada

    b. )(lim xfax→

    ada

    c. )()(lim afxfax

    =→

    Ilustrasi fungsi kontinu diberikan pada Gambar 2.

    Gambar 2: Fungsi f kontinu di titik a

    Contoh 4

    Buktikan fungsi f dengan f(x) = x2 + 2 kontinu di x = 1.

    Bukti:

    Dipunyai f(x) = x2 + 2.

    Jelas f(1) = 1+2 = 3 dan 3212lim)(lim 211

    =+=+=→→

    xxfxx

    .

    Jadi 3)1()(lim1

    ==→

    fxfx

    .

    Jadi f kontinu di x = 1.

  • 9

    D. TURUNAN (DIFERENSIAL)

    Definisi 4.

    Turunan fungsi f pada bilangan x dinyatakan dengan f’(x) adalah

    f’(x) = 0

    lim→h h

    xfhxf )()( −+ , jika limitnya ada.

    Jika f’ ada maka dikatakan f terdiferensial di x.

    Contoh 5

    Carilah turunan fungsi 98)( 2 +−= xxxf pada bilangan a.

    Penyelesaian:

    Dipunyai 98)( 2 +−= xxxf .

    Jelas h

    afhafafh

    )()(lim)('0

    −+=

    haahaha

    h

    ]98[]9)(8)[(lim22

    0

    +−−++−+=

    haahahaha

    h

    989882lim222

    0

    −+−+−−++=

    hhhah

    h

    82lim2

    0

    −+=

    )82(lim0

    −+=→

    hah

    82 −= a .

    Konsep Turunan (Derivative Formulas)

    a. Aturan Perpangkatan (Power of x Rule)

    Jika f(x) = xn, dengan n bilangan real, maka f’(x) = nxn-1.

    b. Aturan Fungsi Konstan (Constant Function Rule)

  • 10

    Jika f(x) = c, dimana c adalah konstanta, maka f’(x) = 0.

    c. Aturan Koefisien (Coefficient Rule)

    Jika f terdiferensial pada x, c konstanta, maka cf terdiferensial pada x dan

    )(')()'( xcfxcf = .

    d. Aturan Jumlah (Sum Rule)

    Jika f dan g terdiferensialkan pada x maka (f + g) terdiferensialkan pada x

    dan )(')(')()'( xgxfxgf +=+ .

    e. Aturan Selisih (Difference Rule)

    Jika f dan g terdiferensialkan pada x maka (f + g) terdiferensialkan pada x

    dan )(')(')()'( xgxfxgf −=− .

    f. Aturan Perkalian (Product Rule)

    Jika f dan g terdiferensialkan pada x maka (f. g) terdiferensialkan pada x

    dan )(')()(')()()'.( xfxgxgxfxgf += .

    g. Aturan Hasil Bagi (Quotient Rule)

    Jika f dan g terdiferensialkan pada x, 0)( ≠xg maka gf terdiferensialkan

    pada x dan ( ) 2)]([)(')()(')(

    xgxgxfxfxgx

    gf −

    =⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛.

    h. Aturan Rantai (Chain Rule)

    Jika f dan g fungsi yang terdiferensial dengan y = f(u) dan u = g(x), maka

    y fungsi yang terddiferensial pada x, dan

    )().( xgdxduf

    dud

    dxdy

    = , atau dapat dituliskan dxdu

    dudy

    dxdy .= .

  • 11

    Bukti:

    (a) Dipunyai f(x) = xn.

    Jelas h

    xfhxfxfh

    )()(lim)('0

    −+=

    hxhx nn

    h

    −+=

    )(lim0

    h

    xhnxhhxnnhnxx nnnnnn

    h

    −⎥⎦⎤

    ⎢⎣⎡ +++

    −++

    =

    −−−

    1221

    0

    ...!2

    )1(

    lim

    h

    hnxhhxnnhnx nnnn

    h

    +++−

    +=

    −−−

    1221

    0

    ...!2

    )1(

    lim

    1221

    0...

    !2)1(lim −−−−

    →+++

    −+= nnnn

    hhnxhhxnnnx

    1−= nnx .

    Jadi terbukti bahwa 1)(' −= nnxxf .

    (b) Dipunyai f fungsi konstan, f(x) = c.

    Jelas h

    xfhxfxfh

    )()(lim)('0

    −+=

    hcc

    h

    −=

    →0lim

    hh0lim

    0→=

    00lim0

    ==→h

    .

    Jadi terbukti bahwa 0)(' =xf .

  • 12

    (c) Dipunyai c konstanta dan f dan cf terdiferensial.

    Jelas h

    xcfhxcfxcfh

    ))(())((lim)()'(0

    −+=

    hxcfhxcf

    h

    )()(lim0

    −+=

    ⎥⎦⎤

    ⎢⎣⎡ −+=

    → hxfhxfc

    h

    )()(lim0

    hxfhxfc

    h

    )()(lim0

    −+=

    )(' xcf= .

    Jadi terbukti bahwa )(')()'( xcfxcf = .

    (d) Dipunyai f, g, dan f + g terdiferensial.

    Jelas (f + g)’(x) = h

    xgxfxxgxxfh

    ))()(())()((lim0

    +−+++→

    = h

    xghxgxfhxfh

    )()()()(lim0

    −++−+→

    = h

    xghxgh

    xfhxfhh

    )()(lim)()(lim00

    −++

    −+→→

    = f’(x) + g’(x).

    Jadi terbukti bahwa (f + g)’(x) = f’(x) + g’(x).

    (f) Dipunyai f, g, dan f g terdiferensial.

    Jelas (fg)’(x) = h

    xgxfhxghxfh

    )().()().(lim0

    −++→

    =h

    xgxfhxgxfhxgxfhxghxfh

    )()()()()()()()(lim0

    −+++−++→

    = ⎥⎦⎤

    ⎢⎣⎡ −+++

    −+→

    ))()()(()())()((lim0 h

    xghxgxfhxgh

    xfhxfh

  • 13

    =h

    xghxgxfhxgh

    xfhxfhhhxh

    )()(lim)(lim)(lim)()(lim000

    −+++

    −+→→→→

    = f’(x)g(x) + f(x)g’(x)

    Jadi terbukti bahwa (fg)’(x) = f’(x)g(x) + f(x)g’(x).

    (g) Dipunyai f, g, dan gf terdiferensial.

    Jelas )()'( xgf =

    hxgxf

    hxghxf

    h

    )()(

    )()(

    lim0

    −++

    = h

    xghxghxgxfxghxf

    h

    )()()()()()(

    lim0

    ++−+

    = hxghxg

    hxgxfxghxfh )]()([

    )()()()(lim0 +

    +−+→

    = h

    hxgxfxghxfxghxg hh

    )()()()(lim)]()([

    1lim00

    +−++ →→

    = })()()()()()()()(lim{)]([

    102 h

    hxgxfxgxfxgxfxghxfxg h

    +−+−+→

    = }))()()(()())()((lim{)]([

    102 ⎥⎦

    ⎤⎢⎣⎡ −+−

    −+→ h

    xghxgxfxgh

    xfhxfxg h

    =

    )})()((lim)(lim)(lim))()((lim{)]([

    100002 h

    xghxgxfxgh

    xfhxfxg hhhh

    −+−

    −+→→→→

    = )}(')()()('{)]([

    12 xgxfxgxfxg

    = 2)]([)(')()()('

    xgxgxfxgxf − .

  • 14

    Jadi terbukti bahwa 2)]([)(')()()(')()'(

    xgxgxfxgxfx

    gf −

    = .

    Berikut diberikan beberapa contoh penggunaan dari konsep diatas.

    Contoh 6

    Diberikan fungsi-fungsi 5)( =xf , 24)( xxg = dan 1)( += xxh .

    Tentukan )(' xf , )(' xg dan )()'( xhg + .

    Penyelesaian:

    Jelas 0)(' =xf .

    Jelas xxg 8)(' = .

    Jelas )(')(')()'( xhxgxhg +=+

    18 += x .

    E. INTEGRAL

    Definisi 5.

    Fungsi F dinamakkan anti turunan dari fungsi f jika turunan dari F adalah f.

    Contoh 7

    Dipunyai 2)( xxf = , 31 31)( xxF = , 5

    31)( 32 += xxF dan π−= xxF 3

    1)(3 .

    Tunjukan bahwa )(),( 21 xFxF dan )(3 xF merupakan anti turunan dari )(xf .

    Penyelesaian:

    Jelas 223

    3

    1 3.31)(

    313

    1)]([ xx

    dxxd

    dx

    xd

    dxxFd

    ===⎥⎦⎤

    ⎢⎣⎡

    = .

    Jelas 223

    33

    2 3.310)(

    31

    )5(315

    31

    )]([ xxdxxd

    dx

    dxd

    dx

    xd

    dxxFd

    ==+=+⎥⎦

    ⎤⎢⎣⎡

    =⎥⎦⎤

    ⎢⎣⎡ +

    = .

  • 15

    Jelas 223

    33

    2 3.310)(

    31

    )(31

    31

    )]([ xxdxxd

    dx

    dxd

    dx

    xd

    dxxFd

    ==−=−⎥⎦

    ⎤⎢⎣⎡

    =⎥⎦⎤

    ⎢⎣⎡ −

    =ππ

    Jadi )(),( 21 xFxF dan )(3 xF semuanya merupakan anti turunan dari )(xf .

    Definisi 6.

    Jika )(xF pada selang buka I merupakan anti turunan dari )(xf dan C

    sembarang konstanta, maka CxF +)( juga merupakan anti turunan dari )(xf .

    )(0)()()]([])([ xfxfdxCd

    dxxFd

    dxCxFd

    =+=+=+ .

    Definisi 7.

    Dipunyai fungsi f terdefinisi pada selang buka I dan F suatu anti turunan f

    pada selang I. Proses menentukan anti turunan dari fungsi f dinamakan

    imtegral tak tentu f pada I, dinyatakan dengan

    ∫ += CxFdxxf )()(

    dengan C sembarang konstanta dan di baca integral tak tentu dai f terhadap

    variabel x.

    Contoh 8

    Tentukan ∫ xdxcos .

    Penyelesaian:

    Tulis xxf cos)( = dan xxF sin)( =

    Jelas )(cos)(sin)]([)(' xfxdx

    xddx

    xFdxF ==== .

    Jadi )(xF suatu anti turunan dari )(xf .

  • 16

    Teorema 2.1

    Jika n adalah sebarang bilangan rasional, 1−≠n , maka

    Cnxdxx

    nn +

    +=

    +

    ∫ 11

    .

    Bukti:

    Tulis F suatu anti turunan dari f.

    Jelas ∫ += CxFdxxf )()( .

    Jadi )()]([)()(' xfdx

    xFdxfxF =⇔= .

    dx

    Cnxd

    n

    ⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡+

    +⇔

    +

    1

    1

    dxxd

    n

    n )(1

    1 1+

    +⇔

    )()1(1

    1 xfxxnn

    nn ==++

    ⇔ .

    Teorema 2.2

    (1) ∫ ∫= dxxfcdxxcf )()( , c suatu konstanta.

    (2) ∫ ∫ ∫+=+ dxxgdxxfdxxgxf )()()]()([

    (3) ∫ ∫ ∫−=− dxxgdxxfdxxgxf )()()]()([ .

    Bukti:

    (1) Tulis F suatu anti turunan dari f .

    Jadi )()]([)()(' xfdx

    xFdxfxF =⇔=

  • 17

    )(.)]([. xfcdx

    xFdc =⇔

    )(.)](.[ xfcdx

    xFcd=⇔ .

    Jadi )(xcF suatu anti turunan dari )(xcf .

    Jadi ∫ ∫== dxxfcxFcdxxfc )()(.)(. .

    (2) Tulis F dan G suatu anti turunan dari f dan g .

    Jadi )()(' xfxF = dan )()(' xgxG = .

    Jadi ∫ += CxFdxxf )()( dan CxGdxxg +=∫ )()( .

    Jadi ))(()()'( xgfxGF +=+ .

    Jadi )( GF + suatu anti turunan dari )( gf + .

    Jadi ∫ ++=+ CxGFdxxgf ))(())((

    ])([])([ 21 CxGCxF +++=

    ∫ ∫+= dxxgdxxf )()( .

    (3) Tulis F dan G suatu anti turunan dari f dan g .

    Jadi )()(' xfxF = dan )()(' xgxG = .

    Jadi ∫ += CxFdxxf )()( dan CxGdxxg +=∫ )()( .

    Jadi ))(()()'( xgfxGF −=− .

    Jadi )( GF − suatu anti turunan dari )( gf − .

    Jadi ∫ +−=− CxGFdxxgf ))(())((

    ])([])([ 21 CxGCxF +−+=

  • 18

    ∫ ∫−= dxxgdxxf )()( .

    Contoh 9

    Tentukan: (a) ∫ xdxcos4 dan (b) ∫ + dxxx )( 2 .

    Penyelesaian:

    (a) Jelas ∫∫ = xdxxdx cos4cos4

    )(sin4 Cx +=

    Cx 4sin4 +=

    Kx += sin4 , CK 4= .

    (b) Jelas ∫ ∫∫ +=+ dxxxdxdxxx 22 )(

    23

    12

    31

    21 CxCx +++=

    2132

    31

    21 CCxx +++=

    Cxx ++= 3231

    21 , 21 CCC += .

    Teorema 2.3

    Dipunyai g suatu fungsi yang terdiferensialkan pada selang buka I dan F anti

    turunan dari f. Jika )(xgu = ,

    ∫ ∫ +=+== CxgFCuFduufdxxgxgf )]([)()()(')]([ .

    Bukti:

    Dipunyai IRg ⊂ .

    Jadi ( ) )]([)]([)]([)]([' xgfdx

    xgFdxgfxgF =⇔= .

  • 19

    Jadi ∫ += CxgFxgdxgf )]([)]([)]([

    ∫ +=⇔ CxgFdxxgxgf )]([)(')]([ .

    Contoh 10

    Tentukan: (a) ∫ + xdxx 2.)1( 102 dan (b) ∫ xdxx cossin 2 .

    Penyelesaian:

    (a) Tulis 12 += xu .

    Jelas xdxduxdxdu 22 =⇒=

    Jelas ∫∫ =+ duuxdxx .2.)1( 10102

    Cu += 11111

    Cx ++= )1(111 2 .

    (b) Tulis xu sin= .

    Jelas xdxduxdxdu coscos =⇒= .

    Jelas ∫∫ = duuxdxx 22 cossin

    Cu += 331

    Cx += 3sin31 .

  • 20

    Teorema 2.4

    Jika )(xUU = dan )(xVV = fungsi-fungsi yang memiliki turunan pada

    selang buka I, maka

    ∫ ∫−= dUVVUUdV .. .

    Bukti:

    Dipunyai dUVdVUVUd ..).( += .

    Jadi ∫ ∫ += )..().( dUVdVUVUd

    ∫∫ +=⇔ dUVdVUVU ...

    ∫∫ −=⇔ dUVVUdVU ... .

    Contoh 11

    Tentukan ∫ xdxx cos. .

    Penyelesaian:

    Jelas ∫∫ = )(sincos. xxdxdxx

    ∫−= dxxxx .sinsin.

    Cxxx ++= sinsin. .

    F. FUNGSI INVERS, LOGARITMA, DAN EKSPONEN

    1. Fungsi Invers

    Definisi 8.

    Dipunyai f fungsi dengan daerah definisi D. invers fungsi f , ditulis

    1−= fg , adalah fungsi yang didefinisikan sebagai

    xxfg =))(( Dx∈∀ .

  • 21

    Contoh 12

    Dipunyai xxf 2)( = , ),( ∞−∞∈x . Tunjukan bahwa inversnya adalah

    xxg21)( = .

    Penyelesaian:

    Tulis )(xfy =

    Jelas xy 2= .

    Jelas xxyyg === 2.21

    21)( .

    Jelas xxxfxfg === 2.21)(

    21))(( , ),( ∞−∞∈x .

    Contoh 13

    Dipunyai xxf =)( , 0≥x . Tujukan bahwa inversnya adalah 2)( xxg = .

    Penyelesaian:

    Tulis )(xfy =

    Jelas xy =

    Jelas ( ) xxyg == 2)( .

    Jelas ( ) xxxfxfg === 22)]([))(( , 0≥x . Deinisi 9.

    Dipunyai f fungsi, f disebut fungsi satu-satu jika untuk setiap 21 , xx di

    domain f, 21 xx ≠ maka )()( 21 xfxf ≠ .

    Contoh 14

    Dipunyai f: D →R, D⊂R2, yxxf += 22)( .

  • 22

    Tunjukan f fungsi satu-satu.

    Penyelesaian:

    Ambil sembarang ),(),,( 2211 yxyx ∈D, ),(),( 2211 yxyx ≠ .

    Jelas 21 xx ≠ dan 21 yy ≠ .

    Jelas )2()2(),(),( 2221

    212211 yxyxyxfyxf +−+=−

    )()22( 2122

    21 yyxx −+−=

    0≠ .

    Jadi ),(),(),,(),(,),(),,( 221122112211 yxfyxfyxyxDyxyx ≠≠∈∀ .

    Jadi f fungsi satu-satu.

    Teorema 2.5

    Dipunyai f suatu fungsi yang didefinisikan RDf →: . Jika f fungsi satu-

    satu maka

    (i) 1−f ada, dan

    (ii) daerah definisi 1−f adalah range f.

    Bukti:

    Definisikan pemadanan

    ff DRg →:

    dengan fRxxyg ∈∀= ,)( dan )(xfy = .

    Ditunjukan g suatu fungsi.

    Ambil fRyy ∈21 , dengan 21 yy = .

    Jelas )( 11 xfy = dan )( 22 xfy = untuk suatu fDxx ∈21 , .

  • 23

    Karena 21 yy = , maka )()( 21 xfxf = .

    Dipunyai f satu-satu.

    Jadi 21 xx = .

    Jadi g suatu fungsi.

    Jelas xygxfg == )())(( , fDx∈∀ .

    Jadi terdapat fungsi invers g untuk f. Tulis 1−= fg .

    Jelas fgf RDD ==−1 .

    Contoh 15

    Tentukan invers dari fungsi 42)( −= xxf , ),( ∞−∞∈x .

    Penyelesaian:

    Dipunyai 42)( −= xxf .

    Tulis )(xfy = .

    Jelas 42 −= xy

    42 +=⇔ yx

    222

    4+=

    +=⇔

    yyx .

    Jadi 22

    )(1 +=− yyf .

    Jelas xxyf =+−=− 2)42(21)(1 , ),( ∞−∞∈x .

    Jadi 22

    )(1 +=− xxf .

  • 24

    2. Fungsi Logaritma Asli

    Definisi 10.

    Fungsi logaritma asli adalah fungsi yang didefinisikan oleh

    dtt

    xx

    ∫= 11ln x > 0.

    Definisi 11.

    Dipunyai f suatu fungsi yang terdiferensialkan pada selang ( )∞,0 , dengan

    xxf ln)( = , turunan dari f didefinisikan sebagai

    ,1)(lnxdx

    xd= x > 0.

    Definisi 12.

    Dipunyai u fungsi yang terdiferensialkan pada x pada selang buka I,

    dengan uu ln= , maka turunanya didefinisikan sebagai

    ,.1)(lndxdu

    udxud

    = u >0.

    Contoh 16

    Tentukan turunan dari: (a) )ln()( 2xxxf += dan (b) )1ln()( 2xxxf += .

    Penyelesaian:

    (a) Jelas dx

    xxdxf )][ln()('2+

    =

    dxxxd

    xxdxxd )(.

    )()][ln( 2

    2

    2 +++

    =

    )21.()(

    12 xxx

    ++

    =

  • 25

    )()21(

    2xxx

    ++

    = .

    (b) Jelas dx

    xfdxf )]([)(' =

    dxxxd )]1ln([ 2+

    =

    dxxdx

    dxxdx )]1[ln(.)().1ln(

    22 +++=

    dxxd

    xdxdxx )1(.

    )1()]1[ln(.)1ln(

    2

    2

    22 +

    ++

    ++=

    xx

    xx 2.)1(

    1.)1ln( 22

    +++=

    )1(2)1ln( 2

    22

    xxx+

    ++= .

    Teorema 2.6

    Jika Rba ∈, , 0>a , 0>b , dan r rasional maka:

    (1) baab lnln)ln( +=

    (2) baba lnlnln −=⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛ ,

    (3) ara r ln)ln( = .

    Bukti:

    (1) Ambil sembarang 0>x .

    Pilih axxf ln)( = dan xxg ln)( = .

    Jelas x

    aaxdx

    axdaxdaxd

    dxxfd 1.1)(

    )()(ln)]([

    === dan

  • 26

    xdxxd

    dxxgd 1)(ln)]([

    == .

    Jadi Cxgxf += )()( untuk suatu konstanta C.

    Jelas CaCgf =⇔+= ln)1()1( .

    Jadi axgxf ln)()( +=

    axax lnlnln +=⇔ .

    Pilih bx = .

    Jelas baab lnlnln += .

    (2) Dipunyai baab lnlnln += .

    Pilih b

    a 1= .

    Jelas 01ln.1lnln1ln ==⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛=+ b

    bb

    b.

    Jadi bbbb

    lnln0ln1ln1ln −=−=−= .

    Jadi bab

    ab

    aba lnln1lnln1.lnln −=+=⎟

    ⎠⎞

    ⎜⎝⎛=⎟

    ⎠⎞

    ⎜⎝⎛ .

    (3) Dipunyai Rxea axx ∈∀= ,ln. .

    Pilih r bilangan rasional.

    Jelas Rr ∈ .

    Jadi arr ea ln.= .

    Jadi arr ea ln.lnln =

    eara r ln.ln.ln =⇔

    1.ln.ln arar =⇔

  • 27

    arar ln.ln =⇔ .

    Jadi 0,,ln.ln >∈∀= aRaarar dan r bilangan rasional.

    Definisi 13.

    Bilangan e adalah bilangan yang didefinisikan oleh persamaan 1ln =e .

    Telah ditunjukan e merupakan bilangan irasional dengan ketelitian sampai

    12 desimal yakni 597182818284,2≈e .

    Berdasarkan teorema 2.6 point (3) diperoleh nnenen === 1.lnln .

    Teorema 2.7

    Logaritma asli sebagai anti turunan dinyatakan

    ∫ += Cxdxx ln1 , 0≠x .

    Bukti:

    Ambil sembarang Rx∈ , 0≠x .

    Kasus 0>x .

    Jelas xx =

    Jadi xxdx

    xdxdxd

    dxxd

    dxxd 1)1.(1)(.

    )())(ln()(ln()(ln

    ==== .

    Kasus 0

  • 28

    Penyelesaian:

    Tulis xxu sin+=

    Jelas dxxdu )cos1( += .

    Jelas ∫∫ =++

    ududx

    xxx

    sincos1

    Cu += ln

    Cxx ++= sinln .

    3. Fungsi Eksponen

    Definisi 14.

    Fungsi eksponen asli merupakan fungsi yang didefinisikan sebagai

    )exp(xy = jika dan hanya jika yx ln= .

    Definisi 15.

    )exp(x adalah fungsi yang didefinisikan sebagai xex =)exp( , dengan x

    bilangan rasional dan e adalah bilangan yang didefinisikan oleh persamaan

    1ln =e .

    Teorema 2.8

    Dipunyai 21 , xx , dan r di R, r rasional maka:

    (i) 2121 . xxxx eee += ,

    (ii) 212

    1xx

    x

    x

    eee −= , dan

    (iii) 11 ][ rxrx ee = .

    Bukti:

    (i) Tulis 11xey = dan 22

    xey = .

  • 29

    Jelas 111 ln1 yxeyx =⇔= dan 222 ln2 yxey

    x =⇔= .

    Jadi 2121 lnln yyxx +=+

    ).ln( 2121 yyxx =+⇔

    21.21 yyexx =⇔ +

    2121.

    xxeyy +=⇔

    2121 xxxx eee +=⇔ .

    (ii) Tulis 11xey = dan 22

    xey = .

    Jelas 111 ln1 yxeyx =⇔= dan 222 ln2 yxey

    x =⇔= .

    Jadi 2121 lnln yyxx −=−

    ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛=−⇔

    2

    121 ln y

    yxx

    21

    2

    1 xxeyy −=⇔

    21

    2

    1xx

    x

    x

    eee −=⇔ .

    (iii) Dipunyai arar ln.ln = .

    Tulis rxey )( 1= .

    Jadi 111 1..ln.ln.)ln(ln 11 rxxrexrereyxrx ===== .

    Jadi 1rxey = .

    Jadi 11 )( rxrx ee = .

  • 30

    Teorema 2.9

    xx

    edxed

    =)( , Rx∈∀ .

    Bukti:

    Ambil sembarang Rx∈ .

    Dipunyai xe x =ln .

    Jelas dx

    xddx

    ed x )()(ln=

    1)(.)()(ln

    =⇔dxed

    eded xx

    x

    1)(.1 =⇔dxed

    e

    x

    x

    xx

    edxed

    =⇔)( .

    Jadi xx

    edxed

    =)( untuk setiap Rx∈ .

    Contoh 18

    Tentukan turunan dari fungsi xxexf sin)( = .

    Penyelesaian:

    Jelas dx

    xfdxf )]([)(' =

    dxed xx )( sin

    =

    dxxxd

    xxded xx )sin(.

    )sin()( sin

    =

    ]cos[sinsin xxxe xx += .

  • 31

    Teorema 2.10

    Teorema 2.9 diatas memberikan formula integrasi sebagai berikut

    ∫ += Cedxe xx .

    Bukti:

    Dipunyai ∫ += Cedxe xx .

    Jelas ( )

    dxCxFd

    dx

    dxed x ])([ +=∫

    dxCed x )( +

    =

    dxCd

    dxed x )()(

    +=

    )(xfe x == .

    Jadi CxF +)( suatu anti turunan dari f.

    Contoh 19

    Tentukan ∫ − dxe x3 .

    Penyelesaian:

    Tulis xu 3−= .

    Jelas dxdu 3−= .

    Jelas ∫∫ −=− duedxe ux )31(3

    ∫−= dueu31

    Ceu +−=31 Ce x +−= −3

    31 .

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    Pada penelitian ini metode yang digunakan penulis adalah studi pustaka.

    Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

    A. Menentukan Masalah

    Dalam tahap ini dilakukan pencarian sumber pustaka dan memilih bagian

    dalam sumber pustaka tersebut yang dapat dijadikan sebagai permasalahan.

    B. Merumuskan Masalah

    Tahap ini dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang telah

    ditemukan yakni

    1. Bagaimana membangun fungsi hiperbolik?

    2. Bagaimana menentukan invers fungsi hiperbolik dan turunan serta anti

    turunan fungsi hiperbolik dan inversnya?

    C. Studi Pustaka

    Dalam tahap ini dilakukan kajian sumber-sumber pustaka dengan cara

    mengumpulakan data atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan,

    mengumpulakan konsep pendukung seperti definisi dan teorema serta

    membuktikan teorema-teorema yang diperlukan untuk menyelesaikan

    permasalahan. Sehingga didapat suatu ide mengenai bahan dasar

    pengembangan upaya pemecahan masalah.

    32

  • 33

    D. Analisis dan Pemecahan Masalah

    Analisis dan pemecahan masalah dilakuan dengan langkah-langkah sebagai

    berikut:

    1. Mempelajari dan mengkaji menggunakan referensi yang ada tentang

    bagaimana menurunkan model matematikanya.

    2. Mengetahui secara jelas tentang sifat-sifat fungsi hiperbolik.

    3. Mencari penurunan rumus fungsi hiperbolik dan invers serta turunan dan

    anti turunan fungsi hiperbolik dan inversnya.

    E. Penarikan Simpulan

    Dalam tahap ini dilakukan kajian sumber-sumber pustaka dengan cara

    mengumpulakan data atau informasi yang berkaitan denagn permasalahan,

    mengumpulakan konsep pendukung seperti definisi dan teorema serta

    membuktikan teorema-teorema yang diperlukan untuk menyelesaikan

    permasalahan. Sehingga didapat suatu ide mengenai bahan dasar

    pengembangan upaya pemecahan masalah.

  • BAB IV

    PEMBAHASAN

    A. FUNGSI HIPERBOLIK

    Dalam masalah matematika terapan sering kita jumpai kombinasi-

    kombinasi tertentu dari fungsi eksponen xe dan xe− sehingga kombinasi

    fungsi-fungsi tersebut diberi nama khusus. Untuk itu pada bagian ini akan

    dibahas secara khusus suatu fungsi yang memuat kombinasi dari kedua fungsi

    tersebut yakni fungsi hiperbolik. Untuk keperluan tersebut, dibangun fungsi-

    fungsi p dan q sebagai berikut.

    +→ RRp : , 2

    )(xexp = dan +→ RRq : ,

    2)(

    xexq−

    = .

    Grafik fungsi p dan q diberikan pada Gambar 3 dan Gambar 4.

    Gambar 3. Grafik fungsi p naik

    34

  • 35

    Gambar 4. Grafik fungsi q turun

    Selanjutnya dibangun fungsi f dan g yang didefinisikan sebagai jumlah

    dan selisih fungsi-fungsi p dan q. Dengan demikian

    )()()( xqxpxf += dan )()()( xqxpxg −= .

    Grafik fungsi f dan g disajikan pada Gambar 5 dan Gambar 6.

    Gambar 5. Grafik fungsi ),1[: ∞→Rf

    )()()( xqxpxf +=

  • 36

    Dipunyai ),1[: ∞→Rf , 2

    )(xx eexf

    −+= .

    Jelas 002

    )(' >∀>−=−

    xeexfxx

    dan 002

    )('

  • 37

    Jelas Rxeexgxx

    ∈∀>+

    =−

    02

    )(' .

    Jadi grafik fungsi g naik pada daerah asalnya.

    Jelas Rxxgeeeexgxxxx

    ∈∀−=−

    −=−

    =−−−

    )(22

    )( .

    Jadi f suatu fungsi ganjil.

    Jelas ⎩⎨⎧

    +

    =−

    =−

    0,0,

    )(2

    )(''xx

    xgeexgxx

    .

    Jadi grafik g cekung ke bawah pada ]0,(−∞ dan cekung ke atas pada ),0[ ∞ .

    Berikut disajikan beberapa sifat fungsi f dan g.

    Sifat 4.1

    (1) 1)0( =f dan 0)0( =g ,

    (2) Rxxgxf ∈∀= )()(' ,

    (3) Rxxfxg ∈∀= )()(' ,

    (4) 1)()( 22 =− xgxf ,

    (5) )().()().()( ygxgyfxfyxf +=+ ,

    (6) )().()().()( yfxgygxfyxg +=+ ,

    (7) )(

    1)()(1 2

    2

    xgxgxf

    −=⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡− , dan

    (8) )(

    1)()(1 2

    2

    xfxfxg

    =⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡− .

    Bukti:

    Dipunyai 2

    )(xx eexf

    −+= dan

    2)(

    xx eexg−−

    = .

  • 38

    (1) Jelas 122

    2)0(

    00

    ==+

    =eef dan 0

    20

    2)0(

    00

    ==−

    =eeg .

    (2) Jelas )(2

    )(' xgeexfxx

    =−

    =−

    .

    (3) Jelas )(2

    )(' xfeexgxx

    =+

    =−

    .

    (4) Jelas 22

    22

    22)()( ⎟⎟

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛ −−⎟⎟

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛ +=−

    −− xxxx eeeexgxf

    42

    42 2222 xxxx eeee −− −−

    −++

    =

    144== .

    (5) Jelas 2

    )()( yxyx eeyxf

    +−+ +=+

    2

    yxyx eeee −−+=

    [ ]yxyx eeee −−+=21

    [ ]))()())(()(())()())(()((21 ygyfxgxfygyfxgxf −−+++=

    ⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡+−−

    ++++=

    )()()()()()()()()()()()()()()()(

    21

    ygxgyfxgygxfyfxfxgygyfxgygxfyfxf

    [ ])()(2)()(221 ygxgyfxf +=

    )().()().( ygxgyfxf += .

  • 39

    (6) Jelas 2

    )()( yxyx eeyxg

    +−+ −=+

    2

    yxyx eeee −−−=

    [ ]yxyx eeee −−−=21

    [ ]))()())(()(())()())(()((21 ygyfxgxfygyfxgxf −−−++=

    ⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡−++

    −+++=

    )()()()()()()()()()()()()()()()(

    21

    ygxgyfxgygxfyfxfxgygyfxgygxfyfxf

    [ ])()(2)()(221 yfxgygxf +=

    )().()().( yfxgygxf += .

    (7) Jelas )()(1

    )()(1 2

    22

    xgxf

    xgxf

    −=⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡−

    )()()(

    2

    22

    xgxfxg −

    =

    )()()(

    2

    22

    xgxgxf −

    −=

    )(1

    2 xg−= .

    (8) Jelas )()(1

    )()(1 2

    22

    xfxg

    xfxg

    −=⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡−

    )()()(

    2

    22

    xfxgxf −

    =

  • 40

    )(1

    2 xf= .

    Sifat-sifat dari fungsi f dan g yang diberikan pada sifat 4.1

    memperlihatkan adanya kemiripan dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh fungsi

    trigonometri. Hal ini memberikan suatu ide untuk mendefinisikan fungsi f dan

    g sebagai fungsi hiperbolik sebagai berikut.

    Sifat 4.2

    (1) Dipunyai RRf →: , fungsi sinus hiperbolik didefinisikan sebagai

    2sinh

    xx eex−−

    = ,

    (2) Dipunyai ),1[: ∞→Rf , fungsi cosinus hiperbolik didefinisikan sebagai

    2cosh

    xx eex−+

    = ,

    (3) Dipunyai )1,1(: −→Rf , fungsi tangen hiperbolik didefinisikan sebagai

    xx

    xx

    eeee

    xxx −

    +−

    ==coshsinhtanh ,

    (4) Dipunyai )1,(: −−∞→Rf ),1( ∞∪ , fungsi cotangen hiperbolik

    didefinisikan sebagai

    xx

    xx

    eeee

    xxx −

    −+

    ==sinhcoshcoth , dan

    (5) Dipunyai ]1,0(: →Rf , fungsi secan hiperbolik didefinisikan sebagai

    xx eexhx −+

    ==2

    cosh1sec .

  • 41

    Gambar grafik fungsi tangen hiperbolik, cotangen hiperbolik, dan secan

    hiperbolik masing-masing diberikan pada Gambar 7, Gambar 8, dan

    Gambar 9.

    Gambar 7. Grafik fungsi xxf tanh)( =

    Gambar 8. Grafik fungsi xxf coth)( =

  • 42

    Gambar 9. Grafik fungsi hxxf sec)( =

    B. TURUNAN FUGSI HIPERBOLIK

    Berdasarkan sifat 4.2, diperoleh:

    Teorema 4.1

    (1) xdx

    xd cosh)(sinh =

    (2) xdx

    xd sinh)(cosh =

    (3) xhdx

    xd 2sec)(tanh =

    (4) xhdx

    xd 2csc)(coth −=

    (5) hxxdx

    hxd sec.tanh)(sec −= .

    Bukti:

    (1) Dipunyai 2

    sinhxx eex

    −−= .

  • 43

    Jelas dx

    eed

    dxxd

    xx

    ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛ −

    =

    2)(sinh

    dxeed xx )(

    21 −−

    =

    )(21 xx ee −+=

    xcosh= .

    Jadi xdx

    xd cosh)(sinh = .

    (2) Dipunyai 2

    coshxx ee −+

    = .

    Jelas dx

    eed

    dxxd

    xx

    ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛ +

    =

    2)(cosh

    dxeed xx )(

    21 −+

    =

    )(21 xx ee −−=

    xsinh= .

    Jadi xdx

    xd sinh)(cosh = .

    (3) Dipunyai 2

    sinhxx eex

    −−= dan

    2cosh

    xx ee −+= .

    Jelas dx

    xxd

    dxxd

    ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛

    = coshsinh

    )(tanh

  • 44

    dxeeeed xx

    xx

    ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛+−

    =−

    2)(

    )()()()(xx

    xxxx

    xxxx

    eedx

    eedeedx

    eedee−

    −−

    −−

    +

    +−−

    −+

    =

    2)())(())((

    xx

    xxxxxxxx

    eeeeeeeeee

    −−−−

    +−−−++

    =

    2

    22

    )()()(

    xx

    xxxx

    eeeeee

    −−

    +−−+

    =

    2

    2

    )()(1 xx

    xx

    eeee−

    +−

    −=

    2

    1 ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛+−

    −= −−

    xx

    xx

    eeee

    x2tanh1−=

    xh2sec= .

    Jadi xhdx

    xd 2sec)(tanh = .

    (4) Dipunyai 2

    sinhxx eex

    −−= dan

    2cosh

    xx ee −+= .

    Jelas dx

    xxd

    dxxd

    ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛

    = sinhcosh

    )(coth

    dxeeeed xx

    xx

    ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛−+

    =−

  • 45

    2)(

    )()()()(xx

    xxxx

    xxxx

    eedx

    eedeedx

    eedee−

    −−

    −−

    −+−

    +−

    =

    2)())(())((

    xx

    xxxxxxxx

    eeeeeeeeee

    −−−−

    −++−−−

    =

    2

    22

    )()()(

    xx

    xxxx

    eeeeee

    −−

    −+−−

    =

    2

    2

    )()(1 xx

    xx

    eeee−

    −+

    −=

    2

    1 ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛−+

    −= −−

    xx

    xx

    eeee

    x2coth1−=

    xh 2csc−= .

    Jadi xhdx

    xd 2csc)(coth −= .

    (5) Dipunyai 2

    coshxx ee −+

    = .

    Jelas dx

    xd

    dxhxd

    ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛

    = cosh1

    )(sec

    dxee

    d xx ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛

    +=−

    2

    2)(

    )(2)2()(xx

    xxxx

    eedx

    eeddx

    dee−

    −−

    +

    +−+

    =

    2)()(2

    xx

    xx

    eeee

    +−−

    =

  • 46

    )(2

    )()(

    xxxx

    xx

    eeeeee

    −−

    ++−

    −=

    hxx sec.tanh−= .

    Jadi hxxdx

    hxd sec.tanh)(sec −= .

    C. INVERS FUNGSI HIPERBOLIK

    Fungsi invers sinus hiperbolik, cosinus hiperbolik, tangen hiperbolik,

    cotangen hiperbolik, dan secan hiperbolik, masing-masing dinyatakan dengan

    1sinh − , 1cosh − , 1tanh − , 1coth − , dan 1sec −h , didefinisikan sebagai

    (1) yxxy sinhsinh 1 =⇔= − ,

    (2) yxxy coshcosh 1 =⇔= − ,

    (3) yxxy tanhtanh 1 =⇔= − ,

    (4) yxxy cothcoth 1 =⇔= − , dan

    (5) hyxxhy secsec 1 =⇔= − .

    Lebih jauhnya tentang invers fungsi hiperbolik disajikan dalam uraian

    berikut.

    (1) Invers Fungsi Sinus Hiperbolik

    Dipunyai RRf →: , xxf sinh)( = .

    Ambil sembarang 2121 ,, xxRxx ≠∈ .

    Jelas 2121 sinhsinh)()( xxxfxf −=−

    22

    2211 xxxx eeee −− −−

    −=

  • 47

    02

    )()( 1221≠

    −+−=

    −− xxxx eeee .

    Jadi fungsi f satu-satu.

    Berikutnya ditunjukan f fungsi pada.

    Ambil sembarang Rx∈ .

    Tulis yx sinh= , untuk suatu Ry∈ .

    Jelas 2

    yy eex−−

    =

    yy eex −−=⇔ 2

    )(2 yyyy eeexe −−=⇔

    12 2 −=⇔ yy exe

    0122 =−−⇔ xee yy

    [ ] 0)1(2)( 222 =+−+−⇔ xxxee yy

    ( ) 01)( 222 =+−−⇔ xxe y 22 11 xxexxe yy ++=∨+−=⇔ .

    Jelas )1ln(1 22 xxyxxe y ++=⇔++= .

    Jadi )()1ln( 2 yfxRxxyRx =∋∈++=∃∈∀ .

    Jadi f suatu fungsi pada.

    Jadi RRf →: , xxf sinh)( = memiliki invers.

    Jelas yxxy sinhsinh 1 =⇔= −

    Jadi )1ln(sinh 21 xxx ++=− .

  • 48

    Gambar grafik fungsi RRf →: , xxf 1sinh)( −= diberikan pada

    Gambar 10.

    Gambar 10. Grafik fungsi xxf 1sinh)( −=

    (2) Invers Fungsi Cosinus Hiperbolik

    Dipunyai ),1[: ∞→Rf , xxf cosh)( = .

    Ambil Rxx ∈=−= 1,1 21 .

    Jelas 21 xx ≠ .

    akan tetapi )()1(2

    )1()( 21

    1 xffeefxf ==+=−=−

    .

    Jadi f bukan fungsi satu-satu.

    Jadi fungsi ),1[: ∞→Rf , xxf cosh)( = tidak memiliki invers.

    Agar f memiliki invers maka kita definisikan f sebagai

    ),1[),0[: ∞→∞f , xxf cosh)( = .

  • 49

    Grafik fungsi ),1[),0[: ∞→∞f , xxf cosh)( = diberikan pada

    Gambar 11.

    Gambar 11. Grafik fungsi ),1[),0[: ∞→∞f

    xxf cosh)( =

    Jelas 0)(' >xf ),0[ ∞∈∀ x .

    Jadi f monoton naik pada daerah asalnya.

    Jadi fungsi ),1[),0[: ∞→∞f , xxf cosh)( = memiliki invers.

    Ambil sembarang ),0[ ∞∈x .

    Tulis yx cosh= , untuk suatu ),1[ ∞∈y .

    Jelas 2

    yy eex−+

    =

    yy eex −+=⇔ 2

    )(2 yyyy eeexe −+=⇔

  • 50

    12 2 +=⇔ yy exe

    0122 =+−⇔ xee yy

    [ ] 0)1(2)( 222 =−−+−⇔ xxxee yy

    ( ) 01)( 222 =−−−⇔ xxe y 11 22 −+=∨−−=⇔ xxexxe yy .

    Jelas )1ln(1 22 −+=⇔−+= xxyxxe y .

    Jadi )(),1[)1ln(),0[ 2 yfxxxyx =∋∞∈−+=∃∞∈∀ .

    Jelas yxxy coshcosh 1 =⇔= − .

    Jadi )1ln(cosh 21 −+=− xxx .

    Gambar grafik fungsi ),0[),1[: ∞→∞f , xxf 1cosh)( −= diberikan

    pada Gambar 12.

    Gambar 12. Grafik fungsi xxf 1cosh)( −=

  • 51

    (3) Invers Fungsi Tangen Hiperbolik

    Dipunyai fungsi )1,1(: −→Rf , xxf tanh)( = .

    Ambil sembarang 2121 ,, xxRxx ≠∈ .

    Jelas 2121 tanhtanh)()( xxxfxf −=−

    22

    22

    11

    11

    xx

    xx

    xx

    xx

    eeee

    eeee

    +−

    −+−

    =

    ))(())(())((

    2211

    11222211

    xxxx

    xxxxxxxx

    eeeeeeeeeeee

    −−

    −−−−

    +++−−+−

    =

    0≠ .

    Jadi fungsi f satu-satu.

    Selanjutnya ditunjukan f suatu fungsi pada.

    Ambil sembarang Rx∈ .

    Tulis yx tanh= , untuk suatu )1,1(−∈y .

    Jelas yyyy

    eeeex −−

    +−

    =

    yyyy eeeex −− −=+⇔ )(

    )()( yyyyyy eeeeexe −− −=+⇔

    1)1( 22 −=+⇔ yy eex

    0)1(1 22 =+−−⇔ yy exe

    0122 =−−−⇔ xxee yy

    0)1()()( 22 =+−−⇔ xexe yy

    1))(1( 2 +=−⇔ xex y

  • 52

    xxe y−+

    =⇔1

    1)( 2

    xxe y

    −+

    =⇔11ln)ln( 2

    xxey

    −+

    =⇔11lnln..2

    xxy

    −+

    =⇔11ln.2

    xxy

    −+

    =⇔11ln

    21 .

    Jadi )()1,1(11ln

    21 yfx

    xxyRx =∋−∈

    −+

    =∃∈∀ .

    Jadi f suatu fungsi pada.

    Jadi fungsi )11(: −→Rf , xxf tanh)( = memiliki invers.

    Jelas yxxy tanhtanh 1 =⇔= − .

    Jadi xxx

    −+

    =−11ln

    21tanh 1 .

    Gambar grafik fungsi ),()1,1(: ∞−∞→−f , xxf 1tanh)( −=

    diberikan pada Gambar 13.

  • 53

    Gambar 13. Grafik fungsi xxf 1tanh)( −=

    (4) Invers Fungsi Cotangen Hiperbolik

    Dipunyai )1,(: −−∞→Rf ),1( ∞∪ , xxf coth)( = .

    Ambil sembarang 2121 ,, xxRxx ≠∈ .

    Jelas 2121 cothcoth)()( xxxfxf −=−

    22

    22

    11

    11

    xx

    xx

    xx

    xx

    eeee

    eeee

    −+

    −−+

    =

    ))(())(())((

    2211

    11222211

    xxxx

    xxxxxxxx

    eeeeeeeeeeee

    −−

    −−−−

    −−−+−−+

    =

    0≠ .

    Jadi fungsi f satu-satu.

    Selanjutnya ditunjukan f suatu fungsi pada.

    Ambil sembarang Rx∈ .

    Tulis yx coth= , untuk suatu )1,( −−∞∈y ),1( ∞∪ .

  • 54

    Jelas yyyy

    eeeex −−

    −+

    =

    yyyy eeeex −− +=−⇔ )(

    )()( yyyyyy eeeeexe −− +=−⇔

    1)1( 22 +=−⇔ yy eex

    0)1(1 22 =−−+⇔ yy exe

    0122 =++−⇔ xxee yy

    0)1()()( 22 =++−⇔ xexe yy

    )1())(1( 2 +−=−⇔ xex y

    xxe y−−−

    =⇔1

    1)( 2

    11)( 2

    +−−−

    =⇔xxe y

    11)( 2

    −+

    =⇔xxe y

    11ln)ln( 2

    −+

    =⇔xxe y

    11lnln..2

    −+

    =⇔xxey

    11ln.2

    −+

    =⇔xxy

    11ln

    21

    −+

    =⇔xxy .

    Jadi )1,(11ln

    21

    −−∞∈−+

    =∃∈∀xxyRx )(),1( yfx =∋∞∪ .

    Jadi f suatu fungsi pada.

  • 55

    Jadi fungsi )1,(: −−∞→Rf ),1( ∞∪ , xxf coth)( = memiliki invers.

    Jelas yxxy cothcoth 1 =⇔= − .

    Jadi xxx

    −+

    =−11ln

    21coth 1 .

    Gambar grafik fungsi ),(),1()1,(: ∞−∞→∞∪−−∞f ,

    xxf 1coth)( −= diberikan pada Gambar 14.

    Gambar 14. Grafik fungsi xxf 1coth)( −=

    (5) Invers Fungsi Secan Hiperbolik

    Dipunyai ]1,0(: →Rf , hxxf sec)( = .

    Ambil Rxx ∈=−= 1,1 21 .

    Jelas 21 xx ≠ .

    akan tetapi )()1(2)1()( 211 xffeefxf ==

    +=−= − .

  • 56

    Jadi f bukan fungsi satu-satu.

    Jadi fungsi ]1,0(: →Rf , hxxf sec)( = tidak memiliki invers.

    Agar f memiliki invers maka kita definisikan f sebagai

    ]1,0(),0[: →∞f , hxxf sec)( = .

    Grafik fungsi ]1,0(),0[: →∞f , hxxf sec)( = diberikan pada

    Gambar 15.

    Gambar 15. Grafik fungsi ]1,0(),0[: →∞f

    hxxf sec)( =

    Jelas 0)('

  • 57

    Jelas yy eex −+=

    2

    2)( =+⇔ − yy eex

    yyyy eeexe 2)( =+⇔ −

    yy eex 22 2)1( =+⇔

    02 22 =−+⇔ yy exxe

    02)( 2 =+−⇔ xeex yy

    xxxe y

    2.442

    12−±

    =⇔

    xxe y

    2442 2

    12−±

    =⇔

    xx

    e y2

    )1(42 212

    −±=⇔

    xx

    e y2

    )1(22 212

    −±=⇔

    xx

    e y)1(1 2

    12

    −±=⇔

    xxe y

    2

    111 −+

    =⇔ atau x

    xe y2

    211 −−

    = .

    Jelas ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛ −+=⇔

    −+=

    xxy

    xxe y

    22 11ln11 .

    Jadi ]1,0(11ln),0[2

    ∈⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛ −+=∃∞∈∀

    xxyx )(yfx =∋ .

    Jelas hyxxhy secsec 1 =⇔= − .

  • 58

    Jadi ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛ −+=−

    xxxh

    21 11lnsec .

    Gambar grafik fungsi ),0[]1,0(: ∞→f , xhxf 1sec)( −= diberikan

    pada Gambar 16.

    Gambar 16. Grafik fungsi xhxf 1sec)( −=

    Perolehan tersebut disajikan dalam suatu teorema berikut.

    Teorema 4.2

    (1) ( )21 1lnsinh xxx ++=− , ∞

  • 59

    (4) 11ln

    21coth 1

    −+

    =−xxx , 1>x , dan

    (5) ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛ −+=−

    xxxh

    21 11lnsec , 10 ≤< x .

    D. TURUNAN INVERS FUNGSI HIPERBOLIK

    Teorema 4.3

    (1) 2

    1

    1

    1)(sinh

    xdxxd

    +=

    ,

    (2) 1

    1)(cosh2

    1

    −=

    xdxxd ,

    (3) 21

    11)(tanhxdx

    xd−

    =−

    1x , dan

    (5) 2

    1

    11)(sec

    xxdxxhd

    −−=

    .

    Bukti:

    (1) Dipunyai ( )21 1lnsinh xxx ++=− .

    Jelas dx

    xxd

    dxxd

    21 1ln()(sinh ++

    =−

    ( )dx

    xxdxxd

    xxd 2

    2

    21.

    )1(

    1ln( ++++

    ++=

    ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ++

    ++=

    22 11.

    11

    xx

    xx

  • 60

    ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    +

    ++

    ++=

    2

    2

    2 11

    11

    xxx

    xx

    ( ) 222

    111

    xxxxx+++

    ++=

    211

    x+= .

    (2) Dipunyai ( )1lncosh 21 −+=− xxx .

    Jelas ( )

    dx

    xxd

    dxxd 1ln)(cosh

    21 −+

    =−

    ( )( )

    ( )dx

    xxdxxd

    xxd 1.1

    1ln 2

    2

    2−+

    −+

    −+=

    ( ) ⎟⎟⎠⎞

    ⎜⎜⎝

    −+

    −+=

    11.

    11

    22 xx

    xx

    ( ) ⎟⎟⎠⎞

    ⎜⎜⎝

    +−

    −+=

    11

    11

    2

    2

    2 xxx

    xx

    ( )( ) 11

    122

    2

    −−+

    −+=

    xxxxx

    112 −

    =x

    .

    (3) Dipunyai xxx

    −+

    =−11ln

    21tanh 1 .

    Jelas dx

    xxd

    dxxd

    ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛

    −+

    =− 1

    1ln21

    )(tanh 1

  • 61

    ⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡ −−+=

    dxxxd ))1ln()1ln((

    21

    ⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡ −−

    +=

    dxxd

    dxxd )1ln()1ln(

    21

    ⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡ −−

    −−

    ++

    +=

    dxxd

    xdxd

    dxxd

    xdxd )1(.

    )1()1ln()1(.

    )1()1ln(

    21

    ⎥⎦⎤

    ⎢⎣⎡

    −+

    +=

    xx 11

    11

    21

    ⎥⎦⎤

    ⎢⎣⎡

    −++−

    = 2111

    21

    xxx

    22 11

    12.

    21

    xx −=

    −= .

    (4) Dipunyai 11ln

    21coth 1

    −+

    =−xxx .

    Jelas 11ln

    21coth 1

    −+

    =−xxx

    ⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡ −−+=

    dxxxd ))1ln()1ln((

    21

    ⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡ −−

    +=

    dxxd

    dxxd )1ln()1ln(

    21

    ⎥⎦

    ⎤⎢⎣

    ⎡ −−

    −−

    ++

    +=

    dxxd

    xdxd

    dxxd

    xdxd )1(.

    )1()1ln()1(.

    )1()1ln(

    21

    ⎥⎦⎤

    ⎢⎣⎡

    −−

    +=

    11

    11

    21

    xx

    ⎥⎦⎤

    ⎢⎣⎡

    −+−−

    =1

    )1()1(21

    2xxx

  • 62

    ⎥⎦⎤

    ⎢⎣⎡

    −−

    =1

    2.21

    2x

    22 11

    11

    xx −=

    −−= .

    (5) Dipunyai ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛ −+=−

    xxxh

    21 11lnsec .

    Jelas dx

    xxd

    dxxhd ⎟

    ⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛ −+

    =−

    2

    1

    11ln)(sec

    dx

    xdxd ln11ln( 2 −−+=

    dxxd

    dxxd

    xd

    xd )(ln)11(.)11(

    )11ln( 2

    2

    2

    −−+

    −+

    −+=

    xxx

    x1

    1111

    22−⎟⎟

    ⎞⎜⎜⎝

    −−

    −+=

    ( )( ) xxxx 1

    111 22−

    −−+−=

    )1(1()1(1

    22

    222

    xxxxxx

    −+−

    −+−−−=

    )11(111

    22

    2

    xxxx−−−

    −−−=

    211

    xx −−= .

  • 63

    E. ANTI TURUNAN INVERS FUNGSI HIPERBOLIK

    Teorema 4.3 menyatakan bahwa 21

    1x+

    merupakan suatu anti

    turunan x1sinh − dan 1

    12 −x

    , 1≠x suatu anti turunan x1cosh − . Akibatnya

    dapat dimunculkan teorema 4.4 berikut.

    Teorema 4.4

    (1) ∫ +=+

    − Cxx

    dx 12

    sinh1

    ,

    (2) ∫ +=−

    − Cxxdx 12

    cosh1

    ,

    (3) ∫⎪⎩

    ⎪⎨

    >+

  • 64

    F. CONTOH PENERAPAN TEORI DIFERENSI DAN INTEGRASI PADA

    FUNGSI HIPERBOLIK DAN INVERSNYA

    Berikut diberikan beberapa penerapan teori diferensi dan integrasi dan

    penyelesaianya pada fungsi hiperbolik dan inversnya.

    1. Tentukan dxdy dari masing-masing fungsi yang diberikan berikut.

    (a) )cosh( 4xy = (e) )(sec 2xehy = (i) ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛= −

    xy 1sinh 1

    (b) )84sinh( −= xy (f) xhy sec= (j) xy 1coth −=

    (c) )2ln(tanh xy = (g) )1(cosh 1 xy −= −

    (d) )coth(ln xy = (h) )(sec 71 xhy −=

    2. Tentukan integral dari masing-masing fungsi yang diberikan berikut.

    (a) ∫ − dxx )32cosh( (e) ∫− 259 2x

    dx

    (b) ∫ xdxx coshsinh 6 (f) ∫+− 222 xx

    dx

    (c) ∫ xdxhx 2sectanh (g) ∫− 22x

    dx

    (d) ∫+ 291 xdx

    Penyelesaian:

    1. (a) Dipunyai )cosh( 4xy = .

    Jelas dx

    xddxdy )][cosh( 4

    =

  • 65

    dxxd

    xdxd )(.)(

    )][cosh( 44

    4

    =

    34 4).sinh( xx=

    )sinh(4 43 xx= .

    (b) Dipunyai )84sinh( −= xy .

    Jelas dx

    xddxdy )]84[sinh( −

    =

    dxxd

    xdxd )84(.

    )84()]84[sinh( −

    −−

    =

    4).84cosh( −= x

    )84cosh(4 −= x .

    (c) Dipunyai )2ln(tanh xy = .

    Jelas dx

    xddxdy )]2[ln(tanh

    =

    dxxd

    xdxd

    xdxd )2(.

    )2()2(tanh.

    )2(tanh)]2[ln(tanh

    =

    2.2sec.2tanh

    1 2 xhx

    =

    xxh

    2tanh2sec2 2

    = .

    (d) Dipunyai )coth(ln xy = .

    Jelas dx

    xddxdy )][coth(ln

    =

    dxxd

    xdxd )(ln.

    )(ln)][coth(ln

    =

  • 66

    xxh 1).(lncsc 2−=

    xxh )(lncsc 2

    −= .

    (e) Dipunyai )(sec 2xehy = .

    Jelas dx

    ehddxdy x )]([sec 2

    =

    dxxd

    xded

    edehd xx

    x )2(.)2()(.

    )()]([sec 2

    2

    2

    =

    2.).(sec).tanh( 222 xxx eehe−=

    )(sec).tanh(2 222 xxx ehee−= .

    (f) Dipunyai xhy sec= .

    Jelas dx

    xhddxdy ][sec

    =

    dxxd

    xdxhd )(.

    )(][sec

    =

    xxhx

    21.sec.tanh−=

    xxhx

    2sec.tanh

    −= .

    (g) Dipunyai )1(cosh 1 xy −= − .

    Jelas dx

    xddxdy )]1([cosh 1 −

    =−

    dxxd

    xdxd )1(.

    )1()]1([cosh 1 −

    −−

    =−

  • 67

    )1.(1)1(

    12

    −−−

    =x

    1)1(1

    2 −−−=

    x.

    (h) Dipunyai )(sec 71 xhy −= .

    Jelas dx

    xhddxdy )]([sec 71−

    =

    dxxd

    xdxhd )(.

    )()]([sec 7

    7

    71−

    =

    6

    2777.

    )(11 x

    xx −−=

    277

    6

    )(17

    xxx−

    −= .

    (i) Dipunyai ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛= −

    xy 1sinh 1 .

    Jelas dx

    xd

    dxdy

    ]1[sinh 1 ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛

    =

    dxx

    d

    xd

    xd ⎟

    ⎠⎞

    ⎜⎝⎛

    ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛

    ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛

    =

    − 1

    .1

    ]1[sinh 1

    ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛−

    ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛+

    = 221.

    11

    1x

    x

  • 68

    22 11

    1

    ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛+

    −=

    xx

    .

    (j) Dipunyai xy 1coth −= .

    Jelas dx

    xddxdy ]coth[ 1−

    =

    dxxd

    xdxd )(coth.)(coth)coth( 1

    1

    1 −

    =

    21 11.

    coth21

    xx −=

    xx 12 coth)1(21

    −−=

    2. (a) ∫ − dxx )32cosh(

    Jelas ∫∫ −−=− )32()32cosh(21)32cosh( xdxdxx

    Cx +−= )32sinh(21 .

    (b) ∫ xdxx coshsinh 6

    Tulis xu sinh= .

    Jelas xdxdu cosh=

    Jelas ∫∫ = duuxdxx 66 coshsinh

    Cu += 771

    Cx += 7sinh71 .

  • 69

    (c) ∫ xdxhx 2sectanh

    Tulis xu tanh= .

    Jelas xdxhdu 2sec=

    Jelas ∫ ∫= duuxdxhx .sec.tanh 2

    Cu += 23

    32

    Cuu += .32

    Cxx += tanhtanh32 .

    (d) ∫+ 291 xdx

    Jelas ∫∫+

    =+ 22 )3(1

    )3(31

    91 xxd

    xdx

    Cx += − 3sinh31 1 .

    (e) ∫− 259 2x

    dx

    Jelas ∫∫−⎟

    ⎠⎞

    ⎜⎝⎛

    ⎟⎠⎞

    ⎜⎝⎛

    =−

    15

    3

    53

    35

    259 22 x

    xd

    xdx

    Cx += −5

    3cosh35 1 .

    (f) ∫+− 222 xx

    dx

  • 70

    Jelas ∫∫+−+

    +−=

    +− 22 )1(1)1(

    22 xxd

    xxdx

    Cx ++−= − )1(sinh 1 .

    (g) ∫− 22x

    dx

    Jelas ∫∫−⎟

    ⎞⎜⎝

    ⎟⎠

    ⎞⎜⎝

    =−

    12

    222 22 x

    xd

    x

    dx

    Cx += −2

    cosh2 1 .

  • BAB V

    PENUTUP

    A. SIMPULAN

    Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan

    sebagai berikut.

    1. Fungsi hiperbolik dibangun oleh dua fungsi p dan q dengan +→ RRp : ,

    2)(

    xexp = dan +→ RRq : , 2

    )(xexq

    = . Selanjutnya dibangun fungsi f

    dan g yang dinyatakan sebagai jumlah dan selisih dari fungsi p dan q,

    dengan demikian )()()( xqxpxf += dan )()()( xqxpxg −= , dimana

    fungsi f dan g memiliki kemiripan sifat dengan sifat-sifat yang dimiliki

    oleh fungsi trigonometri. Berdasarkan sifat tersebut diturunakn formula

    fungsi hiperbolik.

    2. Berdasarkan point (1) diperoleh formula fungsi hiperbolik sebagai berikut

    (a) 2

    sinhxx eex

    −−= (d)

    xxx

    sinhcoshcoth =

    (b) 2

    coshxx eex

    −+= (e)

    xhx

    cosh1sec =

    (c) xxx

    coshsinhtanh =

    3. Formula turunan fungsi hiperbolik

    (a) xdx

    xd cosh)(sinh = ,

    64

  • 65

    (b) xdx

    xd sinh)(cosh = ,

    (c) xhdx

    xd 2sec)(tanh = ,

    (d) xhdx

    xd 2csc)(coth −= , dan

    (e) hxxdx

    hxd sec.tanh)(sec −= .

    4. Invers fungsi hiperbolik

    (a) ( )21 1lnsinh xxx ++=− ∞

  • 66

    (e) 2

    1

    11)(sec

    xxdxxhd

    −−=

    .

    6. Formula anti turunan invers fungsi hiperbolik

    (a) ∫ +=+

    − Cxx

    dx 12

    sinh1

    (b) ∫ +=−

    − Cxxdx 12

    cosh1

    (c) ∫⎪⎩

    ⎪⎨

    >+

  • 67

    DAFTAR PUSTAKA

    Anton, H. 1980. Calculus With Analytic Geometry. New York: John Wiley And

    Sons. Berkey, D. Dennis. 1988. Calculus, 2nd Edition. New York: Sounders Collage

    Publishing. Chotim, M. 2004. Kalkulus 2. Semarang: Penerbit FMIPA Universitas Negeri

    Semarang. Leithold, L. 1993. Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik Jilid 2, Edisi Kelima

    (diterjemahkan oleh Hutahean, Widianti Santoso, dan Koko Martono). Jakarta: Erlangga.

    Purcell, E. J. & Varberg, D. 1987. Kalkulus dan Geometri Analitik Jilid 1 (diterjemahkan oleh I Nyoman Susila, Bana Kartasasmita, dan Rawuh). Jakarta: Erlangga.

    Purcell, E. J., Varberg, D., & Rigdon, S. E. 2003. Kalkulus Jilid 1, Edisi kedelapan (diterjemahkan oleh I Nyoman Susila). Jakarta: Erlangga.

    Thomas, George. B. 1962. Calculus, 2nd. Tokyo: Japan Publications Trading Company, LTD.

    awal.pdf1. HALAMAN JUDUL.doc2. PENGESAHAN.doc3. ABSTRAK.doc4. MOTTO DAN PERUNTUKAN.doc5. KATA PENGANTAR.doc6. DAFTAR ISI.doc7. DAFTAR GAMBAR.doc

    BAB I.pdfBAB II.pdfBAB III.pdfBAB IV.pdfBAB V.pdfDAFTAR PUSTAKA.pdf