Upload
ghilmanjauhar
View
145
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
uh
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM IKTIOLOGISISTEM UROGENITAL IKAN
Disusun oleh :
Clarita Nadya H1G014011Siti Nurrohmah H1G014027Zana Nurlaili H1G014031Nur Rohmah Yuni Saputri H1G014038Ayesha Hafizh Gunara H1G014044
Asisten : Rian Fintarji
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2015
1. MATERI DAN METODA
1.1.Materi
1.1.1.Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum sistem urogenital adalah gunting, pinset,
cutter, baki parafin, kertas millimeter blok, sabun, tissue dan kamera.
.
1.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktium sistem urogenital adalah ikan nilem
dengan kelamin betina dan jantan.
1.2. Metoda CARA KERJA SKEMATIS
Ikan dipilih jantan dan betina
Diamati kemudian dibedah
sistem-sistem pencernaan dibuang
sistem urogenital diamati kemudian digambar
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1. Hasil
Tabel 1. Sistem Urogenital Ikan Nilem Betina
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo: Ostariophysi
Famili : cyprinidae
Genus : Osteochilus
Spesies : Osteochilus sp.
(Mochamad, 2007)
Keterangan :
1. Ginjal
2. Ovarium (selaput telur)
3. Oviduk (saluran telur
4. Lubang urogenital
5. Sel telur
Jenis kelamin : betinaCiri-ciri ikan betina :
1. Tubuh terlihat lebih besar2. Insang terasa lembut ketika digores3. Apabila diurut tidak menegluarkan
cairan putih4. Memiliki sel telur
Ikan Nilem 1 3
2 5 4 Osteochilus sp.
Tabel 2.1.2 Ikan Nilem
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Famili : cyprinidae
Genus : Osteochilus
Spesies : Osteochilus sp.
(Mochamad, 2007)
Keterangan :
1. Ginjal
2. Gonad
3. Testis
4. Lubang uroginal
5. Saluran urinari
Jenis kelamin : jantan
Ciri-ciri ikan jantan :
1. Tubuh terlihat lebih kecil
2. Insang terasa keras ketika digores
3. Ketika diurut keluar cairan putih
Ikan Nilem 1 5
2 3 4 Osteochilus sp.
2.2. Pembahasan
2.2.1. Pengertian Sistem Urogenital Ikan
Sistem urogenital berasal dari kata uropoetica (urinaria) dan genitalia. Hal ini
memiliki maksud bahwa sistem urogenital ini terdiri dari dua sistem, yaitu sistem
urinaria (ekskresi) dan sistem genitalia (reproduksi) yang diantaranya mempunyai
keterkaitan satu sama lain karena memiliki satu lubang pelepasan yang sama. Sistem
urogenital juga merupakan sistem yang penting bagi perkembangan dan pertumbuhan
ikan (Rahardjo, M. F et al., 2011).
2.2.2. Pengertian Sistem Urinari atau Ekskresi Ikan
Sistem ekresi ikan berfungsi untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga
keseimbangan garam, dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein
serta bahan-bahan sisa lain. Bahan yang dibuang tersebut sebagian besar berbentuk
ammoniak dan yang lainnya dalam bentuk urine. Ammoniak merupakan hasil sisa
penguraian asam amino dan bersifat sangat toksik.
Organ utama dari sistem pembuangan sisa-sisa hasil metabolisme pada ikan
adalah ginjal dan insang. Organ-organ yang termasuk dalam sistem ekskresi ikan
adalah:
1. Ginjal, ginjal ada sepasang dan berwarna kehitaman, terletakdiluar ruang
peritoneum, menempel di bawah tulang punggung dan memanjang dari dekat anus
kearah depan hingga ujung rongga perut. Berfungsi sebagai mengeluarkan
ammoniak dan persenyawaan-persenyawaannya yang non-toksik serta berperan
dalam proses osmoregulasi.
2. Ureter, ureter merupakan tempat mengalirnya urine yang berasal dari ginjal, terdapat
di pinggiran dasar rongga badan dan menuju ke belakang. Pada ikan jantan, kedua
saluran ini terlihat merupakan tabung yang pendek, terentang dari ujung belakang
ginjal sampai kantung urine, sedangkan pada ikan betina ia menuju ke sinus
urogenitalia.
3. Kantung urine, kantong urine merupakan lanjutan dari ureter kiri dan kanan, serta
merupakan tempat penampungan urine sebelum dikeluarkan. Pada beberapa jenis
ika, kantong urine dapat dilihat dengan jelas terletak dekat anus dan bentuknya
menyerupai kantung kecil.
4. Uretra, uretra merupakan saluran yang pendek, berasal dari kantong urine dan
menuju ke porus urogenitalia, merupakan jalan keluar urine dari dalam tubuh.
(Rahardjo, M. F et al., 2011)
2.2.3. Pengertian Sistem Genital Ikan
Sestem genitalia pada ikan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem genital pada
ikan betina dan ikan jantan. Pada ikan bertulang sejati, sistem genital ikan betina
tersusun dari :
1. Ovarium, pada ikan biasanya ada dua buah, tampak seperti agar-agar yang jernih,
terdapat bintik-bintik karena berisi sel telur. Alat penggantung ovarium disebut
mesoarium.
2. Oviduct, merupakan saluran tempat lewatnya ovarium, sangat pendek dan bersatu
pada bagian belakangnya untuk selanjurny\a bermuara pada porus genitalia.
Sistem genital ikan jantan yaitu :
1. Testes, terletak di bawah gelembung renang dan di atas intestium. Bentuk testes
agak kompak berwarna putih. Di dalamnya dihasilkan spermatoszoa yang disebut
spermatogenesis.
2. Vasa deverensia, merupakan dua buah saluran sperma yang bergabung pada bagian
belakangnya membentuk suatu ruang genitalyang terbuka kearah luar, terletak
diantar ureter atau papilla urinaria dan anus.
3. Lubang genital, merupakan lubang yang terbuka kearah luar dan tempat pelepasan
sperma.
2.2.4. Deskripsi Sistem Urogenital Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) Jantan
Ikan nilem memiliki sistem urogenital pada ikan jantan yang telah diamati pada
praktikum kali ini adalah, pertama yang kita lihat adalah ginjal, yang terdapat pada
dalam perut bagian atas yang berwarna merah, bagian kedua adalah gonad yang berada
pada bagian bawah yang berwarna putih pada ikan nilem jantan, kemudian adalah testis
yang berada di bagian kanan dekat lubang urogenital yang berjumlah sepasang,
selanjutnya adalah lubang urogenital yang terletak di dekat testis yang berfungsi
sebagai tempat keluarnya sperma untuk reproduksi dan pengeluaran hasil sekresi pada
ikan, kemudian ada saluran urinari yang berada di ujung alat urogenital ikan yang
berfungsi sebagai saluran yang akan dilewati oleh sisa-sisa metabolisme untuk keluar.
Sesuai dengan yang tertera dalam literatur sistem urogenital pada ikan nilem jantan
adalah ginjal, gonad, testis, lubang urogenital, dan saluran urinari (Subagdja dkk, 2012)
Dalam praktikum sistem urogenital ikan ini pertama kita menyiapkan ikan
jantan dan betina, kemudian dibedah menggunakan gunting bedah. Setelah ikan berhasil
dibedah, organ-organ pencernaan terlebih dahulu dikeluarkan agar kita mudah dalam
mengamati organ-organ urogenital. Berdasarkan pengamatan yang kita lakukan dalam
praktikum, ikan nila jantan memiliki ginjal, gonad, testis, lubang urogenital serta
saluran urinari. Hal ini sesuai dengan pendapat (Rahardjo, M. F et al., 2011) bahwa
sistem atau organ urogenital ikan jantan yaitu :
1. Testes, terletak di bawah gelembung renang dan di atas intestium. Bentuk testes
agak kompak berwarna putih. Di dalamnya dihasilkan spermatoszoa yang disebut
spermatogenesis.
2. Vasa deverensia, merupakan dua buah saluran sperma yang bergabung pada bagian
belakangnya membentuk suatu ruang genitalyang terbuka kearah luar, terletak
diantar ureter atau papilla urinaria dan anus.
3. Lubang genital, merupakan lubang yang terbuka kearah luar dan tempat pelepasan
sperma.
2.2.5. Deskripsi Sistem Urogenital Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) Betina
Sistem urogenital ikan nilem berdasarkan pengamatan yang kami lakukan pada ikan
nilem betina yaitu ginjal, ovarium, oviduk, lubang urogenital serta sel telur. Sistem
urogenital pada betina terletak hampir sama dengan letak sistem urogenital pada ikan
jantan pada praktikum kali ini, yaitu ginjal berada pada bagian dalam perut bagian atas
yang berwarna merah, ovarium berada di dekat oviduk yang berfungsi sebagai tempat
untuk menampung telur, terdapat oviduk yang memiliki fungsi sebagai pembungkus
telur dan lubang urogenital yang memiliki fungsi sebagai lubang untuk sistem sekresi
dan reproduksi dan sel telur berada pada ujung bagian sistem ikan.. Hal ini juga sesuai
dengan pendapat (Rahardjo, M. F et al., 2011) bahwa sitem genital ikan betina terdiri
yaitu :
4. Ovarium, pada ikan biasanya ada dua buah, tampak seperti agar-agar yang jernih,
terdapat bintik-bintik karena berisi sel telur. Alat penggantung ovarium disebut
mesoarium.
5. Oviduct, merupakan saluran tempat lewatnya ovarium, sangat pendek dan bersatu
pada bagian belakangnya untuk selanjurnya bermuara pada porus genitalia.
2.2.6. Perbedaan Sistem Urogenital Ikan Nilem Jantan dan Betina
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan pada praktikum acara sistem urogenital didapatkan beberapa perbedaan sistem urogenital pada ikan nilem jantan dan ikan nilem betina. Adapun perbedaannya dapat dilihat pada table 3 (tiga) dibawah ini :
No. Pembeda Ikan nilem jantan Ikan nilem betina
1. Gonad Testis Ovarium
2. Warna gonad berwarna putih Kuning kemerahan
3. Sel telur Tidak memiliki Memiliki
4. Lubang urogenital Memiliki Memiliki
5. Ginjal Memiliki Memiliki
III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan praktikum sistem urogenital ikan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Sistem urogenital terdiri dari sistem urinaria (ekskresi) dan sistem genital
(reproduksi). Sistem urinaria (ekresi) pada ikan mencakup ginjal, ureter, kantung
urine, uretra. Sistem genital (reproduksi) pada ikan dibagi menjadi dua, yaitu pada
ikan jantan dan betina. Pada ikan jantan memiliki sistem genital yaitu testes, vasa
deferensia, dan lubang genital. Serta pada ikan betina memiliki sistem reproduksi
berupa ovarium dan oviduct.
3.2. Saran
Waktu yang digunakan dalam praktikum mohon ditambah, agar para praktikan
tidak terburu-buru dalam mengerjakan praktikum, agar hasil yang didapat lebih
maksimal pula.
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo, M. F., Dina, Murti., dan Alex, I.P. (2011). “Penggunaan Antibiotik dan
Pengaruhnya pada Sistem Urogenital Ikan Lele”. Jurnal Perikanan Indonesia.
08(12): 143-176
Sastroamidjojo, A., dan Faisal, Kalam. (2005).” Penggunaan Ikan Nilem dalam
Pembuatan Olahan Nusantara”. Jurnal Perikanan Indonesia. 03(04) : 1-15
Soesono. 1968. Dasar Perikanan Umum. Jasa Guna. Jakarta
Subagdjo, Sevi, S., Dwi, A. Dan Safran Makmur. 2012. Aspek Biologis dan
Penangkapan Ikan Nilem (Osteochillus vittatus, valenciennes 1842) di Perairan
Danau Poso Sulawesi Tengah. Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum.
Palembang
Tester, A. L. And M. Takata. 1953. Contribution on the Biology of the Aholehole A
Potential Baitfish. Hawaii Mar. Lab. Contr. No.38
Untung, Mohammad, dan Faisal Rahcman. (2007). “Penggunaan Lembah Kiambang
Jenis Azola dalam Pakan dan Implikasinny pada Ikan Nilem”. Jurnal Perikanan
Indonesia. 06(25): 65-75.