Upload
buikhanh
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
IbW KECAMATAN TEJAKULA KABUPATEN BULELENGTahun ke 3 dari rencana 3 tahun
Tim Pelaksana:
Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si. 0025046203I Wayan Rideng, S.H., M.H. NIK. 22.04.85.74
Drs. Made Suryadi, M.Si 0020065805Drs. Dewa Bagus Sanjaya, M.Si.0031126115
Ir. Putu Suardika, M.P NIP. 196910251994031002Ni Luh Gede Erni Sulindawati, SE.Ak., M.Pd.0004096906
Dibiayai oleh:Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat
Jenderal Pendidikan TInggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaansesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Program
Pengabdian kepada Masyarakat Nomor: 377/UN48.15/LPM/2014
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADAMASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHATAHUN 2014
ii
IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW) KECAMATAN TEJAKULA KABUPATEN BULELENG TAHUN 2014
I Gede Astra Wesnawa1, I Wayan Rideng2, Made Suryadi1,Dewa Bagus Sanjaya1, Putu Suardike3, Luh Gede Erni Sulindawati4
1FIS Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2 Fakultas Hukum Unipas Singaraja,dan
3 Fakultas Pertanian Unipas Singaraja4 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Ringkasan Ekskutif
Program Ipteks bagi Wilayah (IbW) Kecamatan Tejakula, Kabupaten Bulelengtahun 2013 ditujukan untuk memberdayakan potensi yang ada di masyarakat. Sebagaiupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemberian bantuan Iptek dariPerguruan Tinggi, dukungan Pemda, serta peran partisipasi masyarakat menjadi halyang sangat penting. Bidang-bidang yang menjadi fokus perhatian dalam program iniadalah bidang pendidikan, pertanian, peternakan, industri rumahan, administrasi, danlingkungan hidup. Desa lokasi program IbW Kecamatan Tejakula adalah Desa Les danDesa Tembok. Program ini dilaksanakan melalui metode/model: Partisipatory RuralAppraisal (PRA), Enthrepreneurship Capasity Building (ECB), Technology Transfer(TT), dan Information Technology (IT), dalam berbagai bentuk kegiatan sepertipendidikan dan pelatihan (diklat), pembinaan dan pendampingan, penyuluhan, danpenghijauan. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah; (1) Keterampilan yang dimilikikelompok tani dalam pembibitan dan penghijauan telah dapat ditingkatkan dan merekamampu membuat bibit sendiri dan penghijauan melalui pendampingan pada kelompoktani; (2) Kelompok-kelompok keaksaraan usaha mandiri yang terbentuk secarabertahap dapat memperkecil angka buta aksara, dan meningkatkan keterampilan, sertakesejahteraan masyarakat; (3) pengembangan perangkat pembelajaran bagi guru; (4)Industri rumahan dengan produk ingke dengan berbagai variasi motif di Desa Les danDesa Tembok. (5) Denplot pembuatan biogas dengan pemanfaatan kotoran ternak sapi.(6) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pembuatan VCO.Secara keseluruhan program IbW di Kecamatan Tejakula berhasil dengan baik, yangditunjukkan oleh pernyataan dari masyarakat dan kelompok sasaran (tani dan iburumah tangga) atas manfaat yang diterima dalam peningkatan kesadaran,pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan rumah tangga dan kelestarianlingkungan.
.Kata-kata Kunci: pemberdayaan, masyarakat, partisipatif.
iii
Abstract
Art, technology and sciences programme for the territory (IbW) town inTejakula, Buleleng Regency 2014 aimed at empowering potential which exists inthe community. In an effort to improve the welfare of society, science andtechnology grant from College, support local government, as well as the role ofpublic participation is very important. Areas that became the focus of attention inthis program are education, agriculture-livestock, cottage industry, and theenvironment. The village location program IbW Tejakula District is the village ofLes and Village walls. The Program is implemented through methods/models:Partisipatory Rural Appraisal (PRA), Enthrepreneurship Capasity Building (ECB),Technology Transfer (TT), and the Information Technology (IT), in the variousforms of such activities as education and training (training and education),coaching and mentoring, counseling, pilot (demplot) and greening. As for theresults of this activity are; (1) increasing knowledge and skills in the developmentof media education/learning device; (2) increasing knowledge and skills of themother-housewife community in the field of home-based industries, such as“ingke”. VCO. coconut oil (3) increased knowledge and skills of the Communitycattle farmers in livestock manure to benefit compost; (4) increasing the skills ofthe community according to her interest while they learn reading and arithmetic;(5) increasing public knowledge about the importance of greening andenvironmental sustainability as a good long-term investment, (6) manufacture ofbiogas demplot
Key words: empowerment, participatory, community.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, karena atas berkat-Nya kegiatan P2M dapat dilaksanakan dengan
baik, hingga tersusunnya laporan kegiatan yang berjudul : Ipteks Bagi Wilayah
(IbW) Kecamatan Tejakula. Terlaksananya kegiatan ini berkat bantuan dan
kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Untuk itu sudah selayaknya melalui
kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Direktur P2M Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian pendidikan Nasional
di Jakarta yang telah memberikan dana untuk terselenggaranya kegiatan ini.
2. Rektor Universitas Pendidikan Ganesha, atas kesempatan yang diberikan
untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat.
3. Rektor Universitas Panji Sakti Singaraja
4. Ketua LPM Universitas Pendidikan Ganesha, yang telah membantu dalam
memfasilitasi kegiatan dan kesediaan untuk membuka kegiatan P2M.
5. Ketua LPM Universitas Panji Sakti Singaraja
6. Jajaran aparat pemerintahan di tingkat Kecamatan Tejakula dan Desa
Tembok dan Desa Les
7. Dosen dan mahasuiswa Undiksha dan Unipas atas peran sertanya dalam
kegiatan ini.
8. Seluruh masyarakat di Desa Tembok dan Desa Les Kecamatan Tejakula
9. Ketua dan Anggota Kelompok Tani di Desa Tembok dan Desa Les
Kecamatan Tejakula.
Bantuan dan kerjasama yang baik selama ini diharapkan tetap dapat
berlanjut di masa mendatang. Semoga hasil kegiatan ini bermanfaat bagi
Kelompok tani ternak, kelompok Belajar keaksaraan usaha Mandiri, masyarakat
sekitar, dan pembangunan, khususnya pembangunan dalam bidang pemberdayaan
ekonomi masyarakat berdasarkan potensi yang dimiliki.
Singaraja, 5 Nopember 2014.
Ketua Pelaksana,
Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si.
v
DAFTAR ISIHal
JUDUL ................................................................................................................ iHALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iiABSTRAK .......................................................................................................... iiiABSTRACT ........................................................................................................ ivKATA PENGANTAR ........................................................................................ vDAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
7. Judul Kegiatan ................................................................................................. 1
8. Lokasi .............................................................................................................. 1
9. Tim IbW .......................................................................................................... 1
10. Aktivitas IbW ................................................................................................ 2 10.1. Sosialisasi program IbW Kecamatan Tejakula ..................................... 2 10.2. Konsolidasi dan koordinasi dengan pihak pemkab............................... 3
10.3. Penyusunan Indikator dan Instrumen................................................... 4 10.4. Penetapan Tim pelaksana ............................................................... 4 10.5.Pelaksanaan program ...................................................................... 5
10.5.1.Pelatihan Pembuatan Bibit Tanaman kehutanan untukPenghijauan Lahan kritis ............................................................
5
10.5.2. Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran ................... 610.5.3. Pembelajaran Keaksaraan Usaha mandiri ................................. 9
10.5.4. Pelatihan kreasi produk ingke ................................................... 1210.5.5. Denplot Biogas .................................................... 1410.5.6. Pelatihan Industri rumahan minyak kelapa VCO ..................... 1910.5.7. Pelatihan pembuatan kompos ................................................... 23
10.6. Evaluasi bidang kegiatan ...................................................................... 27 b.1. Evaluasi kegiatan............................................................................ 27 b.2. Kegiatan yang paling berhasi......................................................... 29 b.3. Indikator Keberhasilan ................................................................... 29
10.7. Kegiatan Tahun III ………………………………………………….. 31
11. Biaya Program .............................................................................................. 31
12. Manajemen Pengelolaam IbW di Masyarakat .............................................. 32
13. Evaluasi Kinerja Program ............................................................................ 34
14. Usul penyempurnaan program IbW .............................................................. 34
15. Dokumentasi ................................................................................................. 36
16. Evaluasi Kinerja Program ............................................................................. 37
vi
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
vii
2.12.3 Sistematika Laporan
7. Judul : IbW Kecamatan Tejakula
8. Lokasi : Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng8.1. Jarak PT ke Lokasi : 45 Km8.2. Jumlah Desa IbW : 2 desa ( Desa Tembok dan Desa Les)8.3. Jumlah desa satu kecamatan Yang sama : 10 desa dinas8.4. Luasan wilayah IbW : 97,68 km28.5. Sarana transportasi : Angkutan umum
9. Tim IbW9.1. PT Undiksha
- Jumlah dosen : 14 orang- Jumlah mahasiswa : 10 orang- Gelar akademik Tim : S3 = 1 orang
S2 = orang S1 = - GB= 1 orang
- Gender : laki-laki = 10 orang Perempuan = 4 orang
- Prodi/Fakultas : Geografi, PPKn, Akuntansi FIS Undiksha9.2. PT Unipas
- Jumlah dosen : 4 orang- Gelar akademik Tim : S3 = 1 orang
S2 = 3 orang S1 = - GB= -
- Gender : laki-laki = 4 orang Perempuan = - orang
- Prodi/Fakultas : Pertanian, Ekonomi, Hukum
9.3. Pemkab/Pemko- Jumlah staf yg berpartisipasi: 3 orang- Gelar akademik : S3 = - orang
S2 = 1 orang S1 = 2 orang
9.4. Masyarakat- Jumlah masyarakat aktif : 100 orang- Pendidikan masyarakat : S3 = - orang
S2 = orang S1 = orang
10. Aktivitas IbW
10.1. Sosialisasi Program IbW Kecamatan Tejakula
Sosialisasi IbW Kecamatan Tejakula dipusatkan di Desa Tembok
Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng. Sosialisasi ini diikuti oleh Tim IbW dari
Undiksha dan Unipas bersama dengan kepada Desa Tembok dan Kepala Desa Les
Kecamatan Tejakula. Kedua kepala desa menyambut baik pelaksanaan program
IbW, yang diharapkan kedepan adalah program ini terus bergulir, sehingga mampu
meningkatkan peran serta masyarakat pada program yang disiapkan, yang pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini
diharapkan mengingat kedua desa memiliki potensi yang sangat potensial dalam
bidang peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan dan berbagai kerajinan rumah
tangga. Potensi tersebut belum digarap secara optimal, sehingga dengan masuknya
teknologi melalui IbW diharapkan dapat memacu aktivitas masyarakat kedua desa
Berikut adalah gambar sosialisasi yang dilaksanakan di rumah Kepala Desa
Tembok Kecamatan Tejakula pada tanggal 21 Juni 2014.
Gambar 1: Suasana sosialisasi program IbW di Desa Tembok Kecamatan Tejakula
Gambar 2: Suasana sosialisasi program IbW di Desa Les Kecamatan Tejakula
10.2. Konsolidasi dan koordinasi dengan pihak Pemerintah KabupatenBuleleng dan mitra usaha pendukung pengembangan potensi sesuaibidang kegiatan
Untuk memantapkan pelaksanaan program IbW di Kecamatan Tejakula,
maka sebagai kelanjutan dari penyusunan program IbW dilaksanakan konsolidasi
dan koordinasi dengan pihak terkait. Pertama konsolidasi dilakukan bulan 15 Juni
2014 bertempat di FIS Undiksha yang dihadiri oleh Tim IbW. Adapun konsolidasi
dan koordinasi yang telah dilakukan disepakati tentang persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi program dan komitmen dalam menyukseskan program IbW Kecamatan
Tejakula Kabupaten Buleleng.
10.3.Penyusunan Indikator dan Instrumen Program IbW
Indikator dan instrument program IbW yang disusun mengacu pada target
yang diinginkan dalam pelaksanaan program IbW tahun 2014, yang secara rinci
disajikan dalam lampiran. Secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut.
10.3.1 Bidang pelatihan industri rumahan minyak kelapa murni atau VCO.a. Meningkatnya nilai post tes dibanding pre test
b. Masyarakat sasaran mampu merencanakan, membuat VCO dengan baik.
10.3.2 Pelatihan pembuatan biogas dari limbah ternak di ke dua desa lokasi IbW. a. Meningkatnya nilai post tes dibanding pre test
b. Masyarakat sasaran mampu merencanakan, membuat biogas dari lombah
ternak.
c. Teratasinya kendala keterbatasan bahan bakar
10.3.3. Pelatihan Pengembangan perangkat Pembelajaran
10.3.4 . Bidang keaksaraan usaha Mandiri
10.3.5. Bidang industri rumahan (Produk kreatif ingke)
10.3.6. Penghijauan lahan tandus.
10.4.Penetapan tim pelaksana program IbW
a. Program Bidang Pendidikan
(1) Drs. Dewa Bagus Sanjaya, M.Si. (FIS Undiksha).
(2) Drs. Ketut Sudiatmaka, M.Si
b. Program Bidang Pertanian
(1) Ir. Putu Suardike, M.P. (Pertanian Unipas)
(2) Drs. Made Suryadi, M.Si
c. Program Peternakan
(1) Made Putra Subagai A. S.Pt (Peternakan)
d. Program Bidang Ekonomi
(1) Dr. Ketut Gunawan, MM (Ekonomi Unipas)
(2) Ni Luh Gede Erni S., SE.,Ak, M.Pd (Akuntasi Undiksha)
10.5. PROGRAM IbW KECAMATAN TEJAKULA
10.5.1. Penghijauan di Lahan kritis/tandus
Penghijauan lahan tandus dilaksanakan di Desa Les Kecamatan Tejakula
dipusatkan di Kelompok Mekar Wangi, rencananya dilaksanakan menjelang
turun hujan di Desa Les Kecamatan Tejakula. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Ir,
Made Suardike,M.P. Drs. Made Suryadi, M.Si, Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa,
M.Si. mengingat hujan belum turun sampai dengan bulan oktober 2014, maka
penghijauan ini dilaksanakan dengan memanfaatkan waktu melalui pemberian
informasi pada keompok sasaran tentang penghijauan lahan tandus dilaksanakan
di Desa Les Kecamatan Tejakula yang dipusatkan di Bale Kelompok Mekar
Wangi pada tanggal 15 September 2014. Peserta pelatihan yang ditargetkan dari
desa ini adalah 20 orang. Dari keterlibatan peserta yang diundang menunjukkan
bahwa antusias dari masyarakat untuk mengikuti pelatihan sangat tinggi. Materi
pelatihan yang dipresentasikan meliputi: (1) Lahan kritis (tandus) penyebab lahan
kritis dan upaya penanggulangannya diberikan oleh Prof. Dr. I Gede Astra
Wesnawa, M.Si dan (2) Teknik Penanaman dan pemeliharaan tanaman Kehutanan
di lapangan (pemeliharaan tahun berjalan hingga tanaman mampu hidup dengan
kondisi yang tandus oleh Ir. Putu Suardika, M.P.
Jenis tanaman yang akan ditanam adalah tanaman mete, jati, nangka dan
mahoni. Jenis tanaman kehutanan ini cocok untuk dikembangkan di desa lokasi
IbW, di samping jenis tanaman tersebut juga atas permintaan masyarakat Desa
Les.
Kelompok penghijauan di Desa Les diketuai oleh Nyoman Giriana. Adapun
bibit tanaman kehutanan untuk penghijauan lahan tandus tampak seperti gambar
berikut.
Gambar 3. Bibit tanaman yang akan ditaman di Desa Les
10.5.2. Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran.
Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah guru SD di Desa Bondalem Kecamatan
Tejakula. Sasaran kegiatannya adalah guru SD di Desa Bondalem dan Desa Les
dan peningkatan keterampilan guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran
Kegiatan pelatihan akan dilaksanakan di Desa Bondalem pada bulan Agustus 2014
yang diikuti oleh guru SD yang ada di lokasi IbW.
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan seminar tentang kurikulum,
perangkat pembelajaran dengan pembicara/pelatih dilaksanakan oleh Dr. Nengah
Suastika, S.Pd., M.Pd. Hasil pelatihan yang akan dilaksanakan, dilanjutkan dengan
kegiatan pendampingan di masing-masing gugus. Serangkaian kegiatan pelatihan
yang diawali dengan pemberian materi pengembangan perangkat pembelajaran dan
dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan media dan perangkat lainnya. Kegiatan
pendampingan dilaksanakan oleh tim IbW Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si.,
Drs. Dewa bagus Sanjaya, M.Si., Drs. Made Suryadi, M.Si., dan Luh gde Erni
Sulindawati, SE., Ak., M.Pd.
Gambar kegiatan seminar dan pelatihan yang diselenggarakan di Desa
Bondalem Kecamatan Tejakula sebagai berikut.
Gambar 4. Pelaksanaan Pelatihan Perangkat Pembelajaran
Kegiatan pelatihan yang diawali dengan pemberian materi
kurikulum 2013 menunjukkan hasil yang baik, hal ini dsebabkan karena sebagian
besar peserta sudah pernah mengikuti pelatihan kurikulum 2013. Namun, khusus
pada pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran masih perlu ditingkatkan.
Untuk itu tim IbW melanjutkan dengan kegiatan pendampingan dengan melibatkan
semua tim IbW Kecamatan Tejakula. Kegiatanan ini didukung oleh keterlibatan
Kepala UPP Kecamatan Tejakula, Pengawas kecamatan, dan kepala Sekolah,
sehingga keterlibatan kepala UPP beserta jajarannya menambah semangat para
peserta untuk mengikuti kegiatan. Hasilnya terdapat peningkatan kemampuan
guru-guru dalam mengembangkan keterampilan mereka dalam pengembangan
perangkat pembelajaran berbasis kearifan lokal.
10.5.3. Pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri
Pembelajaran keaksaraan mandiri di koordinir oleh Drs. Dewa Bagus
Sanjaya, M.Si. kegiatan ini diikuti oleh masing-masing 10 warga belajar dari Desa
Tembok dan Desa Les Kecamatan Tejakula. Kegiatan ini menunjukkan hasil yang
sangat baik dilihat dari kehadiran dan keterlibatan peserta. Kegiatan pendampingan
dilakukan dengan pelibatan instruktur teman sebaya dengan memanfaatkan tenaga
terampil yang ada di masing-masing kelompok yang ada di lokasi kegiatan IbW
kecamatan Tejakula Kabuaten Buleleng.
Gambar 5: Pembelajaran keaksaraan Usaha Mandiri
10.5.4. Pelatihan Kreasi Produk Ingke
Pelatihan pembuatan ingke merupakan salah satu dari kegiatan industri
rumahan yang dikembangkan pada program IbW Kecamatan Tejakula. Kegiatan
industri rumahan lainnya adalah pembuatan minyak kelapa.. Kerajinan rumah
tangga yang pertama-tama dikembangkan dalam program IbW adalah kerajinan
ingke. Hal ini dilakukan mengingat adanya potensi lontar. Sementara ini belum
optimal upaya pemanfaatannya. IbW Kecamatan Tejakula mengembangkan
program untuk pembuatan ingke dengan pengembangan motif dan bentuk yang
prospektif. Kerajinan ini sudah ada sebelumnya. Namun, motif yang adanya masih
sederhana dan produksi hanya untuk kebutuhan lokal. Melalui kelompok kerajinan
yang ada di Desa Tembok yang berada di bawah naungan kelompok Sekarsari Jaya
dengan jumlah anggota kelompok 47 orang. Usahanya atau kegiatannya meliputi
pembuatan ingke dan lengis (minyak kelapa). Ketua Kelompoknya adalah Luh
Ngawi dan Bendahara Ibu Nyoman Nila.
Pelatihan pembuatan ingke mulai dilaksanakan tanggal 28 Juni 2014
dengan instruktur dosen, di samping menggunakan tutor teman sebaya yang ada di
Desa Tembok dan Desa Les. adapun kegiatan yang telah dilaksanakan tampak
pada gambar berikut.
Gambar 6 : Pelatihan Pembuatan Ingke.
10.5.5. Pelatihan pembuatan biogas dari limbah ternak di ke dua desa lokasi IbW
Kegiatan ini dilaksanakan di dua desa Lokasi pelaksanaan IbW, yaitu Desa les dan
Desa Tembok. Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan pemberian informasi melakuui
pelatihan, dilanjutkan dengan pembuatan demplot biogas, yang dikerjakan bersama dengan
kelompok sasaran. Demplot di dua lokasi sudah dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan
rumah tangga seperti memasak dan penerangan. Gambar berikut menunjukkan proses
pembuatan demplot biogas dan pemanfaatan untuk memasak dan penerangan.
Berikut adalah Gambar proses pembuatan demplot biogas di Desa Tembok dan
Desa Les Kecamatan Tejakula.
Gambar 7: Pemanfaatan biogas untuk Lampu penerangan di desa Les.
10.5.6. Bidang pelatihan industri rumahan minyak kelapa murni atau VCO
Sasaran dalam program pengabdian ini adalah meningkatkan kemampuan
dan keterampilan peserta pelatihan dalam memanfaatkan buah kelapa sebagai
penghasil minyak, yaitu dengan pelatihan membuatan VCO, sehingga memiliki
nilai ekonomis yang lebih tinggi yang selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan peserta. Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi terlihat para
peserta mengikuti pelatihan dengan sangat antusias. Pelatihan pembuatan VCO ini
telah dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 15 Oktober 2014 dan tanggal
16 Oktober 2014 dengan jumlah peserta 10 orang. Selama 2 hari tersebut, pada hari
pertama peserta diberikan sedikit materi kemudian diperagakan teknik dan cara
pembuatan VCO. Pada hari kedua, peserta mempraktekkan sendiri cara
membuatan VCO.
Berikut adalah gambar kegiatan pelatihan pembuatan VCO di desa lokasi
pelaksanaan IbW Kecamatan Tejakula.
Gambar 8 : Proses dan hasil pelatihan pembuatan VCO
Gambar 9: Sarana dan perasarana yang dihibahkan oleh Pemda Buleleng melalui progamIbW Kecamatan Tejakula
10.5.7. Pelatihan pembuatan kompos (pemanfaatan limbah ternak)
Pelatihan pembuatan kompos dilaksanakan di Desa Tembok, dengan
kelompok sasaran adalah kelompok tani ternak Mekarsari dengan koordinator
bapak Gede Pasek Atmaja. Pelaksanaan pelatihan diawali dengan memberikan
materi terkait dengan pupuk kompos dengan mengenalkan berbagai bahan yang
dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kompos, dilanjutkan dengan
praktek pembuatan pupuk kompos. Pelaksanaan pelatihan berlangsung dengan
sangat baik dan diikuti oleh kelompok tani ternak. Hal yang menarik dri pelatihan
ini adalah pesertanya tidak saja bapak-bapak, tetapi kelompok ibu-ibu rumah
tangga tani juga ikut terlibat. Kenyataan ini mengindikasikan dari pelaksanaan IbW
di desa lokasi, penyadaran untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,
pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan pendapatan berlangsung
dengan baik.
Instruktur dan Peserta Pelatihan Pembuatan Kompos
Bahan Pembuatan Kompos 1 kotoran Sapi
Bahan Pembuatan Kompos: Dedak
Bahan-bahan Pembuatan Kompos
Proses pembuatan kompos
Proses pembuatan kompos 1
Proses Pembuatan Kompos 2
Proses Pembuatan Kompos 3
Proses pembuatan Kompos 4
Proses Akhir Pembuatan KomposGambar 10. Pembuatan pupuk kompos
10.6. Evaluasi Bidang Kegiatan Tahun III:
b.1 Evaluasi Kegiatan
Kegiatan IbW Kecamatan Tejakula tahun ketiga difokuskan pada: (1)
kegiatan pelatihan penghijauan, (2) pelatihan keaksaraan usaha mandiri. Pelatihan
keaksaraan usaha mandiri difokuskan pada pemberantasan buta aksara bagi
pemuda/pemudi di desa lokasi IbW yang dipadukan dengan usaha ekonomi kreatif
yang ada di desa, sehingga dengan pelatihan keaksaraan usaha mandiri dapat
meningkakan kemampuan calistung dan pengembangan kreativitas dalam usaha
mandiri yang dilaksanakan, (3) pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran,
(4) pelatihan industry rumahan, (5) pelatihan pembuatan kompos, denplot biogas
dan (6) pelatihan pembuatan VCO. Secara umum evaluasi terhadap hasil kegiatan
IbW Kecamatan Tejakula tahun ketiga menunjukkan terjadinya (1) peningkatan
pengetahuan keterampilan masyarakat guru-guru, (2) peningkatan pengetahuan
dan keterampilan peserta melalui pembelajaran keaksaraan usaha mandiri, (3)
peningkatan pengetahuan guru dalam pengembangan perangkat pembelajaran, (4)
peningkatan kreasi dalam pembuatan kerajinan tangan (ingke), (5) peningkatan
pemahaman dan keterampilan dalam membuat kompos, (6) peningkatan
kemampuan dalam pembuatan VCO. Evaluasi per kegiatan secara rinci diuraikan
sebagai berikut.
Bidang Pendidikan
Kecamatan Tejakula merupakan wilayah yang memiliki jumlah penduduk
yang tidak melek huruf dan putus sekolah yang tinggi di Kabupaten Buleleng.
Dalam upaya menurunkan tingkat tidak melek huruf ini, program IbW Kecamatan
Tejakula mencanangkan program pembelajaran keaksaraan usaha mandiri di
kelompok usaha yang ada di setiap desa lokasi IbW. Penanganan tidak melek huruf
dan putus sekolah ini dilakukan pembelajaran dan pelatihan dengan
memberdayakan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam olah keterampilan
dan memanfaatkan instruktur dari Undiksha. Hasilnya menunjukkan peningkatan
kemampuan calistung dan melahirkan berbagai kreasi dalam kerajinan rumah
tangga. Sementara untuk guru-guru dilakukan pelatihan dalam pengembangan
perangkat pembelajaran. Dengan pelatihan ini adanya peningkatan kompetensi
guru dalam pengembangan perangkat pembelajaran, terlebih dengan adanya
perubahan-perubahan dalam penerapan kurikulum 2013.
Bidang Pertanian
Pada bidang pertanian dalam arti luas, dilakukan pembibitan tanaman
penghijauan dengan menyemai tanaman multi kultur. Pembibitan dan penghijauan
ini diawali dengan memberikan penyuluhan dan dilanjutkan dengan pelatihan
pembibitan tanaman penghijauan. Kegiatan ini dilaksanakan tidak hanya untuk
memberikan pengetahuan dan keterampilan, namun lebih jauh untuk
membangkitkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan kawasan hutan dengan
melakukan penghijauan pada lahan kering dan tandus. Secara fisiografis
Kecamatan Tejakula memiliki daerah perbukitan dan pegunungan yang kering dan
sangat berpotensi untuk terjadinya longsor lahan pada saat musim
penghujan.melalui penyuluhan telah muncul pemahaman dan kesadaran
masyarakat untuk ikut menjaga kawasan hutan. Di samping itu, adanya upaya
untuk menggeser kebiasaan masyarakat dari pemanfaatan kayu bakar yang
diperoleh di kawasan perbukitan dan pegunungan dengan perambasan pohon untuk
bahan bakar, hal ini sangat riskan terhadap bencana ekologis. Dengan melakukan
upaya tersebut dapat mengurangi beban hutan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat terhadap bahan pakan ternak dan bahan kayu bakar. Respon
masyarakat di lokasi kegiatan IbW terhadap penyuluhan dan pelatihan yang
dilaksanakan sangat positif, dan mereka berjanji untuk menjaga kawasan hutan
yang akan ditanami tanaman penghijauan.
Bidang Peternakan
Dalam bidang peternakan, dilaksanakan penyuluhan dan pelatihan dalam
pemanfaatan kotoran ternak melalui pelatihan pembuatan biogas. Dengan pelatihan
pembuatan biogas, lingkungan perumahan menjadi lebih baik, karena kotoran
ternak dimanfaatkan untuk pembuatan biogas. Hasil pelatihan ini cukup baik,
karena kelompok tani merespon positif untuk membuat percontohan di rumahnya
masing-masing.
Kegiatan ini pada tahun ketiga dilanjutkan dengan demplot/percontohan
biogas dengan ternak sapi yang telah diberikan pada tahun kedua di masing-masing
kelompok di Desa Tembok dan Desa Les Kecamatan Tejakula.
Bidang Industri rumahan
Industri rumahan yang disasar pada tahun kedua adalah pelatihan
pembuatan ingke, dengan melakukan variasi produk. Pelatihan dilaksanakan di
balai pertemuan kelompok tani Mekarsari Jaya untuk Desa Tembok dan Kelompok
tani Desa Les. Hal yang menarik dilaksanakan di Desa Les adalah memanfaatkan
tenaga yang ada di Desa Tembok untuk menjadi instruktur yang mengimbas
sejawatnya di Desa Les. Mengingat desa Les memiliki potensi bahan baku
pembuatan ingke. Sementara itu, kelompok tani Desa Tembok dilatih oleh
instruktur dari Undiksha dalam mengkreasikan produknya dengan bahan baku lidi
dari daun lontar.
Pelatihan pembuatan VCO, hasilnya cukup baik karena kelompok tani yang
disasar mampu melaksanakan kegiatan pelatihan dan terus dilakukan
pendampingan dalam pembuatan VCO.Namun, permasalahan yang dipantau oleh
tim pelaksana IbW Kecamatan tejakula bahwa VCO yang dibuat harus benar-benar
hygine. Hal ini harus didukung dengan peralatan yang hygine serta didukung oleh
kejujuran terhadap kebersihan diri dari pembuat dan kesehatan lingkungan tempat
bekerja.
b.2 Kegiatan yang paling berhasil :
Kegiatan Industri rumahan dalam pembuatan ingke dengan kreasi produk,
Hasilnya ingke yang dibuat dengan kualitas yang sangat baik terjual Rp 5000,- per
ingke. Sementara produksi ditempat lain harganya berkisar Rp.2.000- Rp. 3.000.
b.3 Indikator Keberhasilan :
Indikator yang dijadikan acuan dalam menentukan tingkat keberhasilan
pelaksanaan program IbW Kecamatan Tejakula pada tahun 2014 (Tahun ketiga)
adalah:
1. Bidang penghijauan
a. Meningkatnya nilai post tes dibanding pre test
b. Masyarakat sasaran mampu merencanakan, membuat bibit,
menanam tanaman dan memelihara tanaman kehtanan dengan
baik.
2. Bidang Pelatihan Pembuatan Kompos:
a. Meningkatnya nilai post tes dibanding pre test
b. Masyarakat sasaran mampu merencanakan, membuat kompos.
c. Teratasinya kendala pengadaan pupuk untuk memenuhi
kebutuhan petani
3. Bidang Pelatihan Pengembangan Perangkat pembelajaran berbasis
kearifan lokal
a. jumlah kehadiran peserta dalam pelatihan
b. meningkatnya pengetahuan peserta dalam penyusunan perangkat
pembelajaran
4. Bidang keaksaraan dasar lanjut (Mandiri)
a. Kehadiran peserta dalam pembelajaran
b. Meningkatnya hasil evaluasi akhir yang dilaksanakan
c. Meningkatnya kemampuan peserta dalam membuat kreasi produk
baru.
5. Bidang industri rumahan
a. meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta dalam
membuat produk kerajinan/industry rumahan.
b. bertambahnya variasi produk dari pemanfaatan lidi dari daun
lontar untuk pembuatan ingke, bokor, lampu, tempat tissue dan
sejenisnya.
6. Bidang pembuatan VCO
a. Kehadiran peserta dalam pelatihan
b. meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta dalam
membuat VCO
7. Pembuatan denplot/percontohan biogas
Tahun ketiga denplot biogas dibangun di Desa Les Kecamatan Tejakula.
Denplot ini dibangun yang diawali dengan bantuan ternak sapi yang
diberikan tahun pertama. Limbah ternak (kotoran sapi) dimanfaatkan untuk
mendukung kegiatan rumah tangga, yaitu dengan pembuatan denplot
biogas. Denplot biogas yang dibuat telah menunjukkan hasil yang baik,
dapat dimanfaatkan untuk memasak dan juga untuk penerangan pada
malam hari.
10.7 Kegiatan tahun III
Dilanjutkan dengan dana
a) DIPA DIT.LITABMAS (Rp) : Rp 100.000.000
b) APBD PEMKAB : Rp.150.000.000
c) Sumber lainnya : Rp. 10.000.000
10.7.1 Kegiatan Tahun II
Dilaksanakan di
a) Wilayah dan masyarakat yang sama : Desa Tembok dan Les
b) Wilayah dan masyarakat berbeda :
10.7.2 Jenis Kegiatan Tahun II
a) Sama seperti tahun-tahun sebelumnya :
b) Berbeda sesuai RPJMD dan permintaan
Pemkab/Pemko : Sesuai dengan RPJMD
11. Biaya Program
11.1 Sumber Dana
11.1.1. DIPA DIT.LITABMAS : Rp
a) Tahun I : Rp 100.000.000
b) Tahun II : Rp 95.000.000
c) Tahun III : Rp 100.000.000
11.1.2. APBD : Rp
a) Tahun I : Rp 120.000.000
b) Tahun II : Rp 65.000.000
c) Tahun III : Rp 150.000.000
11.1.3 UNDIKSHA : Rp
a) Tahun I : Rp 10.000.000
b) Tahun II : Rp 10.000.000
c) Tahun III ; Rp 10.000.000
11.2 Sistem Pengelolaan Dana : Dikelola melalui satu rekening di
Undiksha ( pemda memberikan
bantuan dalam bentuk peralatan yang
langsung diserahkan ke desa lokasi).
11.3. Likuiditas
a) Tahapan pencairan dana : mendukung kegiatan di lapangan
b) Jumlah dana : Layak untuk setiap kegiatan yang
dilaksanakan.
12. Manajemen Pengelolaan IbW di
Masyarakat :
12.1. Tahap Persiapan
12.1.1. Peran
a) Peran PT Undiksha : - memimpin persiapan
- menetapkan teknis pelaksanaan
- Mengubah strategi pendekatan di
Lapangan.
- mengelola keuangan
- Menetapkan jadual kegiatan
b) Peran PT Unipas : - menetapkan teknis pelaksanaan
- Mengubah strategi pendekatan di
Lapangan.
c) Peran Pemkab/Pemko : - menetapkan teknis pelaksanaan
- Mengubah strategi pendekatan di
Lapangan.
d) Peran Masyarakat : - memimpin persiapan
- menetapkan teknis pelaksanaan
- Mengubah strategi pendekatan di
Lapangan.
- Menetapkan jadual kegiatan
12.1.2. Media Komunikasi : - Rapat di PT
- Rapat di Pemkab/Pemko
- Faksimili
- Telepon
- SMS
12.2. Tahap pelaksanaan :
12.2.1 Peran
a) Peran PT Undiksha : - memimpin persiapan
- menetapkan teknis pelaksanaan
- Mengubah strategi pendekatan di
Lapangan.
- mengelola keuangan
- Menetapkan jadual kegiatan
b) Peran PT Unipas : - menetapkan teknis pelaksanaan
- Mengubah strategi pendekatan di
Lapangan.
c) Peran Pemkab/Pemko : - menetapkan teknis pelaksanaan
- Mengubah strategi pendekatan di
Lapangan.
d) Peran Masyarakat : - memimpin persiapan
- menetapkan teknis pelaksanaan
- Mengubah strategi pendekatan di
Lapangan.
- Menetapkan jadual kegiatan
12.2.2. Media Komunikasi : - Rapat di PT
- Rapat di Pemkab/Pemko
- Faksimili
- Telepon
- SMS
13. Evaluasi Kinerja Program
13.1. Pelaksana : - Undiksha
- Unipas
- Pemkab
- Masyarakat
13.2. Media Evaluasi : - Rapat di PT
- Rapat di Pemkab
- faksimili
- Telepon
- SMS
- Kunjungan
- Indikator Kinerja
13.3. Kelanjutan Program : - Keputusan bersama Pemkab/PT
dan
Masyarakat.
14. Usul penyempurnaan program IbW
(a) Model Usulan Kegiatan :
Program IbW Kecamatan Tejakula yang diperuntukkan bagi penyelesaian
permasalahan kewilayahan melalui sinergisme antara perguruan tinggi pengusul,
perguruan tinggi mitra dan pemerintah daerah. Sinergisme telah terjadi dengan
pertautan kepakaran akademik perguruan tinggi dan otoritas birokrasi kewilayahan
Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan program pembangunan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokasi IbW. Namun sinergisme akan
semakin baik apabila dalam pelaksanaan IbW ada keterlibatan sektor swasta
sebagai penggerak ekonomi masyarakat, khususnya distribusi produk yang
dihasilkan di lokasi IbW, mengingat sector swasta akan mampu mengakselerasi
pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah garapan IbW dalam rangka
pengembangan kawasan di dua desa lokasi IbW Kecamatan Tejakula. Sehubungan
dengan hal tersebut, diusulkan ke Pemkab Buleleng untuk dapat melanjutkan
program ini dengan memberikan hibah kepada kelompok tani ternak dan pengrajin
yang ada di lokasi, sehingga penyadaran, pemberdayaan dan peningkatan kapasitas
yang sudah terbangun di desa lokasi tidak sirna lantaran tanpa adanya keperdulian
dari Pemerintah Daerah.
(b) Anggaran Biaya :
Dana yang disiapkan pada pagu DP2M DIkti sebesar Rp. 100.000.000 per
tahun dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebesar minimal Rp.100.000.000
per tahun, pagu dana tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan upaya untuk
menjawab permasalahan kewilayahan yang digarap melalaui program IbW yang
sangat kompleks dan meliputi berbagai aspek, baik aspek fisik, social budaya,
ekonomi, kesehatan, teknologi, dan sebagainya. Sehubungan dengan hal tersebut,
perlu adanya rasionalisasi anggaran baik dari dikti maupun pemkab sebagai hibah
kajian untuk pembiayaan yang memerlukan dukungan kajian emperik untuk
pemecahan permasalahannya.
(c) Lain-lain :
Belum optimalnya diseminasi dan sosialisasi kegiatan pengabdian pada
masyarakat di lingkup nasional maupun internasional karena adanya keterbatasan
jumlah jurnal terakreditasi nasional sebagai media publikasi ilmiah hasil kegiatan
P2M, hal ini perlu antisipasi DP2M Dikti untuk menjembatani dalam
pembentukan wadah yang dapat menggerakkan penerbitan jurnal P2M. Di
samping itu, Perguruan Tinggi pelaksana perlu menyelenggarakan seminar
nasional hasil-hasil P2M dengan melibatkan Pemerintah daerah Kabupaten kota,
sehingga ada media untuk mengoptimalkan diseminasi dan penyamaan persepsi
tentang pendanaan yang diberikan oleh pihak pemda.
15. Dokumentasi :
15.1 Foto-foto produk/kegiatan yang dinilai bermanfaat dari berbagai perspektif:
a. Produk kreatif pemanfaatan lidi dari daun lontar menjadi berbagai bentuk
anyaman
15.2 Potret permasalahan lain yang terekam :
a. Air Terjun Yeh Mampeh
Air terjun ini memiliki keindahan alam yang fantastik, dengan latar
belakang perbukitan, menambah indahnya daya pikat objek wisata ini. Sering juga
disebut Yeh Mampeh atau air terbang, karena air terjun dengan ketinggian 30
meter ini, airnya jatuh selaksa terbang sampai permukaan air yang ada di
bawahnya. Air terjun ini berada diantara Perbukitan Tangudi dan Bukit Pungsu.
Kepuasan dan keindahan yang bisa dinikmati para pelancong akan sebanding
dengan jarak yang hanya 500 meter dari lokasi parkir mobil, air yang jernih alam
yang masih asri. Disekitar air terjun terdapat mata air Toya Anakan, yang
peruntukannya sebagai tempat pengambilan air suci, untuk kegiatan upacara
yadnya bagi umat Hindu di Bali, karena itu warga setempat tetap menjaga kesucian
dan kelestarianya. Kawasan air terjun ini potensial untuk dikembangkan sebagai
kawasan wisata tirta yang dipadukan dengan agrowisata tanaman buah local,
seperti mangga.
b. Panorama alam pantai dan terumbu karang
Pantai Tejakula memiliki potensi dengan adanya beraneka ragam ikan hias
dengan produk yang melimpah. Keberadaan ikan hias yang potensial, perlu
dikembangkan dengan memberdayakan potensi masyarakat nelayan melalui
kegiatan pendampingan dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat.
16. Evaluasi Kinerja Program
Indikator Kinerja
(a) Keberlanjutan program
Bercermin pada kebermanfaatan yang dirasakan oleh masyarakat Tejakula
khususnya pada lokasi pelaksanaan program IbW, tampak bahwa keberlanjutan
proram IbW cukup tinggi dilihat dari (a) kecenderungaan kearah positif dinamika
perubahan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan inovasi-inovasi yang
diberikan oleh tim maupun instruktur dari masing-masing pelaksanaan program
IbW Kecamatan Tejakula, (b) kelompok tani yang ada di desa lokasi memiliki
komitmen untuk menggerakkan warganya dalam menerapkan pengetahuan dan
keterampilan yang diberikan oleh tim dan instruktur kegiatan yang memacu
aktivitas ekonomi kreatif secara berkelanjutan, (c) dukungan komitmen
pemerintah daerah dan penyediaan dana pendamping untuk mengembangkan
kawasan desa mandiri di wilayah Tejakula, (d) respon masyarakat sangat tinggi, ini
sebagai modal social budaya untuk menjamin keberlanjutan program IbW, dan (e)
komitmen Undiksha, Unipas dan DP2M Dikti untuk penetapan wilayah Tejakula
sebagai tempat penyelenggaraan program pengabdian masyarakat.
(b) Critical mass (rasio jumlah dosen : jumlah kegiatan)
Rasio jumlah dosen dengan jumlah kegiatan pada program IbW di wilayah
kecamatan Tejakula pada tahun ketiga seperti ditunjukkan pada table 1.
Tabel 1: Rasio Jumlah Dosen : Jumlah Kegiatan
Dosen Undiksha Dosen Panji
Sakti
Jenis Kegiatan
4 orang (tim
IbW)
2 orang (Tim
IbW)
Pokok Turunan
12 orang
Partisipan
5 orang
Partisipan
Bidang pendidikan a. Keaksaraan
usaha mandiri
b. Pengembangan
perangkat
pembelajaran
bagi guru SD
Bidang Pertanian- a. Penghijauan
Peternakan b. Pembuatan
biogas
c. Pembuatan
kompos
Bidang Ekonomi a. Pelatihan industri
rumahan
b. Pembuatan VCO
Dengan memperhatikan akumulasi jumlah dosen yang terlibat baik sebagai
tim pelaksana maupun partisipan dengan item seluruh kegiatan, maka rasio critical
mass bernilai 23 : 5 atau 4,6 : 1
(c) Indeks anggaran (rasio minimal DIPA DP2M/APBD
Rasio anggaran antara DIPA DP2M Dikti dengan sharing dana yang
disediakan Pemerintah Kabupaten Buleleng adalah Rp.100.000.000 : Rp.
160.000.000, atau sekitar 1:1,6 untuk pelaksanaan IbW tahun ketiga (tahun 2014).
Dana yang dihibahkan dari Pemda Buleleng dalam bentuk barang-barang yang
langsung dihibahkan ke masyarakat atau kelompok-kelompok tani ternak yang ada
di desa lokasi kegiatan P2M.
DAFTAR PUSTAKA
Astra Wesnawa, I Gede. 2011. Pengembangan Potensi Pariwisata BerkelanjutanBagi Peningkatan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat pada KoridorBali Sebagai Pintu Gerbang Pariwisata Nasional. Laporan Penelitian. FISUndiksha: Singaraja
BPS Kabupaten Buleleng. 2011. Buleleng dalam Angka, Buleleng: BPS Buleleng.
Dede Suhaya, 2011. teknologi Pertanian. Tersedia padahttp://dedesuharya.blogspot.com. Diakses tanggal 17 september 2012
Depdiknas. 2011, Modul Program Keahlian Pengawetan Hijauan PakanTernak,http://files.ictpamekasan.net/materi-kejuruan/pertanian/budi-daya-ternak- minansia/mengawetkan_hijauan_pakan.pdf. Diakses tgl: 03-08-2012.
Marsetyo, S.P.,Quigley and DP Poppi. 2008. Effect of Aspergilus Niger and Ureaon the crude.
Nevy Diana Hanafi. 2008. Teknologi Pengawetan Pakan ternak. DepartemenPeternakan Fakultas pertanian Sumatera Utara.
RPJM Desa Les.
RPJM Desa Tembok.
Tony. 2012. Amoniasi Pakan, Pengawetan. Tersedia pada http://tonysapi.comDiakses tanggal 17 September 20112
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. TOR Program IbW2. Makalah-makalah3. Silabus dan RPP Keaksaraan Usaha Mandiri