Click here to load reader
Upload
achmad-fadhly-silaen
View
61
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
1
LAPORAN DISKUSI KELOMPOK
BLOK BASIC BIOLOGY OF CELLS
SEMESTER I
DISUSUN OLEH
NAMA : KEVIN MUHAMMAD NASUTION
NIM : 100100018
KELOMPOK : A – 14
FASILITATOR : dr. Hasanul Arifin, M.Si
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2010
2
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN 1
DAFTAR ISI 2
PENDAHULUAN 3
ISI
I. TEMA BLOK 4
II. FASILITATOR 4
III. DATA PELAKSANAAN 4
IV. PEMICU 4
V. TUJUAN PEMBELAJARAN 4
VI. PERTANYAAN YANG MUNCUL DALAM CURAH PENDAPAT 5
VII. JAWABAN ATAS PERTANYAAN 5 - 10
VIII. ULASAN 10
IX. KESIMPULAN 10
X. DAFTAR PUSTAKA 10
3
PENDAHULUAN
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-
Nya saya bisa menyelesaikan makalah makalah hasil tutorial Blok Biology Cell - S1 ini dengan
baik.
Makalah ini berisi tentang hasil diskusi yang telah dilakukan sebanyak dua kali dengan
membahas pemicu yang diberikan tutor. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu saua mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.
Medan, September 2010
Kevin Muhammad Nasution
4
ISI
1. Tema Blok:
Kelainan Pada Mitokondria
2. Fasilitator:
dr. Hasanul Arifin, M.Si
3. Data Pelaksanaan:
a. Tanggal Tutorial: 02 September 2010 dan 04 September 2010
b. Pemicu: I
c. Waktu: 14.00 – 16.30 WIB
d. Ruangan : Ruang Diskusi Fisika 7
4. Pemicu:
Seorang anak tunggal, “T”, berumur 3 tahun, selalu datang ke tempat praktek dokter
dengan keluhan lemah, lesu, dan tidak bergerak lincah seperti anak lainnya. Keluhan ini
dialaminya sejak kecil, orang tua “T” khawatir akan perkembangan anaknya. Ibu “T” juga
mengeluh tentang selera makan “T” yang tidak ada, sehingga asupan makanannya sangat
kurang, akibatnya badan “T” semakin lama semakin kurus. Apa yang terjadi pada “T”?
5. Tujuan Pembelajaran:
a. Mengetahui tentang proses pembentukan energi di Mitokondria
b. Mengetahui enzim-enzim yang berperan dalam Mitokondria
c. Mengetahui peran gen Mitokondria dalam proses sintesis protein
d. Mengetahui fungsi organella-organella sel
e. Mengetahui mutasi yang dapat terjadi di Mitokondria
f. Mengetahui hukum Mendel
g. Mengetahui hukum thermodinamika dan energi
h. Mengetahui peranan gizi dalam pembentukan energi
5
6. Pertanyaan yang Muncul dalam Curah Pendapat
a. Proses apa sajakah yang terlibat dalam pembentukan energi di Mitokondria?
b. Enzim apa sajakah yang berperan dalam Mitokondria?
c. Apa peran gen Mitokondria dalam proses sintesis protein?
d. Apa fungsi organella-organell sel?
e. Apa saja mutasi-mutasi yang dapat terjadi di Mitokondria?
f. Apa itu hukum Mendel?
g. Apa itu hukum thermodinamika dan energi?
h. Apa peran gizi dalam pembentukan energi?
7. Jawaban Atas Pertanyaan
a. Proses pembentukan energi di Mitokondria
Ada 4 tahap yaitu : 1. Glikolisis 2. Dekarbolisasi Oksidatif
3. Siklus Krebs 4. Transport Elektron
Glikolisis terjadi didalam sitosol, menghasilkan 2 As. Piruvat, 2 ATP, 2 NADH. Lalu
proses dekarbolisasi oksidatif yang menghasilkan 2 NADH, 2 CO2, 2 Asetil Ko-A.
Proses Siklus Krebs terjadi di matriks Mitokondria yang menghasilkan 2 ATP, 2 FADH,
4 CO2, 6 NADH. Lalu NADH dan FADH yang dihasilkan di proses sebelumnya akan
melalui proses Transport Elektron yang terjadi di membran dalam mitokondria. Pada
proses tersebut H’ yang dimiliki NADH dan FADH akan menghasilkan 38 ATP yang
akan digunakan sebagai energi untuk aktivasi sel. 1 NADH=3 ATP dan 1 FADH=2
ATP.
b. Enzim-enzim yang berperan dalam Mitokondria
1) Enzim ATPase = berperan dalam proses oksidasi
2) Enzim Asetil Ko A Sintetase ( berada dalam membran mitokondria)
3) Enzim Gliserolfosfat Asitransferase (berada dalam membrane mitokondria)
4) Enzim Adenilil Kinase (ruang antarmembran mitokondria)
5) Enzim Kreatin Kinase (ruang antarmembran mitokondria)
6) Enzim Fosfolipid Kardiolipin (membran dalam mitokondria)
6
7) Enzim ATPsintase (membran dalam mitokondria)
8) Enzim Rantai Respiratorik (membran dalam mitokondria)
NADH Q SUKSINAT Q Q SITOKROM C SITOKROM C
c. Peran gen Mitokondria dalam proses sintesis protein
Gen terbentuk dari untai DNA yang mencakup regio pengkode dan noncoding. Pada
eukariot, tidak seperti prokariot, bagian gen yang menentukan pembentukan protein
biasanya terurai menjadi beberapa segmen (ekson) yang dipisahkan oleh segmen-segmen
yang tidak ditranslasikan (intron). Dari DNA terbentuk suatu pra mRNA, lalu intron dan
kadang-kadang sebagian ekson dikeluarkan di inti oleh pengolahan pascatranskripsi,
sehingga mRNA akhir yang masuk kedalam sitoplasma terdiri atas ekson-ekson. Intron
dihilangkan dan ekson disatukan oleh beberapa proses yang berbeda. Intron sebagian gen
dihilangkan oleh spliceosome, suatu unit kompleks yang terdiri dari protein dan RNA
kecil. Intron lain dihilangkan oleh self-splicing oleh RNA yang dikandungnya. Dua
mekanisme berbeda menghasilkan self-splicing. RNA juga dapat mengkatalis reaksi lain
dan saat ini terdapat perhatian besar tentang aktivitas katalitik RNA.
Oleh karena adanya intron dan splicing, dapat dibentuk lebih dari satu mRNA dari gen
yang sama, dengan perbedaan terletak pada inklusi ekson yang berbeda-beda. Fungsi
fisiologik lain dari intron masih belum diketahui, walaupun intron diperkirakan
mendorong perubahan dalam pesan genetik sehingga membantu evolusi.
Dekat tempat permulaan transkripsi gen terdapat pendukung (promoter), yang merupakan
tempat berikatannya polimerase RNA dengan ko-faktornya. Acap kali tercakup di
dalamnya sekuens TATA (boks TATA), yang memastikan bahwa transkripsi berawal di
titik yang tepat. Lebih jauh pada regio 5’ terdapat elemen-elemen pengatur, yang
mencakup sekuens enhancerdan silencer. Diperkirakan bahwa rerata terdapat 5 tempat
pengatur per gen. Sekuens pengatur kadang-kadang juga ditemukan di regio pengapit-3’,
dan terdapat bukti bahwa sekuens di regio ini juga dapat mempengaruhi fu gsi gen lain.
7
d. Fungsi organella-organella sel
1. Ribosom
Struktrur terkecil. Terdiri dari RNA + Protein. Fungsi : Sintesa protein. Lokasi : pada
dinding Retikulum Endoplasma jenis Granular
2. Retikulum Endoplasma
Ada 2 jenis : Granular – banyak ribosom
Agranular – berperan pada metabolisme lipid, steroid, polisakarida
3. Golgi Apparatus
Zat dari RE – Golgi App. Dimana dirobah menjadi :
- Granula sebelum dikeluarkan dari sel
- Dirangkaikan dengan hidrat arang]
- Membentuk polisakarida kompleks sprt : mucus, lisosom, mengganti dinding sel
yg hilang
4. Mitokondria
Sumber energi sel, berperan dalam metabolisme, dindingnya mirip dinding sel.
Lokasi : dibagian aktif sel.
5. Vakuola
Terjadi karena dinding sel melekuk kedalam. Berisi : bahan makanan, bahan sisa,
gula, pigmen. Fungsi : menimbun bahan sebelum dikeluarkan dari sel serta
mempertahankan tekanan intraseluler
6. Lisosom
Berisi lisozim untuk merombak : polisakarida, protein, asam nukleat
7. Sentriol
Berperan pd pembelahan sel. Terdiri dari 9 triplet tubuli
8. Mikrotubuli
Fungsi : Gerakan Silia/Flagela, Pembelahan Sel, Bentuk Pipa Panjang, Terdiri dr
protein
9. Mikrobodies
Bentuk bulat, isi enzym peroxida, disebut peroksisom
8
e. Mutasi yang dapat terjadi di Mitokondria
Ada 2 jenis :
1. Mutasi pada gen : Substitusi, Insersi, Delesi, Inversi, Amplifikasi
2. Mutasi pada mitokondria : secara mutlak hanya diturunkan dati Ibu
f. Hukum Mendel
Hukum Mendel 1 : Law of Segregation
- Alel-alel, berpisah satu sama lain pada pembentukan gamet
- Peristiwa pemisahan alel ini terlihat letika pembuatan gamet individu yang
memiliki genotip heterozigot, sehingga tiap gamet mengandung salah satu alel itu.
Dasar Hukum Mendel 1 adalah penyilangan dua individu yang memiliki satu
karakter beda (monohibrid)
- Ratio Fenotip = 3 : 1
- Ratio Genotip = 1 : 2 : 1
Hukum Mendel 2 : Law of Independent Assortment
- Seriap alel pada pasangan gen berpisah secara independen dari pasangan gen lain pada
pembentukan gametnya
- Pengelompokan gen secara bebas / Hukum Asortasi
Hukum ini berlaku ketika pembentukan gamet dimana gen sealel memisah secara bebas
pergi ke masing-masing kutub
- Disini perbedaan yang terjadi 2 beda (dihibrid) atau lebih (polihibrid)
- Ratio Fenotip = 9 : 3 : 3 : 1
- Ratio Genotip = 1 : 2 : 1 : 2 : 4 : 2 : 1 : 2 : 1
g. Hukum Thermodinamika dan Energi
Terdapat 4 Hukum Dasar Termodinamika, yaitu :
1. Hukum awal (Hukum ke-0) termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem
ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya
2. Hukum pertama termodinamika
9
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi
dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi
kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem
3. Hukum kedua termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa
total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya
4. Hukum ketiga termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua
proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini
juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur
nol absolut bernilai nol
Apa itu energi? Energi adalah segala sesuatu yang tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan tetapi dapat berubah bentuknya menjadi bentuk lain
Bentuk –bentuk energi :
- Energi panas - Energi Nuklir - Energi Mekanik
- Energi Kimia - Energi Magnet
- Energi Listrik - Energi Elastis
- Energi Cahaya - Energi Bunyi
h. Peranan gizi dalam pembentukan energi
1. Karbohidrat sumber utama bagi tubuh, berfungsi sebagai penghemat protein,
pengatur metabolisme lemak, membantu pengeluaran feses.
2. Protein membangun dan memelihara sel-sel dan jaringan tubuh, berfungsi
untuk pertumbuhan dan perkembangan, sumber energi, pembentukan antibodi.
3. Lemak simpanan energi paling utama, berrfungsi sebagai alat angkut vitamin
larut lemak, sebagai pelumas, memelihara suhu tubuh
10
4. Vitamin zat organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh, berperan dalam
metabolisme, pertumbuhan, menjaga tubuh
5. Mineral menjaga keseimbangan cairan tubuh, transmisi saraf dan kontraksi otot,
metabolisme energi, membentuk tulang
8. Ulasan
Ada beberapa hal yang belum jelas dalam hal penyebab lemahnya tubuh “T”. Namun setelah
mendapat more info dan penjelasan dari narasumber dalam pleno pakar disimpulkan bahwa
salah satu penyebab tubuh “T” lemah karena adanya faktor keturunan, dimana saudara ibu
“T” juga ada yang menderita hal yang sama seperti “T”. “T” mengalami kelainan pada
mitokondria dan ini diperoleh dari ibunya karena dalam mitokondria juga terdapat DNA.
9. Kesimpulan
“T” mengalami kelainan genetik pada mitokondrianya sehingga badannya menjadi lemah
10. Daftar Pustaka
- dr. juwono, dr. Achmad Z. biologi Sel. Jakarta : EGC, 2002 ; 38 – 43
- Sherwood, L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC, 2001 ; 26 – 27
- Murray, Robert K. Biokimia Harper. Jakarta : EGC, 2009 ; 157 – 165, 358-412
- Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum,
2001 ; 29 – 109.
- Alekseev, G. N. Energy and Entropy. Moscow: Mir Publishers, 1986