37
LAPORAN HASIL DISKUSI Kuliah Aktif Pendidikan Agama Islam (PAI) Oleh : Gulbuddin Hikmatyar 1118011052 No presensi 05 Dosen Pengampu: Ir. H. M. A. Syamsul Arif, M. Sc., Ph.D. (Dosen PAI/MKK 101 pada FP dan PS. Pendidikan Dokter Universitas Lampung) FAKULTAS KEDOKTERAN

LAPORAN HASIL DISKUSI.docx

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN HASIL DISKUSIKuliah Aktif Pendidikan Agama Islam (PAI)

Oleh :Gulbuddin Hikmatyar1118011052No presensi 05

Dosen Pengampu:Ir. H. M. A. Syamsul Arif, M. Sc., Ph.D.(Dosen PAI/MKK 101 pada FP dan PS. Pendidikan Dokter Universitas Lampung)

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNG2011

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kita ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penyusunan tugas akhir laporan diskusi ini dapat diselesaikan.Tugas ini ditulis dan disusun sebagai laporan diskusi aktif pada pelajaran mata kuliah umum Pendidikan Agama Islam di Fakultas Kedokteran 2011.Demikianlah tugas laporan akhir diskusi aktif ini ditulis, segala kritikan dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan demi kebaikan dimasa yang akan datang

Bandar Lampung, 20 Desember 2011 Penyusun

Gulbuddin HikmatyarNPM. 1118011052

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARDAFTAR ISI...BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Hidup Muslim1.2 Latar Belakang Masalah Fungsi Hidup Muslim.1.3 Latar Belakang Masalah Peranan Hidup Muslim...BAB II CAPAIAN KOMPETENSI2.1 Tujuan Diskusi Tujuan Hidup Muslim2.2 Tujuan Diskusi Fungsi Hidup Muslim.....2.3 Tujuan Diskusi Peranan hidup Muslim.......BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Tujuan Hidup Muslim.3.2 Fungsi Hidup Muslim...3.3 Peranan hidup Muslim..BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN4.1 Kesimpulan...4.2 Saran.DAFTAR PUSTAKA....

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Hidup MuslimManusia sebagai makhluk hidup di duniabumi disebutjuga makhluk sebagai makhluk sosial, makhluk yang berakal,makhluk agamis dan makhluk yang monodualistik(perpaduan antara jasad dan ruh). Keistimewaan manusia terletak pada peranan yang diembannya yaitu sebagai Khalifah Fil- Ardh atau khalifah di bumi. Kelebihan ini merupakan pembeda yang jelas dengan makhluk ciptaanAllah yang lain seperti malaikat, jin, iblis, setan, hewan, tumbuh-tumbuhan dan makhluk lainnya yang tidak diketahui oleh manusia.Wewenang dan tanggung jawab yang diamanahkan oleh Allah Swt kepada manusia untuk mengelola alam ini bukanlah sesuatu hal yang sulit dan berat, karena Allah Swt.tidak akan membebankan kewajiban kepada seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya. Kita diberikan akal oleh Allah Swt dan dengan akal itu pula kita dapat bertindak dan memulai sesuatu. Memfungsikan akal akal dapat kita pahami sebagai upaya manusia dalam menetapkan langkah langkah secara terarah dan terukur dan menentukan tujuan hidup serta merealisasikannya dalam kehidupan nyata manusia.Karena akal bukanlah benda yang statis , maka akal haruslah dilatih, dikembangkan dan disempurnakan kemampuannya. Mengembangkan akal adalah suatu kewajiban manusia dan dengan cara demikian daya piker, daya nalar, daya analisa , daya cipta rasa dan karsa manusia dapat tumbuh dan bersemi dalam diri sseseorang. Pemanfaatan potensi atau berbagai macam daya yang dimiliki seseorang pada hakekatnya apat dijadikan sebagai criteria dalam menentukan berperan atau tidaknya seseorang sebagai khalifah Allah Swt. Mengambil peran itu pada hakekatnya adalah bagian dari usaha mencapai tujuan penciptaan manusia di muka bumi.Dalam Al Quran dijelaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah Swt hanya untuk mengabdi kepada-Nya. Mengabdi dalam artian secara sungguh-sungguh (hanif) merencanakan , melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Perintah itu bisa berupa ibadah mahdhah dan bisa juga ibadah goiru mahdhah. Kedua macam ibadah ini pada dasarnya tidak dapat dipisah-pisahkan, dia menyatu dalam diri pribadi seorang muslim. Melaksakan kedua ibadah tersebut secara berimbang , utuh dan saling mendukung adalah tujuan hiup seorang muslim.Melaksanakan kedua macam ibadah tersebut yang disesuaikan dengan kemampuan dan tuntunan yang benar dari Rasulullah saw akan memberikan dampak positif dalam membentuk perilaku muslim sehari-hari. Dampak tersebut sesuai dengan tingkat kemampuan pengalaman ibadah manusia dan sesuai pula dengan kehendak Allah Swt. Namun demikian, realitas kehidupan kita menunjukan bahwa sebagian besar muslim cenderung untuk memisahkan ibadah dengan kehidupan duniawi. Mereka berpendapat bahwa ayng dikatakan ibadah hanyalah sebatas ibadah mahdhah saja seperti shalat,puasa, zakat, haji, dan lain-lain, sedangkan ibadah yang berhubungan dengan kehidupan dunia dipersepsikan sebagai aktifitas yang bukan termasuk dalam ruang lingkup atau ranah (domain)ibadah kepada Allah Swt.Kecendrungan seperti ini sudah mendarah daging bahkan telah mengakar secara salah kaprah di kalangan kita, dan pemahaman seperti itu cenderung diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara tradisional. Hal ini mengakibatkan kita jauh tertinggal dari kehidupan duniawi sebagai wahana menuju kemajuan kehidupan yang dijanjikan oleh Allah Swt. Pada zaman Rasulullah Saw dan para sahabat, umat islam berusaha melaksanakan ajaran atau isi Al-quran secara benar dan menyeluruh dalam segala segi kehidupan seorang muslim betapapun kecilnya disetiap saat dan di setiap tempat. Dengan meningkatkankualitas ibadah ritual(mahdhah), maka akan memberikankekuatan ruhaniah dalam diri seseorang dan selanjutnya akan meningkatkan kekuatan lahiriyah untuk memperbaiki kualitas kehidupan duniawinya. Dengan perkataan lain seorang muslim seyogyanya memandangbahwa kehidupan dunia ini sebagai suatu medan peperangan yang harus dimenangkan olehnya dan sekaligus sebagai lading menumbuhkan amal shalih untuk bekal kehidupan akhirat.Menggunakan ibadah mahdhah sebagai sumber kekuatan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dan sekaligus mengharapkan ridho-Nya adalah tujuan mereka. Demikian pula , membentuk dan mengembangkan kekutatan ruhaniah sebagai tenaga pendorongan (driving force) dalam menyelesaikan setiap problematika kehidupan duniawi juga merupakan tujuan hidup manusia dapat disimpulkan bahwa semua itu adalah ibadah manusia yang sekaligus juga tujuan hidup manusia.setelah manusia berupaya sekuat tenaga dalam mempersembahkan ibadahnya kepada Sang Pencipta, maka hasil dari semua ibadah itu diserahkan kepada Allah Swt. Setelah segenap potensi dan kemampuan manusia telah dicurahkan secara baik , benar ,terarah dan terukur maka kita tinggal bertawakal, berserah diri dan menerima apapun yang dikaruniakan-Nya.Mengembalikan pemahaman umat islam secara benar haruslah dimulai dengan meluruskan dan membenarkan terlebih dulu menetapkan atau perumusan tujuan hidupnya. Mengapa demikian? Pertanyaan ini dapat kita jawab secara sederhana karena sudah terlalu banyak para ahli filsafat dan pemikir-pemikir islam yang telah menyimpangdari inti ajaran al Quran dan sunnah Rasulullah Saw. Mereka mendefinisikan berbagai macam tujuan hidup manusia dengan rumusan-rumusan yang cenderung berorientasi pada materialism, eksistensialisme, ataupun hedonism sebagaimana tercermin dalam konsep pahala dan dosa.Di tengah- tengah ketidaksengajaan menyerap bahkan mendarah dagingkan tujuan hidup yang telah dirumuskan oleh para filsuf , para pemikir islam, dan diri kita masing-masing maka islam telah merumuskan tujujan hidup itu yang lebih universal , sempurna dan menyeluruh untuk setiap pemeluknya untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat. Mengetahui tujuan hidup manusia secara utuh , jelas dan gambling akan dapat membawa umat islam kepada tingkat kualitasas kehidupan tertinggi di dunia dan di akhirat karena juga akan memberikan kehidupan yang penuh dengan ketenangan , keberuntungan , kebahagiaan yang hakiki dan sesuai dengan harapan kodrat kemanusiaan itu sendiri.Tujuan hidup manusia dalam pandangan islam telah tercantum dalam ayat suci Al-Quran. Bukan hanya rumusan tujuan hidupnya saj yang dicantumkan , akan tetapi bagaimana cara mencapainya pun juga secara jelas disebutkan. Pada kesempatan ini melalui modul bahan diskusi, kita mencoba untuk memahami dengan cara menganalisis tujuan hidup muslim dalam Al-Quran dan merumuskan bagaimana cara mengaplikasikan ayat tersebut dalam kehidupan nyata kita sehari-hari.

1.2 Latar Belakang Masalah Fungsi Hidup Muslim

Sebagaimana yang telah kita bicarakan pada sesi pertama dirkusi tentang Tujuan Hidup Muslim, maka pada pertemuan kedua ini kita akan mengkaji apa fungsi hidup muslim itu? Secara sederhana, fungsi dapat didefinisikan sebagai suatu akibat atau konsekuensi dari dilakukannya suatu sebab. Akibat atau konsekuensi itu kadang-kadang dapat kita kenali dengan jelas dan gamblang, sebagaimana jelasnya pemahaman kita mengenai fungsi utama air sebagai penghilang rasa haus atau dahaga. Sebaliknya, akibat atau konsekuensi bisa juga terkesan samar dan tidak dapat segera kita kenali dengan baik dan benar karena keterbatasan pemahaman kita.

Sebagai contoh misalnya bagi seorang anak yang masih kecil dengan tingkat pemahaman terbatas, akan sangat sulit mengenali apa sebenarnya fungsi dari seorang ayah dibanding dengan ibunya. Dalam kasus seorang ayah menyuruh anaknya belajar atau kalau perlu memaksa anaknya belajar, maka si anak bertanya-tanya apakah memang fungsi seorang ayah selalu berkaitan dengan sesuatu hal yang terkesan kurang bersahabat. Dengan perkataan lain, pada saat itu si anak tidak tahu fungsi seorang ayah dalam rumah tangga. Namun, ketika ia mulai besar sejalan dengan meningkatnya kemampuan pemahaman dan penalaran si anak, maka ia baru mengetahui apa fungsi seorang ayah tersebut. Misalnya, ia akan menjawab sendiri pertanyaan berikut: Ooh, ya, kalau begitu tindakan dan sikap ayah dahulu kepadaku ketika aku masih kecil, berfungsi untuk menyadarkan aku dari kemalasanku belajar atau dari kenakalanku yang lain.

Manusia sebagai makhluk yang berakal diberi hak dan wewenang oleh Allah SWT. Untuk bertindak sesuai dengan hak dan kewenangannya itu. Namun demikian, penggunaan hak dan wewenang yang dimiliki oleh seseorang akan memunculkan suatu konsekuensi di kemudian hari berupa pertanggungjawaban dari penggunaan hak dan wewenang tersebut. Apakah dalam pelaksanaan tugasnya atau wewenangnya sudah sesuai dengan tuntutan dan tuntunan pihak yang memberikannya (Allah Swt.) atau sebaliknya hanya menurut selera manusia itu sendiri yang berlandaskan pada akal pikirannya semata yang bersifat terbatas dan nisbi (relatif).

Jika manusia lebih cenderung menempatkan akal pikiran semata di atas norma agama yang hak dan bersifat absolut karena memang berasal dari Sang Maha Pencipta Allah Swt., maka kehancuran dan malapetaka yang akan terjadi kemudian. Kita sering menyaksikan adanya suatu penindasan, penjegalan dan perampasan hak, ketidakadilan, dan kedholiman di permukaan bumi, karena semata-mata sistem kehidupan manusia di bumi yang serba kompleks ini secara dominan hanya dikelola berlandaskan kemampuan akal pikiran manusia yang terbatas. Ini bukan berarti bahwa akal pikiran manusia sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat, tetapi seharusnya penggunaan akal pikiran itu sinergi dengan tuntunan Sang Pencipta.

Allah Swt. Menempatkan manusia setingkat lebih tinggi di atas makhluk lain di muka bumi, karena manusia diharapkan menjadi pelindung dan pemakmur bumi dengan memanfaatkan segala potensi yang ada untuk memudahkan manusia dalam melaksanakan peranan hidupnya. Fungsi yang cukup besar dan mulia itu merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Untuk melaksanakan fungsi yang demikian, maka manusia akan didorong untuk lebih giat dan kuat dalam merencanakan sesuatu dan melaksanakan rencana yang telah dibuatnya. Ringkasnya, tidak ada istilah santai apalagi bermalas-malasan dalam berbuat bagi siapa saja yang mengetahui fungsi hidupnya secara utuh dan benar.

Kebanyakan kita tidak menyadari tentang fungsi hidupnya, dan sebagian lagi mungkin tidak mengetahui sama sekali tentang itu. Akibat ketidaktahuannya tentang funsi hidupnya menyebabkan seseorang tidak memiliki gairah untuk hidup. Bahkan, yang lebih mengerikan lagi adalah adanya anggapan bahwa hidup ini sebagai suatu beban yang amat berat yang harus segera diakhiri. Namun, tidaklah demikian halnya bagi kita yang menyadari secara benar tentang fungsi hidupnya. Hidup ini sebenarnya sangatlah menarik dan menggairahkan karena memang sebagai salah satu anugerah utama dan sangat berharga dari Allah Swt. Kepada manusia. Bahkan di antara kita ada yang bercita-cita ingin hidup selama-lamanya untuk memfungsikan dirinya sebgaimana yang diharapkan oleh Allah Swt. Marilah kita lihat, apa sebenarnya fungsi hidup seorang muslim itu menurut pandngan Al Quran.

1.3 Latar Belakang Masalah Peranan Hidup MuslimBaru saja kita membahas tentang Fungsi Hidup Muslim yang sangat berkaitan dengan peranan hidupnya. Jika fungsi hidup lebih banyak ditekankan pada aspek konsekuensi yang diterjemahkan ke dalam wewenang dan tanggung jawab, maka peranan lebih difokuskan pada segi aplikasi dalam kehidupan seorang muslim. Secara sederhana peranan dapat diartikan sebagai apa yang diharapkan oleh pihak lain yang seharusnya dilakukan oleh seseorang. Pihak lain yang dimaksudkan di sini dapat berarti Tuhan (Allah Swt) dan secara kolektif dapat berupa masyarakat, lembaga social kemasyarakatan atau bahkan individu (perorangan)Kita menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada seorang pun yang dapat hidup sendirian karena kodrati manusia memang sebagai makhluk social. Dalam kenyataan sehari-hari banyak ditemui orang-orang yang secara sengaja atau tidak sengaja membiasakan hidupnya melawan sunnatullah atau melawan arus, yaitu dengan membudayakan pola hidup individualistis sebagaimana kita saksikan di negara-negara maju (sekuler) atau di kota-kota besar di Indonesia. Pola hidup seperti ini justru membuat mereka stress, terpojok, bahkan menyulitkan diri sendiri. Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena mereka melawan fitrah hidupnya sebagai makhluk yang memerlukan orang lain atau karena mereka melawan tuntutan social atau harapan sosialnya.Pada kesempatan diskusi ketiga ini, kita telah mencoba mengenali apa yang diharapkan diperankan oleh seorang muslim yang tercermin dari sikap perilaku (conduct), keragaan (appearance), dan prestasi (achievement). Dengan demikian maka kita bersama-sama bertanya dan sekaligus menjawab apa peranan seorang muslim menurut pandangan Al Q uran?

BAB IICAPAIAN KOMPETENSI

2.1Tujuan Diskusi Tujuan Hidup MuslimTujuan diskusi atau kuliah aktif ini adalah agar mahasiswa:a. Dapat mengerti tujuan hidupnya berdasarkan pemahaman terhadap Al Quran.b. Dapat menjelaskan perbedaan antara tujuan hidup muslim dengan tujuan hidup manusia lainnya.c. Dapat menjelaskan pengertian ibadah kepada Allah SWT.

2.2Tujuan Diskusi Fungsi Hidup MuslimTujuan diskusi atau kuliah aktif ini adalah agar mahasiswa:a. Mampu menjelaskan pengertian fungsi hidup muslimb. Mampu menjelaskan pengertian rahmatan lil alamin.c. Mampu menghayati fungsi hidupnya sebagai pembawa rahmat bagi sekalian alam.

2.3Tujuan Diskusi Peranan Hidup MuslimTujuan diskusi atau kuliah aktif ini adalah agar mahasiswa:a. Memahami peranan hidupnya sebagai seorang muslim dalam kehidupan di dunia sesuai dengan tuntunan Al Qur an.b. Mampu merumuskan pengertian khalifah fil ardh dalam hubungannya dengan pengelolaan potensi alam raya inic. Mampu menjelaskan cara pendekatan yang digunakan untuk menyadarkan umat sebagai khalifah di muka bumi.

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Tujuan Hidup Muslim3.1.1Diskusi KelompokAdapun hasil diskusi/jawaban dari pertanyaan yang didiskusikan pada kuliah aktif mengenai topik Tujuan Hidup Muslim adalah sebagai berikut :a. Dengan memperhatikan Surat Adz-Zaariyaat (51) : 56, Al-Fatihah (1) : 5-7, Al-Baqarah (2) : 83-84, Al-Araaf (7) : 73-74, Huud (11): 50-52 dan 61. Apakah tujuan hidup seorang muslim ? Tujuan hidup seorang muslim yang utama adalah beribadah/menyembah kepada Allah SWT. Surat Adz-Dzariyaat (51) : 56 Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Surat Al Fatihah (1) : 5-7 Hanya kepada-Mu kami mengabdi dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan Bimbing ( antar )lah kami ( memasuki ) jalan lebar dan luas ( yaitu ) jalan orang orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka bukan ( jalan ) yang dimurkai dan bukan ( pula jalan ) orang orang yang sesat Surat Al Baqarah (2) : 83-84 Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): Kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.

Surat Al Araf (7) : 73-74 Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, maka kamu ditimpa siksaan yang pedih . Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. Surat Al Araf (7) : 85-86 Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka Syuaib. Ia berkata: Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman . Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu (berjumlah) sedikit, lalu Allah memperbanyak (jumlah) kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. Surat Hud (11) : 50-52 Dan kepada kaum Aad (Kami utus) saudara mereka Hud. Ia berkata: Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja. Wahai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan (nya)? Dan (dia berkata): Wahai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.

Surat Hud (11) : 61 Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).

b. Dengan memperhatikan Surat Adz-Zaariyaat (51) : 55-58, maka bagaimana Anda dapat menghubungkan atau merumuskan relasi (hubungan) antara berdzikir dan beriman pada ayat 55, rizki pada ayat 57-58, dan kekuatan tangguh pada ayat 58 dengan beribadah kepada-Ku pada ayat 56 ? Surat Adz-Dzariyaat (51) : 55 Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Surat Adz-Dzariyaat (51) : 57-58 Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. Surat Adz-Dzariyaat (51) : 56 Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Juga memperhatikan laa tabuduuna illallaah dalam ayat 83 surat Al-Baqarah dengan berbuat baik kepada Ibu Bapak, kaum kerabat, anak yatim, dan orang miskin (manusia seluruhnya), kemudian baru tunaikan shalat dan tunaikan zakat. Bagaimana Anda dapat menjelaskan pengertian beribadah kepada Allah Swt. dalam ayat ini dengan prestasi manusia ? Surat Al Baqarah (2) : 83 Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.

c. Dengan memperhatikan ayat 50 dengan 51 dan 52 surat Huud (11), Allah Swt. menghubungkan beribadah kepada Allah Swt. dengan menurunkan rahmat (dalam ayat ini misalnya berupa hujan) dan menambah kekuatan (manusia) sekaligus Allah Swt. menyuruh kita agar jangan berbuat dosa. Dengan demikian, maka apakah benar pengertian ibadah kepada Allah Swt. lebih banyak ditekankan pada pencapaian prestasi (ahsanu amala atau amalan yang terbaik) dan tingkah laku (akhlakul karimah) manusia di dunia ?

Surat Hud (11) : 50-52 Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu. Demikianlah tidak seorang rasulpun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan: Ia itu adalah seorang tukang sihir atau orang gila .

3.1.2.Kesimpulan Hasil Diskusia. Tujuan hidup seorang muslimDari kesimpulan diskusi dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan hidup seorang muslim adalah :1. Tujuan hidup seorang muslim yang terutama adalah beribadah kepada Allah karena Allah telah berfirman ..Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali utuk beribadah kepada-Ku. jadi dapat kita ketahui dan kita pahami bahwa manusia diciptakan untuk beribadah, dan jin juga beribadah kepada-Nya, berarti apabila kita tidak beribadah kepada Allah, maka derajat kita lebih rendah dari pada Jin.

2. Relasi / hubungan antara berdzikir, beriman, rizki dan kekuatan tangguh dengan beribadah kepada-Ku adalah berdzikir adalah suatu media bagi orang yang beriman untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan juga untuk menenangkan hati orang-orang yang beriman. Berzikir juga merupakan salah satu cara bagi kita untuk mensyukuri atas segala apa yang telah dianugrahkan kepada kita. Berzikir akan membuat kita lebih merasa dekat kepada Allah dan Allah pasti akan memberikan kebaikan kepada kita jika kita terus berzikir pada-Nya. Dengan berdzikir, kita akan selalu mengingat Allah di mana pun kita berada sehingga hati kita pun menjadi tenang, serta Allah pun akan selalu merahmati, memberi petunjuk, dan meridhai setiap langkah kita dalam mencari rezeki-Nya. Allah SWT yang maha mempunyai kekuatan yang kokoh, tangguh, dan pemberi rezeki. Allah tidak akan meminta apapun dari ciptaan-Nya. Kekuatan dan kekuasaan Allah tidak akan pernah berkurang. Allah memerintahkan ciptaan-Nya untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah membutuhkan iman yang kuat dan kekuatan yang tangguh, dan untuk menguatkan iman kita, kita harus berdzikir untuk mengingat Allah swt. Semakin tinggi iman kita, maka semakin kuat ibadah kita untuk Allah, maka Allah akan memudahkan rezeki kepada orang yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya dan yang selalu mengingatnya dan beribadah kepada-Nya.

3. Dengan memperhatikan surat Al-Baqarah ayat 83 dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita sebagai seorang muslim diperintahkan oleh Allah untuk berbuat baik kepada orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang- orang miskin, kita juga disuruh untuk bertutur kata yang baik, melaksanakan salat, dan menunaikan shalat yang relasinya kita harus berbuat baik kepada semua dan tetap menjaga ibadah kita kepada Allah.

Penegertian beribadah kepada Allah menurut ayat ini adalah bisa kita pahami bersama bahwa dalam ayat ini adalah bahwasanya dalam hidup kita disuruh untuk tidak hanya mengerjakan ibadah mahdah saja yaitu hanya shalat, berpuasa, berzikir, dan berdoa saja, namun kita harus juga melaksanakan ibadah ghairu mahdah yaitu berbuat baik kepada orang tua,kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta bertutur kata yang baik.4. Pengertian ibadah kepada Allah Swt. lebih banyak ditekankan pada pencapaian prestasi (ahsanu amala atau amalan yang terbaik) dan tingkah laku (akhlakul karimah) manusia di dunia ?Benar, ibadah kepada Allah lebih ditekankan kepada amalan yang baik karena kita harus selalu mengerjakan amalan dengan sebaik mungkin dan tidak mengerjkakannya dengan setengah-setengah dan relasinya apabila kita telah melaksnakan ibadah dengan sebaik-baiknya maka tentu saja segala tindak tunduk perbuatan yang kita kerjakan akan selalu baik karena semua yang kita kerjakan akan sesuai dengan tuntunan agama Allah, sehingganya tidak mungkin apabila seseoprang yang ibadahnya baik namun perilakunya buruk karena kedua hal itu berjalan beriringan secara seimbang.

3.2 Fungsi Hidup Muslim3.2.1 Diskusi Kelompoka. Apa fungsi hidup seorang muslim? Perhatkan: Surat Al Anbiya (21): 107 dan An Nahl (16) : 89 Surat Al Anbiya (21): 107 Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Surat An Nahl (16) : 89 (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.

b. Apa pengertian dari rahmatan lil alamin? Periksalah secara seksama dan tarik kesimpulan dari Surat An Naml (27) : 17-19 Surat An Naml (27) : 17-19 Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Wahai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari; maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.

c. Bagaimana mewujudkan fungsi tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari di dunia ini? Perhatikan Surat Al Baqarah (2) : 218; An Nisaa (4) :175; Al Anam (6) : 154; Al Araf (7) : 56; Yusuf (12) : 53-57; dan Yunus (10) : 21-24. Surat Al Baqarah (2) : 218 Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Surat An Nisaa (4) :175 Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar daripada-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya. Surat Al Anam (6) : 154 Kemudian Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka. Surat Al Araf (7) : 56 Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Surat Yusuf (12) : 53-57 Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan raja berkata: Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku. Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami. Berkata Yusuf: Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju ke mana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa. Surat Yunus (10) : 21-24 Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu). Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu. Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur. Maka setelah Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Wahai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang., Lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berfikir.

3.2.2 Kesimpulan Hasil Diskusia. Fungsi Hidup Seorang MuslimFungsi hidup seorang muslim seperti yang telah disebutkan dalam al-quran adalah sebagai rahmatan lil alamin yaitu menjadi rahmat bagi semesta alam. Menjadi rahmat bagi seluruh alam dalam hal ini haruslah dengan berpedoman kepada tuntunan agama. b. Pengertian Rahmatan lil alaminRahmatan lil alamin maksudnya adalah kehadirannya membawa kebaikan dan ketentraman bagi seluruh alam, menjaga keindahan dan keamanan seluruh alam sertta tidak berbuat kerusakan dengan cara yang semena-mena. Dan juga kita tidak dibolehkan untuk menyakiti makluk lain tanpa alasan yang jelas atau hanya untuk kesenangan semata. Dan kita juga sangat dilarang oleh Allah untuk menyakiti makluk, sekecil semut pun kita tidak boleh membunuh dan menyakitinya tanpa alasan, karena makluk sekecil semut pun merupakan makluk ciptaan Allah yang selalu patuh kepada-Nya dan pasti diciptakan oleh Allah juga untuk memberikan manfaat kepada umat manusia.c. Perwujudan Fungsi Hidup Seorang MuslimBerdasarkan ayat-ayat tersebut, dapat di sintesis bagaiamana cara mewujudkan fungsi kita sebagai seorang muslim. Cara mewujudkan fungsi kita sebagai muslim adalah : Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT Menjaga ketentraman dan keserasian alam tidak merusak dan menghancurkan apa-apa yang telah Allah anugrahkan kepada kita. Berdoa dan berserah diri kepada Allah. Berhijrah dan berjihad di jalan Allah SWT. Berpegang teguh pada agama Allah. Berbuat kebaikan antarsesama manusia dan makhluk ciptaan-Nya Tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Senantiasa selalu berdoa kepada Allah swt. Selalu bersyukur terhadap nikmat yang ia berikan. Pandai menjaga diri (menahan hawa nafsu). Menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu di jalan-Nya.3.3. Peranan hidup Muslim3.3.1 Diskusi KelompokAdapun hasil diskusi/jawaban dari pertanyaan yang didiskusikan pada kuliah aktif mengenai topik Peranan Hidup Muslim adalah sebagai berikut:a. Dalam surat Al-Baqarah (2) : 30, Alah Swt. menegaskan akan menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi.a.1. Jika kita perhatikan lanjutan surat tersebut dalam ayat 31, 32, 33, 34, dan seterusnya maka apakah hubungan antara khalifah dengan asmaa (nama-nama) dan aliimun hakiim (Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana)? Surat Al-Baqarah (2) : 30-37 Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi . Mereka berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui . Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar! Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana . Allah berfirman: Wahai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini . Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan? Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takbur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. Dan Kami berfirman: Wahai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaithan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.a.2. Juga apa hubungan antara khalifah dengan hudan (petunjuk) pada ayat 38 ? Surat Al-Baqarah (2) : 38 Kami berfirman: Turunlah kamu dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.a.3. Apa peranan hidup yang diharapkan dilaksanakan oleh seorang muslim ?b. Dalam surat An-Naml (27) : 60-61, Allah Swt. menegaskan penciptaannya dan memberikan berbagai rahmat, kemudian mempertanyakan : Apakah di samping Allah Swt. ada tuhan yang lain ? Demikian juga dalam ayat 62, Allah Swt. menegaskan bahwa Dia memperkenankan doa, dan menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi juga mempertanyakan : Apakah di samping Allah Swt. ada tuhan yang lain ? Kemudian disebutkan bahwa : Amat sedikitlah kamu berdzikir. Demikian juga dalam ayat 63 dan 64. Bagaimana anda dapat menghubungkan atau mencari relasi mengenai hal-hal yang ditegaskan oleh Allah Swt. tentang : Penciptaan langit dan bumi dan pemberian rahmat-Nya, memperkenankan doa, dan menjadikan kamu sebagai khalifah di satu sisi dengan pertanyaan : Apakah di samping Allah Swt. ada tuhan lain ? Dan amat sedikitlah kamu berdzikir ? di sisi yang lain. Surat An Naml(27) : 17-19 Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Wahai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.c. Dalam surat Hud (11) : 61, Nabi Shaleh As. Meminta kaummnya untuk beribadah kepada Allah Swt. dan menegaskan bahwa Dia telah: Surat Hud (11) : 61 Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).c.1. Menciptakan kamu (manusia) dari bumi (tanah).c.2. Memberikan kewajiban kepada manusia sebagai pemakmur bumi.c.3. Menyuruh manusia selalu beristighfar dan bertaubat.c.4. Menyatakan dekat dengan manusia dam memperkenankan doa.Kemudian perhatikan surat Al-Anam (6): 165, di situ kita temui pertanyaan Dia menjadikan khalifah di muka bumi dan menegaskan sebagian manusia derajatnya lebih tinggi dari sebagian yang lain. Mengapa sebagian manusia yang sama-sama berperan sebagai khalifah di muka bumi derajatnya bisa lebih tinggi dari yang lain ? Perhatikan surat Al-Anam (60) : 160-162, dan Hud (11) : 61, apa hubungan antara berdoa dan berdzikir, beristighfar, dan bertaubat serta memakmurkan bumi (QS. An-Naml 27 : 62-63 ) agar manusia mampu berperan sebagai khalifah Allah Swt. di muka bumi ? surat Al-Anam (60) : 160-162Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).Katakanlah: Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik .Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam Surat Hud (11) : 61 Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya). Surat An-Naml 27 : 62-63Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya)Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan dan siapa (pula) kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).d. Rumuskan beberapa langkah bagaimana cara mengefektifkan peranan hidup seorang muslim berdasarkan hasil analisis dan sintesis pada butir a, b, dan c ?3.3.2 Kesimpulan Hasil Diskusia. Manusia sebagai khalifah di muka bumia.1. hubungan antara khalifah dengan asmaa (nama-nama) dan aliimun hakiim (Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana)Pada penciptaan manusia (adam) seperti yang telah diceritakan dalam ayat tersebut bahwa Allah telah mengajarkan kepada nabi Adam nama-nama benda, maksud dari nama-nama benda dalam ayat ini adalah ilmu pengetahuan, jadi setelah diciptakannya adam oleh Allah, Dia mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan kepada Adam yang sampai saat ini kita kembangkan dan kita kuasai. Allah memberikan kepada kita pengetahuan dengan baik agar kita bisa menjalan peranan hidup kita sebagai khalifah atau pemimpin di muka ini dengan sebaik-baiknya.

a.2. hubungan antara khalifah dengan hudan (petunjuk)Hubungan antara khalifah dengan hudan, yaitu dalam menjalankan peranan hidup sebagai seorang pemimpin di muka bumi ini kita harus berpedoman kepada al-quran dan hadist yang telah Allah berikan dan diwasiatkan oleh rasul yang berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi manusia agar bisa hidup dengan benar sesuai dengan aturan dan ketentuan agama dan dalam menjalankan peranannya sebagai pemimpin di muka bumi ini dengan sebaik-baiknya tanpa jauh dari agama dan tidak membuat Allah muraka kepada kita.

a.3. peranan hidup yang diharapkan dilaksanakan oleh seorang muslimPeranan hidup yang harus dilaksanakan seorang muslim dan diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaiknya adalah :`1. Sebagai hamba Allah kilta harus senantiasa beribadah kepada-Nya mejalankan segala perintah dan menjauhi semua larangan-Nya.2. Fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi ini adalah menjaga ketentraman dan kedamaian di muka bumi, berbuat kebaikan kepada semua, belajar dan mengajarkan kebaikan.

b. Bahwa tiada ila (Tuhan) selain Allah. Dia lah yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Allah sebagai Zat yang Maha Pencipta telah menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya. Allah merupaka Tuhan Yang Maha Esa, Dia tidak mempunyai sekutu dan tidak pula beranak, allah adalah tuhan yang satu-satunya dan senantiasa mengurus seluruh makluk ciptaan-Nya. Dia juga merupakan Zat Yang Maha Kuasa dan Maha Pengabul doa setiap hamba-Nya, dan Dia lah yang telah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini dan menjadikan manusia dengan segala kelebihannya dibandingkan dengan makluk lain utnuk menguasai dan menjadi pemimpin di muka bumi ini. Tidak ada tuhan selain Allah, Dialah tuhan satu-satunya yang dapat mengurus semua makluk an kehidupan. Namun pada kenyataannya manusia di muka bumi ini amat sedikit sekali bersyukur kebanyakan dari kita lalai akan segala nikmat yang telah Allah berikan dan terlupa akan kekuasaan-Nya dan tidak sedikit diantara kita yang merpesekutukan Allah dengn yang lain dan menyombongkan diri.

c. Dalam surat Hud : 61 telah dotegaskan bahwa Allah telah :

1. Menciptakan manusia dari bumi2. Memberikan kewajiban kepada manusia sebagai pemakmur bumi.3. Menyuruh manusia selalu beristigfar dan bertaubat4. Menyatakan dekat dengan manusia dan memperkenankan doa.Dan juga dalam al-quran telah disebutkan bahwa Allah telah menjadikan khalifah di muka bumi, dan manusia telah terpilih sebagai khalifah di muka bumi, manusia dipilih oleh Allah karena memiliki ilmu pengetahuan, akal pikiran, serta telah diberikannya hawa dan nafsu serta hati yang membuat derajat manusia lebih tinggi dari makluk lain. Antara manusia yang satu dengan manusia lainnya bisa saja memiliki derajat yang lebih tinggi hal ini disebabkan perbedaan keimanan dan ketaqwaanya kepada Allah dan juga karena perbedaan tingkatan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.d. Langkah-langkah dalam mengefektifkan peranan hidup seorang muslim ialah:1. Selau beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah sebagai pencipta seluruh alam.2. Menyadari fungsi dan tugasnya sebagai hamba Allah3. Tidak mempersekutukan Allah 4. Berzikir dan selalu mengingat Allah.5. Menjadikan Rasulullah sebagai pedoman dan panutan6. Menjadikan al-quran sebagai petunjuk bagi kehidupan.7. Menyadari fungsi sebagai rahmat bagi seluruh alam.8. Menjaga hubungan baik dengan semua9. Menjaga keamanan dan ketentraman bumi.10. Menjaga dan melindungi seluruh makluk ciptaan Allah.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari hasil diskusi dapat ditarik kesimpulan mengenai hidup seorang muslim, diantaranya :1. Tujuan hidup muslim adalah menyembah Allah Swt.2. Fungsi hidup muslim adalah menjadi rahmat bagi seluruh alam.3. Peranan hidup muslim adalah menjadi khalifah di muka bumi.4. Tujuan, fungsi, dan peranan hidup haruslah dijalankan secara seimbang dengan berpedoman kepada tuntunan ayat-ayat al-quran agar tidak salah dalam melangkah.5. Allah menciptakan manusia sebagai makluk yang paling sempurna dibangkan maklukl lain karena manusia diberi akal pikiran yang mninggikan derajatnya dari makluk lain, jadi kita haruslah mensyukuri hal itu dengan melaksanakan fungi, tujuan, serta peranan hidup kita.6. Kita sebagai seorang hamba haruslah selalu beribadah kepada-Nya selalu berzikir dan berdoa kepada-Nya serta selalu mengingat akan kebesaran dan keesaan-Nya.4.2. Saran

Saran dari penulis untuk kelanjutan proses belajar aktif diskusi pelajaran agama islam adalah :1. Sebaiknya waktu yang digunakan lebih panjang dan diskusi dilakukan oleh kelompok diluar jam belajar dan pada saat pembelajaran seharusnya lebih difokuskan pada diskusi antar kelompok.2. Pertemuan berikutnya sebaiknya membahas topik yang lain dari keompok.

DAFTAR PUSTAKA

Al Quran dan Terjemahannya. 1990. Departemen Agama Republik Indonesia dan Kerajaan Saudi Arabia. Bandung: PT SYGMA EXAMEDIA ARKANLEEMA. 1133 hlm.Aziz, M.A. 1995. Memahami dan Mendalami Ajaran Al Qur an Jilid 1A. Bangkit Daya Insana. Cijantung, Jakarta. 132 hlm.