39
LAPORAN PLENO TUTORIAL ANGKATAN 2010 SKENARIO C HIPOGLIKEMIA KELOMPOK TUTORIAL 6 Pembimbing : dr. Nia Ayu Saraswati Nama NIM 1. Deden Siswanto (702010006) 2. Tiffany Reza Putri (702010007) 3. Maulana Iskandar Dinata (702010008) 4. Ian Pahlevi (702010012) 5. Fredy Rizki (702010020) 6. Rani (702010024) 7. Okky Rizka Sesarina (702010049) 8. Ricky Dwi Putra (702010056) 9. Shafa Husnul Khatimah (702010060) FAKULTAS KEDOKTERAN

Laporan Pleno Tutorial Ske c Isi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ttrl

Citation preview

LAPORAN PLENO TUTORIALANGKATAN 2010SKENARIO CHIPOGLIKEMIA

KELOMPOK TUTORIAL 6Pembimbing : dr. Nia Ayu SaraswatiNamaNIM1. Deden Siswanto(702010006)2. Tiffany Reza Putri(702010007)3. Maulana Iskandar Dinata(702010008)4. Ian Pahlevi(702010012)5. Fredy Rizki(702010020)6. Rani(702010024)7. Okky Rizka Sesarina(702010049)8. Ricky Dwi Putra(702010056)9. Shafa Husnul Khatimah(702010060)

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG2011

DAFTAR ISI

Halaman Judul 1Daftar Isi 2BAB I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang .31.2 Maksud dan Tujuan 3BAB II :Pembahasan2.1 Data Tutorial 42.2Skenario 42.3Seven Jump Steps 52.3.1 Klarifikasi Istilah-Istilah .52.3.2Identifikasi Permasalahan 52.3.3Analisis Permasalahan.. ...62.3.4Hipotesis ..92.3.5 Kerangka Konsep9

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Blok Endrokinologi adalah blok kesembilan pada semester 3 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario C Hipoglikemia yang memaparkan kasus mengenai Ny. Rohimah, 56 tahun yang dibawa ke ruang gawat darurat RS Muhammadiyah oleh keluarganya karena penurunan kesadaran sejak 4 jam lalu, disertai berkeringat dingin, gelisah, berdebar-debar dan mudah mengantuk sejak 6 jam sebelumnya.1.2 Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial Tutor: dr. Nia ayu saraswatiWaktu: 13 desember 2011 dan 15 desember 2011Moderator: Maulana iskandar dinataSekretaris Meja: Ian PahleviSekretaris Papan: Fredi rizkiRule Tutorial: 1. Alat komunikasi dinonaktifkan2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat3. Berbicara yang sopan dan penuh tata karma.

0. Skenario Kasus CNy. Rohimah, 56 tahun, dibawa ke IGD RSMP karena penurunan kesadaran sejak 4 jam yang lalu. Lebih kurang 6 jam sebelumnya pasien mengeluh berkeringat dingin, gelisah, berdebar-debar dan mudah mengantuk.Selama ini pasien diketahui menyandang diabetes selama 8 tahun dan telah mengkonsumsi obat-obatan metformin 3x500 mg dan glibenklamid 2x5 mg secara teratur. Sejak 6 bulan terakhir Ny. Rohimah sering mengeluh mual, nafsu makan berkurang. Pasien juga diketahui menyandang hipertensi lama dan mendapat obat kaptopril 3x25mg.

Pemeriksaan fisik :Keadaan umum : sakit berat, sens : soporTanda Vital : TD 100/70 mmHg, nadi: 120x/menit, filiformis, RR: 22x/menit, T:36,6oCKeadaan spesifik : Kulit lembab, dingin, butiran keringat di sekujur tubuh.Pemeriksaan Laboratorium darah cito di IGDGlukosa darah (dengan glukometer): low ( 130mg/L f. Bagaimana farmakokinetik dan farmakodinamik metformin?Farmakokinetik :Metformin memiliki waktu paruh 1,5-3 jam, tidak berikatan dengan protein plasma, tidak dimetabolisme dan diekskresikan oleh ginjal sebagai senyawa aktif.

farmakodinamik :1. stimulasi glikolisis langsung pada jaringan perifer dengan peningkatan habisnya glukosa darah2. mengurangi glukoneogenesis hepar3. memperlambat absorpsi glukosa dari pencernaan 4. menekan kadar glukagon darah5. memacu pengikatan glukosa pada jaringan

g. Bagaimana farmakokinetik dan farmakodinamik Glibenclamid?Farmakokinetik: Penyerapan:Hampir sepenuhnya diserap dari saluran pencernaan, oleh traktus gastrointestinal. Konsentrasi plasma puncak terjadi antara 2-4 jam. Metabolisme:Metabolisme sepenuhnya oleh hati untuk tidak aktif metabolit. Eksresi:Dieksresi sebagai metabolit dalam urin dan feses dalam proporsi yang sama. Durasi kerja adalah 24 jam, dan waktu paruh adalah 10 jam.Farmakodinamik :Efek utama glibenclamid adalah meningkatkan pelepasan insulin dari pankreas, dengan mekanisme penurunan kadar glukagon serum dan penutupan kanal kalium di jaringan selain pankreas.

h. Bagaimana dosis glibenclamid dan metformin?Metformin : 500-850 / tablet, maksimal per hari 200-3000mg.Glibenclamid : 2,5-15 mg / tablet, maksimal 100-500mg.

i. Bagaimana efek samping glibenclamid?Glibenclamid memiliki sedikit efek samping selain potensinya dalam menimbulkan Hipoglikemia. Hipoglikemia dapat terjadi pada pasien yang tidak mendapat dosis tepat, tidak makan cukup, atau dengan gangguan fungsi hepar dan atau ginjal. Efek samping lain, reaksi alergi jarang sekali terjadi, mual, muntah, diare, gejala hematologik

j. Bagaimana efek samping metformin?Efek toksik tersering terjadi di saluran cerna (anoreksia, mual, muntah rasa tidak nyaman di abdomen, diare) (pada hingga 20% pasien)Pada 3-5% pasien menimbulkan diare persistenBerkurangnya absorpsi vitamin B12 dalam penggunaan jangka panjang

k. Bagaimana hubungan konsumsi obat dalam kasus?kombinasi obat selama 8 tahun (dalam jangka panjang), menimbulkan efek samping berupa anoreksia dan menyebabkan intake makanan menurun, sedangkan dosis obat yang dikonsumsi tetap sama, menyebabkan hipoglikemia.

l. Mengapa dokter memberikan 2 obat?untuk penderita diabetes melitus tipe 2 pada pasien yang hiperglikemianya tidak bisa dikontrol dengan single terapi (metformin atau glibenklamid saja), diet, dan olahraga. Di samping itu, kombinasi ini saling memperkuat kerja masing-masing obat, sehingga regulasi gula darah dapat terkontrol dengan lebih baik. Kombinasi ini memiliki efek samping yang lebih sedikit, apabila dibandingkan dengan efek samping apabila menggunakan monoterapi (metformin atau glibenklamid saja). Metformin dapat menekan potensi glibenklamid dalam menaikkan berat badan pada pasien diabetes melitus tipe 2, sehingga cocok untuk pasien diabetes melitus tipe 2 yang mengalami kelebihan berat badan

m. Bagaimana Golongan obat DM?terdapat 5 macam kelas obat hipoglikemik oral untuk pengobatan DM tipe II, yaitu sulfonilurea, biguanid, meglitinid, -glukosidase inhibitor, dan agonis receptor (thiazolidin atau glitazon). Obat hipoglikemik oral diindikasikan untuk pengobatan pasien DM tipe II yang tidak mampu diobati dengan melakukan diet dan aktivitas fisik. Biguanid dan thiazolidinedion dikategorikan sebagai sensitizer insulin, dengan cara menurunkan resistensi insulin. Sulfonilurea dan meglitinid dikategorikan sebagai insulin secretagogues karena kemampuannya merangsang pelepasan insulin endogen. Contoh : Sulfonilurea : sulfonilurea generasi pertama (acetohexamid, clorproramid, tolbutamid, talazamid) dan generasi kedua (glimepirid, gilipizie, dan glibenklamid)Meglitinid : nateglinid, repaglinidBiguanid : metforminThiazolidinedion : pioglitazon dan resiglitazonAlfa glukosidase inhibitor : acarbose dan miglitol.

n. Bagaimana kontraiindikasi dan indikasi dari masing-masing golongan? SULFONYLUREAObat pilek decongestan, atau alkohol, bisa menurunkan glukosa.Sebaliknya pada pemakaian steroid, penyekat beta,niacin, atau obatjerawat retin-A, dapat mengurangi efek obat sehingga glukosa tidak mau turun.BIGUANIDESBila dikombinasikan dengan obat lain, misalnya sulfonylurea, meglitinide, atau insulin, obat metformin bisa menimbulkan hipoglikemia.ALPHA-GLUCOSIDASE INHIBITORS Bila diminum bersama dengan suntikan insulin atau tablet sulfonylurea, kadang bisa menyebabkan hipoglikemiaKarena kerap timbul keluhan perut, maka acarbosejangan diberikan pada keadaan sebagai berikut :* Irritable bowel syndrome* radang usus kronis, ulcerative colitis atau Crohns Disease* gangguan penyerapan usus yang kronis, chronic malabsorption disorder.MEGLITINIDESDiperhatikan Seperti halnya dengan sulfonylurea,hati-hati bila minum alkohol atau efek interaksi denganobat lain.THIAZOLIDINEDIONESObat ini baik sekali diserap bila diminum bersamadengan makanan, dan tidak menyebabkan hipoglikemia. Akan tetapi bila dikombinasikan dengan sulfonylurea atau insulin, maka mungkin bisa menyebabkan hipoglikemia.

3. Sejak 6 bulan terakhir Ny. Rohimah sering mengeluh mual, nafsu makan berkurang.a. Apa penyebab keluhan? Efek samping dari obat yang dikonsumsiMetformin : Efek toksik tersering terjadi di saluran cerna (anoreksia, mual, muntah rasa tidak nyaman di abdomen, diare) (pada hingga 20% pasien)Glibenclamide : reaksi alergi (jarang sekali terjadi), mual, muntah, diare, gejala hematologik

b. Apa makna keluhan 6 bulan? Terjadinya disfungsi ginjal, sehingga obat tidak sepenuhnya terekskresi dan tertinggal di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan efek samping berlebih. c. Apa saja kemungkinan penyakit dengan keluhan mual dan nafsu makan menurun?Anoreksia dan mual sering ditemukan pada gangguan-gangguan gastrointestinal ( misal : gastritis, dll).

4. Pasien juga diketahui menyandang hipertensi lama dan mendapat obat kaptopril 3x25mg.a. Adakah hubungan DM dengan hipertensi?Pada orang dengan diabetes mellitus, hipertensi berhubungan denganresistensi insulin dan abnormalitas pada sistem renin-angiotensin dan konsekuensimetabolik yang meningkatkan morbiditas. Abnormalitas metabolik berhubungandengan peningkatan diabetes mellitus pada kelainan fungsi tubuh/ disfungsiendotelial. Sel endotelial mensintesis beberapa substansi bioaktif kuat yang mengaturstruktur fungsi pembuluh darah. Substansi ini termasuk nitrit oksida, spesies reaktiflain, prostaglandin, endothelin, dan angiotensin II.Pada individu tanpa diabetes, nitrit oksida membantu menghambatatherogenesis dan melindungi pembuluh darah. Namun bioavailabilitas padaendothelium yang diperoleh dari nitrit oksida diturunkan pada individu dengandiabetes mellitus.Hiperglikemia menghambat produksi endothelium, mesintesis aktivasi danmeningkatkan produksi superoksid anion yaitu sebuah spesies oksigen reaktif yangmerusak formasi nitrit oksida. Produksi nitrit oksida dihambat lebih lanjut olehresistensi insulin, yang menyebabkan pelepasan asam lemak berlebih dari jaringanadipose. Asam lemak bebas, aktivasi protein kinase C, menghambat phosphatidylinositol-3 dan meningkatkan produksi spesies oksigen reaktif.

b. Bagaimana farmakodinamik dan farmakokinetik kaptopril?Captopril merupakan penghambat yang kompetitif terhadap enzim pengubah angiotensin-I menjadi angiotensin-II / angiotensin converting enzyme (ACE). Captopril mencegah terjadinya perubahan dari angiotensin-I menjadi angiotensin II, salah satu senyawa yang dapat menaikkan tekanan darah. Captopril dan metabolitnya diekskresi terutama melalui urin. Eliminasi waktu paruh Captopril meningkat dengan menurunnya fungsi ginjal dimana kecepatan eliminasi berhubungan dengan bersihan kreatinin.

c. Apa efek samping kaptopril? Proteinuria, peningkatan ureum darah dan kreatinin. Idiosinkrasi, rash, terutama pruritus. Neutropenia, anemia, trombositopenia. Hipotensi.

d. Apa kontraindikasi kaptopril? Penderita yang hipersensitif terhadap Captopril atau penghambat ACE lainnya (misalnya pasien mengalami angioedema selama pengobatan dengan penghambat ACE lainnya). Wanita hamil atau yang berpotensi hamil. Wanita menyusui. Gagal ginjal. Stenosis aorta.

5. Pemeriksaan fisik :Keadaan umum : sakit berat, sens : soporTanda Vital : TD 100/70 mmHg, nadi: 120x/menit, filiformis, RR: 22x/menit, T:36,6oCKeadaan spesifik : Kulit lembab, dingin, butiran keringat di sekujur tubuha. Bagaimana interpretasi dan mekanisme TD?Hipotensi. Merupakan efek samping dari kaptopril

b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme Nadi?Takikardi. Karena keluarnya epinefrin pada saat hipoglikemia, sebagai usaha homeostasis tubuh. Efek dari epinefrin ini, akan memacu sistem simpatis tubuh. Salah satunya adalah meningkatkan kecepatan dan kontraksi jantung.

c. Bagaimana interpretasi dan mekanisme Filiformis? Obat anti hipertensi akan membuat volume darah menurun, dan tahanan darah di perifer meningkat. Hal inilah yang menyebabkan denyut nadi lemah atau filiformis

d. Bagaimana interpretasi dan mekanisme kulit lembab dingin, butiran keringat di sekujur tubuh?Kolinergik. Merupakan efek dari epinefrin yang merangsang simpatis, disini adalah kelenjar keringat, sehingga mengakibatkan produksi keringat yang berlebihan.

6. Pemeriksaan Laboratorium darah cito di IGDGlukosa darah (dengan glukometer): low (