Lap Praktikum Bab i&II

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar BelakangConstruction is by far the oldest and most important of human activities. It springs from the material needs of the individual and society, but in satisfying peoples needs it broadens to express their most spontaneous and deep feelings. Construction gathers in a unique synthesis the elements of manual labor, industrial organization, scientific theory, aesthetic sensibility, and great economic interest. Construction creates our physical environment, and thus exercises a silent but deep educational influence on each one of us. (Pier Luigi Del Neri) A knowledge of structures on the part of the architect is, to say the least, highly desirable, and that correctness of structure cannot but add to the beauty of architecture. Two men are essential in the construction of any important building: the architect and civil engineer. Today, no architect would dare design a building of even modest size without consulting a structural engineer. The roots of those dependence are to be found in the increasing importance of economic factors, in the technological direction of our culture, and above all, in our mass civilizations need for large structures. (Mario Salvadori)

Konstruksi bangunan merupakan hal yang sangat mendasar ketika manusia mulai mendirikan sebuah bangunan, misalnya rumah (konstruksi sederhana). Konstruksi merupakan hasil dialog manusia antara kebutuhan sosialnya akan tempat beraktivitas dan berbagai elemen yang tersedia di alamnya (material). Konstruksi mengantar pada sintesis antara elemen kerja manual, organisasi industri, teori ilmiah, sensibilitas estetika,dan kepentingan ekonomi pula. Elemen struktural memiliki fungsi yang hakiki dalam membuat sebuah bangunan. Dalam suatu bangunan, struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaan dan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah. Struktur juga dapat didefinisikan sebagai suatu entitas fisik yang memiliki sifat keseluruhan yang dapat dipahami sebagai suatu organisasi unsur-unsur pokok yang ditempatkan dalam suatu ruang yang didalamnya karakter keseluruhan itu mendominasi interelasi bagianbagiannya( Shodek, 1998:3). Struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban (Macdonald, 2001:1). Struktur dianggap sebagai alat untuk mewujudkan gaya-gaya ekstern menjadi mekanisme pemikulan beban intern untuk menopang dan memperkuat suatu konsep arsitektural (Snyder&Catanese,1989:359) Sedangkan konstruksi adalah pembuatan atau rancang bangun serta penyusunannya bangunan. Ervianto, 2002: 9, menjelaskan bahwa konstruksi merupakan suatu kegiatan mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Dalam artian sederhananya struktur adalah susunannya dan konstruksi adalah penyusunan dari susunan-susunan, sehingga dari pengertian tersebut dapat diambil sustu kesimpulan bahwa konsruksi mencakup secara keseluruhan bangunan dan bagian terkecil atau detail dari tersebut adalah struktur. Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan secar umum menjadi 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk

PRAKTIKUM SKBB 4

1

struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar. II. Rumusan Masalah Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipenaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut dan beberapa hal lain yang akan di bahas di masing-masing bab. Secara umum, gaya dan macam struktur bentang lebar dapat dilihat pada gambar di bawah ini: (Frick, 1998) Dalam Schodek, 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur yaitu: a. Struktur Rangka Batang dan rangka Ruang b. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung c. Struktur Plan dan Grid d. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent(tenda) dan net (jaring) e. Struktur Cangkang Sedangkan Sutrisno, 1989, membagi ke dalam 2 bagian yaitu: a. Struktur ruang, yang terdiri atas: - Konstruksi bangunan petak ( Struktur rangka batang) - Struktur Rangka Ruang b. Struktur permukaan bidang, terdiri atas: - Struktur Lipatan - Struktur Cangkang - Membran dan Struktur Membran - Struktur Pneumatik c. Struktur Kabel dan jaringan Struktur bentang lebar yang kerap digunakan dalam prakteknya di berbagai tempat adalah struktur kabel, tenda, dan pneumatik. Maka, pemahaman akan ketiga sistem struktur tersebut sangat penting bagi seorang arsitek. Praktikum Struktur bentang lebar ini akan mencoba membuktikan kaidah-kaidah teori yang berlaku dalam bentuk pemodelan sederhana. Sehingga, kreativitas yang benar dapat terwujud dalam desain arsitektur bangunan bentang lebar. III. Tujuan dan Sasaran Praktikum Mahasiswa mengenal dan memahami macam-macam sistem struktur bentang lebar serta mampu membuat rancangan skematik bangunan bentang lebar yang kreatif dan inovatif dengan baik dan benar. Secara Khusus, sasaran praktikum pemodelan rancangan struktur kabel, tenda serta pneumatik ini adalah: 1. Pengenalan dan pemahaman rancangan struktur kabel, tenda, serta pneumatik. 2. Merangsang ide-ide kreatif dan benar struktur bangunan bentang lebar, khususnya pada penggunaan struktur kabel, tenda, serta pneumatik. 3. Pemenuhan tugas Struktur Konstruksi dan Bahan Bangunan (SKBB 4). IV. Manfaat Adapun manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah: 1. Pengenalan dan pemahaman rancangan struktur kabel, tenda, serta pneumatik. 2. Pembuktian teori yang telah diberikan ketika kuliah ceramah dengan praktikum itu sendiri. 3. Pemahaman kelebihan dan kekurangan dari penggunaan sistem struktur kabel, tenda, dan pneumatik. 4. Penggalian semangat kerjasama antar mahasiswa dalam bekerja sesuai target denga efisien.

PRAKTIKUM SKBB 4

2

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1. latar Belakang 2. Rumusan Permasalahan 3. Tujuan dan Sasaran praktikum 4. Manfaat Praktikum BAB II LANDASAN TEORI 1. Struktur Kabel a) Sejarah Struktur Kabel b) Potensi Struktur Kabel c) Permasalahan Struktur Kabel 2. Struktur Pneumatik a) Sejarah Struktur Pneumatik b) Potensi Struktur Pneumatik c) Permasalahan Struktur Pneumatik BAB III PRAKTIKUM MODEL & PEMBAHASAN STRUKTUR KABEL & PNEUMATIK 1. Persiapan Praktikum a) Alat b) Bahan 2. Struktur Kabel a) Langkah-langkah Praktikum b) Permasalahan Struktur Kabel c) Pembahasan Hasil Praktikum dan Cara Penyelesaian Permasalahan (Stabilisasi Struktur dan Penyaluran Gaya) 3. Struktur Peneumatik a) Langkah-langkah Praktikum b) Permasalahan Struktur Pneumatik c) Prinsip Estetika Struktur Pneumatik d) Pembahasan Hasil Praktikum dan Cara Penyelesaian Permasalahan ( Stabilisasi Struktur dan Penyaluran Gaya) BAB IV KESIMPULAN BAB V DAFTAR PUSTAKA

PRAKTIKUM SKBB 4

3

BAB II LANDASAN TEORI STRUKTUR KABEL

I. Struktur Kabel A. Sejarah Struktur Kabel Ide pemakaian kabel penggantung telah digunakan secara alami, terutama dinegara-negara tropis Asia Tenggara dan Afrika, dimana melimpah bahan alam tali dari tumbuhan, juga tumbuhan menjalar. Termasuk juga pamakaian kulit binatang dan pohon untuk membuat atap sejenis tenda Contoh yang paling dekat adalah jaring laba-laba (spiders web). Kemudian, berkembang pemakaian tali dari bahan alam untuk membuat jembatan gantung, dengan plat kayu (papan) sebagai tempat pijakan/ jalan. Perkembangan kemampuan besi dan baja sebagai bahan struktur telah mengubah bentuk, analisis, desain dan konstruksi lembatan gantung modern, diantaranya: Golden Gate bridges, the George Washington bridges, the Verrazano Narrow bridges, yang dibangun awalawal abad XIX. Pemakaian kabel untuk konstruksi bangunan mulai berkembang tahun 1950an, namun semenjak pembangunan Raleigh arena (1953) di AS dengan arsitek Matthew Novicki, perkembangan struktur dan desain kabel semakin baik. B. Potensi Struktur Kabel Struktur Kabel merupakan salah satu cara alternatif bagaimana mendirikan bangunan dengan bentang yang lebar, serta konstruksi yang memanjang. Cable-stayed building structures support horizontal spans by means of diagonal suspended from a higher point. 1. CABLE STAYED STRUCTURES, sebagai individu/isolated members (line supporting systems) CABLE SUSPENDED ROOF Prinsip dasar: Kabel menahan komponen struktur seperti balok (beams), bidang (surface), dan building volumes. Kabel linier merupakan bagian kesatuan dari sistem struktur. Macamnya antara lain: suspension cables, stayed trusses, stayed gridwork, stayed beams, stayed building

PRAKTIKUM SKBB 4

4

2. CABLE BEAM STRUCTURES, terdiri dari surface structures dan 3D/spatial tensile structures CABLE SUPPORT ROOF Prinsip dasar: Seperti atap kabel gantung yang menahan atap itu sendiri dengan susunan paralel atau radial dan juga menggunakan sistem single layer atau double layer.

SINGLE LAYERED CABLE STRUCTURE

DOUBLE LAYERED CABLE STRUCTURE

RALEIGH ARENA, North Carolina, AS, Matthew NovickiSets of cable curved in two mutually opposed directions are stretched between two inclined parabolic compression arches

PRAKTIKUM SKBB 4

5

PRINSIP STRUKTUR KABELLenturan besar menambah panjang kabel, tetapi tegangan menjadi kecil kabel berpenampang kecil Lenturan kecil, panjang kabel dapat dikurangi, tetapi tegangan menjadi besar ? kabel berpenampang besar

PRAKTIKUM SKBB 4

6

C. Masalah Dalam Struktur Kabel Dibawah pembebanan kabel akan berubah bentuk dan apabila sistem struktur kabel berdiri sendiri-sendiri (kabel tunggal) maka perubahan struktur akan berbeda-beda mengikuti beban yang terjadi.

Permasalahan Struktur Kabel antara lain: a. Efek dinamis yang diakibatkan oleh angin menyebabkan flutter, oscilate, dan vibration effect

b. Masalah penjangkaran (anchoring) gaya tarik kabel ke sistem pendukungnya

PRAKTIKUM SKBB 4

7

STABILISASI STRUKTUR KABEL 1. Pencegahan deformasi masing-masing kabel ditempuh dengan cara menggunakan batang pengaku untuk menyatukan kabel dan atau dengan kabel penahan.

2. Pencegaha efek dinamis yang diakibatkan oleh angin yakni dengan menambah beban mati secara merata

Pencegaha efek dinamis yang diakibatkan oleh angin yakni dengan menggunakan sistem kabel penggantung

Pencegaha efek dinamis yang diakibatkan oleh angin yakni dengan menggunakan sistem kabel diangkur.

PRAKTIKUM SKBB 4

8

STABILISASI STRUKTUR KABEL Memindahkan beban simetris ke arah sumbu panjang dan beban tak simetris ke arah samping.

Kolom di desain cenderung condong ke luar sebagai pemberat sekaligus menarik kabel

Menggunakan kabel bermuka ganda (double ayer cable system), kabel primer & sekunder membentuk trusses

Menggunakan jaring kabel berkelengkungan ganda (orthogonal cables) dan pelengkung kaku/ balok.

PRAKTIKUM SKBB 4

9

BAB II LANDASAN TEORI STRUKTUR PNEUMATIK

II. Struktur Pneumatik A. Sejarah Struktur Pneumatik Percobaan pertama dengan struktur pneumatik dilaksanakan guna pengembangan balon udara. Pada akhir abad ke-18, Montgolfier bersaudara membangun balon udara dari linen dan kertas dengan diameter 11meter. Pada tahun yang sama, Jaques AC Charles membangun balon hidrogen pertama. Ide untuk mengambil teknologi ini dalam dunia arsitektur dimulai oleh seorang insinyur Inggris FW Lanchester. yang kemudian dipatenkan dalam sistem pneumatik untuk rumah sakit meski tidak benar-benar dibangun karena kurangnya bahan membran yang tepat atau banding ke klien. SaatPerang Dunia II, setelah penemuan bahan nilon, struktur pneumatik mulai digunakan oleh militer sebagai tempat penampungan darurat dan umpan. Umpan karet tank dan truk yang digunakan untuk menarik tembakan musuh. Menjelang akhir perang AS memiliki peralata njaringan radar yangrumit harus dilindungi dari kondisi cuaca. Angkatan Darat AS Walter ditugaskan untuk mengembangkan struktur non-logam tipis untuk melindungi peralatan dan tidak menimbulkan gangguan. Pada tahun 1948 mereka membangun sebuah prototipe kubah pneumatik, berdiameter 15m yang kemudian mereka pasarkan sebagai "buah pemindai" oleh Struktur Birdair. Walter Bird kemudian mendirikan aplikasi komersial pneumatik sebagai cover untuk gudang, kolam renang, fasilitas olahraga dan pabrik-pabrik. Frei Otto dianggap sebagai orang pertama yang menyelidiki kemungkinan bentuk dengan desain pneumatik. Melalui beberapa publikasi dan desain lanskap ia memperinci tidak hanya pneumatik, namun struktur ketegangan pada umumnya. R. Fuller, penemu kubah geodescic, mengusulkan sebuah kubah pneumatik untuk menutupi New York City sebagai contoh arsitektur pneumatik utopis. Puncak penggunaan struktur pneumatik terjadi pameran di Expo 1970 di Osaka, Jepang. Beberapa contoh dari Expo yang Pavilion Fuji dan Paviliun Amerika.

PRAKTIKUM SKBB 4

10

Struktur pneumatis merupakan salah satu bentuk lainnya dari light-weight tension structure. Sesuai dengan namanya, medium pendukungnya adalah hal yang utama dan terdiri dari udara bertekanan atau gas. Tekanan internal menciptakan gaya tarik pada kulit. Dalam hal ini membran akan melengkung pada 1 arah dan disebut synclastic surface Kulit struktur akan memberikan gaya tarik sedangkan udara memberi gaya tekan Struktur pneumatis memiliki momen lentur sementara tetap mempertahankan bentuknya, sedangkan struktur membran yang lain bereaksi sambil berubah bentuk untuk mencapai kondisi seimbang Klasifikasi Struktur Pneumatik: 1. AIR-SUPPORTED STRUCTURES (struktur yang ditumpu udara) terdiri atas 1 membran (single membrane structures) tekanan internal kecil (low pressure systems) tekanan volume internal udara dalam gedung > tekanan udara biasa 2. AIR-INFLATED STRUCTURES (struktur yang digelembungkan udara) ditumpu oleh kandungan udara bertekanan yang menggelembung-kan elemen2 gedung (high pressure systems) volume internal udara gedung tetap sebesar tekanan udara udara yang ditekan digunakan untuk menggelembungkan bentuk-bentuk penutup gedung. B. Potensi Penggunaan Struktur Pneumatik Struktur bentang lebar yang unik Bebas kolom pada ruang interior Biayanya 1/3 dari biaya konstruksi bangunan secara umum dengan luas yang sama Dapat dibangun dalam waktu 8-16 minggu tergantung ukuran dan stylenya Tujuan khususnya adalah menyediakan ruang tertutup yang besar dan terpisah dari kondisi cuaca di luar Air supported structure dapat digunakan untuk berbagai macam fungsi bangunan al: - fitness centers - exhibition halls - temporary construction enclosures - environmental enclosures Semua beban horisontal dan beban vertikal bekerja juga pada membran. Membran ini akan mentransfer beban vertikal dan horisontal ke sistem kabel yang kemudian meneruskannya ke jangkarnya. Kemudian pad beton juga akan meneruskan ke tanah.Vertical load transfer Transfer to ground

Environmental enclosure

Indoor driving range

Temporary construction enclosure

Warehouse/storage area

PRAKTIKUM SKBB 4

11

C. Masalah-Masalah pada Pneumatic Structure 1. Lubang pada membran menyebabkan retak yang menjalar dengan cepat akibat besarnya tekanan internal sistem energi besar/air inflated structure retak menjalar dengan sangat cepat sistem energi rendah/air supported structure ? retak menjalar relatif lebih lambat Struktur pneumatis dapat didesain untuk berperilaku seperti atap gantung ? masih tersedia ruang pada saat deflasi yaitu dgn meninggikan posisi tumpuan. 2. Penurunan kualitas membran akibat efek ultraviolet dari matahari 3. Air supported structure dapat digunakan untuk melingkupi ruang mulai dari 5000 sqft (untuk penyimpanan) sampai dengan 110000 sqft (untuk exhibiton hall). Desain yang terlalu besar bentangnya dapat membahayakan struktur. Temperatur di dalam struktur sangat bervariasi karena dapat diatur menyesuaikan kondisi udara luar atau disesuaikan dengan temperatur yang diinginkan. Material membran dapat menjadi bahan insulasi yang baik karena berperilaku sebagai barier temperatur sekaligus penyimpan energi. 4. Masalah yang dijumpai pada saat konstruksinya menyangkut Mudah didirikan karena materialnya fabrikasi Pemasangan bagian-bagiannya Instalasi peralatan untuk tekanan udara Instalasi pencahayaan buatan Pemompaan udara Connection dan join harus baik untuk menjamin hasilnya Seal harus kedap dan bidangnya harus datar sehingga beban vertikal dan horisontal dapat ditransfer dengan sempurna ke tanah

cables

anchors

angles

pressure

climate

hvac

PRAKTIKUM SKBB 4

12

BAB II LANDASAN TEORI STRUKTUR TENDA

III. Struktur Tenda (Tent Structure) A. Sejarah Struktur Tenda Ketika manusia masih nomaden, fungsi tenda sebagai tempat beristirahat memiliki fungsi penting (kira-kira 10.000 th yang lalu). Tempat tinggal yang dikenal pertama di luar gua adalah buluh dan lumpur yang mulai muncul di sekitar Mediterania dan tenda dari jangat dan tulang di daerah dingin di Eropa Timur. MODEL tempat tinggal in dibangun oleh budaya berburu seperti Cro-Magnons, yang menggantikan manusia Neanderthal di Eropa. Meskipun sulit untuk saat ini dalam cara apapun yang tepat, pondok tenda terlihat pada lukisan gua 10.000 hingga 20.000 tahun dan mungkin kembali setidaknya 35.000 tahun. Satu tenda di situs Molodova, Rusia, diperkirakan malah muncul sekitar 40.000 SM. Untuk suku-suku terpencil dan masyarakat nomaden, tenda digunakan sebagai rumah. Untuk prajurit di lapangan, tenda adalah tempat penampungan sederhana. Alexander Agung memiliki tenda pernikahan tergantung dari lima puluh 30-kaki kolom dari perak dan emas, cukup besar untuk rumah 100 sofa dan menjadi tuan rumah 9.000 teman-teman pengantin pria (yang juga kebetulan menikah, untuk semen hubungan antara Makedonia dan Persia) . Atapnya kubah: tenunan, dicat, dan di dalam brokat dengan matahari, bulan, bintang, dan semua tanda-tanda dan dewa langit. Kemudian disebut Kemah Kosmos atau Kemah Dunia Alexander, diadopsi oleh Nero dan oleh kaisar Bizantium sebagai simbol kekaisaran, direplikasi dalam desain k a m a r t a h t a m e r e k a . Di Cina, Marco Polo diterima dalam "Tenda Besar Khan," dihiasi kaya dan tuan-Nya, Kubilai Khan, "cukup besar untuk menutup seribu orang." Jadi bentuk struktural tenda merupakan yang paling primitif dari manusia lahir sebagai suatu kebutuhan mendesak yang kemudian berkembang sesuai dengan fungsinya masing-masing sesuai dengan kebudayaan yang bersangkutan dan tingkat kemajuan masyarakat setempat pula. Bahkan kini, inspirasi struktur tenda telahmelahirkan berbagai macam bentuk fungsional bagi dunia arsitektur, khususnya pada s t r u k t u r b a n g u n a n b e n t a n g l e b a r.

PRAKTIKUM SKBB 4

13

A. Pemancangan 24 tiang dengan 3 kabel masing-masing B. Ring di tengah terdiri dari 6 kabel ukuran 2 5/8 dipasang pd ketinggian 140 ft. C. Kabel melingkari membran D. Pemasangan membran di tanah sebelum diangkat ke atas E. Panels/bagian terluar diangkat untuk dipasang dengan memakai kabel dan alat crane berat 300 ton F. Idem

G. Bagian sisi terluar panels membran diclamp pada kabel secara mekanis H. Bentuk akhir penutup bangunan I. Penambahan level puncak struktur menegangkan panel membran sehingga membentuk geometri bangunan J. Penambahan unsur dekoratif pada puncak struktur

King Fadh International Stadium, Riyadh, Saudi Arabia Arsitek: Ian Fraser, John Roberts & Partners

PRAKTIKUM SKBB 4

14