9
Hasil Dalam menilai korelasi tingkat pengetahuan dengan Angka Kunjungan Ibu Hamil untuk melakukan Antenatal Care di Puskesmas Ratu Agung, sesuai dengan checklist kami menghimpun beberapa data skunder yang didapatkan dari Puskesmas terkait program ini antaralain: 1. Input Pihak Puskesmas memiliki 1 ruang khusus KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang digunakan untuk pemeriksaan antenatal dan pemeriksaan bayi serta anak. Untuk KIA sendiri ada 2 orang petugas yang bertanggungjawab dan menjalankan tugas berdasarkan sift yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika dilakukan survey di ruangan didapatkan beberapa peralatan medis tidak memadai untuk melaksanakan pemeriksaan Antenatal Care seperti ketiadaannya Sfigmomanometer yang penting untuk menilai tekanan darah ibu hamil. 2. Proses Dalam pelaksanaan antenatal Care pihak Puskesmas merencanakan beberapa program yakni kegiatan pemeriksaan dalam gedung dilakukan setiap hari selama jam kerja di Ruang KIA, Pemeriksaan Antenatal di Posyandu dilakukan 1 kali sebulan ditiap Kelurahan, dan pembentukkan kelas senam hamil. Monitoring beberapa kegiatan ini dilakukan tiap bulan dan dievaluasi. 3. Output Menurut data skunder yang dapat kami himpun pencapaian program Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung adalah sebagai berikut: Table 1. 1 Proporsi Posyandu Berdasarkan Strata Menurut Kelurahan Puskesmas Perawatan Ratu Agung Tahun 2010 No Kelurahan Strata Posyandu Ju Pratama Madya Purnama Abs % Abs % Abs % Abs 1 Pematang Gubernur - - 3 100 - - 3 2 Bentiring Permai 1 25 1 25 - - 4 Sumber: Laporan Tahunan Tahun 2010 Puskesmas Perawatan Ratu Agung

Laporan Hasil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Result

Citation preview

HasilDalam menilai korelasi tingkat pengetahuan dengan Angka Kunjungan Ibu Hamil untuk melakukan Antenatal Care di Puskesmas Ratu Agung, sesuai dengan checklist kami menghimpun beberapa data skunder yang didapatkan dari Puskesmas terkait program ini antaralain:1. InputPihak Puskesmas memiliki 1 ruang khusus KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang digunakan untuk pemeriksaan antenatal dan pemeriksaan bayi serta anak. Untuk KIA sendiri ada 2 orang petugas yang bertanggungjawab dan menjalankan tugas berdasarkan sift yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika dilakukan survey di ruangan didapatkan beberapa peralatan medis tidak memadai untuk melaksanakan pemeriksaan Antenatal Care seperti ketiadaannya Sfigmomanometer yang penting untuk menilai tekanan darah ibu hamil.2. Proses Dalam pelaksanaan antenatal Care pihak Puskesmas merencanakan beberapa program yakni kegiatan pemeriksaan dalam gedung dilakukan setiap hari selama jam kerja di Ruang KIA, Pemeriksaan Antenatal di Posyandu dilakukan 1 kali sebulan ditiap Kelurahan, dan pembentukkan kelas senam hamil. Monitoring beberapa kegiatan ini dilakukan tiap bulan dan dievaluasi.3. OutputMenurut data skunder yang dapat kami himpun pencapaian program Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Ratu Agung adalah sebagai berikut:

Table 1. 1 Proporsi Posyandu Berdasarkan Strata Menurut Kelurahan Puskesmas Perawatan Ratu Agung Tahun 2010

Sumber: Laporan Tahunan Tahun 2010 Puskesmas Perawatan Ratu Agung

Tabel 1.2 Cakupan Frekuensi Kunjungan Ibu Hamil Menurut Kelurahan tahun 2010

Sumber: Laporan Tahunan Tahun 2010 Puskesmas Perawatan Ratu AgungUntuk kegiatan Senam Hamil yang menjadi bagian dari usaha promosi kesehatan untuk target ibu hamil tidak ditemukan adanya data skunder dari pihak Puskesmas.4. LingkunganDari Survey dan wawancara yang kami lakukan kepada beberapa ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ratu Agung, menilai bahwa beberapa program Puskesmas belum berjalan efektif terutama untuk senam ibu hamil yang belum menjangkau semua populasi ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Untuk kegiatan posyandu sendiri telah dilaksanakan dengan baik namun dengan wilayah kerja yang luas diharapkan jumlah posyandu dan kader kesehatan ditingkatkan. Untuk ibu hamil yang berada di daerah yang jauh dari Puskesmas (membutuhkan transportasi ke Puskesmas) mengharapkan kegiatan posyandu dapat ditingkatkan.

5. AnalisisDari data sekunder yang dimiliki oleh Puskesmas Ratu Agung, terdapat beberapa hal yang harus dibenahi. Dari sisi logistic dan peralatan diharapkan mampu melengkapi peralatan yang dibutuhkan untuk Pemeriksaan Antenatal sesuai dengan Standar yang telah ditetapkan. Kegiatan Promosi Kesehatan harus lebih efektif dan regular dilakukan baik oleh petugas Puskesmas maupun kader kesehatan. Hal ini terkait dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan Antenatal.

Dari rekam medik kegiatan Pemeriksaan Antenatal banyak hal yang harus dibenahi. Dalam rekam medik identitas dan informasi

BAB IV EVALUASI PROGRAM PEMERIKSAAN ANTENATALUPTD PUSKESMAS RATU AGUNG

A. PendahuluanKesehatan ibu merupakan hal yang penting dan menjadi salahsatu tolak ukur dalam menilai pencapaian program kesehatan di suatu Negara. Dalam kesepakatan yang diadakan di New York September 2000 dihadiri oleh 189 kepala Negara anggota PBB disepakati sebuah rumusan yakni Millenium Development Goals. Masalah kesehatan ibu menjadi salahsatu tujuan pencapaian dari program tersebut. Di Indonesia unit pelayanan primer yang menjadi ujung tombak keberhasilan kesehatan dibebankan kepada pihak Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat). Puskesmas sendiri merupakan Unit Pelaksan Teknis Daerah yang bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kota/ Kabupaten. Salahsatu upaya kesehatan pokok yang harus dilakukan oleh Puskesmas adalah Kesehatan Ibu Anak. Antenatal Care (Asuhan Antenatal) adalah program nyata dari Puskesmas dalam rangka mengakomodir tugas pokok terkait kesehatan ibu.

B. Program Antenatal Care Pemeriksaan Antenatal di UPTD Puskesmas Ratu Agung menjadi tanggungjawab Poli KIA yang memiliki satu ruang periksa dengan 6 orang petugas. Peralatan Pemeriksaan Antenatal yang tersedia di ruang tersebut antaralain:a. Timbangan dan Pengukur tinggi badanb. Stetoskop monoaural dan stetoskopc. Sfigmomanometer (keadaan Rusak)d. Bed standar pasiene. Tirai pembatasf. Meja dan kursi anamnesisg. LemariSumber pendanaan kegiatan pemeriksaan Antenatal bersumber dari Pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kota Bengkulu sehingga semua pelayanan yang diberikan bersifat gratis.Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan pihak Puskesmas untuk mengupayakan kesehatan ibu hamil melalui beberapa kegiatan yaitua. Pemeriksaan Obstetri yang dilakukan di ruang Poli KIAb. Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan ditiap posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ratu Agung dilaksanakan tiap bulanc. Sosialisasi dan promosi tentang kegiatan pemeriksaan Antenatal dari petugas yang diselipkan dalam kegiatan-kegiatan masyarakat seperti pengajian, hajatan, dan sebagainya.d. Pembentukan kelas senam ibu hamilDalam pelaksanaannya, monitoring dan evaluasi kegiatan diadakan satu kali tiap tahunnya yakni ketika penyusunan laporan tahunan. Tingkat pencapaian pemeriksaan antenatal care dimoniton melalui angka kunjungan K1 dibandingkan K4. Tabel 1.2 Cakupan Frekuensi Kunjungan Ibu Hamil Menurut Kelurahan tahun 2010

Sumber: Laporan Tahunan Tahun 2010 Puskesmas Perawatan Ratu AgungDari laporan pencapaian di atas, terlihat ada penurunan angka Kunjungan pada K4 (Kunjungan Keempat) dengan K1 (Kunjungan Pertama). Dari data ini kami menginterpretasikan adanya penurunan kunjungan ini berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan Antenatal. Untuk menjawab hipotesis ini, kami mengadakan mini riset dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu hamil tentang Pemeriksaan Antenatal di Puskesmas Ratu Agung Tahun 2012. C. Metodologi Mini RisetUntuk mengetahui korelasi antara pengetahuan ibu hamil dengan angka kunjungan di Puskesmas Ratu Agung dilakukan penelitian dengan metode observasi. Media yang digunakan adalah pengisian kuisioner dan wawancara langsung dengan koresponden.

Koresponden penelitian dipilih secara acak di beberapa daerah dalam lingkup wilayah kerja Puskesmas Ratu Agung. Adapun kriteria inklusi koresponden antaralain:a. Ibu Hamilb. Usia 22 tahun 35 tahunc. Berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Ratu Agung (minimal 1 tahun)d. Bersedia mengisi kuisionerJumlah koresponden yang digunakan dalam mini riset ini yakni 10 orang yang berasal dari daerah dan latarbelakang social ekonomi yang berbeda. Dalam kuisioner ini terdapat 8 pertanyaan dengan rincian persentase antaralaina. Pertanyaan nomor satu sampai empat menilai Pengetahuan dasar tentang Antenatal Careb. Pertanyaan nomor lima sampai delapan menilai Pengetahuan dan wawasan ibu hamil terhadap penyelenggaraan kegiatan antenatal care oleh pihak PuskesmasPenilaian dilakukan secara kuantitatif berdasarkan jawaban benar dengan rumus:

Kriteria Nilai dan tingkat pengetahuan Pengetahuan Kurang : 39 Pengetahuan Kurang Baik : 40 55 Pengetahuan Cukup Baik : 50 75 Pengetahuan Baik : 76

D. HasilBerdasarkan persentase jumlah jawaban per pertanyaan didapatkan hasil sebagai berikut:

Dari hasil jawaban tersebut di atas, didapatkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan antenatal adalah sebagai berikut:

E. Pembahasandari kuisioner mini riset, didapatkan hasil 20% koresponden dikategorikan memiliki pengetahuan tidak baik, 50% koresponden dikategorikan memiliki pengetahuan kurang, 30% masuk dalam kategori pengetahuan cukup baik dan hanya 10% koresponden saja yang memiliki pengetahuan kategori baik.

Sheet1NoKelurahanSasaranK1K4Abs%Abs%1Pematang Gubernur20217586.4127632Bentiring Permai13217012812695

Sheet1NoKelurahanSasaranK1K4Abs%Abs%1Pematang Gubernur20217586.4127632Bentiring Permai13217012812695

Sheet1NoKelurahanStrata PosyanduJumlahPratamaMadyaPurnamaAbs%Abs%Abs%Abs%1Pematang Gubernur - - 3100 - - 31002Bentiring Permai125125 - - 4100