29
Laporan Kasus Hipertensi dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Disusun oleh: Vindi Nazhifa 102009250 Kelompok B4 - FF12 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Laporan Kasus Hipertensi Dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hioertensi

Citation preview

Laporan Kasus Hipertensi dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga

Disusun oleh:Vindi Nazhifa 102009250Kelompok B4 - FF12

Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida Wacana2013

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar isi1

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang3

B. Rumusan Masalah4

C. Tujuan Penulisan3

BAB II Materi dan Metode

A. Materi5

B. Metode5

BAB III Kerangka Teori

1. Definisi6

2. Evaluasi Hipertensi.7

3. Etiopatogenesis9

4. Gejala Klinis dan Faktor Resiko..11

5. Diagnosis Banding..11

6. Penatalaksanaan..11

7. Pemantauan ..12

8. Komplikasi..13

9. Prognosis..13

BAB IV Hasil dan Data

Hasil dan Data..14

BAB V Analisa Kasus

1. Analisa Kasus..19

2. Riwayat Keluarga..19

3. Analisa Kunjungan Rumah..19

4. Analisa Fungsi Keluarga..20

BAB VI Penutup

1. Kesimpulan..22

2. Saran..22

Daftar Pustaka..23

Lampiran..24

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGPuskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan unit pelayanan kesehatan lainya (Rumah Sakit Swasta maupun Negeri). Fungsi puskesmas adalah mengembangkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh seiring dengan misinya. Pelayanan kesehatan tersebut harus bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive Health Care Service yang meliputi aspek promotive, preventif, curative, dan rehabilitatif. Prioritas yang harus dikembangkan oleh puskesmas harus diarahkan ke bentuk pelayanan kesehatan dasar (basic health care services) yang lebih mengedepankan upaya promosi dan pencegahan (public health service). Fungsi puskesmas menurut keputusan menteri kesehatan republik Indonesia No.128/MENKES/SK/II/2004, adalah sebagai pusat penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan, serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.Hipertensi di negara-negara industri merupakan salah satu masalah kesehatan utama, di Indonesia hipertensi juga merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh dokter yang bekerja pada pelayanan kesehatan primer karena angka prevalensinya yang tinggi dan akibat jangka panjang yang ditimbulkannya. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain. Hipertensi primer meliputi kurang lebih 90% dari seluruh pasien hipertensi dan 10% lainnya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Sekitar 50% dari golongan hipertensi sekunder dapat diketahui penyebabnya dan dari golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki kelainannya.

B. RUMUSAN MASALAHMasalah yang dapat dirumuskan dari kasus ini adalah:1. Faktor resiko apa saja yang ditemukan pada pasien2. Evaluasi terapi dalam rangka pengobatan hipertensi3. Bagaimana fungsi keluarga menurut ilmu kedokteran keluarga dalam mendukung penyembuhan pasien.4. Mengetahui intervensi apa yang dapat dilakukan untuk menangani hipertensi.

C. TUJUAN PENULISAN1. Mengetahui dan memahami tentang penyakit hipertensi dan penyebabnya serta menerapkan prinsip-prinsip pelayanan kedokteran secara komprehensif dan holistik dan peran aktif dari pasien dan keluarga.2. Untuk memenuhi tugas Skill Lab Family Folder pada blok community medicine.

BAB IIMATERI DAN METODE

1. MATERIMateri yang di evaluasi dalam laporan ini adalah hipertensi yang terjadi pada pasien Ny.A

2. METODAData yang diperlukan dalam pengumpulan data ini adalah data subyektif pada penderita hipertensi dengan wawancara langsung pada penderita tentang pola hidup yang selama ini dilakukan dengan menggunakan alat berupa daftar pertanyaan.

BAB IIIKERANGKA TEORI

1. DEFENISIHipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.Hipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus menerus sehingga melebihi batas normal. Tekanan darah normal adalah 110/90 mmHg. Hipertensi merupakan produk dari resistensi pembuluh darah perifer dan cardiac output.1Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya didefenisikan sebagai hipertensi esensial. Beberapa penulis lebih memilih istilah hipertensi primer untuk membedakannya dengan hipertensi sekunder yang diketahui sebabnya. Menurut The seventh report of the joint national committee on prevention, detection, evaluation and treatment of high blood pressure (JNC 7) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok-kelompok seperti pada tabel 1.2

Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 7Klasifikasi Tekanan DarahTDS (mmHg)TDD (mmHg)

Normal< 120 55tahun, perempuan 65 tahun) Riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular premature (laki-laki < 55 tahun, perempuan < 65 tahun)

5. DIAGNOSIS BANDINGDiagnosis banding untuk hipertensi esensial bisa berupa hipertensi renovaskular, hipertensi pada penyakit ginjal, hipertensi pada penyakit jantung, hipertensi ortostatik, dan vertigo.

6. PENATALAKSANAANTujuan pengobatan pasien hipertensi adalah penurunan tekanan darah sampai