34
LAPORAN 6 PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER “Sharing Koneksi Internet” Oleh: YUMN JAMILAH 1102637/2011 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER 1

LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

Citation preview

Page 1: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

LAPORAN 6

PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER

“Sharing Koneksi Internet”

Oleh:

YUMN JAMILAH

1102637/2011

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

1

Page 2: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

TUJUAN

1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan

memahami NAT, ICS dan DHCP.

2. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi internet pada jaringan local

menggunakan fasilitas NAT.

3. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi internet pada LAN menggunakan

fasilitas ICS.

4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi DHCP Server dan DHCP Client.

A. ALAT DAN BAHAN

1. PC Router yang telah terinstall Windows Server.

2. PC Client.

3. Switch atau Hub.

4. Kabel UTP.

5. Layanan Internet.

B. TEORI SINGKAT

Protokol IP yang banyak digunakan saat ini adalah IP versi 4 (IPv4). Dengan

panjang alamat 4 byte berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang

tersedia. Jumlah ini secara teoritis adalah jumlah komputer yang dapat langsung

koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service

Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu pengguna dan alamat ini

bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user

melakukan koneksi ke internet.

Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi

mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi

lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa

terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode Sharing Koneksi Internet.

Dengan fasilitas sharing koneksi yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP

tersebut dapat dibagi ke beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan

koneksi ke internet secara bersamaan.

Di lingkungan sistem operasi Windows, sharing koneksi internet dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu :

2

Page 3: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

1. Network Address Translation (NAT)

Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah

suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet

dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini

disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan

keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

Alamat yang biasa sebagai alamat jaringan private atau yang disebut private

address space (RFC 1918), yaitu:

10.0.0.0 - 10.255.255.255 (10/8 prefix)

172.16.0.0 - 172.31.255.255 (172.16/12 prefix)

192.168.0.0 - 192.168.255.255 (192.168/16 prefix)

Karena alamat tersebut adalah private address yang dipakai untuk jaringan

local tentunya tidak dapat berkomunikasi dengan jaringan lain di Internet, karena

semua host yang ingin terkoneksi di Internet harus menggunakan alamat global atau

public IP address. Untuk itu perlu men-translate IP address private menjadi public IP

address.

Alasan lain untuk menggunakan NAT adalah security. Seluruh alamat jaringan

private/lokal (misal 254 PC), bisa di-translate menjadi 1 public IP. Teknik ini disebut

many-to-one NAT atau biasa disebut Port Address Translation (PAT). Teknik ini

sangat bermanfaat jika diinginginkan seluruh user di jaringan private meng-inisiasi

koneksi ke Internet (browsing internet atau mengirim email misalnya), tapi sebaliknya

tidak diinginkan host dari Internet untuk meng-inisiasi koneksi ke PC user di jaringan

private. Host dari Internet tidak bisa meng-inisiasi koneksi ke internal host jaringan

private karena hanya ada 1 public IP address yang terlihat di jaringan private,

sedangkan jumlah PC yg sebenarnya lebih dari satu. Untuk kasus one-to-one NAT,

dimana 1 private IP akan di-translate menjadi 1 Public IP.

2. Internet Connection Sharing (ICS)

Internet Connection Sharing adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk

menghubungkan beberapa komputer pada sebuah jaringan lokal (LAN) sehingga

bisa melakukan akses internet. Aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft

Windows. Penerapan atau penginstallan Internet Connection Sharing (ICS) hanya

3

Page 4: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

dilakukan/dipasang di PC Router ber-sistem operasi Windows, sedangkan Client-

nya mengikuti standard setting network biasa.

Kemampuan Internet Connection Sharing (ICS), antara lain :

1. Mampu melakukan koneksi beberapa komputer sekaligus melalui jaringan

LAN dengan akses internet hanya pada satu Internet Service Provider (ISP).

2. Perlengkapan koneksi jaringan menggunakan Directory and Naming

Service dan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).

3. Tidak memerlukan adanya penambahan software untuk client, baik client

windows maupun non windows untuk bisa terkoneksi ke internet.

4. Mampunyai support protocol yang meliputi banyak hal. Misalnya, Point-to-

Point Tunneling Protocol (pPTP) dan Virtual Private Network (VPN).

3. Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan layanan yang secara

otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang

memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang

meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator

jaringan tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat

konfigurasi TCP/IP di setiap client, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada

DHCP Server. Pada saat DHCP client dihidupkan, maka komputer tersebut

melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP Server

menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP

Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP

yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar POOL. Nomor

IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi

nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP,

dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut

dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka

nomor IP tersebut ikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan

nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat

ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased

period.

4

Page 5: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

Kelebihan DHCP :

Memudahkan dalam transfer data kepada PC client atau PC server lain.

DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis. DHCP ini didesain

untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang

kompleks.

DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang

reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika

client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).

DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk

jangka waktu tertentu dari server. DHCP akan memberikan satu alamat IP

dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.

Di jaringan komputer, dikenal dua macam IP yang digunakan, yaitu IP Private

dan IP Public. IP Private adalah IP yang digunakan untuk jaringan yang tidak

terhubung ke internet misalnya untuk LAN dan biasanya yang digunakan private

address space (RFC 1918). Sedangkan IP Public adalah IP yang digunakan oleh

jaringan yang terhubung ke internet misalnya saat komputer kita terhubung ke

internet akan mendapat IP publik dari ISP yang berupa IP dinamis dan jika diganti

dengan IP private maka kita tidak bisa terhubung ke internet.

5

Page 6: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

C. LANGKAH KERJA

Dalam prakteknya, sharing koneksi internet pada system yang berbasis

Microsoft, bisa menggunakan salah satu metode NAT atau ICS. Apabila sharing

koneksi internet dilakukan dengan NAT, maka ICS tidak digunakan, atau sebaliknya.

1. Sharing Koneksi Internet dengan ICS

Selain dengan dengan NAT, sharing koneksi internet di windows bisa juga dengan

Internet Connection Sharing. Dalam proses konfigurasi, ICS bahkan lebih mudah

dibandingkan NAT, hanya saja NAT menyediakan fitur yang lebih bagus. Tapi yang

harus diperhatikan NAT dan ICS tidak bisa dipakai dalam waktu yang bersamaan.

Berikut adalah langkah-langkah mengaktifkan ICS :

a. Bangun sebuah jaringan LAN dan hubungkan dengan jaringan Lokal

Elektronika yang terhubung ke internet via Jaringan UNP, seperti gambar

berikut :

6

Page 7: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

b. Pastikan PC yang digunakan sebagai router untuk menghubungkan jaringan LAN ke

jaringan local Elektronika telah terpasang 2 buah NIC dan telah terinstall Windows

2003 Server (atau Windows Server versi lain).

c. Untuk mempermudah mengenali kedua NIC yang digunakan, ubah nama koneksinya

sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilakukan melalui : Start | Control Panel | Network

Connections > klik. Kemudian tampil jendela Network Connections seperti gambar

berikut :

NIC yang dipakai untuk terhubung ke jaringan local Elektronika berikan nama WAN,

sedangkan NIC yang dipakai untuk menghubungkan ke jaringan LAN yang akan

dibangun beri nama LAN.

b. Non-aktifkan NAT yang telah dikonfigurasi.

7

Page 8: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

Klik kanan pada nama Server, lalu pilih Disable Routing and Remote Access.

Tunggu sampai proses pe-nonaktifan selesai, ditandai dengan perubahan

warna biru pada icon Server menjadi merah.

b. Setelah NAT di disable, baru ICS bisa diaktifkan.

c. Buka jendela Network Connections, klik kanan pada ikon WAN lalu pilih

Properties.

d. Kemudian akan muncul jendela WAN Properties. Pada tab Advanced, centang

pilihan

“Allow other network users to connect through this computer’s Internet

connection”

8

Page 9: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

e. Apabila sukses, ikon WAN akan ditandai dengan ikon sharing.

e. Lakukan koneksi internet dari masing-masing host.

f. Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi IP Address untuk masing-masing NIC.

Konfigurasi WAN

:

IP Address : 192.168.189.13

Subnetmask

:

255.255.255.19

2

Default Gateway : 192.168.189.1

DNS Server : 10.1.1.1

10.1.1.5

9

Page 10: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

Konfigurasi

LAN :

IP Address

:

192.168.13.1

Subetmask

:

255.255.255.0

Default Gateway : -

DNS Server : 10.1.1.1

10.1.1.5

g. Melalui Command Prompt, lihat konfigurasi IP Address router dengan perintah :

ipconfig /all

Amati informasi yang ditampilkan.

h. Lakukan test koneksi menggunakan perintah PING ke alamat-alamat berikut :

192.168.189.1

10.1.1.1

10

Page 11: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

10.1.1.5

Google.co.id

Jika konfigurasi Router benar, test konekasi ke alamat-alamat tersebut akan

berhasil.

i. Selanjutnya kita menggunakan 2 buah PC sebagai client dan di hubungkan ke swicth

dan masing-masing IP pada PC tersebut adalah :

- PC1 = 192.168.13.2

- PC2 = 192.168.13.3

Dan jangan lupa mengisi settingan DNS server nya

j. Selanjutnya lakukan ping dan coba connect ke internet.

2. Sharing Koneksi Internet dengan NAT

a. Sebelumnya kita non aktifkan layanan ICS terlebih dahulu.

b. Selanjutnya adalah mengaktifkan layanan Network Address Translation

(NAT). Klik Start | Administrative Tools | Routing and Remote Access.

11

Page 12: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

c. Melalui jendela Routing and Remote Access, klik kanan pada root Routing

and Remote Access.

d. Kemudian klik Add Server.

e. Pada Jendela Add Server, pilih opsi This Computer.

f. Pada jendela Routing and remote Access akan muncul nama server yang

akan dijadikan Router NAT.

12

Page 13: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

g. Klik kanan pada nama Server, pilih Configure and Enable Routing and

Remote Access.

h. Pada jendela Routing and Remote Access Setup Wizard, klik opsi Network

address translation (NAT).

13

Page 14: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

i. Selanjutnya muncul jendela NAT Internet Connection, pilih interface WAN,

yaitu interface yang dipakai untuk menghubungkan router dengan jaringan

luar yakni ke jaringan local Elektronika. Klik Next.

j. Tunggu sampai proses Setup Wizard selesai.

14

Page 15: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

k. Pada jendela Routing and Remote Access akan tampil konfigurasi router

NAT, seperti gambar berikut :

l. Proses konfigurasi NAT telah selesai.

m. Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi IP Address pada setiap

PC Client.

n. Lakukan koneksi internet melalui PC Client!

3. Konfigurasi DHCP Server

Agar proses kkonfigurasi PC Client menjadi lebih mudah, jadikan PC

Router sekaligus sebagai DHCP Server. Berikut langkah-langkah proses

konfigurasi DHCP Server:

a. Klik Start | Administrative Tools | Configure Your Server Wizard, klik.

15

Page 16: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

b. Kemudian muncul jendela “Configure Your Server Wizard”, klik Next.

c. Selanjutnya muncul jendela Server Role, pilih DHCP server, lalu klik

Next.

d. Tunggu sampai proses installasi layanan DHCP Server selesai.

16

Page 17: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

e. Muncul jendela New Scope Wizard, klik Next.

f. Melalui Jendela Scope Name, buat nama scope range alamat IP DHCP

pada jaringan lokal.

Di sini, kami mengisi :

Name = LAN Kelompok 3

Description = -

g. Masukkan range alamat IP DHCP, misalnya 192.168.101 sampai

192.168.1.200. Alamat yang berada pada range tersebut akan diberikan secara

otomatis kepada PC Client yang me-request. Dan masukkan juga Prefix dan

Subnet mask alamat jaringan lokal. Lalu klik Next.

17

Page 18: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

Start ip = 192.168.13.2

End ip = 192.168.13.15

Length = 24

Subnet mask = 255.255.255.224

h. Pada jendela Add Exclussions, masukkan range alamat yang akan dipakai untuk

kebutuhan khusus (jika tidak ada, abaikan saja). Klik next.

Di sini, kami mengabaikan pengaturannya.

18

Page 19: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

i. Pada Jendela Lease Duration, setting waktu lease IP Address, yaitu masa

penggunaan IP oleh DHCP Client.

Masa penggunaan IP Address yang kami stting adalah 1jam.

j. Pada jendela Configure DHCP Options, pilih Opsi “Yes, I want to configure

these options now”. Lalu klik Next.

k. Pada Jendela Router (Default gateway), masukkan alamat Router Lokal yang

juga sekaligus menjadi Gateway bagi jaringan lokal, , klik Next.

19

Page 20: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

IP Address yang kami gunakan adalah 192.168.13.1

l. Masukkan alamat DNS Server (di UNP alamat DNS Server yang dipakai adalah

10.1.1.1 dan 10.1.1.5)

m. Pada jendela Active Scope, pilih opsi “Yes, I want to activate this scope now”.

Lalu klik

Next.

n. Configurasi DHCP Server telah selesai.

o. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan DHCP Client pada PC Client,

20

Page 21: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

p. Pilih properties pada Ethernet Adapter

q. Muncul jendela Internet Protocol v4 (TCP/IP) Properties, pilih opsi “Optain an IP

Address Automatically” dan pilih juga opsi “Optain DNS Server address

Automatically”, lalu klik OK.

r. Tunggu proses request oleh PC Client ke server DHCP selesai.

s. Apabila berhasil, maka PC Client akan memperoleh IP Dinamik.

21

Page 22: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

t. Untuk menguji koneksi internet dari PC Client, test Ping ke salah satu alamat

site, atau coba melakukan browsing.

E. EVALUASI dan PENUGASAN

1. Apa yang dimaksud dengan :

- IP Private

IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang menggunakan IP Private

hanya bisa diakses di linkup intranet saja.

- IP Public

IP address yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network ID

yang dijamin unik yang digunakan untuk lingkup internet, host yang menggunakan IP

public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung diinternet baik secara

langsung maupun tidak langsung (melalui proxy/NAT).

- Network Address Translation

Suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet

dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini 22

Page 23: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan

keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

- Internet Connection Sharing

Penggunaan perangkat dengan akses internet seperti layanan seluler 3G, broadband

melalui Ethernet, atau gateway internet lainnya sebagai jalur akses untuk perangkat

lainnya. Hal ini dilaksanakan oleh Microsoft sebagai fitur yang sistem operasi

Windows (seperti Windows 98 Second Edition dan kemudian) untuk berbagi satu

Internet koneksi pada satu komputer antara komputer lain pada yang sama jaringan

area lokal . Itu membuat penggunaan DHCP dan Network Address Translation

(NAT). ICS menawarkan konfigurasi untuk layanan standar lainnya dan beberapa

konfigurasi NAT.

Internet Connection Sharing yang biasa disingkat ICS adalah penggunaan perangkat

(laptop, mobile phone, komputer, dll) dengan akses internet seperti layanan 3G, Wi-

fi, dan internet gateway yang lainnya sebagai jalur akses internet untuk perangkat

yang lainnya. Untuk menggunakan Internet Connection Sharing komputer host harus

memiliki adapter jaringan yang dikonfigurasi untuk menyambungkan ke jaringan

internal dan satu adapter jaringan atau modem dikonfigurasi untuk menyambungkan

ke Internet. Jadi, komputer host harus sudah terkoneksi oleh internet dan memiliki

adapter jaringan.

- DHCP Server

Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur

client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu

jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan

alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan

lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat

IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan

yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat

"menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang

memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server,

Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan

seperti ini.

23

Page 24: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk

didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien

kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan

oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP

tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan

alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

- DHCP Client

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP

yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server.

Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows

2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki

perangkat lunak seperti ini. DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan

"penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah

berikut:

DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk

mencari DHCP Server yang aktif.

DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client,

DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.

DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari

salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang

bersangkutan.

DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan

mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan

sebuah alamat (dan konfigurasiTCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui

basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding

dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun

dapat memulai komunikasi jaringan.

2. Jelaskan proses konfigurasi NAT dan DHCP Server pada sistem operasi

yang lain, misalnya Linux. (Soal No. 2 dikerjakan dalam bentuk makalah).

- Konfigurasi Network Address Translation (NAT) Menggunakan Linux

Redhat

24

Page 25: LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc

PC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric Digital

Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC router

dapat digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), bagi

mereka yang tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana

disarankan untuk menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama

ditujukan bagi mereka yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai system

yang lebih kompleks, terutama menggunakan server internet yang berbasis di linux.

Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan

menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk

digunakan sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64

Mbyte, tapi cukup berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar

seperti redhat atau fedora.

Ada beberapa fungsi PC router linux yang sering digunakan, minimalnya adalah :

Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak diizinkan ke /

dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall yang digunakan biasanya

sudah ada di system operasi dan dapat diakses menggunakan perintah iptables.

Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian dari

fungsi/kemampuan firewall yang memungkinkan banyak computer di LAN membagi

(sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu buah / beberapa buah.

Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux.

Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN yang ingin

tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu buah jaringan LAN yang

ingin tergabung ke internet, fungsi routing yang kompleks tidak dibutuhkan. Pada system

operasi lunix apalikasi routing yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi

dapat diakses

menggunakan router.

DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada work-station

di LAN agar memperoleh IP address secara automatis.

25